Resume Buku Pokok Ajaran Islam, Agama

19
RESUME BUKU POKOK-POKOK AJARAN ISLAM I. PENGANTAR STUDI ISLAM Studi (pengkajian) islam sering juga disebut dengan : dirasah islamiyah, studia islamica, islamic studies, dan lain-lain. Dalam studi islam digunakan 2 metode pendekatan, yang pertama adalah metode menyeluruh, yaitu islam dipelajari secara keutuhan islam, atau dipahami secara keseluruhan islam tersebut. Sedangkan metode yang kedua adalah metode terpisah, yaitu islam dipelajari dengan dibagi menjadi disiplin-disiplin ilmu seperti : ilmu tafsir, fiqih, aqidah, ushul fiqih, dan lain-lain. Materi studi islam ini ada empat, yaitu studi mengenai sumber nilai islam yang mempelajari tentang al qur’an, assunnah, serta ijtihad sebagai sumber hukum dalam islam; studi mengenai ajaran islam yang mempelajari mengenai aqidah serta syari’ah yang merupakan inti dari ajaran islam; studi mengenai sejarah islam untuk mempelajari mengenai aplikasi dari ajaran al qur’an dan assunnah yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari para rasul dan para sahabatnya, serta generasi terbaik islam yaitu tabi’in dan tabi’ut tabi’in; dan yang terakhir adalah studi mengenai bahasa arab yang merupakan bahasa sumber ilmu dalam islam, yang mana studi bahasa ini mencakup nahwu, sharaf, balaghah, dan lain sebagainya yang akan menuntun kita untuk memahami islam secara benar dan bisa merasakan keindahan al qur’an sebagai mu’jizat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. II. SUMBER NILAI ISLAM Sumber nilai atau hukum dalam islam ada tiga, al- Qur’an, As Sunnah, dan ijtihad. Hal ini berdasarkan hadits Abu Dawud. Diterangkan dalam hadits tersebut bahwa ketika Mu’adz ditanya oleh nabi mengenai apa yang akan digunakannya sebagai pedoman dalam memutuskan suatu masalah, ia menjawab al qur’an, rasul menanyakan jika tidak ada dalam qur’an? Mu’adz menjawab as sunnah, rasul menanyakan jika tidak ada juga dalam sunnah? Maka Mu’adz menjawab bahwa dia akan berijtihad dengan pikiran dia berdasarkan dengan hukum-hukum yang ada dalam al qur’an dan assunnah.

description

hahaha,

Transcript of Resume Buku Pokok Ajaran Islam, Agama

Page 1: Resume Buku Pokok Ajaran Islam, Agama

RESUME BUKU POKOK-POKOK AJARAN ISLAM

I. PENGANTAR STUDI ISLAMStudi (pengkajian) islam sering juga disebut dengan : dirasah islamiyah, studia islamica, islamic studies, dan lain-lain. Dalam studi islam digunakan 2 metode pendekatan, yang pertama adalah metode menyeluruh, yaitu islam dipelajari secara keutuhan islam, atau dipahami secara keseluruhan islam tersebut. Sedangkan metode yang kedua adalah metode terpisah, yaitu islam dipelajari dengan dibagi menjadi disiplin-disiplin ilmu seperti : ilmu tafsir, fiqih, aqidah, ushul fiqih, dan lain-lain.Materi studi islam ini ada empat, yaitu studi mengenai sumber nilai islam yang mempelajari tentang al qur’an, assunnah, serta ijtihad sebagai sumber hukum dalam islam; studi mengenai ajaran islam yang mempelajari mengenai aqidah serta syari’ah yang merupakan inti dari ajaran islam; studi mengenai sejarah islam untuk mempelajari mengenai aplikasi dari ajaran al qur’an dan assunnah yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari para rasul dan para sahabatnya, serta generasi terbaik islam yaitu tabi’in dan tabi’ut tabi’in; dan yang terakhir adalah studi mengenai bahasa arab yang merupakan bahasa sumber ilmu dalam islam, yang mana studi bahasa ini mencakup nahwu, sharaf, balaghah, dan lain sebagainya yang akan menuntun kita untuk memahami islam secara benar dan bisa merasakan keindahan al qur’an sebagai mu’jizat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

II. SUMBER NILAI ISLAMSumber nilai atau hukum dalam islam ada tiga, al-Qur’an, As Sunnah, dan ijtihad. Hal ini berdasarkan hadits Abu Dawud. Diterangkan dalam hadits tersebut bahwa ketika Mu’adz ditanya oleh nabi mengenai apa yang akan digunakannya sebagai pedoman dalam memutuskan suatu masalah, ia menjawab al qur’an, rasul menanyakan jika tidak ada dalam qur’an? Mu’adz menjawab as sunnah, rasul menanyakan jika tidak ada juga dalam sunnah? Maka Mu’adz menjawab bahwa dia akan berijtihad dengan pikiran dia berdasarkan dengan hukum-hukum yang ada dalam al qur’an dan assunnah. Dalam hadits ini, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa hukum islam itu diambil dari 3 sumber, yaitu al qur’an, al hadits, dan ijtihad. Yang paling utama adalah al qur’an, jika tidak ada dalam qur’an baru dari al hadits, jika tidak ada dalam hadits, baru kita diperbolehkan untuk berijtihad. Itu pun tidak sembarang orang boleh berijtihad. Hanya orang-orang yang betul-betul memahami al qur’an dan assunnah yang diperbolehkan berijtihad.

A. Al Qur’an1. Fungsi Al-Qur’an

Al Qur’an adalah wahyu Allah subhanahu wa ta’ala yang diturunkan untuk menjadi sumber hukum dan pedoman hidup bagi umat manusia. Keberadaannya juga dimaksudkan sebagai mu’jizat bagi Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia juga merupakan pengoreksi dan penyempurna bagi kitab-kitab Allah sebelum Al Qur’an. Kemu’jizatan al qur’an terletak terutama pada keindahan bahasanya. Tidak ada sya’ir yang dapat menyamai keindahan bahasa al Qur’an. Mu’jizat yang lain terletak pada isi kandungan al Qur’an yang semuanya adalah benar dan dapat dibuktikan dengan ilmu pengetahuan, cerita-cerita mengenai umat-umat terdahulu, dan lain sebagainya. Al Qur’an juga mengandung banyak prinsip-prinsip dan aturan untuk hidup

Page 2: Resume Buku Pokok Ajaran Islam, Agama

bermasyarakat, yang mana semua peraturan dan prinsip ini akan tetap relevan sepanjang jaman. Maka dari itu, jika seseorang tidak menerima kebenaran al Qur’an, maka sebabnya bisa di antara dua hal berikut : tidak berpikir jujjur dan tidak sempat mendengar dan mengetaui al Qur’an secara baik. Umat islam diharuskan mengamalkan seluruh isi al Qur’an dikarenakan isinya yang sedemikian lengkap untuk membuat kehidupan menjadi baik dan teratur.

2. Sejarah penyatuan (kodifikasi) dan PerkembangannyaAllah selalu menjamin kemurnian isi al Qur’an dari pemalsuan, penambahan, maupun pengurangan (15:9). Hal ini dibuktikan dari catatan sejarah mengenai usaha pengumpulan al Qur’an yang dimulai sejak masa nabi masih hidup. Pada saat itu, ketika wahyu turun pada nabi, beliau langsung memerintahkan para sahabat untuk menuliskannya secara hati-hati dan menghapalnya, serta kemudian diamalkan. Hal ini berlanjut pada zaman khulafaur rasyidin. Pada masa Abu Bakr, al Qur’an sudah dikumpulkan menjadi satu mushaf tersendiri, yang kemudian disempurnakan pada zaman Utsman bin Affan serta diperbanyak. Perkembangan selanjutnya adalah menyempurnakan tulisan hija’iyah yang pada awalnya dalam qur’an hanya berupa garis tanpa titik dan juga harakat. Untuk menghindari kesalahan baca, maka al-khalil memberi tanda-tanda baru untuk memudahkan membedakan huruf dan harakat agar tidak terjadi salah baca.

3. Pembagian isiAl Qur’an terdiri dari 114 surat, 91 turun di Makkah (makiyyah) dan 23 turun di Madinah (madaniyyah). Surat makiyyah umumnya pendek-pendek dan menyangkut prinsip keimanan dan akhlak, seruannya ditujukan kepada seluruh manusia. Sedangkan surat madaniyyah umumnya panjang-panjang dan menyangkut syari’ah. Atas inisiatif ulama’, al Qur’an dibagi menjadi 30 juz, yang dibagi lagi menjadi setengah juz, seperempat juz, maqra, dan lain-lain.

B. As Sunnah / Al Hadits1. Pengertian

Hadits secara etimologis berarti sesuatu yang baru, dekat, atau khabar. Sementara secara istilah islam, hadits berarti segala perbuatan (fi’il), perkataan (qaul), dan keizinan (taqrir) dari nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Pengertian ini juga biasa disebut dengan sunnah yang bisa juga berarti jalan atau tradisi. Juga dapat berarti undang-undang atau peraturan yang berlaku, cara yang diadakan, jalan yang telah dijalani, dan juga keterangan.

2. As Sunnah sebagai sumber nilai/hukumSunnah adalah sumber hukum kedua setelah al Qur’an. Banyak ayat al Qur’an yang menetapkan bahwa kita harus taat kepada Allah, kemudian kepada rasul. Taat pada Allah melalui pengamalan al Qur’an. Sementara taat pada rasul lewat pengamalan sunnahnya (8:20).

Page 3: Resume Buku Pokok Ajaran Islam, Agama

Peran as sunnah sebagai sumber hukum adalah menerangkan aplikasi dari berbagai hukum yang ada dalam al Qur’an. Tanpa sunnah, umat islam akan kesulitan mengamalkan islam secara menyeluruh. Adapun hubungan al Qur’an dan al hadits ada tiga :

a. Bayan tafsirYaitu sunnah untuk menerangkan ayat-ayat al Qur’an yang umum, mujmal, dan musytarak, seperti hadits “shallu kama ra’aitumuunii ushallii” sebagai keterangan dari ayat “aqimish shalah”.

b. Bayan taqrirYaitu sunnah sebagai penguat dari hukum yang diterangkan oleh al Qur’an.

c. Bayan taudlihYaitu sunnah menerangkan tujuan dan maksud dari hukum-hukum yang ada dalam al Qur’an.

Sementara Assunnah berguna sebagai penerang al Qur’an, ada perbedaan mendasar antara Al Qur’an dan assunnah, antara lain :a. Nilai kebenaran al Qur’an adalah qath’i, sementara hadits adalah

zhannib. Seluruh ayat al Qur’an wajib dijadikan pedoman hidup, sementara

hadits tidak semuanya.c. Al Qur’an sudah pasti otentik lafadz dan maknanya

3. Penulisan haditsMasa penulisan hadits sudah dimulai sejak zaman nabi, meski hanya terbatas ditulis oleh sahabat-sahabat tertentu seperti Abu Hurairah. Hal ini lalu dilanjutkan secara serius pada masa tabi’in, dikarenakan mulai banyak hadits palsu yang tersebar di masyarakat. Akhirnya pada masa itu hadits mulai dibukukan.

C. IjtihadIjtihad adalah mengambil suatu hukum yang tidak dituliskan secara eksplisit dalam al qur’an dan sunnah dengan cara menafsirkan apa yang terdapat dalam al Qur’an dan sunnah (4:59). Kedudukan ijtihad dalam sumber hukum islam adalah yang ketiga alias terendah. Jadi ijtihad tidak dilakukan kecuali memang tidak disebutkan secara langsung pada al Qur’an dan sunnah. Ijtihad juga hanya berlaku untuk hukum-hukum yang tidak qath’i (permasalahan aqidah dan ibadah mahdlah). Serta hasil ijtihad adalah relatif, bisa jadi untuk sebagian orang hal tersebut tidak dapat diterapkan. Dan hasil ijtihad tidak boleh bertentangan dengan al Qur’an dan sunnah.Ada empat cara berijtihad yaitu qiyas (menganalogikan sesuatu dengan yang diterangkan al Qur’an), ijma’ (kesepakatan ulama’), istihsan (menetapkan hukum sesuai dengan prinsip-prinsip islam), mashalihul mursalah (menetapkan hukum melihat dari madlarat dan manfaatnya).

Page 4: Resume Buku Pokok Ajaran Islam, Agama

III. AQIDAH ISLAMA. Kewajiban seorang muslim menurut ajaran islam

Kewajiban seorang muslim atas islamnya adalah sebagai berikut :a. Iman, keyakinan atas islamb. ‘amal, yaitu melaksanakan ajaran islamc. ‘Ilmu, yaitu mempelajari islamd. Da’wah dan jihad yaitu menyebarkan dan membela islame. Shabar yaitu tabah dalam berislamSementara aspek keyakinan seorang muslim itu adalah meyakini bahwa islam adalah satu-satunya agama yang benar (3:19), islam adalah agama yang universal (yunus:72), islam adalah syareat terakhir yang berperan sebagai korektor dan penyempurna dari syari’at sebelumnya (5:48).

B. Iman kepada yang ghoiba. Allah

Allah subhanahu wa ta’ala adalah nama daripada rabb yang menciptakan dunia ini. Untuk menemukan adanya rabb, kita dapat menggunakan rasio, namun untuk mengetahui bahwa Allah adalah rabb kita, dibutuhkan wahyu tuhan. Untuk mengenal Allah subhanahu wa ta’ala bisa dengan mengenal makhluknya dan juga dengan sifatNya.Sifat-sifat Allah antara lain : ahad (esa), haq (sumber kebenaran), wujud (ada), dan al Muhith (maha).Sementara perbuatan-perbuatan yang dapat merusak tauhid seseorang adalah kepercayaan kepada sihir dan yang sejenisnya, serta pentasybihan Allah dengan makhluq.

b. MalaikatMalaikat adalah makhluk immaterial yang dimuliakan, selalu patuh kepada Allah, tidak pernah bermaksiat, hal ini dikarenakan malaikat diberi akal oleh Allah subhanahu wa ta’ala namun tidak diberi nafsu sehingga ia hanya menuruti Allah subhanahu wa ta’ala. Tugas-tugas malaikat adalah menyampaikan wahyu kepada nabi-nabi, mendoakan manusia, membagikan rizqi, menjaga manusia, mencatat amal perbuatan manusia, mencabut nyawa, memikul ‘arsy, menyiksa orang-orang kafir, dan lain sebgainya.

c. Jin dan syaithanJin adalah makhluk halus yang diciptakan dari api oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Kedudukan jin dengan manusia sama. Semua yang dikenakan oleh Allah subhnahu wa ta’ala pada manusia dikenakan juga kepada jin. Jadi mereka juga dikenai ibadah, mendapat dosa dan pahala, serta nantinya mereka akan masuk surga atau neraka. Sementara syaithan adalah dari golongan jin yang menggoda manusia, iblis adalah nenek moyang syaithan. Iblis adalah kafir, namun ia akan tetap hidup sampai hari kiamat. Syaithan adalah musuh manusia yang nyata dan setiap kata-katanya adalah dusta. Setiap manusia pasti diikuti oleh syaithan

C. Iman kepada kitabullah, nabi dan rasul Allah

Page 5: Resume Buku Pokok Ajaran Islam, Agama

Kitabullah adalah kumpulan wahyu-wahyu Allah. Setiap mukmin wajib mengimani kitabullah yang diturunkan-Nya. Adapun kitab Allah yang diterangkan adalah taurat nabi Musa, zabur nabi Daud, injil nabi Muhammad, serta beberapa shuhuf milik nabi-nabi tertentu. Mengenai injil dan taurat, dua kitab ini awalnya adalah wahyu Allah, namun saat ini isinya telah dirubah oleh orang-orang kafir.Kitabullah diturunkan kepada nabi-Nya. Rasul dan nabi adalah orang yang dipilih untuk menyampaikan wahyu-Nya kepada manusia. Mukmin wajib mengimani seluruh rasul dan nabi Allah. Setiap umat memiliki nabi dan setiap nabi dan rasul memiliki kelebihan masing-masing. Setiap nabi adalah ma’sum (terbebas dari kesalahan). Dan setiap rasul dan nabi pasti laki-laki. Beberapa sifat yang harus dimiliki oleh nabi dan rasul yaitu shidiq, amanah, tabligh, dan fathanah. Nabi-nabi ulul ‘azmi ada lima, Muhammad, Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa ‘alaihimussalam.Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah rasul dan nabi terakhir yang diutus kepada seluruh umat manusia. Dia berakhlaq mulia, bersih dari dosa dan kesalahan. Peri hidupnya adalah contoh bagi seluruh manusia. Dia tidak pernah berguru kepada seorang pun dan ia adalah seorang yang buta huruf. Perintahnya dan ajarannya wajib dipatuhi.

D. Iman kepada hari akhir serta qadla dan qadara. Alam barzakh

Alam barzakh atau alam qubur adalah alam bagi mereka yang telah mati sebelum datangnya hari kiamat.

b. Hari qiyamat (hari akhir)Saat terjadinya hanya Allah yang mengetahui. Beberapa cirinya adalah banyaknya penjahat memimpin orang baik, banyak kemewahan di luar batas, banyak nabi palsu, hilangnya agama islam, banyaknya bencana alam, banyaknya fitnah kepada umat islam, dan lain sebagainya.Gambaran hari qiyamat digambarkan dalam al Qur’an menunjukkan bahwa seluruh alam ini akan rusak total. Kemudian seluruh manusia akan dibangkitkan di padang mahsyar dan akan diadili di pengadilan terbuka dengan Allah sendiri sebagai hakimnya.

c. Qadha dan qadarQadha adalah ketetapan Allah, sementara qadar adalah kuasa Allah. Setiap muslim wajib iman bahwa Allah sudah menetapkan segala sesuatunya dan Allah maha kuasa atas segala sesuatu, namun manusia juga harus iman bahwa ia diberi kebebasan untuk memilih dan menentukan nasibnya dengan segala usahanya. Qadla dan qadar Allah berlaku sejak manusia dilahirkan di dunia ini. Namun ada golongan yang ekstrim menekankan faktor kekuasaan Allah yaitu jabariyah dan yang ekstrim menekankan usaha manusia yaitu qadariyah.

E. Keterangan mengenai makhluqa. Alam

Alam ini adalah makhluq, yang nantinya akan berakhir. Alam ini teratur dan terikat dengan hukum-hukum tertentu. Alam dapat dipelajari.

Page 6: Resume Buku Pokok Ajaran Islam, Agama

Penciptaan alam bertujuan untuk membuktikan kebesaran Allah dan untuk kesejahteraan manusia. Seluruh alam ini patuh kepada ketentuan Allah subhanahu wa ta’ala. Dan dalam alam ini semuanya berpasang-pasangan. Adapun proses kejadian alam, alam berkembang dari satu dzat seperti kumpulan gas, yang kemudian dipisahkan menjadi benda-benda langit seperti planet, bintang, dan lain sebagainya. Perkembangan alam melalui 6 masa. Lalu Allah menjadikan segala yang hidup di bumi lewat air.

b. ManusiaAdalah makhluk Allah yang diciptakan dari tanah. Terdiri atas ruh dan jasad sebagai satu kesatuan. Jika 2 unsur ini dipisah, maka disebut kematian. Proses kejadian manusia melewati beberapa tingkatan, dari tingkat ruh, lalu dibentuk badannya dalam rahim, setelah itu ditiupkan ruh, dan terlahir di dunia. Manusia memiliki beberapa keistimewaan dibanding makhluk lain di dunia. Manusia adalah makhluk terbaik dalam penciptaan, manusia memiliki peran sebagai khalifah di dunia. Tujuan penciptaan manusia adalah untuk mengabdi kepada Allah, serta tujuan hidup manusia adalah untuk meraih ridla Allah subhanahu wa ta’ala.Sifat-sifat manusia adalah tergesa-gesa, suka mengeluh, putus asa karena penderitaan, ingkar dan tidak berterimakasih kepada Allah. Sementara penggolongan manusia dibagi menjadi 3, muttaqin, kaafirin, munafiqin. Beberapa inti kehidupan manusia, tujuan hidup manusia adalah mencari ridla Allah. Tugas hidupnya adalah beribadah kepada-Nya. Peranannya dalam kehidupan adalah menjadi khalifah di bumi. Pedoman hidupnya adalah al Qur’an dan as Sunnah. Teladan hidupnya adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Temannya adalah mukminin dan mukminat sementara musuhnya adalah syaithan dan iblis. Dan bekal hidupnya adalah alam semesta seisinya. Dalam kehidupan, manusia akan selalu diuji untuk membuktikan keimanannya.

F. Tauhid Tauhid adalah mengesakan Allah, yaitu menjadikan Allah sebagai satu-satunya tujuan, satu-satunya yang boleh diibadahi dan ditaati, dan lain sebagainya. Urgensi tauhid dapat terlihat dari perjuangan nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam 13 tahun di makkah membina tauhid para sahabat dan pada semua ibadah mahdhah yang menekankan unsur pengesaan ini. Manifestasi tauhid ini tidak terbatas pada ibadah saja, namun pada semua unsur kehidupan. Sehingga Allah betul-betul menjadi satu-satunya tujuan dalam melaksanakan segala sesuatu.

IV. SYARI’AHA. Ibadah

Adalah tugas bagi seluruh manusia dan jin. Seluruh perbuatan yang ditujukan untuk Allah subhanahu wa ta’ala dapat disebut ibadah. Namun ibadah khusus adalah sebagaimana disebutkan dalam rukun islam yang lima yaitu pra shalat, shalat, zakat, puasa, haji. Untuk ibadah khusus ini memiliki tatacara khusus yang harus benar. Tidak boleh salah dalam mengerjakannya dan harus sesuai dengan tatacara yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Page 7: Resume Buku Pokok Ajaran Islam, Agama

Amal ibadah juga tidak diterima jika niatnya tidak untuk Allah subhanahu wa ta’ala. Peranan niat sama pentingnya dengan kesesuaian dengan tatacara yang diajarkan rasul. Jika suatu amalan ditujukan kepada Allah namun tidak sesuai dengan ajaran rasul, maka amalan tersebut tertolak, ataupun sesuai dengan rasul namun tidak ditujukan kepada Allah.

B. Lima Ibadah Utama (Rukun Islam)a. Sholat dan pra shalat

Sholat, maknanya adalah berdoa, sementara pengertiannya adalah perbuatan dan ucapan yang dimulai dengan takbiratul ikram dan diakhiri dengan salam. Urgensi shalat dalam islam adalah sebagai tiang agama, amal yang paling awal dinilai oleh Allah di yaumil qiyamah, amal yang diwajibkan langsung tanpa perantara oleh Allah, menjadi pembeda antara mukmin dan kafir, dsb.Hikmah shalat adalah penyerahan diri kepada Allah, latihan kedisiplinan, konsentrasi, kepatuhan kepada pemimpin, dan lain-lain. Pelaksanaan shalat dimulai dengan ritual prashalat yaitu adzan, bersuci dengan cara berwudlu atau tayammum, iqamah, mempersiapkan masjid, dan lain sebagainya, kemudian baru mulai sholat. Dimulai dengan mengangkat tangan dengan takbiratul ikram, kemudian membaca al fatihah dan surat pendek, ruku’, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, kemudian tahiyat dan diakhiri dengan salam.Ada beberapa keringanan dalam sholat, ketika dalam keadaan sakit ataupun bepergian, kita diperbolehkan melakukan sholat sesuai dengan keadaan (tidak harus berdiri) dan juga diperbolehkan menjama’ dan mengqashar shalat. Jika tidak ada air diperbolehkan tayammum.Shalat wajib adalah shalat lima waktu, paling baik dikerjakan secara berjama’ah di masjid dan di awal waktu. Sedangkan sholat sunnah, ada banyak macamnya seperti tahajud, sholat rawatib, dluha, dsb, lebih baik dikerjakan di rumah.

b. ZakatMenurut bahasa artinya suci. Sementara menurut istilah artinya sebagian harta yang harus dikeluarkan sesuai dengan ukuran (nishab) nya. Urgensi zakat sama dengan sholat, tidak melaksanakannya dianggap dosa besar dan merampas harta orang miskin dan hartanya dianggap kotor. Kewajiban zakat juga sudah ada bagi umat-umat sebelum nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.Hikmah zakat adalah mewujudkan pemerataan harta, menolong yang lemah, membersihkan jiwa kikir, mewujudkan persaudaraan, dan lain sebagainya.Macam-macam zakat ada zakat fithrah yang dikeluarkan setiap idul fithri, zakat harta yang terbagi lagi menjadi zakat ternak, emas, tumbuh-tumbuhan, perniagaan, dan penghasilan tetap. Sementara orang yang berhak menerima zakat adalah fakir, miskin, ‘amilin, gharimin, muallaf, sabilillah, ibnu sabil dan budak belian (9:60).

c. Puasa

Page 8: Resume Buku Pokok Ajaran Islam, Agama

Ialah ibadah menahan diri dari nafsu (makan, minum, berhubungan badan, dsb) sejak fajar hingga maghrib untuk mencari ridla Allah subhanahu wa ta’ala.Macam-macam puasa adalah puasa wajib dan sunah. Yang termasuk puasa wajib adalah puasa ramadhan, puasa qadla, nadzar, dan kifarat. Adapun puasa sunah ada puasa senin kamis, daud, puasa ayyamul bidl, 6 hari di bulan syawal, dan tanggal 9, 10 muharram. Ada juga puasa yang diharamkan, yaitu puasa terus menerus (dahr) dan pada hari-hari yang diharamkan puasa (idul fithri, hari tasyrik).Orang yang diwajibkan berpuasa adalah muslim yang sehat, baligh, tidak haidh ataupun nifas, dan kuat menjalankan puasa. Bagi mereka yang tidak memenuhi persyaratan di atas, ada yang boleh tidak melaksanakan sama sekali bagi mereka yang gila, dan belum dewasa. Sementara orang yang haidh haram puasa, tapi mereka harus menggantinya. Orang yang dalam perjalanan atau sakit boleh tidak berpuasa dengan mengganti di saat yang lain. Bagi mereka yang tidak kuat karena lanjut usia, maka harus membayar fidyah, begitu juga bagi wanita yang hamil ataupun menyusui.Sunah puasa adalah sahur, memperbanyak bacaan al qur’an, memperbanyak shadaqah,mempercepat berbuka, dan menghindarkan diri dari dosa. Sementara sunah ramadhan adalah qiyamullail dan i’tikaf. Hikmah puasa ini adalah menguasai nafsu, latihan pendisiplinan diri, latihan kesabaran dan ketabahan, ikut merasakan penderitaan orang miskin, kesehatan, dan lain-lain.

d. Haji dan umrah Haji berarti mengunjungi baitullah, pada bulan haji, sementara umrah pada selain bulan haji. Haji tidak hanya dilakukan di makkah, tapi juga di mina, dan ‘arafah. Pelaksanaan haji dan umrah mengenakan pakaian khusus, yaitu tidak berjahit bagi pria dan tidak bercadar dan kaos tangan bagi wanita. Pelaksanaannya hampir sama, ihram, thawaf, sa’i, lalu tahallul, namun dalam ibadah haji, ada penambahan pelaksanaan wukuf di arafah, mabit di mina, melontar jumrah, dan menyembelih hewan kurban. Larangan pada haji adalah melakukkan nikah dan segala yang berhubungan dengannya. Membunuh hewan, memotong tanaman, bertengkar, dan segala perbuatan buruk lainnya. Hikmah dari ibadah haji ini adalah pengabdian, persaudaraan, persamaan, permohonan, kesucian dan kebersihan, dan lain-lain. Ibadah haji dan umrah ini wajib bagi mereka yang mampu minimal satu kali seumur hidupnya.

C. Harta dan doaPemilik muthlaq bagi seluruh yang ada di muka bumi ini adalah Allah subhanahu wa ta’ala, adapun harta yang ada pada kita hanyalah titipannya yang harus dipertanggungjawabkan kelak, untuk apa kita gunakan. Naluri manusia adalah senang kepada harta. mendapatkan harta dapat ditempuh dengan cara usaha, menerima warisan, menerima pemberian, menemukan. Usaha untuk mendapat harta harus yang halal, tidak boleh lewat cara yang haram. Dan dalam penggunaannya, dilarang menghambur-hamburkan, memberikan kepada orang yang bodoh, boros, dan lain sebagainya. Adapun harta pemberian ada banyak bentuknya, seperti sedekah, infaq, hibah, wakaf, dan lain sebagainya. Dalam memberikan harta ini ada satu yang penting

Page 9: Resume Buku Pokok Ajaran Islam, Agama

dicatat yaitu harus betul-betul ikhlas. Jika memberikan sedekah dibarengi dengan menghina atau menghujat, maka sedekah itu akan tertolak. Urgensi infak adalah mendapat pengampunan dari Allah, mendapat pahala 700 kali lipat, mendapat balasan10 kali lipat, dan lain-lain.Barang temuan (luqathah) harus diumumkan satu tahun terlebih dahulu sebelum kemudian boleh dimiliki. Sementara jika barang berharga seperti emas yang tidak mungkin pemiliknya atau ahli warisnya masih ada, boleh dimiliki setelah seperlimanya diberikan kepada mustahik zakat.Adapun doa, maka doa adalah senjata seorang mukmin yang paling utama. Urgensi doa adalah meminta kepada Allah, dan merupakan cerminan iman, doa juga merupakan inti dari segala ibadah, dan Allah pun menyukai mukmin yang banyak berdoa. Sebab doa tidak dipenuhi bisa jadi satu dari empat keadaan, waktu meminta yang salah, atau doa tersebut tidak baik bagi yang meminta, sebuah ujian dari Allah, ataupun salah berdo’a. Cara-cara berdoa yang baik adalah dengan penuh harap dan merendahkan diri, di akhir malam, pada saat bulan ramadhan, ketika didhalimi, tidak berburuk sangka kepada Allah, dan lainnya.

D. Mu’amalaha. Nikah

Prinsip dalam islam adalah mempermudah nikah mempersulit cerai, adapun nikah tersebut dilakukan atas dasar suka sama suka, tidak ada paksaan. Nikah juga merupakan ibadah dan sunah rasul, disebutkan bahwa nikah adalah separuh dari agama. Hal-hal yang dilakukan sebelum melakukan pernikahan adalah mengetahui calon istri, musyawarah, istikharah, khitbah, dan mempersiapkan diri untuk memberi nafkah.Dalam pelaksanaan nikah, yang harus ada adalah 2 mempelai, 2 orang saksi laki-laki baligh, wali dari pihak wanita, aqad nikah (ijab kabul), dan maskawin (tunai/hutang, benda/jasa). Peraturan-peraturan yang berhubungan dengan nikah ada thalaq (cerai, tiga tingkatan, tingkat ketiga tidak boleh ruju’), ruju’ (kembali setelah cerai), ‘iddah (masa menunggu setelah suami menikah, 4 bulan 10 hari).Dalam islam, ada orang-orang yang tidak boleh dinikahi, yang mempunyai hubungan darah, sepersusuan, dan, semertuaan, orang-orang ini tidak boleh dinikahi selamanya. Namun ada juga orang-orang yang hanya haram sementara, yaitu orang-orang yang dalam ‘iddah, suami atau istri orang lain (sampai bercerai), ihram, dan istri yang telah tiga kali thalaq.Hikmah nikah adalah menjaga alur keturunan, menyambung silaturahmi, membuka pintu rizki, melestarikan keturunan, dan lain-lain. Ada 4 permasalahan sehubungan dengan nikah, yaitu mut’ah (nikah kontrak), ila’(seorang suami yang marah sampai mengharamkan istrinya), li’an (suami melaknat istri atau sebaliknya, karena tuduhan zina), dhihar (menganggap istrinya seperti ibunya), ihdad (berkabung dengan meninggalkan semua perhiasan).

b. Pembinaan keluargaTujuan berkeluarga adalah mawaddah wa rahmah, untuk mewujudkannya, diwajibkan nafkah lahir batin. Selain itu, pendidikan anak juga penting karena anak adalah titipan dan merupakan penerus keluarga. Jika anak

Page 10: Resume Buku Pokok Ajaran Islam, Agama

mendapatkan pendidikan yang tidak baik dan tidak islami, maka ia akan menjadikan keluarga rusak. Dan itu menjadi tanggungjawab kedua orangtua. Langkah efektif untuk pendidikan anak ini dimulai sejak anak masih dalam kandungan, dan sedari kecil telah dibiasakan dengan perilaku yang mencerminkan akhlaq yang mulia dan kebaikan islam.

c. Kepemimpinan dan hubungan antar masyarakat dan agamaMasyarakat yang dikehendaki islam adalah masyarakat yang memiliki nilai-nilai tauhid, ukhuwah, musawah, ta’awun, ‘adalah, dan segala sifat baik dalam hidup berjama’ah. Dalam bermasyarakat, diperlukan suatu pemimpin, kepemimpinan yang ada pada manusia adalah amanah, sedangkan kepemimpinan muthlaq adalah milik Allah subhanahu wa ta’ala. Kriteria pemimpin yang boleh dipilih adalah, yang mampu mengampu jabatan tersebut, berakhlaq dan beraqidah yang benar, serta bertaqwa. Adapun orang-orang yang tidak boleh menjadi pemimpin orang mukmin adalah orang kafir, musuh Allah dan rasulnya, fasiq yang tidak benar solatnya, ataupun munafiq yang lebih condong pada kekufuran daripada keislaman.Selain kepemimpinan, dalam masyarakat tentu ada pergaulan. Etika pergaulan yang baik adalah salam, menghormati yang tua dan menyayangi yang kecil, minta izin ketika akan masuk ruangan, atau ketika akan meninggalkan suatu majlis, dan menjaga akhlak antara pria dan wanita. Untuk hubungan antar umat beragama, umat islam tidak boleh menghina walaupun harus yakin akan kekufuran mereka. Tetap harus melayani mereka dengan baik, namun harus menunjukkan perlawanan jika mereka menyerang atau menjelek-jelekkan islam.

E. Dakwah, Hijrah dan Jihad a. Dakwah berarti seruan, yaitu menyeru kepada islam. Hukumnya adalah

fardlu ‘ain bagi setiap muslim. Tatacara dakwah yang baik adalah dengan nasihat atau diskusi yang baik, tidak dengan paksaan, bersabar atas cercaan orang yang tidak menerima dakwah dan tidak membalas.

b. Hijrah ada dua jenis, yaitu hijrah badani yaitu pindah secara fisik menuju tempat yang lebih mendukung keislaman daripada tempat yang sekarang. Adapun hijrah qalbi yaitu hijrah dari sifat yang jelek menjadi baik. Bagi mereka yang hijrah dengan ikhlas dan mengorbankan apa yang mereka miliki, mereka akan mendapat maghfirah dan surga Allah.

c. Jihad berarti berjuang atau bersungguh-sungguh, yaitu segala bentuk usaha untuk menegakkan yang haq dan menumbangkan yang bathil. Ada 3 kelompok jihad, jihadunnafs (jihad melawan hawa nafsu diri sendiri), jihad bil maal (jihad dengan menginfakkan hartanya untuk perjuangan islam), dan jihad binnafs (berjuang dengan jiwa dan raga untuk membela dan memperjuangkan islam). Orang-orang yang berjihad dijanjikan surga oleh Allah subhanahu wa ta’ala.

F. Makan dan Minum dan berpakaiana. Makanan yang diperbolehkan adalah yang halal zatnya dan cara

mendapatkannya. Dilarang makan melampaui batas. Makanan yang kotor

Page 11: Resume Buku Pokok Ajaran Islam, Agama

dan najis juga termasuk makanan yang haram. Minuman yang diharamkan adalah khamr (minuman keras).

b. Tujuan berpakaian adalah menutup aurat dan sebagai pelindung diri serta perhiasan. Syarat-syarat pakaian adalah menutup aurat, kerudung menjulur menutupi dada bagi wanita, tidak tipis, tidak ketat sehingga memperlihatkan lekuk tubuh, tidak terlalu panjang sehingga menyentuh tanah, serta indah dan serasi.

G. Sakit, kematian, dan warisana. Sakit dalam islam bisa berarti ujian dari Allah, penghapus dosa kecil,

ataupun balasan atas dosa. Bagi orang yang sakit diperintahkan untuk bersabar dan berikhtiar dengan doa dan obat. Bagi orang yang temannya sakit, dianjurkan untuk menjenguk, dan mendoakan.

b. Mati dalam islam adalah suatu kepastian dan hanya Allah yang tahu kapan waktunya. Orang muslim harus tetap menyiapkan diri untuk kematian meski tidak boleh mengharapkan mati. Bagi yang menyaksikan orang lain meninggal, diperintahkan untuk mengurusnya dengan cara memandikan, mengkafani, mensholati, mengantarkan ke kubur, menguburkannya, dan mendoakannya.

c. Warisan dalam islam adalah harta peninggalan setelah dipotong oleh hutangnya, wasiatnya, biaya pengurusan mayat, dan kewajiban-kewajiban lainnya. kewarisan menjadi gugur karena beda agama, atau membunuh yang mewariskan. Pembagian warisan dapat dilihat di surat annisa’ ayat 1,7,8,11, 12,14 177.

H. Jinayaha. Hudud yaitu bentuk pelanggaran yang hukumannya telah ditentukan secara

pasti, yaitu membunuh yang hukumannya adalah qishosh, mencuri dipotong tangan, berzina dirajam jika sudah menikah dan dicambuk 100 kali jika belum menikah, menuduh zina cambuk 80 kali, serangan terhadap masyarakat umum yaitu disalib.

b. Sementara ta’dzir adalah hukuman yang ditentukan oleh pengadilan atas pelanggaran terhadap sesuatu yang tidak didefinisikan dalam al Qur’an.

c. Tujuan pelaksanaan hukuman ini adalah untuk mencegah terjadinya hal seperti ini sekali lagi. Namun dalam memberi hukuman lebih baik memaafkan daripada menghukum.

I. Pahala dan Dosaa. Pahala bertingkat-tingkat, yang paling tinggi adalah pengorbanan dalam

membela agama Allah seperti mati karena jihad membela islam. Adapun pahala yang besar nilainya adalah melaksanakan kewajiban, shalat malam, menyiarkan dakwah islam, birrul walidain, memelihara anak yatim, infaq, dsb. Dan pahala yang lainnya adalah berkata yang baik, memaafkan,

Page 12: Resume Buku Pokok Ajaran Islam, Agama

menegur teman yang salah, dan berbagai tindakan sepele yang membawa kebaikan.

b. Mental yang baik kepada Allah adalah yakin akan keesaannya, bergantung hanya kepada Allah dan selalu mencari ridlaNya dengan sungguh-sungguh. Adapun mental yang baik kepada manusia adalah menyayangi sesama umat manusia dan merasa tanggung jawab dengan orang yang ditanggungnya.

c. Dosa juga bertingkat sebagaimana pahala, adapun dosa yang paling besar adalah menyekutukan Allah. Berturut-turut di bawahnya adalah durhaka, lari dari peperangan, menuduh berzina, zina, membunuh, khamr, judi, dan seterusnya. Dosa paling mudah disebabkan oleh lisan, seperti mencaci, mengejek, membuka kesalahan orang lain, dsb.

d. Penyakit hati adalah sedih, malas, bingung dan ragu, buruk sangka, iri hati, sombong, dendam, pesimis, mudah marah, dan lain-lain.

G. Taqwa sebagai Sumber KemenanganCiri-ciri orang bertaqwa adalah iman, ibadah, bersikap dan berakhlaq yang baik. Urgensi taqwa yaitu, taqwa adalah bekal terbaik, pakaian terbaik, dan orang bertaqwa adalah orang yang paling mulia. Allah memberikan banyak janji kepada orang yang bertaqwa di antaranya kemenangan, ampunan, rizki yang lapang, barakah, dicintai Allah dan akan diberikan kemudahan dan jalan keluar dari suatu masalah.