Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)

16
PEMBELAJARAN KOOPERATIF (Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antara Peserta Didik A. Sejarah Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif berasal dari kata “kooperatif” yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama – sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim. Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa, terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, yang tidak dapat bekerja sama dengan orang lain ataupun siswa yang agresif dan tidak peduli pada yang lain. Dalam prakteknya pembelajaran kooperatif di ruang –ruang kelas, yang akan menumbuhkan rasa persahabatan dan perdamaian, karena pembelaran kooperatif ini memandang siswa sebagai makhluk sosial. Beberapa ciri pembelajaran kooperatif: a. Setiap anggota memilliki peran

Transcript of Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)

Page 1: Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)

PEMBELAJARAN KOOPERATIF

(Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antara Peserta Didik

A. Sejarah Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif berasal dari kata “kooperatif” yang artinya

mengerjakan sesuatu secara bersama – sama dengan saling membantu satu

sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim. Pembelajaran kooperatif

adalah suatu model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk

mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa, terutama

untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan

siswa, yang tidak dapat bekerja sama dengan orang lain ataupun siswa yang

agresif dan tidak peduli pada yang lain.

Dalam prakteknya pembelajaran kooperatif di ruang –ruang kelas,

yang akan menumbuhkan rasa persahabatan dan perdamaian, karena

pembelaran kooperatif ini memandang siswa sebagai makhluk sosial.

Beberapa ciri pembelajaran kooperatif:

a. Setiap anggota memilliki peran

b. Terjadinya hubungan interaksi langsung antara siswa

c. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan

juga teman – teman sekelompoknya

d. Guru membantu mengembangkan keterampilan – keterampilan

interpersonal kelompok

e. Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan

Setelah pembelajaran kooperatif dilaksanakan, guru haruss

berusaha menanamkan dan membina sikp demokrasi di antara para

siswanya. Hal ini di maksudkan agar suasana sekoolah khususnya suasana

kelas dapat menumbuhkan kepribadian siswa yang demokratis dan dapat

Page 2: Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)

diharapkan suasana terbuka dengan kebiasaan – kebiasaan kerja sama,

terutama dalam memecahkan kesulitan – kesulitan.

B. Sasaran Pembelajaran Kooperatif

Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif membutuhkan

partisipasi dan kerja sama dalam kelompok pembelajaran. Tujuan utama

dalampenerapan model belajar mengajar pembelajarann kooperatif adalah

agar peserta didik dapat belajar secara kelompok bersama teman –

temannya dengan cara saling menghargai pendapat dan memberikan

kesempatan kepada orang lain untuk mengemukakan gagasannya dengan

menyampaikan pendapat mereka secara berkelompok.

Terdapat 3 konsep sentral yang menjadi karakteristik pembelajaran

kooperatif sebagaimana dikemukakan Slavin, yaitu penghargaan

kelompok, pertanggungjawaban individu, dan kesempatan yang sama

untuk berhasil. Model pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk

mengembangkan pengetahuanm, kemampuan, dan keterampilan secara

penuh dalam suasana belajar yang terbuka dan demokratis.

Selanjutnya Jaroline dan Parker (1993) mengatakan keunggulan

yang diperoleh dalam pembelajaran ini adalah:

a. Saling ketergantungnya yang positif

b. Adanya pengakuan dalam merespon perbedaan individu

c. Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas

d. Suasana kelas yang rileks dan menyenangkan

e. Terjalinnya hubungan yang hangat dan bersahabat antara siswa

dan guru

f. Memiliki banyak kesempatan untuk mengekspresikan

pengalaman emosi yang menyenangkan

Sedangkan kelemahannya bersumber pada dua faktor, yaitu

faktor intern dan ektern. Faktor dari dalam adalah

Page 3: Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)

a. Guru harus mempersiapakan pembelajaran secara matang,

disamping itu memerlukan lebih banyak tenaga, pemikiran dan

waktu

b. Agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar maka

dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup

memadai

c. Selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada

kecenderungan topik permasalahan yang sedang dibahas

meluas sehingga banyak yang tidak sesuai dengan waktu yang

telah ditentukan

d. Saat diskusi kelas, terkadang didominasi seseorang, hal ini

mengakibatkan siswa yang lain menjadi pasif

Pada dasarnay model pembelajaran kooperatif dikembangkan

untuk mencapai setidak – tidaknya 3 tujuan pembelajaran penting yang

dirangkum Ibrahim, et al(2000)

a. Hasil belajar akademik

b. Penerimaan perbedaan individu

c. Pengembangan keterampilan sosial

C. Kerangka Pembelajaran Kooperatif

Dalam membentuk kefahaman siswa, pembelajaran secara

pemebelajaran kooperatif juga dapat digunakan untuk pelajar faham

tentang sesuatu konsep dan ide yang lebih jelas apabila mereka terlibat

secara langsung dalam pembinaan pengetahuan baru. Terdapat berbagai

teori dalam kita mempelajari pembelajaran kooperatif tiga diantaranya

sebagaimna disebutkan:

a. Teori Ausubel

David Ausubel adalah seorang ahli psikologi pendidikan.

Menurutnya bahan pelajaran yang dipelajari haruslah bermakna.

Page 4: Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)

Pembelajaran bermakna merupakan suatu proses mengaitkan informasi

baru pada konsep – konsep relevan yang terdapat dalam struktur

kognitif seseorang. Struktur kognitif adalah fakta –fakta, konsep –

konsep, dan generalisasi – generalisasi yang telah dipelajari dan

diingat siswa.

b. Teori Piagert

Menurut Piaget (1996), setiap individu mengalami tingkat – tingkat

perkembangan intelektual. Dalam hubungannya dengan pembelajaran,

teori ini mengacu kepada kegiatan pembelajaran yang harus

melibatkan partisipasi peserta didik. Sehingga menurut teori ini

pengetahuan tidak hanya sekedar dipindahkan secara verbal tetapi

harus dikonstruksi dan direkontruksi peserta didik. Sebagai realisasi

teori ini, maka dalam kegiatan oembelajaran peserta didik haruslah

bersifat aktif. Pembelajaran kooperatif adalah sebuah model aktif dan

partisipasi

c. Teori Vygotsky

Vygotsky (1997) mengemukakan pembelajaran merupakan suatu

perkembangan pengertian. Ia membedakan adanya dua pengetian yang

spontan dan yang ilmiah. Pengertian yang spontan adalah pengertian

yang didapatkan dan pengalaman anak sehari – hari. Pengertian ilmiah

adalah pengertian yang didapat diruang kelas, atau yang diperoleh dan

pelajaran di sekolah. Sumbangan dan teori Vygotsky adalah penekanan

pada bakat sosiokultural dalam pembelajaran. Menurutnya

pembelajaran terjadi saat anak bekerja dalam zona perkembangan

proksima. Zona proksima adakah tingka perkembangan sedikit di atas

tingkat perkembangan seseorang pada saat ini.

D. Ciri – Ciri Pembelajaran Kooperaatif

Page 5: Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)

Bennet (1995) menyatakan ada lima unsur dasar yang dapat

membedakan pembelajaran kooperatif denhan kerja kelompok:

a. Positive interdepedence

b. Interaction face to face

c. Adanya tanggung jawab pribadi mengenai materi pelajaran dalam

anggota kelompok

d. Membutuhkan keluwesan

e. Meningkatkan keterampilan bekerja sama dalam memecahkan

masalah

Dalam pembelajan kooperatif tidak hanya mempelajari materi saja,

tetapi siswa atau peserta didik juga harus pelajari ketrampilan –

keterampilan khusus yang disebut keterampilan koperatif. Keterampilan

ini berfungsi untuk memperlancar hubungan kerja dan tugas. Keterampilan

– keterampilan selama koperatif tersebut antara lain:

1. Keterampilan kooperatf tingkat awal

a. Menggunakan kesepakatan

b. Menghargain kontribusi

c. Mengambil giliran dan berbagi tugas

d. Berada dalam kelompok

e. Berada dalam tugas

f. Mendorong partisipasi

g. Mengundang orang lain

h. Menyelesaikan tugas dalam waktunya

i. Menghormati perbedaan individu

2. Keterampilan tingkat menengah

3. Keterampilan tingkat mahir

E. Bentuk – Bentuk Pembelajaran Kooperatif

Page 6: Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)

Dalam pembelajaran kooperaif terdapat beberapa variasi model

yang dapat diterapkan:

a. Student Team Achievement Division (STAD)

Tipe ini dikembangkan Slavin, dan merupakan salah satu tipe

kooperatif yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi

diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam

menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.

Pada proses pembelajarannya, belajar kooperatif STAD melalui lima

tahapan yang meliputi:

1. Tahap penyajian materi

2. Tahap kegiatan kelompok

3. Tahap tes individu

4. Tahap penghitungan skor perkembangan individu

5. Tahap pemberian penghargaan kelompok

b. Jigsaw

Pembelajaran kooperatif jigsaw merupakan salah satu tipe

pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling

membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi

yang maksimal. Model jigsaw dapat digunakan secara efektif di tiap

level dimana siswa telah mendapatkan keterampilan akademis dari

pemahaman, membaca maupun keterampilan kelompok untuk belajar

bersama.

c. Tearns – Games – Tournaments (TGT)

TGT adalah satu tipe pembelajaran kooperatif yang nemempatkam

siswa dalam kelompok – kelompok belajar yang beranggitakan 5

sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan

suku kata atau ras yang berbeda. Guru menyajikan materi, dan siswa

bekerja dalam kelompok mereka masing – masing. Dalam kerja

kelompok guru memberikan LKS kepada setiap kelompok. Tugas yang

diberikan dikerjakan bersama –sama dengan anggota kelompok yang

ridak mengerti dengan tugas yang diberikan, maka anggota kelompok

Page 7: Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)

lain bertanggung jawab untuk memberikan jawaban atau

menjelaskannya sebelum mengajukan pertanyaan kepada guru.

d. Group Investigation

Model ini merupakan model pembelajaran kooperatif yang kompleks

karena memadukan anatar prinsip belajar kooperatif dengan

pembelajaran berbasis konstruktivisme dan prinsip pembelajaran

demokrasi. Model ini dapat melatih siswa untuk menumbuhkan

kemampuan berfikir mandiri.

e. Rotating Trio Exchange

Pada model ini, kelas dibagi ke dalam beberapa kelompok yang terdiri

dari 3 orang, kelas ditata sehingga setiap kelompok dapat melihat

kelompok lainnya dikirinya dan dikanannya, berikan pada setiap trio

tersebut pertanyaan yang sama untuk didiskusikan

f. Group Resume

Model ini menjadikan interakksi antara siswa lebih baik, kelas dibagi

kedalam kelompok – kelompok, setiap kelompk terdiri 3 – 6 siswa.

Berikan penekanan bahwa mereka adalah kelompok yang bagus, baik

bakat ataupun kemampuannya di kelas.

F. Pemebalajaran Kooperatif dan Posisi Guru

Dalam model pembelajaran kooperatif guru harus mampu

menciptakan kelas sebagai laboratorium demokrasi, supaya pesertad didik

terlatih dan terbiasa berbeda pendapat. Peran guru dalam pelaksanaan

pembelajaran kooperatif adalah fasilitator, mediator, director – motiivator,

dan evaluator.sedangkan dalam pengelolaan kelas, model pembelajaran

kooperatif ada tiga yang perlu diperhatikan:

a. Pembentukan kelompok

Pada pembentukan kelompok guru membuat kelompo yang

heterogen. Pembentukan kelompok dibentuk dengan

memperhatikan kemampuan akademis. Pada umumnya masing

Page 8: Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)

– masing kelompok beranggotakan 4 orang yang terdiri satu

orang berkemampuan tinggi, dua orang berkemampuan sedang

dan satu orang berkemampuan rendah

b. Pemberian semangat kelompok

Agar kelompok bisa bekerja secara efektif dalam proses

pembelajaran kooperatif maka masing – masing kelompok

perlu memiliki semangat kelompok. Pemberian semangat ini

sangat penting agar kelompok dapat bekerja lebih baik.

c. Penataan ruang

Penataan ruang sangat dipengaruhi oleh filsafat dan metode

pembelajaran yang dipakai di kelas. Pada umumnya penataan

ruang kelas diatur secara klasikal, karena hal ini sangat sesuai

dengan metode ceramah. Dalam metode ini guru berperan

sbagai narasumber yang utama atau mungkin satu –satunya

narasumber.

Guru mempunyai peranan penting terumata pada saat proses

belajar mengajar berlangsung seperti halnya penentuan topik,

permasalahan apa saja yang akan didiskusikan, memberikan saran – saran

dan juga kalau sudah selesai guru haruslah memberikan pujian terutama

bagi mereka yang telah menyelesaikan tugasnya paling cepat, tepat dan

benar.

Beberapa konsep mendasar yang perlu diperhatikan guru terutama

dalam melaksanakan pembelajaran dikemukakan Stahl (1994) yaitu: a.

Kejelasan rumusan tujuan pembelajaran, b. Penerimaan siswa secara

menyeluruh tentang tujuan belajar, c. Saling membutuhkan diantara

sesama anggota, d. Keterbukaan dalam interaksi pembelajaran, e.

Tanggungjawab individu, f. Heterogenitass kelompok, g. Sikap dan

perilaku sosial yang postif, h. Depriefing (refleksi), dan i. Kepuasan dalam

belajar.

Page 9: Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)

G. Metode Pembelajaran Kooperatif

Dalam pembelajaran ini, terdapat beberapa teknik yang dapat

digunakan dalam proses belajar mengajar di kelas, yaitu:

1. Teknik mencari pasangan

2. Teknik bertukar pasangan

3. Teknik berpikir pasangan berempat

4. Berfikir salam dan soal

5. Kepala bernomor

6. Kepala benomor terstruktur

7. Dua tinggal dua tamu

8. Keliling kelompok

9. Kancing gemerincing

10. Keliling kelas

11. Lingkaran kecil lingkaran besar

12. Tari bambu

13. Bercerita berpasangan

Abdulhak (2001) menjelaskan, langkah – langkah pembelajaran

kooperatif adalah sebagai berikut:

a. Merumuskan secara jelas yang harus dicapai peserta belajar

b. Memilih bentuk kegiatan pembelajaran yang paling tepat

c. Menjelaskan secara detail proses pembelajaran kooperatif,

yaitu mengenai apa yang harus dilakukan, dan apa yang

diharapkan

d. Memberikan tugas yang paling tepat dalam pembelajaran

e. Menyiapkan bahan belajar yang memudahkan peserta belajar

dengan baik

f. Melaksanakan pengelompokkan peserta belajar

g. Mengembangkan sistem pujian untuk kelompok atau

perotrangan peserta belajar

Page 10: Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)

h. Memberikan bimbingan yang cukup kepada peserta belajar

i. Menyiapkan instrumen penilaian yang tepat

j. Mengembangkan sistem pengarsipan data kemajuan peserta

belajar, baik perorangan atau kelompok

k. Melaksanakan refleksi

Keseluruhan aspek kooperatif yang dilakukan siswa selama

pembelajaran yang berorientasi kooperaitf merupakan bagian dari

pendidikan akhlak atau moral kepada peseta didik. Dan apabila

keterampilan – keterampilan kooperatif terus dilatihkan kepada siswa

selama pembelajaran maka cermin siswa yang akhlak mulia yang

ditunjukkan dengan sikap positif daat tercapai.

H. Uji Coba Pembelajaran Kooperatif

Ravenscroft,dkk (1995) menemukan peningkatan dalam prsetasi aktual

yang dicapai siswa yang mendapatkan nilai berdasarkan pembelajaran

koperatif dan group control yang mendapatkan nilai berdasarkan belajar

tradisional.

1. Pelaksanaa penelitian

2. Variabel bebas, percobaan laboratorium menggunakan satu variabel,

diama setiap dosen diberikan pembelajaran sebgai berikut,a. Versi belajar

pasif(perkuliahan tradisional), b. Belajar aktif(belajar kooperatif model

jigsaw)

3. Variabel terikat, variabel terikat terdiri dari:a. Keinginan kelas atau sikap

terhadap teman sekelas, b. Keinginan dosesn, atau sikap terhadap dosen, c.

Motivasi siswa, d. Prestasi yang dipertahankan dan e. Prestasi aktual.

4. Prosedru percobaan, percobaan ini membutuhkan waktu 75 menit untuk

melengkapinya. Selama 20 menit dosen atau sampel

mempresentasikanperkuliahan dengan sistem belajar kooperatif dimana

dosen yang berperan sebagai peserta mengikuti dnegan menggunakan foto

kopian yang telah disediakan.

Page 11: Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)

5. Hasil, percobaan ini mengindikasi bahwa pembelajaran kooperatif dapat

meningkatkan keinginan kelas, prestasi yang dipertahankan dan prestasi

aktual.

6. Respon tingkah laku, a. Keinginan kelas, menukur sikap dosen terhadap

keinginan kelas, setiap peserta diminta untuk merespon pertanyaan –

pertanyaan, b. Keinginan dosen, fihak fakultas juga diminta untuk

merespon pertanyaan, c. Motivasi, para peserta merespon pertanyaan, d.

Prestasi yang dipertahankan, akhirnya pengukuran terhadap prestasi yang

dipertahankan dengan mengambil respon dari pertanyaan, e. Prestasi

aktual, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pengukuran prestasi

aktual ini mengindikasikan bahwa peserta belajar kooperatif dibandingkan

dengan belajar pasif.