RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI...

121
RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS PELANGGARAN SURAT EDARAN MENTERI TENAGA KERJA RI NO.SE 07/MEN/1990 OLEH PENGUSAHA TAHUN 2015-2016 (Studi atas PT Chao Long Motor Part Indonesia) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Disusun Oleh: Eka Yulianti 1113112000031 PROGRAM STUDI ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

Transcript of RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI...

Page 1: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI

TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN

INDUSTRIAL ATAS PELANGGARAN SURAT EDARAN

MENTERI TENAGA KERJA RI NO.SE 07/MEN/1990

OLEH PENGUSAHA TAHUN 2015-2016

(Studi atas PT Chao Long Motor Part Indonesia)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Disusun Oleh:

Eka Yulianti

1113112000031

PROGRAM STUDI ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017

Page 2: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

RESPONS PEMERINTAH KABI'PATEN BEKASI TERIIADAPPERSELISITIAN HI'BIIIYGAI\I INI}USTRIAL ATAS PELADIGGARAN

SURAT EDARAN MENTERI TENAGA KERJA RI NO.SE O7I1VIEN/1990

OLEH PENGUSAHA TAIIT'N 2015-2016(Studi atas PT Chao Long Motor Part Indonesia)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat MemperolehGelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Eka Yulianti1113112000031

Suryani. M.SiNrP. 1 97704242007 r 02003

Program Studi IImu PolitikFakultas IImu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Islam Negeri Syarif HidayatullahJakarta

' 2017

Page 3: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARTSME

Skripsi yang berjudul:

RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASITERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGANINDUSTRIAL ATAS PELANGGARAN SURATEDARAN MENTERI TENAGA KEzuA RI NO.SE-O7/MENi199O OLEH PENGUSA}IA TAHUN 2OL5-2016(Studi atas PT Chao Long Motor Part Indonesia)

1. Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satupersyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri OfN)Syarif Hidayatullah J akarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah sayacantumkan sesuai dengan- ketentuan yang berlaku di Universitas IslamNegeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya aslisaya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka sayabersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 4: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Dengan ini, pembimbing stripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

Nama : EkaYulianti

NIM : 111312000031

Program Studi: Ilmu Politik

Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul:

RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERTIADAP PERSELISIHAN

HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS PELANGGARAN SURAT EDARAN

MENTERI TENAGA KERJA RI NO.SE-OZITAENITq9O OLEH PENGUSAHA

TAHLTN 2015-2016 (Studi atas PT chao Long Motor part Indonesia)

dan telah memenuhi persyaratan untuk druji.

Jakarta, 12 Apri120l7

Menyetujui,_Pemlrhnttne;

Mengetahui,

-Ketua+togpm-Studi 9\ -/(u. lrrr'; l/"Surlani. M.SiNIP. I 9770 4242007 rc2}03

Dr. Iding Rosf,idin-lvl.SiNIP. 19701013200501 1003

Page 5: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

PENGESAIIAN PAi\-ITIA UJIAN SKRIPSI

SKRIPSI

RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHANHUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS PELANGGARAN SURAT EDARAN MENTERITENAGA KERIA RI NO.SE-07/MEN/1990 OLEH PENGUSAHA TAHUN 2AL5-2016

(Studi atas PT Chao Long Motor Part Indonesia)

olehEka Yulianti

1 1 13 1 1200003 1

Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 26 April 2017. Skripsi initelah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada ProgramStudi Ilmu Politik.

Dr. Iding Rosvidin. M.SiNrP. 19701013200s01 1003

Suryani. M.SiNIP. 1 9770 4242007 t02003

Dr. Haniah Hanafie, M.SiNIP. I 96 1 05242000032002

Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada tanggal26 Apil20l7

Ketua Program Studi Ilmu PolitikFISIP UIN Jakarta

,/4\-JW

Dr. IdingRosyidin. M.SiNIP. 19701013200501 1003

Ketua,

Page 6: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

ii

RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP

PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS PELANGGARAN

SURAT EDARAN MENTERI TENAGA KERJA RI NO.SE 07/MEN/1990

OLEH PENGUSAHA TAHUN 2015-2016 (Studi atas PT Chao Long Motor Part

Indonesia

ABSTRAK

Penelitian ini menggambarkan bagaimana terjadinya sebuah pelanggaran yang

berimbas pada perselisihan antara tripartit (pemerintah, pengusaha dan buruh) dalam

kasus pelanggaran yang dilakukan oleh PT Chao Long dalam mendirikan perusahaan

di kawasan industri Kabupaten Bekasi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian

ini dilakukan dengan wawancara langsung kepada ketua serikat buruh PT Chao Long

dan juga pemerintah eksekutif dan legislatif yaitu DISNAKER dan DPRD. Peneliti

juga melakukan observasi dengan mengunjungi PT Chao Long untuk mendapatkan

informasi lebih lanjut, selain itu juga peneliti menggunakan dokumen-dokumen yang

berisikan informasi mengenai segala aktifitas PT Chao Long yang dikumpulkan dan

dijadikan penulis sebagai penguat data penelitian.

Untuk menganalisis data, peneliti menggunakan teori tentang respons, konsep

hubungan industrial yang mencakup di dalamnya tentang perselisihan hubungan

industrial dan cara penyelesaiannya, dan yang terakhir konsep hukum perburuhan.

Teori-Teori ini yang akan menguatkan analisis penulis dalam penelitian ini.

Penelitian ini menemukan beberapa fakta bahwa Pemerintah Daerah

Kabupaten Bekasi tidak secara konsisten melakukan kontrol terhadap aturan

perburuhan yang berkaitan dengan hak buruh untuk mendapatkan pendapatan di luar

gaji yaitu bonus sebagai uang tahunan yang tertulis di dalam Perjanjian Kerja

Bersama PT Chao Long.

Kata Kunci: Buruh, Pengusaha, Pelanggaran, Pemerintah, Perselisihan,

Respons.

Page 7: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

iii

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur bagi Allah SWT atas Rahkmat, karunia serta nikmat-

Nya. Shalawat dan salam terhatur kepada kehadirat Rasullah SAW. Semua ini

merupakan ucaran rasa syukur karena penelitian “RESPONS PEMERINTAH

KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

ATAS PELANGGARAN SURAT EDARAN MENTERI TENAGA KERJA RI NO.SE-

07/MEN/1990 OLEH PENGUSAHA TAHUN 2015-2016. (Studi atas PT Chao Long

Motor Part Indonesia) dapat terselesaikan tepat waktu. Dengan ini penulis

mengucapkan rasa hormat dan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Zulkifli, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Iding Rosyidin, M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Politik, Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Suryani, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Politik dan dosen

pembimbing yang telah mengajarkan penulis akan pentingnya proses

perjuangan, kesabaran, kerja keras dan ketegasan sehingga membuat penulis

semangat dan terus berjuang dalam menyelesaikan penelitian ini.

4. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memberikan begitu banyak ilmu untuk penulis.

5. Bapak Edy Mulyadi dan Ibu Kotirah, selaku orang tua penulis yang selalu

memberikan semangat dalam berbagai hal, selalu mengajari penulis apa itu

Page 8: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

iv

perjuangan hidup, terima kasih untuk selalu memberikan do’a-do’a nya

hingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.

6. Erika Dwiyanti dan Muhammad Raffi Firdaus, selaku adik penulis yang selalu

menjadi penghibur dan membantu penulis dalam hal-hal kecil.

7. Trivantiko Rezki Budiyono, terima kasih untuk menjadi seseorang yang selalu

ada dalam suka maupun duka, memberikan support kepada penulis,

membantu penulis dalam membuat penelitian ini baik dari segi materil

maupun moril.

8. Teman-teman seperjuangan, Tiara Azaria Amanda, Adilah Yasmin Hatta, Lisa

septiani yang selalu menghibur penulis dikala bosan dengan penelitian,

menjadi teman dari awal masuk perkuliahan yang selalu bersama-sama.

9. Rekan-rekan Ilmu Politik 2013 yang menjadikan 4 tahun penulis di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi berwarna.

10. Teman-Teman KKN Serdadu, khususnya Dede Nurasiah, Siti Zahra, Putri

Awaliyah, Annisa Septiana, terima kasih atas kerja sama kalian dalam

pembuatan laporan KKN selesai tepat waktu.

11. Narasumber penelitian ini: Nyumarno (DPD Kab. Bekasi komisi 4), Arianto

S,H (Kepala Bidang Perselisihan Hubungan Industrial Kab. Bekasi), Herawati

(Ketua Serikat Buruh PT Chao Long), Obon Tabroni (Deputi Presiden

FSPMI), Dedi Supriyadi (Ketua Pengawas DISNAKER Kabupaten Bekasi).

Ernawati (Mediator DISNAKER Kabupaten Bekasi), H. Sutomo, SH (Ketua

Dewan Pimpinan APINDO Kabupaten Bekasi).

Page 9: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

v

Semoga kebaikan kalian akan dapat penulis balas lain waktu. Dengan adanya

keterbatasan kemampuan peneliti, maka peneliti mengharapkan kritik dan saran yang

dapat menjadi penyempurna penelitian ini. Semoga penelitian ini berguna bagi

pembaca.

Jakarta, 26 April 2016

Eka Yulianti

Page 10: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ................................................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................................... 1

B. Pembatasan Masalah ............................................................................................... 7

C. Pertanyaan Masalah ................................................................................................ 7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................................... 7

E. Tinjauan Pustaka ..................................................................................................... 8

F. Metode Penelitian.................................................................................................. 12

G. Sistematika Penulisan ........................................................................................... 16

BAB II KERANGKA TEORI DAN KONSEP ................................................................. 18

A. Respons ................................................................................................................. 18

1. Pengertian Respons ...................................................................................... 18

2. Macam-macam Respons ............................................................................... 21

B. Hubungan Industrial .............................................................................................. 22

1. Perselisihan Hubungan Industrial ................................................................. 31

2. Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial ........................................... 35

C. Hukum Perburuhan ............................................................................................... 37

Page 11: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

vii

1. Hukum Perburuhan Dalam Tata Hukum Indonesia ..................................... 39

2. Hukum Perjanjian Kerja Bersama ................................................................ 41

BAB III DEMOGRAFI KABUPATEN BEKASI DAN PROFIL PT CHAO LONG

MOTOR PART INDONESIA .................................................................................. 44

A. Demografi Kabupaten Bekasi ............................................................................... 44

B. PT Chao Long Motor Part Indonesia .................................................................... 48

C. Organisasi Buruh PT Chao Long Motor Part Indonesia ....................................... 50

BAB IV RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP

PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS PELANGGARAN

SURAT EDARAN MENTERI TENAGA KERJA RI No.SE-07/MEN/1990

OLEH PENGUSAHA TAHUN 2015-2016 ............................................................. 53

A. Pelanggaran yang dilakukan oleh PT Chao Long Motor Part Indonesia .............. 53

B. Perselisihan Hubungan Industrial antara pengusaha PT Chao Long dan Serikat

Pekerja ................................................................................................................... 58

C. Respons Pemerintah Kabupaten Bekasi terhadap Perselisihan Hubungan

Industrial atas Pelanggaran yang dilakukan oleh PT Chao Long Motor Part ....... 64

D. Upaya Pemerintah dalam Menyelesaikan Perselisihan Hubungan Industrial antara

PT Chao Long dan Serikat Pekerja ....................................................................... 69

1. Menghadirkan Mediator ……….…………………………………………70

2. Berkodinasi dengan DPRD …………….…………………………...........72

Page 12: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

viii

BAB V PENUTUP ............................................................................................................... 76

A. Kesimpulan ........................................................................................................... 76

B. Rekomendasi Penelitian ........................................................................................ 77

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 78

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................................. 84

Page 13: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

ix

DAFTAR TABEL

Tabel II.B.2 Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial ..................................... 36

Tabel III.A.1 Nama-Nama Bupati Kabupaten Bekasi ................................................ 47

Tabel IV.B.1 Proses Perundingan Bipartit ………………………………………….61

Tabel IV.D.2 Skema Terjadinya Pelanggaran dan Perselisihan Hubungan Industrial

PT ChaoLong……………………………………………………………………….. 74

Page 14: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

i

DAFTAR SINGKATAN

APINDO Asosiasi Pengusaha Indonesia

DPRD Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

DISNAKER Dinas Ketenagakerjaan

FSPMI Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia

KEK Kawasan Ekonomi Khusus

LKS Lembaga Kerja Sama

PKB Perjanjian Kerja Bersama

SDM Sumber Daya Manusia

SPA Serikat Pekerja Anggota

Page 15: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tuntutan atas berbagai hak terhadap permasalahan sistem kerja sampai upah

mewarnai perjalanan buruh dari masa ke masa, hingga sampai saat ini masalah yang

paling rawan dihadapi adalah masalah pengupahan.1 Masalah dimulai ketika buruh

meminta upah yang tinggi sedangkan produktivitas masih kurang memadai. Hal ini

seringkali menjadi pemicu sebuah perselisihan hubungan industrial.

Upah adalah hak buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang

sebagai imbalan dari pengusaha yang ditetapkan dan dinyatakan menurut suatu

perjanjian kerja, kesepakatan, peraturan, dan perundang-undangan, tentunya hal ini

mencakup tunjangan-tunjangan bagi buruh atas suatu pekerjaan atau jasa yang

dilakukan.2

Di sisi lain, penetapan upah yang dilakukan oleh pengusaha ini akan

mengalami kendala-kendala karena banyaknya faktor yang mempengaruhi, antara

1 Aloysius Uwiyono, dkk, Asas-Asas Hukum Perburuhan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Jakarta, 2014), h. 97. 2 Zaeni Asyhadie, dan M. Hum, Peradilan Hubungan Industrial, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2009), h. 3.

Page 16: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

2

lain besar kecilnya perusahaan, harga jual komoditas yang dihasilkan perusahaan

maupun jumlah banyak sedikitnya jumlah buruh yang dipekerjakan.3

Untuk mengatur segala bentuk hubungan kerja sama antara pengusaha dan

buruh di tempat kerja, terdapat sebuah perjanjian kerja dan sebuah kesepakatan yang

disebut Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang dilakukan oleh kedua belah pihak

dalam menjalankan roda perusahaan dan dengan adanya perjanjian kerja sama ini

akan menimbulkan hak dan kewajiban dari masing-masing pihak.4

Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dibuat oleh pengusaha dan buruh secara

mufakat5 dilandasi oleh Undang-Undang Nomor 13 Pasal 102 Nomor 1-3 Tahun

2003 tentang Ketenagakerjaan. Seluruh hak dan kewajiban antara pengusaha dan

buruh yang di dalamnya mencakup hubungan kerja perlu diatur dan disepakati oleh

kedua belah pihak. Dengan adanya perjanjian kerja sama tersebut diharapkan proses

hubungan industrial dapat berjalan dengan baik.

Namun, dalam praktiknya, pembuatan PKB di dalam suatu perusahaan hanya

menjadi pemanis di dalam hubungan kerja dan tidak sepenuhnya dijalankan, banyak

tindak pelanggaran yang bertentangan dengan isi perjanjian yang melibatkan kerja

sama bipartit yang seringkali ditentukan oleh satu pihak saja, yaitu pengusaha, tanpa

melibatkan unsur buruh.

3 Budiyono, Penetapan Upah Minimum dalam Kaitannya dengan Upaya Perlindungan bagi

Pekerja/Buruh dan Perkembangan Perusahaan, (Program Pasca Sarjana Fakultas Hukum Universitas

Diponogoro Semarang. 2007), h. 3. 4 R. Subekti, Aneka Perjanjian, (Bandung: Citra Adityabakti, 1995), h. 64-65. 5 Budiyono, Penetapan Upah Minimum dalam Kaitannya dengan Upaya Perlindungan bagi

Pekerja/Buruh dan Perkembangan Perusahaan, h. 10.

Page 17: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

3

Hal ini disebabkan karena pengusaha memiliki posisi yang kuat di dalam

perusahaan sebagai pemilik modal untuk memiliki kekuasaan memerintah dan peran

buruh yang seakan-akan menjadi kaum tertindas yang seenaknya dapat dipekerjakan

dengan upah yang tidak sepadan.

Salah satu contoh pelanggaran yang dilakukan oleh pengusaha ini terjadi pada

PT Chao Long Motor Part Indonesia di Kabupaten Bekasi terkait hak pekerja berupa

bonus yang tidak dipenuhi perusahaan selama dua tahun berturut-turut yaitu pada

tahun 2015 dan tahun 2016 dengan alasan kerugian yang di alami oleh pengusaha.6

Adanya pelanggaran kerja sama yang dilakukan PT Chao Long Motor Part yaitu

dengan melanggar Pasal 42 Perjanjian Kerja Bersama yang berisikan antara lain

“perusahaan memberikan bonus kepada pekerja setiap tanggal 20 Januari setiap

tahunnya.”7

Berkaitan dengan upah, bonus merupakan uang yang dibayar sesuai hasil

kerja yang telah dilaksanakan apabila melebihi target yang diberikan sekali selama

masa yang ditentukan dari beberapa persen laba yang kemudian dibagikan kepada

yang berhak menerima bonus.8 Untuk menyelaraskan kedudukan antara pengusaha

dan buruh agar tidak bertubrukan, maka peran pemerintah sebagai jembatan

pengusaha dan buruh mengeluarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang

6 Go Bekasi, “Dua Tahun PT Chao Long Langgar Perjanjian Kerja Sama” berita ini diakses

melalui http://gobekasi.pojoksatu.id/2016/12/27/2-tahun-pt-chao-long-motor-part-langgar-perjanjian-

sinyo-harus-fair-dong/# pada 3 Januari 2017. 7 Go Bekasi, “2 Tahun PT Chao Long Motor Part Indonesia Langgar Perjanjian” berita ini

diakses melalui http://gobekasi.pojoksatu.id/2016/12/27/2-tahun-pt-chao-long-motor-part-langgar-

perjanjian-sinyo-harus-fair-dong/ pada 3 Januari 2017. 8 Sarwoto, “Dasar-Dasar Organisasi Manajemen”, (Jakarta: Ghalia, 1991), h. 156.

Page 18: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

4

Ketenagakerjaan. Dibentuknya Undang-Undang ini bertujuan untuk memberdayakan

tenaga kerja secara optimal dan manusiawi.

Tetapi, pada dasarnya Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan tidak mengatur secara normatif tentang pemberian bonus kepada

buruh. Adapun sebenarnya pemberian bonus yang dilakukan oleh pengusaha kepada

buruh di atur dalam Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No.SE-

07/MEN/1990 tentang Pengelompokkan Komponen Upah dan Pendapatan Non-

Upah, yang menyebutkan:

1. Pengertian komponen upah adalah sebagai berikut:

a. Upah Pokok: adalah imbalan dasar yang dibayarkan kepada pekerja menurut

tingkat atau jenis pekerjaan yang besarnya ditetapkan berdasarkan

kesepakatan.

b. Tunjangan Tetap: adalah suatu pembayaran yang teratur berkaitan dengan

pekerjaan yang diberikan secara tetap untuk pekerja dan keluarganya serta

dibayarkan dalam satuan waktu yang sama, dengan pembayaran upah pokok,

seperti Tunjangan Istri; Tunjangan Anak; Tunjangan Perumahan; Tunjangan

Kemahalan; Tunjangan Daerah dan lain-lain. Tunjangan Makan dan

Tunjangan Tranport dapat dimasukkan dalam komponen tunjangan tetap

apabila pemberian tunjangan tersebut tidak dikaitkan dengan kehadiran, dan

diterima secara tetap oleh pekerja menurut satuan waktu, harian atau bulanan.

c. Tunjangan Tidak Tetap: adalah suatu pembayaran secara langsung atau tidak

langsung berkaitan dengan pekerja, yang diberikan secara tidak tetap untuk

pekerja dan keluarganya serta dibayarkan menurut satuan waktu yang tidak

sama dengan waktu pembayaran upah pokok, seperti Tunjangan Transport

yang didasarkan pada kehadiran, Tunjangan Makan dapat dimasukkan ke

dalam tunjangan tidak tetap apabila tunjangan tersebut diberikan atas dasar

kehadiran (pemberian tunjangan biasa dalam bentuk uang atau fasilitas

makan).

2. Pengertian Pendapatan Non Upah sebagai berikut:

a. Fasilitas: adalah kenikmatan dalam bentuk nyata/nature yang diberikan

perusahaan oleh karena hal-hal yang bersifat khusus atau untuk meningkatkan

kesejahteraan pekerja, seperti fasilitas kendaraan (antar jemput pekerja atau

Page 19: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

5

lainnya); pemberian makan secara cuma-cuma; sarana ibadah; tempat

penitipan bayi; koperasi; kantin dan lain-lain.

b. Bonus: adalah bukan merupakan bagian dari upah, melainkan pembayaran

yang diterima pekerja dari hasil keuntungan perusahaan atau karena pekerja

menghasilkan hasil kerja lebih besar dari target produksi yang normal atau

karena peningkatan produktivitas; besarnya pembagian bonus diatur

berdasarkan kesepakatan.

c. Tunjangan Hari Raya (THR) Gratifikasi dan pembagian keuntungan lainnya.

3. Para pengusaha yang memberikan bermacam-macam komponen upah dan

pendapatan non upah bagi pekerjanya, dapat mengetahui posisi dan jenis

tersebut berdasarkan pengertian yang tercantum dalam angka (1) dan (2),

sehingga dihindari terjadinya perbedaan penafsiran dalam melaksanakannya.

4. Kepada para pengusaha diharapkan untuk berusaha mengelompokkan

komponen upah dan pendapatan non upah yang diberikan, dengan

berpedoman kepada angka (1) dan (2) di atas, agar secara bertahap dapat

sejalan dengan Surat Edaran ini.9

Secara jelas tertulis dalam Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Republik

Indonesia No.SE-07/MEN/1990 bahwa bonus merupakan salah satu bentuk

pendapatan non-upah. Tentunya jika salah satu ketentuan terhadap komponen upah

dan pendapatan non-upah dijalankan oleh pengusaha apalagi yang telah di sepakati di

dalam PKB, hak buruh yang seharusnya dipenuhi pengusaha akan memicu adanya

sebuah pelanggaran.

Pada kondisi seperti ini, ketika buruh dihadapkan pada sebuah

penyelewengan, tidak ada pilihan lain kecuali untuk bertahan dan melaporkan bentuk-

bentuk pelanggaran kepada pihak yang memiliki wewenang dalam mengatur

ketenagakerjaan seperti pemerintah.

9 Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No.SE-07/MEN/1990 tentang

Pengelompokkan Komponen Upah dan Pendapatan Non-Upah.

Page 20: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

6

Pelanggaran hak buruh yang merupakan kewajiban pengusaha PT Chao Long

Motor Part merupakan masalah yang cukup serius dan harus mendapat respons dari

pemerintah Kabupaten Bekasi karena menyalahi aturan kerja sama di dalam PKB dan

melanggar peraturan pemerintah tentang ketenagakerjaan.

Buruknya, pelanggaran yang dilakukan oleh pengusaha kini merambah

kepada perselisihan-perselisihan hubungan industrial yang semakin memperkeruh

suasana, perselisihan ini merupakan bagian dari perbedaan pendapat yang dianut oleh

pihak-pihak yang bersangkutan dalam melakukan hubungan kerja.

Perselisihan hubungan industrial yang mengacu pada pelanggaran yang

dilakukan oleh salah satu pihak terkesan untuk saling menghilangkan satu sama

lain.10 Buruh memiliki keinginan untuk menghilangkan pengusaha yang bersifat

eksploitasi terhadap hak buruh, begitu juga pengusaha juga ingin menghilangkan

buruh yang selalu melakukan protes dan demonstrasi menuntut upah setinggi-

tingginya.

Dari penjelasan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, hal

tersebut membuat penelitian ini menjadi menarik untuk diteliti, karena kita dapat

mengetahui bagaimana seharusnya respons pemerintah dalam menyikapi pelanggaran

dan perselisihan hubungan industrial di PT Chao Long Motor Part Indonesia.

10 Katon Baskoro, “Konflik Industri Dalam Hubungan Buruh dan Pengusaha”, (Skripsi S1

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya, 2014), h. 1.

Page 21: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

7

B. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah pada penelitian ini hanya mengenai Respons Pemerintah

Kabupaten Bekasi terhadap Perselisihan Hubungan Industrial atas Pelanggaran Surat

Edaran Menteri Tenaga Kerja RI No.SE-07/MEN/1990 oleh Pengusaha tahun 2015-

2016 yang terjadi pada PT Chao Long Motor Part Indonesia di Kabupaten Bekasi,

serta upaya pemerintah dalam menanganinya.

C. Pertanyaan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penelitian

ini berfokus pada masalah dibawah ini, yaitu:

1. Bagaimana respons Pemerintah Kabupaten Bekasi terhadap perselisihan

hubungan industrial atas pelanggaran yang dilakukan PT Chao Long Motor

Part Indonesia?

2. Bagaimana upaya Pemerintah Kabupaten Bekasi dalam menyelesaikan

perselisihan hubungan industrial yang terjadi antara PT Chao Long dan

Serikat Buruh?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

a. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui sejauh mana respons pemerintah Kabupaten Bekasi terhadap

perselisihan hubungan industrial atas pelanggaran yang dilakukan oleh PT

Chao Long Motor Part Indonesia.

Page 22: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

8

2. Mengetahui bagaimana upaya pemerintah dalam menyelesaikan perselisihan

hubungan industrial di PT Chao Long.

b. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini bersifat akademis dan

teknis, adapun manfaatnya adalah:

1. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan konstribusi bagi

pengembangan penelitian Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, khususnya dalam

kajian Ilmu Politik tentang respons pemerintah terhadap pelanggaran yang

dilakukan oleh pengusaha terhadap buruh.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi literatur penelitian tentang

ketenagakerjaan bagi program studi Ilmu Politik di seluruh Universitas yang

ada di Indonesia khususnya di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

E. Tinjauan Pustaka

Penelitian yang mengkaji kebijakan publik mengenai ketenagakerjaan telah

dilakukan oleh beberapa peneliti terlebih dahulu dengan melihat aspek yang berbeda

beda. Hal tersebut berdasarkan pada metode penelitian, teori yang digunakan,

perspektif analisis dan studi kasus yang berbeda-beda.

Page 23: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

9

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan lima literatur yang mempunyai

keterkaitan dengan penelitian skripsi penulis sebagai pembanding sekaligus penguat

terhadap urgensi penelitian, antara lain: Pertama, Jurnal Sosial Demokrasi, yang

ditulis oleh Launa, berjudul Buruh dan Politik “Tantangan dan Gerakan Buruh Pasca

Reformasi.”11 Dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa buruh menjadi variable

utama yang dilihat dari sudut pandang kebijakan politik, dalam hal ini suara buruh

ikut serta dalam menentukan kebijakan politik pemerintah, dan pemilik modal atau

pengusaha sebagai variable kedua yang dilihat dari sudut pandang ekonomi politik.

Lebih lanjut Launa menganggap bahwa buruh diposisikan tak lebih sebagai

komoditas yang diperjual belikan oleh para pemilik modal yang membutuhkan tenaga

kerja melimpah dan murah. Dalam sudut pandang ekonomi politik, buruh adalah daya

tarik para investor asing ke Indonesia dengan cara menawarkan harga upah yang

cukup rendah, sehingga dalam penelitiannya, Launa lebih banyak menulis tentang

fenomena adanya serikat atau gerakan buruh yang sangat berperan dalam menuntut

kesejahteraan buruh. Gerakan atau serikat buruh ini terus berkembang dari mulai

jaman kolonial Belanda hingga pasca reformasi melalui beberapa faktor dan analisa

serta sudut pandang sosial politik.

Kedua, buku hasil penelitian tentang Hak Perburuhan yang ditulis oleh Jamie

Davis, berjudul “Hak Dasar Perburuhan di Indonesia 2010 Survei Pelanggaran di

11 Launa, “Buruh dan Politik (Tantangan dan Gerakan Buruh Pasca Reformasi)”, Sosial

Demokrasi, Vol. 10 No. 4 (Januari Maret 2011).

Page 24: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

10

Sektor Formal.”12 Dalam penelitian tersebut dijelaskan mengenai hak-hak dasar

perburuhan di Indonesia sejak jatuhnya rezim Soeharto. Jamie Davis juga

memfokuskan penelitiannya terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan

fenomena buruh seperti upah, sistem kerja paksa sampai kepada peran pemerintah

dalam memperjuangkan hak-hak buruh. Jamie juga menuliskan tentang diskriminasi

yang didapatkan oleh buruh dalam masa bekerja. Hak buruh yang tidak relevan

dengan sistem yang ada menjadikan konflik antara buruh dengan pengusaha dan

pemerintah, hal ini membuat banyaknya tuntutan-tuntutan yang dilakukan oleh buruh

seperti, mogok, demo, dll.

Ketiga, skripsi Umar Algifari pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, yang berjudul “Buruh dan Politik: Studi tentang

Perjuangan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) dan Konfederasi

Kongres Aliansi Serikat Buruh di Indonesia (K.KASBI) dalam Menuntut

Penghapusan Sistem Outsourcing dan Kenaikan UMP DKI Jakarta Tahun 2013.”13

Penelitian tersebut mempunyai kemiripan pada variable serikat buruh yang

mempunyai pengaruh terhadap pengembangan industri negara dengan menyoroti

peran buruh sebagai tombak ekonomi negara. Hasil penelitiannya, Umar Algifari

menyimpulkan bahwa adanya organisasi buruh sangat berperan aktif dalam

melakukan perubahan besar terhadap buruh dalam menentukan tingkat kesejahteraan

12 Jamie Davis, “Hak Dasar Perburuhan di Indonesia 2010 Survei Pelanggaran di Sektor

Formal”, (Solidarity Center, 2010). 13 Umar Algifari, “Buruh dan Politik: Studi tentang Perjuangan Konfederasi Serikat Pekerja

Seluruh Indonesia dan (KSPSI) dan Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh di Indonesia

(KKASBI) dalam Menuntut Penghapusan Systems Outsourcing dan Kenaikan UMP DKI Jakarta

Tahun 2013”, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2014).

Page 25: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

11

buruh. Dalam mencermati gerakan dan serikat-serikat buruh, Umar Algifari

menggunakan teori kelompok kepentingan dan teori ruang publik.

Keempat, skripsi Amrizal Ulya pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang berjudul “Buruh dan Negara: Gerakan Protes

Buruh dan Efek Kebijakan Pemerintah Tentang Perburuhan Tahun 2012 di

Jabodetabek.14 Penelitian tersebut berfokus pada gerakan yang mempunyai pengaruh

besar terhadap kebijakan pemerintah menyangkut masalah perburuhan yaitu “Buruh

Bekasi Bergerak” di Bekasi dan Mogok Nasional Majelis Pekerja Buruh Indonesia

(MPBI) di Jakarta. Kedua gerakan ini berhasil menekan pemerintah untuk membuat

kebijakan yang menguntungkan buruh pada tahun 2012. Pada tahun 2012 terjadi

banyak demonstrasi besar yang dilakukan oleh buruh. Meskipun begitu pada tahun itu

menjadi tahun era kebangkitan buruh. Menurut Amrizal Ulya melalui gerakan buruh,

mereka bisa memobilisasi massa secara masif, pada posisi ini berbagai aktivis buruh

yang tergabung dalam serikat pekerja menyebarkan aksi protes untuk menambah

kekuatan massa gerakan.

Kelima, skripsi Ganda Syahputra pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara Medan, berjudul “Peranan Serikat Buruh dalam

Memperjuangkan Hak Upah dan Politik: Studi Kasus, Serikat Buruh Medan

14Amrizal Ulya, “Buruh dan Negara: Gerakan Protes Buruh dan Efek Kebijakan Pemerintah

Tentang Perburuhan Tahun 2012 di Jabodetabek”, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

2014).

Page 26: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

12

Independen 2010.”15 Skripsi yang tulis pada tahun 2009 ini berkisar pada gerakan

buruh di Medan yang bernama Serikat Buruh Medan Independen (SBMI), gerakan

buruh ini pada hakikatnya adalah konsekuensi yang ditimbulkan dari realitas sistem

ekonomi kapitalisme yang akan selalu menunjukkan perlawanan sampai tuntutannya

terpenuhi. Dalam skripsinya, Ganda juga menjelaskan bahwa sulitnya kaum buruh

dalam memperjuangkan kesejahteraannya tidak hanya disebabkan oleh faktor internal

perusahaan, tetapi lebih dari itu ada sebuah sistem yang menyebabkan penindasan

terhadap kaum buruh. Hal ini menyebabkan banyaknya organisasi dan serikat buruh

yang bermunculan sebagai indikator tingkat kesejahteraan buruh.

Dari lima literatur yang telah dijelaskan secara singkat tentang penelitian

terkait buruh, terdapat beberapa kesamaan dengan penelitian yang saya lakukan,

diantaranya adalah terkait peran pemerintah sebagai pihak pembuat kebijakan dalam

menentukan kesejahteraan buruh, dan bagaimana respons pemerintah terhadap hukum

pelanggaran yang dilakukan oleh pengusaha.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, metode

kualitatif diartikan sebagai sebuah prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa ucapan atau tulisan dalam penggalian dan pemahaman pemaknaan

15 Ganda Syahputra, Peranan Serikat Buruh dalam Memperjuangkan Hak Upah dan politik:

Serikat Buruh Medan Indonesia (SBMI), (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas

Sumatera Utara, 2009).

Page 27: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

13

terhadap apa saja yang terjadi pada lembaga, individu atau kelompok, yang berasal

dari persoalan sosial atau kemanusiaan.16

Penelitian deskriptif adalah serangkaian upaya yang dilakukan untuk

melukiskan data secara sistematis fakta-fakta atau karakteristik populasi tertentu atau

bidang tertentu baik berupa keadaan, permasalahan, sikap, pendapat, kondisi, atau

sistem faktual dan cermat.17

2. Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan pada pernyataan masalah, rumusan masalah serta tujuan dan

manfaat dibuatnya penelitian ini, maka peneliti melakukan pengumpulan data dengan

cara memilah antara data primer dan data sekunder, sebagai berikut:

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh peneliti langsung dari objek yang

diteliti.18 Data primer ini didapatkan dari wawancara yang dilakukan kepada

narasumber dan informasi dari situs lembaga resmi. Wawancara dilakukan dengan

beberapa tokoh dan lembaga resmi yang terkait. Pemilihan narasumber berdasarkan

purposive sampling yaitu berdasarkan tujuan peneliti karena peneliti menganggap

para narasumber dapat memberikan informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian

ini. Adapun narasumber tersebut adalah sebagai berikut:

16 Jusuf Soejadi, Pengantar Metodologi Penelitian, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2012), h.

52. 17 Jusuf Soejadi, Pengantar Metodologi Penelitian, h. 53. 18 Jusuf Soejadi, Pengantar Metodologi Penelitian, h. 147.

Page 28: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

14

1. Kepala Seksi Bidang Perselisihan Hubungan Industrial: Arianto, SH

2. Anggota DPRD Kabupaten Bekasi: Nyumarno

3. Ketua Pengawas DISNAKER Kabupaten Bekasi: Dedi Supriyadi

4. Mediator DISNAKER Kabupaten Bekasi: Ernawati

5. Deputi Presiden FSPMI: Obon Tabroni

6. Ketua Serikat Buruh PT Chao Long: Herawati

7. Ketua Dewan Pimpinan APINDO Kabupaten Bekasi: H. Sutomo, SH.

(PT. Citra Ardhita Meditama).

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data pendukung yang bersifat valid. Bertujuan untuk

mendukung data-data penelitian dari studi pustaka yang dapat memperkuat penelitian

dengan cara memperoleh data dari dokumen, atau publikasi yang sudah dalam bentuk

jadi.19 Hal tersebut berupa buku, majalah, surat kabar, jurnal, tesis dan skripsi.

3. Teknik Analisis Data

Setelah diketahui metode dan sumber data untuk penelitian ini, selanjutnya

penulis menggunakan metode deskriptif analisis yang bertujuan untuk

menggambarkan dan menganalisa data yang sudah terkumpul sehingga dapat lebih

mudah dipahami. Proses analisa data atau pengolaan data dimulai dengan menelaah

data yang sudah terkumpul dari berbagai sumber primer dan sekunder.

19 Jusuf Soejadi, Pengantar Metodologi Penelitian, h. 147

Page 29: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

15

Dari hasil analisis data yang telah dikumpulkan, lalu kemudian dapat ditarik

kesimpulan. Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah:20

a. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan yang

ada di lapangan.

b. Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu

yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian.

Triangulasi dilakukan dengan cara wawancara observasi dan dokumen.21

c. Menarik Kesimpulan

Ketika pengumpulan data dilakukan, peneliti mulai mencari benda-benda,

mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan alur sebab akibat dan proposisi.

Kesimpulan yang belum jelas, berangsur-angsur akan menjadi lebih terperinci.

Selain itu juga dilakukan analisis terhadap data yang sudah dikumpulkan

dengan menggunakan kerangka teori dan konsep dari respons, hubungan industrialis,

dan hukum perburuhan yang nantinya teori ini memperkuat data penulis dalam

melakukan penelitian. Adapun teknik penulisan penelitian ini mengacu pada buku

panduan proposal dan penulisan skripsi yang ditulis oleh tim Penyusun Panduan

20 Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: Refika Aditama, 2009), h. 39. 21 Moleong, Metode Penelitian Kalitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), h. 30.

Page 30: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

16

Akademik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

G. Sistematika Penulisan

Sebagai gambaran umum, peneliti menyajikan sistematika penulisan dalam 5

bab. Hal ini dimaksudkan agar pembahasan dapat dengan mudah dipahami secara

sistematis sehingga dapat memberikan gambaran dengan jelas. Adapun pembahasan

dan penulisan dalam penelitian ini secara garis besar yang terangkum dalam 5 bab,

adalah:

Bab I: Penulis membahas pernyataan masalah mengenai perselisihan

hubungan industrial atas pelanggaran yang dilakukan oleh pengusaha PT Chao Long

Motor Part. Pada bagian ini juga dipaparkan pertanyaan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian yang dilakukan, tinjauan pustaka terkait perburuhan, metode penelitian dan

yang terakhir adalah sistematika penulisan pada penelitian ini.

Bab II: Penulis membahas kerangka teori yang membantu penulis untuk

memperkuat hasil analisis penelitian terkait masalah perburuhan. Kerangka teori

pada penelitian ini terdiri dari pengertian respons, hubungan industrial, perselisihan

hubungan industrial dan cara penyelesaian perselisihan hubungan industrial dan

hukum perburuhan yang di dalamnya juga menjelaskan PKB.

Bab III: Penulis menjelaskan tentang demografi Kabupaten Bekasi, Profil PT

Chao Long Motor part Indonesia, Organisasi buruh di PT Chao Long.

Page 31: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

17

Bab IV: Membahas penelitian secara mendalam mengenai Respons

Pemerintah Kabupaten Bekasi Terhadap perselisihan hubungan industrial atas

pelanggaran Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No.SE-

07/MEN/1990 oleh Pengusaha Tahun 2015-2016. Selain itu peneliti juga membahas

tentang bagaimana upaya pemerintah dalam menangani kasus PT Choa Long.

Bab V: Membahas kesimpulan dari analisa yang dilakukan peneliti dan

memberikan rekomendasi penelitian serta komentar kepada fenomena penelitian.

Page 32: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

18

BAB II

KERANGKA TEORI DAN KONSEP

A. Respons

1. Pengertian Respons

Dalam kehidupan sehari-hari setiap orang pasti tidak terhindarkan dari hiruk

pikuk suatu persoalan, di dalam persoalan itu sendiri akan menimbulkan suatu

respons. Respons ini muncul sebagai bentuk perhatian terhadap suatu kejadian sesuai

dengan kondisi.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, respons memiliki makna sebagai

tanggapan, reaksi, jawaban, suatu gejala, atau peristiwa yang terjadi.22 Selain itu

beberapa ahli mendefinisikan respons secara berbeda-beda. Abu Ahmadi

mendefinisikan respons atau tanggapan adalah sebagai salah satu fungsi jiwa pokok,

dapat diartikan sebagai gambaran ingatan dari pengamatan, sudah berhenti dan hanya

kesannya saja.23

Menurut Soekanto respons diartikan sebagai perilaku yang merupakan

konsekuensi dari perilaku yang sebelumnya sebagai tanggapan atau jawaban suatu

persoalan atau masalah tertentu.24 Lebih lanjut Azwar 25menjelaskan bahwa respons

22 Departmen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1996), h. 838. 23 Abu Ahmadi, Psikologi Pelajar, (Jakarta: Rieneka Cipta, 1992), h. 64. 24 Soekanto Soerjono, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, (Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 1993), h. 48.

Page 33: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

19

seseorang dapat dalam bentuk positif atau negatif.26 Apabila respons yang diberikan

positif maka orang yang bersangkutan cenderung untuk menyukai atau mendekati

objek dan menerima respons tersebut, sedangkan jika respons yang diberikan negatif

maka orang tersebut cenderung untuk menjauhi objek tersebut dan melakukan suatu

hal yang bertolak belakang dengan respons positif.

Djalaludin Rakhmat juga mengemukakan pendapatnya tentang respons,

menurutnya respons adalah suatu kegiatan dari organisme itu bukanlah semata-mata

suatu gerakan yang positif, setiap jenis kegiatan yang ditimbulkan oleh suatu

perangsang dapat juga disebut respons.27

Seorang sejarahwan asal Inggris, Arnold J. Toynbee, mengemukakan

pendapatnya tentang tantangan dan respons. Menurutnya, tantangan dan respons

adalah sebuah ide dan gerakan yang lahir dalam suatu pemikiran yang satu sama

lainnya terkait dan kemudian saling bersifat reaktif yang nantinya menimbulkan

tanggapan atau sikap.28

Pemahaman diatas terkait dengan tantangan dan respons memiliki makna

bahwa dalam setiap tingkah laku yang dilakukan makhluk hidup pasti memunculkan

sebuah tanggapan berupa sikap terhadap suatu permasalahan yang muncul, disinilah

muncul respons untuk memperbaikinya.

26 Azwar Saifuddin, Seri Psikologi dan Sifat Manusia dan Pengukurannya, (Yogyakarta:

Liberty, 1988), h. 27. 27 Jalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), h. 51. 28 Arnold J. Toynbee, A Study of History, Vol 1, (London: Oxford University Press, 1955), h.

23.

Page 34: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

20

Lebih lanjut Arnold J. Toynbee menjelaskan lahirnya peradaban itu diuraikan

dengan teori tantangan dan respons. Peradaban itu lahir sebagai respons tanggapan

manusia yang dengan segenap daya upaya dan akalnya menghadapi, menaklukan, dan

mengola alam sebagai tantangan guna mencakup kebutuhan dan melestarikan

kelansungan hidupnya.29 Proses ini terus berjalan, masyarakat berada dalam proses

bergerak terus dan gerak tertentu membawanya kepada tingkat peradaban.30

Penjelasan Toynbee diatas dapat diilustrasikan pada ruang lingkup yang lebih

kecil, yaitu pada hubungan industrial yang mencakup hubungan pengusaha, buruh

dan pemerintah di Indonesia, terutama pada hubungan industrial yang terjadi di

Kabupaten Bekasi. Tantangan yang dijelaskan Toynbee dijelaskan sebagai

permasalahan di dalam ketenagakerjaan yang diakibatkan dari suatu pelanggaran

pengusaha yang nantinya menimbulkan respons dari pihak lain, misalnya pemerintah.

Setiap bentuk tantangan yang berujung pada gerakan sikap maupun perilaku

dari segala bentuk respons pasti mempunyai implikasi dan arti yang akan ditimbulkan

pada perkembangan yang lebih baik di kemudian hari yang akan merubah segala hal

termasuk di dalamnya yang mencakup ketenagakerjaan.

29 Moeflih Hasbullah dan Dedi Supriyadi, Filsafat Sejarah, h.71. 30 Arnold J. Toynbee, A Study of History, h. 25-27.

Page 35: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

21

2. Macam-macam Respons

Setelah mengetahui beberapa pengertian respons dari beberapa ahli, perlu juga

diketahui macam-macam respons. Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Steven

M. Chaffe, respons dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:31

1. Respons Kognitif

Respons kognitif diartikan sebagai respons pengetahuan, berkaitan dengan

pengetahuan, keterampilan dan informasi seseorang mengenai sesuatu.

Respons ini muncul apabila adanya perubahan terhadap apa yang dipahami

atau di persepsikan oleh khalayak.

2. Respons Afektif

Respons afektif diartikan sebagai respons sikap. Respons afektif berhubungan

dengan emosi, sikap, nilai seseorang terhadap sesuatu. Respons ini timbul

apabila ada perubahan pada apa yang di senangi khalayak terhadap sesuatu.

3. Respons Konatif

Respons konatif diartikan sebagai respons tindakan, respons yang konatif

berhubungan dengan perilaku nyata, meliputi tindakan, kegiatan atau

kebiasaan berperilaku seseorang terhadap objek sikap.

Dari beberapa pengertian tentang respons yang telah dijelaskan diatas, dapat

dipahami bahwa yang disebut dengan respons pemerintah dalam penelitian ini adalah

sebagai bentuk tanggapan atau perhatian pemerintah atas peristiwa yang terjadi di

dalam hubungan industrial antara pengusaha dan buruh. Respons ini muncul untuk

31 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, h. 214.

Page 36: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

22

memecahkan masalah terhadap peristiwa yang sedang terjadi, dengan adanya respons

ini sekiranya pemerintah mampu memberikan kebijakan positif bagi pihak terkait.

B. Hubungan Industrial

Untuk menghasilkan produksi yang berkualitas dan maksimal, tentunya harus

ada kerjasama yang baik antara pengusaha dan buruh. Sejak saat itulah terbentuk

adanya istilah hubungan industrial yang mencakup interaksi antara pengusaha dan

buruh yang di dalamnya juga membahas konflik perselisihan, aturan-aturan tempat

kerja diantara keduanya.

Siti Hajati Hoesin berpendapat, bahwa pada prinsipnya tujuan yang ingin

dicapai dalam hubungan industrial adalah ke tangan bekerja bagi para pekerja dan

kelangsungan usaha bagi pengusaha, dan untuk itulah diperlukan peran pemerintah

sebagai pihak yang ikut terlibat langsung dalam hubungan kerja, dapat bersifat netral

dan dapat menjamin pelaksanaan hak dan kewajiban para pihak dalam hubungan

kerja.32

Lebih lanjut Payaman J simanjuntak mengemukakan adanya hubungan

industrial dipengaruhi oleh berbagai faktor di dalam dan di luar perusahaan. Untuk

menerapkan prinsip-prinsip hubungan industrial di perusahaan, diperlukan beberapa

sarana dan lembaga yaitu, adanya Peraturan Perusahaan, Lembaga Bipartit, Serikat

Pekerja, Perjanjian Kerja Bersama, Asosiasi Pengusaha, Lembaga Tripartit, Lembaga

32 Siti Hajati Hoesin ((Hubungan Industrial)), sebagaimana dalam Aloysius Uwiyono, dkk,

Asas-Asas Hukum Perburuhan, h. 63.

Page 37: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

23

Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, Peraturan Perundangan

Ketenagakerjaan, Pendidikan Hubungan Industrial.33

Menurut Dunlop, hubungan industrial merupakan bagian dari tatanan

masyarakat industri. Masyarakat industri akan terwujud jika adanya perubahan ke

arah modernisasi. Modernisasi masyarakat berarti menerapkan ilmu pengetahuan dan

teknologi ilmiah yang ada ke semua aktivitas.34 Lebih lanjut Dunlop menyatakan

konsepnya tentang hubungan industrial yang jelas terlihat adanya tiga aktor dan

pelaku, yaitu badan-badan pemerintah, manajemen, dan buruh.

Interaksi dari pelaku hubungan industrial yaitu pengusaha dan buruh

melahirkan aturan di tempat kerja yang biasa disebut sebagai perjanjian kerja sama.

Aturan yang terdapat di tempat kerja ini mengikat hubungan antara pengusaha dan

buruh dan merupakan hasil interaksi antara kedua belah pihak, tetapi jika ada

peraturan kerja berbentuk Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah merupakan

hasil dari adanya intervensi pemerintah.35 Konsep hubungan industrial dari Dunlop

memiliki suatu pandangan bahwa dalam membuat suatu pengaturan para pelaku

hubungan industrial pasti melakukan interaksi dan menghasilkan suatu kebijakan.

33 Payaman Simanjuntak, Manajemen Hubungan Industrial, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,

2003), h. 17. 34 Dunlop, Industrial Relations Systems, (New York: Holt, 1958), h. 132. 35 Dunlop, Industrial Relations Systems, h. 134.

Page 38: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

24

Konsep hubungan industrial yang diberikan Dunlop menekankan bahwa aturan

tempat kerja sebagai dependent variable, selain itu juga ia menuliskan bahwa ada tiga

hal sebagai independent variable, yaitu:36

a. The relative status of the actors

Dalam hubungan industrial akan terlihat bahwa pelaku hubungan industrial

ada status dan posisinya, bagaimana serikat buruh, posisi manajemen, dan

posisi pemerintah dalam rangka hubungan industrial. Posisi dan status dari

pelaku hubungan industrial ditentukan dalam peraturan perundangan dan

mengacu pada sistem politik.

b. The context in which these actors interact

Dalam hubungan industrial tidak dapat diabaikan hal-hal yang ada konteksnya

dengan interaksi hubungan industrial. Hal ini diartikan sebagai peraturan yang

ada atau belum memenuhi hal-hal yang ada dalam berbagai peraturan

perundang-undangan tentang aturan ditempat kerja, maka kesepakatan itu

harus diubah.

c. And the ideology of the industrial relation system

Ideologi dalam sistem hubungan industrial merupakan suatu jalinan sejumlah

pikiran bersama yang menetapkan pikiran dari masing-masing pelaku tentang

tempat dan fungsi pelaku lain dari sistem itu. Dunlop mengakui bahwa tiap

pelaku memiliki ideologinya sendiri.

36 Dunlop, Industrial Relations Systems, h. 189.

Page 39: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

25

Pada prinsipnya pelaksanaan dari hubungan industrial di setiap negara itu

berbeda-beda tergantung dari tatanan sosial politik dari negara yang bersangkutan.

Dengan demikian pelaksanaan hubungan industrial tidak sama disetiap negara.

Dalam hubungan industrial, terdapat pihak yang saling berinteraksi, yaitu:37

a. Buruh

Maimun dalam bukunya Hukum Ketenagakerjaan sebagai Pengantar

menyebutkan bahwa buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan

menerima upah dan imbalan dalam bentuk lain.38 Buruh merupakan bagian

dari tenaga kerja, yaitu tenaga kerja yang bekerja di dalam hubungan kerja

dibawah perintah pemberi kerja atau biasa disebut hubungan buruh dengan

majikan.39 Payaman. J simanjuntak mengemukakan bahwa pada dasarnya

pekerja digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu: Pertama, kelompok kerah

putih yang biasa disebut sebagai pekerja professional, cenderung lebih lembut

dalam bekerja dan lebih memakai kemampuan intelaktual seperti otak untuk

bekerja, seperti pengusaha, orang-orang yang bekerja di perkantoran, guru

honorer, tenaga penyuluh dan tenaga kesehatan. Mereka tidak bisa disebut

buruh, tetapi pada umumnya sering di sebut pekerja. Kedua kelompok kerah

biru yang biasa disebut pekerja kasar, lebih menggunakan kekuatan fisik

37 Jackson R dan Sorensen G, Pengantar Studi Hubungan Industrial, (Yogyakarta: Pustaka

Belajar), h. 47. 38 Maimun, Hukum Ketenagakerjaan sebagai Pengantar, (Jakarta: PT. Pradnya Paramitha,

2003), h. 13. 39 Maimun, Hukum Ketenagakerjaan sebagai Pengantar, h. 3.

Page 40: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

26

dalam bekerja. Kelompok ini disebut buruh, seperti pekerja pabrik, konveksi,

cleaning servis, dan satpam.40

b. Pengusaha

Menurut Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 Pasal 1 Angka 5,

menyebutkan bahwa pengusaha adalah:41

a. Orang perseorangan, persekutuan atau badan hukum yang menjalankan suatu

perusahaan milik sendiri.

b. Orang perseorangan, atau badan hukum yang secara berdiri sendiri

menjalankan perusahaan bukan miliknya.

c. Orang perseorangan, persekutuan atau badan hukum yang berada di

Indonesia mewakili perusahaan sebagaimana dimaksud yang berkedudukan

diluar wilayah Indonesia.

Siti Hajati Hoesin juga berpendapat bahwa pengusaha yang diperlukan dalam

rangka menciptakan hubungan industrial yang diharapkan adalah pengusaha yang

peduli akan kondisi buruh. Pengusaha yang tidak semata-mata menerapkan prinsip

ekonomi, dalam rangka mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya, dengan

cara menekan biaya produksi, khususnya yang berkaitan dengan pembiayaan Sumber

Daya Manusia.42

c. Pemerintah

Koswara mendefinisikan pemerintah dalam artian luas dan sempit. Dalam

artian luas pemerintah diartikan sebagai seluruh kegiatan pemerintah baik

menyangkut bidang legislatif, eksekutif maupun yudikatif. Sedangkan dalam artian

40 Payaman J simanjuntak, Undang-Undang yang Baru tentang Serikat Pekerja/ Serikat

Buruh, (Jakarta: Work In freedom, 2002), h. 9. 41 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 1 Angka 5 tentang Pengertian Pengusaha. 42 Siti Hajati Hoesin ((Hubungan Industrial)), sebagaimana dalam Aloysius Uwiyono, dkk,

Asas-Asas Hukum Perburuhan, h. 65.

Page 41: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

27

sempit pemerintah hanya menyangkut bidang eksekutif.43 Secara garis besar

pemeritah sebagai penguasa memiliki sebuah fungsi pengawasan, pengawasan

terhadap pekerja dibidang ketenagakerjaan yang dilakukan oleh DISNAKER.

Sedangkan Moh. Kusnardi dan Bintan R. Saragih mengemukakan pendapat

tentang pemerintah, menurutnya pemerintah adalah alat bagi negara dalam

menyelenggarakan segala kepentingan masyarakat dan merupakan alat bagi

mewujudkan peraturan pemerintah yang telah ditetapkan.44

Dalam menjalankan hubungan industrial, tentunya dibantu oleh lembaga-

lembaga yang mempunyai hak dan wewenang dalam mengatur berjalannya hubungan

industrial yang baik dan harmonis. Kedua lembaga kerja sama ini tentunya di

lindungi oleh badan-badan hukum pemerintah, seperti Undang-Undang dan Peraturan

Pemerintah.

Sarana yang dibutuhkan untuk terciptanya hubungan industrial yang harmonis

di Indonesia memiliki beberapa model, yaitu:

a. Lembaga Kerja Sama bipartit

Adanya perbedaan kepentingan yang terjadi antara pengusaha dan buruh

menjadi satu-satunya alasan munculnya konflik diantara keduanya, jadi tidak heran

jika proses produksi tergantung pada kedamaian yang terjalin. Untuk itu

43 Koswara, Otonomi Daerah untuk Daerah dan Kemandirian Rakyat, (Jakarta: Candi Cipta

Piramida, 2002), h. 22. 44 Moh. Kusnardi dan Bintan R. Saragih, Ilmu Negara, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2008),

h. 122.

Page 42: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

28

diperlukannya sebuah lembaga yang mempunyai wewenang untuk menyelesaikan

perselisihan industrial di dalam suatu perusahaan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik

Indonesia Nomor PER. 32/MEN/XII/2008 tentang Tata Cara Pembentukan dan

Susunan Anggota Lembaga Kerja Sama Bipartit menyebutkan bahwa bipartit adalah

forum komunikasi dan konsultan yang berkaitan dengan hubungan industrial di satu

perusahaan yang anggotanya terdiri dari pengusaha dan serikat pekerja yang sudah

tercatat di instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan

Kabupaten/Kota atau unsur pekerja/buruh yang ditunju oleh pekerja/buruh secara

demokratis untuk mewakili kepentingan pekerja/buruh di perusahaan yang

bersangkutan.45

Keanggotaan bipartit dari unsur buruh telah disebutkan dalam Pasal 6 yang

ditentukan sebagai berikut:46

a. Dalam hal di perusahaan terdapat 1 (satu) serikat pekerja/serikat buruh dan

semua pekerja/buruh menjadi anggota serikat pekerja/serikat buruh tersebut,

maka secara otomatis pengurus serikat pekerja/serikat buruh menunjuk

wakilnya dalam LKS Bipartit.

b. Dalam hal di perusahaan belum terbentuk serikat pekerja/serikat buruh, maka

yang mewakili pekerja/buruh dalam LKS Bipartit adalah pekerja/buruh yang

dipilih secara demokratis.

c. Dalam hal di perusahaan terdapat lebih dari 1 (satu) serikat pekerja/serikat

buruh dan seluruh pekerja/buruh menjadi anggota serikat pekerja/serikat buruh,

maka yang mewakili dalam LKS Bipartit adalah wakil masing-masing serikat

pekerja/serikat buruh yang perwakilannya ditentukan secara proposional.

45 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor PER.

32/MEN/XII/2008 tentang Tata Cara Pembentukan dan Susunan Anggota Lembaga Kerja Sama

Bipartit. 46 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor PER.

32/MEN/XII/2008 tentang Tata Cara Pembentukan dan Susunan Anggota Lembaga Kerja Sama

Bipartit.

Page 43: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

29

d. Dalam hal di perusahaan terdapat 1 (satu) serikat pekerja/serikat buruh dan

ada pekerja/buruh yang tidak menjadi anggota serikat pekerja/serikat buruh,

maka serikat pekerja/serikat buruh tersebut menunjuk wakilnya dalam LKS

Bipartit dan pekerja/buruh yang tidak menjadi anggota serikat pekerja/serikat

buruh menunjuk wakilnya yang dipilih secara demokratis.

e. Dalam hal di perusahaan terdapat lebih dari 1 (satu) serikat pekerja/serikat

buruh dan ada pekerja/buruh yang tidak menjadi anggota serikat

pekerja/serikat buruh, maka masing-masing serikat pekerja/serikat buruh

menunjuk wakilnya dalam LKS Bipartit secara proposional dan pekerja/buruh

yang tidak menjadi anggota serikat pekerja/serikat buruh menunjuk wakilnya

yang dipilih secara demokratis.

Untuk melaksanakan fungsi tersebut, LKS Bipartit mempunyai tugas sesuai

Pasal 4 yaitu:47

a. Melakukan pertemuan secara periodik dan/atau sewaktu-waktu apabila

diperlukan.

b. Mengkomunikasikan kebijakan pengusaha dan aspirasi pekerja/buruh dalam

rangka mencegah terjadinya permasalahan hubungan industrial di perusahaan.

c. Menyampaikan saran, pertimbangan, dan pendapat kepada pengusaha,

pekerja/buruh dan atau serikat pekerja/buruh dalam rangka penetapan dan

pelaksanaan kebijakan perusahaan.

Pada dasarnya, dibentuknya Lembaga Kerja Sama bipartit ini dibentuk untuk

menyelaraskan hubungan antara pengusaha dan buruh agar dapat seimbang dan tidak

ada yang merasa dirugikan, selain itu juga dalam menyelesaikan perselisihan

hubungan industrial antara pengusaha dan buruh dapat diselesaikan hanya dengan

bermusyawarah atau negosiasi. Selain itu dapat dipahami bahwa LKS bipartit dalam

penelitian ini adalah kerja sama antara pengusaha PT Chao Long Motor Part

Indonesia dan serikat buruh.

47 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor

PER.32/MEN/XII/2008 tentang Tata Cara Pembentukan dan Susunan Anggota Lembaga Kerja Sama

Bipartit.

Page 44: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

30

b. Lembaga Kerja Sama Tripartit

Menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan Lembaga kerja sama tripartit

adalah forum komunikasi, konsultasi dan musyawarah tentang masalah

ketenagakerjaan yang anggotanya terdiri dari unsur organisasi pengusaha, serikat

buruh dan pemerintah.48

Untuk mendorong peran LKS Tripartit Menteri Tenaga Kerja dan

Transmigrasi dan Menteri Dalam Negeri menerbitkan Peraturan Bersama

No.Per.04/MEN/II/2010 dan No.17 tahun 2010 dalam Pasal 1 tentang Pembentukan

dan Peningkatan peran LKS Tripartit Provinsi dan Kabupaten/Kota yang

menyebutkan bahwa:49

A. Lembaga Kerja Sama Tripartit Provinsi, yang selanjutnya disebut LKS

Tripartit Provinsi, adalah forum komunikasi, konsultasi, dan musyawarah

tentang masalah ketenagakerjaan yang anggotanya terdiri dari unsur

organisasi pengusaha, serikat pekerja/serikat buruh, dan pemerintah provinsi.

B. Lembaga Kerja Sama Tripartit Kabupaten/Kota yang selanjutnya disebut

LKS Tripartit Kabupaten/Kota adalah forum komunikasi, konsultasi, dan

musyawarah tentang masalah ketenagakerjaan yang anggotanya terdiri dari

unsur organisasi pengusaha, serikat pekerja/serikat buruh, dan pemerintah

kabupaten/kota.

C. Peningkatan peran Lembaga Kerja Sama LKS Tripartit Provinsi dan

Kabupaten/Kota adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Kota

Gubernur dan Bupati/Walikota untuk mengoptimalkan pelaksanaan tugas

Lembaga Kerja Sama Tripartit Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Berdasarkan teori yang sudah penulis jelaskan tentang Hubungan Industrial,

penulis memahami bahwa teori hubungan industrial sangat berkaitan dengan

48 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. 49 Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Menteri Dalam Negeri Peraturan Bersama

No.Per.04/MEN/II/2010 dan No.17 tahun 2010 dalam Pasal 1 tentang Pembentukan dan Peningkatan

peran LKS Tripartit Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Page 45: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

31

penelitian yang akan penulis teliti. Penulis merujuk pada pendapat Dunlop tentang

hubungan industrial, Dunlop mengatakan adanya tiga faktor yang saling berinteraksi

yaitu, buruh, pengusaha dan pemerintah yang mempunyai perannya sendiri.

Dari asas kerja hubungan industrial yang sudah dijelaskan diatas dapat dilihat

bahwa ada penekanan terhadap sifat kerja sama antara pelaku hubungan industrial

yang terjalin antara pengusaha dan buruh, sedangkan pemerintah berperan sebagai

pengatur, pembimbing, pendamai bila terjadi konflik.

1. Perselisihan Hubungan Industrial

Perselisihan di dalam hubungan industrial merupakan suatu hal yang wajar

dan dapat terjadi di semua kalangan, terjalinnya hubungan kerja sama antara

pengusaha dan buruh sangat dimungkinkan terjadinya konflik dan perselisihan yang

menyebabkan salah satu pihak merasa paling benar dan satu pihak lagi merasa di

rugikan.

“Perselisihan hubungan industrial adalah perbedan pendapat yang

mengakibatkan pertentangan antara pengusaha dan buruh atau gabungan pengusaha

dan pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat buruh karena adanya perselisihan hak,

perselisihan kepentingan, perselisihan kepentingan, perselisihan pemutusan hubungan

kerja, dan perselisihan anatar serikat pekerja/serikat buruh dalam sutu perusahaan.”50

50 Undang-Undang Nomor 2 pasal 1 tentang Perselisihan Hubungan Industrial.

Page 46: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

32

Terdapat beberapa jenis perselisihan hubungan industrial yang sering terjadi

di dalam suatu perusahaan, yaitu:51

a. Perselisihan Hak

Perselisihan hak adalah perselisihan yang timbul karena tidak terpenuhinya

hak dari salah satu pihak, hal ini diakibatkan adanya perbedaan pelaksanaan atau

penafsiran terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan, perjanjian kerja,

peraturan perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama.52

Di dalam perselisihan hak ini, bisa timbul dari kalangan buruh atau

pengusaha. Misalnya ketika buruh telah melakukan pekerjaan sesuai peraturan

perusahaan dan telah menjalankan kewajibannya sesuai dengan Perjanjian Kerja

Bersama (PKB), tetapi pengusaha tidak membayar upah sesuai yang telah

diperjanjikan, maka pada saat itu buruh memiliki hak untuk menuntut. Begitu juga

yang terjadi kepada pengusaha, ketika kewajiban pengusaha membayar upah dan

memenuhi kebutuhan buruh sudah cukup, tetapi buruh melakukan pekerjaan yang

tidak sesuai ketentuan maka pengusaha wajib menuntut haknya.

b. Perselisihan Kepentingan

Perselisihan kepentingan yaitu perselisihan yang timbul dalam hubungan kerja

karena tidak adanya kesesuaian pendapat mengenai pembuatan, dan perubahan

51 Undang-Undang Nomor 2 pasal 1 tentang Perselisihan Hubungan industrial. 52 Undang-Undang Nomor 2 pasal 1 tentang Perselisihan Hubungan industrial.

Page 47: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

33

syarat-syarat kerja yang ditetapkan dalam perjanjian kerja atau peraturan perusahaan

atau perjanjian kerja bersama.53

Menurut Budiyono, unsur-unsur pembentuk perselisihan kepentingan hubungan

industrial adalah:

1. Adanya perselisihan

2. Dalam hubungan kerja

3. Tidak ada kesesuaian pendapat

4. Mengenai pembuatan dana tau perubahan syarat-syarat kerja.

5. Di dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama. 54

Dalam hal ini, perselisihan kepentingan hubungan industrial adalah masalah

yang sering terjadi di dalam Perjanjian Kerja Bersama dalam menentukan syarat-

syarat dan kepentingan antara pengusaha dan buruh. Pengusaha mempunyai

kepentingan untuk memajukan bisnisnya dan buruh untuk mendapatkan upah yang

besar.

c. Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja

Perselisihan pemutusan hubungan kerja yaitu perselisihan yang timbul karena

tidak adanya kesesuaian pendapat mengenai pengakhiran hubungan kerja yang

dilakukan oleh salah satu pihak.55 Perselisihan pemutusan hubungan kerja atau biasa

disebut PHK merupakan perselisihan yang paling sering terjadi di dalam sebuah

perusahaan. Masalah PHK paling banyak diatur di dalam Undang-Undang

Ketenagakerjaan.

53 Undang-Undang Nomor 2 pasal 1 ayat 3 tentang perselisihan hubungan industrial. 54 Abdul Budiono, Hukum Perburuhan, (Jakarta: Indeks, 2011) h. 38. 55 Undang-Undang Nomor 2 pasal 1ayat 4 tentang perselisihan hubungan industrial.

Page 48: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

34

Dalam hal PHK ini, tidak jarang terjadi kasus pengusaha atau perusahaan yang

sewenang-wenang memecat buruhnya dengan alasan yang tidak logis, terlebih lagi

jika buruh yang bersangkutan telah menghalang-halangi atau bahkan melaporkan

pelanggaran yang dilakukan oleh pengusaha dalam beroperasi kepada pemerintah.

d. Perselisihan Antar Serikat Pekerja/Serikat Buruh.

Perselisihan antara serikat pekerja/serikat buruh dengan serikat pekerja lain

hanya dalam satu perusahaan, karena tidak adanya kesesuaian paham mengenai

keanggotaan, pelaksanaan hak dan kewajiban serikat pekerja.56 Biasanya hal ini

terjadi kepada satu perusahaan yang di dalamnya terdapat lebih dari satu serikat

buruh dan menimbulkan perbedaan pendapat.

Lebih lanjut Budiyono menjelaskan mengenai perselisihan antar serikat

pekerja/serikat buruh yang terbentuk dari beberapa unsur, yaitu:57

1. Ada perselisihan antara serikat buruh

2. Dalam suatu perusahaan

3. Tidak ada kesesuaian paham mengenai keanggotaan, tidak adanya kesesuaian

paham mengenai pelaksanaan hak serikat pekerja, tidak ada kesesuaian paham

mengenai pelaksanaan kewajiban serikat pekerja/serikat buruh.

Perselisihan-Perselisihan yang terjadi di dalam hubungann industrial tentunya

menjadi kendala di dalam sistem ketenagakerjaan yang harus diselesaikan secara

bipartit maupun tripartit, jika tidak bukan hanya suatu perusahaan yang akan pailit

tapi perekonomian negara juga akan terganggu.

56 Undang-Undang Nomor 2 pasal 1 ayat 5 tentang Perselisihan Hubungan Industrial. 57 Abdul Budiono, Hukum Perburuhan, h. 21.

Page 49: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

35

2. Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

Menyikapi berbagai bentuk permasalahan hubungan industrial, sebenarnya

telah sejak lama pemerintah sudah menyusun beberapa Undang-Undang tentang

penyelesaian permasalahan hubungan industrial yang termuat dalam Undang-Undang

No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Industrial.

Di dalam Undang-Undang tersebut menjelaskan beberapa mekanisme

penyelesaian permasalahan industrial seperti perundingan secara mufakat oleh

bipartit, tripartit, dan konsiliasi dan abitrase.58 Tentunya Undang-Undang ini

diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan industrial yang terjadi antara

pengusaha dan buruh dan memberikan kemudahan bagi pelaku hubungan industrial

untuk menyelesaikan konflik yang terjadi ketika hubungan kerja berlangsung.

Ada beberapa cara penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang sudah

tertera di dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004, yaitu:59

58 Undang-Undang No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Industrial. 59 Undang-Undang No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Industrial.

Page 50: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

36

Tabel II.B.2 Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

NO PENYELESAIAN

PERSELISIHAN

HUBUNGAN

INDUSTRIAL

PENJELASAN

1 Perundingan Bipartit Penyelesaian perselisihan hubungan industrial

wajib diupayakan terlebih dahulu melalui

perundingan bipartit antara pengusaha dan buruh

secara musyawarah dan mufakat. Perundingan

bipartit sendiri sering disebut sebagai negosiasi.

2 Mediasi Hubungan

Industrial

Mediasi di dalam hubungan industrial adalah

penyelesaian perselisihan hak, perselisihan

kepentingan, perselisihan pemutusan hubungan

kerja dan perselisihan antara serikat pekerja hanya

dalam suatu perusahaan melalui mediator sebagai

penengah yang bersifat netral.

3 Konsiliasi Hubungan

Industrial

Penyelesaian melalui konsiliasi dilakukan

berdasarkan kesepakatan para pihak yang berselisih

yang dibuat secara tertulis untuk diselesaikan oleh

konsiliator. Konsiliator dalam menyelesaikan

perselisihan hubungan industrial pada dasarnya

adalah melalui musyawarah untuk mufakat dalam

perundingan untuk mencapai kesepakatan.

4 Arbitrase Hubungan Industrial

Penyelesaian perselisihan hubungan industrial

dengan cara arbitrase merupakan keputusan yang

mengikat para pihak dan bersifat final yang sudah

masuk ke dalam pengadilan hukum. Arbitrase yang

dimaksud adalah seseorang atau lebih yang dipilih

oleh para pihak yang berselisih dari daftar arbiter

yang ditetapkan oleh menteri untuk memberikan

keputusan mengenai perselisihan kepentingan.

5 Pengadilan Hubungan

Industrial

Pengadilan Hubungan Industrial adalah pengadilan

khusus yang dibentuk di lingkungan pengadilan

negeri guna memeriksa, mengadili, dan

memberikan putusan terhadap perselisihan

hubungan industrial melalui pengadilan hubungan

industrial penggugat harus melampirkan risalah

penyelesaian melalui mediasi atau konsiliasi, oleh

karena itu jika gugatan tidak melampirkan risalah

tersebut maka hakim wajib mengembalikan

gugatan kepada penggugat.

Page 51: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

37

C. Hukum Perburuhan

Perkembangan hukum perburuhan dan ketenagakerjaan mengalami perubahan

yang menuju kearah perbaikan yakni dengan keluarnya Undang-Undang Nomor 13

Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang disebutkan dalam Pasal 1 Ayat 2 bahwa

“Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna

menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri ataupun

masyarakat”.60

Imam Soepomo berpendapat bahwa hukum perburuhan adalah himpunan

peraturan, baik tertulis maupun tidak tertulis yang berkenaan dengan suatu kejadian

seseorang yang bekerja dengan orang lain dengan menerima upah.61 Lebih lanjut

Imam Seopomo menjelaskan bahwa hubungan antara buruh dengan pengusaha pada

hakikatnya bersifat timpang, artinya kewajiban buruh lebih banyak dari pengusaha,

misalnya hak pengusaha atas hasil kerja yang menjadi kewajiban buruh diiringi oleh

kewajiban-kewajiban buruh lainnya, buruh wajb masuk kerja, wajib mengenakan

pakaian dinas beserta atributnya, wajib masuk kerja tepat waktu, wajib mengisi daftar

hadir, dan seterusnya. Hal ini disebabkan posisi buruh yang kurang beruntung

dibandingkan dengan posisi pengusaha sebagai pemilik modal.62

R. Goenawan Oetomo menambahkan bahwa dalam hubungan kerja, hubungan

antara buruh dengan pengusaha adalah bersifat sub ordinasi (hubungan diperatas).

60 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 1 Angka 2 tentang Ketenagakerjaan. 61 Iman Soepomo, Hukum Perburuhan Bidang Hubungan Kerja, (Jakarta: Djambatan, 1981),

h. 3. 62 Imam Soepomo, Pengantar Hukum Perburuhan, (Jakarta, Djambatan, 1981), h.8.

Page 52: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

38

Hal ini berbeda dengan hubungan hukum pada umumnya (dalam suatu perserikatan)

yang sifatnya koordinasi.63

Selanjutnya Guss Heerma Van Voss dan Surya Tjandra juga mengatakan

bahwa hukum perburuhan atau ketenagakerjaan adalah bagian dari hukum yang

berkenaan dengan pengaturan hubungan perburuhan baik yang bersifat perseorangan

maupun kolektif. Secara tradisional hukum perburuhan berfokus pada mereka (buruh)

yang melakukan pekerjaan dalam suatu hubungan subordinat (dengan

pengusaha/majikan).64

Di kebanyakan negara di dunia sekarang ini hukum perburuhan diakui sebagai

disiplin ilmu mandiri. Hukum perburuhan atau ketenegakerjaan di karakteristikan

oleh sejumlah ciri sebagai berikut:65

a. Lebih banyak aturan hukum yang bersifat kolektif

Dalam bidang kajian hukum perburuhan, pengaturan yang ada mencakup

tidak saja hubungan antara majikan dengan buruh pada tataran individu,

melainkan juga antara serikat pekerja dengan asosiasi pengusaha satu dengan

lainya juga antara organisasi-organisasi tersebut dengan anggota-anggotanya.

b. Mengkompensasikan ketidaksetaraan perlindungan

Hukum perburuhan mendorong pendirian serikat pekerja dan mencakup

aturan-aturan yang tujukan untuk melindungi buruh.

63 R. Goenawan Oetomo, Pengantar Hukum Perburuhan dan Hukum Perburuhan di

Indonesia, (Jakarta: Grahadika Binangkit Press, 2004), h. 15. 64 Guss Heerma Van Voss dan Surya Tjandra, Bab-Bab tentang Hukum Perburuhan di

Indonesia, (Bali: Pustaka Larasan, 2012), h. 14. 65 Guss Heerma Van Voss dan Surya Tjandra, h. 6-7.

Page 53: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

39

c. Pengintegrasian hukum privat dan hukum publik

Hukum perburuhan dapat di pandang sebagai bagian hukum keperdataan

maupun hukum publik, atau sebaliknya di anggap sebagai cabang atau disiplin

hukum mandiri. Hal ini sekaligus mengimplikasikan bahwa hukum

perburuhan mencakup bagian-bagian yang masuk ke dalam ranah hukum

keperdataan. Sebagian aturan dalam hukum perburuhan penegakannya di

serahkan kepada para pihak sedangkan ada pula yang penegakannya ada

paksaan dan diawasi oleh lembaga-lembaga pemerintah.

d. Sistem khusus berkenaan dengan penegakan

Hukum pidana maupun hukum administrasi didayagunakan untuk menegakan

bagian-bagian hukum publik dari aturan dalam hukum perburuhan. Majikan

maupun buruh, disamping itu, dapat menerapkan dan menegakan sendiri

sebahagian lainya dari hukum perburuhan yang lebih bernuansa hukum privat.

1. Hukum Perburuhan Dalam Tata Hukum Indonesia

Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam tata hukum Indonesia, terdapat tiga

bidang kelompok hukum, yaitu: Hukum keperdataan, hukum negara, hukum pidana.

Hukum perburuhan merupakan hukum yang unsur-unsurnya sebagaian berada dalam

kelompok keperdataan, sebagain lagi dalam hukum administrasi negara, dan sebagian

lagi merupakan bagian dari hukum pidana.66

66 Aloysius Uwiyono, dkk, Asas-Asas Hukum Perburuhan, h. 15-16.

Page 54: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

40

A. Hukum Keperdataan

Pada dasarnya hukum keperdataan ini merupakan hukum yang mengikat para

pihak. Hubungan ini dididasarkan pada perjanjian kerja yang dibuat dalam suatu

perusahaan antara pengusaha dan buruh.67

B. Hukum Tantra atau hukum Negara

Hukum Tantra atau hukum negara berkaitan dengan kedudukan dari

pemegang hukum. Ditinjau dari aspek hukum tata negara, lembaga-lembaga negara

yang kaitannya dengan masalah-masalah perburuhan adalah:68

1. Lembaga Eksekutif: Dinas Ketenagakerjaan (DISNAKER)

2. Lembaga Legislatif: DPRD

3. Lembaga Yudikatif: Mahkamah Agung

C. Hukum Pidana

Ruang lingkup hukum pidana mencakup peristiwa pidana, yaitu sikap perilaku

manusia yang masuk lingkup laku perumusan kaidah pidana yang melanggar hukum

dan didasarkan pada unsur kesalahan atau kelalaian. Dalam hukum perburuhan,

hukum pidana tercantum dalam berbagai Undang-Undang di bidang perburuhan,

misalnya:69

1. Undang-Undang Nomor 21 tahun 2000 Pasal 43 tentang Serikat Pekerja.

2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

67 Abdulkadir Muhammad, Hukum Perdata Indonesia, sebagaimana dalam Aloysius

Uwiyono, dkk, Asas-Asas Hukum Perburuhan, h. 15. 68 Aloysius Uwiyono, dkk, Asas-Asas Hukum Perburuhan, h. 17. 69 Guss Heerma Van Voss dan Surya Tjandra, Bab-Bab tentang Hukum Perburuhan di

IndonesiaI, h. 9.

Page 55: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

41

3. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan

Hubungan Indutrial.

2. Hukum Perjanjian Kerja Bersama

Wirjono menyatakan bahwa perjanjian adalah suatu perbuatan hukum

mengenai harta benda kekayaan antara dua pihak, dalam mana satu pihak berjanji

atau di anggap tidak berjanji untuk melakukan suatu hal atau tidak melakukan suatu

hal, sedangkan pihak yang lain berhak untuk menuntut pelaksanaan janji tersebut 70

Perjanjian kerja merupakan bagian dari hukum perikatan, bahkan sebagian

ahli hukum menempatkan sebagian bagian dari hukum perjanjian karena kontrak

sendiri di tempatkan sebagai perjanjian tertulis. Pembagian antara hukum kontrak dan

hukum perjanjian tidak dikenal dalam KUH Perdata, karena dalam KUH Perdata

hanya dikenal perikatan yang lahir dari perjanjian dan yang lahir dari Undang-

Undang.71

Dalam pasal 1 angka (21) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan disebutkan bahwa “PKB adalah perjanjian yang merupakan hasil

perundingan antara Serikat Pekerja/Serikat Buruh atau beberapa Serikat

Pekerja/Serikat Buruh yang tercatat pada instansi yang bertanggung jawab di bidang

ketenagakerjaan dengan pengusaha, atau beberapa pengusaha atau perkumpulan

pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban kedua belah pihak”.72

Secara umum, sumber hukum dibagi ke dalam dua bagian yaitu sumber

formal dan materil. Selanjutnya, sumber hukum formal dibagi lagi menjadi dua

70 Wirjono Prodjodikoro, hukum perdata tentang persetujuan tertentu, (Bandung: Sumur,

1981), h. 11. 71 Ahmadi Miru, Hukum Kontrak (Perancangan Kontrak), (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2007), h.5. 72 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 1 Angka 21 tentang Ketenagakerjaan.

Page 56: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

42

bagian yaitu hukum otonom dan heteronom. Hukum otonom adalah hukum yang

dibuat oleh dan untuk diri sendiri atau kelompok tertentu. Sedangkan hukum

heteronom adalah hukum yang dibuat oleh orang lain, pihak lain, atau lembaga

tertentu, tapi berlaku bagi semua orang.73

Adanya perbedaan pembuatan hukum otonom dan heteronom, berimplikasi

pada keberlakuan hukum itu sendiri. Oleh sebab itu, hukum otonom berlaku hanya

kepada pihak-pihak yang membuatnya sendiri. Sedangkan hukum heteronom berlaku

bagi semua orang atau umum.

Dalam ruang lingkup hubungan industrial, pembuatan PKB masuk ke dalam

hukum otonom dan hanya mengikat orang-orang yang telah menyepakatinya di suatu

perusahaan yaitu pengusaha dan buruh, sedangkan hukum heteronom diartikan

Seperti Undang-Undang Ketenagakerjaan, Peraturan Pemerintah, Kepmen dan

peraturan perundang-undangan lainnya, karena berlaku untuk setiap orang.

Berdasarkan dengan adanya kebebasan berkontrak, suatu PKB yang telah

memenuhi syarat-syarat sahnya suatu perjanjian sebagaimana disebutkan dalam pasal

1320 KUHPerdata, maka PKB tersebut mengikat secara hukum bagi pihak-pihak

yang membuatnya sejak adanya kata sepakat diantara para pihak dalam PKB yang

bersangkutan.74 Pelanggaran PKB termasuk kedalam ranah penyelewengan perdata

73 Abdul Rachmad Budiono, Hukum Perburuhan, (Jakarta: Indeks: 2009), h. 35. 74 Wirjono Projodikoro, Asas-Asas Hukum Perjanjian, (Bandung: Mandar Maju, 2011), h. 47.

Page 57: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

43

yang mana jika terjadi pelanggaran maka menimbulkan hak menuntut ganti rugi

kepada pihak yang dirugikan akibat pelanggaran hukum oleh pihak lain.75

Jika di dalam PKB tersebut sudah memenuhi syarat-syarat tersebut, maka

PKB tersebut merupakan undang-undang bagi pihak-pihak yang membuatnya. Dalam

pengertian ini, PKB mempunyai kedudukan yang sangat kuat dalam hubungan

industrial yang terjadi antara pengusaha dengan buruh.

75 Wirjono Projodikoro, Asas-Asas Hukum Perjanjian, h. 49.

Page 58: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

44

BAB III

DEMOGRAFI KABUPATEN BEKASI DAN PROFIL PT CHAO LONG

MOTOR PART INDONESIA

A. Demografi Kabupaten Bekasi

Sebelumnya mengetahui asal usul Kabupaten Bekasi, lebih baik mengetahui

terlebih dahulu asal dari nama Bekasi, karena Kabupaten Bekasi merupakan

pemekaran dari Kota Bekasi. Kota Bekasi dahulunya bernama “Chandrabhaga”,

Chandra memiliki makna bulan, sedangkan Bhaga bermakna “Bagian”. Nama

“Chandrabhaga” kemudian diubah menjadi Bhagasasi, namun karena pengucapannya

yang sulit, akhirnya sering disebut Bhagasi.76

Ketika Belanda menjajah Indonesia dan Bekasi dikuasai mereka, namanya

pun kemudian diganti dengan nama Bacassie. Namun, nama Bacassie lebih familiar

dengan sebutan Bekasi. Kota ini masuk dalam catatan sejarah Republik Indonesia.

Disinilah berkumpul para pejuang hingga titik darah penghabisan. Tak salah, kota ini

kemudian mendapat julukan sebagai Kota Patriot. 77

Setelah masa kemerdekaan, berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 1950

terbentuklah Kabupaten Bekasi, dengan wilayah terdiri dari 4 kewedanaan, 13

76 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bekasi, “Sejarah Kabupaten

Bekasi” diakses melalui https://disdukcapil.bekasikab.go.id/ pada 11 Januari 2017. 77 Mayasari Setyaningsih, “Asal Usul Kota Bekasi” artikel ini diakses melalui

http://asalusul.sofhaljamil.com/2010/03/asal-mula-kata-bekasi.html pada 12 januari 2017.

Page 59: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

45

kecamatan dan 95 desa. Angka-angka tersebut secara simbolis diungkapkan dalam

lambang Kabupaten Bekasi dengan motto "Swatantra Wibawa Mukti".78

Kabupaten Bekasi merupakan wilayah pemekaran dari Kota Bekasi sejak

tahun 1950. Berawal pada tanggal 17 Agustus 1950, para pimpinan dan tokoh Bekasi

seperti, R. Soepardi, KH. Noer Ali, Namin, Aminuddin membentuk panitia Amanat

Rakyat Bekasi mengadakan rapat akbar di alun-alun Bekasi yang menuntut agar

Kabupaten Jatinegara diubah nama menjadi Kabupaten Bekasi. Tuntutan tersebut lalu

mendapat tanggapan dari Mohammad Hatta dan menyetujui pergantian nama

Kabupaten Jatinegara menjadi Kabupaten Bekasi.79

Dengan itu keluarlah kebijakan pemerintah yang mengeluarkan Undang-

Undang Nomor 14 tahun 1950 tentang pembentukan Kabupaten-Kabupaten di

Provinsi Jawa Barat pada tanggal 8 Agustus 1950. Maka secara resmi Kabupaten

Bekasi terbentuk pada tanggal 15 Agustus 1950 dengan Bupati pertama yaitu R.

Suhandan Umar. Maka kini pusat pemerintahan Kabupaten Bekasi berada pada di

Cikarang Pusat, Desa Sukamahi.80

Mempunyai luas wilayah sekitar 1.484,37 Km/2 dengan total penduduk

3.002.698 jiwa dan jumlah kecamatan 23, penduduk Kabupetan Bekasi di dominasi

oleh penduduk yang bekerja sebagai buruh. Kabupaten Bekasi merupakan daerah

78 UUD Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintah Daerah Kabupaten dalam lingkungan

Provinsi Djawa Barat.

79 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bekasi, “Sejarah Kabupaten

Bekasi” diakses melalui https://disdukcapil.bekasikab.go.id/ pada 11 Januari 2017. 80 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bekasi, “Sejarah Kabupaten Bekasi”

diakses melalui https://disdukcapil.bekasikab.go.id/ pada 11 Januari 2017.

Page 60: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

46

urbanisasi yang memiliki intensitas yang tinggi, yang ditandai dengan tingginya

penduduk pendatang.81

Begitu pula di era modernisasi ini, perkembangan informasi dan teknologi

dengan bermacam-macam pembangunan, menjadikan Kabupaten Bekasi masuk

sebagai daerah industri. Hal ini ditandai dengan banyaknya pertumbuhan berbagai

macam pabrik yang dijadikan sebagai lahan pekerjaan berskala nasional.

Industri dan perdagangan masih menjadi sektor yang memegang peranan

terbesar dalam perekonomian di Kabupaten Bekasi. Berdasarkan produk survei

regional bruto, sekitar 70 persen perekonomian ditunjang sektor industri, sedangkan

perdagangan berada di bawahnya dengan 10 persen.82

Secara administratif Kabupaten Bekasi di Kepalai oleh seorang Bupati,

pembentukan otonomi daerah yang mengakibatkan adanya desentralisasi antara

Bekasi dan Kabupaten Bekasi. Bupati dan Kepala Daerah Kabupaten Bekasi, sebagai

berikut:83

81 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bekasi, “Sejarah Kabupaten Bekasi”

diakses melalui https://disdukcapil.bekasikab.go.id/ pada 11 Januari 2017. 82 Raiza Septianto, “Sektor Perekonomian Kabupaten Bekasi ditunjang Industri”, diakses

melalui http://gobekasi.pojoksatu.id/2016/06/02/sektor-perekonomian-kabupaten-bekasi-ditunjang-

industri/ pada 20 Desember 2016. 83Kabupaten Bekasi, “Nama-Nama Bupati Bekasi” diakses dari

https://www.bekasikab.go.id/kategori-131-bupatiwakil-bupati.html pada 20 Januari 2016.

Page 61: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

47

Tabel III.A.1 Nama-Nama Bupati Kabupaten Bekasi

NO PERIODE NAMA BUPATI

1 1949-1951 R. Sunandar Umar

2 1951 – (Selama 3 bulan) KH. Noer Ali

3 1951-1958 R. Sampoerno Kolopaking

4 1958-1960 RMKS Prawira Adiningrat

5 1960-1967 Maun alias Ismaun

6 1976-1973 MS. Soebandi

7 1973-1978

1978-1983

H. Abdul Fatah

8 1983-1988

1988-1993

H. Suko Martono

9 1993-1998 H. Moch Djamhari

10 1998-2003 H. Wikanda Darmawijaya

11 2003-2006 H.M Saleh Manaf

12 Februari 2006-April 2006 Drs. H.R Herry Koesaeri S, M. Si

13 2006-2007 Drs. H. Teny Wishramwan, M. Si

14 April 2007-Mei 2007 Drs. H.R Herry Koesaeri S, M. Si

15 2007-2012 Drs. Sa’dudin, M.

16 2012-2017 Hj. Neneng Hasanah Yasin

Sumber: Kabupaten Bekasi, “Nama-Nama Bupati Bekasi” diakses dari

https://www.bekasikab.go.id/kategori-131 bupatiwakil-bupati.html

Page 62: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

48

Untuk mengembangkan pembangunan wilayah industri di Indonesia,

pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 39 tahun 2009 tentang Kawasan

Ekonomi Khusus (KEK). Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mendorong

kawasan usaha Cikarang, Kab Bekasi untuk menjadi wilayah KEK. Ada 7 kawasan

industri yang disinergiskan dalam KEK, yakni, PT Cikarang Industrial Estate

(Jababeka), PT Lippo Cikarang, PT. Delta Mas, PT East Jakarta Industrial Park

(EJIP), PT Megapolis Manunggal Industriasl Development (MM2100), PT Bekasi

Fadjar Hungkang, dan PT Hyundai Inti Development Park Dae Woo. Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, menilai kawasan Cikarang

Kabupaten Bekasi layak untuk menjadi Kawasan Ekonomi Khusus.84

Dengan memiliki kawasan industri yang besar dan dengan jumlah buruh yang

banyak, Kabupaten Bekasi seringkali disibukkan dengan aksi demonstrasi buruh yang

menuntut kenaikan upah setiap tahunnya. Kabupaten Bekasi memang dapat dikatakan

sebagai barometer mogok nasional dan juga aksi demonstrasi.

A. PT Chao Long Motor Part Indonesia

PT Chao Long Motor Part Corp merupakan perusahaan asal Taiwan yang

didirikan pada tahun 1973 dengan nama pertama yaitu PT Chao Long Enterprise

Corporation, Lalu setahun kemudian tepatnya pada tahun 1986 berganti nama

menjadi PT Chao Long Motor Part Corporation. Beberapa tahun kemudian, PT Chao

84 Wawancara dengan Pak Nyumarno (Anggota DPRD Komisi 4 Kab. Bekasi). Bekasi, 17

Februari 2017.

Page 63: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

49

Long melakukan kerjasama dengan Yazaki Corporation dan berhasil melakukan

ekspor ke Jepang dan Italia. Pada Tahun 2001 PT Chao Long berhasil membuka

pabrik di Guang Dong, China dengan nama Jiang Meng Chao Long dan berhasil

melakukan ekspor ke Pakistan pada tahun 2004. 85

Setelah berhasil mendirikan pabrik di China, selanjutnya pada tahun 2005 PT

Chao Long bekerja sama dengan Ford Lio Ho Motor Corporation dan mendirikan

pabrik di Taiwan dengan nama Chao Long Techlonogy Corporation yang berproduksi

sejak Juni 2005. Di tahun yang sama, Chao Long juga berkerja sama Technical

Corporation dengan Visteon USA untuk Ford Escape untuk membuka PT di

Indonesia bernama PT Chao Long Motor Part Indonesia yang bergerak di bidang

manufaktur otomotif.86

Di Indonesia, PT Chao Long Motor Part Indonesia yang berlokasi di Jl

Meranti I Kawasan Industri Delta Silikon I Bl L-2/5-6, Lemah abang Bekasi, 17550

Jawa Barat berdiri sejak tahun 2005 dan mulai berproduksi pada tahun 2006 dengan

memproduksi bahan-bahan pembuatan sepeda motor.87

Masuk dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang disinergikan dalam

bidang perindustrian, PT Chao Long Motor Part Indonesia masuk ke dalam PT Delta

Mas Cikarang. Hal ini tentunya menjadikan PT Chao Long mendapat keuntungan

dari kawasan yang ditempati.

85 Chao Long Motor Part Indonesia Corp, “Brief History” diakses pada

http://www.chaolong.com.tw/history-e.htm pada 10 Januari 2017. 86 Chao Long Motor Part Indonesia Corp, “Brief History” diakses pada

http://www.chaolong.com.tw/history-e.htm pada 10 Januari 2017 87 Chao Long Motor Part Indonesia Corp, “Brief History” diakses pada

http://www.chaolong.com.tw/history-e.htm pada 10 Januari 2017

Page 64: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

50

Tetapi, setelah kurang lebih 11 tahun berjalan, PT Chao Long Motor Part

Indonesia telah beberapa kali melakukan pelanggaran terhadap peraturan pemerintah.

Awalnya PT Chao Long melakukan pelanggaran terhadap kontrak buruh magang

yang dipekerjakan dengan mempekerjakannya untuk menggantikan pekerja tetap di

bagian produksi.88

Diwaktu yang sama terjadi juga sebuah pelanggaran yang dilakukan oleh PT

Chao Long Motor Part Indonesia dengan tidak menyalahi Perjanjian Kerja Bersama

(PKB) antara pengusaha dan serikat buruh dengan tidak memberikan bonusnya

kepada buruh selama dua tahun berturut-turut sejak tahun 2014-2015.89

B. Organisasi Buruh PT Chao Long Motor Part Indonesia

Di dalam setiap perusahaan, pastinya memiliki organisasi pekerja untuk

mewakili suara buruh yang begitu banyak. Dibentuknya serikat buruh atau organisasi

buruh ini merupakan salah satu bentuk adanya hak asasi manusia di dalam hubungan

industrial, terutama kalangan buruh dalam mengeluarkan pendapat jika ada kebijakan

yang kurang berpihak kepada kaum buruh, selanjutnya diharapkan dengan

dibentuknya serikat buruh dapat terpenuhinya hak dasar buruh terhadap upah yang

layak, keselamatan kerja, jaminan sosial, dan lain-lain.

88 Koran Perdjoengan, “Pekerja Buruh Magang, PT Chao Long Diduga lakukan pelanggaran”

berita ini di akses pada https://www.koranperdjoeangan.com/pekerjakan-buruh-magang-pt-chao-long-

diduga-lakukan-pelanggaran/ pada 12 Januari 2017. 89 Go Bekasi, “Dua Tahun PT Chao Long Langgar Perjanjian Kerja Sama” berita ini diakses

dari http://gobekasi.pojoksatu.id/2016/12/27/2-tahun-pt-chao-long-motor-part-langgar-perjanjian-

sinyo-harus-fair-dong/# pada 12 Januari 2017.

Page 65: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

51

Menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat

Pekerja/Serikat Buruh mengatakan bahwa “Serikat pekerja/buruh di perusahaan

adalah serikat pekerja/serikat buruh yang didirikan oleh pekerja/buruh di satu

perusahaan atau diberbagai perusahaan”.90

Begitu juga pada PT Chao Long Motor Part Indonesia, PT yang terdapat di

kawasan Delta Silikon ini memiliki perwakilan buruh yang bernama SPA FSPMI.

SPA (Serikat Pekerja Anggota) merupakan organisasi buruh paling rendah yang

berada ditingkat perusahaan, setelah federasi lalu sebelumnya konfederasi dan yang

paling atas adalah Industri All.91

Organisasi yang menginduk pada FSPMI ini didirikan pada tahun 2012

semenjak diadakannya demo besar-besaran yang di klaim sebagai gerakan demontasi

buruh terbesar karena sepanjang tahun 2012 di perkirakan sekitar 100.000 buruh

turun ke jalan tol Jakarta-Cikampek KM 24 pada tanggal 27 Januari 2012.92

Serikat buruh SPA FSPMI di PT Chao Long mempunyai seorang ketua

wanita yaitu Herawati dan wakilnya Asri. Dengan didirikannya organisasi buruh di

PT Chao Long kiranya dapat mensejahterakan buruh di PT Chao Long dan menjadi

wadah agar segala keluhan buruh dapat menjadi pertimbangan perusahaan dalam

menentukan kebijakan yang akan di implementasikan kepada buruh.

90 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh. 91 Wawancara dengan Obon Tabroni (Ketuda Deputi Presiden FSPMI), Selasa, 7 Februari

2017. 92 Dany Permana, “Apindo: Industri Jabar Rugi Besar”, artikel ini diakses dari

http://www.tribunnews.com/regional/2012/01/28/apindo-industri-jabar-rugi-besar pada tanggal 06

Oktober 2016

Page 66: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

52

Anggota serikat buruh SPA FSPMI PT Chao Long ini berjumlah kurang lebih

140 orang termasuk buruh yang masih kontrak dan tetap. Dengan jumlah buruh

sebesar kurang lebih 350, organisasi buruh di PT Chao Long tentunya dapat dengan

mudah menampung aspirasi buruh kepada perusahaan dan dapat mewujudkan

tuntutan buruh selama ini.93

Dengan jumlah buruh yang cukup sedikit, jika dibandingkan dengan

perusahaan-perusahaan lain, seharusnya PT Chao Long Motor Part Indonesia di

Kabupaten Bekasi dapat dengan mudah mengimplikasikan kebijakan-kebijakan yang

telah dibuat antara pengusaha dan buruh, terutama dalam perjanjian kerja sama dan

peraturan pemerintah.

93 Wawancara dengan Herawati (Ketua Serikat Pekerja PT Chao Long), Bekasi, Sabtu 11

Februari 2017).

Page 67: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

53

BAB IV

RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP

PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS PELANGGARAN

SURAT EDARAN MENTERI TENAGA KERJA RI NO.SE 07/MEN/1990

OLEH PENGUSAHA TAHUN 2015-2016

A. Pelanggaran PT Chao Long Motor Part Indonesia

Hubungan industrial adalah suatu sistem hubungan yang terbentuk antara

para pelaku hubungan industrial dalam proses produksi barang atau jasa yang terisi

dari unsur pengusaha, pekerja/buruh dan pemerintah yang didasarkan pada nilai-nilai

Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara RI Indonesia tahun 1945.94

Untuk menciptakan hubungan industrial yang baik, tentunya hal ini di

imbangi oleh regulasi yang ada berupa peraturan pemerintah, Undang-Undang,

maupun peraturan yang ada di dalam suatu perusahaan yang berbentuk perjanjian

kerja.95 Di Indonesia, majunya hubungan industrial bukan hanya ditentukan oleh

pengusaha dan buruh tetapi pemerintah juga mempunyai peran yang cukup sentral

dalam membangun hubungan industrial yang harmonis.

Begitu juga di Kabupaten Bekasi sebagai kota yang mempunyai Sumber

Daya Manusia (SDM) yang cukup memadai dan juga di dorong lapangan kerja yang

94 Undang-Undang Dasar Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. 95 Wawancara dengan H. Sutomo, SH (Ketua Pimpinan APINDO cabang Kabupaten Bekasi),

Selasa, 7 Februari 2017.

Page 68: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

54

cukup dengan upah yang rendah,96 tentunya menjadi daya tarik tersendiri untuk

mengundang investasi asing agar menanamkan modal.

Kendalanya adalah tidak sedikit perusahaan asing yang melakukan

pelanggaran dan tidak peduli hukum, seakan-akan hukum yang ada di Indonesia tidak

berlaku untuk Warga Negara Asing (WNA), Hukum dan peraturan Undang-Undang

tetap berlaku dan harus dipatuhi.

Meski begitu, peraturan yang sudah baik harus dipraktikkan dengan baik

pula dalam kehidupan industri. Pelanggaran kecil yang sering diacuhkan perusahaan-

perusahaan terkadang menjadi sulut api untuk pengusaha dalam melakukan

pelanggaran yang besar.

Seperti yang terjadi pada perusahaan yang berasal dari Negara Taiwan yaitu

PT Chao Long Motor Part Indonesia, dalam praktiknya banyak pelanggaran-

pelanggaran terjadi yang dilakukan oleh perusahaan asing ini dalam berinvestasi di

wilayah Kabupaten Bekasi.

Ketua Serikat Buruh, Herawati menjelaskan bahwa PT Chao Long memang

merupakan perusahaan yang agak bandel, pada tahun 2015, PT Chao Long telah

melakukan pelanggaran yang membuat kaum buruh melakukan aksi demonstrasi dan

mogok kerja massal.97 Pelanggaran yang dilakukan oleh PT Chao Long adalah

dengan tidak memberikan bonus kepada buruh PT Chao Long sesuai dengan

96 Wawancara dengan Nyumarno (Anggota DPRD Komisi 4 Kab. Bekasi), Bekasi, 17

Februari 2017 97 Wawancara dengan Herawati (Ketua Serikat Pekerja PT Chao Long), Bekasi, Sabtu 11

Februari 2017).

Page 69: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

55

Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang telah diatur dalam pasal 42 yaitu “perusahaan

memberikan bonus kepada karyawannya setiap tanggal 20 Januari setiap tahunnya”.

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan

menyebutkan bahwa Perjanjian Kerja Bersama adalah hasil perundingan antara

serikat pekerja yang tercatat pada instansi yang bertanggung jawab di bidang

ketenagakerjaan yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban.98

Dunlop dalam konsep hubungan industrial menyebutkan bahwa hubungan

industrial yang terjalin di tempat kerja tentunya menghasilkan interaksi antara

pengusaha dan buruh dalam melahirkan aturan di tempat kerja yang dewasa ini

disebut sebagai perjanjian kerja sama.99

Penjelasan di atas menandakan bahwa Perjanjian Kerja Bersama yang dalam

kasusnya dilanggar oleh PT Chao Long merupakan bentuk dari aturan di tempat kerja

dan merupakan hasil interaksi yang didalamnya sudah disepakati oleh aktor hubungan

industrial antara pengusaha PT Chao Long dan serikat buruhnya dan dapat

mempengaruhi kebijakan suatu perusahaan.

Tindak tanduk pemberian bonus memang secara detail dan jelas tidak

disebutkan di dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003 tetapi di

atur di dalam Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No.SE-

07/MEN/1990 tentang Komponen Upah dan Pendapatan Non-Upah yang

menyebutkan bonus termasuk kedalam pendapatan non-upah.

98 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003tentang ketenagakerjaan. 99 Dunlop, Industrial Relations Sistem, h. 385.

Page 70: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

56

Dengan berlakunya Surat Edaran ini, pengusaha seharusnya sudah mengerti

regulasi yang sudah ditetapkan bahwa pembayaran bonus pun menjadi wajib ketika

bonus sudah dituliskan di dalam Undang-Undang, apalagi mengingat pemberian

bonus juga dituliskan dalam pasal PKB yang mengikat kewajiban pengusaha secara

hukum.

Untuk sebagian orang, pemberian bonus bukan merupakan hal yang wajib,

tetapi di dalam PT Chao Long sejak disahkannya PKB pada tahun 2012 pemberian

upah bonus merupakan hal yang wajib dilakukan oleh perusahaan setiap tahunnya

sesuai dengan isi perjanjian,100 yang menjadi masalah adalah ketika pemberian bonus

ini tidak dilakukan oleh PT Chao Long selama dua tahun berturut-turut, yaitu tahun

2015 sampai 2016 tanpa pertimbangan apapun.

Selain itu, diberlakukannya Perjanjian Kerja Bersama (PKB) seharusnya

dapat menjadi pedoman di bawah Undang-Undang pemerintah di dalam suatu

perusahaan sebagai alat untuk mengikat pengusaha dan buruh dalam membuat aturan

yang nantinya akan menimbulkan hak dan kewajiban pihak-pihak yang bersepakat di

dalamnya.

Penyelewengan yang dilakukan oleh PT Chao Long merupakan salah satu

bukti bahwa adanya tindakan sewenang-wenang yang dilakukan pengusaha kepada

buruh bahkan menciptakan situasi dimana pengusaha secara terang-terangan

mengabaikan hukum.

100 Wawancara dengan Herawati (Ketua Serikat Pekerja PT Chao Long), Bekasi, Sabtu 11

Februari 2017).

Page 71: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

57

Sayangnya, dewasa ini sanksi terhadap pelanggaran PKB tidak dijelaskan di

dalam Undang-Undang. Padahal, faktanya PKB masuk kedalam hukum

keperdataan101 yang didasarkan pada perjanjian kerja yang dibuat dan mengikat

pihak-pihak sejak adanya kata sepakat.

Wirjodo Projodikoro menyatakan bahwa pelanggaran PKB termasuk kedalam

ranah penyelewengan perdata yang mana jika terjadi pelanggaran maka menimbulkan

hak menuntut ganti rugi kepada pihak yang dirugikan akibat pelanggaran hukum oleh

pihak lain.102

Mirisnya, beberapa oknum pemerintah DISNAKER berpendapat bahwa

pelanggaran PKB tidak penting untuk diusut karena sanksinya tidak ada di dalam

Undang-Undang, terlebih mengingat bahwa kasus yang menimpa buruh di PT Chao

Long hanya sebatas perjanjian.103 Karena tidak adanya sanksi yang tegas untuk

pelanggaran PKB ini membuat pemerintah seakan cuek dalam membenahi kasus PT

Chao Long yang tidak di anggap serius.

Opini lain dikemukakan oleh Ketua Pimpinan Asosiasi Pengusaha Indonesia

(APINDO) Kabupaten Bekasi, H. Sutomo dalam menangggapi kasus ini, beliau

menjelaskan bahwa serikat pekerja juga harus melakukan penelitian terhadap

perusahaan dengan mempertimbangkan laba rugi perusahaan dan faktor produksi,

101 Abdulkadir Muhammad, Hukum Perdata Indonesia, sebagaimana dalam Aloysius

Uwiyono, dkk, Asas-Asas Hukum Perburuhan, h. 15. 102 Wirjono Projodikoro, Asas-Asas Hukum Perjanjian, h. 49. 103 Wawancara dengan Dedi (Anggota Pengawas Disnaker Kab. Bekasi), Jum’at, 17 Februari

2017, pukul 11.00.

Page 72: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

58

dalam hal ini juga dibutuhkannya regulasi dan komunikasi dua arah yang baik guna

mendapatkan kejelasan.104

Polemik pelanggaran PKB mengenai bonus seharusnya dapat dengan mudah

diselesaikan dengan hanya perundingan bipartit, tetapi dalam kasus PT Chao Long

pengusaha bersikeras dengan tidak mematuhi aturan Undang-Undang khususnya

PKB, begitu juga buruh yang tetap menuntut bonus sesuai perjanjian sehingga tidak

ditemukan titik temu kesepakatan antara kedua belah pihak.

B. Perselisihan Hubungan Industrial antara pengusaha PT Chao Long dan

Serikat Pekerja

Perselisihan di dalam sebuah kehidupan merupakan hal yang sudah lumrah

bahkan wajar jika terjadi, begitu juga dengan perselisihan yang terjadi di dalam

lingkaran hubungan industrial. Perbedaan pendapat tentang berbagai macam hal di

dalam hubungan industrial yang mula-mula biasa saja terkadang menjadi luar biasa

jika dibiarkan.

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 mengartikan Perselisihan Hubungan

Industrial sebagai perbedan pendapat yang mengakibatkan pertentangan antara

pengusaha dan buruh.105 Pengusaha merasa dirinya sebagai pemiliki modal dan

acapkali bersifat arogan dan buruh sebagai yang dipekerjakan dan menjadi kaum

yang tertindas.

104 Wawancara dengan H. Sutomo, SH (Ketua Pimpinan APINDO cabang Kabupaten Bekasi),

Selasa, 7 Februari 2017. 105 Undang-Undang Nomor 2 pasal 1 Tahun 2004 tentang perselisihan hubungan industrial.

Page 73: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

59

Demikian juga dalam kasus yang menimpa buruh PT Chao Long, pengusaha

seolah tidak merasa bersalah atas pelanggaran yang benar-benar dilakukan yang kini

berimbas kepada perselisihan hubungan industrial seiring tidak adanya kejelasan

mengenai sanksi pelanggar PKB yang menyebabkan pihak pengusaha dan buruh

berselisih dalam membela kepentingannya.

Konteks kasus PT Chao Long adalah bentuk dari perselisihan hak yang

merupakan perselisihan yang timbul karena tidak terpenuhinya hak dari salah satu

pihak, hal ini diakibatkan adanya perbedaan pelaksanaan atau penafsiran terhadap

ketentuan peraturan perundang-undangan, perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau

Perjanjian Kerja Bersama.106

Dengan alasan rugi yang di keluarkan, PT Chao Long bersikukuh tidak mau

melaksanakan kewajibannya yang mana pemberian bonus merupakan hak buruh

sudah tertulis jelas dan sah di dalam PKB dan memilih untuk membawa kasus ini

kepada Lembaga Kerja Sama tripartit yang mana dalam hal ini memberatkan kaum

buruh.

Buruknya implementasi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang

penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang tidak bisa menyelesaikan

permasalahan, berdampak tidak baik bagi perekonomian Indonesia, terutama bagi

Kabupaten Bekasi yang di kenal sebagai Kota Industri. Jika terjadi perselisihan antara

pengusaha dan buruh di suatu perusahaan tentu saja sistem produksi akan terganggu

106 Undang-Undang Nomor 2 pasal 1 tentang Perselisihan Hubungan Industrial.

Page 74: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

60

bahkan tidak berjalan dan bahkan terjadi pemogokan yang mengganggu aktifitas

orang lain, hal ini dengan otomatis menyebabkan perekonomian tidak akan stabil.

Setelah kurang lebih satu tahun pembayaran bonus di PT Chao Long tahun

2015-2016 yang tidak terbayarkan, serikat pekerja PT Chao Long lalu berupaya

melakukan perundingan dengan pengusaha untuk melakukan tawar menawar

menuntut upah bonus yang telah menjadi haknya dan tertulis jelas di dalam PKB.

Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004, negosiasi dalam

menyelesaikan perselisihan hubungan industrial adalah penyelesaian perselisihan

hubungan industrial wajib diupayakan terlebih dahulu melalui perundingan bipartit

antara pengusaha dan buruh secara musyawarah dan mufakat. Perundingan bipartit

sendiri sering disebut sebagai negosiasi. Dengan adanya tahapan negosiasi itu

memberikan asumsi baru yang dimunculkan pengusaha bahwa serikat pekerja sebagai

faktor penghalang dalam hubungan industri.

Negosiasi sendiri sudah dilakukan sebanyak 7 kali selama akhir tahun 2015

sampai awal tahun 2016. Pada hari Rabu, 14 Desember 2015107 pihak perusahaan

menerima surat permohonan perundingan bonus yang diajukan oleh PUK FSPMI PT

Chao Long yang ditanda tangani oleh ketua PUK Herawati.

Adapun proses perundingan Bipartit mengenai bonus PT Chao Long adalah

sebagai berikut:108

107 Wawancara dengan Ernawati (Mediator DISNAKER), Jum’at, 24 Februari 2017. 108 Wawancara dengan Ernawati (Mediator DISNAKER), Jum’at, 24 Februari 2017.

Page 75: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

61

Tabel IV.B.1 Proses Perundingan Bipartit

No Tanggal

Perundingan

Menejemen Buruh Catatan

1. 18 Desember

2015

Pukul16.00 WIB

Menjelaskan kepada PUK

bahwa mohon dimengerti

untuk tahun 2015

peruasahaan tidak bisa

memberikan bonus

tahunan, karena kondisi

perusahaan tidak stabil

dan sedamg mengalami

kerugian

PUK meminta

untuk penjelasan

mengenai

keuntungan

perusahaan yang

mengalami

kemunduran

dialami oleh PT.

Chao Long.

Nutelensi

Terlampir

2. 23 Desember

2015, Pukul

17.20 WIB

Menejemen tetap tidak

akan memberikan bonus

kepad karyawan PT Chao

Long dengan penjelasan

dan alasan: PO turun dan

NG banyak.

Serikat

mengajukan 5

bulan upah untuk

bonus tahun 2015

karena melihat

sales tahun 2015

lebih tinggi dari

tahun 2014.

Serikat meminta

penjelasan tentang

sales 2015 (dari

orang terkait)

Nutelensi

Terlampir

3. 28 Desember

2015 pukul 20.15 Perundingan

tidak membahas

substansi karena

PUK minta

penjelasan dari

sales marketing

secara langsung,

kebetulan bagian

marketing tidak

masuk kerja,

sehingga

penjelasan

marketing di

undurke

perundingan ke-

4.

4. 6 Januari 2015

Pukul 18.00 WIB Sales marketing

memberikan penjelasan

sales dalam 4 bulan

terakhir kepada PUK soal

sales untuk yang di

PUK tidak bisa

menerima

penjelasan

tersebut. Serikat

pekerja meminta

Page 76: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

62

pampang di whiteboard menejemen untuk

mensinkronkan

data yang

diberikan oleh

sales marketing

dengan data actual

delivery di tahun

2015.

Serikat pekerja

meminta kepada

menejemen untuk

dipertemuan

berikutnya hanya

membicarakan

nominal bonus

tahun 2015.

5. 11 Januari 2015

pukul 19.30

WIB

Alasan tidak memberikan

bonus tahun 2015, dari

mulai kondisi PO yang

terus menurun, NG yang

banyak sampai

dampaknya kepada

masalah kerugian yang di

alami perusahaan.

Sedangkan bonus hanya

bisa diberikan pada

keuntungan perusahaan,

dan meminta kepada

perusahaan untuk

memahaminya.

Pengusaha minta kepada

semua karyawan untuk

masuk ke ruangan

meeting agar karyawan

langsung mendengar dan

memahami penjelasan

kondisi yang sebenar-

benarnya dari salah satu

pimpinan perusahaan,

tetapi serikat pekerja tetap

tidak mau memahami

“tidak percaya jika

perusahan lagi mengalami

kerugian”, bahkan serikat

pekerja minta untuk

melibatkan pihak ke tiga

Walaupun sudah

dijelaskan soal

kondisi perusahaan

PUK tetap tidak

percaya, karyawan

tetap meminta

bonus dengan

usulan 5 kali upah.

Pada

perundingan ke-

5 awalnya hanya

di wakilkan

PUK, sementara

diihak

pengusaha di

wakili oleh

DPRD dengan

salah satu

pimpinan

perusahaan yang

punya otoritas

untuk

memberikan

penjelasan

tentang

keuangan

perusahaan.

Page 77: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

63

yaitu pemerintah untuk

melakukan audit neraca

keuangan.

Perusahaan siap untuk di

audit, oleh pihak ketiga

(pemerintah) dan

perusahaan berhak

menolak jika auditor

tersebut tidak sesuai

dengan bidangnya

(auditor harus memiliki

perizinan dan

bersertifikat), semua biaya

dan resiko harus

ditanggung jawab yang

mengajukan audit.

6. 20 Januari 2016

pukul 17.00 WIB Keputusan menejemen

tetap sama tidak bisa

memberikan bonus

ditahun 2015.

PUK dan menejemen

bersepakat untuk masalah

bonus tahun 2015 kembali

kepada notulensi tanggal

11 Januari 2016.

PUK tetap

mengajukan

adanya bonus di

tahun 2015 dengan

ajuan nilai bonus 5

kali upah tahun

2015

Perundingan

bonus tahun

2015 dinyatakan

Dead Lock

karena tidak

adanya

keputusan

diantara kedua

belah pihak

7. 01 Februari 2016

pukul 18.00 WIB Menejemen tetap tidak

bisa membayar bonus

tahun 2015.

Serikat pekerja

mengajukan bonus

untuk tahun 2015

dengan nilai bonus

5 kali upah tahun

menjadi 4,5 bonus

untuk tahun 2015.

Sumber: Transkip proses perundingan PT Chao Long, Wawancara Ernawati (Mediator DISNAKER), Jum’at, 24 Februari 2017.

Melalui tabel di atas, kita dapat mengetahui bagaimana hasil perundingan

bipartit yang dilakukan sebanyak 7 kali antara pengusaha PT Chao Long dan serikat

pekerja dalam menyelesaikan pemberian bonus.

Alasan rugi yang diberikan PT Chao Long dengan tidak memberikan bonus

sesuai dengan isi Perjanjian Kerja Bersama merupakan faktor luar dan bagian dari the

Page 78: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

64

context in which these actors interact yang telah dijelaskan Dunlop dalam konsep

hubungan industrial yaitu hal-hal yang tidak dapat di abaikan konteksnya dengan

interaksi hubungan industrial.109

Gagalnya proses perundingan bipartit dalam menemukan solusi terbaik

ditandai dengan ketidakjelasan akhir dari negosiasi yang diminta pihak serikat buruh

kepada pengusaha PT Chao Long untuk membayar bonus yang malah menimbulkan

sentimen diantara keduanya.

C. Respons Pemerintah Kabupaten Bekasi terhadap Perselisihan Hubungan

Industrial atas Pelanggaran yang dilakukan oleh PT Chao Long Motor

Part

Dalam hubungan industrial ada sarana untuk menciptakan hubungan industrial

yang harmonis dan sering disebut sebagai lembaga kerja sama bipartit dan lembaga

kerja sama tripartit, lembaga kerja sama bipartit ini meliputi pengusaha dan buruh,

sedangkan lembaga kerja sama tripartit meliputi tiga pihak yaitu pengusaha, buruh

dan pemerintah.110

Pada kasus PT Chao Long seharusnya pemasalahan dapat di selesaikan

dengan cara bipartit, tetapi permasalahan ini mengharuskan adanya keikutsertaan

pihak tripartit yang merupakan forum komunikasi dan musyawarah yang terdiri dari

109 Dunlop, Industrial Relations Sistem, h. 189. 110 Aloysius Uwiyono, dkk, Asas-Asas Hukum Perburuhan, h. 13.

Page 79: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

65

unsur buruh, pengusaha dan pemerintah.111 Pemerintah mempunyai peran sebagai

penengah di antara keduanya.

Lembaga pemerintah pertama dalam bidang ketenagakerjaan yang bersifat

eksekutif dan sudah mempunyai fungsi untuk mengawasi pengusaha dan buruh

adalah adalah Kantor Tenaga Kerja Daerah (DISNAKER).112 DISNAKER

mempunyai tugas untuk membantu para pekerja dalam memperoleh kesejahteraan,

DISNAKER juga membantu urusan-urusan lain para pekerja seperti, pembentukan

serikat pekerja, pembentukan peraturan perusahaan, serta memberikan sanksi jika

terjadi pelanggaran.

Didalam DISNAKER sendiri, terdapat pengawas ketenagakerjaan yang

merupakan unsur pecahan dari DISNAKER yang dapat memberikan perlindungan

ketenagakerjaan sekaligus sebagai payung hukum ketenagakerjaan, selain itu

pengawas ketenagakerjaan ini mempunyai kewenangan dalam melakukan

penyidikan atas pelanggaran ketenagakerjaan113 sehingga dapat menciptakan

hubungan industrial yang maju dan tanpa masalah.

Selain peran DISNAKER sebagai lembaga eksekutif dalam ketenagakerjaan,

DPRD juga menjadi lembaga legislatif yang sangat penting dalam ketenagakerjaan.

Di Kabupaten Bekasi, komisi yang menjalankan bidang ketenagakerjaan adalah

111 Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Menteri Dalam Negeri Peraturan Bersama

No.Per.04/MEN/II/2010 dan No.17 tahun 2010 dalam Pasal 1 tentang Pembentukan dan Peningkatan

peran LKS Tripartit Provinsi dan Kabupaten/Kota. 112 Aloysius Uwiyono, dkk, Asas-Asas Hukum Perburuhan, h. 17.

113 Undang-Undang Nomoor 13 Tahun 2003 BAB XIV tentang Ketenagakerjaan

Page 80: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

66

Komisi IV. Pada bidang ketenagakerjaan DPRD mengawasi kinerja DISNAKER

dalam memberikan pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan.

Respons pemerintah DISNAKER khususnya pengawas dan DPRD sangat

penting adanya setelah adanya laporan dari ketua serikat buruh PT Chao Long yang

melaporkan bahwa adanya tindak pelanggaran dan perselisihan di dalam PT Chao

Long.114

Berkaitan dengan respons, menurut Soekanto respons di artikan sebagai

perilaku yang merupakan konsekuensi dari perilaku yang sebelumnya sebagai

tanggapan atau jawaban suatu persoalan atau masalah tertentu.115 Dewasa ini

permasalahan perburuhan yang terjadi akan menimbulkan respons atau tanggapan

dari pihak tertentu yang mempunyai wewenang.

Nyumarno selaku anggota DPRD Komisi IV Kabupaten Bekasi menyatakan

bahwa di Kabupaten Bekasi banyak terjadi kasus pelanggaran yang dilakukan oleh

pengusaha tetapi dalam hal penanganannya, kasus pelanggaran yang dilakukan ini di

alihkan ke dalam kasus perselisihan hubungan industrial berupa mediator bukan

kepada pengawas.116

Dampaknya, jika setiap kasus pelanggaran dialihkan kepada perselisihan

hubungan industrial maka perusahaan-perusahaan akan dengan seenaknya melakukan

pelanggaran dikarenakan tidak ada sanksi tegas dari pemerintah khususnya pengawas

114 Wawancara dengan Herawati (Ketua Serikat Pekerja PT Chao Long), Bekasi, Sabtu 11

Februari 2017). 115 Soekanto Soerjono, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, h.46. 116 Wawancara dengan Nyumarno (Anggota DPRD Komisi 4 Kab. Bekasi), Bekasi, 17

Februari 2017.

Page 81: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

67

ketenagakerjaan. Seharusnya kasus pelanggaran-pelanggaran seperti ini dapat

diantisipasi oleh pengawas ketenagakerjaan di suatu wilayah.

Menyikapi pernyataan Nyumarno, Ketua pengawas DISNAKER Kab. Bekasi,

Pak Supriyadi menegaskan bahwa jumlah pengawas yang ada di dalam Kabupaten

Bekasi hanya berjumlah 37 Orang, sedangkan jumlah perusahaan yang tersebar di 7

kawasan industri Kabupaten Bekasi ada sebanyak kurang lebih 4000, tentu tidak

memungkinkan pengawas untuk melakukan pengawasan secara efektif. Apalagi

semenjak di berlakukannya Undang-Udang No. 2 tahun 2015 yang di dalamnya

mengatur bahwa urusan pemerintahan bidang ketenagakerjaan menjadi urusan pusat

dan daerah (Pemerintah Provinsi).117

Alasan yang dikemukakan oleh Dedi Supriyadi, tentunya bertolak belakang

dengan fungsi pengawas ketenagakerjaan menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan

yang seharusnya dapat mencegah adanya pelanggaran di suatu perusahaan dan dapat

memberi sanksi kepada pelanggar.

Secara tidak langsung alasan yang dikemukakan pemerintah khususnya

pengawas DISNAKER dalam menangani kasus PT Chao Long, dapat membuat kaum

buruh tidak percaya lagi dengan perlindungan keadilan dari pemerintah. Sebagai

aparatur penegak hukum, pengawas ketenagakerjaan seharusnya dapat menerima

pengaduan dari buruh atau dari pengusaha dalam setiap pelanggaran peraturan

perundang-undangan baik berupa hukum pidana atau perdata, lalu selanjutnya

117 Wawancara dengan Dedi Supriyadi (Ketua pengawas DISNAKER Kab. Bekasi), Sabtu, 26

Februari 2017.

Page 82: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

68

pengawas ketenagakerjaan ini dapat memproses pengaduan tersebut sesuai prosedur

hukum yang berlaku.

Arnold J Toynbee mengemukakan respons sebagai suatu ide dan tantangan

yang kemudian saling bersifat reaktif yang nantinya menimbulkan tanggapan atau

sikap.118

Polemik permasalahan tentang ketenagakerjaan sebenarnya adalah tantangan

bagi pemerintah dalam memperbaiki sistem ketenagakerjaan terutama dalam

mensejahterakan buruh sebagai Sumber Daya Manusia (SDM). Tantangan inilah

yang menjadi sebab akibat munculnya sebuah respons dari pemerintah sebagai pihak

tripartit. Tetapi sayangnya, pemerintahpun gagal dalam memberikan respons yang

baik kepada pelanggaran dan perselisihan hubungan industrial di PT Chao Long.

Berkaitan dengan respons, berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Steven

M. Chaffe, respons dibagi menjadi tiga bagian, yaitu Respons Kognitif, Respons

Afektif dan Respons Konatif.119 Dari ketiga respons ini, adanya saling keterkaitan

yang muncul antara respons kognitif, respons afektif dan respons konatif. Ketiga

respons ini menjadi sangat penting hubungannya ketika pemerintah akan mengambil

sikap sebagai tanggapan terhadap suatu kejadian. Termasuk dalam kasus PT Chao

Long yang hingga saat ini belum mengalami perubahan sedikitpun.

Meskipun respons pemerintah bersifat negatif dengan mengalih-alihkan

perkara kasus PT Chao Long, tetapi pemerintah tetap melakukan upaya dalam

118 Arnold J. Toynbee, A Study of History, h. 25-27. 119 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, h. 214.

Page 83: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

69

menyelesaikan perselisihan hubungan industrial di PT Chao Long. Adapun respons

yang diberikan pemerintah Kabupaten Bekasi terhadap kasus PT Chao Long

merupakan respons konatif, respons konatif berhubungan dengan tindakan seseorang

terhadap suatu kejadian.

Respons konatif dapat kita lihat pada tindakan pemerintah DISNAKER dalam

menangani kasus PT Chao Long, Pemerintah tentunya bertindak tegas dengan

pemanggilan kepada perwakilan perusahaan Chao Long untuk datang dan tidak

mangkir lagi dalam mediasi.120

D. Upaya Pemerintah dalam Menyelesaikan Perselisihan Hubungan

Industrial antara PT Chao Long dan Serikat Pekerja

Dewasa ini hiruk pikuk perselisihan hubungan industrial, tidak bisa

diselesaikan hanya dengan melalui cara negosiasi bipartit antara pengusaha dan

buruh, tetapi belakangan ini permasalahan yang menjerat keduanya terlihat semakin

kusut dan mengharuskan adanya pihak ketiga.

Tidak ada cara lain selain harus adanya penengah diantara keduanya, yaitu

pemerintah sebagai pihak tripartit. Pemerintah mempunyai peran dalam mengawasi

pengusaha dan buruh di dalam ketenagakerjaan. Begitu juga yang terjadi pada kasus

PT Chao Long dalam menyelesaikan perselisihan hubungan industrial. Setelah

memunculkan respons yang bersifat negatif dengan mengalihkan perkara kasus PT

120 Wawancara dengan Arianto, SH (Kepala seksi perselisihan hubungan industrial), Jum’at,

17 Februari 2017.

Page 84: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

70

Chao Long, pemerintah melakukan beberapa upaya dalam menyelesaikan

perselisihan hubungan industrial.

Upaya yang dilakukan pemerintah merupakan bagian dari respons konatif

yang di sebutkan oleh Steven M. Chaffe yang merupakan final atau tindakan yang

akan di keluarkan pemerintah dalam menyelesaikan kasus perselisihan hubungan

industrial di dalam PT Chao Long.

Adapun upaya yang dilakukan pemerintah adalah sebagai berikut:

1. Menghadirkan Mediator Untuk Mediasi

Mediasi di dalam hubungan industrial adalah penyelesaian perselisihan hak,

perselisihan kepentingan, perselisihan pemutusan hubungan kerja dan perselisihan

antara serikat pekerja di suatu perusahaan dengan mediator sebagai penengah yang

bersifat netral.121

Mediasi yang dilakukan oleh mediator DISNAKER dalam menangani

perselisihan hubungan industrial di PT Chao Long merupakan mediator untuk

menjadi penengah dalam perselisihan hak yang tidak terpenuhinya hak pembayaran

bonus yang sudah di tetapkan di dalam PKB oleh pihak pengusaha.

Namun, upaya pemerintah dalam menyelesaikan perselisihan hubungan

industrial dengan menghadirkan mediator sepertinya bukan merupakan jalan terbaik

yang di inginkan buruh, karena bagaimanapun awal mula terjadinya kasus di PT

Chao Long adalah dari sebuah perjanjian yang dilanggar pengusaha yang seharusnya

121 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan

Industrial.

Page 85: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

71

masuk ke dalam ranah pengawasan, begitu juga perselisihan di dalam hubungan

industrial yang hanya akan memberatkan kaum buruh. Tetapi ketika buruh

dihadapkan pada suatu polemik maka mau tidak mau buruh harus mengikuti prosedur

yang berlaku yaitu dengan cara mediasi.

Mediasi sendiri sudah dilakukan sebanyak tiga kali, untuk pertemuan pertama

yaitu pada tanggal 20 Oktober 2016, pada mediasi yang pertama pihak pengusaha

tidak hadir, lalu dilanjutkan pada mediasi yang kedua pada tanggal 31 Oktober 2016,

sampai dengan 9 November 2016 dan menghasilkan anjuran kepada pengusaha untuk

membayarkan bonus sebanyak satu bulan gaji.122

Faktanya, anjuran yang dikeluarkan pemerintah tidak terlalu di tanggapi serius

oleh pihak pengusaha dengan tidak melaksanakan anjuran dari disnaker tersebut,

sehingga menjadikan kasus ini terbengkalai hanya sampai kepada proses penyelesaian

hubungan industrial dengan cara mediator.

Hingga kasus ini di alihkan kepada mediator yang telah melakukan mediasi

sebanyak tiga kali123 belum juga mengalami perubahan sedikitpun. Lembaga

DISNAKER sepertinya tidak mampu dalam memberikan kontrol dalam

menyelesaikan kasus pelanggaran dan perselisihan hubungan industrial.

Pembentukan kepengawasan DISNAKER dan mediator sebagai lembaga

pemerintah merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menyelesaikan

perselisihan hubungan industrial yang terjadi di PT Chao Long. Dalam upaya

122 Wawancara dengan Ernawati (Mediator Disnaker), Jum’at, 17 Februari 2017. 123 Wawancara dengan Ernawati (Mediator Disnaker), Jum’at, 17 Februari 2017.

Page 86: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

72

penyelesaiannya pemerintah dituntut untuk bersikap netral kepada pengusaha dan

buruh, dengan kata lain tidak ada pihak yang merasa di rugikan dan semua keputusan

harus dapat di terima oleh kedua belah pihak.

2. Berkoordinasi dengan DPRD

Menurut Moh Kusnardi dan Bintan R. Saranggih pemerintah adalah alat bagi

negara dalam menyelenggarakan segala kepentingan masyarakat dan merupakan alat

bagi mewujudkannya peraturan pemerintah yang telah di tetapkan.124 Begitu juga

dengan DPRD sebagai lembaga legislatif yang mengawasi perundang-undang.

Selain upaya menghadirkan mediator untuk menyelesaikan perselisihan di

PT Chao Long, kordinasi dengan DPRD Kabupaten Bekasi rupanya menjadi hal yang

penting karena faktanya DPRD sebagai lembaga legislatif dalam ketenagakerjaan yang

mengawasi apakah perundang-undangan sudah berjalan dengan baik atau belum.

Seharusnya upaya yang dilakukan DPRD mendapat titik terang tetapi

sayangnya, ketika DPRD intervensipun persoalan PT Chao Long belum menemukan

jalan bagaimana untuk menyelesaikan perselisihan antara pengusaha dan buruh PT

Chao Long. Adapun upaya DPRD dalam menyelesaikan kasus PT Chao Long adalah

DPRD melakukan inpeksi mendadak kepada PT Chao Long dan melakukan panggilan

124 Moh. Kusnardi dan Bintan R. Saragih, Ilmu Negara, h. 122.

Page 87: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

73

kepada para pihak yang berselisih, tetapi ketika adanya panggilan tersebut pihak

pengusaha tidak hadir dikarenakan alasan tertentu.125

Dengan kehadiran DPRD ke PT Chao Long, perusahaan malah hanya

meminta maaf kepada DPRD karena tidak bisa memenuhi panggilan dan perusahaan

menyampaikan alasan mengapa mereka tidak memberikan bonus karena perusahaan

mengalami kerugian.

Dengan adanya upaya-upaya yang dilakukan pemerintah eksekutif maupun

legislatif seharusnya permasalahan yang ada di dalam PT Chao Long dapat

terselesaikan tetapi faktanya upaya-upaya ini tidak cukup dalam menyelesaikan kasus

ini. Dengan begini respons konatif yang diberikan pemerintah tidak berpengaruh bagi

buruh PT Chao Long.

125 Wawancara dengan Nyumarno (Anggota DPRD Komisi 4 Kab. Bekasi), Bekasi, 17

Februari 2017.

Page 88: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

74

Tabel IV.D.1 Skema Terjadinya Pelanggaran dan Perselisihan Hubungan

Industrial di PT Chao Long.

PT Chao Long Motor

Part Indonesia

Mediasi tiga kali

tripartit

Anjuran Untuk Pengusaha Untuk membayar bonus

selama I bulan gaji kepada karyawannya.

Perundingan Bipartit antara

pengusaha dan buruh

sebanyak 7 kali

Terjadi pelanggaran PKB yang dilakukan

pengusaha dengan tidak memberikan bonus

kepada buruh sesuai dengan pasal 42 di

dalam PKB, yaitu perusahaan memberikan

bonus kepada karyawannya setiap tanggal

20 januari setiap tahunnya. Pemberian bonus

memang tidak secara details di sebutkan di

dalam UUD ketenagakerjaan tetapi di

sebutkan di dalam Surat Edaran Menteri

Tenaga Kerja Republik Indonesia No.SE-

07/MEN/1990 tentang Komponen Upah dan

Pendapatan Non-Upah yang menyebutkan

bonus termasuk kedalam pendapatan non-

upah.

Serikat Pekerja

Perselisihan Hubungan

Industrial (perselisihan hak)

Pengusaha

Perjanjian Kerja Bersama

(PKB)

Perselisihan hak ini hadir ketika hak buruh

berupa bonus yang merupakan kewajiban

pengusaha tidak di jalankan selama dua

tahun berturut-turut.

Lembaga Kerja Sama

Tripartit (Pemerintah)

Dalam menyelesaikan perselisihan hubungan

industrial, diperlukannya peran pemerintah

dalam menjadi penengah. DISNAKER sebagai

lembaga pemerintah menjadi garda utama jika

terjadi perselisihan hubungan industrial antara

pengusaha dan buruh sebelum masuk kedalam

Pengadilan Hubungan Industrial (PHI).

Lembaga Legislatif

(DPRD)

Lembaga Eksekutif

(DISNAKER)

Page 89: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

75

Melalui skema di atas, kita dapat mengetahui kronologi terjadinya pelanggaran

beserta perselisihan antara pengusaha dan buruh dan bagaimana respons pemerintah

dalam menanggapi pelanggaran dan perselisihan hubungan industrial, selain itu apa

upaya pemerintah dalam menyelesaikan perselisihan hubungan industrial yang

terjadi.

Page 90: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

76

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Respons yang di tunjukkan pemerintah dalam menanggapi kasus PT Chao

Long merupakan respons konatif berupa adanya tindakan dan upaya yang dilakukan

pemerintah untuk menyelesaikan kasus PT Chao Long. Namun, upaya yang

dilakukan pemerintah tidak dapat menyelesaikan perselisihan hubungan industrial

antara pengusaha dan buruh. Fakta yang ada bahwa kasus PT Chao Long merupakan

kasus pelanggaran dan tidak sesuai dengan keinginan pihak buruh dalam

menyelesaikan pelanggaran.

Upaya yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan perselisihan

hubungan industrial antara pengusaha dan buruh, dengan menghadirkan mediator dan

berkoordinasi dengan DPRD. Namun, mediator hanya menjadi penengah dengan

menghasilkan anjuran untuk membayarkan bonus tanpa memberikan sanksi tegas

terhadap pelanggaran.

Respons yang ditunjukkan oleh pemerintah Kabupaten Bekasi tampak

memihak kepada pengusaha. Hal ini dapat dilihat dari tindakan pemerintah yang

mengalihkan kasus PT Chao Long kepada jalur mediator. Dalam kasus ini seharusnya

pelanggaran ditangani oleh pihak pengawas yang berwenang menetapkan salah atau

tidaknya PT Chao Long.

Page 91: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

77

B. Rekomendasi Penelitian

Untuk mewujudkan hubungan industrial yang harmonis diperlukannya peran

bipartit yaitu pengusaha dan buruh dan juga tidak terlepas dari peran pemerintah

sebagai pihak tripartit yang mempunyai wewenang dalam menangani dan menata

ketenagakerjaan.

Pemerintah seharusnya lebih ketat dalam melakukan pengawasan terhadap

perusahaan-perusahaan nakal yang beroperasi di wilayah Kabupaten Bekasi. Selain

itu, pemerintah seharusnya dapat bertindak tegas kepada pelaku hukum yang secara

terang-terangan melanggar.

Kasus pelanggaran dan perselisihan hubungan industrial seharusnya menjadi

tantangan bagi pemerintah dalam memperbaiki sistem ketenagakerjaan. Perlu adanya

peraturan khusus dari pemerintah terkait sanksi bagi pihak yang melanggar.

Page 92: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

78

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Ahmadi, Abu. Psikologi Pelajar. Jakarta: Rieneka Cipta. 1992.

Ulya, Amrizal. “Buruh dan Negara: Gerakan Protes Buruh dan Efek Kebijakan Pemerintah

Tentang Perburuhan Tahun 2012 di Jabodetabek”. Jakarta: FISIP UIN Jakarta.

2014.

Asyhadie, Zaeni. Peradilan Hubungan Industrial. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2009.

Baskoro, Katon. Konflik Industri Dalam Hubungan Buruh dan Pengusaha. Malang: FISIP

Universitas Brawijaya. 2014.

Budiono, Abdul. Hukum Perburuhan. Jakarta: Indeks. 2011.

Budiyono. Penetapan Upah Minimum dalam Kaitannya dengan Upaya Perlindungan bagi

Pekerja/Buruh dan Perkembangan Perusahaan. Semarang: Program Pasca Sarjana

Fakultas Hukum Universitas Diponogoro. 2007.

Dunlop. Industrial Relations Systems. New York: Holt. 1958.

Guntur, Agus. Hubungan Industrial. MM-STEKPI. 2010.

Koswara. Otonomi Daerah untuk Daerah dan Kemandirian Rakyat. Jakarta: Candi Cipta

Piramida. 2002.

Kusnardi, Mohammad dan Bintan R. Saragih. Ilmu Negara. Jakarta: Gaya Media Pratama.

2008.

Maimun. Hukum Ketenagakerjaan sebagai Pengantar. Jakarta: PT. Pradnya Paramitha.

2003.

Miru, Ahmadi. Hukum Kontrak (Perancangan kontrak). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

2007.

Hasbullah, Moeflih dan Dedi Supriyadi. Filsafat Sejarah. Bandung: Pustaka Setia. 2012.

Moleong. Metode Penelitian Kalitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2004.

Page 93: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

79

Oetomo, Goenawan. Pengantar Hukum Perburuhan dan Hukum Perburuhan di Indonesia.

Jakarta: Grahadika Binangkit Press. 2004.

Prodjodikoro, Wirjono. Hukum Perdata tentang Persetujuan Tertentu. Bandung: Sumur.

1981.

Projodikoro, Wirjono. Asas-Asas Hukum Perjanjian. Bandung: Mandar Maju. 2011.

Budiono, Rachmad. Hukum Perburuhan. Jakarta: Indeks. 2009.

Rahmat, Jalaludin. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2004.

Robert, Jackson dan Sorensen G. Pengantar Studi Hubungan Industrial. Yogyakarta: Pustaka

Belajar. 2009.

Saifuddin, Azwar. Seri Psikologi dan Sifat Manusia dan Pengukurannya. Yogyakarta:

Liberty. 1988.

Sarwoto. Dasar-Dasar Organisasi Manajemen. Jakarta: Ghalia. 1991.

Silalahi, Ulber. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama. 2009.

Simanjuntak, Payaman J. Undang-Undang yang Baru tentang Serikat Pekerja/ Serikat

Buruh. Jakarta: Work In freedom. 2002.

Simanjuntak, Payaman. Manajemen Hubungan Industrial. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

2003.

Soejadi, Jusuf. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Mitra Wacana Media. 2012.

Soerjono, Soekanto. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum. Jakarta: Raja

Grafindo Persada. 1993.

Soepomo, Imam. Pengantar Hukum Perburuhan. Jakarta: Djambatan. 1981.

Soepomo, Iman. Hukum Perburuhan Bidang Hubungan Kerja. Jakarta: Djambatan. 1981.

Subekti, Ramlan. Aneka Perjanjian. Bandung: Citra Adityabakti. 1995.

Supriyanto, Hari. Teori Hukum Ketenagakerjaan. Jakarta: Kanisius: 2004.

Page 94: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

80

Syahputra, Ganda. Peranan Serikat Buruh dalam Memperjuangkan Hak Upah dan politik:

Serikat Buruh Medan Indonesia (SBMI). Medan: FISIP Universitas Sumatera Utara.

2009.

Toynbee, Arnold J. A Study of History. Vol 1. London: Oxford University Press. 1955.

Algifari, Umar. “Buruh dan Politik: Studi tentang Perjuangan Konfederasi Serikat Pekerja

Seluruh Indonesia dan (KSPSI) dan Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh di

Indonesia (KKASBI) dalam Menuntut Penghapusan Sistem Outsourcing dan

Kenaikan UMP DKI Jakarta Tahun 2013”. Jakarta: FISIP UIN JAKARTA. 2014.

Uwiyono, Aloysius, dkk. Asas-Asas Hukum Perburuhan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Jakarta.

2014.

Van Voss, Guss Heerma dan Surya Tjandra. Bab-Bab tentang Hukum Perburuhan di

Indonesia. Bali: Pustaka Larasan. 2012.

JURNAL

Launa. “Buruh dan Politik (Tantangan dan Gerakan Buruh Pasca Reformasi)”, Sosial

Demokrasi. Vol. 10 No. 4 (Januari Maret 2011).

Davis, Jamie. “Hak Dasar Perburuhan di Indonesia 2010 Survei Pelanggaran di Sektor

Formal”. Solidarity Center. 2010.

WAWANCARA DAN DOKUMEN

Wawancara dengan Dedi Supriyadi (Ketua pengawas DISNAKER Kab. Bekasi). Sabtu, 26

Februari 2017.

Wawancara dengan Ernawati (Mediator DISNAKER). Jum’at, 24 Februari 2017.

Wawancara dengan H. Sutomo, SH (Ketua Pimpinan APINDO cabang Kabupaten Bekasi).

Selasa, 7 Februari 2017.

Wawancara dengan Herawati (Ketua Serikat Pekerja PT Chao Long). Bekasi, Sabtu 11

Februari 2017.

Wawancara dengan Obon Tabroni (Deputi Presiden FSPMI), Selasa, 7 Februari 2017.

Page 95: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

81

Wawancara dengan Arianto. S,H (Kepala Seksi Bidang perselisihan Hubungan Industrial

kabupaten Bekasi). Jum’at, 17 Februari 2017.

Wawancara dengan Pak Nyumarno (Anggota DPRD Komisi 4 Kab. Bekasi). Bekasi, 17

Februari 2017.

Wawancara dengan Dedi (Anggota Pengawas Disnaker Kab. Bekasi), Jum’at, 17

Februari 2017, pukul 11.00

UNDANG-UNDANG

Departmen pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 1996.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Menteri Dalam Negeri Peraturan Bersama

No.Per.04/MEN/II/2010 dan No.17 tahun 2010 dalam Pasal 1 tentang Pembentukan

dan Peningkatan peran LKS Tripartit Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Menteri Tenaga kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor PER/02/MEN/2010 Pasal

1 tentang tata Cara Pemberhatian Penggantian Antar Waktu Keanggotaan lembaga

Kerja sama Tripartit Nasional.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor PER.

32/MEN/XII/2008 tentang Tata Cara Pembentukan dan Susunan Anggota Lembaga

Kerja Sama Bipartit.

Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No.SE-07/MEN/1990 tentang

Pengelompokkan Komponen Upah dan Pendapatan Non-Upah.

Undang-Undang No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Industrial.

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 1 Angka 2 tentang Ketenagakerjaan.

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 1 Angka 5 tentang Pengertian Pengusaha.

Undang-Undang Nomor 2 pasal 1 ayat 3 tentang Perselisihan Hubungan Industrial.

Undang-Undang Nomor 2 pasal 1 ayat 5 tentang Perselisihan Hubungan Industrial.

Undang-Undang Nomor 2 pasal 1 tentang Perselisihan Hubungan Industrial.

Page 96: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

82

Undang-Undang Nomor 2 pasal 1 ayat 4 tentang Perselisihan Hubungan Industrial.

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh.

INTERNET

Chao Long Motor Part Indonesia Corp, “Brief History” diakses pada

http://www.chaolong.com.tw/history-e.htm pada 10 Januari 2017.

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bekasi, “Sejarah Kabupaten Bekasi”

diakses melalui https://disdukcapil.bekasikab.go.id/ pada 11 Januari 2017.

Go Bekasi, “2 Tahun PT Chao Long Motor Part Indonesia Langgar Perjanjian” berita ini

diakses melalui http://gobekasi.pojoksatu.id/2016/12/27/2-tahun-pt-chao-long-motor-

part-langgar-perjanjian-sinyo-harus-fair-dong/ pada 3 Januari 2017.

Go Bekasi, “Dua Tahun PT Chao Long Langgar Perjanjian Kerja Sama” berita ini diakses

dari http://gobekasi.pojoksatu.id/2016/12/27/2-tahun-pt-chao-long-motor-part-

langgar-perjanjian-sinyo-harus-fair-dong/# pada 3 Januari 2017.

Go Bekasi, “Dua Tahun PT Chao Long Langgar Perjanjian Kerja Sama” berita ini diakses

dari http://gobekasi.pojoksatu.id/2016/12/27/2-tahun-pt-chao-long-motor-part-

langgar-perjanjian-sinyo-harus-fair-dong/# pada 12 Januari 2017.

Kabupaten Bekasi, “Nama-Nama Bupati Bekasi” diakses dari

https://www.bekasikab.go.id/kategori-131-bupatiwakil-bupati.html pada 20 Januari

2016.

Koran Perdjoengan, “Pekerja Buruh Magang, PT Chao Long Diduga lakukan pelanggaran”

berita ini di akses pada https://www.koranperdjoeangan.com/pekerjakan-buruh-

magang-pt-chao-long-diduga-lakukan-pelanggaran/ pada 12 Januari 2017.

Permana, Dany. “Apindo: Industri Jabar Rugi Besar”, artikel ini diakses dari

http://www.tribunnews.com/regional/2012/01/28/apindo-industri-jabar-rugi-besar

pada tanggal 06 Oktober 2016.

PUSDALISBANG, “Data Industri di Jawa Barat”, berita ini diakses dari

http://pusdalisbang.jabarprov.go.id/pusdalisbang/data-92-Industri.html pada 6

Desember 2016.

Page 97: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

83

Septianto, Raiza. “Sektor Perekonomian Kabupaten Bekasi ditunjang Industri”, diakses

melalui http://gobekasi.pojoksatu.id/2016/06/02/sektor-perekonomian-kabupaten-

bekasi-ditunjang- industri/ pada 20 Desember 2016.

Setyaningsih, Mayasari. “Asal Usul Kota Bekasi” artikel ini diakses melalui

http://asalusul.sofhaljamil.com/2010/03/asal-mula-kata-bekasi.html pada 12 januari

2017.

Page 98: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

84

LAMPIRAN-LAMPIRAN

TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber: Obon Tabroni (Deputi Presiden FSPMI)

Hari/Tanggal: Selasa, 7 Februari 2017

Pukul: 10.00-11.00

1. Bagaimana cara buruh menyampaikan aspirasi dan keinginannya kepada pengusaha?

Jawaban:

Setiap buruh di Indonesia, disetiap serikat pekerja ditingkat perusahaan pasti selalu mempunyai

konsep, salah satunya konsep yang disebut KLA (Konsep Lobby Aksi), konsep ini merupakan konsep

yang dilakukan buruh dalam menyampaikan aspirasi kepada pengusaha, contohnya seperti kenaikan

upah, kenaikan upah merupakan hal yang mendasar dari perburuhan, jadi bagaimana kita membuat

konsep tentang keupahan sesuai dengan peraturan yang ada dan bisa dinikmati sesuai Kebutuhan

Hidup Layak (KHL), lalu setelah itu kita melakukan negosiasi dengan pengusaha, perundingan bipartit

tentang bagaimana upah yang diterima buruh dapat mensejahterakan kehidupan, jika pengusaha

bersifat kooperatif dalam menentukan upah dan mempertimbangkan besar kecilnya upah, maka upah

akan naik sesuai keinginan buruh dan kesepakatan antara pengusaha dan buruh, tentunya dengan

melihat kondisi perusahaan. Tetapi jika negosiasi gagal dan tidak sampai pada kata sepakat, maka di

sinilah timbul aksi demonstrasi bahkan pemogokan massal yang dilakukan buruh. Di dalam Undang-

Undang sudah tertuliskan bahwa ketika perundingan gagal, maka ada dua jalan, yaitu dengan cara

mediasi atau aksi sesuai dengan situasi dan kondisi buruh di perusahaan masing-masing. Tetapi saat

ini, kebanyakan buruh memilih jalur aksi, karena ketika kita menggunakan jalur mediasi, terkadang

keputusan pemerintah berpihak terhadap menejemen dan menjadi sia-sia.

2. Bagaimana respons pengusaha terhadap aksi demonstrasi dan pemogokan yang dilakukan

buruh?

jawaban:

Page 99: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

85

Dari beberapa kasus, ada pengusaha yang sadar bahwa buruh adalah aset maka dari itu dari aksi

demonstrasi dan pemogokan ini menghasilkan kebijakan yang diinginkan buruh dan akhinya

pengusaha merealisasikan tuntutan buruh. Tetapi tidak sedikit juga pengusaha yang berlaku sewenang-

wenang terhadap buruh dengan membiarkan aksi demonstrasi dan tidak menghasilkan apa-apa. Di sini

peran pemerintah dan pengawas yang seharusnya bisa menjadi penengah antara pengusaha dan buruh.

Bahkan dalam beberapa kesempatan sering ditemukannya ketidakberpihakan antara pengawas dan

pemerintah dalam menentukan kebijakan perburuhan, misalnya banyak ditemukan kecurangan seperti

ada hari dimana pengawasan oleh pemerintah terhadap pengusaha yang dilakukan di perusahaan,

seharusnya pengawasan tersebut harus ada tiga pihak, yaitu perwakilan buruh, pengusaha dan

pemerintah, tetapi terkadang hanya pemerintah dan pengusaha, pihak buruh bahkan terkadang tidak

tahu menahu soal adanya pengawasan tersebut.

3. Dalam satu perusahaan, diharuskan atau tidaknya dibentuk serikat pekerja? apa alasannya?

Jawaban:

Dalam Undang-Undang nomor 21 Tahun 2000 disebutkan tentang serikat pekerja, yang menyatakan

bahwa dilarang menghalang-halangi pekerja untuk membentuk dan tidak membentuk, menjalankan

atau tidak menjalankan serikat pekerja, artinya undang-undang memberikan keleluasaan untuk buruh

dalam membentuk suatu wadah dalam menyampaikan aspirasi buruh dan mewakili untuk bernegosiasi

dan memberikan kesejahteraan. Karena pada dasarnya fungsi serikat pekerja ada dua, yang pertama

memberi kesejahteraan kepada buruh dan memberikan payung hukum kepada anggota-anggotanya dari

kesewenang-wenangan pengusaha. Misalnya ada perselisihan hubungan industrial antara pengusaha

dan buruh dalam perjanjian kerja yang bermasalah, jika di dalam perusahaan tersebut tidak memiliki

serikat pekerja biasanya menimbulkan kesewenang-wenangan pengusaha dalam menentukan kebijakan

perusahaan, tetapi jika di dalam perusahaan tersebut ada serikat pekerja terjadilah perundingan dan

negosiasi dalam memprotes hal-hal yang normatif. Maka dari itu serikat pekerja sangat diperlukannya

dalam suatu perusahaan untuk memprotes hal-hal yang tidak berpihak kepada buruh.

Page 100: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

86

4. Dalam pembentukan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara pengusaha dan buruh, sejauh

mana peran buruh ikut dalam menentukan kebijakan?

Jawaban:

Jadi dalam PKB kita sebagai serikat buruh atau perwakilan buruh membuat draft yang berisi aspirasi-

aspirasi buruh, ketentuan-ketentuan perusahaan yang berlaku di dalamnya berisi hak dan kewajiban

pengusaha dan buruh, misalnya ada tentang kedisiplinan, tentang kesejahteraan, produktivitas dan

kepentingan pengusaha dan buruh. Karena sudah jelas jika suatu perusahaan mempekerjakan lebih dari

10 orang maka di dalam perusahaan tersebut wajib mempunyai perjanjian kerja bersama yang dibentuk

oleh pegusaha dan perawakila buruh tersebut.

5. Adakah ketimpangan sosial yang diterima buruh dalam membuat PKB di Perusahaan?

Jawaban:

Dalam praktiknya, banyak ditemukannya ketimpangan sosial antara pengusaha dan buruh, dari sini

serikat buruh atau perwakilan buruh harus bisa meminimalisir ketimpangan tersebut, buruh juga

menyadari bahwa perusahan adalah dapur mereka, mata pencaharian mereka. Maka dari itu, di dalam

PKB bukan saja memuat kepentingan pengusaha tetapi juga kepentingan buruh. Jika berbicara tentang

ketimpangan sosial biasanya jika di suatu perusahaan tidak ada serikat pekerja, mereka (buruh)

menjadi lemah dan akhirnya di injak-injak oleh pengusaha.

6. Dalam hubungan industrial, tidak memungkinkan adanya perselisihan yang muncul antara

pengusaha dan buruh, bagaimana cara buruh dalam mencegah adanya perselisihan tersebut?

Jawaban:

Yang kita harapkan dalam hubungan industrial adalah pengusaha dianggap sebagai mitra, bukan

seperti musuh. Tetapi terkadang ada perusahaan yang tidak mengerti bagaimana cara memperlakukan

buruh dengan baik. Dalam mencegah adanya perselisihan hubungan industrial buruh mengharapkan

perlakuan baik dari pengusaha dengan cara memberikan provit dan produksi yang bagus untuk

perusahaan dan bagaimana pengusaha dapat ikut mensejahterakan buruh. Hubungan industrial antara

pengusaha dan buruh di ibaratkan sebagai bis yang berada di jalan tol, roda kanan pengusaha dan roda

Page 101: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

87

kiri buruh, jika roda kiri tidak berjalan dengan baik maka sudah dipastikan akan terjadi kecelakaan.

Begitu juga buruh, jika salah satu dari pengusaha dan buruh mengalami konflik maka akan

menghambat proses produksi, keduanya harus berjalan seimbang untuk meminimalisir konflik.

7. Adakah bentuk intimidasi dan diskriminasi yang diterima buruh dalam setiap konflik hubungan

industrial dan kasus pelanggaran yang dilakukan pengusaha?

Jawaban:

Pastinya banyak terjadi seperti itu, biasanya terjadi pada perusahaan yang tidak mempunyai serikat

pekerja, mereka memperlakukan buruh seenaknya sendiri. Ya sudah terlihat dari pengawasan juga

(maaf) banyak terjadi pengawasan oleh DISNAKER tapi buruh tidak mengetahui hal terseburt, padahal

seharunya wajib ketiga belah pihak hadir dalam pengawasan.

8. Bagaimana respons bapak dalam menanggapi kasus yang menimpa buruh di PT Chao Long?

Jawaban:

Tentunya prihatin, pada kasus di PT Chao Long ditemukannya kesewenang-wenangan pengusaha

terhadap buruh. Apalagi dalam menjalankan PKB yang seharusnya dipatuhi semua pihak yang

bersangkutan, tapi nyatanya PKB yang telah di sepakati ini telah dilanggar oleh pihak pengusaha

dalam menjalankan roda perusahaan dan sangat merugikan buruh, dari awal pembuatan PKB ini kan

memuat di dalamnya ada hak dan kewajiban pengusaha dan buruh yang harus dipatuhi oleh masing-

masing pihak.

Page 102: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

88

Narasumber: H. Sutomo, SH (Ketua Dewan Pimpinan Cabang APINDO Kabupaten Bekasi) dan

Pak Agus Rianto (bidang pendidikan di APINDO KAb. Bekasi)

Hari/Tanggal: Selasa, 7 Februari 2017

Pukul: 13.00-14.35 WIB

1. Bagaimana pengusaha menyeimbangan hak dan kewajiban pengusaha dan buruh?

Jawaban:

Sebenarnya dalam konteks kerja sama dalam hubungan industrial ada yang disebut menejemen

(pengusaha) dan Sumber Daya Manusia (SDM/buruh). Konteksnya adalah bagaimana berbisnis

dengan baik tetapi tidak lepas dari itu hak-hak buruh harus diberikan dengan baik dan itu dibatasi

dengan regulasi yang ada, jadi semua harus tunduk dan patuh terhadap regulasi dan peraturan yang

ada. Walaupun secara spesifik itu tidak detail dan secara umum tidak dijelaskan, tetapi kemudian

menejemen di dalam perusahaan itu berfikir bagaimana perusahaan dapat maju dan menghasilkan laba.

Kalau hak dan kewajiban pengusaha sendiri sudah di atur di dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun

2003 tentang ketenagakerjaan. Buruh juga mempunyai konstribusi di dalam Undang-Undang yang

seharusnya membantu perusahaan menjadi lebih baik, bukannya meminta upah setinggi-tingginya

tetapi produksi nol.

2. Faktor apa saja yang menjadi pertimbangan pengusaha dalam memberikan upah terhadap

buruh?

Jawaban:

Terkadang disetiap perusahaan ada yang namanya karyawan kontrak dan tetap, setiap karyawan yang

bekerja di atas 1 tahun tentunya memiliki pertimbangan dari perusahaan seperti prestasi kerja,

konstribusi terhadap perusahaan yang berpengaruh dalam meningkatkan nilai upah yang akan berlaku.

Pastinya hal ini menjadi pertimbangan perusahaan, dan perusahaan pasti mengerti bagaimana

mengolah Sumber Daya Manusia dengan sebaik-baiknya.

3. Dalam hubungan industrial antara pengusaha dan buruh, bagaimana cara pengusaha dalam

mencegah adanya perselisihan hubungan industrial dengan buruh?

Page 103: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

89

Jawaban:

Untuk mencegah adanya perselisihan hubungan industrial tentunya harus adanya komunikasi dua arah

antara pengusaha dan buruh untuk menjalin kerja sama. Dalam menjalin hubungan industrial itu

tentunya pengusaha menjalin komunikasi dengan serikat pekerjanya/perwakilan buruh, maka dari itu

PUK/serikat buruh di suatu perusahaan harus tanggap dan mengerti tentang regulasi, jangan menuntut

sesuatu diluar kuasa perusahaan.

4. Bagaimana Pengusaha memperlakukan buruh yang melakukan aksi demonstrasi dan mogok

bekerja?

Jawaban:

Tidak masalah melakukan aksi demonstrasi dan mogok kerja selama sesuai dengan aturan dan tata

tertib mogok masa sesuai aturan Undang-Undang. Tetapi terkadang terjadi pelanggaran-pelanggaran

mogok kerja, misalnya dalam suatu kasus, buruh yang melakukan aksi demontrasi tersebut mengajak

buruh dari perusahaan yang lain, dan merusak mesin perusahaan, inilah yang disebut pelanggaran dan

menurut saya ini ilegal. Dari pihak pengusaha sendiri, dilarang mengganti tenaga kerja dengan tenaga

kerja yang lain ketika tenaga kerja yang dipekerjakan disitu melakukan mogok dan aksi demonstrasi,

hal ini bisa dikenakan sanksi. Mogok dan aksi demonstrasi ini merupakan hasil dari negosiasi yang

gagal antara pengusaha dan buruh, mogok dan demonstrasi diperbolehkan jika melalui ijin dan secara

teratur. Kita mengakui bahwa mogok dan aksi demonstrasi merupakan hal yang legal sepanjang

mogok dan demonstrasi dilakukan dengan baik.

5. Sejauh mana peran APINDO dalam menyelesaikan kasus pengusaha lainnya?

Jawaban:

Pasti membantu jikalau yang bersangkutan menjadi anggota APINDO dan meminta bantuan. Menurut

saya Federasi akan membantu PUK nya jika PUKnya meminta bantuan, kalau tidak ya tidak dibantu,

itukan sudah hubungan bipartit antara pengusaha dan buruh di suatu perusahaannya. Kalau masuk ke

kasus Chao Long, berhubung Chao Long sebenarnya merupakan perusahaan dari luar negeri (Taiwan),

Page 104: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

90

jadi tidak terdaftar di APINDO. Jadi, APINDO tidak mempunyai wewenang untuk masuk di

dalamnya.

6. Bagaimana respons bapak terhadap perselisihan hubungan industrial yang terjadi di PT Chao

Long?

Jawaban:

Menurut saya, yang namanya bonus itu merupakan kebijakan perusahaan. Serikat pekerja juga harus

melakukan penelitian terhadap perusahaan dengan mempertimbangkan laba rugi perusahaan dan faktor

produksi. Kalau perusahaan tidak memberikan bonus maka apa alasannya, mengapa terjadi

pelanggaran, harus diteliti dan dikaji di antara kedua belah pihak. Dalam hal ini juga dibutuhkannya

regulasi. Semua membutuhkan komunikasi yang baik dalam menjalankan roda perusahaan dengan

baik.

Page 105: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

91

Narasumber: Herawati (Ketua Serikat Pekerja PT Chao Long)

Hari/Tanggal: Sabtu, 11 Februari 2017

Pukul: 11.00-13.35 WIB

1. Sebagai ketua serikat buruh di PT Chao Long, sudah berapa lama ibu bekerja? Lalu mendapat

gaji berapa perbulan?

Jawaban:

Saya sudah bekerja sejak tahun 2010 bulan 9, kira kira kurang lebih 7 tahun. Kalau untuk gaji pokok

PT Chao Long menerapkan sistem UMSK yaitu sebesar Rp. 3.600.000,- tapi di PT Chao Long juga

mempertimbangkan prestasi karyawan, lama kerja sampai kepada cuti.

2. Serikat buruh di PT Chao Long didirikan sejak kapan? Jumlah anggota berapa?

Jawaban:

Serikat buruh PT Chao Long didirikan sejak tahun 2012. Waktu itu ada aksi demonstrasi besar-besaran

dan ada “Grebek Pabrik” yang dilakukan oleh pengawas, jadi sejak saat itu kami sebagai buruh yang

telah lama berkerja selama bertahun-tahun sepakat untuk membentuk serikat pekerja. Sekarang jumlah

anggota serikat buruh di PT Chao Long mencapai kurang lebih 140 anggota.

3. Sebagai ketua serikat buruh, bagaimana cara ibu dan buruh-buruh yang lain dalam

menyampaikan aspirasinya dan keinginannya kepada pengusaha?

Jawaban:

Ya biasanya kita melakukan perundingan bipartit antara pengusaha dan buruh dengan mengajukan

surat bipartit yang di dalamnya tertuang keinginan buruh dalam bekerja, seperti upah, bonus, jam kerja

dll. Tergantung situasi dan kondisi, kalau misalkan ada masalah kita mengajukan surat permasalahan

tersebut.

4. Bagaimana keadaan buruh di PT Chao Long?

Jawaban:

Sebelum adanya serikat pekerja, buruh-buruh di PT Chao Long tidak berani menyuarakan keluhannya,

tidak berani melakukan perundingan bipartit karena banyak terjadi intimidasi, intervensi, kasus

Page 106: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

92

“ancaman-ancaman” seperti PHK atau tidak adanya gaji. Tapi semenjak adanya serikat buruh, buruh

lebih nyaman karena aspirasinya sudah tertang di dalam PKB.

5. Dalam membuat Perjanjian Kerja Bersama (PKB) adakah ketimpangan sosial yang dialami

buruh?

Jawaban:

Tentu ada, buruh juga merasa pengusaha yang memiliki alat produksi, pengusaha sebagai pemegang

kendali, tetapi tetap di dalam PKB harus menguntungkan pihak-pihak yang berkaitan yang di

dalamnya ada hak dan kewajiban pegusaha dan buruh.

6. Dalam hubungan industrial, tidak memungkinkan terjadinya perselisihan hubungan industrial

antara pengusaha dan buruh, bagaimana cara buruh dalam mencegah adanya konflik tersebut?

Jawaban:

Kami sebagai buruh berharap setiap kebijakan perusahaan selalu didiskusikan terlebih dahulu oleh

buruh, apalagi sekarang ada serikat pekerjanya. PUK sendiri selalu mensupport kedisiplinan setiap

buruh dan kenaikan produktivitas, untuk mencegah adanya konflik perselisihan hubungan industrial

tersebut serikat buruh dan buruh-buruh yang lain meningkatkan produktivitas dengan harapan

perusahaan juga akan mengerti keinginan buruh itu sendiri. Bagaimanapun PT Chao Long merupakan

sawah, ladang, dapur kami sebagai pekerja dan sudah sepatutnya kami mematuhi dan bekerjasama

dengan pengusaha.

7. Bagaimana kronologi pelanggaran yang dilakukan oleh PT Chao Long?

Jawaban:

Iya, memang menurut saya dan teman-teman buruh PT Chao Long merupakan perusahaan yang agak

“bandel”, dulu sebelum adanya serikat buruh sistem pengupahan di PT Chao Long dilakukan perhari,

lalu diberlakukannya kontrak berkepanjangan, lalu untuk buruh yang hamil tidak boleh cuti jadi harus

keluar dulu. Untuk yang baru-baru ini mengenai pengupahan bonus, mungkin sebagian orang, masalah

pengupahan bonus memang sepele atau dianggap hal yang biasa, tetapi di PT Chao Long pemberian

upah bonus merupakan hal yang wajib dilakukan oleh perusahaan setiap tahunnya sesuai dengan

Page 107: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

93

perjanjian yang ada di dalam PKB. Jadi pemberian bonus ini tidak dilakukan oleh PT Chao Long

selama dua tahun berturut-turut, yaitu tahun 2015 sampai 2016 tanpa kejelasan apapun. Sejak tahun

2015 kami sudah melapor kepada pengawas, tapi pengawas malah menyuruh serikat buruh ke

pemerintah DISNAKER untuk melakukan mediasi. Lalu sampai kepada tahap mediasi, kami sudah

melakukan mediasi kepada pemerintah dan pengusaha, menghasilkan anjuran yang berisi

pengusaha wajib memberikan bonus satu kali upah sesuai dengan PKB. Tetapi tahun 2015

pengusaha “mangkir” lagi dan menolak memberikan upah dengan alasan produksi di PT Chao

Long sedang turun. Tetapi menurut saya, semua PT otomotif pada tahun 2015 memang lagi turun di

setiap pabrik tetapi masih bisa memberikan bonus kepada buruhnya. Seharusnya pengusaha sudah

mempunyai budget untuk bonus tersebut, jika tidak adapun seharusnya ada penjelasan yang lebih

mendalam. Sampai kepada tahun 2016, terulang lagi dengan adanya pelanggaran ini, kami

mengharapkan pengusaha untuk tidak melanggar PKB yang sudah di sepakati, sampai akhir tahun

2016 bonus belum juga di bayar, lalu kami dari serikat pekerja melayangkan surat mogok kerja dan

aksi demonstrasi tetapi di tolak oleh pihak perusahaan sampai kepada skorsing untuk ketua serikat

buruh.

8. Untuk masa berlakunya PKB sendiri kan sudah di atur di dalam UUD Ketenagakerjaan pasal

123, kalau di PT Chao Long sendiri PKB berlaku sampai kapan?

Jawab:

Untuk masa berlaku PKB di PT Chao Long sendiri berlaku sampai kontrak pegawai habis, jadi

misalkan ada pegawai baru berlakulah PKB yang di buat dari tahun 2012 sampai pegawai itu keluar,

kecuali ada pergantian isi sesuai kesepakatan kami sebagai serikat pekerja dan pengusaha. Kalau

sampai saat itu, PKB belum di ubah semenjak tahun 2012, meskipun ada kasus ini, PKB sendiri blm

ada kesepakatan di ubah.

9. Ketika buruh melakukan mogok massal dan aksi demonstrasi sampai kepada laporan

pelanggaran yang di lakukan PT Chao Long, adakah perubahan kebijakan PT Chao Long

dalam memberikan bonus?

Page 108: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

94

Jawaban:

Pada tahun 2015 ketika bonus tidak diberikan pengusaha lalu kami melakukan perundingan,

perundingan sudah 7 kali tapi belum menghasilkan apa-apa, sampai pengusaha minta mediasi dengan

pemerintah yang menghasilkan anjuran pemerintah untuk memberi bonus, pada saat itu pengusaha

masih tetap pada pendiriannya untuk tidak membayar bonus, tetapi pada tahun 2016 karena kami

mengajukan surat untuk melakukan mogok aksi demonstrasi, pengusaha malah melakukan skorsing

terhadap ketua serikat buruh. Tapi setelah itu PT Chao Long membuka lowongan pekerjaan untuk 140

orang.

10. Adakah bentuk intimidasi dan diskriminasi yang diterima buruh dalam setiap kasus di PT Chao

Long?

Jawaban:

Ada, sangat ada. Banyak intervensi yang dilakukan pengusaha yang terjadi. Apalagi adanya ancaman-

ancaman seperti PHK jika tidak mematuhi kebijakan perusahaan. Apalagi untuk kasus Skorsing sudah

sampai tahap mediasi dengan pemerintah, tetapi perusahaan tetap melakukan pertimbangan dengan

ingin melakukan PHK kepada ketua serikat buruh.

11. Menurut ibu, Apakah ada tindakan sewenang-wenang yang dilakukan oleh pengusaha di PT

Chao Long selama ini?

Jawaban:

Ya, jika sudah terjadi pelanggaran berarti ada tindakan sewenang-wenang yang dilakukan oleh

pengusaha, misalkan seperti klinik, harusnya disetiap perusahaan itu klinik harus diadakan, tetapi di

PT Chao Long tidak, lalu mengambil cuti yang susah disana. Apalagi dalam pemberian bonus ini,

pengusaha selalu mangkir padahal sudah dilakukan perundingan bipartit bahkan tripartit.

12. Menurut APINDO, mengatakan bahwa serikat pekerja harus cerdas, harus mengerti regulasi

dan peraturan undang-undang dan tau faktor-faktor apa yang mempengaruhi perusahan

mengeluarkan kebijakan, menurut ibu sesuai pernyataan APINDO tersebut, adakan aturan

atau regulasi yang dilanggar buruh selama ini?

Page 109: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

95

Jawaban:

Kalau menurut saya sebagai serikat buruh di PT Chao Long yang terjun langsung di dalam produksi,

tidak ada pelanggaran tata tertib yang dilanggar oleh buruh. Kami mengerti bagaimana cara mentaati

peraturan PT Chao Long, bekerja sama dengan pengusaha.

13. Apakah serikat pekerja tingkat perusahaan mendapat bantuan dari federasi dalam kasus ini?

Jawaban:

Ada, pimpinan cabang. Pimpinan cabang membantu PUK tingkat perusahan dengan melakukan

advokasi, dan ikut melakukan perundingan bipartit dengan pengusaha.

Page 110: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

96

Narasumber: Pak Arianto (Kepala Seksi Bidang Penyelesaian Hubungan Industrial)

Hari/Tanggal: Jum’at, 17 Februari 2017

Pukul: 09.00-10.00

a. Sebagai pembuat kebijakan, apakah bapak/ibu bisa menjelaskan latar belakang terbentuknya

peraturan pemerintah tentang perburuhan?

Jawaban:

Peraturan pemerintah dalam bidang perburuhan tentunya dilatarbelakangi persoalan-persoalan yang

membelit sejumlah kalangan, ya misalkan saja peraturan pemerintah tentang perburuhan yang sudah

diatur dalam Undang-Undang ketenagakerjaa No. 13 Tahun 2003, disitu tertulis dengan jelas

bagaimana buruh, pengusaha pihak bipartite dalam menjalankan roda perusahaan, tentunya ada aturan

yang harus dipatuhi. Ada juga Undang-Undang yang membahas perselisihan hubungan industrial,

bagaimana cara penyelesaiannya tentu pemerintah sudah membuat Undang-Undang dengan matang,

dengan berbagai pertimbangan yang akan menguntuntukan masing-masing pihak. Bahkan persoalan

aksi demonstrasi dan mogok pun sudah diatur di dalam Undang-Undang.

b. Sejauh mana intervensi pemerintah dalam hubungan industrial antara pengusaha dan buruh?

Jawaban:

Pemerintah sudah pasti intervensi, dengan adanya peraturan pemerintah, Undang-Undang, tertulis

maupun tidak tertulis itukan bentuk intervensi pemerintah. Beda lagi jika perusahaan yang membuat

peraturan, namanya peraturan perusahaan, jika dibuat dengan dua pihak yaitu pengusaha dan buruh itu

namanya Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Dan sudah pasti yang namanya peraturan harus dipatuhi

c. Sejauh mana pemerintah dapat mencegah adanya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan

pengusaha dalam hubungan industrial?

Jawaban:

Sebenarnya dalam hal hubungan industrial, pihak-pihak yang paling penting adalah pengusaha dan

buruh, diluar itu pemerintah hanya pihak penengah jika terjadi perselisihan. Pemerintah sudah

mengatur secara jelas tentang larangan yang harus dijauhi oleh pengusaha dan buruh, pemerintah

Page 111: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

97

sudah membuat peraturan yang harus dipatuhi, tetapi balik lagi kepada pengusahanya, balik lagi

kepada buruhnya, bagaimana mereka bersikap saling menguntungkan. Pada dasarnya kan mereka

saling membutuhkan, pegusaha membutuhkan buruh dan buruh juga membutuhkan pengusaha,

setidaknya mereka dapat meminimalisisr konflik yang ada.

d. Perlindungan apa yang diberikan dinas ketenagakerjaan kepada buruh?

Jawaban:

Untuk perlindungan saya sudah jelaskan diawal, itu sudah tertera di dalam Undang-Undang

ketenagakerjaan. Tapi kami sendiri dari DISNAKER mempunyai pengawas yang akan mengawasi

perusahaan-perusahaan setiap tahunnya dan apabila terjadi konflik. Untuk di Kabupaten Bekasi

setidaknya pengawasannya dilakukan setiap setahun sekali oleh badan pengawas. Selain itu pengusaha

juga diharuskan wajib lapor minimal 3 bulan sekali tentang keadaan perusahaan. Ya apalagi masalah

pengupahan, jika perusahaan tersebut didirikan di Kabupaten Bekasi berarti harus menyesuaikan Upah

Minimum Kabupaten (UMK) disini. Untuk mogok pun, DISNAKER bertanggung jawab jika ada

perusahaan yang melarang.

e. Bagaimana dinas ketenagakerjaan menyelesaikan perselisihan hubungan industrial antara

pengusaha dan buruh?

Jawaban:

Ya untuk menyelesaikan perselisihan hubungan industrial antara pengusaha dan buruh tentunya

dilakukan negosiasi bipartit dulu diantara keduanya, jika bipartit gagal dan tidak memperoleh

kesepakatan, lalu pemerintah disini sebagai mediator. Tetapi dalam hal ini, ada beberapa mekanisme

proses yang harus dijalanin dulu, sebelum pemerintah menjadi mediator, pengusaha atau buruh harus

melakukan negosiasi dulu minimal dua kali, lalu setelah tidak ada kesepakatan baru kedua belah pihak

mengirimkan surat permohonan untuk meminta mediasi setidaknya minimal dua kali, setelah itu baru

pemerintah menjadi mediator, bukan langsung.

f. Sebagai lembaga kerja sama tripartit dalam hubungan industrial, bagaimana respon bapak/ibu

terhadap pelanggaran yang dilakukan pengusaha PT Chao Long?

Page 112: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

98

Jawaban:

Untuk kasus Chao Long ini memang Chao Long sudah mempunyai banyak kasus dan tercatat sebagai

salah satu perusahaan asing yang agak “Nakal”, dengan DISNAKER sendiri sudah melakukan mediasi

sebanyak tiga kali dan sudah sampai kepada pemberian anjuran untuk memberi bonus sesuai tuntutan

buruh sebanyak satu kali gaji, tetapi disitu perusahaan tidak setuju dengan alasan rugi. Pemerintah

tentunya bertindak tegas dengan pemanggilan kepada perwakilan perusahaan Chao Long untuk datang

dan tidak mangkir lagi.

g. Apa saja yang telah dilakukan pemerintah dalam menghukum/memberi sanksi pelanggaran

terhadap pengusaha “nakal”?

Jawaban:

Ya disini beda-beda, biasanya pemerintah hanya memberi teguran-teguran kepada pelanggar agar

dapat mematuhi peraturan. Apalagi jika perusahaan tersebut milik warga negara asing, pemerintah

akan bertindak tegas. Teguran ini sendiri kan beda-beda, ada yang sampai penutupan ijin beroperasi

sementara, bayar ganti rugi sampai kepada pemerintah memberikan anjuran.

h. Apakah tidak ada pengawasan dari pemerintah khususnya dinas ketenagakerjaan yang lebih

ketat terhadap pegusaha yang mengakibatkan adanya pelanggaran?

Jawaban:

Ya namanya juga manusia, apalagi pengusaha asing yang investasi di Indonesia tapi ingin laba yang

banyak seperti Chao Long itu. Pemerintah selalu menindak lanjuti laporan-laporan buruh yang merasa

terjadi pelanggaran di perusahaannya, dan pemerintah juga selalu memberikan pengawasan terhadap

perusahaan-perusahaan di daerah Kaupaten Bekasi, tapi ya perusahan kan tidak sedikit ya terkadang

ada yang belum didatengkan pengawas jadi terjadi pelanggaran, ya seperti itu saja.

i. Apakah kasus pelanggaran PT Chao Long ini sudah masuk ke dalam PHI?

Jawaban:

Alhamdulilah belum, kasus yang masuk ke PHI tersebut merupakan yang tergolong besar dan jika

salah satu pihak tidak sepakat dengan keputusan yang telah disepakati. Tapi untuk kasus Chao Long

Page 113: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

99

ini masih berada di jalur mediasi belum ke PHI, lagian tidak ada laporan dari buruh atau pengusaha

untuk membawa kasus ke PHI. Tetapi jikalau kasus Chao Long mau melanjutkan ke PHI ya

DISNAKER juga harus mengeluarkan hasil yang didapat dari mediator antara pengusaha, buruh dan

pemerintah. Dan jika sudah sampai PHI, DISNAKER sudah tidak ikut lagi di dalamnya.

j. Menurut bapak, apakah kewenangan yang dimiliki dinas ketenagakerjaan dirasa sudah cukup

kuat dalam menyelesaikan hubungan industrial?

Jawaban:

Ya itusih tergantung perusahaannya juga, ada perusahaan yang dengan negosiasi pun masalah selesai,

kalau tidak selesai ya masuk ke mediasi yang harus melibatkan pemerintah yaitu DISNAKER,

buktinya kalau dalam kasus Chao Long ini juga melibatkan anggota DPRD yang mengadakan inpeksi

dadakan untuk memeriksa perusahaan. Fungsi DISNAKER itu kan pada dasarnya ada dua yaitu

mediator dan pengawasan, tapi untuk saat ini pengawasan di limpahkan ke provinsi bukan lagi

Kota/Kabupaten, jadi pengawas yang punya hak untuk turun ke lapangan.

Page 114: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

100

Narasumber: Pak Nyumarno (Anggota DPRD Kabupaten Bekasi Komisi 4)

Hari/Tanggal: Jum’at, 17 Februari 2017

Pukul: 14.16-15.30

a. Sebagai pembuat kebijakan, apakah bapak/ibu bisa menjelaskan latar belakang terbentuknya

peraturan pemerintah tentang perburuhan?

Jawaban:

Sesuai dengan fungsi, DPRD itu memiliki tiga fungsi legilasi, pengawasan dan anggaran. Dalam

fungsi legilasi bukan peraturan pemerintah yang kami buat, tapi produk hukumnya perda tentang

ketenagakerjaan sudah disahkan beberapa bulan yang lalu, tapi sebenarnya produk perda ini banyak di

intervensi sama provinsi. Perda Ketenagakerjaan menjadi sangat penting sebagai payung hukum buruh

yang turunan dari peraturan pemerintah dan Undang-Undang, karena berbicara otonomi daerah hal-hal

yang belom di atur dalam Undnag-Undang, maka diatur di dalam Perda, kemudian kedua hal-hal yang

belum diatur teknis rincinya belum jelas maka kita pertegas di dalam perda. Jadi intinya Perda

penyelenggaraan ketenagakerjaan`.

b. Dengan terlaksananya Peraturan pemerintah tentang perburuhan tersebut, apa tujuan yang

ingin dicapai?

Jawaban:

Ya tentunya, ingin menjadikan peraturan pemerintah dan Undang-Undang sebagai payung hukum

pihak buruh dan tentunya hal ini tidak merugikan siapapun. Semua peraturan pemerintah baik tertulis

maupun tidak tertulis pada dasarnya mempunyai tujuan yang sama yaitu mensejahterakan

masyarakatnya. Untuk ketenagakerjaan sendiri, DPRD berharap tidak ada lagi terjadi pelanggaran-

pelanggaran yang terjadi di Kabupaten Bekasi.

c. Sejauh mana intervensi pemerintah dalam hubungan industrial antara pengusaha dan buruh?

Jawaban:

Letak pemerintah daerah itukan ada dua, eksekutif dan legislatif. Maka sebagai pemerintah daerah

sudah pasti diwajibkan hadir tak kala ada permasalahan mengenai hubungan industrial atau masalah

Page 115: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

101

ketenagakerjaan, karena daerah Kabupaten Bekasi menjadi wilayah industri terpadat seasia

tenggara lalu juga mempunyai tenaga kerja yang cukup banyak, di iringi dengan upah rendah,

siapa investor asing yang tidak tergiur ingin menanamkan modal? Dengan ini seharusnya fokus

kepada permasalahan ketenagakerjaan itu jangan sampai ada dan seharusnya menjadi percontohan bagi

wilayah industri lain, ya setidaknya di minimalisir. Itu fungsi pemerintah daerah dalam bidang

ketenagakerjaan, jadi pemerintah daerah bukan intervensi tetapi hadir.

d. Perlindungan apa yang diberikan pemerintah kepada buruh?

Jawaban:

Ya tentunya perlindungan yang diberikan pemerintah kepada buruh itu berupa pengawasan, DPRD

sebagai penampung aspirasi buruh apalagi bidang ketenagakerjaan tentunya juga ikut berperan dalam

menyelesaikan perselisihan hubungan industrial.

e. Bagaimana cara/langkah yang diambil pemerintah untuk mengatasi pelanggaran-pelanggaran

yang sistematis?

Jawaban:

Perlu peran aktif kedua belah pihak, baik eksekutif maupun legislatif, contoh peran yang pertama yaitu

pembuat kebijakan, kebijakan tentang pembuatan peraturan daerah tentang ketenagakerjaan itu dibahas

oleh dua pihak yaitu eksekutif dan legislatif, kemudian yang kedua setelah kebijakan, kita berbicara

tentang advokasi kebijakan lalu advokasi kasus yang mana advokasi kasus ketenagakerjaan ini juga

dibagi dua yaitu ada yang mengadu langsung ke dinas tenaga kerja atau ke anggota DPRD, lalu ada

juga yang memang kasus ini muncul dilapangan yang mau tidak mau kita sebagai pemerintah daerah

harus tau hal itu. Kalau ada pengaduan ketenagakerjaan biasanya ada dua, ada pengaduan tentang

ketenagakerjaan yang biasanya masuk ke ranah pengawas ketenagakerjaan, lalu yang kedua

perselisihan. Kalau menurut saya di Kabupaten Bekasi banyak kasus pelanggaran yang masuk ke ranah

perselishan hubungan industrial, tetapi seharusnya ke pengawasan ketenagakerjaan yang dapat

memberikan sanksi kepada pelanggar. Disini saya juga heran banyak kasus pelanggaran yang

seharunya dilimpahkan ke pengawas tetapi malah dilimpahkan kepada perselisihan hubungan

Page 116: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

102

industrial yang pada akhirnya melemahkan kaum buruh, produk hukum yang dihasilkan dalam

pengaduan ke pengawasan kan berupa nota pemeriksaan hasil salah atau tidaknya pelanggar,

kalau salah ya seharusnya diberikan sanksi. Tetapi dalam praktiknya banyak buruh yang

melapor ke pengawas tapi malah dilimpahan ke perselisihan yang berakibat panjang dan

merugikan buruh. Kalau yang pelanggaran yang bersifat jelas dan melanggar aturan norma ya

seharunya diberikan sanksi bukan anjuran yang mediator berikan.

f. Sebagai lembaga kerja sama tripartit dalam hubungan industrial, bagaimana respon bapak/ibu

terhadap pelanggaran yang dilakukan pengusaha PT Chao Long?

Jawaban:

Di PT Chao Long itu ada yang dinamakan Perjanjian Kerja Bersama (PKB), perjanjian kerja bersama

tersebut seharusnya menjadi kitab antara pengusaha dan buruh yang harus dipatuhi, isi pasal-pasal di

PKB merupakan pasal yang diperjanjikan lalu di sepakati oleh pengusaha dan buruh bahkan

DISNAKER mengetahui isi perjanjian tersebut. Di dalam pasal-pasal ini ada pasal 42 yang mengatur

tentang pemberian bonus kepada pekerjanya, pasal tersebut kan dilanggar oleh perusahaan dengan

tidak memberikan bonus dari tahun 2015-2016 tentang besaran memang tidak ditentukan tapi kan

harus diberikan dan dirundingkan antara pekerja dan pengusaha. PKB dilanggar, buruh mengadu

karena sudah jelas faktanya terjadi pelanggaran, seharunya ditertibkan oleh pengawas

DISNAKER tapi menurut saya pengawas DISNAKER dari Kabupaten Bekasi tumpul, malah

dusuruh dilarikan ke perselisihan hubungan industrial dibagian mediator. Untuk kami DPRD

sendiri, kami tidak ada pengaduan tertulis kepada DPRD, tetapi secara lisan buruh mengadu kepada

DPRD, lalu DPRD memanggil para pihak, teapi ketika pemanggilan tersebut dari pihak pengusaha

tidak hadir, buruh hadir. Setelah itu DPRD minta surat kepada DISNAKER untuk kunjungan

mendadak kepada perusahaan. Setelah sampai diperusahaan, perusahaan meminta maaf kepada DPRD

karena ketidakhadiran dengan berbagai alasan. Perusahaan juga menyampaikan alasan mengapa tidak

memberikan bonus dikarenakan perusahaan yang rugi. DPRD memberikan ijin kepada perusahaan

untuk berinvestasi di Kabupaten Bekasi dengan tidak merugikan pekerjanya dan harus berbanding

Page 117: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

103

lurus dengan kesejahteraan pekerjanya. Lalu selanjutnya permasalahan ini berimbas kepada pemberian

skorsing kepada ketua serikat buruh, menurut keterangan perusahaan yang mengatakan kepada DPRD,

ketua serikat pekerja di skorsing dikarenakan menolak jam kerja lembur. Menurut saya lembur itu bagi

pekerja bukan merupakan sebuah kewajiban, lembur itu ada jika ada kesepakatan antara pengusaha

dan buruh. Ya jikapun buruh menolak lembur tidak ada sanksi tertulis tentang buruh yang tidak mau

lembur. Kalau kasusnya seperti ini, PT Chao Long juga dibilang menyalahi peraturan. Seharunya surat

skorsing itu dicabut dan perusahaan menjalankan aturan sebaik-baiknya sesuai ketentuan perundangan

yang berlaku dan juga membayarkan bonus yang dituntut oleh buruh.

g. Apa saja yang telah dilakukan pemerintah dalam menghukum/memberi sanksi pelanggaran

terhadap pengusaha “nakal”?

Jawaban:

Sebenarnya kebijakan perundangan sudah baik, tapi kurang tegas di dalam bentuk sanksinya,

hak buruh jadi terlanggar ketika ada permasalahan ketenagakerjaan. Bahkan jika dilihat lihat

terkesan alot dalam memberikan sanksi terhadap pelanggaran. Faktanya yang dilanggar tersebut sudah

jelas menyalahi hak buruh yang merupakan kewajiban pengusaha.

h. Siapa saja pihak yang terlibat/ikut serta dalam menyelesaikan hubungan industrial di PT Chao

Long?

Jawaban;

Jadi kasus Chao Long ini tidak sesederhana keliatannya, dulu buruh PT Chao Long sudah ke pengawas

untuk melaporkan terjadinya pelanggaran, tetapi seperti yang saya bilang tadi, mandul lah menurut

saya. Setelah melakukan pengaduan ke DISNAKER pengusaha tetap mangkir telah melakukan

kesalahan, sampai akhirnya buruh melapor kepada anggota DPRD dan kita sudah mengadakan

inpeksi mendadak ke PT Chao Long dan perusahaan berjanji akan memberikan bonus sesuai

dengan tuntutan buruh. Tetapi sampa detik ini jika di pantau lagi, pengusaha tetap tidak memberikan

bonus.

i. Apakah kasus pelanggaran PT Chao Long ini sudah masuk ke dalam PHI?

Page 118: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

104

Jawaban:

Belum, syarat kasus yang dibawa ke PHI adalah jika ada surat anjuran dari mediator sendiri untuk

menyelesaikan kasus di pengadila Jadi pihak yang tidak terima dengan keputusan berhak dan silahkan

mengajukan kasus ke pengadilan.

j. Apakah ada benturan/perbedaan pendapat antara kewenangan yang dimiliki oleh pemerintah

dengan pihak lain yang ikut di dalamnya?

Jawaban:

Ya seperti yang sudah saya jelaskan untuk di ranah mediasi, DPRD tidak punya wewenang disitu.

DPRD kan hanya punya fungsi pengawasan tetapi kami tidak punya fungsi penindakan, yang

punya yaitu DISNAKER. DPRD hanya intervensi kinerja DISNAKER saja, dan sekarang

kewenangan pengawas di larikan lagi ke provinsi sejak Oktober 2016 kemarin.

k. Berdasarkan pengamatan bapak, adakan perubahan kebijakan PT Chao Long dalam

memberikan upah sesuai PKB setelah adanya respons pemerintah?

Jawaban:

Sebenarnya kebijakan perundangan sudah baik, tapi kurang tegas di dalam bentuk sanksinya, hak

buruh jadi terlanggar ketika ada permasalahan ketenagakerjaan.

Page 119: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

105

Narasumber: Bu Erna (Mediator dari DISNAKER)

Hari/Tanggal: Jum’at, 17 Februari 2017

Pukul: 11.00-11.45

a. Apa yang dimaksud mediator?

Jawaban:

Perannya sebagai penengah. Kalau terjadi perselisihan hubungan industrial antara pengusaha dan

buruh dan negosiasi gagal diantara keduanya maka dilakukan mediasi. Mediator sendiri tidak

mempunyai wewenang untuk menghukum atau memberikan sanksi kepada pelanggar dalam hal ini.

b. Hambatan mediator dalam menyelesaikan setiap kasus?

Jawaban:

Biasanya terkendala kehadiran kedua belah pihak. Misalkan sudah ditetapkan jadwal mediasi tapi

pengusaha tidak hadir atau mangkir, begitu juga buruh tidak hadir, padahal mediator itu mencoba

menengahi kasus perselisihannya bagaimana. Lalu tidak adanya kesepakatan diantara kedua belah

pihak antara pengusaha dan buruh yang dengan ini mediasi dilakukan beberapa kali.

c. Bagaimana tahapan mediasi?

Jawaban:

Untuk tahapan mediasi sendiri itu kan ada prosedurnya disini, ada surat masuk dari perwakilan

pengusaha atau perwakilan buruh, lalu dari mediator kita teliti dengan syarat negosiasi antara kedua

belah pihak setidaknya telah dilakukan dua kali, lalu dilakukan pemanggilan kedua belah pihak untuk

mediasi dengan musyawarah mufakat untuk mencapai kesepakatan. Jika mediasi gagal dengan tidak

tercapainya kesepakatan, maka terbitlah anjuran.

d. Bagaimana proses mediasi pada kasus PT Chao Long?

Jawaban:

Untuk kasus PT Chao Long sendiri kasus yang masuk yaitu bonus tahun 2015, bipartite diantara kedua

belah pihak telah dilakukan tetapi tidak ada kesepakatan lalu pengusaha mengajukan mediasi, tetapi di

dalam mediasi perusahaan tetap tidak mau memberikan bonus dengan alasan rugi. Tetapi dari serikat

Page 120: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

106

pekerja tetap menuntut bonus, tetapi tidak menghasilkan kesepakatan dan pada akhirnya mediator

memberikan anjuran kepada pengusaha untuk memberikan bonus tahun 2015 sebesar satu bulan gaji.

Mediasi PT Chao Long sendiri sudah dilakukan selama tiga kali yaitu pada tanggal 20 Oktober 2016,

31 Oktober 2016, sampai dengan 9 November 2016.

Page 121: RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40983...RESPONS PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI TERHADAP PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ATAS

1

Narasumber: Pak Supriyadi (Pengawas dari DISNAKER)

Hari/Tanggal: Sabtu, 26 Februari 2017.

Pukul: 15.43-15.50

A. Sebagai pengawas, bagaimana tindak tegas pengawas terhadap pelanggaran yang terjadi di

perusahaan-perusahaan?

Jawab:

Pelanggaran itukan di bagi dua, ada yang bersifat pidana ada yang bersifat perdata. Untuk

pelanggaran-pelanggaran ini jika terbukti bersalah pengawas berupaya melakukan tindak tegas

terhadap perusahaan-perusahaan yang tidak taat peraturan, seperti memberikan nota kesalahan bersalah

atau tidak perusahaan yang melakukan pelanggaran, tetapi sebelumnya harus melakukan kontrol dulu,

harus melakukan pegawasan dulu sebelumnya menindak suatu perusahaan, di teliti dulu apakah

perusahaan ini melakukan pelanggaran besar atau kecil. Tidak bisa langsung menyatakan bersalah

pelanggar. Kita kan setiap tahunnya memeriksa semua perusahaan di Kabupaten Bekasi ini, kita

periksa, kita amati bagaimana perusahaan berproduksi.

B. (secara singkat) Menurut Bapak bagaimana kasus yang terjadi di dalam PT Chao Long,

mengutip pernyataan anggota DPRD pak Nyumarno bahwa kasus ini seperti di alihkan?

Jawab:

Perlu saya tergaskan bahwa jumlah pengawas yang ada di dalam Kabupaten Bekasi hanya berjumlah

37 Orang, sedangkan jumlah perusahaan yang tersebar di 7 kawasan industri Kabupaten Bekasi ada

sebanyak kurang lebih 4000, tentu tidak memungkinkan pengawas untuk melakukan pengawasan

secara efektif. Apalagi semenjak di berlakukannya Undang-Udang No. 2 tahun 2015 yang di dalamnya

mengatur bahwa urusan pemerintahan bidang ketenagakerjaan menjadi urusan pusat dan daerah

(Pemerintah Provinsi). Untuk PT Chao Long sendiri bisa dikatakan masalah PKB ini bukan hal yang

besar. Lagi pula, kan jika ada pelanggaran belum tentu terbukti bersalah si perusahaan, alasannya kan

banyak kita pertimbangkan dulu, kita selidiki dulu.