RESPONS MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH DAN...
Transcript of RESPONS MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH DAN...
RESPONS MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
ANGKATAN 2006 TERHADAP PROGRAM “JIKA AKU MENJADI” DI
TRANS TV
Skripsi diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi untuk
memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)
Oleh :
Maya Paramitha Dewi
NIM : 105051102018
KONSENTRASI JURNALISTIK
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2009 M/1430 H
RESPONS MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
ANGKATAN 2006 TERHADAP PROGRAM “JIKA AKU MENJADI” DI
TRANS TV
Skripsi diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi untuk
memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)
Oleh :
Maya Paramitha Dewi
NIM : 105051102018
Di bawah bimbingan
Noor Bekti Negoro, STP, SE, M.Si
NIP : 150293230
KONSENTRASI JURNALISTIK
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2009 M/1430 H
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul RESPONS MAHASISWA FAKULTAS
DAKWAH DAN KOMUNIKASI ANGKATAN 2006 TERHADAP
PROGRAM “JIKA AKU MENJADI” di TRANS TV telah diujikan dalam
sidang munaqasyah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta pada tanggal 23 April 2009. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu
syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam Program Strata Satu (S1) pada
Jurusan Konsentrasi Jurnalistik.
Jakarta, 23 April 2009
Sidang Munaqasyah
Ketua Sidang
Drs. H. Mahmud Djalal, M. A
NIP. 150 202 342
Sekretaris Sidang
Rubiyanah, MA
NIP. 150 286 373
Penguji I
Tan Tan Hermansah, M.Si
NIP: 150370228
Penguji II
Drs. Suhaimi, M.Si
NIP. 150 270 810
Pembimbing
Noor Bekti Negoro, STP, SE, M.Si
NIP. 150 293 230
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Strata 1 di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau
merupakanhasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Jakarta, Mei 2009
Penulis
Maya Paramitha Dewi
ABSTRAK
Maya Paramitha Dewi
Respons Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi semester VI
terhadap program JIKA AKU MENJADI di TRANS TV
Media massa merupakan pesan dari kajian komunikasi massa. Lahirnya
media massa merupakan salah satu kemajuan dari dunia informasi dan
komunikasi. Media massa menyebarkan pesan-pesan yang mampu mempengaruhi
khalayak yang mengkonsumsinya dan mencerminkan kebudayaan masyarakat,
mampu menyediakan informasi secara stimultan ke khalayak yang luas, anonim
dan heterogen membuat media menjadi bagian dari kekuatan institusional dalam
masyarakat.
Respon pada mahasiswa yang melihat tayangan atau program televisi
adalah proses stimulus dan respon.Dalam ilmu psikologi, pada realitanya suatu
reaksi terjadi bergantung pada adanya suatu stimulus atau rangsangan, adalah
benar, karena stimulus akan membangkitkan suatu reaksi.
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Program JIKA AKU
MENJADI yang di tayangkan oleh stasiun Milik Kita Bersama Trans TV. Dan
metode yang digunakan untuk melihat respon mahasiswa terhadap JIKA AKU
MENJADI adalah Mean sebagai rataan, skala kognitif, afektif dan konatif serta
chi-square untuk membedakan responden laki-laki dan perempuan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana respon kognitif,
afektif dan konatif mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi Semester VI
terhadap Program JIKA AKU MENJADI di TRANS TV. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu kuesioner yang diberikan kepada mahasiswa dan
observasi langsung.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti dapat mengambil
kesimpulan bahwa respons mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi
semester VI terhadap program JIKA AKU MENJADI di TRANS TV
mendapatkan respon yang sedang. Ini terlihat dari jawaban yang dijawab langsung
oleh responden setelah menyaksikan program JIKA AKU MENJADI.
KATA PENGANTAR
Puja dan puji, sembah dan sujud hanya kepada Allah S.W.T. Penguasa
alam jagat raya, yang Maha Pengasih tak pilih kasih dan Maha Penyayang yang
sayangnya tiada akan pernah terbilang. Dan berkat kasih sayang-Nya pulalah
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam kecintaan hanya
tercurahkan kepada insan budiman manusia pilihan, junjungan alam Nabi besar
Muhammad S.A.W. Semoga kita semua mendapatkan syafaatnya baik di dunia
maupun di akhirat kelak. Amin.
Setelah berusaha keras akhirnya atas izin Allah SWT penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Meskipun demikian, penulis sadar bahwa dalam
mengerjakan skripsi ini penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak. Oleh karena
itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Dr. Murodi, MA.
2. Ketua Jurusan Konsentrasi Jurnalistik dan penguji II sidang munaqasyah
Drs. Suhaimi, M.Si
3. Sekertaris Jurusan Konsentrasi Jurnalistik Rubiyanah, M.A.
4. Pembantu dekan I, Dr. Arief Subhan, M.A. pudek II Drs. H. Mahmud
Djalal, M.A, pudek III Drs. Study Rizal, M.A
5. Dosen Pembimbing skripsi Noor Bekti Negoro, STP, SE, M.Si
6. Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi, terutama untuk pak Gun-gun,
pak Adi Bajuri,pa Arul Kana, pa Arief Subhan, pa Joni, dan semua dosen
yang tak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas ilmu serta
bimbingannya
7. Seluruh staf akademik Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Bu Sukma, Bu
Mila, Teh Syifa dan semuanya yang tidak dapat penulis sebutkan satu-
persatu, yang dengan sabar melayani masalah administrasi mahasiswa
Fakultas Dakwah dan Komunikasi khususnya penulis sendiri.
8. Pengelola Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah
memberikan fasilitas untuk mengadakan studi kepustakaan.
9. Kru Trans TV terutama program JIKA AKU MENJADI, Mba Desi
sebagai produser yang membantu penulis dalam menuliskan profil, mas
ipul yang baik hatinya, mami kika, mami abi dan mas zul, mas subek,
kang engkos dan semua kru JAM yang baik banget dan tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu terimakasih juga untuk supportnya.
10. Sahabat-sahabat ku tercinta yang selalu memberikan semangat yang tiada
henti, Dwika (ketehe), Izul (icol), Nissa (banted), Abid (anyuh), Ardi
(mbot), Dona, mba utiey, Angga, Fanny, Dewe, Indri dan Aya.Aku sayang
kalian, terimakasih sahabatku yang tak kan pernah ku lupakan.
11. Adik-adik angkatanku semoga kalian menjadi lebih baik dari angkatan di
atas kalian.
12. Sahabat sepergerakan Jours teh emy, ink, haia, kong piin, aya, rini, yepoy,
ka’yudin yang ok banged, baby, nci, vikong, nia, bojes jelek, dulpi, my
hero, lukboy KM sejati dan semua kawan-kawan jours yang yahud.Good
luck kawan !
13. Teman-teman KKS Ciwidey, keren banget ya kita.
14. Teman-teman BEMF, lidya, Otoy, penyok, adit, baenk, ka desta dan
semuanya terimakasih yaa.
15. Responden yang sudah mengisi kuesioner ku,makasih ya sudah
membantu.
16. Benny Wijaya (mine) dan keluarga .. Terimakasih buat dukungannya dan
doanya yang tiada hentinya agar penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
17. Bambang Ruswandi, yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi
ini.
18. Seluruh teman-teman, sahabat, guru dan juga yang kenal dengan penulis
dari semenjak penulis lahir hingga sekarang, dan semua pihak yang sudah
membantu dalam mengerjakan skripsi ini tidak dapat penulis sebutkan satu
per satu
Penulis menyadari bahwa masih banyak kelemahan dan kekurangan yang
terdapat dalam skripsi ini, yang masih harus diperbaiki. Akhir kata penulis
berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua
Jakarta, Mei 2009
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .............................................. i
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ........................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN ....................................................................... iii
ABSTRAK ................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ............................................................................... v
DAFTAR ISI ............................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................... 6
1. Pembatasan Masalah ................................................. 6
2. Perumusan Masalah .................................................. 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................ 6
1. Tujuan Penelitian ...................................................... 6
D. Metode Penelitian .......................................................... 7
1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian ....................... 7
2. Lokasi Penelitian........................................................ 8
3. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling...................... 8
a. Populasi .............................................................. 9
b. Sampel dan Teknik Sampling .............................. 9
4. Instrumen Penelitian ................................................. 11
5. Teknik Pengumpulan Data ....................................... 11
a. Kuesioner ........................................................... 11
b. Studi Pustaka ....................................................... 11
c. Observasi ............................................................ 11
6. Subjek dan Objek Penelitian ..................................... 11
7. Teknik Pengolahan dan Analisa Data ....................... 12
a. Rata-rata ............................................................. 12
b. Standar Deviasi ................................................... 12
c. Chi-Kuadrat ......................................................... 12
d. Evaluating ............................................................ 12
e. Frekuensi.............................................................. 12
8. Variabel Penelitian ................................................... 13
9. Devinisi Operasional ................................................ 13
a. Variabel Dependen ............................................. 14
b. Variabel Independen ............................................ 16
E. Sistematika Penulisan .................................................... 17
BAB II KAJIAN TEORITIS............................................................... 18
A. Ruang Lingkup Respons .................................................. 18
1. Pengertian Respons .................................................... 18
2. Macam-macam Respons............................................. 20
B. Televisi............................................................................ 24
1. Pengertian Televisi..................................................... 24
2. Sejarah Televisi Indonesia.......................................... 24
3. Siaran Televisi di Indonesia ....................................... 25
4. Televisi sebagai Alat Komunikasi Massa ................... 29
BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN .................... 31
A. Profil Company .................................................................. 31
1. Profil Trans TV............................................................. 31
2. Visi Trans TV ............................................................... 31
3. Misi Trans TV............................................................... 32
4. Management Trans TV.................................................. 32
5. Siaran Trans TV............................................................ 32
6. Teknologi Trans TV...................................................... 34
7. Lokasi Transmisi........................................................... 34
8. Investasi........................................................................ 37
B. Profil JIKA AKU MENJADI .............................................. 38
1. Pengantar ...................................................................... 38
2. Summary Program ........................................................ 39
3. Konsep Tayangan.......................................................... 39
4. Wilayah Tema............................................................... 42
5. Standart Operation Procedure........................................ 42
6. Format .......................................................................... 43
7. Durasi ........................................................................... 43
8. On Air Look.................................................................. 43
9. Format Produksi............................................................ 44
10. Kru ............................................................................... 44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................... 45
A. Hasil Penelitian................................................................ 45
1. Karakteristik Responden .......................................... 46
B. Penentuan Skala Respon Mahasiswa terhadap Program
Jika Aku Menjadi di Trans TV ....................................... 49
1. Respon Mahasiswa terhadap Program Jika Aku Men-
jadi dalam Kategori Skala Kognitif ............................ 49
2. Respon Mahasiswa terhadap Program Jika Aku Men-
jadi dalam Kategori Skala Afektif ............................ 52
3. Respon Mahasiswa terhadap Program Jika Aku Men-
jadi dalam Kategori Skala Konatif ............................ 55
C. Analisis Chi-Square ....................................................... 58
1. Analisis Chi-Square Skala Kognitif ............................ 58
2. Analisis Chi-Square Skala Afektif .............................. 62
3. Analisis Chi-Square Skala Konatif ............................. 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................... 66
A. ...................................................................................... Kesim
pulan ................................................................................. 66
B. ...................................................................................... Saran
........................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 68
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Banyaknya Populasi .................................................................... 9
Tabel 2. Banyak Sampel yang Diambil ..................................................... 10
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin.............................................. 46
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Jurusan Responden...................................... 47
Tabel 5. Deskriptif Skala Kognitif............................................................. 49
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Kategori Skala Kognitif............................... 50
Tabel 7. Respon Mahasiswa terhadap Program Jika Aku Menjadi dari -
Skala Kognitif ......................................................................... 51
Tabel 8. Deskriptif Skala Afektif............................................................... 52
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Kategori Skala Afektif ................................ 53
Tabel 10. Respon Mahasiswa terhadap Program Jika Aku Menjadi dari -
Skala Afektif ........................................................................... 53
Tabel 11. Deskriptif Skala Konatif ............................................................ 55
Tabel 12. Distribusi Frekuensi Kategori Skala Konatif .............................. 56
Tabel 13. Respon Mahasiswa terhadap Program Jika Aku Menjadi dari -
Skala Konatif.............................................................................. 56
Tabel 14. Tabulasi Silang Jenis Kelamin dengan Skala Kognitif ................ 58
Tabel 15. Chi-Square Skala Kognitif.......................................................... 59
Tabel 16. Tabulasi Silang Jenis Kelamin dengan Skala Afektif ................ 60
Tabel 17. Chi-Square Skala Afektif............................................................ 62
Tabel 18. Tabulasi Silang Jenis Kelamin dengan Skala Konatif.................. 63
Tabel 19. Chi-Square Skala Konatif ........................................................... 64
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1. Pie Chart Jenis Kelamin ..................................................... 49
Gambar 4.1. Pie Chart Jurusan Responden ............................................. 50
BAB BAB BAB BAB IIII
PENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUAN
A.A.A.A. Latar Belakang MasalahLatar Belakang MasalahLatar Belakang MasalahLatar Belakang Masalah
Media massa merupakan pesan dari kajian komunikasi massa.
Lahirnya media massa merupakan salah satu kemajuan dari dunia
informasi dan komunikasi. Media massa menyebarkan pesan-pesan
yang mampu mempengaruhi khalayak yang mengkonsumsinya dan
mencerminkan kebudayaan masyarakat, mampu menyediakan
informasi secara simultan ke khalayak yang luas, anonim dan
heterogen membuat media menjadi bagian dari kekuatan institusional
dalam masyarakat.1
Media massa dalam hal ini disebut juga media jurnalistik, yang
merupakan alat bantu utama dalam proses komunikasi massa itu
sendiri, secara sederhana berarti kegiatan komunikasi menggunakan
media. Menurut Bittner (1986 : 12), sebagaimana yang dikutip oleh
Asep Saeful Muhtadi, menyatakan bahwa komunikasi massa dipahami
sebagai“messages communicated through a mass medium to a large
number people”. Suatu komunikasi yang dilakukan media kepada
sejumlah orang yang tersebar di tempat-tempat yang tidak ditentukan.
1 Onong. U. Effendi, Ilmu Komunikasi ; teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2004), cet.ke-18, hal.22-26
Jadi, media massa, menurutnya adalah suatu kombinasi bentuk-bentuk
media itu.2
Komunikasi dengan menggunakan media massa saat ini
sangat berpengaruh dalam membentuk dan merubah masyarakat.
Keberadan media massa seperti televisi, radio, majalah dan film
sebagai media komunikasi abad modern dan dapat berpengaruh luas
apabila dibandingkan dengan komunikasi tatap muka.
Seiring perkembangan teknologi komunikasi, informasi kini
disalurkan dengan berbagai media yang serba canggih. Dengan
mengedepankan prinsip efektivitas dan efisiensi lahirlah media
penyalur informasi yang sangat menakjubkan yaitu media massa.
menurut Ahmad Mubarok, media massa adalah media yang digunakan
dalam komunikasi massa yaitu sejenis komunikasi yang ditujukan
kepada sejumlah khalayak yang terbesar dan heterogen.3 Begitu
kuatnya eksistensi media komunikasi ditengah-tengah masyarakat
yang berakibat informasi berubah menjadi kebutuhan dan komoditi
dalam masyarakat, seperti yang dikemukakan Marwah Daud: “ Era
sekarang dan masa depan sering disebut sebagai era reformasi,
penyebabnya adalah sekarang ini informasi telah menjadi komoditi
terpenting. Jika dalam masyarakat pasca industri informasi memegang
2 Asep saeful Muhtadi, Jurnalistik Pendekatan teori dan praktek, (Jakarta: PT. Logos
Wacana Ilmu, 1999), hal.73
3 Ahmad Mubarok, Psikologi Dakwah ( Jakarta: Pustaka Firdaus, 1999), hal.106
kendali kekuasaan, siapa yang memiliki informasi adalah yang
dianggap memegang komoditi kehidupan’’.4
Televisi merupakan perkembangan medium berikutnya
setelah radio yang ditemukan dengan karakternya yang spesifik yaitu
audio visual. Peletakan dasar utama teknologi pertelevisisan tersebut
adalah Paul Nipkow dari Jerman yang dilakukannya pada tahun 1884.
Ia menemukan sebuah alat yang kemudian disebut sebagai Jantra
Nipkow atau Nipkow Sheibe. Penemuan tersebut melahirkan
electriche teleskop atau televisi elektris. Perkembangan teknologi
televisi sudah sedemikian pesatnya, sehingga siaran yang ada di
televisi di negara lain dapat dinikmati oleh Negara lainnya.
Penonton di rumah tidak mungkin menangkap siaran televisi,
jika tidak ada gambar.5 Televisi terdiri dari istilah tele yang berarti jauh
dan visi (vision) yang berarti penglihatan. Segi jauhnya didasari pola
prinsip-prinsip radio dan segi penglihatan gambar.6
Akhir-akhir ini media televisi mempunyai kedudukan yang vital
dan banyak diminati masyarakat, bukan hanya di Negara kita saja
(Indonesia), tapi juga di Negara-negara maju, termasuk Amerika
Serikat didalamnya.7 Kalau kita lihat peran dan fungsi sebagai kotak
4 Marwah Daud, “Dakwah Islam Tahun 2000an”, Makalah Pengantar pada Stadium General
Fakultas Dakwah IAIN Syarif Hidayatullah, 1990, hal.2
5 Sunandar, Telaah Format Keagamaan di Televisi, Studi Deskriptif Analisis
TPI,(Yogyakarta: Tesis, 1998), hal.3
6 Onong, U. Effendi, Dimensi-dimensi Komunikasi, ( Bandung: Penerbit Alumni 1981),
hal.170
7 Jalaludin Rahmat, Islam Aktual, (Bandung: Mizan, 1992), cet. Ke-4
ajaib, yang bisa membuat seseorang betah di hadapan pesawat
televisi sampai berjam-jam.
Linda Poernomo Puteh menggambarkan bahwa efek dari
siaran acara televisi dapat menimbulkan tiga hal, pertama acara
televisi dapat mengancam nilai-nilai sosial yang ada dalam
masyarakat, kedua acara televisi dapat menguatkan nilai-nilai sosial
yang ada dalam masyarakat, dan terakhir acara televisi akan
membentuk nilai-nilai sosial baru dalam kehidupan masyarakat.8
Sebuah program acara di televisi akan mempengaruhi kualitas
juga prosentase pemirsa dari televisi tersebut. Dalam era yang penuh
persaingan ini, berbagai program industri, termasuk televisi sebagai
media elektronik mempunyai keharusan untuk mengemas sebuah
acara yang menarik, maka pemirsa akan terus mengikuti program
acara tersebut.
Dewasa ini, banyak program atau tayangan televisi yang
memang dikemas sedemikian rupa agar menarik perhatian pemirsa
tanpa mengindahkan hal-hal tertentu. Untuk mengetahui bagaimana
sebuah prosentase acara atau menarik tidaknya acara tersebut,
seringkali dapat kita ketahui dengan respons yang ditujukan oleh
pemirsa.
Respons adalah aksi reaksi dari yang di timbulkan dari suatu
masalah kepada khalayak, dalam studi kasus ini khalayaknya adalah
8 Linda Poernomo, Peranan Media Massa dalam Dakwah di Era Reformasi, (Seminar
tentang peranan Media Massa dalam Dakwah di Era Reformasi Sehari, 1998),hal.4
mahasiswa itu sendiri sebagai agent of change, adalah orang yang
bergerak untuk maju dan berubah Program Jika Aku Menjadi atau
biasa disebut JAM ditayangkan di stasiun televisi Trans TV pada hari
minggu pukul 18.00, program acara ini mendeskripsikan dan
menceritakan tentang keluh kesah dan pekerjaan dari seorang yang
hidup dengan segala keterbatasan. Dan seorang talent akan
merasakan hidup bersama mereka selama satu minggu dengan
merasakan apa yang biasa dikerjakan dengan membantu dan
mendengar keluh kesah mereka. Selama satu minggu seorang talent
diajarkan tentang pemaknaan hidup dan syukur terhadap nikmat yang
telah dimilikinya, karena mereka akan merasakan apa yang dirasakan.
Program ini pun menyampaikan pesan dakwah, walaupun
tidak berdakwah secara langsung, seperti dalam mimbar masjid.
Potret sisi lain tentang kehidupan yang ada di dunia yang fana ini.
Tidak semua orang terlahir dengan segala yang sesuatu yang dimiliki
orang lain, Allah telah adil membagi rezeki kepada UmatNya, agar
umatNya selalu ingat kepada Nya tidak melupakanNya walaupun
dicoba dalam segala keterbatasan yang ada.
�ِز�َ�� ُ�ْ� َوَ�ِ�ْ� َآَ�ْ�ُ�ْ� ِإن َ�َ�اِ� َوِإْذ َ�َ �ْ�ُ�ْ�َ��ذ َن َر�ُ�ْ� َ�ِ�ْ� ََ�َ
)14:7إ�اه%� . (َ�َ"ِ��ٌ�
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya
jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu,
dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku
sangat pedih".
Peneliti sangat tertarik dalam mengambil judul ini, karena media
televisi tidak hanya menyampaikan pesan-pesan yang bersifat
infotaiment saja, media massa seperti televisi pun menayangkan
program acara yang educate (mendidik), bukan hanya menyajikan
tontonan, namun juga tuntunan. Penelitian ini akan berguna apabila
kita lebih memahami tentang media massa yang selalu berkembang
pesat pada saat ini dan memberikan motivasi kehidupan dan benarkah
program acara yang menyajikan tuntunan akan menjadikan
pemirsanya menjadi lebih arif dan bijak dalam mensyukuri karunia
yang telah Allah berikan.
Berkaitan dengan permasalahan yang telah diuraikan, maka
penulis ingin melakukan penelitian mengenai Respons Mahasiswa Respons Mahasiswa Respons Mahasiswa Respons Mahasiswa
Fakultas Dakwah dan Komunikasi Angkatan 2006 Terhadap Fakultas Dakwah dan Komunikasi Angkatan 2006 Terhadap Fakultas Dakwah dan Komunikasi Angkatan 2006 Terhadap Fakultas Dakwah dan Komunikasi Angkatan 2006 Terhadap Program Program Program Program
JIKA AKU MENJADI di Trans TV.JIKA AKU MENJADI di Trans TV.JIKA AKU MENJADI di Trans TV.JIKA AKU MENJADI di Trans TV.
B.B.B.B. Pembatasan dan Perumusan MasalahPembatasan dan Perumusan MasalahPembatasan dan Perumusan MasalahPembatasan dan Perumusan Masalah
1.1.1.1. Pembatasan MasalahPembatasan MasalahPembatasan MasalahPembatasan Masalah
Dalam skripsi ini, penulis membatasi masalah pada Respons
Mahasiswa Angaktan 2006, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN
Syahid Jakarta Terhadap Program “Jika Aku Menjadi” di Trans TV.
Penelitian dilakukan selama dua bulan (20 November 2008 sampai
20 Januari 2009).
2.2.2.2. Rumusan MasalahRumusan MasalahRumusan MasalahRumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka
permasalahan-permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian
ini adalah :
Bagaimana respon yang meliputi respon Kognitif, respon Afektif,
dan respon Konatif mahasiswa angkatan 2006, Fakultas Dakwah
dan Komunikasi, UIN Syahid Jakarta terhadap “Jika Aku Menjadi”
di TransTV ?
C.C.C.C. Tujuan dan Manfaat PenelitianTujuan dan Manfaat PenelitianTujuan dan Manfaat PenelitianTujuan dan Manfaat Penelitian
1.1.1.1. Tujuan PenelitianTujuan PenelitianTujuan PenelitianTujuan Penelitian
Berkaitan dengan masalah yang telah dirumuskan diatas,
maka tujuan penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui respons kognitif, afektif dan konatif mahasiswa
angkatan 2006, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Syahid
Jakarta terhadap “Jika Aku Menjadi” di TransTV.
a. Akademis
Secara Akademis karya skripsi ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi positif dalam bidang studi komunikasi
dan jurnalistik, serta memberikan informasi kepada mahasiswa
fakultas dakwah dan komunikasi yang akan merespons sebuah
program acara realty show di televisi.
b. Praktis
Secara praktis karya skripsi ini diharapkan
dapatnmemberikan kontribusi informasi kepada mahasiswa
tentang respons sebuah program acara reality show di Trans Tv
juga sebagai kontribusi kepada pimpinan Trans TV dalam
peningkatan kualitas program acara.
D.D.D.D. Metodologi PenelitianMetodologi PenelitianMetodologi PenelitianMetodologi Penelitian
1.1.1.1. Pendekatan dan Metode penelitianPendekatan dan Metode penelitianPendekatan dan Metode penelitianPendekatan dan Metode penelitian
Model penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif,
karena pendekatan kuantitatif dapat menghasilkan data yang
akurat setelah perhitungan yang tepat. Pendekatan kuantitatif
merupakan salah satu pendekatan dalam penelitian yang lebih
ditekankan pada data yang dihitung untuk menghasilkan
penafsiran kuantitaif yang kokoh.9 Penelitian kuantitatif pun
sifatnya adalah objektif, sehingga kita bisa melihat langsung
keadaan. Metode yang digunakan pendekatan deskriptif analisis,
9 Syamsir Salam, dan Jaenal Aripin, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: UIN Jakarta
Press, 2006), hal.36
yaitu menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat
mengenai faktor-faktor, sifat serta hubungan antara fenomena
yang diteliti.
2.2.2.2. Lokasi PenelitianLokasi PenelitianLokasi PenelitianLokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di PT. Televisi Transformasi
Indonesia, jalan Kapten Tendean kavling 12-14A Jakarta Selatan
12790. Adapun alasan memilih lokasi penelitian tersebut didasari
atas pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
a. Lokasi penelitian cukup mudah dijangkau oleh peneliti
b. Trans TV adalah televisi swasta yang sedang brkembang
pesat, mempunyai program-program acara menarik
c. Dapat bekerja pada stasiun televisi Trans TV
3.3.3.3. Populasi, Sample, dan TPopulasi, Sample, dan TPopulasi, Sample, dan TPopulasi, Sample, dan Teknik Samplingeknik Samplingeknik Samplingeknik Sampling
Metode penetuan sampel dalam penulisan skripsi ini
peneliti menggunakan sebagai berikut :
a. Populasi
Populasi merupakan sekulmpulan orang atau objek
yang memiliki kesamaan dala satu atau beberapa hal dan yang
membentuk masalah pokok dalam suatu riset khusus.10
Adapun yang menjadi populasi penelitian ini menggunakan
10 M. Hariwijaya dan Triton P.B, Pedoman penulisan Ilmiah proposal dan skripsi, (Yogyakarta:
Tugu Publisher, 2007), Cet I, hal.66
populasi terbatas, yaitu populasi yang memiliki jelas batas-
batasnya secara kuantitatif. Populasinya adalah Mahasiswa
Semester V, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Syahid
Jakarta sebanyak 328 Mahasiswa
Tabel 1Tabel 1Tabel 1Tabel 1
PopulasiPopulasiPopulasiPopulasi
NoNoNoNo JurusanJurusanJurusanJurusan Banyaknya populasi Banyaknya populasi Banyaknya populasi Banyaknya populasi
(mahasiswa)(mahasiswa)(mahasiswa)(mahasiswa)
1 Komunikasi penyiaran Islam (KPI) 160
2 Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) 32
3 Manajemen Dakwah (MD) 41
4 Pengembangan Masyrakat Islam
(PMI) 32
5 Kesejahteraan Sosial (KESOS) 22
6 Jurnalistik 41
TOTAL 328
b. Sampel dan Teknik Sampling
Sampel adalah bagian terkecil dari populasi.11
Dengan teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode
Cluster Random Sampling. Cluster Random Sampling adalah
teknik pengambilan sampel dengan populasi dibagi menjadi
kumpulan elemen-elemen dengan beberapa kumpulan secara
11 Ibid, hal.66
acak dipilih. Melalui pendekatan statistik, menurut SlovinSlovinSlovinSlovin,
yang dikutip oleh Husein Umar (1999:98), yaitu dapat
menentukan rumus sampel dari populasi12, yaitu sebagai
berikut:
21 Ne
Nn
+=
Keterangan:
N : ukuran sampel
N : ukuran populasi
e : prosentase ketidaktelitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih dapat diinginkan sekitar 10%
Berdasarkan hasil perhitungan dengan error
sampling = 10% dengan total populasi 328 mahasiswa, maka
diperoleh sampel 79 mahasiswa. Berikut adalah banyaknya
sampel dari tiap kelompok secara proporsional adalah :
12 Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, Rosady
Ruslan,SH,MM.,RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2003
Tabel Tabel Tabel Tabel 2222
Sampel Sampel Sampel Sampel
NoNoNoNo JurusanJurusanJurusanJurusan Banyaknya Sampel Banyaknya Sampel Banyaknya Sampel Banyaknya Sampel
(Mahasiswa)(Mahasiswa)(Mahasiswa)(Mahasiswa)
1 Komunikasi penyiaran Islam (KPI) 3856,3777328
160≈=×
2 Bimbingan Penyuluhan Islam
(BPI) 851,777
328
32≈=×
3 Manajemen Dakwah (MD) 1062,977328
41≈=×
4 Pengembangan Masyrakat Islam
(PMI) 851,777
328
32≈=×
5 Kesejahteraan Sosial (KESOS) 516,577328
22≈=×
6 Jurnalistik 1062,977328
41≈=×
TOTALTOTALTOTALTOTAL 77779999
4.4.4.4. Instrumen penelitian Instrumen penelitian Instrumen penelitian Instrumen penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat bantu menggunakan
suatu metode pengumpulan data (Arikunto, 1991). Pada penelitian
ini instrumen yang digunakan adalah kuesioner (angket) yang
berisi butir-butir pernyataan untuk diberikan tanggapan oleh para
responden. Dalam hal ini kuesioner (angket) menggunakan skala
likert.
5.5.5.5. TeknTeknTeknTeknik Pengumpulan Dataik Pengumpulan Dataik Pengumpulan Dataik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah
:
a. Kuesioner
Penelitian ini akan menggunakan kuesioner untuk
mengumpulkan data primer yang diperlukan.
b. Studi Pustaka
Studi pustaka dari literature dan buku-buku yang
berhubungan dan menunjang penelitian.
c. Observasi
Penelti melakukan observasi atau pengamatan langsung ke
lapangan untuk mengumpulkan data-data tentang dari
Program Acara Jika Aku Menjadi yang dijadikan objek dalam
penelitian
6.6.6.6. Subjek dan Objek PenelitianSubjek dan Objek PenelitianSubjek dan Objek PenelitianSubjek dan Objek Penelitian
Subjek dari penelitian adalah respon mahasiswa semester
V, fakultas dakwah dan komunikasi, UIN Syahid Jakarta.
Sedangkan yang dijadikan objek penelitian adalah Program Acara
Jika Aku Menjadi di Stasiun televisi Trans TV.
7.7.7.7. Teknik Pengolahan dan Analisis DataTeknik Pengolahan dan Analisis DataTeknik Pengolahan dan Analisis DataTeknik Pengolahan dan Analisis Data
Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, data
yang ada cdiolah. Dengan teknik analisis data dari penelitian ini
adalah dengan :
a. Rata-rata (Mean)
Analisis rata-rata digunakan untuk menentukan kategori dari
setiap skala penelitian, berikut adalah persamaan rata-rata
(mean) :
MEAN (RATA-RATA) 1=Χ
=∑ in
µ
Atau 1 2 3 ...x x x xn
meann
+ + + +=
b. Standar Deviasi
Sama halnya seperti rata-rata, standar deviasi juga digunakan
untuk menentukan kategori dari setiap skala, berikut adalah
persamaannya:
2x
SDN
Σ=
Keterangan :
SD = Standar Deviasi
∑ = Jumlah deviasi dari rata-rata kuadrat
N = Jumlah individu
c. Chi-Kuadrat
Analisis Chi-Kuadrat digunakan untuk menentukan apakah
terdapat hubungan dari objek penelitian yaitu antara jenis
kelamin dengan kategori dari skala Kognitif, Afektif dan
Konatif, berikut adalah persamaan Chi-Kuadrat :
2
02( )h
h
f fX
f
−=
Keterangan :
X : Chi kuadrat
fo : Frekuensi yang di peroleh
fh : frekuensi yang di harapkan
Ada beberapa teknis analisis data yang lainnya, selain cara
diatas, yaitu :
d. Evaluating, memeriksa jawaban-jawaban responden untuk
diteliti, ditelaah dan dirumuskan pengelompokannya untuk
memperoleh data yang akurat.
e. Frekuensi, mentabulasi atau memindahkan jawaban-jawaban
responden ke dalam tabel, kemudian dicari prosentasenya
untuk kemudian dianalisa, dengan menggunakan persamaan
berikut :
%100xN
FP =
Keterangan :
P = Besar Prosentasenya
F = Frekuensi (Jumlah jawaban responden)
N = Jumlah responden13
f. Kesimpulan, memberikan kesimpulan dari hasil analisa dan
penafsiran data.
Dalam prakteknya, peneliti menggunakan bantuan Software
SPSS 13 untuk mendapatkan hasil yang nantinya akan dianalisis.
8.8.8.8. Variabel PenelitianVariabel PenelitianVariabel PenelitianVariabel Penelitian
Berdasarkan kerangka teori dalam penelitian ini maka
penelitian tentang Respons Mahasiwa Semester VI Fakultas
Dakwah dan Komunikasi UIN Syahid Jakarta menetapkan dua
variabel terpengaruh (variabel dependent) adalah program acara
Jika Aku Menjadi di Trans TV dan variabel pengaruh (variabel
independent) adalah mahasiswa Semester VI Fakultas Dakwah
dan Komunikasi UIN Syahid Jakarta.
13 Anas Sarjono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Grafindo Persada, 1997), hal. 40
9.9.9.9. Definisi Operasional Definisi Operasional Definisi Operasional Definisi Operasional
Definisi operasional menyatakan bagaimana operasi atau
kegiatan harus dilakukan untuk memperoleh data atau indicator
yang menunjukan konsep dimaksud. Definisi inilah yang
diperlukan dalam penelitian karena definisi ini menghubungkan
konep atau konstruk yang diteliti dengan empiriK.14
Dalam penelitian ini definisi operasional didapat dari
variabel penelitian, yaitu variabel independent dan dependent.
Variabel yang mempengaruhi disebut disebut variable penyebab,
variable bebas atau independent variable (X), sedangkan variable
akibat disebut variable tidak bebas, terikat atau dependent
variable(Y).15 Dalam penelitian ini, ada sesuatu hal yang akan
dilihat berdasarkan variable yang ada. Hal tersebut dapat di
gambarkan sebagai berikut :
VariaVariaVariaVariabel Independentbel Independentbel Independentbel Independent Variabel DependentVariabel DependentVariabel DependentVariabel Dependent
14
Irawan Soerhatono, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hal
29
15 Arikunto, Prosedur Penelitian, hal 97
Respon MahasiswaRespon MahasiswaRespon MahasiswaRespon Mahasiswa
Efek Kognitif
Efek Afektif
Program Program Program Program TelevisiTelevisiTelevisiTelevisi
Waktu program
Materi program
Talent
Narasumber
a.a.a.a. Variabel Variabel Variabel Variabel IndIndIndIndependentependentependentependent....
Variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam
variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif
maupun negative bagi variabel dependen nantinya.
1)1)1)1) Respons MahasiswaRespons MahasiswaRespons MahasiswaRespons Mahasiswa
Suatu tanggapan, sikap dan reaksi terhadap
stimulus atau rangsangan yang diterima oleh komunikan
dari komunikator, dalam hal ini tanggapan yang diberikan
oleh mahasiswa Konsentrasi Jurnalistik semester V
Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syahid Jakarta.
Dalam bahasan respons, ada dua macam respons, positif
dan negative. Berbicara tentang respons, berbicara pula
tentang efek media massa, yang meliputi :
a) Efek Kognitif
(1) Definisi Operasional
Adalah efek secara pengetahuan, terjadi bila
ada perubahan pada apa yang diketahui, difahami
atau persepsi khalayak.
(2) Indikator
(a) Mahasiswa mendapat pengetahuan yang tidak ia
ketahui sebelumnya.
(b) Mahasiswa mengetahui tentang program Jika
Aku Menjadi
(c) Mahasiswa dapat membandingkan dengan
reality show lainnya
b) Efek Afektif
(1) Definisi Operasional
Merupakan perasaan yang timbul bila ada
perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi atau
dibenci khalayak.
(2) Indikator
(a) Mahasiswa merasakan perubahan pada dirinya
setelah menonton program Jika Aku Menjadi
(b) Mahasiswa menyukai materi yang ditawarkan
dalam program Jika Aku Menjadi
c) Efek Konatif
1) Definisi Operasional
Merupakan tingkah laku atau sikap yang
merujuk pada perilaku nyata yang dapat diamati
yang meliputi pola tindakan, kegiatan, atau
kebiasaan berprilaku.
2) Indikator
(a) Mahasiswa lebih bersyukur atas karunia ALLAH
(b) Mahasiswa rajin menjalankan kewajiban agama
seperti zakat.
(c) Mahasiswa lebih sensitive terhadap
limgkungannya.
b.b.b.b. Variabel Variabel Variabel Variabel DDDDependent,ependent,ependent,ependent, variabel yang menjadi perhatian utama
dalam sebuah pengamatan.
1)1)1)1) Program Jika Aku MenjadiProgram Jika Aku MenjadiProgram Jika Aku MenjadiProgram Jika Aku Menjadi
a) Definisi Operasional
Rangkaian acara dari sebuah televisi dan dapat
berupa siaran kata atau musik, dan reality show.
b) Indikator
(1) Waktu Program, Suatu hal yang menunjukan
ketepatan atau tidaknya sebuiah program.
(2) Materi Program, Hal-hal atau informasi yang
diberikan oleh program Jika Aku Menjadi baik
berupa pengetahuan, perasaan, dan tingkah laku.
(3) Talent, Seseorang yang tinggal selama satu minggu
dengan narasumber
(4) Narasumber, orang yang yang dalam keterbatasan
ekonomi
(5) Tim Kreatif, Merancang seluruh kegiatan
pelaksanaan program
E.E.E.E. Sistematika PenulisanSistematika PenulisanSistematika PenulisanSistematika Penulisan
Dalam skripsi ini penulis membahas lima bab dan masing-
masing bab terdiri dari sub bab, yakni :
Bab I PendahuluanPendahuluanPendahuluanPendahuluan, yang berisi latar belakang masalah,
perumusan dan pembatasan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II Kajian TeoritisKajian TeoritisKajian TeoritisKajian Teoritis yang membahas tentang respons afektif,
kognitif dan konatif
Bab III Gambaran Umum ObGambaran Umum ObGambaran Umum ObGambaran Umum Objek Penelitianjek Penelitianjek Penelitianjek Penelitian
Bab IV Hasil dan Analisa dataHasil dan Analisa dataHasil dan Analisa dataHasil dan Analisa data, hasil proses analisa data yang
berupa penjelasan teoritik secara kuantitatif dan statistik
Bab V Penutup,Penutup,Penutup,Penutup, membahas kesimpulan dan saran-saran
BAB IIBAB IIBAB IIBAB II
KAJIAN TEORITISKAJIAN TEORITISKAJIAN TEORITISKAJIAN TEORITIS
A.A.A.A. Ruang Lingkup Ruang Lingkup Ruang Lingkup Ruang Lingkup responsresponsresponsrespons
1.1.1.1. Pengertian Pengertian Pengertian Pengertian responsresponsresponsrespons
Respons dalam kamus besar Bahasa Indonesia berarti
tanggapan, reaksi, jawaban.16 Sedangkan dalam kamus besar ilmu
pengetahuan, respons adalah reaksi psikologi metabolic terhadap
tibanya suatu rangsang; ada yang bersifat otonomis seperti refleks
dan reaksi emosional langsung, ada pula yang bersifat terkendali.17
Respons dapat diartikan pula ketika seseorang memberikan
reaksinya melalui pemikiran, sikap dan perilaku. Sikap yang ada
pada seseorang akan memberikan warna pada perilaku atau
perbuatan seseorang.
Dengan kita mengetahui sikap seseorang, berarti kita dapat
menebak bahkan menarik kesimpulan bagaimana responss yang
ada. Sikap dan perilaku satu sama lain saling berkaitan, perilaku
yang ditunjukkan seseorang merupakan sebuah sikap yang ada
pada diri orang tersebut. Dari bermacam-macam pendapat, kita
dapat menarik pendapat bahwa sikap adalah: "Merupakan
organisasi pendapat, keyakinan seseorang mengenai objek atau
16 Deppend, KBBI edisi ketiga, (Jakarta:Balai Pustaka, 2002), h. 952.
17 Save D Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan,( Jakarta: Lembaga Pengkajian dan
Kebudayaan Nusantara, 1997), h.964.
situasi yang relatif ajeg, yang disertai adanya perasaan
tertentu,dan memberikan dasar kepada orang tersebut untuk
membuat responss atau berprilaku dalam cara yang tertentu yang
dipilihnya".18
Berbicara tentang teori respons, maka berbicara pula tentang
efek media massa. Seperti dinyatakan Donald K Robert (Schramm
dan Roberts, 1977: 359), ada yang beranggapan bahwa efek
hanyalah "perubahan prilaku manusia setelah diterpa pesan media
massa".19 Efek komunikasi massa dalam buku Psikologi
Komunikasi, Jalaluddin Rahmat ada 3: dapat berupa
kognitif(secara pengetahuan), terjadi bila ada perubahan pada apa
yang diketahui, difahami atau dipersepsi khalayak. Efek
afektif(perasaan) timbul bila ada perubahan pada apa yang
dirasakan, disenangi atau dibenci khalayak. Efek
behavioral(tingkah laku/sikap) merujuk pada prilaku nyata yang
dapat diamati; yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatan atau
kebiasaan berprilaku.20 Sikap seseorang dapat menunjukkan
respons positif ataupun negatif, berkaitan dari segi afektif, kognitif,
hingga behavioral. Dalam efek media massa, salah satunya adalah
radio, maka respons dari seseorang bisa saja menyentuh aspek
kognitif (pengetahuan) berkaitan dengan peran radio sebagai
penyampai informasi juga media pendidikan, atau konatif
18 Bimo Walgito, Psikologi Sosial suatu pengantar, ( Yogyakarta: Andi, 2002), h.110-
111. 19
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2004),
h.218 20 I-Bid, h.219
(perasaan) berkaitan dengan salah satu sifat radio yaitu auditif,
sehingga jika ada program yang menyentuh hati lewat kata-kata,
maka perasaan kita akan tersentuh dan memberikan reaksi. Radio
juga dapat memberikan efek behavioral (tingkah laku), dengan
salah satu fungsi radio sebagai media pembujuk, maka informasi
yang ada dalam radio dapat bersifat informasi pragmatis yang
menyentuh dunia perindustrian, maka dengan hal tersebut,
pendengar dapat saja tertarik dan bergerak untuk membeli.
Respons dapat terjadi karena ada stimulus (rangsangan) dari luar
maupun dalam terhadap organisme. Stimulus adalah kekuatan-
kekuatan dari luar atau dari dalam yang bekerja terhadap suatu
reseptor. Dalam diri organisme itu sendiri terdapat perangsang
yang mendorong seluruh bagian-bagiannya. Responsse adalah
setiap kegiatan yang ditimbulkan oleh suatu stimulus
(perangsang).21
2.2.2.2. MacamMacamMacamMacam----macam macam macam macam responsresponsresponsrespons
Dalam ilmu komunikasi, kita mengenal adanya teori S-O-R,
teori S-O-R ini merupakan singkatan dari stimulusstimulusstimulusstimulus----organismorganismorganismorganism----
responsresponsresponsrespons. Pada bahasan sebelumnya kita telah membahas sikap dan
perilaku, yang keduanya merupakan bagian dari respons.
Berbicara mengenai ruang lingkup respons, menurut stimulus
respons ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap
stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan
21 Agus Sujanto, Psikologi Umum,( Jakarta: Bumi Aksara, 2004), h.78.
Response
(Perubahan sikap)
Stimulus
Organisme:
• Perhatian
• Pengertian
• Penerimaan
memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan.
Prof Dr Mar’at dalam bukunya Sikap Manusia, perubahan serta
pengukurannya mengutip pendapat Hovland, Jannies, dan Kelley
yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga
variabel penting, yaitu :
a. Perhatian
b. Pengertian
c. Penerimaan22
Model teori ini dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar di atas menunjukkan bahwa pesan yang disampaikan
kepada komunikan mungkin diterima atau ditolak. Komunikasi akan
berlangsung jika komunikan menaruh perhatian setelah itu
pengertian lalu kemampuan komunikan menerima dan mengolah
22 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi,( Bandung:Citra Aditya
Bakti, 2003), h 254-255.
inilah yang pada akhirnya melanjutkan ke proses berikutnya, yang
kemudian melahirkan respons.
Macam-macam respons atau bentuk-bentuk respons yang
diartikan sebagai tanggapan dapat dibedakan berdasarkan indera
yang digunakan, menurut asalnya ataupun ikatannya. Respons
dapat berarti juga merupakan tanggapan dari seseorang akan
sesuatu yang dihadapainya. Berdasarkan indera yang dipakainya
tangggapan menjadi lima macam. Dalam hal ini Abu Ahmadi
mengatakan : “menurut indera yang digunakan tanggapan dapat
dibagi menjadi lima macam, yaitu : tangggapan pengadilan,
tanggapan baru, tanggapan pengecap, tanggapan pendengaran,
dan tanggapan peraba, menurut ikatannya, tanggapan dapat dibagi
menjadi dua macam, yaitu tanggapan keberadaan dan tanggapan
pengamatan.”23
Dalam pembahasan teori-teori,respons tidak lepas dari
pembahasan proses teori komunikasi, karena respons merupakan
timbal balik dari apa yang dikomunikasikan terhadap orang-orang
yang terlibat proses komunikasi. Komunikasi menampakkan jalinan
system yang utuh dan signifikan, sehingga proses komunikasi
hanya akan berjalan secara efektif dan efisien apabila unsur-unsur
didalamnya terdapat keteraturan.24
23 Abu Ahmadi, Psikologi Belajar, Reneka Cipta, Jakarta 1992, hal. 36
24 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, Bandung: PT
Rosdakrya, 1999, hal.18
Sender Encoding
media
Message
Decoding Receiver
Noise
Response Feedback
Dalam model proses komunikasi yang ditampilkan oleh Philip
Kotler dalam bukunya, Marketing Management, berdasarkan
paradigma Lasswell:
Ini adalah bagan unsur-unsur dalam komunikasi:
a. Sender : Komunikator yang menyampaikan pesan kepada
seseorang atau sejumlah orang.
b. Encoding : Penyandian, yakni proses pengalihan pikiran kedalam
bentuk lambang.
c. Message : Pesan yang merupakan seperangkat lambang
bermakna yang disampaikan komunikator.
d. Media : Saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari
komunikator kepada komunikan.
e. Decoding : Pengawasandian, yaitu proses dimana komunikan
menetapkan makna pada lambang yang disampaikan
oleh komunikator kepadanya.
f. Receiver : Komunikan yang meneriam pesan daari komunikator
g. Responsse : Tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan
setelah diterpa pesan
h. Feedback : Umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila
tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator.
i. Noise : Gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses
komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh
komunikan, yang berbeda dengan pesan yang
disampaikan oleh komunikator kepadanya.
Model diatas menegaskan faktor-faktor kunci dalam komunikasi
efektif.25
Pada model diatas, terdapat responsse yang merupakan
tanggapan dari komunikan terhadap pesan yang dikirim oleh
komunikator melalui media komunikasi, setelah itu terjadilah umpan
balik terhadap komunikator/yang mengirimkan pesan. Ketika
komunikan menanggapi baik, maka respons tersebut adalah positif,
begitupun sebaliknya, jika komunikan menanggapi tidak baik, maka
respons tersebut adalah negatif.
B.B.B.B. TelevisiTelevisiTelevisiTelevisi
1.1.1.1. PengPengPengPengertian Televisiertian Televisiertian Televisiertian Televisi
Dalam bahasa Inggrisnya Televisi ini disebut dengan :
Televison. Istilah “Television” berasal dari perkataan Yunani : Tele
25 Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek,(, Bandung: Remaja Rosdakarya,
2003), h.18-19.
artinya : far, off, jauh. Ditambah dengan : Vision yang berasal dari
bahasa Latin vision, yang artinya to see, melihat. Jadi artinya
secara harfiah, melihat jauh.26
Media komunikasi jarak jauh dengan penayangan gambar
dan pendengaran suara, baik melalui kawat maupun secara
elektronmagnetik tanpa kawat. (Berasal dari bahasa Yunani “tele”
yang berarti jauh dan “vision” yang berarti penglihatan).
2.2.2.2. Sejarah Televisi di IndonesiaSejarah Televisi di IndonesiaSejarah Televisi di IndonesiaSejarah Televisi di Indonesia
Tahun 1962 tonggak pertelevisian nasional Indonesia
dengan beroperasinya TVRI. Pada perkembangannya TVRI menjadi
alat strategis pemerintahan dalam banyak kegiatan, mulai dari
kegiaan sosial hingga kegiatan-kegiatan politik. Selama beberapa
dekade TVRI memegang monopoli penyiaran di Indonesia, dan
menjadi “corong” pemerintah. (Dalam, Menanggung jawab sosial
Televisi, penulis Ruspadia Saktiyanti Jahja dan Muhamad Irvan,
diterbitkanFordFoundation,Januari2006).
Televisi merupakan media temuan orang-orang Eropa.
Perkembangan pertelevisian di dunia ini sejalan dengan kemajuan
teknologi eletronika, yang bergerak pesat sejak ditemukannya
transistor oleh WilliamSockley dan kawan-kawan pada tahun 1946.
Transistor yang dibuat dari pasir silicon yang banyak terdapat di
lembah silicon di California Amerika Serikat ini merupakan benda
26
Palapah, M.O. Drs., Syamsudin, Atang, Drs., 1983. Studi ilmu Komunikasi. Bandung :
Fakultas Ilnu komunikasi Universitas Padjajaran, hal. 83
sebesar pasir yang berfungsi sebagai penghantar listrik bebas
hambatan. Transistor ini sanggup menggantikan fungsi tabung
(vaccum tube) yang diciptakan oleh Lee de Forest pada tahun 1912.
Tahun 1923 Vladimir Katajev Zworykin berhasil menciptaan
televisi elektris. Dan tahun 1930 Philio T. Farnswort menciptakan
televisi. Perkembangannya pada tahun 1939 Paul Nipkow
melahirkan televisi mekanik. Hal ini dibuktikan saat New York
World’s Fair. Dipamerkan televisi berukuran 8 x 10 inci. Dai sinilah
akhirnya berkembang pesawat televisi yang kita kenal sekarang.
Sementara untuk pertamakalinya gambar televisi terlihat tahun
1920 di Amerika Serikat.
3.3.3.3. SiarSiarSiarSiaran televisi di Indonesiaan televisi di Indonesiaan televisi di Indonesiaan televisi di Indonesia
Televisi melalui TVRI, sejak ada di Indonesia 23 Agustus
1962 tepatnya saat pagelaran Asian Games IV. Sebuah karya
fenomenal Bung Karno pendiri bangsa ini, dalam pemanfaatan
teknologi tinggi.Menurut, Askurifai Baksin, praktisi Jurnalistik
sekaligus pakar komunikasi dari Universitas Islam Bandung,
membagi empat tahapan Pembaruan Pertelevisian di Indonesia.
a. Era Pertelevisan Pertama di Indonesia
Ada empat tahapan perkembangan pertelevisian di
Indonesia, di awali dengan munculnya stasiun TVRI, melalui
deregulasi Departemen Penerangan republik Indonesia.
Tepatnya tanggal 3 Mei 1971. Dalam era ini televisi dipahami
sebagai siaran-siaran dalam bentuk suara dan gambar yang
dapat ditangkap (dilihat dan didengarkan) oleh umum, baik
dengan sistem pemancaran lewat gelombang-gelombang
elektromagnetik maupun lewat kabel-kabel. (television cable).
Wewenang untuk menyelenggarakan siaran televisi hanya ada
pada pemerintah, dalam hal ini Deppen, c.q. Direktorat
Televisi/Televisi Republik Indonesia.
b. Era Pembaruan Tahap Dua
Penyiaran pertelevisian di Indonesia menelorkan lima hal
baru, yaitu siaran relai, antena parabola, sistem distribusi, dan
closed circuit. Siaran televisi adalah siaran-siaran dalam bentuk
gambar dan suara yang ditangkap langsung untuk dilihat dan
didengar oleh umum. Baik melalui pemancaran gelombang
radio dan atau kabel maupun serat optic. Sedangkan stasiun
relay, stasiun yang meneruskan siaran televisi dari stasiun
pemancar ke arah sasaran yang dituju. Antena parabola adalah
perangkat telekomunikasi bukan milik TVRI atau penyelenggara
telekomunikasi untuk umum yang digunakan hanya untuk
menerima siaran televisi yang dipancarakan melalui satelit.
Sistem distribusi adalah sistem untuk menyebarluaskan siaran
televisi dengan menggunakan stasiun pemancar ulang dan atau
kabel maupun serat optic. Sistem closed circuit adalah system
penyiaran melalui kabel dan atau serat optik untuk khalayak
terbatas dalam bangunan atau lingkungan tertentu, baik yang
diterima dari acara televisi setempat dan atau melalui satelit
maupun yang dihasilkan dengan pemutaran kembali rekaman
video atau film.
c. Era Pembaharuan Tahap Tiga
Munculnya RCTI, Rajawali Citra Televisi Indonesia yang
mulai bersiaran pada 22 Pebruari 1988 – 24 Juli 1990. RCTI
sebagai pelaksana Siaran Saluran Terbatas (SST). Untuk
cakupan wilayah Jakarta dan sekitarnya. Siaran Saluran
Terbatas, harus menyertakan alat tambahan untuk dapat
menyaksikan tayangan RCTI.
d. Era Pembaharuan Tahap Empat
Lahirnya SCTV, TPI, ANTV, dan Indosiar . tanggal 24 Juli
1990 muncul keputusan Menteri penerangan, yang isinya antara
lain membuka kesempatan pihak swasta untuk melaksanakan
siaran televisi di Indonesia. 1 Agustus 1990 di Surabaya lahirlah
Surya Citra Televisi (SCTV). Mulai era ini penerima tayangan TV
swasta tidak lagi membutuhkan decoder/boster pada antena
penerima siaran televisi. SCTV yang bersiaran local pada 1990 –
1993 mencakup Surabaya dan sekitarnya, termasuk Denpasar -
Bali, pada 30 Januari 1993 SCTV diperbolehkan siaran secara
nasional, namun harus berkedudukan di Ibukota Jakarta.
Menyusul Televisi Pendidikan Indonesia – TPI,
Berdasarkan perjanjian kerjasama antara TPI dan Yayasan
TVRI. 30 Januari 1993 hadir ANTV. PT. Cakrawala Andalas
Televisi berkedudukan di Jakarta. Sebelumnya ANTV adalah
gabungan dari PT. Cakrawala Andalas Televisi Bandar Lampung
dan PT. Cakrawala Bumi Sriwijaya Televisi Palembang.
Menyusul PT. Indosiar Visual Mandiri, pada 18 Juni 1992.
Televisi di Indonesia pada masa itu didasari pertama, penyiaran
televisi di Indonesia sebagai media komunikasi massa
elektronik yang diyakini mempunyai kemampuan tinggi dalam
menyebarluaskan informasi guna menunjang percepatan usaha
pembangunan bangsa dan Negara. Kedua, sebaliknya tingkat
keberhasilan pembangunan bangsa dan Negara dewasa ini
telah mendorong pula pesatnya perkembangan penyiaran
televisi. Ketiga, pesatnya perkembangan televisi ini harus
dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kepentingan nusa bangsa,
dan Negara dengan menghindarkan kemungkinan timbulnya
dampak-dampak negative di bidang ideology, politik, ekonomi,
sosial-budaya, pertahanan, dan bidang teknologi penyiaran
televisi itu sendiri.
Setelah era Reformasi bergilir, pemerintahan Soeharto
jatuh. Habibie naik takhta, era inilah banyaknya deregulasi di
bidang pengelolaan informasi dan komunikasi. Dilanjutkan era
pemerintahan Gusdur. Departemen penerangan dibubarkan.
Berdirilah stasiun televisi swasta nasional yang berkedudukan
di Jakarta. a.l Metro TV lahir pada Juli 2000 diresmikan oleh
Presiden R.I ketika itu Abdurahman Wahid. Selanjutnya Trans
TV, Lativi, Global TV, dan TV - Tujuh.27
4.4.4.4. Televisi Televisi Televisi Televisi sebagaisebagaisebagaisebagai alat komunikasi massa alat komunikasi massa alat komunikasi massa alat komunikasi massa
Komunikasi massa (mass communication) adalah
komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat
kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi), yang dikelola oleh
suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan
kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat,
anonym dengan heterogen. Pesan-pesannya bersifat umum,
disampaikan secara cepat, serentak dan sepintas (khususnya
media elektronik). Komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok
dan komunikasi organisasi berlangsung juga dalam proses untuk
mempersiapkan pesan yang disampaikan media massa ini28
Bentuk komunikasi yang menggunakan sarana-sarana teknik
yang mampu menyampaikan pesan kepada suatu khalayak yang
besar dalam waktu relative singkat atau bahkan secara langsung.
Ciri utamanya, penyampaian pesan atau gagasan itu dilakukan
orang yang bekerja pada media massa29
Komunikasi melalui media massa modern, yang meliputi
surat kabar yang mempunyai sirkulasi yang luas, siaran radio dan
televisi yang ditujukan kepada umum, dan film yang dipertunjukan
27 www.google.com
28 Abdurachman, Oemi, MA.,2001, dasar-dasar Public Relations. Cetakan Keduabelas.
Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, hal. 75 29
Mulyana Dedy, 2004. Ilmu Komunikasi. Cetakan pertama. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya hal 75
di gedung bioskop. Komunikasi massa menyiarkan informasi,
gagasan, dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah
yang banyak dengan menggunakan media. Komunikasi massa
bersifat umum, karena pesan komunikasi yang disampaikan melalui
media massa adalah terbuka untuk semua orang. Benda-benda
tercetak, film, radio dan televisi apabila dipergunakan untuk
keperluan pribadi dalam lingkungan organisasi yang tertutup, tidak
dapat dikatakan komunikasi massa.
Komunikasi massa adalah pernyataan manusia yang
ditujuan kepada massa dengan bentuk dari komunikasi massa
antara lain jurnalistik, public relation, penerangan, propaganda,
agitasi, advertising, public speaking, publicity, pertunjukan, dan
komunikasi Internasional.30
BAB IIIBAB IIIBAB IIIBAB III
GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIANGAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIANGAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIANGAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
A.A.A.A. Profil CompanyProfil CompanyProfil CompanyProfil Company
30 Palapah, M.O. Drs., dan Syamsudin, Atang, Drs., 1983. Studi Ilmu Komunikasi.
Bandung : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran, hal. 09
1.1.1.1. Profil Trans TVProfil Trans TVProfil Trans TVProfil Trans TV
TTTTrans TVrans TVrans TVrans TV atau Televisi Transformasi IndonesiaTelevisi Transformasi IndonesiaTelevisi Transformasi IndonesiaTelevisi Transformasi Indonesia adalah
sebuah stasiun televisi swasta Indonesia, yang dimiliki oleh
konglomerat Chairul Tanjung dengan grup Para-nya. Stasiun ini
melakukan siaran pertama kali pada tahun 2001.Dengan motto Milik
Kita Bersama, konsep tayang stasiun ini tidak banyak berbeda
dengan stasiun swasta lainnya. Trans TV adalah anak perusahaan
PT Trans Corpora. Logo Trans TV berbentuk Berlian, yang
menandakan keindahan dan keabadian. Kilauannya mereflesikan
kehidupan dan adat istiadat dari berbagai pelosok daerah di
Indonesia sebagai simbol pantulan kehidupan serta budaya
masyarakat Indonesia. Huruf dari jenis serif, yang mencerminkan
karakter abadi, klasik, namun akrab dan mudah dikenali.
2.2.2.2. Visi Visi Visi Visi TransTransTransTrans TV TV TV TV
Menjadi televisi terbaik di Indonesia maupun ASEAN,
memberikan hasil usaha yang positif bagi stakeholders,
menyampaikan program-program berkualitas, berperilaku
berdasarkan nilai-nilai moral budaya kerja yang dapat diterima oleh
stakeholders serta mitra kerja, dan memberikan kontribusi dalam
meningkatkan kesejahteraan serta kecerdasan masyarakat.
3.3.3.3. MisiMisiMisiMisi Trans TV Trans TV Trans TV Trans TV
Wadah gagasan dan aspirasi masyarakat untuk
mencerdaskan serta mensejahterakan bangsa, memperkuat
persatuan dan menumbuhkan nilai-nilai demokrasi.
4.4.4.4. ManagementManagementManagementManagement Trans TV Trans TV Trans TV Trans TV
PT. Televisi Transformasi Indonesia (Trans-TV) merupakan
perusahaan yang dimiliki PT. Para Inti Investindo yang merupakan
kelompok usaha dibawah bendera Para Group.
Trans TV memperoleh izin siaran nasional dari pemerintah
pada bulan Oktober 1998 setelah lulus dari ujian kelayakan yang
dilakukan tim antar departemen.
Jajaran Direksi Trans-TV terdiri dari:
President Commissioner : Chairul Tanjung
President Director : Wishnutama
Finance & Human Resources Director : Warnedy
Sales & Marketing Director : Atik Nurwahyuni Sulistiowati
5.5.5.5. Siaran Trans TVSiaran Trans TVSiaran Trans TVSiaran Trans TV
Trans-TV mulai mengudara secara teknis pada tanggal 22
Oktober 2001 di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi
dengan pola teknik selama beberapa jam perhari. Pada tanggal 25
Oktober mulai menyiarkan program yang bertajuk TransTune-in,
sekaligus meluaskan jangkauan siaran hingga wilayah bandung
dan sekitarnya. Pada tanggal tersebut Trans-TV telah mulai
menyiarkan siaran langsung upacara peresmian Bandung
Supermall, kawasan perbelanjaan paling luas di Ibukota Jawa
Barat ini.
Program Trans-Tune-In dikemas dengan gaya radio untuk
memperkenalkan Trans-TV pada masyarakat. Pada tahap ini, dua
pembawa acara membawakan kuis interaktif guna memikat calon
penonton, sambil menyuguhkan rangkaian video-klip. Divisi
pemberitaan menyajikan program Jelajah, yang berisi paket-paket
feature. Pada akhir pekan, para pecandu bola dapat menikmati
siaran langsung kompetisi sepak bola dapat menikmati siaran
langsung kompetisi sepak bola spanyol, La Liga.
Pada tanggal 15 Desember 2001 Trans TV memulai siaran
perdana tepatnya pukul 17.00 WIB dengan mengawali siaran
langsung launcing dari Gedung Trans TV.
Secara berurutan, menara-menara pemancar di Yogyakarta
yang juga mencakup kota Solo, Semarang, Surabaya dan terakhir
Medan, mulai berfungsi, sehingga memperluas jangkauan siaran
TransTV ke wilayah-wilayah Utama Indonesia.
Kalangan pertelevisian menjadikan tujuh kota ini sebagai
indicator untuk dasar perhitungan AC Nielsen untuk mengetahui
popularitas dari suatu program maupun TV Station, dimana jumlah
penonton televisi permenit dihitung dengan metode random
sampling dengan bantuan people meter.Berkat perencanan yang
baik TransTV bisa memperoleh alokasi frekuensi UHF yang rata-
rata paling rendah dibandingkan stasiun-stasiun televisi lain. Kanal
frekuensi yang rendah ini memudahkan penonton mencari
gelombang siaran TransTV.
6.6.6.6. TeknologiTeknologiTeknologiTeknologi Trans TV Trans TV Trans TV Trans TV
Sejak awal, Trans-TV dibangun untuk bisa menggunakan
teknologi digital penuh, mulai dari tahap pra-produksi hingga
paska-produksi serta siaran. Tapi karena sistem penyiaran di
Indonesia masih menggunakan system analog, keluaran (output)
yang bersifat digital ini, pada menera diubah menjadi analog.
Walaupun demikian, pemirsa akan dinikmati tayangan audio visual
yang lebih jernih dan bersih. Kelak jika system penyiaran di
Indonesia sudah beralih ke system digital, Trans-TV hanya perlu
memodifikasi pemancar-pemancarnya saja.
Selain keluaran yang lebih baik, teknologi digital juga
memungkinkan proses kerja yang lebih efisien. Peran Kaset (video
tape) nyaris hilang, karena semua materi produksi mengalir dari
satu server ke server komputer lainnya, melalui jaringan kabel
optic yang terpasang di seluruh gedung. Keempat studio juga
terintegrasi satu sama lain, sehingga memungkinkan siaran yang
simultan. Kesemuanya ini membuat Trans-TV mampu dioperasikan
oleh lebih sedikit orang saja.
7.7.7.7. LokasiLokasiLokasiLokasi Transmisi Transmisi Transmisi Transmisi
a. Jakarta, Jl. H. Saaba, Joglo, Jakarta Barat
b. Bandung, Jl. Terusan Kolonel Masturi, Desa Panyandaan, Kec.
Jambu Dipa, Kabupaten Bandung
c. Semarang, Jl. Raya Bukit Gombel, Kodya Semarang
d. Yogyakarta & Solo, Dusun Salaran, Desa Ngoro-oro, Kec.
Pathuk, Kab. Gunung Kidul
e. Surabaya, Jl. Sambi Sari, Desa Lontar, Kec. Karang Pilang,
Kodya Surabaya
f. Medan, Desa Bandarbaru, Kec. Sibolangit, Kab. Deli Serdang
g. Makassar, Bukit Gowa Kecamatan Gowa Kotamadya
Ujungpadang Prop. Sulawesi Selatan
h. Batam, Sekupang Pulau Batam
i. Cirebon, Jl. Raya Singkup No. 4B, Desa Singkup Kecamatan
Pasawahan Kabupaten Kuningan Propinsi Jawa Barat
j. Palembang, Jl. Kapt. A. Rivai Kelurahan No. 31F Ilir III
Kecamatan Ilir Timur II Kotamadya Palembang 30126 Propinsi
Sumatera Selatan
k. Madiun, Komplek Pemancar TV Dusun Duwet Rt 028 Rw 005
Desa Plaosan, Kec. Plaosan Kabupaten Magelang – Madiun
63361 Jawa Timur
l. Manado, Kelurahan Bumi Nyiur Kecamatan Wanea Manado,
Sulawesi Utara
m. Pekanbaru, Jl. Hang Tuah Ujung Gg. Abdul Malik Kel. Sail, Kec.
Tenayan Raya Pekanbaru – Riau 28885
n. Denpasar, Jl. Gunung Payung Banjar Tanti Giri, Desa Kutuh
Kec. Kuta Selatan Kab. Badung Bali
o. Jayapura, Komplek Pemancar TVRI Bukit Polimak Kota
Jayapura
p. Purwokerto, Desa Kaliwedi Kec. Kebasen Kab. Banyumas No.
20 Banyumas 53192
q. Tegal, Dsn. Bulak, Desa Gantungan Kec. Jatinegara Kab. Tegal
Propinsi Jawa Tengah
r. Malang, Dusun Gresel, Desa Oro Oro Ombo, Kec. Batu Kodya
Batu Propinsi Jawa Timur 65316
s. Banjarmasin, Jl. Pramuka, Komp. Semanda Rt 20 Kel. Sungai
Lulut Kec. Banjarmasin Timur Kotamadya Banjarmasin Propinsi
Kalimantan Selatan 70238
t. Lampung, Jl. H. Agus Salim, Kel. Sukadanaham, Kec. Tanjung
Karang Barat Bandar Lampung
u. Balikpapan, Jl. Gunung Rambutan Rt 10/Rw 3 Kelurahan Karang
Rejo Kecamatan Balikpapan Tengah Kota Balikpapan
v. Padang, Jl. Merpati Utara Rt 09/Rw 03 Ulu Gadut Kel.
Limaumanis Selatan Kecamatan Pauh Kotamadya Padang
w. Samarinda, Kawasan Pemancar TVRI Ds. Simpanag Pasir Rt.22
Kec. Salaran, Gn. Lampu Samarinda Sebrang
x. Aceh, TVRI Banda Aceh, Jl. Jend. Sudirman Mata ie Kec. Darul
Imarah
y. Mataram, Radio Gemini, Jl. Bung Karno No. 22 Mataram Lombok
Nusa Tenggara Barat 83121
z. Ambon, TVRI Ambon, Bukit Greser, Gunung Nona Ambon
aa. Jambi, Jl. Kenali Besar, Kec. Kota Batu Jambi
bb. Pontianak. Gg. Karya Baru I, Kel. Parit Tokaya, Kec. Pontianak
Selatan, Kota Pontianak, Propinsi Sulawesi Tengah
cc. Palu, Kel. Tondo, Kec. Palu Timur, Kota Palu Propinsi Sulawesi
Tengah
dd. Ternate, Kel. Jati, Kec. Kota Ternate Selatan, Kota Ternate
Propinsi Maluku Utara
8.8.8.8. InvestasiInvestasiInvestasiInvestasi
Trans-TV dibangun dengan modal investasi sebesar Rp. 600
milyar. Dana sebesar ini berasal dari group para sebesar Rp. 300
milyar dan Rp. 300 milyar sisanya berupa dana pinjaman komersial
dari Bank Mandiri.
Melihat Prospek belanja Iklan pada tahun 2002, Trans-TV
optimis mampu menangguk pendapatan iklan yang cukup baik dan
bisa balik modal (break event) pada operasi tahun kedua, atau
pada tahun 2003. Jika target-target tersebut tercapai, Trans-TV
akan segera menjual bagian sahamnya pada masyarakat (go
public).
Dibawah label “Strategic Partnership TRANS TV – TV7, pada
awal Agustus 2006 telah ditanda tangani nota kesepakatan antara
Jakob Oetomo (JO) pemilik TV 7 dengan Chairul Tanjung (CT)
pemilik Trans TV.
Berdasarkan kesepakatan itu TRANS TV memiliki 49 % dari
saham TV 7, sesuai dengan batasan kepemilikan saham untuk
tambahan stasiun televisi sebagaimana ditetapkan undang-undang.
Dengan jumlah saham sebesar itu –Transcorps- sebagai pemilik
TRANS TV menjadi pemilik saham mayoritas kerena itu diberi
wewenang untuk memimpin pengelolaan TV 7. Dalam konteks ini
telah disepakati pada RUPS, tanggal 4 Agustus 2006, bertindak
sebagai Direktur Utama Wisnutama Kusbandio, Wakil Direktur
Utama merangkap Direktur Sales and Marketing Atiek Nur
Wahyuni. Dan Chairul Tanjung menjadi Presiden Komisaris,
sedangkan Wakil Presiden Komisaris Agung Adiprasetya beserta
dua Komisaris, Ishadi SK dan Asih Winata.
Bertepatan pada hari ulang tahun TRANS TV ke 5 pada
tanggal 15 Desember 2006 diadakan acara relaunch TV7 mnjadi
TRANS 7, dan lauching Trans Corp yang disiarkan live 4.5 jam.
Trans Corp singkatan dari Trans Corpora adalah payung
usaha Para Group dalam bidang Media, Lifestyle dan
Entertainment.
B.B.B.B. Profil JIKA AKU MENJADIProfil JIKA AKU MENJADIProfil JIKA AKU MENJADIProfil JIKA AKU MENJADI
1.1.1.1. PengantarPengantarPengantarPengantar
“J-A-M” (Jika Aku Menjadi...) adalah salah satu program
TRANS TV, yang menayangkan informasi tentang lika-liku
kehidupan orang dengan pekerjaan/profesi tertentu dari kalangan
masyarakat kelas bawah, namun segmentasi pemirsa adalah tetap
kelas A+B. Program ini selain dikemas secara menarik, juga
diharapkan bisa membangkitkan semangat toleransi dan
solidaritas sosial dari masyarakat kelas atas terhadap mereka yang
di kalangan bawah.
Di sinilah letak nilai edukasinya. Penonton yang dari kelas
segmen A+B diharapkan akan lebih memahami bagaimana
kehidupan masyarakat bawah, dan dengan demikian bisa lebih
berempati dan solider. Karena selama ini kalangan bawah itu hanya
mereka lihat dari permukaan.
2.2.2.2. Summary ProgramSummary ProgramSummary ProgramSummary Program
Nama Program : J-A-M (Jika Aku Menjadi....)
Jenis Program : Magazine
Tayang Perdana : 27 November 2007
Durasi : 30 menit termasuk comm-break, namun sejak
8 November 2008 menjadi 45 menit termasuk
commbreak.
Host : talent menjadi host dengan gaya verite.
Hari Tayang : Sabtu & Minggu
Semula tayang sekali sepekan pada hari Minggu pukul 18.00
WIB, tapi sejak 19 Juli 2008 mulai tayang Sabtu dan Minggu. Dan
sejak tanggal 8 November 2008, JAM ditayangkan pukul 17.30 –
18.15 WIB. Target Audience A+B ; Male & Female Situasi Produksi
Rumah, kediaman, tempat kerja dari figur masyarakat bawah yang
diprofilkan.
3.3.3.3. Konsep TayanganKonsep TayanganKonsep TayanganKonsep Tayangan
J-A-M adalah program majalah berita, yang menyuguhkan
informasi langsung seputar kehidupan kalangan kelas bawah
(pemulung, nelayan, buruh panggul pasar, kuli panggul pelabuhan,
petani penggarap, penangkap kalong, buruh pemetik jamur, tukang
kayu, tukang ojek sepeda, dll.)
Informasi dalam J-A-M ditujukan untuk memberi
pemahaman, empati atau simpati pada masyarakat bawah. Tidak
dengan cara karitas atau membagi-bagi uang/barang/renovasi
rumah (seperti program di stasiun-stasiun TV lain), tetapi dengan
menampilkan keseharian mereka di rumah, di lingkungan sekitar, di
tempat kerja, dan sebagainya.
Penonton dalam paket program ini diwakili oleh talent, yang
berasal dari (katakanlah) kelas A+B. Dalam tayangan ini akan
dieksploitasi “kekikukan dan benturan budaya” ketika talent harus
belajar memahami, dan menyesuaikan diri dengan kondisi
narasumber/ orang kelas bawah yang diprofilkan.
Misalnya, bagaimana talent (dengan tampilan urban), yang
biasa menggunakan toilet duduk a la budaya Barat, harus belajar
buang air besar di WC kali atau di sawah. Atau, bagaimana talent
yang biasa makan di KFC atau Hoka-Hoka Bento, harus makan
cuma dengan nasi+ikan asin murahan, bahkan nasi aking (nasi basi
yang dijemur dan lalu dimasak kembali) bersama tuan rumah,
karena ia menginap di rumah petani miskin.
Talent dalam tayangan ini harus tinggal setidaknya 4-5 hari dan
menjalani hidup seperti orang dari kalangan bawah yang menjadi
narsumnya. Ia harus mengikuti aktivitas orang itu, mulai dari pagi,
siang, sore, malam (si talent menumpang/ menginap di rumah si
narsum), sampai pagi lagi. Kalau si narsum biasa mandi di kali, si
talent juga harus ikut mandi di kali. Kalau si narsum tidur di kolong
jembatan atau rumah gubuk di pinggir rel kereta api, si talent juga
harus bergabung di sana. Kalau si narsum adalah kenek bus, si
talent juga harus membantu menariki uang tarif bus dari para
penumpang.
Letak daya tarik tayangan ini adalah mengeksploitasi
kelucuan, kekikukan, kegerahan, ketidaknyamanan, dan
“penderitaan” dari talent, dalam menjalani kehidupan sebagai
orang kalangan bawah.
Di ujung akhir episode tayangan, talent menyatakan “kesan-
kesannya” dan hikmah yang ia peroleh, setelah 4-5 hari menjalani
kehidupan sebagai orang kalangan bawah. Sedangkan si
narasumber atau keluarganya juga mengomentari, bagaimana
“ketahanan mental” si talent ketika harus hidup bersama mereka
sebagai orang kalangan bawah.Semula talent JAM adalah
perempuan dengan asumsi perempuan lebih luwes dalam
berinteraksi dengan narasumber. Namun mulai bulan pertengahan
Juli 2008, mulai digagas untuk menggunakan laki-laki sebagai
talent. Pertimbangannya saat itu, selain sebagai variasi, talent laki-
laki juga bisa menjalani profesi narasumber yang lebih
membutuhkan kemampuan fisik ekstra, seperti kuli panggul
pelabuhan.
Pada akhir Agustus dan Oktober, JAM menampilkan 2
episode dengan talent pria dan mendapatkan respon yang bagus
dari pemirsa. Sehingga kemudian diputuskan sejak November
2008, talent JAM selang-seling laki-laki dan perempuan.
4.4.4.4. Wilayah TemaWilayah TemaWilayah TemaWilayah Tema
Kehidupan kumuh/ sederhana/ unik/ susah dari masyarakat
kelas bawah di perkotaan (pemulung, tukang bangunan, tukang
ojek sepeda, dsb). Kehidupan kumuh/ sederhana/ unik/ susah dari
masyarakat kelas bawah di pedesaan/ daerah terpencil (petani,
nelayan, penambang pasir, penambang batu, dsb).
5.5.5.5. Standard Operation Procedure (SOP)Standard Operation Procedure (SOP)Standard Operation Procedure (SOP)Standard Operation Procedure (SOP)
Penentuan tema/obyek liputan ditentukan melalui rapat
redaksi, yang diadakan seminggu sekali. Pembahasan tema/obyek
liputan harus mempertimbangkan kapasitas visual yang memadai,
unik, atau menarik untuk dipindahkan ke layar. Objek personalisasi
atau narasumber yang dipilih harus dari kalangan bawah, syukur-
syukur memiliki sisi-sisi kehidupan yang dramatis, unik, atau jarang
diketahui khalayak.
Obyek/narsum yang dipilih adalah figur yang memberi inspirasi
(biar miskin, tetapi mau bekerja keras, bukan pemalas). Jadi, figur
seperti pengemis, yang hanya mau minta-minta tapi tak bekerja,
tidak akan dipilih.
Pembahasan tema/obyek liputan juga mempertimbangkan
sequences visual dan story masing-masing segmentasi.
Menentukan judul episode untuk tema yang dipilih.
6.6.6.6. FormatFormatFormatFormat
Dibawakan secara “agak santai” oleh seorang talent, yang
tampil dengan gaya veritee (penceritaan dari sudut pandang orang
pertama) di setiap episode. Satu episode berisi satu obyek/narsum
utama yang dieksploitasi seluruh sisi kehidupannya, melalui
kacamata/ pengalaman langsung talent. Sehingga diharapkan
dalam satu episode, pemirsa memperoleh informasi secara utuh
dan menyeluruh tentang kehidupan si narasumber (petani, nelayan,
pemulung, guru di tempat terpencil, dsb).
Dalam format ini, pemirsa seolah-olah diwakili
keterlibatannya di dalam tayangan, melalui kesan/ komentar/
pengalaman suka-duka si talent, dalam usahanya memahami,
menghayati, dan ikut menjalani kehidupan si narasumber. Ini bisa
menjadi pengalaman eksistensial yang mengejutkan dan
mengesankan buat si talent sendiri, maupun para pemirsa (segmen
A+B), yang dalam kehidupan sehari-hari mungkin tak pernah tahu
detail kehidupan kalangan kelas bawah.
7.7.7.7. DurasiDurasiDurasiDurasi
45 Menit (including commercial break).
Host / Presenter
Tidak ada presenter yang memberi pengantar bagi tiap segmen.
Namun, si talent merangkap menjadi host dan muncul dengan gaya
journey/veritee di tiap segmen.
8.8.8.8. On Air LookOn Air LookOn Air LookOn Air Look
Sebagian besar gambar akan terkait dengan kehidupan si
narasumber. Seperti: gubuk sederhana yang ia tinggali, kantor atau
bus tempat ia bekerja, lingkungan sekitar semacam kali tempat ia
mandi dan buang hajat tiap pagi, dsb. Talent menggunakan kostum
casual sehari-hari.
9.9.9.9. Format ProduksiFormat ProduksiFormat ProduksiFormat Produksi
Satu episode dibuat dalam 4 segmen, yang dikemas dalam 1
paket tayangan visual (bisa disertai narasi, bisa juga tidak).
Penggarapan dilakukan oleh 1 orang talent, 2 orang reporter dan
minimal 2 orang campers.
10.10.10.10. Kru yang dibutuhkan untuk program ini:Kru yang dibutuhkan untuk program ini:Kru yang dibutuhkan untuk program ini:Kru yang dibutuhkan untuk program ini:
Kru yang dibutuhkan (di luar post-pro) sebanyak + 11 orang,
antara lain:
a. 1 orang Producer
b. 2 orang Assistant Produser
c. 3 orang Camera Persons (bermental “Fear Factor”)
d. 3 orang Reporter (bermental “Fear Factor”).
e. 1 orang Production Assistant
f. 1 orang Researcher
Sehubungan dengan penambahan jam tayang dan
penambahan durasi program, komposisi kru Jika Aku Menjadi
bertambah:
a. 1 orang Produser
b. 3 orang Assistant Produser
c. 6 orang Camera Persons
d. 7 orang Reporter
e. 1 orang Production Assistant merangkap researcher
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan hasil analisis data dengan menggunakan
prosedur yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Data kemudian disajikan
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi untuk mengetahui respon mahasiswa
angkaran 2006, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Syahid Jakarta terhadap
program JIKA AKU MENJADI di TransTv.
Untuk mengukur respon mahasiswa angkatan 2006, Fakultas Dakwah dan
Komunikasi, UIN Syahid Jakarta terhadap program JIKA AKU MENJADI di
TaransTv, sebanyak 79 orang. Sampel yang digunakan terdiri dari mahasiswa 41
orang dan mahasiswi 38 orang. Dari jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI)
sebanyak 38 orang, Bimbingan Penyuluhan Islam 8 orang, Manajemen Dakwah
10 orang, Pengembangan Masyarakat Islam 8 orang, Kesejahteraan Sosial 5 orang
dan Jurnalistik 10 orang.
Prosedur analisis dilakukan dengan menggunakan bantuan statistical
software yaitu SPSS 13.
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Respon Mahasiwa angkatan
2006, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Syahid Jakarta terhadap
Program JIKA AKU MENJADI di TransTv yang diukur dari skala kognitif,
afektif dan konatif. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan
kuesioner. Untuk memperoleh data tentang respon mahasiswa terhadap
program JIKA AKU MENJADI di TransTv.
1. Karakteristik Responden
Penelitian ini dilakukan terhadap 79 mahasiswa angkatan 2006,
Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Syahid Jakarta. Selain itu peneliti
melakukan penelitian terhadap 79 mahasiswa yang dapat digambarkan
karakteristik responden sebagai berikut:
TABEL 1
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Laki-laki 41 51,9 51,9 51,9
Perempuan 38 48,1 48,1 100,0
Valid
Total 79 100,0 100,0
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, diketahui bahwa responden terdiri
atas laki-laki 41 responden (51,9%) dan perempuan 38 responden (48,1%).
Jika digambarkan menggunakan Pie Chart, maka dihasilkan
gambar sebagai berikut :
Laki-laki
Perempuan
Jenis Kelamin
Pies show counts
Laki-laki51,90%
41,0
Perempuan48,10%
38,0
Gambar 4.1 Pie Chart Jenis Kelamin
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Jurusan Responden
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Komunikasi Penyiaran Islam 38 48,1 48,1 48,1
Bimbingan Penyuluhan Islam 8 10,1 10,1 58,2
Manajemen Dakwah 10 12,7 12,7 70,9
Pengembangan Masyarakat Islam 8 10,1 10,1 81,0
Kesejahteraan Sosial 5 6,3 6,3 87,3
Jurnalistik 10 12,7 12,7 100,0
Total 79 100,0 100,0
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, diketahui bahwa responden terdiri
atas 38 orang (48,1% dari seluruh responden) dari Jurusan Komunikasi
Penyiaran Islam, 8 orang (10,1% dari seluruh responden) dari Jurusan
Bimbingan Penyuluhan Islam, 10 orang (12,7% dari seluruh responden)
dari Jurusan Manajemen Dakwah, 8 orang (10,1% dari seluruh responden)
dari Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, 5 orang (6,3% dari seluruh
responden) dari Konsentrasi Kesejahteraan Sosial, dan 10 orang (12,7%
dari seluruh responden) dari Konsentrasi Jurnalistik.
Jika digambarkan menggunakan Pie Chart, maka dihasilkan
gambar sebagai berikut :
Komunikasi Penyiaran Islam
Bimbingan Penyuluhan Islam
Manajemen Dakwah
Pengembangan Masyarakat Islam
Kesejahteraan Sosial
Jurnalistik
Jurusan Responden
Pies show countsKomunikasi Penyiaran Islam
48,10%
n=38
Bimbingan Penyuluhan Islam10,13%
n=8
Manajemen Dakwah12,66%
n=10
Pengembangan Masyarakat Islam10,13%
n=8
Kesejahteraan Sosial6,33%
n=5
Jurnalistik12,66%
n=10
Gambar 4.2 Pie Chart Jurusan Responden
B. Penentuan Skala Respon Mahasiswa Terhadap Program Jika Aku
Menjadi di Trans TV
Dalam menentukan Skala Respon Responden Terhadap Program Jika
Aku menjadi akan digunakan persamaan di bawah ini :
Tinggi = i x StdDev≥ +
Sedang = x StdDev i x StdDev− < < +
Rendah = x StdDev i− <
1. Respon Mahasiswa terhadap Program Jika Aku Menjadi dalam
Kategori Skala Kognitif
Dengan menggunakan software SPSS 13, dicari nilai rata-rata dan
standar deviasi dari total skor 79 responden pada skala kognitif adalah
sebagai berikut :
Tabel 3
Deskriptif Skala Kognitif
N Mean Std. Deviation
SKALA KOGNITIF 79 53,6709 6,48217
Valid N (listwise) 79
Dari tabel di atas didapat kan nilai 53.6709x = dengan nilai
standar deviasi 6.48217. Sehingga didapatkan nilai skala untuk masing-
masing kategori sebagai berikut :
Tinggi = i ≥ 60.1530
Sedang = 47.18873 ≤ i < 60.1530
Rendah = i < 47.18873
Dengan menggunakan hasil pengkategorian di atas, didapatkan
distribusi frekuensi untuk 79 responden adalah sebagai berikut :
Tabel 4
Distribusi Frekuensi Kategori Skala Kognitif
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tinggi 8 10,1 10,1 10,1
Sedang 60 75,9 75,9 86,1
Rendah 11 13,9 13,9 100,0
Total 79 100,0 100,0
Dari tabel di atas, diketahui bahwa untuk kategori skala kognitif,
yang memiliki respon tinggi terhadap Program Jika Aku menjadi adalah
sebanyak 8 orang, respon sedang 60 orang dan respon rendah 11 orang.
Sehingga dapat disimpulkan, untuk skala Kognitif mayoritas mahasiswa
memiliki respon yang sedang terhadap Program Jika Aku Menjadi yaitu
sebesar 75.9%.
Penilaian mahasiswa terhadap kelima belas pertanyaan terhadap
Program Jika Aku Menjadi dengan Skala Kognitif adalah sebagai berikut :
Tabel 5
Respon Mahasiswa terhadap Program Jika Aku Menjadi dari Skala Kognitif
No Pertanyaan Skala Kognitif Nilai Ranking
1 Saya mengisi waktu luang saya dengan menonton televisi 276 10
2 Waktu luang saya mulai dari pukul 17.00 s/d 19.00 255 11
3 Jika Aku Menjadi adalah program reality show 295 9
4 Jika Aku Menjadi berbeda dengan program realtiy show
lainnya seperti termehek-mehek 296 8
5 Jika Aku Menjadi membuat saya tahu arti perjuangan hidup 332 1
6 Program ini memberikan nilai kesabaran kehidupan
narasumber 317 4
7 Jika Aku Menjadi merupakan program yang patut
direkomendasikan untuk ditonton 305 6
8 Jika Aku Menjadi merupakan salah satu program acara yang
mendidik 319 3
9 Jika Aku Menjadi bisa ditonton oleh semua umur 324 2
10 Jika Aku Menjadi terdapat pesan dakwah 300 7
11 Jika Aku Menjadi adalah program yang di desain 246 12
12 Jika Aku Menjadi adalah program yang hanya
mementingkan rating 222 14
13 Jika Aku Menjadi hanya menyajikan tangisan 209 15
14 Jika Aku Menjadi program yang TIDAK boleh terlewatkan 235 13
15 Jika Aku Menjadi menambah wawasan 305 5
2. Respon Mahasiswa terhadap Program Jika Aku Menjadi dalam
Kategori Skala Afektif
Dengan menggunakan software SPSS 13, akan dicari nilai rata-rata
dan standar deviasi dari total skor 79 responden pada skala afektif adalah
sebagai berikut :
Tabel 6
Deskriptif Skala Afektif
N Mean Std. Deviation
SKALA AFEKTIF 79 53,4937 6,57866
Valid N (listwise) 79
Dari tabel di atas didapat kan nilai 53.4937x = dengan nilai standar
deviasi 6.57866. Sehingga didapatkan nilai skala untuk masing-masing
kategori sebagai berikut :
Tinggi = i ≥ 60.07236
Sedang = 46.91504 ≤ i < 60.07236
Rendah = i < 46.91504
Dengan menggunakan hasil pengkategorian di atas, didapatkan
distribusi frekuensi untuk 79 responden adalah sebagai berikut :
Tabel 7
Distribusi Frekuensi Kategori Skala Kognitif
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tinggi 8 10,1 10,1 10,1
Sedang 61 77,2 77,2 87,3
Rendah 10 12,7 12,7 100,0
Total 79 100,0 100,0
Dari tabel di atas, diketahui bahwa untuk kategori skala Afektif, yang
memiliki respon tinggi terhadap Program Jika Aku menjadi adalah sebanyak
8 orang, respon sedang 61 orang dan respon rendah 10 orang. Sehingga dapat
disimpulkan, untuk skala Afektif mayoritas mahasiswa memiliki respon yang
sedang terhadap Program Jika Aku Menjadi yaitu sebesar 77.2%.
Penilaian mahasiswa terhadap kelima belas pertanyaan terhadap
Program Jika Aku Menjadi dengan Skala Kognitif adalah sebagai berikut :
Tabel 8
Respon Mahasiswa terhadap Program Jika Aku Menjadi dari Skala Afektif
No Pertanyaan Skala Afektif Nilai Ranking
1 Setelah menyaksikan Jika Aku Menjadi saya merasa
simpati
297 3
2 Setalah menyaksikan Jika Aku Menjadi saya merasa
empati
280 5
3 Saya senang reality show seperti Jika Aku Menjadi 243 10
4 Saya TIDAK pernah melewatkan untuk mensyukuri Jika
Aku Menjadi setiap minggunya
279 6
5
Saya TIDAK pernah mengganti channel ke program tv lain
ketika sedang iklan, karena khawatir tertinggal cerita
selanjutnya
221 15
6 Saya sedih setiap kali menonton Jika Aku Menjadi 243 11
7
Terkadang saya mengeluarkan air mata ketika saya
menonton Jika Aku Menjadi
241 13
8 Jika Aku Menjadi membuat saya lebih bersyukur dengan 312 2
kehidupan pribadi saya
9 Setelah menyaksikan Jika Aku Menjadi saya ingin lebih
merasa bersyukur atas rezeki yang saya miliki
323 1
10 Saya merekomendasikan orang lain untuk menyaksikan
Jika Aku Menjadi
266 9
11 Program ini memberikan rasa nyaman setiap menontonya 268 7
12 Jika Aku Menjadi adalah program cenggeng 201 16
13 Jika Aku Menjadi hanya menyentuh perasaan 234 14
14 Jika Aku Menjadi hanya memberikan rasa haru tiap
meonton
243 12
15 Ikut larut dalam suasana yang disajikan Jika Aku Menjadi 268 8
16 Selalu berucap syukur saat menonton 287 4
3. Respon Mahasiswa terhadap Program Jika Aku Menjadi dalam
Kategori Skala Konatif
Dengan menggunakan software SPSS 13, akan dicari nilai rata-rata
dan standar deviasi dari total skor 79 responden pada skala Konatif adalah
sebagai berikut :
Tabel 9
Deskriptif Skala Konatif
N Mean Std. Deviation
SKALA KONATIF 79 36,0759 6,99409
Valid N (listwise) 79
Dari tabel di atas didapat kan nilai 36.0729x = dengan nilai standar
deviasi 6.99409. Sehingga didapatkan nilai skala untuk masing-masing
kategori sebagai berikut :
Tinggi = i ≥ 43.06999
Sedang = 29.08181 ≤ i < 43.06999
Rendah = i < 29.08181
Dengan menggunakan hasil pengkategorian di atas, didapatkan
distribusi frekuensi untuk 79 responden adalah sebagai berikut :
Tabel 10
Distribusi Frekuensi Kategori Skala Konatif
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tinggi 11 13,9 13,9 13,9
Sedang 57 72,2 72,2 86,1
Rendah 11 13,9 13,9 100,0
Total 79 100,0 100,0
Dari tabel di atas, diketahui bahwa untuk kategori skala Konatif, yang
memiliki respon tinggi terhadap Program Jika Aku menjadi adalah sebanyak
11 orang, respon sedang 57 orang dan respon rendah 111 orang. Sehingga
dapat disimpulkan, untuk skala Konatif mayoritas mahasiswa memiliki
respon yang sedang terhadap Program Jika Aku Menjadi yaitu sebesar 72.2%.
Penilaian mahasiswa terhadap kelima belas pertanyaan terhadap
Program Jika Aku Menjadi dengan Skala Kognitif adalah sebagai berikut :
Tabel 11
Respon Mahasiswa terhadap Program Jika Aku Menjadi dari Skala Konatif
No Pertanyaan Skala Konatif Nilai Ranking
1
Setelah menyaksikan Jika Aku Menjadi saya lebih banyak
meluangkan waktu untuk hal yang lebih baik
283 7
2
Setelah menyaksikan Jika Aku Menjadi saya lebih rajin
menabung
251 10
3
Setelah menyaksikan Jika Aku Menjadi saya merasa
rendah hati
276 8
4
Setelah menyaksikan Jika Aku Menjadi saya lebih
mencintai orang tua saya yang sudah bekerja keras mencari
nafkah
313 1
5 Setelah menyaksikan Jika Aku Menjadi saya lebih giat lagi
dalam belajar
289 4
6 Setelah menyaksikan Jika Aku Menjadi saya akan lebih
baik lagi dalam hal beribadah
288 5
7 Setelah menyaksikan Jika Aku Menjadi saya akan menjadi
anak yang mandiri
286 6
8 Setelah menyaksikan Jika Aku Menjadi saya akan lebih
dekat dengan keluarga
291 3
Jenis Kelamin * Kategori Skala Kognitif Crosstabulation
5 28 8 41
6,3% 35,4% 10,1% 51,9%
3 32 3 38
3,8% 40,5% 3,8% 48,1%
8 60 11 79
10,1% 75,9% 13,9% 100,0%
Count
% of Total
Count
% of Total
Count
% of Total
Laki-laki
Perempuan
Jenis Kelamin
Total
Tinggi Sedang Rendah
Kategori Skala Kognitif
Total
9 Setelah menyaksikan Jika Aku Menjadi saya lebih rajin
menabung
267 9
10 Setelah menyaksikan Jika Aku Menjadi saya akan berusaha
untuk mencari pekerjaan yang lebih baik
304 2
C. Analisis Chi-Square
1. Analisis Chi-Square Skala Kognitif
Tabel 12
Tabulasi Silang Jenis Kelamin dengan Kategori Kognitif
Tabel di atas menggambarkan tabulasi silang antara Jenis Kelamin
dengan Skala Kognitif. Berdasarkan hasil tabel di atas diketahui 41
responden (51.9%) yang berjenis kelamin laki-laki, 28 responden (35.4%)
diantaranya memiliki aspek Kognitif dengan kategori sedang, kemudian 8
responden (10.1%) responden memiliki aspek Kognitif rendah dan
terdapat 5 responden (6.3%) dengan aspek Kognitif kategori tinggi. Hal ini
mengindikasikan bahwa sebagian besar responden laki-laki memiliki
respon sedang terhadap Program Jika Aku Menjadi di Trans TV.
Sedangkan untuk responden perempuan dari 38 responden (48.1%), 32
responden (40.5%) diantaranya memiliki aspek Kognitif dengan kategori
sedang, kemudian 3 responden (3.8%) responden memiliki aspek Kognitif
rendah dan terdapat 3 responden (3.8%) dengan aspek Kognitif kategori
tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar responden
perempuan memiliki respon sedang terhadap Program Jika Aku Menjadi
di Trans TV. Sehingga, jika disimpulkan secara keseluruhan mayoritas
responden memiliki respon yang sedang terhadap Program Jika Aku
Menjadi yaitu sebanyak 60 responden (75.9%) dengan perincian 28 orang
laki-laki dan 32 orang perempuan.
Tabel 13
Chi-Square Skala Kognitif
Chi-Square Tests
2,930a 2 ,231
3,017 2 ,221
,436 1 ,509
79
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear
Association
N of Valid Cases
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided)
2 cells (33,3%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 3,85.
a.
Hipotesis untuk pengujian ini adalah :
H0 : Tidak ada hubungan antara Jenis Kelamin dengan Skala Kognitif.
H1 : Ada hubungan antara Jenis Kelamin dengan Skala Kognitif.
Pengambilan Keputusan :
Berdasarkan perbandingan nilai Chi-Square hitung dan Chi-Square tabel:
� Jika Chi-Square Hitung < Chi-Square Tabel, maka H0 diterima
� Jika Chi-Square Hitung > Chi-Square Tabel, maka H0 ditolak
Berdasarkan probabilitas (prob) :
� Jika Probabilitas > 0.05, maka H0 diterima
� Jika Probabilitas < 0.05, maka H0 ditolak.
Dari output didapatkan Chi-Square Hitung adalah 2.930
Sedang Chi-Square tabel bisa dihitung pada tabel Chi-Square, dengan α =
0.05, dan df = 2. Didapat Chi-Square tabel adalah 11.7
Oleh karena Chi-Square Hitung < Chi-Square Tabel (2.930 < 11.7), maka
H-0 terima.
Dengan menggunakan uji probabilitas terlihat bahwa pada kolom
Asymp.Sig (2-tailed) adalah 0.231 atau probabilitas di atas 0.05 (0.231 >
0.05) dengan demikian H-0 terima.
Keputusan :
Dengan keputusan H0 diterima yaitu tidak ada hubungan antara
Jenis Kelamin dengan Skala Kognitif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
jika dilihat dari skala kognitif, Jenis Kelamin tidak mempengaruhi respon
mahasiswa terhadap Program Jika Aku Menjadi yang ditayangkan di Trans
TV.
Jenis Kelamin * Kategori Skala Afektif Crosstabulation
1 35 5 41
1,3% 44,3% 6,3% 51,9%
7 26 5 38
8,9% 32,9% 6,3% 48,1%
8 61 10 79
10,1% 77,2% 12,7% 100,0%
Count
% of Total
Count
% of Total
Count
% of Total
Laki-laki
Perempuan
Jenis Kelamin
Total
Tinggi Sedang Rendah
Kategori Skala Afektif
Total
Analisis Chi-Square Skala Afektif
Tabel 14
Tabulasi Silang Jenis Kelamin dengan Kategori Afektif
Tabel di atas menggambarkan tabulasi silang antara Jenis Kelamin
dengan Skala Afektif. Berdasarkan hasil tabel di atas diketahui 41
responden (51.9%) yang berjenis kelamin laki-laki, 35 responden (44.3%)
diantaranya memiliki aspek afektif dengan kategori sedang, kemudian 5
responden (6.3%) responden memiliki aspek afektif rendah dan terdapat 1
responden (1.3%) dengan aspek afektif kategori tinggi. Hal ini
mengindikasikan bahwa sebagian besar responden laki-laki memiliki
respon sedang terhadap Program Jika Aku Menjadi di Trans TV.
Sedangkan untuk responden perempuan dari 38 responden (48.1%), 26
responden (32.9%) diantaranya memiliki aspek afektif dengan kategori
sedang, kemudian 7 responden (8.9%) responden memiliki aspek afektif
tinggi dan terdapat 5 responden (6.3%) dengan aspek afektif kategori
tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar responden
perempuan pun memiliki respon sedang terhadap Program Jika Aku
Chi-Square Tests
5,722a 2 ,057
6,281 2 ,043
1,933 1 ,164
79
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear
Association
N of Valid Cases
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided)
3 cells (50,0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 3,85.
a.
Menjadi di Trans TV. Sehingga, jika disimpulkan secara keseluruhan
mayoritas responden memiliki respon yang sedang terhadap Program Jika
Aku Menjadi yaitu sebanyak 61 responden (77.2%) dengan perincian 35
orang laki-laki dan 26 orang perempuan.
Tabel 15
Chi-Square Skala Afektif
Hipotesis untuk pengujian ini adalah :
H0 : Tidak ada hubungan antara Jenis Kelamin dengan Skala Afektif.
H1 : Ada hubungan antara Jenis Kelamin dengan Skala Afektif.
Pengambilan Keputusan :
Berdasarkan perbandingan nilai Chi-Square hitung dan Chi-Square tabel:
� Jika Chi-Square Hitung < Chi-Square Tabel, maka H0 diterima
� Jika Chi-Square Hitung > Chi-Square Tabel, maka H0 ditolak
Berdasarkan probabilitas (prob) :
Jenis Kelamin * Kategori Skala Konatif Crosstabulation
2 33 6 41
2,5% 41,8% 7,6% 51,9%
9 24 5 38
11,4% 30,4% 6,3% 48,1%
11 57 11 79
13,9% 72,2% 13,9% 100,0%
Count
% of Total
Count
% of Total
Count
% of Total
Laki-laki
Perempuan
Jenis Kelamin
Total
Tinggi Sedang Rendah
Kategori Skala Konatif
Total
� Jika Probabilitas > 0.05, maka H0 diterima
� Jika Probabilitas < 0.05, maka H0 ditolak.
Dari output didapatkan Chi-Square Hitung adalah 5.722
Sedang Chi-Square tabel bisa dihitung pada tabel Chi-Square, dengan α =
0.05, dan df = 2. Didapat Chi-Square tabel adalah 11.7
Oleh karena Chi-Square Hitung < Chi-Square Tabel (5.722 < 11.7), maka
H-0 terima.
Dengan menggunakan uji probabilitas terlihat bahwa pada kolom
Asymp.Sig (2-tailed) adalah 0.057 atau probabilitas di atas 0.05 (0.057 >
0.05) dengan demikian H-0 terima.
Keputusan :
Dengan keputusan H0 diterima yaitu tidak ada hubungan antara Jenis
Kelamin dengan Skala Afektif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jika
dilihat dari skala afektif, Jenis Kelamin tidak mempengaruhi respon
mahasiswa terhadap Program Jika Aku Menjadi yang ditayangkan di Trans
TV.
Analisis Chi-Square Skala Konatif
Tabel 16
Tabulasi Silang Jenis Kelamin dengan Kategori Konatif
Chi-Square Tests
5,861a 2 ,053
6,222 2 ,045
2,876 1 ,090
79
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear
Association
N of Valid Cases
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided)
0 cells (,0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 5,29.
a.
Tabel di atas menggambarkan tabulasi silang antara Jenis Kelamin
dengan Skala Konatif. Berdasarkan hasil tabel di atas diketahui 41
responden (51.9%) yang berjenis kelamin laki-laki, 33 responden (41.8%)
diantaranya memiliki aspek Konatif dengan kategori sedang, kemudian 6
responden (7.6%) responden memiliki aspek Konatif rendah dan terdapat 2
responden (2.5%) dengan aspek Konatif kategori tinggi. Hal ini
mengindikasikan bahwa sebagian besar responden laki-laki memiliki
respon sedang terhadap Program Jika Aku Menjadi di Trans TV.
Sedangkan untuk responden perempuan dari 38 responden (48.1%), 24
responden (30.4%) diantaranya memiliki aspek Konatif dengan kategori
sedang, kemudian 9 responden (11.4%) responden memiliki aspek Konatif
tinggi dan terdapat 5 responden (6.3%) dengan aspek afektif Konatif
tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar responden
perempuan pun memiliki respon sedang terhadap Program Jika Aku
Menjadi di Trans TV. Sehingga, jika disimpulkan secara keseluruhan
mayoritas responden memiliki respon yang sedang terhadap Program Jika
Aku Menjadi yaitu sebanyak 57 responden (72.2%) dengan perincian 33
orang laki-laki dan 24 orang perempuan.
Tabel 17
Chi-Square Skala Konatif
Hipotesis untuk pengujian ini adalah :
H0 : Tidak ada hubungan antara Jenis Kelamin dengan Skala Konatif.
H1 : Ada hubungan antara Jenis Kelamin dengan Skala Konatif.
Pengambilan Keputusan :
Berdasarkan perbandingan nilai Chi-Square hitung dan Chi-Square tabel:
� Jika Chi-Square Hitung < Chi-Square Tabel, maka H0 diterima
� Jika Chi-Square Hitung > Chi-Square Tabel, maka H0 ditolak
Berdasarkan probabilitas (prob) :
� Jika Probabilitas > 0.05, maka H0 diterima
� Jika Probabilitas < 0.05, maka H0 ditolak.
Dari output didapatkan Chi-Square Hitung adalah 5.861
Sedang Chi-Square tabel bisa dihitung pada tabel Chi-Square, dengan α =
0.05, dan df = 2. Didapat Chi-Square tabel adalah 11.7
Oleh karena Chi-Square Hitung < Chi-Square Tabel (5.861 < 11.7), maka
H-0 terima.
Dengan menggunakan uji probabilitas terlihat bahwa pada kolom
Asymp.Sig (2-tailed) adalah 0.053 atau probabilitas di atas 0.05 (0.053 >
0.05) dengan demikian H-0 terima.
Keputusan :
Dengan keputusan H0 diterima yaitu tidak ada hubungan antara Jenis
Kelamin dengan Skala Afektif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jika
dilihat dari skala Konatif, Jenis Kelamin tidak mempengaruhi respon
mahasiswa terhadap Program Jika Aku Menjadi yang ditayangkan di Trans
TV.
BBBBAAAABBBB V V V V
KESIMPULAN DAN SARANKESIMPULAN DAN SARANKESIMPULAN DAN SARANKESIMPULAN DAN SARAN
A.A.A.A. KESIMPULANKESIMPULANKESIMPULANKESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah
diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat dikemukakan kesimpulan
sebagai berikut :
1. Skala Kognitif : dari hasil pengolahan dapat disimpulkan, secara
keseluruhan mayoritas responden memiliki respon yang sedang
terhadap Program Jika Aku Menjadi yaitu sebanyak 60 responden
(75.9%) dengan perincian 28 orang laki-laki dan 32 orang
perempuan.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan keputusan H0
diterima yaitu tidak ada hubungan antara Jenis Kelamin dengan
Skala Kognitif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jika dilihat dari
skala kognitif, Jenis Kelamin tidak mempengaruhi respon
mahasiswa terhadap Program Jika Aku Menjadi yang ditayangkan
di Trans TV.
2. Skala Afektif : dari hasil pengolahan dapat disimpulkan secara
keseluruhan mayoritas responden memiliki respon yang sedang
terhadap Program Jika Aku Menjadi yaitu sebanyak 61 responden
(77.2%) dengan perincian 35 orang laki-laki dan 26 orang
perempuan.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan keputusan H0
diterima yaitu tidak ada hubungan antara Jenis Kelamin dengan
Skala Afektif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jika dilihat dari
skala afektif, Jenis Kelamin tidak mempengaruhi respon
mahasiswa terhadap Program Jika Aku Menjadi yang ditayangkan
di Trans TV.
3. Skala Konatif : dari hasil pengolahan dapat disimpulkan secara
keseluruhan mayoritas responden memiliki respon yang sedang
terhadap Program Jika Aku Menjadi yaitu sebanyak 57 responden
(72.2%) dengan perincian 33 orang laki-laki dan 24 orang
perempuan.
Berdasarkan pengujian hipotesis dengan keputusan H0 diterima
yaitu tidak ada hubungan antara Jenis Kelamin dengan Skala
Afektif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jika dilihat dari skala
Konatif, Jenis Kelamin tidak mempengaruhi respon mahasiswa
terhadap Program Jika Aku Menjadi yang ditayangkan di Trans TV.
B.B.B.B. SARANSARANSARANSARAN
Berdasarkan temuan dan hasil analisa data dapatlah disarankan
beberapa hal sebagai berikut:
1. Bagi pemilik media diharapkan lebih memperhatikan waktu
program dan siaran televisi
2. Hendaknya waktu program acara dipertimbangan dengan keadaan
dan kondisi pemirsa
3. Bagi mahasiswa lebih aktif dalam menjawab berbagai pertanyaan
4. Bagi peneliti selanjutnya, agar lebih baik dalam meneliti.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurachman, Oemi, MA., 2001, dasar-dasar Public Relations. Cetakan
Keduabelas. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, hal. 75
Abu Ahmadi, Psikologi Belajar, Reneka Cipta, Jakarta 1992, hal. 36
Agus Sujanto, Psikologi Umum,( Jakarta: Bumi Aksara, 2004), h.78.
Ahmad Mubarok, Psikologi Dakwah ( Jakarta: Pustaka Firdaus, 1999), hal.106
Anas Sarjono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Grafindo Persada, 1997),
hal. 40
Arikunto, Prosedur Penelitian, hal 97
Asep saeful Muhtadi, Jurnalistik Pendekatan teori dan praktek, (Jakarta: PT.
Logos Wacana Ilmu, 1999), hal.73
Bimo Walgito, Psikologi Sosial suatu pengantar, ( Yogyakarta: Andi, 2002),
h.110-111.
Deppend, KBBI edisi ketiga, (Jakarta:Balai Pustaka, 2002), h. 952
Irawan Soerhatono, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2004), hal 29
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung:Remaja Rosdakarya,
2004), h.218
Jalaludin Rahmat, Islam Aktual, (Bandung: Mizan, 1992), cet. Ke-4
Linda Poernomo, Peranan Media Massa dalam Dakwah di Era Reformasi,
(Seminar tentang peranan Media Massa dalam Dakwah di Era Reformasi
Sehari, 1998),hal.4
M. Hariwijaya dan Triton P.B, Pedoman penulisan Ilmiah proposal dan skripsi,
(Yogyakarta: Tugu Publisher, 2007), Cet I, hal.66
Marwah Daud, “Dakwah Islam Tahun 2000an”, Makalah Pengantar pada
Stadium General Fakultas Dakwah IAIN Syarif Hidayatullah, 1990, hal.2
Mulyana Dedy, 2004. Ilmu Komunikasi. Cetakan pertama. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya hal 75
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, Bandung: PT
Rosdakrya, 1999, hal.18
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi,( Bandung:Citra
Aditya Bakti, 2003), h 254-255.
Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek,(, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2003), h.18-19.
Onong, U. Effendi, Dimensi-dimensi Komunikasi, ( Bandung: Penerbit Alumni
1981), hal.170
Onong. U. Effendi, Ilmu Komunikasi ; teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2004), cet.ke-18, hal.22-26
Palapah, M.O. Drs., dan Syamsudin, Atang, Drs., 1983. Studi Ilmu Komunikasi.
Bandung : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran, hal. 09
Palapah, M.O. Drs., Syamsudin, Atang, Drs., 1983. Studi ilmu Komunikasi.
Bandung : Fakultas Ilnu komunikasi Universitas Padjajaran, hal. 83
Rosady Ruslan,SH,MM. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi
,RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2003
Save D Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan,( Jakarta: Lembaga Pengkajian
dan Kebudayaan Nusantara, 1997), h.964.
Sunandar, Telaah Format Keagamaan di Televisi, Studi Deskriptif Analisis
TPI,(Yogyakarta: Tesis, 1998), hal.3
Syamsir Salam, dan Jaenal Aripin, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: UIN
Jakarta Press, 2006), hal.36
Daftar Daftar Daftar Daftar KuesionerKuesionerKuesionerKuesioner
PendahuluanPendahuluanPendahuluanPendahuluan
Dengan ini, saya Mahasiswi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta dibawah ini :
Nama : Maya Paramitha Dewi
Tempat/Tanggal lahir : Jakarta, 26 Februari 1988
Jurusan/Semester : KPI, Konsentrasi Jurnalistik / VIII
Bermaksud untuk melaksanakan penelitian dengan judul “Respons
Mahasiswa Terhadap Program JIKA AKU MENJADI di TransTV (Kasus
Mahasiswa Angkatan 2006, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Syahid
Jakarta).” Penelitian tersebut dalam rangka penulisan karya ilmiah
(skripsi).
Sehubungan dengan itu, saya memohon kepada mahasiswa/I
Fakultas Dakwah dan Komunikasi kiranya berkenan mengisi pertanyaan-
pertanyaan dalam kuesioner yang saya ajukan dengan benar dan dalam
keadaan sadar.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
LAMPIRAN 1
Jakarta, Maret 2009
(Maya Paramitha dewi)
I.I.I.I. Pada Bagian ini Anda diminta untuk menuliskan beberapa Pada Bagian ini Anda diminta untuk menuliskan beberapa Pada Bagian ini Anda diminta untuk menuliskan beberapa Pada Bagian ini Anda diminta untuk menuliskan beberapa informasi mengenai diri Anda.informasi mengenai diri Anda.informasi mengenai diri Anda.informasi mengenai diri Anda.
1. Nama : 2. Usia : (tahun) 3. Jenis Kelamin : (lingkari jawaban yang sesuai)
a. Pria b. Wanita
4. Jurusan :
II.II.II.II. Pada bagian ini Anda diminta untuk menjawab semua Pada bagian ini Anda diminta untuk menjawab semua Pada bagian ini Anda diminta untuk menjawab semua Pada bagian ini Anda diminta untuk menjawab semua
pertanyaan mengenai Respons anda terhadap Program JIKA pertanyaan mengenai Respons anda terhadap Program JIKA pertanyaan mengenai Respons anda terhadap Program JIKA pertanyaan mengenai Respons anda terhadap Program JIKA
AKU MENJADI.Jawaban yang Anda berikan sesuai dan benar.AKU MENJADI.Jawaban yang Anda berikan sesuai dan benar.AKU MENJADI.Jawaban yang Anda berikan sesuai dan benar.AKU MENJADI.Jawaban yang Anda berikan sesuai dan benar.
Beri tanda cek list pada salah satu jawabaBeri tanda cek list pada salah satu jawabaBeri tanda cek list pada salah satu jawabaBeri tanda cek list pada salah satu jawaban yang tersedia n yang tersedia n yang tersedia n yang tersedia
dibawah inidibawah inidibawah inidibawah ini
Keterangan :Keterangan :Keterangan :Keterangan :
SS : Sangat setuju
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak setuju
STS : Sangat Tidak setuju
A.A.A.A. Pertanyaan Skala KognitifPertanyaan Skala KognitifPertanyaan Skala KognitifPertanyaan Skala Kognitif
NoNoNoNo PertanyaanPertanyaanPertanyaanPertanyaan STSSTSSTSSTS TSTSTSTS NNNN SSSS SSSSSSSS
B.B.B.B. Pertanyaan Skala AfektifPertanyaan Skala AfektifPertanyaan Skala AfektifPertanyaan Skala Afektif
1 Saya mengisi waktu luang saya dengan menonton
televisi
2 Waktu luang saya mulai dari pukul 17.00 s/d 19.00
3 Jika Aku Menjadi adalah program reality show
4 Jika Aku Menjadi berbeda dengan program realtiy
show lainnya seperti termehek-mehek
5 Jika Aku Menjadi membuat saya tahu arti perjuangan
hidup
6 Program ini memberikan nilai kesabaran kehidupan
narasumber
7 Jika Aku Menjadi merupakan program yang patut
direkomendasikan untuk ditonton
8 Jika Aku Menjadi merupakan salah satu program acara
yang mendidik
9 Jika Aku Menjadi bisa ditonton oleh semua umur
10 Jika Aku Menjadi terdapat pesan dakwah
11 Jika Aku Menjadi adalah program yang di desain
12 Jika Aku Menjadi adalah program yang hanya
mementingkan rating
13 Jika Aku Menjadi hanya menyajikan tangisan
14 Jika Aku Menjadi program yang TIDAK boleh
terlewatkan
15 Jika Aku Menjadi menambah wawasan
NoNoNoNo PertanyaanPertanyaanPertanyaanPertanyaan STSSTSSTSSTS TSTSTSTS NNNN SSSS SSSSSSSS
1 Setelah menyaksikan Jika Aku Menjadi saya
merasa simpati
2 Setalah menyaksikan Jika Aku Menjadi saya
merasa empati
3 Saya senang reality show seperti Jika Aku
Menjadi
4
Saya TIDAK pernah melewatkan untuk
mensyukuri Jika Aku Menjadi setiap
minggunya
5
Saya TIDAK pernah mengganti channel ke
program tv lain ketika sedang iklan, karena
khawatir tertinggal cerita selanjutnya
6 Saya sedih setiap kali menonton Jika Aku
Menjadi
7 Terkadang saya mengeluarkan air mata ketika
saya menonton Jika Aku Menjadi
8 Jika Aku Menjadi membuat saya lebih
bersyukur dengan kehidupan pribadi saya
9
Setelah menyaksikan Jika Aku Menjadi saya
ingin lebih merasa bersyukur atas rezeki yang
saya miliki
10 Saya merekomendasikan orang lain untuk
menyaksikan Jika Aku Menjadi
11 Program ini memberikan rasa nyaman setiap
menontonya
12 Jika Aku Menjadi adalah program cenggeng
13 Jika Aku Menjadi hanya menyentuh perasaan
14 Jika Aku Menjadi hanya memberikan rasa haru
tiap meonton
15 Ikut larut dalam suasana yang disajikan Jika
Aku Menjadi
16 Selalu berucap syukur saat menonton
C.C.C.C. Pertanyaan Skala KonatifPertanyaan Skala KonatifPertanyaan Skala KonatifPertanyaan Skala Konatif
NoNoNoNo PertanyaanPertanyaanPertanyaanPertanyaan STSSTSSTSSTS TSTSTSTS NNNN SSSS SSSSSSSS
1
Setelah menyaksikan Jika Aku Menjadi saya
lebih banyak meluangkan waktu untuk hal
yang lebih baik
2 Setelah menyaksikan Jika Aku Menjadi saya
lebih rajin menabung
3 Setelah menyaksikan Jika Aku Menjadi saya
merasa rendah hati
4
Setelah menyaksikan Jika Aku Menjadi saya
lebih mencintai orang tua saya yang sudah
bekerja keras mencari nafkah
5 Setelah menyaksikan Jika Aku Menjadi saya
lebih giat lagi dalam belajar
6 Setelah menyaksikan Jika Aku Menjadi saya
akan lebih baik lagi dalam hal beribadah
7 Setelah menyaksikan Jika Aku Menjadi saya
akan menjadi anak yang mandiri
8 Setelah menyaksikan Jika Aku Menjadi saya
akan lebih dekat dengan keluarga
9 Setelah menyaksikan Jika Aku Menjadi saya
lebih rajin menabung
10
Setelah menyaksikan Jika Aku Menjadi saya
akan berusaha untuk mencari pekerjaan yang
lebih baik
SKALA AFEKTIF
No Jenis
Kelamin P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 Jumlah Kategori
1 Perempuan 4 4 4 3 4 2 4 5 5 3 5 3 5 5 5 4 65 Tinggi
2 Perempuan 5 4 4 3 3 3 3 5 5 3 3 3 4 4 4 4 60 Sedang
3 Perempuan 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 52 Sedang
4 Perempuan 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 53 Sedang
5 Perempuan 4 4 2 4 4 2 2 4 5 4 2 2 2 2 2 4 49 Sedang
6 Perempuan 5 5 5 1 4 2 4 5 5 3 5 2 2 2 2 5 57 Sedang
7 Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4 5 4 5 4 3 64 Tinggi
8 Perempuan 5 3 4 4 4 2 2 4 4 4 4 2 4 4 2 5 57 Sedang
9 Perempuan 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 58 Sedang
10 Perempuan 4 4 3 3 4 4 3 4 5 3 3 3 4 4 4 4 59 Sedang
11 Perempuan 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 58 Sedang
12 Perempuan 4 4 4 2 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 57 Sedang
13 Perempuan 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 54 Sedang
14 Perempuan 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 43 Rendah
15 Perempuan 5 5 5 1 1 5 5 5 5 5 5 1 1 5 5 5 64 Tinggi
16 Perempuan 4 4 4 3 3 1 3 5 5 3 3 3 3 2 3 2 51 Sedang
17 Perempuan 4 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 3 2 3 3 4 54 Sedang
18 Perempuan 4 4 4 2 3 3 4 4 4 3 3 2 2 2 3 4 51 Sedang
19 Perempuan 4 2 4 3 2 2 4 5 5 4 2 2 4 3 2 4 52 Sedang
20 Perempuan 1 2 3 2 3 2 4 2 3 5 2 1 4 5 1 2 42 Rendah
LAMPIRAN 2
Data Hasil Penelitian
21 Perempuan 5 5 5 2 2 4 4 5 5 4 5 1 3 2 4 4 60 Sedang
22 Perempuan 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 4 54 Sedang
23 Perempuan 4 4 4 2 3 4 3 5 5 4 4 2 2 3 4 4 57 Sedang
24 Perempuan 5 3 4 3 3 4 4 5 5 4 4 2 3 2 4 4 59 Sedang
25 Perempuan 4 3 5 3 3 4 3 4 5 3 4 3 3 3 3 4 57 Sedang
26 Perempuan 4 4 4 4 4 4 2 4 5 2 4 2 2 2 2 4 53 Sedang
27 Perempuan 5 2 4 2 2 5 4 5 5 4 4 1 2 2 4 5 56 Sedang
28 Perempuan 5 1 5 2 2 3 4 5 4 4 5 1 2 1 5 5 54 Sedang
29 Perempuan 4 4 3 2 4 4 3 4 5 3 3 4 4 4 4 5 60 Sedang
30 Perempuan 5 5 5 1 1 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 68 Tinggi
31 Perempuan 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 57 Sedang
32 Perempuan 5 5 5 1 1 5 5 5 5 5 5 1 2 5 5 5 65 Tinggi
33 Perempuan 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 40 Rendah
34 Perempuan 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 56 Sedang
35 Perempuan 5 5 5 1 1 5 5 5 5 5 5 1 1 5 5 5 64 Tinggi
36 Perempuan 2 3 2 4 4 2 3 2 2 3 2 4 4 2 3 3 45 Rendah
37 Perempuan 5 5 5 1 1 5 5 5 5 5 5 1 1 5 5 5 64 Tinggi
38 Perempuan 3 2 2 4 5 2 1 4 5 2 2 3 3 2 2 2 44 Rendah
39 Laki-laki 3 3 3 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 48 Sedang
40 Laki-laki 5 3 4 3 4 3 4 5 5 4 5 2 2 2 4 4 59 Sedang
41 Laki-laki 5 5 5 1 2 4 4 5 5 3 5 2 2 3 4 4 59 Sedang
42 Laki-laki 3 3 3 5 5 2 2 4 4 4 2 1 2 2 4 4 50 Sedang
43 Laki-laki 4 4 3 3 4 3 2 4 4 3 3 4 4 3 4 4 56 Sedang
44 Laki-laki 3 3 3 3 4 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 41 Rendah
45 Laki-laki 4 4 4 3 3 4 2 4 4 3 3 2 4 3 4 3 54 Sedang
46 Laki-laki 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 56 Sedang
47 Laki-laki 4 4 3 3 3 2 2 4 4 4 4 3 3 2 4 4 53 Sedang
48 Laki-laki 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 54 Sedang
49 Laki-laki 4 4 4 3 3 3 3 5 4 4 3 2 3 3 4 4 56 Sedang
50 Laki-laki 4 4 3 4 4 2 2 5 4 1 2 3 3 3 3 4 51 Sedang
51 Laki-laki 2 3 3 2 4 2 3 4 4 3 3 4 4 2 3 3 49 Sedang
52 Laki-laki 3 3 3 4 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 47 Sedang
53 Laki-laki 4 4 4 3 4 2 3 5 5 4 4 2 2 3 3 3 55 Sedang
54 Laki-laki 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 50 Sedang
55 Laki-laki 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 2 3 2 4 3 46 Rendah
56 Laki-laki 3 3 3 4 4 2 2 4 5 3 3 2 2 3 3 3 49 Sedang
57 Laki-laki 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 37 Rendah
58 Laki-laki 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 53 Sedang
59 Laki-laki 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 2 3 46 Rendah
60 Laki-laki 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 50 Sedang
61 Laki-laki 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 52 Sedang
62 Laki-laki 3 4 4 4 3 3 1 4 4 4 4 3 4 3 2 3 53 Sedang
63 Laki-laki 2 3 3 5 4 3 3 5 2 2 5 3 3 3 5 2 53 Sedang
64 Laki-laki 5 2 1 5 4 2 3 5 5 3 3 2 4 2 2 1 49 Sedang
65 Laki-laki 3 3 3 2 3 2 2 3 4 5 4 4 2 3 3 3 49 Sedang
66 Laki-laki 3 3 3 4 4 1 1 4 5 4 3 2 2 3 3 3 48 Sedang
67 Laki-laki 4 5 5 3 2 2 4 5 5 3 4 2 2 2 2 3 53 Sedang
68 Laki-laki 4 4 4 3 2 3 3 4 4 3 3 2 2 2 2 3 48 Sedang
69 Laki-laki 5 5 3 2 4 2 2 4 4 4 4 2 3 4 4 4 56 Sedang
70 Laki-laki 5 5 5 3 3 3 4 4 4 4 4 3 5 5 4 5 66 Tinggi
71 Laki-laki 3 3 3 3 4 3 3 4 5 5 4 3 3 4 4 4 58 Sedang
72 Laki-laki 4 3 4 3 4 3 3 4 4 2 3 2 4 3 3 4 53 Sedang
73 Laki-laki 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 48 Sedang
74 Laki-laki 2 1 2 3 5 2 2 1 3 2 1 2 3 2 2 2 35 Rendah
75 Laki-laki 3 3 3 3 4 4 2 4 4 4 3 3 4 3 4 4 55 Sedang
76 Laki-laki 3 3 4 3 3 4 4 5 5 4 3 4 3 3 4 5 60 Sedang
77 Laki-laki 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 5 4 4 4 4 56 Sedang
78 Laki-laki 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 48 Sedang
79 Laki-laki 4 4 4 4 4 3 1 4 5 1 3 2 2 4 4 5 54 Sedang
Jumlah Item 297 280 279 231 253 243 241 312 323 266 268 201 234 243 268 287
SKALA KONATIF
No Jenis Kelamin P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Jumlah Kategori
1 Perempuan 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 47 Tinggi
2 Perempuan 4 3 3 5 4 4 4 4 3 5 39 Sedang
3 Perempuan 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 33 Sedang
4 Perempuan 3 3 3 3 4 3 3 3 3 5 33 Sedang
5 Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 Sedang
6 Perempuan 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 48 Tinggi
7 Perempuan 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 41 Sedang
8 Perempuan 2 5 4 4 2 2 4 4 2 4 33 Sedang
9 Perempuan 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 33 Sedang
10 Perempuan 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 36 Sedang
11 Perempuan 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 37 Sedang
12 Perempuan 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39 Sedang
13 Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 Sedang
14 Perempuan 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 Sedang
15 Perempuan 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 Tinggi
16 Perempuan 3 2 3 4 4 4 4 3 3 4 34 Sedang
17 Perempuan 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 Sedang
18 Perempuan 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 38 Sedang
19 Perempuan 4 2 4 4 2 1 4 2 4 1 28 Rendah
20 Perempuan 4 2 3 1 4 1 2 3 4 3 27 Rendah
21 Perempuan 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 43 Sedang
22 Perempuan 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 31 Sedang
23 Perempuan 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 35 Sedang
24 Perempuan 3 3 4 5 3 4 4 4 3 4 37 Sedang
25 Perempuan 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 41 Sedang
26 Perempuan 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 36 Sedang
27 Perempuan 5 4 5 5 4 5 3 5 4 5 45 Tinggi
28 Perempuan 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 46 Tinggi
29 Perempuan 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 42 Sedang
30 Perempuan 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 Tinggi
31 Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 Sedang
32 Perempuan 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 Tinggi
33 Perempuan 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 26 Rendah
34 Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 Sedang
35 Perempuan 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 Tinggi
36 Perempuan 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 23 Rendah
37 Perempuan 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 Tinggi
38 Perempuan 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 25 Rendah
39 Laki-laki 3 3 3 5 3 3 4 5 3 3 35 Sedang
40 Laki-laki 4 3 5 5 5 5 5 5 3 5 45 Tinggi
41 Laki-laki 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 47 Tinggi
42 Laki-laki 4 4 3 2 5 4 3 3 4 4 36 Sedang
43 Laki-laki 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 37 Sedang
44 Laki-laki 5 3 3 4 4 4 4 4 3 4 38 Sedang
45 Laki-laki 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 37 Sedang
46 Laki-laki 3 3 3 4 4 4 4 4 4 5 38 Sedang
47 Laki-laki 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 37 Sedang
48 Laki-laki 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 Rendah
49 Laki-laki 4 3 3 5 3 3 3 3 3 4 34 Sedang
50 Laki-laki 4 2 3 5 3 3 3 3 3 5 34 Sedang
51 Laki-laki 4 2 4 5 4 4 3 4 2 3 35 Sedang
52 Laki-laki 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 Sedang
53 Laki-laki 4 3 4 5 4 3 4 5 3 4 39 Sedang
54 Laki-laki 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 29 Rendah
55 Laki-laki 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 Sedang
56 Laki-laki 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 34 Sedang
57 Laki-laki 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 26 Rendah
58 Laki-laki 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 34 Sedang
59 Laki-laki 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 Sedang
60 Laki-laki 4 3 2 4 2 3 4 3 2 4 31 Sedang
61 Laki-laki 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 34 Sedang
62 Laki-laki 2 3 4 4 3 3 3 4 3 4 33 Sedang
63 Laki-laki 1 2 3 4 3 3 1 2 3 3 25 Rendah
64 Laki-laki 1 2 2 2 3 3 1 1 2 3 20 Rendah
65 Laki-laki 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 36 Sedang
66 Laki-laki 4 3 4 5 5 5 4 4 3 3 40 Sedang
67 Laki-laki 5 2 4 5 4 4 3 4 2 4 37 Sedang
68 Laki-laki 3 3 4 5 4 4 4 4 3 4 38 Sedang
69 Laki-laki 3 3 3 4 4 5 4 5 4 3 38 Sedang
70 Laki-laki 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 41 Sedang
71 Laki-laki 4 3 3 5 3 4 4 4 3 3 36 Sedang
72 Laki-laki 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 38 Sedang
73 Laki-laki 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 Sedang
74 Laki-laki 2 3 1 1 2 3 2 2 3 2 21 Rendah
75 Laki-laki 3 2 3 3 4 4 3 4 3 4 33 Sedang
76 Laki-laki 3 4 3 5 3 3 3 3 4 4 35 Sedang
77 Laki-laki 4 4 3 4 4 4 3 3 3 5 37 Sedang
78 Laki-laki 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 32 Sedang
79 Laki-laki 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 34 Sedang
Jumlah Item 283 251 277 313 289 288 286 292 267 304
SKALA KOGNITIF
No Jenis
Kelamin P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 Jumlah Kategori
1 Perempuan 2 2 4 3 5 5 5 5 5 5 3 2 2 3 4 55 Sedang
2 Perempuan 4 3 5 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 58 Sedang
3 Perempuan 3 2 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 50 Sedang
4 Perempuan 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 52 Sedang
5 Perempuan 2 4 4 4 4 2 4 2 2 2 4 4 2 4 4 48 Sedang
6 Perempuan 4 2 3 5 5 5 5 5 5 5 3 2 3 3 5 60 Sedang
7 Perempuan 4 5 4 3 5 4 5 4 4 3 4 3 3 3 4 58 Sedang
8 Perempuan 5 3 2 5 5 4 5 4 4 4 4 3 3 4 5 60 Sedang
9 Perempuan 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 2 4 51 Sedang
10 Perempuan 3 2 4 4 4 4 3 4 5 4 3 3 2 3 3 51 Sedang
11 Perempuan 2 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 51 Sedang
12 Perempuan 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 57 Sedang
13 Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 2 2 4 51 Sedang
14 Perempuan 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 4 3 37 Rendah
15 Perempuan 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 1 1 1 5 59 Sedang
16 Perempuan 3 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 3 2 3 4 57 Sedang
17 Perempuan 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 2 2 3 4 63 Tinggi
18 Perempuan 4 4 4 4 5 5 3 4 4 3 3 3 2 3 4 55 Sedang
19 Perempuan 4 2 4 5 4 4 4 5 5 2 4 3 1 2 5 54 Sedang
20 Perempuan 4 2 4 4 5 4 4 4 5 1 3 4 2 4 4 54 Sedang
21 Perempuan 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 1 3 2 1 5 61 Tinggi
22 Perempuan 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 56 Sedang
23 Perempuan 4 3 4 4 5 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 54 Sedang
24 Perempuan 5 3 5 5 5 4 5 5 5 4 3 2 2 3 4 60 Sedang
25 Perempuan 4 4 3 3 5 5 5 5 5 3 3 2 2 3 5 57 Sedang
26 Perempuan 2 2 4 4 5 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 51 Sedang
27 Perempuan 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 2 2 1 3 4 57 Sedang
28 Perempuan 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 2 1 1 1 5 59 Sedang
29 Perempuan 4 5 4 4 5 4 4 4 5 3 3 3 4 4 4 60 Sedang
30 Perempuan 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 1 2 3 5 59 Sedang
31 Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 52 Sedang
32 Perempuan 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 1 1 1 5 59 Sedang
33 Perempuan 1 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 40 Rendah
34 Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 52 Sedang
35 Perempuan 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 1 1 1 5 59 Sedang
36 Perempuan 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 5 1 39 Rendah
37 Perempuan 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 1 5 1 5 63 Tinggi
38 Perempuan 3 3 4 4 4 3 3 3 4 2 3 5 3 4 3 51 Sedang
39 Laki-laki 5 2 5 5 5 5 5 5 5 2 2 3 3 4 3 59 Sedang
40 Laki-laki 1 3 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 2 1 5 59 Sedang
41 Laki-laki 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 2 2 4 63 Tinggi
42 Laki-laki 4 5 5 5 5 4 4 4 2 5 1 1 1 3 3 52 Sedang
43 Laki-laki 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 54 Sedang
44 Laki-laki 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 46 Rendah
45 Laki-laki 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 3 3 4 2 3 60 Sedang
46 Laki-laki 2 4 3 4 4 5 4 3 4 4 4 3 3 4 3 54 Sedang
47 Laki-laki 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 2 3 2 3 4 49 Sedang
48 Laki-laki 3 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 3 52 Sedang
49 Laki-laki 3 2 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 2 4 54 Sedang
50 Laki-laki 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 4 50 Sedang
51 Laki-laki 2 4 2 4 4 4 3 4 5 4 4 5 3 4 4 56 Sedang
52 Laki-laki 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 52 Sedang
53 Laki-laki 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 3 3 4 65 Tinggi
54 Laki-laki 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 47 Rendah
55 Laki-laki 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 5 4 56 Sedang
56 Laki-laki 3 3 2 2 4 4 3 4 5 4 3 3 3 4 3 50 Sedang
57 Laki-laki 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 4 4 3 41 Rendah
58 Laki-laki 4 3 5 3 4 4 4 4 4 5 3 3 3 3 4 56 Sedang
59 Laki-laki 4 3 2 2 4 4 3 4 4 4 3 2 2 4 4 49 Sedang
60 Laki-laki 2 3 2 4 4 4 4 3 4 3 2 3 4 3 2 47 Rendah
61 Laki-laki 4 2 3 3 5 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 51 Sedang
62 Laki-laki 4 3 5 4 4 4 3 4 4 4 3 3 2 3 4 54 Sedang
63 Laki-laki 3 3 3 2 5 1 2 4 4 4 2 2 3 2 4 44 Rendah
64 Laki-laki 3 3 3 2 5 4 4 5 4 2 2 2 2 3 5 49 Sedang
65 Laki-laki 3 3 1 3 4 4 3 5 4 5 4 4 3 3 4 53 Sedang
66 Laki-laki 3 4 4 4 3 5 3 4 5 5 5 3 5 5 4 62 Tinggi
67 Laki-laki 4 5 3 4 5 5 5 4 4 4 4 5 2 3 4 61 Tinggi
68 Laki-laki 4 2 4 4 4 4 4 5 5 3 3 3 3 3 3 54 Sedang
69 Laki-laki 4 3 2 1 4 4 3 5 5 5 5 3 2 2 5 53 Sedang
70 Laki-laki 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 5 66 Tinggi
71 Laki-laki 4 3 4 1 5 4 5 4 5 4 3 2 2 3 4 53 Sedang
72 Laki-laki 2 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 3 5 4 57 Sedang
73 Laki-laki 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 Rendah
74 Laki-laki 3 3 1 2 3 2 2 2 1 3 2 2 1 4 2 33 Rendah
75 Laki-laki 4 4 3 3 4 4 3 4 2 4 3 5 4 3 4 54 Sedang
76 Laki-laki 3 3 4 2 4 5 5 4 4 4 4 4 3 2 5 56 Sedang
77 Laki-laki 5 4 4 4 3 4 3 4 5 4 4 4 4 2 4 58 Sedang
78 Laki-laki 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 Rendah
79 Laki-laki 4 3 5 4 4 3 4 5 5 3 3 3 2 5 4 57 Sedang
Jumlah Item 276 255 295 296 332 317 305 319 324 300 246 222 209 239 305
Descriptives
Descriptive Statistics
79 53,6709 6,48217
79
SKALA KOGNITIF
Valid N (listwise)
N Mean Std. Deviation
Descriptives
Descriptive Statistics
79 53,4937 6,57866
79
SKALA AFEKTIF
Valid N (listwise)
N Mean Std. Deviation
Descriptives
LAMPIRAN 3
OUT PUT SPSS
Descriptive Statistics
79 36,0759 6,99409
79
SKALA KONATIF
Valid N (listwise)
N Mean Std. Deviation
Frequencies
Statistics
79 79 79
0 0 0
Valid
Missing
N
Kategori
Skala Kognitif
Kategori
Skala Afektif
Kategori
Skala Konatif
Frequency Table
Kategori Skala Kognitif
8 10,1 10,1 10,1
60 75,9 75,9 86,1
11 13,9 13,9 100,0
79 100,0 100,0
Tinggi
Sedang
Rendah
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Kategori Skala Afektif
8 10,1 10,1 10,1
61 77,2 77,2 87,3
10 12,7 12,7 100,0
79 100,0 100,0
Tinggi
Sedang
Rendah
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Kategori Skala Konatif
11 13,9 13,9 13,9
57 72,2 72,2 86,1
11 13,9 13,9 100,0
79 100,0 100,0
Tinggi
Sedang
Rendah
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Crosstabs
Case Processing Summary
79 100,0% 0 ,0% 79 100,0%Jenis Kelamin *
Kategori Skala Kognitif
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
Jenis Kelamin * Kategori Skala Kognitif Crosstabulation
5 28 8 41
6,3% 35,4% 10,1% 51,9%
3 32 3 38
3,8% 40,5% 3,8% 48,1%
8 60 11 79
10,1% 75,9% 13,9% 100,0%
Count
% of Total
Count
% of Total
Count
% of Total
Laki-laki
Perempuan
Jenis Kelamin
Total
Tinggi Sedang Rendah
Kategori Skala Kognitif
Total
Chi-Square Tests
2,930a 2 ,231
3,017 2 ,221
,436 1 ,509
79
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear
Association
N of Valid Cases
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided)
2 cells (33,3%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 3,85.
a.
Crosstabs
Case Processing Summary
79 100,0% 0 ,0% 79 100,0%Jenis Kelamin *
Kategori Skala Afektif
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
Jenis Kelamin * Kategori Skala Afektif Crosstabulation
1 35 5 41
1,3% 44,3% 6,3% 51,9%
7 26 5 38
8,9% 32,9% 6,3% 48,1%
8 61 10 79
10,1% 77,2% 12,7% 100,0%
Count
% of Total
Count
% of Total
Count
% of Total
Laki-laki
Perempuan
Jenis Kelamin
Total
Tinggi Sedang Rendah
Kategori Skala Afektif
Total
Chi-Square Tests
5,722a 2 ,057
6,281 2 ,043
1,933 1 ,164
79
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear
Association
N of Valid Cases
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided)
3 cells (50,0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 3,85.
a.
Crosstabs
Case Processing Summary
79 100,0% 0 ,0% 79 100,0%Jenis Kelamin *
Kategori Skala Konatif
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
Jenis Kelamin * Kategori Skala Konatif Crosstabulation
2 33 6 41
2,5% 41,8% 7,6% 51,9%
9 24 5 38
11,4% 30,4% 6,3% 48,1%
11 57 11 79
13,9% 72,2% 13,9% 100,0%
Count
% of Total
Count
% of Total
Count
% of Total
Laki-laki
Perempuan
Jenis Kelamin
Total
Tinggi Sedang Rendah
Kategori Skala Konatif
Total
Chi-Square Tests
5,861a 2 ,053
6,222 2 ,045
2,876 1 ,090
79
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear
Association
N of Valid Cases
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided)
0 cells (,0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 5,29.
a.