Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan...

47
Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan dan Pembiayaan pada Bank BIRD Skripsi ini Diajukan untuk Melllenuhi Persyaratan Melllperoleh Gelm Sarjana Ekonollli Islam (SEI) Gleh: SAEFUL ARIFIN 104046101628 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAMNEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H / 2008 M

Transcript of Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan...

Page 1: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan

dan Pembiayaan pada Bank BIRD

Skripsi ini

Diajukan untuk Melllenuhi Persyaratan Melllperoleh Gelm Sarjana Ekonollli Islam

(SEI)

Gleh:

SAEFUL ARIFIN104046101628

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROG~STUDIMUA1{ALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAMNEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H / 2008 M

Page 2: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

HAHn LANDASAN TEORI

A. Pengertian Risiko Mismatch 13

B. Kajian Teoritis Pendanaan (Funding) 16

C. Kajian Teoritis Pembiayaan 21

D. Manajemen Dana Bank 27

E. Sumber dan Penggw1aan Dana Bank 29

F. Manajemen Likuiditas 35

BAB III GAMBARAN UMUM BANK BIRU (BPRS RIF'ATUL UMMAH) 40

A. Sejarah Singkat 40

B. Tujuan, Visi, Misi dan Motto 41

C. Struktur Organisasi Bank BIRD (PT. BPRS Rifatul Dmmah) 41

D. Produk Bank BIRD 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

A. Strategi Bank BIRD dalam Mengantisipasi Risiko Mismatch

antara Funding dan Financing

1. Man'\iemen Likuiditas Bank BIRD

2. Managemen Sumber dan Penggunaan Dana

a. Strategi Funding (pendanaan)

46

46

49

49

Page 3: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

b. Strategi Financing (pembiayaan) 50

c. Membangll1l Mitra antar BPRS 51

B. Analisis terhadap Strategi Bank BIRD dalam Mengantisipasi Risiko -

Mismatch antal'a Funding dan Financing 53

1. Analisis terhadap Manajemen Likuiditas Bank BIRD 53

a. Quick Ratio 55

b. Cash Ratio 57

c. Ballking Ratio 59

d. Financing to Deposit Ratio (FDR) 61

2. Analisis Sumber dall Penggunaan pada Bank BIRD 63

BAB V PENUTUP 70

A. Kesimpu1all 70

B. Sarall 70

DAFTARPUSTAKA 72

LAMPIRAN 74

Page 4: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

Negara (BTN). Masalah ini terjadi dikrenakan BTN yang core bisnisnya pada kredit

perumahan rakyat, dimana dana yang berhasil dihimpun dari masyarkat di salurkan

pada kredit perumahan, yang pengembalinya cendrung lebih lama (long term credit).

Sementara BIN hams memenuhi kewajibannya untuk mengembalikan dana

simpanan masyarakat yang jatuh tempo, yang cendrung memiliki jangka waktu lebih

pendek (short term deposit).4

Masalah mismatch juga bisa saja terjadi pada bank umum lainnya, sebab

kecendrungan dana pihak ketiga (DPK) mempunyai karakteristik simpanan jangka

pendek (short term deposit) sementara penyaluran kredit (financing) memiliki

karakteristik jangka panjang, sehingga kondisi ini berpotensi menimbulkan risiko

tCljadinya mismatch ataujinancing gap.

Kondisi ini juga bisa menimpa bank syariah, apalagi karakter dasar

perbankan syariah adalah pada fungsi intermediasinya, dimana akad-akad yang ada

merupakan menifestasi dad fungsi intermediasi tersebut, seperti pada akad

musyarakah dan mudharabah. Kedua akad ini merupakan akad kemitraan antara

bank dengan nasabah dengan menggunakan pola bagi hasil, dimana hubungan yang

terjalin antara dua pihak (atau lebih) tersebut adalall hubungan kemitraan, bukan

hubungan antara kreditur dengan debitur, seperti yang diterapkan pada bank

konvensional. Hubungan kemitraan inilah yang lebih mencerminkan fungsi

intermediasi bank.

4 Loc.cit

Page 5: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

antarafunding dan financing, termasuk dalam hal ini adalah Bank BIRD. Sehingga

l11enarik untuk diteliti terkait kebijakan dan strategi Bank BIRD dalanll11engantisipasi

risiko tersebut.

n. Rumusall Masalah

Walaupun dalam kenyataannya, hubungan kemitraan pada bank syariah

sepenuhnya belunl dapat dijalankan, l11asih dirasakan nuansa hubungan antara kriditur

dan debitur seperti pada bank konvensional. Apalagi fungsi intermediasi tersebut

l11asih sangat kecil dirasakan manfaatnya, baik disebabkan oleh keterbatasan modal

bank syariah itu sendiri l11aupun keharnsan bagi nasabah untuk l11enyediakan barang

jaminan. Keterbatasan modal bank syariah dapat dilihat dari aset perbankan syariah

nasional yang hingga saat ini barn mencapai 1,7 % dibandingkan dengan aset

perbankan konvensional. Sementara dari sisi nasaball hampir sebagian besar usaha

mikro kecil menengah (DMKM) tidak memiliki barang jaminan. Alhasil usaha dan

bisnis mereka tidalc dapat berkembang karena tidak mendapatkan akses modal dmi

bank syariah.

Akad-akad pembiayaan (financing) terutama pada musyarakah dan

mudharabah pada perbmlkan syariah merupakan akad yang termasuk kategori

uncertainty contract, yang memiliki ketidakpastian return. 5 Dimana bank tidak bisa

Page 6: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

2. Untuk mengetahui hubungan antara manajemen likuiditas bank

dengan risiko mismatch antara funding (pendanaan) dan financing

(pembiayaan).

3. Untuk mengetahui strategi dan langkah-Iangkah apa saja yang

dilakukan Bank BIRU untnk mengatasi risiko teljadinya mismatch

tersebut.

IV. Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan teoritis; hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi pelajar,

mahasiswa dan kalangan akademik lainya.

2. Kegunaan praktis; hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi para

praktisi bank syariah.

3. Kegunaan kebijakan; bagi para pengambil kebijakan baik bagi Bank

Indonesia (BI) maupwl para stake holder bank syariah.

V. Tinjauan Pustaka (Kajian Terdahulu)

Berdasarkan kajian pustaka terdahulu belum ada yang membahas

masalah mismatch antara funding dallfinancing pada banlc syariah. Dari data yang

ditemukan, judul yang terkait hanya membahas pada permasalahan pembiayaan,

sementara yang membahas tentang funding dan keterkaitan antara keduanya belum

Page 7: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

VI. Metode Penelitian

Penelitian 1111 bersifat deskriptif analisis, yakni penelitian yang

menggambarkan data dan informasi yang berdasarkan pada fakta yang diperoleh dari

lapangan

1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut:

a. Field Research, yakni penelitian lapangan yang dilakukan melalui

survey langsung ke Bank BIRU yang bertujuan untuk memperoleh data

yan~valid dan akurat. Hal ini dilakukan dengan cara:

1) Interview atau wawancara kepada pihak-pihak Bank Bank BIRU

yang terkait dengan kegiatan penelitian ini.

2) Observasi (penganlatan) terhadap kondisi Bank BIRU secat·a umum.

b. Library Research, yakni melakukan penelitiatl dengan cara mencari

Iiteratur-literatur yang berupa bahan-bahan pustaka dan dokumen­

dokumen yang berkaitan langsung dengan masalah manaJemen

pembiayaan, khususnya pada masalah mismatch tersebut.

2. Mctode Pcngolahan Data

a. Metode DeskIiptif, yaitu dengan cat·a memapat·kan data-data yang ada

secara apa adanya

b. Analitis, setelah data dipaparkan secara deskriptif kemudian di anaJisis

secara kualitatif.

Page 8: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

BABIV

BABV

ANALISIS STRATEGI BANK BIRU DALAM

MENGANTISIPASI RISIKO MISMATCH ANTARA FUNDING

DAN FINANCING

Manajemen likuiditas, manajemen sumber dan penggunaan dana pada

Bank BIRD dalam mengantisipasi risiko terjadinya mismatch dan

analisis efektivitas kebijakan Bank BIRD dalam mengantisipasi risiko

teljadinya Mismatch.

PENUTUP

Kesimpulan dan Saran.

Page 9: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

BABH

KERANGKA TEORI

A. Pengertian Risiko Mismatch

Menurut kamus besar bahasa Indonesia yang dimaksud dengan risiko

(risk) adalah akibat yang kurang menyenangkan (merugikan atau membahayakan)

dari suatu perbuatan atau tindakan. 7 Dari sudut pandang bank, risiko didefinisikan

sebagai peluang te~jadinya situasi yang memburuk (bad outcome). Definisi ini

mengandung pengertian bahwa risiko hanya berkaitan dengan situasi dimana suatu

bad outcome dapat setiap saat l11enil11pa bank kapan dan bank l11anapun dan dapat

diperkirakan (estimated).

Sementara itu mismatch pada dunia perbankan diartikan sebagai

ketidaksesuaian antara arus kas yang l11asnk dengan arus kas yang keluar. 8 Menurut

Ali Masyudi dalam bukunya "manajemen risiko" yang dimaksud dengan mismatch

adalah risiko yang teljadi karena bank melakukanfund raising melalui short funding

strategy, sel11entara penyediaan dananya tertanam pada investasi dengan jangka

waktu lebih panjang (longfinancing) 9.

Pada dasal11ya masalah mismatch sangat terkait dengan pendanaan

(funding) dan pel11biayaan (financing), berdasarkan teori yang ada, terdapat tiga

7 Departemen Pendidikan Nasiona!, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Puslaka, 2003), h.959, Penjelasan PBI Nomor 9/17(PBI/20079 Ali Masyudi, Manajemen Risiko, (Jakarta: Rajawali Pers, 2006), h.3

Page 10: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

pada kredit yang diberikannya, yang kedua dana perbankan sarna dengan kredit yang

diberikannya, dan ketiga adalah kondisi dimana dana perbankan lebih kecil dari

kredit yang diberikanya. Kondisi seperti ini sangat rentan terhadap liquidity problem

karena apabila terjadi rush akibat kondisi ekonomi yang memanas, maka perbankan

akan mengalarni kesulitan untuk melakukan pengembalian dana simpanan

masyarakat, karena kredit yang diberikan oleh perbankan tidak seketika dapat

ditariklO•

Pada bank syariah risiko mismatch juga dapat teIjadi, narnun

penyebabnya bukan karena factor suku bunga. Tetapi lebih disebabkan oleh

kesenjangan antara jangka waktu jatuh tempo (maturity gap) antara pendanaan

(funding) dan pembiayaan (financing) yang menyebabkan masalah likuiditas. lJ .

Sementara Burhanuddin Abdullah mengatakan bahwa mismatch teJjadi karena suatu

bank menggunakan sumber danajangka pendek untuk membiayai pembiayaanjangka

panjangJ2• Dengan demikian dapat disirnpulkan bahwa yang dimaksud dengan risiko

mismatch· antara funding dan financing yaitu risiko yang teIjadi karena adanya

ketidaksesuaian antara sumber dana dan penggunaanya, dimana sumber dananya

memilikijangka waktu lebih pendek.

TeIjadinya mismatch akan menimbulkan risiko likuiditas (liquidity

risk) bempa kesulitan pendanaan, dimana bank kesulitan untuk mencari dana tunai

10 Nasril, "Tantangan Mismatch bagi perbankan taboo 2006" diakses dari http://www:btn.co.id.TanggaI16-Q2-2006.II Liliat Surat F.daran Bank Indonesia (BI) tentang Penilaian Ttingkat Kesehatan (BPRS) dari sisi

tikuiditas12 Diakses dari http://www.detik.com.

,

Page 11: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

(investment reserve). Hal ini penting guna memaksimalkan keuntungan sekaligus

memperhitungkan tingkat keanlanan (saftty) untuk para deposan maupun para

debitor.

B. Pengertian Funding (Pendanaan)

Funding merupal(an aktivitas bank dalam mengwnpulkan dana dari

masyarakat sebagai sumber dana bank dalam melakukan aktivitas usahanya. Swnber

dana bank biasanya dalam bentuk tabwlgan (saving), deposito (time-deposit) dan giro

(demand-deposit). 14

1. Tabungan

Undal1g-Undang No 10 Tahun 1998 tental1g perubahan atas Undang-Undang

No 7 Tal1W1 1992 tentang perbankan, menjelaskan bal1wa yang dimaksud dengan

tabwlgan adalal1 simpanan yang penarikatmya hanya dapat dilakukatl menurut syarat

tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau

lail1ya yang dipersal11akatl dengatl itu. /5

Adapun yang dinamakatl tabungan syarial1 adalal1 tabW1gan yang dijalankan

berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Dalam hal ini, Dewan Syarial1 Nasional (DSN) •

telah l11engeluarkan fatwa No. 02/DSN/-MUIIIV/2000 yang l11enyatakan bal1wa

tabungan yatlg dibenarkatl adalal1 dengatl prinsip wadiah datI mudharabah. Tabungatl

wadiah sendiri l11erupakan tabungan yang dijalankan dengan berdasarkan akad

" Thomas Suyitl1o, Kelembagaan Perbankan, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003), h. 3215 Kasmir, Dasar-Dasar perbankan, CeUIl (Jakarta: R,yawali Pers, 2004), h. 84

Page 12: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

menggunakan dana tersebut untuk aktivitas investasi yang sejalan dengan prinsip

syariall.

Namun demikian dala111111emanfaatkan dana tersebut, harus didasarkan pada

prinsip kehati-hatian (prudential). Sebab bank akan bertanggung jawab terhadap dana

tersebut bila terjadi kerugian sebagai akibat dari kelalaian bank itu sendiri. Bank

dalam hal ini juga berkewajiban membagikan hasil keuntungan dan aktivitas

bisnisnya sesuai dengan kesepakatan nisbal1 pada saat awal pembukaan rekening giro.

Ketiga sumber dana daTi masyarakat ini dibedakan dalam cara penarikanya

oleh pemiliknya, pada tabungan penarikanya dapat dilakukan sewal(tu-waktu

sebagian atau seluruhnya sepetti pada giro. Sedangkan pada simpanan deposito,

pe111ilik hanya dapat menarik dananya sesuai dengan waktu yang telal1 diperjanjikan

dengan bank. Atas kesediaan masyarakat 111enyimpan dananya bank akan

membenkan imbalan dalam bentuk atau pada bank konvensional dan bagi hasil pada

bank syariall.

Pada bank syariah dapat menarik dana pihak ketiga atau masyarakat dalam

bentuk: /7

o Titipan (wadi 'ah), yaitu stmpanan yang dijamin keamanan dan

pengembaliannya (guaranted deposit) tetapi tanpa memperolch

imbalan atau kcuntungan

17 Zaillul Arifill, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, Cet. IV (Jakarta: Pustaka Alvabet, 2006),hal. 48

Page 13: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

o Partisipasi modal berbagi hasil dan berbagi risiko (non guaranted

account) untuk investasi umum (general invesment

accountlmudharabah mutlqah) dimana bank akan membayar bagian

keuntungan secara proposionaI.

o Investasi IdlUSUS (special investment accountlmudharabah

muqayyadah) dimana bank bertindak sebagai manajer investasi untuk

memperoleh fte.

Dengan demikian sumber dana bank syariah terdiri dari:

I. Modal inti (Core Capital)

2. Kuasi Equitas (mudharabah eccount)

3. Titipan (wadi 'ah) atau simpanan tanpa imbalan (non gum'anted

account)

Dana yang dihimpun oleh bank tersebut akan disalurkan kembali ke

masyarakat dalanl bentuk pembiayaan, baik untuk pembiayaan produktif maupun

komsumtif. Fungsi penghimpunan dana (funding) ini menjadikan bank sebagai

manajer investasi, terutama dana mudharabah. Dimana bank akan menyalurkan dana

tersebut dalanl bentuk pembiayaan produktif, sehingga menghasilkan keuntungan

bagi bank dan pemilik dana. /8

C. Pengertian Penyaluran Dana (Financing)

Secara gans besar produk penyaluran dana pada bank syariah

dikelompokkan kedalam empat kategori sesuai dengan tujuan penggunaannya, yaitu;

IS Sofyan S Harahap, Akunlansi Perbankan Syariah (Jakarta: LPFE USAKTJ, 2005), h. 6

Page 14: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

b. Pembiayaan Salam

Salam adalah transaksi jua! beli secara pesanan, dimana barang yang dipeIjual

belikan belum ada ditangan, tetapi pembayaranya dilakukan diawal. Dalam hal ini

bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli. Pada umumnya

akad ini biasa digunaJ<an pada bank pada transaksi barang hasil pertanian.

Rukun dari transaksi jual beli salam ini adalah adanya penjual dan pembeli,

adanya barang yang diperjual belikan, adanya uang serta adanya sighat (ucapan).

c. Pembiayaan Istislma

lual beli istishna sarna dengan jual beli salam, perbedaanya terletak pada cara

pembayarannya, dimana nasabah dapat membayar barang pesanya seCaI'a cicilaIl

(beberapa termin). Pada umumnya akad ini digunakan pada bank syariah pada

transaksi industri manufaktur dan kontruksi.

Ketentuan pada jual beli ini yaitu pada kejelasan kriteria barang dan haI'ga yaIlg

disepakati. Dimana kriteria barang harus jelas baik ukuran, jenis dan jumlahnya

begitu pula harga yang disepakati tidalc boleh berubah.

2. Pembiayaan dengan Prinsip Sewa (Ijarah)

Tansaksi fjarah pada bank syaI'iah merupakan transaksi perpindahan manfaat,

dengan kata lain akad ijarah ini pada dasamya sama dengaIl jual beli, hanya saja pada

akad ijarah yang menjadi objek traIlsaksinya adalah manfaat baraIlg (jasa).

Dalanl hal ini bank berfungsi sebagai pihak yang menyewakan barang,

sementara nasabah sebagai penyewa, dimana nasaball akan membayar jasa dari

aktivitas penyewaan tersebut. Pada bank syariall, aktivitas sewa dapat juga dialdliri

Page 15: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

dengan pemindahan kepemiIikan, dimana barang yang pada awalnya menjadi objek

sewaan, dan secara kepemilikan berada ditangan bank, pada akhir akad dapat

berpindah hak kepemilikannya ketangan nasabah yakni dengan akad ljarah

muntahhiya bittamlik (sewa yang diikuti dengan pemindahan kepemilikan).

3. Prinsip Bagi hasil (syirkah)

Pada prinsip bagi hasH ini terdapat beberapa produk pembiayaan, yang

antara lain:

a. Pembiayaan Musyarakah

Berdasarkan Fatua DSN No. 08/DSN/-MUI/IV/2000 dapat disimpulkan

bahwa yang dimaksud Pembiayaan musyarakah adalah suatn bentnk kerja sama

antara dua pihak atau lebih dimana masing-masing pihak turut menyertakan modal

baik yang berwujud maupun tidak berwujud. 20 Dalam hal ini pihak-pihak yang

terlibat dapat berkontribusi dalam bentnk uang, barang dagangan (trading asset),

kewirausahaan (entrepreneurship), kepandaian (skill), kepemilikan (property),

peralatan (equipment) atau intangible (seperti hak paten atau good will) dan reputasi.

Semua modal yang terkupul dati semua pihak yang berkongsi tersebut

diklola bersama-sama. Setiap pemilik mempunyai hak tnrut serta dalam pengelolaan

dana tersebut, sekaligus mempunyai hak dalam menentukan kebijakan atas

pengelolaan dana tersebut. Keuntnngan dat'i hasiI tersebut dibagikan sesuai dengan

20 Dewan Syariah Nasional (DSN), Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional. (Jakarta: DSN, 2003)

Page 16: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

Secara garis besar dana yang dimiliki bank berasal dari tiga sumber, yaitu dari

baruc itu sendiri, dari masyarakat serta dari lembaga lain. Dana yang berasal dari bank

itu sendiJi berasal dari para pemegang saham, cadangan laba yang belum digunakan

dan laba bank yang belum dibagi atau laba tahun berjalan yang belum dibagikan

kepada para pemegang saham. Dana yang berasal dari masyarakat luas didapat dari

produk-prodnk penghimpunan dana (funding), diantaranya yaitu rekening giro,

rekening tabungan dan deposito.

E. Sumber dan Penggunaan Dana Bank Syariah

Perkemballgan dan kemajuan bank sangat dipengaruhi oleh tingkat

kemampuan banlc dalam mengumpulkan dana dari masyaralcat. Tanpa adanya sumber

dana yang memadai dengan tingkat pengendapan yang culmp lanla, bank akan sangat

kesulitan dalam merencanakan aktivitas bisnisnya.

Dana sendiri mempalcan uang tunai yang dimiliki dan dikuasai oleh bank atau

bentuk alctiva lainya yang dapat dipersamalcan dan dapat dicairkan dengan segera.

Dana bank sendiri berasal dari berbagai sumber baik dari modal bank sendiri yakni

para pemegang sahanl dan dana yang berasal dari masyaralcat dalam berbagai bentuk

baik simpanan biasa (wadi'ah) maupun dalam bentuk penyertaan laimlya yang dapat

ditarik sewalctu-waktu. Tiap dana yang dimiliki oleh bank sendiri memiliki karalcter

yang berbeda baik biayanya, jangka waktunya, maupun jenis dananya. Selumh dana

tersebut tidalc dapat dialokasikan sepenubnya dalanl bentuk laedit atau pembiayaan,

Page 17: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

sebab bank hams memenuhi kewajiban memelihara likuiditas yang disebut dengan

unloanable funds, ,22

SementaJ'a disisi lain bank dituntut untuk dapat mengalokasikan dana tersebut

secara tepat dan efektif. Hal ini dilaknkan agar bani, dapat memaksimalkan tingkat

profitabilitasnya dan dapat menekan serendall mungkin tisiko yang akan timbul

sekaligus agar bank dapat mempertal1ankan tingkat kepercayaan masyarakat. Oleh

karena itu bank harns mempertal1ankan performance kinelja bisnisnya, tanpa hal ini

akan bank sangat sulit mempertahankan kepercayaan dari masyarakat. 23

Dalam pembetian kredit selalu dikaitkan dengan tujuan penggunaannya.

Sebab jika pemberian yang tidak jelas penggunaamlya sering menimbulkan masalah

kredit (problem loan) atau kredit macet. Oleh karena itu dibutuhkan strategi dan

perencanaan kredit (pembiayaan) yang tepat dan efektif. Agar alokasi dan

penggunaan dana bank tersebut sesuai dengan rencana, dapat dilaknkan dengan

menggunakan dua pendekatan: 1) pool offunds approach yakni dengan melihat

sumber-sumber dana dan penempataill1Ya, dan 2) assets aUoction approach

(pendekatan alokasi aktiva) yaitu penempatan masing-masing jenis dana ke dalam

aktiva bank. Adapun diagranmya sebagai betikut:

22 Veiththzal Rivai dan Andria Pelmata Veithzal, Credit Manajemen Hand Book (Jakarta: ,PT.RajaGrfindo Persada, 2006). h.1152J Jop!e Jusue Analisis Kredit untuk Account OjJlcer, Cet VII (Jakarta: PT. Gramed!a Pustaka 2006),hI. 169

Page 18: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

Assets Allocation Approach

Diagram 2

Wadiah Primary Reserve

Secondary Reserve

Qord

Mmabahah

MudhrabahSalam

Istishna

Ijarah

Mudhrabah

Murabahah

Musyarakah

Musyarakah Aktiva temp

Berdasarkan kedua diagram diatas kita dapat memahami dua model

pendekatan dalam menggunakan sumber dana bank. Pada pendekatan Pool ofFunds

Approach bank akan mengurnpulkan sernua dana dari berbagai produk nmding

rnenjadi satu pos. kemudian disalmkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing pos

pada pembiayaan. Sementara pada pendeketan Assets Allocation Approach bank

Page 19: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

BABIII

GAMBARAN UMUM BANK BIRU

A. Sejarah Berdirinya Bank BIRU

Bank BIRU (singkatan dari Bank Islam Rifatul Ummah) adalah Bank

Perkreditan Ralcyat syariah (BPRS) yang pendiriannya diprakarsai oleh para aktivis

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), kyai, dan eendikiawan muslim Iainnya yang

memiliki kepedulian terhadap masalah ekonomi rakyat keci!. Bank BIRU hadir

sebagai bagian dari sinergi dalam upaya pemberdayaan ekonomi rakyat bersama

dengan Iembaga-Iembaga keuangan syariah Iainnya. Berdiri sejak tahun 1998 yang

beralamatkan di jalan Raya Ciomas Bogor, komplek Ruko Ciomas No. R.I.

Seeara Iegalitas perusahaan, Bank BIRU teJah tereatat pada Akta Notaris

NomoI' 4 tanggal 05 September 1996 dan telah bcroprasi scjak 18 Februari 1998

sesuai dengan SK Menteri Kcuangan RI No. Kep-067/KM. 17/1998.

Seperti halnya bank atau badan usaha pada umumnya, fluktuasi usaha pun

pemah dialami BPRS ini, mulai dari mismanagement, teljadinya NPF (Non

Performance Financing), dan risiko-risiko pada umumnya yang teljadi pada industri

perbankan. Namun berkat kesigapan dan dedikasi yang tinggi dari jajaran

manajemen, Bank BIRU tetap eksis bahkan terus mengalami pertumbuhan yang

sangat baik, terbukti berdasarkan laporan neraea keuangan 3 (tiga) tahun terakhir

Page 20: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

D. Produk-Produk Bank BIRD

Produk-produk yang ada pada Bank BIRU meliputi produk penghimpunan

dana, produk penyaluran dana dan produk layanan nasabah. Adapun rineian produk­

produk tersebut adalah sebagai berikut:

1. Penghimpunan Dana (Funding)

a. Tabungan Wadiah

MelUpakan produk simpanan yang dipelUntuldGln bagi nasabah baik

perorangan, yayasan maupun lembaga. Akad yang digtmakan pada produk ini adalah

wadiah yad dhamanah, dimana bank diberikan wewenang oleh nasabah untuk

mengelola dana tersebut dalall1 pengelolaan usaha atau bisnis. Bauk akan

memberikan bagian keuntungan dalam bentuk bonus kepada nasabah yang dihitung

berdasarkan saldo rata-rata harian dan dibukukan seeara otomatis kedalall1 rekening

nasabah. Nasabahjuga dapat menarik dananya setiap hari.

b. Deposito Mudharabah

Merupakan simpanan investasi nasabah kepada bank yang penarikanya dapat

dilakukan setelah jangka waktu 3, 6 dan 12 bulan dan dapat diperpanjang seem'a

otomatis. Akad yang digunakan pada produk ini adalah akad mudharabah, dimana

nasabah sebagai pihak pemilik dana (shohibul maa!), sementara pihak bank sebagai

pengelola dmm (mudharib). Nasabah akan mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan

dana tersebut setiap bulannya sesuai dengan kesepakatan nisbah yang sudah

disepakati pada saat pembukaan rekening deposito. Deposito ini juga dapat dijadikan

jall1inan pell1biayaan, bila nasabah ingin ll1engajukkan aplikasi pell1biayaan.

Page 21: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

BAR IV

ANALISIS STRATEGI BANK BIRU DALAM MENGANTISIPASI

RISIKO TERJADINYA MISMATCH ANTARA FUNDING DAN

FINANCING

A. Strategi Bank BIRU dalam Mengntisipasi Risiko Mismatch antam Funding

(Penghimpunan Dana) dan Financing (Penyaluran Dana)

1. Manajemen Likuiditas

Bank rnerupakan lernbaga ekonorni yang rnernpunyai fungsi intennediasi,

yakni lernbaga yang rnenghirnpun dana dari rnasyarakat dan rnenyalurkannya kernbali

dalam bentuk lcredit atau pembiayaan. Oleh karenanya, selain akan rnengupayakan

perolehan keuntungan bagi perusahaan, banlc dalam hal ini juga dituntut untuk

rnenjaga kepercayaan rnasyarakat. Sebab pada dasarnya sebagian besar sumber dana

bank berasal dari rnasyarakat. Sementara porsi dana yang berasal dari internal bank

hanya berkisar pada 7% hingga 8%, selain itu dana yang diperoleh dari hasil aktivitas

funding (pengurnpulan dana) dari masyarakat dalam bentuk tabungan, giro dan

deposito. 31

Atas dasar tersebut, rnenjaga kepercayaan masyarakat (nasabah)

menjadi satu keharusan dengan cara rnenjaga performance (kinerja) bank sebaik

mungkin. Salah satu aspek penting yang dijadikan indikator baik brnuknya kinelja

suatu bank adalah dari sisi likuiditas. Likuiditas sendiri diartikan sebagai kemampuan

3! Zaifiul, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, ha1.47.

Page 22: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

bank dalam memenuhi kewajiban financial yang segera harns dipenuhi. Kewajiban

disilli yaitu kewajiban atas hutang yang segera dibayar, biasanya pada bank berupa

penarikan oleh nasabah dalam bentuk simpanan tabungan dan deposito. Terkait

dengan hal tersebut, kebijakan yang ditempuh pihak Bank BIRU yaitu dengan

menerapkan manajemen Iikuiditas yang baik, yaitu dengan mengatur tingkat

Iikuiditas agar berada pada posisi yang tepat, sebab bila tingkat likuiditas tinggi

(overliquidity), keuntungan yang didapat rendah, sebaliknya bila tingkat likuiditas

terlalu rendah, hal ini juga akan berdampak pada kesulitan bank: dalam memenuhi

kewajiban, yang pada giliranya akan meminjam dana dari bank lain. 32

Untuk dapat menganalisis tingkat likuiditas suatu Bank: (atau

perusahaan pada umumnya) diperlukan data alat-alat Iikuid dan hutang lancar. Hal ini

diperlukan karena alat untuk menilai dan menganalisis tingkat likuiditas bank adalah

dengan membandingkan antara komponen-komponen alat likuid dengan kewajiban

segera. Pada Ban1( BIRU yang termasuk alat Iikuid terdiri dari:

a. Kas

b. Penempatan pada Bank: Lain.

Sementara yang tel1uasuk kategori hutang lancar terdiri dari:

a. Tabungan

b. Deposito

32 Wawancara Pribadi dengan Bpk Ade Rachmawan, SE (Direktur Utama Bank BlRU), 25 Maret 2007

Page 23: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

Strategi yang ditempuh Bank BIRD untuk menjaga likuiditas adalah

dengan cara menjaga dan memonitor Iikuiditas harian. Hal ini dilakukan untuk

memastikan bahwa cadangan dalam bentuk uang tunai (kas) telah memenuhi standar

minimum yang ditentukan oleh Bank sentral sebesar 5%. Hal ini didasarkan pada

Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/17IPBI/2007 tantang Penilaian Tingkat

Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat Syariah, dimana salah satu aspek yang dinilai

adalah tingkat likuiditasnya. Monitor Iikuiditas ini menjadi sangat penting karena

masyarakat (nasabah) akan menilai kinerja banIe berdasarkan tingkat likuiditasnya,

sebab masyarakat mengharapkan keamanan akan dana yang disimpanya. Nasabah

berharap dana yang disimpmIDya aJI1an dan dapat ditarik sewaktu-waktu atau setelah

jatuh tempo selia mendapatkan hasil imbal yang kompetitif. Apabila satu bank gagal

memenuhi kewajiban nasabah pada saat terjadi penarikan, sudah dapat dipastikan

nasabah akan kecewa, yang pada gilirannya nasabah akan memindahkan rekening

yang dimilikinya.

Aspek penting yang perlu mendapatkan perhatian serius dalaJl1

mengelola banIe adalah penyusunml cash flow (arus kas) dan penentuml cadangan

(reserve). Likuiditas dan reserve mempunyai hublmgan yang sangat kuat, sebab

reserve dapat digunakan untuk memenuhi transaksi bank seperti penerimaan dana

maupun pemberian pembiayaml sekaIigus dapat juga digunakan untuk memenuhi

kebutuhan likuiditas. 33

33 Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, h.160.

Page 24: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

B. Analisis Strategi Bank BIRU dalam Mengantisipasi Risiko Mismatch Antara

pendanaan (funding) dan Pembiayaan (financing).

1. Analisis Likniditas Bank BIRU

Selanjutnya untuk menganalisis tingkat Iikuiditas Bank BIRU dapat dilakukan

melalui laporan keuangarmya, berikut laporan posisi (neraca) keuangan dan Laporan

Laba-Rugi Bank BIRU per Desember 2005 sampai dengan 2007.

Tabel4.1

NERACA PUBLIKASIPT. BPRS RIF'ATUL UMMAH (BANK BIRD)

Per - Desember 2007

(dalam ribnan)

AKTIVA1 Kas 446,551 128,565 144,828

2 Penempatan pada BI

3 Penempatan pada Bank Lain 50,981 552,668 37,532

4 Piutang Mllrabahah 7,291,117 2,355,1] 6 ],074,603

5 Pilltang Salam

6 Piutang Istishna 334,890 32,258 45,240

7 Pintang Mlldharahah 39,255 40,060 124,291

8 Pintang Mllsvarakah 147,628 166,694 357,214

9 Iiarah 143,904 78,532 213,401

10 Qardl 959,604 103,276 135,709Penyisihan Penghapusan Aktiva

(110,789)II Produktif (101,788) (103,195)

12 Aktiva Istishna

13 Persediaan 25,000 110,500 102,23814 Aktiva Tetap dan Inventaris 311,966 185,791

Akumulasi Penghapusan Aktiva(164,245) (135,514)15 Tetap -/- 52,113

16 Aktiva Lain-Lain 510,712 582,672 586,337

Page 25: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

Merupakan perbandingan antara cash ratio dengan hutang lancar, cash asset

terdiIi dari kas dan giro pada Bank Indonesia sedang hutang lancar terdiIi dari

tabungan, giro dan deposito berjangka. Namun pada BPR/BPRS biasanya yang

merupakan hutang lancar terdiri dad tabungan dan deposito beljangka saja, hal ini

sesuai dengan ketentuan BI, dimana BPR/BPRS tidak melayani jasa lalu lintas

pembayaran, yang dalam hal ini adalah giro. Berikut disajikan perhitungan quick

ratio pada Bank BIRO.

Tabel4.3

Quick Ratio

PT. BPRS Rif'atul Ummah (BANK BIRU)

Tahun 2005 - 2007 (dalam ribuan)

2006 2007No ~ ~ 2005

Cash Asset

I Kas 144,828 128,565 446,551

2 Penempalan pada Bank Lain 37,532 552,668 50,981

Jumlah Cash Asset (A) 182,360 681,233 497,532

Current Liabilities

I Tabungan 1,000,573 1,848,860 2,717,074

2 Deposito 790,000 451,000 4,354,000

Jumlah Current Liabilities ( B ) 1,790,573 2,299,860 7,071,074

Quick Ratio A:B 10% 30% 7%Sumber Laporan Keuangan PT. BPRS Rif'atul Ummah (data dlolah)

Berdasarkan tabel di alas terlihat bahwa Quick Ratio Bank BIRO berturut-

tumt dari tahun 2005 sampai dengan 2007 adalah 10%, 30%, dan 7%. Angka-angka

Page 26: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

2. Rekening Deposito

3. Rekening Tabungan

Untuk lebih jelasnya, dapat dilhat pada tabel 4.4 berikut, yang

diolah berdasarkan laporan keuangan.

Tabel4.4

Cash Ratio

PT, BPRS Rifatul Ummah (BANK BIRU)

Tahun 2005 - 2007

(dalam I"ibuan)

'Nil< Cn' /.N/. Sid @Y?'N,,"

/./. ':;2005Y:I my/( 'G2006tl/. :;2007Alat-Alat Likuid

1 Kas 144,828 128,565 446,551

2 Giro pada BI

Jumlah Cash Asset( A ) 144,828 128,565 446,551

CUrl'eltt Liabilities

1 Tabungan 1,000,573 1,848,860 2,717,074

2 Deposito 790,000 451,000 4,354,000

3 Kewaiiban Segera 17,635 2,229

Jumlah Current Liabilities (B) 1,790,573 2,299,860 7,071,074

Cash Ratia A:B 8% 6% 6%Sumber: Laporan Keuangan Bank BIRU (data dlOlah)

Berdasarkan tabel 4.4 diatas diatas, terlihat bahwa pada tahun 2005 cash

ralionya sebesar 8%, lebih besar dengan tahun-tahun berikutnya sebesar 6%. Hal ini

Page 27: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

1 tabungan Wadiah 1,000,573 1,848,860 2,717,074

2 Tabunpan Mudharabah3 DeDosito Mudharabah 790,000 451,000 4,354,000

Total DCDosito (B) 1,790,573 1,848,860 2,717,074

Elmitas1 Modal Disetor 1,590,250 1,590,250 456,750

2 Tambahan Modal Disetor (68,423) (27,583) 27,697

3 Cadangan 27,874 27,874 27,874

4 Saldo Laba 1rugj) (54,364) (748,114) 1167,402)

Total Ekuitas {O 1,495,337 842,427 344,919FDR=A: (B+C) = 59% 103% 291%

Sumber: Laporan Keuangan Bani, BIRD (data dlOlah)

Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat diketahui nilai rasio FDR Bank

BIRO dari tahun 2005 sampai tahun 2007. Pada tahun 2005 nilai rasio FDR Bank

BIRO sebesar 59%, angka ini menunjukkan bahwa pada tahun 2005 Bank BIRO

cukup berhati-hati dalam pemberian pembiayaan, dengan kata lain dana yang

dialokasikan untuk pemberian kredit tidak terlalu dibandingkan dengan total deposit

dan modal yang dimiliki bank. Kondisi ini menunjukkan tingkat fungsi intermediasi

bani, yang rendah, bila dianalisis lebih jauh dapat diketahui bahwa pihak bank

sengaja menerapkan sttategi konservatif dengan mengurangi pembiayaan sebagai

bentuk langkah antisipatif terhadap kemungkinan risiko likuiditas yang terjadi. Sebab

semakin tinggi tingkat FDR menunjukkan fungsi intennediasi bank yang tinggi,

namun kondisi ini juga menunjukkan tingkat Iikuiditas yang rendah.

Pada tahun 2006 nilai rasio FDR bank BIRD sebesar 103%, angka ini

menunjukkan peningkatan sebesar 44% dari tahun sebelumnya. Dengan demikian

Page 28: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

angka ini menunjukkan nilai fungsi intennediasi bank yang cukup tinggi, bahkan

melampaui batas minimal FDR yang ditentukan BI sebesar 80%. Sementara pada

tahun 2007 nilai rasionya sebesar 291 % atau naik sangat signifikan sebesar 188%

dibandingkan tahun sebelumnya. Angka tersebut melebihi nilai batas maksimum

yang ditentukan BI sebesar 110%, angka ini tentunya sangat liskan terhadap risiko

Iikuiditas bank, sebab hal ini menunjukkan penyaluran pembiayaan Bank BIRD yang

sangat tinggi. Hal ini juga terbukti dad nilai cash ratio Bm1k BIRD yang sangat

minim sebesar 6%.

B. Analisis Sumber dan Penggunaan Dana Bank

Analisis sumber dan penggunaan dana (Sources and Uses Of Fund

Analysis) ini bertujuan untuk mengetahui besaran nilai dm'i setiap pos pada neraca

dengan memperbandingkanya dengan total aktiva. Dengan demikian kita dapat

mengetalmi sumber dan penggunaan dana pada Bank BIRD dalam menjalankan

k . . al 38eglatan opera~lOn nya.

Pada BPRS karena dari sisi modal terbatas, sehingga sumber dan

penggunaan dananya biasanya tidak begitu variatif seperti pada bank umwn yang

mempunyai aset lebih besar. Dengan demikian sebenarnya untuk mengetahui sumber

dan penggunaan dana pada BPRS tidaklal1 sesulit dibandingkan pada Bank Dmum

lainya. Oleh karena itu untuk mengetahui sumber dan penggunaan dana pada Bank

38 Jopie, Analsisis Kredit untuk Account Officer, h. 75.

Page 29: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

salah satunya yaitu dengan menerbitkan sukuk atauplUl surat

penyertaan investasi sejenis yang sesuai syariah.

3. Hendaknya Bank BIRD lebih hati-hati dalam l11enyalurkan

pembiayaan, khususnya untuk menjaga Financing to Deposit Ratio

(FOR) agar berada pada tingkat yang proposional, sekaligus dapat

l11el11inimalisir tingkat Non pei;formingfinancing (NPF).

4. Hendaknya Bank BIRD dapat menjaga hublmgan balk dengan

nasabah, agar mereka dapat terns mempercayakan dananya pada Bank

BIRU.

Page 30: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

DAFTARPUSTAKA

Ali, Masyhud, Manajemen Risiko, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, cetakanpeliama, 2006

Al Qur'an dan Terjemahan Departemen Agama RI, Bandung: Penerbit J­ART,2005.

Arifin, Zainul, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, cetakan keempat,Jakmia: Pustaka Alvabet, 2006

Bhernama, Bank Cari Aman, Jakmia: Kompas, 18 Januari 2006

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:Balai Pustaka, 2003

Harahap, Sof'yan Syafri, Akuntansi Perbankan Syariah, Cetakan kedua,Jakmia: LPFE Usakti, 2006

Jupie, Jusuf, Analisis Kredit untukAccount Officer, Cetekan ketujuh, Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama, 2006

Karim, Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta:TheIntemtional Institute ofIslamic Thought Indonesia, 2003

____, Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer, Jakarta: Gema InsaniPress, 2001

Kasmir, Manajemen Perbankan, cetakan kempat, Jakarta: PT GramediaPustaka Utama, 2006.

_____:-:-" Dasar-Dasm' Perbankan, Jakmia: PT Grmnedia PustakaUtama, 2004

Page 31: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

LAMPIRAN

Page 32: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

Daftar Pertanyaan Wawancara Langsung

I. Bagaimanakah Manajemen Dana Bank pada BANK BIRU?

2. Pernahkan BANK BIRU mengalarni masalah mismatch antara funding dan

financing?, apabila pernah, langkah alau slralegi ara unlllk I1lcngatasinya?

3. Llmgkah stratcgi apa yang dilakllkan olch pihak mcnajcmcn 13ANK l3IRU unlllk

menganlisipasi (mcncegah) risiko mismatch?

4. Faktor-faktor apa yang dapat menyebabkan terjadinya masalah mismatch

tersebllt?

5. Bagaimanakah manajemen liklliditas pada BANK BIRU?, pernahkah mengalarni

masalah dalarn likuditas.

6. Strategi dan kebijakan apa yang dilakukan BANK BIRU untuk mengantisipasi

dan mengatasi masalah likuiditas?

7. Dari berbagai produk pembiayaan yang ada pada BANK BIRU,jenis pembiayaan

apakah yang mempunyai proporsi lebih banyak?

8. Jenis produk simpan~:a apa yang paling diminati oleh nasabah BANK BIRU?

9. Ada beberapa pendapat yang menyebutkan bahwa, akad pada musyarakah dan

mudharabah lebih b<;;rpotensi menimbulkan risiko likuiditas, sebagai akibat dari

karakter akad ini yang long term financing dan uncertainty contract·

(ketidakpastian retw'a). Apakah hal ini berlaku pada BANK BIRU?

10. Dari produk-produ< pembiayaan yang ditawarkan BANK BIRU, produk (akad)

apakah yang selarnl ini mempunyai risiko paling signifikan?

ba nI, .. 1 I:) j I fLo L• le. ,~ C.Vl~et~VO'~(

bank 'slum of'aluJ ummoh

Page 33: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara
Page 34: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

Y FIL

.Jbank BIRUBank Islam RiFatul Ummah

Page 35: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

-LEGALITAS PERUSAHAAN

Akla Pendirian

Tanda Daftar Perusahaan

Nomor Pokok Wajib Pajak

Ijin Operasional

Penjaminan

Pemeriksaan BI

Alamal Kanlor Pusal

Nomor 41anggal 05 Seplember 1996Nolaris : Sulaimansjah, SH di Jakarta

Nomor 10201801430langgal 29 Oklober 1997

01.764.294.0.404.000

SK Menteri Keuangan RI

No.KEP-067/KM.17/1998

Tanggal18 Februari 1998

Sebagai peserta program penjaminan LPS(Lembaga Penjamin Simpanan) yang berartiseluruh dana pihak keligaldana masyarakaldijamin oleh LPS.

Per Marel 2007 : Cukup Sehal, dengan nilaikredil : 68.90

Komplek Ruko Ciomas No. R.1

JI. Raya Ciomas, BogarTetp. (0251) 638512, 636972Fax. (0251) 638512

Email:[email protected]

• Komplek Ruko Baru No. R~1

Page 36: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

-PENGHIMPUNAN DANA

TABUNGAN WADI'AH

Merupakan simpanan dana pihak ke-tiga di Bank BIRU, dimananasabah berhak mendapatkan bonus dari keuntungan pemanfaatandana Wadi'ah oleh Bank. Tabungan ini dapat diambil setiap hari (padajam kas).

DEPOSITO MUDHARABAH

Simpanan dana pihak ke-tiga yang hanya dapat ditarik berdasarkanjangka waktu 3, 6, dan 12 bulan dan dapat diperpanjang secaraotomatis. Nasabah akan memperoleh kesepakatan bersama mengenainitai nisbah bagi hasitnya. Deposito ini dapat digunakan sebagaijaminan pembiayaan.

SETARA RATE BAGI HASIL DEPOSITO

3

6

12

13,09

14,73

16,36

9,19

10,34

11,48

9,73

10,94

ll,16

: Komplek Ruko Baru No, R-1

Page 37: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

-PENYALURAN DANA

PEMBIAYAAN MURABAHAH

Adalah pembiayaan dengan prinsip jual beli barang pada harga asaldengan tambahan keuntungan yang disepakati, dengan pihak Bankselaku penjual dan nasabah selaku pembeli. Pembayaran dapatdilakukan secara angsuran sesuai dengan kesepakatan bersama.

QARDH

Pemberian dana dari bank kepada nasabah yang dapat ditagih atauditarik kembali. Dalam literatur fikih, qardh dikategorikan dalam akadsaling membantu dan bukan transaksi komersial. Bagi bank, qardh bisadijadikan sebagai produk pelengkap untuk nasabah yang telah terbuktiloyalitas dan bonafiditasnya yang membutuhkan dana talangan segerauntuk masa yang relatif pendek, nasabah akan mengembalikansecepatnya dana bank.

PEMBIAYAAN IJARAH

Adalah pembiayaan dengan prinsip sewa atas hak guna (manfaat) suatubarang atau jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa/upahdengan atau tanpa pemindahan kepemilikan barang itu sendiri.

MUDHARABAH/MUSYARAKAH

Pembiayaan dengan prinsip kerjasama usaha dengan nasabah. Bagihasil disepakati bersama.

GADAI EMAS

Layanan gadai emas dalam bentuk perhiasan dan logam mulia. Nasabahhanya dikenakan jasa penyimpanan.

..

• Komplek Ruko Baru No. R-1

UIN

Page 38: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

SETARA RATE BAGI HASIL DEPOSITO

Jangka Waktu September Oktober November DesemberJanuari 2008

Februari(Bulan) 2007 2007 2007 2007 2008

3 9.11 13.09 9.19 9.73 7.91 9.30

6 10.25 14.73 10.34 10.94 8.90 10.46

12 11.39 16.36 11.48 12.16 9.89 11.62

Page 39: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

Daftar Pertanyaan Wawancara Langsung

1. Bagaimanakah Manajemen Dana Bank pada BANK BIRD?

2. Pemahkan BANK BIRD mengalami masalah mismatch antara funding dan

financing?, apabila pemah, langkah atau strategi apa untuk mengatasinya?

3. Langkah strategi apa yang dilakukan oleh pihak menajemen BANK BIRD untuk

mengantisipasi (mencegah) risiko mismatch?

4. Faktor-faktor apa yang dapat menyebabkan teIjadinya masalah mismatch

tersebut?

5. Bagaimanakah manajemen likuiditas pada BANK BIRD?, pemahkah mengalami

masalah dalam likuditas.

6. Strategi dan kebijakan apa yang dilakukan BANK BIRD untuk mengantisipasi

dan mengatasi masalah likuiditas?

7. Dari berbagai produk pembiayaan yang ada pada BANK BIRD, jenis pembiayaan

apakah yang mempunyai proporsi lebih banyak?

8. Jenis produk simpanan apa yang paling diminati oleh nasabah BANK BIRD?

9. Ada beberapa pendapat yang menyebutkan bahwa, akad pada musyarakah dan

mudharabah lebih berpotensi menimbulkan risiko likuiditas, sebagai akibat dari

karakter akad ini yang long term financing dan uncertainty contract

(ketidakpastian return). Apakah hal ini berlaku pada BANK BIRD?

10. Dari produk-produk pembiayaan yang ditawarkan BANK BIRD, produk (akad)

apakah yang selama ini mempunyai risiko paling signifikan?

ban . ]IW 0 ~ckwtt.ttV"'" / (re.bank Islam rlf'atul ummah l<--(,l _'

Page 40: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

No.9/29/DPbS Jakarta, 7 Desember 2007

SURA T EDARAN

Kepada

SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT

BERDASARKAN PRJNSIP SYARIAH

DI INDONESIA

Perihal : Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat

Berdasarkan I'riru!ip Syariah

Sehubungan dengan telah diterbitkannya Peraturan B~nk Indonesia

Nomor 9/17/PBl/2007 tanggal 4 Desember 2007 tentang Sistem PenHaian

Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat Berdasarkan Prinsip Syariah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 146 Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4787), perlu diatur ketentuan

pelaksanaan dalam suatu Surat Edaran Bank Indonesia dengan pokok

ketentuan sebagai berikut:

I. UMUM

I. Tingkat kesehatan Bank Perkreditan Rakyat berdasarkan pnnslp

syariah (BPRS) merupakan kepentingan semua pihak terkait, baik

pemilik, pengurus bank, masyarakat pengguna jasa bank, Bank

Indonesia selaku otoritas pengawasll)l bank maupun pibak lainnya.

HasH penllaian tingkat kesehatan dignoakan oleh Bank Indonesia

untuk melakukan pengawasan dan pengaturan dalam rangka

menerapkan strategi pembinaan dan pengembangan yang tepat bagi

RPRR

Page 41: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

BPRS. Selanjutnya, tingkat kesehatan digunakan oleh BPRS sebagai

salah satu alat bagi manajemen dalam menentnkan kebljakan dan

pelaksanaan pengelolaan bank ke depan.

2. Tingkat kesehatan BPRS merupakan hasil penilaian komposit atas

berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinetja suatu

BPRS. Penilaian tingkat kesehatan BPRS tersebut dilakukan melalui

penilaian kuantitatif dan kualitatif terhadap faktor keuangan,

termasuk kemampuan BPRS dalam mengelola berbagai risiko, serta

penilaian kualitatif terhadap faktor manajemen, termasuk kepatuhan

BPRS terhadap prinsip-prinsip syariah dan ketentuan yang berlaku.

3. Penilaian kuantitatif adalah penilaian terhadap posisi, perkembangan

maupun proyeksi rasio-rasio keuangan BPRS, sedangkan penilaian

kualitatif adalah penilaian terhadap faktor manajemen dan faktor­

faktor hasil penilai~n kuantitatif dengan mempertimbangkan

indikator pendukung dan atau pembanding yang relevan.

4. Rasio-rasio yang digunakan untuk menganalisa faktor keuangan

dibedakan menjadi rasio utama, rasio penunjang dan rasio

pengamatan (observed). Rasio utama merupakan rasio yang menjadi

dasar terhadap penilaian faktor keuangan, rasio penunjang

merupakan rasio yang akan mempengaruhi penilaian faktor keuangan

sedangkan rasio pengamatan (observed) merupakan rasio yang dapat

digunakan sebagai satu pertimbangan tambahan dalam penilaian

akhir atas fuktor keuangan.

II. CAKUPAN FAKTOR PENILAIAN

Penilaian tingkat kesehatan BPRS mencakup penilaian terhadap fuktor­

fuktor yang terdiri darl:

1. Permodalan (capital)

Penilaian permodalan dimaksudkan untuk mengevaluasi kecukupan

modal ...

Page 42: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

modal BPRS dalam mengelola eksposur risiko saat ini dan di masa

mendatang melalui penilaian kuantitatif dan kualitatif atas

rasio/komponen sebagai berikut:

a. Kecukupan Modal (rasio utama);

b. Proyeksi Kecukupan Modal (rasio penunjang);

c. Kecukupan equity (rasio pengamatan/observed);

d. Kecukupan modal inti terhadap dana pihak ketiga (rasio

pengamatan/observed);

e. Fungsi Intermediasi atas dana investasi dengan metode Profit

Sharing (rasio pengamatan/observed).

2. Kualitas aset (Asset quality)

Penilaian kualitas aset dimaksudkan untuk mengevaluasi kondisi

aset BPRS dalam mengelola eksposur risiko saat ini dan di masa

mendatang melalui penilaian kuantitatif dan kualitatif atas

rasio/komponen sebagai berikut:

a. Kualitas aktiva produktif (rasio utama);

b. Pembiayaan bermasalah (rasio penunjang);

c. Rata - rata tingkat pengembalian pembiayaan hapus buku

(rasio pengamatan/observed);

d. Nasabah pembiayaan bermasalah (rasio

pengamatan/observed).

3. Rentabilitas (Earnings)

Penilaian rentabilitas dimaksudkan untuk mengevaluasi

kemampuan bank dalam mendukung kegiatan operasional dan

permodalan, melalni penilaian kuantitatif dan kualitatif atas

rasiolkumponen sebagai berikut:

a. Tingkat efisiensi operasional (rasio utama);

b. Aset yang menghasilkan pendapatan (rasio penunjang);

c. Net Margin Operasional Utama (rasio penunjang);

Page 43: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

d. Biaya tenaga keIja terhadap total pembiayaan (rasio

pengamatanJobserved);

e. Return on Assets (rasio pengamatanJobserved);

( Return on Equity (rasio pengamatanJobserved);

g. Return on Investment Account Holder (rasio

pengamatanJobserved).

4. Likuiditas (Liquidity)

Penilaian likuiditas dimaksudkan untuk mengevaluasi kemampuan

bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dan kecukupan

manajemen fisiko likuiditas BPRS melalui penilaian kuantitatif dan

kualitatifatas rasio/komponen sebagai berikut:

a. Cash ratio (rasio utama);

b. Short-tenn mismatch (rasio penunjang).

5. Manajemen (Management)

Penilaian manajemen dimaksudkan untuk mengevaluasi

kemampuan manajerial pengurus BPRS dalam menjalankan

usahanya, kecukupan manajemen risiko dan kepatuhan BPRS

terhadap pelaksanaan prinsip syariah serta kepatuhan BPRS

terhadap ketentuan yang berlaku, melalui penilaian kualitatif atas

komponen-komponen sebagai berikut:

a. Kualitas manajemen umum dan kepatuhan BPRS terhadap

ketentuan yang berlaku, yang terdiri dari 16 (enam belas)

aspek dengan bobot sebesar 35% (tiga puluh lima per scrams);

b. Kualitas manajemen risiko, yang terdiri dari 6 (euam) jenis

risiko yang meliputi beberapa aspek tertentu dengan bobot

sebesar 40% (empat puluh per seratus);

c. Kepatuhan terhadap pelaksanaan prinsip - prinsip syariah,

yang terdiri dari 3 (tiga) aspek dengan bobot sebesar 25% (dna

puluh lima per seratus).

ill. TATA ...

Page 44: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

ill. TATA CARA PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK

PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

Penilaian tingkat kesehatan BPRS dilakukan dalam beberapa tahap

sebagai berikut:

I. Tahap penilaian danlatau penetapan peringkat setiap

rasio/komponen.

Penilaian atas setiap rasio/komponen sebagaimana dimaksud pada

angka II dilakukan secara kuantitatif untuk rasio keuangan dengan

berpedoman pada Lampiran la, Lampiran lb, Lampiran Ie dan

Lampiran ld. Sedangkan untuk komponen manajemen dilakukan

secara kualitatif dengan berpedoman pada Lampiran Ie.

2. Tahap penetapan peringkat masing-masing faktor permodalan,

kualitas aset, rentabi!itas dan likuiditas.

Penetapan peringkat setiap faktor tersebut dilakukan dalam 2 tahap:

a. Melakukan penghitungan gabungan dengan menggunakan

metode sebagaimana tercantum pada Lampiran If atas rasio

utama dan rasio penunjang yang terdapat pada masing-masing

faktor, untuk memperoleh dasar kuantitatif penetapan peringkat

faktor.

b. Penetapan peringkat masing-masing faktor dilakukan dengan

berpedoman pada Matriks Kriteria Peringkat Faktor

sebagaimana tercantum pada Lampiran 2a, Lampiran 2b,

Lampiran 2e dan Lampiran 2d serta dengan

mempertimbangkan rasio pengamatan/observed dan indikator

pendukung dan/atau p-embanding yang relevan (judgement).

3. Tahap penetapan peringkat faktor manajemen.

Penetapan peringkat faktor manajemen dilakukan dalam 2 tahap:

a. Melakukan penghitungan gabungan atas 3 (tiga) komponen

manajemen

Page 45: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

manajemen dengan bobot sebagaimana dirnaksud pada butir

II.5, untuk memperoleh dasar penetapan peringkat faktor.

b. Penetapan peringkat dilaknkan dengan berpedoman pada

Matriks Kriteria Peringkat Faktor sebagaimana tercantum pada

Lampiran 2e dengan mempertimbangkan indikator pendukung

dan atau pembanding yang relevan (judgement).

4. Tahap penetapan peringkat faktor keuangan.

Penetapan peringkat fuktor keuangan dilaknkan dalam 2 tahap:

a. Melakukan penghitungan gabungan melalui pembobotan atas

nilai peringkat fuktor sebagai berikut :

I) Pennodalan, dengan bobot 25% (dua puluh lima per

seratus);

2) kualitas aset, dengan bobot 45% (empat puluh lima per

seratus);

3) rentabilitas, dengan bobot 15% (lima belas per seratus);

4) likuiditas, dengan bobot 15% (lima belas per seratus)

untuk memperoleh dasar kuantitatifpenetapan peringkat faktor.

b. Penetapan peringkat dilakukan dengan berpedoman pada

Matriks Kriteria Peringkat Faktor Keuangan sebagaimana

tercantum pada Lampiran 3.

5. Tahap Penetapan Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan BPRS.

Penetapan Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan BPRS dilakukan

dengan melakukan penghitungan komposit atas Peringkat Faktor

Keuangan dan Peringkat Faktor Manajemen dengan menggunakan

tabel konversi dan berpedoman pada Matriks Kriteria Penetapan

Peringkat Komposit sebagaimana tercantum pada Lampiran 4

serta dengan mempertimbangkan indikator pendukung danlatau

pembanding yang relevan (judgement).

6. Penilaian rasio - rasio keuangan oleh BPRS didokumentasikan

dalam ...

Page 46: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara

dalam fonnat kertas keJja sebagaimana tereantum pada Lampiran

5.

7. Lampiran 1 sampai dengan La~piran 5 merupakan bagian yang

tidak lerpisabkan dari Sural Edaran Bank lndonesiz ini.

IV. PENUTUP

Kelenluan dalam Sural Edaran Bank Indonesia ini mulai berlaku scjak

tanggal diletapkan.

Agar seliap orang mengetahuinya, memerinlabkan pengumuman Surat

Edaran Bank Indonesia ini dengan penempalannya dalam Berita Negara

Rcpublik Indonesia.

Dcmikian agar maklum.

BANK INDONESIA,

sm CH. FADJRIJAH

DEPUTI GUBERNUR

DPbS

Page 47: Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara Pendanaan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15789/1/SAEFUL... · Strategi Mengantisipasi Risiko Mismatch antara