RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

80
RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP BERBAGAI JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS PUPUK KALIUM (Skripsi) Oleh SINDI BAHARI NPM. 15110007 SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN DHARMA WACANA METRO 2019

Transcript of RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

Page 1: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP

BERBAGAI JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS PUPUK KALIUM

(Skripsi)

Oleh

SINDI BAHARI

NPM. 15110007

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN

DHARMA WACANA METRO

2019

Page 2: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP

BERBAGAI JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS PUPUK KALIUM

Oleh :

SINDI BAHARI

15110007

SKRIPSI

Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar (S1)

Pada

Jurusan Agroteknologi

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN

DHARMA WACANA METRO

2019

Page 3: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

RESPONTANAMAN UBI JALAR (Ipomoea batatasL.)TERHADAP

BERBAGAI JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS PUPUK KALIUM

Oleh

SINDI BAHARI

ABSTRAK

Ubi jalar merupakan bahan makanan tambahan atau pengganti beras yang telah

mendapat perhatian masyarakat. Ubi jalar memegang peranan penting di dalam

posisi lumbung pangan dan perekonomian nasional, karena merupakan salah satu

makanan pokok bagi sekelompok penduduk Indonesia. oleh sebab itu,

peningkatan produktivitas ubi jalar sangat penting untuk ditingkatkan agar

terpenuhinya konsumsi per kapita. Namun, upaya tersebut terkendala oleh

konservasi sektor pertanian ke sektor non pertanian yang menyebabkan

penyediaan lahan budidaya mengalami kendala sehingga produksi tanaman ubi

jalar menurun. Sehingga pemberian pupuk yang tepat dan berimbang untuk ubi

jalar diharapkan mampu mengatasi penurunan produktivitas ubi jalar. Penelitian

ini bertujuan untuk mempelajari: (1) Pengaruh berbagai jenis pupuk kandang

terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar. (2) Pengaruh dosis pupuk

kalium terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar, (3) Interaksi antara

berbagai pupuk kandang dan dosis pupuk kalium terhadap pertumbuhan dan hasil

ubi jalar.

Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan (STIPER) Dharma Wacana Metro,

Metro Selatan, Kota Metro dengan ketinggian tempat 60 mdpl dan jenis tanah

podzolik merah kuning pada bulan Febuari 2019 sampai Juni 2019. Penelitian

menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dua faktor perlakuan

dan tiga ulangan. Faktor pertama yaitu berbagai pupuk kandang (p) yang terdiri

dari tiga taraf yaitu: pupuk kandang ayam (p1), pupuk kandang kambing (p2),

pupuk kandang sapi (p3). Faktor kedua yaitu dosis pupuk kalium (k) yang terdiri

dari 3 taraf yaitu: 45 kg/ha setara 37,8 gr/petak(k1), 90 kg/ha setara 75,6

gr/petak(k2) dan 135 kg/hasetara 113,4 gr/petak (k3).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) berbagai jenis pupuk kandang

berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil yang terlihat pada peubah

jumlah umbi dan hasil per petak. Pupuk kandang sapi (p3) cenderung lebih baik

terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar, (2) dosis pupuk kalium

berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil yang terlihat pada peubah

bobot ubi dan hasil per petak. Dosis pupuk kalium 90 kg/ha (k2) cenderung lebih

baik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar, (3) Tidak terjadi interaksi

antara berbagai pupuk kandang dan dosis pupuk kalium, kecuali pada peubah

hasil per petak. Interaksi terbaik pada pupuk kandang sapi (p3) dan dosis pupuk

kalium 45 kg/ha (k1) dan 90 kg/ha (k2).

Page 4: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Penelitian : RESPON TANAMAN UBI JALAR (Ipomoea batatas L.)

TERHADAP BERBAGAI JENIS PUPUK KANDANG

DAN DOSIS PUPUK KALIUM

Nama Mahasiswa : Sindi Bahari

NPM : 15110007

Jurusan : Agroteknologi

MENYETUJUI :

Komisi Pembimbing

Pembimbing I,

Ir. Yatmin, M.T.A.

NIP. 196302161990031003

Pembimbing II,

Krisnarini, S.P, M.Si. NIK. 003011035 A

Ketua Jurusan,

Priyadi, S.P, M.Si.

NIK. 003027283 A

Page 5: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

HALAMAN PENGESAHAN

1. Tim Penguji:

Ketua : Ir. Yatmin, M.T.A. ..........................

Penguji Utama : Priyadi, S.P., M.Si. ..........................

Anggota Penguji : Krisnarini, S.P., M.Si. ..........................

2. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Dharma Wacana Metro,

Ir. Rakhmiati, M.T.A.

NIP. 196304081989032001

Tanggal lulus ujian skripsi: 12 Juli 2019

Page 6: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Metro, Kecamatan Metro Pusat, Provinsi

Lampung, pada tanggal 05 Februari 1997. Penulis merupakan

anak ke-empat dari lima bersaudara pasangan Bapak Bahri dan

Ibu Ani.

Penulis memulai pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 10 Metro Pusat tahun

2003. Selanjutnya penulis menempuh Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri

03 Metro Pusat pada tahun 2009. Setelah itu penulis melanjutkan pendidikan

Sekolah Menengah Atas di SMK Negeri 02 Metro Barat pada tahun 2012. Pada

tahun 2015 penulis terdaftar sebagai mahasiswi di Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian

(STIPER) Dharma Wacana Metro dengan program studi Agroteknologi.

Penulis pernah magang di Taman Sains Pertanian BPTP Lampung pada tahun

2018 selama 1 bulan 14 hari.

Page 7: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

MOTTO

“Sesukses apapun kita, jangan lupakan akherat dan Orang tua”.

(Sindi Bahari)

Laayukallifullohunaffsanillawus’ahaa

“Allah Tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”

(AL-Baqarah: 286)

Page 8: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehahirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan berkah dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

proposal berjudul Respon Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Terhadap

Berbagai Jenis Pupuk Kandang dan Dosis Pupuk Kalium.

Dalam penyelesaian skripsi ini penulis mendapatkan banyak bantuan, saran dan

motivasi dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Ibu Ir. Rakhmiati, M.T.A. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian

Dharma Wacana Metro.

2. Bapak Ir. Yatmin, M.T.A selaku dosen pembimbing pertama yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, nasehat, saran dan

pikiran dengan penuh kesabaran kepada penulis.

3. Ibu Krisnarini, S.P, M.Si selaku pembimbing kedua yang juga telah

memberikan bimbingan kepada penulis hingga selesainya skripsi ini.

4. Bapak Priyadi, S.P, M.Si selaku dosen penguji utama atas saran dan

nasehat yang telah diberikan kepada penulis.

5. Kedua orang tua dan keluarga besar penulis yang dengan tulus

memberikan dukungan dan doa agar skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Seluruh dosen STIPER Dharma Wacana Metro yang telah banyak

membantu atas terselesaikannya skripsi ini.

Page 9: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

7. Teman-teman saya seperjuangan: Oktavia, Ranny, Devi, Rian yang

senantiasa teguh dalam berjuang dan saling bekerja sama dalam

terselesaikannya kuliah serta Teddy yang selalu memberi semangat dan

motivasi.

8. Semua pihak yang belum disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari dalam pembuatan skripsi ini masih banyak kekurangan. Kritik

dan saran yang membangun masih penulis harapkan demi kesempurnaan dan

manfaat skripsi ini bagi kita semua.

Metro, Juli 2019

Sindi Bahari

Page 10: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ............................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xvi

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................... 1

1.2 Tujuan Penelitian ................................................................. 3

1.3 Dasar Pengajuan Hipotesis .................................................. 4

1.4 Hipotesis .............................................................................. 7

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Taksonomi Tanaman Ubi Jalar ............................................ 8

2.2 Syarat Tumbuh .................................................................... 9

2.3 Pupuk Kandang ................................................................... 11

2.4 Pupuk Kalium ...................................................................... 13

III. METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................. 15

3.2 Alat dan Bahan Penelitian ................................................... 15

3.3 Metode Penelitian ...................................................... 16

3.4 Pelaksanaan Penelitian ........................................................ 16

3.5 Peubah yang Diamati ........................................................... 19

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil ............................................................................................... 22

4.1.1 Panjang Sulur .............................................................................. 22

4.1.2 Jumlah Cabang per Tanaman ...................................................... 23

4.1.3 Bobot Basah Berangkasan per Tanaman..................................... 24

Page 11: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

4.1.4 Bobot Kering Berangkasan per Tanaman ................................... 25

4.1.5 Jumlah Ubi per Tanaman ............................................................ 25

4.1.6 Bobot Ubi per Tanaman .............................................................. 26

4.1.7 Bobot per Ubi .............................................................................. 27

4.1.8 Hasil per Petak ........................................................................... 28

4.2 Pembahasan ................................................................................... 29

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ................................................................................... 33

5.2 Saran .............................................................................................. 33

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Panjang sulur akibat berbagai jenis pupuk kandang dan dosis

pupuk kalium (11 mst) ...................................................................... 22

2. Jumlah cabang per tanaman akibat berbagai jenis pupuk kandang

dan dosis pupuk kalium .................................................................... 24

3. Bobot basah berangkasan per tanaman akibat berbagai jenis

pupuk kandang dan dosis pupuk kalium ........................................... 24

4. Bobot kering berangkasan per tanaman akibat berbagai jenis

pupuk kandang dan dosis pupuk kalium ........................................... 25

5. Jumlah ubi per tanaman akibat berbagai jenis pupuk kandang

dan dosis pupuk kalium ..................................................................... 26

6. Bobot ubi per tanaman akibat berbagai jenis pupuk kandang

dan dosis pupuk kalium ..................................................................... 27

7. Bobot per ubi akibat berbagai jenis pupuk kandang dan dosis

pupuk kalium ..................................................................................... 28

8. Hasil per petak akibat berbagai jenis pupuk kandang dan dosis

pupuk kalium ..................................................................................... 29

Page 13: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Deskripsi ubi jalar ungu ....................................................................... 37

2. Tata letak percobaan ............................................................................. 38

3. Tata letak tanaman ................................................................................ 39

4. Data analisis tanah................................................................................. 40

5. Jadwal kegiatan ..................................................................................... 41

6. Rekapitulasi Analisis Ragam dan Uji BNT .......................................... 44

7. Panjang sulur akibat berbagai jenis pupuk kandang dan dosis

pupuk Kalium (11 mst) ......................................................................... 45

8. Analisi ragam panjang sulur akibat berbagai jenis pupuk kandang

dan dosis pupuk kalium ......................................................................... 45

9. Jumlah cabang per tanaman akibat berbagai jenis pupuk kandang

dandosis pupuk kalium .......................................................................... 46

10. Analisis ragam jumlah cabang per tanaman akibat berbagai

jenis pupuk kandang dan dosis pupuk kalium....................................... 46

11. Bobot basah berangkasan per tanaman akibat berbagai jenis pupuk

kandang dan dosis pupuk kalium .......................................................... 47

12. Analisis ragam bobot basah berangkasan per tanaman akibat

berbagai jenis pupuk kandang dan dosis pupuk kalium ........................ 47

13. Bobot basah berangkasan per tanaman akibat berbagai jenis pupuk

kandang dan dosis pupuk kalium(√х) ................................................... 48

14. Analisis ragam bobot basah berangkasan per tanaman akibat

berbagai jenis pupuk kandang dan dosis pupuk kalium(√х) ................. 48

15. Bobot kering berangkasan per tanaman akibat berbagai jenis pupuk

kandang dan dosis pupuk kalium .......................................................... 49

16. Analisis ragam bobot kering per tanaman akibat berbagai jenis

pupuk kandang dan dosis pupuk kalium ............................................... 49

17. Bobotkering berangkasan per tanaman akibat berbagai jenis pupuk

Page 14: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

kandang dan dosis pupuk kaliumtransformasi (√х) .............................. 50

18. Analisis ragam bobot kering per tanaman akibat berbagai

jenis pupuk kandang dan dosis pupuk kalium (√х) .............................. 50

19. Jumlah ubi per tanaman akibat berbagai jenis pupuk kandang dan

dosis pupuk kalium ............................................................................... 51

20. Analisis ragam jumlah ubi per tanaman akibat berbagai jenis pupuk

kandang dan dosis pupuk kalium ......................................................... 51

21. Bobot ubi per tanaman akibat berbagai jenis pupuk kandang dan

dosis pupuk kalium ............................................................................... 52

22. Analisis ragam bobot ubi per tanaman akibat berbagai jenis pupuk

kandang dan dosis pupuk kalium .......................................................... 52

23. Bobot per ubi akibat berbagai jenis pupuk kandang dan dosis pupuk

Kalium ................................................................................................... 53

24. Analisis ragam bobot per ubi akibat berbagai jenis pupuk kandang

dan dosis pupuk kalium ......................................................................... 54

25. Hasil per petak akibat berbagai jenis pupuk kandang dan dosis pupuk

kalium .................................................................................................... 54

26. Analisis ragam hasil per petak akibat berbagai jenis pupuk kandang

dan dosis pupuk kalium ........................................................................ 55

27. Asumsihasil per hektartanamanubijalarakibatberbagaijenis pupuk

Kandangdandosispupukkalium ............................................................. 55

28. Asumsihasil per hektartanamanubijalarakibatberbagaijenis pupuk

Kandangdandosispupukkalium ............................................................. 56

Page 15: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Olah tanah ........................................................................................ 56

2. Membuat petakan ............................................................................. 56

3. Pemotongan bibit tanaman ubi jalar ................................................. 57

4. Penimbangan dosis pupuk kandang .................................................. 57

5. Pemberian pupuk kandang .............................................................. . 58

6. Penanaman bibit ubi jalar ............................................................... .. 58

7. Penyiraman tanaman ubi jalar .......................................................... 59

8. Pengamatan panjang sulur dan pemotongan cabang tanaman .......... 59

9. Penimbangan pupuk kalium ............................................................. 60

10. Pemupukan kalium pada tanaman berumur 14 hst ........................... 60

11. Membuat guludan-guludan ............................................................... 61

12. Tanaman sebelum dilakukan pembalikan ......................................... 61

13. Pembalikan batang berumur 45 hst ................................................... 62

14. Pemupukan kalium pada tanaman berumur 45 hst ........................... 62

15. Tanaman sebelum dilakukan pembalikan ......................................... 63

16. Pembalikan batang berumur 70 hst ................................................... 63

17. Tanaman siap panen berumur 105 hst ............................................... 64

18. Ubi jalar ............................................................................................. 64

19. Penimbangan bobot basah berangkasan ............................................ 65

20. Penjemuran bobot basah berangkasan .............................................. 65

21. Bobot berangkasan kering ................................................................. 66

22. Penimbangan bobot ubi per tanaman ................................................ 66

23. Penimbangan hasil per petak ............................................................. 67

Page 16: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) atau ketela rambat berasal dari Hindia Barat atau

Amerika Selatan, merupakan bahan makanan tambahan atau pengganti beras yang

telah mendapat perhatian masyarakat. Selain sebagai bahan pangan, ubi jalar juga

dimanfaatkan sebagai bahan baku industri, misalnya untuk tepung, gula cair,

makanan ternak dan alkohol (Sarwono, 2005).Ubi jalar memegang peranan

penting di dalam posisi lumbung pangan dan perekonomian nasional, karena

merupakan salah satu makanan pokok bagi sekelompok penduduk Indonesia. Ubi

jalar memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi, selain itu juga memiliki nilai

jual yang cukup baik (Suparman, 2006).

Ubi jalar segar mentah memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi yaitu 562 g

kalium, 107 mg kalsium, 2,8 protein, kalori 53,00 kal, 5,565 SI vitamin A dan 32

mg vitamin C dalam tiap 100 gram. Setelah dimasak kandungan gizi berkurang

yaitu menjadi 2,6 mg kalsium, 3.345 SI vitamin A dan 5 mg vitamin C dalam tiap

100 gram (Pusdati Kementan, 2016).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2017) produksi tanaman ubi jalar di

Provinsi Lampung dari tahun 2013, 2014 dan 2015 sebesar 297.73 ton/tahun, 149

ton/tahun dan 176,6 ton/tahun. Dari data yang diperoleh produksi tanaman ubi

Page 17: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

jalar mengalami produksi tinggi pada tahun 2013, tetapi mengalami penurunan

pada tahun 2014. Menurunnya produksi tanaman ubi jalar di Lampung salah satu

penyebabnya yaitu berkurangnya luas panen. Berdasarkan data Badan Pusat

Statistik (2017) luas panen ubi jalar di Lampung dari tahun 2013, 2014 dan 2015

sebesar 32 hektar, 16 hektar dan 22 hektar. Data tersebut menunjukkan bahwa

luas panen ubi jalar mengalami pengurangan. Pengurangan lahan pertanian ini

akibat konservasi sektor pertanian ke sektor non pertanian yang menyebabkan

penyediaan lahan budidaya mengalami kendala.

Upaya peningkatan produktivitas ubi jalar sangat penting untuk ditingkatkan agar

terpenuhinya konsumsi per kapita.Salah satu usaha yang dapat ditempuh yaitu

dengan pemberian pupuk. Pemberian pupuk yang tepat baik dalam komposisi

maupun pelaksanaan pemupukannya sangat berpengaruh dalam peningkatan

produksi tanaman, karena dapat menyediakan unsur hara yang diperlukan oleh

tanaman (Djalil dkk., 2004).Pupuk yang dapat diberikan berupa pupuk organik

dan anorganik, salah satu jenis pupuk organik yang digunakan yaitupupuk

kandang. Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Pupuk

kandang yang sering digunakan adalah Pupuk kandang ayam, Pupuk

kandangkambing dan Pupuk kandangsapi.

Pupuk kandang mengandung unsur hara yang lengkap seperti N, P, K, Ca, Mg dan

unsur mikro lainnya namun dalam jumlah yang relatif sedikit sehingga perlu

penambahan pupuk anorganik untuk mencukupi kebutuhan unsur hara tanaman.

Salah satu pupuk buatan (anorganik) yang dapat digunakan yaitu pupuk kalium

Page 18: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

(K). Nitrogen, Fosfor dan Kalium merupakan hara makro yang diperlukan untuk

pertumbuhan dan produksi tanaman ubi jalar, sebagai tanaman penghasil umbi

unsur kalium banyak dibutuhkan tanaman ubi jalar karena berperan penting dalam

meningkatkan fotosintesis terutama pada periode pembentukkan umbi. Menurut

Sumayku dan Paulus (2006)dalam Yasir dan Ariani (2017), kalium diperlukan

untuk meningkatkan aktivitas kambium dalam akar yang menyimpan pati di

dalamnya dan juga untuk meningkatkan aktivitas sintetis pati didalam umbi.

Kombinasi pupuk kandang dan kalium akan meningkatkan serapan hara, terutama

kalium karena unsur K sangat berperan dalam pembesaran umbi dan kualitas umbi

tanaman ubi jalar.

Berdasarkanuraiandarimasalahdiatasmakaperlu dilakukan penelitian mengenai

pengaruh pemberian berbagai pupuk kandang dan dosis pupuk kalium terhadap

pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas L.).

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini bertujuanuntuk:

1. Mempelajaripengaruhberbagaijenis pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan

hasil tanaman ubi jalar.

2. Mempelajari pengaruhdosis pupukkaliumterhadappertumbuhan dan

hasiltanamanubi jalar.

3. Mempelajari interaksianataraberbagai pupuk kandang dan dosis pupuk kalium

terhadap pertumbuhan dan hasil ubi jalar.

Page 19: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

1.3 DasarPengajuanHipotesis

Setiap tanaman untuk mampu tumbuh dan berproduksi maksimal, memerlukan

nutrisi yang cukup dan berimbang. Apabila lahan atau media tempat tumbuh

tanaman tidak mampu memenuhi kebutuhan tanaman akan nutrisi atau hara

tersebut, tentu perlu diberikan hara tambahan melalui tindakan pemupukan. Pupuk

dapat berasal dari suatu bahan organik atau anorganik yang berasal dari alam atau

buatan, yang diberikan kepada tanaman secara langsung maupun tidak langsung,

untuk menambah unsur hara esensial bagi pertumbuhan tanaman (Pitojo, 1997

dalam Akbar, 2018).

Pemupukan merupakan upaya untuk menambah unsur hara ke dalam tanah yang

terus-menerus diserap oleh tanaman sehingga unsur hara bagi tanaman akan selalu

tetap tersedia. Terdapat dua jenis pemupukan yang efektif yaitu tepat kuantitas

dan kualitas. Tepat kuantitas yaitu tepat dosis pupuknya, sedangkan tepat kualitas

meliputi beberapa hal, antara lain:1) tepat unsur hara, pupuk yang diberikan

berdasarkan masalah nutrisi yang ada, 2) tepat waktu dan tempat, sehingga dapat

tersedia bagi tanaman, dan 3) unsur hara yang diserap digunakan oleh tanaman

untuk meningkatkan produksi dan kuantitasnya (Purwo, 2007).

Pupuk kandang mengandung unsur hara yang lengkap seperti N, P, K , Ca, Mg,

dan unsur mikro lainya namun dalam jumlah yang relatif sedikit sehingga perlu

penambahan pupuk anorganik untuk mencukupi kebutuhan unsur hara tanaman.

Sebagai tanaman penghasil umbi, unsur kalium banyak dibutuhkan tanaman ubi

Page 20: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

jalar karena berperan penting dalam meningkatkan fotosintesis terutama pada

periode pembentukkan umbi.

Hasil penelitian Azizah (2018) menyatakan bahwa pemberian pupuk kandang

dengan masing-masing dosis 12,5 kg/m2 serta uji varietas ubi jalar memberikan

respon paling baik terhadap panjang batang, namun tidak memberikan pengaruh

nyata terhadap jumlah cabang primer, berat segar berangkasan, berat kering

berangkasan dan bobot umbi total. Pupuk kandang ayam memberikan respon

paling baik dari pada pupuk kandang sapi. Sedangkan hasil penelitian Prasetyo

(2014) menyatakan bahwa pemberian pupuk kandang sapimemberikan produksi

buah tertinggiyaitu 302,58 gr/tanaman dibandingkan dengan pupuk kandang ayam

dan kambing. Perlakuan macam pupuk kandang menunjukkan beda nyata

terhadap berat segar tanaman, berat kering tanaman, jumlah buah per tanaman,

panjang buah dan produksi buah cabai merah.

Hasil penelitian Indriyani dkk., (2018) menyatakan bahwa pengaruh macam

pupuk kandang terhadap tanaman Brassica rapa L. dan Brassica juncea

L.memberikan respon paling baik terhadap tinggi tanaman, jumlah daun dan luas

daun pada semua umur pengamatan. Perlakuan penggunan pupuk kandang

kambing menunjukkan hasil yang terbaik dari pada pupuk kandang ayam dan

pupuk kandang sapi.

Kandungan unsur hara dari ketiga jenis pupuk kandang ini berbeda-beda, ayam

memiliki kandungan Nitrogen sebesar 1%, Phospor 0,8%, dan Kalium 0,4%.

Sedangkan kambing memiliki kandungan Nitrogen sebesar 0,6%, Phospor 0,3%,

Page 21: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

dan Kalium 0,17%, serta sapi memiliki kandungan Nitrogen sebesar 0,55%,

Phospor 0,3%, dan Kalium 0,4%. Perbedaan kandungan unsur hara ini disebabkan

oleh beberapa faktor yakni jenis hewan, jenis makanan yang diberikan serta umur

dari ternak itu sendiri (Tohari, 2009 dalam Prasetyo, 2014).

Unsur kalium merupakan salah salah satu unsur hara makro yang diperlukan

tanaman dalam jumlah banyak. Menurut Sumayku dan Paulus (2006), kalium

diperlukan untuk meningkatkan aktivitas kambium dalam akar yang menyimpan

pati didalamnya dan juga untuk meningkatkan aktivitas sintesis pati dalam umbi.

Hasil penelitian Rulina, (2010)menyatakan bahwapemberian berbagai dosis pupuk

kalium 0 kg/ha, 50 kg/ha, 100 kg/ha, 150 kg/ha. Menyatakan bahwa pupuk kalium

pada dosis 50 kg/ha memberikan hasil yang cenderung lebih tinggi terhadap

semua variabel pengamatan. Menurut penelitian Bambang (2004),dari hasil

penelitiannya menyatakan bahwa pemupukan kalium dengan dosis 90 kg/ha relatif

menghasilkan pertumbuhan optimal dan hasil umbi maupun kadar pati lebih tinggi

dibandingkan kalium dengan dosis 0 kg/ha, 45 kg/ha dan 135 kg/ha. Pemberian

unsur K dapat memperbesar diameter umbi dan meningkatkan jumlah serat umbi.

Kombinasi pupuk organik dan KCl akan meningkatkan serapan hara, terutama

kalium karena unsur K sangat berperan dalam pembesaran umbi dan kualitas umbi

tanaman ubi jalar.

Page 22: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

1.4 Hipotesis

Hipotesis yang diajukandalampenelitianiniadalah:

1. Pemberianberbagaijenis pupuk kandang yang berbeda memberikan pengaruh

yang berbeda terhadap pertumbuhandanhasiltanaman

ubi jalar(Ipomoea batatas L.)

2. Dosispupukkaliumyang berbeda memberikanpengaruhyang

berbedaterhadappertumbuhandanhasiltanamanubi jalar (Ipomoea batatas L.)

3. Terdapat interaksi antaraberbagaipupuk kandangdandosispupukkalium

terhadap pertumbuhan dan hasil tanamanubi jalar (Ipomoea batatas L.)

Page 23: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Taksonomi TanamanUbi Jalar

Dalamsistematika (taksonomi) tumbuhanmenurutRukmana

(1997),tanamanubijalardiklasifikasiansebagaiberikut:

Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)

Devisi : Spermatophyta (tumbuhanberbiji)

Sub-divisi : Angiospermae (berbijitertutup)

Kelas : Dicotyledonae (bijiberkepingdua)

Ordo : Convolvulales

Famili : Convolvulaceae

Genus : Ipomea

Species : Ipomoea batatas L. Sin. Batatas edulis Choisy.

Tanamanubijalartermasuktumbuhansemusim (annual) yang

memilikisusunantubuhutamaterdiridaribatang, ubi, daun, bunga,

buahdanbiji.Batangtanamanberbentukbulat, tidakberkayu, berbuku-buku,

dantipepertumbuhannyategakataumerambat

(menjalar).Panjangbatangtanamanbertipetegakantara 1 m - 2 m,

sedangkanpadatipemerambat (menjalar) antara 2 m- 3 m.

Ukuranbatangdibedakanatastigamacam, yaitubesar, sedangdankecil.

Warnabatangbiasanya hijau tua sampai keungu-unguan (Rukmana, 1997).

Tanamanubijalarberbatanglunak, berbentukbulat, danterasbagiantengahbergabus,

batangubijalarberuas-ruasdanpanjangsaturuasantara 1-3 cm dan

Page 24: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

setiap ruas ditumbuhi daun, akar, dan tunas atau cabang. Panjang batang utama

beragam yaitu tergantung varietasnya, dan umumnya berkisar antara 2 - 3 meter

untuk varietas ubi jalar merambat (Juanda dan Cahyono, 2000). Daun ubi jalar

berbentuk bulat, menyerupai jantung (hati) atau jari tangan, ditopang tangkai yang

tegak. Tipe daun bervariasi yaitu rata, berlekuk dangkal dan menjari, sedangkan

ujung runcing atau tumpul. Warna daun dari hijau tua sampai kekuningan,

sedangkan warna tangkai daun dan tulang daun antara hijau sampai ungu, sesuai

warna batangnya.

Buah pada tanaman ubi jalar berkotak tiga yang terbentuk setelah terjadi

penyerbukan. Satu bulan setelah terjadi penyerbukan buah ubi jalar sudah masak,

didalam buah terdapat biji yang sangat ringan. Biji buah memiliki kulit yang keras

yang akan digunakan untuk perbanyakan tanaman secara generatif untuk

menghasilkan varietas ubi jalar yang baru (Juanda dan Cahyono, 2000).

2.2 Syarat Tumbuh Tanaman Ubi Jalar

Waktu yang diperlukan mulai dari bibit ubi jalar ditanam sampai dipanen adalah

sekitar 100-150 hari tergantung jenis ubi jalar dan keadaan lingkungan tumbuhnya

(Suparman, 2007). Berat kering ubi adalah 16-40 % berat basah. Sebanyak

75-90 % dari berat kering adalah karbohidrat (pati, gula, selulosa, hemiselulosa,

dan pektin). Tanaman ubi jalar dapat beradaptasi luas terhadap lingkungan

tumbuh karena daerah penyebaran terletak pada 30º Lintang Utara dan 30º

Lintang Selatan. Di Indonesia yang beriklim tropis, tanaman ubi jalar cocok

Page 25: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 500 meter diatas permukaan laut

(dpl). Di dataran tinggi (pegunungan) berketinggian 1.000 mdpl, ubi jalar masih

dapat tumbuh dengan baik, tetapi umur panen menjadi panjang dan hasilnya

rendah. Daerah yang paling ideal untuk mengembangkan ubi jalar adalah daerah

bersuhu antara 21ºC – 27ºC, yang mendapat sinar matahari 11–12 jam/hari,

berkelembapan udara (RH) 50% - 60%, dengan curah hujan 750 mm – 1.500 mm

per tahun (Suparman, 2007). Pertumbuhan dan produksi yang optimal untuk usaha

tani ubi jalar tercapai pada musim kering (kemarau) (Rukmana, 1997).

Hampir setiap jenis tanah pertanian cocok untuk membudidayakan ubi jalar. Jenis

tanah yang paling baik adalah pasir berlempung, gembur, banyak mengandung

bahan organik, aerasi dan drainasenya baik serta mempunyai derajat kemasaman

tanah (pH) 5,5 – 7,5. Penanaman ubi jalar pada lahan kering dan pecah-pecah

sering menyebabkan ubi jalar mudah terserang hama penggerek (Cylas sp.).

sebaliknya, bila ditanam pada tanah yang mudah becek atau berdrainase jelek,

dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman ubi jalar kerdil, ubi mudah busuk,

kadar serat tinggi, dan bentuk ubi berbenjol-benjol (abnormal). Ubi jalar cocok

ditanam dilahan tegalan atau sawah bekas tanaman padi, terutama pada musim

kemarau. Pada waktu muda tanaman membutuhkan tanah yang cukup lembap.

Oleh karena itu, untuk penanaman di musim kemarau harus tersedia air yang

memadai (Rukmana, 1997).

Page 26: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

2.3 Pupuk Kandang

Salah satu jenis pupuk organik adalah pupuk kandang. Pupuk organik memiliki

kandungan hara yang lengkap. Menurut Syekhfani (2000) dalam Indriyanti

(2017), bahwa pupuk organik memiliki sifat yang alami dan tidak merusak tanah,

menyediakan unsur hara makro (nitrogen, fosfor, kalium, kalsium dan belerang)

dan mikro (besi, seng, boron, kobalt, dan molibdenium). Selain itu pupuk organik

berfungsi untuk meningkatkan daya menahan air, aktivitas mikrobiologi tanah,

nilai kapasitas tukar kation dan memperbaiki struktur tanah. Menurut Setiawan

(1999), pengaruh pemberian pupuk organik secara tidak langsung memudahkan

tanah untuk menyerap air.

Pupuk kandang merupakan campuran kotoran padat, air kencing, dan sisa

makanan (tanaman). Dengan demikian susunan kimianya tergantung dari: (1)

jenis ternak, (2) umur dan keadaan hewan, (3) sifat dan jumlah amparan, dan (4)

cara penyimpanan pupuk sebelum dipakai. Pupuk kandang mengandung unsur

hara lengkap yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhannya. Selain

mengandung unsur hara makro seperti nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), pupuk

kandang pun mengandung unsur hara mikro seperti kalsium (Ca), magnesium

(Mg), dan sulfur (S). Unsur fosfor dalam pupuk kandang sebagian besar berasal

dari kotoran padat, sedangkan nitrogen dan kalium berasal dari kotoran cair

(Santoso, 2002 dalam Indriyanti 2017). Jenis pupuk kandang berdasarkan jenis

ternak atau hewan yang menghasilkan kotoran antara lain adalah pupuk kandang

Page 27: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

sapi, pupuk kandang kuda, pupuk kandang kambing atau domba dan pupuk

kandang unggas (Hasibuan, 2006 dalam Indriyanti, 2017).

Tabel 1. Kandungan hara beberapa pupuk kandang

Jenis ternak

Tekstur

Kadar hara (%)

Nitrogen Fosfor Kalium Air

Sapi Padat 0,55 0,30 0,40 85

Kambing Padat 0,60 0,30 0,17 60

Ayam Padat 1,00 0,80 0,40 55

(Sumber: Lingga dan Marsono, 2007 ).

Penggunaan pupuk kandang ayam berfungsi untuk memperbaiki struktur fisik dan

biologi tanah, menaikkan daya serap tanah terhadap air. Pemberian pupuk

kandang berpengaruh dalam menurunkan pH, hal ini disebabkan karena bahan

organik dari pupuk kandang dapat menetralisir sumber kemasaman tanah. Pupuk

kandang juga akan menyumbangkan sejumlah hara kedalam tanah yang dapat

berfungsi guna menunjang pertumbuhan dan perkembangannya, seperti N, P, K

(Djafaruddin, 1970 dalam Indriyanti 2017). Demikian pula dilihat dari segi

kandungan hara yang dihasilkan dimana setiap ton kotoran ayam terdapat 65,8 kg

N, 13,7 kg P dan 12,8 kg K.

Tekstur dari kotoran kambing adalah khas, karena berbentuk butiran-butiran yang

agak sukar dipecah secara fisik sehingga sangat berpengaruh terhadap proses

dekomposisi dan proses penyediaan haranya. Jika pupuk kandang akan digunakan

Page 28: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

secara langsung, pupuk kandang ini akan memberikan manfaat yang lebih baik

pada musim kedua pertanaman. Kadar air pupuk kandang kambing relatif lebih

rendah dari pupuk kandang sapi dan sedikit lebih tinggi dari pupuk kandang

ayam. Kadar hara pupuk kandang kambing mengandung kalium yang relatif tinggi

dari pupuk kandang lainnya, sedangkan kadar hara N dan P hampir sama dengan

pupuk kandang lainnya (Hartatik dan Widowati, 2006).

Pupuk kandang sapi merupakan pupuk kandang yang berasal dari kotoran sapi

yang baik untuk memperbaiki kesuburan, sifat fisika, kimia dan biologi tanah,

meningkatkan unsur hara makro dan mikro, meningkatkan daya pegang air dan

meningkatkan kapasitas tukar kation (Hadisumitro, 2002 dalam Neltriana 2015).

2.4 Pupuk Kalium

Kalium merupakan satu-satunya kation monovalen yang esensial bagi tanaman.

Peranan utama kalium dalam tanaman ialah sebagai aktivator berbagai enzim.

Dengan adanya kalium yang tersedia dalam tanah menyebabkan: ketegaran

tanaman terjamin, merangsang pertumbuhan akar, tanaman lebih tahan terhadap

hama dan penyakit, memperbaiki kualitas bulir, dapat mengurangis pengaruh

kematangan yang dipercepat oleh fosfor dan mampu mengatasi kekurangan air

pada tingkat tertentu (Paulus, 2006).

Tanaman kekurangan kalium berakibatkan: pertumbuhan kerdil, daun kelihatan

kering dan terbakar pada sisi-sisinya, permukaan daun memperlihatkan gejala

klorotik yang tidak merata, serta munculnya bercak coklat mirip gejala penyakit

Page 29: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

pada bagian yang berwarna hijau gelap. Sedangkan apabila tanaman kelebihan

kalium dapat menyebabkan daun cepat menua sebagai akibat kadar magnesium

daun dapat menurun, kadang-kadang menjadi tingkat terendah sehingga aktifitas

fotosintesa terganggu (Paulus, 2006).

Kalium mempunyai fungsi antara lain: membentuk dan mengangkut karbohidrat,

sebagai katalisator dalam pembentukan protein, menetralkan reaksi dalam sel

terutama dari asam organik, menaikkan pertumbuhan jaringan meristem,

memperkuat tegaknya batang sehingga tidak roboh. Selain hal-hal di atas kalium

juga berperan meningkatkan kualitas ubi, mengaktifkan enzim baik secara

langsung maupun tidak langsung dan membantu perkembangan akar (Rosmarkam

dan Yuwono, 2001). Selain itu peran unsur K adalah untuk memacu translokasi

asimilat dari sumber (daun) ke bagian organ penyimpanan (sink), selain terlibat

dalam proses membuka dan menutupnya stomata. Stomata akan membuka karena

sel penjaga menyerap air, dan penyerapan air ini terjadi sebagai akibat adanya ion

K+ (Singh dkk., 2014 dalam Apriliani dkk., 2016).

Unsur kalium diperlukan tanaman untuk pembentukan karbohidrat didalam ubi,

untuk kekuatan daun, dan pembesaran daun. Tetapi pengaruhnya terhadap

pertumbuhan vegetatif tidak begitu nyata. Disamping itu unsur kalium

berpengaruh nyata terhadap peningkatan daya serap air pada tanaman sehingga

ketahanan terhadap hama dan penyakit, memperbesasr ubi dan meningkatkan

daya simpan ubi (Paulus, 2006).

Page 30: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

III. BAHAN DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitianiniakan di laksanakan di kebunpercobaan STIPER Dharma Wacana

Metro, DesaRejomulyoKecamatan Metro Selatan Kota Metro

denganketinggiantempat 60 mdpldanjenistanahPodzolikMerahKuning.

PenelitiandilaksanakanpadabulanFebuarisampaiJuni 2019.

3.2 Bahan dan AlatPenelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah tugal, cangkul, golok, pisau,

ember, selang, gunting, meteran, tali rafia, bambu, paku, tangki spayer,

timbangan elektrik tipe Nagata LCS-3000, timbangangantung, oven, kantung

plastik, gelas ukur, kamera digital, dan alat tulis.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas bibit ubi jalar ungu, pupuk

kandang ayam, kandang sapi, kandang kambing, pupuk N berupa Urea, pupuk P

berupa SP-36, pupuk K berupa KCldan air.

Page 31: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

3.3 MetodePenelitian

Metode penelitian adalah percobaan, menggunakan Rancangan Acak Kelompok

(RAK) dalam faktorial yang terdiri dari 2 faktor dengan 3 ulangan. Sebagai faktor

pertama adalah jenis pupuk kandang (P) yang terdiridari 3 taraf, yaitu: pupuk

kandang ayam (p1), pupuk kandang kambing (p2), pupuk kandang sapi (p3). Faktor

kedua adalah dosis pupuk kalium (K) yang terdiri dari 3 taraf yaitu (k1) 45 kg/ha

setara 37,8 gr/petak,(k2) 90 kg/ha setara 75,6 gr/petak dan(k3) 135 kg/hasetara

113,4gr/petak.Kombinasi perlakuan yaitu c, p1k2, p1k3, p2k1, p2k2, p2k3, p3k1, p3k2,

p3k3. Masing-masing diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 27 petak

penelitian.

Data hasil penelitian dianalisis ragam dengan membandingkan F-hitung dan F-

tabel. Sebelumnya dilakukan uji homogenitas (Uji Bartlett) dan uji ketidak-

aditifan data (Uji Tuckey) dan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT)

pada taraf nyata 5%.

3.4 Pelaksanaan Penelitian

3.4.1 Pengolahan Tanah

Sebelum dilakukanpengolahan tanah, terlebih dahulu dilakukan pembersihan

lahan dari gulma yang adadenganmenggunakanherbisida yang mengandung bahan

aktif glifosatyang di lakukansatuminggusebelumtanam. Setelah lahan bersih

selanjutnya dilakukan pembajakan dengan traktor dengan kedalaman 30 cm untuk

Page 32: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

memecah lapisan tanah menjadi bongkahan dan membalik lapisan tanah. Tanah

digemburkan menjadi struktur yang remah sekaligus membersihkan sisa-sisa

perakaran gulmakemudian dibuat petak percobaandengan ukuran petakan 3 m x

2,8 m dan di dalam petakan tanah membuat guludan-guludan dengan lebar 60 cm,

tinggi 20 cm dan jarak antar guludan 50 cm.

3.4.2 Penanaman

Bahan tanam ubi jalar berupa stek bagian pangkal, tengah dan pucuksepanjang

20 – 25 cm. Stek ditanam sedikit miring diatas guludan dengan cara ½ bagian dari

bibit dibenam dalam tanah. Setelah stek ditanam, tanah di sekitarnya agak

dipadatkan. Jarak tanam dalam barisan 30 cm. Penanaman dilakukan pada sore

hari.

3.4.3 Pemupukan

Pemberian berbagai jenis pupuk kandang dilakukan seminggu sebelum tanam

dengan cara disebar pada guludan, kemudian diaduk secara merata dengan tanah.

Pemberian berbagai jenis pupuk kandang sesuai dengan perlakuan yang telah

ditentukan yaitupupuk kandang ayam (p1), pupuk kandang kambing (p2), pupuk

kandang sapi masing-masing 10 ton/ha atau 8,4 kg/petak. Sedangkan, pemberian

pupuk kalium diberikan pada saat tanaman berumur 14 HST dengan dosis sesuai

dengan perlakuan yaitu (k1) 45 kg/ha atau 37,8 gr/petak, (k2) KCl 90 kg/ha atau

75,6 gr/petak, dan (k3) 135kg/ha 113,4 gr/petak. Pupuk diberikan secara larikan

pada jarak 7 cm dari tanaman dengan kedalaman 5 cm. Selain pupuk kalium, juga

Page 33: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

terdapat pupuk N dalam Urea dengan dosis 100 kg/ha dan pupuk P dalam SP-36

dengan dosis 50 kg/ha yang diberikan bersamaan dengan pemberian pupuk KCl.

Pemberian pupuk dilakukan dua kali yaitu 1/3 dosis pada setiap perlakuan

diberikan pada saat tanaman berumur 14 HST dan 2/3 dosis diberikan pada saat

tanaman berumur 45 HST.

3.4.4 Pemeliharaan

Adapun pemeliharan pada tanaman ubi jalar meliputi kegiatan:

1. Penyiraman

Penyiraman dilakukan dua kali sehari atau menyesuaikan dengan curah hujan

yang turun pada saat penelitian. Penyiraman dilakukan pada saat pagi dan sore

hari.

2. Penyulaman

Penyulaman adalah mengganti bibit yang tidak tumbuh atau bibit yang mati

dengan bibit yang baru. Penyulaman ini dilakukan pada lubang tanam yang mati

pada umur 1 MST.

3. Penyiangan

Penyiangan dilakukan untuk membersihkan gulma yang ada di pertanaman.

Dilakukan pada saat tanaman berumur 14 HST dan 30 HST dilakukan secara

manual dengan koret.

Page 34: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

4. Pembumbunan

Pembumbunan dilakukan dua kali yaitu pada umur 14 HST dan 30 HST

bersamaan pada saat penyiangan. Dilakukan dengan cara manual menggunakan

cangkul.

5. Pembalikan batang

Pembalikan batang dilakukan pada saat tanaman berumur 45 dan 70 HST.

Dilakukan pada saat sore hari dengan menggunakan tangan.

3.4.5 Panen

Tanaman ubi jalar dapat dipanen apabila daun dan batang sudah menguning

(matang fisiologis). Umur panen ubi jalar 105 HST. Pemanenan dilakukan secara

serentak dengan cara menggali ubi pada setiap tanaman menggunakan cangkul.

3.5 Peubah yang Diamati

Peubah yang diamati dilakukan dengan mengambil 5 tanaman sampel tiap petak,

dengan cara mengambil secara acak, adapun variabel yang diamati sebagai

berikut:

1. Panjang Sulur (cm)

Tanaman diukur dari pangkal batang sampai titik tumbuh terpanjang dalam

kondisi tanaman diluruskan. Pengukuran panjang sulur ini menggunakan

meteran dan dilakukan pada umur 3 MST, 5 MST, 7 MST, 9 MST, dan 11

MST.

Page 35: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

2. Jumlah Cabang per Tanaman (buah)

Dihitung sebagai cabang bila telah keluar sedikitnya dua helai daun membuka

sempurna. Jumlah cabang dilakukan dengan menghitung cabang yang

menghasilkan bunga pada umur 3 MST.

3. Bobot Basah Berangkasanper Tanaman (gram)

Sebanyak dua tanaman destruktif dicabut pada saat panen. Kemudian

dibersihkan selanjutnyatanaman di timbang.

4. Bobot Kering Berangkasanper Tanaman (gram)

Sebanyak dua tanaman destruktif dicabut pada saat panen lalu

dikeringovenkan hingga bobotnya konstan, selanjutnya tanaman di timbang.

5. Jumlah Umbi per Tanaman Sampel (buah)

Jumlah umbi diperoleh dengan cara menghitung seluruh umbi per tanaman

pada seluruh tanaman sampel. Pengamatan dilakukan pada saat panen.

6. Bobot Umbi per Tanaman (gram)

Bobot umbi diperoleh dengan cara menimbang umbi segar yang sudah

dibersihkan pada saat panen setiap tanaman sampel, dengan menggunakan

timbangan digital.

7. Bobot per Umbi

Bobot per umbi diperoleh dengan cara menimbang umbi per tanaman sampel

yang sudah dibersihkan pada saat panen.

8. Hasil per Petak (kg)

Hasil per petak diperoleh dengan cara menimbang seluruh umbi yang berada

pada petak panen ukuran 240 cm x 140 cm.

Page 36: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

9. Hasil Asumsi per Hektar

Hasil asumsi per hektar diperoleh setelah memperoleh data hasil panen dengan

menggunakan rumus:

Asumsi per hektar = luas per hektar× hasil petak panen

Luaspetakpanen

Page 37: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Panjang Sulur

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa berbagai jenis pupuk kandang dan dosis

pupuk kalium berpengaruh tidak nyata terhadap panjang sulur dan tidak terdapat

interaksi antara kedua faktor tersebut (Lampiran 8).

Tabel 1. Panjang sulur akibat berbagai jenis pupuk kandang dan dosis pupuk

kalium (11 mst)

Pupuk Kandang Pupuk Kalium (K) Rata-rata

(P) 45 kg/ha (k1) 90 kg/ha (k2) 135 kg/ha (k3)

..................................cm.....................................

Ayam (p1) 156,19 151,16 156,19 154,52

Kambing (p2) 151,93 157,63 154,43 154,66

Sapi (p3) 148,83 159,71 159,39 155,98

Rata-rata 152,32 156,17 156,67

Page 38: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

Grafik 1. Panjang Sulur

Penambahan berbagai jenis pupuk kandang dan dosis pupuk kalium berpengaruh

tidak nyata terhadap panjang sulur. Dari grafik pertumbuhan dapat dilihat bahwa

panjang sulur tanaman ubi jalar meningkat dengan gradien yang relatif sama pada

semua kombinasi perlakuan.

4.1.2 Jumlah Cabang per Tanaman

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa berbagai jenis pupuk kandang dan dosis

pupuk kalium berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah cabang per tanaman dan

tidak terdapat interaksi antara kedua faktor perlakuan (Lampiran 10).

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

3 mst 5 mst 7 mst 9 mst 11 mst

p1k1

p1k2

p1k3

p2k1

p2k2

p2k3

p3k1

p3k2

p3k3

Page 39: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

Tabel 2. Jumlah cabang per tanaman akibat berbagai jenis pupuk kandang dan

dosis pupuk kalium

Pupuk Kandang Pupuk Kalium (K) Rata-

rata (P) 45 kg/ha (k1) 90 kg/ha (k2) 135 kg/ha (k3)

......................................helai........................................

Ayam (p1) 2,8 2,6 3,07 2,82

Kambing (p2) 2,8 2,67 3,13 2,87

Sapi (p3) 2,73 2,4 2,47 2,53

Rata-rata 2,78 2,56 2,89

4.1.3 Bobot Basah Berangkasan per Tanaman

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa berbagai jenis pupuk kandang dan dosis

pupuk kalium berpengaruh tidak nyata terhadap bobot basah berangkasan per

tanaman dan tidak terdapat interaksi antara kedua faktor perlakuan (Lampiran 12).

Tabel 3. Bobot basah berangkasan per tanaman akibat berbagai jenis pupuk

kandang dan dosis pupuk kalium

Pupuk

Kandang Pupuk Kalium (K) Rata-

rata (P) 45 kg/ha (k1) 90 kg/ha (k2) 135 kg/ha (k3)

...................................gram....................................

Ayam (p1) 748,43 1352,17 800,27 966,96

Kambing (p2) 768,38 956,08 950,80 891,76

Sapi (p3) 735,05 732,50 945,57 804,37

Rata-rata 750,62 1013,58 898,88

Page 40: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

4.1.4 Bobot Kering Berangkasan per Tanaman

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa berbagai jenis pupuk kandang dan dosis

pupuk kalium berpengaruh tidak nyata terhadap bobot kering berangkasan per

tanaman dan tidak terdapat interaksi antara kedua faktor perlakuan (Lampiran 16).

Tabel 4. Bobot kering berangkasan per tanaman akibat berbagai jenis pupuk

kandang dan dosis pupuk kalium

Pupuk Kandang Pupuk Kalium(K) Rata-

rata (P) 45 kg/ha (k1) 90 kg/ha (k2) 135 kg/ha (k3)

...............................gram...................................

Ayam (p1) 145,92 243,08 133,18 174,06

Kambing (p2) 138,98 182,77 183,13 168,29

Sapi (p3) 121,28 137,65 192,05 150,33

Rata-rata 135,39 187,83 169,46

4.1.5 Jumlah Umbi per Tanaman

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa berbagai pupuk kandang berpengaruh

nyata terhadap jumlah umbi per tanaman, tetapi pupuk kalium tidak berpengaruh

nyata terhadap jumlah umbi per tanaman dan tidak terdapat interaksi antara kedua

faktor perlakuan (Lampiran 20).

Page 41: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

Tabel 5. Jumlah umbi per tanaman akibat berbagai jenis pupuk kandang dan dosis

pupuk kalium

Pupuk Kandang Pupuk Kalium (K) Rata-rata

(P) 45 kg/ha (k1) 90 kg/ha (k2) 135 kg/ha (k3)

.................................buah.....................................

Ayam (p1) 2,8 2,8 2,73 2,78 A

Kambing (p2) 3,07 2,93 2,93 2,98 A

Sapi (p3) 3 3,33 3,07 3,13 B

Rata-rata 2,96 3,02 2,91

BNT P= 0,21

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama (huruf besar arah kolom,

huruf kecil arah baris) tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%

Berdasarkan Uji BNT (Tabel 5), perlakuan pupuk kandang sapi (p3) memiliki

jumlah umbi per tanaman yang lebih tinggi (3,13 buah) daripada perlakuan pupuk

kandang ayam (p1) (2,78 buah) dan pupuk kandang kambing (p2) (2,98 buah)

masing-masing dengan penghasil 12,5% dan 5,03%, tetapi pada dosis pupuk

kalium terdapat perbedaan yang kecil.

4.1.6 Bobot Umbi per Tanaman

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa dosis pupuk kalium berpengaruh nyata

terhadap jumlah umbi per tanaman, tetapi berbagai jenis pupuk kandang

berpengaruh tidak nyata terhadap bobot umbi per tanaman dan tidak terdapat

interaksi antara kedua faktor perlakuan (Lampiran 22).

Page 42: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

Tabel 6. Bobot umbi per tanaman akibat berbagai jenis pupuk kandang dan dosis

pupuk kalium

Pupuk Kandang Pupuk Kalium (K) Rata-

rata (P) 45 kg/ha (k1) 90 kg/ha (k2) 135 kg/ha (k3)

.....................................gram......................................

Ayam (p1) 343,64 466,09 405,35 405,03

Kambing (p2) 403,43 426,15 401,55 410,38

Sapi (p3) 331,25 408,65 354,71 364,87

Rata-rata 359,44 a 433,63 b 387,20 a

BNT K= 42,64

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama (huruf besar arah kolom,

huruf kecil arah baris) tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%.

Berdasarkan Uji BNT (Tabel 6), perlakuan dosis pupuk kalium 90 kg/ha (k2)

memiliki bobot umbi yang lebih tinggi (433,63 gram) daripada perlakuan dosis

pupuk kalium 45 kg/ha (k1) (359,44 gram) dan dosis pupuk kalium 135 kg/ha (k3)

(387,20 gram), masing-masing dengan penghasil 20,64% dan 11,99%.

4.1.7 Bobot per Umbi

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa berbagai jenis pupuk kandang dan dosis

pupuk kalium berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah umbi per tanaman dan

tidak terdapat interaksi antara kedua faktor perlakuan (Lampiran 24).

Page 43: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

Tabel 7. Bobot per umbi akibat berbagai jenis pupuk kandang dan dosis pupuk

kalium

Pupuk Kandang Pupuk Kalium (K) Rata-

rata (P) 45 kg/ha (k1) 90 kg/ha (k2) 135 kg/ha (k3)

...............................gram...................................

Ayam (p1) 147,01 182,7 157,66 162,46

Kambing (p2) 170,14 139,63 152,45 154,07

Sapi (p3) 137,76 131,13 121,03 129,98

Rata-rata 151,63 151,16 143,71

4.1.8 Hasil per Petak

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa berbagai jenis pupuk kandang dan dosis

pupuk kalium berpengaruh nyata terhadap hasil per petak pada kombinasi

pemberian pupuk kandang sapi dengan dosis kalium 45 kg/ha dan 90 kg/ha

terdapat interaksi antara kedua faktor perlakuan (Lampiran 26).

Page 44: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

Tabel 8. Hasil per petak akibat berbagai pupuk jenis kandang dan dosis pupuk

kalium

Pupuk Kandang Pupuk Kalium (K)

(P) 45 kg/ha (k1) 90 kg/ha (k2) 135 kg/ha

(k3)

............................................kg..............................................

Ayam (p1) 2,75 A

3,08 A

2,93 A

a

a

a

Kambing (p2) 2,68 A

2,9 A

2,7 A

a

a

a

Sapi (p3) 3,32 B

3,78 B

2,67 A

b

b

a

BNT Interaksi= 0,47

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama (huruf besar arah kolom,

huruf kecil arah baris) tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%

Berdasarkan Uji BNT (Tabel 8), perlakuan pupuk kandang sapi (p3) dengan dosis

pupuk kalium 45 kg/ha (k1) dan 90 kg/ha (k2) menghasilkan hasil per petak

lebih baik.

4.2 Pembahasan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian berbagai pupuk kandang

berpengaruh tidak nyata terhadap semua peubah yang diamati kecuali jumlah

umbi per tanaman dan hasil per petak. Hasil uji BNT pada peubah jumlah umbi

per tanaman dan hasil per petak menunjukkan pemberian pupuk kandang sapi (p3)

memiliki hasil lebih baik dibandingkan pemberian pupuk kandang ayam dan

pupuk kandang kambing. Hasil penelitian menunjukkan pemberian pupuk

kandang sapi mampu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman ubi

jalar. Hal ini diduga unsur hara pupuk kandang sapi yang dibutuhkan tanaman

Page 45: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

dalam keadaan seimbang didukung kemampuan tanaman menyerap unsur hara, air

dan cahaya matahari. Hal ini sesuai pendapat Azizah dkk., (2018) menyatakan

bahwa pupuk kandang sapi dapat meningkatkan kemampuan dan kandungan

bahan organik dalam tanah sehingga memberikan hasil yang signifikan terhadap

komponen hasil ubi jalar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kalium memberikan

pengaruh nyata pada peubah bobot umbi per tanaman. Hasil uji BNT

menunjukkan bahwa tanaman ubi jalar yang diberikan dosis pupuk kalium

90 kg/ha (k2) relatif menghasilkan pertumbuhan optimal dan hasil umbi lebih baik

dibandingkan pemberian dosis pupuk kalium 45 kg/ha (k1) dan 135 kg/ha (k3).

Hal ini diduga tanaman ubi jalar yang diberikan dosis pupuk kalium 90 kg/ha

merupakan dosis yang tepat dalam mencukupi kebutuhan unsur kalium bagi

tanaman ubi jalar lalu didukung oleh kondisi lingkungan yang baik untuk umbi

berkembang. Hal ini sesuai dengan pendapat Yuwono dkk., (2006) menyatakan

bahwa pertumbuhan dan produksi tanaman tidak hanya ditentukan oleh hara yang

cukup dan seimbang tetapi juga memerlukan lingkungan yang baik termasuk sifat

fisik dan biologis tanah.

Hasil penelitian menunjukkan pemberian pupuk kalium dengan dosis 90 kg/ha

mampu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman ubi jalar. Hal ini

diduga unsur hara kalium yang dibutuhkan tanaman sudah mampu menghasilkan

umbi yang baik didukung kemampuan tanaman menyerap unsur hara, air dan

Page 46: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

cahaya matahari lebih baik dibandingkan dengan dosis lainnya sehingga tanaman

dapat meningkatkan aktivitas fotosintesis dengan maksimal. Hal ini sesuai

pendapat Lakitan (2007) dalam Yasir dan Ariani (2016), menyatakan bahwa

fotosintesis akan berjalan dengan baik bila unsur hara tanah tersedia dan akan

menghasilkan fotosintat yang dapat digunakan tanaman untuk pertumbuhan dan

perkembangan tanaman. Kalium merupakan unsur penting dalam mensintesis dan

translokasi karbohidrat dari tanaman ke dalam umbi. Fungsi utama kalium dalam

tanaman ialah sebagai aktivator berbagai enzim. Tanaman yang mendapatkan

kalium cukup akan tumbuh lebih cepat, sehingga dengan adanya kalium yang

tersedia dalam tanah menyebabkan kekuatan tanaman pada ubi jalar terjamin dan

merangsang pertumbuhan akar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kalium menunjukkan tidak

beda nyata pada peubah panjang sulur, jumlah cabang, bobot per umbi, jumlah

umbi, bobot basah berangkasan dan bobot kering berangkasan. Hal ini diduga

selain pemberian pupuk kalium sifat genetik juga mempengaruhi pertumbuhan

dan produksi tanaman ubi jalar. Berbagai varietas tanaman ubi jalar memiliki sifat

genetik yang berbeda. Hal ini sesuai dengan pendapat Wargiono (1989) dalam

Yasir dan Ariani (2016), menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan

penyebaran akar ubi jalar dipengaruhi oleh varietas, jenis tanah dan umur panen.

Varietas sangat menentukan sifat genetik tanaman, ubi jalar mempunyai

kemampuan adaptasi lingkungan yang baik, namun beberapa varietas memiliki

Page 47: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

adaptasi yang kurang baik (Suntoro dan Minantyorini, 2003 dalam Yasir dan

Ariani 2016).

Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi antara berbagai jenis pupuk

kandang dengan dosis pupuk kalium, kecuali pada peubah hasil per petak.

Interaksi terbaik terjadi pada perlakuan pupuk kandang sapi yang diberi pupuk

kalium dengan dosis 45 kg/ha dan 90 kg/ha. Hal ini diduga karena unsur hara

yang terkandung dalam pupuk kandang sapi dan dosis pupuk kalium yang

dibutuhkan oleh tanaman dalam keadaan seimbang, sehingga dapat memicu

pertumbuhan umbi untuk berkembang. Sebagai tanaman penghasil umbi unsur

kalium banyak dibutuhkan tanaman ubi jalar, karena berperan penting dalam

meningkatkan fotosintesis terutama pada pembentukkan umbi. Unsur hara kalium

yang tersedia dalam tanah ditempat pelaksanaannya penelitian yaitu 0,14% yang

kemudian diimbangi dengan keberadaan unsur hara kalium yang tinggi pada

pupuk kandang sapi yaitu 0,40% menyebabkan proses pembentukan karbohidrat

dan translokasinya ke umbi berjalan lancar. Maka dengan begitu tanaman ubi jalar

yang diberikan pupuk kandang sapi dan dosis pupuk kalium 45 kg/ha merupakan

pemupukan yang tepat untuk hasil tanaman ubi jalar.

Page 48: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Berbagai jenis pupuk kandang berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan

hasil yang terlihat pada peubah jumlah umbi per tanaman dan hasil per petak.

Jenis pupuk kandang sapi mampu menghasilkan pertumbuhan dan hasil

tanaman ubi jalar lebih baik dibandingkan dengan aplikasi pupuk kandang

ayam dan kambing.

2. Dosis pupuk kalium berpengaruh nyata pada peubah bobot umbi per tanaman

dan hasil per petak. Dosis pupuk kalium 90 kg/ha mampu meningkatkan

pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar.

3. Pupuk kandang sapi dan dosis pupuk kalium 45 kg/ha dan 90 kg/ha terjadi

interaksi pada peubah hasil per petak.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka disarankan menggunakan pupuk kandang

sapi dan dosis pupuk kalium 45 kg/ha agar mendapatkan pertumbuhan dan hasil

tanaman ubi jalar yang baik.

Page 49: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:

4. Berbagai jenis pupuk kandang berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan

hasil yang terlihat pada peubah jumlah umbi per tanaman dan hasil per petak.

Jenis pupuk kandang sapi mampu menghasilkan pertumbuhan dan hasil

tanaman ubi jalar lebih baik dibandingkan dengan aplikasi pupuk kandang

ayam dan kambing.

5. Dosis pupuk kalium berpengaruh nyata pada peubah bobot umbi per tanaman

dan hasil per petak. Dosis pupuk kalium 90 kg/ha mampu meningkatkan

pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar.

6. Pupuk kandang sapi dan dosis pupuk kalium 45 kg/ha dan 90 kg/ha terjadi

interaksi pada peubah hasil per petak.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka disarankan menggunakan pupuk kandang

sapi dan dosis pupuk kalium 45 kg/ha agar mendapatkan pertumbuhan dan hasil

tanaman ubi jalar yang baik.

Page 50: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

Lampiran 1. Deskripsi Ubi Jalar Ungu

Dilepas tahun : 2014, 7 Februari 2014

Nama klon harapan : Ris 03063-05

Asal : Persilangan terkendali klon MS 01008-16

dengan varietas Samarinda(Lokal Blitar)

Tipe tanaman : Semi Kompak

Umur panen : 4– 4,5 bulan

Diameter buku ruas : Tipis

Panj ang buku ruas : Pendek

Warna dominan sulur : Hijau dengan sedikit bercak ungu

Warna sekunder sulur : Ungu pada buku-buku

Bentuk kerangka daun : Berbentuk cuping

Kedalaman cuping daun : Berlekuk dangkal

Jumlah cuping : Bercuping tiga

Bentuk cuping pusat : Agak melingkar

Ukuran daun dewasa : Sedang

Warna tulang daun permukaan bawah : Tulang daun utama sebagian warna ungu

Warna daun dewasa : Hijau

Warna daun muda : Kuning– kehijauan

Pigmentasi tangkai daun : Hijau, pangkal dan tangkai ungu

Panjang tangkai daun : Pendek

Bentuk umbi : Bulat lonjong (elips)

Susunan pertumbuhan umbi : Terbuka

Panjang tangkai umbi : Pendek

Warna kulit umbi : Ungu kemerahan

Warna dominan daging umbi : Ungu

Rasa umbi : Enak dan agak manis

Ketahanan terhadap hama dan penyakit :

Agak tahan penyakit kudis (Spacheloma

batatas) dan agak tahan hama boleng (Cylas

formicarius)

Potensi hasil : 37,1 ton/ ha

Rata- rata hasil : 24,5 ton/ ha

Keterangan : Kandungan antosianin tinggi, rasaenak,

toleran kekeringan, cocokditanam lahan

tegalan dan sawah sesudah tanaman padi

Pemulia : M. J usuf, St.A. Rahayuningsih, Tinuk

S.W., J oko Restuono dan Gatot Santoso

Peneliti pascapanen : E. Ginting dan Rahmi Y.

Pengusul : Balai Penelitian Tanaman AnekaKacang

dan Umbi Badan Penelitian dan

Pengembangan Pertanian

http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id

Page 51: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

Lampiran 2. Tata letak percobaan

100 cm

Keterangan:

p1 = Pupuk kandang ayam

p2 = Pupuk kandang kambing

p3 = Pupuk kandang sapi

k1= Pupuk KCl 45 kg/ha atau 37,8 gr/petak

k2 = Pupuk KCl 90 kg/ha atau 75,6 gr/petak

k3 = Pupuk KCl 135 kg/ha atau 113,4 gr/petak

p1k2

p2k3

p2k1

p3k1

p2k2

p3k3

p1k3

p3k2

II

p1k1

p3k3

p1k2

p2k2

p1k3

p3k1

p2k1

p3k2

p1k1

I

p2k3

p3k2

p1k3

p2k3

p1k1

p2k1

p1k2

p3k3

p2k2

III

p3k1

U

50 cm

Page 52: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

lampiran 3. Tata letak tanaman

X

X X X

X X D X

X S X X

X X S X

X S X X

X X S X

X S X X

X X X X

X D X X

X X X X

Keterangan

Satupetakpercobaanberukuran 2,8 m x 3 m = 8,4 m2

Jaraktanam30 cm x 70 cm

Jumlahtanamanpercobaan 40tanaman

S Tanamansampel

X Tanamanpopulasi

D Tanamandestruktif

Petak Panen 240 cm x 140 cm

2,8 m 15 cm

30 cm 70 cm

3 m

35 cm X

Page 53: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

Lampiran 4. Data analisis tanah

Page 54: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

Lampiran 5. Jadwal Kegiatan

No

Kegiatan

Febuari 2019

19 26

1 Olah tanah

2 Membuat petakan

3 Pemupukan kandang

4 Penanaman

No

Kegiatan

Maret 2019

12 19 26

1 Pemupukan kalium 1/3

2 Penyulaman

3 Penyiangan I

4 Pembumbunan I

5 Pengamatan panjang sulur 3 MST

6 Pengamatan jumlah cabang per tanaman 3 MST

7 Penyiangan II

Page 55: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

8 Pembumbunan II

9 Membuat guludan-guludan

No

Kegiatan

April 2019

02 09 16 30

1 Pengamatan panjang sulur 5 MST

2 Pengamatan jumlah cabang per tanaman 5 MST

3 Pemupukan kalium 2/3 (45 HST)

4 Pembalikan batang 45 HST

5 Pengamatan panjang sulur 7 MST

6 Pengamatan jumlah cabang per tanaman 7 MST

7 Pengamatan panjang sulur 9 MST

8 Pengamatan jumlah cabang per tanaman 9 MST

Page 56: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

No

Kegiatan

Mei 2019

5 14

1 Pembalikan batang 70 HST

2 Pengamatan panjang sulur 11 MST

3 Pengamatan jumlah cabang per tanaman 11 MST

No

Kegiatan

Juni 2019

10

1 Panen

2 Pengambilan tanaman desktruktif

Page 57: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

Lampiran 6. Rekapitulasi Analisis Ragam dan Uji BNT

Perlakuan Nilai F. Hitung dan Peubah yang Diamati

Panjang

Sulur

(cm)

Jumlah

Cabang

(helai)

Bobot

Berangkasan

Basah (gram)

Bobot

Berangkasan

Kering (gram)

Jumlah

Umbi

(buah)

Bobot Umbi

(gram)

Bobot per

Umbi

(gram)

Hasil per

Petak (kg)

F. Tabel

P 0,09 tn 1,18 tn 0,44 tn 0,25 tn 6,54 * 3,63 tn 3,62 tn 7,65 * 3,63

K 0,77 tn 1,04 tn 1,15 tn 1,13 tn 0,64 tn 6,95 * 0,25 tn 7,54 * 3,63

P & K 0,86 tn 0,34 tn 0,95 tn 0,94 tn 1,00 tn 1,07 tn 1,23 tn 3,38 * 3,01

p1 154,52 2,82 966,96 174,06 2,78 A 405,03 162,46

p2 154,66 2,87 891,76 168,29 2,98 A 410,38 154,07

p3 155,98 2,53 804,37 150,33 3,13 B 364,87 129,98

k1 152,32 2,78 750,62 135,39 2,96 359,44 a 151,63 k2 156,17 2,56 1013,58 187,83 3,02 433,63 b 151,16

k3 156,67 2,89 898,88 169,46 2,91 387,20 a 143,71

P × K

BNT P 0,21

BNT K 42,64

BNT P × K

Page 58: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

Lampiran 7. Panjang sulur tanaman ubi jalar akibat berbagai jenis pupuk kandang

dan dosis pupuk kalium (11 mst)

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rata-rata I II III

.....................cm..................... p1k1 156,48 151,64 160,46 468,58 156,19

p1k2 144,58 149,26 159,64 453,48 151,16

p1k3 158,08 150,48 160,02 468,58 156,19

p2k1 160,96 144,28 150,54 455,78 151,93

p2k2 169,10 155,52 148,26 472,88 157,63

p2k3 166,18 152,52 144,60 463,30 154,43

p3k1 151,12 154,64 140,74 446,50 148,83

p3k2 159,88 171,46 147,80 479,14 159,71

p3k3 159,68 165,00 153,50 478,18 159,39

Jumlah 1426,06 1394,8 1365,56 4186,42 1395,47

Rata-rata 158,45 154,98 151,73 465,16 155,05

Uji Homogenitas : x2

- Hitung = 3,62 < x2

– Tabel = 15,51 (Data Homogen)

Keterangan:

p1 = Pupuk kandang ayam k1 = Pupuk KCl 45 kg/ha atau 37,8 gr/petak

p2 = Pupuk kandang kambing k2 = Pupuk KCl 90 kg/ha atau 75,6 gr/petak

p3 = Pupuk kandang sapi k3 = Pupuk KCl 135 kg/ha atau 113,4 gr/petak

Lampiran 8. Analisis ragam panjang sulur tanaman ubi jalar akibat berbagai

Jenis pupuk kandang dan dosis pupuk kalium

Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah

F.

Hitung

F.

Tabel

Kelompok 2,00 203,42 101,71 1,54 tn 3,63

Perlakuan 8,00 341,34 42,67 0,64 tn 2,59

Pupuk Kandang (P) 2,00 11,71 5,85 0,09 tn 3,63

Kalium (K) 2,00 102,12 51,06 0,77 tn 3,63

Interaksi P & K 4,00 227,51 56,88 0,86 tn 3,01

Galat 16,00 1060,04 66,25

Non Aditif 1,00 25,51 25,51 0,37 tn 4,54

Sisa 15,00 1034,53 68,97

Jumlah 26 1604,80 KK = 5,25%

Ketidakaditifan : F Hitung = 0,37 < F Tabel = 4,54 (Data Aditif)

Keterangan :

tn : Tidak Nyata

* : Nyata

KK : Koefisien Keragaman

Lampiran 9. Jumlah cabang per tanaman ubi jalar akibat berbagai jenis pupuk

kandang dan dosis pupuk kalium

Page 59: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rata-rata I II III

......................helai..................... p1k1 2,6 2,4 3,4 8,4 2,8

p1k2 3 2,8 2 7,8 2,6

p1k3 2,6 3,4 3,2 9,2 3,07

p2k1 2,6 3,2 2,6 8,4 2,8

p2k2 2,8 1,8 3,4 8 2,67

p2k3 3,4 3,4 2,6 9,4 3,13

p3k1 2,8 2,6 2,8 8,2 2,73

p3k2 2,6 2 2,6 7,2 2,4

p3k3 3 2,2 2,2 7,4 2,47

Jumlah 25,4 23,8 24,8 74 24,67

Rata-rata 2,82 2,64 2,76 8,22 2,74

Uji Homogenitas : x2

- Hitung = 6,26 < x2

– Tabel = 15,51 (Data Homogen)

Keterangan:

p1 = Pupuk kandang ayam k1 = Pupuk KCl 45 kg/ha atau 37,8 gr/petak

p2 = Pupuk kandang kambing k2 = Pupuk KCl 90 kg/ha atau 75,6 gr/petak

p3 = Pupuk kandang sapi k3 = Pupuk KCl 135 kg/ha atau 113,4 gr/petak

lampiran 10. Analisis ragam jumlah cabang per tanaman ubi jalar akibat berbagai

jenis pupuk kandang dan dosis pupuk kalium

Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah

F.

Hitung

F.

Tabel

Kelompok 2,00 0,15 0,07 0,29 tn 3,63

Perlakuan 8,00 1,45 0,18 0,73 tn 2,59

Pupuk Kandang (P) 2,00 0,59 0,29 1,18 tn 3,63

Kalium (K) 2,00 0,52 0,26 1,04 tn 3,63

Interaksi P & K 4,00 0,34 0,09 0,34 tn 3,01

Galat 16,00 3,99 0,25

Non Aditif 1,00 0,71 0,71 3,26 tn 4,54

Sisa 15,00 3,28 0,22

Jumlah 26 5,59 KK = 18,22%

Ketidakaditifan : F Hitung = 3,26 < F Tabel = 4,54 (Data Aditif)

Keterangan :

tn : Tidak Nyata

* : Nyata

KK : Koefisien Keragaman

Lampiran 11. Bobot basah berangkasan per tanaman ubi jalar akibat berbagai

jenis pupuk kandang dan dosis pupuk kalium

Perlakuan Ulangan Jumlah Rata-rata

Page 60: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

I II III

....................gram..................... p1k1 636,05 905,55 703,7 2245,3 748,43

p1k2 703,05 2437,6 915,85 4056,5 1352,17

p1k3 632,5 883,65 884,65 2400,8 800,27

p2k1 677,85 904,35 722,95 2305,15 768,38

p2k2 728,75 585,7 1553,8 2868,25 956,08

p2k3 719,2 946,2 1187 2852,4 950,8

p3k1 607,95 637,75 959,45 2205,15 735,05

p3k2 533,9 826,35 837,25 2197,5 732,5

p3k3 906 811,15 1119,55 2836,7 945,57

jumlah 6145,25 8938,3 8884,2 23967,8 7989,25

rata-rata 682,81 993,14 987,13 2663,08 887,69

Uji Homogenitas : x2

- Hitung = 19,77 < x2

– Tabel = 15,51(Data Tidak Homogen)

lampiran 12. Analisis ragam bobot basah berangkasan per tanaman ubi jalar akibat

berbagai jenis pupuk kandang dan dosis pupuk kalium

Sumber Derajat Jumlah

Kuadrat

Kuadrat F.

Hitung F. Tabel

Keragaman Bebas Tengah

Kelompok 2 566885,27 283442,63 2,09 * 3,63

Perlakuan 8 949203,14 118650,39 0,87 tn 2,59

Pupuk

Kandang (P) 2 119172,68 59586,34 0,44 tn 3,63

Kalium (K) 2 312856,86 156428,43 1,15 tn 3,63

Interaksi P & K 4 517173,60 129293,40 0,95 tn 3,01

Galat 16 2173970,65 135873,17

Non Aditif 1 292811,28 292811,28 2,33 tn 4,54

Sisa 15 1881159,37 125410,62

Jumlah 26 3690059,06 KK = 41,52%

Ketidakaditifan : F Hitung = 2,33 < F Tabel = 4,54 (Data Aditif)

Keterangan :

tn : Tidak Nyata

* : Nyata

KK : Koefisien Keragaman

Page 61: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

Lampiran 13. Bobot basah berangkasan per tanaman ubi jalar akibat berbagai

jenis pupuk kandang dan dosis pupuk kalium transformasi (√x)

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rata-rata I II III

....................gram..................... p1k1 25,22 30,09 26,53 81,84 27,28

p1k2 26,52 49,37 30,26 106,15 35,38

p1k3 25,15 29,73 29,74 84,62 28,21

p2k1 26,04 30,07 26,89 83,00 27,67

p2k2 27,00 24,20 39,42 90,61 30,20

p2k3 26,82 30,76 34,45 92,03 30,68

p3k1 24,66 25,25 30,97 80,89 26,96

p3k2 23,11 28,75 28,94 80,79 26,93

p3k3 30,10 28,48 33,46 92,04 30,68

jumlah 234,60 276,71 280,66 791,96 263,99

rata-rata 26,07 30,75 31,18 88,00 29,33

Uji Homogenitas : x2

- Hitung = 13,86 < x2

– Tabel = 15,51 (Data Homogen)

lampiran 14. Analisis ragam bobot basah berangkasan per tanaman ubi jalar akibat

berbagai jenis pupuk kandang dan dosis pupuk kalium transformasi

(√x)

Sumber Derajat Jumlah

Kuadrat

Kuadrat F.

Hitung F. Tabel

Keragaman Bebas Tengah

Kelompok 2 144,85 72,42 2,82 * 3,63

Perlakuan 8 181,97 22,75 0,89 tn 2,59

Pupuk Kandang

(P) 2 20,29 10,15 0,39 tn 3,63

Kalium (K) 2 59,98 29,99 1,17 tn 3,63

Interaksi P & K 4 101,70 25,42 0,99 tn 3,01

Galat 16 411,06 25,69

Non Aditif 1 27,22 27,22 1,06 tn 4,54

Sisa 15 383,84 25,59

Jumlah 26 737,87 KK = 17,28%

Ketidakaditifan : F Hitung = 1,06 < F Tabel = 4,54 (Data Aditif)

Keterangan :

tn : Tidak Nyata

* : Nyata

KK : Koefisien Keragaman

Lampiran 15. Bobot kering berangkasan per tanaman ubi jalar akibat berbagai

Jenis pupuk kandang dan dosis pupuk kalium

Page 62: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rata-rata I II III

....................gram..................... p1k1 120,75 191,90 125,10 437,75 145,92

p1k2 127,70 455,95 145,60 729,25 243,08

p1k3 98,65 155,35 145,55 399,55 133,18

p2k1 109,65 189,50 117,80 416,95 138,98

p2k2 126,30 100,65 321,35 548,30 182,77

p2k3 116,00 205,35 228,05 549,40 183,13

p3k1 106,80 108,15 148,90 363,85 121,28

p3k2 93,55 170,20 149,20 412,95 137,65

p3k3 169,00 181,55 225,60 576,15 192,05

Jumlah 1068,40 1758,60 1607,15 4434,15 1478,05

Rata-rata 118,71 195,40 178,57 492,68 164,23

Uji Homogenitas : x2

- Hitung = 17,56 < x2

– Tabel = 15,51(Data Tidak Homogen)

Lampiran 16. Analisis ragam bobot kering berangkasan per tanaman ubi jalar

akibat berbagai jenis pupuk kandang dan dosis pupuk kalium

Sumber Derajat Jumlah

Kuadrat

Kuadrat F.

Hitung F. Tabel

Keragaman Bebas Tengah

Kelompok 2 29243,14 14621,57 2,60 tn 3,63

Perlakuan 8 36540,98 4567,62 0,81 tn 2,59

Pupuk Kandang

(P) 2 2757,98 1378,99 0,25 tn 3,63

Kalium (K) 2 12743,22 6371,61 1,13 tn 3,63

Interaksi P & K 4 21039,78 5259,94 0,94 tn 3,01

Galat 16 89969,26 5623,08

Non Aditif 1 11853,44 11853,44 2,28 tn 4,54

Sisa 15 78115,82 5207,72

Jumlah 26 155753,37 KK = 45,66%

Ketidakaditifan : F Hitung = 2,28 < F Tabel = 4,54 (Data Aditif)

Keterangan :

tn : Tidak Nyata

* : Nyata

KK : Koefisien Keragaman

Page 63: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

Lampiran 17. Bobot kering berangkasan per tanaman ubi jalar akibat berbagai

jenis pupuk kandang dan dosis pupuk kalium transformasi (√x)

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rata-rata I II III

....................gram..................... p1k1 10,99 13,85 11,18 36,03 12,01

p1k2 11,30 21,35 12,07 44,72 14,91

p1k3 9,93 12,46 12,06 34,46 11,49

p2k1 10,47 13,77 10,85 35,09 11,70

p2k2 11,24 10,03 17,93 39,20 13,07

p2k3 10,77 14,33 15,10 40,20 13,40

p3k1 10,33 10,40 12,20 32,94 10,98

p3k2 9,67 13,05 12,21 34,93 11,64

p3k3 13,00 13,47 15,02 41,49 13,83

Jumlah 97,71 122,72 118,63 339,06 113,02

Rata-rata 10,86 13,64 13,18 37,67 12,56

Uji Homogenitas : x2

- Hitung = 12,12 < x2

– Tabel = 15,51 (Data Homogen)

Keterangan:

p1 = Pupuk kandang ayam k1 = Pupuk KCl 45 kg/ha atau 37,8 gr/petak

p2 = Pupuk kandang kambing k2 = Pupuk KCl 90 kg/ha atau 75,6 gr/petak

p3 = Pupuk kandang sapi k3 = Pupuk KCl 135 kg/ha atau 113,4 gr/petak

Lampiran 18. Analisis ragam bobot kering berangkasan per tanaman ubi jalar

akibat berbagai jenis pupuk kandang dan dosis pupuk kalium (√x)

Sumber Derajat Jumlah

Kuadrat

Kuadrat F.

Hitung F. Tabel

Keragaman Bebas Tengah

Kelompok 2 40,00 20,00 3,35 tn 3,63

Perlakuan 8 40,87 5,11 0,86 tn 2,59

Pupuk Kandang (P) 2 2,26 1,13 0,19 tn 3,63

Kalium (K) 2 13,80 6,90 1,16 tn 3,63

Interaksi P & K 4 24,81 6,20 1,04 tn 3,01

Galat 16 95,44 5,97

Non Aditif 1 6,41 6,41 1,08 tn 4,54

Sisa 15 89,03 5,94

Jumlah 26 176,32 KK =19,45%

Ketidakaditifan : F Hitung = 1,08 < F Tabel = 4,54 (Data Aditif)

Keterangan :

tn : Tidak Nyata

* : Nyata

KK : Koefisien Keragaman

Page 64: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

Lampiran 19. Jumlah umbi per tanaman ubi jalar akibat berbagai jenis pupuk

kandang dan dosis pupuk kalium

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rata-rata I II III

....................buah..................... p1k1 2,80 3,00 2,60 8,40 2,80

p1k2 2,40 3,20 2,80 8,40 2,80

p1k3 3,00 2,60 2,60 8,20 2,73

p2k1 3,00 3,20 3,00 9,20 3,07

p2k2 2,80 3,00 3,00 8,80 2,93

p2k3 3,00 2,80 3,00 8,80 2,93

p3k1 3,20 2,80 3,00 9,00 3,00

p3k2 3,20 3,40 3,40 10,00 3,33

p3k3 3,00 3,00 3,20 9,20 3,07

Jumlah 26,40 27,00 26,60 80,00 26,67

Rata-rata 2,93 3,00 2,96 8,89 2,96

Uji Homogenitas : x2

- Hitung = 7,64 < x2

– Tabel = 15,51 (Data Homogen)

Keterangan:

p1 = Pupuk kandang ayam k1 = Pupuk KCl 45 kg/ha atau 37,8 gr/petak

p2 = Pupuk kandang kambing k2 = Pupuk KCl 90 kg/ha atau 75,6 gr/petak

p3 = Pupuk kandang sapi k3 = Pupuk KCl 135 kg/ha atau 113,4 gr/petak

Lampiran 20. Analisis ragam jumlah umbi per tanaman ubi jalar akibat berbagai

Jenis pupuk kandang dan dosis pupuk kalium

Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah

F.

Hitung

F.

Tabel

Kelompok 2,00 0,02 0,01 0,24 tn 3,63

Perlakuan 8,00 0,80 0,10 2,30 tn 2,59

Pupuk Kandang (P) 2,00 0,57 0,29 6,54 * 3,63

Kalium (K) 2,00 0,06 0,03 0,64 tn 3,63

Interaksi P & K 4,00 0,17 0,04 1,00 tn 3,01

Galat 16,00 0,70 0,04

Non Aditif 1,00 0,00 0,00 0,02 tn 4,54

Sisa 15,00 0,70 0,05

Jumlah 26 1,52 KK = 7,06%

Ketidakaditifan : F Hitung = 0,02 < F Tabel = 4,54 (Data Aditif)

Keterangan :

tn : Tidak Nyata

* : Nyata

KK : Koefisien Keragaman

Page 65: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

Lampiran 21. Bobot umbi per tanaman ubi jalar akibat berbagai jenis pupuk

kandang dan dosis pupuk kalium

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rata-rata I II III

....................gram..................... p1k1 318,52 385,18 327,22 1030,92 343,64

p1k2 456,78 472,96 468,54 1398,28 466,09

p1k3 421,96 457,12 336,96 1216,04 405,35

p2k1 390,66 422,98 396,64 1210,28 403,43

p2k2 358,70 457,42 462,32 1278,44 426,15

p2k3 326,44 440,24 437,98 1204,66 401,55

p3k1 359,88 384,22 249,64 993,74 331,25

p3k2 382,60 470,76 372,58 1225,94 408,65

p3k3 284,58 393,02 386,52 1064,12 354,71

Jumlah 3300,12 3883,90 3438,40 10622,40 3540,81

Rata-rata 366,68 431,54 382,04 1180,27 393,42

Uji Homogenitas : x2

- Hitung = 9,48 < x2

– Tabel = 15,51 (Data Homogen)

Keterangan:

p1 = Pupuk kandang ayam k1 = Pupuk KCl 45 kg/ha atau 37,8 gr/petak

p2 = Pupuk kandang kambing k2 = Pupuk KCl 90 kg/ha atau 75,6 gr/petak

p3 = Pupuk kandang sapi k3 = Pupuk KCl 135 kg/ha atau 113,4 gr/petak

Lampiran 22. Analisis ragam bobot umbi per tanaman ubi jalar akibat berbagai

jenis pupuk kandang dan dosis pupuk kalium

Sumber Derajat Jumlah

Kuadrat

Kuadrat F.

Hitung F. Tabel

Keragaman Bebas Tengah

Kelompok 2 20681,14 10340,57 3,63 * 3,63

Perlakuan 8 44205,37 5525,67 2,59 tn 2,59

PupukKandang (P) 2 11137,49 5568,74 3,63 tn 3,63

Kalium (K) 2 25291,86 12645,93 6,95 * 3,63

Interaksi P & K 4 7776,02 1944,01 1,07 tn 3,01

Galat 16 29131,43 1820,71

Non Aditif 1 544,05 544,05 0,29 tn 4,54

Sisa 15 28587,38 1905,83

Jumlah 26 94017,94 KK 10,85%

Ketidakaditifan : F Hitung = 0,29 < F Tabel = 4,54 (Data Aditif)

Keterangan :

tn : Tidak Nyata

* : Nyata

KK : Koefisien Keragaman

Page 66: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

Lampiran 23. Bobot per umbi tanaman ubi jalar akibat berbagai jenis pupuk

kandang dan dosis pupuk kalium

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rata-rata I II III

....................gram..................... p1k1 96,66 213,74 130,62 441,02 147,01

p1k2 202,71 171,02 174,38 548,11 182,70

p1k3 147,68 197,60 127,70 472,98 157,66

p2k1 144,59 184,30 181,52 510,41 170,14

p2k2 137,86 115,20 165,84 418,90 139,63

p2k3 116,12 172,02 169,20 457,34 152,45

p3k1 125,60 149,08 138,60 413,28 137,76

p3k2 122,38 147,92 123,10 393,40 131,13

p3k3 99,30 137,70 126,10 363,10 121,03

jumlah 1192,90 1488,58 1337,06 4018,54 1339,51

rata-rata 132,54 165,40 148,56 446,50 148,84

Uji Homogenitas : x2

- Hitung = 8,65 < x2

– Tabel = 15,51 (Data Homogen)

Keterangan:

p1 = Pupuk kandang ayam k1 = Pupuk KCl 45 kg/ha atau 37,8 gr/petak

p2 = Pupuk kandang kambing k2 = Pupuk KCl 90 kg/ha atau 75,6 gr/petak

p3 = Pupuk kandang sapi k3 = Pupuk KCl 135 kg/ha atau 113,4 gr/petak

Lampiran 24. Analisis ragam bobot per umbi tanaman ubi jalar akibat berbagai

jenis pupuk kandang dan dosis pupuk kalium

Sumber Derajat Jumlah

Kuadrat

Kuadrat F.

Hitung F. Tabel

Keragaman Bebas Tengah

Kelompok 2 4858,04 2429,02 3,43 * 3,63

Perlakuan 8 8966,10 1120,76 1,58 tn 2,59

Pupuk Kandang (P) 2 5117,91 2558,96 3,62 tn 3,63

Kalium (K) 2 355,13 177,56 0,25 tn 3,63

Interaksi P & K 4 3493,06 873,27 1,23 tn 3,01

Galat 16 11325,66 707,85

Non Aditif 1 308,76 308,76 0,42 tn 4,54

Sisa 15 11016,89 734,46

Jumlah 26 25149,80 KK = 17,88%

Ketidakaditifan : F Hitung = 0,42 < F Tabel = 4,54 (Data Aditif)

Keterangan :

tn : Tidak Nyata

* : Nyata

KK : Koefisien Keragaman

Page 67: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

Lampiran 25. Hasil per petak tanaman ubi jalar akibat berbagai jenis pupuk

kandang dan dosis pupuk kalium

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rata-rata I II III

....................kg..................... p1k1 2,80 2,85 2,60 8,25 2,75

p1k2 3,10 2,80 3,35 9,25 3,08

p1k3 2,60 3,10 3,10 8,80 2,93

p2k1 2,25 3,00 2,80 8,05 2,68

p2k2 3,00 2,80 2,90 8,70 2,90

p2k3 3,20 2,55 2,35 8,10 2,70

p3k1 3,25 3,50 3,20 9,95 3,32

p3k2 3,75 3,83 3,75 11,33 3,78

p3k3 2,85 2,70 2,45 8,00 2,67

Jumlah 26,80 27,13 26,50 80,43 26,81

Rata-rata 2,98 3,01 2,94 8,94 2,98

Uji Homogenitas : x2

- Hitung = 11,83 < x2

– Tabel = 15,51 (Data Homogen)

Keterangan:

p1 = Pupuk kandang ayam k1 = Pupuk KCl 45 kg/ha atau 37,8 gr/petak

p2 = Pupuk kandang kambing k2 = Pupuk KCl 90 kg/ha atau 75,6 gr/petak

p3 = Pupuk kandang sapi k3 = Pupuk KCl 135 kg/ha atau 113,4 gr/petak

Lampiran 26. Analisis ragam hasil per petak tanaman ubi jalar akibat berbagai

jenis pupuk kandang dan dosis pupuk kalium

Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah

F.

Hitung

F.

Tabel

Kelompok 2,00 0,02 0,01 0,15 tn 3,63

Perlakuan 8,00 3,25 0,41 5,49 * 2,59

Pupuk Kandang (P) 2,00 1,13 0,57 7,65 * 3,63

Kalium (K) 2,00 1,12 0,56 7,54 * 3,63

Interaksi P & K 4,00 1,00 0,25 3,38 * 3,01

Galat 16,00 1,19 0,07

Non Aditif 1,00 0,01 0,01 0,10 tn 4,54

Sisa 15,00 1,18 0,08

Jumlah 26 4,46 KK = 9,14%

Ketidakaditifan : F Hitung = 0,10 < F Tabel = 4,54 (Data Aditif)

Keterangan :

tn : Tidak Nyata

* : Nyata

KK : Koefisien Keragaman

Page 68: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

Lampiran 27. Asumsi hasil per hektar tanaman ubi jalar akibat berbagai jenis

pupuk kandang dan dosis pupuk kalium

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rata-rata I II III

....................ton..................... p1k1 8,33 8,48 7,74 24,55 8,18

p1k2 9,23 8,33 9,97 27,53 9,18

p1k3 7,74 9,23 9,23 26,19 8,73

p2k1 6,70 8,93 8,33 23,96 7,99

p2k2 8,93 8,33 8,63 25,89 8,63

p2k3 9,52 7,59 6,99 24,11 8,04

p3k1 9,67 10,42 9,52 29,61 9,87

p3k2 11,16 11,40 11,16 33,72 11,24

p3k3 8,48 8,04 7,29 23,81 7,94

Jumlah 79,76 80,74 78,87 239,38 79,79

Rata-rata 8,86 8,97 8,76 26,60 8,87

Lampiran 28. Analisis asumsi hasil per hektar tanaman ubi jalar terhadap berbagai

jenis pupuk kandang dan dosis pupuk kalium

Pupuk

Kandang (P)

Pupuk Kalium (K) Rata-rata

45 kg/ha (k1) 90 kg/ha (k2) 135 kg/ha (k3)

....................ton.....................

Ayam (p1) 8,18 9,18 8,73 8,70

Kambing (p2) 7,99 8,63 8,04 8,22

Sapi (p3) 9,87 11,24 7,94 9,68

Rata-rata 8,68 9,68 8,23

Page 69: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

Gambar 1. Olah tanah

Gambar 2. Membuat petakan

Page 70: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

Gambar 3. Pemotongan bibit ubi jalar

Gambar 4. Penimbangan dosis pupuk kandang ayam, kambing

Page 71: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

Gambar 5. Pemberian perlakuan pupuk kandang

Gambar 6. Penanaman

Page 72: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

Gambar 7. Penyiraman tanaman ubi jalar

Gambar 8. Pengamatan panjang sulur dan pemotongan cabang tanaman

Page 73: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

Gambar 10. Pemupukan kalium pada tanaman umur 14 hst

Gambar 9. Penimbangan pupuk kalium

Page 74: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

Gambar 11. Membuat guludan-guludan

Gambar 12. Tanaman saat sebelum dilakukan pembalikan

Page 75: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

Gambar 13. Pembalikan batang umur tanaman 45 hst

Gambar 14. Pemupukan pupuk kalium pada tanaman umur 45 hst

Page 76: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

Gambar 15. Tanaman saat sebelum dilakukan pembalikan

Gambar 16. Pembalikan batang umur tanaman 70 hst

Page 77: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

Gambar 17. Tanaman siap panen berumur 105 hst

Gambar 18. Ubi jalar

Page 78: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

Gambar 19. Penimbangan bobot berangkasan

Gambar 20. Penjemuran bobot berangkasan

Page 79: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

Gambar 21. Berangkasan kering

Gambar 22. Penimbangan umbi

Page 80: RESPON TANAMAN UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.) TERHADAP ...

Gambar 23. Penimbangan hasil per petak