RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA...

102
RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA KELOMPOK TERBANG 32 PROVINSI BANTEN TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I) Oleh : Diniyati Arifin NIM: 1110053100020 JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 M/1435 M

Transcript of RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA...

Page 1: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA

KETUA KELOMPOK TERBANG 32 PROVINSI

BANTEN TAHUN 2013

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I)

Oleh :

Diniyati Arifin

NIM: 1110053100020

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014 M/1435 M

Page 2: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH
Page 3: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH
Page 4: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH
Page 5: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

i

ABSTRAK

Diniyati Arifin, Respon Jamaah Haji Terhadap Kinerja Ketua Kelompok

Terbang 32 Provinsi Banten Tahun 2013. Di bawah bimbingan Dra. Hj.

Jundah Sulaiman, MA.

Sebagai icon penting kementerian agama, penyelenggaraan ibadah haji

kerap menjadi sorotan tajam mata masyarakat Indonesia dan seluruh belahan

dunia. Masyarakat yang tengah berkembang ini hanya menganggap bahwa

keberhasilan kinerja para petugas haji kerap hanya diukur dari sejauh mana

kementerian ini sukses menyelenggarakan pengelolaan ibadah tahunan tersebut.

Oleh karena itu, opini tersebut selalu akan menjadi tolak ukur kementerian agama

untuk lebih selektif dalam memilih calon-calon petugas haji, khususnya petugas

yang menyertai jamaah haji. Kinerja petugas haji sangat diperhitungkan demi

kelancaran dan kenyamanan ibadah jamaah haji, terlebih seorang ketua kloter.

Kinerja ketua kloter yang profesional akan menentukan keberhasilan

penyelenggaraan ibadah haji sesuai amanat undang-undang perhajian no. 13 tahun

2008. Komunikasi aktif, terampil, dan bijak dalam segala hal sangat di tuntut dari

seorang ketua kloter.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui kualitas kerja petugas

haji khususnya TPHI atau ketua kelompok terbang 32 dan respon jamaah haji

terhadap kinerja ketua kloter 32 provinsi Banten. Bagaimana respon jamaah haji

provinsi Banten tahun 2013 terhadap kinerja ketua kelompok terbang 32. Untuk penelitian ini, menggunakan metode deskriptif kuantitatif, yang

mana hasil data tersebut diperoleh dari angket yang disebarkan oleh penulis

kepada responden, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data Primer, yaitu

data yang diperoleh langsung dari narasumber dan responden berupa catatan

tertulis dari hasil wawancara, angket, dan dokumentasi. Data Sekunder, yaitu data

yang diperoleh dari sumber-sumber tertulis yang terdapat dalam buku dan literatur

yang terkait dengan judul penelitian.

Dari hasil penelitian penulis, menunjukan bahwa suatu respon jamaah haji

terhadap kinerja ketua kelompok terbang 32 Provinsi Banten yang diterima, untuk

kriteria sangat puas sebesar 17,1% responden, puas sebesar 29,9% responden,

cukup puas sebesar 37,1% responden, tidak puas sebesar 13,9% dan sangat tidak

puas sebesar 2,1%. Jadi, mayoritas respon jamaah haji terhadap kinerja ketua

kelompok terbang 32 Provinsi Banten merasa puas dengan prosentase sebesar

29,9% responden.

Kata Kunci: Respon Jamaah Haji dan Kinerja Ketua Kelompok Terbang

Page 6: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

ii

KATA PENGANTAR

حيمحمنِالرِ الرِ ِللا ِِمِ سِ ب ِ

Alhamdulillahi Raabbil ‘alamin, tidak ada kata terindah terucap dari lisan

maupun terbesit dalam hati penulis selain rasa syukur kepada Allah SWT yang

telah memberikan nikmat dan karunia-Nya sehingga jari jemari ini mampu

menuangkan kata demi kata untuk menjadi sebuah karya yang bermakna.

Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabiyullah Muhammad SAW,

yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman yang tinggi

akan peradaban dan budi pekerti yang luhur.

Suka dan cita mengiringi pembuatan skripsi ini. Untuk itu, penulis ingin

mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang dengan

tulus ikhlas ikut serta membantu kelancaran penulisan skripsi ini, baik berupa

dorongan moril maupun materil. Dengan kerendahan hati dan rasa hormat,

peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Wakil Dekan Bid. Akademik Suparto, M.Ed, Ph.D, Pembantu

Dekan Bid. Adm. Umum Drs. Jumroni, M. Si, Pembantu Dekan Bid.

Kemahasiswaan Dr. H. Sunandar, M. Ag.

2. Drs. Cecep Castrawijaya, MA dan H. Mulkanasir, BA., S.Pd., MM selaku

Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah, yang telah

membantu dalam menyelesaikan studi di Konsentrasi Manajemen Haji dan

Umrah.

Page 7: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

iii

3. Dra. Hj. Jundah Sulaiman, MA selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan banyak masukan kepada penulis dan ikhlas meluangkan

waktunya untuk membimbing serta memberikan arahan, petunjuk, dan saran

yang sangat bermanfaat bagi penulis dalam penyusunan skripsi ini.

4. Tim Penguji Skripsi dalam sidang Munaqasyah, sehingga penulis

mendapatkan masukan dan saran demi kebaikan skripsi penulis.

5. Seluruh Dosen FakultasDakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang selama ini telah memberikan

ilmunya kepada penulis. Semoga ilmu yang telah diberikan, bermanfaat dan

berguna untuk penulis serta mengamalkannya kembali

6. Pimpinan dan segenap staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah membantu peneliti dalam mencari referensi

berupa buku-buku yang menunjang dalam skripsi ini.

7. Papah dan Mamahku tercinta, Drs. H. Zaenal Arifin, MM., M. Sc dan Hj. Titi

Suniti, S. Ag yang telah menjaga dengan kesabaran, membesarkan dengan

cinta dan kasih sayang, mendidik dengan pengorbanan yang tidak

mengharapkan balik jasa dari buaian hingga saat ini, serta do`a-do`anya

dengan harapan penulis menjadi manusia yang berguna untuk masyarakat,

negara, dan agama Islam. Dan Kepada adik-adikku tersayang, Uswatun

Khasanah, Ulfa Khairunnisa, dan Syifa Rakhmatul Ummah yang selalu

memberi semangat juga keceriaan. Serta sepupuku Nurul Pratiwi dan segenap

Page 8: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

iv

keluarga besar Alm. Hj. Nursiah. Semoga Allah SWT menjadikan kita

keluarga yang sakinah, mawaddah, warohmah.

8. Drs. H. Tutun Hs, MA selaku TPHI Kloter 32 yang menjadi narasumber

dalam penulisan skripsi ini. Serta keluarga besar baruku, jamaah haji kloter

32 provinsi Banten yang telah membantu peneliti dalam mengumpulkan data-

data penelitian sehingga selesainya skripsi ini.

9. Fuad Fauzi, S.E, suamiku tercinta yang selalu menemani dan membantu

penulis dalam suka duka selama penulisan skripsi ini. Yang selalu

memberikan warna indah disetiap hari-hari penulis, cinta, limpahan do’a,

motivasi, dan bimbingan yang tak ternilai. Semoga kamu selalu menjadi

bagian terindah dalam hidup penulis.

10. Sahabat-sahabat seperjuangan Konsentrasi Manajemen Haji dan Umrah

angkatan 2010 yang penulis banggakan yang tidak dapat disebutkansatu

persatu, juga untuk teman-teman KKN GARUDA 2013, terima kasih atas

dukungan dan semangatnya yang tak pernah putus kepada penulis sehingga

bisa menyelesaikan skripsi ini.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah

membantu namun tidak mengurangi rasa hormat penulis.

Page 9: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

v

Akhir kata, dengan harapan yang tinggi, semoga Allah SWT membalas

amal dan kebaikan mereka dengan pahala yang berlipat ganda atas bantuannya

kepada penulis secara moril maupun materil. Terima kasih atas segalanya. Kurang

dan lebihnya penulis mohon maaf yang sedalam-dalamnya. Semoga skripsi ini

dapat bermanfaat. Amin.

Jakarta, 03 Juli 2014

Diniyati Arifin

Page 10: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................ vi

DAFTAR TABEL ................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR................................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................... 4

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah .......................... 4

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................... 5

E. Tinjauan Pustaka ......................................................... 7

F. Sistematika Penulisan .................................................. 8

BAB II LANDASAN TEORI

A. Respon ......................................................................... 10

1. Definisi Respon .................................................... 10

2. Komponen Respon ............................................... 13

3. Faktor-Faktor Terbentuknya Respon ................... 15

B. Kinerja ......................................................................... 16

1. Definisi Kinerja .................................................... 16

2. Profesionalitas Kinerja ......................................... 19

C. Jamaah Haji dan Kelompok Terbang .......................... 21

1. Pengertian Jamaah Haji ………………………… 21

2. KelompokTerbang ................................................ 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian ....................................................... 28

B. Subyek dan Obyek Penelitian ..................................... 29

C. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................... 29

D. Populasi dan Sampel ................................................... 29

E. Instrumen Penelitian .................................................... 30

F. Sumber Data ................................................................ 32

G. Teknik Pengumpulan Data .......................................... 33

H. Teknik Analisis Data .................................................. 34

BAB IV DESKRIPSI JAMAAH HAJI KELOMPOK TERBANG 32

A. Profil Jamaah Haji Kelompok Terbang 32 JKG ........... 37

B. Uraian Tugas Tim Pemandu Haji Indonesia ................. 39

C. Rencana Perjalanan Haji ................................................ 51

D. Kasus-Kasus Haji di Kloter 32 JKG ............................. 52

Page 11: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

vii

BAB V ANALISIS RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA

KETUAKELOMPOK TERBANG PROVINSI BANTEN

TAHUN 2013…………………………………………… 55

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………… 67

B. Saran ……………………………………………….. 72

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 73

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Operasional Variabel Indikator ........................................................ 31

Tabel 4.1 : Kasus-kasus Haji di Kloter 32 JKG ................................................ 52

Tabel 5.1: Prosentase penilaian responden terhadap kinerja ketua kelompok

terbang 32 Provinsi Banten 2013 …………………………….................. 55

Tabel 5.2 : Prosentase penilaian responden terhadap penguasaan materi manasik

haji ketua kelompok terbang 32 Provinsi Banten tahun2013 .................. 57

Tabel 5.3 : Prosentasi penilaian responden terhadap pelayanan informasi ketua

kelompok terbang 32 Provinsi Banten tahun 2013 ................................ 58

Tabel 5.4 : Prosentase penilaian responden terhadap pelaksanaan program haji

ketuakelompok terbang 32 Provinsi Banten tahun2013 ........................ 59

Tabel 5.5 : Prosentase penilaian responden terhadap kemampuan kerja ketua

kelompok terbang 32 Provinsi Banten tahun 2013 ................................. 60

Tabel 5.6 : Prosentase penilaian responden terhadap ketepatan dan kecepatan kerja

ketua kelompok terbang 32 Provinsi Banten tahun 2013 ...................... 62

Tabel 5.7 : Prosentase penilaian responden terhadap inisiatif kerja ketua kelompok

terbang 32 Provinsi Banten tahun 2013 ………………………..…... 63

Tabel 5.8 : Prosentase penilaian responden terhadap pengetahuan dan integritas

pelaksanaan bimbingan ketua kelompok terbang 32 Provinsi Banten

tahun 2013 ………………………………………………………........ 64

Tabel 5.9 : Prosentase penilaian responden terhadap Komunikasi kerja ketua kelompok

terbang 32 Provinsi Banten tahun 2013 ……………………………... 66

Page 13: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Teori S-O-R .............................................................................. 12

Gambar 2.2 : Struktur Organisasi Kelompok Terbang ................................... 24

Gambar 2.3 : Struktur Organisasi Penyelenggara Ibadah Haji ....................... 25

Gambar 2.4 : Struktur Organisasi Penyelenggara Ibadah Haji Pusat ............. 27

Gambar 4.1 : Rencana Perjalanan Haji ........................................................... 51

Page 14: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hikmah disyariatkan ibadah haji antara lain yaitu merupakan

menifestasi ketundukkan kepada Allah SWT. Menunaikan kewajiban haji ini

adalah rukun Islam kelima bagi umat Islam yang memiliki kemampuan

(istito’ah)mengerjakannya. Melaksanakan haji pun merupakan ungkapan

syukur atas nikmat harta dan kesehatan dari Allah SWT. Pemahaman tersebut

didasarkan pada al-Qur’an surat Ali Imran yang menyebutkan:

“Disana terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam

Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia; dan (diantara)

kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji, yaitu

(bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa

mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak

memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS. Ali Imron [3]: 97)

Berkaitan dengan batasan atau kriteria istitho’ah (mampu) itu adalah

segala sesuatu yang menjadikannya bisa melakukan rukun haji dengan

sempurna, tanpa ada hambatan apapun. Tanpa hambatan disini maksudnya

adalah adanya rasa aman selama perjalanan, nafkah keluarga yang

ditinggalkan selama haji cukup dan terutama merasa terbina dan terpandu

oleh para petugas haji khususnya.

Page 15: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

2

Penyelenggaraan ibadah haji merupakan salah satu icon penting

kementerian agama. Masyarakat yang tengah berkembang ini hanya

menganggap bahwa keberhasilan kinerja kementerian agama kerap hanya

diukur dari sejauh mana kementerian ini sukses menyelenggarakan

pengelolaan ibadah tahunan tersebut. Apabila tidak sukses, maka dapat

dipastikan ratusan jari telunjuk menuding kementerian agama. Bahkan,

celakanya ketika penyelenggaraan ibadah haji terlaksana dengan sukses,

masyarakat malah kurang memberikan apresiasi dan penilaian sebagaimana

penilaian manakala penyelenggaraan ibadah haji dianggap gagal, tetapi justru

menganggap biasa-biasa saja.1

Oleh karena itu, opini tersebut selalu akan menjadi tolak ukur

kementerian agama untuk lebih selektif dalam memilih calon-calon petugas

haji, khususnya petugas yang menyertai jamaah haji.

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang penyelenggaraan

ibadah haji mengamanatkan perlunya penyempurnaan sistem dan manajemen

penyelenggaraan ibadah haji secara terus menerus agar penyelenggaraan haji

dapat berjalan aman, tertib dan lancar dengan menjunjung tinggi asas

keadilan, transparansi, profesionalitas dan akuntabilitas.2

Salah satu upaya yang dilakukan untuk menghasilkan dan

terwujudnya amanat undang-undang tersebut adalah melalui penyempurnaan

sistem rekrutmen petugas haji Indonesia (Nomor : D/78 Tahun 2013). Secara

1Mundzir Suparta, Dinamika dan Perspektif Haji Indonesia: Penyelenggaraan Haji dalam

Perspektif Pengawasan (Jakarta: Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemeneag RI, 2012),

hlm. 209. 2Strategi Pencitraan Penyelenggaraan Ibadah Haji (Jakarta: Dirjen Penyelenggaraan Haji dan

Umrah Kemeneag RI, 2012), hlm. 1-2.

Page 16: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

3

prinsip keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji Indonesia bertumpu pada

profesionalisme petugas haji, oleh karenanya untuk menghasilkan petugas

yang berkompeten, memiliki komitmen, loyal dan berakhlaqul karimah perlu

melakukan analisis kebutuhan pelayanan dan jabatan yang akurat, seleksi

administrasi dan kesehatan yang ketat serta tes kompetensi.

Organisasi terkecil dalam penyelenggaraan ibadah haji adalah

kelompok terbang (kloter), yaitu sekelompok jamaah haji yang jumlahnya

sesuai dengan jenis dan kapasitas pesawat yang digunakan. Dalam setiap

kloter ditunjuk petugas operasional yang menyertai jamaah haji sejak di

asrama haji atau embarkasi, di Arab Saudi sampai kembali ke tanah air yang

terdiri dari unsur Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) yang juga berfungsi

sebagai ketua kelompok terbang, Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia

(TPIHI) dan Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI).3 Dalam pelaksanaannya

juga dibantu oleh petugas daerah yaitu Tim Petugas Haji Daerah (TPHD),

Tim Kesehatan Haji Daerah (TKHD) serta ketua rombongan dan ketua regu.

Dengan demikian, Petugas haji merupakan ujung tombak dalam

kualitas layanan yang diberikan kementerian agama terhadap jamaah haji di

tanah suci Makkah dan Madinah. Untuk itu baik buruknya layanan tergantung

sejauh mana kompetensi petugas yang mendampingi jamaah haji sehingga

jamaah haji dapat merasakan kepuasan dalam beribadah.

3Achmad Nidjam, Alatief Hanan, Manajemen Haji: Studi Kasus Dan Telaah Implementasi

Knowlegde Worker (Jakarta: Zikrul Hakim, 2001) hal. 62.

Page 17: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

4

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai “Respon Jamaah HajiTerhadap Kinerja Ketua

Kelompok Terbang 32 Provinsi Banten Tahun 2013”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diidentifikasikan

permasalahan yang terjadi pada kinerja ketua kelompok terbang 32 yang

mempengaruhi respon jamaah haji provinsi Banten tahun 2013:

1. Masih kurangnya pendekatan emosional antara ketua kelompok terbang 32

terhadap jamaah hajinya selama proses haji berlangsung.

2. Kurangnya koordinasi antar ketua kelompok terbang ketika proses

pemberangkatan ke Mina.

3. Masih kurangnya peran aktif ketua kelompok terbang 32 dalam memandu

jamaahnya.

4. Masih terdapat kekeliruan para jamaah haji dalam mengakses kevalidan

informasi dari ketua kelompok terbang 32.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka untuk

memudahkan penelitian penulis memfokuskan pada respon jamaah haji

terhadap kinerja ketua kelompok terbang (kloter) 32, khususnya dalam

penyelenggaraan ibadah haji bagi jamaah haji Indonesia tahun 2013 provinsi

Banten.

Page 18: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

5

Dari latar belakang tersebut diatas maka rumusan masalahnya sebagai

berikut:

1. Bagaimana respon jamaah haji provinsi Banten tahun 2013 terhadap

kinerja ketua kelompok terbang 32?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Bertitik tolak pada perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang

ingin dicapai sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui kinerja ketua kelompok terbang 32 tingkat provinsi

Banten dalam melayani jamaah hajinya.

b. Untuk mengetahui respon jamaah haji kloter 32 selama pelaksanaan

ibadah haji tahun 2013 terhadap ketua kelompok terbangnya.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berguna

bagi dua aspek positif, yaitu:

1. Aspek Teoritis

a. Bagi Penulis

Dengan penelitian ini, diharapkan dapat menambah wawasan

pengetahuan mengenai kinerja dan tugas kelompok terbang dalam

melayani dan membimbing jamaah haji

b. Bagi Pembaca

Page 19: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

6

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber bacaan mengenai

pokok permasalahan yang terjadi pada kegiatan operasional

penyelenggaraan ibadah haji serta manfaat yang dapat diambil

jamaah haji dalam melaksanakan rukun dan wajib haji sesuai

dengan syariat agama.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan referensi

untuk penelitian selanjutnya serta dapat dijadikan informasi

tambahan atas pemecahan masalah yang berhubungan dengan

kinerja petugas haji yang menyertai jamaah haji khususnya ketua

kloter.

2. Aspek Praktis

a. Petugas Haji Yang Menyertai Jamaah Haji

Menjadi masukan yang positif bagi para petugas haji yang

bersangkutan untuk lebih mengefektifkan tugas dan tanggungjawab

serta pengawasan yang lebih intensif terhadap calon jamaah haji.

b. Jamaah Haji

Jamaah haji dapat memperoleh berbagai informasi yang relavan dan

berguna dalam melaksanakan ibadah haji, baik menyangkut

persiapan di tanah air, pelaksanaan di tanah suci, dan menjaga

kemakburan haji.

Page 20: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

7

E. Tinjauan Pustaka

Dalam beberapa skripsi yang penulis baca, banyak pendapat yang

harus diperhatikan dan menjadi perbandingan selanjutnya. Adapun setelah

penulis mengadakan kajian kepustakaan, penulis menemukan beberapa

skripsi yang memiliki judul yang hampir serupa dengan yang akan penulis

teliti. Judul-judul tersebut antara lain:

1) Ali Hassan, “Respon Jamaah Haji Tahun 2010 Terhadap Pelayanan PT.

Arofah Satya Prakarsa Tour Jakarta”. Skripsi mahasiswa jurusan

Manajemen Dakwah 2011 ini berisi tentang tanggapan jamaah haji

mengenai pelayanan yang diberikan PT. Arofah Satya Prakarsa untuk

memenuhi kepuasan jamaah selama di tanah suci.

2) Firdaus, “Respon Jamaah Haji Tahun 2013 Terhadap Bimbingan Manasik

Haji KBIH Darunnisa Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan”. Skripsi

mahasiswa jurusan Manajemen Haji dan Umrah 2013 ini berisi tentang

pelaksanaan bimbingan manasik hajiyang mempengaruhi respon jamaah

haji KBIH Darunnisa.

Meskipun judul yang penulis teliti tidak jauh berbeda dengan kedua

skripsi tersebut, namun yang membedakan dalam penelitian ini penulis lebih

memfokuskan terhadap kinerja petugas haji Indonesia khususnya bagi ketua

kloter 32 dalam memandu jamaah hajinya sehingga respon yang baik maupun

tidak baik pun timbul dari pelayanan yang diberikan ketua kloter selama

perjalanan ibadah haji.

Page 21: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

8

F. Sistematika Penulisan

Dalam rangka menjabarkan berbagai pola kinerja ketua kloter dalam

memandu dan melayani jamaah hajinya, maka disusun sistematika penulisan

skripsi yang terdiri dari lima bab.

Bab I Pendahuluan

Yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan

pustaka dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori

Berisikan teori-teori yang mendasari sub bab diantaranya: pengertian

respon dan komponennya,pengertian jamaah haji, kualitas kinerja yang terdiri

dari pengertian kinerja dan profesionalitas kinerja, jamaah haji dan kelompok

terbang yang terdiri dari definisijamaah haji, pengertian kelompok terbang

dan klasifikasi petugas yang menyertai jamaah haji yang disertai dengan

gambar bagan-bagan panitia penyelenggaraan ibadah haji.

Bab III Metodologi Penelitian

Yang terdiri dari metode penelitian, subyek dan obyek penelitian,

tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel, instrumen penelitian,

sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa data.

Bab IV Deskripsi Jamaah Haji Kelompok Terbang 32

Page 22: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

9

Berisi tentang profil jamaah haji kloter 32 JKG, uraian tugas TPHI,

rute perjalanan haji, kasus-kasus haji di kloter 32.

Bab VAnalisis Respon Jamaah Haji Terhadap Kinerja Ketua Kloter 32

Hasil analisis penelitian dari respon jamaah haji terhadap kinerja

ketua kloter 32 provinsi Banten tahun 2013.

Bab VIPenutup

Yang terdiri dari kesimpulan dan saran sebagai sumbangan penulis

untukmelengkapi kekurangan yang ada disertai dengan harapan-harapan.

Page 23: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

10

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Respon

1. Definisi Respon

Respon berasal dari kata response, yang berarti balasan atau

tanggapan (reaction). Respon adalah istilah psikologi yang digunakan

untuk menamakan reaksi terhadap rangsangan yang diterima oleh panca

indra. Hal yang menunjang dan melatarbelakangi ukuran sebuah respon

adalah sikap, persepsi, dan partisipasi.Respon pada prosesnya didahului

sikap seseorang karena sikap meruapakan kecenderungan atau kesediaan

seseorang untuk bertingkah laku jika menghadapi suatu rangsangan

tertentu.Jadi, berbicara mengenai respon atau tidak respon terlepas dari

pembahasan sikap.Respon diungkapkan oleh Swatha dan Handoko

mendefinisikan respon sebagai predisposisi (keadaaan mudah terpengaruh)

untuk memberikan tanggapan terhadap rangsangan lingkungan yang dapat

memulai atau membimbing tingkah laku orang tersebut.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, respon dapat diartikan

sebagai suatu tanggapan, reaksi dan jawaban.Marbun dalam kamus politik,

menyatakan bahwa respon adalah tanggapan, reaksi dan jawaban.

10

Page 24: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

11

Beberapa tokoh mendefinisikan respon secara berbeda-beda seperti

definisi dari tokoh seperti Soejono Soekanto dan Young. Soejono

Soekanto, menyebut kata respon dengan kata response yaitu perilaku yang

merupakan konsekuensi dari perilaku sebelumnya. Ia mendefinisikan

respon seperti dalam kutipan berikut ini4:

“Interaksi dengan perorangan atau kelompok masyarakat, terlihat

dari adanya aksi dan reaksi serta mengandung rangsangan dan respons”.

Sedangkan menurut Young respon adalah tanggapan seseorang

terhadap stimulus yang dihadapinya, yang terjadi setelah memberikan

persepsi terhadapnya.Persepsi menunjukkan adanya aktivitas merasakan,

menginterpretasikan dan memahami objek-objek baik fisik maupun sosial.

Prof. Dr. Ma’rifat dalam bukunya: Sikap Manusia, perubahan serta

pengukurannya. Mengutip pendapat Hovland, Janis dan Kelley yang

mengatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variabel

penting, yaitu:

a. Perhatian

b. Pengertian

c. Penerimaan

4Soejono Soekanto, 1975. hal. 58-60 artikel di akses pada 4 Februari 2014 dari http://junsu.blog.fisip.uns.ac.id/2013/06/20/definisi-responsmenurut-para-ahli/. 15:58 WIB.

Page 25: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

12

Gambar 2.1 Teori S-O-R5

Gambar di atas menunjukkan bahwa perubahan sikap bergantung

pada proses yang terjadi pada individu. Setiap tingkah laku pada

hakekatnya merupakan tanggapan atau balasan (respon) terhadap

rangsangan atau stimulus. Menurut Gulo, respon adalah suatu reaksi atau

jawaban yang bergantung pada stimulus atau merupakan hasil stimulus

tersebut.

Interaksi antara beberapa faktor dari luar berupa objek, orang-

orang dan dalam berupa sikap, mati dan emosi pengaruh masa lampau dan

sebagiannya akhirnya menentukan bentuk perilaku yang ditampilkan

seseorang.Respon seseorang bisa berbentuk baik atau buruk, positif atau

negatif.Apabila respon positif maka orang yang bersangkutan cenderung

untuk menyukai atau mendekati objek, sedangkan respon negatif

cenderung untuk menjauhi objek tersebut.

5 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT. Citra Aditya, 2003) cet,3 h. 254

Stimulus

Organisme:

•perhatian

•Pengertian

•Penerimaan

Response (perubahan sikap)

Page 26: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

13

2. Komponen Respon

Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Steven M Caffe respon

terdiri dari tiga komponen yaitu:

a. Kognisi (Pengetahuan)

Istilah kognisi berasal dari kata cognoscare yang artinya

mengetahui. Aspek kognisi banyak mempermasalahkan bagaimana

cara memperoleh pemahaman tentang dirinya dan lingkungannya serta

bagaimana dengan kesadaran itu ia bereaksi terhadap lingkungannya.

Setiap perilaku sadar yang dilakukan oleh manusia didahului oleh

proses pengetahuan yang memberi arah terhadap perilaku. Setelah

seseorang mendapatkan pengetahuan maka yang terjadi adalah

seseorang tadi akan menentukan sikap.

b. Afeksi (Sikap)

Sikap merupakan kecenderungan seseorang untuk bertindak,

beroperasi, berfikir dan merasa dalam mengahadapi objek, ide, situasi

dan nilai.Sikap seseorang timbul dari adanya pengalaman yang tidak

dibawa sejak lahir, namun merupakan hasil dari belajar seseorang

terhadap objek atau lingkungan sekitarnya.Sikap bersifat evaluatif

yang mengandung nilai menyenangkan atau tidak

menyenangkan.Objek sikap dirasakan adanya motivasi, tujuan, nilai

dan kebutuhan.

Page 27: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

14

Sayogo dan Fujiwati, mengemukakan bahwa sikap merupakan

kecenderungan yang berasal dari dalam diri individu untuk

berkelakuan dengan suatu pola tertentu terhadap suatu objek berupa

manusia, hewan atau benda akibat pendirian atau persamaannya

terhadap objek tersebut.

c. Konasi

Atau secara sosiologis disebut dengan tindakan. Aspek konatif

kepribadian ditandai dengan tingkah laku yang bertujuan dan implus

untuk berbuat. Konasiberupa bereaksi, berusaha, berkemauan, dan

berkehendak.

Menurut Freud konasi merupakan wujud dari kognisi dan

afeksi dalam bentuk tingkah laku. Pada perkembangan

kepribadiannya, Freud memandang bahwa tahun-tahun permulaan

masa kanak-kanak merupakan dasar pembentukkan kepribadian.

Segala sesuatu yang ada dalam pikirannya ia wujudkan dalam bentuk

perilaku yang nyata.

Studi tentang respon bisa dilihat dalam perilaku individu atau

kelompok.Perilaku merupakan keadaan jiwa atau berfikir dan sebagainya

dari seseorang untuk memberikan respon atau tanggapan terhadap situasi

di luar subjek tersebut.Respon ada dua jenis yaitu respon aktif yang

disertai oleh tindakan individu akibat adanya rangsangan, kedua adalah

respon pasif yaitu rangsangan yang tidak disertai oleh tindakan.

Page 28: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

15

Dari beberapa definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

respon merupakan suatu reaksi atas stimulus yang mana dalam berinteraksi

antara pelakunya dengan mendapatkan rangsangan dari suatu perilaku

yang memicu individu atau kelompok untuk bersikap baik itu dengan

tindakan atau tanpa tindakan.

3. Faktor-faktor Terbentuknya Respon

Tanggapan yang dilakukan oleh seseorang dapat terjadi apabila

terpenuhi faktor penyebabnya. Hal itu perlu diketahui agar individu yang

bersangkutan dapat menanggapi dengan baik pada proses awalnya

individu mengadakan tanggapan. Karena tidak semua individu dapat

melakukan stimulusdengan baik, sebab tergantung dari individu itu sendiri

dalam menanggapi stimulus.Stimulus akan mendapatkan pemilihan dan

individu akan bergantung kepada dua faktor, yaitu:

a. Faktor internal, yaitu faktor yang ada dalam diri individu. Manusia

terdiri dari dua unsur, yaitu jasmani dan rohani. Maka seseorang yang

mengadakan tanggapan terhadap suatu stimulus tetap dipengaruhi oleh

esistensi kedua unsur tersebut.

b. Faktor eksternal, yaitu faktor yang berada pada lingkungan. Faktor ini

intensitas dan jenis benda perangsang atau orang yang menyebutnya

dengan faktor stimulus.6

Manusia memiliki alat indera yang sesuai dengan fungsinya,

oleh karena itu harus terus diperhatikan dengan cara menggali segala

6Bimo Walito, Psikologi Belajar, (Jakarata:Rin Eka Cipta, 1997), h.6.

Page 29: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

16

sesuatu yang ada disekitarnya. Allah telah mengisyaratkan bahwa

manusia harus berusaha menggunakan alat indranya dalam menggali

lingkungan eksternal. Seperti yang dikatakan oleh Bimo Walgito “alat

indra itu penghubung antara individu dengan dunia luarnya”.7

B. Kinerja

1. Pengertian Kinerja

Whitmore secara sederhana mengemukakan, kinerja adalah

pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seseorang. Pengertian yang

menurut Whitemore merupakan pengertian menuntut kebutuhan paling

minim untuk berhasil. Oleh karena itu, Whitemore mengemukakan

pengertian kinerja yang dianggapnya representatif, maka tergambarnya

tanggung jawab yang besar dari pekerjaan seseorang.8

Berdasarkan pengertian diatas, kinerja yang nyata jauh melampaui apa

yang diharapkan adalah kinerja yang menetapkan standar-standar tertinggi

orang itu sendiri, selalu standar-standar yang melampaui apa yang diminta

atau diharapkan orang lain. Dengan demikian, menurut Whitemore kinerja

adalah suatu perbuatan, suatu prestasi, atau apa yang diperlihatkan seseorang

melalui keterampilan yang nyata.9

7Ibid, h.6

8Hamzah B. Uno & Dr. Nina L., Teori Kinerja Dan Pengukurannya (Jakarta: Bumi Aksara, 2012),

hlm. 59-60. 9 Hamzah B. Uno & Dr. Nina L., Teori Kinerja Dan Pengukurannya (Jakarta: Bumi Aksara, 2012),

hlm. 60.

Page 30: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

17

Bertolak dari pandangan Whitemore diatas, kinerja menuntut adanya

pengekspresian potensi seseorang dan tanggung jawab atau kepemilikan yang

menyeluruh. Jika tidak, maka hal ini tidak akan menjadi potensi seseorang,

tetapi sebagian akan menjadi milik orang lain. Oleh karena itu, pengarahan

dari pimpinan suatu organisasi akan menjadi penting dalam rangka

mengoptimalkan potensi seseorang. Pengarahan pimpinan misalnya dalam

bentuk memerintah, menuntut, memberikan instruksi, membujuk dengan

ancaman-ancaman yang jelas atau tersembunyi, tidak bisa menghasilkan

kinerja optimum yangn tahan lama, walaupun mungkin bawahan bisa

menjalankan pekerjaan itu.

Pandangan lain dikemukakan King, yang menjelaskan kinerja adalah

aktifitas seseorang dalam melaksanakan tugas pokok yang dibebankan

kepadanya. Mengacu dari pandangan ini, dapat diinterpretasikan bahwa

kinerja seseorang dihubungkan dengan tugas-tugas rutin yang dikerjakannya.

Berbeda dengan King, ahli lain Galton dan Simon, memandang bahwa kinerja

atau “performance” merupakan hasil interaksi atau berfungsinya unsur-unsur

motivasi (m), kemampuan (k) dan persepsi (p) pada diri seseorang.10

Memang banyak batasan yang diberikan para ahli mengenai istilah

kinerja. Semuanya mempunyai visi yang sedikit berbeda, tetapi secara prinsip

mereka setuju bahwa kinerja mengarah pada suatu upaya dalam rangka

mencapai prestasi kerja yang lebih baik. Maier sebagaimana yang dikutip

oleh As’ad, mengatakan bahwa kinerja merupakan kesuksesan seseorang

10

Ibid., hal. 61.

Page 31: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

18

dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Senada dengan hal tersebut, Lawler dan

Porter seperti dikutip oleh As’ad, berpendapat bahwa kinerja merupakan

“succesfull role achievement” yang diperoleh seseorang dari perbuatannya.

Pengertian ini menjelaskan, kinerja adalah hasil yang dicapai oleh seseorang

menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan.

Pandangan lain dikemukakan oleh McDaniel, yang memandang

kinerja adalah interaksi antara kemampuan seseorang dengan motivasinya.11

Berdasarkan pandangan ini, dapat ditegaskan bahwa kinerja merupakan

penjumlahan antara kemampuan dan motivasi kerja yang dimiliki seseorang.

Istilah kinerja terjemahan dari performance. Karena itu, istilah kinerja

juga sama dengan istilah perfomansi. Selanjutnya, Simamora menyatakan,

kinerja adalah keadaan atau tingkat perilaku seseorang yang harus dicapai

dengan persyaratan tertentu. Sementara itu, dengan kalimat yang senada,

Bernandin dan Russel seperti yang dikutip oleh Gomes, menyatakan istilah

kinerja dengan perfomansi adalah sejumlah catatan yang dihasilkan dari

fungsi suatu pekerjaan tertentu atau kegiatan selama suatu periode waktu

tertentu. Selanjutnya, Suprihanto menyatakan kinerja dengan istilah prestasi

kerja, yaitu hasil kerja seorang karyawan selama periode tertentu

dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misalnya standar, target, atau

kriteria yang telah ditentukan lebih dahulu dan telah disepakati bersama.12

11

McDaniel, Theory: Strain Under Load, (2000), hal. 2.diakses dalam http://www.accel-team.com/motivation/index.html 12

Ibid., hlm. 62.

Page 32: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

19

Berdasarkan pembahasan diatas, maka kinerja dapat disimpulkan

sebagai perilaku seseorang yang membuahkan hasil kerja tertentu setelah

memenuhi sejumlah persyaratan.

2. Profesionalitas Kinerja

Dalam membahas pengertian kinerja profesional, ada dua kata

kunci yang harus dijelaskan, yaitu kata kinerja dan profesional. Istilah

kinerja dikutip dari bahasa Inggris, perfomance atau jobperfomance,

sebagaimana dikemukakan juga oleh para ahli dalam berbagai literatur

manajemen sumber daya manusia.

Kinerja memiliki posisi penting dalam manajemen dan organisasi.

Karena, keberhasilan dalam melakukan pekerjaan sangat ditentukan oleh

kinerja. Hal ini berarti, jika seseorang bekerja dalam organisasi, kinerjanya

merupakan serangkaian perilaku dan kegiatan secara individual sesuai

dengan harapan atau tujuan organisasi. Bahkan, Hodgetts dan Kuratko

menegaskan bahwa kinerja berkait dengan seberapa baik seseorang

melakukan pekerjaannya.

Kinerja dapat dilihat langsung dalam kehidupan sehari-hari sebagai

kegiatan profesional. Dalam hal ini, berdasarkan perbandingan kinerja dan

kualifikasinya, seseorang dapat dikelompokkan ke dalam kategori, sebagai

berikut:13

13

Ibid. hlm.118-119.

Page 33: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

20

a. Penggerak (dynamo)

Seseorang bertindak seolah-olah masih berada dalam posisi di

tengah-tengah saat meniti karier (bukan saat melakukan pekerjaan) ke

atas. Selalu punya rencana strategi personal yang terus dilakukan dan

dipenuhi. Orang ini selalu bekerja untuk mempelajari sesuatu yang baru

dan continue mengasah kemampuan serta keahliannya.

b. Penjelajah (cruisers)

Bekerja sesuai dengan kemampuan dan keahliannya, sehingga

sebagai konsekuensinya jauh dari stres dan sangat menikmati kehidupan

pekerjaannya. Sesekali penjelajah dapat pula mengerjakan sesuatu

dengan baik, meski sebenarnya tak terkait dengan kemampuan yang

digunakannya dalam keseharian pekerjaan.

c. Pecundang (loosers)

Dalam dunia profesi, seseorang biasa dikatakan pecundang jika

tidak mempunyai keahlian, meski hanya standar dasar.

Orang-orang profesional adalah orang-orang yang diandalkan

dan dipercaya karena mereka ahli, terampil, punya komitmen moral,

bertanggung jawab, tekun, penuh disiplin, dan serius dalam

menjalankan tugas pekerjaannya. Semua itu membuat istilah

profesional identik dengan mutu, komitmen, tanggung jawab dan

bayaran yang tinggi.

Page 34: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

21

C. Jamaah Haji dan Kelompok Terbang

1. Jamaah Haji

Secara bahasa, jamaah berasal dari bahasa arab“jama’a” yang

memiliki arti berkumpul. Sedangkan jamaah menurut istilah dapat

diartikan sebagai sekelompok orang banyak dan dikatakan juga

sekelompok manusia yang berkumpul berdasarkan tujuan yang sama.14

Dalam ensiklopedi Islam, haji berarti menyengaja atau menuju dan

mengunjungi. Secara etimologi bahasa Arab dimana kata haji mempunyai

arti qashd, yakni tujuan, maksud, dan menyengaja. Menurut istilah syara’,

haji adalah menuju ke Baitullah dan tempat-tampat tertentu untuk

melaksanakan amalan-amalan ibadah tertentu pula.Yang dimaksud dengan

tempat-tempat tertentu dalam definisi di atas, selain Ka’bah dan Mas’a

(tempat sa’i), juga Arafah, Muzdalifah, dan Mina.Sedangkan yang

dimaksud dengan waktu tertentu ialah bulan-bulan haji yang dimulai dari

Syawal sampai sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.Sedangkan amal

ibadah tertentu ialah tawaf, sa’i, wukuf, mabit di Muzdalifah, melontar

jumrah, mabit di Mina, dan lain-lain.15

14

http//:www.ahlisunnahwaljama’ah.com, diakses pada tanggal 4 Februari 2014. 15

Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Republik

Indonesia, Dinamika dan Perspektif Haji Indonesia (Jakarta: Direktorat Jenderal

Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Republik Indonesia, 2010) hal.

87

Page 35: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

22

Sedangkan jamaah haji adalah Warga Negara Indonesia yang

beragama Islam dan telah mendaftarkan diri untuk menunaikan Ibadah

Haji sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.16

2. Kelompok Terbang

Kelompok Terbang (kloter) adalah pengelompokkan jamaah

ibadah haji berdasarkan jadwal keberangkatan penerbangan ke Arab

Saudi.Sedangkan petugas kloter merupakan petugas operasional ibadah

haji yang menyertai jamaah dalam kelompok terbang.17

Petugas Haji Indonesia adalah petugas yang diangkat oleh menteri

agama yang bertanggung jawab melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan

kepada jamaah haji, baik petugas yang menyertai jamaah haji (kloter)

ataupun Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).

Adapun gugus tugas kloter terdiri dari Tim Pemandu Haji

Indonesia (TPHI) selaku ketua kloter dibantu oleh satu orang Tim

Pembimbing ibadah Haji Indonesia (TPIHI) dan tiga orang Tim Kesehatan

Haji Indonesia (TKHI), juga dibantu oleh TPHD, TKHD, serta Ketua

Rombongan dan Ketua Regu.18

1. Petugas Haji Yang Menyertai Jamaah Haji

a) TPHI adalah petugas yang menyertai jamaah dalam bidang

administrasi dan manajerial (ketua kloter).

16

http://www.daftarhajiumroh.com/faq/, diakses pada tanggal 4 Februari 2014. 17

http://perjalananumroh.com. 18

Kementerian Agama RI. Haji Dari Masa Ke Masa (Jakarta:Ditjen PHU, 2012).h. 182.

Page 36: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

23

b) TPIHI adalah petugas yang menyertai jamaah dalam bidang

bimbingan ibadah (pembimbing ibadah).

c) TKHI adalah petugas yang menyertai jamaah dalam bidang

pelayanan kesehatan baik dokter, perawat atau petugas kesehatan

lainnya seperti ahli gizi, ahli rekam medik, tenaga farmasi ataupun

seni tarian.

d) TPHD adalah petugas haji yang ditetapkan oleh Gubernur/Walikota

atau Bupati untuk melayani daerah masing masing dalam bidang

pelayanan umum dan ibadah.

e) TKHD adalah petugas haji yang ditetapkan oleh Gubernur/Walikota

atau Bupati untuk melayani daerah masing masing dalam bidang

kesehatan.19

f) Ketua Regu adalah petugas yang dipilih dari jamaah haji untuk

memimpin sepuluh orang anggota.

g) Ketua Rombongan adalah petugas yang dipilih dari jamaah haji

untuk memimpin 4 (empat) regu dan ditetapkan dengan surat

keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi,

berdasarkan rekomendasi Kepala Kantor kementerian Agama

Kabupaten/Kota.20

19

http://www.petugashaji.com/2013/02/html. 11:01. 13-02-2014. 20

Anggito Abimanyu. Buku Pintar Penyelenggaraan Ibadah Haji.(Jakarta:Dirjen PHU, 2012) h. 1.

Page 37: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

24

Berikut adalah struktur penyelenggaraan ibadah haji dan struktur petugas

kloter21

:

Gambar 2.2

STRUKTUR ORGANISASI KLOTER

Bagan 2.2

21

Slide Pelatihan Petugas Haji 2013.

TPHI

TKHI

KARU

JEMAAH HAJI

(TPHD DAN TKHD)

KAROM TPIHI

Page 38: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

25

Gambar 2.3

STRUKTUR ORGANISASI PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI

(Permanen Sistem)

PUSAT

Arab Saudi

Tingkat Provinsi

Tingkat Kabupaten/Kota

Sumber:Slide Pelatihan Petugas Haji 2013.

KEMENTERIAN

AGAMA RI

Lembaga/Intansi

Terkait

Kementerian Terkait

Direktorat Jenderal

Penyelenggaran

Haji dan Umrah

Sekretariat

Direktorat Pembinaan Haji dan

Umrah

Direktorat Pelayanan Haji

Direktorat Pengelolaan Dana

Haji

Lembaga/Instansi

Terkait

Bendahara BPIH

Kepala Staf

Sekretaris

Koordinator

Provinsi

Bendahara

BPIH Sektor

Luar Negeri

Kepala

Kantor Misi

Haji

Indonesia

Koordinator Untuk

Arab Saudi

Koordinator Harian

Koordinator

Kabupaten/Ko

ta

Lembaga/Instansi

Terkait

Kepala Staf

Sekretaris

Page 39: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

26

Mekanisme pengelompokkan bimbingan calon jamaah haji diatur

berdasarkan pertimbangan domisili jamaah dan keluarga. Setiap 11 orang

calon jamaah haji dikelompokkan dalam 1 regu dan setiap 4 regu (44 orang)

dikelompokkan dalam satu rombongan. Penugasan pembimbing diatur oleh

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.22

Dalam pelaksanaannya petugas yang menyertai jamaah diberikan

buku panduan dan monitoring pelaksanaan tugas sekaligus menjadi bahan

laporan kinerja.Sedangkan PPIH pusat, embarkasi, dan Arab Saudi

pengendalian dilakukan oleh pimpinan masing-masing sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

Pada akhir operasional penyelenggaraan ibadah haji, PPIH pusat,

embarkasi, dan Arab Saudi menyusun laporan pelaksanaan tugas sebagai

bahan rapat kerja evaluasi nasional penyelenggaraan ibadah haji.23

Adapun struktur dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji pusat sebagai

berikut:

22

http://perjalananumroh.com. 23

Anggito Abimanyu. Op., Cit. h. 196.

Page 40: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

27

Gambar 2.4

STRUKTUR ORGANISASI

PANITIA PENYELENGGARA IBADAH HAJI (PPIH) PUSAT

Sumber: Slide Pelatihan Petugas Haji 2013.

SEKSI PENERANGAN

SEKSI MEDIA CENTER

HAJI (MCH)

SEKSI HUMAS

SEKSI KEAMANAN

SEKSI KESEHATAN

SEKSI PELAPORAN DAN

EVALUASI

SEKSI PENGUMPULAN

DAN PENGELOLAAN

DATA

SEKSI MONITORING

BID. KESEHATAN DAN

KEAMANAN

BID. HUMAS. DAN

PENERANGAN

BID. PENGENDALIAN

OPERASIONAL

SEKSI TATA USAHA

SEKSI PERLENGKAPAN

DAN TEKNIK

SEKSI KEUANGAN

SEKSI URUSAN

DALAM

SEKRETARIS

WK. SEKRETARIS

Ketua

WK. Ketua 1

WK. Ketua 2

WK. Ketua 3

Penanggung

Jawab

PENGARAH

Page 41: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

kuantitatif, yaitu hasil penelitian yang kemudian diolah untuk diambil

kesimpulannya, artinya penelitian yang dilakukan adalah peneliti tidak

membuat perbandingan variabel pada sampel yang lain, dan mencari

hubungan variabel itu dengan variabel yang lain.24

Sehingga menghasilkan

kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.

Penelitian ini juga didukung dengan pendekatan kualitatif. Hal

tersebut sejalan dengan Kaplan yang dikutip oleh Neuman bahwa pada

umumnya penelitian sosial menggunakan kombinasi analisis logika yang

dikonstruksikan (kuantitatif) dan logika dalam praktek (kualitatif), walaupun

proporsi dari masing-masing tipe logika tersebut bervariasi. Penelitian

menggunakan metode kuantitatif yang didukung dengan pendekatan kualitatif

yang dilakukan secara bergantian dengan tujuan untuk saling melengkapi

gambaran hasil studi mengenai fenomena yang diteliti dan untuk memperkuat

analisis penelitian.

24

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif-Kualitatif dan R&D, 2011.hal. 8.

28

28

Page 42: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

29

B. Subyek dan Obyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah orang atau sekelompok orang yang dapat

memberikan informasi. Mereka adalah ketua kloter 32, ketua rombongan dan

para jamaah haji kloter 32 provinsi Banten tahun 2013.

Obyek penelitian ini adalah respon jamaah haji terhadap pelayanan

dari ketua kloter 32 provinsi Banten dengan mengukur kualitas kinerjanya.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Kegiatan dan penelitian ini dilakukan di dua tempat yaitu Arab Saudi

dan Indonesia (kloter 32 tingkat provinsi Banten). Sedangkan waktu

penelitian dilakukan pada saat penulis menunaikan ibadah haji pada kloter 32

provinsi Banten (40 hari), terhitung dari tanggal 03 Oktober-12 November

tahun 1434 H/2013 M. dan penulis melanjutkan penelitian pada kloter

bersangkutan dimulai daripertengahan bulan Februari sampai awal bulan

April 2014.

D. Populasi dan Sampel

Adapun populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a) Populasi yang menjadi objek penelitian ini adalah berjumlah 449 jamaah

dari 10 rombongan haji kloter 32 JKG provinsi Banten pada tahun 2013.

b) Sedangkan model sampel yang diambil adalahpurposive sampling,yaitu

teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Karena

Page 43: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

30

pengambilan sampel dari anggota populasi dilakukan dengan

mempertimbangkan dalam pemilihan jamaahnya yang lebih menguasai

dan memahami tentang haji di kloter 32 pada setiap rombongannya.25

Oleh

karena itu penulis mengambil sampel sebanyak 50 orang dari 10

rombonganjamaah haji kloter 32 provinsi Banten.

c) Jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Slovin dengan

rumus :

Dimana, n = jumlah sampel

N = populasi

e = persentase kesalahan yang ditolerir (14%)

=

= 46 responden, namun penulis

menambahkan 4 responden. Jadi, sampel penelitian menjadi 50 responden.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini menggunakan metode survei, yaitupenelitian

yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang tepat.

Pengumpulan data ini dengan mengambil sampel dari objek populasi tetapi

dapat mencerminkan populasi dengan memperhatikan keseimbangan antara

jumlah variable, akurasi, tenaga, waktu dan biaya.26

25

Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Cet. 14.

(Bandung: Alfabeta, 2011) h. 85. 26

http://sirusa.bps.go.id

Page 44: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

31

Tabel 3.1

Operasional Variabel Peneltian

Variabel Dimensi Indikator

Respon

Jamaah Haji

A. Kognitif

B. Afektif

C. Konatif

A. Pengetahuan

1. Kecerdasan

2. Keterampilan

B. Perasaan

1. Suka/Senang

2. Percaya Diri

C. Kecenderungan

1. Berandai-andai

2. Tindakan

3. Kebiasaan

Kinerja Ketua

Kloter 32

A. Kualitas Kerja

B. Kecepatan/Ketepatan

Kerja

A.

1. Mengguasaimateri manasik

haji.

2. Pelayanan informasi yang

mudah.

3. Pelaksanaan ibadah haji

dan umroh sesuai program

yang direncanakan.

B.

1. Kecakapan dan

kemampuan untuk cepat

tanggap terhadap kritikan

dan keluhan yang

disampaikan oleh jamaah.

2. Ketepatan dalam

menentukan petugas yang

Page 45: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

32

C. Inisiatif dalam Kerja

D. Kemampuan Kerja

E. Komunikasi

berkompeten.

C.

1. Keterampilan dalam

pengambilan solusi.

D.

1. Pengetahuan dan

kecakapan petugasdalam

melaksanakan tugas dan

fungsinya di tanah air dan

di tanah suci.

E.

1. Petugas menggunakan

komunikasi Persuasif

kepada jamaah haji.

F. Sumber Data

Untuk mendapatkan data yang akurat, peneliti menggunakan data

primer dan sekunder yaitu:

1. Data Primer

Dalam teknik pencatatan yang digunakan adalah dengan cara

merekam menggunakan tape recorder lalu mencatat kembali hasil

wawancara sesuai apa adanya. Data yang diperoleh dari metode ini

merupakan data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari

sumber respondennya berupa angket/kuesioner. Dalam hal ini data yang

diperoleh dari hasil wawancara dengan informan yaitu dari pihak petugas

Page 46: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

33

haji (ketua kloter, ketua rombongan) dan sampel jamaah haji kloter 32

provinsi Banten.

2. Data Sekunder

Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara mencari dan

mengumpulkan data dengan mempelajari dokumen, literatur, majalah,

makalah, dan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan masalah yang

diteliti. Data tersebut diambil untuk mengetahui informasi lain mengenai

kinerja ketua kloter 32 tentang tugas dan tanggungjawabnya.

G. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan ini, maka

teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Peneliti melakukan observasi secara langsung ketika pelaksanaan

ibadah haji tahun 2013 di tanah suci, hal ini guna mengetahui keadaan

sebenarnya yang terjadi pada lokasi penelitian berkaitan dengan Respon

Jamaah Haji Terhadap Kinerja Ketua Kelompok Terbang 32. Dalam

penyelesaian penulisan skripsi ini penulis telah melakukan observasi

selama proses haji berlangsung.

2. Wawancara

Wawancara ini merupakan bentuk komunikasi langsung antara

peneliti dengan responden. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya-

Page 47: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

34

jawab dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimik responden

merupakan pola media yang melengkapi kata-kata secara verbal.

Untuk mendapatkan data-data yang valid dan sah, penulis

melakukan wawancara pribadi kepada Bpk. Drs. H. Tutun Hs, MA (selaku

ketua kloter), ketua rombongan empat kloter 32, Bpk. H. Zaenal Arifin,

MM., M. Sc dan sampel dari jumlah populasi jamaah haji tahin 2013

kloter 32 provinsi Banten.

3. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik penelitian yang dilakukan dengan

menyebarkan angket, sehingga dalam waktu relatif singkat dapat

menjangkau banyak responden. Secara garis besar ada dua cara

penggunaan kuesioner, yaitu disebarkan kemudian diisi oleh responden

dan dapat digunakan sebagai pedoman wawancara dengan

responden.27

Pengumpulan data juga dilakukan dengan via telepon.

4. Dokumentasi

Yaitu pengumpulan data yang berkaitan dengan masalah

penelitian, dapat berupa buku, majalah, artikel, foto, gambar dan lain-lain.

H. Teknik Analisis Data

Setelah semua data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah

menganalisis data tersebut. Teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analisa deskriptif kuantitatif. Maksudnya adalah untuk

27

Dr. Etta M. Sangadji & Dr. Sopiah.Metodologi Penelitian:Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: C.V Andi Offset, 2010.h.47.

Page 48: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

35

menjawab perumusan masalah mengenai sampai sejauh mana respon jamaah

haji terhadap kinerja ketua kloter 32 provinsi Banten.

Pada metode ini penulis menggunakan skala 5 tingkat (likert) yang

terdiri dari :

Sangat Puas (SP), Puas (P), Cukup Puas (CP), Tidak Puas (TP), dan

Sangat Tidak Puas (STP).

Kelima penilaian tersebut kemudian diberi bobot sebagai berikut:

1. SP jawaban Sangat Puas diberi bobot nilai 5

2. P jawabanPuas diberi bobot nilai 4

3. CP jawaban Cukup Puas diberi bobot nilai 3

4. TP jawaban Tidak Puas diberi bobot nilai 2

5. STP jawaban Sangat Tidak Puas diberi bobot nilai 1

Pengertian dari deskriptif kuantitatif, yaitu analisa yang dilakukan

terhadap data yang berwujud angka dengan cara mengklarifikasikan,

mentabulasikan, dan dilakukan perhitungan secara statistik.

Dalam penelitian ini digunakan 2 variabel yang diwakili oleh huruf X

dan Y, dimana X merupakan kinerja ketua kelompok terbang 32 provinsi

Banten tahun 2013. Dan Y merupakan respon jamaah haji.

Adapun teknis analisis data dari penelitian ini adalah dengan cara:

1. Rekapitulasi Data

- Skor jawaban responden x jumlah item x jumlah responden28

28

Dr. Riduwan dan Dr. H. Sunarto, M. Si. Pengantar Statistik. Bandung: Alfabeta,

2013.h.29.

Page 49: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

36

2. Rumus Frekuensi Relative

Adalah perhitungan rasio atau bilangan persen.

Rumus: P =

x 100%

Keterangan:

P = Presentase

F = Frekuensi

n = Jumlah Responden29

29

Ibid. hlm.43.

Page 50: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

37

BAB IV

DESKRIPSI JAMAAH HAJI KELOMPOK TERBANG 32 PROVINSI

BANTEN

A. Profil Jamaah Haji Kelompok Terbang 32 JKG

Sebelum penulis melaporkan hasil penelitian dan upaya pemecahan

masalah yang muncul dalam kelompok terbang 32 JKG provinsi Banten

tahun 2013, berikut deskripsi umum Kloter 32 JKG :.30

1. Jumlah Petugas : 5 (lima) orang,(L=4 dan P=1);

1.1. TPHI : Drs. H. Tutun HS, MA

1.2. TPIHI : Drs. H. Akhmad Fauzi, M. Pd

1.3. Dokter Kloter : dr. Saeful Rahman

1.4. Paramedis 1 : Saufi Firmansyah

1.5. Paramedis 2 : Anik Sutriasih

2. Jumlah Jamaah : 449 Orang,(L=206 dan P=243)

3. Jumlah Jamaah dan Petugas : 454 Orang, (L=210 dan P=244)

4. Asal Jamaah : Kota Tangerang Provinsi Banten

30

Laporan Pelaksanaan Tugas TPHI tahun 2013 oleh Drs. H. Tutun Hs, MA.

Page 51: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

38

5. Jumlah Rombongan : 10 Rombongan

6. Jumlah Regu : 40 Regu

7. Jumlah KBIH di Kloter 32 JKG : 7 KBIH yaitu;

7.1. Asy-Syifa : dipimpin oleh H. Marsid Umar Miun = 47 orang

7.2. Shofa Marwa : dipimpin oleh H. Sutardi MuhammadSuja = 47

orang

7.3. Nurul Hidayah : dipimpin oleh Dr. H. Isra Hidayat = 53 orang

7.4. Al-Yasir : dipimpin oleh KH. Abdul Ghoni = 37 orang

7.5. An-Nur : dipimpin oleh H. Fathurrahman = 53 orang

7.6. Multazam : dipimpin oleh H. Muh. Sudarmono Trimah = 67

orang

7.7. Gunung Djati : dipimpin oleh H. Djoko Purwanto Mulyono =73

orang

8. Jamaah Mandiri : 72 Orang

di Rombongan 1 = 47 orang

di Rombongan 5 = 25 orang.

9. Jamaah Wafat : Nihil

10. Jamaah Tanazul Reguler : 1 orang

11. Tarwiyah : 58 orang dengan pernyataan materi cukup

12. Nafar Awal : 87 orang

13. Nafar Tsani : 367 orang

14. Jumlah Jamaah Akhir : 453 orang, (L=209 dan P=244)

15. Masuk Asrama Pondok Gede : Rabu, 2 Oktober 2013, Jam 07.00 WIB.

38

Page 52: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

39

16. Berangkat dari Halim PK : Kamis, 3 Oktober 2013, Jam 02.00 WIB.

17. Nomor Penerbangan : GA-7216 Garuda Indonesia

18. Tiba Di Bandara Jeddah : Kamis, 3 Oktober 2013, Jam 07.00 WAS.

19. Berangkat dari Bandara Madinah: Selasa, 12 November 2013, Jam 07.45

WAS.

20. Nomor Penerbangan : GA-7516 Garudan Indonesia

21. Tiba di Halim PK Jakarta : Selasa, 12 November 2013, Jam 21.20

WIB.

B. Uraian Tugas Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI)

1. Di Daerah Asal

a. Masa pembinaan Jamaah Haji di Daerah

1) Memeperkenalkan diri kepada karu/karom dan PPIH Daerah dalam

acara manasik haji.

2) Berperan aktif dalam pembinaan manasik dan rencana pelaksanaan

ibadah haji di Arab Saudi.

3) Berintegrasi dengan seluruh petugas Kloter 32 JKG dan menyusun

rencana kerja.

4) Bagi jamaah haji gelombang II diingatkan agar menyiapkan

pakaian ihram di tas tentengan.

5) Memberikan informasi dan penyuluhan tentang hak-hak jamaah

haji, diantaranya uang bekal selama di Arab Saudi sebesar SR.

1.500, setiap jamaah haji menempati pemondokkan sesuai hasil

Page 53: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

40

qur’ah, mendapat jatah makan selama di Arafah Mina, di Hotel

Transit, di terminal Hijrah Madinah dst.

6) Menjelaskan tugas dan fungsi ketua regu dan rombongan serta

mengadakan konsolidasi dengan karu dan karom.

2. Di Asrama Embarkasi

a. Melapor kepada PPIH Embarkasi dalam hal ini seksi pendayagunaan

petugas dan minta penjelasan seperlunya.

b. Membantu kelancaran sebelum keberangkatan jamaah haji;

penerimaan jamaah, penimbang barang, pemeriksaan kesehatan,

penempatan di kamar.

c. Mengingatkan jamaah haji tentang kelengkapan dokumen haji

(SPMA, bukti setor BPIH warna biru), pelaksanaan ibadah dan lain-

lain.

d. Meminta daftar manifest Kloter 32 JKG ke Bagian Dokumen Asrama

Pondok Gede.

e. Memberitahukan Karu/Karom tentang jadwal pemantapan

Karu/Karom.

f. Memantau pelayanan katering bagi jamaah haji.

g. Rapat koordinasi pembagian kerja petugas Kloter 32 JKG, termasuk

Karu/Karom.

h. Mengajak jamaah haji untuk mengikuti ceramah-ceramah dan

bimbingan manasik yang diselenggarakan oleh PPIH Embarkasi.

Page 54: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

41

i. Membantu kelancaran kegiatan pemantapan ketua regu dan ketua

rombongan oleh PPIH Embarkasi.

j. Membantu kelancaran pembagian paspor, uang bekal (living cost),

gelang identitas dan uang honor Karu/Karom.

k. Menghubungi PPIH Embarkasi Cq. Bidang pemberangkatan untuk

mengetahui kepastian jadwal keberangkatan.

l. Mengingatkan jamaah haji agar dokumen, uang dan barang

bawaannya jangan sampai ada yang tertinggal. Paspor diletakkan di

tas paspor dan digantung di leher.

3. Di Bandara Halim Perdanakusuma (Pemberangkatan)

a. Menertibkan jamaah haji sewaktu naik pesawat.

b. Memebantu jamaah haji untuk mendapatkan tempat duduk.

c. Membantu jamaah haji menempatkan barang bawaan pada tempatnya.

4. Di Pesawat

a. Memperkenalkan diri kepada awak pesawat (puser).

b. Memimpin do’a keberangkatan.

c. Mencocokkan manifest jamaah haji dengan jumlah jamaah haji yang

riil berangkat.

d. Berkoordinasi dengan TKHI untuk mengelompokkan jamaah haji

resiko tinggi dan sakit.

e. Memberi penyuluhan kepada jamaah haji agar selalu mematuhi tata

tertib selama dalam penerbangan.

Page 55: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

42

f. Mengingatkan waktu shalat dan menjelaskan tata cara bertayammum

di pesawat.

g. Bersama petugas kloter (TKHI, TPHD, TKHD, Karu dan Karom)

menyobek lampiran paspor lembar “D” untuk diserahkan kepada

petugas sektor di bandara King Abdul Aziz Jeddah/ Bandara Amir

Muhammad Bin Abdul Aziz Madinah.

5. Di Bandara Jeddah

a. Mengingatkan kembali kepada jamaah haji supaya menyiapkan paspor

untuk diperiksa oleh petugas imigrasi Arab Saudi.

b. Mengingatkan agar menyiapkan kunci kopernya masing-masing guna

memudahkan pemeriksaan barang bawaan.

c. Mengingatkan jamaah haji tentang pemeriksaan paspor di Bandara

King Abdul Aziz Jeddah/Bandara Amir Muhammad Bin Abdul Aziz

Madinah.

d. Memberikan penerangan kepada jamaah haji tentang proses yang akan

dilakukan selama berada di bandara dan tujuan perjalanan selanjutnya.

e. Mengatur jamaah ketika masuk ruang tunggu pria-wanita dipisah.

f. Melaporkan kedatangan kepada petugas sektor Bandara Jeddah dan

menyerahkan laporan kedatangan disertai sobekan lembar “D” dari

DAPIH.

g. Mengumpulkan paspor dan menyerahkan kepada petugas sektor

melalui ketua regu dan ketua rombongan.

Page 56: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

43

h. Menginformasikan kepada jamaah haji tentang fasilitas di bandara

seperti kamar mandi, cara mempergunakan kran air, musholla, arah

kiblat, bank, pos dan lain-lain.

i. Mengingatkan jamaah haji untuk segera mandi, berpakaian ihram dan

shalat sunnat ihram bagi jamaah haji gelombang II.

6. Di Makkah

a. Membantu petugas sektor dalam penyerahan kembali paspor yang

sudah terkumpul kepada jamaah haji.

b. Mengadakan koordinasi dengan seksi pemberangkatan dan ketua

Regu/ketua Rombongan untuk mempersiapkan keberangkatan ke

Madinah/Makkah termasuk mengatur kemungkinan pemecahan

rombongan mengingat kepasitas bus yangn berbeda-beda.

c. Memberikan pengumuman mengenai waktu keberangkatan dari

Jeddah ke Madinah (gelombang I), ke Makkah (gelombang II).

d. Mengatur pembagian tugas kepada seluruh petugas kloter untuk

pengawalan jamaah haji selama perjalanan.

e. Memberikan penjelasan kepada jamaah haji bahwa selama berada di

Arab Saudi paspor disimpan oleh Muassasah.

f. Mengatur pengelompokkan jamaah haji sesuai dengan bus yang

tersedia.

g. Mengatur jamaah haji menuju bus yang telah ditentukan sesuai

kelompoknya, bersama petugas seksi pemberangkatan.

Page 57: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

44

h. Mengingatkan jamaah haji untuk berniat ihram bagi jamaah haji

gelombang II.

i. Mengingatkan karu/karom untuk membimbing pembacaan talbiyah di

bus selama perjalanan dari Jeddah ke Makkah, bagi jamaah haji

gelombang II.

7. Di Arafah

a. Pada saat kedatangan

1) Membantu penempatan jamaah haji kloternya ke kemah maktab.

2) Mengadakan koordinasi dengan seluruh petugas kloter yang

berada dalam satu maktab dan petugas PPIH Arab Saudi di

Arafah.

3) Menunjukkan fasilitas disekitar padang Arafah dan menegaskan

untuk tidak keluar kemah kecuali ada udzur.

4) Membuat dan menyampaikan laporan kepada petugas PPIH Arab

Saudi di Arafah tentang keadaan jamaah haji.

5) Memberikan bimbingan kepada jamaah haji tentang wukuf, mabit

dan melontar jumrah baik langsung maupun melalui KBIH.

6) Mempersiapkan pelaksanaan wukuf termasuk menetapkan khotib

dan petugas lain serta menyiapkan sarana dan prasarananya.

7) Menghubungi maktab apabila terjadi kekurangan kemah, air dan

perlengkapannya.

b. Pada tanggal 9 Dzulhijjah dan waktu Wukuf

1) Memberikan arahan kepada jamaah haji tentang kesiapan wukuf.

Page 58: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

45

2) Mengatur pelaksanaan wukuf.

3) Mencatat data kematian bersama dengan TKHI.

4) Mengawasi pelaksanaan pelayanan kesehatan bekerjasama

dengan TKHI.

c. Persiapan berangkat ke Mina

1) Menyampaikan pengumuman tentang persiapan untuk

meninggalkan Arafah menuju Muzdalifah dan Mina.

2) Mengadakan pengecekan tentang kelengkapan dan jumlah

kloternya sebelum meninggalkan Arafah.

3) Mengatur jamaah haji untuk tertib naik bus.

4) Mengingatkan supir supaya berhenti mabit di Muzdalifah.

5) Menghubungi maktab apabila terjadi kekurangan bus.

6) Mengingatkan jamaah haji melalui ketua Rombongan untuk

melakukan mabit di Muzdalifah dan mengumpulkan kerikil untuk

melontar jumroh sesuai dengan nafar yang diambil masing-

masing.

8. Di Muzdalifah

a. Mengawasi jamaah haji yang turun dari bus untuk mabit dan mencari

kerikil dan mengingatkan agar tidak ada yang tersesat jalan atau

tertinggal dari regu/rombongan.

b. Mengatur dan melanjutkan perjalanan jamaah haji dari Muzdalifah

menuju Mina setelah mabit.

9. Di Mina

Page 59: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

46

a. Membantu penempatan jamaah haji di kemah-kemah maktab sesuai

dengan kelompoknya masing-masing.

b. Melapor jika terdapat kekurangan baik kemah maupun air.

c. Mengatur jamaah haji kloternya untuk melakukan lontar jumroh

Aqobah sesuai dengan jadwal yang ditetapkan dan secara rombongan

bersama Karu/Karom.

d. Menghimbau jamaah haji untuk tidak melakukan Thawaf Ifadhah pada

tanggal 10 Dzulhijjah. Hal ini untuk menjaga kesehatan agar tidak

terlalu lelah dan dihimbau kepada jamaah haji agar thawaf Ifadhah

dilakukan setelah kembali dari Mina.

10. Di Makkah Sesudah Wukuf

a. Saat datang dari Mina

1) Mengatur kembali penempatan jamaah haji di pemondokkan dan

mengecek kembali jumlah jamaah haji kloternya.

2) Melaporkan kepada sektor tentang kondisi jamaah haji setelah

selesai pelaksanaan Wukuf.

3) Bersama dengan KBIH memberikan bimbingan thawaf ifadhah,

thawaf wada’ dan pembayaran Dam.

b. Selama di Makkah

1) Mengurus jamaah haji yang harus dipulangkan lebih dini.

2) Mengatur pelaksanaan thawaf ifadhah dan thawaf wada’

Page 60: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

47

11. Saat Tiba Di Madinah

a. Pada saat tiba di terminal hijrah.

1) Melaporkan kepada petugas sektor di terminal hijrah tentang

jumlah dan kondisi jamaah haji kloternya serta bus yang

digunakan. Kemudian menandatangani lembar bayan tarhil.

2) Menanyakan kepada petugas sektor di terminal hijah tentang

majmu’ah/group dan gedung yang akan ditempati.

3) Menghimbau kepada jamaah haji untuk tidak meninggalkan bis

jauh-jauh dan lama.

b. Pada saat tiba di pemondokkan

1) Membantu kelancaran penempatan jamaah haji di pemondokkan.

2) Memberikan penjelasan kepada jamaah haji tentang penempatan

jamaah haji ada yang mendapatkan kamar tingkat atas dan ada

pula di bawah dan menghimbau agar jamaah haji yang sudah tua

ditempatkan di kamar lantai dasar.

3) Menyampaikan hal-hal yang diperlukan jamaah haji pada saat

selesai penempatan jamaah haji.

4) Mengadakan koordinasi dengan Majmu’ah.

5) Melaporkan kedatangannya kepada ketua sektor yang

mewilayahinya tentang jumlah jamaah haji dan petugas dan

kloternya.

Page 61: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

48

6) Mengurus dan menyantuni jamaah haji sakit, sesat jalan, udzur

dan wafat.

7) Memberi pengertian kepada jamaah haji yang terpisah gedung

atau kloter.

8) Mengatur pembagian tugas kepada seluruh petugas kloter untuk

memberikan pelayanan secara adil walaupun terpisah

pemondokkan.

9) Meminta kepada jamaah haji agar segera memulai shalat Arba’in

di Masjid Nabawi setelah istirahat sejenak.

12. Selama Berada Di Madinah

a. Memberikan penjelasan kepada jamaah haji sebelum meninggalkan

pemondokkan untuk shalat berjamaah di Masjid Nabawi.

b. Mengadakan kunjungan bersama TPIHI, TKHI, TPHD dan TKHD ke

kamar-kamar pemondokkan yang ditempati jamaah haji kloternya.

c. Mengatur jadwal pelaksanaan ceramah bimbingan ibadah.

d. Membantu jamaah haji yang sesat jalan untuk dikembalikan

kepemondokkannya atau menyerahkan kepada petugas sektor.

e. Menghubungi Majmu’ah dan mengumumkan kepada jamaah haji

tentang pelaksanaan ziarah.

f. Meyampaikan laporan ke kepala Daerah Kerja Madinah tentang

perhitungan shalat Arba’in jamaah haji kloternya.

g. Menghubungi petugas pembimbing ibadah dari sektor untuk

pelaksanaan bimbingan ibadah.

Page 62: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

49

h. Memberikan bimbingan tentang shalat arba’in, ziarah dan manasik

haji secara langsung atau bersama dengan petugas pembimbing ibadah

dari sektor/pembimbing KBIH.

i. Mengurus jamah haji yang sakit untuk diantar ke BPHI/RSAS

bersama TKHI.

j. Melaporkan jamaah haji yang meninggal kepada Majmu’ah.

k. Menghadiri rapat yang diadakan oleh ketua sektor dan kepala Daker

serta mengadakan koordinasi antar petugas Kloter, Sektor, Daker dan

Majmu’ah.

l. Menyampaikan laporan ke Daker tentang perhitungan arba’in dan

rencana meninggalkan Madinah.

m. Tiga hari sebelum meninggalkan Madinah bersama para ketua

Rombongan dengan membawa surat dari Daker mengecek seluruh

paspor jamaah haji kloternya di Muassasah dan menanyakan kepastian

keberangkatannya.

n. Mengingatkan jamaah haji untuk menyiapkan barang bawaannya dan

menyelesaikan keluhan jamaah haji kemudian dilaporkan kepada

Sektor/Daker.

o. Mengumumkan kepada jamaah haji tentang kepastian waktu untuk

meninggalkan Madinah.

p. Memastikan tidak ada barang bawaan jamaah yang tertinggal dalam

Bandara Madinah.

q. Pencatatan dan pelaporan ke Sektor Bandara AMMA Madinah.

Page 63: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

50

13. Di Pesawat (Pemulangan)

a. Memberikan penerangan di pesawat.

b. Mengecek jumlah jamaah haji dalam pesawat dengan cara

mencocokkannya dengan manifest/daftar penumpang.

c. Menyobek lampiran paspor (Lembar Debarkasi) untuk diserahkan

kepada PPIH Embarkasi bersama petugas kloter lainnya (TKHI,

TPHD, dan TKHD).

d. Mencatat identitas jamaah haji yang menggunakan Surat Perjalanan

Laksana Paspor (SPLP)

e. Mengingatkan jamaah haji agar menyiapakan dokumen paspor dan

buku kesehatan, ketika akan mendarat untuk memudahkan

pemeriksaan.

14. Di Terminal Debarkasi (Pemulangan)

a. Megingatkan kembali kelengkapan dokumennya untuk memudahkan

pemeriksaan.

b. Melaporkan kepada PPIH setempat tentang kondisi jamaah haji

dengan menyerahkan buku laporan akhir tugas dan sobekan paspor.

c. Memberiakn petunjuk kepada jamaah haji dalam rangka kembali ke

daerah masing-masing.

d. Mengadakan koordinasi dengan petugas daerah yang mengurus

kepulangan jamaah haji masing-masing.31

31

Modul III Uraian Tugas Petugas Yang Menyertai Jamaah Haji (Petugas Koter)

Page 64: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

51

C. Rencana Perjalanan Haji

Menunaikan ibadah haji sangat dibutuhkan manajemen yang baik.

Persiapan haji harus terencana dan tersusun sesuai dengan kalender Arab

Saudi. Berikut ini adalah rancangan rencana perjalanan ibadah haji tahun

2013.

Gambar 4.1

Rencana Perjalanan Haji (RPH) 1433 H/2013 M

RPH 1433 H Wukuf

Pemulangan

Pemberangkatan

Kloter 1 : 10 September 2013

Wukuf : Senin, 14 Oktober

2013

Kloter Terakhir : 09 Oktober

2013

Kloter 1 : 20 Oktober 2013

Kloter Terakhir : 18

November 2013

1. Masa Operasi pemberangkatan : 30 hari.

2. Masa operasi pemulangan : 30 hari.

3. Gelombang I : 15 hari

4. Gelombang II : 15 hari

5. Masa Tinggal Jemaah Haji di Arab Saudi

: 41 hari.

*Mengacu kepada kalender ummul qura Arab Saudi 1433H

Page 65: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

52

D. Kasus-kasus Haji di Kloter 32 JKG

Berbagai hal yang tidak diduga dapat terjadi dalam operasional haji.

Penanganan dan penyelesaian kasus-kasus pun yang terjadi terhadap jamaah

haji selalu diupayakan oleh petugas haji sebagai bentuk pelayanan petugas

haji kepada jamaah haji. Adapun bebrapa kasus-kasus yang terjadi selama

proses haji berlangsung di dalam kloter 32 JKG sebagai berikut:32

Tabel 4.1

Kasus-kasus Haji Kloter 32

No Tempat Di- Permasalahan Alternatif Solusi Yang

Ditempuh

1. Embarkasi Berdasarkan laporan dokter

kloter bahwa jamaah an.

Rusmidah binti Muhammad

Romli No. Pasport A.

5763335 menderita penyakit

gagal ginjal dan dalam satu

minggu harus melakukan 2x

cuci darah.

Berdasarkan hasil

pemeriksaan dari pihak

KKP bandara Soekarno-

Hatta, bahwa calon jamaah

tersebut tidak

diberangkatkan bersama

kloter 32 JKG, alasannya

resiko tinggi dan dirawat di

rumah sakit haji Pondok

Gede.

2. Bandara

KAA Jeddah

Jamaah calon haji an. Hindun

binti Niang Ahmad No.

Pasport A. 5594092, terjadi

depresi berat/lupa ingatan dan

meronta ingin pulang ke

tanah air, jamaah tersebut

TPHI bersama dokter kloter

(TKHI) melaporkan kepada

sektor Jeddah dan kemudian

dirujuk ke BPHI Makkah

lalu disafari wukufkan dan

dikembalikan ke

32

Laporan Pelaksanaan Tugas TPHI tahun 2013 oleh Drs. H. Tutun Hs, MA.

Page 66: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

53

tidak didampingi oleh

keluarganya.

pemondokkan untuk thawaf

ifadhoh dan setelah selesai

dikembalikan ke BPHI

Makkah.

3. Makkah Pemondokkan jauh dari

Masjidil Haram + 2,5 Km.

Dan jalan dalam posisi

menanjak, banyak jamaah

yang sakit, antara lain:

penyakit jantung.

TPHI bersama dokter kloter

merujuk jamaah tersebut ke

sektor kemudian dibawa ke

BPHI Makkah dan dirawat

sampai disafari wukufkan

dan dikembalikan ke

pemondokkan untuk thawaf

ifadhoh.

4. Prosesi

Armuna

1.Di Arafah, salah satu

jamaah haji an. Siswoyo

Riyono, lebih dari 3x buang

air besar, bolak-balik ke

WC.

2. Di Muzdalifah, kloter 32

JKG maktab 40 berdiri

berdesakan selama + 1 jam

setengah untuk mengantri

naik bus menuju Mina,

dikarenakan kurangnya

koordinasi antar ketua

kloter.

1. TPHI dan Dokter Kloter

berusaha mengobati di

kemah tetapi penyakitnya

masih saja terus terjadi

kemudian dirujuk ke

Satop Armuna Arafah.

2. TPHI langsung bertindak

cepat sedangkan ketua

rombongan membantu

menenangkan jamaah haji

agar bersabar.

Page 67: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

54

5. Madinah 1. Kloter 32 JKG mendapatkan

hotel yang terpisah, yaitu:

Hotel Mawaddah Noor dan

Hotel Majid Al-Araq. Kedua

hotel ini agak jauh jaraknya +

300 m.

2. Dalam pengecekkan paspor

dan DAPIH di Muassasah di

Madinah, ditemukan 1 orang

jamaah yang tidak ada

DAPIH dan boarding pass

pesawat untuk kepulangan ke

tanah air.

1. TPHI membagi tempat

tinggal petugas kloter

terutama TKHI dan

paramedis dibagi 2

tempat.

2. Lapor ke Daker Madinah

kemudian Daker membuat

dan memberikan boarding

pass dan tiket kepulangan ke

tanah air.

6. Pesawat

(Pemulangan)

Terdapat 2 orang jamaah haji

yang perlu perawatan dan

pengawasan dokter kloter

karena penyakit jantung dan

Hindun N. Karena penyakit

stres berat.

TPHI dan Dokter kloter

meminta kepada puser agar

2 jamaah tersebut

ditempatkan di bangku

paling depan bersama

dokter kloter dan paramedis

agar dapat diawasi

kondisinya selama dalam

perjalanan.

Page 68: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

55

BAB V

ANALISIS RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA

KLOTER 32 PROVINSI BANTEN TAHUN 2013

Dalam penelitian ini penulis telah terjun langsung dalam mengamati

proses perhajian di kelompok terbang 32 dalam masa haji tahun 1434 H/2013 M.

Penulis melihat dan merasakan beberapa permasalahan yang timbul dalam kloter

tersebut, dimana hal ini akan berdampak terhadap respon jamaah haji di kelompok

terbang 32 pada profesionalitas kinerja ketua kloter tersebut. Adapun respon

jamaah haji terhadap kinerja ketua kloter 32 adalah:

Tabel 5.1

Prosentase penilaian responden terhadap kinerja ketua kelompok terbang 32

Provinsi Banten 2013

Sangat Puas

(%)

Puas (%) Cukup Puas

(%)

Tidak Puas

(%)

Sangat

Tidak Puas

(%)

17,1 29,9 37,1 13,9 2,1

Dari data di atas, didapat suatu respon jamaah haji terhadap kinerja

ketua kelompok terbang 32 Provinsi Banten yang diterima, untuk kriteria

sangat puas sebesar 17,1% responden, puas sebesar 29,9% responden, cukup

puas sebesar 37,1% responden, tidak puas sebesar 13,9% dan sangat tidak

55

Page 69: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

56

puas sebesar 2,1%. Dari data tersebut terlihat bahwa mayoritas respon jamaah

haji terhadap kinerja ketua kelompok terbang 32 Provinsi Banten merasa puas

dengan prosentase sebesar 29,9% responden.

Hasil keseluruhan menunjukkan bahwa respon jamaah haji kloter 32

terhadap kinerja TPIH adalah positif (baik). Hal ini terlihat dari interaksi

antara jamaah dengan para petugas haji yang akhirnya menentukan bentuk

perilaku yang ditampilkan jamaah. Maka, jamaah haji cenderung untuk

menyukai atau mendekati objek (TPIH). Demikian pula jika dikaitkan dengan

ketiga komponen respon, yaitu kognisi (pengetahuan), afeksi (sikap), dan

psikomotorik (tindakan). Pengetahuan seseorang (jamaah) berhubungan

dengan bagaimana jamaah haji memperoleh pemahaman tentang dirinya dan

lingkungannya serta bagaimana kesadaran itu bereaksi terhadap keadaan

disekitarnya. Setelah jamaah haji mendapatkan pengetahuan maka yang

terjadi adalah para jamaah akan menentukan sikap. Dan sikap jamaah

cenderung untuk bertindak. Inilah yang menghasilkan respon (stimulus)

jamaah untuk memberikan penilaian kepada kinerja ketua kloternya.

Penilaian tersebut sesuai dengan apa yang dilakukan oleh ketua kloter

dan para anggotanya. Baik itu dari ketanggapan, kerjasama, dan komunikasi

yang aktif serta saling berkoordinasi dengan para petugas haji lainnya.

Dibawah ini dijelaskan mengenai respon jamaah haji secara rinci

disetiap indikatornya:

Page 70: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

57

1. Penguasaan Materi Manasik Haji

Dari sampel yang diteliti sebanyak 50 responden terhadap penguasaan

materi manasik haji ketua kelompok terbang 32 Provinsi Banten tahun 2013,

maka diperoleh hasil penelitiannya seperti tertera pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.2

Prosentase penilaian responden terhadap penguasaan materi manasik haji

ketua kelompok terbang 32 Provinsi Banten tahun 2013

Sangat Puas

(%)

Puas (%) Cukup Puas

(%)

Tidak Puas

(%)

Sangat Tidak

Puas (%)

11,3 28,7 46 14 -

Dari data yang didapat, menghasilkan suatu respon jamaah haji

terhadap penguasaan materi manasik haji ketua kelompok terbang 32 selama

sebelum dan berlangsungnya proses perhajian tahun 2013 yaitu sebesar

11,3% responden menjawab sangat puas, 28,7% responden menjawab puas,

46% responden menjawab cukup puas, 14% responden menjawab tidak puas,

dan 0% responden menjawab sangat tidak puas.

Manasik haji merupakan salah satu makanan pokok bagi seluruh calon

jamaah haji yang akan menunaikan ibadah haji. Namun, ada yang paling inti

dari yang pokok, yaitu petugas haji.Petugas haji yang memiliki skill dan

pengetahuan menyeluruh menjadi prioritas dalam penyelenggaraan ibadah

haji terlebih pengalaman yang cukup dalam perhajian. Aspek kognisi ini

tergambar ketika seseorang, baik petugas haji dan jamaahnya menyadari

bahwasannya setiap perilaku yang dilakukannya berawal dari proses

Page 71: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

58

pengetahuan yang memberi arah terhadap perilaku masing-masing. Hal ini

pun yang menghasilkan penilaian responden terhadap sejauh mana

penguasaan ilmu manasik yang diajarkan kepada mereka sesuai dengan

syariat agama Islam.

2. Pelayanan Informasi

Dari sampel yang diteliti sebanyak 50 responden terhadap pelayanan

informasi ketua kelompok terbang 32 Provinsi Banten tahun 2013, maka

diperoleh hasil penelitiannya seperti tertera pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.3

Prosentasepenilaian responden terhadap pelayanan informasi ketua

kelompok terbang 32 Provinsi Banten tahun 2013 dalam menangani

masalah.

Sangat Puas

(%)

Puas (%) Cukup Puas

(%)

Tidak Puas

(%)

Sangat Tidak

Puas (%)

20 31,3 41,7 4 3

Dari data yang didapat, menghasilkan suatu respon jamaah haji

terhadap pelayanan informasi dan administrasi ketua kelompok terbang 32

selama berlangsungnya proses perhajian tahun 2013 yaitu sebesar 20%

responden menjawab sangat puas, 31,3% responden menjawab puas, 41,7%

responden menjawab cukup puas, 4% responden menjawab tidak puas, dan

3% responden menjawab sangat tidak puas.

Data ini menunjukan bahwa mayoritas responden jamaah haji

merespon positif dari apa yang mereka rasakan selama proses perhajian

Page 72: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

59

berlangsung. Dalam salah satu komponen respon, ini termasuk dalam kategori

afeksi atau sikap seseorang yang kemudian menimbulkan sikap yang

cenderung bertindak. Hal tersebut tergambar ketika ketua kloter selalu

memberikan pelayanan informasi secara menyeluruh, bertujuan agar

memudahkan jamaah haji dalam mengakses atau mencari informasi dan

jadwal selama di tanah suci. Jamaah pun sangat responsif ketika ketua kloter

menempelkan informasi di dinding hotel agar mudah dibaca dan lebih

dipahami. Bukan itu saja, jamaah dapat menanyakan langsung ke ketua

rombongan dan ketua regu masing-masing kelompok.

3. Pelaksanaan Program Haji

Dari sampel yang diteliti sebanyak 50 responden terhadap pelaksanaan

program haji ketua kelompok terbang 32 Provinsi Banten tahun 2013, maka

telah diperoleh hasil penelitiannya seperti tertera pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.4

Prosentase penilaian responden terhadap pelaksanaan program haji ketua

kelompok terbang 32 Provinsi Banten tahun 2013.

Sangat Puas

(%)

Puas (%) Cukup Puas

(%)

Tidak Puas (%) Sangat Tidak

Puas (%)

8 42 40,4 8,8 -

Dari data yang didapat, menghasilkan suatu respon jamaah haji

terhadap pelaksanaan program haji ketua kelompok terbang 32 selama

berlangsungnya proses perhajian tahun 2013 yaitu sebesar 8% responden

menjawab sangat puas, 42% responden menjawab puas, 40,4% responden

Page 73: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

60

menjawab cukup puas, 8,8% responden menjawab tidak puas, dan 0%

responden menjawab sangat tidak puas.

Data tersebut menunjukan bahwa respon jamaah haji kloter 32

menjawab sangat puas, puas dan cukup puas terhadap pelaksanaan program

haji ketua kelompok terbang 32 lebih besar dibandingkan jawaban tidak puas

dan sangat tidak puas. Oleh karena itu, data ini menunjukan tingkat respon

jamaah haji terhadap pelaksanaan program haji ketua kelompok terbangnya

masih cukup tinggi. Program-program haji selama kurang lebih sebulan

berjalan dengan lancar, termasuk fasilitas-fasilitas transportasi dari

pemerintah yang cukup menampung para jamaah haji Indonesia menunjukkan

aspek psikomotorik atau konatif dan atau suatu tindakan yang mencerminkan

kesungguhan pemerintah khususnya kementerian agama untuk selalu

memperbaiki dan mengevaluasi permasalahan perhajian Indonesia terutama

dari segi pelayanan terhadap setiap jamaah haji Indonesia.

4. KemampuanKerja

Dari sampel yang diteliti sebanyak 50 responden terhadap kemampuan

kerja ketua kelompok terbang 32 Provinsi Banten tahun 2013, maka telah

diperoleh hasil penelitiannya seperti tertera pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.5

Prosentase penilaian responden terhadap kemampuan kerja ketua kelompok

terbang 32 Provinsi Banten tahun 2013 dalam menangani masalah.

Sangat Puas

(%)

Puas (%) Cukup Puas

(%)

Tidak Puas

(%)

Sangat Tidak

Puas (%)

27,7 23 39 10,3 -

Page 74: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

61

Dari data yang didapat, menghasilkan suatu respon jamaah haji

terhadap kemampuan kerja ketua kelompok terbang 32 selama

berlangsungnya proses perhajian tahun 2013 yaitu sebesar 27,7% responden

menjawab sangat puas, 23% responden menjawab puas, 39% responden

menjawab puas, 10,3% responden menjawab tidak puas, dan 0% responden

menjawab sangat tidak puas.

Data tersebut, membuktikan bahwa kemampuan seorang ketua kloter

dalam menangani segala tantangan selama memandu jamaah haji dapat

dikatakan layak dan masuk kriteria ataupun syarat menjadi seorang petugas

haji yang profesional. Kemampuan ini dilihat ketika ketua kloter dapat

menangani salah satu jamaah hajinya yang harus di tanazulkan. Kemudian

melihat dan membaca permasalahan yang terjadi dengan seluruh alternatif

solusi yang sudah direncanakan dan dilakukannya. Bahkan kemampuan

seorang ketua untuk selalu berkomunikasi menggunakan bahasa arab dan

inggris. Ini merupakan aspek afektif dan kognitif yang ditunjukkan ketua

kloter agar apa yang sudah di rencanakan berjalan sesuai dengan harapan.

5. Ketepatan dan Kecepatan Kerja

Dari sampel yang diteliti sebanyak 50 responden terhadap ketepatan

dan kecepatan kerja ketua kelompok terbang 32 Provinsi Banten tahun 2013,

maka telah diperoleh hasil penelitiannya seperti tertera pada tabel dibawah ini:

Page 75: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

62

Tabel 5.6

Prosentase penilaian responden terhadap ketepatan dan kecepatan kerja

ketua kelompok terbang 32 Provinsi Banten tahun 2013.

Sangat Puas

(%)

Puas (%) Cukup Puas

(%)

Tidak Puas

(%)

Sangat Tidak

Puas (%)

22 14,8 30,4 30,8 2

Dari data yang didapat, menghasilkan suatu respon jamaah haji

terhadap ketepatan dan kecepatan kerja ketua kelompok terbang 32 selama

berlangsungnya proses perhajian tahun 2013 yaitu sebesar 22% responden

menjawab sangat puas, 14,8% responden menjawab puas, 30,4% responden

menjawab cukup puas, 30,8% responden menjawab tidak puas, dan 2%

responden menjawab sangat tidak puas.

Hasil tersebut berdasarkan penilaian dari respon jamaah atas kinerja

baik ketua kloter dan petugas haji yang menyertai jamaah lainnya. Nampak,

pemecahan setiap kendala dan permasalahan yang ada di kelompok

terbangnya langsung dikerjakan dengan segera mungkin. Sebagai contoh

ketika penulis kehilangan DAPIH, yaitu Dokumen Administrasi Perjalanan

Ibadah Haji saat tiba di bandara KAA-Jeddah, ketua kloter langsung

mengumumkan kepada seluruh jamaah agar mengecek kembali DAPIH

masing-masing dan mengembalikan jika terdapat ketidaksesuaian data.

Akhirnya, dua hari setelah tiba di maktab-Mekkah, ketua kloter berhasil

menemukan dan mendatangi langsung kamar penulis untuk memberikannya.

Salah satu insiden tersebut menggambarkan aspek konatif (tindakan) yang

cepat seorang petugas dalam setiap permasalahan yang ada.

Page 76: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

63

6. Inisiatif Kerja

Dari sampel yang diteliti sebanyak 50 responden terhadap inisiatif

kerja ketua kelompok terbang 32 Provinsi Banten tahun 2013, maka telah

diperoleh hasil penelitiannya seperti tertera pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.7

Prosentase penilaian responden terhadap inisiatif kerja ketua kelompok

terbang 32 Provinsi Banten tahun 2013 dalam menangani masalah.

Sangat Puas

(%)

Puas (%) Cukup Puas

(%)

Tidak Puas

(%)

Sangat Tidak

Puas (%)

11,5 37,5 33,5 17,5 -

Dari data yang didapat, menghasilkan suatu respon jamaah haji

terhadap inisiatif kerja ketua kelompok terbang 32 selama berlangsungnya

proses perhajian tahun 2013 yaitu sebesar 11,5% responden menjawab sangat

puas, 37,5% responden menjawab puas, 33,5% responden menjawab cukup

puas, 17,5% responden menjawab tidak puas, dan 0% responden menjawab

sangat tidak puas.

Data tersebut menunjukan, bahwa respon jamaah haji kloter 32 sangat

responsif dan baik. Melihat kinerja ketua kelompoknya yang terampil,

menandakan kecerdasan yang dimilikinya. Sebagai seorang pemimpin harus

cepat dan tanggap dalam keadaan apapun, begitupun inisiatif dan alternatif

strategi pun harus dipersiapkan untuk mencegah timbulnya kemungkinan-

kemungkinan yang tidak diinginkan. Hal serupa yang dilakukan ketua kloter

adalah menempelkan setiap pengumuman penting di dinding hotel jamaahnya

Page 77: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

64

agar mereka mengingat jadwal dan program-program apa saja yang akan

dilakukan selama di tanah suci. Ketajaman daya nalar seorang pemimpin

harus dijadikan sebagai senjata baginya untuk memperkuat dan

mempertahankan apapun yang akan dihadapi kedepannya. Ini merupakan

salah satu inisiatif seorang pemimpin, tidak hanya dengan ucapan saja tetapi

lebih kepada tindakan yang menunjukkan profesionalitas seorang petugas.

7. Pengetahuan dan Integritas Pelaksanaan Bimbingan

Dari sampel yang diteliti sebanyak 50 responden terhadap

pengetahuan dan integritas pelaksanaan bimbingan ketua kelompok terbang

32 Provinsi Banten tahun 2013, maka telah diperoleh hasil penelitiannya

seperti tertera pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.8

Prosentase penilaian responden terhadap pengetahuan dan integritas

pelaksanaan bimbingan ketua kelompok terbang 32 Provinsi Banten tahun

2013.

Sangat Puas

(%)

Puas (%) Cukup Puas

(%)

Tidak Puas

(%)

Sangat Tidak

Puas (%)

9,6 29,2 44,8 16,4 -

Dari data yang didapat, menghasilkan suatu respon jamaah haji

terhadap pengetahuan dan integritas pelaksanaan bimbingan ketua kelompok

terbang 32 selama berlangsungnya proses perhajian tahun 2013 yaitu sebesar

9,6% responden menjawab sangat puas, 29,2% responden menjawab puas,

44,8% responden menjawab cukup puas, 16,4% responden menjawab tidak

Page 78: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

65

puas, dan 0% responden menjawab sangat tidak puas.Data tersebut

menunjukan bahwa respon jamaah haji kloter 32 menjawab sangat puas, puas

dan cukup puas terhadap pengetahuan dan integritas pelaksanaan bimbingan

ketua kelompok terbang cukup baik. Oleh karena itu data ini menunjukan

tingkat respon jamaah haji terhadap pengetahuan dan integritas pelaksanaan

bimbingan ketua kelompok terbangnya masih cukup tinggi.

Sebagai seorang leader, loyalitas, solidaritas dan integritas yang tinggi

perlu dimiliki demi kebersamaan dan menghilangkan unsur diskriminasi

antara ketua dengan anggotanya. Pengetahuan, kecerdasan dan ketekunan pun

menjadi kunci utama kesuksesan dan keberhasilan seorang ketua. Dalam

aspek konatif ini seseorang cenderung untuk bersikap baik itu mengetahui

kepribadiannya maupun lingkungan sekitarnya. Ketua kloter 32 terlihat

sangat peduli dengan kondisi para jamaahnya, terbukti dengan salah satu

progamnya yaitu mengunjungi kamar–kamar jamaah haji kelompok

terbangnya sambil mendengarkan keluhan dan masukan positif dari

jamaahnya agar selalu tercipta keharmonisan sesama jamaah haji.

8. Komunikasi Kerja

Dari sampel yang diteliti sebanyak 50 responden terhadap komunikasi

kerja ketua kelompok terbang 32 Provinsi Banten tahun 2013, maka telah

diperoleh hasil penelitiannya seperti tertera pada tabel dibawah ini:

Page 79: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

66

Tabel 5.9

Prosentase penilaian responden terhadap Komunikasi kerja ketua kelompok

terbang 32 Provinsi Banten tahun 2013.

Sangat Puas

(%)

Puas (%) Cukup Puas

(%)

Tidak Puas

(%)

Sangat Tidak

Puas (%)

21 35,5 18,5 12,5 12,5

Dari data yang didapat, menghasilkan suatu respon jamaah haji

terhadap komunikasi kerja ketua kelompok terbang 32 selama

berlangsungnya proses perhajian tahun 2013 yaitu sebesar 21% responden

menjawab sangat puas, 35,5% responden menjawab puas, 18,5% responden

menjawab cukup puas, 12,5% responden menjawab tidak puas, dan 0%

responden menjawab sangat tidak puas.

Peran aktif ketua kloter 32 sangat dibutuhkan oleh jamaah hajinya,

terlebih ketika kejadian di Mudzdalifah menuju Mina. Permasalahan yang

terjadi sebenarnya karna kesalahpahaman antar setiap ketua kloter maktab 40.

Karena kurangnya ketepatan waktu keberangkatan untuk meninggalkan

Mudzdalifah mengakibatkan beberapa jamaah merasa kesal dan inilah yang

dikhawatirkan bisa membatalkan niat suci ibadah hajinya. Disinilah terbukti

bahwa komunikasi sangat penting dalam dunia kerja. Dalam komunikasi

kerja seorang ketua mencakup 3 aspek komponen dari respon itu sendiri, baik

itu bagaimana cara mengetahui keadaan sekitar, kemudian menentukan sikap

apa yang pantas dan sesuai dengan kondisi tersebut dan bertindak tegas

dengan maksud menertiban suasana dan menjaga kemakburan haji jamaah

haji kelompok terbangnya sampai nantinya tiba di tanah air Indonesia.

Page 80: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

67

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dalam pembahasan hasil penelitian penulis tentang

respon jamaah haji terhadap kinerja ketua kelompok terbang 32 provinsi

Banten tahun 2013, maka dapat penulis tarik kesimpulansebagai berikut:

1. Respon Jamaah Haji

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis, secara

keseluruhan dari 50 responden (jamaah haji) kelompok terbang 32 provinsi

Banten tahun 2013, untuk kriteria sangat puas sebesar 17,1% responden, puas

sebesar 29,9% responden, cukup puas sebesar 37,1% responden, tidak puas

sebesar 13,9% dan sangat tidak puas sebesar 2,1%. Dari data tersebut terlihat

bahwa mayoritas respon jamaah haji terhadap kinerja ketua kelompok terbang

32 Provinsi Banten merasa puas dengan prosentase sebesar 29,9% responden,

meskipun respon jamaah cukup puas lebih tinggi dari pada puasterhadap

kinerja ketua kelompok terbang 32 provinsi Banten. Hasil tersebut tergambar

merata pada rangkaian indikator-indikator kinerja ketua kloter mulai dari

penguasaan materi manasik haji, pelayanan informasi dan administrasi,

pelaksanaan program haji, kemampuan kerja, kecepatan/ketepatan kerja,

inisiatif kerja, pengetahuan dan integritas pelaksanaan bimbingan, dan

67

Page 81: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

68

komunikasi kerja petugas kepada jamaah hajinya. Secara lebih rinci

dilakukan pengkategorian tingkat kepuasan pada masing-masing bagian:

a. Manasik Haji. Dimana 46% merasakan cukup puas terhadap

penguasaan materi manasik haji. Dalam cakupannya, manasik haji

masuk ke dalam aspek kognisi dan aspek konasi. Hal ini tergambar

ketika seseorang, baik petugas haji dan jamaahnya menyadari bahwa

setiap perilaku yang dilakukannya berawal dari proses pengetahuan

yang memberi arah terhadap perilaku masing-masing. Selain

mengedepankan ilmu manasik yang komprehensif juga praktek

manasik agar lebih jelas. Hal ini pun yang menghasilkan penilaian

responden terhadap sejauh mana penguasaan ilmu manasik yang

diajarkan kepada mereka sesuai dengan syariat agama Islam.

b. Pelayanan Informasi. Dimana 41,7% merasa cukup puas terhadap

pelayanan informasi.Dalam salah satu komponen respon, ini

termasuk dalam kategori afeksi atau sikap seseorang yang kemudian

menimbulkan sikap yang cenderung bertindak. Hal tersebut

tergambar ketika ketua kloter selalu memberikan pelayanan

informasi secara menyeluruh, bertujuan agar memudahkan jamaah

haji dalam mengakses atau mencari informasi dan jadwal selama di

tanah suci. Jamaah pun sangat responsif ketika ketua kloter

menempelkan informasi di dinding hotel agar mudah dibaca dan

lebih dipahami. Bukan itu saja, jamaah dapat menanyakan langsung

ke ketua rombongan dan ketua regu masing-masing kelompok.

Page 82: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

69

c. Program Kerja. 42% merasa puas terhadap pelaksanaan program

haji. Program-program haji selama kurang lebih sebulan berjalan

dengan lancar, termasuk fasilitas-fasilitas transportasi dari

pemerintah yang cukup menampung para jamaah haji Indonesia

menunjukkan aspek psikomotorik atau konatif dan atau suatu

tindakan yang mencerminkan kesungguhan pemerintah khususnya

kementerian agama untuk selalu memperbaiki dan mengevaluasi

permasalahan perhajian Indonesia terutama dari segi pelayanan

terhadap setiap jamaah haji Indonesia.

d. Kemampuan Kerja. 39% merasa cukup puas terhadap kemampuan

kerja. Kemampuan ini dilihat ketika ketua kloter dapat menangani

salah satu jamaah hajinya yang harus di tanazulkan. Kemudian

melihat dan membaca permasalahan yang terjadi dengan seluruh

alternative solusi yang sudah direncanakan dan dilakukannya.

Bahkan kemampuan seorang ketua untuk selalu berkomunikasi

menggunakan bahasa arab dan inggris. Ini merupakan aspek afektif

dan kognitif yang ditunjukkan ketua kloter agar apa yang sudah di

rencanakan berjalan sesuai dengan harapan.

e. Kecepatan dan ketepatan kerja. Terlihat 30,8% merasa tidak puas

terhadap kecepatan/ketepatan kerja. Sedangkan 30,4% responden

merasa cukup puas. Hal ini terjadi dikarenakan kejadian saat proses

ARMUNA berlangsung khususnya di Mudzdalifah. Setiap

permasalahan yang ada di kelompok terbangnya langsung dikerjakan

Page 83: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

70

dengan segera mungkin. Sebagai contoh ketika penulis kehilangan

DAPIH, yaitu Dokumen Administrasi Perjalanan Ibadah Haji saat

tiba di bandara KAA-Jeddah, ketua kloter langsung mengumumkan

kepada seluruh jamaah agar mengecek kembali DAPIH masing-

masing dan mengembalikan jika terdapat ketidaksesuaian data. Salah

satu insiden tersebut menggambarkan aspek konatif (tindakan) yang

cepat seorang petugas dalam setiap permasalahan yang ada.

f. Inisiatif Kerja. Dimana 37,5% merasa puas terhadap inisiatif kerja.

Data tersebut menunjukan, bahwa respon jamaah haji kloter 32

sangat responsif dan baik. Melihat kinerja ketua kelompoknya yang

terampil, menandakan kecerdasan yang dimilikinya. Sebagai seorang

pemimpin harus cepat dan tanggap dalam keadaan apapun, begitupun

inisiatif dan alternatif strategi pun harus dipersiapkan untuk

mencegah timbulnya kemungkinan-kemungkinan yang tidak

diinginkan. Hal serupa yang dilakukan ketua kloter adalah

menempelkan setiap pengumuman penting di dinding hotel

jamaahnya agar mereka mengingat jadwal dan program-program apa

saja yang akan dilakukan selama di tanah suci.

g. Pengetahuan.Dimana 44,8% merasa cukup puas terhadap

pengetahuan dan integritas pelaksanaan bimbingan. Ketua kloter 32

terlihat sangat peduli dengan kondisi para jamaahnya, terbukti

dengan salah satu progamnya yaitu mengunjungi kamar–kamar

jamaah haji kelompok terbangnya sambil mendengarkan keluhan dan

Page 84: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

71

masukan positif dari jamaahnya agar selalu tercipta keharmonisan

sesama jamaah haji.

h. Komunikasi. Dimana 35,5% merasa puas terhadap komunikasi kerja

ketua kloter 32. Dalam komunikasi kerja seorang ketua mencakup 3

aspek komponen dari respon itu sendiri, baik itu bagaimana cara

mengetahui keadaan sekitar, kemudian menentukan sikap apa yang

pantas dan sesuai dengan kondisi tersebut dan bertindak tegas

dengan maksud menertiban suasana dan menjaga kemakburan haji

jamaah haji kelompok terbangnya sampai nantinya tiba di tanah air

Indonesia.

Secara keseluruhan, pelayanan dari petugas Kloter 32 JKG terhadap

seluruh jamaah sudah sesuai dengan SOP masing-masing. Petugas Maktab 40

Mekkah sangat kooperatif kepada Ketua Kloter/TPHI 32 JKG, termasuk hal-hal

yang sangat dibutuhkan oleh Kloter 32 JKG. Menurut penilaian sebagian besar

jamaah haji (48%) Kloter 32 yang melaporkan kepada TPHI pada saat didalam

pesawat menuju Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, bahwasannya petugas

Kloter 32 JKG telah melaksanakan tugas pelayanan dan bimbingan dengan baik,

terutama ketua kloter yang intens terhadap segala hal yang berkaitan dengan

kebutuhan jamaah haji. Dikutip dari: Catatan Sukses Penyelenggaran Haji Tahun

2013, bahwa Kementerian Agama khususnya Penyelenggara Ibadah Haji telah

sukses melakukan seleksi atau rekrutmen petugas haji dengan sebaik-baiknya

sesuai dengan kompetensi dan pengalaman masing-masing.

Page 85: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

72

B. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan diatas, maka penulis dapat sampaikan

sedikit masukan atau saran kepada petugas haji Indonesia yang kiranya dapat

memberikan manfaat bagi petugas haji Indonesia, khususnya TPHI Kloter 32

JKG, yaitu:

1. Hendaknya petugas haji (TPHI) lebih komunikatif kepada seluruh jamaah

hajinya agar mereka mengenal baik ketua kelompok terbangnya dan

mengajarkan beberapa bahasa asing (bahasa Arab dan bahasa Inggris)

yang sering digunakan dalam keseharian baik untuk membeli makanan

maupun untuk menanyakan arah jalan. Dimaksudkan agar para jamaah haji

bisa lebih mandiri meskipun tanpa pengawasan langsung dari petugas.

2. Alangkah baiknya jika seorang ketua Kloter lebih siap dan sigap dalam

segala hal permasalahan yang terjadi selama proses perhajian supaya dapat

meminimalisir keadaan jamaah yang terkadang emosional.

Dengan adanya hasil penelitian ini, harapan penulis kedepannya

Kementerian Agama agar terus memperoleh petugas haji yang profesional

dan dedikatif, Kementerian Agama dapat melakukan rekrutmen yang

selektif yang diseimbangkan dengan kinerja dari para petugas haji. Karena

dengan pemilihan petugas haji yang profesional akan menciptakan

kesatuan manajerial yang baik pula untuk perhajian Indonesia dari tahun

ke tahun.

Page 86: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

73

DAFTAR PUSTAKA

Suparta, Mundzir.Dinamika dan Perspektif Haji Indonesia: Penyelenggaraan

Haji dalam Perspektif Pengawasan. Jakarta: Dirjen Penyelenggaraan

Haji dan Umrah Kemeneag RI, 2012.

Nidjam, A dan Alatief, Hasan. Manajemen Haji. Jakarta: Zirul Hakim, 2004.

Undang-undang RI No. 13 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji.

2009. Jakarta: Kementerian Agama R.I.

Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji Dan Umrah Nomor

: D/ 78 Tahun 2013 Tentang Rekrutmen Petugas Haji Indonesia.

Kementerian Agama Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah.Strategi

Pencitraan Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1433H/2012M. Jakarta:

2012.

Mamang Sangadji., Dr. Etta. M.SidanSopiah., Dr. MM., S.Pd.Metodologi

Penelitian: Pendekatan Praktis Dalam Penelitian. Yogyakarta: Andi

Offset, 2010.

Walito, Bimo. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 1997.

Effendy, onong Uchjana. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi.Cet. 3. Bandung:

PT. Citra Aditya, 2003.

Kementerian Agama RI. Haji Dari Masa Ke Masa.Jakarta:Ditjen PHU, 2012.

Uno, Prof. Dr. Hamzah B dan Lamatenggo, Dr. Nina. Teori Kinerja Dan

Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara, 2012.

Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2008.

Sugiyono, Prof. Dr., Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Cet.

Ke-14. Bandung: Alfabeta, 2011.

Riduwan, Dr., dan H. Sunarto, Dr., Pengantar Statistika. Cet. 6. Bandung:

Alfabeta, 2013.

Abimanyu, Anggito. Buku Pintar Penyelenggaraan Ibadah Haji.Jakarta:Dirjen

PHU, 2012.

Page 87: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

74

Kementerian Agama RI. ModulIII :Uraian Tugas Petugas Yang Menyertai

Jamaah Haji. 2013

Tutun Hs, MA, Drs. H. Laporan Pelaksanaan Tugas TPHI. Tangerang: 2013.

http://sirusa.bps.go.id.

http://www.petugashaji.com.

http://www.informasihaji.com.

Slide Pelatihan Petugas Haji 2013.

Page 88: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

Hasil Wawancara

Nama : Drs. H. Tutun HS, MA

Jenis kelamin informan : Laki-Laki

Jabatan : Pelaksana Bimas Selaku Ketua Kloter 32 (TPHI)

Hari, Tanggal Wawancara : Senin, 17 Maret 2014

Waktu Wawancara : 08:56 – s/d.

Tempat Wawancara : Kantor Kementerian Agama Kota Tangerang

Pertanyaan dan Jawaban

1. Apa faktor pendorong anda menjadi seorang petugas haji, khususnya TPHI?

Jawab: Faktor pendorong saya menjadi seorang petugas haji yang pertama

adalah keinginan untuk melaksanakan ibadah haji. Kedua melalui pemerintah

diadakan tes seleksi calon petugas haji dengan persyaratan:

1) Harus orang yang sudah berpengalaman (pernah menunaikan ibadah

haji).

2) Sudah sarjana S1.

3) Tes pengetahuan agama, B. Arab dan B. Inggris.

4) Mengerti manasik haji, prosedur, dan pelayanan haji.

5) Tes dalam bentuk tulisan dan lisan.

Page 89: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

2. Bagaimana pelatihan pembekalan yang diberikan oleh pemerintah

(Kementerian Agama) kepada para petugas haji?

Jawab: Setelah dinyatakan lulus, para petugas mengikuti Diklat + 10 hari

mengenai: manasik, problem solving, decision making, perhajian, dan

psikologi masyarakat. Selama proses Diklat pun dibentuk beberapa kelas atau

kelompok, nah disinilah masing-masing kelompok memecahkan kasus-kasus

dalam perhajian. Misalnya: Bagaimana jika ada jamaah yang tersesat atau

hilang di Arafah, jamaah yang sakit, ribut tenda, hilang uang, hilang DAPIH,

dll.

3. Adakah rapat koordinasi antar petugas kloter? Apa saja yang dibahas?

Jawab: Ada, sesama petugas kloter melaksanakan tugasnya sesuai dengan

Standar Operasional Prosedur (SOP). Tetapi TPHI membantu tugas kloter

lainnya, misalnya: ada pasien yang dirujuk ke rumah sakit dan selalu

mengontrol jamaah haji setiap pagi. Terutama petugas kloter kepada jamaah

haji, yaitu melayani 24 jam jamaah yang sakit dan yang ada masalah.

4. Adakah strategi khusus dalam memandu jamaah? Jelaskan!

Jawab: Ya, strategi untuk mendekati jamaah, yaitu dengan melakukan

pendekatan secara emosional dan persuatif. Jamaah kita dekati, kita ajak

bicara atau ngobrol, menanyakan masalah yang ada, terutama kita datangi dan

sapa mereka “apa kabar bu/pak?, bagaimana sehat?”. Waah, jamaah sudah

senang tuh karena mereka merasa diperhatikan.

Page 90: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

Strategi lainnya yaitu ada jadwal untuk mengontrol jamaah, kalau Dokter

setiap hari (visitasi). Selain mengontrol, kasih pengarahan, jika ada

pemberitahuan hal-hal yang baru segera disampaikan atau ditempel. Dan

setiap hasil rapat dari maktab, disampaikan kepada jamaah melalui ketua-

ketua rombongan dan ketua rombongan biasanya dibantu oleh ketua regu.

5. Siapakah yang paling berperan penting dalam membantu tugas anda selama

proses haji berlangsung?

Jawab: Yang paling berperan membantu saya dalam memandu jamaah

adalah ketua rombongan dan ketua regu.

6. Bagaimana pola bimbingan yang anda persiapkan kepada jamaah haji kloter

32?

Jawab: Pola bimbingan yang diberikan kepada jamaah; sebenarnya, mereka

(jamaah) sudah terstruktur dari KBIH. Dan biasanya mereka juga minta

informasi untuk keberangkatan. Selain itu, meminta untuk pemantapan dan

itu disampaikan oleh TPIHI.

7. Bentuk pelayanan apa yang menjadi prioritas bagi ketua kloter kepada jamaah

hajinya?

Jawab: Segala bentuk pelayanan menjadi prioritas bagi seorang petugas.

Adapun bentuk pelayanan yang menjadi prioritas saya adalah bagaimana

mengkoordinir jamaah agar mereka dapat melaksanakan seluruh rangkaian

Page 91: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

ibadah sesuai dengan syariat agama dan merasa nyaman. Seperti; bagaimana

dia nyaman dalam beribadah, tempat tidurnya dicukupkan dan terutama yang

sangat krusial adalah ketika pemberangkatan ke ARMUNA. Pokoknya

apapun yang ada diberikan kepada jamaah.

8. Mengapa bisa terjadi sedikit kesalahpahaman antara petugas haji kloter 32

dengan jamaah hajinya ketika di Muzdalifah?

Jawab: Ketika tragedi Muzdalifah, ini bisa dibilang yang paling krusial

sekali. Sebenarnya itu semua sudah kewenangan maktab dan sudah

dirapatkan sebelumnya, bahwa yang awal duluan. Karena ketua kloter yang

lain tidak mau aktif menenangkan jamaahnya, akhirnya mereka (jamaah)

saling ribut untuk menaiki bus- bus yang telah disiapkan sesuai dengan

maktabnya masing-masing.

Hal ini juga dikarenakan bus yang tadinya dikasih 10 bus oleh pemerintah

dikurangi menjadi 7 bus yang beroperasi saat proses ARMUNA dan kita

memakai sistem Taraddudi. Ini pun sudah dikonfirmasi kepada seluruh ketua

rombongan dan telah disepakati oleh ketua-ketua kloter. Akan tetapi, mereka

(para ketua kloter) tidak sesuai dengan komitmen. Oleh karena itu, untuk

kloter 32, saya tongkrongin terus...!

9. Apakah ada faktor penghambat kinerja anda?

Jawab: Kalau selama proses haji tidak ada, bahkan kalau misalnya ada

hambatan itu sudah alamiah. Hakikatnya kerja kita itu yaitu melayani mereka.

Page 92: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

Hambatan yang paling terlihat adalah ada jamaah yang sakit dan sudah tua

serta memakai kursi roda.

10. Adakah target yang belum terlaksana?

Jawab: Alhamdulillah, target semua dapat terlaksana dengan baik. Terutama

bagi wanita yang belum thawaf ifadhoh, jika ada kita tanazzulkan ke kloter

yang lain atau langsung ketemu di Bandara Madinah.

11. Berkaitan dengan kinerja anda, apa saja rutinitas yang dilakukan?

Jawab: Rutinitas saya yaitu laporan setiap hari ke Sektor tentang keberadaan

jamaah. Kemudian rapat dengan seluruh petugas, ketika datang ke Mekkah

persiapan apa saja yang perlu disiapkan dan tentang persiapan ke ARMUNA.

Karena kita menyatu, jika ada sesuatu apapun yang terjadi selalu klita

rapatkan, termasuk kepada ketua rombongan.

Narasumber,

Drs. H. Tutun HS, MA

Page 93: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

KUESIONER

“RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA KELOMPOK TERBANG 32

PROVINSI BANTEN TAHUN 2013”

Kepada Yth,

Bapak/Ibu Jamaah Haji Kloter 32

Di Tempat

Assalamu’alaikum Wr. Wb,

Sehubungan dengan diadakannya penelitian skripsi, maka saya selaku mahasiswi

di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Konsentrasi Manajemen Haji Dan Umroh

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, mengharapkan kesediaan kepada

Bapak/Ibu jamaah haji dapat meluangkan waktunya untuk mengisi angket ini.

Mengenai pernyataan yang saudara/i berikan akan dijamin kerahasiaannya dan

hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Atas waktu dan kesempatan yang

diberikan Bapak/Ibu jamaah haji untuk mengisi angket ini, saya ucapkan terima kasih.

Mohon maaf apabila ada hal-hal yang kurang berkenan, semoga hasil penelitian ini dapat

bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Petunjuk Pengisian Angket

1. Tulislah identitas anda pada tempat yang tersedia.

2. Bacalah pernyataan – pernyataan dalam angket di bawah ini secara teliti dan

cermat.

3. Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda yang sebenarnya,

dengan cara memberi tanda cek list ( ) pada kolom pilihan yang tersedia.

4. Jawablah sesuai dengan kenyataan yang ada, sehingga kesimpulan yang diambil

dari data ini bisa benar.

5. Periksa kembali daftar pernyataan, jangan sampai ada yang terlewatkan.

Keterangan :

SP : Sangat Puas

CP : Cukup Puas

P : Puas

TP : Tidak Puas

STP : Sangat Tidak Puas

Page 94: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

NO PERNYATAAN JAWABAN

SSS SS S TS STS

KUALITAS KERJA

1 Ketua kloter memiliki integritas yang tinggi dalam melayani permasalahan perhajian di kloter 32.

2 Ketua kloter 32 masih minim dalam pendekatan secara emosional terhadap jamaahnya, sehingga masih ada

jamaahnya yang kurang mendapatkan perhatian.

3 Ketua kloter 32 kurang jelas dalam menyampaikan informasi ketika berada di tanah suci,

sehingga terjadinya kesalahpahaman antar jamaah haji kloter 32.

4 Ketua kloter 32 jarang terjun langsung dalam penanganan permasalahan yang ada pada para jamaahnya.

5 Ketua kloter 32 jarang menegur jamaah haji yang kurang berdisiplin selama proses perhajian.

6 Ketua kloter berpengalaman dalam manasik haji.

7 Ketua kloter 32 kurang berpengalaman dalam mengatur jamaahnya.

8 Anda dapat menjalankan seluruh rangkaian ibadah haji dengan tenang.

KECEPATAN /KETEPATAN KERJA

9 Ketua kloter 32 memberikan informasi dengan tepat dan benar.

10 Ketua kloter 32 tanggap dalam setiap permasalahan.

11 Setiap ada informasi yang up to date dari Pemerintah Indonesia maupun Arab Saudi ketua kloter 32

langsung menyampaikannya kepada para jamaahnya melalui ketua rombongan.

12 Ketua kloter tanggap dalam setiap keadaan jamaah haji kelompoknya

13 Ketua kloter 32 adil terhadap seluruh jamaah hajinya.

14 Ketua kloter 32 bijak dalam mengambil keputusan.

15 Anda merasa nyaman selama proses haji berlangsung.

INISIATIF DALAM KERJA

Page 95: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

16 Jamaah haji kloter 32 Provinsi Banten kurang antusias kepada kinerja pelayanan ketua kloternya.

17 Ketua kloter 32 lebih memperhatikan kepentingan pribadinya dibandingkan kepentingan para jamaahnya.

18 Ketua kloter mengontrol jamaah hajinya ke kamar-kamar.

19 Ketua kloter memberikan taushiyah kepada jamaah hajinya

20 Ketua kloter 32 memberikan solusi disetiap permasalahan.

KEMAMPUAN KERJA

21 Ketua kloter 32 masih belum kompeten dalam melayani masalah jamaah hajinya.

22 Jamaah kloter 32 sulit untuk menyamakan persepsi informasi yang didapat karena masih kurang

validnya informasi yang diberikan ketua kloter satu dengan ketua kloter lainnya.

23 Terkadang ada informasi yang diberikan ketua kloter 32 yang masih membingungkan para jamaahnya.

24 Ketua kloter memandu anda dengan baik.

25 Ketua kloter menyelesaikan masalah dengan baik.

KOMUNIKASI

26 Anda mengenal baik ketua kloter 32.

27 Ketua kloter memberikan informasi dengan jelas.

28 Ketua kloter 32 ramah dan sopan terhadap jamaahnya.

29 Ketua kloter 32 masih pilih kasih dalam melayani jamaahnya.

30 Kurang adanya koordinasi antara ketua kloter 32 dengan petugas lainnya.

31 Ketua kloter 32 melakukan komunikasi dengan baik kepada para jamaahnya

32 Ketua kloter sering menyapa jamaah hajinya.

33

Ketua kloter 32 kurang peduli terhadap jamaahnya yang memiliki masalah selama berlangsungnya masa

haji.

Page 96: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

NO PERNYATAAN JAWABAN

SP P CP TP STP

PENGUASAAN MATERI MANASIK HAJI

1 Ketua kloter berpengalaman dalam perhajian

2 Ketua kloter menguasai materi manasik haji

3 Ketua kloter memberikan praktek manasik haji kepada jamaah

PELAYANAN INFORMASI DAN ADMINISTRASI

4 Petugas kloter memberikan pelayanan informasi yang up to date

5 Ketua kloter memberikan informasi dengan tepat dan jelas

6 Masih terdapat informasi yang membingungkan jamaah

7 Ketua kloter selalu mempertegas informasi dengan menempelkan kertas informasi di dinding hotel

8 Informasi mudah di dapat melalui ketua kloter dan ketua rombongan

9 Ketua kloter dan petugas lainnya tertib administrasi

PELAKSANAAN PROGRAM HAJI

10 Ketua kloter menyiapkan anggotanya untuk memandu dan melayani jamaahnya 24 jam

11 Menyediakan pos-pos untuk jamaah haji

12 Ketua kloter mengadakan rapat dan koordinasi antar petugas

13 Ketua kloter selalu mengadakan evaluasi di setiap ada kesempatan

14

Ketua kloter membagi tugas kepada anggotanya untuk mengontrol jamaah hajinya ke setiap kamar

dengan rutin

satu kali seminggu.

KEMAMPUAN KERJA

15 Ketua kloter selalu memberikan solusi di setiap permasalahan perhajian kloternya

16 Ketua kloter mampu bersosialisasi kepada seluruh jamaahnya

17 Ketua kloter terampil dalam memandu jamaah hajinya

Page 97: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH

18 Ketua kloter dapat mengurusi jamaah haji yang tanazul

19 Ketua kloter menyelesaikan masalah perhajian dengan baik

20 Ketua kloter mampu dalam membimbing ketua rombongan dan jamaahnya

KETEPATAN DAN KECEPATAN KERJA

21 Ketua kloter tanggap dalam setiap permasalahan

22 Ketua kloter tepat dalam memberikan solusi kepada kelompok hajinya

23 Ketua kloter cepat dalam menyelesaikan tugas-tugasnya

24 Ketua kloter bisa mengatur jadwal dengan tepat dan baik

25 Ketua kloter bijaksana dalam mengambil keputusan

INISIATIF KERJA

26 Ketua kloter memberikan tausiyah kepada jamaah hajinya

27 Ketua kloter mengontrol jamaah hajinya sambil mendengarkan kebutuhan jamaahnya

28 Ketua kloter lebih memperhatikan kepentingan jamaah daripada pribadi

29 Ketua kloter selalu memiliki strategi strategi di setiap keadaan perhajian

PENGETAHUAN DAN INTEGRITAS PELAKSANAAN BIMBINGAN

30 Ketua kloter cerdas dan mempunyai rasa tanggungjawab dalam membimbing jamaah

31 Ketua kloter mengutamakan fasilitas demi kenyamanan ibadah jamaah hajinya

32 Ketua kloter mengadakan bimbingan manasik haji bergilir untuk setiap rombongan di hotel

33 Solidaritas dan ketekunan ketua kloter menjadi kunci bagi jamaah

34 Anda merasa nyaman selama proses haji berlangsung

KOMUNIKASI KERJA

35 Ketua kloter ramah dan sopan terhadap jamaahnya.

36 Ketua kloter melakukan komunikasi dengan baik kepada para jamaahnya

37 Ketua kloter sering menyapa jamaah hajinya.

38

Ketua kloter kurang peduli terhadap jamaahnya yang memiliki masalah selama berlangsungnya

masa haji.

Page 98: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH
Page 99: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH
Page 100: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH
Page 101: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH
Page 102: RESPON JAMAAH HAJI TERHADAP KINERJA KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26772/1/DINIYATI... · KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH . FAKULTAS ILMU DAKWAH