Respirasi Manusia

14
Sistem Respirasi Manusia Reynaldo 10.2011.197 Jl. Mandala Tengah no. 25 Tomang [email protected] FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA 2012 I. Pendahuluan Pada kehidupan manusia hal terpenting adalah bernafas, tanpa nafas manusia tidak akan bisa bertahan. Pada pernafasan yang dilakukan manusia sangat membutuhkan oksigen sebagai zat yang dibutuhkan agar dapat bernafas dengan baik. Pernapasan (respirasi) adalah pengangkutan gas-gas ke dan dari sel-sel serta proses oksidasi biologi yang terjadi di dalam sel-sel dengan bantuan oksigen. Pengangkutan gas antara paru-paru, sel-sel serta jaringan-jaringan tubuh dicapai melalui aliran darah. Selama proses oksidasi biologi intraseluler, molekul- molekul nutrisi yang besar akan dipecah menjadi metabolit-metabolit yang lebih kecil dan terjadi pelepasan energy. Tujuan dari pembelajaran ini untuk mengetahu radang paru-paru dapat mengakibatkan terjadinya gangguan pada mekanisme pernapasan. Dalam makalah ini juga akan dibahas mengenai struktur mikroskopik dan makroskopik organ pernapasan, mekanisme penapasan dan juga gangguan dari system pernapasan. 1

description

ll

Transcript of Respirasi Manusia

Sistem Respirasi Manusia

Reynaldo

10.2011.197

Jl. Mandala Tengah no. 25 Tomang

[email protected] KEDOKTERAN UKRIDA 2012

I. Pendahuluan

Pada kehidupan manusia hal terpenting adalah bernafas, tanpa nafas manusia tidak akan bisa bertahan. Pada pernafasan yang dilakukan manusia sangat membutuhkan oksigen sebagai zat yang dibutuhkan agar dapat bernafas dengan baik. Pernapasan (respirasi) adalah pengangkutan gas-gas ke dan dari sel-sel serta proses oksidasi biologi yang terjadi di dalam sel-sel dengan bantuan oksigen. Pengangkutan gas antara paru-paru, sel-sel serta jaringan-jaringan tubuh dicapai melalui aliran darah. Selama proses oksidasi biologi intraseluler, molekul-molekul nutrisi yang besar akan dipecah menjadi metabolit-metabolit yang lebih kecil dan terjadi pelepasan energy.

Tujuan dari pembelajaran ini untuk mengetahu radang paru-paru dapat mengakibatkan terjadinya gangguan pada mekanisme pernapasan. Dalam makalah ini juga akan dibahas mengenai struktur mikroskopik dan makroskopik organ pernapasan, mekanisme penapasan dan juga gangguan dari system pernapasan.

Manfaat yang dapat diambil, bisa mengerti dan mempelajari lebih dalam organ pernasan manusia, seperti mekanisme, gangguan dan organ-organ pernapasan itu sendiri.

II. Isi

1. Istilah yang tidak diketahui.

Pneumonia: infeksi yang menyebabkan paru-paru meradang.1 Batuk

: reflek protektif yang disebabkan oleh iritasi pada percabangan trakheobronkhial.22. Rumusan Masalah

Keluhan batuk dan sesak napas.

Radang paru-paru

3. Analisis Masalah

4. Isi

Pernapasan sangat penting bagi makhluk hidup karena tanpa oksigen, aktivitas dalam tubuh tidak dapat berlangsung. Untuk menghasilkan system pernapasan yang sempurna, diperlukan organ-organ penunjang yang dikenal dengan alat-alat pernapasan. Berikut adalah alat-alat pernapasan tubuh manusia:1. Hidung

Merupakan pintu masuk pertama udara yang kita hirup. Udara masuk dan keluar system pernapasan melalui hidung, yang terbentuk dari dua tulang hidung dan beberapa kartilago. Terdapat dua pintu pada dasar hidung, atau nares eksternal yang dipisahkan oleh septum nasal di bagian tengahnya.2Lapisan mukosa hidung adalah sel epitel bersilia dengan sel goblet yang menghasilkan lendir. bakteri dan pertikel polusi udara akan terjebak dalam lendir. Udara yang melewati hidung dihangatkan dan dilembabkan.2Rongga nasal berhubungan dengan beberapa rongga lain yang terdapat dalam tulang tengkorak, yaitu sinus paranasal, yang fungsinya adalah untuk meringankan tulang tengkorak dan memberikan resonansi suara. Rongga ini berhubungan dengan ruang-ruang dalam tulang yaitu sinus frontalis, etmoidalis, sfenoidalis dan maksilaris.3 Rongga ini berhubungan dengan rongga nasal melalui saluran kecil yang juga dilapisi oleh membrane mukosa. Karena saluran ini sempit, maka ia akan mudah tersumbat, lendir dan cairan lainnya menjadi terperangkap dan menumpuk dalam sinus yang tersumbat, menimbulkan tekanan yang terasa sangat nyeri. Kondisi ini disebut sinusitis.22. Faring

Faring atau tenggorokan adlaah tuba musukular yang terletak di posterior rongga nasal dan oral dan di anterior vertebra sevikalis. Faring dapat dibagi menjadi tiga segmen, setiap segmen dilanjutkan oleh segmen lainnya: Nasofaring merupakan bagian paling atas, letaknya di belakang rongga nasal. Nasofaring berhubungan dengan nares internal dan ostium ke kedua tuba auditorius, yang memanjang ke telinga tengah. Adenoid atau tonsil faringeal terletak pada dinding posterior nasofaring, yaitu nodulus limfe yang mengandung makrofag. Nasofaring adalah saluran yang hanya dilalui oleh udara, tetapi bagian faring lainnya dapat dilalui baik oleh udara maupun makanan, namun tidak untuk keduanya pada saat bersamaan.2 Orofaring terletak di bagian belakang mulut; mukosa orofaring adalah epitel skuamosa bertingkat, dilanjutkan dengan epitel yang terdapat pada rongga mulut. Pada dinding lateralnya terdapat tonsil palatin yang juga nodulus limfe.2 Laringofaring, merupakan bagian inferior dari faring. Laringofaring membuka kearah anterior ke dalam laring dan ke arah posterior ke dalam esophagus. Kontraksi dinding muskular orofaring dan laringofaring merupakan bagian dari reflex menelan.2

3. Laring

Sering disebut kotak suara, nama yang menunjukkan salah satu fungsinya, yaitu berbicara adalah saluran pendek yang menghubungkan faring dengan trakea. Laring memungkinkan udara mengalir di dalam struktur ini, dan mencegah benda padat agar tidak masuk ke dalam trakea. Laring menjadi tempat pita suara, dengan demikian laring menjadi sarana pembentukan suara. Dinding laring terutama dibentuk oleh tulang rawan (kartilago) dan bagian dalamnya dilapisi oleh membrane mukosa bersilia. Kartilago laring terdiri atas sembilang buah yang tersusun sedemikian rupa sehingga membentuk struktur kotak dan satu sama lainnya dihubungkan oleh ligament. Kartilago laring yang terbesar adalah kartilago tiroid, yang teraba pada permukaan anterior leher. (pada pria kartilago ini membesar yang disebut Adams apple atau buah jakun).2Epiglotis atau katilago epiglotik adalah kartilago yang laping atas, bentuknya seperti lidah dan keseluruhannya dilapisi oleh membrane mukosa. Selama menelan, laring bergerak ke atas dan epiglottis tertekan ke bawah menutup glottis. Gerakan ini mencegah masuknya makan atau cairan ke dalam laring.24. Trakhea

Pipa udara atau trakea adalah saluran udara tubular yang mempunyai panjang sekitar 10-13cm dengan lebar sekitar 2,5cm. Trakea terletak di depan esophagus dan palpasi teraba sebagai struktur yang keras, kaku tepat di permukaan anterior leher. Trakea memanjang dari laring kearah bawah ke dalam rongga toraks tempatnya terbagi menjadi bronchi kanan dan kiri.2Dinding trakea disangga oleh cincin-cincin kartilago, otot polos, dan serat elastic. Cincin kartilago ini berujung terbuka yang menghadap belakang seperti huruf C yang banyaknya sekitar 16-20 buah. Ujung terbuka dari cincin ini dihubungkan oleh otot polos dan jaringan ikat, memungkinkan pelebaran esophagus ketika makanan ditelan. Cincin kartilago memberikan bentuk kaku pada trakea, mencegahnya agar tidak kolaps dan menutup jalan udara.2Bagian dalam trakea dilapisi oleh membrane mukosa bersilia. Lapisan mukosa ini banyak mengandung sel yang menyekresi lendir disebut PSCC, pseudostratified ciliated columnar. Silia pada trakea menyapu ke arah atas mengarah ke faring. Ketika mencapai faring, mukus biasanya tertelan atau dikeluarkan sebagai sputum.25. Bronchial dan Alveoli

Ujung distal trakea membagi menjadi bronchi primer kanan dan kiri yang terletak di dalam rongga dada. Di dalam paru-paru, masing-masing bronchus primer sedikit memanjang dari trakea kearah paru membentuk cabang menjadi bronkus sekunder, cabang bronkus kiri mempunyai sudut yang lebih tajam dibanding dengan cabang bronkus kanan.2

Pada dinding brokiolus tidak terdapat kartilago. Bronkiolus yang paling kecil berakhir dalam kumpulan alveoli(kantung udara di dalam paru-paru).2Unit fungsi paru atau alveoli berjumlah sekitar 300-500 juta di dalam paru-paru pada rata-rata orang dewasa. Fungsinya adalah sebagai satu-satunya tempat pertukaran gas antara lingkungan esternal dan aliran darah.2Setiap alveolus terdiri atas ruang udara mikroskopik yang dikelilingi oleh dinding yang tipis, yang memisahkan satu alveolus dengan alveolus lainnya, dari kepiler didekatnya. Dinding ini terdiri dari satu lapis epitel skuamosa. Diantara sel epitel terdapat sel-sel khusus yang menyekresi lapisan molekul lipid seperti deterjen yang disebut surfaktan. Surfaktan normalnya melapisi permukaan dalam dinding alveolar, bersamaan dengan selapis tipis cairan encer. Cairan ini dibutuhkan untuk menjaga agar permukaan alveolar tetap lembab, yang penting untuk terjadinya difusi gas melalui dinding alveolar.26. Paru-paru

Terletak di kedua sisi jantung di dalam rongga dada dan dikelilingi serta dilindungi oleh sangkar iga. Bagian dasar setiap paru terletak di atas diafragma, bagian apex paru (ujung superior) terletak setinggi klavikula. Pada permukaan tengah dari setiap paru terdapat identasi yang disebut hilus, tempat bronkus primer dan masuknya arteri serta vena pulmonary ke dalam paru. Fungsi paru-paru adalah tempat terjadinya pertukaran gas antara udara atmosfir dan udara dalam aliran darah.2Paru kanan terdiri dari 3 lobus dan lebih besar dari kiri yang hanya terdiri dari dua lobus. Palisan yang membatasi antara lobus disebut fisura.

Dua lapis membrane serosa mengelilingi setiap paru dan disebut sebagai pleura. Lapisan terluar disebut pleura parietal yang melapisi dinding dada dan mediastinum. Lapisan dalamnya disebut pleura visceral yang mengelilingi paru dan dengan kuat melekat pada permukaan luarnya. Rongga pleura ini mengandung cairan yang dihasilkan oleh sel-sel serosa di dalam pleura. Cairan pleura melicinkan permukaa kedua membrane pleura untuk mengurangi gesekan ketika paru-paru mengembang dan berkontraksi selama bernapas. Jika cairan yang dihasilkan berkurang atau membrane pleura membengkak, akan terjadi suatu kondisi yang disebut pleurisy dan terasa sangat nyeri karena membrane pleura saling bergesekan satu sama lain ketika bernapas.27. ToraksRongga toraks teridiri atas rongga pleura kanan dan kiri dan bagian tengah yang disebut mediastinum. Jaringan fibrosa membentuk dinding sekekliling mediastinum, yang secara sempurna memisahkannya dari rongga pleura kanan, dimana terletak paru kanan dan dari rongga pleura kiri, yang merupakan tempat dari paru kiri. Satu-satunya organ dalam rongga toraks yang tidak terletak di dalam mediastinum adalah paru-paru.2Toraks mempunyai peranan penting dalam pernapasan. Karena bentuk elips dari tulang rusuk dan sudut perlekatannya ke tulang belakang, torak menjadi lebih besar ketika dada dibusungkan dan menjadi lebih kecil ketika dikempiskan. Bahkan perubahan yang lebih besar lagi terjadi ketika diafragma berkontraksi dan relaksasi. Saat diafragma berkontraksi, diafragma akan mendatar keluar dan dengan demikian menarik dasar rongga toraks kearah bawah sehingga memperbesar volume toraks.2 Ketika diafragma rileks, diafragma kembali ke bantuk awalnya yang seperti kubah sehingga memperkecil volume rongga toraks. Perubahan dalam ukuran toraks inilah yang memungkinkan proses inspirasi dan ekspirasi.2Mekanisme PernapasanUntuk inspirasi, tekanan paru harus dibawah tekanan atmosfir eksternal (negatif), untuk ekspirasi, sebaliknya positif. Gradien tekanan ini dibentuk saat volume paru meningkat pada inspirasi (gerakan elevasi)dan ekspirasi (depresi) oleh diafragma dan tulang iga. Otot yang bekerja saat inspirasi yaitu m. skaleneus dan m. interkostalis eksternus dan otot tambahan lainnya. Sedang pada respirasi dibantu oleh kontraksi otot abdominal, yang meningkatkan tekanan tekanan intra-abdominal, mendorong diafragma relaksasi ke arah rongga dada, dan kontraksi m. interkostalis internus.4Proses Bernapas

Udara yang dihirup mengandung oksigen dan gas-gas lain. Dari hidung, udara masuk ke tenggorokan, kemudian ke dalam paru-paru. Lalu, udara mengalir sampai ke alveoli yang merupakan ujung dari saluran. 5Oksigen yang terkandung dalam alveolus bertukar dengan karbondioksida yang terkandung dalam darah yang ada di pembuluh darah alveolus melalu proses difusi. Dalam darah, oksigen diikat oleh hemoglobin. Selanjutnya, darah yang telah mengandung oksigen mengalir ke seluruh tubuh.5Oksigen diperlukan untuk proses respirasi sel-sel tubuh. Gas karbondioksida yang dihasilkan selama proses respirasi sel tubuh akan ditukar dengan oksigen. Selanjutnya, darah mengangkut karbondioksida untuk dikembalikan ke alveolus paru-paru dan akan dikeluarkan ke udara melalui hidung saat mengeluarkan napas.5Transpor Gas dalam DarahSebagian besar oksigen yang diangkut dalam darah berikatan dengan hemoglobin. Ikatan oksigen-hemoglobin dibentuk dalam paru-paru dimana PO2 tinggi. Ikatan ini relative tidak stabil, dan ketika darah melewati jaringan dengan PO2 rendah, ikatan tersebut pecah, dan oksigen dilepaskan ke dalam jaringan. Makin rendah konsentrasi oksigen dalam jaringan, makin banyak oksigen hemoglobin yang akan dilepaskan. Faktor lain yang meningkatkan pelepasan oksigen dari hemoglobin adalah PCO2 yang tinggi(pH rendah) dan suhu yang tinggi.2Transport karbondioksida (CO2) sedikit lebih rumit. Lebih dari dua pertiga CO2 yang diangkut oleh darah terbawa dalam bentuk ion bikarbonat (HCO3-). Ketika CO2 larut dalam air, sebagian molekul CO2 berasosiasi dengan H2O membentuk asam karbonat (H2CO3). Ketika terbentuk, sebagian dari molekul H2CO3 berdisosiasi membentuk ion-ion H+ dan bikarbonat (HCO3-). Proses ini dikatalis oleh enzim karbonat anhydrase yang terdapat dalam sel-sel darah merah.2

Gangguan Sistem RespirasiPneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Terjadinya pneumonia pada anak sering kali bersamaan dengan proses infeksi akut pada bronkus (biasa disebut broncho pneumonia). Pneumonia berat ditandai dengan adanya batuk atau kesukaran bernapas, napas sesak atau penarikan dinding dada sebelah bawah ke dalam pada anak usia 2 bulan sampai kurang dari 5 tahun.1Gangguan keseimbangan asam basa Asidosis respiratorik Frekuensi pernapasan menurun sehingga terjadi penumpukan CO2 dalam cairan tubuh. Kelebihan CO2 ini mengakibatkan pembentukan ion hydrogen lebih banyak dan menurunkan pH. Penyebabnya antara lain adalah pneumonia dan emfisema atau asma berat.2 Alkalosis respiratorik

Frekuensi pernapasan meningkat dan CO2 diembuskan sangat cepat. Mengakibatkan pembentukan ion hydrogen menurun dan meningkatkan pH.2 Asidosis metabolic Disebabkan oleh diabetes yang tidak diobati (ketoasidosis), penyakit ginjal, atau diare hebat. Meningkatkan frekuensi pernapasan dan menghembuskan lebih banyak CO2 sehingga menurunkan pembentukan ion H+, yang selanjutnya meningkatkan pH ke batas normalnya.2 Alkalosis metabolicDisebabkan oleh penggunaan obat-obatan alkalin yang berlebihan seperti yang digunaka untuk menghilangkan gangguan asam lambung.2KesimpulanRadang paru-paru atau pneumonia dapat mengakibatkan terjadinya gangguan pada system pernapasan. Hal ini sesuai dengan hipotesis dan dapat diterima.

Daftar Pustaka1. Misnadiarly. Penyakit Infeksi Saluran Napas Pneumonia. Jakarta; Pustaka Obor Populer: 2008.h.11.14.2. Asih N, Effendy C. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta; Buku Kedokteran EGC: 2002.h.3-9.16-8.22-4.29.

3. Bloom, Fawcett. Buku Ajar Histologi. Edisi ke-12. Jakarta; Buku Kedokteran EGC: 2002.h.631.4. Silbernagl, Stefan. Teks dan Atlas Berwarna Patofisiologi. Jakarta; Buku Kedokteran EGC: 2000.5. Suryo, Joko. Sistem Pernapasan. Yogyakarta; B First: 2010.h.9-10.PAGE 9