Respirasi

17
Sistem Respirasi Bagian Atas _______________________________________________________________ ____________ Pendahuluan Dalam mempertahankan kelangsungan hidup manusia melakukan pernapasan. Pernafasan secara awam adalah proses dimana makhluk hidup mengambil O 2 untuk bertahan hidup. Sedangkan arti pernafasan secara biologis adalah proses mobilisasi energi yang dilakukan makhluk hidup melalui pemecahan senyawa berenergi tinggi untuk digunakan dalam menjalankan fungsi hidup. Pernapasan merupakan gerakan otomatis yang dikendalikan di dalam batang otak dan diperantarai oleh otot-otot pernapasan.Pernapasan dibagi menjadi dua jenis yaitu pernapasan seluler dan pernapasan mekanik.Dalam bernapas dimana terdapat inspirasi dan ekspirasi. Pada saat inspirasi maka dinding diafragma datar, sedangkan pada saat ekspirasi maka dinding diafragma berbentuk seperti kubah. 1 Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke lingkungan. Manusia butuh suplai O 2 secara terus-menerus untuk proses respirasi sel dan mengeluarkan CO 2 sebagai limbah dari hasil respirasi sel tersebut. Banyak struktur yang terlibat dalam proses respirasi.Sistem pernapasan atau respirasiitu sendiri adalah suatu sistem yang kompleks tempat terjadinya pertukaran antara gas CO 2 dan O 2 dari udara luar dan kapiler paru yang akan diteruskan oleh darah bersirkulasi dari dan ke dalam tubuh manusia. 1,2

description

makalah respirasi

Transcript of Respirasi

Sistem Respirasi Bagian Atas___________________________________________________________________________

Pendahuluan

Dalam mempertahankan kelangsungan hidup manusia melakukan pernapasan. Pernafasan secara awam adalah proses dimana makhluk hidup mengambil O2 untuk bertahan hidup. Sedangkan arti pernafasan secara biologis adalah proses mobilisasi energi yang dilakukan makhluk hidup melalui pemecahan senyawa berenergi tinggi untuk digunakan dalam menjalankan fungsi hidup.Pernapasan merupakan gerakan otomatis yang dikendalikan di dalam batang otak dan diperantarai oleh otot-otot pernapasan.Pernapasan dibagi menjadi dua jenis yaitu pernapasan seluler dan pernapasan mekanik.Dalam bernapas dimana terdapat inspirasi dan ekspirasi. Pada saat inspirasi maka dinding diafragma datar, sedangkan pada saat ekspirasi maka dinding diafragma berbentuk seperti kubah.1Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke lingkungan.Manusia butuh suplai O2 secara terus-menerus untuk proses respirasi sel dan mengeluarkan CO2 sebagai limbah dari hasil respirasi sel tersebut. Banyak struktur yang terlibat dalam proses respirasi.Sistem pernapasan atau respirasiitu sendiri adalah suatu sistem yang kompleks tempat terjadinya pertukaran antara gas CO2 dan O2 dari udara luar dan kapiler paru yang akan diteruskan oleh darah bersirkulasi dari dan ke dalam tubuh manusia.1,2

Tujuan respirasi iniadalah untuk memperoleh O2 dari atmosfer yang nantinya disalurkan ke seluruh tubuh dan jaringan untuk melakukan proses metabolisme. Proses metabolisme ini akan menghasilkan CO2 yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Akibatnya tubuh harus melakukan penyesuaian dengan menyeimbangkan kadar asam-basa.1,2 Pada makalah ini akan dibahas mengenai sistem respirasi namun dikhususkan pada saluran pernapasan atas yang terdiri atas hidung, faring dan laring. Ruang lingkup pembahasannya mencakup jaringan penyusun masing-masing organ saluran pernapasan tersebut, dan dan struktur anatomisnya.Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah agar mahasiswa dapat mengerti dan mengetahui struktur sistem saluran pernapasan bagian atas. Disamping melihat fungsi bagian-bagian pernapasan yang terlibat dalam mekanisme pernapasan. Juga memahami mekanisme pernapasan manusia.PembahasanSkenario 5Seorang anak berusia 25 tahun dating berobat dengan keluhan batuk, serak dan sakit saat menelan. Setelah dilakukan pemeriksaan, anak tersebut didiagnosa menderita radang pada pharynx.PemasalahanHidung

Hidung adalah bagian yang paling menonjol di wajah, yang berfungsi menghirup udara pernafasan, menyaring udara,menghangatkan udara pernafasan, juga berperan dalam resonansi suara.

Rongga hidung (cavum nasi) memiliki sepasang lubang didepan untuk masuk udara, disebut nares; dan sepasang lubang di belakang untuk menyalurkan udara yang dihirup masuk ke tenggorokan, disebut choanae. Rongga hisung sepasang kiri kanan, dibatasi di tengan oleh sekat yang dibina atas tulang rawan dan tulang.3,4Dinding rongga ditunjang oleh tulang rawan dan tulang. Lantai, di depan terdiri dari tulang langit-langit, di belakang berupa langit-langit lunak. Atap juga ditunjang oleh tulang rawan sebagian dan sebagian lagi oleh tulang. Dari tiap dinding ada tiga tonjolan tulang ke rongga hidung, disebut conchae.5Rongga hidung dibagi atas 4 daerah :

1. Vestibula.

2. Atrium.

3. Daerah pembauan.

4. Daerah pernapasan.

Vestibula adalah bagian depan rongga, atrium adalah bagian tengah. Daerah pembauan berada pada conchae yang atas, sedangkan daerah pernapasan terletak pada dua conchae yang bawah.5

Rongga hidung dilapisi oleh tunica mukosa. Kecuali di bagian depan vestibula sampai ke nares. Di sini dilapisi oleh kulit yang strukturnya sama dengan kulit wajah. Epidermis dibina atas jaringan epitel berlapis menanduk, ada bulu, kelenjar minyak bulu, dan kelenjar peluh. Pada vestibula itu ada bulu yang keras, disebut vibrissae.7Tunica mukosa sendiri dibina atas jaringan epitel berlapis semu bersilia. Di daerah pembauan epitel bersilia itu memiliki struktur dan fungsi khusus, yaitu sabagai indera bau. Diantara sel epitel batang bersilia tersebar banyak sel goblet. Pada lamina propria banyak terdapat simpul vena, simpul limfa dan kelenjar lendir. Tak ada bulu, kelenjar minyak bulu maupun kelenjar peluh. Kelenjar lendir itu di sebut kelenjar Bowman. Tunica mukosa melekat ketat ke periosteum atau perichondrium di bawahnya.7Sekeliling rongga hidung ada empat rongga berisi udara yang berhubungan dengannya, disebut sinus paranasal. Keempat sinus itu berada pada tulang-tulang berikut : 1). Frontal; 2). Maxilla; 3). Ethmoid; 4) sphenoid. Sinus dilapisi oleh tunica mucosa juga, seperti yang melapisi rongga hidung. Hanya saja lebih tipis dan sel-selnya lebih kecil-kecil serta sedikit mengandung kelenjar lendir. Lamina propria tidak terliahat dengan jelas.3,4Faring

Faring adalah ruangan dibelakang kavum nasi, yang menghubungkan traktus digestivus dan traktus respiratorius. Faring adalah sebuah pipa musculo membranosa, membentang dari basis cranii sampai setinggi vertebra cervical 6 atau tepi bawah cartilago cricoidea. Sebelah distal berbatasan dengan oesophagus , di dorsal dan lateral dikelilingi jaringan longgar yang mengisi spatium peripharyngeale dan ventral berhubungan dengan rongga hidung , rongga mulut dan larynx. Dinding faring tersusun oleh otot lurik yang bertindak secara otomatis. Otot yang penting dibagian faring adalah otot sfingter yang bertanggung jawab dalam proses menelan. Sfingter akan menutup kerongkongan ketika kita inspirasi dan akan menutup tenggorokan ketika kita menelan makanan.4Faring dapat terbagi menjadi tiga bagian :

Nasofaring

Nasofaring merupakan faring yang terletak dibelakang hidung mulai dari dasar tenggorokan hingga dasar anak tekak atau uvula. Bagian depan menyambung terus dengan dengan lubang hidung belakang. Dibagian belakang terdapat satu kumpulan jaringan limfa yang dikenal dengan jaringan adenoid. Pada dinding samping faring terdapat dua lubang untuk saluran eustachius yang menghubungkan nasofaring dengan telinga bagian tengah.3Orofaring

Orofaring merupakan faring yang terletak dibelakang rongga mulut, yaitu dari uvula hingga epiglotis. Meskipun orofaring memungkinkan udara beredar di dalamnya, struktur ini sebenarnya merupakan bagian dari sistem pencernaan. Pada dinding sampingnya terdapat tonsil; setiap tonsil terletak diantara selaput mulut depan dan belakang.3Laringo faring

Laringo faring terletak dibagian belakang orofaring diruas vertebra servikal keenam. Laringo faring merupakan saluran terakhir dari saluran pernapasan atas.3Struktur mikroskopis faring adalah seperti berikut.

Nasofarings

(a) Epitel bertingkat torak bersilia bersel goblet.

(b) Pada lamina propria terdapat kelenjar campur.

(c) Pada bagian posterior terdapat jaringan limfoid yang membentuk tonsila faringea.

(d) Terdapat muara dari saluran yang menghubungkan rongga hidung dan telinga tengah disebut osteum faringeum tuba auditiva.

(e) Sekelilingnya banyak kelompok jaringan limfoid disebut tonsila tuba.Orofarings

(a) Epitel berlapis gepeng.

(b) Terletak di belakang rongga mulut dan permukaan belakang lidah.

(c) Orofaring akan dilanjutkan ke bagian atas menjadi epitel mulut dan ke bawah ke epitel oesophagus.Laringofarings(a) Epitel bervariasi, sebagian besar merupakan Epitel Berlapis Gepeng Tanpa Lapisan Tanduk.

(b) Terletak di belakang larings.LaringLaring merupakan saluran udara yang bersifat sphincer dan juga organ pembentuk suara, membentang antara lidah sampai trachea atau pada laki-laki dewasa setinggi vertebra cervical 3 sampai 6, tetapi sedikit lebih tinggi pada anak dan perempuan dewasa. Laring berada di antara pembuluh-pembuluh besar leher dan di sebelah ventral tertutup oleh kulit, fascia-fascia dan otot-otot depressor lidah. Ke arah atas laring terbuka ke dalam laryngoparing, dinding posterior laring menjadi dinding anterior laryingoparing. Ke arah bawah, laring di lanjutkan sebagai trachea.3,4Pada laring, terdapat dua pasang lipatan lateral membagi rongga laring tersebut yaitu pasangan bagian atas yang disebut lipatan ventrikular (pita suara palsu), tidak berfungsi pada produksi suara, dan lipatan vocalis yang merupakan pita suara sejati. Pita suara sejati melekat pada tulang rawan thyroid dan kartilago cricoid, serta aritenoid. Pembuka diantara pita ini adalah glotis. Saat bernapas, pita suara terabduksi (tertarik membuka) oleh otot laring, dan glotis membentuk triangular. Saat menelan, pita suara teraduksi (tertarik menutup) dan glotis membentuk celah sempit. Dengan demikian, kontraksi otot rangka mengatur ukuran pembukaan glotis dan derajat ketegangan pita suara yang diperlukan untuk produksi suara.3,4PernapasanPada paru terdapat daya recoil dan compliance dimana ini yang mengatur elastisitas jaringan paru.Daya recoil adalah kemampuan paru untuk kembali ke bentuk semula sesudah diregangkan.Sedangkan compliance merupakan kemudahan jaringan paru untuk diregang dimana terdapat hubungan antara volume paru dengan perubahan tekanan intrapulmo.Terdapat faktor yang mempengaruhi compliance, yaitu (1) volume paru saat pengukuran, (2) perubahan elastistas jaringan paru, (3) tahanan jalan nafas, dan (4) tegangan permukaan alveol.Tegangan permukaan yang rendah ketika alveolus mengecil disebabkan oleh surfaktan (suatu lemak yang menurunkan tegangan permukaan) dalam cairan yang melapisi alveolus. Jika tegangan permukaan tersebut tidak dipertahankan rendah saat alveolus mengecil selama ekspirasi, alveolus akan kolaps. Selain itu, surfaktan berfungsi membantu mencegah tejadinya adema paru, dimana jika tidak terdapat surfaktan, tegangan permukaan alveol yang tidak dilawan akan menimbulkan tekanan sebesar 20 mmHg yang menimbulkan transudasi cairan dari darah ke dalam alveolus.8Pertukaran gas oksigen terus menerus berdifusi keluar dari udara dalam alveolus ke dalam aliran darah, dan CO2 terus menerus berdifusi dari darah ke dalam alveolus.Pada keadaan seimbang, udara inspirasi bercampur dengan udara alveolus, menggantikan O2 yang telah masuk ke dalam darah dan mengencerkan CO2 yang telah dimasuki alveoli. Kandungan O2 udara alveolus akan menurun dan kandungan CO2-nya meningkat sampai inspirasi berikutnya.

Gas berdifusi dari alveoli ke dalam darah kapiler paru atau sebaliknya melintasi membran alveolus-kapiler tipis yang dibentuk oleh epitel paru, endotel kapiler, dan membran basalis yang menyatu. Proses difusi diawali dari O2 alveol mendifusikan ke darah kapiler, CO2 darah kapiler mendifusi ke alveol. Pada keadaan istirahat, nilai normal kapasitas difusi CO sekitar 25 mL/menit/mmHg.Nilai ini meningkat tiga kali selama aktivitas fisik akibat dilatasi kapiler dan peningkatan jumlah kapiler yang aktif.Tekanan O2 (PO2) udara alveolus normal adalah 100 mmHG dan PO2 darah yang memasuki kapiler paru adalah 40 mmHg. Seperti halnya CO, kapasitas difusi O2 pada keadaan istirahat adalah 25 mL/menit/mmHg, dan PO2 dalam darah meningkat sampai 97 mmHg, yaitu nilai yang sedikit lebih rendah daripada PO2 alveolus. Nilai ini berkurang menjadi 95 mmHg di dalam aorta akibat adanya pirau fisiologis.Kapasitas difusi O2 meningkat mencapai 65 mL/menit/mmHg selama aktivitas fisik dan menurun pada penyakit seperti sarkoidosis dan keracunan berilium yang menimbulkan fibrosis dinding alveolus (yaitu kekakuan dan pembentukan jaringan parut recoil jaringan paru dan dinding dada). PO2 darah vena adalah 46 mmHg, sedangkan di udara alveolus adalah 40 mmHg sehingga CO2 berdifusi dari darah ke dalam alveoli sesuai selisih tekanan tersebut. PO2 darah yang meninggalkan paru adalah 40 mmHg. CO2 mampu menembus semua membran biologis dengan mudah dan kapasitas difusi paru untuk CO2 jauh lebih besar dibandingkan O2.8Mekanisme pernapasan

Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur sekalipun, hal ini karena sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom atau tak sadar.

Pernafasan dibagi menjadi 2 berdasarkan bagian yang digunakan yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Sedangkan pernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada.4,8

Pernafasan ada 2 jika berdasarkan mekanismenya yaitu, inspirasi dan ekspirasi.Inspirasi adalah saat kontraksi m. intercostalis externus, m. levator costae, m. serratus posterior superior, m. Intercartilagineus (dibantu oleh m. scalenus, m. Sternocleidomastoideus, m. pectoralis mayor et minor, m. latissimus dorsi, m. serrarus anterior) menyebabkan os. costa terangkat dengan poros di sendi costovertebra. Lalu dilanjutkan dengan otot-otot diafragma yang berkontraksi dan turun ke arah caudal serta mendatar, sehingga rongga dada menjadi membesar. Udara luar pun masuk karena tekanan dalam rongga dada yang membesar menjadi lebih rendah dari tekanan di luar.8Ekspirasi adalah suatu proses pasif karena terjadi akibat penciutan elastic paru saat otot-otot inspirasi melemas tanpa memerlukan kontraksi otot atau pengeluaran energi. Sebaliknya inspirasi selalu aktif karena hanya ditimbulkan oleh kontraksi otot-otot inspirasi dan menggunakan energi.Untuk mengosongkan paru secara sempurna dan lebih cepat daripada saat bernapas tenang, ekspirasi dapat menjadi aktif. Sewaktu kontraksi aktif otot-otot ekspirasi semakin mengurangi volume rongga toraks, volume paru juga semakin berkurang karena paru tidak harus teregang banyak untuk mengisi volume rongga toraks yang lebih kecil yaitu paru diperbolehkan menciut lebih kecil.8Udara cenderung bergerak dari daerah dengan tekanan tinggi ke daerah dengan tekanan rendah. Yaitu menuruni gradien tekanan. Udara mengalir masuk dan keluar paru selama tindakan bernapas karena berpindah mengikuti gradien tekanan antara alveolus dan atmosfer yang berbalik arah secara bergantian dan ditimbulkan oleh aktivitas siklik otot pernapasan . terdapat tiga tekanan yang berperan penting dalam ventilasi.91. Tekanan atmosfer ( barometrik )

Adalah tekanan yang ditimbulkan oleh berat udara di atmosfer pada benda di permukaan bumi. Pada ketinggian permukaan laut tekanan sama dengan 760mm Hg . tekanan atmosfer berkurang seiring dengan penambahan ketinggian di atas permukaan laut karena lapisan lapisan udara di atas permukaan bumi juga semakin meipis. Pada setiap ketinggian terjadi perubahan minor tekanan atmosfer karena perubahan kondisi cuaca (yaitu tekanan barometrik naik dan turun).92. Tekanan intra alveolus

Yang juga dikenal sebagai tekanan intraparu adalah tekanan di dalam alveolus karena alveolus berhubungan dengan atmosfer melalui saluran napas penghantar, udara cepat mengalir menuruni gradien tekanannya setiap tekanan intra alveolus berbeda dengan tekanan atmosfer, udara terus mengalir sampai kedua tekanan itu seimbang (equilibrium).93. Tekanan intra pleura

Adalah tekanan di dalam kantung pleura . tekanan ini yang juga dikenal sebagai tekanan intrathoraks ,adalah tekanan yang ditimbulkan diluar paru di dalam rongga thoraks. Tekanan intrapleura biasanya lebih rendah daripada tekanan atmosfer ,rerata 756mmHg saat istirahat. Seperti tekanan darah yang dicatat dengan menggunakan tekanan atmosfer sebagai titik referensi (yaitu tekanan darah sistolik 120mmHg adalah 120 mm Hg lebih besar daripada tekanan atmosfer 760 mmHg atau dalam kenyataan 880mm Hg). 756mmHg biasanya disebut sebagai tekanan -4mmhg namun sebenarnya tidak ada tekanan negatif absolut. Tekanan -44mm Hg menjadi negatif karena dibandingkan dengan tekanan atmosfer normal sebesar 760mmHg.9Tranport gas dalam darahPertukaran dan transpor O2 dan CO2

Gas yang kita hirup sehari-hari terdiri dari O2, CO2, dan N2. Gas ini masuk ke dalam darah secara difusi melalui alveolus. Kecepatan proses difusi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:

a. Perbedaan tekanan antara alveolus dan darah

b. Luas penampang lintang antara alveolus dan darah

c. Panjang jarak yang harus ditembus molekul-molekul gas

d. Daya larut gasTransport O2Sistem pengangkutan O2 di tubuh terdiri atas paru dan sistem kardiovaskular.Pengangkutan O2 menuju jaringan tertentu bergantung pada jumlah O2 yang masuk ke dalam paru, adanya pertukaran gas di paru yang adekuat, aliran darah yang menuju jaringan, dan kapasitas darah untuk mengangkut O2.Aliran darah bergantung pada derajat kontriksi jalinan vaskular di jaringan serta curah jantung. Jumlah O2 di dalam darah ditentukan oleh jumlah O2 yang larut, jumlah hemoglobin dalam darah, dan afinitas terhadap O2.8Dinamika reaksi hemoglobin dengan O2 menjadikannya sebagai pembawa O2 yang sangat tepat. Hemoglobin adalah protein yang terbentuk dari empat subunit, masing-masing mengandung gugus hem (heme) yang melekat pada sebuah rantai polipeptida. Pada orang dewasa normal, sebagaian besar molekul hemoglobin mengandung dua rantai dan dua rantai . Hem adalah suatu kompleks yang dibentuk dari satu porfirin dan satu atom besi fero.Masing-masing dari keempat atom besi dapat mengikat satu molekul O2 secara reversibel.Atom besi tetap berada dalam bentuk fero sehingga reaksi pengikat O2 merupakan suatu reaksi oksigenasi, bukan reaksi oksidasi.Rekasi pengikatan hemoglobin dengan O2 lazim ditulis sebagai Hb + O2 HbO2.Karena setiap molekul hemoglobin mengandung empat unit Hb. Struktur kuartener hemoglobin menentukan afinitasnya terhadap O2.Pada deoksihemoglobin, unit globin terikat erat dalam konfigurasi tense yang menurunkan afinitas molekul terhadap O2.Saat O2 pertama kali terikat, ikatan yang menahan unit globin terlepas sehingga terbentuk konfigurasi relax, yang memaparkan lebih banyak tempat pengikatan O2.8Transport CO2

Daya larut CO2 lebih besar daripada O2, tiap 100 ml darah hanya dapat membebaskan 0,3 C02 dalam bentuk terlarut. CO2 dapat diangkut dalam sel darah merah dan plasma. Bentuk pengakutan CO2sebagai berikut :

1. CO2 yang larut dalam plasma (4-6%), walaupun jumlahnya sedikit tetapi tetap saja penting.

2. Asam karbonat H2CO3 (1-4%), secara fisis sedikit tetapi juga penting.

3. Ikatan karbamino (20%)a. Efek Haldane : pengikatan O2 pada Hb akan mengusir CO2 (pelepasan CO2 dari ikatannya sebagai karbamino Hb). Efek Haldane merupakan akbiat dari oksi-Hb lebih asam daripada reduced Hb, dimana oxygenisasi Hb (menjadi HbO2) meningkatkan pelepasan proton H+ dari mol Hb. Diusirnya CO2 dari darah setelah oxygenasi Hb diakibatkan oleh meningkatnya H+ yang kemudian berikatan dengan HCO3- membentuk H2CO3 yang oleh Carbonic Anhidrase (CA) dipecah menjadi CO2 + H2O.b. Pembentukan karbamino Hb dipengaruhi oleh derajat saturasi Hb dan tidak dipengaruhi oleh PCO2.

c. Transport CO2 dalam bentuk ikatan karbamino sebenarnya hanya menduduki 10% tapi efek Haldane meningkatkan transport CO2 hingga dua kali lipat.

4. Ion bikarbonat dalam plasma (70%)

a. CO2 yang masuk plasma akan masuk ke dalam erittrosit dan diubah menjadi H2CO3 yang kemudian terionisasi menjadi H+ + HCO3-. H+akan diikat oleh KHb menjadi HHb + K+.

b. HCO3- akan keluar dari eritrosit masuk ke plasma dan sebagai gantinya Cl- dari plasma masuk ke eritrosit (Chloride Shift) dan mengimbangi pengeluaran ion bikarbonat dari sel.8Pertukaran Gas di Paru

O2 larut secara fisik dalam plasma namun sebagian besar berdifusi dalam sel darah merah dan kemudian bereaksi dengan deoksiHb membentuk oksi Hb sambil melepaskan H+. Pada saat Hb jenuh dengan O2, afinitas terhadap CO2 menurun sehingga CO2 yang terikat pada Hb akan berdifusi keluar dari sel darah merah melalui plasma menuju alveoli. Ion H+ yang dilepaskan hemoglobin berikatan dengan ion HCO3- yang berdifusi ke dalam sel darah merah dari plasma dan saling bertukar tempat dengan Cl-. Reaksi antara H+ dan HCO3- menghasilkan H2CO3.Asam karbonat pecah menjadi H2O dan CO2 dengan bantuan enzim karbonat anhidrase. CO2 berdifusi keluar dari sel darah merah menuju ke plasma lalu ke alveoli.10Pertukaran Gas di Jaringan

CO2 terlarut dalam jumlah kecil dalam plasma tetapi sebagian besar berdifusi ke dalam sel darah merah dan bereaksi dengan air membentuk H2CO3 atau berikatan dengan Hb membentuk carbamino Hb. Reaksi dikatalis oleh carbonate anhidrase. H2CO3 terdisosiasi menjadi H+ dan HCO3-.Selama pergeseran klorida, ion HCO3- berdifusi keluar dari sel darah merah digantikan oleh Cl-.HCO3- bertindak sebagai buffer mengontrol pH darah.Dalam sel darah merah, ion H+ dibuffer oleh Hb pada keadaan dimana Hb berikatan dengan H+.Hb punya afinitas rendah dengan O2.Sejumlah kecil O2 diangkut dalam keadaaan terlarut secara fisik. Kemudian, berdifusi keluar dari plasma masuk ke dalam sel jaringan.10Kesimpulan

Sistem respirasi adalah sistem yang sangat penting bekerja dalam tubuh kita, sistem yang sangat kompleks ini bekerja untuk mempertahankan kehidupan dan kelangsungan proses kimia dalam tubuh kita yang membutuhkan oksigen. Dengan adanya organ-organ pernapasan dan mekanisme yang sudah sangat teratur dalam pengeluaran dan masuknya gas ke dalam tubuh,sistem tubuh kita dapat melakukan aktivitas yang menjadi kebiasaan kita sehari-hari baik dalam bekerja maupun istirahat.

Fungsi pernapasan adalah untuk mengambil O2 dari atmosfer untuk disalurkan ke jaringan dan mengeluarkan CO2 hasil metabolisme tubuh.Organ-organ respiratorik juga berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan asam-basa tubuh, dan pertahanan terhadap benda asing.

Faring yang merupakan persimpangan antara saluran pernapasan dan pencernaan yang juga secara tidak langsung terlibat dalam proses respirasi. Jadi jika berlaku radang pada bagian faring akan menimbulkan kesulitan dalam menelan dan juga akan menyebabkan batuk dan serak.DAFTAR PUSTAKA1. Gibson J. Fisiologi dan anatomi modern. Edisi kedua. Jakarta: EGC; 2002.h.136-8.2. Guyton dan Hall. Medical physiology.Edisi 11. Elsevier; 2005. h.223-33.

3. Gunardi S. Anatomi sistem pernapasan. Jakarta: Balai penerbit FKUI;2009.h.9-13,54-59.

4. Wibowo DS. Anatomi tubuh manusia. Jakarta: Grasindo; 2005.h.68-173.

5. Nose and Nasal Cavity. Diunduh dari http://www.labstend.ru/site/index/uch_tech/index. 17 Mei 20136. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2003.h.101.7. Fawcett, DW. Buku ajar histologi. Jakarta: EGC; 2002.h.630-48.8. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. 22nd ed. Jakarta: EGC; 2005. h.669-717.9. Lauralee S. Fisiologi manusia:dari sel ke sistem. Jakarta:EGC;2009.h.500.10. Djojodibroto D. Respirologi. Jakarta: EGC; 2009.h.29.