RESPECT #9
Click here to load reader
-
Upload
respect-magazine -
Category
Documents
-
view
278 -
download
17
description
Transcript of RESPECT #9
Panduan gaya hidupramah sosialdan lingkungan
09 | Free magazine
Food for thought
Murdijati GardjitoPangan Lokal atasiKrisis Pangan
Antara gurihnyaMargarin, Kesehatandan EkspansiKebun Sawit
Rumah Ramahdengan penghunicerdas
32
Not just food
Ketika kita duduk dan siap untuk menyantap hidangan makanan, coba
perhatikan. Pernahkan terpikir asal dari ayam atau daging yang ada di
piring? Atau kentang, brokoli, kangkung bahkan nasi pulen yang kita
santap? Dari peternakan manakah ayam yang kita makan? Atau bahkan
kita sudah sangat memilih, hanya mau makan daging dari sapi Australia
misalnya.
Pangan ternyata mengandung aspek lingkungan, sosial, ekonomi dan
politik. Sekarang ini, pengaturan pola makan tidak hanya masalah
karbohidrat dan protein saja. Tapi juga harus mulai mempertimbangkan
sumber pangan kita. Pilihan kita dapat membantu mensejahterakan
petani Indonesia, apabila memilih bahan pangan lokal.
Banyak fakta mengejutkan saat kita mempelajari jarak kebun/sawah
tempat produk pertanian dihasilkan sampai meja makan kita. Di Amerika
Serikat, contohnya, dari tahun 1997-2004 telah terjadi penambahan
jarak yang signifi kan yakni dari 6760 km menjadi 8240 km. Artinya
masyarakat AS semakin banyak mengkonsumsi produk pertanian luar
negeri. Bagaimana di Indonesia? Silahkan coba mengukur sendiri, namun
saya yakin akan bertambah panjang juga jarak dari kebun sampai piring
kita. Kira-kira, sampai tahun 1990-an, konsumsi pangan kita lebih dari
50% berada di radius 100 km dari meja makan kita, saat ini pasti sudah
jauh bertambah. Hal itu karena pola makan kita yang bergeser dengan
menyukai barang impor.
Lantas apa implikasinya? Mari kita cermati berita di televisi, koran
maupun media elektronik lainnya. Berita tentang petani dan pedesaan
selalu muncul dengan gambaran yang kelabu, penuh dengan nuansa
penderitaan dan kemiskinan. Ada hubungan yang erat antara pola
konsumsi kita dengan kondisi petani Indonesia. Belum lagi kalau kita
hitung jumlah emisi karbon dari pangan impor kita.
Saatnya kita beralih, bukan untuk mengurangi kesenangan namun
sekalian berlatih untuk berpihak. Siapa lagi yang mau membantu
produsen pangan Indonesia kalau bukan kita. Jadi tetap nikmat dan
bermartabat bukan?…itulah salah satu esensi Ethical consumer
Tejo Wahyu Jatmiko
Majalah dua bulanan terbitan
Perkumpulan Indonesia Berseruyang mengulas latar belakang
serta panduan gaya hidup
ramah sosial dan lingkungan.
Dewan Redaksi:Editor:Tejo Wahyu Jatmiko Redaksi:Ida RonauliMarsya Anggia NashahtaDesainer:Mohamad Reza Fotografer:Des SyafrizalAdvisor Komunikasi:Ukke R. Kosasih
Alamat Redaksi: Jalan Teluk Bayur 1 No 7CKomplek Angkatan LautRawa Bambu, Ps. Minggu Jakarta 12520 T/F : 021 788 31 383 E : [email protected]
Cover :Foto oleh Des SyafrizalAtau ingin berlangganan Respect selama 1 tahun?
Hanya dengan Rp 50.000 anda mendapatkan 6 edisiRespect yang dikirim ke alamat anda.
setiap pembelian merchandise,gratis majalah Respectselama 3 edisi.
*Khusus untuk wilayah bodetabek, dikenakan biaya tambahan Rp 7.500,-
Pembayaran dapat ditransfer melalui:Rek Bank Mandiri Jakarta, Ragunan a/n Tejo Wahyu Jatmiko dan Tutik EndriyaniNo. Rekening 127-00-0447392-0(Kirim fax dengan menyebutkan keterangan (Nama, Usia, TTL, Alamat lengkap, Telepon/HP, e-mail, dan pekerjaan)beserta bukti pembayaran ke: 021-78831383)
T-shirt / poloRp 100.000,-0
/T-shirt RpR 10
Tas belanjaRp 55.000,- (kecil)Rp 65.000,- (sedang)Rp 75.000,- (besar)
Notes from editor..
54
Antara gurihnyaMargarin, Kesehatandan Ekspansi Kebun Sawit
Food for though 8
Rumah ramah dengan penghuni cerdas 14
Leornado Di Caprio: enviromentalist 28
Catatan tiap lembar kain Buton 30
Napak Tilas: teman perjalanan yang gaya 36
Edisi ini:
Edisi 09
Dear RESPECT,Telat banget baru mulai baca Respect....! But, better late than never. Aku suka banget. Apalagi info di bagian belakang tentang nomor dan email kontak di bagian Directory. Pingin langganan nih biar pasti dapat di rumah dan semua bisa ikut baca.
Terima kasih ya menghadirkan majalah dengan konten isu-isu dan informasi yang dekat di hati! Dan yang pasti, saya senang menjadi bagian dari komunitas yang sama-sama peduli pada petani, makanan sehat-lokal-enak, alam dan seisinya. Thank you for doing what you do!
Salam hangat,Budhita Kismadi (Budhsi) Dear Budhsi, Tidak kata kata terlambat untuk bekerja bersama-sama. Terima kasih sudah menjadi bagian dari komunitas konsumen yang beretika.
Dear respect magz,Bagaimana caranya saya bisa mendapatkan majalah respect edisi 1 sampai edisi terakhir?
Regard,hardymendrofa
Hi Hardy, ada edisi koleksi bagi yang tertarik ingin memiliki edisi Respect yang lengkap. Untuk 6 edisi harganya Rp. 50.000,- plus ongkir yang tergantung tempat. Kontak kami kalau tertarik
Punya kritik dan saran untuk Respect?Kirim surat anda melaluie-mail: [email protected] fax 021-78831383 denganmenyebutkan nama/usia/kota/pekerjaan/nomor telepon.Surat yang terpilih akan mendapatkan suvenir menarik dari Respect.
Selamat!
Hey!
cover storycover story
Mohon untuk tidak membuang majalah
ini, berikan kepada mereka yang
mungkin dapat diajak untuk menjadi
bagian dari perubahan seperti Anda.
Respect tidak menerima bayaran dalam bentuk apapun untuk setiap produk ataupun lembaga yang menjadi bahasan dalam artikel.
Manusia membutuhkan minimal 2.100 kalori dari makanan setiap hari untuk dapat bertahan hidup. Total, jumlah pangan untuk mengisi perut penduduk bumi melebihi kebutuhan penduduknya, tetapi ada satu milyar orang tidur dengan perut lapar. Di Indonesia ada 65,34 juta orang rawan pangan, artinya hanya makan 1 atau 2 kali setiap hari.
Makanan menjadi menarik saat ada uang di kantong dan menemukan tempat makan yang dapat memuaskan selera. Tapi penguasaan pangan ditangan sekelompok kepentingan, akan berakhir dengan semakin banyak orang yang tidur dengan perut lapar.
Respect mengundang siapa saja yang mau berbagi pengalaman, pengetahuan, ide untuk percepatan penerapan gaya hidup ramah lingkungan dan ramah sosial.Kirim e-mail: [email protected]
Respect Online:http://issuu.com/respectmagz
Respect-Magazine
@Respectmagz
Mailing list:http://groups.yahoo.com/group/respectmagz/
Budhita Kismadi, Anda terpilih dan berhak
mendapatkan tas belanja Respect.
76
@desasejahteraDesa Sejahtera
www.desasejahtera.org
ADAPTASIuntuk Kehidupan yang pastiSaat ini ada 1.000.000.000 orang tidur dengan perut lapar. Masyarakat miskin di pedesaan, di perkotaan dan para korban bencana adalah kelompok terbesar yang menderita kelaparan. Sebagian besar masyarakat miskin yang tinggal di pedesaan ada di negara-negara berkembang.
Di Afrika dan Sub sahara 239 juta; Asia Pasific 578 juta;Amerika Latin 53 juta; Afrika Utara dan Timur 37 juta.
Sementara di Negara maju masih ada 19 juta orangkelaparan (FAO, 2010).
98
BIG PICTURE
Latar belakangpentingnya polakonsumsi beretika
Makanan dan keakraban diatas meja
makan adalah wujud kebahagiaan, rasa
aman dan rasa bersyukur. Tak heran
adegan ini kerap muncul dalam berbagai
bentuk, dari akhir komik Asterix hingga
fi lm Hollywood, seperti Ratatouille dan
The Goodfather.
Makanan adalah kunci yang diperlukan untuk
melanjutkan kehidupan kita. Sulitnya akses
pangan dapat memicu kerusuhan di beberapa
negara seperti di Haiti, Bangladesh, Mesir, Afrika
Tengah dan Barat juga dan dapat menjatuhkan
pemerintahan. Kerap pendekatan yang dilakukan
hanya persediaan, tanpa berpikir lebih jauh
tentang sumber, distribusi apalagi kemandirian.
Sudah saatnya pangan dikelola dengan adil agar
tidak menimbulkan kekacauan dan pengabaian.
Terlebih lagi karena pangan adalah hak dasar
setiap manusia.
Food Crisis
Tampilan, lalu rasa menjadi penilaian para juri
atas masakan karya peserta kompetisi Master
Chef. Sayangnya, “kemewahan” ini tidak berlaku
bagi bermilyar-milyar orang lainnya. Asalkan ada
makanan, dalam kondisi apapun, akan disantap
demi menyambung hidup.
Masalah pangan dunia saat ini jauh berbeda
dengan dekade sebelumnya. Interaksi antar
penduduk, gaya hidup dan kebijakan pangan
dunia menghadirkan ancaman dan peluang baru.
Teks: Ida Ronauli
Foto: Des Syafrizal
Food for thought
“Kapan makan-makannya ?”
Kalimat ini kerap dilontarkan
saat mendengar keberhasilan,
kegembiraan atau kesuksesan
anggota keluarga teman, atau
kolega.
98
1110
Setidaknya ada enam hal penting tentang
penyediaan pangan: (Foresight. The Future Food
and Farming, 2011), yakni:
1. Pertumbuhan jumlah penduduk dunia.
2. Pola makan, yang akan terkait erat dengan
lahan, air dan energi.
3. Sistem pangan global, di tingkat nasional `
maupun internasional.
4. Perubahan Iklim
5. Kompetisi pemanfaatan sumberdaya
6. Perubahan nilai dan etika di kelompok
konsumen.
Ada 925 juta orang kelaparan karena tidak
punya akses pada makanan yang cukup dan
layak. Milyaran lainnya menderita “kelaparan
tersembunyi” akibat kekurangan nutrisi mikro
(vitamin dan mineral), berisiko pada kesehatan
fi sik dan mental.
Iklim ekstrim dan kompetisi pangan
Tahun 2010 hingga awal 2011 diwarnai dengan
harga pangan yang tinggi, terutama harga biji-
bijian. Krisis pangan sebelumnya terjadi pada
2007–08. Jarak yang semakin dekat antara satu
krisis pangan ke krisis selanjutnya menunjukkan
ada yang salah dengan pembangunan pertanian
dan sektor persediaan pangan lain.
Sejak pertengahan 2010, harga gandum (yang
sering kita nikmati dalam bentuk roti dan
mie) terus naik. Penyebabnya kekeringan dan
kebakaran di Rusia dan Ukraina, dua negara
penghasil gandum dunia.
Belum lagi, krisis energi, lebih tepatnya krisis
minyak bumi, menjadikan pangan sebagai sumber
baru energi, tebu, minyak sawit, jagung, singkong,
bahan-bahan pangan dijadikan bahan bakar
membuat harga pangan naik.
pengolahan; dan (4) distribusi (supermarket.)
Rezim pangan global (korporasi) dimulai pada
akhir 1800, semasa Great Depression dan terkait
dengan impor pangan dari negara jajahan di
Selatan dan Amerika, saat itu industri di Eropa
berkembang pesat. Gelombang regim pangan
global ke dua, terjadi pada masa Perang dingin,
dengan arahnya berbaik, impor pangan dari
negara maju ke negara berkembang/miskin
untuk mendukung kepentingan masing-
masing. (Eric Holt-Giménez dan Annie
BIG PICTURE
Saat manusia membicarakan berbagai teknologi
canggih yang aplikasinya banyak untuk hiburan,
sebagian besar penduduk dunia masih tidur
dengan perut lapar.
Para penguasa pangan
“Rezim pangan” dilekatkan pada sistem
pangan yang ada saat ini: Struktur produksi
dan konsumsi pangan yang dikelola
dalam skala global dan dikendalikan
oleh industri agrifood yang rumit, dan
dibangun secara monopoli”. Monsanto,
ADM, Cargill and Walmart, secara
bersama-sama mendominasi berbagai
arena, mulai dari nasional hingga
lembaga internasional (Eric Holt-
Giménez dan Annie Shattuck’s, 2011)
Dominasi
pasar
perdagangan pangan
dunia dilakukan lewat: (1)
perusahaan yang bergerak
di bidang benih termasuk yang
sudah direkayasa genetik, bibit
dan input agrokimia; (2) pangan dan
serat, perdagangan dan pengolahan
bahan mentah; (3) perusahaan
3 Negara Pengekspor Produk Pertanian Pangan: Amerika Serikat, Uni Eropa, Brazil
Total lahan pangan dunia sekitar 4.600 juta hektar, naik sekitar 8% antara 1967-2007. Angka penguasaan lahan pangan perorang menurun dari 1,30 menjadi 0,72 ha.
l h ddddddd ((( )))) d) d) d)) i t ib i (
eknologi
hiburan,
idur
Shattuck’s, 2011). Pada masa ini revolusi hijau
dihadirkan. Teknologi pertanian dengan 4 paket:
benih, pupuk kimia, pestisida kimia dan pengairan
diperkenalkan untuk meningkatkan produksi padi.
Dampaknya tidak ada ruang untuk produsen
pangan skala kecil, karena dianggap tidak efi sien.
Indonesia tidak lepas dari rezim ini. Lebih dari
80% minyak sawit yang dihasilkan untuk pasar
global. Bahkan lahan seluas 1,2 juta ha di Merauke
disediakan untuk mengamankan pangan negara
lain. Yang terbaru World Economic Forum
membius Indonesia dengan janji menurunkan
angka kemiskinan 20%, meningkatkan angka
produksi 20% dan menurunkan angka emisi
20% atau lebih dikenal 20-20-20 dan sayangnya
peluang itu diberikan kepada Mosanto dkk, untuk
lebih mendominasi pangan di Indonesia.
Merdeka dari piring sendiri
Sendiri-sendiri atau dalam kelompok-kelompok
kecil, telah terjadi “kegalauan” akibat sistem
pangan yang membuat semua seragam. Padahal
kelaparan tidak juga menghilang.
Harapan diletakkan pada sistem pangan lokal,
untuk menyediakan pangan dengan pengelolaan
sumber daya yang lebih baik dan juga sistem
pasar yang lebih berkeadilan. Bahkan di Amerika
Serikat, negara dengan banyak perusahaan pangan
global, gerakan untuk kembali kepangan lokal dan
perjuangan untuk mengubah sistem pangan sudah
dilakukan.
1312
Mix it, Make it local!
Tahun ini, Noma, restaurant di Denmark
dinobatkan menjadi resraurant terbaik di dunia
versi The S.Pellegrino Best Restaurant in the
World. Noma menyajikan makanan Nordik, lokal
dengan kualitas super.
Di Indonesia, begitu banyak makanan lokal
yang kerap dicari. Selain menuntaskan kangen,
makanan lokal dapat menjadi jawaban cerdas
untuk mengatasi berbagai krisis pangan,
pemenuhan gizi juga mendorong pergerakan
ekonomi, khususnya di tingkat desa.
Ada banyak sumber pangan lain yang dimiliki
negeri ini. Misalnya ada 77 jenis sumber
karbohidrat. Sayangnya, disingkirkan selama
lebih dari 40 tahun. Padahal kalau setiap orang,
setiap hari satu kali tidak mengkonsumsi nasi
kebutuhan beras nasional bisa berkurang hingga
30 %.
Sejak dulu, cikal bakal bangsa Indonesia, sudah
menyadari pentingnya diversifi kasi karbohidrat
dan pangan. Dalam Serat centini (1814-1823),
disebutkan
adanya
beragam
makanan
pokok:
padi gogo,
jagung,
umbi-
umbian,
juwawut,
cantel, dan
otek ; aneka
lauk pauk
(nabati dan
hewani, bahkan
juga serangga), buah-
buahan, serta minuman
dan jamu-jamuan.
Budaya Makan
Masih ingat cita rasa gurih bubur merah bubur
putih? Penganan ini dikirimkan dari rumah
ke rumah sebagai ungkapan syukur dan doa.
Banyak referensi budaya dan kebiasaan yang
menggunakan rasa makanan dan minuman untuk
menyatakan emosi, pengalaman dan kepribadian
BIG PICTURE
seseorang untuk
memudahkan
penjelasan.
Lewat bahasa
pangan,
banyak hal
lebih mudah
dipahami
karena
kebutuhan
bersama.
Orang
Cina sangat
“berorientasi
pada makanan”.
Orang Cina percaya pesta yang meriah,
makanannya harus menarik “penuh warna’,
aromanya membuai hidung, rasanya memuaskan
lidah dan suasana juga harus membangun
kegembiraan. Tak heran restoran Cina biasanya
riuh, karena bagi orang Cina kesibukan manusia,
mendorong timbulnya kegembiraan dan
melengkapi suasana makan (Food in Chinese
Culture).
Pada saat tahu baru orang Cina menyantap
8, 10 hingga 12 jenis makanan agar rejeki
yang didapat berlimpah. Bahan makanan
seperti rumput laut berarti keberuntungan
sedangkan mie berarti harapan semoga
memiliki umur yang panjang.
Di Spanyol orang makan 12 buah anggur saat
tahun baru, satu demi satu 12 detik menjelang
angka 12, dengan harapan 12 bulan mendatang
mendapatkan keberuntungan.
Dulu, selama sebulan, ayah pengantin perempuan
memberikan minuman madu kepada pengantin
laki-laki ‘honey mead’ (a honey drink) agar
mendapatkan hidup yang manis, yang sekarang di
artikan menjadi bulan madu.
Beda lagi dengan kepuasan makan di beberapa
wilayah yang diutarakan dengan suara bersendawa
sebagai tanda penghargaan bagi makanan yang
lezat dan memuaskan.
Membuat Piring sehat
Makan harus seimbang dan memenuhi kebutuhan tubuh.
Gunakan piring untuk membantu kita!
• ½ piring isi dengan buah dan sayur. Penelitian
pada 313,000 orang menunjukan tambahan buah
dan sayur setiap hari menurunkan risiko penyakit
kardiovaskuler. Eating more fruits and vegetables
helps you slim down, since these nutrient-rich, low-cal
foods are fi lling.
• Hindari porsi besar. Pilih piring berukuran kecil untuk
mengurangi jumlah makanan yang diambil.
• Nikmati makanan, tapi kurangi jumlahnya.
Studi di Okinawa, wilayah yang banyak memiliki
penduduk dengan usia diatas 100 tahun,
menemukan salah satu kunci umur panjang
adalah budaya “hara hachi bu,” makan hanya
hingga merasa kenyang 80 persen.
• Pilih produk olahan susu low-fat atau fat-free.
• Pilih makanan dengan sedikit sodium.
• Minum air putih sebanyak-banyaknya. Minuman
bergula bukan hanya menambah berat badan,tapi
terkait erat diantaranya dengan penyakit jantung,
diabetes tipe 2. Katarzyna Cwiertka (Leiden
University) mengingatkan, “pola makan dan
sikap terhadap makanan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari budaya lokal, pengenalan
makanan dari luar, teknologi catering, dan praktek
konsumsi yang cenderung menjadi lokal, dan
penolakan terhadap keseragaman yang dipaksakan
oleh kekuatan modal global.”
Maka, makan dan pilihan makanan pun bisa
menjadi salah satu cara kita untuk menjadi
manusia yang kita mau. Silahkan saja, pilihan
selera ada pada Anda. Tapi pastikan, makanan
kita tidak membuat orang lain tidur dengan perut
kosong.
Orang Indonesia sangat tergantung pada nasi, dengan konsumsi beras 149 kg/kapita/thn termasuk paling tinggi didunia. Padahal ketergantungan yang tinggi ini berakibat pada; Makan
nasi sebanyak 3x sehari menyebabkan variasi asupan gizi rendah dan memicu datangnya
penyakit degeneratif lebih dini.; Memicu timbulnya penyakit diabetes tipe 2
1312
an
), buah-
minuman
uan.
seseor
memu
penje
Lew
pa
b
le
d
k
kk
bbbb
Or
Cin
“bero
pada maka
OOrang Cina percaya pesta y
makanannya harus menarik “penuh
1514
Berapa jam televisi di rumah menyala
dalam sehari? Adakah pekarangan tersisa?
Apakah semua orang selalu menghabiskan
makanan? Tanpa disadari, banyak aktivitas
sehari-hari di dalam rumah menghasilkan
emisi karbon yang sumbangannya
signifi kan terhadap pemanasan global.
Kendali dari rumah sendiri
Data Badan Pengelolal Lingkungan Hidup Daerah
DKI Jakarta pada 2005, menyebutkan sektor
rumah tangga masuk dalam lima besar sektor
penyumbang emisi terbanyak sekitar 4,10 persen!
Di rumah, sebagian besar jejak karbon berasal
dari barang elektronik yang terus menyala dan
kerap terabaikan. Televisi menyala tanpa ada
penontonnya, atau pendingin ruangan yang terus
berkerja tanpa ada orang dalam ruangan dan
lampu yang terus menyala di siang hari, bisa jadi
menjadi keseharian kita. Penggunaan pembersih
dan insektisida berbahan kimia dan membeli
produk impor juga berperan dalam total jejak
karbon. Bahkan menyisakan ¼ dari makanan
di piring, ikut menyumbang emisi setara 3 gram
karbondioksida!
Karena banyak yang belum sadar rumah adalah
salah satu sumber emisi, Institute for Essential
Service Reform (IESR) memperkenalkan aplikasi
“Kalkulator Jejak Karbon” untuk menghitung
jejak karbon yang ditinggalkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Berdasarkan survey, IESR menemukan bahwa
rata-rata individu di Indonesia menghasilkan
7942,744 gram CO2-ek/kap/hari. Total jejak
karbon ini diperoleh dari data rata-rata aktivitas
penggunaan elektronik, lampu, kertas, sampah
organik kendaraan bermotor dan air minum
Teks: Marsya Anggia
“Home sweet home” tidak lagi cukup.
Di tengah perubahan iklim yang
membawa serta berbagai dampaknya,
rumah tempat kita berlindung juga
harus efi sien dalam mengkonsumsi
energi dan menghasilkan emisi yang
minimal.
Pilihan konsumsiberetika
THE GUIDE
Rumah ramah dengan penghunicerdas
1514
1716
THE GUIDE
dalam kemasan yang kita lakukan setiap hari.
Mau tahu jejak karbon anda, klik www.iesr-
indonesia.org dan segera rancang pengurangan
emisi karbon di rumah sendiri.
Rumah hemat energi
Pada dasarnya rumah ramah lingkungan
fokus kepada penghematan air, energi
dan pemanfaatan energi terbarukan.
Dua hal yang penting diperhatikan saat
membangun rumah adalah material dan desain.
Beberapa material ramah lingkungan harganya
memang cukup tinggi. Tetapi, bila cemat memilih,
rumah ramah lingkungan dapat diperoleh dengan
kisaran harga 100-500 juta rupiah. Desain yang
tepat, juga dapat menghemat penggunaan listrik
di kemudian hari.
Seiring dengan menipisnya pohon
di hutan, rangka atap baja bisa
jadi alternatif material. Baja
ringan juga lebih efektif dalam aplikasi
atap. Penghematan kayu juga dapat dilakukan
dengan mengganti kusen, daun jendela dan pintu
dengan alumunium, misalnya. Sementara untuk
plafon, gunakan kalsium silikat, papan fi ber semen
atau metal.
Dari sisi desain, rumah ramah lingkungan
dirancang untuk memanfaatkan energi alami
secara maksimal, agar tidak bergantung lagi pada
pendingin ruangan dan lampu. Langkah awal yang
penting adalah memperhatikan arah cahaya dan
angin sebelum merancang bangunan, terutama
letak pintu dan jendela.
Atap transparan bisa digunakan untuk memenuhi
kebutuhan cahaya secara alami. Jangan lupa
membuat
banyak jendela
dengan kanopi dan
tritisan (perpanjangan atap) yang
lebar agar panas matahari tidak langsung
menerpa dinding rumah. Jika tidak, dinding
rumah akan menyerap panas di siang hari dan
melepaskannya di malam hari, akibatnya, rumah
akan terus-menerus membutuhkan pendingin
ruangan.
Agar sirkulasi udara lancar, buat atap dan plafon
yang tinggi dengan banyak ventilasi. Hal ini akan
mengurangi panas dalam ruangan dan rumah pun
terasa sejuk.
Jangan lupa
pula, warnai
rumah dengan cat
tembok tanpa atau
rendah kandungan VOC
(volatile organic compound/
senyawa organik mudah menguap),
juga tidak mengandung bahan yang
bersifat karsinogenik, seperti timbal.
Pemanfaatan maksimal
Sudah bukan hal baru banyak gedung di perkotaan
dibangun begitu rapat tanpa menyisakan
lahan terbuka, walaupun sudah ditetapkan
perbandingan ideal luas bangunan dan lahan
hijau 60 : 40. Selain untuk kepentingan estetika,
lahan hijau berfungsi sebagai resapan air. Untuk
memaksimalkan penyerapan, lahan hijau bisa
ditambah dengan lubang biopori. Ruang terbuka
yang dipenuhi taman berfungsi sebagai penyaring
an setiap hari.
ik www.iesr-
ng pengurangan
ngkungan
energi
ukan.
kan saat
erial dan desain.
ungan harganya
ila cemat memilih,
t diperoleh dengan
iah. Desain yang
enggunaan listrik
on
aplikasi
apat dilakukan
jendela dan pintu
Sementara untuk
, papan fi ber semen
membuat
banyak jendela
dengan kanopi dann
tritisan (perpanjanngan atap) yang
lebar agar panas mmatahari tidak langsung
p
rumumuumumu
tembok
rendah kan
(volatile orgorgorgorgananana
senyawa oa oa oa orgrgarganik m
juga tidaidaidaidaakk mk mk mengandun
bbberbb sifsiffatat at kark sinogeniknikk, s, sepeepeepeepeepeepepep
Pemanfanananananna aaaaaataaa an makakaksimsimsimsimsimsimalalall
Sudah bukkkkkkkaan halall babababababab ruruu bbabanyak ged
kebisingan dan debu juga menjadi tempat untuk
mengisi energi.
Air limbah dapur dan kamar mandi yang sudah
diolah dapat digunakan untuk menyiram tanaman.
Salah satu caranya nya dengan menggunakan jenis
tanaman air untuk membersihkan limbah. Jangan
lupa untuk memastikan peletakan septic tank
dan pengaliran limbah air kotor dengan cermat.
Selain tangki yang harus kuat, jarak tangki dengan
bangunan minimal 1,5 meter dan jarak tangki ke
sumur air bersih minimal 10 meter.
Air hujan yang semakin sering turun akhir-akhir
ini harus dimanfaatkan, buat sumur resapan
air hujan untuk menjaga sumber air tanah juga
mencegah banjir akibat air tergenang sia-sia.
Dengan menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Miangas dan Sebatik, PT
PLN diperkirakan akan menghemat penggunaan BBM hingga Rp 1,5
miliar per tahun dari transportasi dan harga BBM yang tinggi.
1716 1716
191818 191919991919191919199919191999191911991919919199199199199
THE GUIDE
Sel Surya : Solusi Krisis Listrik
Bosan rasanya mengalami pemadaman listrik
bergilir yang rutin. Salah satu alternatif
yang banyak dipraktikkan negara lain adalah
pembangkit listrik tenaga matahari. Solar cell atau
sel surya adalah alat semikonduktor yang terdiri
dari dioda p-n junction dan jika tertimpa sinar
matahari akan menghasilkan aliran arus listrik.
Sel surya biasanya dipasang di atap gedung dalam
bentuk panel surya.
Walau berlimpah sinar matahari,energi surya
belum banyak digunakan di Indonesia dengan
alasan biaya pemasangan yang mahal. Padahal
kalau jumlah pengguna semakin besar, akan
semakin banyak panel surya yang diproduksi, dan
perkembangan teknologi sel surya sendiri akan
membuat harganya semakin terjangkau.
Atap Hijau : Pelindung Segala Cuaca
Dengan jumlah penduduk yang terus bertambah
(1,8 persen/ tahun data Proyeksi Divisi
Kependudukan PBB kurun 2000-2030), Jakarta
semakin kepayahan menampung penduduknya.
Polusi dan konsumsi energi meningkat, sementara
lahan semakin sempit. Pola tinggal penduduk
urban pun sudah bergeser, di apartemen tengah
kota atau ke rumah berukuran kecil di luar
Jakarta.
Untuk apartemen, kini banyak diterapkan atap
hijau, upaya memadukan sistem bangunan
dengan sistem penghijauan atap. dengan lapisan
tanah khusus sedalam dua meter. Atap hijau
membutuhkan struktur bangunan khusus dan
sistem pengairan yang baik. Akan tetapi, di
tengah kerumitan dan biaya pembuatan yang
mencapai 2-3 kali lipat atap biasa, atap hijau
mampu menjadi rumah baru bagi ekosistem yang
tersingkirkan untuk pembangunan kota.
Kota London sudah membuktikan bagaimana atap
hijau berhasil mengundang kehadiran burung
Black Redstart Britania. Jenis tanamannya pun
tak sebatas tanaman perdu melainkan juga pohon
besar layaknya tanah di darat.
Selain untuk penyelamatan ekosistem serta
penyaring polusi suara dan udara, atap nan unik
ini juga mampu meringankan suhu ekstrem dan
mengatur kelebihan air yang biasa terjadi pada
atap-atap biasa. Ketika musim panas, suhu siang
hari di puncak-puncak atap yang dilapisi aspal bisa
melebihi 65◦C dan membuat suhu kota meningkat.
Dengan adanya atap hijau, peningkatan suhu
lebih sedikit dan bisa menghemat biaya pendingin
ruangan hingga 20 persen. Sementara di kala
hujan, atap hijau dapat menyerap air yang
biasanya terbuang sia-sia.
Atap hijau sesungguhnya bukanlah hal baru. Atap-
atap ini biasa ditemui di rumah-rumah di padang
rumput Amerika dan Eropa Utara. Tetapi, karena
biaya yang cukup tinggi, tidak semua pihak mampu
membuatnya sehingga dibutuhkan dukungan
dari Pemerintah. Di Portland, Oregon, Amerika
Serikat, pembangun yang menggunakan atap hijau
mendapat keringanan pajak. Bahkan di Jerman,
Swiss dan Austria, atap hijau menjadi kewajiban
yang telah diatur hukum setempat.
Kapankah giliran Indonesia?
Maukah kita menerapkannya dari rumah
sendiri, menjadi tempat berlindung yang
benar-benar melindungi
seutuhnya. (MAN)
2120
Antara g
urihnya
margari
n,
kesehata
n dan
sebara
n kebun
sawit
GLORIOUS FOOD
Memaknai kembalipangan kita
Meski banyak yang tidak dapat
membedakan antara margarin dan
mentega, margarin sudah menjadi bagian
tak terpisahkan dengan berbagai jenis
makanan sehari-hari. Ada dalam aneka
kue, biskuit dan kukis, cake dan roti, juga
untuk menumis.
Coba periksa saja berbagai jenis penganan yang
kita nikmati, bisa dipastikan sebagian besar
mengandung margarin.
Dikenalkan di masa penjajahan
Mengamati iklan-iklan margarin jadul, seperti
diingatkan kembali bahwa kehadiran margarin,
memang diperkenalkan oleh budaya makan orang-
orang Belanda yang saat itu menjajah Hindia
Belanda.
Simak saja margarine untuk olesan roti:
Ook op het brootSmaakt Blue Band OverheerlijkBlue Band Rijk
Atau untuk memasak:
“Miss Palmboom berkata Palmboom
menguningkan daging Njonja se-sempurnanja.
Memang margarine jang kaja vitamin dan lezat ini
akan menambah sedap-nja masakan Njonja”
Maraknya kehadiran iklan dan penggunaan
margarin serta minyak goreng berbahan sawit
berjalan berdampingan dengan semakin luasnya
perkebunan sawit di Indonesia. Banyak yang tidak
tahu, sawit mulai ditanam seabad lalu di Pantai
Timur Sumatra.
Roti tawar dengan olesan margarine
tebal bertabur gula pasir atau coklat
bisa jadi merupakan menu rutin
sarapan pagi bagi generasi di saat
isian roti belum beragam seperti saat
ini.
ja margarineSimak saj
het brootOok op hBlue BandSmaakt
nd RijkBlue Ban
tuk memasakAtau unt
lmboom berk“Miss Pal
ngkan dagingmengunin
margarine jaMemang
nambah sedaakan men
a kehadiran iMMMMarMMMMMMMMMMMMMMM aknya
n serta minyammmmmmmarmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm garin
berdampingaberberberberbeerberberberberberberberbererbberbebeerberbbeberbberberbb rberre jaljajaljaljjajajaljajajaljajjjajjaljajaljajjaljajajjjjajjajjjajaljaajaaaaaaaljaaj an b
nan sawit di Ipeperpepeperperperperppeperperperppp kebkebkebkebkebebbbbbbbbkebbkebkebkebbkekebkebbkebkebkebunuuuuu
wit mulai ditatahttatahtahtahtahtahtahtahtahtahtahtataahtaahhtahttahataaaaaa u, u, u, uu,u, u,uuu sawsawsawsasawsawwwsaawwwawwwsawwsawwwsaawwawsasawaw
TimTimTimTimTimTimTimTimTimTimTimmTimmmmTiTimTT mmur uur urururur urururuuuu SuSuSuSuSSuSuSuuuumSuSuuSuuuuuuSuuuuuSSuuSuuuuuuu atra.
21
2322
GLORIOUS FOOD
Margarin atau minyak goreng bisa dipastikan
selalu ada di meja makan dan dapur kita. Setelah
seabad, pernahkan terpikir margarin telah
mengubah pola makan kita, dan juga kondisi
lingkungan negeri ini?
Perseteruan Margarin vs Mentega
Margarin merupakan alternatif lemak yang lebih
terjangkau harganya dibandingkan mentega. Dan
sejak itu dimulailah perseteruan sengit di benua
Eropa dan Amerika, walau nyaris tak terdengar di
negeri kita.
Mentega (butter) berasal dari cream (susu)
kadang ditambah garam untuk salted
butter.
Perseteruan mentega versus margarin dimulai
saat Raja Perancis, Louis Napoleon III
menyelenggarakan sayembara untuk menemukan
bahan pengganti mentega yang lebih murah
bagi konsumsi prajurit dan rakyat jelata (1869).
Hippolyte Mege-Mouries, sang ahli kimia
menemukan oleomargarine, disingkat “margarin”
yang menjadi pemenangnya. Pada 1871 hak paten
margarine dijual ke Jurgens, perusahaan Belanda,
yang kini bagian dari Unilever. Pengusaha inilah
yang memberi warna kuning pada margarine agar
tampilannya kian mirip dengan mentega.
Popularitas margarin, memicu kemarahan
perusahaan pembuat mentega, yang sebagian
besar peternak sapi/produsen susu. Pengenaan
pajak, pelarangan penggunaan pewarna
kuning hingga pelarangan beredarnya margarin
merupakan respon dari negara penghasil mentega
Pada era 1920an margarin mulai diterima, karena
diperbolehkannya berbagai bahan tambahan pada
Margarin merupakan salah satu produk campuran (emulsi) air dalam minyak: fase air berada
dalam fase minyak.
mentega. Margarin dipilih karena lebih lebih mudah rata saat
dioleskan di roti. Perang Dunia II juga mengangkat pamor margarin
karena minimnya pasokan mentega. Hingga kini, di dunia makin
banyak orang menggunakan margarin.
Harga dibalik kelezatan
Muffi n, brownies, waffl e, cupcake, banana cake…jadi penganan
favorit karena rasa lembut dalam setiap gigitan kita. Penggunaan
margarin menjadi salah satu kuncinya. Emulsinya mengembangkan
dan melembutkan cake, menjadikan tekstur cake yang bagus dan
kokoh.
Tapi, pernahkah terpikir ada kaitan erat antara deretan penganan
yang menggoda selera itu dengan semakin rusaknya hutan kita?
Bahan baku utama margarine adalah minyak nabati, dan minyak
sawit menjadi salah satu bahan pembuat margarin. Coba saja cek
pada kemasan margarin yang digunakan.
Permintaan margarin di dunia dan nasional terus meningkat. Ini
menjadi salah satu faktor yang mendorong perluasan kebun-kebun
sawit hingga mendesak yang hutan-hutan yang memberi kita
keragaman hayati tak ternilai bahkan hingga lahan-lahan subur,
yang cocok untuk tanaman pangan. Saat ini, Indonesia adalah
pemilik lahan perkebunan sawit terluas di dunia, yaitu 11,5 juta
hektar (Sawit Watch, 2011). Bahkan hingga tahun 2020, pemerintah
kita menargetkan pembukaan kebun sawit hingga 20 juta hektar!
Tentu saja, semua ini bukan semata untuk kebutuhan membuat
margarin. Sawit menjadi bahan baku utama bagi banyak produk,
mulai dari minyak goreng, sabun mandi, hingga bahan bakar nabati
(biofuel).
Bukan “dosa” besar bila kita menjadi penggemar aneka penganan
lezat berbahan baku margarin. Namun akan lebih bijak dan
“nikmat” bila kita mulai peduli juga terhadap hilangnya berjuta-juta
hektar hutan yang dialihfungsikan menjadi perkebunan sawit. Atau
diabaikannya lahan perkebunan sawit yang ada, yang sebenarnya
bisa menghasilkan lebih banyak kalau diurus lebih baik. Bayangkan
saja, ada ratusan bahkan ribuan species dalam hutan harus lenyap
untuk satu jenis tanaman ini saja.
Awalnya margarin dibuat dari lemak sapi, susu dan airMège-Mouriès menyempurnakan temuan Michel Eugene Chevreul berupa sejenis asam lemak yang disebut acide margaruite. Kemudian berkembang dan bisa dibuat dari berbagai jenis minyak nabati, dari minyak kelapa, minyak zaitun, minyak sawit.
2322
2524
GLORIOUS FOOD
Apakah kenikmatan setara dengan
kehilangan yang dialami?
Persoalannya semakin pelik karena bukan hanya
hutan tropis yang dialihfungsikan menjadi kebun
sawit, tapi ada juga usaha besar-besaran untuk
membuka lahan gambut, yang berakibat lepasnya
karbon yang tersimpan di bawah tanah proses
pengeringan lahan. Kerusakan lahan gambut
di Indonesia disebut sebagai penyumbang 4%
emisi karbon dunia dan menempatkan Indonesia
sebagai 1 dari 3 negara penyumbang terbesar
karbon di dunia, di samping Amerika dan Cina.
Ironisnya, pada saat yang sama Indonesia
menyatakan akan menurunkan emisinya hingga
41% dengan mendeklarasikan moratorium
(penghentian sementara) penebangan hutan dan
pengalihfungsian lahan gambut.
Ditambah lagi masalah konfl ik antara masyarakat
adat dan perkebunan besar. Tercatat pada
2010, ada 663 kasus konfl ik agraria di kawasan
perkebunan kelapa sawit (Sawit Wacth, 2011).
Nah, dengan gambaran seperti itu, saat kita
menikmati legitnya cupcake atau gurihnya
pancake, ada baiknya menyisakan juga kepedulian
untuk melakukan sesuatu bagi lingkungan yang
kian berat bebannya ini.
Mungkin bisa dimulai dengan menjadikan
topik perluasan lahan sawit sebagai bahan
obrolan dengan sahabat. Lontar pertanyaan;
“Apakah hutan kita harus dihabiskan untuk jadi
perkebunan sawit, tidak adakah pengelolaan yang
lebih baik untuk kebun-kebun yang ada.” Dijamin
akan jadi topik pembicaraan hangat. Coba saja!
Ironi Indonesia!
Walau punya lahan sawit terluas didunia, yang
menghasilkan minyak sawit dan bagian-bagiannya
untuk pembuatan margarin, hingga kini Indonesia masih mengimpor margarin dari Amerika Serikat, Australia, Belanda, Jerman, Belgia, Korea Selatan dan Singapura (negara yang tidak punya kebun sawit!) karena produksi
dalam negeri tidak cukup. Impor margarin pada 2007 saja mencapai 4.315.142 kg (BPS, 2008)!
Bedakan! Perbendaharaan kata Bahasa Indonesia hanya mengenal mentega untuk adonan gurih yang
berbahan dasar susu atau minyak ini. Tapi, jangan pernah menyamakan Mentega yang terbuat dari susu, dan
Margarine, yang kini sebagian besar bahan bakunya minyak nabati.
Mentega ( Butter )- Dibuat dari krim susu cair sekitar 20 liter susu = 1 kg
mentega. Mengandung vit A, D
- Lebih lembut, beraroma susu, dan mudah meleleh di
suhu hangat (32-35°C).
- Berwarna kuning pucat.
- Memberikan rasa gurih dan aroma lebih tajam
pada masakan. Tidak cocok untuk menumis atau
menggoreng makanan.
- Menyebabkan tekstur kue (cake) kurang kokoh
- Untuk kukis hasilnya renyah sekaligus lembut, dengan
tekstur yang baik dan aroma yang harum menggoda.
Margarin- Dibuat dari minyak sayur: minyak jagung, kelapa sawit,
atau minyak kedelai
- Biasa diberi tambahan susu skim atau bahan kimia
yang mirip rasa mentega, dan ditambah dengan vitamin
A dan D, serta garam, zat pewarna dan pengawet
khusus untuk makanan (preservatives).
- Lebih kaku, dan stabil di suhu ruang, meleleh pada
33–43°C.
- Warnanya kuningnya lebih cerah dari mentega.
- Bangunan kue (cake) lebih lembut dan mengembang
Hitung-hitungan Kesehatan Perdebatan tentang dampak kesehatan margarine dan
mentega juga cukup sengit. Tetapi, biasanya ahli nutrisi
tetap mendefi nisikan semua jenis lemak sebagai produk
berkalori tinggi. Anjurannya sederhana: konsumsilah
secara bijak. .
Mentega - Terbuat dari lemak hewan, sehingga mengandung
kolesterol dan lemak jenuh/saturated fats(66%)
- Mengandung vitamin A, D, protein dan karbohidrat
- Satu sendok makan mentega (14 g) terdiri dari: air 16%,
energi 100 Kal, lemak 12 g, lemak jenuh 7,2 g, kalsium
3 mg, dan vitamin A 430 IU.
Margarin- Proses hidrogenasi dapat menghasilkan lemak trans,
mirip sekali dengan lemak jenuh/saturated fats dan
dapat meningkatkan kolesterol. Lemak trans dianggap
lebih berbahaya untuk kesehatan daripada lemak
jenuh.
- Satu sendok makan margarin (14 g) terdiri dari: air
16%, energi 100 Kal, lemak 12 g, lemak jenuh 2,1 g,
kalsium 3 mg, dan vitamin A 470 IU.
Tumbuhnya kesadaran tentang dampak negatif lemak
trans terhadap kesehatan mendorong diciptakannya
margarin non-hidrogenasi. Tekstur margarin ini lebih
lembut dibanding margarin stick yang kaku.
Cek & cari margarin yang “baik”: 1. Kurang dari 10 gram total lemak per satu sendok
makan sajian,.
2. Lemak trans 0 gr.
3. Bukan “partially hydrogenated oil”.
4. Kandungan lemak jenuh sebesar 2 – 2,5 gr saja
(atau kurang) per porsi.
5. Cari yang bahannya alami dan diproses secara
minimal
6. Pilih margarine yang berasal dari perkebunan
sawit yang tidak merusak.
7. Kalau sudah terlanjur suka pada beberapa
produk yang belum “ramah kesehatan dan ramah
lingkungan”, “colek” saja produsennya untuk segera
membenahi. Ini kan kehidupan kita bersama.
Sudah saatnya margarine kita memadukan
kelezatan, kesehatan dan kelestarian lingkungan.
Bukankah ini pilihan terbaik untuk negeri dengan
luas kebun sawit nomor satu di dunia!
2524
2726
SAYS
Penggal pandangandan pengalaman
Bagi Murdijati Gardjito hanya dengan
membangun kesetaraan antara produsen dan
konsumenlah, Indonesia bisa mengatasi krisis
pangan, yang hingga saat ini belum disadari oleh
banyak orang.
Staff ahli Pusat Kajian Makanan ini melihat
konsumen yang tidak peduli dan hanya menuntut
pangan yang murah tapi bagus, aman, serta tidak
mau tahu bagaimana cara memproduksinya dan
siapa yang membuatnya tidak akan pernah bisa
membangun bangsa yang kuat dari sisi pangan.
“Konsumen harus mendukung produsennya,
terutama produsen pangan kecil yang tersebar di
pedesaan di Indonesia. Hanya dengan hubungan
yang seimbang dan seiring bersama kebutuhan
pangan kita bisa diupayakan sendiri dengan cara
yang lestari.” Tegas Ibu yang merupakan Profesor
di bidang pangan.
Makanan tradisional yang diolah dari sumber
daya yang tersedia di sekitar, dapat menjadi
sumber kemandirian pangan. “Beragam umbi,
atau hasil hutan seperti sukun, pisang bisa
dikelola oleh industri kecil dipedesaan menjadi
aneka tepung, dan produknya bisa menjadi
sumber pangan sehat yang juga cocok bagi anak
dengan kebutuhan khusus.” Tambahnya lagi
mengingatkan bahwa tepung terigu yang ada
100% diimpor.
How to present
Diakui Bu Mur, tampilan makanan tradisional
memang harus diubah, agar generasi muda,
khususnya orang kota mau menikmatinya. “
Seperti puding
gadung itu enak
sekali, dengan
sedikit sentuhan
bisa mendorong
pemasaran,
pantas di sajikan
di café-café”.
Maraknya
acara memasak
dan kompetisi
di televisi
sebenarnya bisa
menjadi langkah awal
untuk mempromosikan
pangan lokal Indonesia
yang sangat kaya.
“Sayangnya hingga
hari ini banyak chef
Indonesia orientasinya
pada masakan asing,
mengikuti industri
pangan yang kerap menganggap menu dari
luar lebih bergengsi” katanya mengutarakan
keprihatinannya.
Karakter konsumen Indonesia yang memerlukan
contoh, ada tokoh panutan dalam mengkonsumsi
menjadi kunci untuk menjadikan makanan
tradisional populer. Saat ini hanya imbauan yang
tidak dilakukan atau sebatas pada lomba-lomba
pada acara tertentu, sementara berbagai makanan
instant dikomunikasikan secara terus menerus
dan dikemas dengan cantik.
Murdijati Gardjito “Pangan lokal untuk atasi krisis pangan”
Dengan semakin sulitnya
menghasilkan pangan,
terutama padi yang sangat
tergantung pada musim,
seharusnya lidah, hati
dan pikiran konsumen
harus diubah. “Anak
dan remaja merupakan
konsumen masa depan
yang harus diperkenalkan
kembali pada beragam
makanan tradisional..
Tentunya dengan kemasan
yang baru dan modern
seperti cassava stick, ice
cream ubi ungu, sweet and
sour banana chips, puree
sukun, dan puding kleci
agar mereka tertarik dan
menjadi penggemar yang
fanatik.”sampai Bu Mur.
Pilihan makanan pada apa yang kita punya, cinta
pada para penghasil makanannya, akan menjadi
modal bagi bangsa ini untuk bertahan melewati
krisis pangan. Itu yang diyakini Ibu Murdijati
Gardjito. Selera lidah kita adalah soal pilihan yang
harus digunakan. Kelezatan akan datang bersama
keseimbangan dan solidaritas antara konsumen
dan produsen pangannya! (IR)
2726
2928
SAYS
Siapakah pemilik akun twitter dengan
bio “Actor, Environmentalist and
Philanthropist”? Ya, Leonardo DiCaprio,
aktor yang terkenal dengan fi lm romantis
Titanic kini giat mempromosikan aksi
penyelamatan lingkungan sesering ia
mempromosikan fi lm Blockbuster nya yang
terbaru.
Semangatnya yang meledak-ledak dan
kepribadiannya yang menyenangkan terpancar
saat Cameron Diaz mengajak orang untuk aktif
menyelamatkan lingkungan. Bagi Cameron,
penyelamatan lingkungan harus menyenangkan
dan mudah. “Yang saya pahami, kita tidak bisa
menghentikan kehidupan, tidak bisa memaksa
orang untuk menyerahkan segala (kemudahan
hidup) yang dimilikinya.” Cameron memilih
untuk berkampanye lewat kesehariannya, dari
mengendarai mobil hybrid Toyota Prius, membeli
pangan lokal, berbelanja di pasar loak, melakukan
daur ulang hemat air dan mengatur pemanas
ruangan. Lucunya lagi, Cameron menyiram
toiletnya 2-3 kali setelah digunakan!
Dalam MTV Trippin’, reality show yang merekam
perjalanannya berkeliling dunia, Cameron
mengajak penonton untuk belajar bersama
tentang pentingnya menjaga lingkungan. Walau
memang seluruh perjalanan masih menggunakan
prinsip carbon offsetting, menghitung berapa
banyak emisi yang dihasilkan dan “membayarnya”
dengan menggunakan energi alternatif dan
menanam pohon. Bukan mengurangi banyaknya
perjalanan.
Di saat selebriti lain masih menjadi duta
lingkungan dan menerapkan praktek ramah
lingkungan dalam kehidupan sehari-hari,
Leonardo DiCaprio sudah membentuk organisasi,
website pribadi dan membuat fi lm dokumenter
tentang lingkungan.
Leonardo DiCaprio Foundation berdiri pada 1998
untuk mempopulerkan berbagai isu dan berita
lingkungan yang menjadi perhatiannya. Populasi
harimau yang menurun hingga 96,8% dalam 20
tahun terakhir, mendorong Leonardo DiCaprio
Foundation untuk fokus pada kampanye “Save
Tigers Now” yang diinisiasi oleh World Wild Fund
(WWF). Selain itu, Leonardo DiCaprio juga kerap
bekerja dengan organisasi lain, seperti Natural
Resources Defense Council, Global Green USA dan
National Geographic Kids.
The 11th Hour : Where Environment and
Movie Meets. Kecintaannya pada dunia fi lm
dan lingkungan, bertemu ketika Leo menjadi
co-writer, co-producer dan narator dalam fi lm
Leonardo DiCaprio:
Cameron DiazIt’s a Big Party!
dokumenter The 11th Hour. Dalam fi lm tersebut,
Leo menyatakan bahwa “ Pemanasan global tidak
hanya tantangan lingkungan nomor satu yang
kita hadapi, tetapi juga masalah paling penting
yang dihadapi seluruh umat manusia”. Di tengah
maraknya model fi lm dokumenter populer, The
11th Hour hadir dalam format tradisional dengan
rangkaian wawancara serius dan potongan-
potongan gambar yang mengingatkan penonton
akan tayangan Discovery Channel.
Di fi lm ini, Leo menghadirkan ahli kehidupan
berkelanjutan, biomimikri (penelitian tentang
sistem dan proses alam), konsumsi, kualitas air
dan udara, energi terbarukan hingga kelangkaan
spesies. The 11th Hour pun berhasil menyentuh
hati audiens dengan pendekatannya yang tak
hanya terhenti pada perubahan iklim, tetapi juga
pemikiran agama dan kurangnya cinta di antara
sesama manusia. Untuk mendukung kampanye
Leo klik www.leonardodicaprio.org atau ikuti
akun Twitter @LeoDiCaprio ! (MAN)
Gelar ‘Queen of Green’ kian lekat pada Cameron
setelah terlibat dalam penulisan buku The Green
Book: The Everyday Guide to Saving the Planet
One Simple Step at a Time, pembuatan iklan
layanan masyarakat dan mengikuti pelatihan
mengenai pemanasan global The Climate Project
yang digagas Al Gore. Iapun terlibat dalam konser
Live Earth dan kampanye SOS (Save Our Selves)
yang menyebarluaskan informasi bagaimana
menghadapi pemanasan global.
Dalam fi lm dokumenter tentang peduli bumi,
optimisme Cameron menghadapi pemanasan
global terpancar saat ia mewawancarai banyak
orang tentang sumber air dan udara, apa saja
yang dikonsumsi serta apa yang akan dilakukan
untuk menjaga itu semua. Cameron percaya
semua orang punya pendapat dan ide hebat
yang bisa dibagi dengan orang lain. “This is not a
farewell concert — this is a celebration as far as I’m
concerned!” Teriaknya, baginya menyelamatkan
bumi adalah pesata besar. Ayo bergabung (MAN)
2928
3130
GO LOCAL
Produk lokal danpermasalahan
Catatan dalam tiap lembar tenun Buton Selembar kain tenun Buton, bukan sekedar pembungkus dan
pelindung badan. Kain tenun Buton dengan motif garis-garis untuk
perempuan dan kotak-kotak untuk lelakinya adalah catatan tentang
berbagai hal yang ada disekitar masyarakatnya. Nama-nama
tenun Buton, Sulawesi Tenggara akan bercerita tentang sumber
penghidupan masyarakatnya, dan bagaimana mengelolanya.
Jalinan pengetahuan
Motif kain seperti Tuwona Owi ( si ubi ungu), Bancana Kalupu
(daun kelapa muda), Mangopa (jambu air), Koroura (udang
batu atau lobster), Kamba Mpulu (bunga sedap malam), Dalima
Mancura (buah delima muda), Bula Malaka (jambu biji), Kambana
sampulu (bunga asam), Kuna-kuna (tanaman kacang hijau liar),
dan Kambana Wolaab ( unga pohon wolaa,pohon untuk membuat
perahu) menunjukkan berbagai keanekaragaman hayati yang
menjadi bagian kehidupan orang Buton sehari-hari.
Motif yang lain seperti Untolu Hole (telur goreng), Walona
Kanculapa (debu hasil pembakaran daun-daun kering di kebun),
dan Kambana Huenu (sayur lokal yang biasa digunakan untuk
mengobati penyakit ginjal), menunjukan cara mengolah sumber
daya yang ada. Pada motif Untolu mangau, ada sentuhan humor
yang bisa jadi menunjukkan kegemaran orang Buton, pada telur
goreng yang sedikit hangus.
Walaupun sebagian besar masyarakat Buton adalah nelayan, motif
tenunnya banyak bertutur tentang keadaan daratan. Hal tersebut
karena para penenun dan pemberi nama motifnya adalah para
perempuan. Para perempuan inilah yang merekam kondisi disekitar
rumah mereka sehari-hari, dengan kegunaan dan
fungsinya. Nama motif tenun ini diturunkan dari
ibu ke anak perempuannya, selama generasi ke
generasi, seperti juga pengetahuan yang melekat
padanya.
Penyambung hidup kala paceklik
Di berbagai desa di pulau Buton, Muna hingga
Wakatobi, saat laut sedang tidak memberikan ikan
dimasa paceklik, bunyi hentakan alat tenun akan
terdengar di hampir tiap rumah, nyaris sepanjang
hari. Pada saat paceklik, tenun Buton memang
sumber utama untuk memenuhi kebutuhan
keluarga nelayan.
Hatia, perempuan setengah baya tengah asyik
menenun di workshop nya yang terletak di
bagian bawah rumah panggung, di desa Sula’a,
menuturkan hal ini. Seperti juga kelompok
ibu-ibu penenun di Desa Lanto, di Pulau
Muna. “Dulu biasanya turis yang datang
mencari sarung, tetapi sejak pemerintah daerah
mewajibkan pegawai negeri dan anak sekolah
untuk menggunakan tenun dalam seragam dan
baju dinas, sarung makin banyak yang cari”
Ceritanya sambil mengerjakan pesanan untuk
peringatan Hari Ulang Tahun Sulawesi Tenggara,
pada akhir April lalu.
Rata-rata, perempuan Buton dapat membuat
satu sarung dalam 4-5 hari. Bermodal benang
sedikitnya Rp.45.000 sarung dapat dijual hingga
3 kali lipat harga modal. “Tergantung jenis
benangnya, kalau yang halus sekali, seperti benang
mastuli, pasti lebih mahal. Juga Samasili, sarung
untuk keperluan adat, yang menggunakan benang
emas atau perak.” jelas Hatia lagi.
Penenun kini membuat syal, selain banyak dicari
turis, syal memberi keuntungan lebih banyak bagi
penenun. Kini Hatia cermat mendokumentasikan
jenis motif yang dibuat para penenun sekaligus
mengumpulkan pengetahuan yang ada secara
terstruktur. Sayangnya belum banyak yang
melakukan hal ini,
Tenun Buton nyaris dilupakan, sejak ada sarung
pabrik dengan harga yang jauh lebih murah.
Perhatian pemerintah dan masyarakat yang
kembali menghargai dan menggunakan sarung
Buton, menjadi jaring penyelamat bagi masyarakat
pesisir kala paceklik.
Ahh..sarung dan pantai memang selalu menjadi
paduan yang pas.
Sarung Buton ada juga di
Fair Trade & Organic Product
Ruko Grya Sanur,
Jl. By Pass Ngurah Rai Sanur
Sanur Kaja Denpasar Bali
Telp. 0361 - 283555 / 283 666
n anak sekolahpegawai negeri dan
am seragam dan gunakan tenun dala
ak yang cari”arung makin banya
pesanan untukmbil mengerjakan
Sulawesi Tenggara, Hari Ulang Tahun S
April lalu.
apat membuat erempuan Buton da
ermodal benangdalam 4-5 hari. Be
apat dijual hingga Rp.45.000 sarung da
antung jenis arga modal. “Terga
ekali, seperti benanaanng gkalau yang halus se
ga Samasili, ssaararung g g g ti lebih mahal. Jug
nggunakaanan bbenennaanananngangangnggluan adat, yang me
agi.erak.” jelas Hatia la
Sanur Kaja Denpasar Bali
Telp. 0361 - 283555 / 283 66666
3130
3332
GO LOCAL
Kerupuk ikan gurih dari Morodemak
Buat sebagian orang Indonesia, makan tidaklah lengkap tanpa suara
riuh “kriuk-kriuk” kerupuk. Begitu banyak jenis kerupuk, juga aneka
jenis makanan yang baru lengkap setelah diberi topping taburan
kerupuk.
Ada satu kerupuk istimewa yang patut dicoba. Bukan karena gurih
ikannya saja. Pada tiap kerenyahannya ada semangat perempuan
nelayan Morodemak untuk tidak takut berusaha dan sejahtera.
Seperti juga banyak perempuan nelayan di wilayah pesisir lainnya di
Indonesia, perempuan nelayan Morodemak, tidak dianggap sebagai
nelayan. Walau merekalah yang menyiapkan kebutuhan sebelum
para suami atau anggota keluarga lainnya pergi ke laut, juga
menangani hasil tangkapan sesudahnya.
Anggapan “bukan nelayan” ini membuat perempuan nelayan tidak
mendapatkan dukungan dari pemerintah. Berbagai program dan
bantuan hanya diberikan kepada laki-laki.
Tapi Mbak Nuk, sapaan dari Masnuah, tidak menyerah. Perempuan
asal Rembang ini menginisiasi kegiatan ekonomi, agar perempuan-
perempuan Morodemak,bisa mandiri. Lewat kumpul-kumpul,
berbagai kejadian sehari-hari diobrolkan dan coba dicari jalan
keluar bersama agar bisa berdaya.”Saya melihat banyak perempuan
yang hanya diam menunggu suami pulang melaut,padahal seringkali
tidak membawa hasil juga.” katanya. “Sayang kan, padahal kita
perempuan pasti bisa membantu ekonomi keluarga” tambahnya
lagi. Untuk itu dibentuklah kelompok perempuan Puspita Bahari,
yang kini anggotanya 30 orang pada 2006.
Modal jimpitan
Koperasi beras merupakan langkah pertama Mbak
Nuk, untuk mengumpulkan para perempuan
tetangganya. Dengan modal sejimpit, atau
satu sendok beras, terkumpul modal berupa
beras untuk kegiatan simpan pinjam anggota.
Sayangnya kegiatan macet karena banyak yang
tidak membayar tepat waktu. Dari modal yang
terkumpul satu juta rupiah akhirnya tinggal
Rp.300.000,-.
Lalu Mbak Nuk melihat peluang lain, membuat
tepung ikan dengan dukungan salah satu lembaga,
itupun belum berhasil. Kerupuklah yang menjadi
penggerak kegiatan perempuan Morodemak.
”Ada teman yang datang kerumah, saya suguhkan
kerupuk buatan sendiri, dia bilang rasanya enak
sekali, dan bertanya kenapa tidak dijual’, jelasnya.
Terlebih, membuat kerupuk merupakan ilmu yang
dikuasai para perempuan Morodemak. Tetapi
karena terbiasa membuat sendiri dirumah masing-
masing, dianggap biasa dan tidak terpikir dapat
menjadi sumebr pendapatan keluarga.
Mengolah ikan murahDengan sisa modal dari koperasi beras untuk
membeli peralatan, sejak November 2009,
kelompok PB mulai upaya membuat kerupuk di
rumah masing-masing.” Sekarang lebih enak,
kami langsung membeli ikan segar dari kelompok
nelayan yang mendapat bantuan kapal, karena
kami juga terlibat disana.” Ikan segar dengan
harga murah seperti belida (jenis ini merupakan
ikan mewah di Jepang) atau kembung yang
hampir selalu tersedia, menjadi bahan baku
utama. Bumbu-bumbunya pun dijaga yang
berbahan alami saja.
Tiap minggu kelompok dapat menghasilkan 50
kg. “Dulu pernah hingga 4 kwintal, tetapi karena
pemasarannya belum lancar, masih tergantung
pada pengepul yang menekan harga, jadi anggota
koperasi sepakat menurunkan produksi dulu
hingga ada pasar yang lebih adil, ” harapnya.
Kerupuk ikan sudah membantu menambah
meriah kehidupan perempuan Moro Demak.
Siapa yang mau ikut menjadi bagian dari
kemeriahan dan kerenyahan kehidupan
perempuan Puspita Bahari sambil menikmati
gurih dan renyahnya kerupuk ikan? (IR)
3332
3534
Wine Ubi Ungu: cheers untuk hidup sehat
“Banyak orang bule kaget saat tahu wine yang
mereka minum dibuat dari ubi ungu, rasa dan
warnanya mirip sekali dengan wine yang dibuat
dari anggur ” kenang Pak Dewa, tentang kejutan
yang dihadirkan wine ubi ungu racikannya saat
menyelenggarakan makan malam bagi para
koleganya.
Hal ini juga diakui oleh Yohan Handoyo, penulis
buku “Rahasia Wine” yang juga pemilik “Decanter
Wine House” di Jakarta. “Rasa dan warna wine
ubi ungu udah cakep. ..warna violet hue nya
cakep.” komentarnya disampaikan melalui twitter
setelah menyesap wine ubi ungu kiriman Respect.
“Semua jenis buah pada dasarnya bisa dibuat
wine, tapi kalau dari ubi memang rasanya belum
pernah ada’.ujar Dewa. Keinginan Dewa membuat
wine dipicu setelah berhasil membuat sirup ubi
ungu. Wine ubi ungu merupakan kreasi puncaknya
untuk mengangkat martabat ubi yang masih
dianggap makanan orang miskin.
Terlebih kadar antosianin dalam wine tetap tinggi.
“Jadi bisa nikmat tapi sehat, atau cara sehat yang
nikmat dengan wine ubi ungu ini.” tambahnya
sambil tertawa.
Seperti yang disampaikan Yohan Handoyo “Jika
ini adalah langkah untuk memberi kesempatan
petani untuk menciptakan nilai tambah, saya
mendukung. Brilliant”. Ke depan, dengan sedikit
sentuhan artistik Yohan berharap wine ubi ungi
bisa seperti wine manggis dari Thailnad yang
berhasil mencuri hati turis
Bioteknologi yang ramah
Sebagai Dosen pada fakultas Bioteknologi
Pertanian, Prof.Dr. Ir. Dewa Ngurah Suprapta,
Msc percaya bahwa bagi Indonesia yang kaya
dengan keanekaragaman
hayati, potensinya ada pada
industri bioteknologi yang
tentunya berpihak pada
produsen kecil.
Kondisinya sekarang,
pembuat wine lokal
masih tergantung pada
ragi impor. Padahal
kunci membuat
wine ada pada
raginya. Kadang
kualitas ragi juga
tidak menentu
sehingga wine
yang dihasilkan
tidak stabil.
“banyak
pembuat wine
lokal yang tidak
punya alcohol
meter, dan
masih memakai
perasaan,
sehingga rasa
berubah tanpa
diketahui.” Jelas
Made.
Tidak mau
tergantung, Dewa
mengembangkan
ragi untuk wine
ubinya, yang dapat
juga digunakan
oleh pembuat wine lokal lainnya. Harapan Dewa,
dimasa mendatang, Indonesia bisa menjadi
pemain utama, khususnya ragi. “Banyak sekali
bahan pangan kita yang membutuhkan ragi, dari
yang tradisonal seperti tempe, tape, wine, arak
hingga roti. Prinsipnya Indonesia bisa membuat
semuanya dengan bahan dari negeri sendiri.”
Bagi Dewa, yang terpenting adalah merdeka
dengan kekayaan sendiri. Sudah terlalu banyak
kekayaan alam Indonesia yang dianggap
remeh oleh bangsanya sendiri. Lewat
pengetahuan yang dimiliki, inovasi dan
jeli melihat peluang, Dewa menghadirkan
wine ubi ungu. Bukti tentang betapa kaya
dan bermanfaatnya pangan lokal yang
tersedia.
Sweet WineDenpasar Bali (0361-465915)
Antosianin adalah zat antioksida yang terdapat dalam zat warna tanaman, dan dapat memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak.
GO LOCAL
3534
3736
WE FOUND IT
Pilihan di sekitar kita
“Napak Tilas”Teman seperjalanan yang gaya Bagi Dian Herdiany, teman seperjalanan yang
asyik dan gaya adalah keharusan. Terlebih,
perjalanan menjadi bagian dari pekerjaannya,
keliling dari satu kampung, desa, nagari yang
selalu dijalani dengan senang hati.
Maka tidak heran jika Dian kemudian memilih
untuk membuat sandal cantik untuk mendukung
pekerjaannya di Kampung Halaman, lembaga non
pemerintah yang juga didirikannya sejak 2006.
Filosofi mandiri
“ Napak Tilas memang dirancang untuk diriku
agar mandiri dan tidak lagi membebani Kampung
Halaman, apalagi Napak Tilas sesuai hobi dan
minatku di bidang fashion” tuturnya, ia kini
bekerja secara voluntir untuk Kampung Halaman
selama dua hari dalam seminggu.
Filosofi Napak Tilas adalah kemandirian, yang
selalu Dian tanamkan diantara para penggiat
Kampung Halaman. Bagi Dian, saat dia mandiri,
kemudian Kampung Halaman mandiri, maka
komunitas dampingan juga akan mandiri.
“Semoga bergulir jadi efek domino, semua bisa
mandiri.” Jelasnya dengan semangat.
Alas kaki cantik nan nyaman
Kombinasi antara kefanatikannya pada alas kaki
enak dan nyaman juga datar yang kerap disebut
Dian “teplek” dengan kegemarannya mencari
produk cita lokal, seperti kain tenun dan batik,
memicu kreatifi tas Dian untuk menggabungkan
keduanya
dengan cara
cara sederhana.
“Jadinya alas
kaki yang
terpisah
antara alas
dan tali-tali kainnya.”
Tali-tali Napak Tilas
berasal dari berbagai
kain katun yang nyaman
di kaki, mulai dari katun
bermotif modern dan pop,
hingga kain-kain lokal
yang unik. Bisa dipastikan
diantaranya ada yang
sesuai untuk siapa saja.
Bahkan juga untuk para
pria.
Koleksi kain lokal yang dimiliki
Napak Tilas kini semakin
beragam, ada batik klasik
dari Jogja dan Solo, batik
Tasik yang meriah, lurik,
tenun Jepara. Setiap Dian
melangkah ke berbagai lokasi,
Dian akan membawa serta kain lokalnya. Seperti
pada Mei lalu, saat sedang melakukan riset tenun
di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, oleh-olehnya
kain untuk melengkapi koleksi Napak Tilas.
Alas kaki Napak Tilas dipercantik dengan beads
kayu yang centil dan unik. Dari satu kain bisa
dijadikan bermacam model sandal cantik dan
manis. Bisa dipastikan perempuan yang memilih
kenyamanan tetapi menyukai gaya akan segera
jatuh hati pada Napak Tilas.
Fair Trade!
Kenali siapa yang bikin kita cantik! Inilah
ajakan Dian bagi para pemakai Napak
Tilas. Proses pembuatan Napak Tilas juga
dilakukan bersama orang-
orang yang dikenal baik
oleh Dian. “Aku mencoba
menerapkan sistem fair trade
sederhana, dengan versiku,”
jelasnya. Mulai dari
melakukan survey bahan,
menghitung biaya produksi
bersama kemudian mereka
lah menentukan harga yg
pantas untuk tenaganya yang
dikeluarkan. “Untuk
pembayaran upah,
aku hampir tidak
pernah menawar,”
tambahnya lagi.
Dian juga membantu
membuat sistem kerja
yang efektif, supaya
para pengrajin bisa lebih
produktif.
Kini Napak Tilas sudah
punya gerai mungil di
Jogja. Produknya pun tidak hanya sandal
cantik saja, tetapi berbagai pernik unik yang bikin
penambilan tambah manis. Jadi, jangan lupa
langkahkan kaki ke Napak Tilas, dan temukan
teman seperjalanan yang gaya, juga nyaman. (IR)
Garasi rumah Nagan Kidul No 5, Yogyakarta 55131
www.tokonapaktilas.wordpress.com
3736
3938
CONNECTION
Kegiatan yang meninspirasi
Lumbung TALES yang bernas Desa Dowaluh hanya sebuah desa kecil
di kabupaten Bantul. Bermula dari
semangat satu orang untuk memulai
lumbung komunitas, kini Lumbung Tani
Lestari (Tales) menginspirasi Bantul untuk
membangun kembali lumbung kabupaten.
Diguncang gempa
Gempa yang mengguncang kawasan Jogjakarta
dan sekitarnya pada Mei 2006,
bukan hanya membuat banyak
orang
kehilangan rumah dan pekerjaan, tetapi juga
mengguncang kesadaran Hery Astono, penggagas
lumbung Tales tentang betapa rapuh dan sangat
tergantungnya produksi pangan di desanya pada
pasokan dari luar. “Waktu mau tanam, ternyata
tidak punya benih, tidak ada pupuk. Kaget saya
dengan kondisi ini. Padahal dalam situsi krisis
seperti kemarin, yang terpenting punya makanan
untuk bertahan hidup dan harus diupayakan
secara mandiri, saat itu tidak ada apapun untuk
dimakan.” Tuturnya, tentang ide membentuk
lumbung.
Dari beberapa teman di jaringan pertanian
berkelanjutan seperti mbah Gatot atau Mbah Suko
yang sudah lebih dulu mengembangkan benih
lokal, dan pengetahuan untuk mengelola sawah
menggunakan sumberdaya di sekitar sebagai
pupuk dan pestisida alam, Hery kembali belajar
bertani secara mandiri. “Awalnya, mertua saya
sendiri menganggap saya aneh karena cara bertani
saya saat itu.” Kenangnya tentang masa awal ia
bertani secara lestari dan mandiri.
Saat tetangga melihat hasil panen sawah bagus
dan melimpah, sementara biaya produksi
berkurang, satu-demi satu mulai tertarik. Dari
diskusi teknis tentang cara tanam, obrolan tentang
pengembangan sistem pangan komunitas berbasis
sumberdaya
sekitar
menguat .
”Lumbung
bagi kami
bukan
sekedar
bangunan
penyimpan
beras, tetapi
bagaimana
mengupayakan kemandirian pangan, dari
produksi hingga usaha tani untuk kesejahteraan
anggotanya.”tegasnya.
Mengusung 3 Sehat: Sehat anggota, sehat pengurus dan sehat usaha, lumbung mulai menata sistem pangan komunitas.
Egaliter
Lumbung Tales juga mengembalikan perempuan
dalam proses produksi pangan. “Dulu kami lebih
banyak diam atau ngobrol ngalor ngidul, sekarang
bisa bikin pupuk, atau memisahkan gabah dan
menambah belanja rumah,” imbuh Endang Dwi
Mulyanti, penanggung jawab pembuatan pupuk
cair. Sekarang mereka bisa membuat daun-daun
luruh bisa jadi pupuk, kotoran sapi diubah jadi
kompos.
Kegiatan di lumbung kembali mempererat
hubungan antara para ibu dan bapak.
“Sebelumnya tani cuma kerjanya bapak. Apa yang
dibeli, ditanam ditentukan oleh bapak, dari benih,
pupuk, pestisida, tapi sekarang ya rembugan,
karena kami bagian lumbung yang juga harus
aktif dalam penyediaan pangan,” tutur Murkana,
koordinator kelompok perempuan.
Kehadiran lumbung juga mengembalikan pola
makan yang lebih sehat pada masyarakat desa.
“Makannya sehat bebas pestisida. Sejak desa
ini menerapkan pertanian organik dan hasilnya
dimakan untuk makan sehari-hari, lebihnya baru
dijual, sekarang jarang ada yang sakit.” imbuh
Murkana. Mereka juga rajin mengumpulkan
jenis umbi-umbian yang tahan kekeringan, dan
menjadikannya sebagai bagian dari sumber
karbohidrat.
Perlahan tapi pasti, semakin banyak komunitas
petani di sekitar dusun Dowaluh mengubah
cara menyediakan pangan secara mandiri,
membebaskan diri dari ketergantungan.
Pertanyaannya sekarang, bersediakah konsumen
menjadi bagian dari sistem pangan komunitas ini.
Bersama-sama menciptakan sistem pangan yang
kuat, sehat dan bernas. Maukah kita? (IR)
3938
4140
CONNECTION
Anak muda dukung perempuan penghasil pangan Rangkaian fakta ini membuat banyak orang terhenyak. Pangan yang
dinimati penduduk bumi, 50% disediakan oleh perempuan, bahkan
di negara berkembang bervariasi antara 60-80%. Sementara
sebagian besar petani perempuan adalah orang miskin di pedesaan.
Fakta-fakta tentang nasib perempuan dan ketersediaan pangan di
suarakan oleh sekelompok relawan muda yang tergabung dalam
SHOUT!Indonesia, didukung oleh Institut Pelangi dan Anak Pelangi
Club. Kelompok anak muda ini menggelar fl ash mob pada 13 Maret
2011 untuk mengingatkan ketimpangan yang terjadi dan merugikan
para perempuan produsen pangan. Kegiatan ini juga untuk
memperingati Hari Perempuan Internasional, yang jatuh setiap 8
Maret
Bentuk dukungan anak muda
Tanpa bakat tari, dan tidak punya pengalaman tampil didepan
publik tidak menyurutkan semangat para relawan muda ini untuk
mendukung para perempuan penghasil pangan. Walau awalnya
agak canggung dan malu, saat banyak yang memperhatikan pesan
yang disampaikan, para relawan semakin semangat dan “menggila”.
Gerakan tarian yang energik dipadu dengan kostum kebaya, terbukti
berhasil menarik perhatian publik dan juga media. “Ya lakukan apa
yang bisa dilakukan, apalagi perempuan petani, atau nelayan, adalah
orang-orang yang memberikan makanan buat kita, sementara
mereka tidak bebas dari kemiskinan.” Jelas, Ika salah satu volunteer
yang mendukung acara ini.
Dilatih seminggu sebelumnya oleh Putri, koreografer dari
Institut Kesenian Jakarta, kelompok anak muda ini pun berani
menyampaikan pesan tentang pentingnya segera memberi
CONNECTION
dukungan dan perlindungan terhadap perempuan
penghasil pangan di tengah krisis pangan akibat
dampak perubahan iklim.
Memang hingga saat pemerintah belum mengakui
keberadaan perempuan, baik petani, nelayan
ataupun pekebun yang menghasilkan pangan
kita. Akibatnya, hampir tidak ada dukungan
untuk mereka. Apalagi, kebijakan yang diambil
pemerintah untuk mengatasi persoalan pangan
bangsa lebih berpihak pada pemodal besar dengan
orientasi ekspor.
Mau mendukung para produsen pangan
perempuan dan produsen kecil lainnya? Gabung
saja dengan Shout!Indonesia? Kreasikan apaun
bentuk dukungan yang bisa diberikan
Follow @SHOUTIndonesia dan Facebook
Shout!Indonesia
Aliran sepeda di jalan Thamrin
menuju Bundaran Hotel
Indonesia, Jakarta terhenti
sejenak lalu melambat saat
para pengendarnya terkejut
memperhatikan sekelompok
anak muda yang tiba-tiba
menari.
Apalagi pada akhir tarian, para
penari dadakan ini membuka
roll banner yang berisi berbagai
fakta tentang nasib para
perempuan yang menghasilkan
pangan kita.
Fakta tentang perempuandan pangan
• Dalam skala kecil, rata-rata perempuan menghasilkan
lebih banyak pangan dibandingkan laki-laki. Ironisnya
dukungan lebih banyak diberikan untuk laki-laki.
• Hanya 7% bantuan diterima perempuan produsen
pangan, baik dalam bentuk bantuan kredit, benih, pupuk
serta teknologi untuk penyediaan pangan.
• Secara global, kepemilikan tanah oleh perempuan untuk
menghasilkan pangan, kurang dari 2%.
• 63% pengeluaran penduduk miskin untuk memenuhi
kebutuhan pangan.
• Pembukaan akses perempuan terhadap sumber daya
dan sistem pangan, tidak hanya memperkuat ketahanan
pangan keluarga, tetapi juga komunitas dan negara.
4140
4342
MY PAGE
Rubrik yang disediakan khusus untuk pembaca yang ingin berbagi mengenai gaya hidup ramah sosial dan lingkungan
Mari Menabung PlastikSampah plastik yang menumpuk bak gunung
sudah menjadi pemandangan yang biasa di tiap
sudut kota. Bukan hanya bau tak sedap saja yang
menguar, lingkungan tercemar dan tak
sedap dipandang.
Hal ini menggerakkan
Dr. Evi Yuliati Yovi,
S.Hut, M.Life.Env.
Sc dan mahasiswa
PC Sylva Indonesia
Fahutan IPB untuk
membentuk Bank
Plastik. Diawali
mini campaign”
Dare to Care” di
Fakultas Kehutanan
oleh tim Solidaritas untuk
Kebersihan Kampus
(Susberus) PC Sylva
Indonesia Fahutan IPB,
Bank Plastik diresmikan
pada 3 Juni 2010. Cita-cita
Bank Plastik: masyarakat
mengurangi penggunaan
plastik.
Sistem kerja Bank Plastik
yang didukung oleh British
Council seperti layaknya
menabung uang di bank. Para
nasabah mempunyai buku tabungan
untuk mencatat jumlah sampah plastik yang
ditabungkan. Sampah plastik yang terkumpul
Sustainable Lifestyle @Sociology Summit 2011
Dari kampus Sosiologi, Fisip UI di Depok
berbagai hal tentang gaya hidup berkelanjutan
dan bagaimana mewujudkannya dikupas habis-
habisan, dalam SOCIOLOGY SUMMIT 2011 yang
digelar Himpunan Mahasiswa Sosiologi UI, pada
28 Februari – 1 Maret 2011.
Berbagai topik yang dibahas, disajikan melalui dua
kegiatan utama: seminar yang lebih akademis dan
pendekatan seni yang praktis.
Studium Generale tentang Sociology For
Sustainable Lifestyle membahas peranan sosiologi
untuk kehidupan masyarakat secara ilmiah.
Para pakar dan pemegang kebijakan menjadi
narasumber: Drs. Ganda Upaya (sociologi UI)
dan Ir. Mahendra MM,MT (Pemda DKI) dengan
Dr. Robertus Robet dari UNJ sebagai pembahas.
Kegiatan ini melibatkan 29 Himpunan Mahasiswa
Sosiologi dari berbagai universitas di Indonesia.
Social Urban Art Festival (SUAF), memakai
pendekatan seni popular untuk berdiskusi
tentang ruang seni kota, peranan seni di ruang
publik dalam merespons fenomena sosial budaya
kontemporer menghadirkan Ardi Yunanto
(Ruangrupa) dan Andi Rharharha (Respecta
Street Art Gallery). Rangkaian kuliah dan diskusi
diselingi Belkibolang, fi lm kompilasi 9 cerita
pendek tentang Jakarta di malam hari.
Topik terkait pendidikan, perkotaan, dan
pengembangan komunitas dibahas dalam seminar
“Education for Sustainable Life”.
Bagimana beragam fenomena menghambat
sekaligus memicu terciptanya gaya hidup yang
berkelanjutan menjadi pembahasan yang menrik.
Komunitas yang kian menjamur diantaranya Bike
to Work dan memberi warna tersendiri dibahas
dalam seminar Community Development for
Sustainable Lifestyle, juga ditampilkan dalam
SUAF.
Kehidupan di Jakarta selalu menarik, meski
kadang membuat letih penghuninya. Hubungan
cinta dan benci ini menjadi perbincangan tentang
“Jakarta punya siapa?”, dengan dengan pembicara
Marco Kusumawijaya, Alanda Kariza, dan Dik
Doank yang juga mennyanyikan lagu yang
mengkritisi kehidupan di kota.
Seluruh rangkaian kegiatan ini menemukan
pada akhirnya, masyarakat yang berkelanjutan,
tidak bisa tidak memerlukan: (1) Pendidikan,
(2) Perkotaan, dan (3) Pengembangan
Komunitas untuk dapat terwujud. Siapa saja
yang mau menjadi bagian dari gaya hidup yang
benar-benar hidup dan berkelanjutan? (MAN)
akan dijual ke agen pengumpul. Para nasabah
diperbolehkan menarik uang dari tabungan
saat jumlah saldo bernilai Rp. 50.000,00.
Sampai saat ini Bank Plastik sudah memiliki 90
nasabah.
“Saya berharap, Bank
Plastik membuat orang
tidak hanya memikirkan
segi ekonominya, tetapi
sadar akan bahaya plastik
bagi lingkungan, dan
kemudian mengurangi
penggunaan plastik”jelas Ibu
Yovi.
Keprihatinan utama para
aktivis Bank Plastik ada pada
limbah sampah kresek. Jenis
plastik ini sulit untuk diolah
kembali.
Program berikutnya Bank Plastik
adalah “plastik dibayar dengan
plastik” dimana para nasabah
tidak lagi mendapatkan uang
tetapi souvenir ataupun aneka
kreasi kerajinan tangan yang
dibuat dari limbah plastik.
Semoga Bank Plastik dapat
mendorong tiap nasabah
bertanggungjawab dengan
plastik yang digunakan, kemudian 3R (Reduce,
Reuse, Recycle) , bukan hanya slogan semata.
4342
4544
SMART TIPS
Inspirasi cerdasdan praktis
Meski kini kalah popular dengan minyak kelapa sawit, minyak kelapa, menyimpan segudang manfaat buat kesehatan juga kecantikan, khususnya minyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil/VCO).
VCO dibuat dari bahan baku kelapa segar yang
santannya diproses dengan pemanasan terkendali
atau tanpa pemanasan sama sekali. Hasilnya
minyak kelapa murni yang rasanya lembut dengan
bau khas. Kandungan asam lauratnya tinggi,
setelah diubah menjadi monolaurin dalam tubuh
berfungsi membunuh virus, bakteri, cendawan dan
protozoa.
Sementara minyak kelapa untuk memasak
dibuat dari kopra dan proses lebih lanjut untuk
menghilangkan bau dan menjernihkan warnanya
Tak heran kini VCO menjadi bahan dasar bagi
industri kecantikan, khususnya untuk kulit dan
rambut. Beberapa tips cantik dengan VCO dapat
dilakukan sendiri:
Kulit
VCO adalah pelembab yang baik bagi kulit, dapat
melembutkan kulit dan mengencangkan kulit
dan lapisan lemak dibawahnya, juga mencegah
keriput, kulit kendor dan bercak-bercak penuaan.
Untuk siku dan lutut yang menghitam, peras ½
buah lemon dan campur airnya dengan ½ sendok
teh VCO. Gosokkan di bagian yang kering dan
menghitam secara rutin.
Rambut
Minyak kelapa efektif dalam mengembalikan
kelembaban dan kemilau rambut yang rusak
akibat sinar matahari, zat kimia serta polusi.
Tuangkan 5 sendok makan penuh berisi minyak
kelapa ke dalam mangkuk. Panaskan mangkuk
tersebut dalam panci kecil berisi air mendidih
selama 10 menit. Setelah dingin, oleskan minyak
kelapa di seluruh rambut hingga merata. Pijat
kepala dengan gerakan melingkar agar minyak
lebih meresap ke dalam akar rambut. Gunakan
minyak kelapa sebelum tidur dan bilas keesokan
harinya untuk mendapat hasil maksimal.
Mata dan Bibir
Membersihkan make-up dari bagian mata dan
bibir adalah hal yang tak boleh dianggap sepele.
Usapkan minyak kelapa dengan kapas untuk
membersihkan kedua bagian sensitif ini. Mata
bebas dari iritasi dan bibirpun semakin lembab
dengan minyak alami yang meresap hingga ke
dalam pori-pori.
VCO juga mencegah kerusakan yang ditimbulkan
radiasi sinar ultra violet pada kulit. Gunakan saat
sering beraktivitas dibawah matahari.
Cantik dengan VCO
Asam Lemak Rantai Sedang (MCFA) dalam VCO
berfungsi meningkatkan metabolisme tubuh sehingga dapat menambah energi dan
dapat mengontrol berat badan. Minum 1 sendok makan VCO
setiap hari.
Peringatan “Hari Bumi” setiap
tanggal 22 April, diprakarsai
oleh Senator Gaylord Nelson
yang telah lama bercita-
cita untuk mengangkat isu
lingkungan ke dalam agenda
politik internasional. Semangat
ini terus dijaga dengan
menjadikan Hari Bumi sebagai
momentum untuk melihat
kembali kerusakan yang sudah
terjadi dan bertanya : apa saja
yang sudah Anda lakukan untuk
Bumi tercinta?
Di tahun 2011, Earth
Day Network, yang
mengoordinasikan peringatan
hari bumi secara global,
mengangkat tema “A Billion
Acts Of Green”. Kampanye
kolektif ini bertujuan untuk
menunjukkan keseriusan
penduduk Bumi dalam
menjaga lingkungan bagi
generasi mendatang. Sejumlah
bukti penelitian memang
menunjukkan bahwa masalah
pemanasan global dalam
50 tahun terakhir justru
diakibatkan oleh tindakan
manusia. Penggalangan 1 miliar
aksi dan advokasi lingkungan ini
ditargetkan terkumpul sebelum
konferensi PBB Rio +20 pada
tanggal 4-6 Juni 2012. Aksi
global ini diharapkan dapat
mendorong para pemimpin
dunia untuk memberi tindakan
nyata bagi keberlangsungan
hidup kita semua.
Start From Now!
Aksi ini bisa mengambil
beragam bentuk. Mulai dari
hal kecil seperti mencuci baju
dengan air dingin, menggunakan
lampu hemat energi atau mix
and match baju-baju lama
menjadi lebih up to date. Meski
terlihat kecil, aksi ini akan
berdampak besar terhadap emisi
karbon ketika digabungkan
lho! Sebarkan pula semangat
ini ke sekelilingmu dengan
mengadakan garage sale,
memasak makanan dengan
bahan lokal bersama keluarga
besar, mengumpulkan sampah
di sungai dekat rumah hingga
mengadakan diskusi lingkungan.
Tindakan-tindakan skala kecil
ini menunjukkan bahwa tidak
ada tindakan hijau yang sia-sia
dari kita semua. Selanjutnya,
rayakan hari bumi sepanjang
tahun. Every day is Earth Day!
Hari Bumi22 April
Aliansi untuk Desa Sejahtera adalah sekelompok masyarakat sipil yang bekerja bersama-sama untuk mewujudkankesejahteraan di pedesaan. Kerja ADS untuk mewujudkan:• Terbukanya akses terhadap sumber daya• Terbukanya akses terhadap pasar• Adaptasi terhadap perubahan iklim• Ruang partisipasi yang lebih luas bagi perempuan
Aliansi untuk Desa Sejahtera bekerja di tiga sektor yakni beras, sawit, dan perikanan dengan Perkumpulan Indonesia Berseru sebagai sekretariat.
Kelompok kerja beras:KRKP (koordinator) http://www.krkp.org/ Bina Desa http://www.binadesa.or.id/VECO Indonesia http://vecoindonesia.org/Solidaritas Perempuanhttp://www.solidaritasperempuan.org/Kehati http://www.kehati.or.id/ Perkumpulan Pikulhttp://perkumpulanpikul.org/ Kelompok kerja sawit:Sawit Watch (koordinator)http://www.sawitwatch.or.id/ LBBT http://www.lbbt-kalbar.org/ Kehati http://www.kehati.or.id/Walhi Eknas http://www.walhi.or.id/ KPS http://kpsmedan.org/ Solidaritas Perempuanhttp://www.solidaritasperempuan.org/ Kelompok kerja perikanan:KIARA (koordinator) http://www.kiara.or.id/ Jala http://jalanet.org/ Baileo http://www.baileo.or.id/ind/ Bina Desa http://www.binadesa.or.id/Layar Nusantara Kelola
Kelompok kerja perubahan iklim:Civil Society Forum for Climate Changehttp://www.csoforum.net/
4544
4746
Cipete-Fatmawa Abuba Steak|Bebek Tilam|Black Canyon|Boka-Buka|Ikan Bakar Cianjur|MP Bookpoint|Praline|Sambara |Saung Desa
CitosAksara|Amadeus|Bakerzin|Billie Chick|Bistro Delifrance |Black Canyon|Brew & Co|Chops x|Dixie|Do -An|Dome|Eaton|Excelso|Fish & Co|Frankfurter|Haagen Dasz|Izzi Pizza|Kafe Betawi|Kafe Pisa|Lutuye Salon|Mangkok Pu h|Mother’s Cook|Over Rice|Ra Sushi|Regal Coff ee|Secret Recipe|Shisha Café|Takigawa|Tar ne|Thai Express|The White Elephant|The Mango|
Dharmawangsa SquareAloha|Bebek Bengil|Danke Salon|Dw-8|Gelato Bar|Poke Sushi|Shunji Matsuo Salon|Sumpit Resto| Sushi Nobu|Takemori|Tator Café|
PIM IAmerican Grill|Bandar Kopi|Beppu Menkan|Billie Chick|Chops x|Coff ee World|Dairy Queen|Dim-Sum &Lamian|Kafe Betawi|Kin No Taki|Miki Ojisan No Mise|Red Bean|Saint Cinnamon|Sapo Oriental| Secret Recipe|Shiok|Thai&I|Warung Podjok|Yakun Kaya Toast
PIM IIBakerzin|Beppu Menkan|Bistro Delifrance|Cold Stone|Coff ee Bean|Din Tai Fung|Fish & Co|Hanei|Heavenly Blush|Hotshot|Ji lada|Kafe Victoria|Kenny Rogers Roaster|Krispy Kreme|Luvaze|NYDC|Opa Suki Restaurant|Pancious|Pasta De Waraku|Peter F.Saerang|Pho 2000|Radja Ketjil|Red Tomato|Regal Coff ee|Secret Recipe|Seoul Garden|Shabu Tei|Spazio Lounge|Sushigroove|Sushi Tei|Taichan|The Café Cartel|The Duck King|The Spaghe House|Threelicious One Place|Torigami Sushi|Waroeng Bebek Batavia|XXI
Plasa SenayanCanton Bay|Coff ee World|Crystal Jade|Haagen Dazs|Jhonny Andrean|Long Grain|LuVaze|Nannini Grill|Pepper Lunch|Peter F. Saerang|Sushi Tei|Taichan| The Coff ee Bean & Tea Leaf|Toni & Guy|Victoria|Yogurt Farm
Plaza IndonesiaBakerzin|Bistro Baron|Canteen|Chops x|Cinnamon Caff ee|Dante Coff ee|Delifrance|Din Tai Fung|Dome|Fatburger|Gyukaku|Heavenly Blush|Honeymoon
Dessert|Imperial|Itasuki|Jade Imperial|Katsusei|Kitchennete|Koiki Resto|Kopi Luwak|Kuppa Resto|Miki Ojisan|Mof Japanese Sweets & Coff ee|Mos Burger|Ootoya|Pepper Lunch|Pa sserie Francois|Pizza Bou que|Pizza E Birra|Red Pepper|Red Tomato|Secret Recipe|Soup Restoran| Sour Sally|Sushi Tei|Taichan|The Coff ee Bean & Tea Leaf|The Duck King| The Grand Beppu|The Marmalade Pantry| Urban Kitchen|Zenbu
EX PlazaBeard Papa|By The Beach|Café De Kalaha| California Pizza Kitchen|Cuppa Coff ee| En Japanese Dining Bar|Fazio|Fish & Co| Haagen Dazs|I-tasuki|Kafe Betawi| King Of Thai|The Burger Spot|The Coff ee Bean|Tony & Guy|Yakun Kaya Toast
Grand IndonesiaBlack Steer|Café 5th Avenue|Chicken Master| Cold Stone|Cream & Fudge|Crystal Jade| Dairy Queen|De Excelso|Gado-Gado Boplo| Gela ssimo|Grand Suki|Haagen-Dazs|Han Gang|Hanei|Ji lada|Johnny Andrean|Kafe Betawi| Kenko Refl exology|Kiyadon Sushi|Kopi Luwak|Krispy Kreme|LaPorche a|MarcheMochilla| My Pancake|Orangeberry|Palalada|Pasta De Waraku|Pizza Marzano|Phi Shuki|Red Mango| Shabu2 House|Smoked Crab|Smooch Froyo|Sour Sally|Sumpit|Sushigroove|Takemori| Takigawa|Tator Café|The Coff ee Bean & Tea Leaf| The Grand Duck King|The Manha an Fish Market| The Taste|Waraku Dining|Warjok Asli|Y&Y
KemangAdorama|Aksara|Café Amor|Café De Paris| Cali Deli|Chops x|Coff ee War|Cold Stone| De Excelso|Dijan’s|Diritna|Elbow Room|Esia “E” Café|Gloria Jean’s Coff ee|JAAN|Jimbaran Café| Kedai|Ke’Kun Shop|Kinara|KupuKupu Spa| Lafi te Salon|Largo|Les Classiques|Li le Baghdad|Loving Hut|Lu’Vaze Salon|Mezzaluna Alfresco Dining|Michael Zimbalist|Ni Wayan S Kafe Galeri| Nissa Nails|Oenpao|Oh La La Café|Pawon Cilik| Payon|Pizza Marzano|Pucka|Raff el’s|Roosters| Secret Recipe|Skema c|Sour Sally|Sumo Sushi| Sushi Mise|Takarajima|Tamnak Thai|The Costume Closet|Vin+|Warung Pasta|Warung Tekko|
Senayan CityAngus House|Bon Francais|Burger King|Chewy Junior|Cold Stone|Cream & Fudge Factory|D’Glam Salon|Dairy Queen|De Excelso|Emperor Q|Gela ssimo|Gelato Bar|Han Gang|Hanei| Headquarters|Hot Shot|I-tasuki|JI lada| Jhonny Andrean|Kafe Betawi|Kenko Refl exology|Kiyadon Sushi|Krispy Kreme| Maqui’s Kobe Japan|Ming Village|Mr.Puff |Nan Xiang|Natasha|Ootoya|PHO 2000|Pom-Pom Fritez|Pondok Iga|Pondok Sunda|Secret Recipe|Soho Music Café|Sour Sally| Spageddies|Starbucks Coff ee|Sushi
Tei|Takemori| Takigawa|Tator|Thai Express|The Coff ee Bean & Tea Leaf|The Duck King|Tian Xi|Tu Fru | Urban Kitchen|Wardjok Asli|X.O Cuisine & Seafood
Plaza SemanggiAmerican Grill|Avenue & Soho Music|Baskin Robbins|Blueapple|Chicken Story|Chilipadi Yong Tau Fu|Cup n Cino|Gloria Jeans|Human Home|Jhonny Andrean|Kinotali|Kremesan|Liquid Coff ee|Loving Hut|Lutuye Salon|Malay Village|Mushroom|Oenpao|Ouve Family Resto| Red Bean|Shabu Tei|Sour Sally|Steak 21|Thai&I|Wardjok Asli|Waroeng Kita|Woku
FX PlazaArroser Restoran|Amadeus|Anhata Wellness| Bengawan Solo Coff ee|Bianco|Bistro Delifrance|Café Cartel|Celebrity Fitness|Cosi Restaurant| Dome Café|Kopi Luwak|Mangkok Pu h| My Hanoi Villa|Pan-O|Tar ne|Ta Wan|The Muffi n House|Yakun Kaya Toast|
Pacifi c PlaceAh Tuan|Ajitei|Aksara|Apresto Café|Bengawan Solo Coff ee|Café Bon Francais|Clarins Spa|Coff ee World|Crystal Jade|Fish & Co|Gela ssimo| Haagen Dazs|Han Gang|Imae|Kafe Betawi|Kiyadon Sushi|Kopi Luwak|Le Salon|Magenta|Mojo| Nanxiang Resto|No Signboard|Ootoya|Over Rice|Pan-O|Pancious Pancake|Pa sserie Francois|Pho 24|Pure|Q Box|Regal|Riung Sunda|Secret Recipe|Segafredo|The Muffi n House|Urban Kitchen|Waroeng Podjok|Y&Y|Yakun Kaya Toast
Pejaten VillageAh Mei Café|Café Excelso|Choco Corner|Coff ee Toff ee|Cream and Fudge|Domino Pizza|Eaton|Fish Spa|Haircode Salon|Imperial Bakery|J.Co| Java Bean Coff ee|Kemiri|Li le Asia|Mr.Pancake|Sen Ju|Sour Sally|Steak 21|Peter F.Saerang|With Smile
Senopa Adorama|Anomali|Bakoel Koffi e|Eaton Santa| Emilie|Flan Gang|Helen’s|Iniko Toys Café| Lutuye Salon|Oh Jang Dong|Pho24|Rempah-Rempah|Roger’s Salon|Saung Galah|Tea Addict|That’s Life|Tobak|Warung Anglo|Warung Daun|Zenbu | That’s life Coff ee
Se abudi OneAmadeus|Autumn |Bistro&Lounge|Cha er Box| Cream&Fudge Factory|Coff ee World|Dabu Dabu| Fit by Beat|Foot Haven|Frankfurter|Goku Shabu| Golden Century|Gula Merah|Headquarters|Hny Impulse|Imperial Bakery & Café|Kafe Betawi|Kafe Pisa|Laos Kopi am|Marco’s Buff et|Mayzo Spa| Mie Thai|Ming Seafood|Mr.Pancake|Panini House|Pizza E Birra|Pla ers|Suhigroove|Ta Wan| Takigawa|Yakun Kaya Toast
Mall Kelapa Gading
Ajisen Ramen|Alibaba Steak|Bakerzin|Bella|Bengawan Solo Café|Cewei BBQ|Charmy Taiwan Noodle|Cha erbox|Chicken Village|Coldstone|De Excelso|Dante Coff ee|Do’an Vietnam|Dunkin Donuts| Dynamic Café|Excelso|Food Sensa ons| Gela ssimo|Glosis|Heavenly Blush|Honeymoon Dessert|Ippeke Komachi|Jhonny Andrean|Kafe Betawi|Kopi Luwak|Li le Penang|Marie France| New Zealand Natural|Peter F Saerang|Premium Bean|Raa Cha|Sagoo Kitchen|Sapo Oriental| Secret Recipe|Shabu Tei|Sushi Tei|Sushigroove|Svenson|The Coff ee Bean|The Duck King| Yakun Kaya Toast|Yong Tauku|Yuraku
La PiazzaAlibaba Steak|Aryanita Nail Art|Bakoel Koffi e|Bengawan Solo Coff ee|Café De Corner|Cha er Box|Dairy Queen|Dynamic Café|Gang Gang Sullai|Haagen Dasz|Happy Kitchen| Ice Cream Gentong|J.Co|La Porche a|Loy Kee| My Hanoi House|Pisa Café|Sapo Oriental| Sari Kuring|Sour Sally|Takigawa Resto
Mal Of IndonesiaBakoel Desa|Bengawan Solo Coff ee|Charmant|Din Tai Fung|Diary Queen|Dapur Sunda| Enerzie|Excelso|Grand Kelinci|Guardian|Iki Kuwi|Johnny Andrean|Jun Njan|Kafe Betawi|Kembang Tandjoeng|Kenny Rogers Roasters|King Chef|Krazy Salon|Mos Burger|Natasha Skin Care|Peter F. Saerang|Red Bean|Sangaji Musi|Sate Mak Sukur| Shen Pix|Ta Yang|Ta Wan|The Nail Shop|Yopie Salon
KomunitasSalihara | Goethe Haus | CCF
BandungTobucil | Greenera on
DenpasarKantor Veco| Organik Outlet - Sanur
YogyakartaLembaga Indonesia PerancisHouse Of Lawe
SoloKonsorsium Solo Raya
Pick Up Point Directory
Ba k Pewarna alamiGaleri UtamiJl. Puri Mu ara no. 1 Cipete, Jakarta SelatanSancaya Rini: 0811951391 – (021) 7492368Tom Ba k Warna AlamDusun 7 Kenteng, Desa Banaran, Kulon Progo, DI YogyakartaWidodo 08175423305
Beras Hitam dan Beras Pecah KulitPerkumpulan Indonesia Berseru(021) 78831383Bali Organic Associa on(0361) 418177, 8046005
BioBag, kantong yang bisa menguraiPT Dana Mitra Lingkungan021 - 7248884/85
Edi Kende’ SumaAsosiasi Petani Kopi TorajaJl. Pembangunan No. 36 Lantai II, Rantepao,Toraja Utara, Sulawesi Selatan(0423) 25064081241406789
House Of LaweJl. Prof. Dr. Ki Amri Yahya No. 6Gampingan, Yogyakarta(0274) 7178853
Jakarta Animal Aid NetworkJl. Kemang Timur Raya No. 17AJakarta Selatan 12730h p://jakartaanimalaid.com
KainaraJl. Cempaka No. 20Ja bening, Bekasi 17412(021) [email protected]
Koalisi Warga untuk Jakarta 2030h p://koalisijakarta2030.wordpress.com/
Masyarakat Bebas Bising A -NefaDewan Kesenian JakartaTelp. (021) [email protected]
Pengolahan SampahAnto - the motherblues founda [email protected]
Produk OrganikPerkumpulan Indonesia Berseru - Jakarta(021) 78831383Bina Desa(021) 8519611 - 8199749Ibu En k08161343981 - (021) 8642968CA Bali - Outlet OrganikJl. Hang Tuah No. 24Sanur - 80227(0361) 281684, 081805675505
Konsorsium Solo RayaJl. Pisang II No. 6 Kerten - Solo(0271) 722207
Radio magnoMagno – Piran Works(0293) 4900895
Rohadji Trie (Pupuk Organik Kelinci)[email protected]
Toko kue tradisionalNy. AliJl. Kramat Pela No. 11 (Barito II)Kebayoran Baru Jakarta SelatanTlp: (021) 7254184, 7243541
Wiken Tanpa ke MallFacebook: Wiken Tanpa ke Mallh p://wikentanpakemall.mul ply.com/ Saiful Azhar (08179157319)En (0818186421)
Wine SalakMade SujanaKoperasi Serba UsahaBanjar Adat Dukuh, SibetanUtama Spice
Ramuan HerbalHerba Madura(02328) 821155Pondok Pesantren AnnuqayahGuluk, Sumenep, Madura
48
MORE THAN FOOD
LOCALHEALTHY
FAIR
RESPECT PRODUK Jalan Teluk Bayur 1 No 7C, Komplek Angkatan Laut
Rawa Bambu, Ps. Minggu . Jakarta 12520
T/F : 021 788 31 383