Respect 10
Click here to load reader
-
Upload
respect-magazine -
Category
Documents
-
view
260 -
download
9
description
Transcript of Respect 10
Panduan gaya hidupramah sosialdan lingkungan
10 | Free magazine
Wanted!Wanted!Obat manjur Obat manjur & murah & murah
Mama LetaMama LetaBatu dan semangatBatu dan semangatkehidupankehidupan
Jejak jagungJejak jagungdi panggungdi panggungpangan duniapangan dunia
MengglobalMengglobaldengandenganherbalherbal
32
Sehat adalah hak semua orang….
Ketika kita sakit, pasti langsung teringat yang satu ini, ya betul obat.
Bisa dalam bentuk pil, tablet maupun sirop. Namun ada juga yang masih
dalam bentuk ramuan tradisionil. Begitu tergantungnya kita pada yang
satu ini saat kita sakit.
Modernisasi telah membuat hampir semua orang mengkonsumsi
obat pabrikan. Tidak ada yang salah memang, namun yang namanya
tergantung pasti mengandung kerawanan. Rawan dari segi ketersediaan
dan harga. Sehingga sampai sekarang orang selalu punya pendapat sakit
itu mahal.
Obat sangat terkait dengan paten sebagai perlindungan kepentingan
penemunya. Dan itu menyangkut bisnis raksasa, bukan hanya bisnis
dalam angka jutaan rupiah namun mencapai trilyunan rupiah. Sejauh ini
masyarakat cenderung bisa mendapatkan obat generik yang berharga
murah dari obat yang sudah habis masa patennya, biasanya paten berlaku
15 tahun. Atau bisa juga karena pemerintah dan badan dunia membeli
paten dan memproduksi masal.
Dengan mengatasnamakan perdagangan bebas, dalam 10 tahun terakhir
ada upaya untuk memperpanjang hak paten menjadi 20 tahun atau lebih.
Bahkan beberapa negara maju melalui Bilateral Free Trade Agreement
(BFTA) bisa meminta obat yang sejenis tidak boleh dipasarkan di negara
penanda tangan perjanjian. Contoh konkrit adalah perjanjian BFTA
antara India dan Eropa yang telah menyebabkan ancaman kelangkaan
obat antiretroviral generik, obat untuk penderita HIV Aids.
Nah, kalau sudah seperti itu lantas bagaimana? Apakah hak untuk sehat
harus tergantung pada laba yang terus dikeruk oleh pemilik paten obat?
Semestinya tidak. Ada 2 hal yang bisa dilakukan, negara harus terus
menjaga tingkat kesehatan masyarakatnya dengan menyediakan jaminan
kesehatan dan terus melawan perdagangan bebas yang menyengsarakan.
Sedangkan pada diri kita pribadi mau tidak mau harus selalu menjaga
kesehatan dan mencoba mencari alternatif obat.
Sebenarnya obat-obatan modern juga berasal dari kekayaan hayati
sekeliling kita. Bahkan menurut RAFI 1997, lebih dari 80 persen
masyarakat dunia tergantung dari obat-obatan tradisionil. Kita punya
temulawak, jahe, lengkuas, jeruk, kejibeling dan ribuan jenis tanaman
lainnya.
Lantas tunggu apalagi? Kesehatan adalah masalah serius, apa artinya
punya kekayaan dan kecantikan apabila tidak sehat?
Tejo Wahyu Jatmiko
Majalah dua bulanan terbitan
Perkumpulan Indonesia Berseruyang mengulas latar belakang
serta panduan gaya hidup
ramah sosial dan lingkungan.
Dewan Redaksi:Editor:Tejo Wahyu Jatmiko Redaksi:Ida RonauliMarsya Anggia NashahtaDesainer:Mohamad Reza Fotografer:Des SyafrizalAdvisor Komunikasi:Ukke R. Kosasih
Alamat Redaksi: Jalan Teluk Bayur 1 No 7CKomplek Angkatan LautRawa Bambu, Ps. Minggu Jakarta 12520 T/F : 021 788 31 383 E : [email protected]
Cover :Foto oleh Des SyafrizalAtau ingin berlangganan Respect selama 1 tahun?
Hanya dengan Rp 50.000 anda mendapatkan 6 edisiRespect yang dikirim ke alamat anda.
setiap pembelian merchandise,gratis majalah Respectselama 3 edisi.
*Khusus untuk wilayah bodetabek, dikenakan biaya tambahan Rp 7.500,-
Pembayaran dapat ditransfer melalui:Rek Bank Mandiri Jakarta, Ragunan a/n Tejo Wahyu Jatmiko dan Tutik EndriyaniNo. Rekening 127-00-0447392-0(Kirim fax dengan menyebutkan keterangan (Nama, Usia, TTL, Alamat lengkap, Telepon/HP, e-mail, dan pekerjaan)beserta bukti pembayaran ke: 021-78831383)
T-shirt / poloRp 100.000,-0
/0
T-shirt RpR 10
Tas belanjaRp 55.000,- (kecil)Rp 65.000,- (sedang)Rp 75.000,- (besar)
Notes from editor..
54
Jejak jagung di panggung pangan dunia
Wanted: obat manjur & murah 8
Mengglobal dengan herbal 14
Robert Redford 28
Beras Tangguh 30
House Of Lawe 36
Oops!Mohon maaf terlupa nama penulis beberapa artikel Respect 9.Glorious Food ditulis oleh Ida Ronauli & Ukke R. Kosasih.Tenun Buton, Wine Ubi oleh IR Anak Muda Pendukung Pangan, Sociallogy Summit, VOC oleh MAN
Edisi ini:
Edisi 10
Dear RESPECT,Baca Respect.. tapi masih banyak salah ketik yaaSalam hangat,@bungtje
Hi Bungtje, terima kasih untuk kritiknya. Kami akan berusaha teliti dan semoga kesalahan ketiknya bisa diminimalkan. Mau membantu proof readnya? :)
Dear respect magz,
Beras jenis apa ya yang bagus untuk penderita diabetes. Bapak ku penderita diabet perlu diatur pola makannya.
Regards, Ika Nur Aprilia Ningtyas
Halo Ika, beras hitam bisa jadi pilihan tepat. Karena indeks glikemiknya rendah, tinggi serat dan kaya dengan antosianin. Semoga Bapak terkontrol gula darahnya.
Punya kritik dan saran untuk Respect?Kirim surat anda melaluie-mail: [email protected] fax 021-78831383 denganmenyebutkan nama/usia/kota/pekerjaan/nomor telepon.Surat yang terpilih akan mendapatkan suvenir menarik dari Respect.
Selamat!
Hey!
cover storycover story
Mohon untuk tidak membuang majalah
ini, berikan kepada mereka yang
mungkin dapat diajak untuk menjadi
bagian dari perubahan seperti Anda.
Respect tidak menerima bayaran dalam bentuk apapun untuk setiap produk ataupun lembaga yang menjadi bahasan dalam artikel.
Orang miskin tidak boleh sakit. Jatuh sakit dapat membuat jatuh miskin. Obat semakin mahal dan semakin sulit diakses. Banyak cerita tentang pasien yang pulang karena tidak mampu lagi membayar obat dan biaya perawatan. Deretan kalimat tersebut adalah hal yang selalu kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.
Dulu para dukun (medicine man) di banyak
Respect mengundang siapa saja yang mau berbagi pengalaman, pengetahuan, ide untuk percepatan penerapan gaya hidup ramah lingkungan dan ramah sosial.Kirim e-mail: [email protected]
Respect Online:http://issuu.com/respectmagz
Respect-Magazine
@Respectmagz
Mailing list:http://groups.yahoo.com/group/respectmagz/
Ika Nur Aprilia Ningtyas terpilih dan berhak
mendapatkan tas belanja Respect.
komunitas masyarakat adat adalah penjaga kesehatan dan penerus pengetahuan cara mengusir penyakit. Hutan juga lautan merupakan apotik kehidupan yang kian menyempit dan rusak. Kini, yang kita butuhkan adalah pengingat, bahwa sehat adalah hak dasar manusia. Maka obat pun bukan bisnis semata.
76
Adalah upaya menciptakan kembali hubungan yang terputus: antara kita dengan alamantara kita dengan para penghasil pangan
Adalah soal pilihan:Untuk menikmati makanan sehat tanpa bahan kimia sintetikUntuk memulihkan lingkunganyang kian merana
Adalah tentang keberpihakan:Untuk mau menjadi bagian dari perubahan Untuk tindakan nyata memperkuat perekonomian para produsen kecil di desa
Respect Family adalah tentang solidaritas untuk sejahtera bersama Pastikan keluarga kita menjadi bagian dari Respect Family. Langkah untuk menikmati pangan sehat, mendukung para produsennya dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat.
Kontak: 021-78831383 atau [email protected] menjadi anggota keluarga Respect Family.
988888
BIG PICTURE
Latar belakangpentingnya polakonsumsi beretika
Akses yang Terbatas
Sebagian dari kita pergi ke pusat kesehatan
masyarakat saat badan terasa tak nyaman. Yang
lainnya ke dokter keluarga atau rumah sakit
langganan ketika sakit. Sebagian lagi terbang ke
luar negeri waktu merasa sedikit meriang , karena
tidak yakin dengan sistem yang ada di negeri
sendiri. Tetapi lebih banyak lagi yang hanya
terbaring dirumah dan menunggu keajaiban.
Laporan PBB “Strengthening the Global
Partnership for Development in a Time of Crisis”
2009 menyoroti kesenjangan yang besar tentang
ketersediaan obat (baik di sektor publik maupun
swasta), dengan perbedaan harga yang besar,
sehingga orang miskin tidak mampu membeli
obat.
Akses terhadap obat termasuk target 8 dalam
Millenium Development Goal (Kemitraan Global
untuk Pembangunan). Laporan ini menemukan,
hanya sekitar 38,1% fasilitas kesehatan publik
yang punya obat generik itupun harganya berlipat,
lebih dari 250% dari harga patokan internasional.
Sementara pada sektor kesehatan swasta,
ditemukan pada 63.3% fasilitas tetapi dengan
harga meroket hingga 610% (Oxfam, 2007).
Artinya harga yang tinggi membuat harga obat
tidak terjangkau, terlebih lagi bagi kelompok
miskin. Biaya pengobatan untuk penyakit kronis
dan jangka panjang akan lebih mahal lagi.
Teks: Ida Ronauli
Foto: Des Syafrizal
Wanted!Obat manjur& murah
Dimasa lalu, di pasar malam
kerap tampil tukang jual obat
dengan beragam trik untuk
menarik perhatian pengunjung
agar mau berkumpul. Membawa
ular, pertunjukan sulap, atau
menggunakan teman yang
berakting sebagai pasien yang
sembuh seketika sesaat setelah
menenggak obatnya. Satu macam
obat “cespleng” menuntaskan
beragam penyakit.
Ya sayangnya it’s Too Good to Be
True. Sakit sekarang ini mahal. Tak
heran banyak yang mengatakan
“Orang miskin dilarang sakit”.
98
1110
Paten, terbatas dan “mateni*”
Paten atas obat menjadi “wajar” setelah
ditetapkannya Kesepakatan Perdagangan terkait
dengan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)/
Trade-related Intellectual Property Rights (TRIPS)
Agreement di World Trade Organisation pada
1995. Kesepakatan ini mewajibkan anggota WTO
untuk memasukkan obat-obatan dalam produk
dan proses paten.
Monopoli yang diberikan lewat paten membuat
harga obat untuk HIV-AIDS melambung tinggi.
Biaya pengobatan obat paten per pasien per
tahun sekitar 10.000-15.000 dolar AS di Negara
maju. Padahal, sejumlah produsen obat generik
di negara berkembang bisa menyediakan obat
sekitar 300 dolar AS saja. Bahkan bisa turun
hingga 163 dolar AS. Kalau negara berkembang
diperbolehkan membuat dan mengimpor obat
generik ini, banyak pasien yang dapat tertolong.
Monopoli dilanjutkan lewat Kesepakatan
Dagang ACTA -EU, yang pantas dikecam dengan
idenya mendorong tingkat perlindungan hak
atas kepemilikan intelektual yang lebih ketat,
sehingga menghambat akses terhadap obat.
Dalam banyak kasus, upaya ini didukung – diam-
diam dan berulang-ulang- oleh industri farmasi
multinasional.
dan mengedarkan obat versi generik yang terjangkau. Meskipun
ada kesepakatan tingkat menteri di WTO (2001), yang menguatkan
bahwa hak atas kekayaan intelektual tidak boleh menghalangi upaya
negara berkembang untuk melindungi kesehatan publik.
Sayangnya, kesepakatan dagang antara 12 negara dan Uni Eropa
kemudian dapat menghambat perdagangan resmi obat generik
dengan memanfaatkan kekacauan situasi akibat adanya obat palsu
yang dibuat oleh jaringan kriminal. Krisis karena buruknya kualitas
obat-obatan dijadikan alasan untuk menaikkan harga obat.
Obat palsu dan “resep” yang salah
INTERPOL dan WIPO meluncurkan program Eye on the Ball (2011)
pada konferensi tingkat tinggi di Paris, menekankan perlunya
meningkatkan peraturan tentang obat di negara miskin yang dapat
menjamin kualitas, efektifi tas dan keamanan obat, bukan penegakan
HAKI.
Negara miskin menghadapi krisis karena beredarnya obat dibawah
standar dan palsu dapat membahayakan bahkan membunuh
mereka. Beredarnya obat dibawah standar di banyak negara miskin
dijadikan negara kaya untuk mengetatkan aturan hak atas kekayaan
intelektual, yang kemudian meningkatkan keuntungan perusahaan
farmasi besar, sementara orang miskin kian sulit mendapatkan obat
yang dibutuhkan (Oxfam, 2011).
BIG PICTURE
Pilih pilih “penyakit”
Sejak 2009, WHO menyarankan semua
negara menyediakan vaksin antidiare, tetapi
hampir seluruh negara miskin di dunia gagal
memenuhinya. Awal Juni 2011 sejumlah
perusahaan obat dunia sepakat menurunkan
harga vaksin. Prioritasnya vaksin untuk penyakit
yang disebabkan bakteri, serta vaksin diare untuk
anak-anak. Keputusan ini tercapai karena ada
sokongan dana dari Global Alliance for Vaccines
and Immunication (GAVI), yang di bentuk Bill
Gates. Program yang berlangsung hingga 2015 ini
dilakukan di 40 negara termiskin di dunia.
Bagaimana kalau tidak ada dana? Orang miskin
yang sakit kesulitan mendapatkan obat murah,
karena tidak dibuat oleh perusahaan farmasi.
Alasannya tidak masuk dalam skala prioritas
“komersil”. Pada saat yang sama, tidak ada
dana publik yang tersedia untuk riset dan
pengembangan obat serta vaksin yang banyak
diderita orang miskin.
Lebih buruk lagi, beberapa perusahaan farmasi
dan negara kaya turut campur menghambat hak
negara berkembang untuk secara legal membuat
Lebih dari dua milyar orang tidak memiliki akses terhadap obat berkualitas yang
terjangkau. WHO memperkirakan sekitar 30% negara di dunia tidak memiliki otoritas
pengatur obat yang berfungsi baik.
Perluasan penerapan hukum
HAKI untuk menghambat
peredaran obat palsu, hanya
akan akan menghambat
produksi dan perdagangan
obat-obatan generik yang lebih
terjangkau harganya.
Sayangnya, negara kaya lebih
mendahulukan kepentingan
bisnisnya, dibanding
menyelesaikan masalah ini. “EU
dan AS terus melanjutkan fokus
mereka untuk memberantas
obat palsu , yang sebenarnya
hanya masalah kecil dalam
masalah kesehatan publik – hal
ini lebih merupakan perhatian
perusahaan multinasional yang
berasal dari wilayah tersebut.
* mateni = membunuh
(Bhs. Jawa)
1312
Mereka menggunakan krisis
kualitas obat di negara berkembang
sebagai alasan untuk mendorong
aturan hak atas kekayaan intelektual
demi meningkatkan keuntungan perusahaan
farmasi besar.” Jelas , Rohit Malpani, senior
policy adviser Oxfam.
Penyakit negara berkembang
Pada 2002, Save the Children, VSO (Voluntary Service Overseas),
dan Oxfam meluncurkan laporan ‘Beyond Philanthropy’, yang
menyebutkan industri farmasi berkontribusi pada krisis kesehatan
di negara berkembang.
Tantangan untuk memastikan agar milyaran orang dapat mengakses
obat sangatlah besar. Penyakit-penyakit baru bermunculan,
sementara, penyakit lama kembali muncul.
Industri tidak tertarik pada obat-obat untuk orang miskin, hal
ini dapat terlihat dari (Investing for life, Oxfam Briefi ng Paper,
November 2007):
• Kegagalan sistem penentuan harga ditetapkan sesuai formula
standar yang merefl eksikan kemampuan untuk membayar dan versi
obat generik; tidak ada transparansi dalam menentukan harga obat.
• Kesenjangan pengembangan dan penelitian obat baru untuk
mengatasi kekurangan obat untuk penyakit yang menyerang orang
miskin. Antara tahun 1999-2004 hanya ada 3 obat baru untuk
penyakit2 yang menyerang orang miskin, sementara ada 163 obat
baru (NCEs);
• Ketatnya penerapan HAKI juga lobi untuk menerapkan aturan
paten yang lebih ketat dan tantangan hukum terhadap pemerintah
yang menggunakan TRIPS public-health safeguards, membatasi
akses masyarakat miskin terhadap obat yang terjangkau.
• terlalu bertumpu pada donasi, yang tidak pasti dan menimbulkan
kekacauan pada pasar obat murah, juga mengancam kompetisi
antara obat generik.
BIG PICTURE
Strategi Perusahaan Farmasi
Awalnya, perusahaan mengejar reputasi saat
menyediakan obat murah, untuk solusi jangka
pendek tetapi gagal menyasar masalah utama.
Kedua, respon industri terhadap situasi
keuangannya dengan meningkatkan harga,
mempertahankan paten dan memperpanjang
masa paten obat – bukan berinvestasi pada
penelitian dan pengembangan obat baru sehingga
harga tetap mahal.
Ketiga, industri gagal memberikan akses
terhadap obat sebagai hak dasar manusia,
Melirik Herbal Indonesia mentargetkan diri mencapai
swasembada bahan baku obat paling lambat
tahun 2011. Tahun ini!
Target ini hendak dicapai lewat penelitian
dan pengembangan obat herbal dengan
jumlah sekitar 7.000 spesies , dimana 1.000
di antaranya telah digunakan (data Depkes).
Indonesia mengacu pada kondisi Cina yang
pengembangan herbalnya sudah maju serta
perkembangan di Eropa dan Amerika Serikat
yang mulai menggunakan tanaman sebagai
bahan racikan obat.
Sebagai Negara dengan keanekaragaman
hayati nomor dua terbesar di dunia, harapan
ini boleh saja, tetapi bagaimana menyediakan
obat murah yang berkualitas adalah tantangan
sebenarnya. Sudah saatnya pemerintah
Indonesia serius membenahi layanan
kesehatan dan akses yang adil.
Mensana ini Corpore Sano “di dalam badan yang
sehat terdapat jiwa yang sehat
pula”. Pada akhirnya adalah
lebih baik sehat dibandingkan
sakit walau obat bisa
diakses. Dengan populasi
yang bertambah, dengan
penduduk tua yang makin
banyak, kesehatan menjadi
tantangan serius.
Kita sangat membutuhkan
obat manjur dan murah,
serta pelayananya kesehatan
yang ramah, namun tersebut
sulit dicapai dengan regim
HAKI yang ketat dan
pengembangan obat
yang hanya berorientasi
pada pasar.
1312
Malaria menghilangkan nyawa 1 juta orang tiap tahun, terutama anak-anak dan perempuan hamil.
Dua juta orang meninggal karena Tuberkolosis.
Setengah orang yang meninggal akibat kanker hidup di negara berkembang.
Penderita asma di kota-kota di negara berkembang diperkirakan meningkat 50% setiap 10 tahun (WHO).
Lebih dari 500.000 anak di dunia meninggal akibat diare.
Obat untuk kanker produksi luar negeri menggunakan bahan temulawak asal Indonesia. Pertanyaan lainnya, apakah Indonesia mendapatkan keuntungan dari hal ini?
1514
Pada dasarnya, pengobatan itu harus
aman, efektif dan bermutu. Indonesia
punya modal untuk sehat. Dari 40 ribu
jenis tanaman di dunia, 30 ribunya
terdapat di Indonesia, terutama di hutan-
hutan tropis yang kian menipis. Sekitar
9.600 berkhasiat obat dan sekitar 400
spesies telah dimanfaatkan sebagai obat
tradisional. Perusahaan farmasi pun
berburu bahan baku di hutan tropis kita.
Setidaknya ada 7.000 bahan dasar obat yang
yang dikembangkan industri farmasi di barat
berasal dari negara berkembang, diantaranya dari
Indonesia (Marthin Khor, 2002). Seiring dengan
itu harga obat modern semakin mahal dan sulit
dijangkau karena menerapkan sistem hak atas
kepemilikan intelektual (HAKI) yang ditetapkan
oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Warisan yang perlu dikembangkan
Masyarakat Indonesia sudah melakukan
pengobatan dengan herbal selama berabad-abad
dan diturunkan dari generasi ke generasi. Jamu
gendong yang pernah akrab dengan kehidupan
kita salah satunya. Penggunaan herbal kembali
populer seiring dengan konsep back to nature.
Di Amerika, hampir sepertiga penduduknya
mengkonsumsi herbal, mendorong bisnis herbal
tumbuh 35 persen per tahun (1988 -1997). Di
Eropa, pasar herbal yang diklasifi kasikan sebagai
obat, saat ini senilai 7.4 miliar dolar
Hal ini juga terlihat pada pasar obat alami
Indonesia. Pada 2003, mencapai Rp 2,5 triliun,
meningkat Rp 4 triliun pada 2005 dan pada 2010
diperkirakan Rp 8 triliun. Sebagian besar produk
obat asli Indonesia berupa jamu (empiris),
Teks: Marsya Anggia & Ida Ronauli
Pilihan konsumsiberetika
THE GUIDE
Mengglobal Mengglobal dengan dengan herbal herbal
1514
1716 1716
THE GUIDE
obat herbal terstandar
sebanyak 30 produk,
dan fi tofarmaka
ada lima produk
(obat bahan
alam yang telah
dibuktikan secara
ilmiah melalui uji
praklinik, melalui hewan dan
klinik melalui manusia dengan
bahan baku dan produk telah
distandarisasi).
Sempat dianggap “tidak ilmiah” bahkan ada
yang menganggap klenik, kini pengobatan dengan
memanfaatkan tanaman berkhasiat obat makin banyak
dilakukan dan diadopsi kalangan medis. Ilmu kedokteran
pun mengembangkan herbal medik yang memanfaatkan
herbal klasik, yang telah teruji secara ilmiah. Walau Herbal
dalam kedokteran medis masih lebih banyak banyak
digunakan untuk tindakan promotif, preventif, rehabilitatif,
dan paliatif. Sedangkan untuk kuratif, masih banyak dokter
menggunakan herbal hanya sebagai penunjang.
Kaya Tanaman Obat
Temulawak, manggis, rosela, meniran, lidah buaya, sambiloto
cuma sebagian herbal potensial yang dimiliki Indonesia. Walau
sumber dayanya berlimpah, penelitian herbal Indonesia terbatas
pada lingkup laboratorik, praklinis, sementara uji klinis belum
banyak dilakukan. Dengan hutan tropis perawan tersisa sekitar
43 juta hektar (BBC, 2010), Indonesia adalah negara dengan
apotik hidup yang buka sepanjang tahun.
Tanaman Obat Indonesia (TOI) juga mudah ditanam di pekarangan
rumah. Lihat saja, tanaman seperti kunyit atau jahe yang begitu
mudah dibudidayakan dan ampuh untuk mengobati batuk, masuk
angin dan panas dalam.
Sikirey dan hilangnya pengetahuan
Saat Sikirey, dukun orang Mentawai mengobati pasien,
fokusnya adalah mengobati roh si sakit yang terganggu.
Ritualnya memotong hewan sebagai wujud pengganti rasa sakit
dan memanggil roh, kemudian tarian (maturuk) berikut ramuan
obat obatan. Sikerei menjaga harmoni dengan pengetahuan
pengobatan, baik fi sik maupun metafi sik. Sayang dukun Mentawai,
semakin sulit dijumpai, karena minim minat generasi muda
yang menjadi kerei. Artinya pengetahuan tentang tanaman obat
perlahan-lahan akan terhapus. Kerei sekarang hanya ditemukan di
Pulau Siberut.
Hutan Siberut menyimpan berbagai tumbuhan obat.
Dari 896 spesies fl ora, 6 diantaranya endemik,
ada 150 yang berguna sebagai tumbuhan obat.
Pusat studi tumbuhan obat Universitas Andalas
mencatat 209 tanaman, untuk mengobati
31 macam penyakit. Peneliti WWF malah
menyebutkan ada 223 jenis tanaman obat untuk
mengobati 129 macam jenis penyakit.
Pengetahuan tradisional yang dimiliki para dukun ini,
banyak membantu pengembangan obat-obatan modern.
Perusahaan farmasi dapat memotong dana dan waktu
penelitian dengan mengumpulkan data dari para dukun.
(RAFI, 1997). Sayangnya, kebanyakan hanya dijadikan
sumber informasi, baik dukun atau masyarakat tidak
mendapatkan keuntungan dari pengembangan obat medis
berdasarkan pengetahuan tradisional mereka.
1716 1716
Pada 2005 sekitar 75-80 persen penduduk dunia pernah menggunakan herbal (WHO).
Tantangan bagi herbal di Indonesia mengglobal: peningkatan mutu, pembuktian keamanan dan harus diteliti dan dibuktikan secara ilmiah (evidence based).
Indonesia memiliki 9.606 spesies tumbuhan yang memiliki khasiat obat-obatan alami!
Sik
Saat Sik
fokokusnya a
RitRittualualnyanya me
dandan mememanmang
obaobat ot obatbatan.an.
penpengobgobataatan,n,
1918 1918
THE GUIDE
Cerdas mengkonsumsi Herbal
Anggapan obat herbal tidak ada efek samping
tidak tepat. “Efek samping tetap ada, tapi minimal,
karena sistem kerja herbal lambat dan sifat
alamiahnya”, jelas dr Lily Kresnowati, Sekretaris
Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia
(PDHMI) Jawa Tengah. Takaran dosis tentu tetap
diperlukan. Obat herbal umumnya tidak bisa
memberikan respons secepat obat-obatan kimia.
“Sehingga lebih baik digunakan untuk terapi
penyakit-penyakit kronis yang bersifat jangka
panjang, karena lebih aman”, tambahnya lagi dr.
Lily.
Beberapa tanaman obat menunjukkan hasil
signifi kan untuk jenis penyakit yang lebih
berat, seperti tanaman keladi tikus Typhonium
Flagelliforme/Rodent Tuber yang dapat mengobati
kanker (Cancer, Yet They Live, Dr Chris K.H.
Teo). Sementara, ekstrak Brotowali (Tinospora
cordifolia) dan jambu biji (Psidium guava)
mampu menghambat virus HIV dan meringankan
gejala yang terjadi pada penderita HIV, seperti
anoreksia dan diare. Meski sebagian dokter
beranggapan penggunaan obat tradisional efektif
pada tahap prepatogenesis (pencegahan) dan
paliatif (tindakan untuk meringankan beban
penderita kanker terutama yang tidak bisa
disembuhkan).
Hanya dokter dengan punya izin khusus yang
dapat meresepkan herbal,
1. Dokter harus tersertifi kasi organisasi profesi
2. Herbal atau jamu teregisterasi BPOM dan
produk fi tofarmaka.
3. Terdaftar sebagai pemberi layanan Pembinaan
Kesehatan Masyarakat (PKA) oleh Depkes.
4. Pasien menerima informasi tentang herbal
dengan jelas
Konsumsi obat-obat herbal sebaiknya
diberi jeda dengan obat medis, agar
efek obat tidak saling meniadakan.
Standardisasi, potensi,dan regulasi
Apa pun bentuknya, herbal harus memperhatikan
standar keamanan, jelas dr Lily. Sejak proses
pengambilan dan pengeringan sediaan simplisia-
nya, serta cara meramunya. Resep warisan nenek
moyang untuk meramu obat herbal, biasanya
hanya menyebutkan segenggam, seruas jari,
padahal ukurannya sangat tergantung pada
pembuat ramuannya. Asal tanaman dan umur
tanamann menentukan kandungan zatnya . Untuk
obat herbal buatan pabrik, lihat kelengkapan izin
produksi, izin edar dan komponen pembuatnya.
Besarnya potensi pengobatan herbal, tak pelak
membuat permintaan untuk ekspor meningkat.
Pada tahun 2004, ekspor TOI mencapai 3 triliun
rupiah dan terus meningkat sekitar 15%-20% per
tahun (MI, 29/7/2010). Sayangnya tanaman obat
ini rata-rata diekspor dalam bentuk simplisia, atau
bahan tumbuhan alami yang sudah dikeringkan
dan belum diolah.
Ironisnya, hanya 22% TOI yang dibudidayakan
dan sisanya diambil langsung dari hutan! Para
pengusaha yang memanfaatkan TOI banyak
yang enggan untuk membudidaya dengan alasan
mahal biayanya. Padahal, budidaya tanaman akan
membuat kelestarian bertahan dan meningkatkan
peluang Indonesia untuk bersaing di pasar
tanaman obat internasional. Hal ini harus diatur,
kalau tidak mau kekurangan sumber obat yang
berharga.
Herbal yang berfungsi imunomodulator dapat meningkatkan kekebalan tubuh, antara lain meniran, lidah buaya, sambiloto, dan temulawak.
Naik daun
Indonesia memiliki Perhimpunan Dokter Herbal Medik
Indonesia (PDHMI), organisasi profesi yang bertujuan untuk
memasyarakatkan pengobatan herbal, menyebarluaskan informasi
dan hasil penelitian/uji coba tentang herbal, dan pelatihan herbal
untuk menambah pengalaman dokter dalam pengunaan herbal.
Demikian juga banyak perguruan tinggi yang memberi perhatian
pada pengembangan herbal, diantaranya FK UGM, FK UNAIR
dan FK Universitas Maranatha Bandung. Program Studi Herbal
Indonesia, program pasca sarjana di Universitas Indonesia (UI)
dibuka pada 2011 untuk dapat menelurkan sumber daya manusia
yang mampu meneliti obat herbal, memanfaatkan dan melayani
masyarakat dengan obat dan produk herbal.
Mei 2011 seperti bulan herbal. Pusat Studi Biofarmaka IPB
menyelenggarakan “Globalization of Jamu Brand Indonesia: The
2nd International Symposium on Temulawak. The 40th Meeting
of National Working Group on Indonesian Medicinal Plant”, yang
salah satu misinya mendukung a program saintifi kasi jamu.
Kegaitan ini ingin mengangkat lagi temulawak (curcuma
xanthorrhiza) kembali sebagai “Ginseng-nya Indonesia”. Sementara
di Bali, digelar Festival Herbal Pertama, bertema “The Lesson
Learned from Indonesian Herb:
Tasty – Healthy – Beauty”
juga untuk mengangkat dan
memperkenalkan potensi
kandungan kekayaan herbal
hayati Indonesia
Disini, temulawak pun
ditetapkan sebagai welcome
drink yang khas Indonesia,
seperti halnya ginseng sebagai
minuman rakyat Korea.
Jamu bukan lagi urusan mbok
gendong yang sangat lokal.
Semoga sentuhan ilmiah bisa
menjadikan, jamu, herbal
terstandar dan fi tofarmaka
sebagai penjaga kesehatan
nasional, syukur-syukur bisa ke
tingkat global.
• Brotowali (Tinospora Crispa)Pahit tetapi bermanfaat untuk mengatur menstruasi, demam, hepatitis, malaria, diare, rematik hingga penyakit kulit.
• Temulawak(Curcuma xanthorrhiza ROXB) Temulawak atau koneng gede dipercaya dapat meningkatkan kerja ginjal serta anti infl amasi (radang). Manfaat lain dari rimpang tanaman adalah sebagai obat
jerawat, meningkatkan nafsu makan, anti kolesterol, anti infl amasi, anemia, anti oksidan, pencegah kanker, dan anti mikroba.
• Sambiloto(Andrographis Paniculata)Sambiloto bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, obat disentri, tifus, gangguan lever, luka akibat gigitan ular dan anti bakteri.
Popular Herbal:
2120
GLORIOUS FOOD
Memaknai kembalipangan kita
Jagung (Zea mays L.) adalah salah satu
tanaman pangan penting di dunia. Jagung
menjadi sumber karbohidrat utama di
Afrika, (mencapai 95%), Amerika Tengah
dan Selatan, serta menjadi alternatif
sumber pangan di Amerika Serikat.
Dibandingkan dengan gandum dan padi,
ketersediaan jagung didunia tahun 2010
paling tinggi yakni 817 juta ton, sedangkan
padi 678 juta ton, dan gandum 682 juta
ton. Artinya jagung adalah bahan pangan
unggulan.
Jagung adalah sumber karbohidrat bagi manusia,
pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya),
pupuk hijau dan kompos (batang dan daun yang
tua), minyak goreng (dari bulir), bahan kertas
(batangnya), dibuat tepung (dari bulirnya, yang
dikenal sebutan maizena). Terakhir, jagung pun
dimanfaatkan sebagai bahan bakar nabati-ethanol
(biofuel).
Produsen jagung dunia:
Amerika Serikat memproduksi sekitar 40% total
produksi dunia, China sekitar 20%, diikuti oleh
Uni Eropa, Brazil, Argentina dan India.
Artinya, AS dan Cina menguasai 60% produksi
jagung dunia!
Jagung di Indonesia
Wak wak gung..nasinya nasi jagung..bait lagu
ini akrab dengan anak-anak SD tahun 70-80an,
angkatan yang masih diwajibkan menghafal
makanan pokok masyarakat Indonesia. Ada
juga lagu MenanamJagung, menjadi bukti bahwa
Jagung sebagai bahan pangan
punya kisah yang panjang. Meksiko
disebut-sebut sebagai daerah asal
jagung, disini masyarakatnya telah
menanam jagung sekitar 7.000 tahun
lalu. Jagung lalu menyebar dan
diadopsi penduduk Amerika Selatan
sekitar 3.000 tahun lalu. Pada sekitar
abad ke 10, jagung mulai dikenal
di Amerika Utara dan Kanada,
kemudian penyebarannya meluas
hingga ke Asia dan Afrika pada ke 16.
2120
Jeja
k jagung di panggung
Teks: Ukke.R. Kosasih & Tejo Wahyu Jatmiko
pangan dunia
2322 23
masyarakat Indonesia dekat dengan tanaman pangan yang satu ini.
Orang Madura dan masyarakat NTT akan langsung disebut sebagai
penikmat jagung oleh anak-anak ini.
Tetapi, saat ini jika kita jalan-jalan ke Madura atau NTT, jagung
tidak lagi menjadi makanan pokok. Jagung hanya muncul saat
kegiatan seremonial belaka, jadi bagian dari asesoris, bukan untuk
kegiatan sehari-hari.
Jagung, memang hampir tak terdengar lagi disebut sebagai
makanan pokok orang Indonesia setelah kedudukannya digantikan
oleh beras. Jagung lebih banyak jadi pelengkap dan cemilan saat
santai.
Saat ini jagung lebih banyak ditanam untuk kebutuhan pembuatan
tepung dan pakan ternak. Dengan rata-rata produksi nasional
sekitar 17,6 juta ton per tahun, Indonesia sudah bisa mencukupi
kebutuhannya sendiri. Saat ini jagung banyak ditanam di Jawa
Timur, Jawa Tengah, Lampung, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara,
Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Jambi dan
Gorontalo.
2322
Hati-hati Jagung Transgenik!
Pada saat pertama kali dibudidayakan
jagung merupakan salah satu
pilihan sumber karbohidrat. Dalam
perkembangannya jagung lebih
ditujukan untuk pakan ternak, biofuel
dan bahan pangan tambahan.
Di Amerika Serikat, jagung digunakan untuk
pemanis buatan, pakan ternak dan etanol,
sedangkan di China untuk
pakan ternak. Dari
total produksi 816
juta ton, konsumsi
dunia tahun 2010
sudah mencapai
836 juta ton,
sehingga ada kekurangan
pasokan 20 juta ton. Peningkatan
kebutuhan ini yang dijadikan alasan untuk
mengembangkan jagung rekayasa genetik, yaitu
jagung yang disisipkan gen dari mahluk lain untuk
menambahkan sifat yang diinginkan. Lebih dari
85% tanaman jagung di AS adalah transgenik!
Istilah tanaman hasil rekayasa genetik
(Genetically Modifi ed) atau sering disebut
transgenik mulai muncul kepermukaan sejak awal
pelepasannya ke pasar dunia pada awal tahun
‘90an. Beralasan pemenuhan pangan dan pakan
dunia, berbagai tanamanpun direkayasa agar
lebih produktif dan lebih tahan terhadap berbagai
serangan hama yang merugikan.
Produk rekayasa genetik diakui oleh dunia
internasional berpotensi membahayakan
lingkungan dan kesehatan manusia, sehingga
Nasi jagung (Madura, Jawa Timur) , binte biluhuta (Gorontalu), lepat jagung, kapusu (bubur jagung di Bau-bau), Jagung Titi (popcorn ala NTT, jagung ditumbuk dengan batu agar pipih), perkedel jagung, berondong jagung tradional dengan gula aren, jagung bakar. Pilih sendiri favorit Anda, dan tolong tambahkan menu jagung yang terlupa!
perlu diatur secara ketat berdasarkan prinsip
kehati-hatian, prinsip yang lebih ketat
dibandingkan prinsip pencegahan yang terbukti
tidak mampu meredam kerusakan lingkungan.
Pemerintah Indonesia juga tertarik
mengembangkan jagung rekayasa genetik
ini. Pada 2010, Komisi Keamanan Hayati dan
Pangan mengeluarkan pernyataan aman hayati
dan pangan untuk: jagung PRG event Mir 604,
PRG event Bt 11, PRG event MIR 612, PRG
event GA21. Keluarnya pernyataan ini pantas
dipertanyakan karena sifat pengujiannya
yang hanya berdasarkan studi pustaka
dari pihak produsen tanpa uji
laboratorium. Sudah seharusnya
pemerintah RI mengadakan pengujian
mendalam terhadap produk hasil
rekayasa genetik demi melindungi konsumen
dan lingkungan.
Klaim produksi tinggi yang tak terbukti
Janji kalau jagung transgenik bisa menghasilkan
14-15 ton per hektar hanya sebatas promosi
semata. Nyatanya di Amerika Serikat, yang
perkebunan jagungnya dikelola secara industri
hanya menghasilkan rata-rata 10 ton/hektar.
Terlebih benih transgenik biasanya dipatenkan.
Bukan hanya pertanyaan etika yang muncul
untuk hal ini. Hak paten membuat para
petaninya harus membayar lebih mahal dan
terjerat dalam perjanjian yang merampas
kemerdekaan mereka.
Alih-alih mau untung, malah kita bisa mengalami
kerugian ekonomi, sosial lingkungan dan
kesehatan. Siapa yang mau?
252424242424
GLORIOUS FOOD
Berondong Jagung, Film dan Lemak!
Apa jadinya menonton tanpa semangkuk besar
popcorn di tangan? Bisa jadi seperti bersepeda
lupa membawa minum…kurang lengkap!
Memang sulit memisahkan citra berondong
jagung ini dengan fi lm, karena konon sejak 1912,
kudapan ini sudah dihidangkan di bioskop. Tidak
mengherankan bila popcorn dalam kemasannya
yang khas pun dijadikan simbol penghargaan pada
MTV Movie Award.
Sebagai kudapan, berondong jagung pun tak
bisa dilepaskan dari daftar kuliner asli Amerika,
bahkan disinyalir temuan tertua popcorn di New
Mexico berasal dari tahun 3600 SM! Baru pada
abad ke-16 dan 17, Orang Inggris yang datang
ke Amerika mengenal kudapan ini dari para
penduduk asli Amerika.
Untuk “membuktikan” bahwa berondong jagung
adalah asli made in America, paling tidak ada
enam kota yang memproklamirkan diri sebagai
“Popcorn Capital of the World”, yaitu kota
Ridgway (Illinois), Valparaiso (Indiana), Van
Buren (Indiana), Schaller (Iowa), Marion (Ohio)
dan North Loup (Nebraska).
2524
Tidak hanya itu, di negara bagian
Illinois, popcorn dijadikan
“kudapan resmi” di sekolah!
Sebagai kudapan popular, kajian
kesehatan tentang popcorn mulai
menarik perhatian masyarakat
setelah ketika Center for Science in
the Public Interest memaparkan laporan
tentang “Movie Popcorn” pada pertengahan
tahun ’90-an. Survey di beberapa bioskop yang
menyediakan popcorn menunjukkan penggunaan
minyak kelapa untuk memasak dan tambahan
mentega atau margarine sebagai topping,
hasilnya; semangkuk popcorn mengandung
dengan kadar lemak lebih banyak dari pada
kombinasi menu sarapan daging babi asap dan
telur, sebuah Big Mac lengkap dengan kentang
goreng serta seporsi steak untuk makan malam!
Sampai saat ini popcorn masih tetap dituding
sebagai sumber lemak dosis tinggi.
Mungkin ada baiknya juga bila di bioskop
disediakan juga menu buah-buahan segar sebagai
pilihan bagi para penonton. Karena menikmati
fi lm sejatinya untuk membuat kita terhibur bukan
untuk menimbun lemak di tubuh.
Mencari jagung lokal NTT
Petani di NTT sedang gundah gulana. Masalahnya
tanaman jagung tidak mau tumbuh di ladang
mereka. Hampir 90% benih yang disebarkan
mangkrak. Selain terlambat tiba di NTT, benih
jagung hibrida yang kadang disebut sebagai
jagung dari “tanah Jawa” ini tampaknya tidak
sesuai dengan kondisi NTT.
Agak aneh rasanya, mendatangkan benih jagung
di tanah yang sudah akrab dengan tanaman
jagung. Padahal saat pameran di banyak event,
NTT termasuk propinsi dengan jenis jagung lokal
yang sangat kaya. Dari kernel yang berwarna
kuning, putih hingga merah tua. Penelitian
yang dilakukan Balai Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian (BPTP) NTT, Kementrian Pertanian
dan Universitas Nusa Cendana Kupang, pada
2003 menemukan 323 jenis jagung lokal NTT
dengan beberapa karakter yang baik dan unggul,
seperti pada jagung kuning, putih dan merah.
Jagung lokal sudah beradaptasi dengan kondisi
NTT. Kekayaan yang ada dapat dikembangkan
untuk menemukan jagung apa yang paling tepat
untuk wilayah yang jarang dihampiri hujan ini.
Masyarakat NTT menanam jagung di ladang
atau di kebun bersamaan dengan tanaman
pangan lain seperti padi ladang, ubi-ubian, dan
kacang-kacangan dalam pola tanam campuran
(mixed-cropping system). Bahkan jagung ditanam
hingga ke pekarangan. Secara tradisi, petani
NTT menyimpan hasil panen jagung sebagai stok
pangan pada wadah yang terbuat dari lontar dan
relatif terbuka. Dengan cara ini, hanya jagung
varietas lokal yang lebih tahan terhadap serangan
hama bubuk (Sitophilus sp).
Kini setelah varietas hibrida enggan tumbuh,
jagung lokal lah yang harus diberdayakan. Mari
menanam jagung lokal di ladang kita..ambil
cangkulmu..ambil pangkurmu..(IR)
oran
ngahan
skop yang
penggunaan Jagung lokal suda
2726
SAYS
Penggal pandangandan pengalaman
Sosok Aleta Baun, yang akrab disapa Mama
Letta, mungil seperti kebanyakan perempuan di
Nusa Tenggara Timur. Tetapi saat bertatapan,
sorot matanya tajam, menyala oleh semangat,
keteguhan dan kegigihan.
Perjuangan Mama Letta yang tidak kenal lelah
berhasil menjaga kawasan Molo, wilayah kaya
marmer berkualitas, di Kabupaten Timor Tengah
Selatan dari eksploitasi .
Batu sumber kehidupan
Tanpa sepengetahuan warga, gunung batu
di wilayah Molo telah memiliki Kuasa
Pertambangan. Kini dari enam gunung batu yang
sudah dan sedang di tambang, lima diantaranya
berhasil dihentikan.
“Kalau semua dihancurkan, semua diambil
bagaimana kami dapat melanjutkan hidup.” Tegas
Mama Leta. Kawasan Molo merupakan sumber
air yang memberi kehidupan bagi masyarakat
yang sebagian besar bertani di tanah suku. Hasil
panen ini untuk memenuhi kebutuhan pangan
setahun. Sejak ada tambang marmer, Desa
Leloboko dan Fatukoto, yang paling dekat dengan
batu Nausus dan Anjaf mengalami kesulitan air.
Lewat pendekatan budaya dan adat, Mama
Leta mengingatkan kembali pentingnya
menjaga kawasan Mollo. Sejak dulu,
orang Molo
percaya, alam
bagai tubuh
manusia yang
harus dijaga. Batu
dilambangkan
sebagai tulang,
tanah sebagai
dagingnya, air
adalah darah,
sedangkan hutan sebagai kulit, paru-paru dan
rambut. Batu hilang, artinya kehilangan tulang dan tidak akan bisa
hidup.
Karena batu, sebagai tulang merekatkan dan menguatkan
tanah agar bersatu, tidak longsor. Batu juga mampu menyerap,
menyimpan dan menampung air, sehingga banyak mata air di
bawah batu. Ada air, tanah menjadi lembab dan subur.
Nilai-nilai ini tidak bosan di ingatkan kembali oleh Mama Leta saat
batu-batu marmer, tulang dari alam kehidupan mereka dicabut.
Terlebih lagi, seluruh nama marga orang Timor berasal dari
batu, maka batu pun disebut sebagai Fautkanaf atau Batunama.
Ada dua gunung batu terbesar, yaitu Naususu dan Anjaf yang
menghubungkan orang Mollo dengan nenek moyangnya. Fatu
Naususu, dianggap sebagai batu yang mengawali dan menjadi pusat
dari batu lainnya. Setiap batu memiliki nama dan fungsinya.
Berbagi kekuatan dan solidaritas
“Orang-orang menjadi tersadar, kalo batu hilang, sejarah mereka
juga terhapus, lalu menolak pengrusakan yang dilakukan oleh
perusahaan.” Jelas Mama Leta lagi. Walau semua upaya itu tidak
berjalan mulus, ancaman, penghinaan hingga sabetan parang
pernah diterima Mama Leta karena upayanya menghentikan
pengrusakan di Molo.
Mama Leta batu dan semangat menjaga kehidupan
2726
Perjuangan Mama Leta tak
berhenti. Ia ingin menjadikan
kawasan bekas tambang Marmer
di Naususu, sebagai tempat
belajar berjuang, berbagi,
bersolidaritas antar warga.
Saat ini, banyak orang
datang dari kawasan Molo,
Amanuban, dan Amanatun
dan belajar di Naususu.
Mereka belajar bagaimana
menghentikan perusakan,
memulihkan kehidupan yang
beradat, menghormati hak-
hak orang, menghormati
alam, berbagi rasa, berbagi
kekuatan, saling mendukung,
dan hidup berdampingan
dengan alam. Pertukaran
energi dan semangat, hingga
benih, kerajinan, bahan pangan
mengalir di antara ketiga
wilayah sebagai bagian dari
pemulihan hubungan dengan
sesama dan alam.
Aleta dengan timnya yang
tergabung dalam A’Taimamus
sedang mewujudkan mimpinya:
menjadikan kawasan Nausus
kawasan pemulihan yang selaras
alam. Mimpi yang akan segera
terwujud, dengan tekad setegar
batu. Maukah kita jadi bagian
dari mimpi ini? (IR)
2928
SAYS
Terlahir sebagai putri dari pasangan pecinta binatang dan vegetarian– Paul McCartney dan Linda McCartney, Stella menjadi selebriti yang setia dengan gaya hidup hijau.
Desain yang dihasilkannya bebas dari kulit dan
bulu binatang. Stella tidak pernah tega untuk
mengonsumsi daging. Ia tumbuh di wilayah
peternakan dan ternak adalah sahabatnya. “Saat
bekerja di industri fashion, munafi k jika berkarya
(menggunakan) kulit dan bulu binatang”. Produksi
jaket dari kulit atau bulu binatang membutuhkan
energi 20 kali lebih banyak dibandingkan
mantel dari kain atau bahan sintetis. Belum lagi
penggunaan berbagai zat kimia beracun untuk
mengawetkan kulit.
Stella mengakui, tantangan terbesar sikap anti-
kulit dan bulu hadir saat membuat sepatu dan
tas. Bahan sintetis atau tenun yang lebih tipis dan
elastis cukup sulit untuk menghasilkan produk
dengan kualitas yang seragam. “Untuk tas, kami
hanya bisa memproduksi di beberapa pabrik di
Italia yang memang ahli mengerjakan produksi
Taman Nasional Yosemite yang
dikunjungi Robert Redford
pada usia 11 tahun, yang saat itu
baru divonis mengidap polio
menumbuhkan kepedulian
pada lingkungan. Di kemudian
hari, Redford terlibat dalam
Natural Resources Defense
Council, mendirikan Institute
of Resource Management,
dengan fokus pada isu energi,
pemanasan global dan polusi
udara di perkotaan.
Redford dikenal sebagai
aktor yang paham pentingnya
lobi politik dalam mencegah
perusakan bumi. Redford
mendorong artis untuk aktif
mendesakkan perubahan,
diantaranya mendukung
penyusunan Undang-
Undang Udara Bersih serta
menghentikan rencana
pembangunan pembangkit
listrik bertenaga batubara
di dekat 5 taman nasional.
RobertRedford antara seni, politik dan kepedulian sosial
Stella McCartney Desainer tanpa kulit dan bulu
2928
non-kulit. Sekitar 70% pekerjaan dilakukan
dengan tangan, akibatnya biaya produksi kami
70% lebih mahal dari merek lain – namun tidak
kami bebankan pada konsumen”.
Alhasil, keteguhannya untuk sebisa mungkin
berpegang pada standar etika justru meningkatkan
kesan mewah dari fashion line Stella McCartney.
Kombinasi bahan organik dan sintetis yang
dihasilkan lewat riset yang komprehensif, juga
menghasilkan desain dengan material langka.
Stella terlibat dalam video People for the Ethical
Treatment of Animals (PETA) yang mendukung
kampanye anti kulit dan bulu binatang “Saya
rasa banyak orang takut pada fakta banyak hal
dilakukan agar kulit dan bulu binatang tersebut
sampai ke tangan kita. Demi fashion, mereka rela
menutup mata akan penderitaan yang terjadi”.
Beruntung fashion line Stella McCartney ada di
bawah naungan PPR Luxury Group (dulu Gucci
Group) mulai mempertimbangkan standar etika
ditetapkan Stella. “Saya seperti pionir di dunia
fashion”. Dan Stella pun tetap setia menempuh
jalan yang dipilihnya. (MAN)
Lewat Youtube, ia melansir video tentang kegelisahannya terhadap
“propaganda” perusahaan minyak besar yang berbalut isu
lingkungan dan dugaan kolusi -perusahaan minyak raksasa dengan
politisi AS.
The Sundance Family
“Saya pernah mengatakan ini sebelumnya, dan saya percaya akan
kebenarannya; bahwa seni menyelamatkan hidup saya”, ucap
Robert. Kecintaanya pada dunia seni mendorong Robert membeli
sebidang tanah di lokasi syuting Butch Cassidy and The Sundance
Kid dan dijadikan Sundance Village, cikal bakal – Sundance
Institute.
Sundance Insitute, organisasi non profi t yang bertujuan memberi
ruang bagi para seniman independen untuk menyampaikan pesan
sosial. Disusul pembuatan Sundance Cinemas, stasiun televisi
Sundance Channel dan festival fi lm bergengsi Sundance Film
Festival; yang mengukuhkan The Sundance sebagai alternatif
dari produk Hollywood. Kini Redford Center, organisasi yang
mendorong perubahan sosial dan lingkungan melalui pendidikan,
seni dan diskusi masyarakat dikembangkan, dengan dua program
andalannya: Art of Activism dan Creative Conversation. Melihat
kiprah Robert dalam memanfaatkan popularitasnya, tidakkah kita
berharap bahwa selebritis kita melakukan hal yang sama? (MAN)
3130 3130
GO LOCAL
Produk lokal danpermasalahan
Padi tangguh untuk hadapi musim ekstrim
3130
Pemanasan global yang menyebabkan perubahan iklim memaksa semua makhluk hidup beradaptasi. Salah satunya mencari padi yang tahan asin akibat lahan-lahan pangan didataran rendah dibanjiri air laut. Para petani IPPHTI mengupayakannya.
Kadar garam meningkat membuat benih padi yang biasa ditanam
tidak dapat tumbuh lagi. Sementara, manusia penghuni bumi harus
terus mendapatkan makanan untuk meneruskan hidupnya.
Menghadapi hal ini, Ikatan Petani Pengendali Hama Terpadu
Indonesia (IPPHTI) mengembangkan beberapa varietas padi tahan
air asin: INTRAS (IPPHTI Nasional Tanjung Rejo Asahan) BUN,
INTRAS DASO, INTRAS KABA dan INTRAS LUBA. Padi tahan
air asin ini ditanam di Aceh, Serdang Bedagai (Sumatra Utara),
Tasikmalaya, Pangandaran, Cilacap, Brebes dan Indramayu.
Menggunakan padi asal India, para ahli IPPHTI memodifi kasi dan
menyilangkan dengan padi lokal agar sesuai dengan kondisi lahan
lokal. Padi yang ditempat asalnya dipanen setelah 6 bulan, kini
dapat dipanen setelah 100 hari.
“Hasil panen mencapai 8-10 ton/ha musim. Jauh lebih banyak
dibandingkan pertanian konvensional yang 5,5-6 ton/ha musim.”
tutur Kustiwa Adinata, Koordinator Program IPPHTI Nasional.
Walau hingga saat ini hasil pertanian padi tahan air asin ini masih
bersifat kasuistik, perlu dilakukan uji coba pada kondisi lahan
berbeda-beda selama beberapa musim untuk mendapatkan jenis
yang paling sesuai. Kustiwa mengamati, panen yang melimpah
diperoleh dari wilayah yang sudah menerapkan pertanian organik
selama 2 tahun. Sementara, di
wilayah yang belum, hasilnya
belum baik dengan rasa yang
kurang enak.
Real OrganicPadi yang mampu beradaptasi
dengan kadar garam mencapai
45-52/mil ini ditanam secara
organik. Tidak menggunakan
pupuk kimia dan insektisida
yang mengakibatkan tanah
kering dan rusak hingga tak
mampu lagi menyimpan air,
serta menyumbang emisi gas
rumah kaca.
Untuk meningkatkan kesuburan
tanah, dibuat pupuk dari urin
sapi dan kotoran domba yang
telah difermentasi. Pestisida
alami dibuat dari nimba,
sirsak dengan tembakau atau
kapulaga.
Kemandirian petani merupakan
hal yang diupayakan dengan
serius oleh IPPHTI. “Semua
petani yang didampingi
mengikuti petani sekolah
lapang iklim selama 1 musim
tanam.” jelas Kustiwa. Alhasil,
20% alumni sekolah lapang
iklim dan 5% non alumni pun
mempraktikkan pertanian
organik yang ramah lingkungan
dengan hasil panen yang lebih
cepat dan banyak dibandingkan
pertanian konvensional.
Saat banyak pihak mengejar
dana-dana mitigasi untuk
menghadapi perubahan iklim,
para petani ini bekerja dalam
tekun menghadapi iklim yang
kian mengancam kehidupan
mereka, juga kehidupan kita
semua. (MAN)
INTRAS DASO tinggi tanaman baik
dan bulir melimpah. Warnanya putih
cerah dengan rasa beras yang enak
dan pulen. Intras Daso juga memiliki
ketahanan salinitas hingga di atas
46.
INTRAS KABA varietas padi putih
yang memiliki daun bendera tinggi
sehingga aman dari ancaman
banjir dan tahan hidup di wilayah
rawa. Biasanya padi yang daun
benderanya terendam selama 3
hari akan mati. Rasa beras yang
agak pera bisa disiasati dengan
menambah air saat dimasak.
INTRAS LUBA memiliki warna hitam
agak kecokelatan dengan rasa yang
enak. Meski tanaman padi lebih
rendah dibandingkan yang lain,
Intras Luba tahan terhadap salinitas
yang cukup tinggi dan kekeringan.
INTRAS BUN warna agak merah,
panen 92 hari setelah tanam (HST).
Varietas ini kurang baik hasilnya
di antara beras tahan air asin
yang dikembangkan. Intras bun
memiliki rasa ‘pera’ sehingga kurang
mendapatkan animo dari para petani.
3332
GO LOCAL
Main-maindengan mainan lokal
Murah tapi berisiko
Mainan yang diproduksi di Cina,
biasa dibuat dari bahan daur
ulang dan cat berkualitas rendah
yang mengandung timbal. Saat mainan
terkena panas, zat berbahaya ini pun terurai
dan menguarkan timbal ke udara, lalu masuk lewat pernafasan
anak. Dampak mainan beracun ini tidak seketika, baru muncul
setelah zat berbahaya terakumulasi dalam tubuh, biasanya terlihat
saat anak memasuki usia sekolah.
Zat berbahaya ini menimbulkan gangguan kelainan otak dan darah,
sakit pernafasan, asma, dan sulit konsentrasi, gangguan sistem
pencernaan, gangguan ginjal dan gangguan sistem saraf. Mainan
yang diharapakan dapat mengembangkan aspek kecerdasan dan
psikomotorik anak
malah jadi bumerang
dan mengancam kesehatannya.
Konsumen pun sulit menuntut pertanggung
jawaban pembuatnya, karena biasanya tidak ada
alamat yang jelas.
Lokal dapat diandalkan
Menghadapi situasi ni, dan menyadari pentingnya
kesehatan anak, sejumlah produsen mainan
lokal kembali hadir. Salah satunya mainan
edukatif, aman dan ramah lingkungan buatan
3332
3 dari 4 mainan yang diproduksi oleh Cina, mengandung racun. Bahkan, sekitar 80% mengandung timbal dan tidak layak untuk digunakan oleh anak-anak! Penelitian yang dilakukan (penelitian, Asosiasi Pegiat Mainan Edukatif dan Tradisional Indonesia/APMETI, 2007).
a,
h
mainan
i pun terurai
ra lalu masuk lewat pernafasan
psikomotorik anak
malah jadi bumerang
dan mengancam kesehatannya.
Konsumen pun sulit menuntut pertanggung
jawaban pembuatnya karena biasanya tidak ada
Kepik Educative Soft Toys. Mainan keluaran
Kepik terbuat dari katun, dijahit tangan dan
tanpa lem. Sang pemilik, Ully Pitaloka
Umarella, memang memilih kain,
selain mudah dicuci, harga produksi
mainan jadi lebih terjangkau. Ia
juga menghindari penggunaan
kain fl annel (felt) yang kabarnya
mengandung timbal. Dengan bahan
dasar kain, Kepik Soft Toys dapat
dicuci berulang kali sehingga mengurangi
risiko debu faktor pemicu alergi.
Saat ini ada 15 macam mainan untuk
merangsang psikomotorik anak dengan
penggunaan suara, musik, serta berbagai pola
dan warna. Mainan favorit anak: donat susun,
balok konstruksi, boneka jari dan buku kain.
Mainan Kepik dijahit oleh para ibu ,karena Ully
ingin menggerakkan perekonomian di sekitar
tempat tinggalnya. Salah satu cita-citanya,
membangun tempat penitipan anak bagi anak-
anak karyawannya. (MAN)
Kepik Soft [email protected] Jl. Veteran 93, Yogyakarta, Indonesia.
Bagi si kecil batita, salah satu cara ‘asyik’ bermain
adalah memasukkan mainan ke dalam mulut. Salah
pilih mainan, malah jadi sumber penyakit, bukan
membuat anak jadi kreatif. Mainan dari Cina popular
karena bentuknya variatif, warna meriah desain
yang modern dan...murah. Serbuan mainan Cina
dimulai pada 1998, lalu menyingkirkan mainan lokal.
Banyak produsen mainan lokal yang kemudian beralih
profesi menjadi penjual dan distributor mainan Cina.
Kemudian terbukti mainan dari Cina telah mengandung
bahan beracun seperti formalin, mercury dan
plumbum!
Tips memilih mainan1. Hindari mainan berujung runcing atau dengan pernak-pernik
kecil, seperti mur dan baut yang mudah tertelan.
2. Ada label atau sertifi kat non-toxic (bebas racun) dan jelas
alamat produsennya.
3. Hindari mainan berbulu bagi anak yang rentan dengan
alergi.
4. Beli mainan lokal, saat makin banyak permintaan
harga akan semakin terjangkau
5. Pilih bahan yang ramah lingkungan, juga
catnya. Kayu dan kain lebih mudah diurai
daripada besi dan plastik.
6. Ajak anak untuk bermain di luar! Biarkan
dia untuk bergerak sebebasnya dan bergaul dengan
kawan sebaya.
3534
KARINDINGATTACK! Musik Bambuberasa Metal
Karinding, musik tradisional yang diberi sentuhan
baru oleh kelompok Karinding Attack (Karat)
meloncat dari sawah ke panggung popular.
Karinding adalah musik yang dihasilkan dari
resonansi bambu atau pelepah enau saat
diletakkan dimulut dan ditepuk-tepuk ujungnya
dengan jari. Karinding, biasa dimainkan oleh tiga
hingga lima orang. Getaran karinding awalnya
adalah musik penghalau hama padi, karena
getarannya masuk dalam kategori low decibel,
dianggap ampuh menghalau wereng, belalang
hingga burung.
Sentuhan baruBerkat kerja sama komunitas metal Bandoong
Sindekeit dan anak-anak Ujungberung Rebels,
mendapatkan kembali energinya. Latihan
difasilitasi Common Room (lembaga yang
giat memberdayakan energi kreatif anak-anak
muda Bandung) sebagai jawaban atas larangan
menggelar konser musik metal pasca inseden
jatuhnya korban dalam pertunjukan music cadas
di 2008.
Pada awalnya, Mang Engkus, MangUtun, Ki
Amenk, Mang Jasad, Kimung, Okid, Wisnu,
Hendra, dan Iman Zimbo personil Karat,
memainkan karinding sebagai bentuk papalidan.
Musik dimainkan hingga personilnya mencapai
titik trance yang membantu mereka saling
memahami rasa yang diciptakan satu sama
lainnya. Sesi ini juga membantu
pemahaman personik Karat
yang dibentuk pada Maret 2009
terhadap pakem permainan
karinding tradisional. Pada
perkembangan selanjutnya
mereka menciptakan irama
dan ketukan baru. Karena
personilnya memiliki latar
belakang kultur metal yang
kuat, lagu-lagu yang kemudian
diciptakan Karat lebih kental
dengan nuansa punk dan metal.
Simak saja judul-judul lagu
yang diciptakan, mulai dari
“Kawih Pati” sampai “Blues
Kinanti” dan “New York, New
York”. Ada juga lagu-lagu
bertema kritik terhadap situasi
politik seperti “Nu Ngora Nu
Nyekel Kontrol” (Yang Muda
Yang PegangKendali). Di
tangan Karat, karinding yang
sempat digosipkan punah
kembali bersinar. Menurut
Kimung, salah satu pentolan
kelompok ini, kepunahan
bisa terjadi karena musisi
karinding masa lalu kurang
luwes mengembangkan seni ini
sesuai dengan perkembangan
zaman. Kimung melihat hal ini
tipikal permasalahan musisi
tradisional yang merasa inferior
jika berhadapan dengan hal
yang dikesankan sebagai ‘modern’. Karat berusaha
mendobrak itu.
Dari sawah, Karat berhasil membawa karinding
kepanggung yang beragam. Dari pesta ulang tahun
preman, pensi SMA hingga ke hadapan gubernur
dan para menteri. Karat pun berkolaborasi
dengan musisi blues, metal (Burgerkill dan
Donor Darah), punk (Kelas Ajag), jazz (Sony
Akbar), Diki (beatbox), hiphop (Eye Feel Sick),
music elektronik (Europe in de Troppen), pop
(Sarasvati), atau dengan music tradisonal lain
(Angklung Smansa dan LSS ITB). Mereka juga
bereksperiman memainkan karinding dengan
menggunakan aksesoris gitar berupa efek, mulai
dari efek-efek bata yang klasik hingga efek-efek
canggih yang dihasilkan oleh software program
computer.
Tidak berhenti berksperimen dalam musik,
Karat pun giat mendokumentasikan semua hal
yang terkait dengan karinding dan berupaya
menjadikannya sebagai alat pendidikan di sekolah,
seperti halnya angklung. Karinding tidak hanya
memiliki nilai untuk mengasah musikalisasi
siswa, tapi juga bisa mengajarkan siswa tentang
rasa kebersamaan yang dilandasi oleh pembagian
peran masing-masing orang. Sikap yang
dibutuhkan oleh masyarakat kita saat ini, yang
cenderung peduli pada diri sendiri. (UK)
www.jurnalkarat.wordpress.com
GO LOCAL
3534
3736
WE FOUND IT
Pilihan di sekitar kita
House of Lawe:membuat lurik jadi atraktif Desain yang apik, paduan warna cerah yang
harmonis membuat lurik, kain tenun tradisional
yang biasa digunakan oleh sais dokar, abdi dalem
keraton atau kain gendong para mbok bakul
menjadi berbagai barang-barang fungsional yang
cantik.
Bedcover nuansa warna ungu yang dibuat dengan
teknik perca dengan terlihat elegan, modern
juga nyaman. Jauh dari kesan tenun lurik yang
cenderung gelap dan bahan yang tebal.
Keprihatinan lima perempuan
mengawali langkah Lawe untuk
mengubah tenun lurik yang
mulai ditinggalkan menjadi
bagian dari kehidupan
modern. Karena hanya
dengan digunakanlah, lurik
dapat terus eksis. Demikian
juga dengan keberadaan para
penenunnya yang sebagian besar
adalah perempuan, untuk dapat
meningkatkan pendapatan keluarga.
Terpikat kain tradisional Awalnya, Adinindyah, salah seorang
penggagas House of Lawe terpikat kain
tradisonal saat dikirim Sumba Timur,
Nusa Tenggara Timur untuk
memberi pelatihan pewarnaan alami kepada
para perajin tenun ikat pada 2004. Sayangnya,
keindahan tenun ikat belum disadari banyak
orang “Karena bentuknya kain penggunaannya
kalau tidak jadi bed runner ya taplak meja atau
hiasan dinding.” Tuturnya. Kain Sumba yang
dibawa pulang dikreasikan menjadi produk-
produk baru yang menarik, fungsional, dan
modern dengan bantuan teman-temannya Mita,
Ani, Rina dan Ita.
Saat kembali ke Yogyakarta, pada tahun yang
sama, lurik menawan hatinya. Ia pun memulai
upaya mengajak orang mencintai tenun tradisional
dengan membentuk House of Lawe. Tapi, sulit
mendapatkan lurik karena banyak pengusaha
lurik menutup pabriknya karena tidak diminati
lagi. “Waktu ketemu satu pengusaha yang saat itu
sudah mau tutup, kami borong semua produknya,
agar mereka mau memproduksi lagi,” kenangnya.
“Sampai rumah baru panik dan mencoret-coret
ide mau dibuat apa,” sambungnya lagi.
Saat gempa melanda Yogyakarta, Nindya
panggilan akrabnya juga mencari dukungan
untuk pemulihan usaha pembuatan
tenun lurik. “Sebagian besar
penenun adalah perempuan,
dengan menenun mereka mulai
menata kehidupan setelah
gempa. Ada pekerjaaan ada
harapan.”
Sisterhood of Lawe Kini, Lawe telah berkembang,
begitu pun hentakan alat tenun
kembali
3736
terdengar dibeberapa usaha tenun yang dulu
terhenti. Perempuan perempuan penjahit yang
tersebar dibeberapa daerah, datang atau kalau
didatangi Nindya untuk mengerjakan produk
Lawe. Para pekerja bergabung dalam koperasi,
sehingga ada keuntungan yang adil kepada
semua pemilik saham.
Nindya pun mengembangkan program
Sisterhood, mengajak para perempuan yang
memiliki kecintaan pada kain tenun tradisional
di berbagai daerah untuk bekerja sama,
mengolah kain menjadi produk yang disukai dan
bernilai jual tinggi.
Saat ini sudah bergabung Sumba Barat, Lombok,
Bali, Pontianak dan juga Sumatra Utara. Saat
banyak orang mencintai kain tenun buatan
sendiri, saat itu juga perempuan-perempuan
pembuatnya mempunyai peluang
untuk “tidak sendirian,”
saling membantu dan
bekerjasama untuk
kesejahteraan
bersama. Keindahan,
solidaritas dan
upaya pemberdayaan
perempuan terbukti bisa
menyatu di produk-
produk cantik Lawe.
Pastikan uniknya lurik
mempercantik rumah dan
kehidupan Anda. (IR)
3938 3938 3938
WE FOUND IT
Pilihan di sekitar kita
Indigo:Biru yang Tak Pernah Pudar
“Tidak boleh sedang marah bila hendak celup
benang. Pasti tidak akan keluar warnanya,”
tutur Mama Dan, yang mendapat upah paling
tinggi karena mampu menjadi pencelup benang.
Mencelup perlu konsentrasi, ketelatenan dan
kesabaran yang tinggi, akan sulit dicapai dalam
kondisi marah. Karena itu, ada pantangan
untuk perempuan yang sedang haid melakukan
pencelupan, karena fl uktuasi emosinya.
Sintetik tidak unik
Prosesnya yang rumit dan memakan waktu,
sementara warna biru merupakan warna favorit,
membuat pewarna biru sintetik atau kimia pun
banyak digunakan. Pewarna indigo sintetis dibuat
pada 1865, oleh Adolf von Baeyer dari Jerman dan
diproduksi secara komersial sejak 1897.
Di Indonesia, penggunaan pewarna sintetik pun
marak digunakan. Dapat dilihat dari batik-batik
lawas terutama batik pesisir, yang tampilannya
meriah. Tetapi, akhir-akhir ini, muncul kerinduan
yang disertai peningkatan kebutuhan terhadap
Hampir semua anak muda punya sepotong
Blue Jeans? Bahkan, walau pun tidak
berwarna biru, celana jeans sering disebut
sebagai blue jin. LEVIS, pencipta celana
jeans pertama dan menggunakan warna
biru indigo sebagai ciri khasnya juga
menjadi sebutan generik untuk jeans
berwarna biru.
India, disebut-sebut negara tertua yang
penggunaan tanaman indigo (indigofera) untuk
berbagai hal. Indigo dikenal sebagai produk
pewarna mewah di masa kejayaan kerajaan Yunani
dan Romawi. Hingga kini, indigo tetap menjadi
pewarna tekstil. Khususnya masyarakat yang
memiliki tradisi membuat kain tradisional.
Biru terbaik
Indigo pun dekat dengan kehidupan masyarakat
Indonesia. Pekalongan merupakan penghasil
warna biru indigo terbaik di dunia perbatikan
Nusantara. Batik Tiga Negeri, pada awalnya
mengharuskan pembuatnya menyelup warna di
tiga tempat terbaik penghasil warna, yaitu sogan
di Solo, merah di Lasem dan biru di Pekalongan.
Indigo juga tumbuh subur di daerah Nusa
Tenggara, yang berkapur dan menjadi pewarna
utama tenun ikat, seperti di Sumba. Untuk
menghasilkan warna biru yang baik dalam kain
kombu (tenun ikat yang hanya terdiri dari dua
warna, yaitu putih dan biru), diperlukan waktu 4-6
bulan.
Proses pencelupan warna indigo, tidak saja
tergantung pada kondisi cuaca (pada musim
hujan, sulit menghasilkan warna biru indigo
yang sempurna), tapi juga sarat dengan berbagai
pantang dan ritual. Di Lamba Napu, Waingapu,
Sumba Timur, tidak banyak orang yang mampu
menjadi pencelup warna biru untuk kain-kain
tenun ikat. Mama Dan, ketua kelompok penenun
Paluanda Lama Hamu, adalah salah satu yang
dipercaya dalam proses pencelupan. Walau
waktu kerja hingga berbulan dan risiko yang
tinggi, Mama Dan sangat taat memegang erat
berbagai tabu, termasuk harus “menjaga hati” saat
melakukan proses pencelupan.
penggunaan pewarna alami dalam tekstil
tradisional, terutama batik.
Tjok Agung Pemayun, biasa dipanggil
Pak Tjok, salah satu yang giat kembali
penggunaan indigo untuk karya batik
kontemporernya. Dari Studio BIRU di
daerah Pejeng, Gianyar, Bali, pria yang
juga mendukung keterlibatan ekonomi
kaum perempuan di daerahnya, terus
bereksperimen dalam penggunaan indigo.
Di tangannya, batik tampil begitu moderen
dan menampilkan keanggunan warna
indigo yang kuat. Tidak hanya itu, indigo
pun dicobanya untuk menjadi pewarna
untuk lukisan, yang hasilnya sangat
mengagumkan.
Indigo, si biru yang menawan, adalah
bagian dari peradaban manusia.
Kehadirannya pernah mengalami pasang
dan surut. Namun, selama ada orang-orang
seperti Mama Dan dan Pak Tjok, indigo
nampaknya akan terus lestari di bumi
Nusantara. (UK)
4140 41
CONNECTION
Pejuang Tangguh di Tengah Badai Ketidakadilan6 April telah ditetapkan sebagai Hari Nelayan Nasional, tetapi
jarang yang tahu hal ini. Padahal 70% protein laut untuk
kebutuhan kita disediakan oleh mereka.
Sumber pangan penuh
kemiskinan
Nelayan Indonesia adalah
kelompok yang dekat
dengan kemiskinan. Dalam
kurun 2003-2008, sekitar
1,2 juta nelayan tangkap
meninggalkan laut dan
beralih profesi menjadi
buruh bangunan, buruh pabrik atau tukang ojek (KIARA, 2010).
Banyak masalah menjerat nelayan Indonesia yang mayoritas nelayan
tradisional, salah satunya cuaca ekstrim yang mempersulit para penangkap
ikan dengan kapal kecil. Akibatnya hari melaut berkurang, tinggal 180 hari
dalam setahun. Sementara persediaan ikan di perairan dangkal pun menipis,
sehingga nelayan harus melaut lebih jauh, waktu pun lebih panjang.
Sistem tengkulak, atau ijon “menjerat” nelayan dalam lingkarang hutang
tak berkesudahan. Belum lagi serbuan ikan impor yang meningkat hampir
2x lipat dalam kurun 2007-2009 menjatuhkan harga ikan lokal. Konsumen
pun terancam, sebab ikan impor jauh dari standar. Minimnya teknologi
pasca tangkap dan daya serap industri pengolahan ikan belum memberikan
nilai tambah bagi ikan hasil tangkapan nelayan kecil. Jika dibandingkan, nilai
ekspor perikanan Indonesia hanya sekitar 2,3 miliar dolar AS, sementara
Vietnam bisa memperoleh dengan 3,4 miliar dolar AS dengan suplai ikan yang
jauh lebih sedikit.
Nelayan dan Negara
Wilayah laut Indonesia menjadi ajang pesta pora bagi para penangkap
ikan ilegal, penangkapan ikan tanpa melaporkan dan cara yang merusak
CONNECTION
4140
Greeneration IndonesiaMelawan Monster Kresek dengan Diet Kantong
Plastik!
Longsornya Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA)
Sampah di Leuwigajah dengan korban ratusan jiwa di
tahun 2005 menunjukkan buruknya pengelolaan sampah
di kota Bandung. Sampah plastik salah satu yang perlu
serius dikelola. Ada 17 miliar kantong plastik dibagikan
secara gratis setiap tahun!
Sejumlah mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB)
membentuk Greeneration Indonesia (GI) pada 24 Juli
2005, dan bertekad mengubah pandangan masyarakat
tentang kelestarian alam. Misi utama GI : pengelolaan
sampah, Indonesia cukup air, hemat energi dan langit
cerah Indonesia.
Gunungan Sampah Plastik
Riset yang dilakukanGI mengungkapkan fakta
“mengerikan”: setiap orang menggunakan 350 kantong
plastik setiap tahunnya! Bila dikumpulkan, maka jumlah
dan bahaya sampah plastik ini bisa diibaratkan seperti
Monster Kresek, dilahirkan oleh perilaku warga yang
boros kantong plastik.
Di antara gunungan sampah tersebut, hanya 1% yang
dapat didaur ulang dan baru akan terurai dalam waktu
500-1.000 tahun. Padahal, dalam perjalanannya, proses
produksi plastik sendiri sudah menghabiskan 11 juta
barrel minyak mentah dan 14 juta pohon setiap tahunnya.
Memahami bahwa sangat tidak mungkin untuk tidak
menggunakan plastik sama sekali dalam waktu seketika,
maka GI mengajak mengajak masyarakat untuk berdiet
dan mengendalikan penggunaan kantong plastik. Perilaku
3R (Reduce, Reuse, Recycle) diaplikasikan dengan
menggunakan kantong plastik secara berulang kali dan
mendorong daur ulang plastik.
BaGoes bag
Survei yang digelar GI menunjukkan ada 63% responden
bersedia membawa kantong belanja sendiri. Melihat
hal ini, GI meluncurkan tas BaGoes, sebagai cara
mengajak masyarakat mengurangi dan beralih dari
kantong plastik. M Bijaksana Junerosano, sang pendiri
GI menyebutkan”Tas BaGoes terbuat dari nylon dan
polyester yang telah memperoleh sertifi kat ramah
lingkungan dan dapat digunakan hingga 1000 kali
pemakaian!”Kapasitas BaGoes mencapai 19 liter atau 20
kilogram.
Greeneration bekerjasama dengan Circle K untuk
pemasaran tas BaGoes dengan harga 30.000 rupiah.
Hasilnya digunakan kembali untuk membiayai program
pengelolaan sampah ‘Masuk RT’ (Manajemen Sampah
untuk Kawasan Rumah Tangga). Tampilan BaGoes trendy
, tersedia dalam berbagai bahan dan model, seperti
BaGoes Batik, dompet kunci mobil dan edisi spesial
pasangan.
Untuk edisi spesial, tas BaGoes dilengkapi dengan
travel kit bag dan kemasan ramah lingkungan (Reused
Cardboard Packaging BaGoes). Kemasan tersebut terbuat
dari kardus bekas dan menggunakan sablon berbahan
dasar air dengan pigmen warna minimal. Selain itu,
kemasan tersebut juga dapat dimanfaatkan sebagai kotak
pensil dan dapat didaur ulang kembali menjadi bubur
kertas. Ayo diet plastik mulai sekarang! (MAN)
GREENERATION INDONESIA
Email : [email protected] atau m.bijaksana.
Web : www.greeneration.org
lingkungan dilakukan kapal
penangkap ikan asing. Ironisnya,
ratusan nelayan asal Indonesia
ditangkap oleh pihak keamanan
Australia karena dianggap memasuki
perairan mereka.
Pemerintah juga belum mengakui
peran perempuan bagi keberlajutan
kehidupan keluarga nelayan. UU
Perikanan No. 45/2009 menyebut:
nelayan adalah orang yang mata
pencahariannya melakukan
penangkapan ikan. Akibatnya
perempuan diabaikan dan tak
mendapat dukungan dari negara.
Faktanya, di desa Marunda Kepu,
perempuan menghabiskan 17 jam
sehari untuk mengurus rumah serta
mencari nafkah dengan memungut
kerang dan menjual ikan ke pasar,
juga di desa-desa lainnya.
Untngnya ada ‘kado’ kecil untuk
hari Nelayan kali ini. Mahkamah
Konstitusi mengabulkan uji
materiil UU No. 27/2007 tentang
Pengelolaan Wilayah Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecil dan
pengusahaan perairan pesisir
dengan pertimbangan berpotensi
menghilangkan hak masyarakat adat
dan nelayan. Semoga pencabutan
Undang-Undang ini tak berhenti
di atas kertas dan menjadi awal
bagi perbaikan hidup para nelayan
tangguh ini. (MAN)
4342 43
MY PAGE
Rubrik yang disediakan khusus untuk pembaca yang ingin berbagi mengenai gaya hidup ramah sosial dan lingkungan
Gerakan “Ayo Bantu 5,3 Juta Ibu Indonesia Belajar Membaca”:Komitmen dan Kepedulian Relawan Muda
Di era social media dengan informasi yang
mengalir tak henti, masih banyak orang-orang
yang belum menikmati karena buta huruf.
Indonesia masih memiliki 8,3 juta penduduk
(berusia 15 tahun ke atas) buta huruf, dan 5,3 juta
di antaranya adalah perempuan!
Di ibukota Jakarta yang modern ini pun masih
terdapat lebih dari 24.000 perempuan yang tidak
bisa baca-tulis-hitung. Hidup tidak mudah bagi
mereka. Lalu, Yayasan Penguatan Partisipasi,
Inisiatif, dan Kemitraan Masyarakat Indonesia
(YAPPIKA) menggulirkan program “Ayo Bantu 5,3
Juta Ibu Indonesia Belajar Membaca”. Bersama
relawan Yappika yang sebagian besar mahasiswa
Fakultas Pendidikan Universitas Negeri Jakarta
(UNJ), bersama-sama aktif memberikan
pembelajaran gratis bagi kaum perempuan miskin
kota.
Para relawan mendampingi para ibu lebih dari
satu tahun. Dua kali dalam seminggu, mereka
memberikan pembelajaran Keaksaaraan
Fungsional (KF) agar para perempuan ini dapat
melihat dunia lebih luas lewat tulisan. Para tutor
KF juga turut membantu upaya penggalangan
dana di berbagai ruang publik. Saat memasuki
tahun kedua, terbentuk 10 kelompok belajar
di wilayah Kecamatan Sukapura dan Marunda
Jakarta Utara. Ada 100 perempuan yang aktif
belajar baca.
Ungkapan “Giving is our way to pay the rent on the
lives that have been given” bukan cuma sekedar
kata-kata, tetapi menjadi bagian dari keseharian
para relawan gerakan pemberantasan buta huruf.
Mereka juga mendapatkan pengalaman dan
pelajaran berharga dari proses ini. Seperti yang
diungkapkan Dika, tutor yang juga mahasiswa
UNJ “Semenjak jadi tutor relawan KF, banyak
pengalaman yang merubah hidup saya, jadi
mengerti arti berbagi dalam kehidupan” tuturnya.
Membantu sesama berarti, membantu
diri kita juga. Anak-anak muda ini sudah
membuktikannya.
Info lebih lanjut kontak YAPPIKA
(021) 819 1623, www.yappika.or.id.
CP Diyan (0815 861 38750) atau
4342
Simponi : Nyanyikan Kepedulianmu! Konser Live Earth yang digagas Bono U2 sukses menjadikan
pemanasan global menjadi pembicaraan di tingkat global. Di,
Jabodetabek, Bandung dan Lampung ada Sindikat Musik Penghuni
Bumi, (SIMPONI) yang mempopulerkan dampak perubahan iklim
di 82 sekolah, lembaga pendidikan dan universitas.
“Bukan ilmuwan, bukan selebriti. Hanya ingin berbagi pengetahuan
dan bernyanyi bersama” tagline SIMPONI, wadah bagi anak
muda dan para musisi band berbagai aliran yang peduli masalah
lingkungan
dan sosial di
Indonesia.“Kami
ingin mengadakan
workshop,
pendidikan
dengan cara yang
berbeda agar dapat
menjangkau anak
muda”, ucap manajer
SIMPONI, M. Berkah Gamulya.
Rock N’ Green Tour (RNGT) memilih musik untuk mengemas isu
pemanasan global, pengelolaan sampah dengan keranjang kompos
Takakura dan ajakan untuk mengurangi emisi. Mulai digulirkan
saat hari Sumpah Pemuda ke-82, Rock N’ Green Tour bergulir ke 82
institusi pendidikan dan rumah singgah selama 82 hari nonstop!
Para musisi muda: Boy Nekad, Miracle, Beatbox CS (Angga dan
Iam), Rendy Ahmad (pemeran Arai dalam fi lm Sang Pemimpi),
dan banyak lainnya dengan sukarela mendukung RNGT. Mereka
percaya kesenian dapat menyebarkan pengetahuan dengan cara
yang lebih efektif. Tepat tanggal 17 Januari 2011, konser Rock N’
Green Tour berakhir, meninggalkan jejak di 16 universitas, 13
SMP, 14 SMA, 11 SMK, 2 MTS, 11 pesantren, 1 madrasah, 11 panti
asuhan dan 3 rumah singgah.
Total penampil: 15 band/solo/
duo dan 8 orang beatboxer
dan disaksikan oleh 7.188
orang. Prestasi ini kemudian
dicatat Museum Rekor Dunia
– Indonesia (MURI) sebagai
‘Kampanye Menahan Laju
Pemanasan Global di Sekolah
Terbanyak, 82 Sekolahan dalam
waktu 82 hari’
Perjalanan RNGT memang
penuh lika-liku dalam
hal pendanaan. Tetapi
SIMPONI tetap benyanyi dan
menumbuhkan kepedulian.
Jangan berhenti hingga bumi
dapat lestari! (MAN)
Kontak M. Berkah Gamulya
(08158019813)/www.
simponi10.blogspot.com
Twitter @simponi10.
4544444444
SMART TIPS
Inspirasi cerdasdan praktis
Bukan rahasia kalau perawatan wajah secara menyeluruh
membutuhkan biaya yang cukup besar. Apalagi bagi
pemilik kulit sensitif yang kerap alergi terhadap zat
kimia. Padahal, perawatan sangat diperlukan ditengah
lingkungan yang penuh polusi dan stress ini. Buka
lemari pendingin dan temukan bahan pangan yang dapat
mencerahkan wajah.
1. Pembersihan Wajah
Bersihkan kulit sebelum melakukan facial. Susu
merupakan pembersih yang baik tanpa membuat kulit
kering. Susu cocok bagi kulit berminyak karena tidak
mengandung alkali. Campur 2 sendok susu dengan 2
tetes minyak lavender atau sandalwood untuk menambah
efek relaksasi. Bersihkan wajah dengan lembut, terutama
di daerah mata, untuk meningkatkan sirkulasi darah.
2.Toning
Campur 2 gelas air hangat dengan perasan 1 buah jeruk
lemon dan potongan timun untuk mengencangkan
pori-pori dan membersihkan secara tuntas. Lemon
dapat mengelupas sel kulit mati dan mencerahkan kulit.
Usapkan toner sambil memijat wajah dan leher dengan
lembut dengan gerakan melingkar.
3. Steaming
Teh memiliki manfaat memperbaiki tekstur kulit.
Campurkan daun teh atau teh celup ke dalam baskom
berisi air panas. Dekatkan wajah ke dalam baskom dan
tutup sekeliling wajah dengan handuk. Penguapan akan
membuka pori-pori dan mempermudah masker meresap
ke dalam kulit.
4. Scrubbing
Singkirkan sel kulit mati pada wajah dengan pepaya
yang dicampur dengan beberapa sendok oatmeal. Asam
amino pada oatmeal akan membantu pengangkatan sel
kulit mati dan melembabkan kulit. Vitamin A dan E dari
pepaya, dapat mengencangkan pori-pori dan mengurangi
kerutan. Usapkan ramuan dengan gerakan melingkar
ke arah luar. Diamkan beberapa menit dan bilas wajah
dengan air dingin.
5. Masker Wajah
Oatmeal, yogurt dan madu adalah tiga bahan dasar
untuk facial dan cocok untuk semua jenis kulit. Campur
2 sendok makan oatmeal yang telah ditumbuk halus, 1
sendok makan yoghurt organik tanpa rasa dan beberapa
tetes madu hangat. Oles pada wajah dan biarkan selama
15 menit. Bersihkan masker dengan handuk yang dibasahi
air hangat dan bilas wajah dengan air dingin.
6.Pelembab
Oleskan madu, si pelembab alami, tipis-tipis di seluruh
wajah. Diamkan selama 15 menit lalu basuh dengan air
hangat.
Cling..kulit jadi sehat dan bersinar lagi. (MAN)
Facial di Rumah:Segar, Sehat dan Hemat
Hutan menjadi fokus perhatian Hari Keanekaragaman Hayati Internasional tahun 2011 ini. Sekjen PBB, Ban Ki-moon mengingatkan fungsi hutan bagi kehidupan. “Hutan menangkap dan menyimpan air, menstabilkan tanah, merupakan tempat hidup berbagai keanekaragaman hayati dan memberikan sumbangan penting untuk mengatur iklim dan gas rumah kaca yang mengakibatkan perubahan iklim.” Sayangnya hamparan hutan juga menghilang dengan cepat saat ini. Diperlukan tindakan cepat dan tepat agar hutan yang tersisa dapat terjaga. Indonesia sebenarnya sangat beruntung, hutannya dikenal sebagai pusat keanekaragaman fl ora dan fauna dunia. Tercatat sebagai urutan pertama untuk mamalia (436 spesies, 51 %), kupu-kupu (121 spesies, 44 %), dan palem (477 spesies, 47 %); urutan keempat untuk reptilia (512 spesies, 29 % endemik); urutan kelima untuk burung (1.519 spesies, 28 %); urutan keenam untuk amfi bia (270 spesies, 37 % endemik); dan urutan ketujuh untuk tumbuhan berbunga (29.375 spesies, 59 % endemik).
Sayangnya data menunjukkan hamparan hutan tropis kita hanya tersisa 88,17 juta ha (FWI, 2009), merosot dari 162 juta ha pada era 1950-an. Kawasan hutan banyak berubah fungsi menjadi hamparan perkebunan sawit, kawasan pemukiman juga pembukaan tambang.
Hari keanekaragaman hayati ditetapkan PBB setiap tanggal 22 Mei, dimulai sejak
penyelenggaraan Rio Earth Summit pada tahun 1992. Kemampuan manusia untuk bertahan dan memenuhi kebutuhan hidup sangat tergantung pada keberadaan keanekaragaman. Ketika ekosistem tidak lagi seimbang, dalam kondisi yang ekstrem, kehidupan pun akan punah.
Sebagai penduduk negara dengan luas hutan no 3 di dunia (setelah Brazil dan Kongo), sudah saatnya Indonesia berperan besar dalam menjaga keberlanjutan keberadaan hutan tropisnya. Bukan hanya bagi kepentingan keberlanjutan pangan, obat, air dan berbagai manfaat hutan lainnya bagi kehidupan sehari-hari, tetapi juga demi menjaga iklim dunia.
Mulailah mendekatkan diri dengan hutan kita, mengenali setiap kekayaan hayati yang dimiliki. Pergi ke taman-taman nasional terdekat, nikmati setiap manfaat yang diberikan. Jangan lupa dukung kegiatan untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati yang dilakukan oleh berbagai lembaga konservasi dan pendidikan.
Dirumah, hadirkan hutan mini dalam bentuk kebun kecil, kalau lahan terbatas deretan pot juga dapat dimanfaatkan untuk membawa keteduhan. Penuhi rumah dengan tanaman, untuk udara yang bersih dan berikan ‘rumah’ bagi kupu-kupu dan burung-burung bahkan untuk kebutuhan sehari-hari. Hidup akan membosankan dan menyedihkan jika semua seragam. Alam sudah membuktikan hal itu..semakin beragam semakin berseri kehidupan kita. (IR/MAN)
Hutan sumber kehidupan
Aliansi untuk Desa Sejahtera adalah sekelompok masyarakat sipil yang bekerja bersama-sama untuk mewujudkankesejahteraan di pedesaan. Kerja ADS untuk mewujudkan:• Terbukanya akses terhadap sumber daya• Terbukanya akses terhadap pasar• Adaptasi terhadap perubahan iklim• Ruang partisipasi yang lebih luas bagi perempuan
Aliansi untuk Desa Sejahtera bekerja di tiga sektor yakni beras, sawit, dan perikanan dengan Perkumpulan Indonesia Berseru sebagai sekretariat.
Kelompok kerja beras:KRKP (koordinator) http://www.krkp.org/ Bina Desa http://www.binadesa.or.id/VECO Indonesia http://vecoindonesia.org/Solidaritas Perempuanhttp://www.solidaritasperempuan.org/Kehati http://www.kehati.or.id/ Perkumpulan Pikulhttp://perkumpulanpikul.org/ Kelompok kerja sawit:Sawit Watch (koordinator)http://www.sawitwatch.or.id/ LBBT http://www.lbbt-kalbar.org/ Kehati http://www.kehati.or.id/Walhi Eknas http://www.walhi.or.id/ KPS http://kpsmedan.org/ Solidaritas Perempuanhttp://www.solidaritasperempuan.org/ Kelompok kerja perikanan:KIARA (koordinator) http://www.kiara.or.id/ Jala http://jalanet.org/ Baileo http://www.baileo.or.id/ind/ Bina Desa http://www.binadesa.or.id/Layar Nusantara Kelola
Kelompok kerja perubahan iklim:Civil Society Forum for Climate Changehttp://www.csoforum.net/
4544
4746
Cipete-Fatmawa Abuba Steak|Bebek Tilam|Black Canyon|Boka-Buka|Ikan Bakar Cianjur|MP Bookpoint|Praline|Sambara |Saung Desa
CitosAksara|Amadeus|Bakerzin|Billie Chick|Bistro Delifrance |Black Canyon|Brew & Co|Chops x|Dixie|Do -An|Dome|Eaton|Excelso|Fish & Co|Frankfurter|Haagen Dasz|Izzi Pizza|Kafe Betawi|Kafe Pisa|Lutuye Salon|Mangkok Pu h|Mother’s Cook|Over Rice|Ra Sushi|Regal Coff ee|Secret Recipe|Shisha Café|Takigawa|Tar ne|Thai Express|The White Elephant|The Mango|
Dharmawangsa SquareAloha|Bebek Bengil|Danke Salon|Dw-8|Gelato Bar|Poke Sushi|Shunji Matsuo Salon|Sumpit Resto| Sushi Nobu|Takemori|Tator Café|
PIM IAmerican Grill|Bandar Kopi|Beppu Menkan|Billie Chick|Chops x|Coff ee World|Dairy Queen|Dim-Sum &Lamian|Kafe Betawi|Kin No Taki|Miki Ojisan No Mise|Red Bean|Saint Cinnamon|Sapo Oriental| Secret Recipe|Shiok|Thai&I|Warung Podjok|Yakun Kaya Toast
PIM IIBakerzin|Beppu Menkan|Bistro Delifrance|Cold Stone|Coff ee Bean|Din Tai Fung|Fish & Co|Hanei|Heavenly Blush|Hotshot|Ji lada|Kafe Victoria|Kenny Rogers Roaster|Krispy Kreme|Luvaze|NYDC|Opa Suki Restaurant|Pancious|Pasta De Waraku|Peter F.Saerang|Pho 2000|Radja Ketjil|Red Tomato|Regal Coff ee|Secret Recipe|Seoul Garden|Shabu Tei|Spazio Lounge|Sushigroove|Sushi Tei|Taichan|The Café Cartel|The Duck King|The Spaghe House|Threelicious One Place|Torigami Sushi|Waroeng Bebek Batavia|XXI
Plasa SenayanCanton Bay|Coff ee World|Crystal Jade|Haagen Dazs|Jhonny Andrean|Long Grain|LuVaze|Nannini Grill|Pepper Lunch|Peter F. Saerang|Sushi Tei|Taichan| The Coff ee Bean & Tea Leaf|Toni & Guy|Victoria|Yogurt Farm
Plaza IndonesiaBakerzin|Bistro Baron|Canteen|Chops x|Cinnamon Caff ee|Dante Coff ee|Delifrance|Din Tai Fung|Dome|Fatburger|Gyukaku|Heavenly Blush|Honeymoon
Dessert|Imperial|Itasuki|Jade Imperial|Katsusei|Kitchennete|Koiki Resto|Kopi Luwak|Kuppa Resto|Miki Ojisan|Mof Japanese Sweets & Coff ee|Mos Burger|Ootoya|Pepper Lunch|Pa sserie Francois|Pizza Bou que|Pizza E Birra|Red Pepper|Red Tomato|Secret Recipe|Soup Restoran| Sour Sally|Sushi Tei|Taichan|The Coff ee Bean & Tea Leaf|The Duck King| The Grand Beppu|The Marmalade Pantry| Urban Kitchen|Zenbu
EX PlazaBeard Papa|By The Beach|Café De Kalaha| California Pizza Kitchen|Cuppa Coff ee| En Japanese Dining Bar|Fazio|Fish & Co| Haagen Dazs|I-tasuki|Kafe Betawi| King Of Thai|The Burger Spot|The Coff ee Bean|Tony & Guy|Yakun Kaya Toast
Grand IndonesiaBlack Steer|Café 5th Avenue|Chicken Master| Cold Stone|Cream & Fudge|Crystal Jade| Dairy Queen|De Excelso|Gado-Gado Boplo| Gela ssimo|Grand Suki|Haagen-Dazs|Han Gang|Hanei|Ji lada|Johnny Andrean|Kafe Betawi| Kenko Refl exology|Kiyadon Sushi|Kopi Luwak|Krispy Kreme|LaPorche a|MarcheMochilla| My Pancake|Orangeberry|Palalada|Pasta De Waraku|Pizza Marzano|Phi Shuki|Red Mango| Shabu2 House|Smoked Crab|Smooch Froyo|Sour Sally|Sumpit|Sushigroove|Takemori| Takigawa|Tator Café|The Coff ee Bean & Tea Leaf| The Grand Duck King|The Manha an Fish Market| The Taste|Waraku Dining|Warjok Asli|Y&Y
KemangAdorama|Aksara|Café Amor|Café De Paris| Cali Deli|Chops x|Coff ee War|Cold Stone| De Excelso|Dijan’s|Diritna|Elbow Room|Esia “E” Café|Gloria Jean’s Coff ee|JAAN|Jimbaran Café| Kedai|Ke’Kun Shop|Kinara|KupuKupu Spa| Lafi te Salon|Largo|Les Classiques|Li le Baghdad|Loving Hut|Lu’Vaze Salon|Mezzaluna Alfresco Dining|Michael Zimbalist|Ni Wayan S Kafe Galeri| Nissa Nails|Oenpao|Oh La La Café|Pawon Cilik| Payon|Pizza Marzano|Pucka|Raff el’s|Roosters| Secret Recipe|Skema c|Sour Sally|Sumo Sushi| Sushi Mise|Takarajima|Tamnak Thai|The Costume Closet|Vin+|Warung Pasta|Warung Tekko|
Plaza SemanggiAmerican Grill|Avenue & Soho Music|Baskin
Robbins|Blueapple|Chicken Story|Chilipadi Yong Tau Fu|Cup n Cino|Gloria Jeans|Human Home|Jhonny Andrean|Kinotali|Kremesan|Liquid Coff ee|Loving Hut|Lutuye Salon|Malay Village|Mushroom|Oenpao|Ouve Family Resto| Red Bean|Shabu Tei|Sour Sally|Steak 21|Thai&I|Wardjok Asli|Waroeng Kita|Woku
FX PlazaArroser Restoran|Amadeus|Anhata Wellness| Bengawan Solo Coff ee|Bianco|Bistro Delifrance|Café Cartel|Celebrity Fitness|Cosi Restaurant| Dome Café|Kopi Luwak|Mangkok Pu h| My Hanoi Villa|Pan-O|Tar ne|Ta Wan|The Muffi n House|Yakun Kaya Toast|
Pacifi c PlaceAh Tuan|Ajitei|Aksara|Apresto Café|Bengawan Solo Coff ee|Café Bon Francais|Clarins Spa|Coff ee World|Crystal Jade|Fish & Co|Gela ssimo| Haagen Dazs|Han Gang|Imae|Kafe Betawi|Kiyadon Sushi|Kopi Luwak|Le Salon|Magenta|Mojo| Nanxiang Resto|No Signboard|Ootoya|Over Rice|Pan-O|Pancious Pancake|Pa sserie Francois|Pho 24|Pure|Q Box|Regal|Riung Sunda|Secret Recipe|Segafredo|The Muffi n House|Urban Kitchen|Waroeng Podjok|Y&Y|Yakun Kaya Toast
Pejaten VillageAh Mei Café|Café Excelso|Choco Corner|Coff ee Toff ee|Cream and Fudge|Domino Pizza|Eaton|Fish Spa|Haircode Salon|Imperial Bakery|J.Co| Java Bean Coff ee|Kemiri|Li le Asia|Mr.Pancake|Sen Ju|Sour Sally|Steak 21|Peter F.Saerang|With Smile
Senopa Adorama|Anomali|Bakoel Koffi e|Eaton Santa| Emilie|Flan Gang|Helen’s|Iniko Toys Café| Lutuye Salon|Oh Jang Dong|Pho24|Rempah-Rempah|Roger’s Salon|Saung Galah|Tea Addict|That’s Life|Tobak|Warung Anglo|Warung Daun|Zenbu | That’s life Coff ee
Se abudi OneAmadeus|Autumn |Bistro&Lounge|Cha er Box| Cream&Fudge Factory|Coff ee World|Dabu Dabu| Fit by Beat|Foot Haven|Frankfurter|Goku Shabu| Golden Century|Gula Merah|Headquarters|Hny Impulse|Imperial Bakery & Café|Kafe Betawi|Kafe Pisa|Laos Kopi am|Marco’s Buff et|Mayzo Spa| Mie Thai|Ming Seafood|Mr.Pancake|Panini House|Pizza E Birra|Pla ers|Suhigroove|Ta Wan| Takigawa|Yakun Kaya Toast
Mall Kelapa GadingAjisen Ramen|Alibaba Steak|Bakerzin|Bella|Bengawan Solo Café|Cewei BBQ|Charmy Taiwan Noodle|Cha erbox|Chicken Village|Coldstone|De Excelso|Dante Coff ee|Do’an Vietnam|Dunkin Donuts| Dynamic Café|Excelso|Food Sensa ons| Gela ssimo|Glosis|Heavenly Blush|Honeymoon Dessert|Ippeke Komachi|Jhonny Andrean|Kafe Betawi|Kopi Luwak|Li le Penang|Marie France| New Zealand Natural|Peter F Saerang|Premium Bean|Raa Cha|Sagoo Kitchen|Sapo Oriental| Secret Recipe|Shabu Tei|Sushi Tei|Sushigroove|Svenson|The Coff ee Bean|The Duck King| Yakun Kaya Toast|Yong Tauku|Yuraku
La PiazzaAlibaba Steak|Aryanita Nail Art|Bakoel Koffi e|Bengawan Solo Coff ee|Café De Corner|Cha er Box|Dairy Queen|Dynamic Café|Gang Gang Sullai|Haagen Dasz|Happy Kitchen| Ice Cream Gentong|J.Co|La Porche a|Loy Kee| My Hanoi House|Pisa Café|Sapo Oriental| Sari Kuring|Sour Sally|Takigawa Resto
Mal Of IndonesiaBakoel Desa|Bengawan Solo Coff ee|Charmant|Din Tai Fung|Diary Queen|Dapur Sunda| Enerzie|Excelso|Grand Kelinci|Guardian|Iki Kuwi|Johnny Andrean|Jun Njan|Kafe Betawi|Kembang Tandjoeng|Kenny Rogers Roasters|King Chef|Krazy Salon|Mos Burger|Natasha Skin Care|Peter F. Saerang|Red Bean|Sangaji Musi|Sate Mak Sukur| Shen Pix|Ta Yang|Ta Wan|The Nail Shop|Yopie Salon
KomunitasSalihara | Goethe Haus | CCF
BandungTobucil | Greenera on
DenpasarKantor Veco| Organik Outlet - Sanur
YogyakartaLembaga Indonesia PeranciHouse Of Lawe
SoloKonsorsium Solo Raya
Pick Up Point Directory
Ba k Pewarna alamiGaleri UtamiJl. Puri Mu ara no. 1 Cipete, Jakarta SelatanSancaya Rini: 0811951391 – (021) 7492368Tom Ba k Warna AlamDusun 7 Kenteng, Desa Banaran, Kulon Progo, DI YogyakartaWidodo 08175423305
Beras Hitam dan Beras Pecah KulitPerkumpulan Indonesia Berseru(021) 78831383Bali Organic Associa on(0361) 418177, 8046005
BioBagPT Dana Mitra Lingkungan021 - 7248884/85
Asosiasi Petani Kopi TorajaJl. Pembangunan No. 36 Lantai II, Rantepao,Toraja Utara, Sulawesi Selatan(0423) 25064081241406789
House Of LaweJl. Prof. Dr. Ki Amri Yahya No. 6Gampingan, Yogyakarta(0274) 7178853
Jakarta Animal Aid NetworkJl. Kemang Timur Raya No. 17AJakarta Selatan 12730h p://jakartaanimalaid.com
KainaraJl. Cempaka No. 20Ja bening, Bekasi 17412(021) [email protected]
Koalisi Warga untuk Jakarta 2030h p://koalisijakarta2030.wordpress.com/
Masyarakat Bebas Bising A -NefaDewan Kesenian JakartaTelp. (021) [email protected]
Pengolahan SampahAnto - the motherblues founda [email protected]
Produk OrganikPerkumpulan Indonesia Berseru - Jakarta(021) 78831383Bina Desa(021) 8519611 - 8199749Ibu En k08161343981 - (021) 8642968Konsorsium Solo Raya Jl. Panjang II No. 6 Kerten Solo (0271) 722207
Fair Trade and Organic ProdukRuko Grya SanurJl. By pass Ngurah Rai, SanurSanur Kaja, Denpasar - Bali
Radio magnoMagno – Piran Works(0293) 4900895
Rohadji Trie (Pupuk Organik Kelinci)[email protected]
Wiken Tanpa ke MallFacebook: Wiken Tanpa ke Mallh p://wikentanpakemall.mul ply.com/ Saiful Azhar (08179157319)En (0818186421)
Wine SalakMade SujanaKoperasi Serba UsahaBanjar Adat Dukuh, SibetanUtama Spice
Ramuan HerbalHerba Madura(02328) 821155Pondok Pesantren AnnuqayahGuluk, Sumenep, Madura
Napak TilasNagan Kidul No. 5 Yogyakarta 55131
48
MORE THAN FOOD
LOCALHEALTHY
FAIR
RESPECT PRODUK Jalan Teluk Bayur 1 No 7C, Komplek Angkatan Laut
Rawa Bambu, Ps. Minggu . Jakarta 12520
T/F : 021 788 31 383