Resonansi Rangkaian R L C

download Resonansi Rangkaian R L C

of 8

description

Praktikum Gelombang (Resonansi R-L-C)

Transcript of Resonansi Rangkaian R L C

  • 20 Maret 2014

    Praktikum Gelombang Resonansi Rangkaian R-L-C

    Universitas Gadjah Mada GEOFISIKA

  • Praktikum Gelombang Resonansi Rangkaian R-L-C

    Resonansi Rangkaian R-L-C

    Bab I

    Pendahuluan

    Pada saat ini tidak dapat dipungkiri lagi bahwa alat-alat elektronika sudah mengalami

    perkembangan yang sangat pesat dan telah menjadi kebutuhan primer yang tidak dapat

    dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Di setiap rumah telah terpasang lampu-lampu sebagai

    penerangan utama dan juga kipas angin atau AC sebagi pendingin ruangan. Namun perlu kita

    ketahui bahwa alat-alat elektronika tersebut merupakan contoh dari sekian banyak alat-alat

    elektronika rumah tangga yang bersifat induktif sehingga akan menimbulkan beda phase antara

    tegangan dan arus yang mengalir.

    Dalam arus AC, daya kerja atau daya maksimal yang dipakai adalah daya yang terjadi ketika

    arus dan tegangan sephase. Sedangkan untuk memperoleh arus dan tegangan yang sephase ini,

    harga impedansi (Z) harus sama dengan beban resistor (R) murni. Dalam kasus ini berarti

    bahwa harus ada beban kapasitif yang dapat menetralkan beban induktif dalam instalasi listrik

    rumah tangga agar memperoleh beban resistif sehingga dapat memaksimalkan daya kerja dan

    mengurangi kerugian energi listrik.

    Tujuan

    Memahami proses terjadinya resonansi pada suatu rangkaian R-L-C yang dialiri arus

    listrik bolak-balik (AC).

    Bab II

    Dasar Teori

    Rangkaian R-L-C merupakan suatu jenis rangkaian yang unik. Rangkaian R-L-C

    tersusun atas Resistor-Induktor-Kapasitor, dan hanya mau bekerja pada arus listrik bolak-balik.

    Hambatan atau Impedansi total (Z) rangkaian R-L-C sangat bergantung pada frekuensi arus

    listrik yang dimasukkan. Pada frekuensi arus listrik tertentu, hambatan rangkaian R-L-C jatuh

    ke nilai minimum. Karena sifat khusus rangkaian R-L-C tersebut, rangkaian ini banyak

    digunakan pada penerima sinyal radio dan TV.

  • Praktikum Gelombang Resonansi Rangkaian R-L-C

    Gambar diatas menunjukkan suatu rangkaian R-L-C yang disusun secara seri.

    Impdansi (Z) rangkaian diatas sama dengan

    = 2 + ( )2

    Sementara itu, resonansi terjadi bilamana XL = XC. Pada kondisi tersebut, Z = R.

    Frekuensi yang memungkinkan terjadinya resonansi dapat dihitung dengan persamaan

    berikut

    =

    = 1

    =1

    Notasi melambangkan frekuensi resonansi, dengan =2f, f adalah frekuensi dalam

    Hertz (Tipler & Mosca, 2008).

  • Praktikum Gelombang Resonansi Rangkaian R-L-C

    Bab III

    Alat dan Bahan

    Resistor Kapasitor Induktor Papan PCB Kabel Osilator atau AFG Osiloskop Sumber tegangan (listrik PLN)

    Tata Laksana

    1. Resistor, Induktor dan Kapasitor dipasang pada papan PCB seperti pada skema

    percobaan

    2. Ujung-ujung rangkaian dihubungkan ke osilator atau AFG

    3. Kemudian ujung-ujung rangkaian dihubungkan ke CH 1 osiloskop

    4. Antara resistor dan kapasitor dihubungkan ke CH 2 osiloskop

    5. Frekuensi osilator diubah-ubah sehingga terlihat ada pembesaran atau pengecilan

    kurva sinus dari CH 2

    6. Besar frekuensi dari osilator dicatat saat kurva sinus dari CH 1 sefase dengan CH 2,

    atau besar kurva CH 2 maksimal

    Skema Percobaan

  • Praktikum Gelombang Resonansi Rangkaian R-L-C

    Bab IV

    Data

    No Frekuensi (Hz) Vin (volt) Vout (volt) Gain (dB)

    1 3 6,5 2,4 -8,65

    2 4 6,5 2,6 -7,96

    3 5 6,5 2,8 -7,31

    4 6 6,5 2,8 -7,31

    5 7 6,5 2,8 -7,31

    6 8 6,5 2,9 -7,01

    7 9 6,5 3 -6,71

    8 10 6,5 3 -6,71

    9 20 6,5 3 -6,71

    10 30 6,5 2,8 -7,31

    11 40 6,5 2,6 -7,96

    12 50 6,5 2,5 -8,29

    13 60 6,5 2,4 -8,65

    14 70 6,5 2,3 -9,02

    15 80 6,5 2,1 -9,81

    16 90 6,5 2 -10,24

    Grafik

    2

    2,2

    2,4

    2,6

    2,8

    3

    3,2

    0 20 40 60 80 100

    Tega

    nga

    n (

    Vo

    ut)

    Frekuensi

    Grafik Tegangan vs Frekuensi

  • Praktikum Gelombang Resonansi Rangkaian R-L-C

    Analisa dan Perhitungan

    Analisa yang digunakan pada percobaan ini adalah berupa analisa grafik, yaitu dengan

    mengatur nilai frekuensi sehingga didapatkan nilai Vin dan Vout. Besar nilai Gain diperoleh

    dari 20 log (Vout/Vin). Sehingga diperoleh grafik Tegangan (Volt) vs Frekuensi (Hz) dan

    grafik hubungan Gain (dB) vs frekuensi (Hz). Dari pengolahan data sedemikian sehingga

    didapatkan grafik seperti tampak diatas.

    Frekuensi cut-off pada resonansi rangkaian R-L-C terjadi ketika hambatan induktor

    sama dengan hambatan kapasitor (XL=XC). Dengan melihat grafik Tegangan (Volt) vs

    Frekuensi (Hz) maka deperoleh frekuensi cut-off adalah 10 Hz.

    Nilai dari resistor adalah 4,7E+4 dan kapasitor adalah 4,7E-8 F. Saat terjadi

    resonansi, kita dapat mencari nilai dari induktansi, yaitu:

    =1

    =1

    2 ( = 2fcut-off)

    =1

    (2(3,14)(10))2(4,7E 8)

    L=5,39E+3 H

    Pada saat terjadi resonansi XL=XC, sehingga;

    =

    -11

    -10

    -9

    -8

    -7

    -6

    -5

    -4

    0 20 40 60 80 100G

    ain

    (d

    B)

    Frekuensi

    Grafik Gain vs Frekuensi

  • Praktikum Gelombang Resonansi Rangkaian R-L-C

    =1

    2(3,14)(10)(5,39E + 3) =1

    2(3,14)(10)(4,7E 8)

    3.39E+5 = 3.39E+5

    Jadi nilai dari induktor adalah 5,39E+3 Henry. Kita juga dapat mencari besarnya nilai dari

    faktor kualitas (Q) dengan cara

    =1

    0

    =1

    2(3,14)(10))2(4,7E + 4)(4,7E 8)

    Q= 7,21

    Grafik Gain (dB) vs frekuensi (Hz) dapat dibentuk dengan cara

    () = 20 log(

    )

    Dari hasil plot data yang tampak pada grafik Tegangan (Volt) vs Frekuensi (Hz) maupun Grafik

    Gain (dB) vs frekuensi (Hz) menunjukkan bahwa resonansi yang terjadi dalam rangkaian R-L-

    C hanya terjadi untuk nilai frekuensi tertentu. Sehingga setiap frekuensi yang melewati

    rangkaian akan difilter atau disaring sehingga mendapatkan frekuensi tertentu yang diinginkan.

    Bab V

    Pembahasan

    Analisa yang digunakan pada percobaan ini adalah berupa analisa grafik, kelebihan

    dengan menggunakan metode ini adalah memudahkan pembaca mengetahui hubungan

    langsung atau maksut dari data pengamatan atau percobaan. Selain itu, proses pembuatan dan

    analisa menjadi lebih cepat (lebih efisien dari sisi waktu). Namun metode grafik ini memiliki

    kekurangan, baik yang kita sadari maupun yang tidak kita sadari. Metode ini hanya

    menampilkan atau menggambarkan berdasarkan data atau hasil yang ada, dengan kata lain

    tidak dapat menghilangkan atau mengedit suatu kesalahan yang ada.

    Dari analisa pada grafik diatas dengan melakukan perhitungan untuk mencari frekuensi

    cut-off, sehingga diperoleh frekuensi cut-off yaitu 10 Hz. Nilai ini diperoleh dengan melihat

    grafik yang dibentuk berdasarkan data yang ada. Jadi nilai frekuensi cut-off berada disekitar

    10 Hz. Pada frekuensi ini terjadi suatu Resonansi pada rangkaian R-L-C, artinya hanya

    beberapa frekuensi yang termasuk ke dalam frekuensi resonansi yaitu berada di sekitar 10 Hz

    tadi. Frekuensi yang tidak termasuk dalam frekuensi resonansi akan di filter dan tidak termasuk

    frekuensi cut-off.

  • Praktikum Gelombang Resonansi Rangkaian R-L-C

    Saat terjadi resonansi pada rangkaian artinya besar hambatan pada induktor akan sama

    dengan hambatan yang terdapat pada kapasitor. Sehingga dengan menggunakan frekuensi cut-

    off, besarnya nilai induktor dapat dicari. Dari hasil perhitungan diperoleh besar harga induktor

    yaitu 5,39E+3 Henry. Besar dari nilai kualitas suatu induktor juga dapat dicari dengan

    perhitungan dan besar nilainya adalah 7,21.

    Sebuah induktor ideal tidak menimbulkan kerugian terhadap arus yang melewati lilitan.

    Tetapi, induktor pada umumnya memiliki resistansi lilitan dari kawat yang digunakan untuk

    lilitan. Karena resistansi lilitan terlihat berderet dengan induktor, ini sering disebut resistansi

    deret. Resistansi deret induktor mengubah arus listrik menjadi bahan yang menyebabkan

    pengurangan kualitas induktif. Faktor kualitas atau "Q" dari sebuah induktor adalah

    perbandingan reaktansi induktif dan resistansi deret pada frekuensi tertentu, dan ini merupakan

    efisiensi induktor. Semakin tinggi faktor Q dari induktor, induktor tersebut semakin mendekati

    induktor ideal tanpa kerugian.

    Bab VI

    Kesimpulan

    Resonansi rangkaian terjadi saat XL=XC

    Frekuensi cut-off berada pada kisaran 10 Hz

    Besar harga induktor adalah 5,39E+3 Henry

    Besar hambatan induktor maupun kapasitor pada saat resonansi adalah 3.39E+5

    Besar dari Quality factor adalah 7,21

    Bab VII

    Daftar Pustaka

    Asisten Gelombang. 2014. PANDUAN PRAKTIKUM GELOMBANG. Lab. Geofisika.

    Fakultas MIPA UGM.

    http://www.physics.buffalo.edu/phy207/lc/lc15.pdf

    Hirose, A. & Lonngren, K. E., 1985. Introduction to Wave Phenomena. Toronto: John Wiley

    & Sons.

    Tipler, P. A. & Mosca, G., 2008. Physics for Scientists and Engineers. Edisi ke 6. New York:

    W.H. Freeman and Company.

    http://my-elektro.blogspot.com/2013/04/penerapan-konsep-resonansi-untuk.html

    http://rhiefana.blogspot.com/2013/05/manfaat-dan-kerugian-resonansi.html

    http://maharaniyusuf.blogspot.com/2011/06/rlc-seri-parelel-seri-paralel.html