ReSensi Tugas Sekolah IPA
-
Upload
08999575874 -
Category
Documents
-
view
107 -
download
7
description
Transcript of ReSensi Tugas Sekolah IPA
BAB 1
PENDAHULUAN
Sesuai dengan ketentuan dan ketetapan dalam kurikulum Sekolah
Menengah Kejuruan ( SMK ) kelompok Bisnis Dan Manajemen, kami menyelesaikan
tugas dari guru mata diklat kami untuk memenuhi salah satu syarat dalam mengikuti
Evaluasi Belajar Tahap Tengah Semester.
Di dalam penyelesaian tugas ini kami mencoba mempraktekan teori yang
kami dapatkan dari sekolah dan menerapkannya pada saat kami mengerjakam resensi ini.
Dengan menyelesaikan resensi novel ini kami sedikit mengetahui tata cara pembuatan
resensi yang baik dan benar, karena ilmu teori dan praktek ternyata berbeda walau pada
dasarnya sama.
Kami memilih novel ‘LAILA MAJNUN’ karena salah satu kisah yang populer
dari dunia Islam adalah Laila Majnun. Selama lebih dari seribu tahun beragam versi dari
kisah tragis ini telah muncul dalam bentuk prosa, puisi, dan lagu dalam hampir semua
bahasa di negara – negara Islam Timur Dekat. Meski demikian, sajak epik Nizami-lah
yang menjadi dasarnya.
1.1 Latar Belakang Pembuatan Laporan Resensi Novel
Seiring dengan perkembangan zaman dewasa ini, banyak sekali sastrawan
muda yang banyak merilis novel baru dan berhasil menjadi novel best seller mungkin
itu pun dapat dilihat dari kesuksesan novel best seller dan mungkin dapat menjadi
inspirasi bagi para penulis.
Maka dari itu kami meresensi novel ini dikarenakan kami ingin melihat sejauh
mana tingkat pemahaman kami dalam bidang sastra dan untuk menambah
pengetahuan kami dalam bidang sastra.
RESENSI NOVEL LAILA MAJNUN 1
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan novel ini adalah :
a. Sebagai tugas dari guru mata diklat Bahasa Indonesia
b. Menambah wawasan
c. Dapat menganalisis novel
1.3 Identitas Novel
a. Judul : LAILA MAJNUN
b. Pengarang : NIZAMI
c. Penerbit : Oase Mata Air Makna
d. Tahun Terbit : 2008
e. Cetakan : X
f. Jumlah Halaman : 225
g. Harga : Rp.30.000,-
1.4 Keunggulan Novel
Keunggulan dari novel ini antara lain :
a. warna kertasnya putih tidak buram sehingga mudah untuk dibacanya;
b. covernya menarik, melambangkan hati yang tertuliskan nama Laila dan
Majnun;
c. bahasanya mudah di mengerti dan tidak banyak menggunakan kata
asing;
d. ceritanya seru dan menarik.
1.5 Kelemahan Novel
Kelemahan dari novel ini adalah :
a. Kertasnya yang mudah sobek;
b. Terlalu serius;
c. Covernya cepat rusak.
RESENSI NOVEL LAILA MAJNUN 2
1.6 Sinopsi
Cerita berawal dari seorang pimpinan kabillah Bani Amir yang hidup
dilembah hijah Arab antara Makkah dan Madinah. Seorang Syaid yang sangat
termasyhur. Sedemikian besar pengaruh beliau, hingga tersohor hingga kenegeri lain.
Beliau sangat kaya raya bahkan kekayaannya itu mungkin takkan habis oleh tujuh
turunannya. Namun segala karunia itu masihlah kurang dirasakannya, karena hingga
di usianya yang telah lanjut dia belum juga dikaruniai seorang putra, yang kelak bisa
melanjutkan tampuk kepemimpinannya.
Setelah berdoa kepada Allah dan bersedekah siang malam. Allah
mengaruniakan seorang permata hati yang diharap – harapkannya. Beliau beri nama
anak itu “Qais”.
Kelahiran Qais, membuat semangat Bani Amir bangkit lagi, ia hanya
menghabiskan waktunya dirumah membimbing dan mengasuh anaknya dengan
segenap tumpahan jiwa.
Hari berganti dan tahun berbilang. Qais tumbuh dewasa dan tampan. Dia
disekolahkan pada guru yang sangat termasyhur akan ketinggian ilmunya. Dimajlis
inilah Qais bertemu dengan pujaan hatinya Laila, gadis yang dikaruniai kecerdasan,
kecantikan yang sangat menawan bagaikan bidadari dan kemampuan menggunakan
dalam merangkai madah. Dia lah mahkota bangsa Arab.
Qais tidaklah bertepuk sebelah tangan, Laila ternyata menyukainya juga. Pun
cinta sudah mengakar pada kedua sejoli ini, namun tak ada kata – kata rayuan yang
keluar, hanya mata yang berbicara sehingga mereka berdua tak peduli lagi dengan
pelajaran.
Angin arab pun berhembus membawa kisah asmara pada keluarga si gadis
yang mempesona dan mengikat hati Qais. Orang tua Laila marah besar, bagi mereka
ini adalah aib. Cinta remaja yang dirasakan Laila dan Qais adalah aib yang mencoreng
nama baik keluarga dan kabillahnya. Seketika Laila dipisahkan, dipingit oleh
keluarganya dan dilarang untuk bertemu Qais
Mengetahui hal itu Qais gelisah, ketika malam tiba ia mulai meninggalkan
rumah dan berjalan tak tentu arah. Bibirnya pun mulai melantunkan sajak – sajak
kepedihan sajak yang keluar dari jiwa yang terluka.
Semakin hari jiwa pemuda malang itu semakin parah, ia berjalan dan terus
menerus memanggil nama kekasih hatinya ‘Laila..Laila..’. Tindakan yang memanggil
RESENSI NOVEL LAILA MAJNUN 3
nama anaknya itu membuat orang tua Laila marah besar dan malu, karena baginya
Qais adalah seorang gila (Majnun), berjalan tak tentu arah, dan memanggil nama
anaknya kesana kemari.
Bani Amir pun turut berduka melihat keadaan anaknya. Maka demi
menyembuhkan anaknya dari rasa gelisah luar biasa. Ia dan kabilahnya pun melamar
Laila untuk putranya. Namun apa daya, orang tua Laila menolak mentah – mentah.
Mereka malu bermenantukan seorang majnun.
Sekali pun telah ditolak oleh keluarga Laila, Majnun tak berubah, ia terus
menyebut dan memanggil nama Laila. Dari bibirnya mengalirlah sajak– sajak cinta.
Demikian indah sajak cinta Majnun, hingga banyak orang yang mendengarnya turut
bersedih.
Laila pun mengalami guncangan keras mengetahui keadaan belahan jiwanya.
Ia pun tak jarang menggumamkan sajak cinta dan kerinduannya pada Majnun. Cinta
keduanya begitu kuat, hingga tak ada satu pun yang bisa memisahkan, sekalipun,
Laila telah dinikahkan oleh orang tuanya, Laila tetap menjaga kesuciannya. Sekalipun
Bani Amir pun datang mencari anaknya yang dalam pengembaraan dalam keadaan
sakit – sakitan demi membujuknya agar besedia pulang. Majnun tak berubah pada
pendiriannya. Hingga kedua orang tua Majnun meniggal, tak ada sesuatu pun yang
menggetarkan hati Majnun untuk kembali pada kehidupan normalnya.
Keduanya pun meninggal dengan membawa duka di dalam hati masing –
masing.
Cerita yang tragis dan mengharukan. Coba lihat kutipan sajak – sajak cinta
Qais berikut.
‘Ketika taman Laila sedang berbunga,
Majnun terbaring di luar sana menderita.
Bagaimana mungkin Laila tersenyum dan tertawa,
Sementara Majnun tersiksa oleh cinta’… (Hal 71)
RESENSI NOVEL LAILA MAJNUN 4
‘Setiap hembusan angin membawa harummu untukku.
Setiap kicauan burung mendendangkan namamu untukku.
Setiap mimpi yang hadir membawa wajahmu untukku.
Setiap pandangan menampakkan bayanganmu padaku.
Aku milikmu, aku milikmu, jauh maupun dekat.
Dukamu adalah dukaku, seluruhnya milikku, dimana pun ia
tertambat’ (Hal 106)
‘Kau penyebab sekaratku berkepanjangan,
Tetapi hasratku padamu membuat kau kumaafkan.
Kaulah sang matahari sementara aku bintang malam,
Cahyamu menyurutkan kerlipku yang kelam.
Nyala lilin iri padamu,
Bunga mawar merekah dalam namamu.
Terpisah darimu? Tidak akan pernah!
Cinta dan kesetiaanku hanya untukmu. Aku bersumpah!
Walau tersiksa, aku akan tetap menjadi sasaran cambukmu,
Ketika mati, aku adalah darah yang mengalir di nadimu’ (Hal 135)
RESENSI NOVEL LAILA MAJNUN 5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Unsur Intrinstik
2.1.1 Tema : Tergila Pada Seorang Perempuan
2.1.2 Latar
a. Tempat : Arab
b. Waktu : 1188 Masehi
c. Budaya : Timur
2.1.3 Alur Cerita
Alur cerita yang di gunakan dalam novel ini adalah alur mundur, karena novel
ini bercerita tentang kejadian dulu, yaitu ceritanya dari seorang pimpinan Kabillah
Bani Amir yang mempunyai seorang anak bernama Qais, yang tergila – gila pada
seorang gadis cantik bernama Laila.
Tahap Alur :
a. Perkenalan
Cerita berawal dari seorang pimpinan kabillah dari bangsa Arab yang
mempunyai ketenaran dan kekuasaan karena kekayaannya dan beliau mempunyai
seorang anak yang bernama Qais.
b. Konflik Awal
Bani Amir menyekolahkan anaknya kesebuah madrasah yang terkenal akan
kehebatan ilmunya. Disinilah Qais bertemu dengan pujaan hatinya yang bernama
Laila.
c. Koflik Memuncak
Qais dan Laila pun larut dalam cinta mereka, tetapi apa daya orang tua Laila
tidak ingin Laila dekat dengan Qais, menurut mereka ini adalah aib keluarga.
Walaupun orang tua Qais melamar Laila tetapi orang tua Laila menolak mentah –
mentah tawaran Bani Amir.
Terjadilah permusuhan diantara dua kabillah tersebut, dan peperangan pun tak
terelakkan. Peperangan yang merenggut nyawa orang lain yang hanya ingin merebut
dan menyatukan cinta Laila dan Majnun (Qais).
RESENSI NOVEL LAILA MAJNUN 6
d. Konlik Mereda
Seiring berjalannya waktu, kekacauan yang terjadi diantara dua kabillah
tersebut akhirnya berakhir dan peperangan tersebut dimenangkan oleh kabillah Bani
Amir yang menginginkan Laila. Tapi lagi – lagi ayah Laila merayu seakan – akan
mereka terhipnotis oleh ucapan dari ayah Laila.
Laila pun tetap tidak bisa bersama dengan Qais hanya karena ayahnya yang
tidak merestui hubungan mereka.
e. Penyelesaian
Mengetahui hal itu Qais semakin gila dan sering melantunkan syair – syairnya
yang sangat menakjubkan. Hal itu menambah beban ayahnya yang sudah tua semakin
renta karena dimakan usia. Akhirnya ayah Qais pun meninggal dengan luka
mendalam dihatinya.
Qais tetap tidak peduli dan tidak menyadari ayahnya telah wafat diusianya
yang sudah tua.
Laila pun wafat karena dia terkena penyakitt yang sangat aneh dan mematikan
yang membuat dia meninggal. Majnun mengetahui kematian Laila yang membuat dia
sangat sedih dan kesepian karena kekasih hatinya telah meninggal. Qais (Majnun)
menunggu selama beminggu – minggu bahkan berbulan – bulan di kuburan Laila.
Akhirnya dia pun meninggal di kuburan Laila dan tertidur selama – lamanya.
2.1.4 Penokohan
a. Qais (Majnun) : Watak Qais dari cerita novel ini ialah tetap teguh
pada pendiriannya dan tidak terpengaruh oleh siapa
pun
b. Laila : Watak Laila sangat penurut dan mematuhi perintah
orang tuanya
c. Bani Amir : Bani Amir adalah orang tua yang sangat menyangi
anaknya
d. Orang tua Laila : Wataknya bijaksana
e. Naufal : Ialah seorang yang selalu menginginkan kemengan
walau apap pun yang terjadi
RESENSI NOVEL LAILA MAJNUN 7
2.1.5 Sudut Pandang
Sudut pandang dari cerita novel ini ialah orang ke tiga / dia terbatas.
2.1.6 Amanat
Setelah mempertimbangkan baik buruknya novel ini, lebih cocok dibaca untuk
kalangan remaja dan dewasa karena apabila dibaca untuk anak – anak atau untuk
umum, karena bobotnya terlalu berat untuk dimengerti anak – anak dan mungkin akan
mempengaruhi anak untuk melakukan hal yang dilakukan di dalam cerita novel
tersebut sehingga akan mengganggu pertumbuhan.
Didalam novel ini terdapat kata – kata yang sulit untuk dipahami. Oleh karena
itu penulis harus mengganti kata tersebut dengan kata yang lebih mudah dimengerti
pembaca, dengan demikian pembaca akan lebih paham apa yang diceritakan tentang
isi novel tersebut.
Disamping itu pembuatan penjilidan cover harus lebih diperbaiki supaya tidak
cepat rusak, dan kertas yang dikeluarkan penerbit kurang bagus karena mudah sobek.
RESENSI NOVEL LAILA MAJNUN 8
2.2 Unsut Eksteristik
2.2.1 Bografi :
Nizami Gajavi adalah seorang sufi yang berasal dari Persia. Menurut sufi
penyair ini, cinta Majnun terhadap Laila adalah sebuah metafora dari cinta Majnun
terhadap Tuhan. Artinya dengan mencintai Laila, Majnun sebenarnya sedang
mencintai Tuhan. Melalui cintanya terhadap Laila, Majnun benar – benar
menghilangkan egonya hinggga sampai ke tingkatan peniadaan diri. Sehingga ia tidak
memandang dirinya dan diri kekasihnya sebagai kesatuan yang terpisah melainkan
sebagai satu kesatuan yang utuh. Dengan kata lain, kisah ini adalah sebuah alegori
dari perjalanan sufi untuk sampai kepada Tuhan.
Sebagai akhir cerita, ada seorang sufi bermimpi melihat Majnun berada di
samping Tuhan, dan Tuhan membelai – belai kepala Majnun dengan penuh kecintaan
dan kasih sayang. Majnun disuruh duduk di samping Tuhan, kemudian Tuhan berkata
kepada Majnun,
“Tidakkah engkau malu memanggil Aku dengan Laila setelah kau teguk
anggur cinta-Ku?” Sufi itu terbangun dalam keadaan cemas. Ia sudah melihat posisi
Majnun. Lalu di manakah posisi Laila? Tuhan kemudian mengilhamkan ke dalam
hatinya, bahwa posisi Laila lebih tinggi lagi, karena Laila menyembunyikan kisah
cintanya dalam hatinya. Kaum Sufi menganggap Majnun dan Laila adalah kisah
kecintaan seorang pecinta dengan Tuhannya, Kekasihnya. Majnun adalah pencinta.
Sementara Laila adalah Tuhan yang kecintaannya tersembunyi.
2.2.2 Hubungan Cerita / Novel Dengan Dunia Nyata
Dalam novel ini tertera banyak sekali cerita positif maupun negatif yang
sangat menarik sekali. Contohnya, ada satu tokoh yang bernama Naufal, dia
mempunyai sifat yang keras dan selalu ingin menang dengan cara kekerasan atau
berperang untuk mendapatkan keinginannya, walaupun harus mengorbankan nyawa
prajuritnya dan dirinya sendiri.
Hubungannya dengan dunia nyata ialah memang ada orang seperti itu, yang
selalu melakukannya dengan kekerasan, tetapi sifat itu tidak patut untuk ditiru
tentunya oleh kita sebagai pelajar. Oleh karena itu kita harus menyelesaikan suatu
masalah dengan kepala dingin atau dengan cara kekeluargaan.
RESENSI NOVEL LAILA MAJNUN 9
BAB III
PENUTUP
3.1 Penutup
Dengan selesainya tugas tentang pembuatan resensi novel yang berjudul
“LAILA MAJNUN” kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu kami dalam penyelesaian pembuatan resensi novel ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada teman – teman yang telah
menyelesaikan tugas ini bersama – sama dengan kekompakan dan pemikiran
yang sangat membantu, serta guru Bahasa Indonesia kami yang telah
membimbing kami selama kami masih belajar di SMK AL – IKHLAS yang
kami cintai.
Kami sadar bahwa resensi ini masih kurang dari sempurna karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak serta bimbingan yang
lebih membangun lagi untuk kami. Kami juga mohon maaf apabila ada
kesalahan kata– kata dan pengetikan karena kami masih dalam tahap
pembelajaran.
Resensi ini dibuat berdasarkan informasi yang telah kami baca dan
bimbingan guru mata diklat yang kami cintai.
3.2 Kesimpulan
Dalam rangka meningkatkan kemampuan peserta didik maka kami di
tugaskan oleh guru mata diklat kami untuk membuat resensi novel ini yang
bertujuan untuk meningkatkan daya kreativitas siswa, sehingga mampu
memadukan secara sinkron dan sistematis pembelajaran yang telah kami
dapatkan.
Novel “Laila Majnun” ini memiliki cerita yang sangat menarik tentang
percintaan antara pria dan wanita yang tidak akan ada yang memisahkan mereka
walaupun mereka sudah dibujuk atau pun dirayu. Mereka tetap teguh pada pendirian
mereka walau apa pun yang terjadi.
RESENSI NOVEL LAILA MAJNUN 10