ReSensi Tugas Sekolah IPA

15
BAB 1 PENDAHULUAN Sesuai dengan ketentuan dan ketetapan dalam kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) kelompok Bisnis Dan Manajemen, kami menyelesaikan tugas dari guru mata diklat kami untuk memenuhi salah satu syarat dalam mengikuti Evaluasi Belajar Tahap Tengah Semester. Di dalam penyelesaian tugas ini kami mencoba mempraktekan teori yang kami dapatkan dari sekolah dan menerapkannya pada saat kami mengerjakam resensi ini. Dengan menyelesaikan resensi novel ini kami sedikit mengetahui tata cara pembuatan resensi yang baik dan benar, karena ilmu teori dan praktek ternyata berbeda walau pada dasarnya sama. Kami memilih novel ‘LAILA MAJNUN’ karena salah satu kisah yang populer dari dunia Islam adalah Laila Majnun. Selama lebih dari seribu tahun beragam versi dari kisah tragis ini telah muncul dalam bentuk prosa, puisi, dan lagu dalam hampir semua bahasa di negara – negara Islam Timur Dekat. Meski demikian, sajak epik Nizami-lah yang menjadi dasarnya. 1.1 Latar Belakang Pembuatan Laporan Resensi Novel Seiring dengan perkembangan zaman dewasa ini, banyak sekali sastrawan muda yang banyak merilis novel baru dan berhasil menjadi novel best seller mungkin itu pun dapat RESENSI NOVEL LAILA MAJNUN 1

description

Tugas sekolah IPA, makalah

Transcript of ReSensi Tugas Sekolah IPA

Page 1: ReSensi Tugas Sekolah IPA

BAB 1

PENDAHULUAN

Sesuai dengan ketentuan dan ketetapan dalam kurikulum Sekolah

Menengah Kejuruan ( SMK ) kelompok Bisnis Dan Manajemen, kami menyelesaikan

tugas dari guru mata diklat kami untuk memenuhi salah satu syarat dalam mengikuti

Evaluasi Belajar Tahap Tengah Semester.

Di dalam penyelesaian tugas ini kami mencoba mempraktekan teori yang

kami dapatkan dari sekolah dan menerapkannya pada saat kami mengerjakam resensi ini.

Dengan menyelesaikan resensi novel ini kami sedikit mengetahui tata cara pembuatan

resensi yang baik dan benar, karena ilmu teori dan praktek ternyata berbeda walau pada

dasarnya sama.

Kami memilih novel ‘LAILA MAJNUN’ karena salah satu kisah yang populer

dari dunia Islam adalah Laila Majnun. Selama lebih dari seribu tahun beragam versi dari

kisah tragis ini telah muncul dalam bentuk prosa, puisi, dan lagu dalam hampir semua

bahasa di negara – negara Islam Timur Dekat. Meski demikian, sajak epik Nizami-lah

yang menjadi dasarnya.

1.1 Latar Belakang Pembuatan Laporan Resensi Novel

Seiring dengan perkembangan zaman dewasa ini, banyak sekali sastrawan

muda yang banyak merilis novel baru dan berhasil menjadi novel best seller mungkin

itu pun dapat dilihat dari kesuksesan novel best seller dan mungkin dapat menjadi

inspirasi bagi para penulis.

Maka dari itu kami meresensi novel ini dikarenakan kami ingin melihat sejauh

mana tingkat pemahaman kami dalam bidang sastra dan untuk menambah

pengetahuan kami dalam bidang sastra.

RESENSI NOVEL LAILA MAJNUN 1

Page 2: ReSensi Tugas Sekolah IPA

1.2 Tujuan

Tujuan dari pembuatan novel ini adalah :

a. Sebagai tugas dari guru mata diklat Bahasa Indonesia

b. Menambah wawasan

c. Dapat menganalisis novel

1.3 Identitas Novel

a. Judul : LAILA MAJNUN

b. Pengarang : NIZAMI

c. Penerbit : Oase Mata Air Makna

d. Tahun Terbit : 2008

e. Cetakan : X

f. Jumlah Halaman : 225

g. Harga : Rp.30.000,-

1.4 Keunggulan Novel

Keunggulan dari novel ini antara lain :

a. warna kertasnya putih tidak buram sehingga mudah untuk dibacanya;

b. covernya menarik, melambangkan hati yang tertuliskan nama Laila dan

Majnun;

c. bahasanya mudah di mengerti dan tidak banyak menggunakan kata

asing;

d. ceritanya seru dan menarik.

1.5 Kelemahan Novel

Kelemahan dari novel ini adalah :

a. Kertasnya yang mudah sobek;

b. Terlalu serius;

c. Covernya cepat rusak.

RESENSI NOVEL LAILA MAJNUN 2

Page 3: ReSensi Tugas Sekolah IPA

1.6 Sinopsi

Cerita berawal dari seorang pimpinan kabillah Bani Amir yang hidup

dilembah hijah Arab antara Makkah dan Madinah. Seorang Syaid yang sangat

termasyhur. Sedemikian besar pengaruh beliau, hingga tersohor hingga kenegeri lain.

Beliau sangat kaya raya bahkan kekayaannya itu mungkin takkan habis oleh tujuh

turunannya. Namun segala karunia itu masihlah kurang dirasakannya, karena hingga

di usianya yang telah lanjut dia belum juga dikaruniai seorang putra, yang kelak bisa

melanjutkan tampuk kepemimpinannya.

Setelah berdoa kepada Allah dan bersedekah siang malam. Allah

mengaruniakan seorang permata hati yang diharap – harapkannya. Beliau beri nama

anak itu “Qais”.

Kelahiran Qais, membuat semangat Bani Amir bangkit lagi, ia hanya

menghabiskan waktunya dirumah membimbing dan mengasuh anaknya dengan

segenap tumpahan jiwa.

Hari berganti dan tahun berbilang. Qais tumbuh dewasa dan tampan. Dia

disekolahkan pada guru yang sangat termasyhur akan ketinggian ilmunya. Dimajlis

inilah Qais bertemu dengan pujaan hatinya Laila, gadis yang dikaruniai kecerdasan,

kecantikan yang sangat menawan bagaikan bidadari dan kemampuan menggunakan

dalam merangkai madah. Dia lah mahkota bangsa Arab.

Qais tidaklah bertepuk sebelah tangan, Laila ternyata menyukainya juga. Pun

cinta sudah mengakar pada kedua sejoli ini, namun tak ada kata – kata rayuan yang

keluar, hanya mata yang berbicara sehingga mereka berdua tak peduli lagi dengan

pelajaran.

Angin arab pun berhembus membawa kisah asmara pada keluarga si gadis

yang mempesona dan mengikat hati Qais. Orang tua Laila marah besar, bagi mereka

ini adalah aib. Cinta remaja yang dirasakan Laila dan Qais adalah aib yang mencoreng

nama baik keluarga dan kabillahnya. Seketika Laila dipisahkan, dipingit oleh

keluarganya dan dilarang untuk bertemu Qais

Mengetahui hal itu Qais gelisah, ketika malam tiba ia mulai meninggalkan

rumah dan berjalan tak tentu arah. Bibirnya pun mulai melantunkan sajak – sajak

kepedihan sajak yang keluar dari jiwa yang terluka.

Semakin hari jiwa pemuda malang itu semakin parah, ia berjalan dan terus

menerus memanggil nama kekasih hatinya ‘Laila..Laila..’. Tindakan yang memanggil

RESENSI NOVEL LAILA MAJNUN 3

Page 4: ReSensi Tugas Sekolah IPA

nama anaknya itu membuat orang tua Laila marah besar dan malu, karena baginya

Qais adalah seorang gila (Majnun), berjalan tak tentu arah, dan memanggil nama

anaknya kesana kemari.

Bani Amir pun turut berduka melihat keadaan anaknya. Maka demi

menyembuhkan anaknya dari rasa gelisah luar biasa. Ia dan kabilahnya pun melamar

Laila untuk putranya. Namun apa daya, orang tua Laila menolak mentah – mentah.

Mereka malu bermenantukan seorang majnun.

Sekali pun telah ditolak oleh keluarga Laila, Majnun tak berubah, ia terus

menyebut dan memanggil nama Laila. Dari bibirnya mengalirlah sajak– sajak cinta.

Demikian indah sajak cinta Majnun, hingga banyak orang yang mendengarnya turut

bersedih.

Laila pun mengalami guncangan keras mengetahui keadaan belahan jiwanya.

Ia pun tak jarang menggumamkan sajak cinta dan kerinduannya pada Majnun. Cinta

keduanya begitu kuat, hingga tak ada satu pun yang bisa memisahkan, sekalipun,

Laila telah dinikahkan oleh orang tuanya, Laila tetap menjaga kesuciannya. Sekalipun

Bani Amir pun datang mencari anaknya yang dalam pengembaraan dalam keadaan

sakit – sakitan demi membujuknya agar besedia pulang. Majnun tak berubah pada

pendiriannya. Hingga kedua orang tua Majnun meniggal, tak ada sesuatu pun yang

menggetarkan hati Majnun untuk kembali pada kehidupan normalnya.

Keduanya pun meninggal dengan membawa duka di dalam hati masing –

masing.

Cerita yang tragis dan mengharukan. Coba lihat kutipan sajak – sajak cinta

Qais berikut.

‘Ketika taman Laila sedang berbunga,

Majnun terbaring di luar sana menderita.

Bagaimana mungkin Laila tersenyum dan tertawa,

Sementara Majnun tersiksa oleh cinta’… (Hal 71)

RESENSI NOVEL LAILA MAJNUN 4

Page 5: ReSensi Tugas Sekolah IPA

‘Setiap hembusan angin membawa harummu untukku.

Setiap kicauan burung mendendangkan namamu untukku.

Setiap mimpi yang hadir membawa wajahmu untukku.

Setiap pandangan menampakkan bayanganmu padaku.

Aku milikmu, aku milikmu, jauh maupun dekat.

Dukamu adalah dukaku, seluruhnya milikku, dimana pun ia

tertambat’ (Hal 106)

‘Kau penyebab sekaratku berkepanjangan,

Tetapi hasratku padamu membuat kau kumaafkan.

Kaulah sang matahari sementara aku bintang malam,

Cahyamu menyurutkan kerlipku yang kelam.

Nyala lilin iri padamu,

Bunga mawar merekah dalam namamu.

Terpisah darimu? Tidak akan pernah!

Cinta dan kesetiaanku hanya untukmu. Aku bersumpah!

Walau tersiksa, aku akan tetap menjadi sasaran cambukmu,

Ketika mati, aku adalah darah yang mengalir di nadimu’ (Hal 135)

RESENSI NOVEL LAILA MAJNUN 5

Page 6: ReSensi Tugas Sekolah IPA

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Unsur Intrinstik

2.1.1 Tema : Tergila Pada Seorang Perempuan

2.1.2 Latar

a. Tempat : Arab

b. Waktu : 1188 Masehi

c. Budaya : Timur

2.1.3 Alur Cerita

Alur cerita yang di gunakan dalam novel ini adalah alur mundur, karena novel

ini bercerita tentang kejadian dulu, yaitu ceritanya dari seorang pimpinan Kabillah

Bani Amir yang mempunyai seorang anak bernama Qais, yang tergila – gila pada

seorang gadis cantik bernama Laila.

Tahap Alur :

a. Perkenalan

Cerita berawal dari seorang pimpinan kabillah dari bangsa Arab yang

mempunyai ketenaran dan kekuasaan karena kekayaannya dan beliau mempunyai

seorang anak yang bernama Qais.

b. Konflik Awal

Bani Amir menyekolahkan anaknya kesebuah madrasah yang terkenal akan

kehebatan ilmunya. Disinilah Qais bertemu dengan pujaan hatinya yang bernama

Laila.

c. Koflik Memuncak

Qais dan Laila pun larut dalam cinta mereka, tetapi apa daya orang tua Laila

tidak ingin Laila dekat dengan Qais, menurut mereka ini adalah aib keluarga.

Walaupun orang tua Qais melamar Laila tetapi orang tua Laila menolak mentah –

mentah tawaran Bani Amir.

Terjadilah permusuhan diantara dua kabillah tersebut, dan peperangan pun tak

terelakkan. Peperangan yang merenggut nyawa orang lain yang hanya ingin merebut

dan menyatukan cinta Laila dan Majnun (Qais).

RESENSI NOVEL LAILA MAJNUN 6

Page 7: ReSensi Tugas Sekolah IPA

d. Konlik Mereda

Seiring berjalannya waktu, kekacauan yang terjadi diantara dua kabillah

tersebut akhirnya berakhir dan peperangan tersebut dimenangkan oleh kabillah Bani

Amir yang menginginkan Laila. Tapi lagi – lagi ayah Laila merayu seakan – akan

mereka terhipnotis oleh ucapan dari ayah Laila.

Laila pun tetap tidak bisa bersama dengan Qais hanya karena ayahnya yang

tidak merestui hubungan mereka.

e. Penyelesaian

Mengetahui hal itu Qais semakin gila dan sering melantunkan syair – syairnya

yang sangat menakjubkan. Hal itu menambah beban ayahnya yang sudah tua semakin

renta karena dimakan usia. Akhirnya ayah Qais pun meninggal dengan luka

mendalam dihatinya.

Qais tetap tidak peduli dan tidak menyadari ayahnya telah wafat diusianya

yang sudah tua.

Laila pun wafat karena dia terkena penyakitt yang sangat aneh dan mematikan

yang membuat dia meninggal. Majnun mengetahui kematian Laila yang membuat dia

sangat sedih dan kesepian karena kekasih hatinya telah meninggal. Qais (Majnun)

menunggu selama beminggu – minggu bahkan berbulan – bulan di kuburan Laila.

Akhirnya dia pun meninggal di kuburan Laila dan tertidur selama – lamanya.

2.1.4 Penokohan

a. Qais (Majnun) : Watak Qais dari cerita novel ini ialah tetap teguh

pada pendiriannya dan tidak terpengaruh oleh siapa

pun

b. Laila : Watak Laila sangat penurut dan mematuhi perintah

orang tuanya

c. Bani Amir : Bani Amir adalah orang tua yang sangat menyangi

anaknya

d. Orang tua Laila : Wataknya bijaksana

e. Naufal : Ialah seorang yang selalu menginginkan kemengan

walau apap pun yang terjadi

RESENSI NOVEL LAILA MAJNUN 7

Page 8: ReSensi Tugas Sekolah IPA

2.1.5 Sudut Pandang

Sudut pandang dari cerita novel ini ialah orang ke tiga / dia terbatas.

2.1.6 Amanat

Setelah mempertimbangkan baik buruknya novel ini, lebih cocok dibaca untuk

kalangan remaja dan dewasa karena apabila dibaca untuk anak – anak atau untuk

umum, karena bobotnya terlalu berat untuk dimengerti anak – anak dan mungkin akan

mempengaruhi anak untuk melakukan hal yang dilakukan di dalam cerita novel

tersebut sehingga akan mengganggu pertumbuhan.

Didalam novel ini terdapat kata – kata yang sulit untuk dipahami. Oleh karena

itu penulis harus mengganti kata tersebut dengan kata yang lebih mudah dimengerti

pembaca, dengan demikian pembaca akan lebih paham apa yang diceritakan tentang

isi novel tersebut.

Disamping itu pembuatan penjilidan cover harus lebih diperbaiki supaya tidak

cepat rusak, dan kertas yang dikeluarkan penerbit kurang bagus karena mudah sobek.

RESENSI NOVEL LAILA MAJNUN 8

Page 9: ReSensi Tugas Sekolah IPA

2.2 Unsut Eksteristik

2.2.1 Bografi :

Nizami Gajavi adalah seorang sufi yang berasal dari Persia. Menurut sufi

penyair ini, cinta Majnun terhadap Laila adalah sebuah metafora dari cinta Majnun

terhadap Tuhan. Artinya dengan mencintai Laila, Majnun sebenarnya sedang

mencintai Tuhan. Melalui cintanya terhadap Laila, Majnun benar – benar

menghilangkan egonya hinggga sampai ke tingkatan peniadaan diri. Sehingga ia tidak

memandang dirinya dan diri kekasihnya sebagai kesatuan yang terpisah melainkan

sebagai satu kesatuan yang utuh. Dengan kata lain, kisah ini adalah sebuah alegori

dari perjalanan sufi untuk sampai kepada Tuhan.

Sebagai akhir cerita, ada seorang sufi bermimpi melihat Majnun berada di

samping Tuhan, dan Tuhan membelai – belai kepala Majnun dengan penuh kecintaan

dan kasih sayang. Majnun disuruh duduk di samping Tuhan, kemudian Tuhan berkata

kepada Majnun,

“Tidakkah engkau malu memanggil Aku dengan Laila setelah kau teguk

anggur cinta-Ku?” Sufi itu terbangun dalam keadaan cemas. Ia sudah melihat posisi

Majnun. Lalu di manakah posisi Laila? Tuhan kemudian mengilhamkan ke dalam

hatinya, bahwa posisi Laila lebih tinggi lagi, karena Laila menyembunyikan kisah

cintanya dalam hatinya. Kaum Sufi menganggap Majnun dan Laila adalah kisah

kecintaan seorang pecinta dengan Tuhannya, Kekasihnya. Majnun adalah pencinta.

Sementara Laila adalah Tuhan yang kecintaannya tersembunyi.

2.2.2 Hubungan Cerita / Novel Dengan Dunia Nyata

Dalam novel ini tertera banyak sekali cerita positif maupun negatif yang

sangat menarik sekali. Contohnya, ada satu tokoh yang bernama Naufal, dia

mempunyai sifat yang keras dan selalu ingin menang dengan cara kekerasan atau

berperang untuk mendapatkan keinginannya, walaupun harus mengorbankan nyawa

prajuritnya dan dirinya sendiri.

Hubungannya dengan dunia nyata ialah memang ada orang seperti itu, yang

selalu melakukannya dengan kekerasan, tetapi sifat itu tidak patut untuk ditiru

tentunya oleh kita sebagai pelajar. Oleh karena itu kita harus menyelesaikan suatu

masalah dengan kepala dingin atau dengan cara kekeluargaan.

RESENSI NOVEL LAILA MAJNUN 9

Page 10: ReSensi Tugas Sekolah IPA

BAB III

PENUTUP

3.1 Penutup

Dengan selesainya tugas tentang pembuatan resensi novel yang berjudul

“LAILA MAJNUN” kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu kami dalam penyelesaian pembuatan resensi novel ini.

Kami mengucapkan terima kasih kepada teman – teman yang telah

menyelesaikan tugas ini bersama – sama dengan kekompakan dan pemikiran

yang sangat membantu, serta guru Bahasa Indonesia kami yang telah

membimbing kami selama kami masih belajar di SMK AL – IKHLAS yang

kami cintai.

Kami sadar bahwa resensi ini masih kurang dari sempurna karena itu

kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak serta bimbingan yang

lebih membangun lagi untuk kami. Kami juga mohon maaf apabila ada

kesalahan kata– kata dan pengetikan karena kami masih dalam tahap

pembelajaran.

Resensi ini dibuat berdasarkan informasi yang telah kami baca dan

bimbingan guru mata diklat yang kami cintai.

3.2 Kesimpulan

Dalam rangka meningkatkan kemampuan peserta didik maka kami di

tugaskan oleh guru mata diklat kami untuk membuat resensi novel ini yang

bertujuan untuk meningkatkan daya kreativitas siswa, sehingga mampu

memadukan secara sinkron dan sistematis pembelajaran yang telah kami

dapatkan.

Novel “Laila Majnun” ini memiliki cerita yang sangat menarik tentang

percintaan antara pria dan wanita yang tidak akan ada yang memisahkan mereka

walaupun mereka sudah dibujuk atau pun dirayu. Mereka tetap teguh pada pendirian

mereka walau apa pun yang terjadi.

RESENSI NOVEL LAILA MAJNUN 10