Resensi- Buku 5 Penggerak Bangsa Yang Terlupakan

2
Jurnal Teologi Indonesia 117 RESENSI BUKU Ignatius Dwiana Judul Lima Penggerak Bangsa Yang Terlupa (Diterjemahkan dari Minorities, Modernity and the Emerging Nation: Christians in Indonesia, A Biographical Approach) Penulis Gerry van Klinken Penerjemah Amiruddin Penerbit LKiS Yogyakarta Tebal 414 halaman Cuius regio, eius religio (agama penguasa merupakan agama rakyat) merupakan slogan mengemuka dalam konversi menjadi pengikut Kristus. Tidak asing makanya orang Indonesia yang menjadi pengikut Kristus selalu dicap menerima orang kulit putih Belanda dan Portugis sebagai leluhur mereka dan dituding mengkhianati bangsa sendiri. Antara kolonialisme dan menjadi pengikut Kristus ada kedekatan yang selalu hendak dibuktikan bagi mereka yang antipati. Karenanya menjadi pengikut Kristus dapat dikenai turut ambil bagian dalam proyek kolonialisme dan imperialisme Belanda dan Portugis. Melalui buku ini, Gerry van Klinken, seorang Indonesianis asal Belanda membantah sikap antipati yang ditujukan kepada orang Indonesia yang menjadi pengikut Kristus. Menurut Gerry van Klinken di dalam halaman pendahuluannya di buku ini justru memaparkan jauh sebelum candi Borobudur dibangun sudah ada hadir pengikut Kristus di Indonesia. Tidak lupa tulisan musafir Persia, Abu Saleh al Armini, yang menyebutkan keberadaan pengikut Kristus di Sumatera dengan gereja-gerejanya yang indah di abad VII dirujuk Gerry van Klinken.

description

Kaum minoritas Kristen, lewat lima tokohnya --Ignatius Joseph Kasimo, Toedoeng Soetan Goenoeng Moelia, G.S.S.J. Ratu Langie, Amir Syarifuddin, dan Albertus Soegijapranata-- telah memberikan kontribusi amat besar bagi perjuangan bangsa ini meraih kemerdekaannya. Sayang, nama mereka kini nyaris raib dari ingatan sejarah. Akankah mereka terus terlupakan? Sampai kapankah bangsa ini menghargai jasa-jasa pahlawannya?

Transcript of Resensi- Buku 5 Penggerak Bangsa Yang Terlupakan

  • Jurnal Teologi Indonesia 117

    RESENSI BUKU

    Ignatius Dwiana

    JudulLima Penggerak Bangsa Yang Terlupa (Diterjemahkan dari Minorities, Modernityand the Emerging Nation: Christians in Indonesia, A Biographical Approach)

    PenulisGerry van Klinken

    PenerjemahAmiruddin

    PenerbitLKiS Yogyakarta

    Tebal414 halaman

    Cuius regio, eius religio (agama penguasa merupakan agama rakyat)merupakan slogan mengemuka dalam konversi menjadi pengikut Kristus. Tidakasing makanya orang Indonesia yang menjadi pengikut Kristus selalu dicapmenerima orang kulit putih Belanda dan Portugis sebagai leluhur mereka dandituding mengkhianati bangsa sendiri.

    Antara kolonialisme dan menjadi pengikut Kristus ada kedekatan yangselalu hendak dibuktikan bagi mereka yang antipati. Karenanya menjadi pengikutKristus dapat dikenai turut ambil bagian dalam proyek kolonialisme danimperialisme Belanda dan Portugis.

    Melalui buku ini, Gerry van Klinken, seorang Indonesianis asal Belandamembantah sikap antipati yang ditujukan kepada orang Indonesia yang menjadipengikut Kristus. Menurut Gerry van Klinken di dalam halaman pendahuluannyadi buku ini justru memaparkan jauh sebelum candi Borobudur dibangun sudah adahadir pengikut Kristus di Indonesia. Tidak lupa tulisan musafir Persia, Abu Salehal Armini, yang menyebutkan keberadaan pengikut Kristus di Sumatera dengangereja-gerejanya yang indah di abad VII dirujuk Gerry van Klinken.

  • Jurnal Teologi Indonesia 118

    Perjuangan kemerdekaan 1945 merupakan tema sentral buku ini dan Gerryvan Klinken mengulas pengikut Kristus bukanlah sosok manusia pasif dalamperjuangan kemerdekaan tetapi manusia yang aktif dan turut ambil bagian.

    Ada 5 nama yang disebutkan Ignatius Joseph Kasimo, Toedoeng SoetanGoenoeng Moelia, Ratu Langie, Amir Sjarifoeddin, dan Mgr. AlbertusSoegijapranoto. Ada sejumlah nama lain yang dapat disebutkan tetapi 5 nama itubagi Gerry van Klinken sudah merupakan representatif dan signifikan.

    Posisi dilematis dan ambigu menerpa 5 nama tersebut untuk tetap setiakepada cita-cita kemerdekaan merupakan bahan menarik yang Gerry van Klinkenbagikan kepada pembaca. Dengan visi dan cara masing-masing mereka berjuangbagi kemerdekaan.

    Selain sebagai sebuah dokumentasi sejarah perjuangan pengikut Kristusmencapai cita-cita kemerdekaan, buku ini juga merupakan sebuah gerakan menolakkelapaan atas jasa mereka dan melawan penyakit lupa ingatan. Walau pengikutKristus dipinggirkan dari panggung sejarah kemerdekaan dan dikambinghitamkansebagai antek kolonialis tetapi sebenarnya mereka merajut kelahiran bangsaIndonesia.