REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA -...
-
Upload
trinhquynh -
Category
Documents
-
view
222 -
download
0
Transcript of REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA -...
KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA
PSMP ANTASENA MAGELANG
LAPORAN KINERJA
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR
Laporan akuntabilitas kinerja PSMP Antasena Magelang merupakan perwujudan
pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian tujuan dan sasaran strategis pada tahun
anggaran 2016. Laporan kinerja PSMP Antasena Magelang tahun 2016 merupakan tahun kedua
pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019.
Penyusunan Laporan Kinerja PSMP Antasena Magelang mengacu pada Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan
Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Pemerintahan dan Reformasi Birokrasi Nomor 53
tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini mempunyai beberapa fungsi, antara lain sebagai alat
penilai kinerja secara kuantitatif, wujud akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi PSMP
Antasena Magelang menuju terwujudnya good governance, dan wujud transparansi serta
pertanggungjawaban kepada masyarakat di satu sisi, dan di sisi lain, merupakan alat kendali
dan alat pemacu peningkatan kinerja setiap unit organisasi di lingkungan PSMP Antasena
Magelang.
Selanjutnya sejalan dengan pelaksanaan reformasi birokrasi, performance PSMP Antasena
Magelang diukur atas dasar penilaian indikator keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran
strategis sebagaimana telah ditetapkan pada Perjanjian Kinerja PSMP Antasena Magelang tahun
2016.
Hasil capaian kinerja sasaran yang telah ditetapkan secara umum dapat memenuhi target dan
sesuai rencana. Meskipun demikian, berbagai pencapaian target indikator kinerja PSMP
Antasena Magelang memberikan gambaran bahwa keberhasilan dalam pelaksanaan rehabilitasi
sosial terhadap Anak Berhadapan dengan Hukum sangat ditentukan oleh komitmen,
keterlibatan dan dukungan aktif segenap komponen aparatur negara, masyarakat, dunia usaha
dan civil society sebagai bagian integral dari upaya penanggulangan permasalahan anak untuk
mencapai kesejahteraan umum sebagaimana diamanatkan oleh pembukaan dan Pasal 34 UUD
1945.
Berdasarkan analisis dan evaluasi objektif yang dilakukan melalui Laporan Kinerja PSMP
Antasena Magelang tahun 2016 ini, diharapkan dapat terjadi optimalisasi peran kelembagaan
dan peningkatan efisiensi, efektivitas dan produktivitas kinerja seluruh jajaran pejabat dan
pelaksana di lingkungan PSMP Antasena Magelang pada tahun-tahun selanjutnya sehingga
dapat mendukung kinerja PSMP Antasena Magelang secara keseluruhan dalam mewujudkan
good governance dan clean governance.
Magelang, Februari 2017
Kepala PSMP Antasena
Ruh Sanyoto
LAKIN PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 1
Akuntabilitas publik
mengharuskan instansi
pemerintah untuk tidak sekedar
memberikan pelaporan kepada
pemerintah atasannya, tetapi
juga kepada masyarakat luas.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Informasi Umum
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah yang diikuti dengan Surat Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara
Nomor 589/IX/6/Y/99 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah dan selanjutnya disempurnakan dengan Keputusan Kepala
Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 Tentang Perbaikan Pedoman
Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah menegaskan tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP) untuk mewujudkan
akuntabilitas kinerja melalui perbaikan manajemen kepemerintahan, termasuk sistem
perencanaan kinerja, pengukuran, dan pelaporannya. Tahun 2014 Kementerian PAN &
RB mengeluarkan Peraturan Menteri PAN & RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas laporan Kinerja
Instansi Pemerintah yang isinya antara lain merubah nomenklatur LAKIP menjadi
Laporan Kinerja dan perubahan format Laporan Kinerja serta perubahan nomenklatur
Penetapan Kinerja menjadi Perjanjian Kinerja.
Selain Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah, peraturan perundang-undangan lain yang terkait dengan sistem
akuntabilitas kinerja adalah Peraturan Presiden
Nomor 47 Tahun 2009 Tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata
Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia
yang mewajibkan setiap kementerian untuk
menerapkan sistem akuntabilitas kinerja
aparatur dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya; serta Peraturan Menteri
LAKIN PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 2
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 29 tahun 2010 Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Hak-hak masyarakat dan pihak-pihak berkepentingan untuk tahu (right to know),
hak untuk diberi informasi (right to be informed) dan hak untuk didengar aspirasinya
(right to be heard and to be listened to) mengharuskan instansi pemerintah untuk
menyampaikan informasi kinerjanya kepada masyarakat luas (public accountability).
Dalam konteks ini, Laporan Kinerja PSMP Antasena Magelang tahun 2014 yang berisikan
informasi tentang 1) keberhasilan atau kegagalan pencapaian output sebagaimana
ditetapkan dalam rencana kinerja tahun 2014; 2) pencapaian outcome; 3) kinerja dan
hasil-hasil yang dicapai sesuai ukuran indikator kinerja non keuangan; 4) hubungan
kinerja dengan sumber daya; 5) realisasi anggaran; serta 5) faktor-faktor kunci untuk
perbaikan kinerja PSMP Antasena Magelang; akan memungkinkan berbagai pihak dapat
menilai kinerja atas semua aktivitas yang dilakukan yang bukan hanya terbatas pada
aktivitas finansial semata.
B. Kedudukan, Tugas dan Fungsi PSMP Antasena Magelang
PSMP Antasena Magelang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian
Sosial RI yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktorat
Jenderal Rehabilitasi Sosial. Sesuai Keputusan Menteri Sosial Nomor 106/HUK/2009,
tugas PSMP Antasena Magelang adalah melaksanakan pelayanan dan rehabilitasi sosial,
resosialisasi, penyaluran dan bimbingan lanjut bagi anak berhadapan hukum agar
mampu berperan dalam kehidupan bermasyarakat, rujukan nasional, pengkajian,
penyiapan standar pelayanan, serta pemberian informasi dan koordinasi dengan instansi
terkait sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam melaksanakan pelayanan dan rehabilitasi sosial anak berhadapan hukum
tersebut, fungsi PSMP Antasena Magelang adalah:
1. Pelaksanaan penyusunan rencana dan program serta evaluasi dan penyusunan
laporan.
2. Pelaksanaan registrasi, observasi, identifikasi, penyelenggaraan asrama dan
pemeliharaan jasmani serta penetapan assesment sosial dan perawatan.
3. Pelaksanaan bimbingan sosial, mental, keterampilan, dan fisik
LAKIN PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 3
4. Pelaksanaan resosialisasi, penyaluran, dan bimbingan lanjut
5. Pemberian informasi dan advokasi
6. Pengkajian dan penyiapan standar pelayanan dan rehabilitasi sosial
Berdasarkan kedudukan, tugas dan fungsi sebagaimana dikemukakan terlihat
bahwa PSMP Antasena Magelang memegang peran penting dalam mewujudkan
kesejahteraan sosial khususnya kesejahteraan sosial anak sebagaimana diamanatkan
oleh Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial dan Undang-
undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Pelaksanaan tugas dan fungsi,
PSMP Antasena Magelang secara lebih konkrit dijabarkan melalui Renstra yang
didalamnya tertuang visi, misi, tujuan, sasaran strategis dan target kinerja dan diukur
dengan indikator kinerja berupa output beserta target tahunan yang jelas. Fokus dari
Renstra periode 2015-2019 PSMP Antasena Magelang, adalah meningkatnya kualitas
dan profesionalisme penyelenggaraan pelayanan dan rehabilitasi sosial anak
berhadapan hukum yang memiliki daya saing (competitive advantage) dan berorientasi
kepada kepuasan penerima pelayanan (customer satisfaction) dengan menerapkan
standarisasi pelayanan, mengembangkan jangkauan pelayanan (outreach), peningkatan
profesionalisme petugas dan peningkatan aksesibilitas informasi serta peningkatan
dukungan manajemen yang transparan dan akuntabel.
C. Struktur Organisasi dan SDM
Berdasarkan Keputusan Menteri Sosial Nomor 106/HUK/2009, Organisasi dan Tata
Kerja Panti Sosial di Lingkungan Departemen Sosial. PSMP Antasena Magelang, terdiri
dari Kepala Panti, Subbag Tata Usaha, seksi Program dan Advokasi Sosial, seksi
Rehabilitasi Sosial, ditambah dengan instalasi Produksi dan kelompok jabatan
fungsional. Struktur Organisasi dan Tata Kerja PSMP Antasena Magelang terlihat pada
Gambar 1.
LAKIN PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 4
Gambar 1 Struktur Organisasi dan Tata Kerja PSMP Antasena Magelang
1. Subbag Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan rencana
anggaran, urusan surat menyurat, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan
rumah tangga serta kehumasan.
2. Seksi Program dan Advokasi Sosial mempunyai tugas melakukan penyusunan
rencana program pelayanan rehabilitasi sosial, pemberian informasi, advokasi
sosial dan kerjasama, penyiapan bahan standarisasi pelayanan, resosialisasi,
pemantauan serta evaluasi pelaporan.
3. Seksi Rehabilitasi Sosial mempunyai tugas melakukan observasi, identifikasi,
registrasi, pemeliharaan jasmani dan penetapan diagnosa, perawatan, bimbingan
pengetahuan dasar pendidikan, mental, sosial, fisik, keterampilan, penyaluran
dan bimbingan lanjut.
4. Instalasi di PSMP Antasena Magelang mempunyai tugas kegiatan keterampilan
kerja yang bersifat ekonomis, produktif bagi penyandang masalah kesejahteraan
sosial pasca rehabilitasi agar mampu berperan aktif dalam masyarakat.
KEPALA
KASUBAG TU
KASIE PAS KASIE REHSOS
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SHELTER WORKSHOP
LAKIN PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 5
5. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai
jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Memperhatikan Struktur Organisasi dan Tata Kerja sebagaimana tersaji pada
Gambar 1 terlihat bahwa PSMP Antasena Magelang ini mempunyai kelengkapan
manajemen dan organisasi yang memadai untuk melaksanakan kebijakan, strategi,
sasaran dan program rehabilitasi sosial yang ditetapkan. Kelengkapan organisasi yang
memadai disertai kejelasan dan legalisasi tugas pokok dan fungsi, memungkinkan
terlaksananya prinsip tugas dibagi habis, sehingga pelaksanaan pelayanan dapat
terlaksana secara sistemik, efektif dan efisien. Namun demikian, dengan terbaginya
kegiatan dalam seksi menuntut koordinasi dan sinergi diantara unit-unit pelayanan.
Dalam rangka mendukung penyelenggaraan rehabilitasi sosial anak berhadapan
hukum sesuai tugas pokok dan fungsi, ketersediaan SDM PSMP Antasena Magelang
secara kuantitatif cukup memadai. Jumlah dan komposisi yang multidisipliner
mendukung terlaksananya kegiatan sesuai kebutuhan tenaga pelayanan. Ketersediaan
SDM terlihat pada Tabel 1 dan Tabel 2 berikut:
Tabel 1
Komposisi pegawai PSMP Antasena Magelang Berdasarkan Golongan Tahun 2016
No Golongan Jumlah %
1 Golongan IV 3 6
2 Golongan III 41 74
3 Golongan II 11 20
4 Golongan I 0 0
T o t a l 55 100
LAKIN PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 6
Tabel 2 Komposisi pegawai PSMP Antasena Magelang
Berdasarkan Pendidikan Tahun 2016
No Pendidikan Jumlah %
1 Pascasarjana 7 13
2 Sarjana 19 33
3 Sarjana Muda 6 11
4 SMA 20 37
5 SMP 2 4
6 SD/MI 1 2
Jumlah 55 100
Berdasarkan Tabel 1 dan Tabel 2 di atas terlihat bahwa komposisi pegawai
berdasarkan golongan memperlihatkan struktur yang besar pada golongan III (74 %).
Sementara berdasarkan pendidikan, 57 % berpendidikan tinggi (sarjana muda sampai
pasca sarjana). Hal ini menggambarkan bahwa SDM PSMP Antasena Magelang memiliki
potensi untuk mendukung optimalisasi tugas pokok dan fungsi lembaga.
Disamping jumlah pegawai dengan latar belakang sebagaimana disebutkan, juga
terdapat profesi dan pejabat fungsional yang mendukung optimalisasi pelayanan dan
rehabilitasi sosial anak berhadapan hukum. Profesi dan pejabat fungsional dimaksud
tersaji pada Tabel 3.
Tabel 3 Profesi dan Pejabat Fungsional Tahun 2016
No Profesi/ Pejabat Funsional Jumlah Status
1 Pekerja Sosial 13 PNS
2 Pranata Humas 1 PNS
3 Pranata Komputer 1 PNS
4 Perencana 1 PNS
5 Arsiparis 1 PNS
LAKIN PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 7
No Profesi/ Pejabat Funsional Jumlah Status
6 Penyuluh Sosial 2 PNS
7 Psikolog
8 Dokter
9 Psikiater
10 Perawat
11 Terapis
12 Ahli gizi
Total 18
D. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Sistematika penyajian Laporan Kinerja Panti Sosial Marsudi Putra (PSMP)
Antasena Magelang adalah sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas tentang instansi serta uraian
singkat gambaran umum tugas pokok dan fungsi PSMP Antasena Magelang, struktur
organisasi, deskripsi wilayah hukum, dan sistematika penyajian.
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 2016, menjelaskan rencana strategis
PSMP Antasena Magelang mulai dari visi, misi, tujuan dan sasaran serta kebijakan dan
program PSMP Antasena Magelang; rencana kinerja menjelaskan rencana kinerja pada
tahun 2016 terutama kegiatan-kegiatan dalam mencapai sasaran sesuai dengan
program pada tahun tersebut dan indikator keberhasilan pencapaiannya; serta
Penetapan Kinerja Tahun 2016. Pada awal bab ini disajikan gambaran secara singkat
sasaran yang ingin dicapai pada tahun yang bersangkutan serta bagaimana kaitannya
dengan visi dan misi PSMP Antasena Magelang.
Bab III Akuntabilitas Kinerja, disajikan uraian hasil pengukuran pencapaian
sasaran dan pencapaian kinerja kegiatan, termasuk analisis tentang capaian indikator
kinerja efisiensi, serta evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja, yang memuat
penjelasan keberhasilan dan kegagalan serta kendala yang dihadapi berikut langkah
antisipasi yang diambil.
LAKIN PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 8
Bab IV Penutup, mengemukakan tinjauan secara umum tentang Kesimpulan dan
saran-saran.
Lampiran, memuat tentang Indikator Kinerja Utama, Rencana Kinerja Tahun
2016, Penetapan Kinerja Tahun 2016 dan Foto-foto pelaksanaan program rehabiltasi
sosial ABH di PSMP Antasena Magelang tahun 2016.
LAKIN PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 9
Diterapkannya manajemen berbasis
kinerja di PSMP Antasena Magelang
diharapkan dapat mencapai keluaran
(output) yang lebih baik dan kinerja
yang lebih tinggi
BAB II
ASPEK STRATEGIS
A. Latar Belakang
Reformasi birokrasi termasuk reformasi di PSMP Antasena Magelang secara
perlahan namun pasti telah dimulai, sedang dan terus berlangsung. Hal ini ditandai
dengan adanya penyempurnaan standar pelayanan, restrukturisasi program bimbingan,
penyempurnaan sistem dan prosedur pelayanan, penyederhanaan prosedur
pendaftaran, kemudahan perolehan informasi oleh masyarakat dan Penerapan Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001:2008. Kesemuanya mengarah pada sistem pelayanan prima
yang berorientasi pada kepuasan penerima pelayanan dan masyarakat pada umumnya.
Namun demikian juga disadari bahwa dalam aspek pelayanan sebagai ujung tombak
suksesnya pelayanan kepada masyarakat masih dijumpai beberapa kendala
yangmenghambat capaian kinerja.
Beberapa kendala terkait dengan pelayanan di PSMP Antasena Magelang antara
lain: 1) belum seluruh petugas pelayanan memahami dan sepenuhnya berorientasi pada
keluaran (output), sehingga beberapa aspek pelayanan kurang mencapai hasil yang
optimal; 2) sistem manajemen kepegawaian belum mampu mendorong peningkatan
profesionalitas, kompetensi, dan remunerasi yang adil sesuai dengan tanggung jawab
dan beban kerja; 3) sistem dan
prosedur kerja belum diterapkan
secara konsisten dan efektif; 4)
kurang diterapkannya nilai-nilai etika
dan budaya kerja, sehingga
mempengaruhi disiplin kerja, etos
kerja, dan produktivitas kerja. Dalam konteks ini, penerapan manajemen yang berbasis
kinerja merupakan solusi untuk meningkatkan kinerja PSMP Antasena Magelang dalam
melaksanakan pelayanan terhadap masyarakat.
LAKIN PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 10
Ciri utama penerapan manajemen berbasis kinerja yang berorientasi pada
keluaran/output (result-oriented goverment) adalah :
1. Adanya tujuan dan sasaran yang berorientasi pada keluaran (output) yang jelas, dan
terukur dengan indikator output dalam setiap dokumen perencanaan jangka panjang,
menengah maupun jangka pendek.
2. Adanya keterkaitan yang jelas antara tujuan dan sasaran yang akan dicapai dengan
program/kegiatan dan anggaran yang tersedia.
3. Adanya informasi kinerja yang jelas serta dapat diakses oleh masyarakat secara luas.
4. Adanya target-target kinerja yang direncanakan dari setiap penggunaan anggaran.
Target-target kinerja tersebut menjadi tolok ukur keberhasilan/kegagalan instansi
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Dalam rangka mendorong terwujudnya result oriented goverment tersebut,
maka perlu dibangun dan dikembangkan sistem evaluasi/penilaian kinerja.
Evaluasi/penilaian kinerja bertujuan untuk menegakkan prinsip-prinsip pengorganisasian
yang baik dalam rangka mencapai tujuan PSMP Antasena Magelang. Salah satu cara
untuk mengevaluasi dan menilai kinerja adalah dengan menerapkan sistem akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah yang diimplementasikan melalui penyusunan Laporan
Kinerja (LAKIN).
B. Peraturan Perundangan Terkait
Pemerintah telah menetapkan regulasi dan memberlakukan berbagai peraturan
perundang-undangan yang terkait sebagai legalisasi atas pelaksanaan tugas
pembangunan di bidang kesejahteraan sosial serta perencanaan, penganggaran dan
pelaporan pertanggungjawaban, yaitu:
1. Pelaksanaan pembangunan di bidang kesejahteraan sosial
Dalam menjalankan program pelayanan dan rehabilitasi sosial anak
berhadapan hukum, telah tersusun payung hukum yaitu Undang-undang No. 11
tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial, Undang-undang No. 35 Tahun 2014
tentang Perubahan Undang-Undang nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak dan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak serta
LAKIN PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 11
peraturan perundang-undangan lainnya. Dengan adanya peraturan perundang-
undangan memberikan jaminan bagi terselenggaranya pelayanan dan rehabilitasi
sosial secara terencana, terarah, dan berkelanjutan.
2. Sistem Perencanaan
Sistem Perencanaan mengacu pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
Tentang Sistem Perencanaan Nasional. Aturan lebih rinci yang menjabarkan
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 adalah Peraturan Pemerintah Nomor 40
Tahun 2006 Tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional.
Terkait dengan pembangunan kesejahteraan sosial, peraturan pemerintah tersebut
dijabarkan melalui Keputusan Menteri Sosial No. 07A/HUK/2007 tetang Pedoman
Umum Perencanaan Program Pembangunan Kesejahteraan Sosial.
3. Sistem Penganggaran
Sistem Penganggaran mengacu pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
Tentang Keuangan Negara. Aturan lebih rinci yang menjabarkan Undang-undang
tersebut adalah Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 Tentang Rencana
Kinerja Pemerintah; Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 Tentang
Penyusunan Rencana Kerja dan AnggaranKementerian Negara/Lembaga.
4. Sistem Akuntabilitas Kinerja
Selain Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah, peraturan perundang-undangan lain yang terkait dengan
sistem akuntabilitas kinerja adalah Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2004 Tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi; yang mewajibkan seluruh
seluruh Pejabat Pemerintah untuk membuat penetapan kinerja.
5. Sistem Perbendaharaan (Pelaporan)
Sistem Perbendaharaan (Pelaporan) mengacu pada Undang-Undang Nomor
1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara. Aturan lebih rinci yang
menjabarkan Undang-undang tersebut adalah Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.
6. Sistem Evaluasi
Sistem Evaluasi diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006
Tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan.
LAKIN PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 12
PSMP Antasena Magelang memegang peranan strategis dalam rangka pencapaian
program prioritas nasional tahun 2016 khususnya pencapaian program rehabilitasi
sosial bagi Anak yang Berhadapan dengan Hukum & Anak yang Membutuhkan
Perlindungan Khusus
C. Posisi Strategis Sistem Akuntabilitas Kinerja
Kebutuhan informasi tentang penyelenggaraan rehabilitasi sosial anak yang
berhadapan dengan hukum oleh instansi pemerintah yang bersifat non keuangan, baik
sebagai bahan untuk pertanggungjawaban kinerja maupun untuk penganggaran
menjadikan posisi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dalam posisi
strategis. Sistem AKIP yang menekankan unsur kinerja untuk mewujudkan good
governance perlu diimplementasikan dalam manajemen kinerja PSMP Antasena Magelang
secara lebih baik.
Pentingnya Sistem AKIP di PSMP Antasena Magelang dalam rangka meningkatkan
kinerja penyelenggaraan rehabilitasi
sosial anak berhadapan hukum
adalah untuk menselaraskan antara
perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, evaluasi dan
pelaporan. Sistem AKIP akan
membantu perencanaan khususnya
dalam merumuskan indikator kinerja yang akan memudahkan penetapan target serta
pengukuran keberhasilan pencapaian kinerja.
Pada sistem penganggaran, integrasi antara sistem penganggaran dengan sistem
akuntabilitas kinerja akan menghasilkan penyediaan anggaran yang berdasarkan tingkat
kinerja dengan menggunakan indikator kinerja yang disertai dengan target yang terukur.
Pada sistem pelaporan, integrasi antara sistem perbendaharaan dengan sistem
akuntabilitas kinerja akan memberikan informasi yang tidak hanya mengenai keuangan,
tetapi juga mengenai kinerja yang menggambarkan keberhasilan PSMP Antasena
Magelang dalam mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan. Demikian juga sistem
evaluasi yang berbasis kinerja akan memungkinkan terlaksananya pengendalian dalam
menjalankan misi untuk mencapai tujuan dan sasaran.
Sistem akuntabilitas kinerja memiliki
posisi strategis dalam manajemen kinerja,
sehingga diperlukan penyelarasan
dengan perencanaan, penganggaran,
pelaporan dan evaluasi
LAKIN PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 13
D. Peran Strategis PSMP Antasena Magelang
PSMP Antasena Magelang sebagai UPT Kementerian Sosial memegang peranan
strategis dalam rangka melaksanakan amanat konstitusi dan Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial terutama kesejahteraan sosial anak
berhadapan hukum. Peran strategis ini semakin terlihat dengan masih adanya
kesenjangan antara kapasitas lembaga pelayanan dengan populasi anak berhadapan
hukum. Saat ini di Indonesia lembaga rehabilitasi anak berhadapan hukum yang
diselenggarakan Kementerian Sosial hanya ada empat UPT, sementara populasi anak
berhadapan hukum di Indonesia diperkirakan sangat tinggi sebagai imbas perkembangan
pembangunan dan terjangan globalisme yang sulit terbendung.
Peran strategis PSMP Antasena Magelang sebagai kepanjangan tangan
Kementerian Sosial adalah:
1. Melaksanakan program prioritas nasional Kementerian Sosial, Ditjen Rehabilitasi
Sosial yang terkait dengan peningkatan kesejahteraan sosial anak berhadapan
hukum;
2. Menyelenggarakan rehabilitasi sosial bagi anak berhadapan hukum dalam rangka
mengembalikan keberfungsian sosialnya.
3. Menyediakan informasi yang dibutuhkan masyarakat terkait pelaksanaan rehabilitasi
sosial anak berhadapan hukum.
4. Melaksanakan rujukan nasional dan sebagai lembaga percontohan bagi
penyelenggaraan rehabilitasi sosial anak berhadapan hukum.
E. Rencana Strategis 2015 – 2019
Rencana Strategis 2015–2019 PSMP Antasena Magelang disusun dalam rangka
pelaksanaan tugas dan fungsi PSMP Antasena Magelang sesuai Kepmensos RI No.
106/HUK/2009 serta dalam kerangka Renstra Kementerian Sosial, Renstra Ditjen
Rehabilitasi Sosial dan Renstra Direktorat Anak 2015-2019. Dengan adanya Renstra ini,
pelaksanaan tugas PSMP Antasena Magelang diharapkan lebih terarah, sistemik dan
sistematik, sehingga tujuan dan hasil yang diharapkan dapat tercapai secara optimal.
LAKIN PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 14
Sebagai lembaga pelayanan sosial yang akan mengimplementasikan manajemen
berbasis kinerja (Performance Based Management), PSMP Antasena Magelang bertekad
untuk mewujudkan pelayanan prima (excellence service), pelayanan yang memuaskan,
terbaik, mengungguli pelayanan yang diberikan pihak lain atau lebih baik daripada
pelayanan waktu yang lalu.
Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir
periode perencanaan, dirumuskan untuk memberi arah kemana dan bagaimana PSMP
Antasena Magelang harus dibawa agar tetap eksis dan dapat berkarya secara konsisten,
antisipatif, inovatif dan produktif untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan hak-hak
anak dan rehabilitasi sosial bagi ABH. Visi yang ditetapkan adalah:
“Terwujudnya PSMP Antasena Magelang sebagai alternatif terakhir
terbaik dalam pemenuhan kebutuhan hak-hak anak selama rehabilitasi sosial
bagi anak berhadapan dengan hukum setelah keluarga dan masyarakat”
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang perlu diemban oleh
PSMP Antasena Magelang untuk mencapai visi yang ditetapkan sejalan dengan tujuan
organisasi. Misi PSMP Antasena Magelang adalah :
a. Meningkatkan pemenuhan hak-hak dasar ABH.
b. Meningkatkan kualitas pendampingan ABH dalam keluarga, masyarakat dan
pendampingan alternatif bagi ABH.
c. Meningkatkan kepedulian orang tua, keluarga dan masyarakat dalam perlindungan
dan pemenuhan hak-hak ABH.
d. Meningkatkan jaringan kerja baik dengan lembaga pemerintah maupun non
pemerintah, serta penguatan SDM pendamping di masyarakat.
Selanjutnya dalam rangka melaksanakan misi dirumuskan tujuan (goals)
organisasi ke dalam bentuk yang lebih terarah dan operasional. Tujuan adalah rumusan
yang menjelaskan arah pelaksanaan visi, ditetapkan sesuai dengan tugas, fungsi dan
peranan organisasi PSMP Antasena Magelang, sebagai berikut:
a. Terwujudnya rehabilitasi sosial ABH yang bersifat prefentif, kuratif, rehabilitatif dan
promotif dalam bentuk bimbingan fisik, mental, sosial dan pelatihan keterampilan,
resosialisasi serta bimbingan lanjut bagi ABH.
b. Terwujudnya eks ABH yang mandiri dan berperan aktif di masyarakat.
LAKIN PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 15
c. Terwujudnya pendampingan dan rehabilitasi sosial bagi ABH berbasiskan keluarga
dan masyarakat yang berkualitas.
d. Terwujudnya jejaring kerja yang solid dalam penanganan ABH.
Tujuan tersebut dijabarkan ke dalam sasaran yang lebih spesifik dan terukur,
yang menggambarkan sesuatu yang akan dihasilkan dalam kurun waktu lima tahun dan
dialokasikan dalam lima periode tahunan melalui serangkaian kegiatan yang dijabarkan
dalam Rencana Kinerja (Performance Plan). Penetapan sasaran strategis digunakan
untuk menentukan fokus kegiatan dan alokasi sumber daya dalam operasional organisasi
tiap-tiap tahun. Sasaran strategis sesuai Renstra PSMP Antasena Magelang tahun 2015-
2019 adalah:
1. Meningkatnya Penyelenggaraan Rehabilitasi Sosial bagi Anak Berhadapan dengan
Hukum di PSMP Antasena Magelang.
F. Penetapan Kinerja 2016
Rencana kinerja (Performance Plan) tahun 2016 merupakan penjabaran lebih
lanjut dari Renstra PSMP Antasena Magelang dalam kurun satu tahun. Rencana kinerja
ini memuat seluruh target kinerja yang hendak dicapai pada tahun 2016.
Berdasarkan rencana kinerja tahun 2016, disusun Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian/Lembaga (RKA-KL). Setelah mendapatkan persetujuan anggaran,
selanjutnya disusun Penetapan Kinerja Tahun 2016. Penetapan kinerja tersebut
merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja PSMP Antasena Magelang pada
akhir tahun dan dilaporkan dalam LAKIN tahun 2016 ini.
Gambaran penetapan kinerja PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 diilustrasikan
dalam Tabel berikut :
LAKIN PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 16
Tabel 4 Penetapan Kinerja PSMP Antasena Magelang
Tahun 2016
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
Meningkatnya Penyelenggaraan Rehabilitasi Sosial bagi Anak Berhadapan dengan Hukum di PSMP Antasena Magelang
1. Jumlah Anak Berhadapan dengan Hukum yang mendapat layanan Rehabilitasi Sosial ABH dalam Panti.
70 PM
2. Jumlah Anak Berhadapan dengan Hukum yang mendapatkan layanan Rehabilitasi Sosial ABH Luar Panti.
170 PM
LAKIN PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 17
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Tahun 2016
Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan
suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi
organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi.
Pengukuran Capaian Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk
menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program kebijakan,
untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan
misi organisasi. Pengukuran capaian kinerja merupakan suatu metode untuk menilai
kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan. Pengukuran capaian kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk
memberikan reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat
manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi.
Pengukuran capaian kinerja PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 dilakukan
dengan membandingkan antara target yang telah disusun dalam renstra 2015 – 2019
dengan hasil realisasi diakhir tahun 2016.
Kinerja yang ditetapkan oleh PSMP Antasena Magelang memuat satu sasaran
strategis dan dua indikator kinerja. Tolok ukur kinerja menggunakan indikator output.
Berdasarkan hasil dan laporan yang telah dikumpulkan dapat disimpulkan bahwa
PSMP Antasena Magelang berhasil mencapai target indikator. Indikator output, capaian
kinerja pelaksanaan kegiatan tahun 2016 seluruhnya tercapai 100%, bahkan satu
kegiatan lebih dari 100 %. Secara lebih lengkap, capaian kinerja PSMP Antasena
Magelang tahun 2016 berdasarkan indikator output tersaji pada Tabel 5.
LAKIN PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 18
Tabel 5
Capaian Kinerja PSMP Antasena Tahun 2016
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Capaian (%)
Meningkatnya Penyelenggaraan
Rehabilitasi Sosial bagi Anak Berhadapan
dengan Hukum di PSMP Antasena
Magelang
1. Jumlah Anak Berhadapan dengan Hukum yang mendapat layanan
Rehabilitasi Sosial ABH dalam Panti.
70 PM 135 PM 193
2. Jumlah Anak Berhadapan dengan Hukum yang mendapatkan
layanan Rehabilitasi Sosial ABH Luar Panti.
170 PM 170 100
Perbandingan capaian kinerja antara tahun 2016 dengan tahun sebelumnya dan
tahun sesudahnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 6
Perbandingan Taget dan Capaian Kinerja PSMP Antasena Tahun 2016 Dengan Tahun
Sebelum dan Sesudahnya
Sasaran
Strategis
Indikator
Kinerja
2015 2016 2017
Target Capaian Target Capaian Target Capaian
Meningkatnya
Penyelenggaraan Rehabilitasi Sosial
bagi Anak Berhadapan
dengan Hukum di PSMP Antasena
Magelang
1. Jumlah Anak Berhadapan
dengan Hukum yang mendapat
layanan
Rehabilitasi Sosial ABH
dalam Panti.
70 PM 171 PM 70 PM 135 PM 70 PM
2. Jumlah Anak
Berhadapan dengan Hukum
yang
mendapatkan layanan
Rehabilitasi Sosial ABH Luar
Panti.
80 PM 80 PM 170 PM 170 PM 170 PM
Sementara jika perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2016
disandingkan dengan target renstra 2015 – 2019 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
LAKIN PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 19
Tabel 7
Realisasi Kinerja Sampai Dengan Tahun 2016 Disandingkan Dengan
Target Renstra 2015 – 2019
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
2015 2016 Renstra 2015-2019
Target Capaian Target Capaian Target Capaian %
Meningkatnya
Penyelenggara
an Rehabilitasi Sosial bagi
Anak Berhadapan
dengan Hukum di
PSMP
Antasena Magelang
1. Jumlah Anak
Berhadapan dengan Hukum
yang mendapat layanan
Rehabilitasi
Sosial ABH dalam Panti.
70 PM 171
PM 70 PM 135 PM
410
PM
140
PM 34
2. Jumlah Anak Berhadapan
dengan Hukum yang
mendapatkan layanan
Rehabilitasi
Sosial ABH Luar Panti.
150
PM
150
PM
170
PM 170 PM
850
PM
320
PM 38
B. Analisis Capaian Kinerja Tahun 2016
Analisis pencapaian kinerja pada dasarnya diarahkan untuk mengukur tingkat
keberhasilan visi yang telah ditetapkan dan dijabarkan dalam misi. Selanjutnya untuk
mewujudkan visi tersebut ditetapkan tujuan, sasaran, kebijakan, program, dan
kegiatannya. Oleh karena itu maka analisis pencapaian kinerja selanjutnya secara rinci
dilaksanakan berdasarkan tingkat keberhasilan kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan evaluasi kinerja yang diolah diperoleh kesimpulan sementara bahwa
pada Tahun 2016 semua program dan kegiatan telah memberikan kontribusi kepada visi
dan misi PSMP Antasena Magelang. Namun mengingat anggaran yang terbatas dan
kurangnya sumberdaya manusia, maka kinerja PSMP Antasena Magelang Tahun 2016
masih belum optimal.
Usaha-usaha terus dilakukan untuk meningkatkan pencapaian visi dan misi
menyusun perencanaan yang lebih matang dan terpadu mengalokasikan dana kepada
LAKIN PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 20
kegiatan yang sangat prioritas dengan pengalokasian dana merujuk kepada rencana
hasil yang akan didapat. Selanjutnya melalui peningkatan koordinasi dengan pihak-
pihak terkait dalam rangka peningkatan profesionalisme kerja terus menerus dilakukan.
Dengan adanya peningkatan kualitas SDM, sarana prasarana, dan dukungan dari semua
pihak diharapkan kinerja PSMP Antasena Magelang dapat meningkat.
Berdasarkan capaian kinerja sebagaimana dikemukakan sub bab sebelumnya
terlihat bahwa semua target kinerja kegiatan PSMP Antasena Magelang Tahun 2016
tercapai, bahkan ada yang tercapai lebih dari 100%. Secara lebih detil, gambaran
tentang penilaian kinerja setiap indikator sasaran dijelaskan sebagai berikut:
Sasaran:
Meningkatnya Penyelenggaraan Rehabilitasi Sosial bagi Anak
Berhadapan dengan Hukum di PSMP Antasena Magelang
Sasaran ini merupakan kegiatan utama dan menjadi program prioritas nasional
yang dilaksanakan oleh PSMP Antasena Magelang sebagai lembaga rehabilitasi sosial
anak yang mengalami penyimpangan perilaku atau anak berhadapan hukum.
Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan dan rehabilitasi sosial dapat dicapai
jika pelaksanaannya sesuai dengan norma, prosedur dan tahapan pelayanan pekerjaan
sosial serta menegaskan bahwa rehabilitasi sosial yang dilaksanakan tidak sekedar
memenuhi kewajiban sebagai UPT Kementerian Sosial, melainkan terkandung makna
untuk memberikan pelayanan berkualitas dan memenuhi harapan penerima pelayanan.
Seiring dengan perkembangan permasalahan sosial anak berhadapan dengan
hukum muncul paradigma baru rehabilitasi sosial abh. Menurut Unicef (2009),
paradigma baru yang selayaknya diimplementasikan berdasarkan prinsip dan perspektif
perlindungan anak sesuai dengan KHA, merupakan upaya perlindungan yang
merupakan kontinuitas dari tingkat primer, sekunder sampai dengan tertier.
Tingkat primer ini berupa edukasi, informasi dan peningkatan kesadaran pihak-
pihak yang terkait tentang perlindungan anak, sedangkan upaya sekunder berupa
penguatan/dukungan tanggung jawab keluarga. Adapun yang tertier adalah pemberian
perlindungan, berupa dukungan intensif terhadap keluarga dan pengasuhan anak di
luar keluarganya.
LAKIN PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 21
Berbeda dengan paradigma lama, anak yang mengalami masalah sosial solusinya
dimasukkan ke Panti sebagai alternatif pengasuhan anak di luar keluarganya, pada
paradigma baru diadakan dahulu upaya intensif dukungan terhadap keluarga sebelum
anak diasuh di luar keluarga.
Jika keluarganya mengalami masalah sehingga dapat menghambat tumbuh
kembang anak, harus diadakan upaya penguatan dan bantuan terhadap keluarga,
sehingga anak dapat terpenuhi hak dan kebutuhan tumbuh kembangnya. Namun, jika
telah diberikan dukungan intensif, tetapi melalui pengkajian yang mendalam, anak
tetap membutuhkan pengasuhan di luar keluarganya, maka akan diutamakan
pengasuhan yang berbasis keluarga, bukan panti, seperti: keluarga kerabat (kinship
care), orang tua asuh pengganti (foster parent), perwalian (guardianship) dan
pengangkatan anak (adoption). Tempat yang terbaik agar anak tumbuh kembang
secara maksimal adalah dalam keluarga. Dalam penentuan alternatif ini, anak terlibat
dalam pengambilan keputusan dan sesuai dengan prinsip kepentingan terbaik anak.
Pada dasarnya, Panti adalah alternatif terakhir, jika pengasuhan berbasis keluarga
benar-benar tidak dapat dilakukan.
Sejalan dengan paradigma baru rehabilitasi sosial abh, PSMP Antasena Magelang
dalam renstra 2015 – 2019 menetapkan indikator kinerja sebagai berikut :
1. Jumlah Anak Berhadapan dengan Hukum yang mendapat layanan Rehabilitasi Sosial
ABH dalam Panti.
2. Jumlah Anak Berhadapan dengan Hukum yang mendapat layanan Rehabilitasi Sosial
ABH luar Panti.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009, rehabilitasi sosial diberikan
dalam bentuk a) motivasi dan diagnosis psikososial; b) perawatan dan pengasuhan; c)
pelatihan keterampilan dan kewirausahaan; d) bimbingan fisik, mental, sosial; d)
konseling psikososial; e) pelayanan aksesibilitas; f) bantuan dan asistensi sosial; g)
bimbingan resosialisasi; h) bimbingan lanjut dan atau rujukan. Rehabilitasi sosial
dilaksanakan secara bertahap mulai dari penerimaan sampai terminasi.
Masing – masing indikator kinerja mempunyai kegiatan yang bertujuan untuk
mencapai target kinerja. Pencapaian target masing – masing indikator kinerja beserta
kegiatannya pada tahun 2016 dapat dilihat pada uraian berikut ini:
LAKIN PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 22
1. Pemenuhan kebutuhan dasar PM selama mengikuti rehabilitasi sosial ABH di PSMP
Antasena Magelang.
Semua PM yang telah diregistrasi dan ditetapkan menjadi PM di PSMP Antasena
Magelang termasuk PM titipan akan mendapatkan pemenuhan kebutuhan dasar,
terutama kebutuhan sehari-hari seperti sabun mandi, sikat gigi, pasta gigi, sampo,
sabun cuci pakaian, handuk, makan tiga kali sehari, makanan dan minuman
tambahan serta snack. Pencapaian target kegiatan ini adalah 193%.
2. Bimbingan fisik, mental, sosial dan keagamaan.
Bimbingan fisik, mental, sosial dan keagamaan adalah kegiatan yang
dilakukan setiap hari. Bimbingan fisik wajib setiap harinya dilaksanakan pada pagi
hari setelah apel pagi didampingi oleh petugas piket pada malam itu, senam aerobik
setiap jumat pagi didampingi instruktur aerobik selain itu bimbingan fisik sore
dilaksanakan sebanyak 2 kali seminggu. Khusus untuk kegiatan bimbingan fisik pagi
pada hari sabtu dan minggu didampingi oleh instruktur luar latar belakang TNI, hal
ini bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kedisiplinan PM dalam
mengikuti setiap kegiatan di PSMP Antasena Magelang. Kegiatan bimbingan fisik
meliputi senam pagi, senam aerobik, baris berbaris, halang rintang, jalan sehat dan
olah raga permainan/ rekreatif.
Bimbingan mental dilaksanakan berdasarkan jadwal yang telah ditentukan.
Metode bimbingan yang dilaksanakan bervariatif, diataranya metode klasikal yaitu
ceramah didalam kelas yang didampingi oleh Psikolog, konsultasi yang dapat
dilakukan dimana saja bersama dengan pekerja sosial dan bimbingan mental yang
bersifat rekreatif seperti Marching Band, musik (band), dan musik tradisional
(gamelan) semua kegiatan tersebut didampingi oleh intruktur luar yang berkompeten
dibidangnya.
Bimbingan sosial lebih banyak dilaksanakan diuar kelas dan di diluar
lingkungan panti. Bimbingan sosial yang dilaksanakan di diluar kelas diantaranya
dinamika kelompok dan morning meeting yang dilaksanakan setiap hari rabu dan
kamis. Bimbingan sosial yang dilakukan diluar lingkungan PSMP Antasena Magelang
pada tahun 2016 ini diantaranya adalah:
LAKIN PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 23
a. Kegiatan Orientasi Lingkungan dan Penyadaran Diri bagi Penerima Manfaat PSMP
Antasena Magelang Tahap I yang dilaksanakan di Agrowisata Salib Putih Salatiga
selama satu hari pada hari Selasa tanggal 8 Maret 2016 yang diikuti oleh 32 PM.
Isi kegiatan lebih banyak pada permainan-permainan yang dilanjutkan dengan
diskusi dan ceramah. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menghilangkan
kebiasaan negatif PM yang dibawa dari daerah asal, belajar untuk dapat
menerima pendapat orang lain dan menumbuhkan kemampuan saling bekerja
sama, disiplin dan tanggung jawab dan mandiri serta membangun relasi dan
komunikasi yang baik antar sesama PM, kepada pembimbing dan trainer serta
mampu melaksanakan ketentuan dan tata tertib yang berlaku di panti. Kegiatan
ini dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan PM dalam mengenal dirinya
sendiri maupun sesama teman, melatih ketahanan mental dan pengendalian diri,
menumbuhkan empati, melahirkan semangat kompetisi yang sehat,
meningkatkan jiwa kepemimpinan, membangun sikap pantang menyerah dan
menumbuhkan rasa percaya diri, sehingga akan tercipta semangat kerja sama
dan kemampuan bersosialisasi yang positif serta memperoleh kemampuan,
keterampilan dan kemandirian dengan baik pada PM.
b. Kegiatan Penguatan Motivasi dan Persiapan Reintegrasi sosial PM dalam Keluarga
Melalui Inagurasi. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis – Jumat tanggal 22
– 23 Desember 2016 di Kampung Ulu Adventure Jl. Raya Borobudur KM. 02,
Magelang, Diikuti oleh 51 PM. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan
penguatan dan motivasi terhadap nilai dan norma serta sikap positif yang telah
diberikan kepada PM, dengan harapan perilaku mereka dapat diterima oleh
keluarga dan masyarakat sehingga akan tercipta keharmonisan dan keserasian
diantara anggota masyarakat.
Bimbingan keagamaan dilakukan secara rutin. Untuk kegiatan bimbingan
keagamaan harian dilaksanakan siang hari pada pukul 14.00 sd 13.00 dan dibimbing
oleh petugas pendamping keagamaan. Kegiatan keagamaan yang dilaksanakan dua
kali seminggu dilakukan pada malam hari pukul 19.30 sd 21.00 dibimbing oleh
pendamping keagamaan dari luar.
Selain itu pada tahun 2016 ada kegiatan bimbingan keagamaan yang
dilaksanakan di luar lingkungan panti yaitu Kegiatan Bimbingan Orientasi Lingkungan
LAKIN PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 24
dan Penyadaran Diri Tahap II bagi PM Yang dilaksanakan di Yayasan Al-Islamy
Pondok Pesantren Rehabilitasi Mental Korban Penyalahgunaan NAPZA yang berlokasi
di Dukuh Padaan Kulon, Desa Banjarharjo Kec. Kalibawang Kab. Kulon Progo
Yogyakarta. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 10 Agustus dan diikuti
oleh 48 PM. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengatasi berbagai permasalahan
penyimpangan perilaku yang menghambat proses rehabilitasi sosial PM, sebagai
sarana untuk pemahaman spiritual dengan memperdalam faidah dan talqin dzikir,
membiasakan PM untuk bersikap/ berakhlak mulia, membangun potensi diri secara
positif, menumbuhkan rasa percaya diri serta membiasakan untuk introspeksi diri
tentang apa yang sudah dan akan dilakukan dalam meraih kehidupan yang lebih
baik.
3. Bimbingan Vokasional
Bimbingan vokasional diberikan kepada PM yang masa layanannya lebih dari
tiga bulan agar hasil yang didapat lebih optimal. Bimbingan vokasional dibagi
menjadi dua yaitu bimbingan vokasional wajib dan pilihan. Bimbingan vokasional
wajib terdiri dari tiga jenis keterampilan, yaitu keterampilan bengkel motor,
keterampilan las dan keterampilan elektro. Untuk menentukan jenis keterampilan
wajib yang akan diikuti setiap PM harus melalui tahapan asesmen vokasional, ini
dilakukan agar keterampilan wajib yg diikuti sesuai dengan kemampuan fisik dan
kecerdasan PM. Keterampilan pilihan terdiri dari Home Industry, dekorasi, potong
rambut dan komputer. PM bebas untuk memilih keterampilan yang sesuai dengan
minat dan bakatnya.
Selain bimbingan vokasional yang disebutkan diatas PSMP Antasena Magelang
memiliki bimbingan Ekonomi Produktif atau Ekotif, yaitu jenis keterampilan yang
sudah berorientasi ekonomi dalam arti hasil dari praktek PM sudah bisa dijual. Jenis
keterampilan yang termasuk dalam ekotif adalah Bengkel cuci mobil dan motor,
handycraft dan las. Tahun 2016 jumlah PM yang mendapat bimbingan keterampilan
vokasional sebanyak 105 PM.
4. Praktek Belajar Kerja (PBK)
Praktek Belajar Kerja atau PBK adalah program magang bagi PM yang telah
memenuhi syarat untuk mengikuti PBK. Tahun 2016 sebanyak 7 PM diikutsertakan
LAKIN PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 25
dalam kegiatan PBK. Perincian PM yang mengikuti kegiatan PBK dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
Tabel 8
Rincian Sebaran PM Peserta PBK Tahun 2016
NO Jenis
Keterampilan Jumlah
PM Lokasi
1. Bengkel Motor 3 GT Motor
Kurnia Motor
2. Las 3 BEP
Artha Jaya
3. Elektro 1 Aquarius Elektrindo
5. Outbound
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyiapkan PM sebelum memasuki program
bimbingan reintegrasi layanan rehabilitasi sosial di panti untuk kembali ke tengah –
tengah keluarga dan masyarakat serta memberikan pengenalan kepada PM tentang
program pelayanan dan rehabilitasi sosial didalam panti serta untuk membina
kesiapan, kelincahan gerak, kecekatan, kekompakan, kebersamaan dan kesamaptaan
PM dalam mengikuti kegiatan rehabilitasi sosial di PSMP Antasena Magelang.
Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 29-30 November 2016 di Perkebunan Agrowisata
Teh Tanjungsari, Kec. Sapuran Kab. Wonosobo. PM yang mengikuti kegiatan ini
sebanyak 50 PM. Bentuk kegiatan ini adalah observasi proses pengolahan teh,
permainan kelompok, permainan individu, pentas seni, doa dan dzikir bersama
dilanjutkan salat tobat dan salat tahajud, orientasi lingkungan perkebunan teh dan
diskusi kelompok.
6. Bimbingan Sosial Luar Panti
Maksud dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk menambah pengetahuan,
pengalaman, penanaman nilai dalam berperilaku yang sesuai dengan tatanan
kehidupan sosial di tempat umum, menumbuhkan rasa percaya diri, disiplin,
kerjasama serta memberika penyegaran atau sebagai sarana refreshing untuk
LAKIN PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 26
mengatasi kejenuhan pada PM PSMP Antasena Magelang sebagai salah satu bentuk
pemenuhan kebutuhan hak rekreasi anak.
Tujuan dari kegiatan ini adalah diharapkan PM dapat melakukan perubahan
positif terhadap hal yang berkaitan dengan permasalahan kemampuan sosial, PM
terdorong dan menyadari apa yang dapat dilakukan, ditetapkan dan dijadikan
pertimbangan untuk berbuat lebih baik dalam hidup bermasyarakat.
Kegiatan bimbingan sosial luar panti Tahun 2016 dilaksanakan tanggal 29 September
di dua lokasi, yaitu Taman Wisata Gembira Loka, JL. Kebun Raya No. 2 Yogyakarta
dan Sentra Industri Kerajinan Gerabah, UPT Kasongan – Koperasi Setya Bawana,
Desa Bangunjiwo Kecamatan Kasihan Kab. Bantul, Yogyakarta. Peserta kegiatan
Bimbingan Sosial Luar Panti Tahun 2016 diikuti oleh 42 PM.
7. Family Development Session (FDS)
Kegiatan FDS dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun. FDS Tahap I
dilaksanakan tanggal 28 April 2016 bertempat di Aula PSMP Antasena Magelang dan
diikuti oleh 39 orang tua PM. FDS Tahap II dilaksanakan tanggal 25 November 2016
bertempat di Aula PSMP Antasena Magelang dan dihadiri 47 orang tua PM.
Maksud dilaksanakannya kegiatan FDS Tahap I adalah untuk menyampaikan
informasi kepada orang tua/ wali PM tentang pelayanan rehabilitasi sosial yang
dilaksanakan di PSMP Antasena Magelang serta memberikan bimbingan sosial dalam
rangka menggugah minat orang tua/ wali PM untuk meningkatkan peran serta dalam
proses rehabilitasi sosial di PSMP Antasena Magelang.
FDS Tahap II bertujuan untuk memberikan informasi kepada orang tua/ wali
PM tentang program pelayanan rehabilitasi sosial dan kebutuhan PM dalam mengikuti
pembinaan di PSMP Antasena Magelang, membangkitkan minat dan penguatan
motivasi orang tua/ wali untuk memberikan dukungan dalam proses rehabilitasi sosial
di PSMP Antasena Magelang, memberikan bekal pengetahunan keterampilan teknis
pelayanan sosial psikologis terhadap anak dalam keluarga dan masyarakat serta
memberikan pengetahuan tentang peranan orang tua.
Sedangkan FDS Tahap II dimaksudkan untuk mengoptimalkan hasil pelayanan
dan rehabilitasi sosial PM serta mempersiapkan kembalinya PM dalam lingkungan dan
masyarakat agar PM dapat kembali berfungsi sosial secara wajar dengan adanya
dukungan atau partisipasi orang tua/ wali PM.
LAKIN PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 27
Tujuan dilaksanakannya kegiatan FDS Tahap II adalah untuk memberikan
pembekalan dan pengetahuan kepada orang tua /wali PM mengenai peningkatan
peran orang tua dan masyarakat dalam rangka resosialiasi PM dengan keluarga dan
masyarakat serta diharapkan dapat meningkatkan komunikasi, keakraban dan
keharmonisan antara orang tua/ wali dengan PM serta dengan pembimbing.
8. Bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP)
Maksud dari pemberian bantuan UEP adalah untuk menambah permodalan
pada eks PM Antasena Magelang agar eks PM dapat meluaskan usaha yang sedang
dirintis.
Tujuan dari kegiatan ini adalah agar eks PM dapat mandiri secara ekonomi,
menerapkan ilmu kewirausahaan yang telah diterima selama mendapatkan
rehabilitasi sosial di PSMP Antasena Magelang dan membuka lapangan pekerjaan
bagi teman sebaya lingkungan sekitar tempat tinggal eks PM.
Sasaran kegiatan ini adalah eks PM maksimal lulusan 3 tahun sebelumnya
yang telah memiliki embrio usaha baik perseorangan maupun kelompok.
Kegiatan UEP PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 9
Pemberian Bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) PSMP Antasena Magelang
Tahun 2016
NO Nama Alamat Jenis
Usaha Jenis Bantuan
Ketera
ngan
1. Tukijan Dsn. Gemplo Rt. 02 Rw. 05 Ds. Pohkumbang Kec.
Karanganyar Kab. Kebumen
Sewa Tenda dan
Dekorasi
1. Kursi minimalis
untuk mempelai. 2. Kain geber untuk
plafon tenda.
3. Rumput sintetis
Individu
2. Tri Solihan Ds. Bojong Kec. Tretep Kab. Temanggung
Bengkel Sepeda
Motor
1. Impact 2. Tracker Magnet
3. Kunci T
4. Kunci L Bintang 5. Cuner
6. Gerinda Duduk 7. Kunci Kelep
8. Tang Klip 9. Bor Besi
Individu
LAKIN PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 28
NO Nama Alamat Jenis Usaha
Jenis Bantuan Ketera ngan
3. Bangkit Prasetyo
Putro
Ds. Guwokajen Kec. Sawit
Kab. Boyolali
Pembuatan
makanan kecil/
kudapan
keripik usus
1. Freezer Box 2. Tabung Gas 3 kg
3. Karpet Plastik 4. Kipas Angin
Dinding Besar
5. Meja Kayu/ Meja sekolah
Kelompok
4. Aditya Afandi
Ds. Dlimoyo Kec. Ngadirejo Kab. Temanggung
Bengkel
Sepeda Motor
1. Pompa Cat
2. Kunci Inggris
3. Kompresor 4. Spray Gun
5. Pipa Selang 6. Pompa Angin
7. Tracker Honda, Yamaha, Suzuki
8. Kunci Pas
9. Kunci Bintang 10. Tang Betet
11. Etalase 12. Kunci Klep
Individu
5. Julian Surya
Sultanto
Ds. Trikarso Kec. Sruweng Kab. Kebumen
Konveksi Kaos Kaki
1. Mesin Neci/ Wolsum
Individu
Rekapitulasi target dan pencapaian kinerja indikator kinerja 1 dapat dilihat pada
tabel 10 dibawah ini:
Tabel 10 Capaian Indikator Kinerja 1
Indikator Kinerja Kegiatan Target Capaian (%)
1. Jumlah Anak Berhadapan dengan
Hukum yang
mendapat layanan Rehabilitasi Sosial
ABH dalam Panti.
70 PM 135 PM 193
Pemenuhan kebutuhan dasar PM
selama mengikuti rehabilitasi sosial ABH di PSMP Antasena Magelang
70 PM 135 PM 193
Bimbingan fisik, mental, sosial dan
keagamaan 70 PM 135 PM 193
LAKIN PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 29
Indikator Kinerja Kegiatan Target Capaian (%)
Bimbingan vokasional 50 PM 105 PM 210
Praktek Belajar Kerja (PBK) 8 PM 7 PM 88
Outbound 40 PM 50 PM 125
Bimbingan Sosial Luar Panti 50 PM 42 PM 82
Family Development Session (FDS) 50 Ortu
PM
86 Ortu
PM 172
Bantuan Usaha Ekonomi Produktif
(UEP) 6 Paket 5 Paket 83
Berdasarkan paparan dan tabel 10 dapat dilihat bahwa beberapa kegiatan
melampaui target bahkan sampai 200% lebih.
Kegiatan pemenuhan kebutuhan dasar dan bimbingan fisik, mental, sosial dan
keagamaan pencapaiannya mencapai 193% hal ini dikarenakan semua PM yang telah
diregistrasi dan ditetapkan menjadi PM di PSMP Antasena Magelang pasti mendapatkan
fasilitas tersebut, tidak ada persyaratan lain yang harus dipenuhi.
Bimbingan vokasional pencapaian target kinerjanya mencapai 210%, hal ini wajar
karena PM yang teregistrasipun sudah jauh melewati target, sehingga walaupun ada
persyaratan yang harus dipenuhi oleh PM tetapi pencapaiannya tetap melampaui target.
Syarat agar PM dapat mengikuti bimbingan vokasional adalah masa layanan min 4 bulan
dan bisa membaca, menulis dan berhitung.
Hal yang sama juga terjadi pada kegiatan outbound dan (FDS) dimana
pencapaian target kinerja kegiatan ini melampaui target dikarenakan tidak ada
persyaratan yang harus dipenuhi oleh PM untuk dapat mengikuti kegiatan ini, begitu
juga orang tua/ wali PM yang diundang pada kegiatan FDS.
Kegiatan PBK dalam pencapaian target belum mencapai 100% dimana
pencapaiannya adalah 88%, hal ini dikarenakan adanya persyaratan yang ketat bagi PM
untuk dapat mengikuti kegiatan PBK, yaitu standar nilai mental, sosial dan psikologis
serta standar nilai keterampilan. Upaya yang telah dilakukan agar PM peserta PBK
dapat memenuhi bahkan melampaui target adalah dengan mengintensifkan bimbingan
dan pendampingan mental, sosial dan psikologis oleh Pekerja Sosial serta
mengintensifkan bimbingan vokasional oleh instruktur kepada PM yang memiliki potensi
LAKIN PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 30
untuk mengikuti PBK namun masih memiliki sedikit kekurangan untuk dapat memenuhi
persyaratan PBK.
Bimbingan Sosial Luar Panti menjadi salah satu kegiatan yang pencapaian target
kinerjanya belum mencapai 100%, yaitu 82%. Pencapaian ini lebih dikarenakan kondisi
jumlah PM saat kegiatan dilaksanakan sebanyak 42 PM atau 82% dari target yaitu 50
PM, karena untuk dapat mengikuti kegiatan ini PM tidak harus memenuhi persyaratan
tertentu tetapi lebih dikarenakan sistem penerimaan dan pelepasan PM yang
menggunakan sistem on-off, dimana PM dapat masuk dan selesai mengikuti rehabilitasi
sosial ABH tanpa ditentukan waktu penerimaan dan waktu pelepasannya, maka turn
over atau perubahan jumlah PM di PSMP Antasena cukup tinggi.
Kegiatan lain yang pencapaian target kinerjanya belum 100% adalah Bantuan
Usaha Ekonomi Produktif (UEP) yang baru mencapai 83% atau sebanyak 5 paket dari
target yang ditetapkan sebanyak 6 paket. Tahun 2016 ini eks PM yang mengajukan
proposal bantuan UEP sebanyak 6 orang atau 6 proposal. Setelah dilakukan penjajagan
dan verifikasi, yang disetujui untuk mendapatkan bantuan UEP sebanyak 5 eks PM
sedangkan 1 proposal dianggap belum memenuhi persyaratan untuk mendapatkan
bantuan UEP karena berdasarkan hasil penjajagan dan verifikasi, pelaksana kegiatan
usaha tersebut adalah orang tua eks PM, bukan eks PM.
Penghitungan pencapaian target indikator kinerja berikutnya adalah Indikator
Kinerja 2 yaitu Jumlah Anak Berhadapan dengan hukum yang mendapat layanan
Rehabilitasi Sosial ABH Luar Panti. Target indikator kinerja 2 di breakdown kepada
beberapa kegiatan pendukung, yaitu:
1. Pendampingan dan perlindungan ABH Luar lembaga/ Panti
Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah sebagai upaya preventif,
promotif dan rehabilitatif ABH melalui bentuk pelayanan rehabilitasi sosial
berbasiskan keluarga dan masyarakat, untuk memperluas jangkauan pelayanan
rehabilitasi sosial ABH tanpa terbatas ruang serta untuk mengurangi permasalahan
ABH di masyarakat.
Sasaran dari kegiatan ini adalah ABH yang telah menyelesaikan proses
hukumnya, orang tua/ keluarga ABH, pendamping lokal, masyarakat sekitar ABH
dan aparat Desa.
LAKIN PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 31
Kegiatan dilaksanakan dari bulan Januari sd Desember 2016, dimulai dari
tahap pengumpulan data bekerjasama dengan BAPAS, pemetaan wilayah dan
permasalahan, verifikasi data, penetapan pendamping lokal, penetapan sasaran
calon PM dan bantuan, penetapan PM, asesmen kebutuhan, pembekalan
pendamping lokal, pendampingan ABH, FDS, CDS, pemberian bantuan dan
terminasi.
Target pencapaian kegiatan ini adalah 120 PM dan tercapai 100%. Lokasi
PM ABH yang mendapatkan layanan ini tersebar di 3 provinsi, yaitu Jawa Tengah
(Kab. Cilacap, Kab. Purbalingga, Kab. Kudus, Kab. Wonogiri, Kab. Boyolali, Kab.
Purworejo, Kab. Demak dan Kab. Magelang), Daerah Istimewa Yogyakarta (Kab.
Kulon Progo, Kab. Gunung Kidul, Kab. Sleman dan Kab. Bantul) dan Jawa Timur
(Kab. Nganjuk, Kab. Kediri, Kota Kediri, Kab. Blitar, Kab. Tulungagung dan Kab.
Ponorogo).
2. Pendampingan AMPK
Pelaksanaan kegiatan pendampingan bagi Anak yang Membutuhkan
Perlindungan Khusus (AMPK) dimaksudkan untuk memulihkan kondisi psikologis
anak paska trauma agar dapat menjalani masa tumbuh kembang secara wajar dan
mampu menjalankan fungsi dan peran sosialnya di masyarakat.
Tujuan dari dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk melindungi anak agar
mendapatkan hak-haknya secara wajar yang meliputi hak hidup, hak tumbuh
kembang, hak perlindungan dan hak partisipatif, menampilkan kembali
keberfungsian sosialnya sesuai dengan situasi sosial yang dihadapi,
mengembangkan relasi sosial dengan orang-orang disekitarnya dan menemukan
lingkungan dan situasi kehidupan yang mendukung keberfungsian sosial dan
mencegah terulangnya kembali permasalahan yang dihadapi anak.
Target pencapaian kegiatan ini adalah 10 PM dan tercapai 100%. Untuk
lebih jelasnya mengenai kegiatan pendampingan AMPK dapat dilihat pada tabel 11
dibawah ini:
LAKIN PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 32
Tabel 11
Daftar PM dan Petugas Pendamping AMPK
No. Nama PM Petugas Lokasi Waktu
Pelaksanaan
Materi
Bimbingan Sosial Motivasi
Sosial
1 2 3 4 5 6 7
1. P.A.S
- Hesty Prihatnawaty, S.Psi
- Kuswati, S.ST
Tepus Wonoroto Windusari Magelang
19-10-2016
- Penguatan pengasuhan dan dukungan keluarga.
- Penguatan motivasi belajar.
- Bimbingan trauma healing.
- Konseling dengan anak. - Bimbingan pengurangan
rasa takut. - Bimbingan pengurangan
rasa sedih yang mendalam.
- Sex education.
Motivasi belajar
2. M.K.E
- Hesty Prihatnawaty, S.Psi
- Kuswati, S.ST
Tepus Wonoroto Windusari Magelang
19-10-2016
- Penguatan pengasuhan dan dukungan keluarga.
- Penguatan motivasi bersekolah.
- Konseling dengan anak. - Sex education.
Motivasi belajar
3. A.A.R - Hesti Ambar
Widagdo, S.Sos - Miftachul M., S.Sos.I
Karangmalang Sukodono Kota Kendal
Kendal
18-10-2016
- Penguatan pengasuhan dan dukungan keluarga.
- Konseling dengan anak. - Pendampingan dalam
kegiatan di lingkungan dekat.
- Pendampingan dalam kegiatan bermain di luar rumah.
- Bimbingan pengurangan rasa takut.
- Bimbingan pengurangan rasa sedih yang mendalam.
- Bimbingan membangun ketahanan/resiliensi.
- Sex education
Motivasi belajar
4. A.J.P
- Hesty Prihatnawaty, S.Psi
- Ofik Anggraini, S.Sos.I
Medayu Medayu
Wanadadi Banjarnegara
14-10-2016
- Penguatan pengasuhan dan dukungan keluarga.
- Konseling dengan anak. - Bimbingan pengurangan
rasa takut. - Bimbingan pengurangan
rasa sedih yang mendalam.
- Bimbingan membangun ketahanan/resiliensi.
- Sex education.
Motivasi belajar
5. S.N.S
- Hesty Prihatnawaty, S.Psi
- Ofik Anggraini, S.Sos.I
Lemahjaya Lemahjaya Wanadadi
Banjarnegara
14-10-2016
- Penguatan pengasuhan dan dukungan keluarga.
- Konseling dengan anak. - Pendampingan dalam
kegiatan di lingkungan dekat.
- Pendampingan dalam kegiatan bermain di luar rumah.
- Bimbingan pengurangan
Motivasi belajar
LAKIN PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 33
No. Nama PM Petugas Lokasi Waktu
Pelaksanaan
Materi
Bimbingan Sosial Motivasi
Sosial
rasa takut. - Bimbingan pengurangan
rasa sedih yang mendalam.
- Bimbingan membangun ketahanan/resiliensi.
- Sex education.
6. Z.A.P
- Hesty Prihatnawaty, S.Psi
- Ofik Anggraini, S.Sos.I
Linggasari Linggasari Wanadadi
Banjarnegara
14-10-2016
- Penguatan pengasuhan dan dukungan keluarga.
- Konseling dengan anak. - Bimbingan pengurangan
rasa takut. - Bimbingan pengurangan
rasa sedih yang mendalam.
- Pendampingan dalam kegiatan bermain di luar rumah.
- Bimbingan membangun ketahanan/resiliensi.
- Sex education.
Motivasi belajar
7. K.N
- Arif Nurhidayat, S.ST., MA
- Hesty Prihatnawaty, S.Psi
Jombor Krajan
Jombor Jumo Temanggung
13-10-2016
- Penguatan pengasuhan dan dukungan keluarga.
- Konseling dengan anak. - Bimbingan pengurangan
rasa takut. - Bimbingan pengurangan
rasa sedih yang mendalam.
- Penguatan motivasi belajar.
- Konseling dengan anak. - Sex education.
Motivasi belajar
8. A.L.M - Petrus Pujo Utomo - Iin Purnama Sari,
S.Sos.I
Kadipolo Kulon Salam Salam Magelang
14-10-2016
- Penguatan pengasuhan dan dukungan keluarga.
- Konseling dengan anak. - Bimbingan pengurangan
rasa takut. - Bimbingan pengurangan
rasa sedih yang mendalam.
- Penguatan motivasi belajar.
- Konseling dengan anak. - Sex education.
Motivasi untuk
kembali masuk sekolah
9. D.T.A - Kristin Anita S,
S.Sos - Miftachul M., S.Sos.I
Sedayu Balerejo
Kaliangkrik Magelang
19-10-2016
- Penguatan pengasuhan dan dukungan keluarga.
- Konseling dengan anak. - Pendampingan dalam
kegiatan di lingkungan dekat.
- Pendampingan dalam kegiatan bermain di luar rumah.
- Bimbingan pengurangan rasa takut.
Motivasi untuk
kembali masuk sekolah
LAKIN PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 34
No. Nama PM Petugas Lokasi Waktu
Pelaksanaan
Materi
Bimbingan Sosial Motivasi
Sosial
- Bimbingan pengurangan rasa takut.
- Bimbingan pengurangan rasa sedih yang mendalam.
- Penguatan motivasi belajar.
- Bimbingan membangun ketahanan/resiliensi.
- Sex education.
10. A.I.N.A - Hesty Prihatnawaty,
S.Psi - Kuswati, S.ST
Nampan Bumirejo Mungkid
Magelang
24-10-2016
- Penguatan pengasuhan dan dukungan keluarga.
- Konseling dengan anak. - Bimbingan pengurangan
rasa takut. - Bimbingan pengurangan
rasa sedih yang mendalam.
- Penguatan motivasi belajar.
Motivasi untuk
kembali masuk sekolah
Seluruh PM diberikan bantuan stimulan pemenuhan kebutuhan dasar sesuai
dengan asesmen kebutuhan masing-masing PM. Bantuan diberikan dalam bentuk
uang yang disalurkan melalui rekening E-Batara Pos. Uang tersebut kemudian
dibelanjakan sesuai kebutuhan masing-masing PM.
3. Pendampingan Anak Rawan Berhadapan Hukum (ARBH) melalui Kelompok Usaha
Bersama (KUBE)
Maksud dari dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk mengisi waktu luang
Anak Rawan Berhadapan dengan Hukum (ARBH) dengan kegiatan positif,
menghindarkan ARBH dari perilaku melanggar hukum, membentuk pola pikir dan
perilaku positif serta meningkatkan kemampuan praktis dalam bidang usaha yang
sesuai dengan kemampuan dan kondisi wilayah.
Sedangkan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mencegah terciptanya
situasi yang memungkinkan anak melakukan perbuatan yang melanggar hukum dan
membangun kepedulian orang tua dan masyarakat pada keadaan lingkungan
sekitarnya terutama yang berhubungan dengan anak.
Sasaran utama kegiatan ini adalah anak usia 12 sd 17 tahun yang sudah
tidak bersekolah dan atau anak yang mempunyai banyak waktu luang tetapi tidak
dapat mengisi waktu luang tersebut dengan kegiatan yang positif, sasaran
LAKIN PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 35
selanjutnya adalah orang tua PM, tokoh masyarakat atau tokoh pemuda, tokoh
agama, aparat desa dan masyarakat sekitar.
Target capaian kegiatan ini pada tahun 2016 sebanyak 8 KUBE, dimana
masing-masing KUBE terdiri dari 5 PM, sehingga jumlah ARBH yang mengikuti
kegiatan KUBE sebanyak 50 PM. Berikut ini kami sajikan sebaran daerah yang
mengikuti kegiatan KUBE pada tabel 12:
Tabel 12
Nama Pendamping Lokal dan Sebaran Daerah Kegiatan KUBE Tahun 2016
NO NAMA
PENDAMPING LOKAL
NAMA KUBE JENIS USAHA
ALAMAT
1. Supratikno ONTOSENO Ternak
Kambing Dsn. Ngandongan Rt. 03 Rw. 02 Ds. Kalisalak, Kec. Salaman Kab. Magelang
2. Samroni KARYA MUDA
WIGUNA Ternak Ikan
Dsn. Derepan Rt. 46 Rw. 13 Ds. Pogalan Kec. Pakis Kab. Magelang
3. Andriyanto Basuki
TUNGGUL PUTRA
Ternak Kambing
Dsn. Krajan Rt. 05 Rw. Ds. Ngindrokilo Kec. Kaliangkrik Kab. Magelang
4. Ardian Eka Risti BERDIKARI Ternak
Kambing Dsn. Kedokan Rt. 03 Rw. 01 Ds. Magersari Kec. Ngablak Kab. Magelang
5. Arifin MAKMUR
JAYA
Ternak
Kambing
Dsn. Wonotigo Rt. 01 Rw. 04 Ds. Kembanglimus Kec. Borobudur Kab. Magelang
6. M. Sodiq Asnawi
NGUPOYO MANDIRI
Budidaya Jamur Tiram
Dsn. Sumber Rt. 01 Rw. 01 Ds. Sumber Kec. Dukun Kab. Magelang
7. Surahmanto KARYA JAYA Ternak
Kambing Dsn Bulu Rt. 01 Rw. 15 Ds. Karangmojo Kec. Karangmojo Kab. Gunung Kidul
8. Suryani HARAPAN
JAYA Ternak
Kambing Dsn. Nologaten Rt. 02 Rw. 03 Ds. Jurangjero Kec. Ngawen Kab. Gunung Kidul
Rekapitulasi target beserta capaianya untuk indikator kinerja 2 tersaji pada tabel
13 berikut ini:
LAKIN PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 36
Tabel 13 Capaian Indikator Kinerja 2
Indikator Kinerja Kegiatan Target Capaian (%)
1. Jumlah Anak
Berhadapan dengan
Hukum yang mendapat layanan
Rehabilitasi Sosial
ABH luar Panti.
170 PM 170 PM 100
Pendampingan ABH Luar Panti 120 PM 120 PM 100
Pendampingan AMPK 10 PM 10 PM 100
Pendampingan Anak Rawan
Berhadapan Hukum (ARBH) melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE)
40 PM 40 PM 100
Berdasarkan tabel 13 diatas dapat dilihat bahwa semua kegiatan dapat mencapai
target yang ditetapkan sebesar 100%. Hal ini dikarenakan semua PM yang mengikuti
program kegiatan rehabilitasi sosial ABH luar panti telah melalui verifikasi dan validasi
data oleh tim petugas PSMP Antasena sehingga penentuan PM lebih tepat sasaran dan
lebih terkontrol.
C. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya serta untuk mencapai target
rencana kinerja juga ditentukan oleh penyediaan anggaran memalui Daftar Isian
Pelaksana Anggaran (DIPA) Tahun 2016 yang meliputi Belanja Pegawai, Belanja Barang,
Belanja Modal dan Belanja Bantuan Sosial.
Tahun 2016, jumlah anggaran DIPA PSMP Antasena Magelang adalah sebesar
Rp. 15.313.921.400,- Berdasarkan alokasi anggaran PSMP Antasena Magelang tahun
anggaran 2016, rincian pagu awal, dan realisasi anggaran untuk DIPA PSMP Antasena
Magelang tahun anggaran 2016 adalah sebagai berikut :
LAKIN PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 37
Tabel 14
DIPA PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 dan Realisasi
NO URAIAN PAGU DIPA (Rp) REALISASI (Rp) %
1. Belanja Pegawai 5.240.939.000 4.910.003.398 93.69
2. Belanja Barang 4.317.514.000 3.917.308.912 90.73
3. Belanja Modal ---- ----- ----
4. Belanja Bantuan Sosial
244.000.000 242.450.000 99.36
JUMLAH 9.802.453.000 9.069.762.310 92.53
1. Belanja Pegawai
Belanja pegawai meliputi belanja pegawai mengikat dan tidak mengikat yang
penggunaannya antara lain untuk gaji dan tunjangan, honorarium dan lembur.
Honorarium yang berkaitan dengan belanja barang tidak termasuk dalam belanja
pegawai.
a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian / Lembaga (RKA-KL)
Pagu awal belanja pegawai dalam DIPA PSMP Antasena Magelang Tahun
Anggaran 2016 sebesar Rp. 5.240.939.000,-
b. Pelaksanaan Anggaran
Pagu belanja pegawai tahun anggaran 2016 yang telah terserap atau
terealisasi adalah sebesar Rp. 4.910.003.398,- dimana dari total belanja pegawai
tersebut dapat dilihat bahwa anggaran yang telah terserap sebesar 93,69%.
c. Sisa Anggaran
Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah
terealisasi maka tercatat total sisa pagu belanja pegawai adalah 331.779.178
atau sebesar 6,31%.
LAKIN PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 38
Tabel 15
Realisasi Anggaran Belanja Pegawai
NO KODE
AKUN URAIAN DIPA REALISASI %
SISA
ANGGARAN
51 BELANJA PEGAWAI
1 511111 Belanja Gaji
Pokok PNS 2,123,000,000 2,108,548,780 99.32 14,451,220
2 511119
Belanja
Pembulatan
Gaji PNS
47,000 32,515 69.18 14,485
3 511121 Belanja Tunj.
Suami/Istri PNS 140,120,000 137,627,790 98.22 2,492,210
4 511122 Belanja Tunj. Anak PNS
41,180,000 38,483,748 93.45 2,696,252
5 511123 Belanja Tunj.
Struktural PNS 63,765,000 37,440,000 58.72 26,325,000
6 511124 Belanja Tunj.
Fungsional PNS 94,920,000 88,350,000 93.08 6,570,000
7 511125 Belanja Tunj. PPh PNS
91,251,000 48,589,947 53.25 42,661,053
8 511126 Belanja Tunj.
Beras PNS 115,200,000 111,825,280 97.07 3,374,720
9 511129 Belanja Uang
Makan PNS 339,707,000 294,880,250 86.80 44,826,750
10 511151 Belanja Tunjangan
Umum PNS
90,120,000 81,930,000 90.91 8,190,000
11 512211 Belanja uang Lembur
13,000,000 12,996,000 99.97 4,000
12 512411
Belanja
Pegawai (Tunjangan
Khusus/Keg)
1,640,450,000 1,584,679,279 96.60 55,770,721
JUMLAH 5.240.939.000 4.910.003.398 93.69 331.779.178
2. Belanja Barang
a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian / Lembaga (RKA-KL)
Pagu awal belanja barang dalam DIPA PSMP Antasena Magelang Tahun
Anggaran 2016 sebesar Rp. 4.317.514.000,
LAKIN PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 39
b. Pelaksanaan Anggaran
Pagu belanja barang tahun anggaran 2016 yang telah terserap atau
terealisasi adalah sebesar Rp. 3.917.308.912,- dimana dari total belanja barang
tersebut dapat dilihat bahwa anggaran yang telah terserap sebesar 90.73%.
c. Sisa Anggaran
Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah
terealisasi maka tercatat total sisa pagu belanja barang adalah Rp. 400.205.088
atau sebesar 9.27%.
Tabel 16
Realisasi Anggaran Belanja Barang
NO KODE
AKUN URAIAN DIPA REALISASI %
SISA
ANGGARAN
52 BELANJA BARANG
1 521111
Belanja
Keperluan Perkantoran
160,940,000 160,151,850 99.51 788,150
2 521114
Belanja
Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat
8,400,000 8,400,000 100.00 -
3 521115 Belanja Honor Operasional
Satuan Kerja
40,800,000 40,800,000 100.00 -
4 521119 Belanja Barang Operasional
Lainnya
11,000,000 10,954,021 99.58 45,979
5 521112 Belanja Pengadaan
Bahan Makanan
741,962,000 619,558,650 83.50 122,403,350
6 521211 Belanja bahan 591,690,000 556,763,500 94.10 34,926,500
7 521213 Belanja Honor
Output Kegiatan 196,460,000 160,640,000 81.77 35,820,000
8 521219 Belanja Barang Non Operasional
Lainnya
36,450,000 25,417,740 69.73 11,032,260
9 522111 Belanja Langganan
Listrik
57,600,000 56,752,400 98.53 847,600
10 522112 Belanja Langganan
Telepon
8,400,000 6,622,835 78.84 1,777,165
11 522113 Belanja 38,400,000 35,343,545 92.04 3,056,455
LAKIN PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 40
NO KODE AKUN
URAIAN DIPA REALISASI % SISA
ANGGARAN
Langganan Air
12 522151 Belanja Jasa
Profesi 34,600,000 25,600,000 73.99 9,000,000
13 522191 Belanja Jasa
Lainnya 24,000,000 24,000,000 100.00 -
14 523111 Belanja Biaya Pemeliharaan
Gedung & Bang
60,000,000 59,997,650 100.00 2,350
15 523119
Belanja Biaya
Pemeliharaan Gd & Bgn Lainnya
75,500,000 75,470,250 99.96 29,750
16 523121
Belanja Biaya Pemeliharaan
Peralatan &
Mesin
171,408,000 165,307,524 96.44 6,100,476
17 524111 Belanja
Perjalanan Biasa 520,000,000 404,217,500 77.73 115,782,500
18 524113
Belanja Perjalanan
Transport Dalam Kota
113,140,000 67,219,500 59.41 45,920,500
19 524119
Belanja
Perjalanan Lainnya
18,000,000 18,000,000 100.00 -
TOTAL 4.317.514.000 3.917.308.912 90.73 400.205.088
3. Belanja Modal
Tahun anggaran 2016 PSMP Antasena tidak mempunyai anggaran belanja
modal.
4. Belanja Bantuan Sosial
a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian / Lembaga (RKA-KL)
Pagu awal belanja bantuan sosial dalam DIPA PSMP Antasena Magelang
Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp. 244.000.000,-
b. Pelaksanaan Anggaran
Pagu belanja bantuan sosial tahun anggaran 2016 yang telah terserap
atau terealisasi adalah sebesar Rp. 242.450.000,- dimana dari total belanja
LAKIN PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 41
modal tersebut dapat dilihat bahwa anggaran yang telah terserap sebesar
99,36%.
c. Sisa Anggaran
Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah
terealisasi maka tercatat total sisa pagu belanja bantuan sosial adalah Rp.
1.550.000,-l atau sebesar 0,64%.
Tabel 18
Realisasi Anggaran Belanja Bantuan Sosial
NO KODE
AKUN URAIAN DIPA REALISASI %
SISA ANGGARAN
57 BELANJA BANTUAN SOSIAL
1 571111
Belanja Bantuan Sosial
Untuk Rehabilitasi Sosial Dalam Bentuk Uang
219,000,000 217,700,000 99.41 1,300,000
2 571112
Belanja Bantuan Sosial
Untuk Rehabilitasi Sosial Dalam Bentuk Barang/Jasa
25,000,000 24,750,000 99,36 250,000
JUMLAH 244,000,000 242,450,000 99,36 1,550,000
D. PENUNJANG KEBERHASILAN, PERMASALAHAN DAN PEMECAHANNYA
1. Penunjang Keberhasilan
Faktor penunjang keberhasilan pencapaian sasaran strategis dan indikator
kinerja utama tidak lepas dari faktor teknis dan non teknis.
Faktor teknis penunjang keberhasilan pencapaian sasaran strategis dan
indikator kinerja utama adalah:
a. PSMP Antasena Magelang telah tersertifikasi Standar Pelayanan ISO
9001:2008 sejak tahun 2010 dan akan ditingkatkan kelasnya menjadi ISO
9001:2015 pada tahun 2017.
b. Telah tersedianya juklak dan juknis standar pelayanan rehabilitasi sosial
ABH untuk internal PSMP Antasena Magelang.
LAKIN PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 42
c. Pekerja sosial fungsional yang telah tersertifikasi.
Faktor non teknis penunjang keberhasilan pencapaian sasaran strategis dan
indikator kinerja utama adalah:
a. Semangat tinggi dari para petugas dalam melaksanakan tanggung jawab
pekerjaanya.
b. Komitmen tinggi dalam pemenuhan hak-hak anak terutama anak yang
berhadapan dengan hukum.
c. Lingkungan dan suasana kerja yang nyaman bagi petugas dalam
melaksanakan tanggung jawabnya.
2. Permasalahan dan Pemecahannya
Sama seperti pada faktor penunjang keberhasilan, permasalahan yang sering
terjadi dalam pelaksanaan tugas lebih cenderung disebabkan oleh faktor-faktor non
teknis, seperti ketidaktelitian dan kecerobohan, sedangkan faktor-faktor teknis seperti
aturan dan pedoman pelaksanaan tugas, keterbatasan sarana dan prasarana,
kurangnya jumlah pegawai yang memadai dapat dikatakan masih dapat diatasi.
Pada masa yang akan datang diharapkan dengan adanya tambahan anggaran untuk
sarana dan prasarana serta penambahan jumlah pegawai yang berkompeten
dibidangnya dapat meningkatkan kinerja PSMP Antasena Magelang menjadi lebih baik
lagi.
Faktor teknis yang menghambat pencapaian target sasaran strategis dan
indikator kinerja utama PSMP Antasena Magelang adalah:
a. Belum tersedianya juklak dan juknis penerapan UUSPPA yang berlaku
untuk seluruh lembaga dan aparat penegak hukum sehingga sering terjadi
perbedaan pemahaman UUSPPA.
b. Kurangnya komunikasi dan koordinasi antara lembaga penegak hukum.
c. Rekruitmen PNS yang diterima belum sesuai dengan kapasitas dan
kemampuan kerja yang dibutuhkan di PSMP Antasena Magelang.
d. Kurangnya tenaga administrasi pada PSMP Antasena Magelang yang
sesuai dengan kompetensinya.
e. PSMP Antasena Magelang tidak memiliki anggaran yang cukup untuk
merekrut tenaga khusus sesuai dengan kebutuhan diluar rekruitmen PNS.
f. Belum adanya sistem pengaduan masyarakat yang berbasi teknologi
informasi.
LAKIN PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 43
g. Belum adanya sistem penyimpanan berkas PM berbasiskan teknologi
informasi.
Faktor non teknis yangmenghambat pencapaian target sasaran strategis dan
indikator kinerja utama PSMP Antasena Magelanga adalah:
a. Ketidaktelitian dan kecerobohan petugas dalam melaksanakan tahapan
pelayanan.
b. Belum adanya sistem reward and punishment bagi pegawai yang
melanggar maupun yang berprestasi.
Untuk mengatasi permasalahan yang timbul baik teknis maupun non teknis,
PSMP Antasena Magelang telah dan akan melakukan langkah – langkah berikut ini:
a. Melakukan sosialisasi, komunikasi dan diskusi secara rutin dan intens
kepada para pemangku kepentingan atau stakeholders mengenai
penerapan UUSPPA dan program kegiatan di PSMP Antasena Magelang.
b. Meminta kepada Kementerian Sosial melaui Biro Kepegawaian untuk
menambah PNS yang sesuai dengan kebutuhan PSMP Antasena Magelang
baik kuantitas maupun kualitas.
c. Menambah anggaran agar dapat merekrut tenaga non PNS yang sesuai
dengan kebutuhan PSMP Antasena Magelang.
d. Meminta kepada Kementerian Sosial melalui Balai Diklat dan Penelitian
untuk rutin memberikan pelatihan terutama yang berhubungan dengan
teknologi informasi.
e. Menciptakan suasana kerja yang nyaman untuk meningkatkan kinerja
indidviu pegawai serta memfasilitasi kegiatan bagi pegawai yang bersifat
rekreatif edukatif.
f. Membuat sistem reward – punishment bagi pegawai yang melanggar
maupun berprestasi.
Pada bidang kinerja pelayanan publik telah dilakukan perbaikan dan
penyempurnaan pelaksanaan tugas, di antaranya dengan memberikan pelayanan
prima dalam proses penerimaan, meningkatkan disiplin petugas pelaksanaan
rehabilitasi sosial ABH dan meningkatkan ketepatan waktu dalam melaksanakan
tahapan kegiatan rehabilitasi sosial ABH.
LAKIN PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 44
BAB IV
PENUTUP
Keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan tantangan bagi PSMP Antasena Magelang untuk
mengintegrasikan sistem AKIP dengan sistem perencanaan, perbendaharaan, akuntansi
pemerintah dan sistem lainnya dengan harapan adanya keselarasan antara norma
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pertanggungjawaban.
Diberlakukannya SAKIP sebagai implementasi reformasi birokrasi dan wujud kemauan
pemerintah untuk menuju tatakelola kepemerintahan yang baik telah mendorong PSMP
Antasena Magelang untuk menyusun LAKIN yang tidak semata berisikan laporan keuangan,
melainkan lebih luas mencakup akuntabilitas kinerja.
LAKIN tahun 2016 ini menyajikan keberhasilan dan kekurangan pencapaian kerja
PSMP Antasena Magelang dalam menjalankan tugas dan fungsi melaksanakan rehabilitasi
sosial anak berhadapan hukum. Walaupun disadari bahwa laporan akuntabilitas ini belum
sempurna dalam menyajikan laporan sebagaimana prinsip transparansi dan akuntabilitas
seperti yang diharapkan, namun setidaknya berbagai pihak berkepentingan dan masyarakat
dapat memperoleh gambaran tentang hasil rehabilitasi sosial yang dilakukan oleh jajaran
PSMP Antasena Magelang tahun 2016.
Magelang, 26 Januari 2017 Kepala PSMP Antasena Magelang
Drs. Ruh Sanyoto, MP NIP. 19620120 199002 1 001
KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PANTI SOSIAL MARSUDI PUTRA ANTASENA MAGELANG
Jl. Raya Magelang Purworejo Km.14 Salaman Magelang ☎ (0293) 335293
e-mail : [email protected] & [email protected]
KEPUTUSAN KEPALA PANTI SOSIAL MARSUDI PUTRA ANTASENA MAGELANG
KEMENTERIAN SOSIAL RI
NOMOR: 18/PSMP.KP 11/1/2016
TENTANG
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PANTI SOSIAL MARSUDI PUTRA ANTASENA MAGELANG
TAHUN 2016
KEPALA PSMP ANTASENA MAGELANG
Menimbang : a. Bahwa dalam rangka pencapaian kinerja PSMP Antasena Magelang sesuai dengan Rencana Strategis dan Penetapan Kinerja PSMP Antasena
Magelang Tahun 2016, maka perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama
PSMP Antasena Magelang Tahun 2016; b. Bahwa dengan ditetapkannya Indikator Kinerja PSMP Antasena Magelang
Tahun 2017, maka seluruh pelaksanaan program/kegiatan PSMP Antasena Magelang diarahkan untuk mencapai Indikator Kinerja Tersebut;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
RI Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Keuangan dan Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2004
Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4400); 5. Undang-Undang Nomor Tahun 1997 tentang Peradilan Pidana Anak.
6. Undang-undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
7. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial
(Lembaran Negara RI Tahun 2010 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara
RI Nomor 4967);
8. Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (AKIP); 9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan
Kinerjadan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
10. Kepmensos No. 106/HUK/2009 Struktur Organisasi dan Tata Kerja Panti
Sosial di lingkungan Kementerian Sosial R.I Memperhatikan : Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) PSMP Antasena Magelang Tahun
Anggaran 2016.
M E M U T U S K A N
Menetapkan : INDIKATOR KINERJA UTAMA PSMP Antasena MAGELANG TAHUN 2016.
KESATU : Indikator PSMP Antasena Magelang Tahun 2016, yang terlampir dalam
keputusan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini;
KEDUA : Indikator Kinerja PSMP Antasena Magelang Tahun 2016 dipergunakan sebagai acuan bagi setiap penanggungjawab dan pelaksana kegiatan di lingkungan PSMP
Antasena Magelang; KETIGA : Dokumen Indikator Kinerja Utama PSMP Antasena Magelang merupakan suatu
dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara
atasan dan bawahan untuk mewujudkan target indikator kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi;
KEEMPAT : Semua biaya yang diakibatkan oleh dikeluarkannya keputusan ini dibebankan kepada PSMP Antasena Magelang Tahun Anggaran 2016.
Ditetapkan di : Magelang PadaTanggal : 15 Januari 2016
K E P A L A
BAMBANG SUGENG
Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth: 1. Dirjen Rehabilitasi Sosial (sebagai laporan) 2. Direktorat Kesejahteraan Sosial Anak (sebagai laporan)
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PANTI SOSIAL MARSUDI PUTRA (PSMP) ANTASENA MAGELANG
TAHUN 2016
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
Kinerja
2016
Penanggung Jawab
Sumber Data
Meningkatnya Penyelenggaraan Rehabilitasi Sosial bagi Anak Berhadapan dengan Hukum di PSMP Antasena Magelang
1. Jumlah Anak Berhadapan dengan Hukum yang mendapat layanan Rehabilitasi Sosial ABH dalam Panti.
70 PM
Seksi Rehabilitasi Sosial & Sub.
Bag. Tata Usaha
Laporan Tahunan,
Asesmen PM.
2. Jumlah Anak Berhadapan dengan Hukum yang mendapatkan layanan Rehabilitasi Sosial ABH Luar Panti.
170 PM Seksi Program
& Advokasi Sosial
Laporan Kegiatan,
Asesmen PM, Laporan Tahunan
Jumlah Anggaran Kegiatan Rehabilitasi Sosial Anak yang Berhadapan Hukum (ABH) : Rp. 10.025.123.000,-
Magelang, 15 Januari 2016
Kepala PSMP Antasena Magelang
Bambang Sugeng
KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PANTI SOSIAL MARSUDI PUTRA ANTASENA MAGELANG
Jl. Raya Magelang Purworejo Km.14 Salaman Magelang ☎ (0293) 335293 e-mail : [email protected] & [email protected]
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta
berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Bambang Sugeng
Jabatan : Kepala Panti Sosial Marsudi Putra Antasena Magelang
Selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama
Nama : Samsudi
Jabatan : Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI
Selaku atasan langsung pihak pertama
Selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua
Pihak Pertama pada tahun 2016 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran
perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan
dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi
tanggung jawab pihak pertama.
Pihak Kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas
kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam
rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Jakarta, 15 Januari 2016
Pihak Kedua
Samsudi
NIP. 19651106 199201 1 001
Pihak Pertama,
Bambang Sugeng
NIP. 19601223 198403 1 001
PERJANJIAN KINERJA (PK) TINGKAT SATUAN KERJA KEMENTERIAN SOSIAL R.I
Unit Satuan Kerja : Panti Sosial Marsudi Putra (PSMP) “Antasena” Magelang Tahun Anggaran : 2016
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
Meningkatnya Penyelenggaraan Rehabilitasi Sosial bagi Anak Berhadapan dengan Hukum di PSMP Antasena Magelang
1. Jumlah Anak Berhadapan
dengan Hukum yang
mendapat layanan
Rehabilitasi Sosial ABH dalam
Panti.
70 PM
2. Jumlah Anak Berhadapan
dengan Hukum yang
mendapatkan layanan
Rehabilitasi Sosial ABH Luar
Panti.
170 PM
Jumlah Anggaran :
Program Rehabilitasi Sosial Anak Berhadapan Hukum (ABH) Rp 10.025.123.000,-
Direktur Kesejahteraan Sosial Anak
Samsudi
Magelang, 15 Januari 2016
Kepala PSMP Antasena
Bambang Sugeng
1
KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PANTI SOSIAL MARSUDI PUTRA ANTASENA MAGELANG
Jl. Raya Magelang Purworejo Km.14 Salaman Magelang ☎ (0293) 335293 e-mail : [email protected] & [email protected]
RENCANA KINERJA TAHUNAN
SATKER PANTI SOSIAL MARSUDI PUTRA (PSMP) ANTASENA MAGELANG TAHUN 2016
A. PENDAHULUAN
Sejarah awal pendirian PSMP Antasena Magelang didirikan tahun 1982 melalui Proyek
Bantuan & Pengentasan ANKN Kanwil Departemen Sosial Propinsi Jawa Tengah dengan nama Sasana Rehabilitasi Anak Nakal (SRAN) “AMONG PUTRO” dan diresmikan oleh Menteri Sosial Sapardjo pada
tanggal 30 April 1982 dan mulai operasional bulan Agustus 1982. Berdasarkan Keputusan Menteri Sosial RI No. 6/HUK/1994, tanggal 5 Februari 1994 berganti nama menjadi PSMP Antasena
Magelang. Berdasarkan KepMenSos No. 22 Tahun 1995, PSMP Antasena Magelang meningkat
statusnya dari tipe C menjadi Tipe A. Sejak tanggal 1 Juni 2000 status PSMP Antasena Magelang beralih dari UPT Kantor Wilayah
Departemen Sosial Jawa Tengah menjadi UPT Badan Kesejahteraan Sosial Nasional (BKSN). Pada tanggal 1 Juli 2001 beralih menjadi UPT Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan
Sosial Republik Indonesia. Sejalan dengan KepMenSos No. 6/HUK/2001 tanggal 26 Oktober 2001
tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Sosial, status PSMP Antasena Magelang beralih menjadi UPT Departemen Sosial Republik Indonesia dan pada tahun 2004 meningkat eselonnya dari
eselon IIIb menjadi eselon IIIa, sesuai dengan KepMenSos No. 59/HUK/2003. Sehubungan dengan disahkannya Undang-undang No. 39 tahun 2008 tentang Kementerian Negara dan Peraturan
Presiden No. 47 tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara dan sesuai surat dari Sekretaris Jenderal No. 1502/SJ-Orpeg/XII/2009 tanggal 30 Desember 2009, Departemen
Sosial berganti nama menjadi Kementerian Sosial.
Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Eselon III di lingkungan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial, Panti Sosial Marsudi Putra Antasena Magelang perlu mendukung arah
kebijakan dan strategi sebagai komponen pendukung dalam pembangunan kesejahteraan sosial, terutama terhadap anak yang mengalami penyimpangan perilaku. Pelayanan dan rehabilitasi sosial
dalam panti memadukan unsur pengembangan, pemulihan dan pelayanan akomodasi, bimbingan dan
latihan keterampilan, pelayanan kesehatan dan terapi penunjang lainnya dalam rangka memandirikan PM sehingga keberfungsian sosialnya dapat berkembang dengan baik di dalam
kehidupan bermasyarakat.
B. VISI
Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, dirumuskan untuk memberi arah kemana dan bagaimana PSMP Antasena Magelang
harus dibawa agar tetap eksis dan dapat berkarya secara konsisten, antisipatif, inovatif dan produktif untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan hak-hak anak dan rehabilitasi sosial bagi ABH. Visi yang
ditetapkan adalah:
“Terwujudnya PSMP Antasena Magelang sebagai alternatif terakhir terbaik dalam
pemenuhan kebutuhan hak-hak anak selama rehabilitasi sosial bagi anak berhadapan
dengan hukum setelah keluarga dan masyarakat”
2
C. MISI
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang perlu diemban oleh PSMP Antasena
Magelang untuk mencapai visi yang ditetapkan sejalan dengan tujuan organisasi. Misi PSMP Antasena Magelang adalah :
a. Meningkatkan pemenuhan hak-hak dasar ABH.
b. Meningkatkan kualitas pendampingan ABH dalam keluarga dan masyarakat, pendampingan alternatif bagi ABH.
c. Meningkatkan kepedulian orang tua, keluarga dan masyarakat dalam perlindungan dan pemenuhan hak-hak ABH.
d. Meningkatkan jaringan kerja baik dengan lembaga pemerintah maupun non pemerintah, serta
penguatan SDM pendamping di masyarakat.
D. TUJUAN Tujuan adalah rumusan yang menjelaskan arah pelaksanaan visi, ditetapkan sesuai dengan
tugas, fungsi dan peranan organisasi PSMP Antasena Magelang, sebagai berikut:
a. Terwujudnya rehabilitasi sosial ABH yang bersifat prefentif, kuratif, rehabilitatif dan promotif dalam bentuk bimbingan fisik, mental, sosial dan pelatihan keterampilan, resosialisasi serta
bimbingan lanjut bagi ABH. b. Terwujudnya eks ABH yang mandiri dan berperan aktif di masyarakat.
c. Terwujudnya pendampingan dan rehabilitasi sosial bagi ABH berbasiskan keluarga dan
masyarakat yang berkualitas. d. Terwujudnya jejaring kerja yang solid dalam penanganan ABH.
E. SASARAN
Sasaran utama sebagai penjabaran lebih lanjut dari tujuan di atas, yang ingin dicapai dalam
lima tahun kedepan adalah: a. Meningkatnya Penyelenggaraan Rehabilitasi Sosial bagi Anak Berhadapan dengan Hukum
di PSMP Antasena Magelang.
F. RENCANA KINERJA TAHUNAN
Perencanaan kinerja merupakan proses penjabaran lebih lanjut dari sasaran dan program
yang telah ditetapkan dalam rencana strategi (Renstra) yang mencakup periode tahunan. Rencana
kinerja tahunan menggambarkan kegiatan tahunan yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah
dan indikator kinerja beserta target-targetnya berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang
telah ditetapkan dalam Rencana Strategi. Target kinerja tahunan di dalam rencana kinerja
ditetapkan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Target
kinerja tersebut merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam satu periode tahunan.
Tahun 2016 merupakan tahun kedua dari Rencana Strategis (Renstra) Panti Sosial Marsudi
Putra (PSMP) Antasena Magelang yang dicanangkan untuk Tahun 2015-2019, seiring dengan Renstra
Direktorat Anak Kementerian Sosial RI. PSMP Antasena Magelang mempunyai 1 (satu) Sasaran
Kinerja pada Rencana Strategis 2015-2019. Sehubungan dengan hal tersebut, maka Rencana Kinerja
Tahunan 2016 PSMP Antasena Magelang diuraikan sebagai berikut:
3
RENCANA KINERJA TAHUNAN SATKER PANTI SOSIAL MARSUDI PUTRA (PSMP) ANTASENA MAGELANG
TAHUN 2016
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja
2016
Meningkatnya Penyelenggaraan Rehabilitasi Sosial bagi Anak Berhadapan dengan Hukum di PSMP Antasena Magelang
1. Jumlah Anak Berhadapan dengan Hukum yang mendapat layanan Rehabilitasi Sosial ABH dalam Panti.
70 PM
2. Jumlah Anak Berhadapan dengan Hukum yang mendapatkan layanan Rehabilitasi Sosial ABH Luar Panti.
170 PM
Strategi untuk mencapai sasaran tersebut melalui:
1. Mengoptimalkan kegiatan sosialisasi mengenai program pelayanan Rehabilitasi sosial ABH PSMP
Antasena Magelang di daerah yang masih minim partisipasinya dalam mengirim ABH.
2. Optimalisasi tim pengumpul data ABH bekerja sama dengan BAPAS.
3. Optimalisasi Tim Verifikasi dan Validasi data ABH Luar Panti.
4. Memperluas jangkauan pelayanan rehabilitasi sosial ABH luar panti.
5. Mengadakan kegiatan peningkatan kapasitas SDM secara berkala.
6. Optimalisasi peran pendamping daerah: Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Satuan
Bhakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos), Pendamping Sosial Masyarakat (PSM).
7. Peningkatan kapasitas Pekerja Sosial Fungsional.
Magelang, 15 Januari 2016
Kepala PSMP Antasena Magelang
Bambang Sugeng
RENCANA AKSI PENCAPAIAN SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PSMP ANTASENA MAGELANG TAHUN 2016
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA KEGIATAN TARGET
PENANGGUNG JAWAB
PELAKSANA WAKTU
PELAKSANAAN LOKASI
KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Meningkatnya
Penyelenggaraan
Rehabilitasi Sosial bagi Anak Berhadapan
dengan Hukum di PSMP Antasena Magelang
Jumlah Anak
Berhadapan dengan
Hukum yang mendapat layanan
Rehabilitasi Sosial ABH dalam Panti.
Kepala Panti
Seksi Rehabilitasi
Sosial dan
Sub. Bag. Tata Usaha
Pemenuhan
kebutuhan dasar anak.
70 PM Jan – Des PSMP
Antasena
Bimbingan fisik,
mental, sosial dan keagamaan.
70 PM Jan – Des
PSMP Antasena dan
lingkungan
sekitar panti.
Bimbingan
vokasional wajib dan pilihan.
50 PM Mar – Des PSMP
Antasena
Bimbingan
Praktek Belajar
Kerja (PBK)
8 PM Okt – Des Kab. dan Kota
Magelang
Outbound 40 PM
Februari & September
Kab. Magelang
Bimbingan Sosial
Luar Panti 60 PM Oktober Yogyakarta
Family Development
Session (FDS)
50 Orang Tua PM
April & Oktober
PSMP Antasena
Usaha Ekonomi
Produktif (UEP)
6 PM/
Kelompok PM
Sep – Des Jawa Tengah
& Jawa Timur
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA KEGIATAN TARGET
PENANGGUNG JAWAB
PELAKSANA WAKTU
PELAKSANAAN LOKASI
KETERANGAN
Jumlah Anak
Berhadapan dengan Hukum yang
mendapatkan layanan Rehabilitasi
Sosial ABH Luar
Panti.
Kepala Panti
Seksi Program dan
Advokasi
Sosial
Rehabilitasi Sosial ABH Luar Panti
120 PM Feb – Nov
Jawa Tengah,
Yogyakarta dan Jawa
Timur
Pendampingan
Sosial bagi AMPK 20 PM Feb – Nov
Jawa Tengah
dan Yogyakarta
Pendampingan
Sosial Anak Rawan
Berhadapan
dengan Hukum Melalui KUBE
40 PM Feb – Nov
Kab.
Magelang, Kab.
Temanggung
dan Kab. Wonosobo
Magelang, 15 Januari 2016 Kepala PSMP Antasena Magelang
Bambang Sugeng