REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI...

143
REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA NOVEL RATU YANG BERSUJUD (Analisis Semiotika Roland Barthes) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu komunikasi pada Konsetrasi Public Relation Program Studi Ilmu Komunikasi Oleh: Bayu Teja Kusuma NIM. 6662121351 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG-BANTEN 2017

Transcript of REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI...

Page 1: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

1

REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM

ISLAM PADA NOVEL RATU YANG BERSUJUD (Analisis Semiotika Roland Barthes)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Ilmu komunikasi pada Konsetrasi Public Relation Program Studi Ilmu Komunikasi

Oleh:

Bayu Teja Kusuma

NIM. 6662121351

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG-BANTEN

2017

Page 2: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

1

Page 3: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

2

Page 4: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

3

Page 5: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

4

MOTTO

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagi kamu. Dan boleh jadi kamu mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kamu. Allah

Maha mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui”

(Al-Baqarah: 216)

Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orang tua saya,

keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi

dalam bentuk apapun.

Page 6: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

5

Abstrak

Bayu Teja Kusuma. 6662121351. SKRIPSI. Representasi Nilai Perempuan

Dalam Islam Pada Novel Ratu yang Bersujud (Analisis Semiotika Roland

Barthes). Program Ilmu Komunikasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 2016. Uliviana Restu, S.Sos.,M.Si.

husnan Nurjuman S.Ag, M.Si

Novel Ratu yang Bersujud nerupakan medium komunikasi yang mengangkat

fenomena yang terjadi di masyarakat. Cerita yang disampaikan mengandung suatu

pesan yang diharapkan dapat mempengaruhi tidak hanya pemikiran, tapi juga

sikap dan perilaku pembacanya, novel ini menggambarkan bagaimana seharusnya

perempuan dalam Islam bertindak sesuai dengan syariat agama. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui representasi nilai perempuan dalam Islam pada novel

Ratu yang Bersujud dengan berdasarkan pada teori semiotika Roland Barthes

yaitu, makna denotatif, konotatif dan mitos nilai perempuan dalam Islam.

Penelitian menunjukan bahwa, makna denotatif nilai perempuan dalam Islam,

perempuan digambarkan sebagai hamba yang taat kepada Tuhannya. Makna

konotatif nilai perempuan dalam Islam, perempuan digambarkan sebagai

seseorang yang taat beragama serta mengikuti nilai dan norma yang berlaku.

Mitos nilai perempuan dalam Islam adalah, dibangun sesuai dengan tujuan penulis

yaitu membuat perspektif tentang perempuan dalam Islam yang sesungguhnya

yang bukan berasal dari berbagai propaganda melainkan dari Alquran dan Hadits.

Novel ini dapat dijadikan contoh bagaimana perempuan muslim bertindak, karena

saat ini banyak perempuan beragama Islam yang tidak tahu nilai perempuan

dalam Islam. Tidak luput dari semuanya, penelitian ini diharapkan dapat

menambah dan memberikan sumbangan pemikiran, serta dapat bermanfaat untuk

pengembangan studi ilmu komunikasi

Kata kunci: Novel Ratu yang Bersujud, Representasi Nilai Perempuan Dalam

Islam, Semiotika Roland Barthes

Page 7: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

6

Abstract

Bayu Teja Kusuma. 6662121351. THESIS. Representation women values in

Islam at Novel Ratu yang Bersujud (Analysis of Semiotics Roland Barthes).

Communication Studies program. Faculty of Social and Political Science.

University of Sultan Ageng Tirtayasa. 2016. Uliviana Restu, S.Sos., M.Si.

Husnan Nurjuman S.Ag, M.Si

Novel Ratu yang Bersujud is communication medium lifted a phenomenon that

occurs in society. The story submitted contains a message that is expected to

afford not only idea, but also attiude and behavior of readers, the novel illustrates

how women in islam should act in conform with the Islamic laws. This research

aim to know representation of the women value in Islam from Novel Ratu yang

Bersujud with based on semiotics theory of Roland Barthes is denotative,

connotative and myth women value in islam. The research shows that in

denotative women are described as obedient servant to his Lord. Connotative

women are described as someone who are religious people and follow values and

norms. Myth from women value in Islam is built conform with the author‟s

purpose to make a perspective real women in Islam that‟s not derived from

variety propaganda but from the Qur‟an and Hadith. This novel can used as

example how muslim wopmen should act. From it all, this research expected to

add and contribute and can be benefit to development of communication study.

Keywords: Novel Ratu yang Bersujud, Representation women value in Islam,

Roland Barthes semiotics

Page 8: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

7

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT penulis panjatkan atas limpahan rahmat dan

nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi guna

memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar kesarjanaan strata (S1) pada

program studi Ilmu Komunikasi konsentrasi Public Relations di Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Skripsi berjudul

“Representasi Nilai Perempuan dalam Islam pada Novel Ratu yang Bersujud

(Analisis Semiotika Roland Barthes)”. Skripsi ini mengangkat masalah nilai

perempuan dalam Islam pada novel Ratu yang Bersujud menggunakan analisis

semiotika.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu

kritik dan saran sangat penulis harapkan. Pada kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih atas segala rahmat serta doa, dukungan,

motivasi, bimbingan, dan bantuan yang tak terhingga dalam proses penelitian

serta penyusunan skripsi ini kepada :

1. Kedua inspirator nyata yang aroma nafas tubuhnya mengalir mengisi laju

darah dalam kehidupan penulis yaitu Ibunda Titik Sukarti dan Ayahanda

Sutarjo yang selalu setia memberikan semangat dan motivasi dalam segala

bentuk yang belum dapat penulis balas.

i

Page 9: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

8

2. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si. selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3. Ibu Dra. Rahmi Winangsih, M.Si. selaku ketua prodi Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

4. Bapak Darwis Sagita, S.IKom Selaku Sekertaris prodi Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

5. Ibu Uliviana Restu H, S.Sos.,M.Si selaku pembimbing I yang telah

menyediakan waktu untuk selalu memberikan arahan, dukungan dan motivasi

untuk penulis.

6. Bapak Husnan Nurjuman S.Ag, M.Si selaku dosen pembimbing II skripsi

yang juga sidah menyediakan waktu untuk membantu memberikan saran serta

masukan dalam proses menyelesaikan skripsi ini

7. Ibu Isti Nursih, S.I.P., M.I.K. selaku dosen pembimbing akademik.

8. Adik penulis Maulina Joti Masitoh, yang terkadang memberikan inspirasi

ketika sedang dalam keadaan yang baik

9. Lale bagi penulis, yang selalu bisa memberikan canda dan hiburan kedua

setelah orang tua dalam kondisi apapun

10. Geng Wakwaw Revan, Juhendi, Arya dan Hari yaang selalu bersama dari

semmester 1 hingga 7 selalu di kelas yang sama pula dan saling berjuang

untuk mendapatkan gelar S.

11. Rekan-rekan Himabe 2012, Abdul, Irma, Erlin, Deni, Rizon, Siti Julaeha, Eri,

Egi, Yesi, Putri, Siti Nurfaizah, Indah, Annisa, Asyil, Diah Fitri, Ayu, Lita,

Damar, Gangan, Ersyad, Delia, Renggaanis dan Mitha yang gokil dan seru

ii

Page 10: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

9

12. Rekan-Rekan llmu Komunikasi 2012 Ratu, Jannah, Nina, Mutia, Aci, Rahel,

Ayel, Bani, Tio, Mahda, Risky, Gian, Rengga, Putri Dwi, Hardi, Ardi, Awal,

Cici, Bella, Disa, Emil, Juan, Fikri, Azi, Juan, Roy, Nida, Mety, Nissa, Dania,

Putri, Hasti, Rezza, Rahmat, daan Dwi yang berjuaang untuk lulus dari

Untirta secepat mungkin

13. Fosmai angkatan 2010 - 2014, Bang Hen, Teh Nur, Bang Nayev, Bang

Katno, Bang Cahyo, Teh Lulu, Teh Mpes, Raidhil, Bang Dindin, Muyas,

Ririn, Ida, Nadia, Mike, Yanah, Azmi, Imam, Ali, Yandi, Mirza, Vina,

Dhika, Farkhi, Adhi, Alif, Agus, dan teman - teman fosmai yang lain yang

selalu mengingatkan agar tidak lupa bersyukur kepada Allah SWT

14. Teman dan kerabat yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah

membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.

Kiranya tidak ada balasan yang lebih baik kecuali yang datang dari

Allah SWT, terimakasih untuk segalanya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi

semua, khususnya bagi penulis dan pihak yang berkepentingan lainnya.

Wassalamualikum Wr. Wb.

Serang, November 2016

Penulis

iii

Page 11: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

10

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ORISINALITAS

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

MOTTO

ABSTRAK

ABSTRACT

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 12

1.3 Identifikasi Masalah ............................................................................ 12

1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................ 13

1.5 Manfaat Penelitian .............................................................................. 13

1.5.1 Manfaat Teoritis ........................................................................ 13

1.5.2 Manfaat Praktis ......................................................................... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 14

2.1 Perempuan ........................................................................................... 14

2.2 Perempuan dalam Islam ...................................................................... 18

2.2.1 Hakikat penciptaan perempuan .................................................. 19

2.2.2 Kedudukan dan Peran Perempuan Dalam Islam ......................... 21

2.2.2 Hak - hak Perempuan dalam Berbagai Bidang ........................... 24

2.3 Varian Pemikiran Islam tentang Perempuan ........................................ 33

2.3.1 Perempuan dalam Pemikiran Islam Fundamentalis .................... 33

iv

Page 12: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

11

2.3.2 Perempuan dalam Pemikiran Islam liberal ................................. 39

2.3.3 Perempuan dalam Pemikiran Islam Moderat .............................. 42

2.4 Representasi ........................................................................................ 46

2.5 Novel .................................................................................................. 47

2.6 Semiotika ............................................................................................ 49

2.7 Semiotika Roland Barthes ................................................................... 51

2.8 Kerangka Berpikir ............................................................................... 59

2.9 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 61

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 68

3.1 Metode Penelitian ................................................................................ 68

3.2 Fokus Penelitian .................................................................................. 70

3.3 Teknik Pengumpulan data ................................................................... 70

3.3.1 Studi Pustaka .............................................................................. 70

3.3.2 Dokumentasi .............................................................................. 71

3.4 Teknik Analisis Data ........................................................................... 72

3.5 Lokasi dan Jadwal Penelitian .............................................................. 74

BAB IV ANALISIS .......................................................................................... 75

4.1 Objek Penelitian .................................................................................. 75

4.1.1 Novel ........................................................................................ 75

4.1.2 Perempuan dalam Novel ............................................................ 76

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ................................................................... 82

4.2.1 Analisis Semiotika .................................................................... 98

4.2.2 Makna Denotasi ........................................................................ 99

4.2.3 Makna Konotasi ...................................................................... 102

4.2.4 Makna Mitos ........................................................................... 104

4.4 Pembahasan ...................................................................................... 106

4.4.1 Novel sebagai Sarana Merepresentasikan

Nilai Perempuan dalam Islam ................................................. 106

v

Page 13: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

12

4.4.2 Pemikiran Islam Moderat dan

Perempuan dalam Novel Ratu yang Bersujud .......................... 109

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 117

5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 117

5.2 Saran ................................................................................................. 119

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 121

LAMPIRAN ................................................................................................... 123

DAFTAR RIWAYAT HIDUP 128

vi

Page 14: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

13

DAFTAR TABEL

Tabel 2.2 Peta Tanda Roland Barthes 58

Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu 63

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian 74

Tabel 4.1 Orasi Pembebasan perempuan dari moral agama dan

pemakaian hijab 82

Tabel 4.2 Peta Tanda Roland Barthes pada Kalimat Pembebasan

perempuan dari moral agama dan pemakaian hijab 83

Tabel 4.3 Penggolongan Tanda 84

Tabel 4.4 Kewajiban beribadah bagi muslim 85

Tabel 4.5 Peta Tanda Roland Barthes pada Kewajiban beribadah

bagi muslim 86

Tabel 4.6 Penggolongan Tanda 87

Tabel 4.7 Hubungan laki – laki dan perempuan dalam Islam 88

Tabel 4.8 Peta Tanda Roland Barthes pada hubungan antara laki – laki

dan perempuan dalam Islam 89

Tabel 4.9 Penggolongan Tanda 90

Tabel 4.10 Peran perempuan dalam rumah tangga 92

Tabel 4.11 Peta Tanda Roland Barthes pada Pertanyaan Charlotte

seputar peran perempuan dalam rumah tangga 93

Tabel 4.12 Penggolongan Tanda 93

Tabel 4.13 Hak mendapatkan ilmu dan pendidikan serta

hak dasar politik 95

Tabel 4.14 Peta Tanda Roland Barthes pada Hak mendapatkan ilmu

dan pendidikan serta hak dasar politik 96

Tabel 4.15 Penggolongan Tanda 97

vii

Page 15: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

14

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Signifikansi Dua Tahap Roland Barthes 53

Gambar 2.2 Peta Tanda Roland Barthes 58

Gambar 2.3 Bagan Kerangka Berpikir 72

Gambar 4.1 Cover Novel Ratu yang Bersujud 75

viii

Page 16: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ada anggapan dari masyarakat bahwa perempuan cenderung emosional,

irasional dalam berpikir, tidak dapat mengambil keputusan sehingga perempuan

selalu ditempatkan pada posisi yang tidak penting dan strategis dalam masyarakat

atau dianggap sebagai “second person”1. Pandangan ini pada akhirnya

juga memposisikan perempuan lebih rendah dari laki-laki. Perempuan dipandang

kurang mampu sehingga diberi tugas yang ringan dan mudah. Bagi perempuan

sendiri, tersubordinasi dalam kehidupan membuat mereka merasa seperti seorang

pembantu bagi laki-laki2. Bentuk subordinasi akibat perbedaan jender ini

bermacam-macam, berbeda menurut tempat dan waktu. Praktik subordinasi

sendiri sebenarnya bermula dari kesadaran gender yang tidak adil dalam

masyarakat.

Bersamaan dengan marginalisasi dan stereotip yang diderita oleh kaum

perempuan, mereka juga masih mengalami subordinasi dalam kehidupan

bermasyarakat. Perempuan tidak diberikan hak untuk terlibat dalam keputusan-

1 J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengatar dan Terapan, (Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2007). hlm.274

2 Muniarti Nunuk , Getar Gender 1, (Yogyakarta : Yayasan indonesiatera, 2004), hlm.xxiii

1

Page 17: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

2

keputusan penting masyarakat atau bahkan kehidupan pribadinya. Perempuan

dianggap tidak cakap dalam memimpin masyarakat. Perempuan hanya harus

mengurus anak dan suaminya, terlepas dari terlibat atau tidaknya mereka dalam

mencari nafkah keluarga mereka wajib dan mutlak bertugas untuk mengurus

anak-anak, suami dan keluarganya3

Perempuan dicitrakan sebagai makhluk lemah dan menempati peran yang

tidak membahagiakan (dari aspek fisik), serta lebih rendah daripada laki-laki jika

dilihat dari pandangan laki-laki dan lingkungan masyarakat. Citra perempuan itu

berada dalam masyarakat patriarki yang memiliki ideologi gender. Ironisnya,

perempuan menerima hal itu sebagai sesuatu yang semestinya terjadi4

Perempuan dengan segala posisi dan keadaannya selalu menjadi obyek

pembahasan menarik bagi banyak kalangan. Persepsi masyarakat bahwa

perempuan lebih rendah statusnya dari laki laki dapat memicu munculnya

diskriminasi jenis kelamin yang menyebabkan perempuan termajinalkan,

meskipun tidak setiap marginalisasi perempuan disebabkan ketidakadilan gender5.

Munculnya berbagai ketidakadilan dan diskriminasi terhadap perempuan di atas,

disebabkan oleh banyak faktor yaitu salah satunya karena adanya sifat - sifat

tertentu (stereotype) pada kaum perempuan yang cenderung merendahkan,

3 Dyah Purbasari Kusumaning Putri, Sri Lestari, “PEMBAGIAN PERAN DALAM RUMAH TANGGA

PADA PASANGAN SUAMI ISTRI”, Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 16, No. 1, Februari 2015: 72-85

4 Faninda Zenitsa “Representasi Perempuan (Studi Semiotika Tentang Representasi Perempuan

Dalam Novel “Perempuan Keumala” karya Endang Moerdopo), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik , UPN, 2010, hlm 1

5 Ibid. , hlm.1

Page 18: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

3

misalnya, bahwa perempuan itu lemah, lebih emosional ketimbang

mengedepankan nalar, cengeng, tidak tahan banting, tidak patut hidup selain di

dalam rumah, dan sebagainya. Berdasarkan pelebelan sifat-sifat manusia kelas dua

inilah ketidakadilan terjadi atas mereka.

Kepercayaan agama juga membentuk sikap terhadap perempuan.

Interpretasi umum ajaran agama Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia

adalah bahwa laki-laki merupakan pemimpin. Sistem nilai dan budaya selanjutnya

berkontribusi terhadap langgengnya patriarki yang telah melekat dari generasi ke

generasi, yang membuat posisi perempuan dibawah superioritas laki-laki, Istilah

patriarki sendiri digunakan untuk menggambarkan dominasi laki-laki atas

perempuan di dalam keluarga dan pada akhirnya berlanjut pada dominasi laki-laki

dalam semua lingkup kemasyarakatan lainnya.

Islam menempatkan Laki-laki dan perempuan sebagai manusia yang

memiliki posisi seimbang dan sama6. Islam juga tidak membuat perempuan

merasa berdosa ketika harus terlibat dalam berbagai aktivitas sosial. Hanya saja,

Islam mewarnainya dengan adab-adab syar‟i sebagaimana berbagai aktivitas lain.

Islam meletakkan panduan bagi perempuan yang dapat menjaga diri berikut

masyarakatnya, misalnya menutup aurat, larangan berduaan (berkhalwat),

pemberian batas-batas ikhtilath dan hal lain yang terkait dengan keterlibatan

perempuan dalam aktivitas sosial.

6 Maslamah dan Suprapti Muzani, “KONSEP-KONSEP TENTANG GENDER PERSPEKTIF ISLAM”,

SAWWA – Volume 9, Nomor 2, April 2014, h.275

Page 19: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

4

Islam telah menerapkan persamaan hak antara kaum perempuan dan pria.

Setiap orang muslim berhak mendapatkan pendidikan yang tinggi. Hasilnya

banyak muslimah (perempuan muslim) yang berhasil menjadi dokter, guru, dosen,

insinyur, dan lain-lain. Dalam rumah tangga perempuan bukan menjadi pelayan

atau budak suaminya tetapi perempuan menjadi mitra laki-laki dan mempunyai

peranan penting dalam menjaga dan memelihara keutuhan rumah tangganya.

Bahkan seorang perempuan akan menjadi ibu yang melahirkan dan membentuk

sebuah generasi yang dapat menentukan sebuah masyarakat7.

Islam sudah lebih dulu menyamakan derajat perempuan dan laki-laki, dan

yang membedakan hanyalah kadar ketakwaan mereka. Sebagaimana Firman Allah

dalam Surat Al-Hujarat ayat 13;

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-

laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan

bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang

paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara

kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

Dalam tafsir ibnu katsir pada surat Ali imraan ayat 195 disebutkan

Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan

berfirman): “Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang

beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu

adalah turunan dari sebagian yang lain. Maka orang-orang yang berhijrah, yang

diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan

yang dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan

pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di

7 La Jamaa, “ADVOKASI HAK-HAK ISTRI DALAM RUMAH TANGGA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM”,

Musãwa, Vol. 15, No. 1 Januari 2016

Page 20: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

5

bawahnya, sebagai pahala di sisi Allah. Dan Allah pada sisi-Nya pahala yang

baik.” (QS. Ali Imran: 195).8

Secara umum, perempuan di Indonesia saat ini mengalami kemajuan

bukan hanya lagi sekedar penghuni rumah tangga saja tetapi juga menyatakan

fungsinya dalam pembangunan. Di era globalisasi ini perempuan tidak hanya

bekerja di lingkungan rumah ataupun melayani suami akan tetapi, peempuan juga

dapat beperan di dalam ranah politik, ekonomi dan sosial. Bisa kita lihat dari

banyaknya perempuan karir di Indonesia dan juga banyaknya perempuan yang

menenpati posisi strategis di Indonesia seperti menteri menteri dan juga gubernur

serta adanya 30% keterwakilan perempuan dalam parlemen9. Ini merupakan bukti

bahwa perempuan memiliki kesempatan yang seluas - luasnya untuk berkiprah

baik dalam keluarga maupun masyarakat. Artinya, Islam telah memosisikan

perempuan di tempat mulia sesuai dengan kodratnya. Dr. Yusuf Qardhawi pernah

mengatakan, “Perempuan memegang peranan penting dalam kehidupan keluarga

dan masyarakat. Jadi, mana mungkin keluarga dan masyarakat itu baik jika

perempuannya tidak baik”10

Melihat fenomena tersebut, semua ini sangat jauh berbeda dengan realitas

kehidupan perempuan di dunia barat, baik di negara Eropa maupun Amerika.

Perempuan lebih diidentikkan sebagai makhluk yang lemah. Karena itu, muncul

8 AlQuranMulia, Tafsir ibnu katsir Surah Ali Imraan 195, diakses dari

https://alquranmulia.wordpress.com/2015/03/20/tafsir-ibnu-katsir-surah-ali-imraan-ayat-195/ pada

tanggal 28 Februari 2016 pukul 17.07

9 Yenti Afrida, “KETERWAKILAN PEREMPUAN DI PARLEMEN DALAM PERSPEKTIF ISLAM”, Jurnal

Ilmiah Kajian Gender, h.241

10 Yusuf Qordhawi, Fatwa-Fatwa Kontenporer Jus II, alih bahasa As’ad Yasin, (Jakarta: Gema

Insani Press, 1993), 42.

Page 21: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

6

gerakan kesetaraan gender dan feminisme. Mereka menuntut persamaan hak

antara kaum laki-laki dan perempuan. Perbedaan peran perempuan dalam konsep

Islam dan sekuler memang sangat signifikan, karena konsep dasar yang saling

bertolak belakang.

Peran perempuan dalam konsep sekuler selalu berorientasikan pada apa

yang bisa dihasilkan dalam bentuk materi, seperti pendapatan, keterwakilan

perempuan dalam parlemen, dan lain sebagainya. Padahal, Islam sangat

menghormati perempuan baik sebagai anggota keluarga dan anggota masyarakat.

Sebagai keluarga, seorang perempuan memiliki peranan penting, yakni

melahirkan, mengasuh, dan mendidik anak. Tidak heran ada yang mengatakan,

“Ibu merupakan sekolah pertama. jika anda mempersiapkan perempuan dengan

baik, maka anda telah mempersiapkan masa depan bangsa dengan baik.” Menurut

Dr. Hj. Faizah Ali Syibromalisi, MA., Anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama

Indonesia (MUI), perempuan sebenarnya tidak dilarang agama untuk menjadi

pintar11

. Justru seorang ibu merupakan sekolah pertama bagi anak-anaknya.

Seorang anak biasanya selalu melihat sosok ibu sebagai idola dan teladan, karena

frekuensi kebersamaan ibu dengan anak cenderung lebih banyak daripada dengan

sang ayah. Islam sangat menganjurkan perempuan untuk menuntut ilmu. Seorang

perempuan pandai sangat diperlukan keluarga untuk mendidik dan mengajarkan

ilmunya kepada sang anak, bahkan Islam tidak melarang perempuan menjadi

pemimpin, sebagaimana Ratu Balqis yang berhasil memimpin negaranya. Ini

11

Kompasiana, “Peran ibu bagi anak menurut Islam”, diakses dari

http://www.kompasiana.com/yeyemdj/peran-ibu-bagi-anak-menurut-

islam_552907fbf17e61b82d8b45f5, pada tanggal 28 Februari 2016

Page 22: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

7

merupakan bukti bahwa perempuan pun bisa memimpin. Islam memperbolehkan

perempuan memimpin di luar rumah, tapi tidak untuk di dalam rumah tangga.,

karena sudah kodratnya bahwa lelaki (suami) adalah pemimpin bagi perempuan

(istri) dan keluarganya tanpa terkecuali.

Saat ini banyak penulis di Indonesia yang menggunakan novel sebagai

media mereka untuk menyampaikan protes atas ketidakadilan gender yang dialami

kaum perempuan. Sebagai salah satu jenis buku yang merupakan bentuk dari

media massa, melalui novel seseorang dapat menyampaikan pemikiran dan

pendapatnya kepada khalayak luas. Novel merupakan sebuah teks naratif kisah

yang merepresentasikan suatu situasi yang dianggap mencerminkan kehidupan

nyata atau untuk memancing imajinasi seseorang (Danesi, 2010 : 75). Novel

merupakan bentuk karya sastra yang sangat populer dan digemari oleh masyarakat

karena daya komunikasinya yang luas dan daya imajinasinya yang menarik.

Melalui novel penulis mencoba menyampaikan pesan kepada pembaca melalui isi

cerita dalam novel, pesan yang disampaikan oleh penulis bisa berupa ide-ide atau

pandangan sang penulis mengenai keadaan sosial lingkungan sekitarnya, kritikan

tentang sesuatu, maupun gagasan mengenai sesuatu hal yang baru.

Novel sebagai salah satu bagian dari media massa memiliki peranan

penting dalam penyebaran informasi dan wacana, termasuk informasi dan wacana

tentang perempuan. Dewasa ini banyak penulis novel Indonesia yang

menyuarakan gerakan feminisme lewat karyanya, Kehadiran para penulis dalam

ranah kesusastraan mencoba untuk memperlihatkan adanya perubahan sikap

Page 23: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

8

dalam menempatkan posisi dan peranan perempuan dalam kehidupan masyarakat

melalui karya - karyanya. Tema yang diangkat dalam sejumlah karya para penulis

tentang perempuan pada masa ini adalah kebanyakan mengangkat tema mengenai

gerakan feminism yang bertujuan untuk melawan nilai – nilai perempuan dalam

Islam yang bertentangan dengan kaum feminisme dan ketidaksetaraan terhadap

perempuan.

Dari semua penjelasan di atas, lewat salah satu novel “Ratu yang Bersujud

” penulis menemukan banyaknya pertanyaan pada bagaimana pandangan Islam

menilai perempuan untuk mengetahui derajat kaum perempuan di tengah

maraknya isu gender seperti, Mengapa perempuan harus memakai jilbab?

Mengapa perempuan harus mengurusi rumah tangga? Bagaimana kedudukan

perempuan di dalam Islam? Dan bagaimana lainnya menjadi pertanyaan yang

lumrah dipertanyakan oleh kaum feminism, sebagian kaum non muslim bahkan

umat muslim sendiri. Ada beberapa kalimat yang dinyatakan dalam novel ini yang

sangat terlihat bagaimana penggambaran perempuan dalam Islam.

“apakah kalian puas dengan keadaan kalian saat ini wahai kaum

perempuan?!” matanya begitu tajam dalam menyampaikan orasinya

tersebut. “kami berjuang untuk emansipasi, kesetaraan! Kami ingin

suara kami didengar, kami tidak ingin direndahkan sebagai perempuan!

Tempat kami bukan hanya didapur. Tugas kami bukan hanya mengurus

suami dan anak. Lebih dari itu semua, kami ingin keadilan. Tempat yang

sama dan sejajar dengan kaum pria! hapuskan semua bentuk poligami

yang menyengsarakan kaum perempuan, bebaskan perempuan dari hijab

dan tradisi kolot! Bebaskan kaum perempuan dari moral – moral agama

yang mengekang!12

12 Mahdavi, Ratu yang Bersujud, 2012, hlm 4-5

Page 24: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

9

Inilah yang memang sedang banyak disuarakan oleh kaum perempuan

yang membenci Islam di seluruh dunia, perempuan melihat adanya pengekangan

dan ketidakadilan gender dengan kaum laki – laki dikarenakan adanya subordinasi

(penomorduaan) anggapan bahwa perempuan lemah, tidak mau memimpin,

cengeng, mengakibatkan perempuan menjadi nomor dua setelah laki – laki, lalu

pada kalimat selanjutnya

“Islam hadir dengan membawa harapan bagi tegaknya keadilan.

Perempuan bukan lagi dianggap sebagai benda, tapi lebih jauh. Ia

adalah mitra kaum lelaki. Perempuan telah menjadi subjek hukum.

Rasulullah bersabda, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap

muslim dan muslimah. Ini bukti bahwa perempuan memiliki hak untuk

mencari ilmu dan kesempatan meraih pendidikan yang sama dengan

kaum laki – laki. “Kemudian Allah berfirman dalam Alqur‟an.

Bismillahirrahmanirrahim. Hai Nabi, apabila datang kepadamu

perempuan – perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia,

bahwa mereka tidak akan mempersekutukan sesuatu pun dengan allah,

tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak –

anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada – adakan antara

tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan

yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah

ampunan kepada Allah untuk mereka. Sungguh Allah Maha Pengampun

lagi Maha Penyayang. Ayat tersebut menjadi bukti perempuan dalam

Islam benar – benar telah menjadi subjek hukum dan dapat menentukan

pilihannya sendiri. Mereka memiliki hak dasar politik13

.”

Ini sesuai dengan realitas masyarakat pada saat ini contohnya adanya peran

perempuan dalam ranah politik dan Negara dengan adanya menteri – menteri

perempuan dan juga gubernur perempuan bahkan presiden perempuan, ini terlihat

sekali bahwa Indonesia dengan mayoritas orang beragama Islam, telah

menerapkan konsep Islam yang melihat tidak adanya perbedaan antara laki – laki

dan perempuan.

13 Ibid hlm 200 -201

Page 25: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

10

Lebih lanjut Charlotte ingin mengetahui secara mendalam bagaimana nilai

– nilai perempuan dalam agama Islam yang selama ini selalu dianggap tidak adil

oleh kalangan kaum feminism. Ia ingin keluar dari komunitas feminis, ia merasa

jenuh banyak hal yang ia perjuangkan atas nama perempuan justru memiliki

tujuan yang tidak jelas, tidak memiliki substansi sama sekali. Ada susupan

ideology yang begitu dendam terhadap ajaran agama, terutama agama Islam. Dan

selama ini ia secara tidak sadartelah menjadi seorang agen dalam permainan

konspirasi tersebut. Ia tidak memahami Islam, belum mengenal Islamsaat

bergabung dengan kaum feminis, tapi dia tanpa ragu menentang Islam dan

bagaimana nilai perempuan dalam ajaran Islam dan memposisikan dirinya sebagai

musuh nomor satu kaum perempuan. Kemudian Lale hadir. Datang, penuh dengan

persahabatan dan rasa keakraban persaudaraan. Ia berhijab, ya, ia berhijab. Ia

seorang muslimah dan taat melaksanakan shalat. Penjelasaan tentang hijab, shalat

dan nilai – nilai perempuan dalam Islam yang membuat ikatan emosionalnya

dengan agama Islam telah tumbuh menghujam jiwanya

Isi dalam novel ini memperlihatkan adanya bagaimana penggambaran

perempuan dari sudut pandang Islam yang selama ini salah diartikan dan banyak

yang tidak mengetahuinya. Penulis novel berusaha untuk menggambarkan sosok

perempuan dengan menempatkan perempuan sebagai perempuan yang ingin

mendapatkan emansipasi, kesetaraan dan juga derajat yang sama dengan laki –

laki Menurut Mary Wollstonecraft dalam buku A Vidication of the Rights of

Woman seharusnya perempuan mempunyai kebebasan dan hak yang sama setara

Page 26: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

11

dengan laki-laki14

. Dengan demikian secara nonverbal, perempuan dalam novel

tersebut direpresentasikan atau digambarkan seperti perempuan yang memiliki

pandangan feminis dan menginginkan kesetaraan gender.

Lebih jauh, Mahdavi sepertinya ingin menunjukkan sisi lain dari

kehidupan perempuan, sebuah fenomena yang jarang terjadi ketika sosok

perempuan yang sudah membulatkan tekadnya dari awal untuk menjadi seorang

feminis dengan tekad dan kegigihannya berusaha keluar dari kondisi tersebut

untuk memeluk agama Islam. Novel “Ratu yang Bersujud” juga menyuarakan

resistensi kaum perempuan melalui tokoh Charlotte.

Karya ini juga menampilkan permasalahan dan resistensi perempuan yang

dikenal dengan women issues. Permasalahan yang dianggap sebagai sesuatu yang

aktual, yang sering dibicarakan dan dibahas. Dalam seminar, gerakan-gerakan

perempuan, dunia pendidikan dan juga di media massa. Ini karena women issue

dianggap berkaitan dengan pandangan masyarakat yang secara tidak langsung

merugikan kaum perempuan.

Penulis tertarik untuk meneliti bukan karena kualitas novel yang hendak

peneliti teliti, melainkan karena tema yang diangkat novel tersebut menemukan

beberapa fenomena komunikasi yang dinilai cukup menarik jika dibahas dengan

menggunakan perspektif ilmu komunikasi, karena komunikasi pada dasarnya

merupakan interaksi antara pribadi yang menggunakan system symbol linguistic,

14 Faninda Zenitsa “Representasi Perempuan (Studi Semiotika Tentang Representasi Perempuan

Dalam Novel “Perempuan Keumala” karya Endang Moerdopo), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik , UPN, 2010. hlm 7

Page 27: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

12

misalnya meliputi verbal, kata-kata, para verbal, dan non verbal. Sehingga novel

ini menarik untuk diteliti dalam kajian penelitian semiotik Roland Barthes,

metode semiotik Roland Barthes menitikberatkan pada hubungan penanda dan

petanda, denotative, konotatif, mitos dan sistem sosial yang ada pada novel,

melalui kata dan kalimat yang bersifat atomistis.

Pada penelitian ini yang mendasari penulis untuk menganalisa konsep nilai

perempuan dalam Islam dari 2 tokoh perempuan yang terdapat dalam novel ”Ratu

yang Bersujud ” karena 2 tokoh perempuan ini memiliki peran yang sentral dan

dapat menimbulkan tanda tanya besar dimana dalam feminisme barat tujuan

utamanya adalah ingin melepaskan diri dari cengkeraman kaum laki – laki dan

Islam yang ternyata diturunkan untuk mengatasi permasalan tentang ketidakadilan

gender yang selama ini menjadi permasalahan kaum feminisme.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

Bagaimana Representasi Nilai Perempuan dalam Islam yang terdapat pada

novel Ratu yang Bersujud ?

1.3 Identifkasi Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat di identifikasikan

masalah penelitian sebagai berikut :

Page 28: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

13

1. Bagaimana makna denotasi nilai perempuan dalam Islam pada novel Ratu

yang Bersujud?

2. Bagaimana makna konotasi nilai perempuan dalam Islam pada novel Ratu

yang Bersujud?

3. Bagaimana makna mitos nilai perempuan dalam Islam pada novel Ratu

yang Bersujud?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah representasi nilai

perempuan dalam Islam pada novel Ratu yang Bersujud

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Memberi gambaran bagaimana perempuan dalam novel Ratu yang

Bersujud digambarkan untuk bacaan di masyarakat dan untuk memperkaya

wawasan tentang persoalan perempuan di masyarakat serta penelitian ini

diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi dan dokumentasi ilmiah

untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan sebagai dasar bagi studi - studi

selanjutnya mengenai analisis semiotika dalam novel

1.4.2 Manfaat Praktis

Memberikan sumbangan pengetahuan kepada masyarakat

khususnya kaum perempuan mengenai feminisme dalam sudut pandang Islam

Page 29: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

14

BAB II

Tinjauan Pustaka

2.1 Perempuan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perempuan adalah jenis kelamin,

yakni orang (manusia) yang mempunyai puki, dapat menstruasi, hamil,

melahirkan anak, dan menyusui. Perempuan merupakan makhluk lemah lembut

dan penuh kasih saying karena perasaannya yang halus. Secara umum sifat

perempuan yaitu keindahan, kelembutan serta rendah hati dan memelihara.

Demikianlah gambaran perempuan yang sering terdengar di sekitar kita.

Perbedaan secara anatomis dan fisiologis menyebabkan pula perbedaan pada

tingkah lakunya, dan timbul juga perbedaan dalam hal kemampuan, selektif

terhadap kegiatan – kegiatan intensional yang bertujuan dan terarah dengan kodrat

perempuan.

Kata perempuan dalam tinjauan etimologis, berasal dari kata empu yang

berarti 'tuan', 'orang yang mahir/berkuasa', atau pun 'kepala', 'hulu', atau 'yang

paling besar' maka, kita kenal kata empu jari 'ibu jari', empu gending 'orang yang

mahir mencipta tembang'15

. Kata perempuan berhubungan dengan kata ampu

'sokong', 'memerintah', 'penyangga', 'penjaga keselamatan', bahkan 'wali'; kata

15 Sudarwati, D Jupriono, Betina, Wanita, Perempuan:Telaah Semantik Leksikal, Semantik

Historis, Pragmatik diakses dari http://www.angelfire.com/journal/fsulimelight/betina.html pada 6

Maret 2016 pukul 13.23

14

Page 30: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

15

mengampu artinya 'menahan agar tak jatuh' atau 'menyokong agar tidak runtuh';

kata mengampukan berarti 'memerintah (negeri)'; ada lagi pengampu 'penahan,

penyangga, penyelamat', sehingga ada kata pengampu susu 'kutang' alias 'BH'.

Kata perempuan juga berakar erat dari kata empuan, kata ini mengalami

pemendekan menjadi puan yang artinya „sapaan hormat pada perempuan‟, sebagai

pasangan kata tuan „sapaan hormat pada lelaki‟ (Sudarwati dan Jupriono, 2000).

Nah pada konteks itulah maka perempuan mendapat tempat kehormatan, lebih

bermartabat dan tidak diposisikan di lapisan bawah. Persepsi terdahulu yang

dilandasi kultur feodalisme konvensional tidak lagi mendapatkan tempat, karena

keberadaan perempuan sebagai kaum feminin semakin dihormati, di junjung

tinggi dan berperan sejajar dengan laki – laki.

Pemahaman kebudayaan menyangkut persoalan perempuan, status dan

perannya dalam kehidupan sosial sangat bervariasi sesuai dengan perkembangan

keadaan dan waktu. Juga tergantung pada bagaimana pemahaman-pemahaman

tersebut berhubungan dengan posisi kaum perempuan di berbagai komunitas. Para

antropolog sekalipun, yang tengah menyelidiki posisi perempuan dalam

perkembangan masyarakat secara tidak sadar ikut dalam perdebatan menyangkut

asal-usul dan universalitas keterpinggiran kaum perempuan. Dengan begitu kajian

terhadap hubungan hierarkis antara laki-laki dan perempuan menjadi penting.

Laki-laki dan perempuan secara alamiah, bilogis dan genetis berbeda,

adalah sebuah kenyataan, sebagai kodrat Tuhan yang tidak dapat diubah. Akan

tetapi yang kemudian melahirkan perdebatan adalah ketika perbedaan secara

Page 31: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

16

alamiah ini lalu kemudian menimbulkan pemahaman yang beragam pada tiap

orang dan kelompok masyarakat. Perbedaan pemahaman ini selanjutnya dikenal

dengan konsep gender, yaitu beberapa sifat yang dilekatkan pada kaum laki-laki

dan perempuan yang dikonstruksikan secara sosial dan kultural(Fakih, 1997:8).

Misalnya stereotype perempuan yang dikenal lemah lembut, keibuan, emosional

atau lebih sabar. Sementara laki-laki dianggap kuat, rasional, perkasa dan

sebagainya. Stereotype seperti ini dapat dipertukarkan dan bisa jadi berbeda pada

masing-masing masyarakat, tergantung pada budaya dan sistem nilai yang

dibangun.

Ketertindasan perempuan, secara antropologis, dipandang oleh Sherry

Ortner(dalam Moore, 1998:30) disebabkan oleh sebuah sistem nilai yang

diberikan makna tertentu secara kultural16

. Ortner menempatkan ketertinggalan

perempuan pada tataran ideologi dan simbol kebudayaan. Dalam budaya

universal, ketertindasan perempuan, menurut Ortner merupakan manivestasi dari

pemahaman antara budaya dan alam yang kemudian dibandingkan dengan posisi

laki-laki dan perempuan pada peran sosialnya. Secara umum, kebudayaan

memberikan pembedaan antara masyarakat manusia dan alam. Kebudayaan

berupaya mengendalikan dan menguasai alam yang selanjutnya dimanfaatkan

untuk berbagai kepentingan. Oleh sebab itu kebudayaan berada pada posisi

superior dan alam dipihak inferior. Kebudayaan diciptakan untuk menguasai,

mengelola dan mengendalikan alam untuk mempertahankan kelangsungan

16 perempuan dalam perspektif budaya, diakses dari

https://agnessekar.wordpress.com/2009/01/08/perempuan-dalam-perspektif-budaya/ pada 7 Maret

2016 pukul 14.51

Page 32: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

17

kehidupan masyarakat. Dalam hubungannya dengan laki-laki dan perempuan,

maka perempuan selalu diasosiasikan dengan alam, dan laki-laki diasosiasikan

dengan kebudayaan. Oleh karenanya merupakan suatu hal yang alami jika

perempuan berada pada posisi yang dikontrol, dikendalikan dan dikuasai. Konsep

ini ada kesamaan dengan konsep orang Turki tentang perempuan, bahwa

perempuan diasosiasikan dengan tanah dan laki-laki diasosiasikan dengan

benih(padi) sebagai pemahaman atas reproduksi(Robbins, 1997:11)

Pendekatan lain yang bisa dipakai untuk memahami penindasan terhadap

perempuan adalah analisis Karl Marx(dalam Heilbroner, 1991:34) tentang

kekuasaan kelas. Marx melihat bahwa politik ekonomi kapitalisme sebagai biang

keladi kehancuran dan ketertindasan sebagian besar warga masyarakat.

Kapitalisme menciptakan kelas, dalam arti kelas yang memiliki modal, kelas kaya

dan kelas miskin, majikan dan buruh. Untuk menjelaskan posisi perempuan dalam

analisis Marx ini tentang kelas, memang perempuan tidak dapat dikategorikan

sebagai satu kelas saja. Artinya ia datang dari golongan buruh(proletar) saja atau

golongan borjuis saja. Tetapi perempuan yang bekerja di bidang domestik dapat

dikatakan sebagai satu kelas. Mereka sesungguhnya bekerja, memiliki pekerjaan

yang kurang lebih sama tanggung jawabnya dengan pekerjaan di bidang lain.

Namun lagi-lagi hasil kerja mereka dinilai rendah atau tidak dihargai sama sekali.

Maka jadilah perempuan sebagai kelas yang dikuasai karena dianggap tidak

menghasilkan nilai-nilai ekonomi.

Page 33: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

18

Friedrick Engels (1972;103), seorang filsuf Jerman, menerangkan

bagaimana perubahan kondisi material mempengaruhi hubungan keluarga,

hubungan laki-laki dan perempuan17

. Ia menjelaskan bahwa pada awalnya laki-

laki dan perempuan tidak mengenal perkawinan18

. Mereka sama-sama bebas

untuk menentukan kepada siapa mereka ingin berhubungan seks. Atau dapat

dikatakan semua menikah dengan semua, sehingga mereka sering berganti-ganti

pasangan. Sampai pada suatu kondisi dimana populasi perempuan lebih sedikit

daripada laki-laki, dan karenanya banyak laki-laki yang tidak ingin melepaskan

perempuannya. Mulai saat itulah terbentuk tradisi perkawinan dengan pasangan

hidup.

2.2 Perempuan dalam Islam

Manusia, baik itu laki laki maupun perempuan adalah ciptaan Allah yang

menduduki kemuliaan tertinggi di muka bumi ini yang dibekali dengan akal dan

intuisi pada segala macam keadaan. Kehadiran manusia merupakan puncak

ciptaan Tuhan. Dia adalah wakil Tuhan atau khalifah di muka bumi ini. Menurut

fitrah kejadiannya, manusia diciptakan bebas dan merdeka, dalam pengertian

bahwa kerja sukarela tanpa paksaan yang didorong oleh kemauan yang murni

untuk mencapai keridlaan Allah SWT sebagai Sang Pencipta dan supaya

bagaimana mereka dapat berperan dalam masyarakat.

17 Ibid

18 Ibid

Page 34: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

19

Kedudukan laki laki dan perempuan pada dasarnya adalah sama dalam

AlQuran Sebagai rujukan prinsip dasar masyarakat Islam. Keduanya diciptakan

dengan tidak memiliki keunggulan satu terhadap yang lain. Atas dasar itu, prinsip

AlQuran terhadap hak kaum laki laki dan perempuan adalah sama, dimana hak

istri adalah diakui secara adil dengan hak suami. Laki laki memiliki hak dan

kewajiban atas perempuan, dan kaum perempuan juga memiliki hak dan

kewajiban terhadap laki laki.

Ajaran AlQuran tentang perempuan merupakan bagian dari usaha untuk

menguatkan dan juga memperbaiki posisi lemah perempuan dalam kehidupan

masyarakat Arab praIslam. Ajaran Islam memberikan porsi perhatian yang besar

dan kedudukan yang terhormat kepada perempuan, dapat dilihat dari segi asal

penciptaannya dan bisa juga dilihat dari segi hakhak atau peran sertanya dalam

berbagai bidang.

2.2.1 Hakikat Penciptaan Perempuan

Prinsip pokok dalam ajaran agama Islam adalah persamaan antara

manusia. Perbedaan yang patut digaris bawahi dan yang kemudian

meninggikan atau merendahkan seseorang di mata Tuhannnya hanyalah nilai

pengabdian dan ketakwaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam

firmanNya disebutkan, “Wahai seluruh manusia, sesungguhnya Kami telah

menciptakan kamu (terdiri) dari lelaki dan perempuan dan Kami jadikan kamu

berbangsa bangsa dan bersuku suku agar kamu saling mengenal,

Page 35: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

20

sesungguhnya yang termulia di antara kamu adalah yang paling bertakwa”

(QS AlHujuraat : 13).

Konsep penciptaan perempuan merupakan hal yang sangat

mendasar untuk dibahas. Berangkat dari hal ini, maka dapat ditarik benang

merah konsep kesetaraan antara laki laki dan perempuan. AlQuran tidak

menyebutkan secara rinci tentang asal usul penciptaan perempuan, tetapi

AlQuran menolak berbagai persepsi yang membedakan diantaranya. AlQuran

surat AnNisa‟ ayat pertama menyebutkan : “Hai sekalian manusia,

bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari jenis yang

sama dan darinya Allah menciptakan pasangannya dan dari keduanya Allah

memperkembangbiakkan laki dan perempuan yang banyak.”

Pemahaman tentang kesamaan antara lakilaki dan perempuan dapat

dipertegas dalam surat Ali „Imron ayat 195 yang menyebutkan bahwa,

“Sebagian kamu adalah bagian dari sebagian yang lain”. Maksudnya, bahwa

sebagaimana laki laki berasal dari laki laki dan perempuan, maka demikian

pula halnya perempuan berasal dari laki laki dan perempuan. Kedua duanya

sama sama manusia, tidak ada kelebihan yang satu dari yang lain tentang

penilaian iman dan amalnya. Dipertegas pula dalam ayat “Sesungguhnya Allah

tidak menyianyiakan amal orang orang yang beramal, baik lelaki maupun

perempuan”(QS. AliImron : 195). Melalui ayat tersebut di atas, AlQuran telah

mengikis pandangan masyarakat yang membedakan antara lelaki dan

perempuan, terutama dalam bidang kemanusiaan. Terdapat ayat ayat dalam

Page 36: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

21

AlQuran yang juga menerangkan bahwa baik lelaki maupun perempuan dapat

tergoda oleh bujuk rayu Iblis seperti yang telah tersebut pada kisah

kebersamaan antara Adam dan Hawa. Artinya, baik laki laki maupun

perempuan, sama sama mendapat kesempatan untuk menentukan nasib mereka

sendiri. Laki laki bertindak sebagai pemimpin ada pada hubungannya pada

isterinya, yang berarti ia bertanggung jawab untuk melindungi dan mengayomi

pasangannya dan menghormati apa yang menjadi fitrahnya. Demikian terlihat

bahwa AlQuran mendudukkan perempuan pada tempat yang sewajarnya dan

meluruskan pandangan yang salah terkait dengan posisi ataupun asal

kejadiannya.

2.2.2 Kedudukan dan Peran Perempuan Dalam Islam

Perempuan sesungguhnya memiliki kedudukan yang tinggi dalam

Islam dan sangat berpengaruh pada kehidupan setiap manusia. Diantara

kedudukan tertinggi tersebut adalah :

1. Perempuan Sebagai Hamba Allah

Seorang perempuan mempunyai tanggung jawab yang sama

dengan laki-laki delam kedudukannya sebgai hamba Allah, yakni sama-

sama mempunyai kewajiban untuk mengabdikan diri kepada Allah SWT.

Dalam firmanNya dikatakan, “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia

melainkan untuk beribadah” (QS Adz Dzariat : 56). Hakikat hidup

manusia, termasuk di dalamnya adalah seorang perempuan adalah untuk

beribadah dan mencari keridlaan Allah SWT. Ibadah dapat meliputi ritual-

Page 37: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

22

ritual khusus seperti salat, puasa, zakat, dan haji, namun juga ibadah yang

yang sifatnya mencakup seluruh aktivitas kebaikan hidup di seluruh aspek.

Hal tersebut dapat terlaksana melalui adanya keterikatan pribadinya sendiri

dengan peraturan-peraturan dari yang telah Allah tetapkan.

2. Perempuan Sebagai Istri

Kedudukan posisi seorang istri dan pengaruhnya terhadap

ketenangan jiwa seorang suami. Allah berfirman, "Dan di antara tanda-

tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untuk kalian istri-istri dari

jenis kalian sendiri, supaya kalian cenderung dan merasa tenteram

kepadanya, dan menjadikan rasa kasih dan sayang di antara kalian." (QS.

Ar- Rum: 21).Laki-laki menjadikan seorang permpuan sebagia istrinya

dapat karena memang cintanya kepada perempuan tersebut, yang

selanjutnya cinta dan kasih sayangnya tersebut membuahkan putera dan

puteri yang salih. Seorang istri adalah sahabat bagi suaminya. Di dalamnya

melekat segala kewajiban yang harus dilaksanakan kepada suaminya.

Seorang istri harus mampu menjaga rahasia dan harta benda suaminya

sebagai amanah yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan

Allah. Seorang istri seyogyanya harus mempunyai keahlian dan

ketrampilan, seperti memasak, penataan rumah, menata penampilan, dan

cerdas dalam ilmu pengetahuan masalah kesehatan dan pengaturan

keuangan. Istri adalah menteri keuangan terbaik dalam rumah tangga.

Page 38: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

23

3. Perempuan Sebagai Ibu

Dijelaskan dalam Al-Quran betapa pentingnya peran perempuan

sebagai ibu, istri, saudara perempuan, maupun sebagai anak yang berbakti.

Demikian juga dengan hak-hak dan kewajibannya. Peran permpuan

adakalanya sangat berat, bahkan bisa sampai semisal harus menanggung

beban-beban yang semestinya dipikul oleh laki-laki. Oleh karena itu,

menjadi suatu keharusan bagi kita untuk selalu berterimasih kepada ibu,

berbakti, dan bersikap baik padanya. Posisi ibu terhadap anak-anaknya

ebih didahulukan dari ayah. Disebutkan dalam firman Allah, "Dan Kami

perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada ibu-bapaknya;

ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-

tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.Bersyukurlah kepada-Ku dan

kepada dua orang ibu bapakmu. Hanya kepada-Ku lah kamu akan kembali.

" (QS. Luqman: 14).

Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa pernah ada seorang laki-

laki datang kepada Rasulullah dan berkata, "Wahai Rasulullah, siapa orang

yang paling berhak untuk aku untuk berlaku bajik kepadanya?" Nabi

menjawab, "Ibumu." Orang itu bertanya lagi, "Kemudian setelah dia siapa?

"Nabi menjawab," Ibumu. "Orang itu bertanya lagi," Kemudian setelah dia

siapa? "Nabi menjawab," Ibumu. "Orang itu bertanya lagi," Kemudian setelah

dia siapa? "Nabi menjawab," Ayahmu. " (HR. Bukhari-Muslim). Besarnya

bakti seorang anak kepada ibunya dianjurkan untuk tiga kali lebih hormat dari

Page 39: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

24

bakti kepada ayahnya. “Al-ummu madrosatul uulaa”, ibu adalah madrasah

pertama. Peran tersebut adalah dalam kapasitasnya membangun keluarga dan

masyarakat yang shalih selama dia berada pada jalan Al-Quran dan sunnah

Nabi yang akan menjauhkan setiap muslim dan muslimah dari kesesatan segala

hal. Ibu adalah pembuka ilmu pertama bagi anaknya. Darinya, anak pertama

kali belajar, sehingga dia mempunyai pengaruh yang besar dalam tumbuh

kembang dan pola pikir anak-anaknya dalam membina generasi masa depan

yang baik. Perempuan adalah tiang negara.

2.2.3 Hak - hak Perempuan dalam Berbagai Bidang

Al-Quran yang menerangkan perempuan dalam berbagai ayatnya.

Keterangan tersebut meliputi berbagai sisi kehidupan, seperti tentang kisah

penokohan perempuan muslim, akhlak, keistimewaannya dalam agama, fiqh

keperempuanan, warisan, kewajibannya pada Allah, suami, dan sekitarnya,

sampai pada hak hak perempuan yang dapat ia perjuangkan. Secara umum surat

An Nisa ayat 32 menerangkan, “Untuk lelaki hak (bagian) dari apa yang

dianugerahkan kepadanya dan bagi perempuan hak (bagian) dari apa yang

dianugerahkan kepadanya”. Ayat inilah yang menjadi simbol bahwa

dipersilahkan bagi perempuan mendapatkan hakhaknya di hadapan manusia lain.

Berikut ini akan dikemukakan beberapa hak yang dimiliki oleh kaum perempuan

menurut pandangan ajaran Islam.

Page 40: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

25

1. Hak - hak Kemanusiaan

Diantara hak - hak kemanusiaan antara lain;

Hak hidup,

Hak mendapat kemuliaan,

Hak kesetaraan dengan laki laki, dan

Hak mengemukakan pendapat dan musyawarah.

Sejak awal, Islam telah memberikan hak kepada perempuan untuk

berpendapat dan disertakan dalam musyawarah. Hak itu sebelumnya

dibelenggu di era jahiliyah.

2. Hak - hak Ekonomi

Hak - hak ekonomi perempuan meliputi hak kepemilikan dan

pengelolaan. Islam memberikan kebebasan terhadap perempuan dalam hal

pengelolaan dan urusannya dalam harta, perdagangan, akad jual beli,

persewaan, perserikatan, dan sebagainya. Perempuan juga diperbolehkan

untuk menetapkan mahar yang akan diterima dari calon suaminya.

3. Hak – hak Sosial

Diantara hak - hak tersebut antara lain:

a. Mendapatkan perlakuan baik

Perempuan dalam suatu lingkaran tertentu berhak mendapatkan

perlakuan baik dari manusia lain, baik posisinya dia sebagai saudari, anak,

ibu, istri, atau nenek.

Page 41: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

26

b. Memilih suami

Dalam menerima pinangan seorang laki laki, maka perempuan

memiliki hak untuk menerima dan menolak khitbah tersebut.

c. Mendapatkan nafkah

Merupakan kewajiban dan tanggung jawab bagi para suami dan

seorang ayah untuk menafkahi keluarganya, bagi istrinya, bagi anak

lakilaki dan perempuannya. Nafkah tersebut harus bersumber dari segala

pekerjaan dan usaha yang halal.

d. Mendapatkan warisan

Secara garis besar, teori hukum warisan untuk perempuan separuh

dari lelaki bukan merupakan suatu bentuk diskriminasi Islam terhadap

perempuan, sudah sangat adil jika dalam konteks arab pra Islam yang

mana perempuan sama sekali tidak mendapatkan warisan, bahkan

perempuan menjadi barang yang diwariskan kepada anaknya. hukum

warisan adalah salah satu hukum yang diturunkan secara detail langsung

dari Allah. Jika perintah shalat, zakat, puasa dan naik haji hanya dijelaskan

secara global, peraturan pembagian warisan telah terperinci langsung dari

sumbernya. Memang, dalam AlQur‟an terdapat ayat yang menerangkan

bahwa hak perempuan adalah separuh dari hak lelaki, “Allah mewasiatkan

kepadamu tentang anak anakmu, yang lelaki hendaklah mendapatkan dua

kali dari hak perempuan” (QS. AnNisa : 11), namun itu bukanlah sebuah

patokan utama dalam warisan. Konsep ini bukanlah konsep umum dalam

Page 42: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

27

warisan. Konsep ini hanya berlaku ketika ada ahli waris lelaki dan

perempuan yang memiliki derajat (generasi) yang sama, seperti anak

pewaris lelaki dan perempuan, atau saudara kandung pewaris yang lelaki

dan perempuan.

Perbedaan hak pembagian warisan dalam Islam tidak berpatok

pada perbedaan jenis kelamin. Perbedaan itu dipengaruhi oleh tiga hal;

Pertama, derajat kedekatan antara ahli waris dan pewaris. Semakin dekat

ahli waris dengan pewaris, maka semakin besar hak yang ia dapatkan.

Kedua, perbedaan generasi antara para ahli waris. Generasi yang muda

yang memiliki kemungkinan hidup lebih besar biasanya akan mendapatkan

hak lebih dari generasi yang telah hidup lebih dulu. Hal ini dikarenakan

generasi yang lebih muda akan lebih membutuhkan sokongan keuangan

dari pada generasi yang lama, karena ia dibebani untuk membiayai

generasi setelahnya yang belum mampu untuk mandiri. Contoh, seorang

anak perempuan akan mendapatkan hak lebih besar (1/2) dibanding suami

dari pewaris (1/4). Ketiga, perbedaan beban kehidupan antara para ahli

waris. Inilah satu hal yang membedakan antara lelaki dan perempuan.

Dalam Islam, seorang lelaki diwajibkan untuk menafkahi istri dan

keturunannya, sedangkan perempuan tidak dibebankan dengan hal itu.

e. Mendapatkan mahar

Mahar merupakan harta yang diberikan pihak calon suami kepada

calon istrinya untuk dimiliki sebagai penghalal hubungan mereka. Calon

Page 43: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

28

suami boleh memberikan mahar berapapun asal pihak calon istri setuju.

Mahar ini menjadi hak calon istri sepenuhnya, sehingga bentuk dan nilai

mahar ini pun sangat dapat ditentukan oleh kehendak calon istri. Mahar

dapat berbentuk uang, benda atau pun jasa, tergantung kesesuaian pihak

calon istri.

f. Meminta cerai

Hak untuk istri meminta cerai dibenarkan jika ada alasan yang

diizinkan syariat. Perceraian adalah hal halal yang paling dibenci oleh

Allah. Perceraian dipilih ketika dibutuhkan saja. Bila mempertahankan

pernikahan akan mengakibatkan mudharat yang lebih besar.

g. Mendapatkan pendidikan dan pengajaran

Berbicara tentang kewajiban belajar atau menuntut ilmu bagi laki

laki dan perempuan, telah banyak ayat AlQuran yang membeberkan

tentang hal tersebut. Salah satunya adalah wahyu pertama AlQuran surat

Al‟Alaq ayat 1 sampai 5 yang berisi perintah untuk membaca atau belajar.

“Bacalah demi nama Tuhanmu yang telah menciptakan ...”. Dalam surat

AlBaqarah ayat 31-34 diterangkan pula bahwa keistimewaan manusialah

yang menjadikan para malaikat diperintahkan oleh Allah sujud kepadanya

karena manusia memiliki pengetahuan.

Baik laki laki maupun perempuan diperintahkan untuk mencari

ilmu sebanyak mungkin demi kemaslahatan hidupnya. “Menuntut ilmu

adalah wajib bagi setiap muslim laki laki dan muslim perempuan”.

Page 44: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

29

Pendidikanlah yang berperan sebagai katalis untuk perubahan.

"Katakanlah: Apakah sama orang orang yang mengetahui dengan orang

orang yang tidak mengetahui? Sebenarnya hanya orang yang

mempergunakan akal sehat yang dapat menerima pelajaran "(QS.

AzZumar : 9).

Allah SWT berfirman dalam ayat yang lain, "Sesungguhnya Aku

tidak menyia nyiakan amal orang orang yang beramal di antara kamu,

baik lelaki maupun perempuan ..." (QS Al Imron: 195). Hal ini berarti

bahwa kaum perempuan mampu untuk berpikir, mempelajari, untuk

kemudian mengamalkan apa yang mereka dapatkan dalam proses

pembelajaran dan dari apa yang mereka peroleh dari alam raya ini.

Pengetahuan lam raya meliputi berbagai disiplin ilmu, sehingga dari ayat

tersebut perempuan bebas untuk belajar bapa saja sesuai dengan minat dan

kecenderungan mereka.

h. Beraktifitas

Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa Islam membenarkan

perempuan aktif dalam beraktivitas. Perempuan dapat bekerja di berbagai

bidang, baik secara mandiri atau relasi, di dalam atau di luar rumah, milik

pemerintah atau sasta, asalkan masih dalam koridor yang sopan, terhormat,

tidak menimbulkan fitnah, dan dapat memelihara agamanya. Perempuan

perempuan zaman Nabi pun ada yang sampai terlibat langsung dengan

aktivitas peperangan, seperti Ummu Salamah(istri Nabi), Shafiyah, Laila

Page 45: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

30

AlGhaffariyah, dan Ummu Sinam AlAslamiyah. Mereka bahu membahu

dengan kaum pria dalam bekerja sama. Istri Nabi Muhammad SAW yang

pertama, Khadijah binti Khuwailid sendiri tercatat sebagai saudagar atau

pedagang yang sangat sukses. Perempuan dapat melakukan pekerjaan

apapun selama dia membutuhkannya atau pekerjaan itu membutuhkannya,

seperti bidan yang dapat membantu proses kelahiran bayi, asalkan sesuai

dengan norma agama dan asusila. Melalui pengetahuan dan

ketrampilannya, perempuan juga berhak menempati jabatan tertentu dalam

pekerjaannya.

4. Hak – hak Konstitusi

a. Bidang Politik

“Dan orangorang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian

mereka adalah awliya' bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh untuk

mengerjakan yang ma'ruf, mencegah yang munkar, mendirikan shalat,

menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan RasulNya. Mereka

itu akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi

Maha Bijaksana”(At Taubah: 71). Ayat tersebut merupakan ayat yang

seringkali dikaitkan dengan hak – hak politik kaum perempuan sebagai

gambaran tentang kewajiban melakukan kerjasama antar lelaki dan

perempuan dalam berbagai bidang kehidupan yang dilikiskan dengan

kalimat peintah menyuruh untuk mengerjakan perkara ma‟ruf dan

mencegah kemunkaran.

Page 46: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

31

Kata auliya‟ dalam pengertiannya mencakup makna kerja sama

dalam bantuan dan penguasaan. Pengertian dari menyuruh untuk

mengerjakan yang ma‟ruf mencakup seluruh sendi kebaikan, termasuk

nasihat atau kritik terhadap penguasa. Berdasar hal tersebut, diharapkan

perempuan dapat mengikuti perkembangan masyarakat sekitar agar

mampu melihat dan berbagi kebaikan dan nasehat dalam berbagai segi

kehidupan. Keikutsertaan perempuan dan laki laki dalam konten di atas

jelas tidak dapat disangkal.

Selain dalam urusan nasehat, perempuan juga berhak

mengeluarkan pendapat melalui musyawarah. “Sedang urusan mereka

diputuskan dengan musyawarah antar mereka”(Assyuuraa: 38). Ayat ini

menjadi dasar bahwa perempuan memiliki hak untuk berpolitik bagi laki

laki dan perempuan. Musyawarah sendiri merupakan salah satu prinsip

pengelolaan bidang bidang kehidupan bersama, termasuk kehidupan

berpolitik, dalam arti setiap warga masyarakat diharapkan untuk

memutuskan segala sesuatu dengan jalan musyawarah untuk kepentingan

bersama atau golongan.

Kesetaraan hak tersebut menunjukkan bahwa Allah tidak melarang

keterlibatan perempuan dalam bermasyarakat. Tidak dipungkuri bahwa

AlQuran dalam ayat 34 surat AnNisa‟ memang menyebutkan “Lelaki

lelaki adalah pemimpin perempuan perempuan”. Sebagian orang

menjadikan dasar tersebut sebagai larangan bagi perempuan untuk

berpolitik. Ayat tersebut berbicara tentang kepemimpinan laki laki (suami)

Page 47: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

32

terhadap seluruh keluarganya dalam bidang rumah tangga. Kepemimpinan

itupun tidak lantas mencabut hak – hak perempuan (istri) dalam berbagai

segi, seperti dalam harta kepemilikan pribadi meski tanpa ada persetujuan

suami.

Yang dimaksud dengan hak – hak politik adalah yang ditetapkan

dan diakui oleh undang undang berdasarkan keanggotaan sebagai warga

negara. Biasanya ada korelasi antara hak hukum dan politik dengan

masalah kewarganegaraan. Artinya hak politik itu hanya dimiliki oleh

orang yang berada di wilayah hukum negara tertentu dan tidak berlaku

untuk orang asing

b. Bidang hukum

Islam memberikan perempuan hak sebagai saksi dalam proses

penyelesaian suatu masalah hukum. Perbedaan yang ada antara lakilaki

dan perempuan akibat fungsi dan tugastugas utama yang dibebankan oleh

Allah kepada masing masing jenis kelamin, tetapi perbedaan tersebut tidak

menjadikan yang satu mempunyai kelebihan atas yang lain. “Dan

janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada

sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain, karena bagi lelaki

ada bagian dari apa yang mereka peroleh (usahakan) dan bagi

perempuan juga ada bagian dari apa yang mereka peroleh (usahakan)

dan bermohonlah kepada Allah dari karuniaNya. Sesungguhnya Allah

Maha Mengetahui segala sesuatu”(QS An Nisa : 32).

Page 48: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

33

2.3 Varian Pemikiran Islam tentang Perempuan

2.3.1 Perempuan dalam pemikiran Islam Fundamentalis

Istilah „fundamentalisme agama‟ sebenarnya bukanlah hal baru

dalam perbincangan tentang Islam, gender, dan hak hak perempuan. Namun,

terminologi ini sejatinya bukanlah khas terkait dengan Islam. Istilah

fundamentalisme pada mulanya muncul dalam kaitan dengan Protestanisme

Amerika awal abad kedua puluh. Istilah itu dimaksudkan untuk menunjuk suatu

gerakan keagamaan di AS yang, antara lain, menolak kritik terhadap Bibel,

gagasan evolusi, otoritas dan moralitas patriarkis yang ketat, dan seterusnya.

Ahmad Gaus AF. mendefinisikan ”fundamentalisme” sebagai suatu pola

pikir yang menempatkan teks agama sebagai rujukan utama yang bersifat

absolut dan final. Tidak hanya itu, perujukan tersebut juga dilakukan secara

harfiah, dan menerapkan pemahaman harfiah itu dalam realitas kekinian secara

apa adanya tanpa mempertimbangkan dinamika dan perubahan. Dalam Concise

Oxford Dictionary of Current English, fundamentalisme diartikan sebagai upaya

kembali kepada ajaran orisinal guna mempertahankan kebenaran absolut (strict

maintenance of ancient or fundamental doctrines of any religion).

Kesimpulannya, fundamendalisme adalah upaya untuk “kembali” dan

“mempertahankan” akar keagamaan.

Ciri ciri fundamentalisme pada umumnya adalah rigid dan literalis. Dua

ciri ini berimplikasi pada sikap yang tidak toleran, radikal, militan, dan berpikir

sempit, bersemangat secara berlebih lebihan atau cenderung ingin mencapai

Page 49: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

34

tujuan dengan cara kekerasan. Sebagai sebuah fenomena, fundamentalisme

keagamaan muncul di Indonesia dengan bentuk yang beragam. Dalam konteks

dimana muslim adalah mayoritas penduduk, maka kesan yang nampak tentang

fundamentalisme di Indonesia, tentulah yang terkait dengan Islam. Gerakan

fundamentalisme Islam sendiri dapat dimaknai sebagai gerakan keagamaan

(Islam) yang mempunyai agenda yang menjadikan Islam sebagai entitas politik,

Islam sebagai sistem politik yang berujung pada pembentukan aldaulah

alIslamiyyah. Gerakan ini menerapkan gaya generasi salafusshaleh, yang

muncul sekitar 400 tahun setelah Rasul wafat, untuk meniru segala aspek

kehidupan untuk kiranya mengopi peradaban yang lalu.

Fundamentalisme keagamaan sebenarnya merupakan potret kekuasaan

patriarki yang beroperasi dengan menggunakan doktrin doktrin agama. Di antara

doktrin yang mereka bangun adalah kepemimpinan lakilaki, ketaatan mutlak

seorang istri pada suami, kebolehan laki laki berpoligami. Bagi mereka yang tak

sepaham, mereka seringkali melakukan klaim „sesat‟ pada orang lain, bahkan

melakukan caracara kekerasan seperti sweeping, penyegelan rumah ibadah, dan

sebagainya.

Kontrol atas tubuh perempuan juga merupakan contoh nyata dalam praktik

fundamentalisme. Doktrin kembali pada ajaran Islam yang benar (back to

Sharia) maupun implementasi menuju Islam yang kaffah seringkali ditandai

tentang aturan berbusana bagi perempuan, dengan mewajibkan pemakaian cadar

bagi perempuan. Di Iran, perempuan yang tidak mengenakan cadar dengan

benar (bad hijab) akan dikenakan hukuman keras, di Aljazair perempuan

Page 50: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

35

dihadapkan pada pilihan ‟mengenakan cadar‟ atau ‟mati‟, di Sudan aturan

tentang cadar diberlakukan setelah jatuhnya Presiden Numeiri oleh mereka yang

mengangkat dirinya sebagai ‟penjaga moral‟, dan oleh mereka perempuan

perempuan karir dipersoalkan statusnya karena keberadaan mereka di muka

umum maupun hubungan kerja dengan laki laki di perusahaan mereka.

Sementara di Tepi Barat dan Jalur Gaza, kaum Hamas memaksa perempuan

untuk bercadar dan mengidentifikasi perempuan yang menolak berkerudung

sebagai sekutu Israel. Di Indonesia, fenomena serupa nampak dengan hadirnya

berbagai peraturan daerah dan kebijakan diskriminatif atas dasar agama (yang

dikenal dengan Perda Syariah) yang kebanyakan isinya mengatur tata cara

perempuan berpakaian, larangan keluar malam, segregasi di ruang publik,

maupun larangan pelacuran yang rumusannya sangat mendiskreditkan

perempuan. Seringkali, kita lupa bahwa undang undang (UU) kita pun diwarnai

oleh pemahaman keagamaan yang bercorak literal. Salah satu contoh pada UU

Perkawinan No 1 tahun 1974 yang dalam salah satu pasalnya menyebut soal laki

laki sebagai pemimpin keluarga. Selama ini, masyarakat sering merujuk pada

penggalan teks QS. An Nisa‟ ayat 34: “Ar rijaalu qawwamuuna ala alnisaa”

yang dijadikan dasar untuk mengukuhkan laki laki sebagai kepala keluarga.

Ternyata teks ini tak hanya dijumpai di kalangan muslim tetapi juga di kalangan

Nasrani dengan menggunakan teks Alkitab (Bible) yang punya doktrin serupa.

“Wives, submit to your husbands as to the Lord. For the husband is the head of

the wife as Christ is the head of the church, his body, of which he is the Savior.

Now as the church submits to Christ, so also wives should submit to their

Page 51: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

36

husbands in everything. (Ephesians 5:22, New International Version). Artinya,

“Wahai para istri, taatilah para suamimu sebagaimana ketaatan kepada Tuhan

karena suami adalah pemimpin bagi istri sebagaimana Kristus menjadi

pemimpin gereja, dirinya adalah Juru Selamat. Kini, sebagaimana gereja

mentaati Yesus Kristus, kaum perempuan juga harus taat pada suaminya dalam

segala hal. Contoh di atas sekedar menunjukkan betapa doktrin keagamaan yang

dipakai dalam kelompok kelompok yang memiliki gagasan fundamentalisme ini

seringkali mensubordinasikan perempuan. Celakanya, UU Perkawinan tersebut

oleh sebagian orang dianggap tak perlu dipersoalkan dan tak bisa diubah,

meskipun sejatinya merendahkan perempuan dan menjadi penyebab munculnya

kekerasan berbasis gender yang terjadi di ranah keluarga.

Kaum perempuan seringkali jadi korban atas proses Islamisasi yang

bersifat fundamentalis. Selain mereka dijadikan sebagai simbol kesalehan, ada

semacam pengalihan tanggung jawab atas kerusakan moral ini ke pundak

mereka. Oleh karena itu, berbagai aturan yang ada cenderung mengatur,

membatasi, bahkan mengekang kaum perempuan. Dan seringkali aturan yang

sebenarnya membatasi itu telah dianggap sebagai kebenaran yang harus

dilaksanakan. Aturan aturan itu, secara lebih jauh juga membatasi hakhak

reproduksi kaum perempuan.

Dalam komunitas fundamentalis, perempuan seringkali tak berdaya

menentukan pasangan hidupnya sendiri maupun melakukan kontrol atas

tubuhnya. Salah satunya adalah Sri Pulung, aktivis Persaudaraan Muslimah

(SALIMAH) yang memutuskan menikah setelah sang Murabbi (pembimbing

Page 52: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

37

spiritualnya) menjodohkan dirinya dengan seorang lelaki yang dipandang

memiliki prinsip ghadhul bashar (menutup pandangan dari aurat perempuan

perempuan yang bukan mahram), namun akhirnya juga melakukan poligami. Sri

merasa harus turut bertanggung jawab atas ulah suami yang menurutnya ”sempat

tergelincir berpacaran dengan perempuan lain”, sehingga perempuan itu harus

dinikahinya. Pada usianya yang ke 42 tahun, Sri dianugerahkan 6 orang anak

dari perkawinannya. Ia sempat menggunakan KB hormonal, namun karena tidak

cocok akhirnya ia tidak menggunakan alat kontrasepsi sama sekali sehingga ia

pernah mengurus tiga balita sekaligus. Yaitu saat anak keenamnya baru lahir,

anak kelima berumur 15 bulan, dan anak keempatnya berumur 3 tahun. Sang

suami mendukung aktivitasnya dalam kondisi memiliki banyak anak, karena

bercitacita memiliki banyak keturunan demi memperkuat umat Islam di masa

depan. Suami Sri, memiliki 9 orang anak kandung yaitu 6 dari Sri dan 3 dari

madunya. Ditambahkan dengan anak tirinya yang 4 orang, berarti suaminya

memiliki 13 orang anak.

Selain perempuan perempuan dalam kelompok fundamentalis yang

terpinggirkan dari ruang publik maupun tak kuasa melakukan kontrol atas hak

hak reproduksinya sendiri akibat aturan aturan dan pandangan fundamentalisme

keagamaan yang berkembang ini, perempuan awam juga menjadi korban akibat

masuknya fundamentalisme di ranah negara. Di Padang, beberapa siswi non

muslim terpaksa harus mengenakan jilbab demi beradaptasi dengan teman

temannya di sekolah karena adanya aturan yang mewajibkan para siswi untuk

berjilbab. Sementara di Bulukumba, aturan berjilbab telah membuat banyak

Page 53: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

38

perempuan warga sipil yang tak berjilbab kehilangan hakhak dasarnya dalam

pelayanan publik akibat adanya stiker di kantor pemerintahan yang menyebutkan

”perempuan yang tidak berjilbab tidak akan dilayani”.

Qanun - qanun terkait penerapan Syariat Islam di Aceh yang seringkali

dijadikan rujukan dan diambil secara copy paste bagi daerah daerah lain yang

hendak menerapkannya melalui perda maupun kebijakan lokal. Dua di antaranya

adalah Qanun Pokok Pokok Syariat Islam dan Qanun tentang Hukum Jinayat.

Qanun yang berisi tentang pidana Islam yang mengatur soal Khalwat

(berduaduaan antara laki laki dan perempuan di satu ruangan) dan Ikhtilat

(bercampurnya sekelompok laki laki dan perempuan baik di dalam maupun di

luar ruangan) itu berpotensi pada munculnya fitnah atas dasar prasangka atas

tubuh perempuan sebagai isu moralitas, dan berakibat membatasi ruang gerak

perempuan di ruang publik. Keberadaan Qanun itu memicu tindakan sewenang

wenang aparat penegak hukum seperti Wilayatul Hisbah (WH) kepada

masyarakat karena perbedaan antara norma objektif (yang tertera di atas kertas)

dengan norma subjektif (apa yang dipahami oleh anggota WH) misalnya tentang

khalwat, karena batasan yang tidak begitu jelas dan mengandung multi

interpretasi. Oleh karenanya, dalam pelaksanaan keberadaan Qanun ini rentan

menimbulkan perlakuan diskriminatif dan tindak kekerasan. Hukum cambuk

merupakan salah satu bentuk hukuman yang diperkenalkan oleh Qanun Jinayat,

sebuah bentuk Hukum Pidana Islam yang rumusannya lebih banyak berupa

pelanggaran atas moralitas yang dirumuskan dalam kerangka pikir lakilaki.

Seorang perempuan di Aceh yang menjadi korban pemerkosaan massal beberapa

Page 54: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

39

waktu yang lalu sempat terancam menerima hukuman cambuk karena dituduh

melakukan perbuatan mesum. Y, seorang janda berusia 25 tahun, dan

pasangannya, W (40), digerebek oleh sekelompok pemuda di sebuah desa di

Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa, karena dituduh membawa masuk

seorang lelaki bernama W di rumahnya.Setelah memukul W dan mengikatnya di

dalam kamar, delapan pemuda itu menyeret Y ke kamar lain dan memperkosa

korban secara bergiliran. Sekelompok pemuda yang melakukan tindak perkosaan

ini beralasan bahwa Y dan W telah melakukan khalwat, yaitu berada dalam satu

ruangan antara laki laki dan perempuan yang bukan mahram. Alih alih

memberikan hukuman kepada kedelapan pemuda yang melakukan tindak

perkosaan, Wilayatul Hisbah malah berencana untuk merajam pasangan tersebut

yang meskipun menurut penuturan Ibrahim Latif, kepala Dinas Syariat Islam

Kota Langsa mereka belum sempat melakukan hubungan layaknya suami istri

tetapi mereka diketemukan sedang berada dalam satu rumah.

2.3.2 Perempuan dalam pemikiran Islam Liberal

Istilah Islam Liberal disusun dari dua buah kata, yaitu Islam dan

liberal. Islam maksudnya adalah agama Islam yang diturunkan oleh Allah

kepada Muhammad saw. Dan Liberal yang artinya adalah kebebasan. Kata

Liberal adalah satu istilah asing yang diambil dari kata Liberalism dalam bahasa

Inggris dan liberalisme dalam bahasa perancis yang berarti kebebasan. Kata ini

kembali kepada kata Liberty dalam bahasa Inggrisnya dan Liberte dalam bahasa

prancisnya yang bermakna bebas.

Page 55: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

40

Lebih lanjut Menurut Owen Chadwik Kata “Liberal” secara harfiah artinya

bebas (free) dan terbuka, artinya “bebas dari berbagai batasan” (free from

restraint). Menurut Luthfie juga, istilah “Islam Liberal” mulai dipopulerkan

sejak tahun 1950-an. Di Timur Tengah, akar-akar gerakan liberalisme Islam bisa

ditelusuri hingga awal abad ke-19, ketika apa yang disebut “gerakan

kebangkitan” (harakah al-nahdhah) di kawasan itu secara hampir serentak

dimulai. Sampai sekarang komunitas Islam Liberal makin melebarkan sayapnya

hingga ke perguruan-perguruan tinggi Islam di Indonesia. Dampak hadirnya

Islam Liberal kita bisa lihat lewat peristiwa-peristiwa menyedihkan seperti

penghinaan terhadap Tuhan (Allah), penyalah gunaan tafsir alqur‟an yang

mengandalkan akal semata, sampai kesalahan dalam menerapkan syari‟at Islam.

Istilah Islam Liberal ini diperkenalkan oleh seorang intelektual asal India,

Asaf 'Ali Asghar Fyzee, pada tahun 1950-an. Pada salah satu tulisannya dia

menuliskan, ”Kita tidak perlu menghiraukan nomenklatur”. Tetapi jika sebuah

nama harus diberikan padanya, marilah kita sebut itu 'Islam liberal” Kemudian

istilah ini dipopulerkan di Indonesia melalui karya Greg barton, Leonard Binder

dan Charles Kurzman. Kemudian wacana ini lebih dipertajam lagi dengan

munculnya jaringan Islam Liberal yang dikomandani oleh Ulil Abshar Abdala.

Posisi Islam liberal terhadap hak-hak perempuan, tidak seperti tentang

demokrasi yang tidak terlalu banyak disinggung dalam penafsiran-penafsiran

oleh para kaum intelektual muslim, melainkan dihadapkan pada sejumlah

pernyataan Ayat Al Quran dan sunnah yang kelihatannya menunjukkan

kontradiksi langsung. Sebagai contoh, Ayat al Qur‟an tentang poligami bagi

Page 56: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

41

laki-laki, hak-hak unilateral kaum pria untuk bercerai, hak - hak kewarisan dan

otoritas kesaksian hukum pria yang lebih besar. Hadits - hadits tentang jilbab,

pemisahan gender, dan ketidaksesuaian kaum perempuan untuk menjadi

pemimpin sebuah komunitas muslim. Para cendekiawan liberal menentang

pernyataan-pernyataan dengan berbagai cara. Pertama-pertama memeriksa

kembali pernyataan-pernyataan tersebut dan kedua menyimpulkan bahwa

pernyataan-pernyataan itu tidak benar-benar mengurangi hak - hak kaum

perempuan sebagaimana anggapan sebelumnya.

Menurut perhitungan akal secara liberal, keadilan adalah ketika semua

manusia dapat memperoleh persamaan hak dalam hidup mereka, di mana tidak

semestinya terjadi kesenjangan dan ketimpangan di antara mereka, termasuk

antara laki-laki dan perempuan. Menurut keyakinan liberal, perempuan haruslah

mendapatkan hak dan kebebasan yang sama layaknya laki-laki, dan tidak

seharusnya memperoleh perlakuan yang dibeda-bedakan dari kaum laki-laki.

Dan di antara konsekuensi fatal dari keyakinan semacam itu adalah, bahwa

dalam aturan pembagian warisan, misalnya, jatah warisan bagi perempuan

haruslah disamakan dengan jatah warisan bagi laki-laki; atau juga misalnya

dalam perkara shalat, bahwa perempuan juga mesti diperbolehkan untuk menjadi

imam shalat bagi laki-laki; dan begitulah seterusnya dalam perkara-perkara yang

lain, yang mana pada intinya adalah bahwa perempuan haruslah disamakan

dengan laki-laki dalam hal apapun, di mana tiada lagi pemaksaan batasan bagi

mereka.

\

Page 57: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

42

2.3.3 Perempuan dalam pemikiran Islam Moderat

Dalam wacana keberagamaan sekarang ini, istilah moderat

memiliki konotasi yang sangat positif. Moderat adalah kata yang menghipnotis.

Islam moderat, misalnya, dimaknai sebagai Islam yang anti-kekerasan dan anti-

terorisme. Islam moderat identik dengan Islam yang bersahabat, tidak ekstrem

kanan dan tidak ekstrim kiri. Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah pun

dengan tegas mengklaim dirinya sebagai representasi dari Islam yang moderat,

bukan liberal dan juga bukan fundamentalis.

Istilah moderat (moderate) berasal dari bahasa Latin moderare yang

artinya mengurangi atau mengontrol. Kamus The American Heritage Dictionary

of the English Language mendefinisikan moderate sebagai: not excessive or

extreme (tidak berlebihan dalam hal tertentu). Kesimpulan awal dari makna

etimologi ini bahwa moderat mengandung makna obyektif dan tidak ekstrim,

sehingga definisi akurat Islam Moderat adalah Nilai-nilai Islam yang dibangun

atas dasar pola pikir yang lurus dan pertengahan (I‟tidal dan wasath). Menurut

Syaikh Yusuf Al Qardhawi, Wasatiyah (pemahaman moderat) adalah salah satu

karakteristik Islam yang tidak dimiliki oleh Ideologi-ideologi lain. Dalam

alquran di jelaskan: Dan demikianlah aku jadikan kalian sebagai Umat yang

pertengahan.(QS. Al Baqarah: 143). Beliau termasuk deretan ulama yang

menyeru kepada dakwah Islam yang moderat dan menentang segala bentuk

pemikiran yang liberal dan Radikal. Liberal dalam arti memahami Islam dengan

standar hawa nafsu dan murni logika yang cenderung mencari pembenaran yang

tidak ilmiah. Radikal dalam arti memaknai Islam dalam tataran tekstual yang

Page 58: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

43

menghilangkan fleksibilitas ajarannya. Sehingga terkesan kaku dan tidak mampu

membaca realitas hidup. Padahal Rasulullah menegaskan : Hindarilah sifat

berlebihan dalam agama. Karena Umat sebelum kalian hancur hanya karena

sifat tersebut. (HR. Bukhari). Di dalam istilah ini, tercermin karakter dasar Islam

yang terpenting yang membedakan manhaj Islam dari metodologi-metodologi

yang ada pada paham-paham, aliran-aliran, serta falsafah lain. Sikap wasathiyah

Islam adalah satu sikap penolakan terhadap ekstremitas dalam bentuk kezaliman

dan kebathilan. Ia tidak lain merupakan cerminan dari fithrah asli manusia yang

suci yang belum tercemar pengaruh-pengaruh negatif.

Salah satu dari prinsip yang melandasi Islam Moderat yakni adalah

sensitifitas yang artinya Islam diturunkan oleh Allah sebagai penuntun,

pembawa kabar gembira dan pembawa peringatan bagi umat manusia. Dengan

fungsi ini Islam mengakibatkan perubahan cara pandang pemeluknya terhadap

perempuan. Islam mendeklarasikan kesamaan hak dan kewajiban laki-laki dan

perempuan di hadapan Tuhan.

Islam Moderat memandang perempuan mempunyai persamaan dengan laki

– laki dalam hal kemuliaan dan juga Islam Moderat memandang bahwa setiap

jenis laki-laki dan perempuan memiliki kelebihan masing-masing. Allah

memberikan kelebihan bagi laki-laki atas perempuan dengan satu derajat firman-

Nya “dan bagi mereka (perempuan-perempuan) hak sebagaimana kewajiban

dengan makruf, bagi kaum lelaki atas mereka derajat, dan Allah Maha Perkasa

lagi Maha Bijaksana (QS. Al-Baqarah: 228). Karenanya Allah SWT

memberikan tugas lebih berat bagi lelaki atas kaum perempuan; kaum lelakilah

Page 59: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

44

yang mengemban tugas-tugas berat seperti kenabian, kepemimpinan global (al-

imamah al-uzhma), tugasqodho (peradilan), megimami shalat, jihad fi sabilillah.

Sebagaimana diberikan kekhususan kepada kaum pria seperti penisbatan anak

kepada bapaknya (lelaki), pembagian waris dua kali lipat atas bagian perempuan

dan sebagainya. Namun demikian, kelebihan tersebut yang merupakan karunia

dari Sang Pencipta alam semesta, tidak berarti pelecehan terhadap hak - hak

asasi perempuan dan tidak sama sekali berarti sikap diskriminatif terhadap

perempuan; tidak pula secara otomatis bahwa setiap lelaki lebih baik dari semua

perempuan

Posisi perempuan dalam Islam Moderat bisa dikatakan adalah yang paling

baik dari aliran Islam yang lain baik dari liberalis ataupun fundamentalis dilihat

dari diwajibkannya seorang perempuan untuk mendapatkan pendidikan secara

khusus, ini berkaitan dengan perannya sebagai seorang ibu di dalam keluarga,

bagaimana perempuan diwajibkan untuk mendapatkan pendidikan dasar hingga

pendidikan skill dan keterampilan sesuai dengan kebutuhan zaman lalu

bagaimana posisi perempuan di dalam Islam moderat mendapatkan kesetaraan

dengan laki – laki secara umum adapun terkait tugas masing – masing dalam

keluarga dan masyarakat ditetapkan sikap proporsional dalam hak dan kewajiban

mereka, begitupun di dalam hal kepemimpinan Islam moderat memperbolehkan

perempuan menjadi pemimpin selain dalam hal kekuasaan secara umum,

Islam Moderat juga berbicara mengenai peran social politik bagi kaum

perempuan, bisa dilihat dari tidak membeda – bedakannya antara laki – laki dan

perempuan, FirmanNya : ”inna akramakum 'indallahi atqakum, yang artinya

Page 60: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

45

: sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling

bertaqwa, terdapat sebuah penegasan bahwa Allah SWT sama sekali tidak pilih

kasih dalam hal pahala dan ganjaran. Allah juga tidak pilih kasih dalam hal dosa.

Demikian pula persamaan dalam kewajiban-kewajibannya sebagai hamba

termasuk pula kewajiban-kewajiban terhadap agamanya. Semua itu dilakukan

dalam rangka menyiapkan perempuan muslimah untuk mengemban peran besar

dalam kehidupan sosial politik umat. Dengan demikian pemikiran Islam moderat

sangat mengakomodir peran-peran strategis dalam kehidupan sosial dan politik;

peran dalam rumah tangga, peran di mesjid, memberantas buta aksara, peran

arahan dan bimbingan masyarakat, pendidikan dan pengajaran, peran dalam

amar makruf nahi munkar, peran memberdayakan sesama kaum perempuan,

peran mengembangkan ilmu pengetahuan dan dakwah kepada kebajikan, peran-

peran perempuan dalam bidang kesehatan dsb.

Dalam pemikiran Islam moderat bahkan menganjurkan perempuan –

perempuan muslimah untuk berperan aktif dalam rumah tangga, masyarakat,

negara dan pemerintahan tanpa mengorbankan kewajiban-kewajibannya yang

lain sebagai istri, ibu rumah tangga; karena semua hal tersebut dilakukan secara

seimbang, moderat dan adil antara hak dan kewajiban, dengan tetap menjaga

harga diri dan kehormatannya selaku makhluk Allah yang dimuliakan dan

dihormati. Peran perempuan dalam ranah politik, khususnya dalam kesertaan di

parlemen suatu negara, maka hal itu dibolehkan selama ada kemaslahatan.

Kalimat dibolehkan disini tidak berarti keharusan dan kewajiban, tetapi diboleh

dalam batas kemaslahtan dan kemudharatan. Kecuali posisi kepala negara, maka

Page 61: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

46

hal tersebut diserahkan kepada lelaki, karena bagi perempuan secara umum

amanat kepala negara merupakan suatu yang berat dan di luar kemampuan

perempuan dalam menghadapi persoalan negara yang sangat kompleks dan

pelik. Sangat nampak jelas bahwa peran perempuan di ranah sosial politik

merupakan peran yang tidak boleh dikebiri dan dipasung. Perempuan bahkan

sejatinya memainkan perannya dalam ranah ini sesuai dengan adab dan etika

Islam, tanpa mengorbankan kehormatan dan kemuliaan dirinya sebagaimana

diberikan penghargaan tersebut oleh Islam.

2.4 Representasi

Representasi biasanya di pahami sebagai gambaran suatu yang akurat atau

realita yang terdistorsi. Representasi tidak hanya sebatas to present, to image, atau

to depict. Representasi diartikan sebagai suatu cara dimana memaknai apa yang

di berikan pada objek yang digambarkan. Konsep awal mengenai representasi

didasarkan pada premis bahwa ada suatu gap representasi yang menjelaskan

perbedaan makna yang diberikan oleh representasi dan arti objek yang sebenarnya

di gambarkan.

Berlawanan dengan pemahaman awal tersebut, Stuart Hall menyatakan

bahwa representasi harus dipahami dari peran aktif dan kreatif memaknai dunia.

“So the respresentation is the way which meaning is some how given to the things

which are depicted through the image or wherever it is, on screens or the words

on a page which stands what we „re talking about”

Page 62: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

47

Hall menjelaskan bahwa sebuah imaji yang dibuat mempunyai makna

yang berbeda dan tidak dapat di pastikan imaji tersebut dapat berfungsi dan

bekerja sebagaimana mereka di ciptakan atau di kreasikan. Hall menyatakan

bahwa resprentasi di anggap sebagai suatu konstitutif, ini karena representasi tidak

akan terbentuk sebelum ada kajadian yang menyertainya. Representasi adalah

konstitutif dari sebuah kejadian dan representasi merupakan sebuah objek dari

bagian representasi itu sendiri.

Kedua, representasi dapat didefinisikan lebih jelasnya sebagai penggunaan

tanda (gambar, bunyi, dan lain-lain) untuk menghubungkan, menggambarkan,

memotret atau memproduksi sesuatu yang dilihat, diindera, dibayangkan. Dengan,

atau dirasakan dalam benda fisik tertentu19

. Dengan kata lain, proses menaruh X

dan Y secara berbarengan itu sendiri. Menentukan makna X = Y bukanlah

pekerjaan yang mudah. Maksud dari pembuat bentuk, konteks sejarah dan social

saat representasi dibuat, tujuan pembuatannya dan sebagainya, merupakan faktor

kompleks yang masuk dalam sebuah lukisan. Sebenarnya, salah satu dari berbagai

tujuan utama semiotika adalah untuk mempelajari faktor-faktor tersebut

2.5 Novel

Novel dalam kamus besar bahasa Indonesia merupakan karangan prosa

yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang

orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap perilaku.

19 Akhmad Padila, Representasi Sensualitas Perempuan dalam Iklan, Fakultas Ilmu Sosial dan

Humaniora, UIN Sunan Kalijaga, 2013, hlm.20

Page 63: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

48

Novel merupakan bentuk karya sastra yang paling popular di dunia.

Bentuk sastra ini paling banyak beredar, lantaran daya komunikasinya yang luas

pada masyarakat.

Novel merupakan media komunikasi, melalui media novel itulah

pengarang mengkomunikasikan sebuah pesan. Sementara, kegiatan komunikasi

tidak dapat dipisahkan dengan proses pembentukan makna ( Lindlof, 1995:13 )20

.

Novel merupakan salah satu bentuk teks, novel memiliki sifat polisemi dan

membuka peluang pembacanya untuk memaknai sebuah teks tersebut secara

berbeda ( McQuail, 1997:19 ). Novel modern selama ini lebih banyak diteliti

sebagai karya sastra daripada sebagai media komunikasi modern (Hoed, 1989:6 ).

Sebenarnya sebagai media massa cetak berbentuk fisik, novel digemari karena

mampu tampil secara individu , personal serta isi pesannya sangat spesifik dan

mendalam. Isi pesan dalam novel saat ini begitu banyak menyajikan gambaran

suatu realitas sosial saat ini.

Ditinjau dapat dari penjelasan diatas, maka karya sastra berbentuk buku

yang dibuat oleh penulis atau pengarang yaitu novel, dapat digolongkan sebagai

sebuah media massa seperti media cetak yang dapat memberikan kehidupan dan

informasi bagi pembacanya. Novel juga memiliki fungsi untuk menghibur dan

persuasif ( mempengaruhi ) pembacanya. Selain itu novel juga banyak digunakan

untuk keperluan studi, pengetahuan, hobi atau media hiburan dengan penyajian

mendalam yang sangat jarang ditemukan pada media lain.

20 Dhika Widyanintya, Representasi Perjuangan Hidup dalam Novel “surat kecil untuk tuhan”,

FISIP , UPN, 2011, hlm.3

Page 64: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

49

2.6 Semiotika

Semiotik (semiotics) berasal dari bahasa Yunani “semeion” yang berarti

tanda atau sign. Tanda tersebut menyampaikan suatu informasi sehingga bersifat

komunikatif, mampu menggantikan suatu yang lain (stand for something else)

yang dapat dipikirkan atau dibayangkan (Broadbent, 1980). Semiotik adalah ilmu

yang mempelajari sistem tanda atau teori tentang pemberian tanda.

Istilah semiotik lazim dipakai oleh ilmuwan Amerika sedangkan di Eropa

lebih banyak menggunakan sitilah semiologi. Semiotik adalah cabang ilmu yang

berurusan dengan pengkajian tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengan

tanda, seperti sistem tanda dan proses yang berlaku bagi tanda (van Zoest, 1993:

1)21

. A. Teew (1984: 6) mendefinisikan semiotika adalah tanda sebagai tindak

komunikasi dan kemudian disempurnakan menjadi model model sastra yang

mempertanggungjawabkan semua faktor dan aspek hakiki untuk pemahaman

gejala susastra sebagai alat komunikasi yang khas di dalam masyarakat mana pun.

Bahasa sebagai sistem tanda seringkali mengandung „sesuatu‟ yang

misterius. Sesuatu yang terlihat terkadang tidak sesuai dengan realita yang

sesungguhnya. Oleh karena itu, pengguna bahasalah – manusia – yang

mempunyai otoritas untuk melihat dan mencari seperti apa „sesuatu‟ yang tidak

tampak pada bahasa.

21 Ni Wayan Sartini, Tinjauan Teoritik tentang Semiotik, diakses dari

http://www.journal.unair.ac.id/filerPDF/Tinjauan%20Teoritik%20tentang%20Semiotik.pdf pada

7 Maret 2016 pukul 15.21

Page 65: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

50

Teori semiotik adalah teori kritikan pascamodern, ia memahami karya

sastra melalui tanda-tanda atau perlambangan yang ditemui di dalam teks. Teori

ini berpendapat bahwa dalam sebuah teks terdapat banyak tanda dan pembaca atau

penganalisis harus memahami apa yang dimaksudkan dengan tanda-tanda

tersebut. Hubungan antara tanda dengan acuan dapat dibedakan menjadi tiga

macam, yaitu:

1. Ikon

Ada kemiripan antara acuan dengan tanda. Tanda merupakan gambar/arti

langsung dari petanda. Misalnya, foto merupakan gambaran langsung yang difoto.

Ikon masih dapat dibedakan atas dua macam, yakni ikon tipologis, kemiripan

yang tampak disini adalah kemiripan rasional. Jadi, didalam tanda tampak juga

hubungan antara unsur-unsur yang diacu, contohnya susunan kata dalam kalimat,

dan ikon metaforis, ikon jenis ini tidak ada kemiripan antara tanda dengan

acuannya, yang mirip bukanlah tanda dengan acuan melainkan antar dua acuan

dengan tanda yang sama. Kata kancil misalnya, mempunyai acuan „binatang

kancil‟ dan sekaligus „kecerdikan‟.

2. Indeks

Istilah indeks berati bahwa antara tanda dan acuannya ada kedekatan

ekstensial. Penanda merupakan akibat dari petanda (hubungan sebab akibat).

Misalnya, mendung merupakan tanda bahwa hari akan hujan, asap menandakan

adanya api. Dalam karya sastra, gambaran suasana muram biasanya merupakan

indeks bahwa tokoh sedang bersusah hati.

Page 66: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

51

3. Simbol

Simbol yang ada tentunya sudah mendapat persetujuan antara pemakai

tanda dengan acuannya. Misalnya, bahasa merupakan simbol yang paling lengkap,

terbentuk secara konvensional, hubungan kata dengan artinya dan sebagainya.

Ada tiga macam simbol yang dikenal, yakni simbol pribadi, misalnya seseorang

menangis bila mendengar sebuah lagu gembira karena lagu itu telah menjadi

lambang pribadi ketika orang yang dicintainya meninggal dunia, simbol

pemufakatan, misalnya burung Garuda/Pancasila, bintang= keutuhan, padi dan

kapas= keadilan sosial, dan simbol universal, misalnya bunga adalah lambang

cinta, laut adalah lambang kehidupan yang dinamis.

2.7 Semiotika Roland Barthes

Semiotik berusaha menggali hakikat sistem tanda yang beranjak keluar

kaidah tata bahasa dan sintaksis dan yang mengatur arti teks yang rumit,

tersembunyi dan bergantung pada kebudayaan. Hal ini kemudian menimbulkan

perhatian pada makna tambahan (connotative) dan arti penunjukkan (denotative).

Salah satu pakar semiotik yang memfokuskan permasalahan semiotic pada dua

makna tersebut adalah Roland Barthes. Ia adalah pakar semiotik Prancis yang

pada tahun 1950-an menarik perhatian dengan telaahnya tentang media dan

budaya pop menggunakan semiotik sebagai alat teoritisnya. Tesis tersebut

mengatakan bahwa struktur makna yang terbangun di dalam produk dan genre

media diturunkan dari mitos mitos kuno, dan berbagai peristiwa media ini

Page 67: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

52

mendapatkan jenis signifikansi yang sama dengan signifikansi yang secara

tradisional hanya dipakai dalam ritual-ritual keagamaan.

Dalam terminologi Barthes, jenis budaya populer apapun dapat diurai

kodenya dengan membaca tanda-tanda di dalam teks. Tanda-tanda tersebut adalah

hak otonom pembacanya atau penonton. Saat sebuah karya selesai dibuat, makna

yang dikandung karya itu bukan lagi miliknya, melainkan milik pembaca atau

penontonnya untuk menginterpretasikannya begitu rupa.

Representasi menurut Barthes menunjukkan bahwa pembentukan makna

tersebut mencakup sistem tanda menyeluruh yang mendaur ulang berbagai makna

yang tertanam dalam-dalam di budaya Barat misalnya, dan menyelewengkannya

ke tujuan tujuan komersil. Hal ini kemudian disebut sebagai struktur22

. Sehingga,

dalam semiotik Barthes, proses representasi itu berpusat pada makna denotasi,

konotasi, dan mitos. Ia mencontohkan, ketika mempertimbangkan sebuah berita

atau laporan, akan menjadi jelas bahwa tanda linguistik, visual dan jenis tanda lain

mengenai bagaimana berita itu direpresentasikan (seperti tata letak / lay out,

rubrikasi, dsb) tidaklah sesederhana mendenotasikan sesuatu hal, tetapi juga

menciptakan tingkat konotasi yang dilampirkan pada tanda. Barthes menyebut

fenomena ini – membawa tanda dan konotasinya untuk membagi pesan tertentu –

sebagai penciptaan mitos.

22 Danesi, Semiotika Media, hlm.8

Page 68: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

53

Untuk itulah, Barthes meneruskan pemikiran Saussure dengan

menekankan interaksi antara teks dengan pengalaman personal dan kultural

penggunanya, interaksi antara konvensi dalam teks dengan konvensi yang dialami

dan diharapkan oleh penggunanya. Gagasan Barthes ini dikenal dengan “Two

Order of Signification” (Signifikansi Dua Tahap).

Gambar 2.1 Signifikansi Dua Tahap Roland Barthes

Melalui gambar di atas, Barthes, seperti dikutip Fiske, menjelaskan

signifikansi tahap pertama merupakan hubungan antara signifier dan signified di

dalam sebuah tanda terhadap realitas eksternal. Barthes menyebutnya sebagai

denotasi. Konotasi adalah istilah yang digunakan Barthes untuk signifikansi tahap

kedua. Hal ini menggambarkan interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu dengan

Page 69: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

54

perasaan atau emosi dari pembaca serta nilai-nilai dari kebudayaannya. Pada

signifikansi tahap kedua yang berkaitan dengan isi, tanda bekerja melalui mitos23

.

Makna Denotasi:

Makna denotasi adalah makna awal utama dari sebuah tanda, teks, dan

sebagainya.Makna ini tidak dibisa dipastikan dengan tepat, karena makna

denotasi merupakan generalisasi. Dalam terminologi Barthes, denotasi

adalah system signifikansi tahap pertama. Signifikasi tahap pertama

merupakan hubungan antara signifier dan signified di dalam sebuah tanda

terhadap realitas eksternal, dan dalam semiotika Barthes, ia menyebutnya

sebagai denotasi yaitu makna paling nyata dari tanda. Maka dalam konsep

Barthes, tanda konotatif tidak sekedar memiliki makna tambahan namun

juga mengandung kedua bagian tanda denotatif yang melandasi

keberadaannya. Dalam hal ini, denotasi diasosiasikan dengan ketertutupan

makna24

. Menurut Lyons, denotasi adalah hubungan yang digunakan

dalam tingkat pertama pada kata yang secara bebas memegang peranan

penting di dalam ujaran25

. Denotasi dimaknai secara nyata. Nyata diartikan

sebagai makna harfiah, makna yang sesungguhnya atau terkadang

dirancukan dengan referensi atau acuan. Proses signifikasi denotasi

biasanya mengacu pada penggunaan bahasa dengan arti yang sesuai

dengan apa yang terucap. Misalnya ketika seseorang mengucapkan kata

23

Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik dan Analisis Framing (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2001), hlm. 128.

24 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, Jakarta, Remaja Rosdakarya, 2009, hlm 70.

25 Ibid hlm 263

Page 70: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

55

“anjing” maka yang dimaksudkan dari pengucapan kata “anjing” tersebut

adalah konsep tentang keanjingan, seperti berkaki empat, mamalia,

ekornya selalu bergoyang, menggigit dan suka menggonggong. Dalam

semiologi Roland Barthes, denotasi merupakan sistem signifikasi tingkat

pertama, yang kemudian dilanjutkan oleh sistem signifikasi konotasi yang

berada di tingkat kedua.

Makna Konotasi:

Makna yang memiliki „sejarah budaya di belakangnya‟ yaitu bahwa ia

hanya bisa dipahami dalam kaitannya dengan signifikansi tertentu.

Konotasi adalah mode operatif dalam pembentukan dan penyandian teks

kreatif seperti pusis, novel, komposisi musik, dan karya-karya seni.Istilah

konotasi digunakan Barthes untuk menunjukkan signifikasi tahap kedua.

Kata “konotasi” sendiri berasal dari bahasa Latin, “connotare” yang

memiliki arti “menjadi tanda” serta mengarah pada makna-makna kultural

yang terpisah dengan kata atau bentuk-bentuk komunikasi lainnya. Makna

konotatif adalah gabungan antara makna denotatif dengan segala gambar,

ingatan dan perasaan yang muncul ketika indera kita bersinggungan

dengan petanda. Sehingga akan terjadi interaksi saat petanda bertemu

dengan perasaan atau emosi dari pembaca serta nilai-nilai dari

kebudayaannya. Contohnya ketika kita menyebutkan kata “vespa”, makna

denotasi “vespa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah skuter,

kendaraan bermotor beroda dua yang rodanya lebih kecil daripada sepeda

motor. Namun secara konotatif kata “vespa” akan dimaknai sebagai

Page 71: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

56

sesuatu yang membuat bahagia, mengingatkan akan perjalanan ke suatu

tempat dan identik dengan seseorang yang terlibat dalam ingatan akan

kata “vespa” tersebut. Jika ditelaah melalui kerangka Barthes, konotasi

identik dengan operasi ideologi yang disebut sebagai mitos serta berfungsi

untuk mengungkapkan dan memberikan pembenaran bagi nilai-nilai

dominan yang berlaku dalam suatu periode tertentu. Konotasi mengacu

pada makna yang menempel pada suatu kata karena sejarah pemakainya,

oleh karena itu dapat dimaknai secara berbeda oleh setiap individu. Jika

denotasi sebuah kata dianggap sebagai objektif kata tersebut, maka

konotasi sebuah kata dianggap sebagai makna subjektif atau

emosionalnya. Arthur Asa Berger menyatakan bahwa konotasi melibatkan

symbol simbol, historis dan hal-hal yang berhubungan dengan emosional.

Makna konotatif bersifat subjektif dalam pengertian bahwa terdapat

pergeseran dari makna umum (denotatif) karena sudah ada penambahan

rasa dan nilai tertentu26

. Kalau makna denotatif hampir bisa dimengerti

banyak orang, maka makna konotatif hanya bisa dicerna oleh mereka

yang jumlahnya lebih kecil.

Mitos:

Dalam kerangka Barthes, konotasi identik dengan operasi ideologi, yang

disebut dengan mitos‟, dan berfungsi untuk mengungkapkan dan

memberikan pembenaran bagi nilai - nilai dominan yang berlaku dalam

26 Ibid

Page 72: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

57

suatu periode tertentu, jadi mitos memiliki tugasnya untuk memberikan

sebuah justifikasi ilmiah kepada kehendak sejarah, dan membuat

kemungkinan tampak abadi. Dalam Alex Sobur (2009:71) Budiman

mengatakan pada kerangka Barthes, konotasi identik dengan operasi

ideologi yang disebutnya sebagai mitos dan memiliki fungsi untuk

memberikan pembenaran bagi nilai nilai dominan yang berlaku pada

periode tertentu27

. Selain itu, dalam mitos juga terdapat pola tiga dimensi

penanda, petanda dan tanda. Mitos biasanya dianggap sama dengan

dongeng, dan dianggap sebagai cerita yang aneh serta sulit dipahami

maknanya katau diterima kebenarannya karena kisahnya irasional (tidak

masuk akal). Namun, berangkat dari ketidakmasuk akalan tersebut lah

akhirnya muncul banyak penelitian tentang mitos yang melibatkan banyak

ilmuwan Barat. Mereka menaruh minat untuk meneliti teks-teks kuno dan

berbagai mitos yang telah mereka kumpulkan dari berbagai tempat dan

berbagai suku bangsa di dunia. Manusia banyak bertanya-tanya tentang

segala hal yang terjadi dalam kehidupannya sehari-hari. Menurut mitologi

Yunani, pertanyaan-pertanyaan manusia tentang kejadian di alam semesta

sudah dijawab, namun dikemas dalam bentuk mitos. Oleh sebab itu dalam

bahasa Yunani dikenal mitos yang berlawanan dengan logika (muthos dan

logos). Dalam mitos pula sebuah petanda dapat memiliki beberapa

penanda. Imperialisme Inggris misalnya, ditandai oleh berbagai ragam

penanda, seperti penggunaan baju pada perempuan di zaman Victoria,

27 Ibid hlm 71

Page 73: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

58

bendera Union Jack yang lengan-lengannya menyebar ke delapan penjuru,

bahasa Inggris yang kini telah mendunia, dan lain-lain.

Mitos, oleh Barthes disebut sebagai tipe wicara. Ia juga menegaskan

bahwa mitos merupakan sistem komunikasi, bahwa dia adalah sebuah pesan. Hal

ini memungkinkan kita untuk berpandangan bahwa mitos tak bisa menjadi sebuah

objek, konsep, atau ide; mitos adalah cara penandaan (signification), sebuah

bentuk. Segala sesuatu bisa menjadi mitos asalkan disajikan oleh sebuah wacana.

Dalam mitos, sekali lagi kita mendapati pola tiga dimensi yang disebut Barthes

sebagai: penanda, petanda, dan tanda. Ini bisa dilihat dalam peta tanda Barthes

yang dikutip dari buku Semiotika Komunikasi, karya Alex Sobur:

Gambar 2.2 Peta Tanda Roland Barthes

Dari peta Barthes di atas, terlihat bahwa tanda denotatif (3) terdiri atas

penanda (1) dan petanda (2). Akan tetapi, pada saat bersamaan, tanda denotatif

adalah juga penanda konotatif (4). Dengan kata lain hal tersebut merupakan unsur

material: hanya jika anda mengenal tanda “singa” barulah konotasi seperti harga

Page 74: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

59

diri, kegarangan, dan keberanian menjadi mungkin. Jadi, dalam konsep Barthes,

tanda konotatif tidak sekedar memiliki makna tambahan namun juga mengandung

kedua bagian tanda denotatif yang melandasi keberadaannya.

2.8 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir penelitian ini berdasarkan uraian landasan konsep dan

teori yang telah dipaparkan. Peneliti menggambarkan kerangka berpikir dalam

menganalisis novel Ratu yang Bersujud lewat diagram berikut ini

Perempuan sebagai makhluk kasta kedua

Perempuan dalam Islam

Konotasi Denotasi

Representasi

Mitos

Novel Ratu yang Bersujud

Representasi nilai perempuan dalam Islam pada novel

Ratu yang Bersujud

Gambar 2.3 Bagan Kerangka Berpikir

Page 75: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

60

Kerangka berpikir penelitian ini menjabarkan perempuan sebagai makhluk

kasta kedua dikarenakan peran dan kedudukannya dilanjutkan dengan perempuan

dalam pandangan Islam sebagai akar masalah dalam penelitian bagaimana

ternyata perempuan di dalam Islam sudah diatur peran dan kedudukannya di

dalam Alquran. Peneliti memilih novel Ratu yang Bersujud sebagai objek

penelitian yang akan dianalisis karena didalamnya sesuai dengan permasalahan

yang ingin diteliti. Dalam novel Ratu yang Bersujud peneliti akan melihat teks

atau kalimat yang hanya merepresentasikan perempuan sebagai unit analisisnya.

Alat analisis yang peneliti gunakan adalah teori semiotika Roland Barthes tentang

denotasi, konotasi dan mitos, untuk mencari denotasi peneliti melihat teks atau

kalimat yang menandakan makna awal dari perempuan, selanjutnya konotasi

peneliti akan melihat teks atau kalimat yang maknanya menempel pada suatu kata

karena sejarahnya yang berkaitan tentang perempuan dan yang terakhir mitos

peneliti akan melihat teks atau kalimat yang didalamnya terdapat penggabungan

makna denotasi dan konotasi misalnya perempuan adalah makhluk kasta kedua,

mitos ini didapat dari makna denotative dari perempuan yaitu makhluk yang

lemah dan makna konotasi dari perempuan yaitu seseorang yang hanya bekerja di

rumah.

Page 76: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

61

2.9 Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian terdahulu sebagai

perbandingan dan tolak ukur penelitian. Untuk menghindari kesamaan terhadap

penelitian yang telah ada sebelumnya, maka peneliti mengadakan peninjauan

terhadap penelitian yang telah ada sebelumnya. Berikut ini beberapa penelitian

terdahulu yang dijadikan peneliti sebagai referensi dalam melakukan penelitian

mengenai representasi yang menggunakan metode penelitian semiotik sebagai

berikut:

Skripsi yang berjudul “REPRESENTASI PEREMPUAN DALAM FILM

PEREMPUAN TETAP PEREMPUAN” yang disusun oleh Eviyono Adi Wibowo

tahun 2015, Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Informatika,

Universitas Muhammadiyah Surakarta. Penelitian ini termasuk jenis penelitian

studi kualitatif. Subjek penelitiannya adalah film “Perempuan tetap Perempuan”.

Objek penelitiannya adalah scene yang merepresentasikan perempuan yang ada

dalam film Perempuan tetap Perempuan. Analisis data dalam penelitian ini

menggunakan analisis semiotik dengan mengambil teori dari Roland Barthes.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat tanda-tanda perempuan kuat,

pintar dan bekerja keras dalam scene dan tanda verbal yang ada dalam film ini.

Kemudian Jurnal yang berjudul “REPRESENTASI PEREMPUAN

DALAM SAMPUL ALBUM RAISA” yang disusun oleh R.A Granita Dwisthi

Ismujihastuti , Adi Bayu Mahadian, S.Sos., M.I. Kom tahun 2013, Jurusan Ilmu

Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom. Penelitian ini

Page 77: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

62

termasuk jenis penelitian studi kualitatif. Subjek penelitiannya adalah sampul

album “Raisa” dan “Heart to Heart”. Objek penelitiannya adalah elemen – elemen

komunikasi visual yang merepresentasikan perempuan yang ada dalam sampul

album “Raisa” dan “Heart to Heart”. Analisis data dalam penelitian ini

menggunakan analisis semiotik dengan mengambil teori dari Roland Barthes.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pemaknaan denotatif (tentang

representasi perempuan adalah bahwa penggambaran perempuan secara ideal

adalah memiliki rambut panjang yang indah, ber make up, menggunakan aksesoris

seperti kalung, gelang, cincin, hair piece dan lain-lain dalam kesehariannya.

Menggunakan warna-warna pastel atau menggunakan warna-warna cerah dalam

penampilannya sehari-hari), pemaknaan konotatif (tentang representasi

perempuan adalah warna-warna pastel dan warna cerah menunjukan sisi lemah

lembut dan ceria dari seorang perempuan. Warna yang sedikit gelap menunjukan

sisi anggun, namun dapat juga dinilai sebagai warna yang elegan atau cenderung

maskulin. Rambut panjang serta indah yang menjadi salah satu tanda representasi

perempuan dimaknai sebagai wujud ketekunan perempuan dalam menjaga hal hal

yang dimilikinya) dan Mitos (bahwa penanda, petanda dan tanda yang terdapat

dalam sampul album Raisa merepresentasikan gambaran sosok perempuan dalam

kehidupan sehari-hari sesuai dengan nilai yang berkembang dalam masyarakat.)

perempuan yang ada sampul album “Raisa” dan “Heart to Heart”.

Page 78: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

63

No ITEM PENELITIAN TERDAHULU PENELITI

AN

TERDAHU

LU

PENELITI

1 Nama Eviyono Adi Wibowo R.A Granita

Dwisthi

Ismujihastuti

, Adi Bayu

Mahadian,

S.Sos., M.I.

Kom

Bayu Teja

Kusuma

2 Judul REPRESENTASI PEREMPUAN

DALAM FILM PEREMPUAN

TETAP PEREMPUAN

REPRESEN

TASI

PEREMPUA

N DALAM

SAMPUL

ALBUM

RAISA

REPRESEN

TASI

PEREMPU

AN

DALAM

NOVEL

RATU

YANG

BERSUJUD

3 Tahun 2015 2013 2016

Page 79: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

64

4 Tujua

n

Peneli

tian

Untuk mengetahui representasi

perempuan dalam film Perempuan

tetap Perempuan

untuk

mengetahui

penanda dan

petanda yang

merepresenta

sikan tentang

perempuan

dalam

sampul

album self-

titled

“Raisa” dan

“Heart to

Heart”

Menjelaskan

representasi

perempuan

melalui

denotative,

konotatif

dan mitos

dalam novel

Ratu yang

Bersujud

5 Teori Semiotika Roland Barthes Semiotika

Roland

Barthes

Semiotika

Roland

Barthes

6 Paradi

gma

- konstruktivis -

7 Hasil

Peneli

tian

menunjukan bahwa terdapat tanda-

tanda perempuan kuat, pintar dan

bekerja keras dalam scene dan

Terdapat

pemaknaan

denotatif,

-

Page 80: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

65

tanda verbal yang ada dalam film

“Perempuan tetap Perempuan”

pemaknaan

konotatif,

dan mitos

perempuan

pada sampul

album

“Raisa” dan

“Heart to

Heart”

8 Persa

maan

Sama sama menggunakan metode

analisis semiotik dengan teori

semiotika Roland Barthes

Sama sama

menggunaka

n metode

analisis

semiotik

dengan teori

semiotika

Roland

Barthes

Sama sama

menggunaka

n metode

analisis

semiotik

dengan teori

semiotika

Roland

Barthes

9 Perbe

daan

Tidak menyebutkan teori yang

digunakan pada teknik analisis data

apakah mengacu pada peta tanda

barthes atau signifikansi dua tahap

Tidak

menyebutkan

teknik

pengumpula

Menggunaka

n teori yang

berkaitan

dengan

Page 81: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

66

n data signifikansi

dua tahap

barthes pada

teknik

analisis data

10 Kritik Tidak mengaitkan teori pada teknik

analisis data

Tidak ada

teknik

pengumpula

n data

-

11 Sumb

er

http://digilib.unila.ac.id/12047/13/B

AB%20II.pdf

https://reposi

tory.telkomu

niversity.ac.i

d/pustaka/fil

es/100097/ju

rnal_eproc/re

presentasi-

perempuan-

dalam-

sampul-

album-raisa-

analisis-

semiotik-

Penelitian

Skripsi

Penulis

tahun 2016

Page 82: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

67

roland-

barthes-

terhadap-

sampul-

album-raisa-

andriana-

raisa-dan-

heart-to-

heart-.pdf

Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu

Page 83: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

68

BAB III

Metodologi Penelitian

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode analisis semiotik. Analisis semiotik

adalah metode penelitian untuk menafsirkan makna dari suatu pesan komunikasi

baik yang tersirat (tertulis) maupun yang tersurat (tidak tertulis/terucap). Makna

yang dimaksud mulai dari parsial sebagian bagian saja hingga makna

komprehensif atau luas. Sehingga dapat diketahui motif komunikasi dari

komunikatornya. Metode semiotika dikembangkan untuk menafsirkan simbol

komunikasi sehingga dapat diketahui bagaimana komunikator mengkontruksi

pesan untuk maksud – maksud tertentu. Melalui analisis semiotika dapat dikupas

tanda dan makna yang diterapkan pada sebuah naskah pidato, iklan, novel, film,

dan naskah lainnya. Hasil analisis rangkaian tanda itu akan dapat menggambarkan

konsep pemikiran yang hendak disampaikan oleh komunikator, dan rangkaian

tanda yang terinterpretasikan menjadi suatu jawaban atas pertanyaan nilai – nilai

ideologi dan kultural yang berada di balik sebuah naskah.

Metode analisis semiotik lebih bersifat interpretif-kualitatif yaitu sebuah

metode yang memfokuskan dirinya pada tanda dan teks sebagai obyek kajiannya,

serta bagaimana peneliti menafsirkan dan memahami kode di balik tanda dan teks

tersebut. Seperti halnya dalam analisis wacana, pada umumnya ada tiga jenis

68

Page 84: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

69

masalah yang hendak diulas dalam analisis semiotik. Pertama, masalah makna.

Bagaimana orang memahami pesan? Informasi apa yang dikandung dalam stuktur

sebuah pesan? Kedua, masalah tindakan atau pengetahuan tentang bagaimana

memperoleh sesuatu melalui pembicaraan. Ketiga, masalah koherensi, yang

menggambarkan bagaimana membentuk suatu pola pembicaraan masuk akal dan

dapat dimengerti. Ada tiga unsur yang menjadi pusat perhatian penafsiran teks

secara kontekstual, yaitu (Sudibyo, Hamd, Qodari, 2000:23)28

:

1. Medan Wacana (field of discourse): menunjuk pada hal yang terjadi, apa

yang dijadikan wacana oleh pelaku mengenai sesuatu yang sedang terjadi

dilapangan peristiwa.

2. Pelibat wacana (tenor of discourse): menunjuk pada orang-orang yang

dicantumkan dalam teks (berita); sifat orang-orang itu, kedudukan dan

peran mereka.

3. Sarana Wacana (mode of discourse) menunjuk pada bagian yang

diperankan oleh bahasa bagaimana komunikator (media massa)

menggunakan gaya bahasa untuk menggambarkan medan (situasi) dan

pelibat orang-orang yang dikutif), apakah menggunakan bahasa yang

diperhalus atau hiperbolik, eufemistik atau vulgar.

28 Kerangka dan Langkah - Langkah Penelitian Analisis Semiotika diakses dari

http://element.esaunggul.ac.id/file.php?file=%2F6004%2FKerangka_dan_Langkah.pdf pada 22

Maret 2016 pukul 19.02

Page 85: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

70

3.2 Fokus Penelitian

Agar mempermudah dalam melaksanakan penelitian maka diperlukan

fokus penelitian. Adapun fokus penelitian yang diambil oleh penulis dalam

penelitian ini yaitu menganalisis representasi perempuan pada novel Ratu yang

Bersujud , dengan menggunakan teori semiotika Barthes . Fokus penelitian dalam

penelitian ini adalah teks atau kalimat yang terkandung dalam novel Ratu yang

Bersujud karya Mahdavi.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan tujuan penelitian, maka

penulis menggunakan beberapa teknik dalam mengumpulkan data. Dengan

menggunakan beberapa cara itu diharapkan dapat diperoleh data yang

representatif. Teknik-teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data tersebut

meliputi:

3.3.1 Studi Pustaka

Studi pustaka adalah metode pengumpulan data dan informasi dengan

menggunakan data yang diperoleh orang lain melalui penelitian sebelumnya,

atau yang diperoleh dari sumber tertulis yang terdapat dalam berbagai referensi

buku, surat kabar dan lain sebagainya. Salah satu hal yang perlu dilakukan

dalam persiapan penelitian ialah mendayagunakan sumber informasi yang

terdapat di perpustakaan dan jasa informasi yang tersedia. Ada dua jenis data

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

Page 86: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

71

1. Data Primer

Data primer merupakan informasi yang dikumpulkan peneliti

langsung dari sumbernya yaitu novel Ratu yang Bersujud . Data

primer yang diambil peneliti adalah dialog yang merepresentasikan

perempuan dilakukan oleh Charlotte selaku pemeran utama dan

Lale sebagai pemeran pembantu dalam novel Ratu yang Bersujud

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan informasi yang telah dikumpulkan orang

lain, disini peneliti menggunakan beberapa artikel – artikel yang

berkaitan dengan perempuan (perempuam dalam islam, muslimah,

kesetaraan dan ketidakadilan gender, realitas perempuan dll) yang

diambil baik dari situs internet maupun jurnal ilmiah yang

penelitiannya terkait dengan representasi perempuan serta

dokumen dan buku yang membahas tentang perempuan terkait

dengan penelitian ini.

3.3.2 Dokumentasi

Penelitian ini dilakukan dengan mendokumentasikan secara langsung

Novel Ratu yang Bersujud karya Mochammad Mahdavi untuk mengetahui

lebih mendalam mengenai representasi perempuan yang terdapat di dalam

novel tersebut.

Page 87: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

72

3.4 Teknik Analisis Data

Menurut Bogdan dan Biklen, analisis data kualitatif adalah upaya yang

dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,

memilahmilahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya,

mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dana pa yang

dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain29

.

Selanjutnya dalam penelitian ini langkah-langkah analisis data menggunakan

pendapat Ian Dey yaitu melalui tiga proses yang berkaitan yaitu: mendeskripsikan

fenomena, mengklasifikasikannya, dan melihat bagaimana konsep - konsep yang

muncul itu satu dengan lainnya berkaitan30

. Teori yang digunakan dalam

penelitian ini adalah semiotika milik Roland Barthes yang berkaitan pada tatanan

signifikasi dua tahap

Gambar 3.1 Signifikansi Dua Tahap Roland Barthes

29 Pupu Saeful Rahmat, “Penelitian kualitatif”, EQUILIBRIUM, vol 5, no 9, Januari – Juni 2009, 1-8

30 Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi, PT. Remaja Rosdakarya,

Bandung, 2007, Hal. 289

Page 88: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

73

Penelitian ini menggunakan analisis data dengan teknik analisis semiotik

teori Roland Barthes, yang menggunakan penekanan pada pemaknaan dari suatu

sistem tanda (kode) melalui system pemaknaan tingkat pertama atau yang biasa

disebut dengan denotasi, selanjutnya ke sistem pemaknaan tingkat kedua yang

disebut konotasi dan yang terakhir berupa pengungkapan mitos mengenai tanda

serta simbol perempuan. Tahapan - tahapan dalam proses analisisnya adalah

sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi hubungan antara signifier (ekspresi) dan signified

(content) di dalam sebuah tanda terhadap realitas eksternal sebagai

signifikansi tahap pertama, disebut sebagai denotasi, yang terdapat dalam

novel Ratu yang Bersujud dan digambarkan melalui tanda - tanda yang

terbentuk dalam kalimat

2. Mengidentifikasi hubungan antara signifier (ekspresi) dan signified

(content) di dalam sebuah tanda terhadap perasaan atau emosi dari

pembaca serta nilai-nilai dari kebudayaannya sebagai signifikansi tahap

kedua, yang disebut sebagai konotasi,

3. Mengidentifikasi bagaimana kebudayaan (konotasi) menjelaskan atau

memahami beberapa aspek tentang realitas (denotasi) disebut sebagai

mitos

4. Menjelaskan pemaknaan berkenaan dengan kalimat yang

merepresentasikan perempuan dalam novel Ratu yang Bersujud

5. Menarik kesimpulan.

Page 89: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

74

3.5 Lokasi dan Jadwal Penelitian

Penelitian mengenai nilai perempuan dalam Islam pada novel Ratu yang

Bersujud ini mulai dilakukan pada bulan Januari 2016. Pengambilan data dan

pengetikan Penelitian bertempat di Kota dan Kabupaten Serang.

No Kegiatan

Jan

uari

Feb

ruari

Mare

t

Ap

ril

Mei

Ju

ni

Ju

li

Agu

stu

s

Sep

tem

ber

Ok

tob

er

Novem

ber

Des

emb

er

1 Pra Penelitian

2 Penelitian Bab

1-3

3 Pengumpulan

data

4 Penyusunan

Bab 4

5 Penyusunan

Bab 5

6 Pelaksanaan

Sidang

*Ket: Januari – Desember 2016

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

Page 90: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

75

BAB IV

ANALISIS

4.1 Objek Penelitian

4.1.1 Novel

Gambar 4.1 Cover Novel Ratu yang Bersujud

MAHDAVI - RATU YANG BERSUJUD

Republika, 396 Hal, 2012

Original Soundtrack : Harmoni Sang Cinta – Denda

75

Page 91: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

76

Awalnya, Charllotte Melati Neumuller—seorang gadis keturunan Jerman -

Indonesia adalah seorang feminis sejati. Begitu gigih ia membela kepentingan kaum

perempuan. Ia menganggap bahwa agama, terutama Islam, telah melegitimasi

perlakuan diskriminatif dan kekerasan terhadap kaum perempuan. Kehadiran Lale,

sepupunya, di Berlin membawa dimensi baru bagi kehidupan Charllotte. Lale

menjawab dengan sangat indah segala kecurigaan Charllotte. Lale menyadarkan

Charllotte bahwa persepsi yang diyakininya selama ini terbentuk oleh berbagai

propaganda jahat. “Hijab adalah pembebasan dari ketergantungan kosmetik dan

topeng. Hijab adalah pembebasan untuk jujur pada hatimu. Hijab adalah pembebas

jiwamu dari rantai-rantai duniawi.” Berbagai ujian memilukan yang dialami

Charllotte serta kisah cinta yang indah turut menyempurnakan kisah dalam novel ini.

Sebuah novel yang akan menginspirasi para muslimah untuk tampil dan berani

berdialog tentang Islam dan perempuan di dalam kehidupan sehari-hari, lingkungan,

bahkan dunia internasional.

4.1.2 Perempuan dalam Novel

Charlotte Melati Neumuller merupakan tokoh utama dalam novel Ratu

yang Bersujud, diceritakan bahwa Charlotte adalah perempuan ketrunan Jerman -

Indonesia dan seorang mahasiswi jurusan filsafat di universitas Humboldt.

Charlotte awalnya adalah seorang kaum feminis liberal yang sangat aktif

menyuarakan kesetaraan gender, Charlotte beranggapan bahwa agama Islam

adalah agama yang melakukan diskriminasi terhadap perempuan dengan adanya

aturan bahwa perempuan diwajibkan memakai hijab yang menyebabkan

perempuan tidak bisa berekspresi lalu diperbolehkannya poligami bagi laki – laki

Page 92: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

77

terhadap perempuan serta diperbolehkannya memukul seorang suami terhadap

istri yang ada dalam kitab suci umat Islam.

Charlotte sebenarnya memiliki seorang sepupu yang merupakan muslim

bernama Lale.dia tinggal di Indonesia bersama keluarganya. Ibu Lale bernama

Mawar yang merupakan adik kandung dari ibu Charlotte dan sebelumnya

beragamakan Evangelikal. Kakek mereka merupakan seorang pendeta keturunan

Jerman – Indonesia. Mawar bertemu dengan suaminya yang berkebangsaan turki

dan seorang muslim yang taat. Hal itulah yang membuat mawar berpindah agama

menjadi muslim lalu menikah dan direstui oleh Ayahnya yang memiliki

pandangan liberal. Semula keluarga mawar beranggapan bahwa itu adalah aib,

karena memeluk agama Islam merupakan pilihan yang memalukan. Lale dan

ibunya berencana untuk mengunjungi rumah Charlotte sekaligus untuk

menghadiri seminar disana . sudah sangat lama mereka tidak bersilaturahmi secara

langsung karena biasanya hanya melalui telepon. Lebih dari sepuluh tahun mereka

tidak bertemu dan perbedaan mulai terlihat. Lale yang dahulu tidak menggunakan

hijab sekarang dengan anggun menutupi rambutnya dengan hijab yang rapi

begitupun dengan ibunya. Ada keteduhan saat melihatnya. Kedatangan Lale

merupakan undangan kusus untuk mengadiri acara seminar yang telah disiapkan

oleh Charlotte dan komunitasnya untuk mengkampanyekan feminis. Charlotte

sangat terkejut karena tidak pernah disangka bahwa sepupu kesayangannya itu

akan mengikuti seminar tersebut. Seminar yang akan memojokkan kaum muslim.

Namun Charlotte menyimpan keterkejutanya itu dalam-dalam.`

Page 93: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

78

Setiap hari Lale selalu ditemani Charlotte dan mereka bercerita seputar

pengalaman dan negara tempat tinggal mereka masing-masing hingga akhirnya

Charlotte memberanikan diri untuk bertanya-tanya mengenai apa yang ada

difikirannya mengenai agama Islam. Lale pun menjawab dengan sangat sabar dan

hati-hati. Sesekali Lale menjawabnya dengan ayat-ayat al-qur‟an. Rasa penasaran

Charlotte terhadap Islam pun akhirnya terjawab dan kebencian berubah menjadi

ketakjuban. Charlotte sangat takjub mendengar berbagai penjelasan seputar Islam.

Dan tak jarang dia menemani Lale untuk sholat dimasjid dan mendengarkan Lale

yang sedang membaca al-qu‟an dimalam hari. Hatinya tergetar mendengar alunan

ayat al-qur‟an dan ketaatan para muslim dalam menjalankan ibadahnya. Charlotte

yang sedang menunggu Lale sholat melihat pemandangan yang tak biasa. Para

jamah berdiri dengan teratur, rapi dan rapat tanpa meninggalkan sedikitpun ruang

kosong. Jamaah muslimah mengenakan mukena yang membuat mereka Nampak

sama dan seragam. Putih dan suci.

Charlotte dihubungi oleh Prof Angelica untuk menghadiri rapat yang akan

membahas lebih dalam seminar yang sudah tidak lama lagi akan berlangsung.

Sebenarnya Charlotte sudah mulai merasa jenuh mengikuti komunitas feminisnya

tersebut. Ia sudah kehilangan semangat untuk memprjuangkan sesuatu yang

dianggapkan hanya untuk kepentingan golongan saja. Ada hal lain yang

dianggapnya lebih tepat untuk hati dan fikirannya namun tidak ingin

menyikapinya secara terburu-buru. Ia harus berhati-hati karena teman-temannya

adalah orang-orang yang radikal, mereka akan mempertahankan mati-matian

jumlah komunitas mereka. Dalam rapat tersebut ternyata Charlotte ditunjuk oleh

Page 94: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

79

Prof. Angelica untuk menjadi leader kelompoknya. Itu berarti dia yang akan

bertanggung jawab terhadap seminarnya. Namun Charlotte menolaknya dengan

mengatakan bahwa dia sekarang adalah seorang muslim. Prof. Angelica sangat

terkejut mendengarnya. Selang beberapa hari kabar mengenai Charlotte yang telah

memeluk agama Islam pun menyebar dikalangan kaum feminis lainnya. Hal itu

membuat geram teman-teman yang telah mempercayai nya. Tak jarang Charlotte

mendapatkan perlakuan kasar dari teman-teman yang dekat dengannya. Mereka

mengganggap Charlotte seorang penghianat karena telah memeluk agama Islam.

Padahal saat itu Charlotte belum memeluk agama Islam. Hingga sutau hari ketika

sepeti biasa Charlotte menemani Lale untuk sholat dimasjid. Charlotte merasakan

ketenangan jiwa dan kerinduan dalam batinnya ketika melihat jamaah itu sholat.

Charlotte terdiam dan seketika ada perasaan yang begitu kuat yang mendorongnya

untuk mengikuti gerakan mereka bersujud. Ketika dia bangkit dari sujudnya dan

mendapati Lale dan teman-teman muslimnya telah berada disekelilingnya.mereka

memandang Charlotte dengan berkaca-kaca dan dengan pandangan yang lembut.

Charlotte kemudian menghirup udara masjid yang penuh berkah dengan sedalam-

dalamnya. Ia merasa seperti terlahir kembali. Bebas dari belenggu kesesatan yang

gelap. “Dengan ketundukan hati kepada Allah, aku menyatakan untuk membuka

pintu itu selebar-lebarnya” ungkap Charlotte kepada Lale. Dengan kemantapan

hatinya Charlotte bersedia untuk memeluk agam Islam. Alunan takbir, tasbih dan

tahmid langsung terucap dari para muslim lainnya ketika mendengar Charlotte

bersedia untuk memeluk agam Islam. Lale pun segera memanggil imam masjid

untuk membantu Charlotte mengucaokan kalimat syahadat pertanda bahwa

Page 95: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

80

Charlotte sudah menjadi seorang muslim. dengan terisak Charlotte mengucapkan

kalimat syahadat dan Lale yang berada disampingnya terus menggemggam tangan

Charlote untuk memberikan dukungan. Seusai pengucapan kalimat syahadat,

Charlotte diberikan buku panduan tentang cara shalat dan kumpulan do‟a-do‟a.

Imam yang membantu Charlotte itu pun memberikan sebuah nama Islam untuk

Charlotte yakni “Chadijah Maryam”.

Menjadi seorang muslim bukan perkara mudah untuk Charlotte karena dia

harus berhadapan dengan orangtuanya dan teman-temannya yang sudah sangat

jelas membenci agam Islam. Terbukti, dengan menjadi muslim cobaan datang

kepada Charlotte. Orangtuanya marah besar ketika mengetahui bahwa dia

sekarang menjadi seorang muslim, ayahnya menendang dan mengusirnya dari

rumah. Tak hanya Charlotte, mawar dan Lale pun yang sudah pergi dari rumah

Charlotte menjadi bulan-bulanan karena dianggap telah menjerumuskan Charlotte

untuk masuk ke agama yang dianggapnya rendah itu. Dengan diingiri tangisan

Charlotte keluar dari rumah tempat ia dibesarkan. Isak tangis ibu nya juga tiada

henti, sambil memohon kepada Charlotte untuk memikirkan kembali

langkah yang telah ia ambil itu. Dengan kesungguhan hati Charlotte tetap pada

keyakinannya bahwa Islam merupakan agama yang benar dan meminta maaf

kepada orangtuanya. Charlotte pun pergi dengan membawa baju dan

perlengkapan sholat, Al-qur‟an dan buku panduan tata cara sholat yang diberikan

oleh imam masjid kemarin. Tak lupa rambut yang biasanya tergerai indah itu ia

tutupi dengan hijab pemberian dari Lale. Dengan tak tentu arah Charlotte pergi

meninggalkan rumahnya, ia menelepon Lale dan sahabat lainnya. Namun sial

Page 96: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

81

ketika hendak mengunjungi rumah temannya untuk menginap dia diculik. Mata

dan mulutnya disumpal dengan kain membuatnya susah untuk mengetahui siapa

yang menculiknya. Tak perlu menunggu lama Charlotte pun mengetahui siapa

yang menculiknya karena sudah hapal betul suara-suara yang mereka keluarkan

tak lain adalah teman-teman kaum feminisnya. Charlotte dibawa kesuatu hutan

yang gelap dan derasnya hujan menambah kesengsaraan Charlotte. Dia diserang

dan dihujat mati-matian oleh mereka. Tidak hanya itu, mereka juga menghina

bahkan merobek al-qur‟an yang sedang dipegang Charlotte hingga akhirnya

Badannya yang sudah lemas akhirnya tidak dapat menahan dan ia pun jatuh

pingsan. Hingga keesokannya dia ditemukan oleh seseorang dan dibawa kerumah

sakit. Ketika dia sadar disampingnya sudah berdiri Lale dan teman-temannya.

Lale memeluknya dengan erat sambil terus menyemangatinya untuk tetap

bertahan dikondisi seperti ini dan selalu ingat ada Allah yang akan

melindunginya.

Seminar yang ditunggupun tiba. Charlotte yang sebelumnya berada dikubu

kaum feminis menjadi berada dikubu muslim. Charlotte tau betul apa yang akan

disampaikan oleh kaum feminis sehingga bukan cara yang sulit untuk Lale

menjawab pemikiran-pemikiran mereka yang mengganggap Islam agama yang

diskriminasi terhadap kaum perempuan. Benar saja, Prof. Angelica dengan

semangat menyampaikan apa yang sudah diagendakan sebelumnya. Peserta yang

hadir pun memberikan apresiasi terhadap pemikiran nya. Hingga tiba saatnya Lale

menyampaikan pandangannya. Lale menyampaikannya dengan cerdas, singkat

dan lugas dalam bahasa inggris dan diselingi bahasa jerman. Tepuk tangan meriah

Page 97: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

82

menandakan bahwa pemikiran Lale dapat diterima dengan baik bahkan mulai

dipertimbangkannya.

4.2 Deskripsi Data Penelitian

Tabel 4.1

Pembebasan perempuan dari moral agama dan pemakaian hijab

Dialog/Kalimat/Teks

Apakah kalian puas dengan keadaan kalian saat ini wahai kaum perempuan?!”

matanya begitu tajam menembus kondisi nyaman para gadis belia tersebut.

“tempat kami bukan hanya di dapur. Tugas kami bukan hanya mengurus suami

dan anak. Lebih dari itu semua, kami inginkan keadilan. Tempat yang sama dan

sejajar dengan kaum pria!”. “hapuskan semua bentuk poligami yang

menyengsarakan kaum perempuan, bebaskan perempuan dari hijab dan tradisi

kolot! Bebaskan kaum perempuan dari moral – moral agama yang mengekang!”

serunya sambil menatap tajam beberapa perempuan muslim Turki yang kebetulan

sedang lewat. Para muslimah Turki melewati para aktivis tersebut, sambil balas

melirik tanpa memperlihatkan rasa simpatik sedikit pun. Mungkin mereka

tersinggung atas serangan yang menyakitkan dari orasi di area publik tersebut.

Hal 4-5

Dalam tabel diatas berisi kalimat yang menceritakan tentang kaum feminis

yang berorasi menyuarakan tentang bagaimana ketidakadilan terhadapa peran dan

posisi perempuan dalam masyarakat serta menganggap bahwa moral agama

mengekang ekspresi kaum perempuan dengan pemakaian hijab seperti aturan

Islam bagi kaum perempuan.

Page 98: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

83

Tabel 4.2

Peta Tanda Roland Barthes pada Kalimat Pembebasan perempuan dari

moral agama dan pemakaian hijab

Signifier (Penanda) Signified (Petanda)

Apakah kalian puas

dengan keadaan kalian

saat ini wahai kaum

perempuan?!”,

“tempat kami bukan

hanya di dapur. Tugas

kami bukan hanya

mengurus suami dan

anak. Lebih dari itu

semua, kami inginkan

keadilan. Tempat yang

sama dan sejajar dengan

kaum pria!”. “hapuskan

semua bentuk poligami

yang menyengsarakan

kaum perempuan,

bebaskan perempuan

dari hijab dan tradisi

kolot! Bebaskan kaum

perempuan dari moral –

moral agama yang

mengekang!”

Tanda Denotatif/Penanda Konotatif Petanda Konotatif

“tempat kami bukan hanya di dapur. Tugas kami

bukan hanya mengurus suami dan anak. bebaskan

perempuan dari hijab dan tradisi kolot! Bebaskan

kaum perempuan dari moral – moral agama yang

mengekang!”kalimat tersebut menandakan adanya

ketidakadilan bagi perempuan

ketidakadilan bagi perempuan

yang ada di dapur dan hanya

mengurus suami serta mengikuti

agama

Tanda Konotatif

Rumah tangga adalah urusan perempuan

Page 99: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

84

Tabel 4.3

Penggolongan Tanda

Tanda Denotasi Tanda Konotasi Tanda Mitos

“tempat kami bukan

hanya di dapur. Tugas

kami bukan hanya

mengurus suami dan

anak. Lebih dari itu

semua, kami inginkan

keadilan. Tempat yang

sama dan sejajar dengan

kaum pria!”. “hapuskan

semua bentuk poligami

yang menyengsarakan

kaum perempuan,

bebaskan perempuan dari

hijab dan tradisi kolot!

Bebaskan kaum

perempuan dari moral –

moral agama yang

mengekang!”

tugas perempuan yang

hanya di dapur dan

mengurus suami serta

mengikuti moral agama

merupakan bentuk

ketidakdilan terhadap

perempuan

Agama mengatur peran,

hak dan kewajiban kaum

perempuan

Dalam kalimat yang terdapat pada halaman 4-5 terlihat bagaimana kaum

feminis yang sedang berjuang untuk mendapatkan emansipasi sedang berorasi

menuntut adanya kesetaraan dan juga pembebasan dari agama yang mengekang

perempuan dalam hal ini agama yang dimaksud adalah agama Islam. Hal tersebut

menggambarkan adanya perbedaan pemahaman mengenai perempuan dalam hal

peran yang diemban. Dari kalimat diatas yang menjadi penanda denotasi adalah

kalimat “Apakah kalian puas dengan keadaan kalian saat ini wahai kaum

perempuan?!”, karena kalimat tersebut memiliki arti ketidakpuasaan dari kaum

feminis terhadap peran perempuan. petanda denotasi dari kalimat ini adalah

menandakan peran perempuan yang banyak terjadi di berbagai belahan dunia,

Page 100: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

85

serta adanya identitas perempuan muslim Selanjutnya tanda denotasi yang

didapatkan menyiratkan bahwa adanya ciri – ciri dari perempuan muslim yaitu

adanya penggunaan hijab dan mengikuti moral agama..

Secara konotasi dapat dilihat nilai perempuan dalam Islam yaitu mengurus

rumah tangganya serta harus mengikuti norma dan nilai yang berlaku di dalam

Islam yang telah tercantum dalam Alquran. Ini mengisyarakat bahwa perempuan

dalam Islam telah diatur peran, hak dan kewajibannya. Dalam kalimat diatas

penulis juga dapat mengidentifikasi makna mitos nilai perempuan dalam Islam

yaitu bahwa Islam sebagai agama telah mengatur peran, hak dan kewajiban kaum

perempuan sedemikian rupa demi memuliakan perempuan.

Tabel 4.4

Kewajiban beribadah bagi muslim

Dialog/Kalimat/Teks

“Ini baru hari pertama Lale. Hari kedua aku akan mengajakmu ke tempat – tempat

yang lebih seru.” Charlotte mengungkapkan rencananya. Nada bicaranya

terdengar bangga. Ia senang sekali Lale mengapresiasi rencana perjalanan mereka.

“Oh iya, tapi saat tengah hari, antarkan aku ke masjid ya Melati. Aku harus

menunaikan shalat. Setelah itu kita lanjutkan kembali perjalanan kita

Hal 88

Dari tabel diatas berisi kalimat yang menceritakan perjalanan Charlotte

yang mengajak Lale berjalan jalan di wilayah Berlin, Jerman, Charlotte

mengungkapkan rencana perjalanannya pada Lale dengan bangga tapi ketika itu

Page 101: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

86

juga Lale mengingatkan kepada Charlotte mengenai kewajibannya untuk

melaksanakan sholat saat tengah hari.

Tabel 4.5

Peta Tanda Roland Barthes pada Kewajiban beribadah bagi muslim

Signifier (Penanda) Signified (Petanda)

“Ini baru hari pertama

Lale. Hari kedua aku

akan mengajakmu ke

tempat – tempat yang

lebih seru.” Charlotte

mengungkapkan

rencananya.

“Oh iya, tapi saat

tengah hari, antarkan

aku ke masjid ya

Melati. Aku harus

menunaikan shalat.

Setelah itu kita

lanjutkan kembali

perjalanan kita

Tanda Denotatif/Penanda Konotatif Petanda Konotatif

Melalui kalimat “Oh iya, tapi saat tengah hari,

antarkan aku ke masjid ya Melati Aku harus

menunaikan shalat” Lale memberitahukan kepada

Charlotte bahwa ia harus melaksanakan shalat di

saat mereka sedang jalan - jalan

Perempuan dalam Islam

diwajibkan untuk

melaksanakan ibadah

shalat

Tanda Konotatif

Beribadah merupakan hal yang harus dilakukan perempuan sebagai makhluk

ciptaan Allah,

Page 102: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

87

Tabel 4.6

Penggolongan Tanda

Tanda Denotasi Tanda Konotasi Tanda Mitos

“Oh iya, tapi saat tengah

hari, antarkan aku ke

masjid ya Melati Aku

harus menunaikan shalat”

Beribadah merupakan hal

yang harus dilakukan

perempuan sebagai

makhluk ciptaan Allah,

Shalat adalah ibadah

wajib bagi laki – laki

ataupun perempuan yang

beragama Islam

Didalam kalimat yang terdapat dalam halaman 8 ini terdapat dialog antara

Lale dan Charlotte. Hal tersebut menggambarkan adanya keakraban dari dua

orang saudara serta menggambarkan kondisi bagaimana seorang muslimah

menjalankan perannya sebagai makhluk ciptaan Allah. Dialog antara Charlotte

dan Lale terjadi karena Charlotte menyampaikan rencana perjalanannya bersama

Lale ke tempat – tempat yang seru di hari ini dan keesokan harinya dan Lale saat

mengapresiasi rencana tersebut tapi tak lupa dengan waktunya untuk beribadah

dan memberitahukan kepada Charlotte kapan waktu dia beribadah dan dimana dia

harus beribadah. Dialog didalamnya secara denotasi maknanya adalah disaat

agenda perjalanan yang padat bersama dengan Charlotte, Lale berusaha

memberitahu pada Charlotte bahwa pada tengah hari, dia harus melakukan ibadah

Shalat

Sedangkan makna konotasinya didapat saat penulis melihat adanya

kalimat “Oh iya, tapi saat tengah hari, antarkan aku ke masjid ya Melati Aku

harus menunaikan shalat” jadi disaat waktu shalat tiba maka seluruh aktivitas

harus ditinggalkan, ini adalah bukti ketaatan seorang muslim terhadap Allah SWT

sebagai hambanya. Tidak peduli sesibuk apapaun dan sesenang apapun situasi dan

Page 103: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

88

kondisinya tetap saja shalat adalah ibadah yang sifatnya wajib dan harus

dilaksanakan ketika sudah memasuki waktunya. Makna mitos yang didapat adalah

shalat merupakan ibadah yang paling utama dan wajib didahulukan dan sudah

ditentukan waktunya serta tidak adanya batasan gender baik laki – laki ataupun

perempuan tetap harus melaksanakan shalat meski perempuan punya waktu

dimana ia dilarang untuk shalat yaitu saat sedang haid ataupun nifas

Tabel 4.7

Hubungan laki – laki dan perempuan dalam Islam

Dialog/Kalimat/Teks

“oh ya bagaimana Islam memandang hubungan antara laki – laki dan perempuan

Lale. Kudengar kultur masyarakat Islam dan arab, begitu merendahkan kaum

perempuan. Kau punya jawaban untukku?” akhirnya pembicaraan antara Charlotte

dan Lale mengarahkan Charlotte untuk mengungkap tanya kembali. Lale

tersenyum. Ia tahu Charlotte hari ini akan menuju ke titik yang lebih tinggi lagi

dalam pencariannya. “aku akan membacakan sebuah terjemahan untukmu. Dan

orang orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah)

menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang

makruf, mencegah dari yang munkar, melaksanakan sembahyang, menunaikan

zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi

rahmat oleh Allah, sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.”

Charlotte menunggu penjelasan Lale. ”Kau tahu Melati, kata penolong menurut

sebagian ulama dapat mencakup kerjasama, bantuan, dan penguasaan. Hal ini

dapat disimpulkan dalam konteks mitra, antara lelaki dan perempuan.”

Hal 167

Dari tabel diatas berisi kalimat yang berisi keingintahuan Charlotte seputar

hubungan antara laki – laki dan perempuan dalam Islam karena Charlotte pernah

mendengar bahwa kultur masyarakat Islam dan Arab sangat merendahkan

Page 104: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

89

perempuan lalu Lale menjawab pertanyaan Charlotte dengan menggunakan

terjemahan dari Al-Quran

Tabel 4.8

Peta Tanda Roland Barthes pada hubungan antara laki – laki dan

perempuan dalam Islam

Signifier (Penanda) Signified (Petanda)

“oh ya bagaimana Islam

memandang hubungan

antara laki – laki dan

perempuan Lale.

Kudengar kultur

masyarakat Islam dan

arab, begitu

merendahkan kaum

perempuan. Kau punya

jawaban untukku?”

“aku akan membacakan

sebuah terjemahan

untukmu. Dan orang

orang yang beriman,

lelaki dan perempuan,

sebagian mereka

(adalah) menjadi

penolong bagi sebagian

yang lain. Mereka

menyuruh

(mengerjakan) yang

makruf, mencegah dari

yang munkar,

melaksanakan

sembahyang,

menunaikan zakat, dan

mereka taat kepada

Allah dan Rasul-Nya.

Mereka itu akan diberi

rahmat oleh Allah,

sesungguhnya Allah

Mahaperkasa lagi

Mahabijaksana.””Kau

tahu Melati, kata

penolong menurut

sebagian ulama dapat

mencakup kerjasama,

bantuan, dan

penguasaan. Hal ini

dapat disimpulkan

dalam konteks mitra,

antara lelaki dan

perempuan.”

Page 105: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

90

Tanda Denotatif/Penanda Konotatif Petanda Konotatif

Penggambaran melalui terjemahan Alquran

mengenai hubungan antara laki – laki dan

perempuan

hubungan antara laki –

laki dan perempuan

dalam Islam adalah

untuk saling melengkapi

Tanda Konotatif

Dalam Islam tidak ada perbedaan dalam hal hubungan antara laki – laki dan

perempuan

Tabel 4.9

Penggolongan Tanda

Tanda Denotasi Tanda Konotasi Tanda Mitos

Dan orang orang yang

beriman, lelaki dan

perempuan, sebagian

mereka (adalah) menjadi

penolong bagi sebagian

yang lain. Mereka

menyuruh (mengerjakan)

yang makruf, mencegah dari

yang munkar, melaksanakan

sembahyang, menunaikan

zakat, dan mereka taat

kepada Allah dan Rasul-

Nya. Mereka itu akan diberi

rahmat oleh Allah,

sesungguhnya Allah

Mahaperkasa lagi

Mahabijaksana.”

Dalam Islam tidak ada

perbedaan dalam hal

hubungan antara laki –

laki dan perempuan

Islam melihat laki – laki

dan perempuan itu sama,

hanya kodrat yang

membedakan

Di dalam kalimat yang tertuang pada halaman 167 ini terdapat pertanyaan

Charlotte mengenai hubungan antara laki – laki dengan perempuan, hal ini

Page 106: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

91

menggambarkan rasa keingintahuan Charlotte melihat bagaimana Islam

memandang hubungan antara dua insan manusia yang berbeda jenis kelamin

tersebut, pertanyaan ini muncul karena pada halaman – halaman sebelumnya

Charlotte sedang mencari tahu sebanyak – banyaknya tentang Islam dan

perempuan dalam Islam sebelum dia memutuskan apakah akan masuk Islam atau

tidak.

Kalimat di dalamnya secara denotasi maknanya adalah mempertanyakan

bagaimana penjelasan Islam mengenaui hubungan antara laki – laki dan

perempuan. Sudah seharusnya masyarakat umum khususnya muslim

mempertanyakan hal tersebut karena banyak masyarakat muslim di berbagai

negara muslim tidak tahu adanya konsep mengenai perempuan yang telah

dijelaskan pada kalimat diatas. Sedangkan makna konotasinya bahwa Islam

sejatinya tidak membeda bedakan baik itu laki – laki ataupun perempuan karena

mereka sama masma merupakan makhluk ciptaan Allah. Makna mitos yang

didapat adalah bagaimana Islam menganggap sama antara antara laki – laki dan

perempuan perbedaannya hanya terletak dari kodratnya saja

Page 107: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

92

Tabel 4.10

peran perempuan dalam rumah tangga

Dialog/Kalimat/Teks

“Oh iya Lale, tapi bagaimana Islam mengatur peran perempuan, misalkan dalam

urusan rumah tangga. Tidak adakah peran mereka, selain melahirkan anak?”

Charlotte begitu cerdas sehingga ia selalu saja mendapatkan bahan pertanyaan.

Otaknya memang sangat kritis. “Tolong simak, ya, Melati. Aku akan

menyampaikan sebuah hadits yang akan langsung menjawab pertanyaan kamu.”

“Setiap kaum adalah pemimpin, dan setiap pemimpin harus bertanggung jawab

terhadap apa yang dipimpinnya. Seorang kepala Negara adalah pemimpin dan ia

harus bertanggung jawab terhadap rakyatnya, seorang laki – laki (suami) adalah

pemimpin dan harus bertanggung jawab terhadap keluarga yang dipimpinnya,

seorang perempuan (istri) adalah pemimpin dan harus bertanggung jawab

terhadap rumah tangga yang dipimpinnya.”

Hal 169

Dari tabel diatas terdapat kalimat yang berisi pertanyaan lanjutan dari

Charlotte tentang bagaimana peran perempuan dalam Islam khususnya dalam

rumah tangga, dijelaskan oleh Lale bahwa perempuan merupakan sosok

pemimpin dalam rumah tangga yang mengurusi bagian administrasi dan

harmonisasi dalam keluarga

Page 108: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

93

Tabel 4.11

Peta Tanda Roland Barthes pada Pertanyaan Charlotte seputar peran

perempuan dalam rumah tangga

Signifier (Penanda) Signified (Petanda)

“Oh iya Lale, tapi

bagaimana Islam

mengatur peran

perempuan, misalkan

dalam urusan rumah

tangga. Tidak adakah

peran mereka, selain

melahirkan anak?”

“Setiap kaum adalah

pemimpin, dan setiap

pemimpin harus

bertanggung jawab

terhadap apa yang

dipimpinnya

Tanda Denotatif/Penanda Konotatif Petanda Konotatif

Peran perempuan sebagai pemimpin rumah tangga

melalui kalimat “seorang perempuan (istri) adalah

pemimpin dan harus bertanggung jawab terhadap

rumah tangga yang dipimpinnya.”

Perempuan merupakan

pemimpin rumah tangga

Tanda Konotatif

Perempuan mengatur urusan rumah tangga

Tabel 4.12

Penggolongan Tanda

Tanda Denotasi Tanda Konotasi Tanda Mitos

“seorang perempuan

(istri) adalah pemimpin

dan harus bertanggung

jawab terhadap rumah

tangga yang

dipimpinnya.”

Perempuan mengatur

urusan rumah tangga

Salah satu peran

perempuan adalah

mengurus dan memimpin

rumah tangga

Page 109: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

94

Pengambilan kalimat pada halaman 169 ini memperlihatkan bagaimana

rasa ingin tahu yang besar dari Charlotte terhadap Islam sangat besar, kalimat

tersebut merupakan pertanyaan lanjutan mengenai perempuan lebih khusus

kepada peran perempuan, Charlotte ingin mengetahui apakah peran perempuan di

dalam. Kalimat “seorang perempuan (istri) adalah pemimpin dan harus

bertanggung jawab terhadap rumah tangga yang dipimpinnya.” didalamnya secara

denotasi maknanya adalah bagaimana peran perempuan sebagaio pemimpin dalam

rumah tangga menurut Islam dijelaskan melalui hadits, hadits adalah ucapan,

tingkah laku, kebiasaan, isyarat serta anjuran Rasulullah.Hadits disebut sahih atau

benar setelah melewati berbagai metode ilmiah, baik dari jalur periwayatan

maupun dari segi bahasa dan makna, didalam standar yang ditetapkan dan

disepakati para ulama ahli hadits.

Sedangkan makna konotasi yang didapat bahwa ternyata perempuan

mempunyai tugas untuk mengatur rumah tangganya dikarenakan kodratnya

sebagai manusia. Makna mitos yang terdapat dalam kalimat tersebut adalah

perempuan mempunyai peran untuk mengurus rumah tangga dan juga sebagai

seorang pemimpin, di dalam konsep Islam, bukan hanya hanya dalam urusan

rumah tangga tetapi juga dalam masyarakat. Kepemimpinannya tidak hanya

terbatas dalam upaya mempengaruhi laki – laki agar mengakui hak – haknya yang

sah tetapi juga harus mencakup sesame jenisnya agar dapat bangkit bekerja sama

meraih dan memelihara harkat dan martabat mereka, serta membendung setiap

upaya dari siapa pun lelaki atau perempuan, kelompok kecil atau besar yang

bertujuan mengarahkan mereka kea rah yang bertentangan dengan harkat dan

Page 110: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

95

martabatnya.31

, terlihat sekali bahwa konsep pembagian peran sudah terjadi dalam

konsep Islam dimana laki – laki memimpin dalam urusan rumah tangga berupa

perlindungan dan tanggung jawab sementara peran yang lain diambil oleh pihak

perempuan seperti urusan administrasi dan harmonisasi rumah tangga.

Tabel 4.13

Hak mendapatkan ilmu dan pendidikan serta hak dasar politik

Dialog/Kalimat/Teks

“Lale melanjutkan setelah memantau perhatian Charlotte. “Islam hadir dengan

membawa harapan bagi tegaknya keadilan. Perempuan bukan lagi dianggap

sebagai benda, tapi lebih jauh. Ia adalah mitra kaum lelaki. Perempuan telah

menjadi subjek hukum. Rasulullah bersabda, menuntut ilmu adalah kewajiban

bagi setiap muslim dan muslimah. Ini bukti bahwa perempuan memiliki hak untuk

mencari ilmu dan kesempatan meraih pendidikan yang sama dengan kaum laki –

laki. “Kemudian Allah berfirman dalam Alqur‟an. Bismillahirrahmanirrahim. Hai

Nabi, apabila datang kepadamu perempuan – perempuan yang beriman untuk

mengadakan janji setia, bahwa mereka tidak akan mempersekutukan sesuatu pun

dengan allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak

– anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada – adakan antara tangan dan

kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka

terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk

mereka. Sungguh Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Ayat tersebut

menjadi bukti perempuan dalam Islam benar – benar telah menjadi subjek hukum

dan dapat menentukan pilihannya sendiri. Mereka memiliki hak dasar politik.”

Hal 200 – 201

Dari tabel diatas berisi kalimat penjelasan Charlotte tentang hak hak pa

saja yang didapat perempuan dalam Islam Lale menjelaskan ada hak untuk

mencari ilmu serta mendapat kesempatan untuk meraih pendidikan yang sama

31 M. Quraish Shihab, dalam perempuan (Jakarta : Lentera Hati, 2013), hlm. 376

Page 111: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

96

dengan kaum laki – laki dan hak dasar politik dan kembali Charlotte

menggunakan Al-Quran sebagai sumber referensi dari penjelasannya

Tabel 4.14

Peta Tanda Roland Barthes pada Hak mendapatkan ilmu dan pendidikan

serta hak dasar politik

Signifier (Penanda) Signified (Petanda)

“Lale melanjutkan

setelah memantau

perhatian Charlotte.

“Islam hadir dengan

membawa harapan bagi

tegaknya keadilan.

Perempuan bukan lagi

dianggap sebagai benda,

tapi lebih jauh. Ia adalah

mitra kaum lelaki.

menuntut ilmu adalah

kewajiban bagi setiap

muslim dan muslimah.

Ini bukti bahwa

perempuan memiliki

hak untuk mencari ilmu

dan kesempatan meraih

pendidikan yang sama

dengan kaum laki –

laki. perempuan dalam

Islam benar – benar

telah menjadi subjek

hukum dan dapat

menentukan pilihannya

sendiri. Mereka

memiliki hak dasar

politik

Tanda Denotatif/Penanda Konotatif Petanda Konotatif

Hak perempuan di dalam Islam terdapat

dalamkalimat : perempuan memiliki hak untuk

mencari ilmu, mereka memiliki hak dasar politik

Pendidikan dan politik

adalah hak

Tanda Konotatif

Perempuan mempunyai hak untuk mendpat pendidikan dan ikut berpartisipasi

dalam politik

Page 112: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

97

Tabel 4.15

Penggolongan Tanda

Tanda Denotasi Tanda Konotasi Tanda Mitos

perempuan memiliki hak

untuk mencari ilmu,

perempuan dalam Islam

benar – benar telah

menjadi subjek hukum

dan dapat menentukan

pilihannya sendiri.

Mereka memiliki hak

dasar politik

Perempuan berhak

mendapatkan pendidikan

dan ikut berpartisipasi

dalam politik

Dalam dunia politik dan

pendidikan perempuan

wajib ikut terlibat

Didalam kalimat yang ada pada halaman 200 hingga 201 ini dimaksudkan

untuk menjelaskan hak perempuan yaitu untuk mencari ilmu dan juga berpolitik

ini menandakan bahwa perempuan tidak melulu bicara masalah rumah tangga

saja. Makna denotasi yang didapat dalam kalimat “perempuan memiliki hak untuk

mencari ilmu, perempuan dalam Islam benar – benar telah menjadi subjek hukum

dan dapat menentukan pilihannya sendiri. Mereka memiliki hak dasar politik”

adalah bahwa ternyata dalam Islam pun hak perempuan juga sudah diatur di

dalam Alquran, seperti hak untuk mencari ilmu dan hak dalam berpolitik.

Sedangkan makna konotasi yang didapat dari tanda konotasi Perempuan

berhak mendapatkan pendidikan dan ikut berpartisipasi dalam politik yaitu

Alquran yang merupakan pedoman hidup setiap umat muslim tenyata sudah

berbicara mengenai hak perempuan. ini sesuai dengan fungsi Alquran sebagai

petunjuk dan juga penjelasan mengenai masalah yang pernah diselisihkan umat

Islam terdahulu, karena pada kalimat sebelumnya terdapat pernyataan bahwa

Page 113: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

98

perempuan dianggap sebagai benda yang dapat dibeli semaunya, tidak

diperbolehkan untuk menuntut ilmu dan hanya menjadi pelayan rumah tangga

saja, dan Islam hadir memberikan perempuan hak yang seimbang, adil dengan

kaum pria dimana diperbolehkannya perempuan untuk mendapatkan pendidikan

setinggi tingginya dan juga ikut dalam urusan politik, karena pada hakikatnya

yang membuat seseorang berbeda dalam Islam adalah tingkat ketakwaannya.

Makna mitos yang terdapat pada kalimat diatas adalah bagaimana dunia

pendidikan dan politik membutuhkan peran perempuan didalamnya, seperti yang

kita ketahui bahwa dalam Islam perempuan dan laki – laki diciptakan untuk saling

melengkapi kehadiran perempuan di dua dunia tersebut dapat melengkapi

kekurangan kekurangan yang ada karena jika yang digunakan hanya pendapat laki

– laki saja tentu akan adanya banyak penyimpangan dan ketidakadilan seperti

yang kita ketahui di Indonesia sendiri sudah mewajibkan partai politik untuk

menempatkan anggota perempuan sekitar 30% di dalam keanggotaan, ini

membuktikan peran perempuan juga vital dalam segi politik, dalam segi

pendidikan pun sama bagaimana jumlah guru perempuan lebih banyak

dibandingkan guru laki – laki.

4.2.1 Analisis Semiotika

Berdasarkan dari deskripsi data yang telah dijelaskan sebelumnya maka

penulis menganalisis secara keseluruhan makna denotasi, makna konotasi dan

juga mitos yang terdapat pada kalimat – kalimat yang telah dipilih untuk

merepresentasikan nilai perempuan dalam Islam sebagai berikut :

Page 114: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

99

4.2.2 Makna Denotasi

Makna Denotasi yang coba ditonjolkan didalam novel ratu yang bersujud

ini adalah :

1. Memakai Hijab bagi Perempuan, perempuan dalam Ratu yang Bersujud

digambarkan adalah perempuan yang mencirikan bahwa perempuan

tersebut beragama Islam ini terlihat dalam kalimat “bebaskan perempuan

dari hijab dan tradisi kolot! Bebaskan kaum perempuan dari moral –

moral agama yang mengekang!” di dalam Islam hijab adalah pakaian

wajib bagi perempuan karena hijab memang difungsikan sebagai penutup

aurat dan juga sebagai bentuk perlindungan diri serta bentuk ciri khas

dari perempuan muslim.

2. Kewajiban sholat bagi perempuan, dalam kalimat lain juga disebutkan

salah satu kewajiban perempuan dalam Islam yaitu shalat “Oh iya, tapi

saat tengah hari, antarkan aku ke masjid ya Melati. Aku harus

menunaikan shalat. Setelah itu kita lanjutkan kembali perjalanan kita”

kalimat ini mengindikasikan kembali bahwa perempuan dalam Islam

mempunyai kewajiban untuk shalat, karena shalat sendiri merupakan

ibadah wajib yang dilakukan baik umat Islam laki – laki ataupun

perempuan,

3. Peran perempuan dalam rumah tangga, perempuan dalam Islam

digambarkan mempunyai peran di dalam urusan rumah tangga seperti

mengurus suami dan anak ini terdapat dalam kalimat “tempat kami

Page 115: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

100

bukan hanya di dapur. Tugas kami bukan hanya mengurus suami dan

anak”, penggambaran pada kalimat ini mengisyaratkan bahwa sudah

menjadi kewajiban bagi perempuan mempunyai peran untuk mengurusi

rumah tangganya tapi ada kalimat yang lain menyatakan bahwa ada

peran lain yaitu perempuan merupakan seorang pemimpin “seorang

perempuan (istri) adalah pemimpin dan harus bertanggung jawab

terhadap rumah tangga yang dipimpinnya”, dilihat dari konteks

kalimatnya bahwa peran perempuan dalam mengurusi rumah tangganya

bukanlah hal yang bersifat negatif justru ini seperti mengindikasikan

dalam peran tersebut terdapat peran yang sangat penting yang dimana

seorang perempuan berkewajiban untuk menjadi pemimpin dalam urusan

rumah tangga, ini dikuatkan dengan adanya hadits yang berbunyi “dan

perempuan / istri adalah pemimpin atas penghuni rumah suaminya dan

anaknya, dan dia bertanggung jawab atas mereka. (HR. Bukhari dan

Muslim)

4. Posisi perempuan sebagai mitra laki – laki, novel Ratu yang Bersujud

ini juga menggambarkan bagaimana hubungan antara perempuan dan

laki-laki dalam Islam seperti yang terdapatdi dalam kalimat “Dan orang

orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah)

menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh

(mengerjakan) yang makruf, mencegah dari yang munkar, melaksanakan

sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan

Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah, sesungguhnya

Page 116: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

101

Allah Maha perkasa lagi Maha bijaksana.” Charlotte menunggu

penjelasan Lale. ”Kau tahu Melati, kata penolong menurut sebagian

ulama dapat mencakup kerjasama, bantuan, dan penguasaan. Hal ini

dapat disimpulkan dalam konteks mitra, antara lelaki dan perempuan.” di

dalam kalimat ini memperlihatkan bahwa baik itu laki – laki ataupun

perempuan tidak ada yag menonjol diantara satu dengan lainnya, baik

laki – laki dan perempuan berhak untuk melakukan sesuatu dan apabila

mereka dalam suatu pekerjaan menemui kendala siapapun berhak untuk

menolongnya baik itu kaum lelaki atau perempuan.

5. Hak menuntut ilmu bagi perempuan, digambarkan dalam kalimat

“menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim dan muslimah. Ini

bukti bahwa perempuan memiliki hak untuk mencari ilmu dan

kesempatan meraih pendidikan yang sama dengan kaum laki – laki”, dan

juga “Ayat tersebut menjadi bukti perempuan dalam Islam benar –

benar telah menjadi subjek hukum dan dapat menentukan pilihannya

sendiri. Mereka memiliki hak dasar politik.” Dalam kalimat yang telah

disebutkan memperlihatkan perempuan dalam Islam memiliki kewajiban

dan hak untuk menuntut ilmu dan juga hak untuk berpolitik ini

merupakan bukti bahwa Islam sangat tidak mengekang hak dari

perempuan, bahkan terlihat sangat adil, penggambaran ini merupakan

implikasi dari maraknya penggambaran tentang perempuan dalam Islam

yang selama ini diibaratkan sebagai perempuan yang terkekang dan harus

menuruti laki – laki.

Page 117: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

102

4.2.3 Makna Konotasi

Makna konotatif yang coba ditonjolkan oleh novel Ratu yang Bersujud

dengan melihat tanda konotasi yang telah dicantumkan pada deskripsi data

diatas merupakan penegasan bahwa perempuan di dalam Islam adalah

1. Urusan rumah tangga adalah urusan perempuan melihat kembali

bagaimana peran perempuan saat ini, kita bisa melihat sendiri bahwa

hampir mayoritas perempuan baik yang beragama Islam atapun yang

lain adalah ibu rumah tangga, di Indonesia sendiri mayoritas perempuan

yang sudah menikah bekerja sebagai ibu rumah tangga dan tidak bisa

dipungkiri bahwa ibu rumah tangga adalah pekerjaan wajib bagi

perempuan.

2. Perempuan adalah Hamba Allah yang berkewajiban untuk beribadah

kepada Allah ini adalah bentuk penggambaran bahwa seorang

perempuan khususnya yang beragama Islam mempunyai kegiatan yang

wajib dilakukan sebagai bentuk ibadah kepada sang pencipta dengan

mengikuti norma dan nilai agama, dalam novel ini bentuk ibadah yang

ditampilkan adalah shalat yang wajib hukumnya bagi setiap orang yang

beragama Islam, dimanapun dia berada, dan ketika sudah memasuki

waktu sholat.

3. Tidak ada perbedaan antara laki – laki dan perempuan dalam Islam, di

dalam Islam hubungan antara laki – laki dan perempuan adalah mitra,

saling melengkapi satu sama lain tidak ada yang lebih unggul satu

Page 118: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

103

dengan yang lainnya, dijelaskan dalam kalimat pada hal 167 “Dan

orang – orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka

(adalah) penolong bagi sebagian yang lain.” Kata penolong yang

terdapat dalam kalimat diatas dapat diartikan sebagai bantuan yang

artinya bahwa baik laki – laki ataupun perempuan adalah makhluk tuhan

yang harus saling membantu satu sama lain layaknya seorang mitra tidak

peduli apapun gendernya.

4. Perempuan memiliki Hak pendidikan maupun politik, perempuan berhak

turut serta dalam dunia pendidikan maupun politik, karena tidak adanya

perbedaan antara perempuan dan laki – laki maka perempuan pun

mendapatkan hak yang sama dengan laki – laki untuk mendapatkan

pendidikan yang layak dan juga turut berpartisipasi dalam politik ini

dibuktikan dengan semakin banyaknya fenomena peempuan menempati

posisi penting di kenegaraan seperti menteri dan juga gubernur.

5. Perempuan adalah pemimpin rumah tangga, konteks ini ditunjukkan

pada kalimat di dalam Hal. 169 “seorang perempuan (istri) adalah

pemimpin dan harus bertanggung jawab terhadap rumah tangga yang

dipimpinnya”. Dari kalimat tadi terlihat bahwa perempuan mempunyai

wilayah kebijakan dan kekuasaan perempuan (istri) yaitu dalam

domestik keluarga sedangkan laki – laki (suami) adalah diluar keluarga,

khususnya dalam mencari nafkah untuk keluarga. Bisa dikatakan

perempuan juga adalah pemimpin bagi rumah tangganya dalam hal ini

Page 119: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

104

perempuan memimpin dalam urusan administrasi dan harmonisasi di

dalam rumah tangga.

4.2.4 Makna Mitos

Mitos tentang nilai perempuan dalam Islam yang terdapat pada novel ini

berhubungan dengan bagaimana perempuan bersikap dan berperilaku dalam

syariat Islam seperti Peran, Hak dan Kewajiban perempuan telah diatur oleh

Agama seperti urusan rumah tangga, dalam Islam ada kitab suci Alquran yang

memang penciptaanya adalah sebagai pedoman hidup bagi manusia yang

didalamnya telah diatur berbagai masalah didalam kehidupan termasuk masalah

yang berkaitan dengan perempuan. Perempuan dalam Islam juga selalu dikaitkan

dengan kepatuhannya terhadap normai dan nilai agama dalam hal ini

digambarkan bagaimana perempuan melaksanakan shalat dan juga memakai

hijab, hal tersebut dikarenakan sudut pandang masyarakat bahwa perempuan

yang beragama Islam diwajibkan untuk sholat seperti halnya laki – laki kecuali

di dalam keadaan tertentu seperti haid dan nifas karena shalat merupakan ibadah

wajib yang harus dilaksanakan.

Hijab adalah pakaian wajib perempuan dalam Islam, biasanya perempuan

dalam Islam terlihat mengenakan hijab ataupun kerudung dalam aktivitasnya dan

lagi memang sebagai sebuah kewajiban untuk menutup aurat. Tidak ada

perbedaan kedudukan antara laki – laki dan perempuan dalam Islam, di dalam

Islam sendiri kedudukan perempuan sama dengan laki – laki karena di dalam

Islam tidak membeda bedakan antara perempuan dan laki – laki maka dari itu

Page 120: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

105

perempuan dalam Islam mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan laki –

laki, di jaman dahulu perempuan tidak berhak untuk mendapatkan pendidikan

yang tinggi dan bahkan tidak boleh ikut campur dalam hal politik namun tidak

dengan Islam kita melihat dari jaman Rasulullah perempuan diperbolehkan

menuntut ilmu setinggi – tingginya dan juga berpartisipasi dalam hal politik, di

Indonesia pun sebagai Negara dengan basis umat Islam terbesar di dunia melihat

pentingnya perempuan untuk mendapatkan pendidikan dan juga ikut dalam

politik untuk memajukan bangsa dan Negara.

Nilai perempuan dalam Islam yang telah dianalisa ini memiliki kesesuaian

dengan penggambaran perempuan didalam novel Ratu yang Bersujud, karena

dapat dilihat dari sudut pandang masyarakat yang menilai bagaimana perempuan

muslim adalah perempuan yang mengikuti aturan dan norma agama yang

berlaku dimana perempuan muslim dilihat sebagai perempuan yang berperilaku

dan berakhlak baik. Novel ini bermaksud untuk memberikan informasi kepada

khalayak bagaimana sesungguhnya nilai perempuan dalam Islam dan contohnya

pada kehidupan nyata dimana perempuan dalam Islam digambarkan sebagai

seseorang yang taat beragama serta mengikuti nilai – nilai dan norma agama

yang berlaku.

Penulis juga menilai nilai perempuan dalam Islam yang digambarkan oleh

novel ini cocok untuk mengedukasi bagaimana seharusnya perempuan muslim

bertindak, karena saat ini banyak perempuan beragama Islam yang tidak tahu

Page 121: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

106

nilai perempuan dalam Islam dikarenakan ketidaktahuannya dan juga tidak

mempelajari nilai dan norma yang berlaku pada ajaran Islam.

4.4 Pembahasan

4.4.1 Novel Sebagai Sarana Merepresentasikan Nilai Perempuan dalam

Islam

Media komunikasi bukan hanya terpaku pada media komunikasi massa

seperti pada umumnya berupa televisi, radio, dan koran saja. Karya sastra seperti

novel juga merupakan media untuk mengkomunikasikan ide atau gagasan si

pencipta kepada khalayak luas. Pencipta karya sastra bisa menuangkan saran,

sindiran, atau informasi lainnya sesuai dengan peristiwa yang biasanya sedang

hangat dibicarakan.

Novel merupakan salah satu karya sastra yang dapat dijadikan media

komunikasi, karena penyajian pesan komunikasinya dengan cara menumpangkan

pada suatu objek atau peristiwa yang sedang menarik perhatian khalayak. Kita

dapat mengetahui pesan dari novel tersebut tentunya dari amanat, baik yang

tersirat maupun yang tersurat. Hanya saja saat ini sedikit sekali novel-novel yang

dapat memberikan dampak positif bagi pembaca, sehingga pembaca terinspirasi

merubah tindak dan perilaku. Novel yang beradar kebanyakan adalah novel yang

hanya berkutat pada romansa percintaan. Padahal seharusnya sebuah karya sastra

bisa dijadikan media untuk mendidik pembaca.

Page 122: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

107

Representasi merekonstruksi serta menampilkan berbagai fakta sebuah

objek sehingga eksplorasi sebuah makna dapat dilakukan dengan maksimal (Ratna

dalam Putra, 2012: 17). Jika dikaitkan dengan bidang sastra seperti novel,

representasi dalam karya sastra merupakan penggambaran karya sastra terhadap

suatu fenomena sosial. Penggambaran ini tentu saja melalui pengarang sebagai

kreator. Representasi dalam sastra muncul sehubungan dengan adanya pandangan

atau keyakinan bahwa karya sastra sebetulnya hanyalah merupakan cermin,

gambaran, bayangan, atau tiruan kenyataan. Merujuk pada apa yang dikemukan di

atas, dapat disimpulkan bahwa sebuah representasi berarti sebuah cermin, sebuah

karya cipta sastra yang merujuk pada suatu peristiwa nyata atau yang sebenarnya.

Proses representasi yang terjadi dalam seni seperti novel tidak semata-

mata meniru kenyataan seperti pantulan gambar cermin, tetapi melibatkan

renungan yang kompleks atas kenyataan alam. Dalam pandangan Aristoteles, seni

bekerja seperti sejarah, yakni menghadirkan peristiwa atau kenyataan faktual dan

khusus. Dalam proses penciptaan kesusastraan, seorang pengarang berhadapan

dengan suatu kenyataan yang ditemukan dalam suatu masyarakat (realitas

objektif). Realitas objektif itu dapat berbentuk peristiwa-peristiwa, norma-norma

(tata nilai), pandangan hidup, dan lain-lain bentuk-bentuk realitas objektif yang

ada dalam masyarakat. Ia merasa tidak puas terhadap realitas objektif itu. Ia ingin

memberontak dan memprotes. Sebelum pemberontakan tersebut dilakukan atau

ditulis, ia telah memiliki suatu sikap terhadap realitas objektif itu. Setelah ada

suatu sikap, maka ia mencoba mengangankan suatu “realitas” baru sebagai

pengganti realitas objektif yang sekarang ia tolak. Hal inilah yang kemudian ia

Page 123: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

108

ungkapkan di dalam ciptasastra yang diciptakannya. Ia mencoba mengutarakan

sesuatu terhadap realitas objektif yang ia temukan. Ia ingin berpesan melalui

ciptasastranya kepada orang lain tentang suatu yang ia anggap sebagai masalah

manusia. Ia berusaha merubah fakta-fakta yang faktual menjadi fakta-fakta yang

imajinatif dan bahkan menjadi fakta-fakta yang artistik. Pesan-pesan justru

disampaikan dalam nilai-nilai yang artistik tersebut (Esten, 1993 : 9).

Representasi yang digunakan dalam mengkaji novel ini sangat erat

kaitannya dengan fungsi novel sebagai salah satu sarana untuk merepresentasikan

suatu informasi yang banyak dibicarakan oleh masyarakat,. Karena Mahdavi

(Pengarang novel), telah berhadapan dengan suatu kenyataan yang ditemukan

dalam suatu masyarakat (realitas objektif), berupa fenomena diskriminasi agama,

dalam realitas tragedi itu ia menemukan peristiwa – peristiwa, kenyataan –

kenyataan berupa persepsi yang salah terhadap Islam, bagaimana Islam dikatakan

sebagai agama yang sangat merendahkan perempuan bagaimana Islam tidak

menghargai hak dan ekspresi para kaum perempuan, dan masih banyak lagi

pernyataan yang menyudutkan Islam, ia merasa tidak puas terhadap realitas. Ia

ingin memberontak dan memprotes sebagai bentuk empati dan dukungan terhadap

Islam. Setelah ada suatu sikap maka ia mencoba mengangankan suatu “cermin

realitas” baru sebagai pengganti realitas yang telah ia tolak. Hal inilah yang

kemudian ia coba ungkapkan di dalam novel yang dibuatnya. Ia mencoba

mengutarakan sesuatu terhadap tragedi itu Ia ingin berpesan melalui novelnya

kepada orang lain tentang suatu yang ia anggap sebagai masalah manusia. Fakta-

fakta yang faktual telah ia rubah menjadi fakta-fakta yang imajinatif, yaitu segala

Page 124: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

109

peristiwa mengenai perempuan dalam Islam bagaimana peerempuan dalam Islam

bertindak dan berperilaku dan juga bagaimana perempuan dalam Islam merupakan

perempuan yang paling mulia, tokoh perempuan, serta sikap-sikap tokoh yang

menunjukan peempuan dalam Islam adalah sebaik baiknya perempuan. Dan

akhirnya, semua pesan-pesan yang ingin ia sampaikan dan representasikan, telah

berwujud dan termaktub di dalam sebuah novelnya ini, yang berjudul Ratu yang

Bersujud

4.4.2 Pemikiran Islam Moderat dan Perempuan dalam Novel

Ratu yang Bersujud

Pemikiran dan gerakan Islam yang memperjuangkan moderasi

Islam paling tidak memiliki sembilan prinsip yang melandasi Islam moderat:

1. Al-Qur‟an sebagai Kitab Terbuka

Al-Qur‟an merupakan pedoman yang sangat sentral (pusat) dalam

kehidupan umat Islam. Dalam pengertian tekstualnya Al-Qur‟an

adalah teks suci resmi dan tertutup. Artinya teks Al-Qur‟an tidak akan

berubah sejak masa diturunkan sehingga akhir zaman. Dalam pengertian

ini Islam moderat memandang Al-Qur‟an sebagai kitab terbuka. Islam

moderat menolak pandangan Al-Qur‟an sebagai kitab tertutup yang

memunculkan pemahaman terhadap Al-Qur‟an yang bersifat tekstualistik,

yaitu pemahaman mengenai Islam yang semata-mata mempertaruhkan

Page 125: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

110

segala-galanya pada bunyi atau huruf-huruf teks (nash) keagamaan.

Prinsip Al-Qur‟an sebagai kitab terbuka juga didasarkan pada suatu

pandangan bahwa kehidupan manusia selalu berubah, sementara teks-teks

keagamaan terbatas. Ajaran Islam berisikan ketentuan-ketentuan yang

tetap (tsawabit) dan sekaligus berisi hal-hal yang memungkinkan untuk

berubah (mutaghayirat) sesuai dengan perkembangan ruang dan waktu.

2. Keadilan

Konsep sentral Islam adalah tauhid dan keadilan. Keadilan merupakan ruh

dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Bahkan,

keadilan dianggap oleh ahli ushul fiqh sebagai tujuan Syari‟at. Dalam

konteks ini Islam lebih dari sekedar sebuah agama formal. Islam

merupakan risalah (catatan-catatan) yang agung bagi transformasi sosial,

pembebasan, dan tantangan bagi kepentingan-kepentingan pribadi. Semua

ajaran Islam pada dasarnya bermuara pada terwujdunya suatu kondisi

kehidupan yang adil.

3. Kesetaraan

Islam berada di barisan paling depan membawa bendera kesetaraan (al-

musawah) harkat dan martabat manusia. Kesetaraan mengandaikan adanya

kehidupan umat manusia yang menghargai kesamaan asal-muasalnya

sebagai manusia dan kesamaan pembebasan dimana setiap manusia

dikarunia akal untuk berfikir. Kesetaraan merupakan landasan

paradigmatik (kerangka berpikir) dalam meneguhkan visi Islam moderat.

Page 126: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

111

Salah satu misi dasar Islam adalah menghancurkan sistem sosial yang

diskriminatif (membeda-bedakan), dan eksploitatif (sikap sewenang-

wenang) terhadap kaum yang lemah.

4. Toleransi

Islam moderat juga dicirikan oleh keterbukaan terhadap keanekaragaman

pandangan. Sikap ini didasari oleh kenyataan bahwa perbedaan di

kalangan umat manusia adalah sebuah keniscayaan (Q.S Al-Kahfi: 29).

Sesuai dengan sunatullah, perbedaan antar manusia akan terus terjadi.

Oleh karena itu pemaksaan dalam berdakwah kepada mereka yang berbeda

pandangan, baik dalam satu agama maupun berbeda agama, tidak sejalan

dengan semangat menghargai perbedaan yang menjadi tuntunan Al-

Qur‟an.

5. Pembebasan

Agama sejatinya diturunkan ke bumi untuk mengatur dan menata

kesejahteraan manusia (limashalih al-ummat). Oleh karena itu agama

semestinya dipahami secara produktif sebagai sarana transformasi sosial.

Segala bentuk wacana pemikiran keIslaman tidak seharusnya tidak

menampilkan agama sebagai sesuatu yang menakutkan. Sebaliknya

pemikiran itu dilakukan dalam rangka membebaskan akal, dan perilaku

dan etika yang dapat membentuk kesalehan sosial. Oleh karena itu sudah

semestinya agama dijadikan sebagai kekuatan kritik, dan bukan

sebaliknya, anti kririk.

Page 127: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

112

6. Kemanusiaan

Dalam pandangan Muslim moderat, Sejak awal kehadirannya, Islam

memperlihatkan tekad yang besar dalam upaya membangun masyarakat

yang adil dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Dalam

pandangan Islam moderat, Al-Qur‟an mengajarkan bahwa manusia secara

keseluruhan telah mendapat kemuliaan (takrim) dari Allah SWT, tanpa

membedakan agama, ras, warna kulit dan sebagainya (QS. Al-Isra: 70).

7. Pluralisme

Sebagaimana ditunjukkan oleh namanya, Islam adalah agama damai dan

menyukai perdamaian. Dalam kerangka perdamaian itu Al-Qur‟an

memandang fakta keanekaragaman agama sebagai kehendak Allah,

sebagaimana juga Nabi Muhammad sebagai seorang Rasul dari sebagian

rasul yang di utus kepada umat manusia. Perbedaan agama terjadi karena

perbedaan millah yang dianut oleh Islam, Kristen dan Yahudi. Dan agama

yang berasal dari sumber yang sama yaitu Tuhan.

8. Sensitifitas

Islam diturunkan oleh Allah sebagai penuntun (hadi), pembawa kabar

gembira (basyir) dan pembawa peringatan (nadzir) bagi umat manusia.

Dengan fungsi ini Islam mengakibatkan perubahan cara pandang

pemelauknya terhadap perempuan. Islam mendeklarasikan kesamaan hak

dan kewajiban laki-laki dan perempuan di hadapan Tuhan.

Page 128: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

113

9. Non diskriminasi

Sejak awal kehadirannya Islam secara tegas menentang penindasan,

peminggiran dan ketidakadilan. Praktek teladan Nabi di Madinah dengan

membangun kesepakatan mengenai hak dan kewajiban yang sama diantara

kelompok-kelompok suku dan agama menunjukkan kesetaraan dan non

diskriminasi adalah prinsip sentral dalam Islam. Melalui prinsip kesetaraan

dan non diskriminasi diantara elemen masyarakat itulah Nabi membangun

tatanan masyarakat yang sangat modern dilihat dari ukuran zamannya32

.

Islam moderat lebih dikenal sebagai bentuk lawan dari Islam fundamentalis atau

Islam garis tengah. Alasan utama dilahirkannya istilah Islam moderat oleh para

pendirinya adalah karena adanya Islam garis keras tersebut.

Sikap Islam moderat terhadap wanita sangat adil dan proporsional. Islam

moderat sangat menghargai kedudukan perempuan sebagaimana memberikan

arahan – arahan untuk dapat menjaga kehormatan dan harga perempuan sebagai

makhluk Allah dengan segala keunikannya. Islam moderat menetapkan

persamaan antara laki – laki dan perempuan dalam hal kemuliaan dan tanggung

jawab secara umum33

, sebagaimana ditegaskan dalam sebuah hadits “Perempuan

adalah belahan dari pria”(HR. Ahmad dari Aisyah r.a). adapun terkait tugas

masing – masing dalam keluarga dan masyarakat, Islam moderat menetapkan

32 http://mukhsinjamil.blog.walisongo.ac.id/2013/12/20/Islam-moderat/

33 Nuzhatul-Muttaqin Syarh Riyadhush-Sholihin, Dr Musthofa Sa’id Al-Khin dkk, cet: 15

(1408/1988M), Mu’assasah Ar-Risalah Beirut

Page 129: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

114

sikap proporsional bagi laki – laki dan perempuan dalam hak dan kewajiban

mereka mereka sekaligus sebagai bukti keadilan Islam, “Para wanita

mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang

makruf” (QS.Al-Baqarah: 228)34

Posisi wanita dalam Islam moderat juga dapat dilihat dari perhatiannya

kepada kewajiban pendidikan perempuan secara khusus. Pendidikan perempuan

dalam Islam moderat diawali dengan pendidikan dasar, yaitu akidah dan prinsip

iman, ibadah dan akhlak wanita muslimah. Demikian juga pendidikan skill dan

keterampilan bagi wanita sesuai kebutuhan zaman.35

Nilai mulia perempuan juga

dapat dilihat dari perannya sebagai pendamping laki – laki, pertana kebesaran

Allah SWT menjadikan manusia dari satu asal (Adam a.s) yang kemudian

melengkapi pasangan untuknya seorang istri (Hawa), dari sana berawal proses

penciptaan lahirnya anak manusia sebagai asal muasal kejadian manusia yang

kemudian menjadi titik tolak berlakunya hokum sosial dalam Islam. Perhatian

Al-Quran terhadap wanita dan permasalahannya sangat Nampak pada

pengangkatan kewanitaan, baik pada aspek figure dan kriterianya maupun aspek

masalah – masalah yang dibahas. Perempuan dalam Islam sebagaimana

dijelaskan memiliki hak dan kewajiban sebagaimana kaum laki – laki ,

sebagaimana Islam moderat mengangkat prinsip persamaan antara laki – laki

dan perempuan, namun juga menyatakan realitas perbedaan baik fisik maupun

emosi antara laki – laki dan perempuan, karenanya persamaan dan kebebasan

34 Ibid

35 Qomus Al-Quran aw Ishlah Al-Wujuh wa An-Nadho’ir fi Al-Qur’an al-Karim, Al-faqih Al-Mufassir,

Al-jami’ Al-Hussein Mohammad Ad-Damighon, Darul-Ilmi lil Malayin Beirut, cet: 3 (1980)

Page 130: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

115

yang dimiliki kaum perempuan direalisasi secara proporsional sesuai batas –

batas yang ditentukan syariat islam.36

Novel Ratu yang Bersujud menitikberatkan kepada bagaimana seorang

perempuan yang tadinya mencoba untuk menyuarakan emansipasi kaum

perempuan dan melihat agama Islam sebagai musuh bagi perempuan lalu

akhirnya berpaling menjadi seorang muslim dan menjadi sosok perempuan

dalam Islam dikarenakan contoh yang telah diberikan seorang perempuan yang

lain. dalam hal ini yaitu saudaranya sendiri. Contoh yang diberikan dalam novel

ini mengenai perempuan memperlihatkan adanya hubungan antara pemikiran

Islam moderat terhadap novel Ratu yang Bersujud, kita bisa lihat dari dua

prinsip yang ada pada pemikiran Islam moderat yaitu Kesetaraan dan juga

sensitifitas , kesetaraan melihat bagaimana tidak membeda bedakannya

seseorang baik dia laki – laki ataupun perempuan semua mempunyai harkat dan

martabat yang sama, di dalam novel Ratu yang Bersujud juga dapat terlihat

bahwa dari beberapa kalimat yang telah ditunjukan bahwa perempuan adalah

mitra dari laki – laki ini mengindikasikan bahwa di dalam novel Ratu yang

Bersujud terdapat prinsip kesetaraan yang ada pada pemikiran Islam moderat

tidak hanya sampai disitu saja kita lihat dimulai dari awal pertemuan dua tokoh

sentral yang ada pada novel tersebut yaitu Charlotte dan melati terlihat walaupun

banyak sekali diskriminasi terhadap Islam tentang perempuan namun semua itu

36

Malamih al-Mujtama’ al-Muslim alladzi Nansyuduhu, Yusuf al-Qaradhawi, Hal: 360-361, cet. 1

tahun 1417/1996M, Muassasah ar-Risalah Beirut.

Page 131: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

116

dapat dipatahkan dengan jawaban jawaban yang memang pernah terjadi di

dalam kehidupan masyarakat dan bukti – buktinya telah jelas ada.

Page 132: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

117

117

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Ratu yang Bersujud merupakan sebuah fiksi islami di Indonesia dari sang

penulis Mahdavi yang dikemas dalam bentuk novel. Dalam novel tersebut

Mahdavi menggunakan dua tokoh utama Charlotte dan Lale. Melalui tokoh

tersebut dalam novel Ratu yang Bersujud, mahdavi mengungkapkan

kegelisahannya sekaligus perlawanan terhadap kaum feminis terhadap propaganda

buruk tentang nilai – nilai perempuan dalam Islam.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana representasi nilai

perempuan dalam Islam yang ada pada novel Ratu yang Bersujud. Berdasarkan

analisis yang telah dilakukan oleh penulis dengan menggunakan metode semiotika

Roland Barthes, maka penulis menyimpulkan bahwa nilai perempuan dalam Islam

pada novel Ratu yang Bersujud direpresentasikan melalui pemakaian hijab yang

menjadi identitas bagi kaum muslim perempuan di dalam novel perempuan dalam

agama Islam ditandai dengan ciri – ciri pakaian yang salah satunya adalah

pemakaian hijab, lalu berikutnya adalah seseorang yang berkewajiban untuk

beribaha kepada Tuhan dan yang terakhir adalah dapat kita lihat dari bagaimana

perempuan saat mengikuti aturan dan norma yang berlaku kepadanya seperti hak

dan kewajiban perempuan, peran hingga hubungan antara perempuan dan laki –

laki.

Page 133: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

118

Representasi nilai perempuan dalam novel ini pun erat kaitannya dengan

salah satu pemikiran Islam yakni Islam moderat karena contoh yang didapatkan

sangat cocok dengan pemikiran Islam moderat seperti tidak adanya diskriminasi

melalui pemaparan hak dan kewajiban yang sama baik laki – laki atau perempuan,

yang kedua adanya kesetaraan dapat dilihat dalam novel ini menempatkan

perempuan sebagai mitra atau partner dati laki – laki, yang ketiga pluralisme

dapat dilihat dari banyak suku bangsa yang ada dalam novel tersebut ada Yahudi,

Nasrani, Islam dan Kristen lalu hingga sampai pada konsep Al-Quran sebagai

kitab yang terbuka yang dimana dapat kita lihat dari novel diatas banyak

mengguanakan sumber sumber dari Al-Quran yang memang dapat mengikuti

perkembangan zaman.

Page 134: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

119

5.2 Saran

Dari penelitian ini sarannya adalah sebagai berikut :

1. Akademis

Semoga penelitian ini bisa dijadikan penelitian selanjutnya yang

membahas lebih lanjut tentang bagaimana novel sebagai bentuk media

komunikasi massa yang bisa menjadi sarana representasi agar tidak melulu

soal film dan iklan saja.

2. Praktis

Novel Ratu yang Bersujud ini sudah baik dalam merepresentasikan nilai

perempuan dalam Islam namun hanya sebatas pada Islam saja tidak

melihat dari pandangan yang lain seakan terkesan bahwa pembahasan

yang menarik soal perempuan hanyalah pada Islam saja. Novel Ratu yang

bersujud ini belum bisa menjadi sarana informasi mengenai nilai

perempuan dari berbagai perspektif, karena akan timpang jadinya jika

yang dilihat hanya seputar nilai perempuan dalam Islam saja tidak ada

pembanding ini bisa menjadi nilai minus karena akan banyak

menimbulkan pertanyaan negative terhadap Islam itu sendiri.

Bagi khalayak yang belum membaca novel Ratu yang Bersujud ini

diharapkan agar lebih cermat dalam memahami pesan pesan yang

disampaikan dari novel tersebut. Pesan yang terkandung di dalam novel

adalah pembelajaran dan sumber informasi. Kita harus benar – benar

memahami dengan baik pesan yang disampaikan oleh novel Ratu yang

Page 135: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

120

Bersujud, karena jika tidak justru kita yang akan terprovokasi atau malah

bingung sendiri melihat hanya ada satu wacana saja yang diperdebatkan.

Bagi pengarang novel hendaknya mencoba untuk memberikan suatu

informasi atau merepresentasikan sesuatu tidak hanya dari satu sudut

pandang saja, tidak hanya menceritakan hanya dari sudut pandang Islam

saja tetapi juga dari berbagai macam perspektif lainnya. Relevansi yang

diharapkan adalah stimulus akan makna nilai perempuan dalam Islam bisa

dijadikan sumber pengetahuan karena novel itu sendiri merupakan media

komunikasi massa yang bertujuan juga untuk memberikan informasi

kepada khalayak luas

Page 136: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

121

DAFTAR PUSTAKA

Danesi, Marcel. 2010. Pengantar Memahami Semiotika Media,

Yogyakarta: Jalasutra

Mahdavi, Mochammad. 2012. Ratu Yang Bersujud, Jakarta: Republika

Nunuk, Muniarti. 2004. Getar Gender 1, Yogyakarta: Yayasan Indonesiatera

Suyanto, Bagong dan Narwoko, J.Dwi. 2007. Sosiologi Teks Pengantar dan

Terapan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Shihab, M.Quraish. 2013. Perempuan, Jakarta: Lentera Hati

Sobur, Alex. 2009. Semiotika Komunikasi, Jakarta: Remaja Rosdakarya

Sobur Alex. 2001. Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik dan

Analisis Framing, Bandung: Remaja Rosdakarya

Skripsi :

Akhmad Padilla. 2013. “Representasi Sensualitas Perempuan dalam Iklan”.

Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, UIN Sunan Kalijaga

Dhika Widyanintya. 2011. “Representasi Perjuangan Hidup dalam Novel surat

kecil untuk tuhan”. Skripsi. FISIP, UPN

Faninda Zenitsa. 2010. “Representasi Perempuan (Studi Semiotika Tentang

Representasi Perempuan Dalam Novel “Perempuan Keumala”

karya Endang Moerdopo)”. Skripsi. FISIP, UPN

Sumber Online :

AlQuranMulia, Tafsir ibnu katsir Surah Ali Imraan 195, diakses dari

https://alquranmulia.wordpress.com/2015/03/20/tafsir-ibnu-katsir-surah

ali- imraan-ayat-195/ pada tanggal 28 Februari 2016 pukul 17.07

Kerangka dan Langkah - Langkah Penelitian Analisis Semiotika diakses dari

http://element.esaunggul.ac.id/file.php?file=%2F6004%2FKerangka_dan_

Langkah.pdf pada 22 Maret 2016 pukul 19.02

Page 137: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

122

Ni Wayan Sartini, Tinjauan Teoritik tentang Semiotik, diakses dari

http://www.journal.unair.ac.id/filerPDF/Tinjauan%20Teoritik%20tentang

%20Semiotik.pdf pada 7 Maret 2016 pukul 15.21

Perempuan dalam perspektif budaya, diakses dari

https://agnessekar.wordpress.com/2009/01/08/perempuan-dalam-

perspektif-budaya/ pada 7 Maret 2016 pukul 14.51

Sudarwati, D Jupriono, Betina, Wanita, Perempuan:Telaah Semantik Leksikal,

Semantik Historis, Pragmatik diakses dari

http://www.angelfire.com/journal/fsulimelight/betina.html pada 6 Maret

2016 pukul 13.23

Page 138: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

123

123

Page 139: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

124

124

Page 140: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

125

125

Page 141: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

126

126

Page 142: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

127

127

Page 143: REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN DALAM ISLAM PADA …repository.fisip-untirta.ac.id/797/1/REPRESENTASI NILAI PEREMPUAN... · keluarga dan mereka yang telah memberikan motivasi ... perempuan

128

128