REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan...

106
REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Thabitha Nasthy Dhiraja NIM: 1112051000141 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/ 2016 M

Transcript of REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan...

Page 1: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk

Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Thabitha Nasthy Dhiraja

NIM: 1112051000141

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/ 2016 M

Page 2: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi
Page 3: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi
Page 4: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi
Page 5: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

i

ABSTRAK

Thabitha Nasthy Dhiraja

NIM: 1112051000141

Representasi Hak Muslim dalam Film Air Mata Fatimah

Film merupakan media komunikasi massa. Film merupakan alat informasi

yang bisa menjadi alat penghibur, alat propaganda, juga alat politik. Akan tetapi

tidak selalu hal-hal yang ditayangkan dalam film dapat dimengerti tanpa

pengamatan yang mendalam. Air Mata Fatimah merupakan film drama religi

yang diangkat dari sebuah kisah nyata. Film Air Mata Fatimah ini

menggambarkan bagaimana Hamda dan Fatimah anak semata wayangnya yang

memperjuangkan hak-hak keIslamannya. Film drama religi ini merupakan film

yang berbeda dengan film lainnya, pasalnya film-film lain yang selama ini hadir

lebih mengedepankan percintaan dan berbalut religi, sedangkan film Air Mata

Fatimah lebih mengedepankan religi sosial.

Pertanyaan penelitian ini adalah bagaimana makna denotasi, konotasi dan

mitos yang ada dalam film Air Mata Fatimah? Bagaimana perjuangan seorang

anak gadis yang menuntut hak keIslamannya di representasikan film Air Mata

Fatimah?

Metodologi penelitian ini adalah paradigma konstruktivisme dan

pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sedangkan Metode

penelitian yang digunakan adalah analisis semiotika Roland Barthes. Teknik

pengumpulan data dengan wawancara yang diajukan kepada sutradara film Air

Mata Fatimah. Teknik observasi berupa pengamatan dan pencatatan dengan cara

menonton dan mengamati dialog dan adegan dalam film Air Mata Fatimah,

kemudian mencatat dan menganalisisnya. Penulis juga melakukan teknik

dokumentasi berupa pengumpulan dokumen-dokumen berupa film Air Mata

Fatimah, serta referensi dari artikel, surat kabar, majalah, dan lain sebagainya

yang berkaitan dengan penulisan ini.

Penelitian ini menggunakan teori representasi Stuart Hall dan konsep

semiotika Roland Barthes. Menurut Stuart Hall representasi merupakan

perwakilan yang menghubungkan makna dan bahasa. Representasi dapat

berwujud gambar, kata, cerita yang mewakili ide, emosi, fakta dan sebagainya.

Dan bagaimana representasi tersebut dikaitkan dengan semiotika Roland Barthes

yang mengembangkan semiotik menjadi dua tataran pertanda tentang makna yang

terkandung dalam film. Barthes menjelaskan signifikasi tahap pertama merupakan

hubungan penanda dan petanda yang disebut sebagai denotasi, kemudian konotasi

adalah istilah untuk menunjukan signifikasi tahap kedua, pada signifikasi tahap

kedua yang berhubungan dengan isi, tanda bekerja melalui mitos.

Hasil penulisan mengacu kepada representasi hak muslim yang

disampaikan melalui tokoh-tokoh, dialog, perilaku, karakter dan kejadian dalam

film Air Mata Fatimah. Penulis menemukan bahwa film ini menggambarkan

bagaimana perjuangan seorang gadis muslim yang menuntut hak-haknya yang

terdapat dalam scene 21, scene 29-32, scene 43, scene 49-54, scene 55 dan scene

95. Film ini menggambarkan keterbatasan hak seorang gadis muslim dalam

kemerdekaan beragama, tidak mendapatkan hak persamaan, dan tidak

mendapatkan hak milik dan hak hidup.

Keyword: Semiotika, Representasi, Film, Hak, Air Mata Fatimah

Page 6: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

ii

KATA PENGANTAR

bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syujur kita panjatkan kepada Allah SWT. Dialah tempat

bersandar, dan sumber hidup yang tanpa batas, Rahman dan Rahim tetap

menghiasi asma-Nya, sehingga penulis diberikan kekuatan fisik dan psikis untuk

dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Representasi Hak Muslim dalam

Film Air Mata Fatimah”.

Sholawat serta salam tetap tercurahkan atas penghulu umat Islam Nabi

Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabat dan para pengikutnya yang telah

membuka pintu keimanan yang bertauhidkan kebenaran dan pencerahan atas

kegelapan manusia serta uswatun hasanah yang dijadikan sebuah pelajaran bagi

muslim dan muslimah hingga akhir zaman.

Pada kesempatan yang baik ini, izinkan penulis menyampaikan rasa

hormat dan ucapan terimakasih pada semua pihak yang dengan tulus ikhlas telah

memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini, terutama kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Dr. Arief

Subhan, M. A. Wakil Dekan I Bidang Akademik, Bapak Dr. Suparto,

P.hD. Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, Ibu Roudhonah,

M. Ag. Serta Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Bapak Dr.

Suhaimi, M. Si.

Page 7: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

iii

2. Bapak Drs. Masran, M. Ag, selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam.

3. Ibu Fita Fathurokhmah, M. Si, Sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan

skripsi ini.

4. Bapak Drs. Gun Gun Heryanto, M. Si, Selaku Dosen Penasehat

Akademik KPI E angkatan 2012 yang telah memberikan bantuan

dalam penyusunan proposal skripsi..

5. Para Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah mewariskan ilmu kepada penulis

selama masa aktif perkuliahan. Semoga ilmu yang Bapak dan Ibu

berikan bermanfaat bagi penulis dan menjadi amal baik yang akan

terus mengalir.

6. COSMIC PRODUCTION, rumah produksi film Air Mata Fatimah

yang telah memberikan izinnya kepada penulis untuk melakukan

penelitian film produksinya. Serta Bapak Bayu Pamungkas Atmojo

selaku Sutradara film Air Mata Fatimah yang telah meluangkan

waktunya kepada penulis untuk diwawancarai.

7. Para staf Tata Usaha (TU) yang telah membantu surat-menyurat untuk

penelitian skripsi ini. dan juga para staf perpustakaan yang telah

memberikan pelayanan dan fasilitas buku-buku referensi.

8. Kedua orang tua tercinta, Bapak Sobary Firmansyah dan Ibu Nani

Nasution atas segala kasih sayang, perhatian, serta semangat untuk

menyelesaikan skripsi ini.

Page 8: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

iv

9. Sahabat tercinta, Falah Fachrani, Fitri Permatasari, Mia Kurnia yang

selalu memberi dorongan, masukan dan semangat kepada penulis

dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

10. Teman-teman seperjuangan KPI E 2012, Mudillah, Aisyah, Sarah,

Syifa, Nenden, Dityan, Bilqis, Nufus, dan yang lainnya, yang telah

bersama-sama berjuang masuk ke Universitas, dan selalu menjadi

tempat bertukar pikiran serta berbagi pengalaman yang berharga

selama berada di bangku kuliah.

11. Kawan-kawan KKN Al-Malika yang saat ini tengah berjuang juga

menghadapi skripsi di fakultas masing-masing.

12. Dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Semoga pasrtisipasi mereka dalam penyelesaian skripsi ini mendapatkan balasan

yang baik dari-Nya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Penulis

Thabitha Nasthy Dhiraja

Page 9: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ....................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ............................................................ 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 5

D. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 6

E. Metodologi Penelitian .......................................................................... 7

F. Sistematika Penulisan .......................................................................... 12

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEP .................. 14

A. Teori Representasi Stuart Hall ............................................................. 14

B. Ruang Lingkup Semiotika.................................................................... 17

1. Pengertian Semiotika ............................................................... 17

2. Semiotika Roland Barthes ........................................................ 20

C. Konsep Hak Seorang muslim ............................................................... 22

D. Tinjauan Tentang Film ......................................................................... 24

1. Pengertian Film ........................................................................ 24

2. Film Sebagai Media Komunikasi Massa.................................. 26

3. Jenis-Jenis Film ........................................................................ 26

4. Unsur-Unsur dalam Film ......................................................... 28

5. Struktur Film ............................................................................ 30

BAB III GAMBARAN UMUM FILM AIR MATA FATIMAH .................... 33

A. Sekilas Tentang Film Air Mata Fatimah .............................................. 33

B. Sinopsis Film Air Mata Fatimah .......................................................... 34

C. Profil Sutradara Film Air Mata Fatimah .............................................. 36

D. Pemain Film Air Mata Fatimah............................................................ 36

1. Reyhanna Alhabsyi .................................................................. 36

2. Anindika Widya ....................................................................... 38

Page 10: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

vi

3. Reza Pahlevi ............................................................................. 39

4. Oka Sugawa ............................................................................. 41

5. Dwi Andhika ............................................................................ 41

6. Jajang C. Noer .......................................................................... 43

E. Tim Produksi Film Air Mata Fatimah .................................................. 44

BAB IV TEMUAN ANALISIS DATA ........................................................... 46

A. Semiotika Cerita dalam Film Air Mata Fatimah .................................. 46

1. Scene 1 ..................................................................................... 46

2. Scene 2 ..................................................................................... 51

3. Scene 3 ..................................................................................... 61

4. Scene 4 ..................................................................................... 65

5. Scene 5 ..................................................................................... 72

6. Scene 6 ..................................................................................... 76

B. Representasi Makna dalam Film Air Mata Fatimah ............................ 79

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 83

A. Kesimpulan .......................................................................................... 83

B. Kritik dan Saran ................................................................................... 84

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 86

LAMPIRAN ..................................................................................................... 88

Page 11: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Scene 1 ............................................................................................. 47

Tabel 4.2 Scene 2 ............................................................................................. 52

Tabel 4.3 Scene 3 ............................................................................................. 61

Tabel 4.4 Scene 4 ............................................................................................. 66

Tabel 4.5 Scene 5 ............................................................................................. 73

Tabel 4.6 Scene 6 ............................................................................................. 76

Page 12: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Tanda Roland Barthes .......................................................... 21

Gambar 3.1 Bayu Pamungkas Atmodjo ........................................................... 36

Gambar 3.2 Reyhanna Alhabsyi ...................................................................... 36

Gambar 3.3 Anindika Widya ........................................................................... 38

Gambar 3.4 Reza Pahlevi ................................................................................. 39

Gambar 3.5 Oka Sugawa.................................................................................. 41

Gambar 3.6 Dwi Andhika ................................................................................ 41

Gambar 3.7 Jajang C. Noer .............................................................................. 43

Page 13: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Komunikasi massa merupakan media yang sangat berpengaruh

bagi manusia. Komunikasi massa bekerja seperti jarum hipodermik atau

teori peluru yang banyak dicetuskan oleh pakar ilmu komunikasi, di mana

kegiatan mengirimkan pesan sama halnya dengan tindakan menyuntikkan

obat yang dapat langsung merasuk ke dalam jiwa penerima pesan.1 Salah

satu bentuk media komunikasi massa yang paling diminati adalah film,

karena melalui film pesan-pesan yang ingin disampaikan komunikator

dapat disalurkan dan dapat diterima oleh komunikan dengan baik. Film

yang menampilkan dan mempertunjukkan gambar-gambar hidup seolah-

olah memindahkan realitas ke atas layar besar. Maka tak heran apabila

film menjadi media komunikasi massa yang paling banyak diminati dari

dulu hingga saat ini.

Film merupakan karya estetika sekaligus sebagai alat informasi

yang bisa menjadi alat penghibur, alat propaganda, juga alat politik. Akan

tetapi tidak selalu hal-hal yang ditayangkan dalam adegan pada film dapat

dimengerti tanpa ada pengamatan yang mendalam, seringkali adegan yang

muncul mengandung pesan yang diwakilkan oleh properti-properti yang di

visualisasikan pada tayangan film itu sendiri. Film juga merupakan

ekspresi atau pernyataan dari sebuah kebudayaan. Ia juga mencerminkan

1 Morrisan, Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan Televisi, (Tanggerang: Ramdina

Prakasa, 2005), h. 12

Page 14: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

2

dan menyatakan segi-segi yang kadang-kadang kurang jelas terlihat dalam

masyarakat.2 Maka dari itu terkadang kita harus lebih teliti dengan apa

yang kita tonton sehingga dapat memahami apa yang ingin disampaikan

dan dimaksud dari isi sebuah film.

Pembuatan film tidaklah mudah dan tidak sesingkat saat kita

menontonnya, tetapi membutuhkan waktu dan proses yang sangat panjang

baik proses pemikiran maupun proses teknik. Proses pemikiran berupa

pencarian ide atau gagasan cerita yang akan digarap, sedangkan proses

teknik berupa keterampilan artistik untuk mewujudkan ide atau gagasan

menjadi sebuah film yang siap ditonton. Pencarian ide atau gagasan ini

dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti mengangkat kisah dari novel,

kisah nyata, cerpen, puisi, dongeng atau bisa juga mengacu pada buku

catatan pribadi. Maka film yang diangkat oleh penulis ialah film “Air Mata

Fatimah” yang ide ceritanya diambil atau berasal dari sebuah kisah nyata

yang pernah terjadi di daerah Sumatera.

Film ini merupakan film drama religi yang mengisahkan tentang

perjuangan Hamda dan anak semata wayangnya yang bernama Fatimah.

Setiap hari mereka harus berjuang dengan kehidupan yang cukup

memprihatinkan. Mereka tersisih dari keramaian penduduk desa dan

tinggal di sebuah gubuk kecil di atas bukit yang jauh dari kehidupan

perkampungan. Hal ini dikarenakan, Hamda yang berprofesi sebagai

wanita tuna susila yang sering dicemooh dan diasingkan oleh warga.

2 Pranajaya, Film dan Masyarakat, Sebuah Pengantar, (Jakarta: Yayasan Pusat Perfilman, 1992),

h. 6

Page 15: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

3

Hamda dan Fatimah yang terbuang menjadi menderita lahir dan batin

karena profesi sang Ibu yang hina tersebut.

Suatu hari Hamda mengalami dilema yang sangat serius ketika

Fatimah tidak menginginkan baju bagus untuk dikenakan, melainkan ia

ingin mempunyai Kitab Suci Al-Quran, mukena, sajadah, dan buku-buku

Agama Islam. Tentu saja Hamda yang berprofesi sebagai wanita tuna

susila tidak berani membelikan Fatimah alat-alat suci Islam dengan uang

hasil ia bekerja. Ketika Hamda dan Fatimah hendak membeli alat-alat suci

segera di usir dari toko dan di keroyok massa kampung tersebut karena

dianggap tidak pantas untuk membeli barang tersebut mengingat pekerjaan

sang ibu. Sebagai seorang muslim maka Fatimah memperjuangkan dan

menuntut hak-haknya sebagai seorang muslim yang ingin mempelajari

Agama Islam secara mendalam.

Film religi ini merupakan film yang berbeda dengan film religi

lainnya, pasalnya film-film lain yang selama ini hadir lebih

mengedepankan percintaan dan berbalut religi. Sedangkan film Air Mata

Fatimah lebih mengangkat religi sosial yang benar-benar mengandung

pesan moral Islam bagi penontonnya. Film ini dapat dikatakan sebagai

media dakwah, karena film ini mengandung nilai-nilai Islam dalam rangka

mengadakan suatu perbaikan umat dari kondisi buruk kepada kondisi yang

lebih baik lagi. Dakwah saat ini tidak selalu hanya melihat para Dai‟ah

yang memberikan tausyiah di depan mimbar dan forum majelis, melainkan

sudah berkembang kepada era globalisasi modern seperti melalui media

film. Dakwah adalah suatu kegiatan ajakan, baik berbentuk lisan maupun

Page 16: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

4

tulisan (tingkah laku) dan sebagainya dilakukan secara sadar dan

berencana dalam usaha memengaruhi orang lain, baik secara individu

maupun kelompok, agar timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran,

sikap penghayatan serta pengalaman terrhadap ajaran agama sebagai pesan

yang disampaikan kepadanya dengan tanpa unsur-unsur paksaan.3

Dengan latar belakang masalah tersebut, maka peneliti tertarik

untuk mengetahui lebih lanjut mengenai makna simbolis mengenai

representasi perjuangan gadis muslim yang menuntut hak-hak untuk

mempelajari Agama Islam secara mendalam dalam film Air Mata Fatimah.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian sekaligus dijadikan sebagai judul skripsi yaitu:

“REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA

FATIMAH”

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Agar penelitian ini menjadi lebih terarah, maka penulis sengaja

membatasi pengambilan adegan-adegan dalam film “Air Mata Fatimah”

yang memiliki simbol dan merepresentasikan perjuangan Fatimah yang

menuntut hak-haknya, dari total 95 scene menjadi 6 bagian yaitu scene 21,

scene 29-32, scene 43, scene 49-54, scene 55 dan scene 95.

Berdasarkan pembatasan masalah tadi, maka dapat dirumuskan

masalahnya sebagai berikut:

3 M. Arifin, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993) cet. Ke-2, h.

17

Page 17: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

5

1. Bagaimana makna denotasi, konotasi, dan mitos dalam film Air

Mata Fatimah?

2. Bagaimana perjuangan seorang anak gadis yang menuntut hak

keislamannya di representasikan film Air Mata Fatimah?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitianya

adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui makna denotasi, konotasi, dan mitos dalam

film Air Mata Fatimah.

b. Untuk mengetahui bagaimana perjuangan seorang anak gadis yang

menuntut hak keIslamannya di representasikan dalam film Air

Mata Fatimah.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademik

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan

kontribusi dan menjadi referensi di bidang ilmu komunikasi, bagi

mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta jurusan Komunikasi

Penyiaran Islam (KPI), dalam mengembangkan penelitian skripsi

menganalisis film dalam kajian semiotika.

Page 18: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

6

b. Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis penelitian ini adalah diharapkan

bisa memberikan deskripsi dalam membaca makna yang

terkandung dalam sebuah film melalui kajian semiotika. Selain itu,

dari segi praktis diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi

praktisi perfilman terutama untuk memberikan sudut pandang lain

dalam melihat sebuah film.

D. Tinjauan Pustaka

Dalam menentukan judul skripsi ini, penulis mengadakan tinjauan

kepustakaan yang ada di Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Adapun beberapa skripsi mahasiswa/i yang hampir

serupa, diantaranya yaitu:

1. Skripsi Sita Mawarni Murdiarti (109051000167) dengan judul

“REPRESENTASI SIMBOL KEISLAMAN FILM MATA TERTUTUP

KARYA GARIN NUGROHO”. Dalam skipsi tersebut penulis

menganalisis simbol keIslaman dalam film Mata Tertutup. Penulis

menggunakan model analisis semiotika Charles Sanders Pierce dan

teori representasi. Kesamaan metode yang digunakan yaitu analisis

teori reprentasi, yang kemudian dijadikan alasan penulis mengambil

skripsi tersebut sebagai acuan. Akan tetapi tentu saja terdapat

perbedaan dengan skripsi penulis, yaitu dari segi kasus yang diteliti

dan teori yang digunakan.

Page 19: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

7

2. Skripsi Meta Yunita Kusuma (109051000152) dengan judul

“REPRESENTASI TOLERANSI UMAT BERAGAMA DALAM

FILM SANG MARTIR”. Dalam skripsi tersebut penulis membahas

tentang representasi toleransi umat beragama dalam film Sang Martir

dengan menggunakan metode analisis semiotik Charles Sanders

Pierce. Kesamaan pada teori representasi yang digunakanlah yang

menjadi alasan penulis menjadikan skripsi tersebut sebagai acuan.

Akan tetapi tentu saja selalu terdapat perbedaan skripsi penulis, yaitu

dari segi kasus yang diteliti, metode analisis, dan objek penelitiannya.

3. Skripsi Nurmalisa Nazaroni (1110051000114) dengan judul

“SEMIOTIKA JIHAD FI SABILILLAH „IBNU BATTUTAH‟

DALAM FILM JOURNEY TO MECCA”. Skripsi terakhir membahas

mengenai analisis semiotik jihad Ibnu Battutah dalam film Journey to

Mecca, menggunakan metode semiotika Roland Barthes. Kesamaan

dalam menggunakan metode semiotika Roland Barthes lah yang

menjadi alasan penulis menjadikan skripsi tersebut sebagai acuan.

Sedangkan perbedaan dari skripsi tersebut ialah kasus yang diangkat

dan objek yang berbeda.

E. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah

paradigma konstruktivisme. Aliran ini melihat bahwa realitas ada

Page 20: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

8

sebagai hasil konstruksi dari kemampuan berpikir seseorang.4 Maka

analisis dalam pandangan kontruktivis ialah menemukan bagaimana

realitas dikontruksi dan menggunakan cara apa kontruksi tersebut

dibentuk. Paradigma ini dipakai peneliti untuk menggali makna dan

pesan yang terkandung dalam film Air Mata Fatimah dan

mengkontruksikan pesan-pesan yang ingin disampaikan kepada

penonton.

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang pemecahan masalahnya

dengan menggunakan data empiris yang bertujuan mengembangkan

pengertian tentang individu dan kejadian dengan memperhitungkan

konteks yang relevan.5 Penulis akan menggunakan data-data empiris

lainnya untuk memberikan makna yang ingin disampaikan dalam film

Air Mata Fatimah, agar penafsiran pesan dalam film Air Mata

Fatimah tepat dengan isi pesan yang ingin disampaikan.

3. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah

menggunakan analisis semiotik model Roland Barthes, yang berfokus

pada gagasan tentang signifikasi dua tahap (two order of signification).

Yang mana signifikasi tahap pertama merupakan hubungan antara

4 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik, (Jakarta; Bumi Aksara, 2013),

h.48. 5 Mashuri dan M. Zainuddin, Metodelogi Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif (Malang:

Refika Aditama, 2008), hal. 13

Page 21: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

9

signifer (penanda) dan signinified (petanda) di dalam sebuah tanda

terhadap realitas eksternal. Barthes menyebutnya sebagai denotasi,

yaitu makna yang paling nyata dari tanda. Konotasi adalah istilah yang

digunakan Barthes untuk menunjukkan signifikasi tahap kedua. Pada

signifikasi tahap kedua yang berhubungan dengan isi, tanda bekerja

melalui mitos (myth). Mitos adalah bagaimana kebudayaan

menjelaskan atau memahami beberapa aspek tentang realitas atau

gejala alam.6

4. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitiannya adalah film Air Mata Fatimah. Adapun

objek penelitiannya adalah potongan gambar dan dialog yang

mengandung unsur perjuangan hak keislaman seorang anak gadis

yang ada dalam film Air Mata Fatimah.

5. Sumber Data

a. Data Primer

Data primer berupa data yang diperoleh dari rekaman video film

Air Mata Fatimah, yang kemudian dibagi per-scence dan dipilih

adegan-adegan sesuai rumusan masalah, yang digunakan untuk

penelitian.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen, atau

literatur-literatur data yang mendukung data primer, seperti buku-

6 Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisa Wacana, Analisis Semiotik, dan

Analisis Framing, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h.127-128

Page 22: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

10

buku yang sesuai dengan penelitian, artikel koran, catatan kuliah,

kamus istilah, internet dan sebagainya.

6. Teknik Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data penulis menggunakan teknik

wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi.

a. Wawancara: Teknik wawancara (interview) adalah teknik

pencarian data atau informasi mendalam yang diajukan kepada

responden atau informan dalam bentuk pertanyaan.7 Penulis

melakukan wawancara kepada pihak terkait, yang dapat membantu

penulis guna menggali informasi lebih mendalam yang berkaitan

dengan penulisan. Dalam penulisan ini data diperoleh dari

wawancara kepada Produser Pelaksana film Air Mata Fatimah

yaitu Bayu Pamungkas Atmodjo.

b. Observasi: Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan

sesuatu objek dengan sistematika fenomena yang diselidiki.

Observasi dapat dilakukan sesaat atau pun mungkin dapat diulang.8

Observasi yang melakukan pengamatan secara langsung dan tidak

terikat terhadap objek penelitian dan unit analisis dengan cara

menonton dan mengamati secara teliti dialog-dialog, serta adegan-

adegan dalam film Air Mata Fatimah. Kemudian mencatat,

memilih, dan menganalisisnya sesuai dengan model penelitian yang

digunakan.

7 Mahi M. Hikmat, Metode Penelitian: Dalam Perspektif Ilmu Komunikasi dan Sastra,

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), h. 79. 8 Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Politik, dan Ilmu

sosial lainnya, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 116.

Page 23: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

11

c. Dokumentasi: Teknik dokumentasi adalah pengumpulan dokumen-

dokumen berupa film Air Mata Fatimah, serta referensi-referensi

yang didapat dari buku, atau artikel-artikel dari internet, surat

kabar, majalah, jurnal catatan, dan lain sebagainya yang berkaitan

dengan penulisan ini.

7. Teknik Analisis Data

Setelah data primer dan data sekunder terkumpul, kemudian

teknik analisis data diklasifikasikan sebagai berikut:9

a. Reduksi Data: Diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan,

perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan tranformasi

data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.

Reduksi data bukanlah suatu hal yang terpisah dari analisis, ia

merupakan bagian dari analisis. Reduksi data merupakan suatu

bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan,

membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara

sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat

ditarik dan diverifikasi.

b. Paparan Data: Tahapan penting yang kedua dari kegiatan analisis

adalah penyajian data, penyajian data ialah sekumpulan informasi

yang tersusun dan memberi kemungkinan adanya penarikan

kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan melihat penyajian-

penyajian maka akan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan

apa yang harus dilakukan lebih jauh menganalisis ataukah

9 Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman, Analisis Data Kualiatif, (Jakarta: Unversitas

Indonesia, 1992), hlm. 16-19

Page 24: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

12

mengambil tindakan berdasarkan atas pemahaman yang didapat

dari penyajian-penyajian tersebut.

c. Penarikan Kesimpulan (Verifikasi): Kegiatan analisis ketiga yang

penting adalah menarik kesimpulan dan verifikasi. Penarikan

kesimpulan hanyalah sebagian dari suatu kegiatan dari konfigurasi

yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama

penelitian berlangsung. Kemudian, dilakukan analisis data dengan

menggunakan teknik analisis semiotik Roland Barthes. Dimana

Roland mengembangkan semiotik menjadi denotasi, konotasi dan

mitos.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah proses penulisan maka skripsi ini dibagi

menjadi lima bab, dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN yang berisi Latar Belakang Masalah,

Batasan dan Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penilitian, Tinjauan

Pustaka, Metodologi Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II: LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEP

menjelaskan tentang semiotika, konsep semiotika Roland Barthes,

representasi hak muslim, serta tinjauan tentang film.

BAB III: GAMBARAN UMUM menguraikan gambaran umum

tentang film Air Mata Fatimah, profil Sutradara film Air Mata Fatimah,

tim produksi, dan profil pemain film Air Mata Fatimah.

BAB IV: TEMUAN DAN ANALISA DATA merupakan hasil

penelitian analisis semiotika terhadap film Air Mata Fatimah, berupa

Page 25: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

13

identifikasi umum temuan data, makna konotasi, denotasi dan mitos dalam

film Air Mata Fatimah dan representasi makna dalam film Air Mata

Fatimah.

BAB V: PENUTUP DAN KESIMPULAN merupakan akhir atau

penutup dari penulisan skripsi ini, berisi kesimpulan dan saran-saran. Pada

bagian ini merupakan kesimpulan terhadap beberapa pertanyaan yang ada

dalam rumusan masalah.

Page 26: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

14

BAB II

LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEP

A. Teori Representasi Stuart Hall

Stuart Hall beragumentasi bahwa representasi dipahami sebagai

berikut:10

Representation: Cultural Representation and signifying Practice,

“Representation connect meaning and language to

culture...representation is an essential part of the process by wich

meaning is produced and exchanged between member of culture.”

Artinya: Perwakilan budaya dan praktek yang signifikan,

“perwakilan menghubungkan makna dan bahasa atas kebudayaan...

perwakilan merupakan bagian penting dari proses yang berarti

dihasilkan dan ditukar diantara para anggota”

Melalui representasi suatu makna diproduksi dan dipertukarkan

antar anggota masyarakat. Jadi dapat dikatakan bahwa, representasi secara

singkat adalah cara memproduksi makna. Representasi bekerja melalui

sistem representasi, sistem ini terdiri dari dua komponen yang penting

yakni konsep pikiran dan bahasa. Keduanya saling berkorelasi, konsep dari

suatu hal yang diketahui dalam pikiran sehingga dapat mengetahui makna

akan hal tersebut, namun tanpa bahasa tidak akan bisa

mengkomunikasikannya. Kemudian akan menjadi lebih rumit ketika tidak

dapat mengungkapkan hal tersebut dengan bahasa yang dimengerti orang

lain.

Sistem representasi yang kedua adalah bekerja pada hubungan

antara tanda dan makna. Konsep representasi sendiri bisa berubah-ubah,

selalu ada pemaknaan baru. Representasi berubah akibat dari hal tersebut

10

Chris Baker, Cultural Studies: Teori dan Praktek, (Bantul: Kreasi Wacana Offset, 2000), h. 19

14

Page 27: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

15

maka makna juga berubah. Setiap waktu terjadi proses negosiasi dalam

pemaknaan.

Jadi representasi adalah proses yang terus berkembang seiring

dengan kemampuan intelektual dan kebutuhan para pengguna tanda yaitu

manusia sendiri yang juga terus bergerak dan berubah. Oleh karena itu

yang terpenting dalam sistem representasi adalah bahwa kelompok

masyarakat tersebut dapat bertukar makna dengan baik yaitu kelompok

masyarakat yang memiliki kesamaan latar belakang pengetahuan, sehingga

dapat menciptakan pemahaman yang sama. Menurut Stuart Hall11

Member of same cultural must share concept, images, and ideas

which enable them to think and feel about the world in roughly

similiar ways. The must share, broadly speaking, the same

„cultural codes‟ in this sense, thinking and feeling are themselves

„system of respresentation‟.

Artinya: Anggota dari budaya yang sama harus berbagi konsep,

gambar, dan ide-ide yang dapat memungkinkan mereka untuk

berfikir dan merasakan dunia dengan cara yang hampir sama.

Konsep harus berbagi, secara umum, adalah „kode budaya‟ yang

sama dalam hal ini, berpikir dan merasakan sendiri yang

merupakan „sistem perwakilan‟.

Berfikir dan merasa menurut Stuart Hall juga merupakan sistem

representasi, sebagai sistem representasi maka berfikir dan merasa juga

berfungsi untuk memaknai sesuatu. Oleh karena itu untuk dapat

melakukan hal tersebut maka diperlukan latar belakang pemahaman yang

sama terhadap konsep, gambar, dan ide (cultural code).

Pemahaman terhadap sesuatu benda tersebut dapat sangat berbeda

pada lompok lainnya. Karena pada dasarnya masing-masing masyarakat

mempunyai cara tersendiri dalam memaknai sesuatu. Suatu kelompok

11

Chris Baker, Cultural Studies: Teori dan Praktik, h. 22

Page 28: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

16

masyarakat yang memiliki pemahaman yang berbeda dalam memaknai

kode-kode budaya tidak akan bisa memahami makna kelompok

masyarakat lain. Konsep yang masih abstrak harus diterjemahkan dalam

„bahasa‟ yang lazim, agar dapat dihubungkan antara konsep dan ide-ide

tentang sesuatu dengan tanda dari simbol-simbol tertentu. Media sebagai

suatu teks banyak menebarkan bentuk-bentuk representasi pada isinya.

Oleh karena itu konsep (dalam pikiran) dan tanda (bahasa) menjadi

bagian penting yang digunakan dalam proses kontruksi atau produksi

makna. jadi dapat disimpulkan bawha representasi adalah suatu proses

untuk memproduksi makna dari konsep yang ada dipikiran kita melalui

bahasa. Proses produksi makna tersebut dimungkinkan dengan hadirnya

sistem representasi.

Menurut David Croteau dan William Hoynes, representasi

merupakan hasil dari suatu proses penyeleksian yang menggaris bawahi

hal-hal tertentu. Dalam representasi media, tanda yang akan digunakan

untuk melakukan representasi tentang sesuatu yang mengalami proses

seleksi. Mana yang sesuai dengan kepentingan-kepentingan dan

pencapaian tujuan-tujuan komunikasi ideologisnya itu yang digunakan

sementara tanda lain diabaikan.12

Representasi bukanlah suatu kegiatan

atau proses statis tapi merupakan proses dinamis yang terus berkembang

seiring dengan kemampuan intelekual dan kebutuhan para pengguna tanda

yaitu manusia sendiri yang juga terus bergerak dan berubah. Representasi

merupakan suatu proses usaha konstruksi. Karena pandangan-pandangan

12

Marcel Danesi, Pesan Tanda dan Makna, (Yogyakarta: Jalasutra, 2010), h. 3

Page 29: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

17

baru yang menghasilkan pemaknaan baru, juga merupakan hasil

pertumbuhan konstruksi pemikiran manusia, melalui representasi makna

diproduksi dan dikontruksi. Ini menjadi proses penandaan praktik yang

membuat suatu hal bermakna sesuatu.13

Menurut pengertian di atas representasi adalah sebuah cara dimana

memaknai apa yang diberikan pada benda yang digambarkan. Representasi

merujuk kepada segala bentuk media terutama media massa terhadap

segala apa yang dikonstruksikannya dan bagaimana kita memaknainya.

B. Ruang Lingkup Semiotika

1. Pengertian Semiotika

Semiotik sebagai suatu model dari ilmu pengetahuan sosial

memahami dunia sebagai sistem hubungan yang memiliki unit dasar yang

disebut dengan “tanda”. Dengan demikian semiotik mempelajari hakikat

tentang keberadaan suatu tanda. Umberto Eco menyebut tanda tersebut

sebagai “kebohongan”, dalam tanda ada sesuatu yang tersembunyi di

baliknya dan bukan merupakan tanda itu sendiri. Menurut Saussure,

persepsi dan pandangan kita tentang realitas, dikontruksikan oleh kata-kata

dan tanda-tanda lain yang digunakan dalam konteks sosial. Hal ini

dianggap sebagai pendapat yang cukup mengejutkan dan dianggap

revolusioner, karena hal itu berarti tanda membentuk persepsi manusia,

lebih dari sekedar merefleksikan realitas yang ada.14

13

Wibowo, Semiotika Komunikasi Aplikasi Praktis Bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi,

(Jakarta: Mitra Wacana Media, 2011), h. 123 14

Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisa Wacana, Analisis Semiotik,

dan Analisis Framing, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 87

Page 30: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

18

Dalam arti lain semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis

untuk mengkaji tanda. Semiotika atau dalam istilah Roland Barthes,

semiologi, pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan

(humanity) memakai hal-hal (things). Memaknai (to sinify) dalam hal ini

tidak dapat dicampuradukkan dengan mengkomunikasikan (to

communicate). Memaknai berarti bahwa objek-objek tidak hanya

membawa informasi, dalam hal ini di mana objek-objek itu hendak

berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem terstruktur dari tanda.15

Terdapat beberapa tokoh yang menggeluti bidang semiotik atau

semiotika, diantaranya sebagai berikut: 16

a. Charles Sanders Pierce: Pierce terkenal karena teori tandanya. Di

dalam lingkup semiotika, Pierce, sebagaimana dipaparkan Lechte,

seringkali mengulang-ngulang bahwa secara umum tanda adalah yang

mewakili sesuatu bagi seseorang. Berdasarkan objeknya, Pierce

membagi tanda atas ikon, indeks, dan simbol. Dijelaskan, ikon adalah

hubungan antara tanda dan objek atau acuan yang bersifat kemiripan.

Misalnya seperti potret dengan peta. Indeks adalah tanda yang

menunjukan adanya hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang

bersifat kausal atau kenyataan, contohnya seperti asap sebagai

penanda bahwa adanya api. Simbol adalah tanda yang menunjukan

hubungan alamiah antara penanda dengan petandanya.

b. Ferdinand de Saussure: Sedikitnya ada lima pandangan Saussure yang

di kemudian hari menjadi peletak dasar dari strukturalisme Levi-

15

Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 13-15 16

Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 39-62

Page 31: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

19

Strauss, salah satunya ialah Signifier (penanda) dan signified

(petanda). Dengan kata lain penanda adalah “bunyi yang bermakna”

atau “coretan yang bermakna”. Bisa juga disebut aspek material dari

bahasa: apa yang dikatakan atau didengar dan apa yang ditulis atau

dibaca. Sedangkan, petanda adalah gambaran mental, pikiran atau

konsep. Bisa juga disebut aspek mental dari bahasa. Dalam tanda

bahasa yang konkret, kedua unsur tadi merupakan sesuatu yang tidak

dapat dilepaskan.

c. Roland Barthes: Salah satu area penting yang dirambah Barthes dalam

studinya tentang tanda adalah peran pembaca. Konotasi, walaupun

merupakan sifat asli dalam tanda, membutuhkan keaktifan pembaca

agar dapat berfungsi. Secara panjang lebar Barthes mengulas apa yang

sering disebut sebagai sistem pemaknaan tataran ke-dua yang

dibangun diatas sistem lain yang telah ada sebelumnya. Sistem ke-dua

ini disebut Barthes dengan konotatif, yang di dalam Mythologies-nya

secara tegas ia bedakan dari denotatif atau sistem pemaknaan tataran

pertama.

Beberapa jenis semiotik umum yang digunakan dalam sebuah

penelitian yang diantaranya adalah:17

a. Semiotik Pragmatik (semiotic pragmatic): Semiotik Pragmatik

menguraikan tentang asal usul tanda, kegunaan tanda oleh yang

menerapkannya, dan efek tanda bagi yang menginterpretasikan,

dalam batas perilaku subyek. Dalam arsitektur, semiotik prakmatik

17

Alex Sobur, Analisis Teks Media; Suatu Wacana Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan

Analisis Framing, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003), h. 100

Page 32: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

20

merupakan tinjauan tentang pengaruh arsitektur (sebagai sistem

tanda) terhadap manusia dalam menggunakan bangunan. Semiotik

Prakmatik Arsitektur berpengaruh terhadap indera manusia dan

perasaan pribadi (kesinambungan, posisi tubuh, otot dan persendian.

b. Semiotik Sintaktik (semiotic syntactic): Semiotik Sintaktik

menguraikan tentang kombinasi tanda tanpa memperhatikan

maknanya ataupun hubungannya terhadap perilaku subyek. Semiotik

Sintaktik ini mengabaikan pengaruh akibat bagi subyek yang

menginterpretasikan. Dalam arsitektur, semiotik sintaktik merupakan

tinjauan tentang perwujudan arsitektur sebagai paduan dan kombinasi

dari berbagai sistem tanda.

c. Semiotik Semantik (semiotic semantic): Semiotik Sematik

menguraikan tentang pengertian suatu tanda sesuai dengan „arti‟ yang

disampaikan. Dalam arsitektur semiotik semantik merupakan tinjauan

tentang sistem tanda yang dapat sesuai dengan arti yang

disampaikan. Hasil karya arsitektur merupakan perwujudan makna

yang ingin disampaikan oleh perancangnya yang disampaikan melalui

ekspresi wujudnya.

2. Semiotik Roland Barthes

Roland Barthes lahir pada tahun 1915 dari keluarga menengah

protestan di Cherbourg dan dibesarkan di Bayyonne, kota kecil dekat

pantai Atlantik, di sebelah barat daya Prancis. Barthes dikenal sebagai

Page 33: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

21

salah satu pemikir strukturalis yang rajin mempraktikkan model linguistik

dan semiologi saussuren.18

Barthes adalah salah satu pegikut Saussure, Barthes membuat

sebuah model sistematis dalam menganalisis makna dari tanda-tanda.

Fokus Barthes lebih tertuju pada gagasan signifikasi dua tahap (two order

signification).

Gambar 2.1

Dalam gambar di atas, Barthes menjelaskan signifikasi tahap

pertama merupakan hubungan antara signifier (penanda) dan signified

(petanda) di dalam sebuah tanda terhadap realitas eksternal, Barthes

menyebutnya sebagai denotasi. Konotasi adalah istilah yang digunakan

Barthes untuk menunjukkan signifikasi tahap kedua. Pada signifikasi tahap

kedua yang berhubungan dengan isi, tanda bekerja melalui mitos (myth).19

18

Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisa Wacana, Analisis Semiotik,

dan Analisis Framing, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 122 19

Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisa Wacana, Analisis Semiotik,

dan Analisis Framing, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 127-128

Page 34: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

22

a. Makna Denotasi: Denotasi sebagai suatu hubungan tanda-isi sederhana

atau makna yang paling nyata. Apa yang digambarkan tanda terhadap

sebuah objek.

b. Makna Konotasi: konotasi adalah istilah yang digunakan untuk

menunjukan signifikasi tahap kedua. Hal ini menggambarkan interaksi

yang terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan atau emosi dari

pembaca serta nilai-nilai dari kebudayaannya.

c. Makna Mitos: mitos adalah bagaimana menjelaskan atau memahami

beberapa aspek tentang realitas atau gejala alam. Mitos merupakan

produk kelas sosial yang sudah mempunyai suatu dominasi.

C. Konsep Hak Seorang Muslim

Muslim adalah seseorang yang menganut Agama Islam, ketika

seseorang dikatakan sebagai muslim itu artinya ia memiliki hak untuk

melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim. Kewajiban seorang

muslim ialah berilmu, beriman, berdakwah, berjihad dan beristiqomah.

Berilmu yaitu mendalami Agama Islam dengan cara mempelajari ilmu

fiqih, apabila kita mempelajari ilmu fiqih maka kita akan mengetahui

mana yang diperintahkan dan mana yang harus ditinggalkan menurut

ajaran Islam. Beriman ialah mempercayai adanya Allah, dan ketika orang

beriman ia akan berjuang dijalan Allah. Amal ialah perbuatan yang sesuai

dengan tuntutan syariatnya. Berdakwah adalah menyampaikan Islam

dengan cara Bil-Hikmah, yaitu mengajak orang lain kepada kebaikan.

Berjihad, berjuang dan berkorban dalam membela keagungan dan

Page 35: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

23

kemuliaan Al-Islam. Istiqomah ialah konsisten, sabar, tabah dalam

beragama Islam.

Hak asasi manusia menurut pandangan Islam dapat dilihat dalam

konteks penjabaran yang sama sebagaimana tercermin dengan Hak Asasi

Manusia di dunia modern.20

a. Hak Hidup dan Hak Milik

Hak paling utama bagi manusia adalah hak untuk hidup dan

mempunyai hak atas apa yang dimilikinya. Kedua hak ini dijamin oleh

Nabi yang mengatakan bahwa setiap Muslim adalah saudara.

b. Hak Kebebasan Berpendapat dan Mengeluarkan pernyataan

Hak ini telah dikenalkan Islam sejak semuka. Hak ini merupakan

kebiasaan orang Islam untuk bertanya kepada Nabi tentang beberapa

masalah yang berkenaan dengan suatu perintah Tuhan yang

diwahyukan kepadaNya. Seiap pemerintahan Islam berada dalam

urusan-urusan penting, baik melalui parlemen maupun melalui

referendum.

c. Amar bil-Ma‟ruf

Hak manusia yang lain, yang dianugerahkan Islam secara khas adalah

hak setaip Muslim untuk memerintahkan kebaikan kepada orang

muslim yang lain dan mencegah mereka dari perbuatan jahat. Setiap

muslim dapat menasehati muslim lainnnya untuk mengikuti tingkah

laku yang benar dan mencegah perbuatan salah.

20

Harun Nasution dan Bahtiar Effendy, Hak Asasi Manusia dalam Islam (Jakarta: Asia

Foundation, 1987) h. 65

Page 36: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

24

d. Hak Kemerdekaan Beragama dan Berkeyakinan

Hak dasar manusia lainnya adalah hak kebebasan beragama dan

berkeyakinan. Orang Islam tidak hanya diharuskan untuk

menghormati kebebasan beragama dan berkeyakinan, mereka juga

diharapkan bermurah hati terhadap non-muslim yang tidak menyerang

dengan alasan Agama.

e. Hak Persamaan

Hak manusia lainnya adalah hak persamaan. Al-quran

menggambarkan idealisasinya tentang persamaan manusia seperti

yang tertera pada ayat berikut ini:

“Artinya: Hai manusia, sesungguhnya Kami jadikan kamu laki-laki

dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-

suku, agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling

muliah di sisi Allah adalah orang yang paling baik tingkah lakunya.”

(Q.S. Al-Hujurat: 13)

D. Tinjauan Tentang Film

1. Pengertian Film

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film adalah selaput tipis

yang dibuat dari selluloid untuk tempat gambar negatif (yang akan dibuat

potret) atau tempat gambar yang positif (yang akan dimainkan di

Page 37: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

25

bioskop).21

Sedangkan secara etimologis, film berarti moving image atau

gambar bergerak. Awalnya, film lahir sebagai bagian dari perkembangan

teknologi.22

Sedangkan menurut Hafied Cangara23

, film dalam pengertian

sempit adalah penyajian gambar lewat layar lebar, tetapi dalam pengertian

yang lebih luas bisa juga termasuk sebuah acara yang disiarkan melalui

televisi, dalam kemampuan visualisasinya dan disukung oleh audio yang

khas, sangat efektif sebagai media hiburan dan juga sebagai media

pendidikan serta penyuluhan dengan jangkauan tempat penonton yangn

berbeda juga sangat luas. Karena itu film merupakan rekaman segala

macam gambar hidup atau bergerak, dengan suara untuk mendukung

gambar-gambar tersebut.

Film saat ini juga menjadi media belajar manusia mengenai sejarah,

tingkah laku manusia dan ilmu pengetahuan. Film bukan lagi sekedar

hiburan karena dalam film mengangkat realita kehidupan yang ada

dimasyarakat yang dikombinasikan dengan unsur hiburan dan pendidikan

didalamnya.

Film adalah bagian dari kehidupan sehari-hari kita, dalam banyak

hal, bahkan cara kita berbicara dipengaruhi oleh metafora film.24

Jadi

dapat disimpulkan bahwa film merupakan karya seni berupa gambar

bergerak yang mengandung hiburan dan pembelajaran yang

dipertunjukkan lewat proyeksi atau media elektronik, yang dapat

memberikan pengaruh terhadap kehidupan sehari-hari manusia.

21

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2002), h. 316 22

Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotik Media, (Yogyakarta: Jalasutra 2010), h. 132. 23

Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), h. 138 24

John Vivian, Teori Komunikasi Massa (Jakarta: Prenada Media Group, 2008) h. 160

Page 38: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

26

2. Film Sebagai Media Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah proses komunikasi yang dilakukan

melalui media massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk

menyampaikan informasi kepada khalayak luas.25

Komunikasi massa yang

mengandalkan media massa memiliki fungsi utama yaitu menjadi

penyampaian informasi kepada masyarakat luas. Komunikasi massa

memungkinkan informasi dari institusi publik tersampaikan kepada

masyarakat secara luas dalam waktu cepat dan singkat.26

Sehingga dapat

dipahami bahwa komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi

dimana seorang komunikator dapat menjangkau ribuan atau lebih khalayak

yang dilakukan melalui medium media massa.

Film merupakan salah satu bentuk media komunikasi massa dari

berbagai teknologi dan unsur-unsur kesenian. Seni film sangat

mengandalkan teknologi sebagai bahan baku produksinya maupun dalam

hal eksibisi kehadapan penontonnya.27

Ini berarti film dapat digunakan

sebagai bentuk media komunikasi massa dan film dapat digunakan sebagai

bentuk penyampaian pesan moral dan juga sebagai bentuk kritik sosial.

3. Jenis-jenis Film

Marcel Danesi mengatakan bahwa ada tiga jenis atau kategori

utama film, yaitu film fitur, film dokumenter, dan film animasi.28

25

Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi Massa (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006) h.

71 26

Burhan Bungin, h. 80 27

John Vivian, Teori Komunikasi Massa (Jakarta: Prenada Media Group, 2008) h. 160 28

Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotik Media (Yogyakarta: Jalasutra, 2010), h. 134-135

Page 39: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

27

a. Film Fitur

Film fitur merupakan karya fiksi yang strukturnya selalu

berupa narasi, yag dibuat dalam tiga tahap. Tahap praproduksi

merupakan periode ketika skenario diperoleh. Skenario ini bisa

berupa adaptasi dari novel, atau cerita pedek, cerita fiktif atau kisah

nyata yang dimodifikasi, maupun karya cetakan lainnya, bisa juga

yang ditulis secara khusus untuk dibuat fimnya. Tahap produksi

merupakan masa berlangsungnya pembuatan film berdasarkan

scenario pengambilan gambarnya tidak sesuai dengan urutan cerita,

disusun menjadi suatu kisah yang menyatu.

b. Film Dokumenter

Film dokumenter merupakan film nonfiksi yang

menggambarkan situasi kehidupan nyata dengan setiap individu

menggambarkan perasaanya dan pengalamannya dalam situasi

yang apa adanya, tanpa persiapan, langsung pada kamera atau

pewawancara. Robert Claherty mendefinisikannya sebagai “karya

ciptaan mengenai kenyataan”, creative treatment of actually.

Dokumenter seringkali diambil tanpa skrip dan jarang sekali

ditampilkan di gedung bioskop yang menampilkan film-film fitur.

Akan tetapi, film jenis ini sering tampil di televisi. Dokumenter

dapat diambil pada lokasi pengambilan apa adanya, atau disusun

secara sederhana dari bahan-bahan yang sudah diarsipkan. Dalam

kategori dokumenter, selain mengandung fakta, film dokumenter

mengandung suyektivitas pembuatnya. Dalam hal ini pemikiran-

Page 40: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

28

pemikiran, ide-ide, dan sudut pandang idealisme mereka.

Dokumenter merekam adegan nyata dan faktual (tidak boleh

merekayasa sedikitpun) untuk kemudian diubah menjadi sefiksi

mungkin menjadi sebuah ceita yang menarik.

c. Film Animasi

Animasi adalah teknik pemakaian film untuk menciptakan ilusi

gerakan dari serangkaian gambaran benda dua atau tiga dimensi.

Penciptaan tradisional dari animasi gambar bergerak selalu diawali

hampir bersamaan dengan penyusunan storyboard, yaitu

serangkaian sketsa yang menggambarkan bagian penting dari

cerita. Sketsa tambahan dipersiapkan kemudian untuk memberikan

ilustrasi latar belakang, dekorasi serta tampilan dan karakter

tokohnya. Pada masa kini, hampir semua film animasi dibuat

secara digital dengan komputer. Salah satu tokoh yang legendaris

adalah walt disney dengan film-film kartunnya seperti Mickey

Mouse, Donald Duck, dan Snow White.

4. Unsur-unsur dalam Film

Film secara umum dapat dibagi atas dua unsur pembentuk, yakni

unsur naratif dan unsur sinematik, dua unsur tersebut saling berinteraksi

dan berkesinambungan satu sama lain:

a) Unsur Naratif

Unsur naratif berhubungan dengan aspek cerita atau tema film.

Dalam hal ini unsur-unsur seperti tokoh, masalah, konflik, lokasi,

waktu.

Page 41: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

29

1. Tokoh

Dalam film terdapat dua tokoh penting, yaitu utama dan

pendukung. Tokoh utama sering diistilahkan sebagai tokoh

protagonis, sedangkan tokoh pendukung biasa disebut dengan

tokoh antagonis yang biasanya menjadi pemicu konflik.

2. Masalah dan Konflik

Masalah di dalam film dapat diartikan sebagai penghalang

yang dihadapi tokoh protagonis dalam meraih tujuannya.

Permasalahan ini yang kemudian memicu konflik (konfrontasi)

fisik atau batin dari luar diri tokoh protagonis ataupun dari

dalam diri tokoh protagonis (konflik batin).

3. Lokasi dan waktu

Tempat/ lokasi di dalam film biasanya berfungsi sebagai

pendukung narasi di dalam scenario. Pemilihan lokasi dapat

membangun cerita sehingga cerita dapat menjadi lebih

realistis. Waktu dalam narasi film merupakan salah satu aspek

penting dalam mmbangun cerita. Pagi, siang, sore dan malam

dalam film memiliki makna sendiri sebagai pembangun

suasana narasi film.

b) Unsur Sinematik

Adapun unsur sinematik meliputi aspek-aspek teknis dalam

produksi sebuah film. Seperti mise en (scene), sinematografi,

editing dan suara.

Page 42: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

30

1. Mise en Scene

Segala hal yang berada di depan kamera. Tujuannya untuk

menimbulkan efek dramatis tertentu. Empat elemen pokok

Mise en Scene yaitu, setting atau latar, tata cahaya, kostum dan

make up, serta acting dan pergerakan pemain.

2. Sinematografi berasal dari bahasa Yunani “kinema” yang

berarti gerakan dan “graphein” yaitu merekam. Artinya,

pengaturan pencahayaan dan kamera ketika merekam gambar

fotografis untuk suatu sinema. Sinematografi sangat erat

hubungannya dengan objek yang diambil.29

3. Editing: transisi sebuah gambar (shot) ke gambar (shot)

lainnya.

4. Suara: segala hal dalam film yang mampu kita tangkap melalui

indera pendengarannya.

5. Struktur Film

Film jenis apapun panjang, pendek pasti memiliki struktur fisik yang

dapat dibagi menjadi berikut:30

a. Shot

Selama produksi film memiliki arti proses perekaman gambar

sejak kamera diaktifkan (on) hingga kamera dihentikan (off) atau

juga sering di istilahkan take (pengambilan gambar). Ementara shot

setelah film telah jadi (pasca produksi) memiliki arti satu rangkaian

gambar utuh yang tidak terinterupsi oleh potongan gambar (editing).

29

Himawan Pratista, Memahami Film (Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2008), h. 107 30

Himawan Pratista, Memahami Film, h. 29-30

Page 43: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

31

Sekumpulan shot biasanya dapat dikelompokkan menjadi sebuah

adegan. Satu adegan bisa berjumlah belasan hingga puluhan shot.

Satu shot dapat berdurasi kurang dari satu detik, beberapa menit,

bahkan jam.

b. Scene (adegan)

Scene adalah satu segmen pendek dari keseluruhan cerita yang

memperlihatkan satu aksi berkesinambungan yang diikat oleh ruang,

waktu, isi (cerita), tema, karakter, atau motif. Satu adegan umumnya

terdiri dari dari beberapa shot yang saling berhubungan. Biasanya

film cerita terdiri dari dari 30-35 adegan.

c. Sequence (sekuen)

Sekuen adalah satu segmen besar yang memperlihatkan satu

rangkaian peristiwa yang utuh atau sebuah rangkaian adegan. Satu

sekuen umumnya terdiri dari beberapa adegan yang saling

berhubungan. Dalam karya literatur, sekuen bisa diibarartkan bab

atau sekumpulan bab. Film biasanya terdiri dari 8-15 sequence.

Berikut ini adalah bentuk-bentuk tampilan yang terdapat dalam

sinematografi, yakni jarak kamera terhadap obyek (type of shot), yaitu:31

1. Extreme Long Shot (ELS), merupakan jarak kamera yang paling jauh

dari obyeknya. Wujud fisik manusia nyaris tidak tampak. Teknik ini

umumnya untuk menggambarkan sebuah obyek yang sangat jauh.

2. Long Shot (LS), pada long shot tubuh fisik manusia telah tampak

jelas namun latar belakang masih dominan. Long shot sering

31

Himawan Pratista, Memahami Film, h. 104-106

Page 44: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

32

digunakan sebagai establising shot, yakni shot pembuka sebelum

digunakan shot-shot yang berjarak lebih dekat.

3. Medium Long Shot (MLS), pada jarak ini tubuh manusia terlihat dari

bahwah lutut sampai ke atas. Tubuh fisik manusia dan lingkungan

dan lingkungan sekitar reatif seimbang.

4. Medium Shot (MS), pada jarak ini memperlihatkan tubuh manusia

dari pinggang ke atas. Gesture serta ekspresi wajah mulai tampak.

Sosok manusia mulai dominan dalam frame.

5. Medium Close Up (MCU), pada jarak ini memperlihatkan tubuh

manusia dari dada ke atas. Sosok tubuh manusia mendominasi frame

dan latar belakang tidak lagi dominan. Adegan percakapan normal

biasanya menggunakan jarak medium close up.

6. Close Up (CU), umumnya memperlihatkan wajah, tangan, kaki, atau

sebuah obyek kecil lainnya. Teknik ini mampu memperlihatkan

ekspresi wajah dengan jelas serta gesture yang mendetil. Close up

biasanya digunakan untuk adegan dialog yang lebih intim. Close up

juga memperlihatkan mendetil sebuah benda atau objek.

7. Extreme Close Up (ECU), pada jarak terdekat ini mampu

memperlihatkan lebih mendetil bagian dari wajah, seperti telinga,

mata, hidung, dan lainnya atau bagian dari sebuah objek.

Page 45: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

33

BAB III

GAMBARAN UMUM FILM AIR MATA FATIMAH

A. Sekilas Tentang Film Air Mata Fatimah

Film Air Mata Fatimah merupakan film yang diangkat dari sebuah

kisah nyata yang terjadi di daerah Sumatera Utara, yang sengaja tidak

disebutkan secara spesifik dalam film ini yang dikarenakan menurut

masyarakat asli cerita ini dianggap memilukan dan sebuah aib besar yang

patut di sembunyikan. Film ini mengangkat cerita tentang seorang tuna

susila yang ditinggal suaminya dan berjuang sendiri untuk menghidupi

anak semata wayangnya. Film Air Mata Fatimah tidak hanya

menyuguhkan dari sisi hiburan saja, melainkan juga memberikan banyak

pesan moral dan sosial yang di presentasikan dan bisa dijadikan sebagai

pembelajaran, seperti, “jangan menilai seseoran hanya dengan melihat

pakaiannya”, “Allah tidak pernah tidur dan selalu melihat apa yang

diperbuat oleh manusia” atau “jangan pernah membedakan manusia

dengan manusia lainnya karena Allah yang Maha Kuasa saja tidak pernah

membedakan makhluknya” dan sebagainya yang banyak erdapat dalam

film Air Mata Fatimah ini.

Film ini dapat dibilang berbeda dengan film drama religi lainnya,

karena film ini lebih banyak mengangkat religi sosial apabila

dibandingkan dengan film drama religi lainnya yang lebih mengedepankan

percintaan lalu dibalut dengan religi. Film ini merupakan film drama religi

yang digarap rumah produksi Cosmic Production, yang disutradarai OK

Mahadi dan Bayu Pamungkas Atmodjo. Film ini juga diperankan oleh

33

Page 46: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

34

artis-artis yang namanya sudah tak asing lagi di dunia perfilman seperti

Reyhanna Alhabsi, Anindika Widya, Reza Pahlevi, Dwi Andhika dan Oka

Sugawa.

B. Sinopsis Film Air Mata Fatimah

Drama religi yang tayang pada Oktober 2015 ini mengisahkan

tentang perjuangan Hamda dan anak semata wayangnya yang bernama

Fatimah. Setiap hari mereka harus berjuang dengan kehidupan yang cukup

memprihatinkan. Mereka tersisih dari keramaian penduduk desa dan

tinggal di sebuah gubuk kecil di atas bukit yang jauh dari kehidupan

perkampungan. Hal ini dikarenakan, Hamda yang berprofesi sebagai

wanita tuna susila yang sering dicemooh dan diasingkan oleh warga.

Hamda dan Fatimah yang terbuang menjadi menderita lahir dan batin

karena profesi sang Ibu yang dianggap hina tersebut.

Pada suatu hari Hamda dibingungkan oleh permintaan Fatimah

yang menginginkan Kitab Suci Al-Quran, mukena, sajadah, dan buku-

buku Agama Islam. Tentu saja Hamda yang berprofesi sebagai wanita tuna

susila tidak berani membelikan Fatimah alat-alat suci agama Islam dengan

uang hasil ia bekerja. Kemudian hari Hamda dan Fatimah hendak membeli

alat-alat suci yang berada di pusat perkampungan, akan tetapi pemilik toko

tersebut langsung mengusir Hamda dan Fatimah dari toko dan mereka

dikeroyok warga. Warga menganggap Hamda dan Fatimah tidak pantas

untuk membeli barang tersebut mengingat pekerjaan sang ibu yang

berprofesi sebagai tuna susila.

Page 47: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

35

Sementara itu, di kampung tersebuat ada seorang guru ulama

disegani dan terpandang yang bernama Guru Ali Daud. Mendengar

kericuhan yang terjadi di pusat perkampungan tersebut Guru Ali Daud

merasa perlu untuk menolong ibu dan anak tersebut. Guru Ali Daud

mengutus anaknya (Ichsanudin) untuk mengajarkan Fatimah tentang

Agama Islam, lalu Ichsanudin perintah Ayahnya dan membelikan

perlengkapan seperti Al-Quran, mukena, tasbih dan buku-buku agama

Islam. Namun niat baik tersebut disalahgunakan dan dimanfaatkan oleh

Harunsyah, saingan Ali Daud saat muda untuk memperebutkan Hamda.

Harusnyah memfitnah Ali Daud memilik hubungan khusus dengan

Hamda, sedangkan Ichsanudin difitnah telah berbuat asusila dengan

Fatimah.

Sebagai seorang muslim yang haus akan ilmu maka Fatimah

memperjuangkan dan menuntut hak-haknya sebagai seorang muslim yang

ingin mempelajari Agama Islam secara mendalam walaupun cacian,

hinaan, bahkan perlakuan tidak manusiawi yang kerap diterimanya tidak

membuatnya gentar. Untuk membuktikan kepada para penduduk bahwa

mereka tidak melakukan hal nista itu maka Fatimah diuji dengan membaca

ayat Al-Quran di depan semua penduduk desa dan disaksikan para ahli

kitab.

Page 48: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

36

C. Profil Sutradara Film Air Mata Fatimah

Gambar 3.1

Bayu Pamungkas Atmodjo

Bayu Pamungkas Atmodjo merupakan Sutradara sekaligus

Produser pelaksana dalam film Air Mata Fatimah. Lahir di Mojokerto, 16

April 1971. Bayu Pamungkas saat ini bekerja di rumah produksi Cosmic

Production yang menghasilkan karya yaitu film Air Mata Fatimah yang

tayang pada tanggal 1 oktober 2015 lalu. Bayu Pamungkas menjabat

sebagai Direktur Operasional di rumah produksi Cosmic Production.

Mengawali karirnya sebagai Creative Programmer di radio PASS FM, lalu

melanjutkan karirnya di dunia di sebuah rumah produksi yaitu Kakilangit

FILM dengan jabatan sebagai Direktur Produksi yang kemudian

menghasilkan karya berupa film Retak Gading pada tahun 2013, tidak

hanya itu, Bayu juga banyak menghasilkan beberapa video kreatif.

D. Pemain Film Air Mata Fatimah

1. Reyhanna Alhabsyi

Gambar 3.2

Reyhanna Alhabsyi

Page 49: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

37

Nama lahir: Syarifah Reihan Afridila Al Habsyi

Nama lain: Reyhanna Alhabsyi

Tempat, tanggal lahir: Medan, Sumatra Utara, 16 April 199832

Pekerjaan: Aktris

Tahun aktif: 2014 – sekarang

Prestasi: Juara Miss Celebrity 2014

Film: Air Mata Fatimah Fatimah, sebagai Fatimah (2015)

Reyhanna Al-Habsyi merupakan artis pendatang baru yang berasal

dari Sumatera Utara. Reyhanna memulai karirnya melalui ajang bakat

model Miss Celebrity yang tayang di stasiun TV Indosiar, dan

memenangkan juara satu Miss Celebrity 2014. Setelah memenangkan

ajang bakat tersebut Reyhanna mulai banyak mendapat tawaran foto

majalah dan iklan. Kemudian Reyhanna mulai mencoba peruntungannnya

dalam film layar lebar garapan Cosmic Production. Dalam film garapan

Cosmic Production, Reyhanna dipercaya untuk memerankan peran utama

dalam film yang berjudul Air Mata Fatimah. Film ini sukses membuat

nama Reyhanna melambung tinggi dan mendapatkan banyak perhatian

penonton. Tugas dalam film perdananya dalam film Air Mata Fatimah

tidaklah mudah. Hampir di setiap scene Reyhanna harus berakting

menangis dikarenakan ia harus memposisikan dirinya sebagai gadis yang

selalu teraniaya oleh tekanan warga desa tempat tinggalnya. Aktingnya

dalam film Air Mata Fatimah ini dibilang sukses memenuhi semmua

permintaan sutradara termasuk dalam adegan-adegan yang dianggap sulit.

32

Profil dan Biodata Reyhanna Alhabsyi, artikel diakses pada tanggal 2 Agustus 2016 dari

http://biodata-artis.com/profil-dan-biodata-reyhanna-alhabsyi-foto-terbaru-lengkap

Page 50: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

38

2. Anindika Widya

Gambar 3.3

Anindika Widya

Nama Lengkap: Anindika Widya

Nama Komersil: Anindika Widya

Tanggal Lahir: 21 Oktober 199233

Profesi: Aktris

Anindika Widya, wanita kelahiran Madiun pada 21 Oktober 1992

ini merupakan seorang aktris muda berbakat tanah air yang sudah sering

wara-wiri di industri perfilman dalam negeri. Anindika sendiri sebenarnya

masih tergolong baru di dunia hiburan tanah air, namun berkat

kemampuan aktingnya Anindika mampu menembuh karir sebagai aktris

populer. Di industri perfilman dalam negeri sosok selebriti cantik yang

satu ini memang sudah tergolong senior, bahkan ia pun sudah sangat

sering tampil di layar kaca tanah air. Anindika memulai karirnya di dunia

akting pada tahun 2010 yang lalu, kala itu ia memulai debutnya di industri

film layar lebar. Ia pertama kali mendapat peran sebagai pemeran

pendukung dalam film layar lebar berjudul „Mafia Insyaf‟ yang di bintangi

dua artis cantik tanah air Indah Kalalo dan Atiqah Hasiholan. Di film ini

33

Profil dan foto Anindika Widya, artikel diakses pada tanggal 2 Agustus 2016 dari

http://segiempat.com/entertainment/profil-selebriti/profil-anindika-widya/

Page 51: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

39

Aninda memang hanya mendapat peran kecil namun dalam film tersebut ia

berhasil membuktikan diri jika bakat aktingnya sangat mumpuni.

Setelah ikut beperan sebagai pemeran pendukung, Anindika mulai

mengembangkan karirnya ke film sinetron. Disinilah Anindika mulai

mendapat banyak perhatian kalangan masyarakat. Ia ikut membintangi

sinetron kolosal berjudul „Tutur Tinular‟ yang juga di binangi artis cantik

Rosnita Putri. Di film ini ia mendapat peran sebagai Nari Ratihb terbilang

cukup sempurna, bahkan beberapa produser film pun mulai kepincut

dengan kemampuan akting Anindika.

3. Reza Pahlevi

Gambar 3.4

Reza Pahlevi

Nama: Reza Pahlevi

Tempat Lahir : Jakarta, Indonesia

Tanggal Lahir : 23 Desember 1985

Pekerjaan : Aktor

Tahun aktif: 2007-sekarang

Film dan Sinetron yang pernah dibintangi oleh Reza Pahlevi

Page 52: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

40

Filmografi:34

f. Jelangkung 3 (2007)

g. Kuntilanak 3 (2008)

h. Hantu Perawan Jeruk Purut (2008)

i. Pocong Kamar Sebelah (2009)

j. Serigala Terakhir (2009)

k. Ratu Kostmopolitan (2010)

l. Taxi (2010)

m. Love Story (2011)

n. Dia Anakku (2011)

o. Kuntilanak-Kuntilanak (2012)

p. Air Mata Fatimah (2015)

q. Takutnya Tuh DiSini (2015)

Reza Pahlevi adalah aktor kelahiran Jakarta, 23 Desember 1985.

Reza mengawali karirinya di dunia perfilman Indonesia dengan

membintangi Film Jelangkung 3 yang rillis pada tahun 2007 lalu. Setelah

membintangi film Jelangkung 3, wajah Reza sering muncul menghiasi

film-film baru Indonesia. Selain Film, Reza Pahlevi juga beberapa kali

bermain untuk FTV, namun ia jarang sekali terlihat membintangi sinetron.

Reza Pahlevi menikah dengan Astrilika Lintong atau yang lebih akrab

disapa Ika Nico, pada tanggal 28 Agustus 2015. Astrilika Lintong sendiri

diketahui adalah seorang vokalis dari gup band TQLA.

34

Profil Lengkap Reza Pahlevi, Artikel diakses pada tanggal 2Agustus 2016 dari

http://ketemulagi.com/profil-lengkap-reza-pahlevi-aktor-indonesia/

Page 53: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

41

4. Oka Sugawa

Gambar 3.5

Oka Sugawa

Nama: Ida Bagus Made Oka Sugawa

Tempat, Tanggal Lahir: Semarang, 9 september 197735

Pekerjaan: Aktor

Tahun Aktif: 1995-sekarang

Filmografi:

Lupus (1995)

Maling Kutang (2009)

Potong Bebek Angsa

My Idiot Brother (2014)

Air Mata Fatimah (2015)

5. Dwi Andhika

Gambar 3.6

Dwi Andhika

Nama asli : Muhammad Dwi Andhika

35

Oka Sugawa, diakses pada tanggal 2 Agustus 2016 dari

https://id.wikipedia.org/wiki/Oka_Sugawa

Page 54: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

42

Tanggal lahir : 03 April 198636

Lahir: Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Pekerjaan: Actor dan Model

Tahun Aktif: 2000-sekarang

Zodiac : Aries

Filmografi:

Me vs High Heels (2005)

Hantu (2007)

Oh baby (2008)

Surat Kecil Untuk Tuhan (2011)

3 Semprul Mengejar Surga (2013)

Tendangan Si Madun 3 (2013)

Gol (2005)

Hikmah 2 (2005)

Muhammad Dwi Andhika akrab disapa Dwi Andhika adalah

seorang actor Indonesia kelahran Bandung 3 April 1986. Andika

mengawali karier keartisaanya menjadi bintang Model dan pernah menjadi

juara favorit dalam ajang Cover Boy pada tahun 2000. Namanya mulai

terkenal dimasyakat saat ia mulai terjun kedunia Presenter, debut

pertamanya di dunia presenter saat ia membawakan acara yang berjudul

Planet Rmaja, setelah terbilang sukses di dunia presenter andika pun

melangkahkan kakinya ke duania seni peran. Sinetron perdananya yang

36

Biodata Dwi Andhika, diakses pada tanggal 2 Agustus 2016 dari

http://www.wowkeren.com/seleb/dwi_andhika/profil.html

Page 55: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

43

pernah ia bintangi berjudul 3 Semprul Mengejar Surge. Dari sanalah

namanya di besarkan dan terkenal seperti sekarang ini.

6. Jajang C. Noer

Gambar 3.7

Jajang C. Noer

Nama Asli: Lidia Djunita Pamuntjak

Tanggal Lahir: 28 Juni 1952

Tempat Lahir: Paris, Perancis

Kewarganegaraan: Indonesia

Ayah: Nazir Datuk Pamuntjak

Suami: Arifin C. Noer (sutradara, meninggal 1995)

Filmografi:

Terminal Cinta (1978)

7 Hati 7 Cinta 7 Wanita (2010)

Khalifah (2011)

Mata Tertutup (2011)

Dilema (2012)

Cinta Tapi Beda (2012)

Belenggu (2013)

Tenggelamnya Kapal Van der Wijck (2013)

What They Don't Talk About When They Talk About Love (2013)

Page 56: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

44

Dan banyak lainnya

Prestasi:37

Drama Seri Terbaik Piala Vidia 1997 (Bukan Perempuan Biasa)

Aktris Terbaik Cinefan Award 2002 (Eliana Eliana)

Aktris Terbaik IKJ Award 2012

Pemeran Utama Wanita Terunggul, Apresiasi Film Indonesia 2012

(Mata Tertutup)

Dan banyak lainnya

Jajang C Noer (lahir dengan nama Lidia Djunita Pamoentjak, juga

dikenal dengan nama Jajang Pamuntjak; lahir di Paris, Perancis, 28 Juni

1952; umur 64 tahun) adalah seorang sutradara dan aktris film asal

Indonesia. Ia juga adalah putri tunggal dari tokoh nasional pergerakan

kemerdekaan Indonesia Nazir Datuk Pamoentjak. Jajang C. Noer adalah

pemenang Festival Film Indonesia tahun 1992 dalam kategori Aktris

Pendukung Terbaik melalui film Bibir Mer. Suaminya adalah Arifin C.

Noer, sutradara film asal Indonesia yang meninggal dunia pada Mei 1995.

E. Tim Produksi Film Air Mata Fatimah

Sebuah Film tidak akan terbentuk tanpa adanya tim produksi yang

bekerja, dan tim produksi di dalam film Air Mata Fatimah adalah:

Sutradara : Bayu Pamungkas Atmodjo

: OK. Mahadi

Produser : Aunuroup

37

Jajang C Noer, diakses pada tanggal 2 Agustus 2016 dari

https://id.wikipedia.org/wiki/Jajang_C._Noer

Page 57: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

45

Executive Produser : Wawan R. Kosim

: Devie Muharna. SE

Produser Pelaksana : Bayu Pamungkas Atmodjo

Line Produser : Asep Anwar Zaetu

Supervisi Kreatif : OK. Mahadi

Ide Cerita dan Penulis

Skeneraio

: OK. Mahadi

: Bayu Pamungkas Atmodjo

Supervisi Pasca Produksi : Irat Gustafiano

Penyunting Gambar :Asep Anwar Zaetu

Penata Musik : Muhammad Fitri

Penata Kamera : Marno Jawir

Penata Artistik : Yon A. Danarso

Casting : Pippo Projectz

Penata Suara : MaulanaYudistira

: Olick N Roll

Cast : Reyhanna Alhabsyi sebagai Fatimah Remaja

: Anindika Widya sebagai Hamda

: Reza Pahlevi sebagau Harunsyah

: Oka Sugawa sebagai Ali Daud

: Dwi Andhika sebagai Ichsanudin Remaja

: Jajang C. Noer sebagai Nenek

Yafi Tessa sebagai Fatimah Kecil

Page 58: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

46

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Analisis Semiotika Film Air Mata Fatimah

Film merupakan karya estetika sekaligus sebagai alat informasi yang bisa

menjadi alat penghibur, alat propaganda, juga alat politik. Mengingat bahwa tidak

selalu hal-hal yang ditayangkan dalam adegan pada film dapat dimengerti tanpa

ada pengamatan yang mendalam, seringkali adegan yang muncul mengandung

pesan yang diwakilkan oleh properti-properti yang di visualisasikan pada

tayangan film itu sendiri. Maka dari hal tersebut, dalam kesempatan ini penulis

mencoba menganalisis film Air Mata Fatimah menggunakan semiotika Roland

Barthes, yakni mencari makna denotasi, konotasi, dan mitos yang terdapat dalam

film Air Mata Fatimah.

1. Scene 1

Adegan ini menggambarkan saat Fatimah yang sudah beranjak dewasa

sadar akan keinginannya yaitu ingin mempelajari Islam secara mendalam, maka ia

meminta seperangkat alat suci yaitu mukena, sajadah, kitab suci Al-Quran, tasbih

dan buku-buku keIslaman lainnya. Ketika sudah beranjak dewasa Fatimah sadar

akan hak-nya yang bebas untuk memperdalam Agama yang dianutnya, maka

Fatimah meminta permintaan tersebut pada Ibunya. Namun, Hamda yang sadar

akan pekerjaannya sebagai tuna susila, yang mendapatkan uang hasil dari

pekerjaan yang tidak halal maka Hamda berperang dengan batinnya sendiri, antara

membeli perlengkapan suci dengan uang haram atau tidak membelikan dan

menghalangi hak anaknya sebagai seorang muslim.

46

Page 59: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

47

Tabel 4.1

Visual Dialog Type of Shot

Hamda: Permintaanmu

itu terlalu berebihan

Fat..

Fatimah: Al-Quran,

mukena, sajadah dan

tasbih itu terlalu

berlebihan? Fatimah

butuh jawaban Bu,

kenapa Ibu merasa

berat untuk memenuhi

permintaan Fatimah?

Hamda: (diam)

Long Shot,

menampilkan secara

utuh Fatimah dan

Hamda yang sedang

duduk,

(memperlihatkan

bagaimana saat Hamda

dan Fatimah sedang

berbicara serius)

Close Up, digunakan

untuk melihat

bagaimana ekspresi

keberharapan Fatimah.

Close Up, menonjolkan

raut wajah Hamda yang

termenung setelah

mendengar permintaan

Page 60: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

48

Denotasi:

Pada gambar pertama menampilkan Fatimah dan Hamda yang sedang

duduk yang memperlihatkan Fatimah dan Hamda sedang berbicara serius, Hamda

berkata “permintaanmu itu terlalu berlebihan Fat..”. Pada gambar kedua

Hamda: Kamu tahu

kan, Ibumu ini seorang

pelacur? Kamu bisa

bayangkan bagimana

tanggapan orang

kampung ketika kita

akan membeli benda-

benda suci itu,

sedangkan mereka tahu

darimana uang yang Ibu

dapatkan untuk

membelinya.

Fatimah: Begitu

hinakah hidup kita bu..

Fatimah.

Close Up, menampilkan

ekspresi sedikit marah

atas permintaan

anaknya yang

diberatkan karena

profesi Hamda sebagai

tuna susila.

Close Up, menampilkan

wajah sedih karena

pupus harapan Fatimah

yang menginginkan

hak-hak keislamannya

terpenuhi.

Page 61: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

49

menampilkan wajah Fatimah dengan ekpresi mengharapkan dan juga terdapat

bagian belakang kepala Hamda, pada gambar ini Fatimah membalas perkataan

Ibunya “Al-Quran, mukena, sajadah dan tasbih itu terlalu berlebihan? Fatimah

butuh jawaban Bu, kenapa Ibu merasa berat untuk memenuhi permintaan

Fatimah?”. Pada gambar ketiga menampilkan Hamda yang menunduk dan

termenung dan diam tak berkata. Gambar keempat menampilkan wajah Hamda

yang sedikit marah kepada Fatimah dan mengatakan “Kamu tahu kan, Ibumu ini

seorang pelacur? Kamu bisa bayangkan bagimana tanggapan orang kampung

ketika kita akan membeli benda-benda suci itu, sedangkan mereka tahu darimana

uang yang Ibu dapatkan untuk membelinya”. Dan pada gambar terakhir

menampilkan Fatimah yang menangis ke arah Ibunya dan berkata “Begitu

hinakah hidup kita bu..”.

Konotasi:

Hamda dan Fatimah sedang duduk di teras, rumah mereka berada di salah

satu pedesaan kecil yang terletak di daerah Sumatera Utara. Berawal dari

permintaan Fatimah yang memberatkan Hamda atas permintaanya berupa Al-

Quran, mukena, sajadah dan tasbih yang terdapat pada gambar kedua. Hamda

yang merasa hina dengan profesi yang ia kerjaan merasa berat atas permintaan

anaknya yang sangat mustahil itu. Hamda merasa bahwa uang hasil ia bekerja

merupakan uang haram dan tidak pantas digunakan untuk membeli benda-benda

suci seperti yang diminta Fatimah. Terlebih lagi hamda berfikir apabila Hamda

dan Fatimah membeli benda-benda suci tersebut warga desa tidak akan

membiarkannya begitu saja karena warga desa mengetahui apa profesi dan

bagaimana cara Hamda menghidupi anak semata wayangnya. Fatimah yang sedih

Page 62: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

50

setelah mendengar penjelasan dan pengertian yang diberikan Ibunya menangis

tersedu karena merasa permintaannya yang sulit terpenuhi, sedangkan menurut

Fatimah permintaannya tersebut sangat sederhana dan itu merupakan hak Fatimah

sebagai seorang gadis yang memeluk Agama Islam. Fatimah yang menagis disini

menunjukkan bahwa keinginan Fatimah yang sederhana ternyata susah untuk

dipenuhi Ibunya.

Mitos:

Film Air Mata Fatimah ini merupakan kisah nyata yang pernah terjadi di

daerah Sumatera Utara pada Tahun 1960-an. Nama desa yang tidak pernah

disebutkan ini dirahasiakan karena dianggap sebuah aib yang patut

disembunyikan keberadaannya. Desa tempat lahirnya cerita Fatimah ini mayoritas

atau bahkan semua warganya memeluk Agama Islam yang sangat kuat, sehingga

ketika ada seseorang seperti Hamda yang berprofesi sebagai tuna susila maka

segera langsung diasingkan dari kehidupan warga desa. Hamda yang hidup tanpa

suaminya terpaksa menjalani profesi sebagai tuna susila untuk menghidupi anak

semata wayangnya yaitu Fatimah, walaupun ia sebenernya merasa jijik dengan

profesinya itu. Menurut sudut pandang Agama Islam memang uang yang didapat

dari sesuatu yang tidak diridhoi oleh Allah adalah uang haram, maka tidak

sepantasnya kita membeli benda-benda suci dengan uang haram tersebut dan

digunakan untuk beribadah karena itu sangat tidak pantas. Landasan pemikiran ini

berdasarkan hadist dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda:

Page 63: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

51

Artinya: Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu Thoyyib (baik). Allah

tidak akan menerima sesuatu melainkan dari yang Thoyyib (baik). (HR. Muslim

no. 1015)

Berdasarkan hadits di atas, maka apabila membeli sebuah benda-benda

suci seperti Al-Quran, sajadah dan mukena dengan uang haram maka Allah tidak

akan memerima amalan ibadahnya karena benda-benda erbut bukan dibeli dengan

sesuatu yang thoyyib.

2. Scene 2

Scene ini menggambarkan saat pada akhirnya Hamda memberanikan diri

turun ke pusat kehidupan desa untuk membeli benda-benda suci seperti

permintaan dan keinginan Fatimah yang sebelumnya. Dengan berbekal uang hasil

ia bekerja maka Hamda memberanikan diri pegi bersama Fatimah ke sebuah toko

perlengakapan Agama Islam. Namun sedalam perjalanan ke toko tersebut, Hamda

dan Fatimah di perlakukan tidak manusiawi oleh warga desa. Lemparan batu,

cacian dan makian yang dilontarkan kepada Hamda dan juga Fatimah mereka

dapatkan. Sesampainya di toko, mereka pun tidak disambut dengan baik oleh Bibi

pemilik toko, usiran dan hinaan bertubi-tubi yang mereka dapat. Akan tetapi

perlakuan yang didapatkan Fatimah dan Ibunya tetap dijalani dengan tegar, sabar

dan ikhlas, karena Fatimah ingin haknya sebagai seorang muslim yang berhak

mempelajari Islam secara lebih mendalam.

Page 64: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

52

Tabel 4.2

Visual Dialog Type of Shot

Warga: Hey pelacur,

ngapain kalian kesini.

Dasar pelacur..

Fatimah dan Hamda:

(tetap berjalan ke arah

toko yang di tuju)

Long Shot,

menampilkan secara

utuh bagian belakang

Fatimah dan Hamda

serta warga-warga di

pasar yang mencaci dan

melemparkan batu ke

arah Fatimah dan

Hamda.

Medium Close Up,

menonjolkan raut

wajah Fatimah dan

Hamda yang ketakutan.

Warga: Apa kamu ke

pasar? Mungkin

pelacur ini ke pasar

untuk membeli

kemenyan dan

kembang tujuh rupa

Medium Shot,

menampilkan tubuh

dari pinggang ke atas,

dan menonjolkan

ekpresi kemarahan

warga atas kehadiran

Page 65: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

53

untuk menarik

perharian lelaki hidung

belang. Lihat saja

Ibunya seorang

pelacur, anaknya juga

akan menjadi pelacur.

Warga: Dasar pelacur

pergi sana!

Ichsanudin: (diam,

memperhatikan

Fatimah dan Hamda

yang dipojokkan)

Fatimah: Bu.. (melihat

ke arah toko peralatan

keagamaan)

Fatimah dan Hamda di

pasar.

Medium Shot,

menonjolkan raut

wajah Fatimah dan

Hamda yang takut dan

sedih.

Medium Shot,

menampilkan raut

wajah Ichsanudin yang

merasa kasihan kepada

Fatimah dan Hamda.

Medium Shot,

menonjolkan ekspresi

senang dan bahagia

ketika akhirnya melihat

dan bisa membeli

perlengkapan

keagamaan.

Page 66: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

54

Fatimah: (menyentuh

tasbih)

Hamda: (diam

memperhatikan

anaknya)

Fatimah:

Alhamdulillah Bu,

akhirnya kesampaian

juga keinginan

Fatimah untuk

memiliki Al-Quran,

mukena, sajadah,

tasbih dan buku-buku

Agama.

Bibi: Hey pelacur,

mau apa kalian kesini?

Medium Shot,

menampilkan

kebahagiaan Fatimah

yang berada di toko

keagamaan.

Medium Close Up,

menonjolkan raut

wajah Hamda yang

terharu bahagia.

Medium Shot,

menampilkan ekspresi

bahagia Fatimah dan

Hamda yang

memperhatikan

anaknya dengan

ekspresi sedih dan

terharu. Dengan latar di

dalam toko.

Medium Shot,

menampilkan ekspresi

kaget dan marah Bibi

melihat kedatangan

Fatimah dan Hamda.

Page 67: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

55

Hamda:

Assalamualaikum Bi,

kami mau membeli

mukena, sajadah, Al-

Quran, tasbih dan

buku-buku Agama,

ada?

Bibi: Apa?! Tidak

salah dengar saya?

Bibi: Heh pelacur,

kamu fikir saya mau

menjual barang-barang

suci ini sama kamu?

Lebih baik kamu dan

anakmu sekarang pergi

dari sini! Jangan

kalian membuat

usahaku ini menjadi

na‟as dan sial karena

dikotori manusia-

manusia kotor macam

kamu. Pergi!

Medium Shot,

menampilkan raut

wajah Hamda dan

Fatimah yang takut.

Medium Shot,

menonjolkan raut

wajah marah dan

keberatan.

Long Shot,

menampilkan penjual

toko yang marah dan

mengusir Fatimah dan

Hamda dengan latar di

dalam toko.

Page 68: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

56

Denotasi

Pada gambar pertama menampilkan Fatimah dan Hamda yang dicaci dan

dihina saat datang ke pasar, terlihat warga yang berkata kasar yang berkata “Hey

pelacur, ngapain kalian kesini. Dasar pelacur..”. Pada gambar kedua terlihat

Hamda: Bi, ijinkan

kami membelinya,

kami mohon Bi..

Bibi: Marni, Irna, usir

pelacur ini! Pergi

kalian, pergi!

Warga: dasar pelacur!

Pergi sana! Pergi!

Medium Shot,

menampilkan Hamda

dan yang memohon

kepada penjual toko.

Medium Shot,

memperlihatkan

penjual toko yang

semakin geram dan

menyuruh pegawainya

untuk mengusir

Fatimah dan Hamda

secara paksa.

Long Shot,

menampilkan para

warga yang mengusir

Fatimah dan Hamda

secara paksa hingga

Hamda terjatuh ke

tanah.

Page 69: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

57

Fatimah dan Hamda yang menunduk akibat terkena lemparan-lemparan batu dari

warga desa. Gambar ketiga menampilkan tiga gadis desa yang mencaci dan

menghina kedatangan dan keberadaan Fatimah dan Hamda di pasar dan berkata

“Apa kamu ke pasar? Mungkin pelacur ini ke pasar untuk membeli kemenyan dan

kembang tujuh rupa untuk menarik perharian lelaki hidung belang. Lihat saja

Ibunya seorang pelacur, anaknya juga akan menjadi pelacur”. Gambar keempat

menonjolkan raut sedih dan takut Fatimah yang berlindung dalam pelukannya

Ibunya. Gambar kelima menampilkan seorang pemuda bernama Ichsanudin yang

menampilkan ekspresi prihatin dengan perilaku yang diterima Fatimah dan

Hamda. Gambar keenam memperlihatkan ekspresi muka Fatimah yang berubah

menjadi senang. Gambar ketujuh menonjolkan ekpresi Fatimah yang bahagia

ketika menyentuh tasbih dan berada di dalam toko. Gambar kedelapan

menonjolkan ekpresi terharu Hamda. Gambar kesembilan menampilkan Hamda

yang sedang melihat Fatimah bahagia dan berkata “Alhamdulillah Bu, akhirnya

kesampaian juga keinginan Fatimah untuk memiliki Al-Quran, mukena, sajadah,

tasbih dan buku-buku Agama”. Gambar kesepuluh menampilkan penjual toko

yang kaget dan berteriak “Hey pelacur, mau apa kalian kesini?”. Gambar

kesebelas menampilkan Hamda yang merangkul Fatimah sembari menjelaskan

maksud kedatangannya ” Assalamualaikum Bi, kami mau membeli mukena,

sajadah, Al-Quran, tasbih dan buku-buku Agama, ada?”. Gambar kedua belas

terlihat penjual toko yang tidak terima dan marah “Apa?! Tidak salah dengar

saya?”. Gambar ketiga belas menampilkan penjual toko yang mengusir Fatimah

dan Hamda dengan latar di dalam toko dan berkata “Heh pelacur, kamu fikir saya

mau menjual barang-barang suci ini sama kamu? Lebih baik kamu dan anakmu

Page 70: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

58

sekarang pergi dari sini! Jangan kalian membuat usahaku ini menjadi na‟as dan

sial karena dikotori manusia-manusia kotor macam kamu. Pergi!”. Gambar

keempat belas memperlihatkan Hamda yang memohon kepada penjual toko

sembari memeluk Fatimah, hamda memohon dengan nada sedih “Bi, ijinkan kami

membelinya, kami mohon Bi..”. Gambar kelima belas memperlihatkan penjual

toko yang mulai geram dan menyuruh karyawannya untuk mengusir Hamda dan

Fatimah “Marni, Irna, usir pelacur ini! Pergi kalian, pergi!”. Gambar keenam

belas menampilkan Hamda yang terjatuh ke tanah akibat usiran paksa warga.

Konotasi

Hamda dan Fatimah yang pada akhirnya memutuskan untuk

memberanikan diri datang ke pasar untuk membeli benda-benda suci seperti Al-

Quran, mukena, sajadah, tasbih dan buku-buku agama Islam. Sepanjang

perjalanan Hamda dan Fatimah mendapat cacian, makian, hinaan bahkan

lemparan batu yang sangat tidak manusiawi, hal ini dikarenakan warga desa yang

tidak suka dan tidak menerima keberadaan Hamda dan Fatimah di pasar. Warga

desa beranggapan bahwa tujuan Hamda dan Fatimah datang ke pasar ialah untuk

membeli kemenyan dan kembang tujuh rupa, yang menurut kepercayaan

kebudayaan warga desa setempat ialah untuk menarik perhatian lelaki. Akan

tetapi Hamda dan Fatimah tetap tegar dan terus berjalan untuk memenuhi maksud

dan tujuan mereka datang ke pasar tersebut. Sesampainya di dalam toko, Fatimah

sangat senang sekali karena ia merasa bahwa pada akhirnya dia bisa mendapatkan

keinginannya untuk memperdalam keIslamannya dan mempunyai Al-quran,

sajadah, mukena, tasbih dan buku-buku agama Islam. Akan tetapi yang mereka

dapatkan adalah usiran secara kejam yang dilakukan oleh pemilik toko. Lalu,

Page 71: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

59

ketika keluar dari toko Hamda dan Fatimah mendapatkan perlakuan yang lebih

kejam lagi. Pada scene ini telah menunjukan bahwa perlakuan-perlakuan warga

desa kepada Fatimah dan Hamda merupakan hal yang sangat tidak manusiawi.

Tidak hanya cacian yang mereka dapatkan tetapi juga lemparan-lemparan batu,

bahkan salah satu warga sampai berani mendorong Hamda hingga terjatuh ke

tanah.

Mitos

Menurut pandangan kebudayaan lokal yang muncul di scene ini,

mempercayai bahwa kemenyan dan kembang tujuh rupa merupakan alat mistik

yang digunakan untuk memenuhi ritual-ritual untuk kepentingan pribadi ataupun

kepentingan umum. Kemenyan adalah sebuah benda berbentuk kristal keruh

berwarna coklat maupun putih yang biasa dibakar. Bagi masyarakat yang masih

memegang teguh nilai-nilai tradisi, tentunya sesajen atau sesaji bukanlah sebuah

hal yang dianggap kuno dan aneh, melainkan hal tersebut dinilai sangat sakral.

Ritual yang merupakan warisan dari budaya Hindu dan Budha ini, dahulu biasa

dilakukan untuk memuja para dewa, roh tertentu atau penunggu tempat yang

dianggap keramat. Ritual ini menghidangkan aneka makanan, bunga-bungaan atau

buah-buahan di lokasi yang dinilai memiliki daya spiritual itu, yang diyakini

mampu menolak malapetaka dan mendatangkan rezeki.

Tuna susila memang merupakan pekerjaan yang sangat tidak bermoral dan

diharamkan dalam Agama Islam. Akan tetapi, sebagai sesama manusia tidaklah

baik untuk melakukan perbuatan yang tidak manusiawi dengan cara main hakim

sendiri seperti warga desa yang ada dalam cerita Air Mata Fatimah. Hamda yang

Page 72: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

60

merupakan seorang janda, menjadi sebagai tuna susila karna ia harus menghidupi

anaknya seorang diri dan tidak mempunyai cara lain selain berprofesi seperti itu.

Maka seharusnya warga desa tersebut merangkulnya dengan mengulurkan tangan

untuk membantunya sehingga keluar dari problema tersebut dan Hamda mungkin

tidak akan berprofesi menjadi tuna susila untuk menghidupi anak semata

wayangnya.

Seperti yang diketahui bahwa anak yatim adalah anak yang ditinggal mati

ayahnya. Anak seperti inilah yang dikatakan yatim dan punya keutamaan untuk

ditolong karena penanggung nafkahnya (yaitu ayahnya) sudah tiada. Jika ada yang

menikahi janda karena ingin menolong anaknya, maka ia akan dapat keutamaan

besar menyantuni anak yatim.

Hadits keutamaan menyantuni anak yatim adalah berikut:

“Kedudukanku dan orang yang menanggung anak yatim di Surga bagikan

ini” (Beliau merapatkan jari telunjuk dan jari tengahnya, namun beliau

regangkan antara keduanya). (HR. Bukhari no. 5304).

Sudah seharusnya kita sesama umat yang beragama Islam harus

memegang teguh dan saling membantu, terutama apabila ada seorang janda yang

ditinggal oleh suaminya dan menghidupi anak yatim seorang diri. Bukannnya

mencemooh, menyaniaya dengan perbuatan yang tidak manusiawi dan

mengasingkannya dari peradaban dunia seperti yang terjadi dalam film Air Mata

Fatimah ini. Disinilah konflik yang terjadi antara intrapribadi atau batiniah Hamda

yang terpaksa dan sangat berat hati menjadi wanita tuna susila, dengan

Page 73: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

61

masyarakat surau Sumatera Utara yang tidak membantu malah mengasingkan,

mencemooh, menghina, bahkan menganiaya secara tidak manusiawi.

3. Scene 3

Scene ini menggambarkan saat Fatimah yang akhirnya mendapatkan

kiriman berupa Al-Quran, sajadah, mukena, tasbih dan buku Agama dari

Ichsanudin. Namun ketika Ichsanudin mengantarkan benda suci tersebut ke

tempat tinggal Fatimah, ada seorang warga yang melihat Ichsanudin dan

menyebarkan berita tidak benar bahwa Ichsanudin datang ke tempat tinggal

Fatimah dan Hamda hanya untuk berbuat asusila dengan Fatimah. Warga desa itu

langsung melaporkan hal tersebut kepada Harunsyah, lelaki jahat yang memiliki

dendam pada ayah Ichsanudin yaitu Guru Ali Daud.

Tabel 4.3

Visual Dialog Type of Shot

Ichsanudin: (berjalan

menaiki bukit)

Hasan: (melihat

Ichsanudin dari jauh)

Long Shot,menampilkan

Ichsanudin secara utuh

yang menaiki bukit

dengan membawa benda-

benda suci ditanganya.

Extreme Long

Shot¸Hasan yang terlihat

kecil dengan latar

gunung.

Long Shot, menampilkan

Page 74: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

62

Hasan: Anak Guru Ali

Daud bang, anak itu

sudah terpengaruh dan

berani datang ke gubuk

Hamda dan Fatimah.

Dia sudah tertarik untuk

berbuat susila. Saya

melihatnya sendiri

hingga anak itu masuk

kedalam gubuk Hamda

dan Fatimah.

Warga: sekarang lah

waktunya untuk

membalas sakit hati

abang kepada Ali Daud,

bukankah ini

kesempatan yang abang

tunggu?

Harunsyah: Ali daud,

saatnya kubalaskan

dendam yang

kupendam puluhan

tahun.

secara utuh Hasan yang

sedang berbicara dengan

Harunsyah dengan latar

halaman rumah

Harusnyah.

Medium Shot,

menampilkan wajah jahat

yang sedang menghasut

Harunsyah.

Medium Shot,

Menonjolkan ekpresi

termakan hasutan dan

ingin melakukan balas

dendam.

Page 75: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

63

Denotasi

Gambar pertama menampilkan Ichsanudin yang sedang menanjak menaiki

bukit. Gambar kedua terlihat seorang warga bernama Hasan yang sedang

memerhatikan dari jauh. Gambar ketiga menampilkan hasan yang sedang

memberitahu kejadian yang ia lihat kepada Harunsyah, terlihat hasan yang sedang

manghasut Harunsyah dan berkata “Anak Guru Ali Daud bang, anak itu sudah

terpengaruh dan berani datang ke gubuk Hamda dan Fatimah. Dia sudah seperti

orang kebanyakan sudah tertarik untuk berbuat susila. Saya melihatnya sendiri

hingga anak itu masuk kedalam gubuk Hamda dan Fatimah”, adegan ini memiliki

latar halaman rumah Harusnyah. Gambar keempat terlihat teman Harunsyah yang

jahat menghasut Harusnyah, “sekarang lah waktunya untuk membalas sakit hati

abang kepada Ali Daud, bukankah ini kesempatan yang abang tunggu?”. Gambar

kelima Harunsyah yang sudah terhasut dan terlihat merencanakan sesuatu sambil

bergumam “Ali daud, saatnya kubalaskan dendam yang kupendam puluhan

tahun”.

Konotasi

Pada gambar petama menunjukkan ketulusan Ichsanudin yang ingin

memberikan perlengkapan suci untuk Fatimah yang ingin memperdalam agama

Islam. Ichsanudin datang sendiri ke rumah Fatimah untuk memberikan

perlengkapan suci tersebut. Namun, hal ini disalahgunakan oleh seorang warga

bernama Hasan yang merupakan orang kepercayaan Harunsyah. Setelah melihat

Ichsanudin yang mendatangi rumah Fatimah dan Hamda, Hasan segera bergegas

dan melaporkan kejadian itu kepada Harunsyah. Harunsyah memiliki dendam

Page 76: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

64

yang dipendamnya selama puluhan tahun dengan Guru Ali Daud karena semasa

mudanya merebutkan Hamda. Akan tetapi Hamda tidak menyukai Harunsyah, dan

akhirnya Harusnyah menjadi dendam dengan Guru Ali Daud. Harunsyah adalah

orang terkaya di desa tersebut dan memiliki watak yang sangat sombong juga

jahat. Maka ketika ada kesempatan yang sangat bagus, Harusnyah tidak berfikir

dua kali untuk melaksanakan rencana balas dendamnya dengan memfitnah

Harunsyah dengan Fatimah yang berbuat tindakan asusila di gubuk mereka yang

terletak di atas bukit tersebut.

Mitos

Fitnah merupakan suatu kegiatan menyiarkan berita tanpa dasar

kebenaran, dengan tujuan untuk mencemarkan nama baik seseorang, hal ini

dilakukan untuk mencapai tujuan sang pemfitnah itu sendiri. Allah SWT

berfirman:

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan fitnah kepada orang-

orang mukmin laki-laki dan perempuan, kemudian mereka tidak bertaubat, maka

bagi mereka azab jahannam dan bagi mereka azab (neraka) yang sangat pedih”.

(Q.S. al-Buruj: 10)

Fitnah merupakan suatu kebohongan besar yang sangat merugikan dan

termasuk dalam dosa besar. Oleh karenya, Islam melarang umatnya memfitnah

sebab fitnah adalah haram. Allah SWT berfirman:

Page 77: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

65

Artinya: “Wahai orang yang beriman jauhilah kebanyakan dari prasangka,

(sehingga kamu tidak menyangka sangkaan yang dilarang) karena sesungguhnya

sebagian dari prasangka itu adalah dosa dan janganlah sebagian kamu

menggunjing setengahnya yang lain. Apakah seseorang dari kamu suka memakan

daging saudaranya yang telah mati? ( Jika demikian kondisi mengumpat) maka

sudah tentu kamu jijik kepadanya. (Jadi patuhilah larangan-larangan tersebut)

dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Penerima Taubat lagi Maha

Penyayang.” (Q. S. Al-Hujarat : 12).

Berdasarkan firman-firman Allah di atas maka sudah sangatlah jelas

bahwa perbuatan fitnah merupakan perbuatan yang sangat di benci oleh Allah dan

fitnah hukumnya adalah haram, apabila kita melakukan perbuatan yang sangat

dilarang oleh Allah tersebut kita akan mendapatkan azab jahanam yaitu neraka

yang amat pedih.

4. Scene 4

Scene ini menggambarkan Fatimah yang senang mendapatkan Al-quran,

mukena, sajadah, tasbih dan buku-buku Agama. Ketika Fatimah hendak ingin

memperdalam ilmunya tentang Agama Islam di pondok pesantren Guru Ali Daud,

ia di halangi oleh warga-warga desa yang sudah termakan hasutan Harunsyah dan

semua peralatan suci Fatimah di rampas secara paksa. Fatimah merasa dirampas

hak-haknya oleh para warga yang main hakim sendiri dengan membeda-bedakan

status Fatimah yang seorang anak dari tuna susila dan melarang Fatimah untuk

memperdalam Ilmu keagamaan.

Page 78: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

66

Tabel 4.4

Visual Dialog Type of Shot

Hamda: Fatimah, apa

yang menjadi

tujunmu, tidak akan

lepas dari

perjuanganmu Fat.

Lakukan apa yang

menjadi impianmu.

Fatimah: (berjalan

dengan riang)

Fatimah: Mau apa

mereka?

Extreme Lonf Shot,

menampilkan Fatimah

yang menuruni bukit

dengan membawa benda-

benda suci dengan latar

bukit-bukit yang luas.

Long Shot, menampilkan

sosok Fatimah yang

memakai pakaian

muslimah yang

menggenggam Al-Quran,

mukena, sajadah dan

tasbih.

Medium Shot,

menampilkan bagian

pinggang ke atas. (saat

Fatimah memalingkan

muka serta menonjolkan

raut wajah Fatimah yang

kaget dan was-was)

Page 79: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

67

Warga: Kurung anak

pelacur itu!

Fatimah: Saya

memang anak

pelacur, tetapi salah

saya apa?

Bibi: Jelas kamu

salah. Kesalahan

kamu adalah kamu

tidak berhak untuk

barang-barang suci

yang menmpel di

badan dan tangan

kamu!

Fatimah: Ibu-ibu dan

bapak-bapak

semuanya, saya

memang anak dari

seorang pelacur yang

kalian sishkan dari

kehidupan kalian,

tetapi apakah salah

Long Shot, menampilkan

Fatimah dari belakang

dan segerombolan warga

yang menghalangi.

Medium Shot,

menampilkan warga yang

marah dan mengelilingi

Fatimah.

Medium Shot,

memperlihatkan Bibi

yang memojokkan

Fatimah dengan raut

wajah yang penuh

amarah.

Medium Shot,

menampilkan ukuran

pinggang keatas. (saat

Fatimah di hadang

warga)

Page 80: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

68

jika saya memiliki

Al-Quran untuk

membaca dan

menafsirkan ayat-

ayatnya? Apakah

salah jika saya

mengenakan mukena

untuk mendirikan

shalat? Saya memang

anak dari seorang

pelacur, tetapi saya

dan ibu saya tidak

pernah berhenti

memuji kebesaran

Allah. Saya bukan

Fatimah Az-Zahra

putri Rasulullah dan

bukan pula Fatimah

Ibnu Khatab yang

membacakan surat

Thaha dalam Al-

Quran sehingga

membuat kakanya

Umar Ibnu Khatab

Page 81: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

69

masuk Islam.

Bibi: Ayo semua

jangan terpengaruh

sama omongan anak

pelacur ini! Kamu

gausah ceramah

depan kita semua yah

Fatimah! Ayo ambil

Al-Quran itu!

Rampas sajadah,

mukena dan tasbih,

ayo!

Bibi: Semua yang

kamu pakai adalah

palsu dan penuh

kemunafikkan! Pergi

kamu!

Close Up,menampilkan

wajah seseorang dalam

ukuran penuh.

Menampilkan ekspresi

penuh amarah.

Medium Close Up,

menampilkan gambaran

dua orang dari batas dada

ke atas.

Denotasi

Gambar pertama menampilkan Fatimah yang menuruni bukit dan

terdengar suara dengungan Hamda yang menyemangati Fatimah, ia berkata

“Fatimah, apa yang menjadi tujunmu, tidak akan lepas dari perjuanganmu Fat.

Lakukan apa yang menjadi impianmu”. Gambar kedua memperlihatkan Fatimah

yang sedang bahagia dengan Al-quran, mukena, sajadah dan tasbih yang berada

Page 82: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

70

dalam genggamannya. Gambar ketiga menampilkan Fatimah yang menunduk dan

berfikir, terlihat perubahan raut Fatimah yang senang menjadi was-was, hal ini

diperjelas dengan gumaman “Mau apa mereka?“. Gambar keempat menampilkan

bagian tubuh Fatimah dari belakang dan di hadang oleh warga yang berseru

“Kurung anak pelacur itu!”. Gambar kelima menampilkan Fatimah yang di

kelilingi warga dan Fatimah pun bertanya kepada warga “Saya memang anak

pelacur, tetapi salah saya apa?“. Gambar keenam memperlihatkan Bibi yang

melawan perkatan Fatimah “Jelas kamu salah. Kesalahan kamu adalah kamu tidak

berhak untuk barang-barang suci yang menmpel di badan dan tangan kamu!”.

Kemudian pada gambar ketujuh terlihat Fatimah menjelaskan dengan sangat

tenang “Ibu-ibu dan bapak-bapak semuanya, saya memang anak dari seorang

pelacur yang kalian sishkan dari kehidupan kalian, tetapi apakah salah jika saya

memiliki Al-Quran untuk membaca dan menafsirkan ayat-ayatnya? Apakah salah

jika saya mengenakan mukena untuk mendirikan shalat? Saya memang anak dari

seorang pelacur, tetapi saya dan ibu saya tidak pernah berhenti memuji kebesaran

Allah. Saya bukan Fatimah Az-Zahra putri Rasulullah dan bukan pula Fatimah

Ibnu Khatab yang membacakan surat Thaha dalam Al-Quran sehingga membuat

kakanya Umar Ibnu Khatab masuk Islam”. Gambar kedelapan menampilkan

wajah geram Bibi yang penuh amarah dan membalas perkataan Fatimah “Ayo

semua jangan terpengaruh sama omongan anak pelacur ini! Kamu gausah

ceramah depan kita semua yah Fatimah! Ayo ambil Al-Quran itu! Rampas

sajadah, mukena dan tasbih, ayo!”. Gambar kesembilan menampilkan Bibi yang

sedang mencaci Fatimah, dan juga terlihat baju Fatimah yang menjadi compang-

camping.

Page 83: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

71

Konotasi

Fatimah berencana mempelajari dan memperdalam Agama Islam di

pondok pesantren Guru Ali Daud. Ketika menuruni bukit Fatimah merasa sangat

senang karena pada akhirnya apa yang diimpikannya tercapai, dan juga dengan

berbekal semangat dari sang Ibu, Fatimah pun merasa percaya diri menuruni bukit

dengan memakai pakaian muslim, dan membawa perlengkaan suci. Namun pada

setengah perjalanan Fatimah dihadang oleh para warga yang sudah terhasut oleh

berita fitnah yang disebarkan Harunsyah bahwa Fatimah dan Ichsanudin telah

melakukan hal tidak bermoral di dalam gubuk rumahnya yang terletak di atas

bukit. Para warga yang terhasut tersebut mengamuk dan merasa tidak terima

bahwa orang yang tidak suci dan telah melakukan perbuatan zinah tidak pantas

memiliki benda-benda suci seperti Al-Quran, mukena, sajadah, tasbih bahkan

untuk datang ke pondok pesantren dan mempelajari Agama Islam pun tidak

pantas. Berlandaskan pemikiran para warga yang beanggapan Fatimah penuh

kemunafikkan, maka para warga yang diketuai oleh Bibi menyuruh warga untuk

merampas benda-benda suci milik Fatimah dan mengkroyok Fatimah hingga

membuat bajunya menjadi compang-camping. Status Fatimah yang merupakan

anak dari seorang Ibu yang berprofesi sebagai tuna susila bukan hal yang

menjadikan halangan Fatimah untuk tidak mendapatkan haknya sebagai seorang

muslim. Sebaliknya, Fatimah berhak untuk menuntut mendapatkan hak-haknya

kembali sebagai seorang gadis muslim.

Page 84: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

72

Mitos

Merampas hak orang lain adalah perbuatan zhalim, dan kezhaliman adalah

kegelapan di hari kiamat. Ghasb secara bahasa artinya mengambil sesuatu secara

zhalim, sedangkan menurut istilah fuqaha adalah mengambil atau menguasai hak

orang lain secara zhalim dan aniaya dengan tanpa hak. Allah SWT berfirman:

“Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari

apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zhalim. Sesungguhnya Allah memberi

tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka)

terbelalak. Mereka datang bergegas-gegas dengan mengangkat kepalanya,

sedang mata mereka tidak berkedip-kedip dan hati mereka kosong.” (QS.

Ibrahim: 42-43)

Ketika seseorang telah berani mengambil barang atau hak milik orang lain

sekecil apapun, maka orang tersebut harus bersiap kehilangan bahkan kehilangan

yang akan dirasakan akan jauh lebih besar. berhati-hatilah untuk tidak mengambil

atau merampas hak orang lain karena cepat atau lambat seseorang tersebut akan

mendapat ganjaran yang lebih besar dari Allah SWT.

5. Scene 5

Scene ini menggambarkan para warga yang berdiskusi dengan para ulama

ditengah lapangan yang luas. Para ulama ini bertanya kepada warga mengapa

warga merampas benda-benda suci dari Fatimah. Disana juga mucul Ichsanudin

yang membela Fatimah danmengambil kembali barang-barang milik Fatimah

yang telah dirampas warga

Page 85: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

73

Tabel 4.5

Visual Dialog Type of Shot

Bibi: Tadi saya sudah

mengatakanya guru

Mualim, ubuhnya

terlalu najis untuk

memegang benda-

benda suci itu.

Guru Mualim: Apakah

kalian lebih berhak

atas benda-benda itu?

Apa benar benda-

benda yang Bibi dan

kalian katakan tadi

kalian pergunakan

setiap harinya di

rumah? Mana yang

lebih baik anak

seorang pelacur

bernama Fatimah atau

kalian yang

mengatakan lebih

berhak atas benda-

Medium Shot,

menampilkan dari

pinggang ke atas.

Memperlihatkan empat

orang yang sedang

berbicara.

Medium Close Up,

menampilkan tiga orang

ulama yang sedang

berbicara.

Page 86: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

74

benda itu? Saya tidak

mau dipersalahkan

Allah!

Ichsanudin:

(mengambil benda-

benda milik Fatimah)

Medium Shot,

menampilkan Ichsanudin

dari bagian pinggang

sampai ke atas yang

sedang mengambil

benda-benda milik

Fatimah.

Denotasi

Gambar pertama menampilkan Bibi yang sedang berbicara dengan tiga

ulama, pada gambar ini bibi berkata “Tadi saya sudah mengatakanya guru

Mualim, ubuhnya terlalu najis untuk memegang benda-benda suci itu”. Gambar

kedua menampilkan Guru Mualim yang berkata “Apakah kalian lebih berhak atas

benda-benda itu? Apa benar benda-benda yang Bibi dan kalian katakan tadi kalian

pergunakan setiap harinya di rumah? Mana yang lebih baik anak seorang pelacur

bernama Fatimah atau kalian yang mengatakan lebih berhak atas benda-benda itu?

Saya tidak mau dipersalahkan Allah!”. Gambar ketiga menampilkan Ichsanudin

yang sedang mengambil benda-benda milik Fatimah.

Konotasi

Para warga yang sudah berbondong-bondong merampas benda-benda

milik Fatimah bertemu dengan tiga ulama di sebuah lapangan besar. Disana para

Page 87: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

75

ulama bertanya dan menginterogasi apa yang telah dilakukan warga terhadap

Fatimah. Namun Bibi yang mengetuai pergerakan ini tetap merasa benar dengan

apa yang dilakukannya, namun salah satu ulama tersebut yang bernama Guru

Mualim menasehati warga bahwa apa yang dilakukan mereka adalah perbuatan

yang salah, karena mereka telah merampas hak-hak Fatimah dan telah membeda-

bedakan Fatimah hanya karena Fatimah seorang anak pelacur. Guru Mualim

berkata bahwa beliau tidak mau dipersalahkan Allah atas kelakuan para warga

yang membeda-bedakan dan memojokkan Fatimah.

Mitos

Sebagai sesama manusia bahkan sesama muslim tidak diperkenan baginya

untuk membeda-bedakan sesamanya karena Allah SWT Sang Pencipta pun tidak

pernah membeda-bedakan makhluknnya. Seperti dalam firmannya yang berbunyi:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki

merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik

dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan

lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela

dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan.

Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan

barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim”

(QS. Al-Hujurat 49:11)

Allah mengajarkan kepada kita bahwa semua manusia disisi Allah adalah

sama, tidak ada bedanya yang kaya dengan yang miskin, yang kuat dan yang

Page 88: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

76

lemah, maupun antara lelaki dan perempuan. Karena bagi Allah yang

membedakannya hanyalah ketakwaan manusia itu sendiri. Masyarakat yang

dikehendaki Al-Qur‟an adalah masyarakat yang sederajat dan mempunyai hak

serta kewajiban yang sama. Jika ada manusia yang memiliki kemampuan dan

kekuatan, maka tidak diperkenankan menggunakan kekuatannya untuk mengejek

ataupun menindas orang-orang yang lemah. Maka sungguhlah aneh apabila

manusia yang terbuat dari tanah menjadi sombong dengan membeda-bedakan

orang lain, sedangkan Allah yang menciptakan mereka tidak pernah membeda-

bedakan satu dengan yang lainnya. Manusia tidak diperkenankan untuk

menggunakan kekuatannya untuk mengejek ataupun menindas orang-orang yang

lemah. Seharusnya, kekuatan itu hendaknya dipergunakan untuk melindungi

kebenaran, menyebarkan keadilan dan menghapuskan segala bentuk penindasan.

Scene 6

Scene ini menggambarkan Fatimah yang mengaji di depan warga desa

untuk membuktikan bahwa ia tidak melakukan tindak asusila dengan Ichsanudin

melainkan belajar mengaji dan memperdalam agama Islam. Hal ini dilakukan

untuk membuktikan bahwa ia tidak bersalah dan membersihkan namanya dari

tuduhan-tuduhan kotor.

Tabel 4.6

Visual Dialog Type of Shot

Page 89: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

77

Fatimah: (membaca

surat At-Thaha

dengan khusyuk dan

murrotal)

Warga desa: (terdiam

dan mendengarkan

Fatimah mengaji)

Harunsyah: (terdiam)

Hamda: (tersenyum

bahagia)

Fatimah: (Tersenyum

mengarah ke Ibunya

Medium Shot,

menamplkan Fatimah

yang duduk dan

membaca Al-Quran

dengan memakai pakaian

muslim.

Medium Shot,

menampilkan raut wajah

warga desa yang merasa

menunduk karena merasa

malu dan bersalah.

Medium Close Up,

menampilkan raut wajah

Harunsyah yang merasa

malu.

Medium Close Up,

menampilkan ekspresi

Hamda yang senang dan

bahagia)

Medium Close Up,

menampilkan ekspresi

bahagia Fatimah

Page 90: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

78

Denotasi

Gambar pertama menampilkan Fatimah yang sedang duduk dan membaca

Al-Quran dengan khusyuk. Gambar kedua menampilkan warga desa yang

menunduk. Gambar ketiga menampilkan Harunsyah dengan wajah merenung.

Gambar keempat menampilkan Hamba yang tersenyum bahagia. Gambar kelima

menampilkan Fatimah yang melihat ke arah Ibunya dengan tersenyum bahagia.

Konotasi

Fatimah yang dituduh Harunsyah telah melakukan perbuatan susila dengan

Ichsanudin diharuskan membuktikan kepada warga desa bahwa apabila ia dapat

mengaji dengan lancar dan benar maka ia terbukti tidak melakukan perbuatan

susila melainkan belajar mengaji dan memperdalam agama Islam dengan

Ichsanudin. Fatimah yang duduk dihadapan para warga desa, mengaji surat Thaha

dengan lancar dan murrotal. Warga desa yang mendengarkannya merasa malu dan

merasa bersalah karena telah percaya dengan tuduhan-tuduhan palsu yang

membuat nama Fatimah dan Ichsanudin menjadi kotor. Setelah mendengar suara

mengaji Fatimah para warga percaya bahwa Fatimah dan Ichsanudin tidak

melakukan perbuatan susila. Harunsyah yang melihat danmendengarkan Fatimah

pun merasa malu bahwa Fatimah dapat membuktikkan kebenarannya. Fatimah

dan Hamda merasa bahagia akhirnya dapat membuktikkan kebenaran dan

mebersihkan tuduhan-tuduhan yang didapat Fatimah. Dengan ini, Fatimah bebas

mendapatkan hak-haknya sebagai muslim yaitu mendapatkan kemerdekaanya

dalam memeluk agama Islam, inilah hasil yang didapat Fatimah dan Hamda yaitu

buah kesabaran dan tawakal.

Page 91: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

79

Mitos

Seringkali dijumpai dalam firman-Nya, Allah Ta‟ala menyandingkan

antara tawakal dengan orang-orang yang beriman. Hal ini menandakan bahwa

tawakal merupakan perkara yang sangat agung, yang tidak dimiliki kecuali oleh

orang-orang mukmin. Hal ini merupakan bagian dari ibadah hati yang akan

membawa pelakunya ke jalan-jalan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Seperti

firman Allah tentang tawakal ketika disandingkan dengan orang-orang beriman

adalah:

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, ingatlah kamu akan nikmat Allah (yang

diberikan-Nya) kepadamu, di waktu suatu kaum bermaksud hendak

menggerakkan tangannya kepadamu (untuk berbuat jahat), maka Allah menahan

tangan mereka dari kamu. Dan bertakwalah kepada Allah, dan hanya kepada

Allah sajalah orang-orang mukmin itu harus bertawakal (QS. Al Ma‟idah: 11).

B. Representasi Makna dalam Film Air Mata Fatimah

Berlandaskan pemahaman representasi yaitu pemaknaan dan

penggambaran pada suatu hal menjadi sesuatu yang memiliki makna tertentu dan

disepakati secara universal. Pemaknaan bisa disamakan bila kita memiliki

pengalaman yang sama dan pengalaman sendiri berkaitan dengan budaya yang

ada. Juga berdasarkan pengertian dari hak seorang muslim yaitu berhak

menjalankan segala kewajibannya sebagai penganut Agama Islam, seperti

memiliki hak berkeyakinan dan beragama.

Jadi representasi hak muslim adalah bagaimana hak-hak seorang muslim

tersebut digambarkan atau dimaknai secara luas penggambaran-penggambaran

Page 92: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

80

tersebut berdasarkan pengalaman atau budaya yang terbentuk. Maka penulis akan

meneliti penggambaran yang ada dalam cerita yaitu perjuangan-perjuangan yang

dilakukan Fatimah untuk menuntut hak-haknya sebagai seorang muslim yang

terdapat dalam film Air Mata Fatimah.

Film Air Mata Fatimah merupakan film garapan Cosmic Production. Film

ini tidak hanya sekedar film biasa, namun juga menjadi tuntutan bagi seluruh

khalayak. Film ini diambil dari kisah yang pernah terjadi di daerah Sumatera pada

tahun 1960-an. Film ini mengandung banyak representasi hak seorang muslim

yang diwakilkan oleh peran Fatimah yang menuntut dan memperjuangkan hak-

haknya sebagai seorang muslim, seperti:

1. Keterbatasan hak seorang gadis muslim dalam kemerdekaan beragama

Film ini merepresentasikan bahwa seorang anak gadis bernama Fatimah

yang menginginkan Al-Quran, mukena, sajadah, tasbih dan buku agama yang

bertujuan untuk memperdalam keagamaannya itu tidak bisa didaptkan dengan

mudah. Fatimah yang berstatus anak seorang pelacur tidak bisa mendapatkan

haknya dalam kemerdekaan beragama. Penduduk desa dimana Fatimah tinggal

tidak memperbolehkan Fatimah untuk memiliki benda-benda suci dan

mempelajari Agama Islam secara mendalam di pondok pesantren yang ada di desa

ia tinggal. Walaupun Fatimah memiliki benda-benda itu dengan cara yang halal

yaitu diberikan oleh seorang pemuda bernama Ichsanudin pun tetap saja para

warga tidak memperbolehkan dan merampas benda-benda suci tersebut.

2. Tidak mendapatkan hak persamaan

Hak mendapatkan persamaan dalam film ini direpresentasikan dengan

Fatimah dan Hamda yang tidak mendapatkan hak persamaan dalam cerita ini.

Page 93: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

81

Hamda dan Fatimah yang dikucilkan dan diasingkan dari kehidupan warga desa.

Fatimah yang dibedakan dianggap tidak pantas untuk memiliki benda-benda suci

lantaran status pekerjaan Ibunya yang berprofesi sebagai tuna susila.

Hak manusia lainya adalah hak persamaan. Secara lahiriah memang

manusia lahir dengan bentuk yang berbeda-beda akan tetapi manusia pada

dasarnya adalah sama dan sederajat. Seperti yang tertera dalam Al-Quran

menggambarkan idealisasinya tentang persamaan manusia dalam ayat dibawah

ini:

“Hai manusia, sesungguhnya Kami jadikan kamu laki-laki dan perempuan

dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-sukuagar kamu saling

mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang

yang paling baik tingkah lakunya.” (Q.S. 49:13)

Demikian, satu satunya keunggulan yang dinikmati seseorang manusia

atas manusia lain ditentukan oleh tingkah laku kebajikannya. Prinsip yang sama

juga diucapkan Nabi dalam khotbahnya di hadapan orang-orang Islam pada

peristiwa Haji Wada‟, ketika ia bersabda:38

“Hai manusia, Tuhan kamu satu, ayahmu pun satu. Tidaklah orang Arab

lebih tinggi daripada orang non-Arab, sebagaimana seoorang non-Arab tidak

lebih tinggi daripada seorang Arab, begitu juga tidaklah seorang berkulit cokelat

menikmati keunggulan atas seorang berkulit hitam, sebaliknya tidaklah seoorang

berkulit hitam menikmati keunggulan atas seorang berkulit cokelat, kecuali

dengan kesalehan”

3. Tidak mendapatkan hak hidup dan hak milik

Tidak mendapatkan hak hidup di representasikan saat para warga yang

mengeroyok Hamda dan Fatimah di pasar dengan hinaan, cacian, makian,

38

Harun Nasution dan Bahtiar Effendy, Hak Asasi Manusia dalam Islam (Jakarta: Asia

Foundation, 1987) h. 70

Page 94: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

82

emparan batu bahkan dorongan yang hingga menyebabkan Hamda jatuh ke tanah.

Kemudian warga yang yang merampas benda-benda suci (Al-Quran, mukena,

sajadah, dan tasbih) milik Fatimah ketika Fatimah dalam perjalanan menuju

pondok pesantren Guru Ali Daud.

Hak yang paling utama bagi manusia adalah hak untuk hidup

danmempunyai hak atas apa yang dimilikinya. Kedua hak ini dijamin oleh Nabi,

dalam khotbahnya di hadapan masyrakat pada peristiwa Haji Wada‟. Ia berkata:39

“Darah dan hak milikmu merupakan hal yang amat suci hingga kamu

bertemu dengan Tuhan, sebagaimana hari ini dan bulan ini adalah suci...

ketahuilah bahwa setiap Muslim adalah bersaudara. Yang boleh diambil adalah

apa yang diberikannya kepada kamu dengan sukarela.”

39

Harun Nasution dan Bahtiar Effendy, Hak Asasi Manusia dalam Islam, h. 65

Page 95: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

83

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah mengamati dan menganalisis bab sebelumnya, penyimpulan hasil

pada skripsi ini mengacu kepada permasalahan yang ada yaitu Representasi Hak

Muslim dalam film Air Mata Fatimah. Representasi Hak Muslim ini disampaikan

melalui tokoh-tokoh yang berperan dalam film, dalam bentuk dialog, perilaku,

karakter dan kejadian dalam film tersebut. Maka kesimpulan terhadap

permasalahan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Makna Denotasi

Analisis film Air Mata Fatimah memiliki makna denotasi sebagai film

yang menggambarkan bagaimana keterbatasan hak-hak seorang gadis muslim

yang memiliki Ibu dengan status sosial tuna susila. Film ini merepresentasikan

hak seorang gadis muslim yang diwakilkan oleh peran Fatimah yang menuntut

dan memperjuangkan hak-haknya sebagai seorang muslim, seperti:

a) Keterbatasan hak seorang gadis muslim dalam kemerdekaan

beragama.

b) Tidak mendapatkan hak persamaan.

c) Tidak mendapatkan hak hidup dan hak milik.

2. Makna Konotasi

Makna konotasi yang terdapat dalam film Air Mata Fatimah digambarkan

bagaimana seorang gadis muslim yang tidak bersalah ini selalu mendapatkan

perlakuan yang tidak adil dan tidak manusiawi saat menuntut hak-haknya. Gadis

itu berjuang menuntut haknya seperti gadis muslim lainnya yang memiliki Al-

83

Page 96: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

84

Quran, mukena, sajadah, tasbih dan buku-buku agama untuk memperdalam ilmu

tentang agama islamnya. Dalam cerita ini juga digambarkan bagaimana

perjuangan-perjuangan Fatimah dalam menuntut hak kemerdekaan dalam

beragama dan berkeyakinan. Akan tetapi mengingat status sosial Ibunya yang

sebagai tuna susila, gadis tersebut mendapatkan banyak rintangan-rintangan

seperti yang terdapat pada potongan-potongan scene yang ditampilkan. Seperti

pada scene kedua yang menceritakan rintangan Hamda dan Fatimah saat hendak

membeli perlengkapan suci, Hamda dan Fatimah tidak diterima kedatangannya

oleh para warga dan di usir dari pasar dengan cara yang tidak manusiawi.

Kemudian juga ada pada scene-scene berikutnya yang mampilkan ketika Hamda

dan Fatimah di finah, dan juga para warga yang merampas barang-barang

Fatimah.

3. Mitos

Dari hasil analisis data mitos pada keenam scene film Air Mata Fatimah

yaitu menjelaskan bagaimana seorang gadis bernama Fatimah yang tidak

mendapatkan kebebasan dalam memeluk agamanya sehingga Fatimah berjuang

untuk mendapatkan hak-haknya sebagai seorang muslim yang dapat

memperdalam agamanya. Selain itu juga menjelaskan bagaimana Islam tidak

mengajarkan untuk merampas hak orang lain, membedakan-bedakan sesama

manusia dan juga tidak mengajarkan untuk menghalangi orang lain dalam

kebebasan beragama dan berkeyakinan.

B. Kritik dan Saran

Kritikan penulis terhadap film ini terdapat pada bahasa panggilan kasar

yang terdapat sepanjang dialog film Air Mata Fatimah. Seperti seringnya

Page 97: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

85

penggunaan kata “pelacur” yang tidak di sensor dimulai dari awal film hingga

akhir film. Kurangnya bahasa asli yang menampilkan budaya Sumatera Utara

dalam film ini.

Menurut penulis, akan lebih baik apabila sutradara memilah dengan bijak

bagaimana penggunaan kata-kata yang baik dan benar yang akan digunakan

selama proses pembuatan film. Dan juga akan lebih terasa bahwa cerita Fatimah

ini merupakan cerita yang diangkat dari kisah nyata apabila bahasa yang

digunakan dalam film ini adalah bahasa daerah sumatera utara.

Page 98: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

86

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, M. (1993). Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi. Jakarta: Bumi

Aksara.

Arikunto, S. (1989). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.

Bina Aksara.

Baker, C. (2000). Cultural Studies: Teori dan Praktek. Bantul: Kreasi Wacana

Offset.

Bungin, B. (2006). Sosiologi Komunikasi Massa. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group.

Cangara, H. (2003). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Danesi, M. (2010). Pengantar Memahami Semiotik Media. Yogyakarta: Jalasutra.

Danesi, M. (2010). Pesan, Tanda dan Makna. Yogyakarta: Jalsutra.

Gunawan, I. (2013). Metode Penelitian Kualitatif Teori Praktik. Jakarta: Bumi

Aksara.

Hikmat, M. M. (2011). Metodelogi Penelitian: Dalam Perspektif Ilmu

Komunikasi dan Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.

J. Moleong, L. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Mashuri. (2008). Metodelogi Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatis.

Malang: Refika Aditama.

Miles, M. B. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia.

Morissan. (2005). Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan Televisi.

Tanggerang: Ramdina Prakasa.

Nasional, P. B. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Nasution, H. (1987). Hak Asasi Manusia dalam Islam. Jakarta: Asia Foundation.

Pranajaya. (1992). Film dan Masyarakat, Sebuah Pengantar. Jakarta: Yayasan

Pusat Perfilman.

Pratista, H. (2008). Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka.

86

Page 99: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

87

Rumidi, S. (2009 ). Metodologi Penelitian: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Politik, dan Ilmu sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.

Sobur, A. (2006). Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisa Wacana,

Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Sobur, A. (2006). Semiotika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sukandarrumidi. (2009). Metodologi Penelitian: Komunikasi, Ekonomi,

Kebijakan Politik, dan Ilmu sosial lainnya . Jakarta: Kencana.

Vivian, J. (2008). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Prenada Media Group.

Wibowo. (2011). Semiotika Komunikasi Aplikasi Praktis Bagi Penelitian dan

Skripsi Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Zainuddin, M. (2008). Metodelogi Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif.

Malang: Refika Aditama.

Referensi Lain:

http://biodata-artis.com/profil-dan-biodata-reyhanna-alhabsyi-foto-terbaru-

lengkap, diakses pada tanggal 2 Agustus 2016.

https://id.wikipedia.org/wiki/Jajang_C._Noer, diakses pada tanggal 2 Agustus

2016.

https://id.wikipedia.org/wiki/Oka_Sugawa, diakses pada tanggal 2 Agustus 2016.

http://ketemulagi.com/profil-lengkap-reza-pahlevi-aktor-indonesia/, diakses pada

tanggal 2 Agustus 2016.

http://segiempat.com/entertainment/profil-selebriti/profil-anindika-widya/, diakses

pada tanggal 2 Agustus 2016.

http://www.wowkeren.com/seleb/dwi_andhika/profil.html, diakses pada tanggal 2

Agustus 2016.

Page 100: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

88

LAMPIRAN

A. Daftar Pertanyaan Wawancara

1. Apa tujuan Cosmic Production mengangkat film Air Mata Fatimah?

2. Berapakah total scene yang terdapat dalam film Air Mata Fatimah?

3. Pada scene berapakah adegan Fatimah dan Hamda yang sedang

melakukan dialog ketika Fatimah meminta dibelikan perlengkapan

suci kepada Ibunya?

4. Pada scene berapakah adegan yang menampilkan Fatimah dan Hamda

saat di pasar yang hendak membeli perlengkapan suci?

5. Pada scene berapakah adegan yang menampilkan Hasan yang sedang

menghasut Harunsyah untuk balas dendam?

6. Pada scene berapakah yang menampilkan Fatimah yang hendak turun

datang ke pondok pesantren Guru Ali Daud namun dihalangi oleh

warga desa?

7. Pada scene berapakah yang menampilkan adegan guru Mualim yang

menegor para warga yang merampas perlengkapan suci Fatimah?

8. Apakah ideologi yang diangkat dalam film Air Mata Fatimah?

B. Daftar Jawaban Wawancara

1. Tujuan mengangkat film ini adalah ingin menyuguhkan tontonan

drama religi yang berharap kedepannya bisa jadi tuntunan dan panutan.

2. Total scene yang terdapat dalam film Air Mata Fatimah: 95 Scene

(belum termasuk montage 10 scene)

3. Scene 21

4. Scene 29-32

88

Page 101: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

89

5. Scene 43

6. Scene 49-54

7. Scene 55

8. Ideologi film Air Mata Fatimah adalah “Jangan pernah menilai

keimanan seseorang hanya dengan melihat dari pakaian, pekerjaan,

ekonomi, atau masa lalunya. Karena hanya Allah SWT yang berhak”.

Page 102: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

90

Page 103: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

91

Page 104: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

92

Page 105: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi

93

Page 106: REPRESENTASI HAK MUSLIM DALAM FILM AIR MATA FATIMAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34033/1/THABITHA... · menghiasi