repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan...

97
KADAR ALKOHOL PADA NIRA SIWALAN (Borassus Flabellifer) DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK JAHE MERAH (Zingiber Officinale Var. rubrum) KARYA TULIS ILMIAH DIAN MUSTIKANING AYU 16.131.0053

Transcript of repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan...

Page 1: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

KADAR ALKOHOL PADA NIRA SIWALAN (Borassus Flabellifer) DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK

JAHE MERAH (Zingiber Officinale Var. rubrum)

KARYA TULIS ILMIAH

DIAN MUSTIKANING AYU16.131.0053

PROGRAM STUDI DIII ANALIS KESEHATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG

2019

Page 2: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

KADAR ALKOHOL PADA NIRA SIWALAN (Borassus Flabellifer) DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK

JAHE MERAH (Zingiber Officinale Var. rubrum)

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Dalam Rangka Untuk Memenuhi PersyaratanMenyelesaikan Studi di Program Diploma III Analis Kesehatan

Pada Sekolah Tinggi Ilmu KesehatanInsan Cendekia Medika Jombang

DIAN MUSTIKANING AYU16.131.0053

PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KESEHATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKAJOMBANG

2019

Page 3: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertandatangan dibawah ini,

Nama : Dian Mustikaning Ayu

NIM : 16.131.0053

Jenjang : Diploma

Program Studi : D-III Analis Kesehatan

Menyatakan bahwa karya tulis ilmiah yang berjudul “Kadar Alkohol Pada Nira

Siwalan (Borassus Flabellifer) Dengan Penambahan Ekstrak Jahe Merah

(Zingiber Officinale Var.rubrum)” adalah bukan karya milik orang lain baik

secara sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam bentuk kutipan yang telah

disebutkan sumbernya. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-

benarnya dan apabila dikemudian hari terbukti melakukan plagiasi maka saya siap

mendapatkan sanksi.

Jombang, 24 Agustus 2019

Saya Yang menyatakan

Dian Mustikaning AyuNIM. 16.131.0053

Page 4: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI

Yang bertandatangan dibawah ini,

Nama : Dian Mustikaning Ayu

NIM :16.131.0053

Jenjang : Diploma

Program Studi : D-III AnalisKesehatan

Menyatakan bahwa naskah karya tulis ilmiah yang berjudul “Kadar Alkohol

Pada Nira Siwalan (Borassus Flabellifer) Dengan Penambahan Ekstrak Jahe

Merah (Zingiber Officinale Var.rubrum)” keseluruhan benar-benar bebas

plagiasi. Jika kemudian hari terbukti melakukan plagiasi maka saya siap

mendapatkan sanksi.

Jombang, 24 Agustus 2019

Saya Yang menyatakan

Dian Mustikaning AyuNIM. 16.131.0053

Page 5: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

ALCOHOL LEVELS OF NIRA SIWALAN (Borassus Flabellifer) WITH THE RED GINGER EXTRACT

(Zingiber Officinale Var. Rubrum)

ABSTRACT

By :

Dian Mustikaning Ayu1, Farach Khanifah, S.Pd., M.Si.2, Umaysaroh, S.ST.3

The nira siwalan (Borassus Flabellifer) is a liquid that is sweetened and is obtained by the manner of being squeezed or tapped. Nira is commonly used in the manufacture of sugar, alcohol, and alcoholic beverages. The process of fermentation on siwalan nira (Borassus Flabellifer) is the alcohol. The problem with this study is the alcohol level of nira siwalan (Borassus Flabellifer) with the addition of red ginger extract (Zingiber Officinale Var.Rubrum). The purpose of this study is used to learn the benefits of red ginger extract (Zingiber Officinale Var.Rubrum) of 50% concentration, and 100%.

This research isa type of descriptive research, and the population is cywalan nira flabellifer (Borassus Flabellifer) that is newly tapped from the tree. The sampling technique used in this study is purposive sampling. The research method used was desturing was then presented in the form of the table.

The alcohol level of the nira siwalan (Borassus Flabellifer) without adding the red ginger extract is 0.53%, while alcohol levels with the added red-ginger extract (Zingiber Officinale Var.Rubrum) 50% concentration is 0.73%, and 100% concentration is 0.40%.

The conclusion of the study was a more specific drop of alcohol in the concentration of red ginger extract (Zingiber Officinale Var.Rubrum)100%. Advice for lecturers and student to provide counseling about th benefits of red ginger extract in reducing alcohol content in nira siwalan.

Key words : Nira siwalan, red ginger extract, alcohol levelsInformation : 1. College student D-III Health analyst

2. Lecturer D-III Health analyst3. Lecturer D-III Health analyst

Page 6: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

KADAR ALKOHOL PADA NIRA SIWALAN (Borassus Flabellifer) DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK JAHE MERAH

(Zingiber Officinale Var. rubrum)

ABSTRAK

Oleh :

Dian Mustikaning Ayu1, Farach Khanifah, S.Pd., M.Si.2, Umaysaroh, S.ST.3

D-III Analis Kesehatan STIKes ICMe Jombang

Nira siwalan (Borassus Flabellifer) merupakan cairan yang memiliki rasa manis dan didapatkan dengan cara diperas atau disadap. Nira biasanya digunakan untuk pembuatan gula, minuman alkohol, dan minuman beralkohol. Proses fermentasi pada nira siwalan (Borassus Flabellifer) menghasilkan alkohol. Permasalahan dari penelitian ini adalah kadar alkohol pada nira siwalan (Borassus Flabellifer) dengan penambahan ekstrak jahe merah (Zingiber Officinale Var.rubrum). Tujuan penelitian ini mengetahui kadar alkohol pada nira siwalan dengan penambahan ekstrak jahe merah (Zingiber Officinale Var.rubrum) konsentrasi 50%, dan 100%.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif, dan populasinya adalah nira siwalan (Borassus Flabellifer) yang baru disadap dari pohonnya. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Metode penelitian adalah destilasi yang kemudian hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel.

Kadar alkohol pada nira siwalan (Borassus Flabellifer) tanpa penambahan ekstrak jahe merah adalah 0,53%, sedangkan kadar alkohol dengan penambahan ekstrak jahe merah (Zingiber Officinale Var.rubrum) konsentrasi 50% didapatkan 0,73%, dan konsentrasi 100% didapatkan 0,40%.

Kesimpulan dari penelitian ini terjadi penurunan kadar alkohol yang lebih spesifik pada konsentrasi ekstrak jahe merah (Zingiber Officinale Var.rubrum )100%. Saran bagi dosen dan mahasiswa untuk memberikan penyuluhan tentang manfaat ekstrak jahe merah dalam menurunkan kadar alkohol pada nira siwalan.

. Kata kunci : Nira siwalan, ekstrak jahe merah, kadar alcoholKeterangan : 1. Mahasiswa D-III Analis kesehatan

2. Dosen D-III Analis kesehatan3. dosen D-III Analis kesehatan

Page 7: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

PENGESAHAN PENGUJI

KADAR ALKOHOL PADA NIRA SIWALAN (Borassus Flabellifer) DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK

JAHE MERAH (Zingiber Officinale Var. rubrum)

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar

Ahli Madya Analis Kesehatan

Disusun oleh :

Dian Mustikaning Ayu

LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH

Page 8: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

Judul : Kadar Alkohol Pada Nira Siwalan (Borassus Flabellifer)

Dengan Penambahan Ekstrak Jahe Merah (Zingiber

Officinale Var.rubrum)

Nama Mahasiswa : Dian Mustikaning Ayu

Nomor Pokok : 16.131.0053

Program Studi : D-III Analis Kesehatan

Telah Disetujui Oleh Komisi Pembimbing

Komisi Pembimbing

Pembimbing Utama Pembimbing Anggota

Page 9: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jombang, 14 Juli 1997 dari pasangan Tn. Anang

Choirus Salim dan Ny. Munita Anggraini. Penulis merupakan anak pertama dari

dua bersaudara.

Tahun 2009 penulis lulus dari SDN 01 Sumberagung, tahun 2012 penulis

lulus dari SMPN 1 Megaluh, tahun 2015 penulis lulus dari SMK BIM Jombang

2015 di Jurusan Analis Kesehatan, pada tahun 2016 penulis menempuh

pendidikan di STIKES Insan Cendekia Medika Jombang di Program Stusi D-III

Analis Kesehatan.

Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.

Jombang, 24 Agustus 2019

Dian Mustikaning Ayu

Page 10: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

MOTTO

Kata orang hidup itu seperti air yang mengalir

Tapi belum tentu alirannya sama, jalan hidupnya sama

Tergantung dari diri sendiri, dan tidak bisa mengandalkan orang lain

Jika bisa, kenapa tidak

Waktu akan terus berjalan, dan bagaimana kamu menikmatinya

Untuk itu berjuanglah jika kamu masih bisa, jika kamu masih mampu

Jangan menyerah, berusaha saja, dan hasilnya serahkan pada Tuhanmu

~Keep positive, keep spirit and keep fighting~

Page 11: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah atas segala nikmat yang telah

karuniakan oleh Allah SWT, sehingga karya tulis ilmiah ini dapat saya

persembahkan kepada orang-orang yang saya sayangi :

Ayah dan ibu tercinta yang tidak pernah lelah untuk membahagiakan anaknya,

serta yang memberikan segala dukungan baik dari materi ataupun non materi.

Semoga senantiasa Allah selalu memberikan umur yang panjang.

Sahabat-sahabat terkasih yang telah membantu dan menemani dalam berjuang

untuk tercapainya karya tulis ilmiah ini serta tidak pernah lelah memberikan

motivasi sehingga cepat terselesaikan tepat pada waktunya. Semoga persahabatan

kita tidak akan pernah ada ujungnya.

Semua teman-teman seperjuanganku yang tidak bias saya sebutkan satu persatu

namanya, terima kasih kalian telah mensupport tiada hentinya. Saling

menghantam demi kebaikan bersama. Semoga senantiasa Allah membalas

kebaikan kalian. Aamiin.

♥Jazakumullah Khairan♥

Page 12: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas limpahan rahmat dan kasih-Nya sehingga

penulis berhasil menyusun Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Kadar Alkohol

Pada Nira Siwalan Dengan Penambahan Ekstrak Jahe Merah (Zingiber Officiale

Var. rubrum)” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya

Analis Kesehatan di Stikes Insan Cendekia Medika Jombang.

Keberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai

pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima

kasih yang pertama kepada H. Imam Fatoni, S.KM.,M.M. selaku Ketua Stikes

Insan Cendekia Medika Jombang, Sri Sayekti, S.Si.,M.Ked. Ketua Program Studi

D-III Analis Kesehatan, dan Staff dosen D-III Analis Kesehatan, Evi Rosita,

S.ST.,MM. selaku penguji utama, Farach Khanifah S.Pd.,M.Si. selaku

pembimbing utama, Umaysaroh, S.ST. selaku pembimbing anggota, kedua,

Kepala BARISTAND selaku pimpinan tempat penelitian, dan ucapan terima kasih

kepada orang tua yang telah memberikan semangat dan doa selama menempuh

pendidikan serta para sahabat, rekan seperjuangan yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu yang telah membantu hingga terselesaikannya karya tulis

ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kata

sempurna, oleh karena itu demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini dibutuhkan

kritik dan saran sehingga kesempurnaan karya tulis ini dapat tercapai. Penulis

berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi institusi,

masyarakat, dan pembaca lainnya.Jombang, 24 Agustus 2019

Penulis

Page 13: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................i

HALAMAN JUDUL DALAM............................................................................ii

PERNYATAAN KEASLIAN.............................................................................iii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI.................................................................iv

ABSTRACT.........................................................................................................v

ABSTRAK...........................................................................................................vi

LEMBAR PERSETUJUAN KTI.........................................................................vii

LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................viii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................................ix

MOTTO...............................................................................................................x

PERSEMBAHAN................................................................................................xi

KATA PENGANTAR.........................................................................................xii

DAFTAR ISI........................................................................................................xiii

DAFTAR TABEL................................................................................................xvii

DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xviii

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xix

DAFTAR SINGKATAN.....................................................................................xx

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................4

1.3 Tujuan Penelitian...........................................................................................4

1.4 Manfaat Penelitian.........................................................................................4

Page 14: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

1.4.1. Bagi Masyarakat..................................................................................4

1.4.2. Bagi Peneliti.........................................................................................4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Nira Siwalan...................................................................................................5

2.1.1 Ruang Lingkup Nira Siwalan................................................................5

2.1.2 Morfologi Tumbuhan Nira Siwalan......................................................7

2.1.3 Kandungan Nira Siwalan/ Legen..........................................................8

2.2 Legen..............................................................................................................9

2.3 Fermentasi......................................................................................................11

2.4 Minuman Beralkohol.....................................................................................11

2.4.1 Ruang Lingkup Minuman Beralkohol..................................................11

2.5 Ruang Lingkup Jahe......................................................................................13

2.5.1 Pengertian Jahe.....................................................................................13

2.5.2 Kandungan Gizi Jahe Merah.................................................................15

2.6 Metode Pengukuran Kadar Alkohol..............................................................17

2.6.1 Metode Pengukuran..............................................................................17

2.6.2 Metode Destilasi...................................................................................17

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL

3.1 Kerangka Konsep...........................................................................................19

3.2 Keterangan Kerangka Konseptual.................................................................20

BAB 4 METODELOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian...........................................................................................21

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian........................................................................21

4.2.1 Waktu Penelitian...................................................................................21

Page 15: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

4.2.2 Tempat Penelitian.................................................................................21

4.3 Populasi, Sampling, dan Sampel....................................................................22

4.3.1 Populasi.................................................................................................22

4.3.2 Sampling...............................................................................................22

4.3.3 Sampel...................................................................................................22

4.4 Kerangka Kerja..............................................................................................23

4.5 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel..............................................24

4.5.1 Identifikasi Variabel..............................................................................24

4.5.2 Definisi Operasional Variabel...............................................................24

4.6 Pengumpulan Data.........................................................................................25

4.6.1 Alat Penelitian.......................................................................................26

4.6.2 Bahan Penelitian...................................................................................26

4.6.3 Prosedur Penelitian...............................................................................26

4.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data...........................................................30

4.7.1 Pengolahan Data...................................................................................30

4.7.2 Analisis Data.........................................................................................31

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian.......................................................32

5.1.1 Jalan Pantura Dusun Godong Ombo Kota Tuban................................32

5.1.2 Laboratorium Kimia dan Lingkungan.................................................32

5.2 Hasil Penelitian.......................................................................................33

5.3 Pembahasan............................................................................................34

Page 16: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan.............................................................................................37

6.2 Saran.......................................................................................................37

6.2.1 Bagi Dosen dan Mahasiswa.................................................................37

6.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya.....................................................................37

6.2.3 Bagi Tenaga Kesehatan.......................................................................38

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 17: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

DAFTAR TABEL

No. Judul Tabel Hal

Tabel 2.1 Klasifikasi Nira Siwalan…………………………………………… 7

Tabel 2.2 Kandungan Nira Siwalan………………………………………….. 8

Tabel 2.3 Kandungan Gizi Jahe Merah………………………………………. 15

Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel……………………………………... 25

Tabel 4.2 Kadar Alkohol Berdasarkan Berat Jenis…………………………... 29

Tabel 5.1 Hasil uji organoleptik……………………………………………… 33

Tabel 5.2 Hasil uji kadar alkohol Pada Nira Siwalan Tanpa dan Dengan

Penambahan Ekstrak Jahe Merah…………………………………. 33

Page 18: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Gambar Hal

Gambar 2.1 Gambar Nira Siwalan 8

Gambar 2.2 Gambar Minuman Nira Siwalan 10

Gambar 2.3 Gambar Rimpang Jahe 14

Gambar 2.4 Gambar Alat Destilasi 18

Gambar 3.1 Gambar Kerangka Konseptual 19

Gambar 4.4 Gambar Kerangka Kerja 23

Page 19: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Penyusunan Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 2 Hasil Penelitian

Lampiran 3 Lembar Konsultasi Pembimbing I

Lampiran 4 Lembar Konsultasi Pembimbing II

Lampiran 5 Dokumentasi

Page 20: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

DAFTAR SINGKATAN

pH : Power of Hydrogen

CO2 : Karbon dioksida

DM : Diabetes Mellitus

Page 21: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nira merupakan cairan yang memiliki rasa manis dan diperoleh dari

tanaman tertentu. Pada umumnya nira digunakan oleh masyarakat sebagai bahan

dasar pembuat gula atau pemanis. Selain itu, nira dapat dimanfaatkan untuk

pembuatan obat tradisional, asam cuka, minuman beralkohol dan minuman tidak

beralkohol. Nira didapatkan dengan cara diperas, digiling atau disadap (Suroyya,

2016).

Nira mengandung kadar gula tertentu, seperti glukosa, sukrosa, fruktosa

serta karbohidrat, serta memiliki derajat keasaman (pH) yaitu 6–7 dan berbau

harum. Jika nira disimpan maka akan terjadi proses fermentasi. Fermentasi

tersebut disebabkan oleh adanya mikroba yang ada didalam nira yang kemudian

akan membentuk rasa asam berupa asam asetat. Keadaan asam merupakan

medium yang baik untuk mikroba berkembang biak seperti bakteri, kapang

maupun khamir (Surroya, 2016).

Sifat nira yang mudah sekali rusak, diperlukan adanya tindakan khusus

agar nira tersebut tetap segar dan bisa dikonsumsi oleh semua orang, baik dalam

bentuk minuman, pembuatan gula, pembuatan alkohol, dan lain-lain, sehingga

dapat meningkatkan nilai jual nira itu sendiri. Semakin lama penyimpanan untuk

semua jenis pemanasan akan menunjukkan aroma dari nira tidak disukai panelis.

Pengaruh lamanya penyimpanan tersebut menyebabkan fermentasi. Fermentasi

yang disebabkan oleh mikroba akan menghasilkan asam dan alkohol, kemudian

diikuti dengan adanya fermentasi asam (Jaya, et al., 2016).

Page 22: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

Nira siwalan yang dikonsumsi oleh masyarakat dengan jangka waktu

penyimpanannya relatif sangat singkat yaitu selama 1-2 hari. Namun bila setelah 3

hari minuman nira tersebut jika dikonsumsi akan menimbulkan berdampak negatif

karena dapat memabukkan, penyimpanan yang dilakukan pada nira akan

mengakibatkan meningkatnya aktivitas pada enzim yang terdapat didalam nira

terutama enzim glukokinase, enzim fofoglukoisomerase, enzim fosfofrutokinase,

enzim aldolase, enzim gliseraldehida-3 Pdehidrogenase, enzim fosfogliseril

kinase, enzim enolase, enzim piruvat kinase, enzim piruvat dekarboksilase, enzim

dehidrogenase alkohol dan enzim acetobacter acetic sehingga dapat mempercepat

terjadinya proses fermentasi pada nira (Mardiyah, 2017).

Kenaikan aktifitas enzim-enzim tersebut apabila dibiarkan maka akan

membuat kadar alkohol terus bertambah hingga 5–6 % dan akhirnya berkurang,

sedangkan pada keasamannya akan terus bertambah. Untuk mengurangi kadar

alkohol tersebut maka di lakukan pemanasan. Proses pemanasan ini bertujuan

untuk menghambat fermentasi dari mikroorganisme. Jika proses fermentasi

mikroorganisme terhambat, maka kadar alkohol juga akan berkurang (Mardiyah,

2017).

Jahe (Zingiber Officinale) adalah bahan yang banyak digunakan sebagai

bumbu dan obat-obatan. Di tiap daerah di Indonesia tanaman ini, mempunyai

sebutan sendiri-sendiri. Tetapi saat ini banyak orang yang menganggap jahe hanya

sebagai obat penghilang masuk angin dan bahan pelengkap masakan sehari-hari.

Namun tidak banyak orang tahu bahwa jahe memiliki banyak khasiat dari

kandungan zat-zat yang ada di dalam jahe, salah satu pemanfaatan jahe adalah

dalam bentuk ekstrak (Setyaji, et al., 2016).

Page 23: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

Jahe memiliki kandungan senyawa aktif seperti gingerol, shogaol, dan

paradol diteliti memiliki sifat anti-inflamasi, antioksidan, antibakteri dan

antitrombosit. Gingerol diteliti mempunyai efek analgesik, sedatif, dan antibakteri

secara in vitro dan in vivo. Senyawa shogaol jahe yang diekstrak dengan heksan

diteliti memiliki efek antifouling agents (Anggista, 2018).

Jahe merah memiliki kandungan yang paling tinggi dibandingkan jahe

lainnya. Jahe merah mengandung minyak atsiri sebesar 2,6%-3,9%, jahe putih

kecil sebesar 1,5%-3,5%, dan jahe putih besar mengandung minyak atsiri 0,82%-

2,8% (Pairul, et al., 2017).

Besarnya kandungan minyak atsiri ini yang membuat jahe dapat

digunakan sebagai obat. Aktivitas antibakteri ekstrak jahe tergantung pada

kandungan kimianya. Gingerol merupakan senyawa turunan fenol yang

berinteraksi dengan sel bakteri melalui proses adsorbsi dengan melibatkan ikatan

hidrogen. Fenol dengan kadar tinggi akan menyebabkan koagulasi protein,

sehingga terjadi lisis pada membran sel (Widiastuti, dan Pramestuti, 2018).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh lamanya terhadap semua

pemanasan kadar alkohol pada nira siwalan didapatkan data, yaitu pada

pemanasan 0 menit sampai dengan 30 menit diperoleh nilai rata-rata kadar alkohol

sampel pada pemanasan 0 menit 6,87%, pada 10 menit 6,01%, pada 20 menit

5,29%, dan pada 30 menit 4,8%. Sehingga semakin lama pemanasan pada nira

siwalan maka kadar alkoholnya akan semakin rendah (Mardiyah, 2017).

Page 24: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yaitu berapakah

kadar alkohol pada nira siwalan (Borassus Flabellifer) yang di dapat dari

penambahan ekstrak jahe merah (Zingiber Officinale Var. rubrum) dengan

konsentrasi 50% dan 100%?

1.3 Tujuan Penelitian

Mengetahui kadar alkohol pada nira siwalan (Borassus Flabellifer) dengan

penambahan ekstrak jahe merah (Zingiber Officinale Var. rubrum) dengan

konsentrasi 50% dan 100%.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi masyarakat

Dari penelitian ini dapat membantu masyarakat untuk menambah ilmu

pengetahuan mengenai manfaat dari penambahan ekstrak jahe merah yang dapat

menurunkan kadar alkohol pada nira siwalan.

1.4.2 Bagi peneliti

Bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk

penelitian selanjutnya agar lebih dikembangkan jumlah sampel serta lamanya

penyimpanan (1-2 hari) untuk melihat perbandingan kadar alkohol pada nira/legen

sebelum menjadi tuak.

Page 25: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Nira Siwalan

2.1.1 Ruang Lingkup Nira Siwalan

Tanaman siwalan (Borassus Flabellifer L.) merupakan jenis tanaman

palem-paleman yang tumbuh melimpah di sepanjang Teluk Persia sampai Asia

Tenggara, tidak terkecuali di Kabupaten Tuban Jawa Timur. Nira siwalan

merupakan salah satu produk hasil pohon siwalan yang paling banyak

dimanfaatkan. Nira siwalan mengandung 10–15 g/100 cc total gula. Gula sendiri

merupakan salah satu zat gizi makro yang penting bagi tubuh, karena zat ini

berfungsi sebagai sumber komponen utama di tubuh. Jumlah gula yang berlimpah

inilah yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan makanan fermentasi, yakni

dengan perombakan senyawa organik kompleks berupa gula dalam siwalan

menjadi lebih sederhana dan menghasilkan senyawa yang bermanfaat bagi tubuh

(Mubin dan Zubaidah, 2016).

Nira adalah cairan yang keluar dari bunga kelapa atau pohon penghasil nira

lain seperti aren, siwalan dan lontar yang disadap. Cairan ini merupakan bahan

baku untuk pembuatan gula. Nira sering juga disebut "legen", kata ini sebenarnya

istilah bahasa Jawa berasal dari kata legi artinya manis. Dalam keadaan segar nira

mempunyai rasa manis berbau harum dan tidak berwarna. Selain bahan baku

pembuatan gula, nira dapat pula digunakan sebagai bahan makanan lain yaitu

minuman keras (tuak), asam cuka, dan minuman segar, serta pada akhir-akhir ini

muncul produk baru dari nira aren yaitu gula merah serbuk (Mardiyah, 2017).

Page 26: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

Nira mengandung kadar gula tertentu, yaitu sukrosa, glukosa, fruktosa serta

karbohidrat, yang memiliki derajat keasaman rata-rata 6–7 dan berbau harum. Bila

nira disimpan maka akan terjadi fermentasi oleh adanya mikroorganisme yang

terdapat dalam nira sehingga menyebabkan rasa asam karena terbentuknya asam

asetat dan merupakan media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme

seperti bakteri, kapang maupun khamir (Aisyah, et al., 2018).

Nira yang telah terkontaminasi oleh mikroorganisme, akan mengalami

proses fermentasi atau perombakan terhadap senyawa-senyawa penyusunnya.

Karena fermentasi tersebut maka sukrosa yang terdapat dalam nira akan berubah

menjadi alkohol dan selanjutnya berubah menjadi asam cuka (Mentari, et al.,

2017).

Kerusakan nira ditandai oleh penurunan pH disebabkan adanya

perombakan gula menjadi asam organik oleh mikroba seperti khamir

Saccharomyces sp. serta bakteri Acetobacter sp. Nira sangat mudah

terkontaminasi karena mengandung nutrisi yang lengkap seperti gula, protein,

lemak dan mineral yang sangat baik untuk pertumbuhan mikroba (Suroyya, 2016).

Khamir adalah mikroorganisme yang berbentuk uniseluler. Salah satu jenis

khamir adalah saccharomyces. Saccharomyces merupakan genus khamir yang

memiliki kemampuan mengubah glukosa yang ada pada nira lontar menjadi

alcohol dan CO2. Saccharomyces merupakan mikroorganisme bersel satu tidak

berklorofil, termasuk kelompok eumycetes. Tumbuh baik pada suhu 30˚C dan pH

4,8. Beberapa kelebihan khamir jenis saccharomyces dalam proses fermentasi

yaitu mikroorganisme ini cepat berkembang biak, tahan terhadap suhu yang

Page 27: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

tinggi, mempunyai sifat stabil dan cepat mengadakan adaptasi (Irmayuni, et al.,

2018).

2.1.2 Morfologi Tumbuhan Nira Siwalan

Lontar merupakan pohon yang berbatang lurus, tidak bercabang, tinggi 15-

40 m. sendiri atau kebanyakan berkelompok, berdekat-dekatan. Kulit luar batang

hitam seperti tanduk dengan urat bergaris-garis kuning. Tajuk tinggi mencapai 4

m. tiap pohon lontar dimahkotai oleh 30 sampai 40 tangkai daun. Sehelai daun

dapat berkembang seluas hamper satu meter dengan kira-kira 60 menghasilkan 12

sampai 14 daun setiap tahun, dan setiap daun hidup selama tiga sampai empat

tahun. Tangkai daun sampai 1 m, pelapah lebar, bagian atas hitam, dengan duri

tempel pada tepinya. Helaian daun bulat berdiameter 7-20 cm, berat 1,5-2,5 kg

berwarna ungu tua sampai hitam. Daging buah muda keputih-putihan, daging

buah dewasa kuning yang berubah menjadi serabut. Pohon lontar terdiri atas 2

jenis yaitu lontar jantan dan lontar betina. Nira dapat dihasilkan dari lontar jantan

dan lontar betina sedangkan buah lontar hanya dapat dihasilkan oleh lontar betina

(Fauziyah, 2015).

Tabel 2.1 Berikut adalah klasifikasi dari tanaman siwalan (Silaban, 2017).

Klasifikasi

Kingdom Plantae

Divisi Spermatophyta

Sub divisi

Kelas

Angiopermae

Monocotyledonae

Ordo Arealea (Spadiciflorae)

Famili Arecaceae (Palme)

Genus Borassus

Spesies Borassus flabellifer L.

Page 28: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

(a) (b)

Gambar 2.1 (a) buah nira siwalan, (b) pohon nira siwalan

2.1.3 Kandungan Nira Siwalan/Legen

Tabel 2.2 Berikut adalah kandungan gizi nira siwalan/100cc (Umam, 2018).

Komposisi Jumlah

Air (cc) 86,1

Protein (cc) 0,3

Lemak (cc) 0,02

Karbohidrat (cc) 13,54

Mineral sebagai Abu (cc) 0,04

Komposisi kimia nira dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain aksesi

tanaman, umur tanaman, keadaan tanah, iklim, pemupukan dan pengairan Dalam

pengolahannya sebagai bahan baku gula, komposisi kimia yang terpenting dari

nira adalah kadar gula dan derajat kemasamannya Kadar gula yang optimal untuk

pertumbuhan khamir adalah 10%, tetapi kadar gula yang optimal untuk permulaan

fermentasi adalah 16%. Kerusakan nira ditandai oleh penurunan pH disebabkan

adanya perombakan gula menjadi asam organik oleh mikroba, seperti khamir

(Saccharomyces sp.) serta bakteri Acetobacter sp. Sukrosa dirombak menjadi

glukosa dan fruktosa, kemudian proses fermentasi glukosa dan fruktosa menjadi

Page 29: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

etanol dan CO2 diakhiri dengan proses pembentukan asam asetat, yaitu proses

perubahan etanol menjadi asam asetat (Mashud dan Matana, 2014).

2.2 Legen

Legen (nira) merupakan cairan atau air yang keluar dari bunga jantan dari

pohon siwalan yang dipotong bagian ujungnya dan diberi wadah penampung dan

belum mengalami fermentasi. Cairan ini dapat dijadikan sebagai bahan utama

pembuatan gula merah. Dalam keadaan segar, legen (nira) dari pohon siwalan ini

mempunyai rasa yang manis, aroma yang khas dan harum, dan relatif tidak

berwarna (Sudrajat, dan Agustina, 2015).

Legen (nira) siwalan disinyalir mampu membantu fungsi ginjal dalam tubuh

jika dikonsumsi secara teratur dan tidak berlebihan. Bukan hanya itu saja, legen

(nira) dengan kualitas yang baik bahkan dipercaya mampu menormalkan atau

menambah produksi sperma serta dapat digunakan sebagai obat gangguan

pernafasan (Sudrajat, dan Agustina, 2015).

Nira mengandung kadar gula tertentu, yaitu sukrosa, glukosa, fruktosa serta

karbohidrat, yang memiliki derajat keasaman rata-rata 6–7 dan berbau harum. Bila

nira disimpan maka akan terjadi fermentasi oleh adanya mikroorganisme yang

terdapat dalam nira sehingga menyebabkan rasa asam karena terbentuknya asam

asetat dan merupakan media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme

seperti bakteri, kapang maupun khamir (Suroyya, 2016).

Page 30: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

Ketika musim kemarau (panas), legen (nira) ini sangat digemari sebagai

minuman pelepas dahaga selain air putih. Sementara itu legen (nira) mengandung

cairan isotonik yang mampu menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat

aktivitas berlebih. Selain itu, legen (nira) yang dibiarkan lebih dari 1 hari dalam

suhu kamar maka akan berubah menjadi tuak. Tuak merupakan hasil fermentasi

atau peragian secara alami pada gula karena adanya proses enzimatis. Bahan baku

yang paling banyak digunakan adalah glukosa. Metabolisme tipe anaerobic

menghasilkan sejumlah kecil energi, karbondioksida, air, dan produk akhir

metabolik organik lain seperti asam laktat, asam asetat dan etanol. Legen (nira)

yang sudah berubah menjadi tuak mempunyai kadar alkohol yang tinggi, semakin

lama penyimpanan dalam suhu ruang, semakin tinggi kadar alkoholnya (Suroyya,

2016)

2.2 Gambar minuman nira siwalan (legen).

Page 31: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

2.3 Fermentasi

Dalam proses mikrobiologi, fermentasi dilakukan oleh mikrobia yang

menghasilkan atau mempunyai enzim yang sesuai proses tersebut. Berdasarkan

produk yang dihasilkan, fermentasi digolongkan menjadi dua macam, yaitu

fermentasi alkoholis dan fermentasi non-alkoholis. Fermentasi alkoholis, yaitu

fermentasi yang menghasilkan etanol sebagai produk akhir disamping produk

lainnya. Misalnya pada pembuatan wine, cider, dan tape. Dalam fermentasi

alkohol, mikroba yang dipakai adalah: Saccharomyces cerevisiae, Saccharomyces

anamensis, dan Schizosaccharomyces pourlee. Sedangkan fermentasi non-

alkoholis, yaitu fermentasi yang tidak menghasilkan alkohol sebagai produk akhir.

Misalnya pada pembuatan tempe dan antibiotik (Silaban, 2015).

2.4 Minuman Beralkohol

2.4.1 Ruang Lingkup Minuman Beralkohol

Minuman keras atau disebut juga minuman beralkohol adalah minuman

yang mengandung zat etanol. Etanol sendiri adalah zat atau bahan yang bila

dikonsumsi akan menurunkan tingkat kesadaran bagi konsumennya (mabuk).

Minuman keras juga memiliki zat adiktif, yaitu zat yang apabila dikonsumsi

(walau hanya sekali) akan membuat orang tersebut merasa ingin terus

mengkonsusmsinya (kecanduan) dan akhirnya malah merasa bergantung pada

minuman keras. Minuman keras juga mempengaruhi sistem kerja otak karena

miras menghambat kekurangan oksigen oleh sebab itu pengguna miras merasakan

pusing (Rori, 2015)

Page 32: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

Pada umumnya, konsumsi alkohol merusak semua organ tubuh secara

berangsur-angsur akibat penggunaannya, dapat menyebabkan peradangan hati

(liver chirrhosis), menyebabkan pendarahan dalam perut (maag), penyakit jantung

(cardiomyopathy) hormon seks, dan sistem kekebalan tubuh. Pengaruhnya

terhadap otak dapat secara akut (intoksisasi, delirium) atau kronis (ataxia, pelupa,

koordinasi motorik). Saat keadaan normal, di dalam otak terdapat kontrol

inhibitorik, yang akan mencegah kita untuk tidak melakukan hal yang memalukan

atau hal yang keliru. Segala jenis obat-obatan terlarang yang bersifat supresif,

termasuk alkohol, akan menghambat jalan saraf otak dan menghilangkan

hambatan tersebut. Kemampuan untuk membuat penilaian, melindungi tubuh atau

kehormatan, kualitas kemanusiaan akan berada di bawah pengaruh obat-obatan

terlarang (Liana dan Adolf, 2019).

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa, dr. Danardi

Sosrosumihardjo, Sp.J (K) menyatakan bahwa pada dasarnya kebiasaan minum

minuman beralkohol sangat merugikan kesehatan. Terlalu banyak konsumsi

alkohol sendiri dapat menurunkan kemampuan berpikir dan gangguan perilaku.

Jika konsumsi berlebihan, bisa menyebabkan seseorang hilang kesadaran, kejang,

hingga meninggal dunia. Penyakit serius lainnya yang disebabkan oleh alkohol

diantaranya, tukak lambung, kerusakan pada hati, hingga komplikasi gangguan

psikiatri berat (Kemenkes RI, 2014).

Page 33: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

2.5 Ruang Lingkup Jahe

2.5.1 Pengertian Jahe

Jahe (Zingiber Officinale) adalah bahan yang banyak digunakan sebagai

bumbu dapur maupun obat-obatan. Masyarakat sangat akrab dengan tanaman ini,

hingga tiap daerah di Indonesia mempunyai sebutan tersendiri bagi jahe. Akan

tetapi saat ini banyak orang yang tahu jahe hanya sebatas obat penghilang masuk

angin dan bahan pelengkap masakan saja. Tetapi jahe sebenarnya memiliki

banyak khasiat dari zat–zat yang dikandungnya sehingga dapat menyehatkan

tubuh. Dari banyaknya manfaat yang terkandung di dalam jahe, salah satunya

adalah ekstrak jahe yang mengandung gingerol dapat meningkatkan penyerapan

glukosa ke sel otot bebas, dan kadar gula dalam darah menjadi stabil (Setyaji, et

al., 2016).

Menurut (Pairul, et al., 2017) berdasarkan bentuk, ukuran, dan warna

rimpangnya, jahe dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Jahe Merah

Jahe merah (Zingiber Officinale Var. rubrum) berdiameter 42-43 mm, tinggi 52-

104 mm dan panjang 123-126 mm. Jahe merah memiliki rimpang yang kecil

berwarna kuning kemerahan dan lebih kecil daripada jahe kecil serta serat yang

kasar. Rasanya pun sangat pedas dan memiliki aroma yang sangat tajam.

2. Jahe Putih Besar

Jahe putih besar atau jahe gajah (Zingiber Offchinale Var. offichinarum)

berdiameter 48-85 mm, tinggi 62-113 mm dan panjang 158 –327 mm. Jahe ini

memiliki rimpang yang jauh lebih besar dan gemuk namun rasa dan aromanya

kurang tajam dibanding jahe merah dan jahe putih kecil.

Page 34: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

3. Jahe Putih Kecil

Jahe putih kecil atau jahe emprit (Zingiber offichinale var. amarum) memiliki ruas

yang kecil, berdiameter 32,7 –40 mm, tinggi 63,8 –111 mm, dan panjangnya 61 –

317 mm. Jahe ini berbentuk pipih dan berwarna putih kuning. Seratnya lembut

dan memiliki aroma yang lebih tajam dari jahe putih besar.

(a) (b) (c)

Gambar 2.3 Rimpang jahe : (a) Jahe merah, (b) Jahe putih gajah, (c) Jahe putih kecil

Berikut adalah klasifikasi jahe merah (Pairul, et al., 2017)

Divisi : Spermathophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Zingiberales

Famili : Zingiberaceae

Genus : Zingiber

Page 35: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

2.5.2 Kandungan Gizi Jahe Merah (Zingiber Officiale Var. rubrum)

Tabel 2.3 Kandungan gizi jahe merah dalam 100 gram (Departemen Kesehatan RI,

2000).

Komponen Jumlah

Kalori (kal) 51

Protein (g) 1,5

Lemak (g) 1,0

Karbohidrat (g) 10,1

Kalsium (mg) 21

Fosfor (mg) 39

Besi (mg) 4,3

Vitamin A (SI) 30

Thiamin (mg) 0,02

Niasin (mg) 0,8

Vitamin C (mg) 4

Serat Kasar 7,53

Total Abu 3,70

Kalium 57,0

Air 86,2

Jahe mengandung komponen yaitu oleoresin yang merupakan gambaran

utuh dari kandungan jahe dengan gingerol sebagai komponen utama, minyak atsiri

dan fixed oil yang terdiri dari zingerol, shagaol, dan zingiberin (Astuti ND, 2018).

a. Oleoresin

Oleoresin jahe banyak mengandung komponen-komponen nonvolatil yang

mempunyai titik didih lebih tinggi daripada komponen volatil minyak atsiri.

Oleoresin mengandung komponen-komponen pemberi rasa pedas, yaitu gingerol

sebagai komponen utama serta shagaol dan zingerol dalam jumlah sedikit.

Kandungan oleoresin jahe segar berkisar antara 0,4%-3,1%. Kandungan kimia

Page 36: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

jahe antara lain: asetases, bisabolene, caprilate, d-α-phallandrene, d-camphene, d-

borneol, farnisol, kurkumin, khavinol, linalool, metil heptenone, n-nonylaldehide,

sineol, zingerol zingiberene, vitamin A, B, dan C, asam organik tepung kanji,

serta, sitral, allicin, aliin, 12 diallydisulfida, damar, glukominol, resin, geraniol,

shogaol, albizzin, zengediasetat, dan metilzingediol.

Senyawa gingerol memiliki banyak gugus hidroksil sehingga bersifat polar.

Zat pedas gingerol yaitu: (6)-gingerol 60-85%; (4)-gingerol; (8)- gingerol 5-15%;

(10)-gingerol 6-22%; (12)-gingerol; (6)-methylgingerdiol. Gingerol merupakan

senyawa yang labil terhadap panas baik selama penyimpanan maupun pada waktu

pemrosesan, sehingga gingerol sulit untuk dimurnikan, dan akan berubah menjadi

shagaol. Gingerol merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan yang

paling umum yang digunakan di laboratorium sebagai penghambat pertumbuhan

kuman atau membunuhnya. Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20-

30% berat jahe.

b. Minyak Atsiri

Minyak atsiri adalah senyawa mudah menguap yang tidak larut di dalam air

yang berasal dari tanaman diantaranya terkandung dalam rimpang jahe. Minyak

atsiri disebut juga minyak essensial, istilah essensial dipakai karena minyak

karena minyak atsiri mewakili bau dari tanaman asalnya. Secara kimia, minyak

atsiri bukan merupakan senyawa tunggal, tetapi tersusun dari berbagai macam

komponen yang secara garis besar terdiri dari kelompok terpenoid dan fenil

propana. Melalui asal ususl biosinterik, minyak atsiri dapat dibedakan menjadi

turunan terpenoid yang terbentuk melalui jalur biosenteris asam asetat mevalonat

dan turunan fenil propanoid yang merupakan senyawa aromatik, terbentuk melalui

Page 37: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

jalur biosintesis asam sikimat. Terpenoid berasal dari suatu unit senyawa

sederhana yang disebut sebagai isoprena. Sementara fenil profana terdiri dari

gabungan inti benzana (fenil) dan propana (Astuti ND, 2018).

Minyak atsiri dapat diperoleh atau diisolasi dengan destilasi uap dari rhizoma

jahe kering. Tanaman jahe mengandung minyak atsiri 0,6%-3%, pada jahe merah

kandungan minyak atsiri 2,58 %-3,9% yang terdiri dari α- pinen, β-phellandren,

borneol, limonene, linalool, citral, nonylaldehyde, decylaldehyde, methyleptonen,

1,8 sineol, bisabilen, 1-α-curcumin, farnese, humulen, 60% zingiberen, dan

zingiberole menguap. Zingiberin (𝐶15𝐻24) adalah senyawa paling utama dalam

minyak jahe. Senyawa ini memiliki titik didih 34ºC pada tekanan 44 mm, dengan

berat jenis pada 20ºC adalah 0,8684. Indeks biasnya 1,4956 dan putaran optik

73º38’ pada suhu 20ºC. Selama penyimpanan zingiberence akan mengalami

resinifikasi. Sementara itu zingiberol merupakan seskwiterpen alcohol (𝐶15𝐻26O)

(Astuti ND, 2018).

2.6 Metode Pengukuran Kadar Alkohol

2.6.1 Metode Pengukuran

Terdapat banyak cara untuk mengukur kadar alkohol diantaranya adalah

destilasi, kromatografi gas, dan hydrometer alkohol. Pada tiap metode memiliki

kelebihan maupun kekurangan yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran.

Kelebihan dari metode destilasi adalah dapat memisahkan zat dengan perbedaan

titik didih yang tinggi dan produk yang dihasilkan benar-benar murni (Samuri,

2014).

Page 38: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

2.6.2 Metode Destilasi

Destilasi adalah suatu metode pemisahan campuran yang didasarkan pada

perbedaan tingkat volatilitas (kemudahan suatu zat untuk menguap) pada suhu dan

tekanan tertentu. Destilasi merupakan proses fisika dan tidak terjadi adanya reaksi

kimia selama proses berlangsung. Dalam penyulingan, campuran zat dididikan

sehingga menguap, dan uanp ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk

cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap terlebih dahulu.

Metode ini termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan

proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan. Masing-masing

komponen akan menguap pada titik didihnya (titik didih ethanol 78°C) (Batutah,

2017).

Destilasi dilakukan untuk memisakan ethanol dari bear (sebagiaan besar

adalah air dan ethanol). Titik didih ethanol murni adalah 78°C, sedangkan air

adalah 100°C (kondisi standar). Dengan memanaskan larutan pada suhu 78-100°C

akan mengakibatkan sebagaian ethanol menguap, dan melalui unit kondensor

akan bisa dihasilkan ethanol dengan konsentrasi 95% volume (Batutah, 2017).

Keterangan :

1. Heater

2. Gelas labu, Thermometer

Condensor Liebing

3. Conentor

4. Gelas ukur

Gambar 2.3 Alat Destilasi Sederhana (Batutah, 2017).

Page 39: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL

3.1 Kerangka Konsep

Keterangan : : tidak diteliti

: diteliti

Gambar 3.1 Kerangka konseptual tentang kadar alkohol pada nira siwalan (Borassus

Flabellifer) dengan penambahan ekstrak jahe merah (Zingiber Officiale Var. rubrum).

Nira siwalan (Borassus Flabellifer).

Jahe merah (Zingiber Officiale Var. rubrum).

Legen

Air

Protein

Lemak

Karbohidrat

Mineral sebagai Abu

Konsentrasi ekstrak jahe merah

Fermentasi

50% 100%

Pemeriksaan kadar alkohol

sebelum penambahan ekstrak

jahe

Pemeriksaan kadar alkohol

sesudah penambahan ekstrak jahe

Page 40: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

3.2 Keterangan Kerangka Konseptual

Nira siwalan (Borassus Flabellifer) diproduksi menjadi “legen”. Legen

adalah minuman yang mengandung isotonik yang mampu menggantikan cairan

tubuh yang hilang akibat aktivitas berlebih. Namun apabila legen (nira) dibiarkan

selama satu hari akan berubah menjadi tuak. Tuak mempunyai kadar alkohol yang

tinggi, jika semakin lama penyimpanan dalam suhu ruang, maka semakin tinggi

kadar alkoholnya karena proses fermentasi glukosa oleh khamir Saccharomyches

sp. menjadikan glukosa berubah ke alkohol. Adanya penambahan ekstrak jahe

merah (Zingiber Officiale Var. rubrum) dengan konsentrasi 50% dan 100% dapat

mempengaruhi kadar alkoholnya karena adanya kandungan senyawa gingerol

pada jahe merah.

Page 41: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

BAB 4

METODELOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif. Penelitian

deskriptif merupakan penelitian yang memberi gambaran yang lebih jelas tentang

situasi-situasi sosial. Penelitian deskriptif (descriptive research), yang biasa

disebut juga penelitian taksonomik (taxonomic research), dimaksudkan untuk

eksplorasi dan klarifikasi mengenai sesuatu fenomena atau kenyataan sosial,

dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variable yang berkenaan dengan masalah

dan unit yang diteliti (Novarinda, 2017). Pada penelitian ini peneliti hanya

menganalisa kadar alkohol pada nira siwalan (Borassus Flabellifer) dengan

ekstrak jahe merah (Zingiber OfficinaleVar. rubrum).

4.2Waktu dan Tempat Penelitian

4.2.1 Waktu Penelitian

Waktu yang diperlukan untuk penelitian ini (dari penyusunan proposal

penelitian hingga penyusunan laporan akhir) yaitu pada bulan Maret hingga bulan

Agustus 2019.

4.2.2Tempat Penelitian

Pada penelitian kadar alkohol pada nira siwalan (legen) dengan ekstrak jahe

merah (Zingiber OfficinaleVar. rubrum) ini dilakukan di Balai Riset dan

Standarisasi Industri Surabaya (BARISTAND).

41

Page 42: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

4.3 Populasi, Sampling dan Sampel

4.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Setiawan, 2015).Populasi

yang digunakan pada penelitian ini adalah nira siwalan (Borassus Flabellifer)

yang baru disadap dari pohonnya pada home-industry di Jalan Pantura, Dusun

Godong Ombo, Kabupaten Tuban.

4.3.2 Sampling

Sampling adalah teknik yang dipakai dalam pengambilan sampel. Untuk

menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian (Setiawan, 2015).

Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan metode purposive sampling yaitu

metode penentuansampel non-probabilitas dengan beberapa kriteria pertimbangan

tertentu (Suwandana, 2017).

4.3.3 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Pengukuran sampel merupakan suatu langkah untuk

menentukan besarnya sampel yang diambil dalam melaksanakan penelitian suatu

objek. Untuk menentukan besarnya sampel bisa dilakukan dengan statistik atau

berdasarkan estimasi penelitian. Pengambilan sampel ini harus dilakukan

sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat berfungsi atau

dapat menggambarkan keadaaan populasi yang sebenarnya, dengan istilah lain

harus representatif atau mewakili (Setiawan, 2015). Jenis sampel yang digunakan

42

Page 43: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

Identifikasi masalah

Penyusunan proposal

Populasi Nira siwalan (legen) yang baru disadap dari pohonnya dihome-industry di Jalan Pantura, Dusun Godong Ombo, Kota Tuban

Sampling Purposive sampling

Desain penelitian Eksperiment

SampelMenggunakan nira siwalan yang baru disadap dari

pohonnya sebanyak 300 ml

Pengumpulan Data & Pengolahan Data

Penetapan kadar alkohol menggunakan metode Destilasi

Pengolahan dan Analisis Data

Coding, Tabulating

Simpulan dan Saran

Penyusunan Laporan Akhir

43

pada penelitian ini dikriteriakan adalah nira siwalan (Borassus Flabellifer) yang

baru disadap dari pohonnya.

4.4 Kerangka Kerja (Frame Work)

Gambar 4.1 Kerangka kerja kadar alkohol pada nira siwalan (Borassus Flabellifer)

dengan adanya penambahan ekstrak jahe merah (Zingiber OfficinaleVar. rubrum).

Page 44: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

44

4.5 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel

4.5.1 Identifikasi Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Alauddin, 2017).Pada penelitian ini

variabel yang dimaksud adalah kadar alkohol pada nira siwalan (Borassus

Flabellifer) dengan penambahan ekstrak jahe merah (Zingiber Officinale Var.

rubrum).

4.5.2 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel penelitian adalah suatu sifat atau nilai dari

obyek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Suraatmaja, 2015)

Definisi variabel-variabel yang sedang diteliti menjadi bersifat operasional dalam

kaitannya dengan proses pengukuran variabel-variabel tersebut. Definisi

operasional memungkinan sebuah konsep yang bersifat abstrak dijadikan suatu

yang operasional sehingga memudahkan peneliti dalam melakukan pengukuran

(Ridha, 2017). Definisi operasional variabel pada penelitian ini disajikan pada

tabel 4.1

Page 45: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

45

Tabel 4.1 Definisi Operasional Kadar Alkohol Pada Nira Siwalan (Borassus Flabellifer)

Dengan Penambahan Ekstrak Jahe Merah (Zingiber Officinale Var. rubrum).

Variabel Definisi Operasional

Parameter Alat Ukur

Kadar

Alkohol Pada

Nira Siwalan

(Borassus

Flabellifer)

Dengan

Penambahan

Ekstrak Jahe

Merah

(Zingiber

Officinale

Var. rubrum)

Kadar Alkohol

Pada Nira

Siwalan

(Borassus

Flabellifer)

Dengan

Penambahan

Ekstrak Jahe

Merah (Zingiber

Officinale Var.

rubrum) dengan

konsentrasi 50%

dan 100%

Kadar

Alkohol yang

di ukur

dalam satuan

%.

Observasi

Laboratorium

4.6 Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah proses pendekatan pada obyek dan proses

pengumpulan karakteristik subyek yang diperlukan dalam suatu penelitian

(Samuri, 2017). Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan

data dari hasil eksperimen, kemudian melakukan pengukuran kadar alkohol

dengan metode destilasi.

Page 46: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

46

4.6.1 Alat Penelitian

a. Labu destilasi

b. Piknometer

c. Labu ukur

d. Pipet volume

e. Gelas ukur

f. Beaker glass

g. Corong

h. Termometer

i. Pisau

j. Timbangan analitik

4.6.2 Bahan Penelitian

a. Nira siwalan/legen 300 ml

b. Jahe merah 1 Kg

c. Aquades

4.6.3 Prosedur Penelitian

A. Pembuatan ekstrak jahe merah

1. Mengupas satu persatu jahe merah dari kulitnya, agar memudahkan

pembuatan ekstrak jahe merah

2. Membersihkan jahe merah yang sudah dikupas dengan menggunakan air

mengalir

3. Menghaluskan jahe merah dengan cara digiling atau diparut dan memeras

jahe merah dan menyaring hingga didapatkan ekstrak jahe merah murni

100%.

B. Perlakuan sampel

1. Memasukkan nira siwalan (legen) pada wadah sampel sebanyak 100 ml

2. Kemudian dimasukkan dalam labu destilasi dengan suhu 78oC-100oC dan

ditampung hasil destilasi pada labu ukur 100 ml.

Page 47: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

47

C. Pembuatan nira siwalan/legen dengan penambahan ekstrak jahe merah :

1. Menyiapkan tabung test dan masing-masing diberi kode A1, dan A2

2. Memipet nira siwalan sebanyak 100 ml dan dimasukkan pada masing-

masing wadah sampel.

3. Membuat berbagai konsentrasi ekstrak jahe merah dengan menggunakan

rumus : Konsentrasi = volume zat terlarut

n x 100%

Keterangan : n = volume pelarut

a.. Konsentrasi jahe 50%

Konsentrasi =volume zat terlarut

n x 100%

50% = x

100 x 100%

0,5 = x

100

x = 0,5 x 100

= 50 ml

b. Konsentrasi jahe 100%

Konsentrasi =volume zat terlarut

n x 100%

100% = x

100 x 100%

1 = x

100

x= 1 x 100

= 100 ml

Page 48: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

48

Menambahkan ekstrak jahe merah murni pada tabung A1sebanyak 50 ml

sehingga didapat konsentrasi 50%, tabung A2 100 ml sehingga didapatkan

konsentrasinya 100%, kemudian dihomogenkan agar tercampur sempurna.

4. Memipet larutan yang sudah dibuat tersebut (tabung A1, A2) dan

dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer sebanyak 100 ml dan ditambahkan

aquades sebanyak 200 ml

5. Memasukkan dalam pada labu destilasi dengan suhu 78oC - 100oC

6. Masing- masing ditampung hasil destilasi pada labu ukur 100 ml

D. Penentuan kadar alkohol dalam sampel ini adalah (SNI ISO 17025:2008) :

1. Menyiapkan bahan yang sudah dilakukan proses destilasi, kemudian

dimasukkan ke dalam alat piknometer yang sudah ditimbang

2. Menunggu hingga suhu pada piknometer mencapai 20oC

3. Menimbang berat jenis (BJ) sampel dengan menggunakan neraca analitik

kemudian dicocokkan pada tabel pengukuran kadar alkohol.

E. Perhitungan

BJ (Berat Jenis) = W 1W 2

Keterangan : W1 = Berat larutan sampel di dalam piknometer

W2 = Berat aquades di dalam piknometer

Tabel 4.2 Hasil pengukuran kadar alkohol berdasarkan berat jenis pada alat piknometer

Suhu 20oCBlanko P7152 O7153 P7154

W0 (gr) 30.1822W1 (gr) 40.2268 40.2189 40.2156 40.2211W2 (gr) 10.0446 10.0367 10.0334 10.0389

BJ (gr/ml) 1 0.9992 0.9989 0.9994% Alkohol - 0.53 0.73 0.40

Page 49: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

49

Tabel 4.2 Kadar alkohol berdasarkan berat jenis

Berat Jenis Alkohol1.0000 0.000.9999 0.70.9998 0.130.9997 0.200.9996 0.260.9995 0.330.9994 0.400.9993 0.460.9992 0.530.9991 0.600.9990 0.660.9989 0.730.9988 0.800.9987 0.870.9986 0.930.9985 1.000.9984 1.070.9983 1.140.9982 1.200.9981 1.270.9980 1.340.9979 1.410.9978 1.480.9977 1.540.9976 1.610.9975 1.680.9974 1.750.9973 1.810.9972 1.880.9971 1.950.9970 2.020.9969 2.090.9968 2.150.9967 2.220.9966 2.290.9965 2.36

Page 50: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

50

Berat Jenis Alkohol0.9964 2.430.9963 2.500.9962 2.57

Sumber : SNI 10-73371995

Page 51: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

51

4.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

4.7.1 Pengolahan data

Jika semua data sudah terkumpul maka dilakukan tahapan pengolahan data

dengan cara, yaitu Coding dan Tabulating.

a. Coding

Coding adalah kegiatan mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi

data angka atau bilangan (Samuri, 2017). Pada penelitian ini, peneliti memberikan

kode sebagai berikut :

1) Data umum

A1 : Kadar alkohol pada nira siwalan penambahan ekstrak jahe merah 50%

A2 : Kadar alkohol pada nira siwalan penambahan ekstrak jahe merah 100%

b. Tabulating

Tabulasi (tabulating) adalah suatu kegiatan pengelompokkan atas jawaban-

jawaban yang dilakukan secara teliti dan teratur, kemudian data tersebut dihitung

dan dijumlahkan sampai terwujud dalam bentuk tabel yang bermanfaat dan

berdasarkan tabel ini pula akan dipakai untuk membuat data yang berguna untuk

mendapatkan hubungan atas variabel yang ada (Soesatyo dan Rumambi, 2014).

Pada penelitian ini, data yang digunakan dalam bentuk tabel untuk

menggambarkan hasil pemeriksaan kadar alkohol pada nira siwalan (Borassus

Flabellifer) dengan penambahan ekstrak jahe merah (Zingiber Officinale Var.

rubrum) konsentrasi 50%, dan 100%.

Page 52: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

52

4.7.2 Analisis data

Statistika deskriptif merupakan metode-metode yang berkaitan dengan

pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi

yang berguna. Macam-macam statistika deskriptif yang sering muncul adalah

tabel, diagram, grafik dan juga besaran-besaran lain di majalah dan koran-koran.

Dalam penelitian ini, statistika deskriptif digunakan untuk menjabarkan masing-

masing variabel dengan menggunakan grafik dari hasil olahan data (Rahmawati,

2018). Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah analisa data

deskriptif.

Page 53: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

53

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari penelitian “Kadar Alkohol Pada Nira Siwalan (Borassus

Flabellifer) Dengan Penambahan Ekstrak Jahe Merah (Zingiber Officinale

Var.rubrum). Sampel yang digunakan adalah nira siwalan (legen) yang baru

disadap dari pohonnya. Penelitian ini dilaksanakan pada tangga l8 Agustus 2019

di Balai Riset dan Standarisasi Industri Surabaya (BARISTAND).

5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

5.1.1 Jalan Pantura Dusun Godong Ombo Kota Tuban

Jalan Pantura Dusun Godong Ombo Kota Tuban merupakan jalan terbesar di

Kota Tuban yang menghubungkan antara Tuban-Bojonegoro. Di sepanjang jalan

tersebut terdapat lebih dari 40 pertokoan (home-industry) yang menjual minuman

Khas Kota Tuban atau disebut juga “legen. Nira siwalan yang dijual merupakan

nira yang diproduksi sendiri, namun terdapat beberapa dari toko lainnya

memperoleh dari petani nira siwalan (Borassus Flabellifer).

5.1.2 Laboratorium Kimia dan Lingkungan

Laboratorium kimia dan lingkungan merupakan salah satu fasilitas

Laboratorium di Balai Riset dan Standarisasi Industri Surabaya (BARISTAND)

yang telah terakreditasi SNI ISO 17025:2008 dari KAN dengan nomor akreditasi

LP-213-IDN. Laboratorium ini melayani pengujian produk kimia mineral, dan

produk makanan minuman. Lingkup produk kimia mineral seperti pupuk NPK,

pupuk fosfat alami, pupuk dolomit, tawas padat/cair, asam sulfat teknis, batuan

dan bahan mineral serta bahan kimia lainnya. Sedangkan produk makanan dan

Page 54: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

54

minuman, seperti garam konsumsi, garam bahan baku, mie instant, tepung terigu,

biskuit, rokok, minyak goreng, kopi, gula, aneka olahan daging, sirop, mineral

udara, dan makanan minuman lain-lain.

5.2 Hasil Penelitian

Kadar alkohol pada nira siwalan (Borassus Flabellifer) tanpa dan dengan

penambahan ekstrak jahe merah (Zingiber Officinale Var.rubrum) disajikan pada

tabel berikut :

Tabel 5.1 hasil uji organoleptik pada nira siwalan

No.

Konsentrasi Warna Aroma Rasa

1 0% Putih abu-abu Normal (khas) Manis2 50% Kuning kemerahan Jahe tidak menyengat Manis dan khas

jahe3 100% Kuning kecoklatan Jahe menyengat Sedikit pedas dan

khas jaheSumber : Data Primer, Agustus 2019

Tabel 5.1 menunjukkan bahwa pada konsentrasi 0% didapatkan hasil

dengan warna putih abu-abu, aroma normal (khas) dan rasa manis, konsentrasi

50% didapatkan hasil dengan warna kuning kemerahan, aroma jahe tidak

menyengat, dan rasa manis khas jahe, dan konsentrasi 100% didapatkan hasil

dengan warna kuning kecoklatan, aroma jahe menyengat, rasa khas jahe.

Tabel 5.2 hasil uji kadar alkohol pada nira siwalan tanpa dan dengan ekstrak jahe merah

No Konsentrasi Kadar Alkohol (%) Keterangan1 0% 0,53% Control/Tanpa ekstrak jahe merah2 50% 0,73% Ekstrak jahe merah 50%3 100% 0,40% Ekstrak jahe merah 100%

Page 55: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

55

Dari hasil uji kadar alkohol yang terdapat pada nira siwalan/legen

(Borassus Flabellifer) tanpa penambahan ekstrak jahe merah (Zingiber Officinale

Var.rubrum) didapatkan kadar alkohol 0,53%. Hasil penelitian ini digunakan

sebagai bahan control agar dapat digunakan sebagai pembanding dengan

perlakuan lainnya sehingga didapatkan hasil yang akurat. Pada penambahan

ekstrak jahe merah konsentrasi 50% didapatkan kadar alkohol 73%, sedangkan

penambahan konsentrasi ekstrak jahe merah 100% didapatkan kadar alkohol

0,40%.

5.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian tabel 5.2 diperoleh hasil kadar alkohol nira

siwalan tanpa penambahan ekstrak jahe merah (Zingiber Officinale Var.rubrum)

0,53%. Pada penambahan ekstrak jahe merah konsentrasi 50% didapatkan kadar

alkohol 73%, sedangkan penambahan konsentrasi ekstrak jahe merah 100%

didapatkan kadar alkohol 0,40%.

Analisa data dari hasil penambahan ekstrak jahe merah (Zingiber Officinale

Var.rubrum) konsentrasi 50% didapatkan kadar alkohol 0,73%, menurut peneliti

kenaikan kadar alkohol tersebut disebabkan karena adanya kandungan karbohidrat

pada jahe merah, dengan hasil uji organoleptik yang membuktikan bahwa pada

konsentrasi ekstrak jahe 50% memiliki rasa manis dan khas jahe. Rasa manis

tersebut yang mengandung glukosa, glukosa yang terkandung tersebut

difermentasikan oleh mikroba yang menyebabkan alkoholnya meningkat. Hal ini

didukung oleh teori (Azizah N, 2017) yang menyatakan bahwa semakin tinggi

Page 56: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

56

kandungan gula (sukrosa, fruktosa) serta lamanya waktu fermentasi dapat

meningkatkan kadar alkohol.

Penambahan konsentrasi ekstrak jahe merah 100% didapatkan kadar alkohol

0,40% yang menunjukkan adanya penurunan kadar alkohol sebanyak 0,13%. Dari

hasil tersebut menurut peneliti bahwa penambahan ekstrak jahe merah (Zingiber

Officinale Var.rubrum) dengan konsentrasi 100% lebih efektif menurunkan kadar

alkohol karena dapat menghambat proses fermentasi pada nira siwalan (Borassus

Flabellifer), hal ini diperkuat oleh penelitian sebelumnya yang menyebutkan

bahwa rimpang jahe merah (Zingiber Officinale Var.rubrum) dapat berfungsi

untuk menghambat aktivitas mikroba pada proses fermentasi, sehingga kadar

alkoholnya menurun (Arifin, 2014).

Page 57: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan dari

penambahan ekstrak jahe merah (Zingiber Officinale Var.rubrum) yang

efektif untuk menurunkan kadar alkohol pada nira siwalan (Borassus

Flabellifer) adalah pada konsentrasi ekstrak jahe merah 100% .

6.2 Saran

6.2.1 Bagi Dosen dan Mahasiswa

Diharapkan memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai

manfaat ekstrak jahe merah dalam menurunkan kadar alkohol pada nira

siwalan.

6.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya

Melakukan penelitian yang sama dengan sampel yang masa

penyimpanannya (2-3 hari) untuk mengetahui perbandingan kadar alkohol

pada nira/legen sebelum dan sesudah menjadi tuak.

6.2.3 Bagi Tenaga Kesehatan

Diharapkan untuk perawat memberikan penyuluhan terkait

kesehatan masyarakat (Kesmas) dalam mengonsumsi nira siwalan

(Borassus Flabellifer) atau legen dengan penambahan ekstrak jahe merah

sehingga aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat.

57

Page 58: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

58

Page 59: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

59

DAFTAR PUSTAKA

Aini Qurotul, 2015. Pengaruh Suhu dan Waktu Pemanasan Terhadap Viabilitas dan Profil Protein Isolat Staphylococcus Aureus sebagai Bahan Vaksin. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Diakses pada tanggal 5 Juli 2019

Anggista Giovani, 2018. Pengaruh pH dan Jumlah Pelarut Terhadap Kadar Gingerol dan Shogaol Yang Terkandung Dalam Ekstrak Jahe Menggunakan Teknologi Ekstraksi Berpengaduk. Universitas Diponegoro Semarang. Diakses pada tanggal 6 Juni 2019.

Alauddin Muhammad. L, 2017. Pengaruh Lokasi dan Promosi Terhadap Proses Keputusan Pembelian Busana Muslim Mutif Bandung. Universitas Pasundan. Diakses pda tanggal 20 Juni 2019.

Bahri, Aji, dan Yani, 2018. Pembuatan Bietanol dari Kulit Pisang Kepok dengan Cara Fermentasi menggunakan Ragi Roti. Jurnal Teknologi Kimia Unimal. Diakses pada tangal 31 Juli 2019.

Batutah Moh. A, 2017. Distilasi Bertingkat Bietanol dari Buah Maja. Jurusan Teknik Mesin, (Aegle Marmelos). Jurnal FT- Universitas Muhammadiyah Surabaya. Diakses pada tanggal 25 Juni 2019.

Wulandari Evi, 2013. Faktor Yang Berhubungan Dengan Keberadaan Streptococcus di Udara Pada Rumah Sakit Susun Kelurahan Bandarharjo Kota Semarang. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang Indonesia. Diakses pada tanggal 24 Agustus 2019.

Fauziyah Wenny. N, 2015. Uji aktivitas antimikroba ekstrak etanol daun, kulit dan biji kelengkeng (Euphoria longan L) terhadap pertumbuhan Saccharomyces cerevisiae dan Lactobacillus plantarum penyebab kerusakan nira siwalan (Borassus flabellifer L). Jurnal Universitas Negeri Islam Maulana Malik Ibrahim Malang. Diakses pada tangga 26 Juni 2019.

Hasyimuddin St dan Samsinar, 2018. Uji Kadar Alkohol Pada Fermentasi Tuak. Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Diakses pada tanggal 10 Mei 2019.

Hanief Sidqa, 2013. Efektifitas Ekstrak Jahe Terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus Viridans. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Diakses pada tanggal 6 Mei 2019.

Jaya Riko. S, dkk, 2016. Pengaruh Suhu Pemanasan dan Lama Penyimpanan Terhadap Perubahan Kualitas Nira Aren (Arenga pinnata). Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan. No.1 Vol. 4. Diakses pada tanggal 10 Mei 2019.

Liana Lela. T. W dan Adolf Leonardo. L, 2019. Penyalahgunaan Konsumsi Alkohol Pada Minuman Keras Bagi Remaja Terhadap Kesehatan. STIKES Surya Mitra Husada. Diakses pada tanggal 5 Juli 2019.

Page 60: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

60

Mentari Siti. N, dkk, 2017. Peran Akar Kayu Bayur terhadap Fermentasi Nira Aren. Jurnal Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar. Diakses pada tanggal 23 Mei 2019.

Mardiyah Siti, 2017. Pengaruh Lama Pemanasan Terhadap Kadar Alkohol Pada Nira Siwalan (Borassus flabellifer). The Journal Of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist. No. 1 Vol. 2. Diakses pada tanggal 10 Mei 2019.

Mubin M. Fatkhul dan Zubaidah Elok, 2016. Studi Pembuatan Kefir Nira Siwalan (Pengaruh Pengenceran Nira Siwalan dan Metode Inkubasi). Jurnal Pangan dan Agroindustri. Vol. 4 No 1. Diakses pada tanggal 10 Mei 2019.

Mashud Nurhaini dan Matana Yulianus R., 2014. Produktivitas Nira Beberapa Aksesi Genjah. B. Palma. Vol.15 No 2. Diakses pada tanggal 9 Juni 2019.

Munfatiah, dkk. 2017. Pengaruh Ekstrak Jahe Merah (Zingiber Officinale Var.rubrum) dan Madu Terhadap Kadar Kolesterol Total Tikus Model Diabetes Mellitus. Universitas Jendeal Soedirman. Diakses pada tanggal 29 Juni 2019.

Novarinda Wuri, 2017. Analisis Pelatihan Dalam Mengoptimalkan Kinerja Pada Daarul Jannah Cottage Syariah. Universitas Pasundan. Diakses pada tanggal 20 Juni 2019.

Nurmila Endang. I, dan Sukainah Andi, 2018. Efektifitas Air Nira Lontar Sebagai Pengembang Adonan Kue Apem. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian. Vol.4. Diakses pada tanggal 10 Mei 2019.

Nurhakim Irwan, 2019. Buku Budidaya Jahe Merah. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta Timur. Diakses pada tanggal 15 Juni 2019.

Pradana Mahir dan Reventiary Avian, 2016. Pengaruh Atribut Produk Produk Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Merek Customade. Universitas Telkom. Jurnal Managemen. Vol.6 No.1. Diakses pada tanggal 29 Juni 2019.

Pairul Piesta. P. B, Susianti, dan Nasution Syahrul. H, 2017. Jahe (Zingiber Officinale) Sebagai Anti Ulserogenik. Universitas Lampung. Medula. Vol.7 No 5. Diakses pada tanggal 27 Juni 2019.

Rahmawati Titis, 2018. Analisis Pengaruh Premi, Dana Terbarru, Klaim dan Likuiditas Terhadap Solvabilitas Dana Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah Indonesia. Universitas Islam Indonesia. Diakses pada tanggal 22 Juli 2019.

Rori Peggy. L. P, 2015. Pengaruh Penggunaan Minuman Keras Pada Kehidupan Remaja di Desa Kali Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa. Jurnal Holistik. Diakses pada tanggal 25 Juni 2019.

Ridha Nikmatur, 2017. Proses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma Penelitian. Jurnal Hikmah. Vol.14 No.1. Diakses pada tanggal 29 Juni 2019.

Page 61: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

61

Setyaji Nanang. I, Agustina Dewi, dan Wardhani Rr. Intan. S. N, 2016. Efek Kandungan Jahe Dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah. Jurnal Keperawatan Madiun. No.1 Vol. 3. Diakses pada tanggal 10 Mei 2019.

Silaban Belli. M. J, 2017. Optimasi Fermentasi Produksi Etanol dari Nira Siwalan (Borassus flabellifer) Menggunakan Mikroorganisme Saccharomyces cerevisiae dan Pichia stipitis dengan Response Surface Methodology. Jurnal Fakultas Teknologi Industri Institute Teknologi Sepuluh Nopember. Diakses pada tanggal 25 Juni 2019.

Sudradjat Adjat dan Agustina Fenny, 2015. Analisa Kadar Kalsium Pada Legen (Nira) Sebelum dan Sesusah Penyimpanan Secara Kompleksometri. Jurnal Sains Vol.5 No.10. Diakses pada tanggal 26 Juni 2019.

Suroyya Mayang, 2016. Pengaruh Suhu dan Lamanya Penyimpanan Terhadap Kualitas Nira Siwalan dengan Penambahan Ekstrak Biji Kelengkeng. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Diakses pada tanggal 10 Mei 2019.

Setiawan Abel. P, 2015. Pengaruh Penerapan Pengendalian Internal dan Kompetensi Staf Akutansi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Universitas Pasundan. Diakses pda tanggal 20 Juni 2019.

Suraatmaja Dadi, 2015. Pengaruh Penerapan Prosedur Penjualan dan Pemanfaat Anggran Penjualan Terhadap Efektivitas Penjualan. Universitas Pasundan. Diakses pda tanggal 20 Juni 2019.

Suwandana, 2017. Pengaruh Faktor-faktor Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Pada Koperasi Serba Usaha Dalem Kahyangan Dukuh Desa Adar Keborokan Di Kuta Utara, Bandung. Lembaga Penelitian, Pengembangan Pembelajaran & Pengabdian Kepada Masyarakat. Diakses pada tanggal 20 Juli 2019.

Samuri Ahmad, 2017. Uji Kadar Alkohol Pada Tape Singkong dengan Penambahan Ekstrak Buah Nanas. STIKES Insan Cendekia Medika Jombang. Diakses pada tanggal 02 April 2019.

Umam Muzid. S, 2018. Pengaruh Konsentrasi Ragi Roti dan Waktu Fermentasi Terhadap Kadar Bietanol Nira Siwalan. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Diakses pada tanggal 9 Juni 2019.

..Lampiran 1

JADWAL PENELITIAN

NO KEGIATAN MEI JUNI JULI AGUSTUS1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Survey Lapangan

2. Pembuatan Proposal

3. Seminar Proposal

Page 62: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

62

4. Penelitian5. Pembuatan

KTI dan Asistensi

6. Sidang KTI

Keterangan :

1. Mei minggu ke-2 sampai Juni minggu ke-4 : Survey lapangan dan

pembuatan proposal

2. Juni minggu ke-4 : Seminar proposal

3. Juli minggu ke-2 : Penelitian

4. Juli minggu ke-3 sampai Agustus minggu ke-2 : Pembuatan KTI dan

Asistensi

5. Agustus minggu ke-3 : Sidang KTI

Page 63: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

63

Lampiran 2

Page 64: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

64

Page 65: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

65

Lampiran 3

LEMBAR KONSULTASI PEMBIMBING I

Page 66: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

66

Lampiran 4

LEMBAR KONSULTASI PEMBIMBING II

Page 67: repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2875/2/KTI Dian.docx · Web viewKeberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu

67

Lampiran 5

DOKUMENTASI PENELITIAN