Reposisi POSYANDU untuk 1000 Hari Pertama...
Transcript of Reposisi POSYANDU untuk 1000 Hari Pertama...
Reposisi POSYANDU untuk
1000 Hari Pertama Kehidupan
Prof.Soekirman
IPB, Bogor; FK-UKI Jakarta;
KFI Jakarta
2/14/15 SOEKIRMAN POSYANDU HGN 2015 1
Apa dan Mengapa Reposisi POSYANDU
• Posyandu berkembang dari awal tahun 1970an dalam bentuk Arisan - Pos Timbang (POKBANG), Taman Gizi dan menjadi Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) tahun 1985.
• Dari banyak penelitian dalam dan luar negeri POSYANDU Indonesia jaya sampai awal tahun dalam mencegah dan menurunkan prevalensi KEP 1990an. * Posyandu di “copy” di beberapa negara Latin Amerika olei Marcia Griffth pakar komunikasi gizi di Washington, beberapa kali konsultan Posyandu dan Pendidikan Gizi di Indonesia tahun 1980-1990an
2/14/15 SOEKIRMAN POSYANDU HGN 2015 2
Mulai Tidak Jelas Fungsinya
• Mulai awal 1993 – Posyandu tetap populer tetapi tidak jelas fungsinya
• KMS “napas” Posyandu dan “stetoskop” ibu mengamati pertumbuhan anak, sudah banyak ditinggalkan atau tidak berfungsi sebagaimana seharusnya.
• Posyandu makin berfungsi sebagai klinik – kuratif bukan preventif dan promotif
• Revitalisasi Posyandu tidak diketahui apa yang VITAL dari Posyandu
• Tidak pernah dievaluasi apa dampak revitalisasi
2/14/15 SOEKIRMAN POSYANDU HGN 2015 3
POSYANDU bagian dari UPGK berdampak pada penurunan KEP seperti di Tanzania Afrika , dan Doninika, Latin Amerika (1998)
• UPGK Indonesia : Menurunkan KKP ringan dan berat 25% sampai 14% tahun 1996
• Iringa Nutrition Project (INP) Tanzania,semacam UPGK, menurunkan 56%-41% pada tahun sama
• Applied Nutrition Education Project (ANEP) di Republik Dominika menurunkan 43.4% KKP.
Istilah KKP dipakai sampai tahun 1990an.
2/14/15 SOEKIRMAN POSYANDU HGN 2015 4
POSYANDU SEJAK AWAL 1990an
• TIDAK JELAS FUNGSINYA, terkait dengan : – Program Gizi bukan lagi Prioritas Pasca Repelita (Orde Baru) – UPGK – yang oleh Komisi Gizi PBB (UN-SCN) diakui sebagai salah satu
program gizi masyarat yang efektif, mulai awal 2000 an tidak ada program gizi berbasis masyarakat dan bersifat lintas sektor.
– Berarti : – Tidak ada lagi Pendidikan Gizi Masyarakat – Posyandu jalan tanpa pengarahan dan pengawasan jelas – Tidak ada Pemantauan Status Gizi – SKPG - Nutrition Surveillance – Tidak ada Gerakan Tanaman Pekarangan dan Kebun Sekolah – Tidak ada PMTAS berbasis makanan lokal/desa – Program Gizi makin terbatas pada sektor kesehatan khususnya PMT, suplemen Fe dan Vitamin A
2/14/15 SOEKIRMAN POSYANDU HGN 2015 5
Apakah Posyandu Masih Diperlukan
DIPERLUKAN UNTUK MENDUKUNG 1000 HPK dengan MEREPOSISI FUNGSI POSYANDU DG FOKUS MENCEGAH SEDINI MUNGKIN GANGGUAN PERTUMBUHAN BB BADUTA DENGAN : • MEMFUNGSIKAN KMS DAN SKDN DALAM PEMANTAUAN • MENGEFEKTIFKAN RUJUKAN BAGI ANAK YG TIDAK NAIK BB • MEMBERI PERHATIAN KHUSUS PADA BADUTA MISKIN MULAI DENGAN : MELATIH SEMUA PELAKU TERKAIT POSYANDU (DOKTER DAN TENAGA KESEHATAN PUSKESMAS, PKK, NGO) DARI PUSAT SAMPAI DAERAH TENTANG FUNGSI POKOK POSYANDU MENILAI EFEKTIFITAS SARANA-PRASARAN POSYANDU
•
2/14/15 SOEKIRMAN POSYANDU HGN 2015 6
Sejarah POSYANDU dimulai dengan penemuan KMS oleh Davi Moorley 1960 di
Nigeria dan Pelayanan Kesehatan Dasar Anak di Afrika
• Th 1960 David Morley (dokter anak Inggris) menciptakan grafik pertumbuhan anak dalam suatu kartu khusus yang disebut Kartu Jalan Kesehatan (Road to Health)
• FAO/WHO 1968 menetapkan program Growth Monitoring and Promotion (GMP) dg menimbang dan memantau pertumbuhan BB bayi dan balita secara individual dan dicatat dalam suatu grafik khusus, sebagai bagian penting dari upaya pelayanan kesehatan dasar bayi dan anak di masyarakat.
2/14/15 SOEKIRMAN POSYANDU HGN 2015 7
Sejarah…
• 1970an : – UNICEF mengusulkan agar GMP digunakan di pusat-
pusat pelayanan dasar di desa-desa.
– WHO memperkenalkan stantard pertama pertumbhan anak yang dapat dipakai diseluruh dunia.(1978) (diperbarui 2006)
• 1980s : • UICEF memasukan pemantauan BB bayi dan balita dalam
program global dengan GOBI (Growth monitoring, Oral Rehydration, Breast Feeding, Immunization) , sebgai pelayanan dasar kesehatan bayi dan anak.
2/14/15 SOEKIRMAN POSYANDU HGN 2015 8
2/14/15 SOEKIRMAN POSYANDU HGN 2015 9
Growth monitoring a forgotten subject…..
2/14/15 SOEKIRMAN POSYANDU HGN 2015 10
Growth monitoring a forgotten subject…..
2/14/15 SOEKIRMAN POSYANDU HGN 2015 11
2/14/15 SOEKIRMAN POSYANDU HGN 2015 12
Sejarah Posyandu di Indonesia didorong oleh
• Ketetapan FAO/WHO 1970an dan Program UNICEF GOBIFF
• Kelompok Arisan Ibu-Ibu di Bogor menimbang bayi dan balita – Terbentuk Kelompok Timbang (POKBANG)
– Berkembang di Jawa Tengah (Banjarnegara) dan daerah lainnya menjadi TAMAN GIZI dengan tugas utama memantau pertumbuhan BB bayi dan balita
– Tahun 1976 menjadi bagian (komponen) dari Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)
2/14/15 SOEKIRMAN POSYANDU HGN 2015 13
TAMAN GIZI (1970A) KE POSYANDU (1985)
• DIPUTUSKAN DALAM PERTEMUAN INFORMAL TAHUN 1985 DI RUMAH DIRJEN BINKESMAS DEPKES, Deputi SDM Bappenas, Dirjen PUOD DEPDAGRI, Wkl Ketua BKKBN, Sekretaris Dirjen Binkesmas, dan Kepala Biro kesehatan dan Gizi BAPPENAS.
• TUJUAN untuk mencegah kerancuan dan kebingungan masyarakat oleh karena banyaknya Taman Gizi dengan bermacam-ma
2/14/15 SOEKIRMAN POSYANDU HGN 2015 14
Tujuan Monitoring Pertumbuhan dg KMS
• KMS untuk diteksi dini gangguan pertumbuhan SEBELUM tanda-tanda kurang gizi terlihat
• Dng KMS petugas kesehatan dan ibu dapat melihat dengan mudah gangguan pertumbuhan sehingga mendorong ibu segera mengambil tindakan penegahan
2/14/15 SOEKIRMAN POSYANDU HGN 2015 15
Prof.Soekirman UKI Sem.12 15 4 Maret 2005
7
Anak LEBIH TINGGI dan LEBIH BERAT
dari biasanya, tetapi NORMAL dan pertumbuhannya BAIK
Prof.Soekirman UKI Sem.12 19 4 Maret 2005
Anak Sehat Tambah
Umur Tambah Berat & Tinggi
Prof.Soekirman UKI Sem.12 20 4 Maret 2005
1. PEMANTAUAN PERTUMBUHAN INDIVIDU BALITA
Tumbuh baik
Lakukan tindakan
Bagaimana BB anak ?
Dinilai perkembangan BB-nya
Ke posyandu
Ditimbang
Plot BB di KMS
Lakukan Konfirmasi
Naik
Tidak naik
BGM
Prof.Soekirman UKI Sem.12 21 4 Maret 2005
emua anak balita memiliki
dan itimbang secara teratur tiap
bulan agar dapat dipantau apakah berat
MS
badannya aik atau idak naik untuk
penyuluhan dan untuk diketahui tindakan
intervensi apa yang tepat bila diperlukan
S K D
N T
SKDN
Prof.Soekirman UKI Sem.12 22 4 Maret 2005
2. Pemantauan Pertumbuhan Balita di suatu Wilayah
Pengelolaan program
%
K/S
%
D/S
%
N/D
INTERVENSI TINGKAT WILAYAH
Pemantauan pertumbuhan balita di suatu
wilayah
Data hasil penimbangan bulanan
K
S
D
N
Prof.Soekirman UKI Sem.12 24 4 Maret 2005
Persentase Anak yang Naik Berat Badannya (%N/D) Di Wilayah ............................................................
Tahun 1998
Prof.Soekirman UKI Sem.12 25 4 Maret 2005
Persentase Anak yang Naik Berat Badannya (%N/D) Di Wilayah ............................................................
Tahun 1998
Pelajaran sederhana untuk Ibu membaca KMS
• Anak balita sehat tambah umur tambah berat badan
• Bila dua-tiga bulan berturut-turut tidak naik berat badan pertanda mulai terjadi gangguan pertumbuhan, segera bawa ke bidan atau dokter untuk diabil tindakan pencegahan
2/14/15 SOEKIRMAN POSYANDU HGN 2015 23
Definisi Pemantauan Pertumbuhan dg KMS (2007)
• PP dg KMS adalah cara sederhana untuk mengikuti proses terjadinya pertambahan berat badan yang dibandingkan dengan standard antropometrik (WHO) untuk mengetahui secara dini terjadinya gangguan pertumbuhan
• Mengetahui gangguan pertumbuhan sebelum terjadi tanda-tanda kurang gizi.
2/14/15 SOEKIRMAN POSYANDU HGN 2015 24
Definisi …..
• PP dan TP dengan KMS adalah bentuk upaya preventif dan promotive status gizi anak yang dapat dilakukan sendiri oleh ibu atau pengasuhnya sehari-hari sebagai bagian dari PENGASUHAN ANAK yang baik dan benar.
2/14/15 SOEKIRMAN POSYANDU HGN 2015 25
Prof.Soekirman UKI Sem.12 26 4 Maret 2005
Persentase Anak yang Naik Berat Badannya (%N/D) Di Wilayah ............................................................
Tahun 1998
Prof.Soekirman UKI Sem.12 24 4 Maret 2005
Persentase Anak yang Naik Berat Badannya (%N/D) Di Wilayah ............................................................
Tahun 1998
Prof.Soekirman UKI Sem.12 25 4 Maret 2005
Persentase Anak yang Naik Berat Badannya (%N/D) Di Wilayah ............................................................
Tahun 1998
Prof.Soekirman UKI Sem.12 26 4 Maret 2005
Persentase Anak yang Naik Berat Badannya (%N/D) Di Wilayah ............................................................
Tahun 1998
Kesimpulan
• Reposisi Posyandu mencoba Mengembalikan Posyandu pada FUNGSI UTAMANYA – mencegah sedini mungkin terjadi gangguan pertumbuhan BB baduta
• Posyandu didirikan dan dikelola oleh Masyarakat didukung bantuan teknis tenaga kesehatan dan gizi
• Fungsikan kembali KMS dan SKDN dengan sistem rujukan bagi yg tidak naik BB, al kembalikan KMS menjadi milik ibu dan anak.
• Harus mulai dengan Refreshing dan Capacity Building untuk para pelaku Posyandu ttg 1000 HPK dan Peran Posyandu untuk mendukung 1000 HPK
2/14/15 SOEKIRMAN POSYANDU HGN 2015 30
Referensi
• Program UPGK dan Posyandu (1989),FKM-UI dan DitZi Depkes • UPGK dalam Pidato Kenegaraan Presiden di DPR tahun 1995 • Reinventing Posyandu (2013), Nani Afrida, Jakarta Post • Growth Monitoring a Fprgotten Subject (2000), David Morley,
ICROSS Kenya • GMT Implementation in Indonesia ( ), Satoto, UNDIP • Understanding the Increase Child Height and Decline Coverage of
Posyandu (2007), Trias Mahmudiono, FKM UNAIR. • Going For Growth (2005), J.Health Popul and Nut Research. • Prof David Morley Pioneer in Children Health (2009)
2/14/15 SOEKIRMAN POSYANDU HGN 2015 31