Replikasi Virus Uty
-
Upload
muhamad-azhari-m -
Category
Documents
-
view
31 -
download
0
description
Transcript of Replikasi Virus Uty
Dartuti
02-033
REPLIKASI VIRUS
Virus dapat berkembang biak hanya dalam sel hidup.sel inang harus menyediakan energi
dan mekanisme sintetis dan prekursor berbobot molekul rendah untuk sintetis protein dan
asam nukleat virus.asam nukleat virus membawa informasi genetik untuk menyediakan
semua makro molekul khusus virus dalam organisasi yang canggih.
Cirri – ciri khusus perkembang biakan virus adalah begitu berinteraksi dengan sel inang ,
virion penyebab infeksi pecah dan kemampuan infeksi yang dapat di ukur hilang.fase
siklus pertumbuhan ini di sebut periode “eklips”. Lamanya bergantung pada jenis virus
dan sel inang.dan periode ini di akhiri oleh pembentukan partikel – partikel turunan virus
menular pertama.
LANGKAH – LANGKAH UMUM REPLIKASI VIRUS
A. Perlekatan, Penetrasi Dan Pelepasan Selubung
Langkah awal pada infeksi virus adalah interaksi virion,dengan tempat reseptor khusus
pada permukaan sel. ada atau tidaknya reseptor memainkan peranan penting untuk
menentukan mengenai tropisme sel dan patogenesis virus. Pengikatan reseptor ini di
anggap menggambarkan homologi konfigurasi antara sruktur permukaan virion dan
komponen permukaan sel.
Setelah di ikat, partikel virus masuk ke bagian dalam sel. langkah ini di sebut penetrasi
atau penularan. Pada beberapa sistem langkah ini di lakukan dengan endositosis melalui
perantara reseptor., dengan pengambilan partikel – partikel virus yang termakan di dalam
endosom. Pada sistem lain, rincian penetrasi tidak begitu jelas.pelepasan selubung terjadi
bersamaan dengan atau segera setelah penetrasi.pelepasan lapisan adalah pemisahan fisik
asam nukleat virus dari komponen struktur luar virion.virus adalah satu – satunya
penyebab infeksi yang harus mengalami pelarutan agen penyebab infeksi dalam jalur
replikasinya.
B. Sintetis Komponen Virus
Fase sintetis siklus replikasi virus terjadi setelah pelepasan selubung genom. bagian
utama dalam replikasi virus adalah bahwa mRNA khusus harus di transkripsikan dari
asam nukleat virus demi meberhasilan ekspresi dan duplikasi informasi genetic.begitu
hal ini tercapai , virus menggunakan komponen sel untuk menstranslasikan mRNA.
Berbagai kelompok virus menggunakan jalur yang berbeda dalam mensintesis mRNA,
bergantung pada struktur asam nukleat virus.beberapa virus (misalnya
rabdo-,ortomikso-,dan paramikrovirus ) mempunyai polimerasi RNA untuk mensintesis
mRNA. Virus RNA jenis ini di sebut virus untai – negative ( negative sense ) karena
genom RNA untai – tunggalnya merupakan komplementer mRNA, yang secara
konvensional di rancang beruntai – positif ( positive- sense ).
Selama replikasi virus, semua makromolekul khusus virus di sintesis dalam urutan yang
sangat teratur. Dalam beberapa infeksi virus, terutama infeksi yang melibatkan virus yang
mengandung DNA untai – ganda, protein dini virus di sintetis segera setelah infeksi, dan
protein lambat hanya di buat pada akhir infeksi setelah sintesis DNA virus.gen – gen ini
mungkin di hentikan atau dapat pula tidak di hentikan bila produk – produk akhir di
hasilkan.sebaliknya, sebagian besar informasi genetic dari virus yang mengandung RNA
di ekspresikan pada saat yang bersamaan. Selain kontrol sementara ini, juga terdapat
kontrol kuantitatif, karena tidak semua protein virus di buat dalam jumlah yang sama.
Protein khusus – virus dapat mengatur tingkat transkripsi genom atau translasi mRNA
virus.
Virus hewan yang kecil dan bakteriofaga merupakan model yang baik untuk mempelajari
ekspresi gen ukurannya yang kecil memungkinkan di lakukannya pengurutan seluruh
nukleotida dari beberapa virus.dari penelitian ini di ketahui terdapat gen tumpang –
tindih, yang beberapa urutan pada DNA-nya di gunakan untuk sintetis dua polipeptida
yang berbeda, dengan menggunakan dua pola pembacaan (reading frame ) yang berbeda
atau memakai dua molekul mRNA dengan pola pembacaan sama, tetapi dengan titik
awal yang berbeda.suatu system virus ( adeno – virus ) pertama kali memperlihatkan
fenomena pengolahan mRNA yang di sebut “splicing “, urutan mRNA yang
menyandikan protein tertentu di bentuk dari urutan yang di pisahkan oleh urutan tak
bersandi pada cetakan yang terlepas pada saat transkripsi.
Perbedaan terbesar dalam strategi ekspresi ge di temukan pada virus yang mengandung
RNA. Beberapa virion mempunyai enzim polymerase ( ortomikrovirus,
reovirus ) ;beberapa menggunakan pesan subgenomik, yang kadang – kadang di hasilkan
melalui proses “splicing “ ( ortomikrovirus, retrovirus ) ; dan beberapa virus mensintesis
precursor poliprotein berukuran besar yang di proses dan di belah untuk menghasilkan
produk – produk gen akhir ( pikornavirus, retrovirus ).
Tingkat keterlibatan enzim khusus – virus dalam proses ini berbeda – beda pada masing –
masing kelompok.virus berukuran besar ( herpesvirus, poxvirus )lebih tidak bergantung
pada fungsi sel dibandingkan virus yang lebih kecilini merupakan salah satu sebab
mengapa virus berukuran besar lebih peka terhadap kemoterapi antivirus, karena lebih
banyak proses – proses khusus – virus dapat menjadi sasaran kerja obat.
Tempat intra sel yang menjadi ajang berlangsungnya berbagai peristiwa replikasi virus
berbeda antara kelompok virus.beberapa keadaan umum mungkin sering terjadi.protein
virus di sintesis dalam poliribosom yang terdiri ata mRNA khusus – virus dan ribosom
sel inang.DNA virus biasanya di replikasi di dalam inti. Genom RNA virus biasanya
berduplikasi di dalam sitoplasma sel.
C. Morfogenesis dan Pelepasan
Genom virus yang baru di sintesis dan polipeptida kapsid bergabung membentuk turunan
virus.kapsid ikosahedral dapat memadat bila tidak ada asam nukleat, sementara virus
dengan simetri heliks tidak dapat membentuk nukleo-kapsid tanpa RNA virus.tidak ada
mekanisme khusus untuk pelepasan virus yang tidak berselubung ; sel – sel yang tidak
terinfeksi akhirnya mengalami lisis dan melepaskan partikel – partikel virus.
Virus berselubung mengalami pematangan melalui pertunasan glikoprotein selubung
khusus – virus disisipkan kedalam selaput sel ; kemudian nukleoplasmid virus bertunas
melalui selaput pada tempat yang di modifikasi ini dan dengan demikian memperoleh
suatu selubung.pertunasan sering terjadi pada selaput plasma tetapi juga dapat melibatkan
selaput sel lain.virus berselubung tidak dapat mengakibatkan infeksi sebelum selubung di
peroleh.karena itu, turunan virion yang dapat menginfeksi tidak berkumpul di dalam sel
yang terinfeksi.
Pematangan virus kadang – kadang merupakan proses yang tidak efisien.komponen virus
yang berlebihan dapat terkumpul dan terlibat dalam pembentukan badan inklusi di dalam
sel akibat efek replikasi virus yang merusak , akhirnya muncul efek – efek sitopatik yang
akan mematikan sel.tetapi, kadang –kadang sel tidak di rusak oleh virus yang
mengakibatkan timbulnya infeksi jangka panjang yang menetap.
Jalur transkripsi asam nukleat untuk berbagai kelas virus
Tipe
Asam
nukleat
perantara
Tipe
mRNA
contoh
keterangan
± ds DNA Tidak ada + mRNA Kebanyakan virus DNA
( mis.herpesvirus, bakteriofaga
T4 )
+ ss DNA ± ds DNA +mRNA Bakterifaga øX
± ds RNA Tidak ada + mRNA reovirus Virion mengandung polymerase
RNA yang menstranskip setiap
bagian ke mRNA
+ ss RNA ± ds RNA + mRNA Pikornavirus,togavirus,flafiviru
s
Asam nukleat bersifat infeksius dan
tersaji sebagai mRNA,untuk
togavirus,+mRNA lebih kecil juga
di bentuk bagi protein tertentu
-ss RNA Tidak ada + mRNA Rabdovirus,paramiksovirus,ort
omiksovirus.
Asam nukleat virus tidak bersifat
infeksius ; virion mengandung
polymerase RNA yang membentuk
+ mRNA lebih kecil daripada
genom.untuk ortomiksovirus, +
mRNA di transkipsikan dari setiap
bagian.
+ ss RNA -DNA,DNA +m RNA retrovirus Virion mengandung transkiptase
balik ; RNA virus tidak
infeksius,tetapi melengkapi DNA
dati sel-sel yang ditransformasikan.
Keterangan :
ss = untai tunggal
ds = untai – ganda
- menunjukkan untai negatif
+ menunjukkan untai positif
± menunjukkan suatu heliks yang mengandung untai positif dan negatif
Tabel perbandingan strategi replikasi dari beberapa famili virus yang penting
Ciri - ciriPengelompokan berdasarkan pada RNA genom ¹
Virus untai positif Virus untai negatif
pikornaviridae togaviridae retroviridae ortomiksoviridae Paramiksoviridae
Dan
rabdoviridae
reoviridae
Struktur RNA ss ss ss ss ss Ds
genom
Sifat RNA
genom
positif positif positif negatif negatif
Genom
bersegmen
0 0 O2 + 0 +
Infeksius RNA
genom
+ + 0 0 0 0
RNA genom
yang bertindak
sebagai
pembawa
+ + + 0 0 0
Polymerase
berkaitan virion
0 0 +³ + + +
Pesan sub
genom
0 + + + + +
Precursor
poliprotein
+ + + 0 0 0
Keterangan :
ss = untai tunggal
ds = untai ganda
positif = sifatnya sama seperti RNA
negative = melengkapi mRNA
+ menunjukkan sifat yang di miliki famili virus tersebut
0 meninjukkan sifat yang tidak di miliki virus tersebut
0² retrovirus mengandung genom diploid ( dua salinan RNA genom tidak bersegmen)
+³ retrovirus mengandung transcriptase balik ( RNA – bergantung polymerase DNA )
Tabel ikhtisar siklus replikasi dari famili virus utama
Famili virus Tipe asam
nukleat
genom
Keberadaan
virion
berselubung
Lokasi intra sel¹ Lamanya
siklus
pembiakan
( jam )²
Sintesis
protein virus
Replikasi
genom
Pembentukan
nukleokapsid
Pematangan
virion
Papova
Adeno
Herpes
Pox
Pikorna
Reo
DNA
DNA
DNADNA
RNARNA
0
0
+
0
00
C
C
C
C
C
C
N
N
NC
C
N
N
NC
C
N
N
NC
CC
48
25
15 - 72
20
6 – 815 – 30
Ortomikso
Retro
Toga
Paramikso
Rabdo
Bunya,DNA
RNA
RNARNA
RNARNARNA
++
++
++
C
CCCCC
CNNC
CCC
CNNC
CCC
NCC
CCC
10 -2410 – 48
6 – 1024
CONTOH Replication Virus Rabies
Proses infeksi virus rabies ke sel tubuh atau host.Interaksi G protein dan permukaan sel
spesifik sel yang peka rangsangan mungkin (adalah) dilibatkan. Setelah adsorpsi, virus
menembus sel host dan masuk cytoplasma melalui pinocytosis ( via lubang (galian) kecil
clathrin-coated). Virions mengumpulkan endosomes yang besar ( gelembung
cytoplasmic). Selaput virus memadukan kepada endosomal selaput, menyebabkan
pelepasan/release RNP karena virus ke dalam cytoplasm ( tidak mantel). Sebab
lyssaviruses mempunyai suatu cuka ribonucleic single-negative-stranded linier ( RNA)
genome, pesuruh RNAS ( mRNAs) harus menulis penjelasan untuk mengijinkan virus
replication
Suatu polymerase viral-encoded ( L gen) mencatat virus rabies yang genomic RNA ke
dalam pemimpin RNA dan lima [yang] polyadenylated dan capped mRNAs, yang
diterjemahkan ke dalam protein. Terjemahan, Yang melibatkan sintese N, P, M, G dan L
protein, terjadi pada ribosomes di (dalam) cytoplasm [itu]. Walaupun G sintese protein
diaktipkan pada ribosomes, penyelesaian sintese dan glycosylation ( pengolahan
glycoprotein), terjadi reticulum yang endoplamsic ( ER) dan Golgi Piranti. Intracellular
Perbandingan pemimpin RNA untuk N protein mengatur tombol [itu] dari rekaman ke
replication. Ketika tombol ini diaktipkan, replication genome yang karena virus mulai.
Yang pertama masuk replication karena virus adalah sintese sepanjang menyalin ( postive
pantai) tentang genome yang karena virus [itu]. Ketika tombol ke replication terjadi,
RNA rekaman menjadi " tanpa henti" dan perhentian codons diabaikan. Polymerase yang
karena virus masuk lokasi tunggal pada [atas] yang 3' akhir genome, dan mulai
manyatukan sepanjang salinan genome [itu]. Pantai penyakit rabies [yang] positif ini
RNA bertindak sebagai templates untuk sintese sepanjang rantai negatif genome yang
terinfeksi virus.
Sepanjang perakitan memproses, N-P-L yang kompleks encapsulates RNA genomic
negative-stranded untuk membentuk RNP inti [itu], dan M protein membentuk suatu
kapsule, atau acuan/matriks, di sekitar RNP [itu]. RNP-M yang kompleks berpindah
tempat suatu area yang berisi selaput plasma glycoprotein memasukkan/menyisipkan, dan
M-Protein memulai coiling. M-Rnp yang kompleks mengikat dengan glycoprotein, dan
virus yang diselesaikan bertunas dari selaput plasma. Di dalam sistem nerves pusat
( CNS), virus mulai aktif dari selaput plasma dan sebaliknya, virus di (dalam) kelenjar
yang berhubungan dengan ludah bertunas terutama semata dari selaput sel ke dalam
acinar satuan cahaya. mulai aktif karena virus Ke dalam kelenjar/penekan yang
berhubungan dengan ludah dan batang-behavior agresif virus-induced di (dalam)
binatang tuan rumah memaksimalkan infeksi/peradangan ke host yang baru.
CONTOH Replikasi Virus Influenza
Sejarah
Virus Influensa adalah suatu kelas virus yang berisi RNA sebagai materi turun temurun
dalam proses replicates dengan memasuki suatu sel tuan rumah dengan penggunaan
sumber daya sel ini untuk menghasilkan beratus-ratus salinan RNA yang karena virus.
Virus bagian luar dari sel tuan rumah dan RNA nya masuk ke sel . Gen yang terinfeksi
virus menulis penjelasan dan diterjemahkan oleh enzim sel dan ribosomes. Dengan cara
ini, virus mengambil alih produktivitas sel [itu]. Sekarang, sebagai ganti memproduksi
hanya material selular baru, sel menghasilkan beratus-ratus partikel unsur/butir virus
baru. Partikel unsur/butir Virus yang baru secepatnya bebas dari sel tersebut dan
istirahat, dan beberapa virus mulai menduplikasi diri.