Renstra_Unnes_2010-2014.pdf
-
Upload
harmenson-sinurat -
Category
Documents
-
view
40 -
download
0
Transcript of Renstra_Unnes_2010-2014.pdf
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 ii
KATA PENGANTAR
Pendidikan merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia dan
untuk itu setiap warga negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan
yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa
memandang status sosial, status ekonomi, suku, etnis, agama, dan gender.
Pemerataan akses dan peningkatan mutu pendidikan akan membuat warga
negara Indonesia memiliki kecakapan hidup (life skills) sehingga mendorong
pembangunan manusia seutuhnya serta pembentukan masyarakat madani
modern yang dijiwai nilai-nilai Pancasila, sebagaimana diamanatkan dalam
UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 disusun berdasarkan pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010 -
2014 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun
2005 - 2025. Renstra Unnes 2010 - 2014 mengacu pada lima pokok
program utama pendidikan tinggi Kementerian Pendidikan Nasional, yaitu (1)
Penyediaan Layanan Akademik Program studi; (2) Penyediaan dosen dan
Tenaga Kependidikan Bermutu; (3) Penyediaan Layanan Kelembagaan; (4)
Pengembangan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat; (5)
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya.
Rencana Strategis Universitas Negeri Semarang 2010-2014 ini
diharapkan menjadi bahan dasar dan pedoman bagi seluruh unit kerja di
Universitas Negeri semarang dalam menyusun dokumen-dokumen
perencanaan seperti Rencana Kerja Tahunan (RKT), Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA), dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP).
Teriring rasa syukur yang teramat dalam pada Tuhan Yang Maha
Kuasa, atas tersusunnya Renstra Unnes Tahun 2006 – 2010 ini, kami
sampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi – tingginya kepada
seluruh pihak yang telah dengan sungguh-sungguh ikut membantu dalam
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 iii
penyusunan dokumen ini. Semoga dengan tersusunnya Renstra Unnes
2010-2014 ini dapat menjadi arah dalam pembangunan pendidikan Unnes
lima tahun ke depan yang lebih berkualitas.
Semoga Allah SWT selalu meridloi seluruh upaya kita, untuk
mewujudkan Unnes sebagai Universitas Konservasi bertaraf Internasional
Sehat, Unggul dan Sejahtera. Amin.
Semarang, Juli 2010
Rektor,
Sudijono Sastroatmodjo
NIP 195208151982031007
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 iv
DAFTAR ISI RENSTRA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2010 – 2014
Kata Pengantar ii Daftar Isi iv BAB I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang 1 1.2. Landasan Historis dan Filosofis 5 1.3. Landasan Hukum 13
BAB II Kondisi Umum Akhir Tahun 2009
2.1. Analisis Situasi Internal 15 2.2. Analisis Situasi Eksternal 22 2.3. Tantangan Tahun 2010-2014 26
BAB III Visi, Misi, dan Tujuan
3.1. Visi, Misi, dan Tujuan 27 3.2. Tata Nilai 28
BAB IV Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan, Program Tahun
2010 – 2014 4.1. Bidang Kelembagaan 29 4.2. Bidang Akademik 34 4.3. Bidang Kemahasiswaan 38 4.4. Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) 41 4.5. Bidang Sarana dan Prasarana 46 4.6. Bidang Keuangan 48 4.7. Bidang Kerjasama 53
BAB V Kerangka Implementasi
5.1. Strategi Pendanaan 56 5.2. Koordinasi, Tata Kelola, dan Pengendalian 62 5.3. Pemantauan dan Evaluasi 65
Daftar Pustaka 73 Lampiran 74
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penyelenggaraan pendidikan tinggi merupakan sebuah ikhtiar mulia untuk
menyiapkan generasi muda agar memiliki akhlak mulia, kompetensi
akademik dan intelektual yang unggul serta membantu mereka tumbuh
menjadi pemimpin andal di masa depan. Dengan posisi strategis ini,
perguruan tinggi diharapkan senantiasa mengembangkan diri, menjaga
relevansinya bagi kebutuhan pembangunan nasional, dan meningkatkan
kontribusinya bagi kehidupan sosial secara umum. Dengan demikian,
perguruan tinggi dituntut agar mengembangkan berbagai strategi, program
dan kegiatan guna pencapaian maksud tersebut. Pada puncaknya,
perguruan tinggi diharapkan dapat mewujudkan cita-cita dan amanat
nasional, yakni Indonesia yang cerdas, adil, makmur, dan sejahtera. Dengan
semangat dan untuk maksud serta tujuan inilah Universitas Negeri
Semarang (Unnes) didirikan.
Empat puluh lima tahun perjalanan Unnes mengemban mandat dan cita-
cita pendidikan nasional, telah menghadapkan Unnes pada tantangan
yang beragam dam kompleks. Pada awal berdirinya hingga periode akhir
1990-an, Unnes yang saat itu secara kelembagaan masih sebagai institut
hanya mengemban mandat pengembangan pendidikan keguruan dan
ilmu-ilmu pendidikan. Namun sejak menjadi universitas pada tahun 1999,
Unnes mengemban mandat yang lebih luas (wider mandate), tidak saja
terbatas pada pengembangan disiplin kependidikan dan keguruan tetapi
juga disiplin ilmu-ilmu lain. Pada awal pertumbuhannya, secara relatif
Unnes dihadapkan pada persoalan dan tantangan lokal-nasional. Kini,
globalisasi telah membawa Unnes ke dalam pusaran lalu-lintas
internasional. Dengan kata lain, bila pada masa sebelumnya Unnes
dihadapkan pada persoalan di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial,
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 2
dan budaya dalam skala lokal-nasional kini spektrum persoalan yang
dihadapi melebar ke tingkat global.
Unnes memandang setiap persoalan dan tantangan yang dihadapi, baik
dalam skala nasional maupun internasional, sebagai sumber energi dan
motivasi untuk tumbuh dan berkembang menjadi pusat pendidikan yang
sehat dalam segi tatakelola, unggul dalam segi kompetensi, sekaligus
mendorong terciptanya kesejahteraan publik dalam segi peran dan
kontribusi sosialnya. Perubahan lingkup persoalan dan tantangan yang
dihadapi, tentu saja memberikan konsekuensi bagi Unnes; yakni bahwa
Unnes tidak saja diharapkan untuk berperan aktif dan memberikan
kontribusinya pada skala nasional tetapi juga pada skala internasional.
Lazimnya perguruan tinggi, Unnes mengemban tiga mandat dasar atau Tri
Dharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat. Bertolak dari tiga mandat ini, perguruan tinggi
diharapkan menjadi motor bagi tumbuhnya kreativitas dan inovasi guna
merespon berbagai perubahan baik di bidang ilmu pengelahuan, teknologi,
seni dan olahraga yang terjadi di masyarakat. Namun dalam mewujudkan
perannya ini, perguruan tinggi masih dihadapkan pada sejumlah persoalan
dan tantangan yang perlu dipecahkan. Persoalan dan tantangan tersebut
dapat diringkas ke dalam tiga tema utama sebagai berikut.
Pertama, pemerataan dan perluasan. Persoalan ini terkait dengan
terbatasnya daya tampung perguruan tinggi yang ada dalam memberikan
kesempatan kepada penduduk kelompok umur 19-24 tahun untuk
memperoleh pendidikan tinggi. Selain itu isu pemerataan dan perluasan
akses ini juga terkait dengan kenyataan persebaran penduduk dan lembaga
pendidikan tinggi Indonesia yang masih asimetris. Kenyataan ini berakibat
pada terbatasnya kesempatan bagi penduduk untuk memperoleh pendidikan
tinggi yang baik, yang secara langsung juga akan menimbulkan disparitas
antar daerah-daerah di Indonesia dalam hal capaian pembangunan nasional.
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 3
Kedua, masalah relevansi dan mutu. Persoalan ini terkait dengan kenyataan
bahwa perguruan tinggi yang ada belum memenuhi relevansi dan mutu yang
ditargetkan. Artinya program-program perguruan tinggi, baik di bidang
pendidikan, penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat belum
semuanya relevan dengan persoalan dan kebutuhan yang berkembang di
masyarakat. Demikian halnya, program-program perguruan tinggi baik di
bidang pendidikan, penelitian maupun pengabdian pada masyarakat juga
belum memenuhi standar mutu yang diharapkan. Kenyataan ini dipastikan
akan berakibat pada inefisiensi dan ketidakefektivan investasi di bidang
pendidikan tinggi; yakni bahwa investasi di bidang pendidikan tinggi tidak
secara signifikan memberikan dampak bagi tercapainya target-target
pembangunan nasional. Oleh karena itu, kalaupun program-program
perguruan tinggi sebagian telah memenuhi target relevansi yang diharapkan
kualitasnya pun masih harus ditingkatkan.
Ketiga, pengembangan otonomi, akuntabilitas, dan pencitraan publik
perguruan tinggi. Otonomi dan akuntabilitas menempati posisi sentral dalam
sebuah lembaga keilmuan. Hanya bila otomoni dan kemandirian dapat
dijamin, pengembangan disiplin keilmuan dapat berjala dengan baik. Namun,
pengembangan ilmu pengetahuan, seni, teknologi dan budaya pada
umumnya haruslah tetap didasarkan pada moralitas dan etika. Oleh karena
itu akuntabilitas perguruan tinggi juga harus dapat dijamin. Hanya bila dua
hal ini dapat dijamin sebuah perguruan tinggi dapat memperolah pengakuan,
citra, dan reputasi publik yang positif. Untuk mendukung terwujudnya
otonomi dan akuntabilitas ini diperlukan sistem yang kuat.
Unnes menyadari bahwa sebagai bagian dari dunia pendidikan tinggi,
beragam persoalan di atas harus segera direspon. Oleh karena itu, berpijak
pada permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan tinggi di atas, Unnes
memandang bahwa perlunya untuk memperhatikan beberapa hal berikut
sebagai dasar pengembangan untuk jangka waktu empat tahun ke depan.
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 4
Pertama, terkait dengan perluasan dan pemerataan kesempatan pendidikan
tinggi, diperlukan beragam formula, kebijakan, langkah dan program-program
yang dapat memudahkan akses masyarakat terhadap perguruan tinggi. Hal
ini dapat dilakukan baik dengan cara melakukan diversifikasi bidang-bidang
layanan pendidikan maupun dengan memberikan regulasi khusus yang
ditujukan utamanya untuk membantu akses pendidikan kelompok
masyarakat kurang beruntung. Dengan cara ini, diharapkan Unnes akan
dapat mengurangi tingkat disparitas capaian pendidikan tinggi baik pada
skala lokal maupun nasional. Di sisi lain dengan langkah ini, Unnes juga
dapat memberikan kontribusi nyata dalam membantu daerah dalam
memenuhi kebutuhan sumberdaya manusia yang dibutuhkan untuk
mendorong pembangunan daerah.
Kedua, terkait dengan kebutuhan peningkatan mutu dan relevansi
pendidikan tinggi, diperlukan reorientasi kebijakan pengembangan program-
program pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Reorientasi dimaksudkan agar ketiga ranah program ini dapat secara
langsung memberikan kontribusi pada pemecahan masalah yang
berkembang di masyarakat baik dalam skala lokal maupun nasional. Di masa
mendatang, reorientasi program ditujukan untuk meningkatkan peran dan
kontribusi Unnes pada skala internasional. Reorientasi ini memiliki dua sudut
pandang, inward looking dan outward looking. Yang pertama merujuk pada
perlunya Unnes untuk melalukan kajian internal terhadap kualitas dan
relevansi internalnya. Yang kedua merujuk pada perlunya Unnes untuk
melakukan berbagai kajian strategis yang hasil dan rekomendasinya akan
direspon melalui program-program pendidikan, penelitian, dan pengabdian
pada masyarakat.
Ketiga, terkait dengan kebutuhan terhadap penataan sistem manajemen,
diperlukan pengembangan sistem yang memungkinkan tumbuhnya otonomi
dan akuntabilitas perguruan tinggi. Tersedianya sistem seperti ini diharapkan
akan mendukung terpenuhinya kebutuhan perguruan tinggi di bidang mutu
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 5
dan relevansi program di satu sisi dan terciptanya Good University
Governance di sisi lain. Berkenaan dengan hal ini, Unnes memandang perlu
untuk melanjutkan, memperluas cakupan, dan menyempurnakan sistem
manajemen berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang telah
diimplementasikan pada berbagai sektor.
Mewujudkan maksud besar di atas tentulah merupakan tugas yang tidak
ringan bagi Unnes. Namun pengalaman selama 45 tahun mengemban
mandat pendidikan tinggi memberikan pengalaman dan dasar kekuatan bagi
Unnes untuk berperan aktif dalam mewujudkan maksud besar tersebut.
Dinamika sejarah kelembagaan Unnes selama 45 tahun mengemban
mandat pendidikan tinggi di bawah ini mengisyaratkan kedewasaan Unnes
untuk merumuskan rencana strategis empat tahun mendatang yang lebih
komprehensif dan kompetitif.
1.2. Landasan Historis dan Filosofis
Sejarah kelembagaan Unnes berawal dari lembaga-lembaga pendidikan
guru di atas jenjang sekolah menengah atas yang didirikan pemerintah
colonial Belanda. Pada saat itu pemerintah kolonial mendirikan Middelbaar
Onderwijzer A Cursus (MO-A) dan Middelbaar Onderwijzer B Cursus (MO-
B). Pasca kemeredekaan, melalui Peraturan Pemerintah No. 41/1950, MO-A
dijadikan Kursus B-I dan MO-B dijadikan Kursus B-II, yang dipertahankan
hingga tahun 1960. Pada babak selanjutnya kursus ini tidak dilanjutkan untuk
kemudian diintegrasikan ke dalam sistem pendidikan tinggi yang sudah ada
pada saat itu. Melalui Keputusan Sekretaris Jenderal Departemen
Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan No. 108487/S, tanggal 27
Desember 1960, Kursus B-I dan Kurus B-II ditingkatkan statusnya menjadi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dengan induk Universitas
Diponegoro (Undip) di Semarang. FKIP Undip ini memiliki cabang di
Surakarta, yang merupakan integrasi Kursus B-I dan Kursus B-II di kota
tersebut. Pada tahun 1963 Jurusan Pendidikan Jasmani, yang semula
merupakan bagian dari Kursus B-II dan kemudian menjadi bagian dari FKIP
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 6
Undip, dipisah dan ditingkatkan statusnya menjadi Sekolah Tinggi Olahraga
(STO). Pendirian STO ini didukung oleh Keputusan Menteri Olahraga No. 23
Tahun 1963, tanggal 19 April 1963, dan karenanya pula berada di bawah
koordinasi Departemen Olahraga.
Sementara FKIP Undip tetap menjalankan program-program di bawah
koordinasi Departemen Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP),
tahun 1962 Menteri Pendidikan Dasar dan Kebudayaan (PD dan K)
mendirikan lembaga baru bagi pendidikan guru, yakni Institut Pendidikan
Guru (IPG) dengan fungsi dan tujuan yang sama dengan FKIP. Hal ini tentu
saja potensial menimbulkan dualisme dalam pendidikan guru. Untuk
menghindari kemungkinan tersebut, melalui Keputusan Presiden RI No.
1/1963 tanggal 3 Januari 1963, ditetapkan penyatuan FKIP dan IPG menjadi
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) dengan status yang setara
dengan universitas di lingkungan Departemen PTIP. Atas dasar kebijakan ini,
melalui Keputusan No. 55 Tahun 1963, tanggal 22 Mei 1963 Menteri PTIP
mendirikan IKIP. Sebagai tindak lanjut, diterbitkan pula Keputusan Bersama
Menteri PTIP dan Menteri PD dan K No. 32 tahun 1964, tanggal 4 Mei 1964
tentang penyatuan FKIP dan IPG di Jakarta, Bandung, Malang, dan
Yogyakarta ke dalam satu institusi baru yakni IKIP.
Perubahan di atas tidak serta merta berimbas berdirinya IKIP Semarang. Hal
ini dikarenakan muncul anggapan bahwa FKIP Undip dan FKIP Undip
Cabang Surakarta dinilai belum dapat berdiri sendiri. Untuk menengahi hal
ini melalui Keputusan No. 35 Tahun 1964, tanggal 4 Mei 1964, Menteri PTIP
menetapkan hal-hal berikut:
a. FKIP Undip menjadi IKIP Yogyakarta Cabang Semarang, dengan
membuka sejumlah jurusan, yaitu; Jurusan Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, Bahasa Prancis, Seni Rupa, Sejarah, Ilmu Bumi, Ilmu Pasti, Ilmu
Alam, Ilmu Pesawat, Ilmu Kimia, Teknik Sipil, Teknik Mesin, Pendidikan
Jasmani, Didaktik Kurikulum, dan Pendidikan Sosial.
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 7
b. FKIP Undip Cabang Surakarta menjadi IKIP Yogyakarta Cabang
Surakarta.
IKIP Yogyakarta Cabang Semarang mengalami perkembangan yang pesat.
Untuk mendukung perkembangannya, Menteri PTIP menerbitkan Keputusan
No. 40 Tahun 1965, tanggal 8 Maret 1965, yang menetapkan IKIP
Yogyakarta Cabang Semarang menjadi IKIP Semarang. Lembaga baru ini
memiliki lima fakultas yaitu Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan
Sastra dan Seni, Fakultas Keguruan Ilmu Sosial, Fakultas Keguruan Ilmu
Eksakta, dan Fakultas Keguruan Teknik. Keputusan ini Selanjutnya,
berdirinya IKIP Semarang itu diperkuat dengan Keputusan Presiden RI No.
271 Tahun 1965, tanggal 14 September 1965. Menyusul peningkatan status
ini pula, melalui Keputusan No.042/O/77, tanggal 22 Februari 1977, Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan mengembalikan program pendidikan guru
olahraga induknya dalam wadah baru yang disebut Fakultas Keguruan Ilmu
Keolahragaan (FKIK). Perkembangan ini terus berlanjut, dan berdasarkan
Keputusan Presiden RI No. 52/1982, ditetapkan IKIP Semarang memiliki
enam fakultas yaitu Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Pendidikan
Bahasa dan Seni (FPBS), Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
(FPIPS), Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
(FPMIPA), Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK), dan
Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK).
Tahun 1999, bersama sejumlah IKIP di Indonesia IKIP Semarang
mendapatkan perluasan mandat (wider mandate) untuk tidak saja
mengembangkan disiplin kependidikan dan keguruan, namun juga ilmu-ilmu
murni dan terapan di luar bidang kependidikan dan keguruan. Perluasan
mandat ini tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 124 Tahun 1999.
Menyusul kebijakan ini, dikeluarkan pula Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 278/O/1999 yang mengatur Struktur Organisasi dan Tata
Kerja Unnes dan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 8
No.225/O/2000 yang mengatur Statuta Unnes. Melalui kebijakan ini
ditetapkan Unnes memiliki enam buah fakultas dan satu Program
Pascasarjana. Mengingat perluasan mandat yang ada, berdasarkan
kebijakan tersebut nama-nama fakultas berubah menjadi Fakultas Ilmu
Pendidikan (FIP), Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Fakultas Ilmu Sosial
(FIS), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas
Teknik (FT), dan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK). Pada perkembangan
selanjutnya lahir dua fakultas baru pada tahun 2006 dan 2007. Dua fakultas
tersebut adalah Fakultas Ekonomi yang merupakan pengembangan dari
Jurusan Ekonomi yang semula berada di bawah koordinasi Fakultas Ilmu
Sosial dan Fakultas Hukum yang merupakan pengembangan dari Program
Studi Ilmu Hukum pada yang semula berada di bawah koordinasi Fakultas
Ilmu Sosial. Dengan dua fakultas baru ini Unnes memiliki kini memiliki
delapan buah fakultas. Saat ini Unnes membuka program-program studi ilmu
murni pada setiap fakultas. Namun, bagaimanapun juga Unnes tetaplah
merupakan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, dan karenanya
yang pembukaan program-program studi ilmu murni dan terapan di luar
disiplin kependidikan dimaksudkan untuk memperkuat disiplin kependidikan.
Kini, Unnes memiliki 72 program studi dengan rincian; 5 Program Studi
Diploma 3 tahun, 33 program studi kependidikan, 19 program studi ilmu
murni, 11 program studi jenjang magister, 3 program studi jenjang doktor,
dan 1 program studi pendidikan profesi.
Tahun 2006 Unnes mengembangkan visi bersama yang disebut Universitas
Negeri Semarang yang Sehat, Unggul, dan Sejahtera (Unnes Sutera). Visi ini
lahir dari refleksi-diri Unnes, bahwa sebagai universitas, Unnes adalah
sebuah situs pembelajaran. Sebagai sebuah situs pembelajaran, sebuah
universitas haruslah bersedia untuk berbagi, karena pembelajaran
berlangsung tanpa adanya kehendak untuk saling belajar dan saling
mengajar. Sebuah universitas adalah layaknya mata air pengetahuan bagi
setiap orang untuk menghapus dahaga pengetahuan. Sebagai mata air
pengetahuan, sebuah universitas tidak saja berkewajiban untuk memberi
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 9
tetapi juga untuk menggali. Hanya dengan terus-menerus menggali
pengetahuan sebuah universitas dapat terus berbagi gagasan-gagasan baru,
ide-ide segar, dan inovasi.
Untuk dapat berbagi dan menjalankan tugasnya dengan baik sebuah
universitas tidak dapat hanya dengan mengandalkan kemauan dan
komitmen yang kuat. Lebih dari itu sebuah universitas membutuhkan sistem
yang kuat dan sehat untuk mendukung tugas dan mandatnya. Universitas
dengan demikian harus dijalankan selaras dengan kaidah, asas, dan koridor
yang mengaturnya. Hanya bila hal ini dapat dipenuhi, universitas dapat
membina dan meraih keunggulan yang tidak diperuntukkan bagi dirinya
namun juga bagi publik luas.
Berpijak pada ideal luhur ini, tahun 2006 Unnes untuk pertama kalinya
merumuskan visi Sehat, Unggul, dan Sejahtera (Unnes Sutera). Visi ini tidak
saja merangkum kehendak Unnes tentang dirinya sendiri, namun juga
sebuah tata dunia yang lebih baik yang Unnes cita-citakan (imagined,
idealized world). Dunia yang baik dalam pandangan Unnes adalah dunia
yang sehat, dunia yang adil, di dalamnya keunggulan tidak dipertandingkan
tetapi didistribusikan dan ditular-ajarkan sebagai berkah dan maslahat bagi
hidup semesta. Cita-cita ini lahir dari kesadaran kesejarahan Unnes: ia lahir
dari rahim masyarakat, tumbuh, dan berkembang bersama kepercayaan
masyarakat dan karenanya demi dan kepada maslahat kehidupan
masyarakat semestinya ia mengabdikan diri.
Visi Unnes-Sutera juga merupakan deklarasi kedewasaan Unnes setelah
lebih dari empat dasa warsa mengabdikan diri di dunia pendidikan. Disebut
demikian karena visi ini merangkum hampir semua prasyarat yang harus
dipenuhi untuk sebuah lembaga dan institusi menjadi dewasa. Salah satu ciri
dari kedewasaan adalah kematangan, yang diwujudkan dalam
kesempurnaan tumbuh kembang. Kedua hal ini disimbolisasikan dalam dua
unsur pertama Visi Sutera, yakni “sehat” dan “unggul”. Sehat adalah puncak
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 10
dari kematangan tubuh, sementara unggul adalah simbol dari kesempurnaan
perkembangan. Ciri lain dari kedewasaan adalah kemauan untuk
menegosiasikan antara hasrat diri dengan norma, atau dengan kata lain
kemauan untuk berbagi dan menghindari sikap mementingkan diri sendiri
(selfish). Ciri kedewasaan ini terangkum dalam unsur ketiga Visi Sutera ,
yaitu “sejahtera”. Sejahtera bagi Unnes bukan saja kesejahteraan internal
Unnes sebagai lembaga. Lebih dari itu sejahtera dalam hal ini lebih pada
sumbangsih Unnes bagai kesejahteraan dan maslahat umat manusia.
Paduan ketiga unsur visi ini secara bersama-sama menjadi perangkat bagi
Unnes dalam mewujudkan dirinya sebagai lembaga pendidikan tinggi yang
berorientasi pada good university governance dalam hal tata kelola
internalnya, competitiveness pada kualitas akademik, dan socially relevant
pada aspek kontribusinya kepada publik.
Unnes memandang bahwa tujuan hakiki seluruh ikhtiar pembangunan,
termasuk di dalamnya dunia pendidikan, adalah masa depan yang lebih baik.
Lebih jauh Unnes juga memandang bahwa bukan saja masa depan yang
lebih baik tetapi juga masa depan yang lebih baik dan lestari. Untuk
mendukung pembangunan yang demikian itu prinsip keseimbangan bagi
Unnes merupakan sebuah kata kunci sekaligus roh pembangunan yang tidak
dapat dihindari. Komitmen pada prinsip keseimbangan ini merupakan
refleksi-diri Unnes atas konteks sejarah kelahirannya pada tahun 1965.
Tahun 1965 merupakan periode pada saat Indonesia mengalami krisis
yang sangat hebat. Pada masa itu globalisasi telah membelah dunia
dalam dua kutub ekstrim ideologi. Pembelahan ini berimbas sekaligus
mengancam situasi sosial, politik, ideologi, ekonomi, dan kebudayaan
nasional. Sebagai respon terhadap kondisi tersebut, “kembali pada
Pancasila” merupakan tuntutan yang berkembang pada saat itu. Dalam
konteks ini, kelahiran Unnes pada saat itu dapat dipahami sebagai
bagian dari ikhtiar untuk menyelamatkan Indonesia dari jebakan dua
kutub ekstrem politik internasional tersebut. Dalam spektrum lain,
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 11
kelahiran Unnes merupakan upaya untuk melahirkan generasi dengan
nalar yang sehat, budi yang luhur, dan karakter yang tangguh dalam
asuhan Pancasila.
Berpijak dari konteks sejarah kelahirannya, Unnes berpandangan bahwa
keteguhan dan kesetiaan pada Pancasila adalah syarat bagi
kelangsungan pembangunan nasional Indonesia. Dari sejarah
kelahirannya, Unnes juga belajar bahwa pembangunan nasional pada
hakikatnya dapat terselenggara dengan baik di dalam keseimbangan
antara “penguatan” dan “pembaruan”. Prinsip keseimbangan ini penting
karena bagaimanapun pembangunan nasional tidak dapat
menghindarkan diri dari pembaruan. Namun pembaruan tidak dapat
dimaknai sebagai upaya untuk meninggalkan hal-hal yang sudah terbina
dan mengorbankan seperti ideologi, kebudayaan, dan identitas nasional
pada umumnya, karena hal itu akan membuat bangsa ini mengalami
alienasi.
Prinsip dan filosofi keseimbangan inilah yang kemudian mendorong
Unnes mendeklarasikan diri sebagai “Universitas Konservasi” pada
tahun 2009. Bukanlah sebuah kebetulan bahwa pilihan tersebut juga
didukung oleh kondisi kampus Unnes yang kaya akan biodiversitas, baik
flora maupun fauna, dan peran dan kontribusi Unnes selama ini dalam
melestarikan warisan kebudayaan nusantara. Bukanlah sebuah
kebetulan pula bahwa pilihan menjadi “Universitas Konservasi” juga
bertepatan dengan semakin menguatnya isu krisis lingkungan baik
dalam skala regional maupun internasional. Bagi Unnes konservasi
dengan demikian merupakan roh yang menerangi gerak dan
langkahnya.
Prinsip-prinsip dasar konservasi yang menekankan keseimbangan
antara penguatan, pemeliharaan, dan pembaruan akan menjaga Unnes
untuk tetap berada di garis tengah, toleran, dan terhindar dari
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 12
eskremitas. Sikap ini selaras dengan kondisi majemuk bangsa
Indonesia. Sikap ini juga memungkinkan Unnes sebagai sebuah
lembaga akademik memandang dan menempatkan segala sesuatu
secara objektif dan komprehensif.
Unnes percaya bahwa pendidikan adalah pintu pembaruan, namun
selaras dengan prinsip keseimbangan di atas, pendidikan juga tidak
dapat dimaknai sebagai semata-mata agen pembaruan. Pendidikan bagi
Unnes memiliki dua tugas hakiki: penguatan dan pembaruan. Unnes
meyakini keduanya harus secara beriringan, sinergis, dan seimbang
dijalankan oleh institusi pendidikan manapun. Unnes meyakini,
pembaruan yang melampaui batas membuat masa depan kehilangan
identitas, sedangkan penguatan yang melampaui batas membuat masa
depan kehilangan kreativitas.
Berbekal visi Unnes-Sutera, prinsip keseimbangan antara penguatan dan
pembaruan, dan komitmen Universitas Konservasi, Unnes yakin secara
bertahap akan menjadi bagian dari universitas kelas dunia (world-class
universities). Cita-cita ini tidaklah tanpa dasar. Pada Juli 2008, untuk pertama
kalinya Unnes masuk dalam sistem pemeringkatan universitas duni versi
Webometrics, yakni pada posisi 7400 dunia. Pada Januari 2009 posisi
tersebut naik menjadi 4800 namun turun pada bulan Juli 2009 menjadi 5976.
Pada Januari 2010 posisi Unnes kembali naik menjadi 3724, dan pada bulan
Juli 2010 ini Unnes berada pada posisi 2754; dengan peringkat ini, Unnes
berada dalam posisi 83 di antara universitas-universitas di Asia Tenggara.
Posisi ini belumlah stabil dan dapat mengalami perubahan negatif kapan
saja. Namun hal itu juga berarti bahwa Unnes memiliki potensi untuk
meningkatkan posisinya.
Untuk mendukung pencapaian cita-cita menjadi bagian world-class
universities, Unnes telah merintis sejumlah program pengembangan baik
pada level universitas, fakultas, maupun program studi. Untuk periode empat
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 13
tahun ke depan, di samping tetap meningkatkan kualitas program akademik,
meningkatkan sistem tata kelola internal menuju good university governance,
program-program pengembangan akan diorientasikan pada langkah-langkah
perwujudan Unnes sebagai bagian dari world-class univiersities setidaknya di
kawasan Asia.
1.3. Landasan Hukum
(1) Undang-Undang Dasar 1945
(2) Undang-Undang RI Nomor 17, Tahun 2003, tentang Keuangan
Negara.
(3) Undang-Undang RI Nomor 20, Tahun 2003, tentang Sistem
Pendidikan Nasional
(4) Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2004, tentang Perbendaharaan
Negara
(5) Undang-Undang RI Nomor 15 Tahun 2004, tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan tanggung jawab Keuangan Negara.
(6) Peraturan Pemerintah RI Nomor 19, Tahun 2005, tentang Standar
Nasional Pendidikan.
(7) Peraturan Pemerintah RI Nomor 23, Tahun 2005, tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
(8) Peraturan Pemerintah RI Nomor 24, Tahun 2005, tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan.
(9) Peraturan Pemerintah RI Nomor 8, Tahun 2006, tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.
(10) Peraturan Pemerintah RI No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan
(11) Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 08, Tahun 2006, tentang
Kewenangan Pengadaan Barang/Jasa pada Badan Layanan Umum.
(12) Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 66, Tahun 2006, tentang
Rencana Bisnis Anggaran.
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 14
(13) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 109, Tahun 2007, tentang
Dewan Pengawas Badan Layanan Umum.
(14) Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 119, Tahun 2007, tentang
Persyaratan Administratif dalam Rangka Pengusulan dan Penetapan
Satuan Kerja Instansi Pemerintah untuk Menerapkan Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum.
(15) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No 59 Tahun 2009
tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri Semarang
(16) Keputusan Menteri Keuangan RI No 362/KMK.05/2008 tentang
Penetapan Universitas Negeri Semarang pada Departemen
Pendidikan Nasional sebagai instansi Pemerintah yang menerapkan
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
(17) Peraturan Dirjen Perbendaraan Nomor 50/PB/2007, tentang
Petunjuk Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak oleh Satker
Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan BLU.
(18) Peraturan Dirjen Perbendaraan Nomor 67/PB/2007, tentang
Tatacara Pengintegrasian Laporan Keuangan BLU ke Dalam Laporan
Keuangan Kementerian Negara/Lembaga.
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 15
BAB II KONDISI UMUM AKHIR TAHUN 2009
Kondisi umum menggambarkan hasil analisis keadaan saat ini sehingga
dapat dirumuskan strategi dalam rangka mencapai visi, misi dan tujuan.
Analisis dilakukan dengan metode SWOT (strength, weaknesses,
opportunities, dan threat). Analisis kondisi umum meliputi analisis kondisi
internal dan analisis kondisi eksternal. Analisis kondisi internal untuk
mengidentifikasi kekuatan (strenght) dan kelemahan (weaknesses) dari
aspek kelembagaan, akademik, sumber daya manusia, sumber daya
keuangan, sarana dan prasarana, kemahasiswaan, kerjasama dan sistem
informasi manajemen. Analisis kondisi eksternal untuk mengidentifikasi
peluang (opportunities) dan ancaman (threat) yang dihadapi dari aspek
politik, ekonomi, sosial, kependudukan, peraturan perundang-undangan dan
task environment (pesaing, pemasok, shareholder dan pelanggan).
2.1. Analisis Situasi Internal 2.1.1. Kekuatan (Strength) Bidang Kelembagaan (1) Merespon kebutuhan tata kelola BLU telah disusun struktur Organisasi
dan Tata Kerja (OTK) baru. OTK BLU memungkinkan Unnes untuk lebih
efektif dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai perguruan tinggi
yang mengemban tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi.
(2) Pengukuran kinerja lembaga dilakukan melalui audit kinerja, baik kinerja
fakultas maupun kinerja program studi. Hasil audit kinerja dijadikan dasar
penyusunan evaluasi diri tahunan dalam rangka merumuskan strategi
pengembangan ke depan.
(3) Jumlah program studi terus berkembang, baik jenjang S1, S2, maupun
S3. Tahun 2009 Unnes menyelenggarakan 78 program studi dengan
rincian: 53 prodi S1, 11 prodi S2, 11 prodi S2 dan 3 prodi S3.
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 16
(4) Sistem penjaminan mutu internal (SPMI) dikembangkan untuk
meningkatkan kinerja program studi, kualitas lulusan dan pelayanan
lembaga. Sejak 31 Juli 2009 Unnes mendeklarsikan implementasi
penjaminan mutu berbasis Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO
9001:2008, sebagai fondasi awal untuk menuju World Class
University.
Bidang Akademik
(1) Jumlah peminat tahun 2009 meningkat berjumlah 40.715 dibanding
tahun sebelumnya berjumlah 34.719 orang. Jumlah peminat yang
melakukan registrasi 6.366 orang, menunjukkan rasio keketatan
persaingan yang cukup signifikan yaitu sekitar 1 untuk setiap 6 calon.
Peningkatan ini juga diikuti dengan makin bervariasinya daerah propinsi
asal mahasiswa baru.
(2) Perpustakaan digital telah dikembangkan melalui situs
http:/digilib.unnes.ac.id.
(3) Digitalisasi konten pembelajaran telah dilakukan melalui Open Course
Ware (http://ocw.unnes.ac.id) dan e-learning melalui situs ilmo
(http://ilmo.unnes.ac.id).
(4) Selama tahun 2009, telah dihasilkan 352 penelitian dengan total
dana sebesar Rp 11.147.410.000,00. Kondisi ini menunjukkan
peningkatan yang signifikan dibanding kondisi tahun 2008 yang hanya
menghasilkan 299 penelitian, dengan total dana sebesar Rp
4.259.307.000,00.
(5) Selama tahun 2009 telah dilaksanakan 367 kegiatan pengabdian kepada
masyarakat. Jumlah ini meningkat signifikan dibanding tahun
sebelumnya yang hanya 143 kegiatan.
(6) Upaya meningkatkan program-program yang bermuara pada perluasan
akses masyarakat terhadap pendidikan telah dilakukan, antara lain
melalui program KKN Wajar Dikdas 9 Tahun, KKN Tematik
Pemberantasan Buta Aksara (PBA) yang melibatkan 4.711 mahasiswa
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 17
dengan 119 orang dosen pembimbing dengan total dana tidak kurang
dari Rp 8.121.500.000,00.
Bidang Kemahasiswaan
(1) Sejumlah beasiswa telah diberikan kepada mahasiswa, sebagai bentuk
reward kepada mereka yang memiliki prestasi akademik. Jumlah
mahasiswa penerima beasiswa adalah 2.706 orang atau sekitar 11,5%
dari total mahasiswa. Selain itu juga memberikan pembebasan biaya
pendidikan dengan besaran yang berjenjang masing-masing 100%, 75%
dan 50% pada tahun akademik.
(2) Melalui Program Kreativitas Mahasiswa, telah mendudukkan Unnes
setara dengan perguruan tinggi terkemuka di Indonesia seperti IPB,
UGM, dan UI. Tahun 2009, sebanyak 188 proposal penelitian mahasiswa
dibiayai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat,
Kementerian Pendidikan Nasional.
(3) Apresiasi terhadap kreativitas mahasiswa telah diwadahi kegiatan
ekstrakurikuler yang mapan melalui keberadaan organisasi
kemahasiswaan seperti Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas
(DPMU), Badan Perwakilan Mahasiswa Universitas dan Fakultas (BEMU
dan BEMF), Himpunan Mahasiswa Profesi (HIMPRO) tingkat Jurusan
dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).
Bidang Sumber Daya Manusia (SDM)
(1) Jumlah dosen sebanyak 993 orang dengan kualifikasi S3 sebanyak 105
orang; S2 sebanyak 731 orang dan S1 sebanyak 157 orang, di
antaranya adalah Guru Besar sebanyak 35 orang. Sementara itu tenaga
administrasi 494 orang, pustakawan 24 orang, 29 orang diantaranya
berkualifikasi pendidikan S2. Dari data tersebut menunjukkan jumlah
tenaga pendidik berkualifikasi S2 dan S3 sebanyak 84,2%, melampaui
ketentuan Dikti 70%.
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 18
(2) Jumlah mahasiswa pada tahun akademik 2009/2010 sebanyak 25.323
orang, Berdasarkan data tersebut menunjukkan rasio dosen terhadap
mahasiswa yang ideal yaitu 1 : 27.
(3) Dikembangkanya sistem informasi kehadiran dosen dan tenaga
kependidikan serta monitoring perkuliahan sangat membantu pimpinan
dalam memonitor kinerja dosen dan tenaga kependidikan setiap saat.
Bidang Sarana Prasarana
(1) Memiliki aset tanah Kampus Sekaran seluas sekitar 1.251.416 m2,
Kampus Kelud seluas 53.477 m2, Kampus Tegal seluas 25.000 m2
Kampus Bendan 25.006 m2, dan Kampus Pegandan seluas 28.345 m2.
Luasan aset tanah tersebut telah dibangun prasarana gedung yang
digunakan untuk ruang perkuliahan 19.941 m2, ruang dosen 5.825 m2,
ruang laboratorium 15.419 m2, ruang perpustakaan 5.311 m2, ruang
administrasi 5.582 m2, ruang kegiatan kemahasiswaan 2.520 m2, serta
bangunan lainya seperti kantin dan masjid.
(2) Tersedianya fasilitas olahraga baru berupa lintasan atletik sintetik
berstandar internasional dan golf-course mumungkinkan Unnes
melahirkan atlit-atlit bidang atletik dan golf berkelas nasional maupun
internasional.
(1) Pembangunan infrastruktur jaringan tulang punggung (backbone) serat
optic telah menghubungkan Rektorat dengan seluruh fakultas dan
perpustakaan pusat guna mendukung sistem informasi.
(2) Keberadaan fasilitas teleconference yang terhubung melalui fasilitas
jaringan Direktorat Jenderal Pendidilan Tinggi (Dikti) melalui program
indonesian higher education network (inherent). Dengan fasilitas ini
dapat melakukan informations and resources sharing dengan seluruh
perguruan tinggi yang tergabung dalam jaringan program inherent.
(3) Sejak tahun 2006 telah dikembangkan sistem informasi manajemen
(SIM) sebagai pedukung tata kelola manajemen perguruan tinggi secara
modern. Salah satu produk yang telah mendekati optimal adalah sistem
informasi akademik terpadu (Sikadu) (http://akademik.unnes.ac.id). Pada
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 19
saat ini Sikadu telah mampu mengoptimalkan sistem pelayanan dan
administrasi penerimaan mahasiswa baru, registrasi, yudisium, proses
pembelajaran dan pendaftaran wisuda secara on- line. Selain itu telah
dikembangkan pula sistem informasi kepegawaian (Simpeg), sistem
informasi keuangan (Sikeu) dan sistem informasi kemahasiswaan
(Simawa)
Bidang Keuangan
(1) Dalam hal otonomi, sejak awal Tahun 2009, Unnes beralih tatakelola
keuangannya, dari Satuan Kerja Biasa menjadi Satuan Kerja Badan
Layanan Umum (Satker BLU). Peralihan status ini memberikan Unnes
kewenangan yang lebih otonom dalam hal manajemen keuangan,
disamping itu dengan status BLU Unnes mempunyai kemampuan untuk
mengotimalkan pendapatan pada pusat bisnis yang dimiliki melalui
efisiensi, optimalisasi penggunaan sumber daya secara holistic.
(2) Sumber keuangan diperoleh dari berbagai sumber jenis anggaran,
meliputi anggaran belanja rutin, anggaran SPP/DPP, anggaran
pembangunan, BLU dan pinjaman luar negeri. Sumber keuangan yang
diperoleh setiap tahun dituangkan dalam Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA), yang digunakan sebagai dasar dalam melaksanakan
anggaran. Perkembangan total DIPA Unnes dari tahun 2007 sampai
dengan 2009 yang bersumber dari angaran rutin, anggaran
pembangunan, PNBP, BLU dan pinjaman luar negeri mengalami
kenaikan mulai dari (dalam ribuan) Rp. 131.800.736 (2007), Rp.
168.126.744 (2008) dan Rp. 243.393.654 (2009).
Bidang Kerjasama
(1) Jumlah kerjasama dengan berbagai institusi baik di dalam maupun luar
negeri terus meningkat. Tercatat hingga tahun 2009, tidak kurang dari
166 kerjasama dalam negeri telah dirintis. Kerjasama juga
dikembangkan dengan sejumlah institusi di luar negeri seperti PASIAD
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 20
(Turki), Pittsburgh University, Indiana University, Ohio State University
(AS), Sun Moon University (Korea), Bangkok University, Chulalongkorn
University, Asian Institute of Technology (Thailand), UPSI, UTM, dan
UNIMAP (Malaysia). Kerjasama baru juga dirintis pada tahun 2009 lalu
dengan sejumlah institusi di Australia, yakni TAFE Institute of Illawara
(New South Wales) untuk peningkatan kompetensi bidang teknik,
Monash University (Victoria) untuk bidang riset dan publikasi,
Wollongong University (New South Wales) untuk riset di bidang teknik,
dan Macquarie University (New South Wales) untuk bidang kajian
linguistik. Kerjasama juga dilaksanakan dengan Ningbo University (Cina)
untuk pembukaan Program Studi Bahasa Mandarin di Unnes. Jejaring
dan kemitraan dengan lembaga lokal, nasional, dan internasional ini
diperlukan untuk meningkatkan kualitas, akuntabilitas, dan
pembangunan citra lembaga.
2.1.2. Kelemahan (Weaknesses) Bidang Kelembagaan (1) Belum ada lembaga atau unit ditingkat Universitas, Fakultas dan
Program Studi yang telah mengimplementasikan sistem manajemen
mutu internasional dan telah mendapatkan pengakuan sertifikasi
internasional.
(2) Status akreditasi program studi yang bertaraf “A” jumlahnya masih kecil
dibanding dengan seluruh jumlah prodi yang terakreditasi, hanya 21%
dari 53 prodi S1. Selain itu juga belum ada prodi yang mempunyai status
akreditasi internasional.
Bidang Akademik (1) Dalam hal budaya akademik, dapat dikatakan bahwa produktivitas karya
ilmiah, frekuensi seminar, diskusi, dan lokakarya masih rendah. Sikap
profesional dosen juga masih belum optimal karena orientasi utamanya
lebih banyak pada tugas-tugas bidang pendidikan dan pengajaran,
kurang memperhatikan tugas penelitian dan pengabdian kepada
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 21
masyarakat. Hal ini ditandai dengan masih terbatasnya buku ajar yang
dihasilkan oleh dosen, publikasi pada jurnal terakreditasi nasional dan
internasional, pencapaian HaKI, dan karya ilmiah lain.
(2) Keberadaan laboratorium masih menjadi sumber belajar mahasiswa,
belum menjadi unit yang mampu memberikan pelayanan riset dan
pengembangan bagi masyarakat, hal ini disebabkan belum mempunyai
laboratorium yang terakreditasi.
Bidang Kemahasiswaan
(1) Jumlah mahasiswa asing masih sangat minim.
(2) Pengembangan softskill mahasiswa masih jauh dari memadai. Fungsi
dosen pembimbing akademik masih belum disadari pentingnya oleh
mahasiswa. Unit-unit yang berfungsi mengembangkan softskill
mahasiswa juga belum berfungsi secara optimal.
(3) Belum optimalnya fungsi bidang alumni mahasiswa yang secara teoritis
menjadi aset yang mampu menyediakan informasi kerja, penelusuran
alumni dan dukungan dalam penyediaan beasiswa.
Bidang Sumber Daya Manusia (SDM)
(1) Kompetensi Dosen dalam menghasilkan publikasi ilmiah melalui jurnal
internasional masih jarang, serta kesadaran dosen untuk mendapatkan
paten atau pengakuan HAKI sangat rendah.
(2) Belum optimalnya kinerja tenaga kependidikan dalam memberikan
pelayanan kepada semua pemangku kepentingan, karena belum ada
sistem penilaian kinerja pelayanan dan sistem renumenerasi
kepegawaian.
Bidang Sarana Prasarana (1) Fasilitas ruang kerja dosen dan ruang kuliah yang belum memadai,
sarana laboratorium/bengkel belum memenuhi kebutuhan; bahan
pustaka di perpustakaan belum mencukupi dan sebagian besar
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 22
ketinggalan jaman; akses jurnal internasional yang belum memadai,
sarana penunjang pengajaran yang berbasis ICT dan peralatan
laboratorium untuk riset belum memadai.
Bidang Keuangan
(1) Sumber dana yang berasal dari pemerintah dan masyarakat masih jauh
dari memadai. Unit cost mahasiswa Unnes per tahun Rp 4.715.000, 00
(empat juta tujuh ratus lima belas ribu rupiah) sedangkan unit cost yang
ideal sebesar Rp 18.000.000,00 (delapan belas juta rupiah). Hal ini
berdampak terhadap tingkat kesejahteraan dosen dan tenaga
administrasi.
(2) Pemberdayaan potensi unit-unit bisnis sebagai sumber keuangan Unnes
belum optimal diberdayakan
Bidang Kerjasama (1) Tindak lanjut dari hasil kerjasama baik dengan instansi/lembaga di dalam
negeri maupun luar negeri masih sangat minim. Kerjasama penelitian
dengan lembaga lain, terlebih dengan dunia industri, juga belum terjalin
secara signifikan.
(2) Beberapa unit usaha belum dioptimalkan dalam kegiatan bisnis, karena
masih terbatasnya jumlah pengelola yang profesional.
2.2. Analisis Situasi Eksternal 2.2.1. Peluang (opportunities) (1) UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan PP
nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan UU Nomor
20 tahun 2003 dan PP nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan secara umum merubah paradigma pendidikan nasional
dengan adanya tuntutan pembaharuan. Tuntutan tersebut menyangkut
pembaharuan sistem pendidikan, di antaranya pembaharuan kurikulum,
yaitu diversifikasi kurikulum untuk melayani peserta didik dan potensi
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 23
daerah yang beragam, diversifikasi jenis pendidikan yang dilakukan
secara profesional, penyusunan standar kompetensi tamatan yang
berlaku secara nasional dan daerah menyesuaikan dengan kondisi
setempat; penyusunan standar kualifikasi pendidik yang sesuai dengan
tuntutan pelaksanaan tugas secara profesional; penyusunan standar
pendanaan pendidikan untuk setiap satuan pendidikan sesuai prinsip-
prinsip pemerataan dan keadilan; pelaksanaan manajemen pendidikan
berbasis sekolah dan otonomi perguruan tinggi; serta penyelenggaraan
pendidikan dengan sistem terbuka dan multimakna. Pembaharuan
sistem pendidikan juga meliputi penghapusan diskriminasi antara
pendidikan yang dikelola pemerintah dan pendidikan yang dikelola
masyarakat, serta pembedaan antara pendidikan keagamaan dan
pendidikan umum. Pembaharuan-pembaharuan tersebut menimbulkan
kebutuhan bagi Unnes untuk melakukan pembenahan di seluruh aspek,
di antaranya pembenahan aspek SDM, sarana prasarana, administrasi
dan keuangan agar memenuhi standar nasional pendidikan dan
berorientasi pada perubahan paradigma tersebut. Selain itu, undang-
undang tersebut juga mengamanatkan pemerintah untuk
mengalokasikan anggaran 20% dari APBN untuk pembiayaan
pendidikan. Namun pada kenyataannya sampai saat ini dana yang
tersalur untuk anggaran pendidikan belum mencapai seperti yang
diharapkan.
(2) UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, memberikan peluang
bagi Peguruan Tinggi untuk dapat meningkatkan profesionalitas dosen,
seiring dengan itu akan meningkatkan kesejahteraan profesi dosen.
Peluang tersebut hingga tahun 2009 yang mengikuti ujian portofolio
dosen berjumlah 270 dosen.
(3) PP 23 tahun 2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum PP nomor 23 tahun 2005 tersebut memberikan keleluasaan
terhadap Badan Layanan Umum untuk mengelola keuangan secara
mandiri dan fleksibel dengan menonjolkan produktivitas, efisiensi dan
efektivitas. Namun demikian PP no 23 tahun 2005 tersebut juga
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 24
menuntut adanya pengendalian yang ketat terutama dalam
perencanaan dan penganggaran serta pertanggung-jawabannya.
Sehingga secara umum PP tersebut menimbulkan peluang sekaligus
tantangan bagi Universitas Negeri Semarang karena untuk dapat
mengelola keuangan sesuai PK-BLU, Unnes harus mampu
meningkatkan kinerjanya baik dalam aspek pelayanan, keuangan,
administrasi, sumber daya keuangan maupun sarana dan prasarana.
Pembenahan-pembenahan internal perlu dilakukan agar manajemen
dapat memenuhi persyaratan Badan Layanan Umum.
(4) Terbukanya kesempatan memperoleh dana hibah kompetisi baik dari
dalam maupun luar. Paradigma baru sistem penganggaran pendidikan
fixed cost dan variabel cost. Fixed cost merupakan sumber anggaran
pendidikan rutin dan pembangunan yang dialokasikan pada perguruan
tinggi, sedangkan variabel cost sumber anggaran pendidikan yang
dialokasikan perguruan tinggi melalui kompetisi (hibah kompetisi).
Alokasi dana hibah kompetisi perguruan tinggi semakin meningkat
jumlahnya seiring dengan penurunan anggaran fixed cost. Kebijakan ini
merupakan peluang bagi perguruan tinggi untuk berkompetisi
memperoleh dana yang berasal dari hibah kompetisi baik yang
bersumber dari APBN maupun bantuan luar negeri
(5) Otonomi daerah memberikan peluan kepada Unnes untuk
menyumbangkan hasil karyanya bagi pemerintah daerah baik dibidang
pendidikan, penelitian dan pengembangan. Disamping itu memberikan
peluang untuk mengembangkan jaringan kerjasama dengan pemerintah
daerah
(6) Kemajuan teknologi informasi dan kebutuhan masyarakat terhadap
teknologi informasi, memberikan peluang yang luas kepada Unnes yang
telah mengembangkan sistem informasinya berbasis ICT (Information
and Communication Technology) untuk meningkatkan pencitraan publik,
kemudahan publikasi serta membangun jaringan yang lebih luas dengan
alumni, institusi pemerintah dan swasta serta masyarakat yang lebih
luas.
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 25
2.2.2. Ancaman (threat)
(1) Kebijakan pendidikan di tingkat nasional, terutama mengenai otonomi
universitas, belum jelas dipayungi oleh undang-undang yang mampu
menyelesaikan issue sumber pendanaan oleh pemerintah,
tanggungjawab kelembagaan di bidang keuangan, pengelolaan aset, dan
kewenangan lain terkait penyelenggaraan bidang akademik.
(2) Fenomena yang terjadi pada era globalisasi berdampak terhadap
tatanan kehidupan bangsa Indonesia, baik dalam bidang politik,
perekonomian, sosial maupun kebudayaan. Sebagai contoh Indonesia
pernah mengalami krisis multi dimensional di segala bidang. Akibatnya
meningkatnya angka pengangguran, berkurangnya pendapatan rata-rata
penduduk, dekadensi moral dikalangan remaja.
(3) Akibat globalisasi maka adanya peluang negara asing mendirikan
pendidikan tinggi di Indonesia, dibuktikan dengan meningkatnya jumlah
pendidikan tinggi internasional. Hal ini merupakan ancaman bagi
pembangunan pendidikan nasional, selain juga meningkatnya
persaingan memperoleh kesempatan kerja bagi lulusan.
(4) Ancaman liberasisasi pendidikan sangat potensial untuk menurunkan
minat masyarakat melanjutkan studi ke Unnes dan berpaling ke
lembaga-lembaga pendidikan internasional. Implikasinya perguruan
tinggi harus meningkatkan berbagai aspek internal yang dimiliki dalam
memberikan layanan prima.
(5) Munculnya lembaga pendidikan bertaraf internasional dan diijinkannya
perguruan tinggi luar negeri melaksanakan pendidikan jarak jauh,
merupakan ancaman untuk menjadi perguruan tinggi bertaraf
internasional.
(6) Tuntutan masyarakat untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, serta
menguasai hardskill dan softskill agar mampu bersaing di tingkat global.
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 26
2.3. Tantangan Tahun 2010 - 2014 Berdasarkan analisis situasi internal dan ekstenal dapat diidentifikasi
berbagai tantangan yang dihadapi Unnes dalam penyelenggaraan
pendidikan lima tahun ke depan. Tantangan-tantangan tersebut adalah
sebagai berikut.
1. Mengembangkan kebijakan pemberdayaan tenaga pendidik dan
kependidikan dengan memperhatikan profesionalisme.
2. Mengembangkan kebijakan-kebijakan untuk memperkuat dan
memperluas penerapan sistem penganggaran berbasis kinerja.
3. Menjamin efektivitas pelaksanaan satuan kerja Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum.
4. Menjamin tingkat kesejahteraan tenaga pendidik dan kependidikan untuk
meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan.
5. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan dalam upaya
melampaui Standar Nasional Pendidikan.
6. Mengembangkan kebijakan yang kondusif dalam menghadapi daya
saing global (World Class University/WCU)
7. Mengembangkan kebijakan-kebijakan untuk memperkuat dan
memperluas pemanfaatan TIK di bidang pendidikan.
8. Menjamin keberpihakan terhadap masyarakat kurang beruntung secara
ekonomi untuk memperoleh akses pendidikan
9. Menghasilkan lulusan yang mampu bersaing secara global
10. Mengembangkan kebijakan yang mengintegrasikan muatan budi pekerti,
kebanggaan warga negara, peduli kebersihan, peduli lingkungan, dan
peduli ketertiban dalam penyelenggaraan pendidikan;
11. Menindak lanjuti kerjasama dengan perguruan tinggi luar negeri dalam
upaya menghasilkan publikasi jurnal luar negeri dan paten.
12. Meningkatkan kemitraan yang sinergis dengan dunia usaha dan industri,
organisasi masyarakat, dan organisasi profesi.
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 27
BAB III VISI, MISI, DAN TUJUAN
3.1. Visi, Misi dan Tujuan Visi Unnes dirumuskan atas dasar empat komitmen kuat seluruh civitas
akademika Unnes. Empat komitmen tersebut adalah: (1) Komitmen
Konservasi (2) Komitmen untuk membangun organisasi yang sehat, (3)
Komitmen untuk mencapai keunggulan dalam era kompetisi global yang
semakin kuat, dan (4) Komitmen untuk mewujudkan kesejahteraan bagi
seluruh civitas akademika, alumni, masyarakat, bangsa dan negara, dengan
berbasis pada kinerja layanan publik yang prima. Keempat komitmen ini
diharapkan dapat bermuara pada terwujudnya Unnes yang mampu
berprestasi pada taraf internasional, dan menghantarkan Unnes ke dalam
jajaran Word Class University.
Atas dasar pemikiran di atas, maka visi, misi dan tujuan Unnes dirumuskan
sebagai berikut:
Visi : Menjadi universitas konservasi, bertaraf internasional, yang sehat, unggul,
dan sejahtera pada tahun 2020.
Misi : a. menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan yang unggul
dan bertaraf internasional di bidang kependidikan dan non kependidikan.
b. mengembangkan, menciptakan, dan/atau menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan olahraga, yang bermakna dan
bermanfaat.
c. mengembangkan kebudayaan dan peradaban bangsa yang
menjunjung tinggi nilai nilai konservasi.
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 28
Tujuan:
a. menghasilkan tenaga akademik, profesi, dan vokasi yang memiliki
kompetensi unggul.
b. menghasilkan karya ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan olah raga
yang bermakna dan bermanfaat.
c. menghasilkan kebudayaan dan peradaban bangsa yang
berlandaskan nilai-nilai konservasi
3.2. Tata Nilai Unnes sebagai perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan tingggi
dengan berbagai jenjang pendidikan Diploma, Strata1, Magister, dan Doktor,
menyadari bahwa visi dan misi tersebut dapat terwujud apabila didukung
dengan penerapan tata nilai yang sesuai dan mendukung usaha-usaha
pelaksanaan visi dan pencapaian misi. Tata nilai merupakan dasar sekaligus
arah bagi sikap dan perilaku seluruh tenaga pendidik dan kependidikan
dalam menjalankan tugas untuk mewujudkan layanan prima. Tata nilai
penyelenggaraan pendidikan Unnes adalah amanah, profesional taat asas, visioner, disiplin, transparan, demokratis dan berkeadilan.
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 29
BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN,
SERTA PROGRAM TAHUN 2010 – 2014
Untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan Universitas Negeri Semarang, perencanaan stratejik tahun 2010 – 2014 dituangkan dalam 6 bidang : kelembagaan, akademik, kemahasiswaan, sumber daya manusia, sarana prasarana, keuangan dan kerjasama. 4.1. Bidang Kelembagaan 4.1.2. Tujuan
Terbentuknya kelembagaan Unnes yang berkualitas sebagai Universitas
Konservasi berciri World Class University (WCU).
4.1.3. Sasaran
Untuk keperluan pengukuran ketercapaian tujuan strategis bidang
kelembagaan diperlukan sejumlah sasaran strategis beserta indikator
ketercapaian sasaran yang menggambarkan kondisi yang harus dicapai
pada tahun 2014. Indikator masing masing sasaran strategis tersebut adalah
sebagai berikut:
Pencapaian standart kualitas manajemen internasional
1. Perolehan sertifikat ISO 9001 : 2008 untuk layanan bidang akademik,
penelitian dan pengabdian pada masyarakat
2. Perolehan sertifikat ISO 17025 untuk layanan laboratorium fakultas/ prodi
Peningkatan peringkat institusi (THES, Qstar, dan Webometrics)
1. Pencapaian peringkat 400 PT terbaik Asia versi THES
2. Pencapaian peringkat bintang Qstar dalam pengelolaan PT
3. Pencapaian peringkat 2000 PT terbaik dunia versi Webometrics
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 30
Peningkatan akreditasi prodi dan universitas
1. Persentase (%) prodi yang memperoleh akreditasi nasional minimal B
2. Perolehan akreditasi nasional A untuk universitas
3. Perolehan akreditasi internasional untuk prodi
Peningkatan tata kelola dan kapasitas kelembagaan menuju universitas
konservasi
1. Persentase (%) tata kelola yang telah mengikuti asas Total Conservation
Campus Development
2. Persentase (%) bangunan fisik yang telah mengikuti asas Total
Conservation Campus Development
3. Perolehan peringkat UI Green Metric World University
Peningkatan pencitraan publik
1. Jumlah peminat calon mahasiswa yang mendaftar
2. Jumlah sebaran daerah calon mahasiswa yang mendaftar
3. Jumlah mahasiswa internasional
4. Jumlah dosen internasional
5. Jumlah kerjasama di tingkat nasional
6. Jumlah kerjasama di tingkat internasional
Penahapan pencapaian sasaran strategis ditunjukkan pada tabel berikut :
TAHUN
No Indikator Sasaran Kondisi
awal (2009)
2010 2011 2012 2013 2014
1
Perolehan sertifikat ISO 9001 : 2008 untuk layanan bidang akademik, penelitian dan pengabdian pada masyarakat
- - tersedia tersedia tersedia tersedia
2 Perolehan sertifikat ISO 17025 untuk layanan laboratorium fakultas/ prodi
- - 1 2 3 4
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 31
TAHUN No Indikator Sasaran
Kondisi awal
(2009) 2010 2011 2012 2013 2014
3 Pencapaian peringkat 400 PT terbaik Asia versi THES
NA NA 450 425 400 375
4 Pencapaian peringkat bintang Qstar dalam pengelolaan PT
- - - 1-star 2-star 3-star
5 Pencapaian peringkat 2000 PT terbaik dunia versi Webometrics
3724 2754 2254 2754 2254 1754
6 Persentase (%) prodi yang memperoleh akreditasi nasional minimal B
80 84.91 87 90 95 100
7 Perolehan akreditasi nasional A untuk universitas
- - - tersedia tersedia tersedia
8 Perolehan akreditasi internasional untuk prodi
- - - 1.5 3 4.5
9
Persentase (%) tata kelola yang telah mengikuti asas Total Conservation Campus Development
10 20 30 40 50 60
10
Persentase (%) bangunan fisik yang telah mengikuti asas Total Conservation Campus Development
5 10 15 20 25 30
11 Perolehan peringkat UI Green Metric World University
- - 1000 850 700 550
12 Jumlah peminat calon mahasiswa yang mendaftar
20.000 22.000 24.000 26.000 28.000 30.000
13 Jumlah sebaran daerah calon mahasiswa yang mendaftar
3 provinsi
5 provinsi
8 provinsi
11 provinsi
14 provinsi
17 provinsi
14 Jumlah mahasiswa internasional
- 8 15 20 25 30
15 Jumlah dosen internasional
- - 5 7 9 11
16 Jumlah kerjasama di tingkat nasional
5 10 20 30 40 50
17 Jumlah kerjasama di tingkat internasional
- 1 5 7 9 11
4.1.4. Kebijakan
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 32
Kebijakan yang ditempuh untuk mencapai sasaran strategis yang telah
ditetapkan adalah:
1. Penyelenggaraan layanan perguruan tinggi berstandart ISO 9001 : 2008
2. Penyelenggaraan layanan laboratorium berstandart ISO 17025
3. Peningkatan kapasitas pusat-pusat penelitian dan pengabdian pd
masyarakat.
4. Peningkatan kapasitas pusat-pusat pengembangan pendidikan dan
profesi
5. Peningkatan kapasitas UPT PTIK
6. Penyelenggaraan universitas dan prodi dengan didasarkan pada
standart akreditasi nasional dan internasional
7. Pengembangan tata kelola berdasarkan asas Total Conservation
Campus Development
8. Pengembangan bangunan fisik berdasarkan asas Total Conservation
Campus Development
9. Perolehan peringkat UI Green Metric World University
10. Pelaksanaan pencitraan publik dengan mengekspose keunggulan
melalui road show, pameran, dan kerjasama dengan media cetak dan
elektronik
11. Pemberdayaan International Office
4.1.5. Program Program ini dilakukan untuk mendukung tercapainya tujuan dan sasaran
strategis. Program program yang harus dilakukan adalah:
1. Pendampingan pengelolaan layanan akademik, penelitian dan
pengabdian pada masyarakat dalam perolehan sertifikat ISO 9001 : 2008
2. Pengusulan sertifikasi ISO 9001 : 2008
3. Pendampingan pengelolaan layanan laboratorium fakultas/ prodi dalam
rangka perolehan sertifikat ISO 17025
4. Pengusulan sertifikasi ISO 17025
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 33
5. Peningkatan pengelolaan pusat-pusat penelitian dan pengabdian
masyarakat
6. Fasilitasi pusat-pusat penelitian untuk mendapatkan dan menghasilkan
penelitian unggul berpotensi publikasi internasional dan patent/HAKI
7. Fasilitasi pusat-pusat pengabdian masyarakat untuk meningkatkan
kontribusi perguruan tinggi pada pembangunan masyarakat dan
pencapaian MDGs
8. Peningkatan pengelolaan pusat-pusat pengembangan pendidikan dan
profesi
9. Fasilitasi pusat-pusat pengembangan pendidikan dan profesi untuk
menghasilkan tenaga profesional di bidang pendidikan dan non
pendidikan
10. Peningkatan pengelolaan UPT PTIK
11. Fasilitasi UPT PTIK untuk meningkatkan visibility dan scholar content
website Unnes
12. Peningkatan pengelolaan database prodi dan universitas
13. Pendampingan akreditasi nasional prodi dan universitas
14. Pendampingan akreditasi internasional prodi
15. Evaluasi tata kelola kelembagaan universitas
16. Pemetaan bangunan fisik universitas
17. Pendampingan tata kelola universitas berdasarkan asas TCCD
18. Pendampingan pengelolaan dan pengadaan bangunan fisik berdasarkan
asas TCCD
19. Pendampingan perolehan UI Green Metric World University
20. Road show keunggulan di tingkat nasional dan internasional
21. Pameran keunggulan di tingkat nasional dan internasional
22. Pelaksanaan kerjasama dengan media cetak dan elektronik
23. Pengembangan publikasi cetak dan website
24. Rintisan TV kampus
25. Penguatan tata kelola International Office
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 34
4.2. Bidang Akademik 4.2.1. Tujuan
Peningkatan kualitas pengajaran, penelitian dan pengabdian pada
masyarakat.
4.2.2. Sasaran
Untuk keperluan pengukuran ketercapaian tujuan strategis bidang akademik
diperlukan sejumlah sasaran strategis beserta indikator ketercapaian
sasaran yang menggambarkan kondisi yang harus dicapai pada tahun 2014.
Indikator masing masing sasaran strategis tersebut adalah sebagai berikut:
Peningkatan kualitas layanan akademik (academic service quality)
a. Persentase (%) kepuasan layanan akademik mahasiswa
b. Indeks kinerja dosen
c. Indeks kinerja tenaga kependidikan
d. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa
e. Masa studi mahasiswa
f. Jumlah dokumen SOP layanan akademik
g. Jumlah konten digital pembelajaran
h. Jumlah konten digital skripsi/thesis/disertasi
Peningkatan kualitas program akademik (academic program quality)
1. Jumlah kelas/rombel PJJ
2. Jumlah perpustakaan prodi yang terintegrasi dengan perpustakaan pusat
3. Persentase( %) Program Studi memiliki kurikulum Internasional
4. Jumlah kelas/rombel internasional
5. Persentase (%) kepuasan pengguna lulusan
Peningkatan kualitas penelitian (quality research)
1. Jumlah publikasi riset dalam jurnal nasional terakreditasi
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 35
2. Jumlah publikasi riset dalam jurnal internasional
3. Jumlah HAKI/patent
4. Jumlah publikasi riset dalam prosiding seminar nasional
5. Jumlah publikasi riset dalam prosiding seminar internasional
6. Jumlah indeks sitasi (scitation index)
7. Jumlah jurnal Internasional
8. Jumlah jurnal nasional terakreditasi
9. Jumlah riset unggulan
10. Jumlah kluster riset unggulan
11. Rasio riset terhadap jumlah dosen tiap tahun
12. Rerata jumlah keterlibatan mahasiswa dalam setiap penelitian
Peningkatan Kualitas Pengabdian kepada Masyarakat (Public Service)
1. Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis riset
2. Rasio kegiatan pengabdian kepada masyarakat terhadap jumlah dosen
Penahapan pencapaian sasaran strategis ditunjukkan pada tabel berikut :
TAHUN
No Indikator Sasaran Kondisi
awal (2009)
2010 2011 2012 2013 2014
1 Persentase (%) kepuasan layanan akademik mahasiswa
50 60 65 70 75 80
2 Indeks kinerja dosen 3.0 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5
3 Indeks kinerja tenaga kependidikan
2.8 2.9 3.0 3.1 3.2 3.3
4 Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa
3.00 3.05 3.10 3.15 3.20 3.25
5 Masa studi mahasiswa 54 bln 48 bln 47 bln 46 bln 45 bln 44 bln
6 Jumlah dokumen SOP layanan akademik
- 10 15 20 25 30
7 Jumlah konten digital pembelajaran
1000 2000 3000 4000 5000 6000
8 Jumlah konten digital skripsi/thesis/disertasi
- 1000 2000 3000 4000 5000
9 Jumlah kelas/rombel PJJ
10 15 20 25 30 35
10 Jumlah perpustakaan prodi yang terintegrasi
- 3 6 10 15 20
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 36
TAHUN No Indikator Sasaran
Kondisi awal
(2009) 2010 2011 2012 2013 2014
dengan perpustakaan pusat
11 Persentase( %) Program Studi memiliki kurikulum Internasional
- - 1 2 3 4
12 Jumlah kelas/rombel internasional
- - - 1 2 3
13 Persentase (%) kepuasan pengguna lulusan
- 60 65 70 75 80
14 Jumlah publikasi riset dalam jurnal nasional terakreditasi
20 30 40 50 60 70
15 Jumlah publikasi riset dalam jurnal internasional
2 5 8 12 20 30
16 Jumlah HAKI/patent - 1 2 3 5 7
17 Jumlah publikasi riset dalam prosiding seminar nasional
40 60 80 100 120 150
18 Jumlah publikasi riset dalam prosiding seminar internasional
5 10 15 25 35 45
19 Jumlah indeks sitasi (scitation index)
- 2 5 8 12 20
20 Jumlah jurnal Internasional
- - - 1 1 2
21 Jumlah jurnal nasional terakreditasi
- - 1 2 3 4
22 Jumlah riset unggulan 10 20 30 40 50 60
23 Jumlah kluster riset unggulan
3 6 9 12 15 18
24 Rasio riset terhadap jumlah dosen tiap tahun
20 25 30 35 40 50
25 Rerata jumlah keterlibatan mahasiswa dalam setiap penelitian
- 1 3 5 6 7
26 Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis riset
10 20 30 40 50 60
27 Rasio kegiatan pengabdian kepada masyarakat terhadap jumlah dosen
20 25 30 35 40 45
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 37
4.2.3. Kebijakan
Kebijakan yang ditempuh untuk mencapai sasaran strategis yang telah
ditetapkan adalah:
1. Transparansi penyelenggaraan untuk menjamin akuntabilitas layanan
akademik
2. Peningkatan kualitas dokumen akademik
3. Perluasan akses layanan akademik yang berkualitas
4. Internasionalisasi program akademik
5. Peningkatan kualitas lulusan
6. Peningkatan publikasi nasional dan internasional serta perolehan
patent/HAKI
7. Peningkatan Budaya Riset
8. Terlaksana tata kelola riset yang transparan dan akuntabel
9. Peningkatan dan penguatan Nation Competitiveness melalui pengabdian
berbasis riset
4.2.4. Program Program ini dilakukan untuk mendukung tercapainya tujuan dan sasaran
strategis. Program program yang harus dilakukan adalah:
1. Penguatan layanan registrasi, perwalian, perkuliahan dan wisuda
berbasis TIK
2. Peningkatan kualitas proses pembelajaran
3. Peningkatan proses evaluasi pembelajaran
4. Peningkatan kualitas pembimbingan skripsi/thesis/disertasi
5. Peningkatan kualitas layanan laboratorium
6. Peningkatan kualitas layanan perpustakaan
7. Penyempurnaan SOP layanan akademik
8. Kelengkapan dokumen-dokumen pembelajaran (kurikulum, SAP, bahan
ajar,media, perangkat evaluasi)
9. Digitalisasi dokume-dokumen pembelajaran
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 38
10. Digitalisasi skripsi/thesis/disertasi
11. Peningkatan kualitas dokumen-dokumen pembelajaran
12. Pemberdayaan E-learning melalui konten pembelajaran Ilmo dan
Edutube
13. Pemberdayaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
14. Integrasi perpustakaan prodi dengan perpustakaan pusat
15. Fasilitasi kurikulum internasional prodi
16. Pengembangan rombel/kelas internasional
17. Networking dengan stakeholder dan potential users
18. Pemberdayaan alumni
19. Pendampingan publikasi nasional dan internasional serta perolehan
patent/HAKI
20. Pendampingan penyelenggaraan jurnal berakreditasi nasional dan
internasional
21. Penyusunan roadmap penelitian
22. Pendampingan perolehan riset unggulan
23. Peningkatan dan Pemberdayaan Pusat Penelitian
24. Pembentukan forum komunikasi multidisipliner antar pusat penelitian
25. Penguatan tata kelola riset berbasis TIK
26. Fasilitasi pengabdian berbasis riset
27. Peningkatan Program pemberdayaan masyarakat
28. Peningkatan aktivitas KKN-PPM
4.3. Bidang Kemahasiswaan 4.3.1. Tujuan
Pembentukan mahasiswa yang bertaqwa, cerdas, kritis, santun, bermoral,
demokratis, bertanggung jawab, dan memiliki daya saing.
4.3.2. Sasaran
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 39
Untuk keperluan pengukuran ketercapaian tujuan strategis bidang
kemahasiswaan diperlukan sejumlah sasaran strategis beserta indikator
ketercapaian sasaran yang menggambarkan kondisi yang harus dicapai
pada tahun 2014. Indikator masing-masing sasaran strategis tersebut adalah
sebagai berikut:
Pembentukan jiwa mahasiswa yang dapat memanage diri, berorganisasi dan
berprestasi
1. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Mahasiswa
2. Persentase (%) mahasiswa yang terlibat dalam organisasi
3. Jumlah kejuaraan yang telah dimenangkan dalam kompetisi ilmu
pengetahuan, teknologi, olahraga dan seni
Peningkatan sikap ilmiah, daya kreasi dan softkill berbasis konservasi
1. Jumlah usulan PKM yang didanai
2. Jumlah kompetisi PIMNAS yang dimenangkan
Peningkatan kesejahteraan dan kerohanian mahasiswa
1. Jumlah beasiswa yang diterima mahasiswa
2. Jumlah kegiatan kerohanian mahasiswa
Peningkatan kualitas kegiatan pembentukan karakter mahasiswa
1. Jumlah kegiatan yang berkaitan dengan pembentukan karakter
mahasiswa
Penahapan pencapaian sasaran strategis ditunjukkan pada tabel berikut :
TAHUN
No Indikator Sasaran Kondisi
awal (2009)
2010 2011 2012 2013 2014
1 Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Mahasiswa
3.00 3.05 3.10 3.15 3.20 3.25
2 Persentase (%) mahasiswa yang
50 55 60 65 70 75
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 40
TAHUN No Indikator Sasaran
Kondisi awal
(2009) 2010 2011 2012 2013 2014
terlibat dalam organisasi
3
Jumlah kejuaraan yang telah dimenangkan dalam kompetisi ilmu pengetahuan, teknologi, olahraga dan seni
10 20 25 30 35 40
4 Jumlah usulan PKM yang didanai
200 300 400 500 600 700
5 Jumlah kompetisi PIMNAS yang dimenangkan
1 1 3 6 9 10
6 Jumlah beasiswa yang diterima mahasiswa
300 500 750 1000 1250 1500
7 Jumlah kegiatan kerohanian mahasiswa
25 35 45 55 65 75
8 Jumlah kegiatan yang berkaitan dengan pembentukan karakter mahasiswa
35 45 55 65 75 85
4.3.3. Kebijakan
Kebijakan yang ditempuh untuk mencapai sasaran strategis yang telah
ditetapkan adalah:
1. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam manajemen praktis dan
keorganisasian serta apresiasi terhadap ilmu pengetahuan, teknologi,
olahraga dan seni.
2. Meningkatkan sikap ilmiah, sikap mental, daya kreasi dan inovasi
mahasiswa
3. Peningkatan kualitas layanan kesejahteraan fisik dan rohani
mahasiswa
4. Peningkatan jiwa nasionalisme, patriotisme dan tanggung jawab sosial
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 41
4.3.4. Program Program ini dilakukan untuk mendukung tercapainya tujuan dan sasaran
strategis. Program program yang harus dilakukan adalah :
1. Meningkatkan kualitas manajerial mahasiswa
2. Meningkatkan apresiasi mahasiswa terhadap ilmu pengetahuan,
teknologi, olahraga dan seni
3. Menguatkan dan mengembangkan organisasi kemahasiwaan.
4. Meningkatkan sikap dan kemampuan dosen dalam membimbing
kegiatan kemahasiswaan 5. Menanamkan sikap ilmiah, merangsang daya kreasi dan inovasi,
meningkatkan kemampuan meneliti dan menulis karya ilmiah.
6. Menumbuhkembangkan sikap mental mahasiswa yang memiliki
tanggung jawab terhadap harmonisasi kehidupan. 7. Pendampingan perolehan beasiswa mahasiswa
8. Meningkatkan layanan karir
9. Meningkatkan layanan kesehatan mahasiswa
10. Meningkatkan kegiatan kerohanian mahasiswa 11. Peningkatan kegiatan pengabdian pada masyarakat
12. Peningkatan kegiatan kepanduan,
13. Peningkatan kegiatan belanegara
14. Peningkatan kegiatan cinta alam. 4.4. Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) 4.4.1. Tujuan
Peningkatan kualitas profesional dan kompetensi SDM (pendidik dan
tenaga kependidikan ) dalam mendukung tupoksi,
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 42
4.4.2. Sasaran
Untuk keperluan pengukuran ketercapaian tujuan strategis bidang Sumber
Daya Manusia diperlukan sejumlah sasaran strategis beserta indikator
ketercapaian sasaran yang menggambarkan kondisi yang harus dicapai
pada tahun 2014. Indikator masing masing sasaran strategis tersebut adalah
sebagai berikut :
Peningkatan kompetensi akademik dan profesional pendidik (dosen)
1. Persentase (%) dosen program S1/diploma yang berkualifikasi S2
2. Persentase (%) dosen program Pasca Sarjana yang berkualifikasi S3
3. Jumlah guru besar
4. Persentase (%) dosen bersertifikasi
5. Rasio jumlah dosen dan mahasiswa
6. Rasio jumlah dosen dan beban SKS
7. Rasio dosen berdasarkan jenis kelamin
8. Persentase (%) dosen dengan TOEFL >500
9. Persentase (%) dosen yang telah ikut program magang
10. Persentase (%) dosen yang mengikuti exchange programs
11. Persentase (%) dosen yang mengikuti kegiatan seminar dan atau
internasional
Peningkatan kompetensi tenaga kependidikan dalam memberikan layanan
1. Rasio jumlah tenaga kependidikan
2. Persentase (%) tenaga kependidikan yang mengikuti pelatihan
3. Persentase (%) tenaga teknis yang lulus minimal D3/sertifikasi
profesional
Peningkatan manajemen SDM berbasis kinerja
1. Jumlah peraturan di bidang kepegawaian
2. Jumlah pimpinan unit terlatih di bidang teknologi komunikasi dan
informasi
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 43
3. Jumlah staf pengelola non-dosen terlatih di bidang teknologi
komunikasi dan informasi
4. Jumlah dosen terlatih di bidang teknologi komunikasi dan informasi
Penahapan pencapaian sasaran strategis ditunjukkan pada tabel berikut.
Tahun
No Indikator Sasaran Kondisi
awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014
1 % dosen program S1/diploma yang berkualitas S2/SP2
73 80 85 90 100 100
2 % dosen program Pasca yang berkualitas S3
8,6 8,7 9,2 10,3 12 15
3 Jumlah guru besar 3.3 4 5 6 8 10
4 % dosen bersertifikasi 42.8 60 75 90 100 100
5 Rasio jumlah dosen dan mahasiswa
27 25,25 24,27 23,80 23,36 22,93
6 Rasio jumlah dosen dan beban SKS
14 13 12 11 10 9
7 Rasio dosen berdasarkan jenis kelamin
1.5 1.45 1.40 1.35 1.30 1.25
8 Jumlah dosen 993 1010 1030 1050 1070 1090
9 % dosen yang mengikuti kegiatan pelatihan
5 10 15 20 25 30
10 % dosen yang mengikuti kegiatan seminar
10 15 20 30 40 50
11 % dosen yang lulus TOEFL >500 atau IELTS 5.0
15 20 25 30 50 60
12
Jumlah tenaga kependidikan 518 528 540 550 560 570
13 Rasio jumlah tenaga kependidikan terhadap mahasiswa
46 44 43 42 41 40
14 % tenaga kependidikan yang mengikuti pelatihan 20 30 40 50 60 70
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 44
Tahun No Indikator Sasaran
Kondisi awal 2009
2010 2011 2012 2013 2014
15 % tenaga kependidikan yang lulus minimal D3
60 65 70 75 80 85
16 % tenaga teknisi yang lulus minimal D3 60 65 70 75 80 85
17 Jumlah peraturan di bidang kepegawaian
6 8 10 12 14 16
18 Jumlah pimpinan unit terlatih di bidang teknologi komunikasi dan informasi
40
60
80
100
100
100
19 Jumlah staf pengelola non-dosen terlatih di bidang teknologi komunikasi dan informasi
50
70
85
95
100
100
20 Jumlah dosen terlatih di bidang teknologi komunikasi dan informasi
60
75
90
100
100
100
4.4.3. Kebijakan
Kebijakan yang ditempuh untuk mencapai sasaran strategis yang telah
ditetapkan adalah :
1. Peningkatkan kualitas dosen melalui studi lanjut
2. Peningkatan jumlah guru besar dan dosen tersertifikasi
3. Peningkatan exchange programs dengan mengirim atau mendatangkan
dosen dan mahasiswa
4. Peningkatan kuantitas dosen melalui rekruitmen dan mendatangkan
dosen tamu
5. Pengembangan kompetensi dosen melalui pelatihan/seminar nasional
dan internasional
6. Peningkatan kualitas tenaga kependidikan melaluik rekruitmen, pelatihan
dan pendidikan
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 45
4.4.4. Program
Program ini dilakukan untuk mendukung tercapainya tujuan dan sasaran
strategis. Program program yang harus dilakukan adalah :
1. Studi lanjut S-2 dalam negeri
2. Studi lanjut S-2 luar negeri
3. Studi lanjut S-3 dalam negeri
4. Studi lanjut S-3 luar negeri
5. Studi lanjut S-3 luar negeri program Bermutu
6. Pemagangan dosen di dalam Negeri
7. Pemagangan dosen di luar negeri
8. Program pengembangan guru besar
9. Sertifikasi dosen
10. Program exchange programs untuk dosen dan mahasiswa
11. Rekruitmen dosen baru
12. Kerjasama mendatangkan dosen tamu dari luar negeri
13. Pelatihan Pekerti
14. Pelatihan AA
15. Pelatihan pendidikan karakter
16. Seminar lokal & regional
17. Seminar nasional
18. Seminar internasional
19. Pelatihan dan tes TOEFL
20. Rekruitmen tenaga kependidikan
21. Pelatihan tenaga kependidikan
22. Pelatihan tenaga fungsional
23. Studi lanjut tenaga kependidikan
24. Penyusunan peraturan Pembinaan kepegawaian
25. Penyusunan peraturan Rekruitmen kepegawaian
26. Penyusunan peraturan Beban Kerja pegawai
27. Penyusunan peraturan tentang remunerasi
28. Pelatihan TIK
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 46
4.5. Bidang Sarana dan Prasarana 4.5.1. Tujuan
Peningkatan kualitas layanan akademik dan administrasi, serta peningkatan
kapasitas layanan teknologi dan sistem informasi agar tercapai optimalisasi
layanan.
4.5.2. Sasaran Meningkatkan sarana akademik dan layanan adminsitrasi akademik serta kemahasiswaan. Ketersediaan perangkat akses internet dan TIK lainnya pada setiap unit, peningkatan ketersediaan jaringan TIK, percepatan layanan akademik, umum dan kemahasiswaan. Indikator masing-masing sasaran tersebut adalah sebagai berikut :
Peningkatan sarana akademik dan layanan adminsitrasi akademik serta
kemahasiswaan.
1. Kapasitas ruang kuliah per rombel,
2. Ukuran ruang kuliah 100 m2 ( 2m2/mhsiswa peserta rombel max)
3. Kapasitas ruang layanan administrasi akademik per mahasiswa (1
m2/mahsiswa terdaftar (student body)
4. Kapasitas ruang kegiatan kemahasiswaan per mahasiswa
(1m2/mahasiswa terdaftar (student body))
Peningkatan ketersediaan akses teknologi informasi komunikasi (TIK)
1. Lebar banwidth yang tersedia (1 Kb / mhsiswa terdaftar)
2. Kemudahan dan pemerataan akses
3. Jumlah Komputer
4. Jumlah ketersediaan jaringan TIK
5. Jenis jaringan TIK antar unit
Pengembangan manajemen aset berbasis TIK
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 47
1. Jumlah kendaraan pendukung mobilitas
2. Jumlah mebeler
3. Jumlah alat perkantoran
4. Jumlah alat pengatur suhu ruangan
5. Jumlah/persentase kecukupan alat laboratorium
Pentahapan pencapaian sasaran strategis ditunjukkan pada tabel
TAHUN No Indikator Output
Kondisi awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014
1 Kapasitas ruang kuliah per rombel
55 50 45 43 40 40
2 Kapasitas ruang layanan administrasi akademik per mahasiswa
2 2,25 2,50 3,75 4 4.25
3 Kapasitas ruang kegiatan kemahasiswaan per mahasiswa
1 1,2 1,4 1,6 1,8 2
4 Jumlah banwidth yang tersedia 0,20 0,25 0,5 0,7 0,8 1
5 % keluasan akses 80 85 90 95 100 100
6 % jumlah computer thd mhs. 75 80 85 90 95 100
7 Jumlah ketersediaan jaringan TIK
80 85 90 95 100 100
8 Jenis jaringan TIK antar unit 60 70 80 90 95 100
9 % Jumlah kendaraan 50 60 75 85 95 100
10 % jumlah mebeler 75 85 95 100 100 100
11 % jumlah alat perkantoran 75 85 95 100 100 100
12 % jumlah alat pengatur suhu ruangan (AC)
25 30 35 40 45 50
13 % jumlah alat laboratorium 50 60 75 90 100 100
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 48
4.5.3 Kebijakan
Kebijakan yang ditempuh untuk mencapai sasaran strategis yang telah
ditetapkan adalah :
1. Penguatan dan pengembangan fasilitas perkuliahan, layanan dan
kegiatan kemahasiswaan
2. Meningkatkan kapasitas akses TIK
3. Peningkatan kualitas jaringan TIK
4. Pengembangan manajemen aset berbasis TIK
4.5.4 Program
Program ini dilakukan untuk mendukung tercapainya tujuan dan sasaran
strategis. Program program yang harus dilakukan adalah :
1. Pengembangan ruang kuliah
2. Pengembangan ruang layanan administrasi
3. Pengembangan ruang kegiatan kemahasiswaan
4. Peningkatan bandwidth akses internet
5. Peningkatan jaringan / titik akses komputer (hotspot area)
6. Pengembangan perangkat komputer
7. Pengembangan jaringan
8. Pemantapan jenis jaringan (fiber optic)
9. Pengadaan
10. Perawatan
4.6. Bidang Keuangan 4.6.1. Tujuan
Tersedianya pendanaan yang memadai untuk layanan pendidikan yang
dikelola dan dilaporkan secara berkualitas, akuntabel, transparan, efektif,
efisien dan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 49
4.6.2. Sasaran
Untuk keperluan pengukuran ketercapaian tujuan strategis bidang keuangan
diperlukan sejumlah sasaran strategis beserta indicator ketercapaian
sasaran yang menggambarkan kondisi yang harus dicapai pada tahun 2014.
Indikator masing masing sasaran strategis tersebut adalah sebagai berikut:
Peningkatan kualitas laporan keuangan
1. Laporan keuangan disusun tepat waktu.
2. Laporan keuangan disusun sesuai dengan peraturan yang berlaku
3. Laporan keuangan memperoleh opini wajar dengan pengecualian di
tahun 2011
4. Laporan keuangan memperoleh opini wajar tanpa pengecualian mulai
tahun 2013.
Penyempurnaan prosedur pengelolaan keuangan
1. Mekanisme penerimaan uang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
2. Mekanisme pengeluaran uang dilaksanakan yang sesuai dengan
ketentuan
3. Prosedur pencairan dana LS dilakukan tepat waktu, selambat-
lambatnya 3 hari kerja setelah diterima SPP.
4. Prosedur pencairan dana GUP/TUP dilakukan tepat waktu, selambat-
lambatnya 5 hari kerja setelah diterima SPP.
5. Terselenggaranya pelatihan sistem pengelolaan keuangan
Penguatan sumber pendanaan dan peningkatan kualitas penyerapan
anggaran
1. Penerimaan PNBP non akademik minimal Rp. 24.000.000.000,- di tahun
2014.
2. Perolehan dana hibah minimal Rp. 50.000.000.000,- di tahun 2014.
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 50
3. Daya serap anggaran minimal 95%
Penyempurnaan sistem pengelolaan anggaran berbasis web
1. Memiliki sistem penganggaran berbasis web yang mantap.
2. Memiliki sistem manajemen keuangan berbasis web yang mantap.
3. Memiliki sistem akuntansi berbasis web yang mantap.
4. Memiliki sistem yang dapat mengintegrasikan sistem penganggaran,
sistem manajemen keuangan, dan sistem akuntansi
Penyusunan dokumen penganggaran dan petunjuk pelaksanaan anggaran
yang berkualitas
1. Dokumen RBA disusun sesuai ketentuan yang berlaku dan disampaikan
tepat waktu.
2. Dokumen RKA-K/L disusun sesuai ketentuan yang berlaku dan
disampaikan tepat waktu.
3. Dokumen DIPA diperoleh tepat waktu dan sesuai dengan usulan.
4. Dokumen POK disusun secara benar dan disampaikan ke masing masing
unit kerja tepat waktu
Penahapan pencapaian sasaran strategis ditunjukkan pada tabel berikut :
TAHUN
No Indikator Sasaran Kondisi
awal (2009)
2010 2011 2012 2013 2014
1 Opini auditor atas
laporan keuangan
- NA WDP WDP WTP WTP
2 Lama pencairan SPP
LS sejak penerimaan
SPP (dalam hari)
5 5 4 4 3 3
3 Lama pencairan SPP
GUP/TUP sejak
penerimaan SPP
(dalam hari)
7 7 6 6 5 5
4 Jumlah penerimaan 2 2 3 6 10 10
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 51
TAHUN No Indikator Sasaran
Kondisi awal
(2009) 2010 2011 2012 2013 2014
PNBP non akademik
dalam milyar rupiah
5 Jumlah penerimaan
hibah dalam milyar
rupiah
6 8 100 100 100 100
6 Daya serap anggaran
(dalam persen)
96% 95% 95% 95% 95% 95%
7 Sistem informasi
manajemen keuangan
yang dimiliki
1 sistem 3 sistem
belum
terinte
grasi
3 sistem
sudah
terinte
grasi
3 sistem
sudah
terinte
grasi
3 sistem
sudah
terinte
grasi
3 sistem
sudah
terinte
grasi
8 Dokumen RBA Sesuai
ketentuan
belum
tepat
waktu
Sesuai
ketentuan
belum
tepat
waktu
Sesuai
ketentuan
dan tepat
waktu
Sesuai
ketentuan
dan tepat
waktu
Sesuai
ketentuan
dan tepat
waktu
Sesuai
ketentuan
dan tepat
waktu
9 Dokumen RKA-K/L Sesuai
ketentuan
belum
tepat
waktu
Sesuai
ketentuan
belum
tepat
waktu
Sesuai
ketentuan
dan tepat
waktu
Sesuai
ketentuan
dan tepat
waktu
Sesuai
ketentuan
dan tepat
waktu
Sesuai
ketentuan
dan tepat
waktu
10 Dokumen DIPA Sesuai
ketentuan
belum
tepat
waktu
Sesuai
ketentuan
belum
tepat
waktu
Sesuai
ketentuan
dan tepat
waktu
Sesuai
ketentuan
dan tepat
waktu
Sesuai
ketentuan
dan tepat
waktu
Sesuai
ketentuan
dan tepat
waktu
11 Dokumen POK Sesuai
ketentuan
belum
tepat
waktu
Sesuai
ketentuan
belum
tepat
waktu
Sesuai
ketentuan
dan tepat
waktu
Sesuai
ketentuan
dan tepat
waktu
Sesuai
ketentuan
dan tepat
waktu
Sesuai
ketentuan
dan tepat
waktu
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 52
4.6.3. Kebijakan
Kebijakan yang ditempuh untuk mencapai sasaran strategis yang telah
ditetapkan adalah:
1. Laporan keuangan disusun dengan memegang prinsip ”taat asas” sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
2. Mekanisme dan prosedur penerimaan dan pengeluaran uang disusun
seefisien mungkin dan dilaksanakan dengan memegang prinsip ”taat
asas”.
3. Mengutamakan perolehan dana yang bersumber bukan dari mahasiswa
4. Penyerapan anggaran dilakukan secara sistematis, akuntabel,
transparan, efektif dan efisien.
5. Semua sistem informasi bidang keuangan dilakukan berbasis web
6. Dokumen penganggaran dan petunjuk pelaksanaan anggaran disusun
dan diperoleh tepat waktu dan sesuai dengan Rencana Strategis untuk
percepatan pencapaian visi misi universitas.
4.6.4. Program
Program ini dilakukan untuk mendukung tercapainya tujuan dan sasaran
strategis. Program program yang harus dilakukan adalah:
1. Penyusunan laporan keuangan.
2. Audit laporan keuangan oleh Kantor Akuntan Publik.
3. Penguatan peran Badan Audit Internal dalam melakukan pendampingan
penyusunan laporan keuangan
4. Peningkatan kompetensi penyusunan laporan keuangan bagi pegawai di
berbagai level unit akuntansi.
5. Penguatan peran Badan Audit Internal dalam evaluasi dan
penyempurnaan sistem akuntansi.
6. Penyempurnaan SOP penerimaan dan pencairan dana.
7. Peningkatan kompetensi bagi pegawai di berbagai level unit pengelola
keuangan.
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 53
8. Perluasan dan penguatan sumber sumber penerimaan dari unit usaha.
9. Penguatan peran Satuan Pengembang Bisnis.
10. Peningkatan kompetensi bagi pegawai di berbagai level unit pengelola
keuangan.
11. Penyempurnaan sistem penganggaran berbasis web.
12. Penyempurnaan sistem manajemen keuangan berbasis web.
13. Penyempurnaan sistem akuntansi berbasis web.
14. Pengintegrasian sistem penganggaran, sistem manajemen keuangan,
dan sistem akuntansi.
15. Peningkatan kompetensi pengelola keuangan dan akuntansi dalam
bidang teknologi informasi.
16. Penyusunan RBA
17. Penyusunan RKA-K/L
18. Penyusunan POK
19. Peningkatan kompetensi pengelola anggaran di berbagai level.
4.7. Bidang Kerjasama 4.7.1. Tujuan
Terselenggaranya kerja sama dengan institusi di dalam negeri dan luar
negeri dalam kerangka Tri Dharma Perguruan Tinggi dan promosi
kelembagaan
4.7.2. Sasaran
Untuk keperluan pengukuran ketercapaian tujuan strategis bidang kerjasama
diperlukan sejumlah sasaran strategis beserta indikator ketercapaian
sasaran yang menggambarkan kondisi yang harus dicapai pada tahun 2014.
Indikator masing-masing sasaran strategis tersebut adalah sebagai berikut :
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 54
Peningkatan kerja sama dengan institusi pemerintah dan swasta dalam dan
luar negeri
1. Jumlah MoU/MoA
2. Jumlah program yang terealisasi
3. Jumlah dana hibah institusi yang diperoleh
4. Jumlah joint degree program
5. Jumlah exchange program
6. Jumlah kolaborasi riset
7. Jumlah publikasi bersama
8. Jumlah dosen yang terlibat dalam exchange program
9. Jumlah dosen tamu
10. Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam exchange program
11. Jumlah mahasiswa luar negeri program darmasiswa
Penahapan pencapaian sasaran strategis ditunjukkan pada tabel berikut :
TAHUN
No Indikator Sasaran Kondisi
awal (2009)
2010 2011 2012 2013 2014
1 Jumlah MoU/MoA 45 60 75 90 105 120
2 Jumlah program yang terealisasi
35 37 42 50 60 75
3 Jumlah dana hibah institusi yang diperoleh
5 M 15 M 20 M 30 M 40 M 50 M
4 Jumlah joint degree program
- 3 5 10 15 20
5 Jumlah exchange program
5 22 30 35 40 45 6 Jumlah kolaborasi riset 10 15 20 25 30 35
7 Jumlah publikasi bersama
5 8 10 13 15 20
8 Jumlah dosen yang terlibat dalam exchange program
3 5 10 15 20 25
9 Jumlah dosen tamu 2 5 10 15 20 25
10 Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam exchange program
5 10 15 20 25 30
11 Jumlah mahasiswa luar negeri program darmasiswa
3 5 10 15 20 25
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 55
4.7.3. Kebijakan
Kebijakan yang ditempuh untuk mencapai sasaran strategis yang telah
ditetapkan adalah:
1. Penyelenggaraan kerja sama dalam negeri dengan prinsip kesetaraan,
saling menghormati dan saling menguntungkan
2. Peningkatan kerja sama luar negeri dalam kerangka pencapaian world
class university (WCU) 4.7.4. Program Program ini dilakukan untuk mendukung tercapainya tujuan dan sasaran
strategis. Program program yang harus dilakukan adalah :
1. Peningkatan kerjasama dengan institusi pemerintah
2. Peningkatan kerjasama dengan universitas dalam dan luar negeri
3. Peningkatan kerjasama dengan industri
4. Peningkatan kerjasama dengan masyarakat
5. Peningkatan kerjasama akademik
6. Peningkatan kerjasama riset
7. Kerjasama dalam kerangka peningkatan kualiatas SDM
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 56
BAB V KERANGKA IMPLEMENTASI
5.1. Strategi Pendanaan 5.1.1. Sumber Dana
Dalam rangka pelaksanaan program, perlu diupayakan usaha-usaha untuk
memperoleh dana dari berbagai sumber, baik dari pemerintah, masyarakat
maupun bantuan luar negeri.
(1) Anggaran Pemerintah (APBN rupiah murni) Dana rupiah murni bersumber dari pemerintah yang dialokasikan untuk
kegiatan rutin dan pembangunan dalam penyelenggaran tugas
pokok/fungsi suatu instansi. Dana rupiah murni meliputi gaji dan
tunjangan, belanja barang, belanja modal dan bantuan sosial. Secara
rutin Unnes mengusulkan dana berdasarkan kebutuhan yang disusun
sesuai prioritas kebutuhan dan prediksi kemampuan/ketersediaan dana.
(2) Dana Masyarakat Dana masyarakat yang merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP), bersumber dari: (a) sumbangan penyelenggaraan pendidikan,
(b) biaya seleksi masuk mahasiswa baru (c) hasil kontrak/kerjasama, (d)
hasil penjualan produk, dan (e) hibah/bantuan yang tidak mengikat.
(3) Dana Bantuan Luar Negeri Dana bantuan luar negeri bersumber dari bantuan negara donor,
lembaga keuangan/perbankan seperti: Islamic Development Bank (IDB),
World Bank, Asian Development Bank (ADB) dan perguruan tinggi serta
lembaga lain di luar negeri.
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 57
5.1.2. Strategi Penggalian Dana
Strategi penggalian dana yang dilakukan disesuaikan dengan jenis sumber
dana dan berdasarkan peraturan dan perundangan yang berlaku.
(1) Anggaran Pemerintah (APBN rupiah murni) Guna memenuhi kebutuhan yang selalu meningkat dan keterbatasan
dana yang tersedia, Unnes berupaya untuk meraih dana dari pemerintah
melalui mekanisme usulan dalam APBN. Peraihan dana dilakukan
dengan menyusun program dengan skala prioritas, baik untuk kebutuhan
rutin maupun pembangunan. Selain itu secara terus menerus
mendorong dan memfasilitasi berbagai komponen di Unnes agar meraih
dana dari berbagai hibah yang disediakan oleh pemerintah. Unnes
menyediakan dana pendamping sebagai prasyarat memperoleh dana-
dana hibah.
Strategi yang dilakukan untuk meraih dana tersebut, dikembangkan
melalui jaringan akses kerjasama dengan berbagai pihak dan
membangun komunikasi secara lebih optimal, baik secara formal
maupun non formal.
(2) Dana Masyarakat (a) Sumbangan penyelenggaran pendidikan
Untuk mengoptimalkan penerimaan dana ini, diusahakan melalui
peningkatan penerimaan Sumbangan Pengembangan Lembaga
(SPL), Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) dan sarana
pendidikan, terutama pada jurusan yang diminati masyarakat dengan
menerapkan subsidi silang dan disesuaikan dengan kemampuan
orang tua mahasiswa.
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 58
(b) Biaya seleksi masuk Untuk mengoptimalkan penerimaan dana ini diusahakan melalui
peningkatkan jumlah pendaftar mahasiswa baru, khususnya yang
melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Unnes (SPMU). Untuk
itu mekanisme pendaftaran secara on line, dan promosi yang lebih
efektif baik, melalui media cetak atau elektronik terus dilakukan dan
dikembangkan secara efektif.
(c) Hasil kontrak kerjasama Untuk mengoptimalkan penerimaan dana ini, perlu dilakukan
perintisan dan pengembangan jaringan kerjasama yang saling
menguntungkan dengan berbagai pihak di dalam dan luar negeri
yang dapat memberi kontribusi atau keuntungan yang proporsional
kepada Unnes.
(d) Hasil penjualan produk Untuk meningkatkan penerimaan dana ini, perlu dilakukan
inventarisasi kegiatan yang dapat menarik minat pengguna
barang/jasa yang dihasilkan Unnes. Selanjutnya diupayakan untuk
menarik investor yang dapat memanfaatkan produk Unnes. Dalam
hal ini perlu diupayakan pendirian unit-unit usaha baru yang relevan
dengan tugas dan fungsi Unnes, berorientasi pada profit.
(e) Hibah/bantuan Untuk meningkatkan penerimaan dana ini, perlu diupayakan
perolehan hibah dari masyarakat dengan melakukan komunikasi dan
koordinasi kepada para donatur/dermawan, baik di tingkat daerah
maupun nasional.
(3) Dana Bantuan Luar Negeri Untuk meningkatkan penerimaan dana ini, perlu dilakukan pendekatan
dengan berbagai lembaga donor di luar negeri, baik lembaga keuangan
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 59
maupun lembaga-lembaga sosial. Untuk itu perlu disusun company
profile Unnes maupun proposal yang dapat dijual kepada berbagai
lembaga donor di luar negeri.
5.1.3. Strategi Pengelolaan Dana
Prinsip-prinsip pengelolaan keuangan yang perlu dikembangkan adalah:
tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif,
transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan
dan kepatutan. Melalui prinsip-prinsip tersebut diharapkan anggaran yang
diperoleh dapat dimanfaatkan untuk mencapai hasil kinerja sesuai dengan
perencanaan.
Dalam rangka mendukung prinsip pengelolaan keuangan, ditetapkan strategi
pengelolaan dana sebagai berikut :
(1) Alokasi dana secara proporsional Unit-unit kerja mendapatkan porsi anggaran sesuai dengan kebutuhan,
agar pelaksanaan tugas pokok yang diemban dapat dilaksanakan
dengan lancar. Alokasi anggaran yang dikembangkan berdasarkan asas
proporsionalitas, yang sesuai dengan jumlah perolehan dana, beban
tanggung jawab unit kerja dan kebutuhan yang harus dipenuhinya, bukan
karena keinginan untuk memenuhi kebutuhan.
(2) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana Rencana yang sudah disusun dan disepakati digunakan sebagai acuan
dalam pelaksanaan setiap kegiatan. Untuk itu, dalam rangka
pelaksanaan anggaran Unnes mengacu pada perencanaan yang
disusun berdasarkan kinerja dan prioritas kebutuhan pada setiap unit
kerja. Dalam hal ini perlu diupayakan keselarasan antara Renstra, RKT,
SP4, RKA-K/L, DIPA, dan LAKIP.
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 60
(3) Pertanggungjawaban penggunaan dana sesuai ketentuan Dana yang terkait dengan anggaran pemerintah (APBN Rupiah Murni)
dan Dana Masyarakat (PNBP) yang sudah digunakan melalui
pelaksanaan kegiatan sesuai rencana kerja, harus
dipertanggungjawabkan dengan benar menurut Sistem Akuntansi
Keuangan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK BLU).
Pertanggungjawaban keuangan tersebut wajib dilakukan oleh setiap
pengguna dana yang melaksanakan kegiatan. Pertanggungjawaban
keuangan mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku. Sedangkan untuk
dana bantuan Luar Negeri mengikuti ketentuan pemberi donor. Selain
laporan pertanggungjawaban keuangan, pengguna dana juga dituntut
untuk melaporkan hasil kegiatan yang dilaksanakan kepada pimpinan
terkait.
(4) Pelaporan hasil pengelolaan anggaran secara tertib Laporan hasil pengelolaan anggaran disusun secara cermat dan dikirim
kepada pihak terkait (intenal maupun eksternal) secara tepat waktu
dengan menggunakan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan
Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Laporan disusun dan dilaporkan
setiap Tiwulan, Semester, dan Tahunan.
5.1.4. Pertanggungjawaban Anggaran
Dalam melaksanakan kegiatan yang didalamnya terdapat dana yang harus
dikelola, maka perlu mempertanggungjawabkan anggaran sesuai dengan
ketentuan. Pertanggungjawaban anggaran dibagi dalam dua kelompok, yakni
(1) Pertanggungjawaban Dana APBN (Rupiah Murni dan Dana
Masyarakat/PNBP), dan (2) Pertanggungjawaban Dana Bantuan Luar
Negeri.
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 61
(1) Pertanggungjawaban Dana APBN (Rupiah Murni) Dana APBN harus dipertanggungjawabkan sesuai dengan pagu yang
tersedia dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), diatur
berdasarkan Peraturan Presiden, dan Peraturan Pelaksanaan lainnya.
Pertanggungjawaban Anggaran harus mengacu pada Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP) melalui aplikasi Sistem Akuntansi Instansi yang telah
dikembangkan oleh Departemen Keuangan.
(2) Pertanggungjawaban Dana Masyarakat (PNBP) Dana Masyarakat (PNBP) harus dipertanggungjawabkan sesuai dengan
pagu yang tersedia dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA),
diatur berdasarkan Peraturan Presiden, dan Peraturan Pelaksanaan
lainnya. Pertanggungjawaban Anggaran harus mengacu pada Standar
Akuntansi Pemerintah (SAP) melalui aplikasi Sistem Akuntansi Instansi
yang telah dikembangkan oleh Departemen Keuangan. Selain itu
pertanggungjawaban anggaran mengacu pada Sistem Akuntansi
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK BLU). Sedangkan
terkait dengan sistem pelaporannya mengacu pada Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) No 45.
(3) Pertanggungjawaban Dana Bantuan Luar Negeri Bantuan luar negeri yang diterima harus dipertanggungjawabkan secara
transparan dan tepat sasaran. Model dan mekanisme
pertanggungjawabannya akan disesuaikan dengan ketentuan dari
lembaga donor. Setiap lembaga donor akan memberikan pedoman
pertanggungjawaban yang harus diikuti oleh penerima donor, namun
apabila pendonor tidak memberikan acuan, maka akan digunakan model
pertanggungjawaban sesuai mekanismes APBN.
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 62
5.2. Koordinasi, Tata Kelola, dan Pengendalian
Keberhasilan dalam mengimplementasikan Renstra akan sangat tergantung
pada komitmen dalam proses penyusunan dan penjabarannya oleh
pengambil keputusan, serta penerimaan dari pemangku kepentingan
(stakeholders). Untuk mencapai tujuan pelaksanaan kebijakan, program, dan
kegiatan yang dituangkan dalam Renstra perlu dilakukan koordinasi,
penataan sistem tata kelola, dan pengendalian atau pengawasan yang
melibatkan semua unsur yang terkait di lingkungan Unnes.
5.2.1. Koordinasi
Dalam rangka implementasi Renstra, perlu dukungan semua
unsure/komponen yang ada di lingkungan Unnes, Semua stakehaolders
tersebut sesuai dengan tugas dan fungsinya saling berkoordinasi satu sama
lain yang terkait untuk melaksanakan Renstra secara konsekwen, bertahap
dan berkesinambungan. Dukungan yang diperlukan dari semua unsur
dimulai dari penyusunan rencana kerja dan penganggaran tahunan melalui
rapat kerja unit.
Penyusunan Renstra Universitas Negeri Semarang dilakukan melalui forum
yang dikembangkan melalui tim kerja yang dibentuk secara ad hock. Tim
menyiapkan bahan dengan berkoordinasi pada pihak-pihak terkait untuk
mendapatkan data yang relevan dengan kondisi Unnes saat ini dan prediksi
untuk lima tahun mendatang. Bahan tersebut dikompilasi, diolah dan
selanjutnya direvieu dalam forum rapat pleno.
Setelah Tim penyusun menyelesaikan kajian, hasilnya diajukan kepada
Komisi Anggaran Senat Unnes untuk diadakan penelaahan. Apabila telah
disetujui, maka diajukan pengesahan Renstra pada Senat Universitas,
selanjutnya Renstra yang sudah disetujui akan menjadikan pedoman dalam
penentuan kebijakan, pelaksanaan program dan kegiatan. Implementasinya
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 63
dilakukan melalui Rapat Kerja Universitas merupakan forum komunikasi
antara para pengambil kebijakan pendidikan di tingkat universitas dan unit-
unit kerja di lingkungan Unnes. Pimpinan Universitas maupun Unit Kerja
selalu melakukan koordinasi dengan semua unsur pelaksana, agar rencana
kerja yang sudah ditetapkan bisa berjalan sebagaimana mestinya.
Koordinasi dilakukan melalui rapat kerja universitas, rapat kerja unit kerja,
maupun rapat-rapat rutin yang dilakukan untuk mengevaluasi pelaksanaan
rencana kerja yang sudah dilakukan. Rapat-rapat koordinasi rutin ini
biasanya dilakukan untuk periode waktu tertentu, misal bulanan, tri wulanan
dan lain-lain.
5.2.2. Tata Kelola
Sejak terbitnya Keputusan Menteri Keuangan No 362/KMK.05/2008 Unnes
diberi kepercayaan sebagai Satuan Kerja Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum (Satker PK BLU). Berubahnya Unnes dari Satker biasa
menjadi satker PK BLU membawa konsekuensi yang salah satunya adalah
melakukan penataan tata kelola. Berbagai upaya penataan tata kelola telah
dilakukan sampai terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional 59 tahun
2009 tetang Organisasi dan Tata Kerja Unnes.
Implementasi Renstra Universitas Negeri Semarang 2010—2014 mengacu
pada OTK baru tersebut, menuntut selalu dilakukan pengembangan berbagai
elemen yang menyertainya, misalnya dengan penyusunan berbagai Standar
Operasi dan Prosedur (SOP) yang belum ada dan melakukan sosialisasi. Itu
semua dilakukan untuk menunjang pelaksanakan program dan kegiatan
yang ditetapkan untuk mewujudkan sasaran Indikator Kinerja yang
dituangkan dalam Renstra.
Kegiatan pengembangan sistem tata kelola Renstra diwujudkan dalam
bentuk lokakarya penyusunan SOP, pelatihan dalam bidang perencanaan
dan penganggaran untuk para pengelola keuangan unit kerja, serta
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 64
pengembangan data pendukung perencanaan. Tujuan dari pengembangan
sistem tata kelola adalah agar terjadi kesamaan mekanisme serta sinergi
dalam perencanaan kegiatan tri dharma perguruan tinggi antar unit kerja di
lingkungan Universitas Negeri Semarang.
5.2.3 Pengendalian
Pengendalian terhadap implementasi Renstra dilakukan melalui pengawasan
internal yang merupakan tanggung jawab dari unit utama yang membidangi
pengawasan yaitu Badan Penjaminan Mutu terkait dengan bidang akademik
dan Badan Audit Internal terkait dengan asset, keuangan dan kepegawaian.
Sistem pengawasan internal yang efektif dilakukan melalui pengendalian
operasional dan finansial, manajemen resiko, sistem informasi manajemen,
dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
Pengawasan internal dilaksanakan untuk membantu unit kerja di lingkungan
Universitas Negeri Semarang dalam mencapai prestasi dan target yang
menguntungkan, dan mencegah kehilangan sumber daya. Di samping itu
dapat membantu menghasilkan laporan keuangan yang dipercaya, dan
memastikan bahwa unit kerja dalam mengimplementasikan Renstra
mematuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku.
Pada umumnya pengendalian di dalam sektor publik dilaksanakan oleh dua
pihak, yaitu: (i) atasan langsung; dan (ii) unit pengawasan independen.
Pengawasan atasan langsung yakni pengawasan yang dilakukan oleh
pimpinan unit kerja termasuk yang dilakukan oleh unit pengawasan Badan
Audit Internal (BAI). Sedangkan unit pengawasan independen adalah
pengawasan yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Kementrian
Pendidikan Nasional yang bertanggung jawab kepada Menteri Pendidikan
Nasional, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang bertanggung jawab
kepada DPR-RI, dan Kantor Akuntan Publik yang mendapat penugasan dari
BPK, atau pihak lain yang mempunyai kepentingan dengan Unnes. BPK dan
Akuntan Publik, bisa melakukan audit operasional, kepatuhan, maupun audit
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 65
atas laporan keuangan. BPK dan Akuntan Publik dalam mengaudit laporan
keuangan akan memberi opini; yang akan memberi opini Wajar Tanpa
Pengecualian, Wajar Dengan Pengecualian (Catatan) atau Disclaimer
5.3. Pemantauan dan Evaluasi Sistem pemantauan dan evaluasi merupakan bagian penting yang tidak
dapat terpisahkan dari renstra ini. Sistem pemantauan dan evaluasi
bertujuan mengetahui tingkat pencapaian dan kesesuaian antara rencana
yang telah ditetapkan dalam Renstra UNNES 2006-2010 dengan hasil yang
dicapai berdasarkan kebijakan yang diimplementasi melalui kegiatan
dan/atau program di tingkat universitas, fakultas/lembaga dan jurusan secara
berkala.
Pemantauan dan evaluasi dilakukan dalam konteks otonomi yang ditempuh
melalui proses perancangan, perencanaan, implementasi program dan
hasilnya di semua tingkatan. Proses ini sekaligus sebagai pemberdayaan
peningkatan kapasitas dan kapabilitas aparat pemantauan dan evaluasi di
berbagai tingkatan secara sinergis dan berkesinambungan sehingga
program otonomi pendidikan dilaksanakan dengan baik dalam lima tahun
mendatang.
Pemantauan dan evaluasi dilakukan oleh lembaga yang lebih tinggi terhadap
lembaga yang lebih rendah sampai kesatuan pelaksana pendidikan.
Pemantauan dan evaluasi internal melakukan kegiatan memantau dan
mengevaluasi program dan kegiatan yang bersifat akademis dan
nonakademis.
Kegiatan pemantauan dan evaluasi ada tiga jenis yaitu (1) pemantauan dan
evaluasi eksternal yang dilakukan oleh pendidikan tinggi tim pemantauan
dan evaluasi (MONEV) yang dibentuk oleh lembaga independen yaitu
Dewan Pendidikan Tinggi (DPT), (2) pemantauan dan evaluasi internal
Universitas Negeri Semarang yang dilakukan tim independen, yaitu
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 66
pemantauan internal (MONEV-IN) yang merupakan bagian dari sistem
Penjaminan Mutu UNNES, dan (3) pemantauan dan evaluasi non-
independen yang merupakan tugas pejabat struktural di berbagai level
(sesuai dengan tupoksinya) untuk memantau dan mengevaluasi
pelaksanaan program dan kegiatan di level bawahnya. Kecuali lembaga di
atas, pemantauan dan evaluasi juga dilakukan oleh BPK, Irjend, maupun
oleh Badan Penjaminan Mutu dan Badan Audit Internal.
5.3.1. Tujuan
Tujuan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi adalah:
(1) mengetahui dukungan dan komitmen pimpinan terhadap pelaksanaan
program dan melihat keselarasan antara visi, misi universitas dan
fakultas serta renstra 2006-2010 dengan pelaksanaan program-program.
(2) menilai tingkat pencapaian indikator kinerja atau target yang ditetapkan
dari sisi kuantitatif, metode pengukuran, maupun cakupan indikator yang
meliputi indikator utama (out come indicator) maupun indikator tambahan
(process & output based indicator).
(3) mengidentifikasi masalah atau hambatan dan cara penanggulangan
yang ditempuh.
(4) menilai kemajuan yang dicapai dalam melaksanakan pengadaan
sumber daya pendukung yang diperlukan dan melakukan cross chek
terhadap pengadaan fasilitas pendukung pembelajaran maupun
kapasitas pembelajaran.
(5) menilai status kemajuan fisik dan daya serap keuangan pada
komponen kegiatan yang direncanakan oleh lembaga.
(6) membantu pimpinan untuk mengetahui jalannya kegiatan atau
kemajuan pelaksanaan program serta memberikan saran dan
rekomendasi sebagai bahan membuat kebijakan.
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 67
5.3.2. Prinsip Pelaksanaan
Prinsip-prinsip pelaksanaan pemantauan dan evaluasi berdasarkan ;
(1) kejelasan tujuan dan hasil yang diperoleh dari pemantauan dan evaluasi,
(2) dilakukan secara objektif,
(3) dilakukan oleh petugas yang memahami konsep, teori, dan proses serta
berpengalaman melaksanakan pemantauan dan evaluasi,
(4) transparan, sehingga pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan
hasilnya dilaporkan kepada stakeholders,
(5) melibatkan berbagai pihak yang dipandang perlu dan berkepentingan
secara proaktif (partisipatif),
(6) pelaksana yang dapat dipertanggungjawabkan secara internal dan
eksternal (akuntabel),
(7) mencakup seluruh objek agar dapat menggambarkan secara utuh kondisi
dan situasi sasaran pemantauan dan evaluasi (komprehensif),
(8) pelaksanaan dilakukan dengan jadwal yang ditentukan dan pada saat
yang tepat agar tidak kehilangan momentum yang sedang terjadi,
(9) dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan,
(10) berbasis indikator kinerja, dan
(11) efektif dan efisien,
5.3.3. Strategi Pemantauan dan Evaluasi
Agar tujuan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi sebagaimana yang
diharapkan dapat tercapai serta terpenuhinya prinsip-prinsip pelaksanaan
monev, perlu adanya beberapa strategi yang dirancang dan
diimplementasikan sebagai berikut.
(1) Kelembagaan Pemantauan dan Evaluasi Internal :
Kedudukan kelembagaan tim pemantauan dan evaluasi internal sebagai
bagian dari Sistem Penjaminan Mutu Universitas bersifat independen dan
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 68
fungsional. Tim monev internal dibentuk oleh pimpinan UNNES dengan
persyaratan (1) memiliki sifat independen (beranggotakan pejabat
nonstruktural), (2) bebas dari konflik kepentingan, dan (3) ada rincian tugas
yang jelas, dan (4) beranggotakan dosen yang memiliki kemampuan, pernah
menjadi reviewer, atau task force, atau pernah menjadi pejabat Local Project
Implementation Unit (LPIU), Sistem Penjaminan Mutu Univeristas (SPMU),
dan mempunyai komitmen tinggi dalam menjalankan tugas. Tim
pemantauan internal ini merupakan kepanjangan tangan dari tim Monev
eksternal sebagai bagian sistem Dewan Pendidikan Tinggi (DPT) yang
dibentuk Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
(2) Pendekatan dan Sasaran Pemantauan dan Evaluasi Internal
Dalam pendekatan pemantauan dan evaluasi dilaksanakan melalui tiga
pendekatan yang seimbang, yaitu :
(a) indikator kinerja, (i) bersumber dokumen untuk mendapatkan indikator-
indikator kinerja input, proses, output, dan outcame. (ii) arah kegiatan
monev internal untuk mendapatkan dan menganalisis kemajuan-
kemajuan, rencana kerja, dan data pencapaian kemajuan, hambatan.
Jika ada kesalahan harus ditemukan tindakan koreksi.
(b) validasi, untuk pengecekan–pengecekan apakah laporan kemajuan telah
dibuat melalui kunjungan lapangan, cek titik-titik (kendali) kritis (spot
checks), client survey, assesmen dari luar.
(c) partisipasi, untuk memperoleh feed back tentang kemajuan kegiatan
dari para stakeholders, kelompok outcome dan beneficiares sebagai
bahan pengambilan keputusan pimpinan, dan agar atasan well informed.
Sasaran utama pelaksanaan pemantauan dan evaluasi adalah (1) menjaga
komitmen pimpinan terhadap pelaksanaan program, (2) memantau
pelaksanaan program sesuai dengan prosedur operasional dan internal
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 69
manajemen yang telah digariskan, (3) memantau dan mengevaluasi
keterlibatan aktif staf pengajar dan staf administrasi dalam program yang
telah direncanakan, (4) memantau dan mengevaluasi peran serta mahasiswa
dalam program kegiatan, serta tingkat kepuasan para mahasiswa, (5)
mengevaluasi hasil kegiatan pelaksanaan program, dan (6) mengevaluasi
laporan dan rekaman pengelolaan program.
(3) Siklus Manajemen dan Prosedur Pelaksanaan (a) Siklus Manajemen
Siklus manajemen sistem pemantauan dan evaluasi meliputi
perencanaan, implementasi, monev, perencanaan, dan seterusnya.
Keefektifan siklus sistem manajemen perlu diaudit. Fokus monev internal
adalah kineja proses dan produk.
Kegiatan pemantauan dan evaluasi program hibah kompetisi yang
dilaksanakan oleh monev-in dilakukan secara periodik setiap tahun yaitu
pada awal pelaksanaan hibah (baseline pemantauan and evaluation);
pertengahan pelaksanaan hibah (mid term pemantauan and evaluation);
dan akhir pelaksanaan hibah (final pemantauan and evaluation). Namun
demikian, secara lebih luwes sesuai dengan kebetuhan dalam hal-hal
tertentu dapat dilakukan pemantauan dan evaluasi.
(b) Prosedur Pelaksanaan
Prosedur pelaksanaan pemantauan dan evaluasi internal dilakukan melalui
beberapa tahapan yaitu :
• telaah dokumen rencana implementasi program dan pelaporan, bertujuan mengetahui indikator kinerja yang ditetapkan dan
pencapaiannya, program pengembangan yang disusun apakah sudah
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 70
mengacu kepada renstra UNNES, dan program pengembangan apakah
mencerminkan sebuah aktivitas ataukah infestasi.
• pemantauan, bertujuan melihat dan klarifikasi tingkat capaian
indikator kinerja terhadap target, apakah dalam implentasinya sesuai
rencana, apakah terdapat kendala dan hambatan dalam implementasi
program dan bagaimana solusinya, dan bagaimana rancangan
keberlanjutannya apabila program ini telah berakhir. Tim monev internal
sebagai mitra kerja akan membantu untuk menyelesaikan masalah.
Kegiatan pemantauan dpat dilakukan dengan bentuk kegiatan; observe,
scrutinize, keep an eye on, supervise, watch and examine.
• evaluation, bertujuan mengevaluasi keberhasilan program
berdasarkan data dokumen dan hasil pemantauan. Kegiatan evaluasi
dapat dilakukan dengan tindakan; assessment, appraisal, estimate,
valuation, coasting.
• feedback, ke system pengambil keputusan dan membentuk siklus
perbaikan mutu kontinyu (CQI).
Untuk memahami kegiatan monev-in lebih operasional perlu disusun
prosedur operasional dengan tahapan sebagai berikut :
• setelah dibentuk tim monev-in perlu melakukan koordinasi
internal untuk memahami tugas dan fungsinya, memahami satuan unit
pelaksana yang perlu di pantau dan evaluasi, menyusun rencana kerja,
menyiapkan instrumen, menyusun jadwal kunjungan (site visite) monev-
in.
• melaksanakan desk evaluation, dengan melakukan telaah dokumen,
hasil telaah berupa review coment, menyusun check list , menentukan
jadwal site visite dengan grantee, mengirim surat permohonan ke
grantee dengan lampiran review coment.
• melaksanakan kegiatan site visite, secara berurutan menemui (1)
pimpinan fakultas/ jurusan/prodi, (2) tim Task force, (3) dosen dan staf
administrasi, (4) mahasiswa, (5) fihak-fihak yang dianggap penting
(stakeholders).
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 71
• melakukan evaluasi melalui pembahasan dan analisis
hasil site visite.
• penyusunan laporan hasil monev disertai saran dan
rekomendasi.
• menyampaikan laporan hasil monev ke Rektor sebagai
bahan pengambilan kebijakan.
(c) Indikator Kinerja
Pemantauan dan evaluasi dilakukan terhadap kinerja UNNES yang
mencakup aspek teknis, adminstrasi, dan pengelola kegiatan atau program
pendidikan UNNES. Pemantauan dan evaluasi pada hakikatnya untuk
mengukur kesesuaian antara pencapaian indikator kinerja yang ditetapkan
dalam jangka menengah renstra UNNES, dengan target yang dapat dicapai
melalui strategi pelaksanaan tertentu. Oleh sebab itu, indikator kinerja
dirumuskan secara spesifik, jelas, relevan, dapat dicapai, dapat
dikuantitatifkan, dapat diukur secara objektif, serta fleksibel terhadap
perubahan.
Indikator kinerja yang diukur dapat bersifat fisik dan nonfisik. Yang bersifat
fisik misalnya pembangunan sarana prasarana fisik, angka keketatan
pendaftaran mahasiswa baru, dan angka dropout. Yang nonfisik misalnya
peningkata IP kumulatif (IPK) lulusan, masa tunggu mahasiswa, nilai rerata
NEM mahasiswa baru, nilai TOEFL mahasiswa, perilaku mahasiswa dll.
Secara umum terdapat empat jenis indikator kinerja yang biasa digunakan
sebagai acuan dalam pemantauan dan evaluasi atau pengukuran kinerja
organisasi, yaitu :
(1) indikator masukan (input), yang mencakup antara lain kurikulum,
mahasiswa, dana, sarana dan prasarana belajar, data dan informasi,
dosen, gedung kuliah, sumber belajar, motivasi belajar, kebijakan dan
peraturan, serta perundangan yang berlaku.
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 72
(2) indikator proses, yang meliputi antara lain lama waktu studi,
kesempatan mengikuti belajar, jumlah yang putus kuliah, efektivitas
pembelajaran, kualitan proses pembelajaran, dan metode pembelajaran.
(3) indikator keluaran (output), yang meliputi nilai IPK komulatif lulusan,
nilai toefl bahasa Inggris jumlah lulusan yang cumlaude, dan lain-lain
(4) indikator dampak (outcome) antara lain jumlah mahasiswa yang
bekerja, masa tunggu mahasiswa mendapat pekerjaan, pengaruh para
lulusan terhadap mutu angkatan kerja, peran mahasiswa dalam
pembangunan lingkungan, dan peran lulusan terhadap kehidupan
masyarakat di sekitarnya.
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 73
DAFTAR PUSTAKA Andringa, R. C. (2001). The Internationalization of Higher Education: Can the
American Experience Advance Peace and Learning in the World?. Paper presented at the Symposium at Peking University, November 16, 2001
Elkin, G. Devjee, F., Farnsworth, J. (2005). Visualising the "internationalisation" of universities. The International Journal of Educational Management. 19(4/5). hal. 318-329.
Pemerintah Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Pemerintah Republik Indonesia. (2003). Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional.
Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional 2010-2014
Tim Pengembang Universitas Konservasi (2009). Naskah Akademik Universitas Konservasi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Universitas Negeri Semarang (2009). Laporan Tahunan Rektor Tahun 2008. Semarang Unnes Press.
Universitas Negeri Semarang (2010). Laporan Tahunan Rektor 2009. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Wahyudin, A., & Sugiharto, D. (Eds.). (2010). Unnes Sutera: Pergulatan Pikir Sudijono Sastroatmodjo. Semarang : UPT Unnes Press.
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 74
Lampiran :
PERENCANAAN STRATEJIK TAHUN 2010-2014
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 75
4.1. Bidang Kelembagaan
Tujuan Sasaran Cara Mencapai Tujuan dan sasaran Keterangan
uraian Uraian indikator Kebijakan Program
1 2 3 4 5 6 Pencapaian standart kualitas manajemen internasional
a. Perolehan sertifikat ISO 9001 : 2008 untuk layanan bidang akademik, penelitian dan pengabdian pada masyarakat
b. Perolehan sertifikat ISO 17025 untuk layanan laboratorium fakultas/ prodi
a. Penyelenggaraan layanan perguruan tinggi berstandart ISO 9001 : 2008
b. Penyelenggaraan layanan laboratorium berstandart ISO 17025
a. Pendampingan pengelolaan layanan akademik, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam perolehan sertifikat ISO 9001 : 2008
b. Pengusulan sertifikasi ISO 9001 : 2008
c. Pendampingan pengelolaan layanan laboratorium fakultas/ prodi dalam rangka perolehan sertifikat ISO 17025
d. Pengusulan sertifikasi ISO 17025
Terbentuknya kelembagaan Unnes yang berkualitas sebagai Universitas Konservasi berciri World Class University (WCU)
Peningkatan peringkat institusi (THES, Qstar, dan Webometrics)
a. Pencapaian peringkat 400 PT terbaik Asia versi THES
b. Pencapaian peringkat bintang Qstar dalam pengelolaan PT
c. Pencapaian peringkat
a. Peningkatan kapasitas pusat-pusat penelitian dan pengabdian pd masyarakat.
b. Peningkatan kapasitas pusat-pusat pengembangan pendidikan dan
a. Peningkatan pengelolaan pusat-pusat penelitian dan pengabdian masyarakat
b. Fasilitasi pusat-pusat penelitian untuk mendapatkan dan menghasilkan penelitian unggul
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 76
2000 PT terbaik dunia versi Webometrics
profesi
c. Peningkatan kapasitas UPT PTIK
berpotensi publikasi internasional dan patent/HAKI
c. Fasilitasi pusat-pusat pengabdian masyarakat untuk meningkatkan kontribusi perguruan tinggi pada pembangunan masyarakat dan pencapaian MDGs
d. Peningkatan pengelolaan pusat-pusat pengembangan pendidikan dan profesi
e. Fasilitasi pusat-pusat pengembangan pendidikan dan profesi untuk menghasilkan tenaga profesional di bidang pendidikan dan non pendidikan
f. Peningkatan pengelolaan UPT PTIK Fasilitasi UPT PTIK untuk meningkatkan visibility dan scholar content website Unnes
Peningkatan akreditasi prodi dan
a. Persentase (%) prodi yang memperoleh akreditasi nasional
Penyelenggaraan universitas dan prodi dengan didasarkan
a. Peningkatan pengelolaan database
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 77
universitas minimal B b. Perolehan akreditasi
nasional A untuk universitaS
pada standart akreditasi nasional dan internasional
prodi dan universitas b. Pendampingan
akreditasi nasional prodi dan universitas
c. Perolehan akreditasi internasional untuk prodi
c. Pendampingan akreditasi internasional prodi
Peningkatan tata kelola dan kapasitas kelembagaan menuju universitas konservasi
a. Persentase (%) tata kelola yang telah mengikuti asas Total Conservation Campus Development
b. Persentase (%) bangunan fisik yang telah mengikuti asas Total Conservation Campus Development
c. Perolehan peringkat UI Green Metric World University
a. Pengembangan tata kelola berdasarkan asas Total Conservation Campus Development
b. Pengembangan bangunan fisik berdasarkan asas Total Conservation Campus Development
c. Perolehan peringkat UI Green Metric World University
a. Evaluasi tata kelola kelembagaan universitas
b. Pemetaan bangunan fisik universitas
c. Pendampingan tata kelola universitas berdasarkan asas TCCD
d. Pendampingan pengelolaan dan pengadaan bangunan fisik berdasarkan asas TCCD
e. Pendampingan perolehan UI Green Metric World University
Peningkatan pencitraan publik
a. Jumlah peminat calon mahasiswa yang mendaftar
b. Jumlah sebaran daerah calon mahasiswa yang mendaftar
a. Pelaksanaan pencitraan publik dengan mengekspose keunggulan melalui road show, pameran, dan kerjasama dengan media cetak dan
a. Road show keunggulan di tingkat nasional dan internasional
b. Pameran keunggulan di tingkat nasional dan internasional
c. Pelaksanaan kerjasama dengan
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 78
c. Jumlah mahasiswa internasional
d. Jumlah dosen internasional
e. Jumlah kerjasama di tingkat nasional
f. Jumlah kerjasama di tingkat internasional
elektronik b. Pemberdayaan
International Office
media cetak dan elektronik
d. Pengembangan publikasi cetak dan website
e. Rintisan TV kampus f. Penguatan tata kelola
International Office
4.2. Bidang Akademik
Tujuan Sasaran Cara Mencapai Tujuan dan sasaran Keterangan
uraian Uraian indikator Kebijakan Program
1 2 3 4 5 6
Peningkatan kualitas pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat
Peningkatan kualitas layanan akademik (academic service quality)
a. Persentase (%) kepuasan layanan akademik mahasiswa
b. Indeks kinerja dosen c. Indeks kinerja
tenaga kependidikan
d. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa
e. Masa studi mahasiswa
Transparansi penyelenggaraan untuk menjamin akuntabilitas layanan akademik
a. Penguatan layanan registrasi, perwalian, perkuliahan dan wisuda berbasis TIK
b. Peningkatan kualitas proses pembelajaran
c. Peningkatan proses evaluasi pembelajaran
d. Peningkatan kualitas
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 79
pembimbingan skripsi/thesis/disertasi
e. Peningkatan kualitas layanan laboratorium
f. Peningkatan kualitas layanan perpustakaan
f. Jumlah dokumen SOP layanan akademik
g. Jumlah konten digital pembelajaran
h. Jumlah konten digital skripsi/thesis/disertasi
Peningkatan kualitas dokumen akademik
a. Penyempurnaan SOP layanan akademik
b. Kelengkapan dokumen-dokumen pembelajaran (kurikulum, SAP, bahan ajar,media, perangkat evaluasi)
c. Digitalisasi dokumen
pembelajaran d. Digitalisasi
skripsi/thesis/disertasi
e. Peningkatan kualitas dokumen-dokumen pembelajaran
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 80
Perluasan akses layanan akademik yang berkualitas
a. Pemberdayaan E-learning melalui konten pembelajaran Ilmo dan Edutube
b. Pemberdayaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
c. Integrasi perpustakaan prodi dengan perpustakaan pusat
Internasionalisasi program akademik
a. Fasilitasi kurikulum internasional prodi
b. Pengembangan rombel/kelas internasional
Peningkatan kualitas program akademik (academic program quality)
a. Jumlah kelas/rombel PJJ
b. Jumlah perpustakaan prodi yang terintegrasi dengan perpustakaan pusat
c. Persentase( %) Program Studi memiliki kurikulum Internasional
d. Jumlah kelas/rombel internasional
e. Persentase (%) kepuasan pengguna lulusan
Peningkatan kualitas lulusan
a. Networking dengan stakeholder dan potential users
b. Pemberdayaan alumni
Peningkatan kualitas penelitian (quality research)
a. Jumlah publikasi riset dalam jurnal nasional terakreditasi
Peningkatan publikasi nasional dan internasional serta perolehan patent/HAKI
a. Pendampingan publikasi nasional dan internasional serta perolehan patent/HAKI
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 81
b. Pendampingan penyelenggaraan jurnal berakreditasi nasional dan internasional
Peningkatan Budaya Riset
a. Penyusunan roadmap penelitian
b. Pendampingan perolehan riset unggulan
c. Peningkatan dan Pemberdayaan Pusat Penelitian
d. Pembentukan forum komunikasi multidisipliner antar pusat penelitian
b. Jumlah publikasi riset dalam jurnal internasional
c. Jumlah HAKI/patent d. Jumlah publikasi
riset dalam prosiding seminar nasional
e. Jumlah publikasi riset dalam prosiding seminar internasional
f. Jumlah indeks sitasi (scitation index)
g. Jumlah jurnal Internasional
h. Jumlah jurnal nasional terakreditasi
i. Jumlah riset unggulan
j. Jumlah kluster riset unggulan
k. Rasio riset terhadap jumlah dosen tiap tahun
l. Rerata jumlah keterlibatan mahasiswa dalam setiap penelitian
Terlaksana tata kelola riset yang transparan dan akuntabel
Penguatan tata kelola riset berbasis TIK
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 82
Peningkatan Kualitas Pengabdian kepada Masyarakat (Public Service)
a. Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis riset
b. Rasio pengabdian kepada masyarakat terhadap jumlah dosen
Peningkatan dan penguatan Nation Competitiveness melalui pengabdian berbasis riset
a. Fasilitasi pengabdian berbasis riset
b. Peningkatan Program pemberdayaan masyarakat
c. Peningkatan aktivitas KKN-PPM
4.3 Bidang Kemahasiswaan
Tujuan Sasaran Cara Mencapai Tujuan dan sasaran Keterangan
uraian Uraian indikator Kebijakan Program
1 2 3 4 5 6
Pembentukan mahasiswa yang bertaqwa, cerdas, kritis, santun, bermoral, demokratis, bertanggung jawab, dan memiliki daya saing.
Pembentukan jiwa mahasiswa yang dapat memanage diri, berorganisasi dan berprestasi
a. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Mahasiswa
b. Persentase (%) mahasiswa yang terlibat dalam organisasi
c. Jumlah kejuaraan yang telah dimenangkan dalam
Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam manajemen praktis dan keorganisasian serta apresiasi terhadap ilmu pengetahuan, teknologi, olahraga dan seni.
a. Meningkatkan kualitas manajerial mahasiswa
b. Meningkatkan apresiasi mahasiswa terhadap ilmu pengetahuan, teknologi, olahraga dan seni
c. Menguatkan dan mengembangkan organisasi kemahasiwaan.
d. Meningkatkan sikap dan kemampuan dosen
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 83
kompetisi ilmu pengetahuan, teknologi, olahraga dan seni
dalam membimbing kegiatan kemahasiswaan
Peningkatan sikap ilmiah, daya kreasi dan softkill berbasis konservasi
a. Jumlah usulan PKM yang didanai
b. Jumlah kompetisi PIMNAS yang dimenangkan
Meningkatkan sikap ilmiah, sikap mental, daya kreasi dan inovasi mahasiswa
a. Menanamkan sikap ilmiah, merangsang daya kreasi dan inovasi, meningkatkan kemampuan meneliti dan menulis karya ilmiah.
b. Menumbuhkembangkan sikap mental mahasiswa yang memiliki tanggung jawab terhadap harmonisasi kehidupan.
Peningkatan kesejahteraan dan kerohanian mahasiswa
a. Jumlah beasiswa yang diterima mahasiswa
b. Jumlah kegiatan kerohanian mahasiswa
Peningkatan kualitas layanan kesejahteraan fisik dan rohani mahasiswa
a. Pendampingan perolehan beasiswa mahasiswa
b. Meningkatkan layanan karir
c. Meningkatkan layanan kesehatan mahasiswa
d. Meningkatkan kegiatan kerohanian mahasiswa
Peningkatan kualitas kegiatan
Jumlah kegiatan yang berkaitan
Peningkatan jiwa nasionalisme,
a. Peningkatan kegiatan pengabdian pada
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 84
pembentukan karakter mahasiswa
dengan pembentukan karakter mahasiswa
patriotisme dan tanggung jawab sosial
masyarakat b. Peningkatan kegiatan
kepanduan, c. Peningkatan kegiatan
belanegara d. Peningkatan kegiatan
cinta alam.
4.4 Bidang Sumber Daya Manusia (SDM)
Tujuan Sasaran Cara Mencapai Tujuan dan sasaran Keterangan
uraian Uraian indikator Kebijakan Program
1 2 3 4 5 6
Peningkatan kualitas profesional dan kompetensi SDM (pendidik dan tenaga
Peningkatan kompetensi akademik dan profesional pendidik (dosen)
a. Persentase (%) dosen program S1/diploma yang berkualifikasi S2
b. Persentase (%) dosen program
Peningkatkan kualitas dosen melalui studi lanjut
a. Studi lanjut S-2 dalam dan luar negeri
b. Studi lanjut S-3 dalam dan luar negeri
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 85
kependidikan ) dalam mendukung tupoksi
Pasca Sarjana yang berkualifikasi S3
c. Jumlah guru besar
d. Persentase (%) dosen bersertifikasi
e. Rasio jumlah dosen dan mahasiswa
f. Rasio jumlah dosen dan beban SKS
g. Rasio dosen berdasarkan jenis kelamin
h. Persentase (%) dosen dengan TOEFL >500
i. Persentase (%) dosen yang telah ikut program magang
c. Pelatihan dan tes TOEFL
j. Persentase (%) dosen yang mengikuti exchange programs
Peningkatan jumlah guru besar dan dosen tersertifikasi
a. Fasilitasi promosi guru besar
b. Fasilitasi sertifikasi dosen
c. Pelatihan Pekerti
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 86
d. Pelatihan AA d. Pelatihan
pendidikan karakter
Peningkatan exchange programs dengan mengirim atau mendatangkan dosen
a. Pemagangan dosen di dalam dan luar negeri
b. Fasilitasi dosen yang mengikuti exchange programs
Peningkatan kuantitas dosen melalui rekruitmen dan mendatangkan dosen tamu
a. Rekruitmen dosen baru
b. Kerjasama mendatangkan dosen tamu dari luar negeri
Pengembangan kompetensi dosen melalui
a. Fasilitasi dosen yang mengikuti pelatihan
k. Persentase (%) dosen yang mengikuti kegiatan seminar dan atau internasional
pelatihan/seminar nasional dan internasional
a. Fasilitasi dosen yang mengikuti seminar
Peningkatan kompetensi tenaga kependidikan dalam memberikan layanan
a. Rasio jumlah tenaga kependidikan
Peningkatan kualitas tenaga kependidikan melaluik rekruitmen, pelatihan dan pendidikan
a. Rekruitmen tenaga kependidikan
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 87
b. Persentase (%) tenaga kependidikan yang mengikuti pelatihan
c. Persentase (%) tenaga teknis yang lulus minimal D3/sertifikasi profesional
b. Pelatihan tenaga kependidikan
c. Pelatihan tenaga fungsional
d. Studi lanjut tenaga kependidikan
Peningkatan manajemen SDM berbasis kinerja
a. Jumlah peraturan di bidang kepegawaian
b. Jumlah pimpinan unit terlatih di bidang teknologi komunikasi dan informasi
c. Jumlah staf pengelola non-dosen terlatih di bidang teknologi komunikasi dan informasi
d. Jumlah dosen terlatih di bidang teknologi
Menyusun seperangkat peraturan kepegawaian berdasarkan prinsip meritokrasi
a. Penyusunan peraturan Pembinaan kepegawaian
b. Penyusunan peraturan Rekruitmen kepegawaian
c. Penyusunan peraturan Beban Kerja pegawai
d. Penyusunan peraturan tentang remunerasi
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 88
komunikasi dan informasi
Peningkatan kualitas manajemen berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
a. Pelatihan TIK b. Pengembangan
pengelolaan SDM berbasis TIK
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 89
4.5 Bidang Sarana dan Prasarana
Tujuan Sasaran Cara Mencapai Tujuan dan sasaran Keterangan
uraian Uraian indikator Kebijakan Program
1 2 3 4 5 6
Peningkatan kualitas sarana akademik dan administrasi untuk mencapai optimalisasi layanan.
Peningkatan sarana akademik dan layanan adminsitrasi akademik serta kemahasiswaan
a. Kapasitas ruang kuliah (2m2/mhsiswa peserta rombel max)
b. Persentase (%) jumlah ruang perkuliahan yang memadai untuk PBM
c. Kapasitas ruang perpustakaan (2m2/mahasiswa terdaftar (student body) )
d. Jumlah koleksi pustaka
e. Kapasitas ruang
Penguatan dan pengembangan fasilitas perkuliahan, layanan dan kegiatan kemahasiswaan
a. Pengembangan ruang kuliah
b. Peningkatan kapasitas sarana perkuliahan
c. Pengembangan kapasitas ruang perpustakaan
d. Peningkatan kapasitas buku dan jurnal baik yang berbentuk hardcopy maupun softcopy
e. Pengembangan kapasitas ruang laboratorium
f. Peningkatan kapasitas sarana
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 90
laboratorium (2m2/mahasiswa terdaftar (student body) )
f. Persentase (%) jumlah ruang laboratorium yang memadai untuk PBM dan riset
laboratorium g. Pengembangan
fasilitas layanan administrasi
h. Pengembangan fasilitas kegiatan kemahasiswaan
g. Kapasitas ruang layanan administrasi akademik per mahasiswa (1 m2/mahsiswa terdaftar (student body)
h. Kapasitas ruang kegiatan kemahasiswaan per mahasiswa (1m2/mahasiswa terdaftar (student body)).
i. Jumlah kendaraan pendukung mobilitas
j. Jumlah mebeler
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 91
k. Jumlah alat perkantoran
Peningkatan ketersediaan akses teknologi informasi komunikasi (TIK)
a. Lebar banwidth yang tersedia (1 Kb / mahasiswa terdaftar)
b. Kecepatan akses c. Jumlah
Komputer d. Jumlah
ketersediaan jaringan fiber optic
Meningkatkan kualitas dan kapasitas akses TIK
a. Peningkatan bandwidth akses internet
b. Peningkatan jaringan / titik akses komputer (hotspot area)
c. Pengembangan perangkat komputer
d. Pengembangan jaringan jaringan (fiber optic)
Pengembangan manajemen aset
Tersedia sistem manajemen aset
Pengembangan manajemen aset berbasis
a. Penyempurnaan database aset
berbasis TIK TIK b. Pembuatan sistem manajemen aset berbasis TIK
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 92
4.6. Bidang Keuangan
Tujuan Sasaran Cara Mencapai Tujuan dan sasaran Keterangan
uraian Uraian indikator Kebijakan Program
1 2 3 4 5 6
Tersedianya pendanaan
Peningkatan kualitas laporan
a. Laporan keuangan disusun tepat
Laporan keuangan disusun dengan
a. Penyusunan laporan keuangan.
b. Audit laporan
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 93
keuangan waktu. b. Laporan
keuangan disusun sesuai dengan peraturan yang berlaku
c. Laporan keuangan memperoleh opini wajar dengan pengecualian di tahun 2011
d. Laporan keuangan memperoleh opini wajar tanpa pengecualian mulai tahun 2013.
memegang prinsip ”taat asas” sesuai dengan ketentuan yang berlaku
keuangan oleh Kantor Akuntan Publik.
c. Penguatan peran Badan Audit Internal dalam melakukan pendampingan penyusunan laporan keuangan
d. Peningkatan kompetensi penyusunan laporan keuangan bagi pegawai di berbagai level unit akuntansi.
yang memadai untuk layanan pendidikan yang dikelola dan dilaporkan secara berkualitas, akuntabel, transparan, efektif, efisien dan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Penyempurnaan prosedur pengelolaan keuangan
a. Mekanisme penerimaan uang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Mekanisme dan prosedur penerimaan dan pengeluaran uang disusun seefisien mungkin dan dilaksanakan dengan memegang prinsip ”taat asas”.
a. Penguatan peran Badan Audit Internal dalam evaluasi dan penyempurnaan sistem akuntansi.
b. Penyempurnaan SOP penerimaan dan pencairan
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 94
dana.
b. Mekanisme pengeluaran uang yang sesuai dengan ketentuan
c. Prosedur pencairan dana LS dilakukan tepat waktu, selambat-lambatnya 3 hari kerja setelah diterima SPP.
d. Prosedur pencairan dana GUP/TUP dilakukan tepat waktu, selambat-lambatnya 5 hari kerja setelah diterima SPP.
e. Terselenggaranya pelatihan sistem pengelolaan keuangan
c. Peningkatan kompetensi bagi pegawai di berbagai level unit pengelola keuangan.
Penguatan sumber pendanaan dan peningkatan
a. Penerimaan PNBP non akademik minimal Rp.
a. Mengutamakan perolehan dana yang bersumber
a. Perluasan dan penguatan sumber sumber
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 95
kualitas penyerapan anggaran
24.000.000.000,- di tahun 2014.
b. Perolehan dana hibah minimal Rp. 50.000.000.000,- di tahun 2014.
bukan dari mahasiswa
b. Penyerapan anggaran dilakukan secara sistematis, akuntabel, transparan, efektif dan efisien.
penerimaan dari unit usaha.
b. Penguatan peran Satuan Pengembang Bisnis.
c. Peningkatan kompetensi bagi pegawai di berbagai level unit pengelola keuangan.
c. Daya serap anggaran minimal 95%
Penyempurnaan sistem pengelolaan anggaran berbasis web
a. Memiliki sistem penganggaran berbasis web yang mantap.
b. Memiliki sistem manajemen keuangan berbasis web yang mantap.
c. Memiliki sistem akuntansi berbasis web yang mantap.
d. Memiliki sistem yang dapat mengintegrasikan
Semua sistem informasi bidang keuangan dilakukan berbasis web
a. Penyempurnaan sistem penganggaran berbasis web.
b. Penyempurnaan sistem manajemen keuangan berbasis web.
c. Penyempurnaan sistem akuntansi berbasis web.
d. Pengintegrasian sistem penganggaran, sistem manajemen keuangan, dan
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 96
sistem penganggaran, sistem manajemen keuangan, dan sistem akuntansi
sistem akuntansi. e. Peningkatan
kompetensi pengelola keuangan dan akuntansi dalam bidang teknologi informasi.
Penyusunan dokumen penganggaran dan petunjuk pelaksanaan anggaran yang berkualitas
a. Dokumen RBA disusun sesuai ketentuan yang berlaku dan disampaikan tepat waktu.
Dokumen penganggaran dan petunjuk pelaksanaan anggaran disusun dan diperoleh tepat waktu dan sesuai dengan Rencana Strategis untuk percepatan pencapaian visi misi universitas.
a. Penyusunan RBA b. Penyusunan RKA-
K/L c. Penyusunan POK d. Peningkatan
kompetensi pengelola anggaran di berbagai level
b. Dokumen RKA-K/L disusun sesuai ketentuan yang berlaku dan disampaikan tepat waktu.
c. Dokumen DIPA diperoleh tepat waktu dan sesuai dengan usulan.
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 97
d. Dokumen POK disusun secara benar dan disampaikan ke masing masing unit kerja tepat waktu
4.7. Bidang Kerjasama
Tujuan Sasaran Cara Mencapai Tujuan dan sasaran Keterangan
uraian Uraian indikator Kebijakan Program
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 98
1 2 3 4 5 6
Penyelenggaraan kerja sama dalam negeri dengan prinsip kesetaraan, saling menghormati dan saling menguntungkan
a. Peningkatan kerjasama dengan institusi pemerintah
b. Peningkatan kerjasama dengan universitas dalam dan luar negeri
c. Peningkatan kerjasama dengan industri
d. Peningkatan kerjasama dengan masyarakat
Terselenggaranya kerja sama dengan institusi di dalam negeri dan luar negeri dalam kerangka Tri Dharma Perguruan Tinggi dan promosi kelembagaan
Peningkatan kerja sama dengan institusi pemerintah dan swasta dalam dan luar negeri
a. Jumlah MoU/MoA b. Jumlah program
yang terealisasi c. Jumlah dana
hibah institusi yang diperoleh
d. Jumlah joint degree program
e. Jumlah exchange program
f. Jumlah kolaborasi riset
g. Jumlah publikasi bersama
h. Jumlah dosen yang terlibat dalam exchange program
i. Jumlah dosen tamu
j. Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam exchange program
k. Jumlah mahasiswa luar negeri program darmasiswa
Peningkatan kerja sama luar negeri dalam kerangka pencapaian world class university (WCU)
a. Peningkatan kerjasama akademik
b. Peningkatan kerjasama riset
c. Kerjasama dalam kerangka peningkatan kualiatas SDM
Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 99