Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

103

Transcript of Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Page 1: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf
Page 2: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 ii

KATA PENGANTAR

Pendidikan merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia dan

untuk itu setiap warga negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan

yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa

memandang status sosial, status ekonomi, suku, etnis, agama, dan gender.

Pemerataan akses dan peningkatan mutu pendidikan akan membuat warga

negara Indonesia memiliki kecakapan hidup (life skills) sehingga mendorong

pembangunan manusia seutuhnya serta pembentukan masyarakat madani

modern yang dijiwai nilai-nilai Pancasila, sebagaimana diamanatkan dalam

UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 disusun berdasarkan pada

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010 -

2014 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun

2005 - 2025. Renstra Unnes 2010 - 2014 mengacu pada lima pokok

program utama pendidikan tinggi Kementerian Pendidikan Nasional, yaitu (1)

Penyediaan Layanan Akademik Program studi; (2) Penyediaan dosen dan

Tenaga Kependidikan Bermutu; (3) Penyediaan Layanan Kelembagaan; (4)

Pengembangan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat; (5)

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya.

Rencana Strategis Universitas Negeri Semarang 2010-2014 ini

diharapkan menjadi bahan dasar dan pedoman bagi seluruh unit kerja di

Universitas Negeri semarang dalam menyusun dokumen-dokumen

perencanaan seperti Rencana Kerja Tahunan (RKT), Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran (DIPA), dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP).

Teriring rasa syukur yang teramat dalam pada Tuhan Yang Maha

Kuasa, atas tersusunnya Renstra Unnes Tahun 2006 – 2010 ini, kami

sampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi – tingginya kepada

seluruh pihak yang telah dengan sungguh-sungguh ikut membantu dalam

Page 3: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 iii

penyusunan dokumen ini. Semoga dengan tersusunnya Renstra Unnes

2010-2014 ini dapat menjadi arah dalam pembangunan pendidikan Unnes

lima tahun ke depan yang lebih berkualitas.

Semoga Allah SWT selalu meridloi seluruh upaya kita, untuk

mewujudkan Unnes sebagai Universitas Konservasi bertaraf Internasional

Sehat, Unggul dan Sejahtera. Amin.

Semarang, Juli 2010

Rektor,

Sudijono Sastroatmodjo

NIP 195208151982031007

Page 4: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 iv

DAFTAR ISI RENSTRA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN 2010 – 2014

Kata Pengantar ii Daftar Isi iv BAB I Pendahuluan

1.1. Latar Belakang 1 1.2. Landasan Historis dan Filosofis 5 1.3. Landasan Hukum 13

BAB II Kondisi Umum Akhir Tahun 2009

2.1. Analisis Situasi Internal 15 2.2. Analisis Situasi Eksternal 22 2.3. Tantangan Tahun 2010-2014 26

BAB III Visi, Misi, dan Tujuan

3.1. Visi, Misi, dan Tujuan 27 3.2. Tata Nilai 28

BAB IV Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan, Program Tahun

2010 – 2014 4.1. Bidang Kelembagaan 29 4.2. Bidang Akademik 34 4.3. Bidang Kemahasiswaan 38 4.4. Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) 41 4.5. Bidang Sarana dan Prasarana 46 4.6. Bidang Keuangan 48 4.7. Bidang Kerjasama 53

BAB V Kerangka Implementasi

5.1. Strategi Pendanaan 56 5.2. Koordinasi, Tata Kelola, dan Pengendalian 62 5.3. Pemantauan dan Evaluasi 65

Daftar Pustaka 73 Lampiran 74

Page 5: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penyelenggaraan pendidikan tinggi merupakan sebuah ikhtiar mulia untuk

menyiapkan generasi muda agar memiliki akhlak mulia, kompetensi

akademik dan intelektual yang unggul serta membantu mereka tumbuh

menjadi pemimpin andal di masa depan. Dengan posisi strategis ini,

perguruan tinggi diharapkan senantiasa mengembangkan diri, menjaga

relevansinya bagi kebutuhan pembangunan nasional, dan meningkatkan

kontribusinya bagi kehidupan sosial secara umum. Dengan demikian,

perguruan tinggi dituntut agar mengembangkan berbagai strategi, program

dan kegiatan guna pencapaian maksud tersebut. Pada puncaknya,

perguruan tinggi diharapkan dapat mewujudkan cita-cita dan amanat

nasional, yakni Indonesia yang cerdas, adil, makmur, dan sejahtera. Dengan

semangat dan untuk maksud serta tujuan inilah Universitas Negeri

Semarang (Unnes) didirikan.

Empat puluh lima tahun perjalanan Unnes mengemban mandat dan cita-

cita pendidikan nasional, telah menghadapkan Unnes pada tantangan

yang beragam dam kompleks. Pada awal berdirinya hingga periode akhir

1990-an, Unnes yang saat itu secara kelembagaan masih sebagai institut

hanya mengemban mandat pengembangan pendidikan keguruan dan

ilmu-ilmu pendidikan. Namun sejak menjadi universitas pada tahun 1999,

Unnes mengemban mandat yang lebih luas (wider mandate), tidak saja

terbatas pada pengembangan disiplin kependidikan dan keguruan tetapi

juga disiplin ilmu-ilmu lain. Pada awal pertumbuhannya, secara relatif

Unnes dihadapkan pada persoalan dan tantangan lokal-nasional. Kini,

globalisasi telah membawa Unnes ke dalam pusaran lalu-lintas

internasional. Dengan kata lain, bila pada masa sebelumnya Unnes

dihadapkan pada persoalan di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial,

Page 6: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 2

dan budaya dalam skala lokal-nasional kini spektrum persoalan yang

dihadapi melebar ke tingkat global.

Unnes memandang setiap persoalan dan tantangan yang dihadapi, baik

dalam skala nasional maupun internasional, sebagai sumber energi dan

motivasi untuk tumbuh dan berkembang menjadi pusat pendidikan yang

sehat dalam segi tatakelola, unggul dalam segi kompetensi, sekaligus

mendorong terciptanya kesejahteraan publik dalam segi peran dan

kontribusi sosialnya. Perubahan lingkup persoalan dan tantangan yang

dihadapi, tentu saja memberikan konsekuensi bagi Unnes; yakni bahwa

Unnes tidak saja diharapkan untuk berperan aktif dan memberikan

kontribusinya pada skala nasional tetapi juga pada skala internasional.

Lazimnya perguruan tinggi, Unnes mengemban tiga mandat dasar atau Tri

Dharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian

kepada masyarakat. Bertolak dari tiga mandat ini, perguruan tinggi

diharapkan menjadi motor bagi tumbuhnya kreativitas dan inovasi guna

merespon berbagai perubahan baik di bidang ilmu pengelahuan, teknologi,

seni dan olahraga yang terjadi di masyarakat. Namun dalam mewujudkan

perannya ini, perguruan tinggi masih dihadapkan pada sejumlah persoalan

dan tantangan yang perlu dipecahkan. Persoalan dan tantangan tersebut

dapat diringkas ke dalam tiga tema utama sebagai berikut.

Pertama, pemerataan dan perluasan. Persoalan ini terkait dengan

terbatasnya daya tampung perguruan tinggi yang ada dalam memberikan

kesempatan kepada penduduk kelompok umur 19-24 tahun untuk

memperoleh pendidikan tinggi. Selain itu isu pemerataan dan perluasan

akses ini juga terkait dengan kenyataan persebaran penduduk dan lembaga

pendidikan tinggi Indonesia yang masih asimetris. Kenyataan ini berakibat

pada terbatasnya kesempatan bagi penduduk untuk memperoleh pendidikan

tinggi yang baik, yang secara langsung juga akan menimbulkan disparitas

antar daerah-daerah di Indonesia dalam hal capaian pembangunan nasional.

Page 7: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 3

Kedua, masalah relevansi dan mutu. Persoalan ini terkait dengan kenyataan

bahwa perguruan tinggi yang ada belum memenuhi relevansi dan mutu yang

ditargetkan. Artinya program-program perguruan tinggi, baik di bidang

pendidikan, penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat belum

semuanya relevan dengan persoalan dan kebutuhan yang berkembang di

masyarakat. Demikian halnya, program-program perguruan tinggi baik di

bidang pendidikan, penelitian maupun pengabdian pada masyarakat juga

belum memenuhi standar mutu yang diharapkan. Kenyataan ini dipastikan

akan berakibat pada inefisiensi dan ketidakefektivan investasi di bidang

pendidikan tinggi; yakni bahwa investasi di bidang pendidikan tinggi tidak

secara signifikan memberikan dampak bagi tercapainya target-target

pembangunan nasional. Oleh karena itu, kalaupun program-program

perguruan tinggi sebagian telah memenuhi target relevansi yang diharapkan

kualitasnya pun masih harus ditingkatkan.

Ketiga, pengembangan otonomi, akuntabilitas, dan pencitraan publik

perguruan tinggi. Otonomi dan akuntabilitas menempati posisi sentral dalam

sebuah lembaga keilmuan. Hanya bila otomoni dan kemandirian dapat

dijamin, pengembangan disiplin keilmuan dapat berjala dengan baik. Namun,

pengembangan ilmu pengetahuan, seni, teknologi dan budaya pada

umumnya haruslah tetap didasarkan pada moralitas dan etika. Oleh karena

itu akuntabilitas perguruan tinggi juga harus dapat dijamin. Hanya bila dua

hal ini dapat dijamin sebuah perguruan tinggi dapat memperolah pengakuan,

citra, dan reputasi publik yang positif. Untuk mendukung terwujudnya

otonomi dan akuntabilitas ini diperlukan sistem yang kuat.

Unnes menyadari bahwa sebagai bagian dari dunia pendidikan tinggi,

beragam persoalan di atas harus segera direspon. Oleh karena itu, berpijak

pada permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan tinggi di atas, Unnes

memandang bahwa perlunya untuk memperhatikan beberapa hal berikut

sebagai dasar pengembangan untuk jangka waktu empat tahun ke depan.

Page 8: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 4

Pertama, terkait dengan perluasan dan pemerataan kesempatan pendidikan

tinggi, diperlukan beragam formula, kebijakan, langkah dan program-program

yang dapat memudahkan akses masyarakat terhadap perguruan tinggi. Hal

ini dapat dilakukan baik dengan cara melakukan diversifikasi bidang-bidang

layanan pendidikan maupun dengan memberikan regulasi khusus yang

ditujukan utamanya untuk membantu akses pendidikan kelompok

masyarakat kurang beruntung. Dengan cara ini, diharapkan Unnes akan

dapat mengurangi tingkat disparitas capaian pendidikan tinggi baik pada

skala lokal maupun nasional. Di sisi lain dengan langkah ini, Unnes juga

dapat memberikan kontribusi nyata dalam membantu daerah dalam

memenuhi kebutuhan sumberdaya manusia yang dibutuhkan untuk

mendorong pembangunan daerah.

Kedua, terkait dengan kebutuhan peningkatan mutu dan relevansi

pendidikan tinggi, diperlukan reorientasi kebijakan pengembangan program-

program pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Reorientasi dimaksudkan agar ketiga ranah program ini dapat secara

langsung memberikan kontribusi pada pemecahan masalah yang

berkembang di masyarakat baik dalam skala lokal maupun nasional. Di masa

mendatang, reorientasi program ditujukan untuk meningkatkan peran dan

kontribusi Unnes pada skala internasional. Reorientasi ini memiliki dua sudut

pandang, inward looking dan outward looking. Yang pertama merujuk pada

perlunya Unnes untuk melalukan kajian internal terhadap kualitas dan

relevansi internalnya. Yang kedua merujuk pada perlunya Unnes untuk

melakukan berbagai kajian strategis yang hasil dan rekomendasinya akan

direspon melalui program-program pendidikan, penelitian, dan pengabdian

pada masyarakat.

Ketiga, terkait dengan kebutuhan terhadap penataan sistem manajemen,

diperlukan pengembangan sistem yang memungkinkan tumbuhnya otonomi

dan akuntabilitas perguruan tinggi. Tersedianya sistem seperti ini diharapkan

akan mendukung terpenuhinya kebutuhan perguruan tinggi di bidang mutu

Page 9: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 5

dan relevansi program di satu sisi dan terciptanya Good University

Governance di sisi lain. Berkenaan dengan hal ini, Unnes memandang perlu

untuk melanjutkan, memperluas cakupan, dan menyempurnakan sistem

manajemen berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang telah

diimplementasikan pada berbagai sektor.

Mewujudkan maksud besar di atas tentulah merupakan tugas yang tidak

ringan bagi Unnes. Namun pengalaman selama 45 tahun mengemban

mandat pendidikan tinggi memberikan pengalaman dan dasar kekuatan bagi

Unnes untuk berperan aktif dalam mewujudkan maksud besar tersebut.

Dinamika sejarah kelembagaan Unnes selama 45 tahun mengemban

mandat pendidikan tinggi di bawah ini mengisyaratkan kedewasaan Unnes

untuk merumuskan rencana strategis empat tahun mendatang yang lebih

komprehensif dan kompetitif.

1.2. Landasan Historis dan Filosofis

Sejarah kelembagaan Unnes berawal dari lembaga-lembaga pendidikan

guru di atas jenjang sekolah menengah atas yang didirikan pemerintah

colonial Belanda. Pada saat itu pemerintah kolonial mendirikan Middelbaar

Onderwijzer A Cursus (MO-A) dan Middelbaar Onderwijzer B Cursus (MO-

B). Pasca kemeredekaan, melalui Peraturan Pemerintah No. 41/1950, MO-A

dijadikan Kursus B-I dan MO-B dijadikan Kursus B-II, yang dipertahankan

hingga tahun 1960. Pada babak selanjutnya kursus ini tidak dilanjutkan untuk

kemudian diintegrasikan ke dalam sistem pendidikan tinggi yang sudah ada

pada saat itu. Melalui Keputusan Sekretaris Jenderal Departemen

Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan No. 108487/S, tanggal 27

Desember 1960, Kursus B-I dan Kurus B-II ditingkatkan statusnya menjadi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dengan induk Universitas

Diponegoro (Undip) di Semarang. FKIP Undip ini memiliki cabang di

Surakarta, yang merupakan integrasi Kursus B-I dan Kursus B-II di kota

tersebut. Pada tahun 1963 Jurusan Pendidikan Jasmani, yang semula

merupakan bagian dari Kursus B-II dan kemudian menjadi bagian dari FKIP

Page 10: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 6

Undip, dipisah dan ditingkatkan statusnya menjadi Sekolah Tinggi Olahraga

(STO). Pendirian STO ini didukung oleh Keputusan Menteri Olahraga No. 23

Tahun 1963, tanggal 19 April 1963, dan karenanya pula berada di bawah

koordinasi Departemen Olahraga.

Sementara FKIP Undip tetap menjalankan program-program di bawah

koordinasi Departemen Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP),

tahun 1962 Menteri Pendidikan Dasar dan Kebudayaan (PD dan K)

mendirikan lembaga baru bagi pendidikan guru, yakni Institut Pendidikan

Guru (IPG) dengan fungsi dan tujuan yang sama dengan FKIP. Hal ini tentu

saja potensial menimbulkan dualisme dalam pendidikan guru. Untuk

menghindari kemungkinan tersebut, melalui Keputusan Presiden RI No.

1/1963 tanggal 3 Januari 1963, ditetapkan penyatuan FKIP dan IPG menjadi

Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) dengan status yang setara

dengan universitas di lingkungan Departemen PTIP. Atas dasar kebijakan ini,

melalui Keputusan No. 55 Tahun 1963, tanggal 22 Mei 1963 Menteri PTIP

mendirikan IKIP. Sebagai tindak lanjut, diterbitkan pula Keputusan Bersama

Menteri PTIP dan Menteri PD dan K No. 32 tahun 1964, tanggal 4 Mei 1964

tentang penyatuan FKIP dan IPG di Jakarta, Bandung, Malang, dan

Yogyakarta ke dalam satu institusi baru yakni IKIP.

Perubahan di atas tidak serta merta berimbas berdirinya IKIP Semarang. Hal

ini dikarenakan muncul anggapan bahwa FKIP Undip dan FKIP Undip

Cabang Surakarta dinilai belum dapat berdiri sendiri. Untuk menengahi hal

ini melalui Keputusan No. 35 Tahun 1964, tanggal 4 Mei 1964, Menteri PTIP

menetapkan hal-hal berikut:

a. FKIP Undip menjadi IKIP Yogyakarta Cabang Semarang, dengan

membuka sejumlah jurusan, yaitu; Jurusan Bahasa Indonesia, Bahasa

Inggris, Bahasa Prancis, Seni Rupa, Sejarah, Ilmu Bumi, Ilmu Pasti, Ilmu

Alam, Ilmu Pesawat, Ilmu Kimia, Teknik Sipil, Teknik Mesin, Pendidikan

Jasmani, Didaktik Kurikulum, dan Pendidikan Sosial.

Page 11: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 7

b. FKIP Undip Cabang Surakarta menjadi IKIP Yogyakarta Cabang

Surakarta.

IKIP Yogyakarta Cabang Semarang mengalami perkembangan yang pesat.

Untuk mendukung perkembangannya, Menteri PTIP menerbitkan Keputusan

No. 40 Tahun 1965, tanggal 8 Maret 1965, yang menetapkan IKIP

Yogyakarta Cabang Semarang menjadi IKIP Semarang. Lembaga baru ini

memiliki lima fakultas yaitu Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan

Sastra dan Seni, Fakultas Keguruan Ilmu Sosial, Fakultas Keguruan Ilmu

Eksakta, dan Fakultas Keguruan Teknik. Keputusan ini Selanjutnya,

berdirinya IKIP Semarang itu diperkuat dengan Keputusan Presiden RI No.

271 Tahun 1965, tanggal 14 September 1965. Menyusul peningkatan status

ini pula, melalui Keputusan No.042/O/77, tanggal 22 Februari 1977, Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan mengembalikan program pendidikan guru

olahraga induknya dalam wadah baru yang disebut Fakultas Keguruan Ilmu

Keolahragaan (FKIK). Perkembangan ini terus berlanjut, dan berdasarkan

Keputusan Presiden RI No. 52/1982, ditetapkan IKIP Semarang memiliki

enam fakultas yaitu Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Pendidikan

Bahasa dan Seni (FPBS), Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

(FPIPS), Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

(FPMIPA), Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK), dan

Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK).

Tahun 1999, bersama sejumlah IKIP di Indonesia IKIP Semarang

mendapatkan perluasan mandat (wider mandate) untuk tidak saja

mengembangkan disiplin kependidikan dan keguruan, namun juga ilmu-ilmu

murni dan terapan di luar bidang kependidikan dan keguruan. Perluasan

mandat ini tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 124 Tahun 1999.

Menyusul kebijakan ini, dikeluarkan pula Keputusan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan No. 278/O/1999 yang mengatur Struktur Organisasi dan Tata

Kerja Unnes dan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Page 12: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 8

No.225/O/2000 yang mengatur Statuta Unnes. Melalui kebijakan ini

ditetapkan Unnes memiliki enam buah fakultas dan satu Program

Pascasarjana. Mengingat perluasan mandat yang ada, berdasarkan

kebijakan tersebut nama-nama fakultas berubah menjadi Fakultas Ilmu

Pendidikan (FIP), Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Fakultas Ilmu Sosial

(FIS), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas

Teknik (FT), dan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK). Pada perkembangan

selanjutnya lahir dua fakultas baru pada tahun 2006 dan 2007. Dua fakultas

tersebut adalah Fakultas Ekonomi yang merupakan pengembangan dari

Jurusan Ekonomi yang semula berada di bawah koordinasi Fakultas Ilmu

Sosial dan Fakultas Hukum yang merupakan pengembangan dari Program

Studi Ilmu Hukum pada yang semula berada di bawah koordinasi Fakultas

Ilmu Sosial. Dengan dua fakultas baru ini Unnes memiliki kini memiliki

delapan buah fakultas. Saat ini Unnes membuka program-program studi ilmu

murni pada setiap fakultas. Namun, bagaimanapun juga Unnes tetaplah

merupakan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, dan karenanya

yang pembukaan program-program studi ilmu murni dan terapan di luar

disiplin kependidikan dimaksudkan untuk memperkuat disiplin kependidikan.

Kini, Unnes memiliki 72 program studi dengan rincian; 5 Program Studi

Diploma 3 tahun, 33 program studi kependidikan, 19 program studi ilmu

murni, 11 program studi jenjang magister, 3 program studi jenjang doktor,

dan 1 program studi pendidikan profesi.

Tahun 2006 Unnes mengembangkan visi bersama yang disebut Universitas

Negeri Semarang yang Sehat, Unggul, dan Sejahtera (Unnes Sutera). Visi ini

lahir dari refleksi-diri Unnes, bahwa sebagai universitas, Unnes adalah

sebuah situs pembelajaran. Sebagai sebuah situs pembelajaran, sebuah

universitas haruslah bersedia untuk berbagi, karena pembelajaran

berlangsung tanpa adanya kehendak untuk saling belajar dan saling

mengajar. Sebuah universitas adalah layaknya mata air pengetahuan bagi

setiap orang untuk menghapus dahaga pengetahuan. Sebagai mata air

pengetahuan, sebuah universitas tidak saja berkewajiban untuk memberi

Page 13: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 9

tetapi juga untuk menggali. Hanya dengan terus-menerus menggali

pengetahuan sebuah universitas dapat terus berbagi gagasan-gagasan baru,

ide-ide segar, dan inovasi.

Untuk dapat berbagi dan menjalankan tugasnya dengan baik sebuah

universitas tidak dapat hanya dengan mengandalkan kemauan dan

komitmen yang kuat. Lebih dari itu sebuah universitas membutuhkan sistem

yang kuat dan sehat untuk mendukung tugas dan mandatnya. Universitas

dengan demikian harus dijalankan selaras dengan kaidah, asas, dan koridor

yang mengaturnya. Hanya bila hal ini dapat dipenuhi, universitas dapat

membina dan meraih keunggulan yang tidak diperuntukkan bagi dirinya

namun juga bagi publik luas.

Berpijak pada ideal luhur ini, tahun 2006 Unnes untuk pertama kalinya

merumuskan visi Sehat, Unggul, dan Sejahtera (Unnes Sutera). Visi ini tidak

saja merangkum kehendak Unnes tentang dirinya sendiri, namun juga

sebuah tata dunia yang lebih baik yang Unnes cita-citakan (imagined,

idealized world). Dunia yang baik dalam pandangan Unnes adalah dunia

yang sehat, dunia yang adil, di dalamnya keunggulan tidak dipertandingkan

tetapi didistribusikan dan ditular-ajarkan sebagai berkah dan maslahat bagi

hidup semesta. Cita-cita ini lahir dari kesadaran kesejarahan Unnes: ia lahir

dari rahim masyarakat, tumbuh, dan berkembang bersama kepercayaan

masyarakat dan karenanya demi dan kepada maslahat kehidupan

masyarakat semestinya ia mengabdikan diri.

Visi Unnes-Sutera juga merupakan deklarasi kedewasaan Unnes setelah

lebih dari empat dasa warsa mengabdikan diri di dunia pendidikan. Disebut

demikian karena visi ini merangkum hampir semua prasyarat yang harus

dipenuhi untuk sebuah lembaga dan institusi menjadi dewasa. Salah satu ciri

dari kedewasaan adalah kematangan, yang diwujudkan dalam

kesempurnaan tumbuh kembang. Kedua hal ini disimbolisasikan dalam dua

unsur pertama Visi Sutera, yakni “sehat” dan “unggul”. Sehat adalah puncak

Page 14: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 10

dari kematangan tubuh, sementara unggul adalah simbol dari kesempurnaan

perkembangan. Ciri lain dari kedewasaan adalah kemauan untuk

menegosiasikan antara hasrat diri dengan norma, atau dengan kata lain

kemauan untuk berbagi dan menghindari sikap mementingkan diri sendiri

(selfish). Ciri kedewasaan ini terangkum dalam unsur ketiga Visi Sutera ,

yaitu “sejahtera”. Sejahtera bagi Unnes bukan saja kesejahteraan internal

Unnes sebagai lembaga. Lebih dari itu sejahtera dalam hal ini lebih pada

sumbangsih Unnes bagai kesejahteraan dan maslahat umat manusia.

Paduan ketiga unsur visi ini secara bersama-sama menjadi perangkat bagi

Unnes dalam mewujudkan dirinya sebagai lembaga pendidikan tinggi yang

berorientasi pada good university governance dalam hal tata kelola

internalnya, competitiveness pada kualitas akademik, dan socially relevant

pada aspek kontribusinya kepada publik.

Unnes memandang bahwa tujuan hakiki seluruh ikhtiar pembangunan,

termasuk di dalamnya dunia pendidikan, adalah masa depan yang lebih baik.

Lebih jauh Unnes juga memandang bahwa bukan saja masa depan yang

lebih baik tetapi juga masa depan yang lebih baik dan lestari. Untuk

mendukung pembangunan yang demikian itu prinsip keseimbangan bagi

Unnes merupakan sebuah kata kunci sekaligus roh pembangunan yang tidak

dapat dihindari. Komitmen pada prinsip keseimbangan ini merupakan

refleksi-diri Unnes atas konteks sejarah kelahirannya pada tahun 1965.

Tahun 1965 merupakan periode pada saat Indonesia mengalami krisis

yang sangat hebat. Pada masa itu globalisasi telah membelah dunia

dalam dua kutub ekstrim ideologi. Pembelahan ini berimbas sekaligus

mengancam situasi sosial, politik, ideologi, ekonomi, dan kebudayaan

nasional. Sebagai respon terhadap kondisi tersebut, “kembali pada

Pancasila” merupakan tuntutan yang berkembang pada saat itu. Dalam

konteks ini, kelahiran Unnes pada saat itu dapat dipahami sebagai

bagian dari ikhtiar untuk menyelamatkan Indonesia dari jebakan dua

kutub ekstrem politik internasional tersebut. Dalam spektrum lain,

Page 15: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 11

kelahiran Unnes merupakan upaya untuk melahirkan generasi dengan

nalar yang sehat, budi yang luhur, dan karakter yang tangguh dalam

asuhan Pancasila.

Berpijak dari konteks sejarah kelahirannya, Unnes berpandangan bahwa

keteguhan dan kesetiaan pada Pancasila adalah syarat bagi

kelangsungan pembangunan nasional Indonesia. Dari sejarah

kelahirannya, Unnes juga belajar bahwa pembangunan nasional pada

hakikatnya dapat terselenggara dengan baik di dalam keseimbangan

antara “penguatan” dan “pembaruan”. Prinsip keseimbangan ini penting

karena bagaimanapun pembangunan nasional tidak dapat

menghindarkan diri dari pembaruan. Namun pembaruan tidak dapat

dimaknai sebagai upaya untuk meninggalkan hal-hal yang sudah terbina

dan mengorbankan seperti ideologi, kebudayaan, dan identitas nasional

pada umumnya, karena hal itu akan membuat bangsa ini mengalami

alienasi.

Prinsip dan filosofi keseimbangan inilah yang kemudian mendorong

Unnes mendeklarasikan diri sebagai “Universitas Konservasi” pada

tahun 2009. Bukanlah sebuah kebetulan bahwa pilihan tersebut juga

didukung oleh kondisi kampus Unnes yang kaya akan biodiversitas, baik

flora maupun fauna, dan peran dan kontribusi Unnes selama ini dalam

melestarikan warisan kebudayaan nusantara. Bukanlah sebuah

kebetulan pula bahwa pilihan menjadi “Universitas Konservasi” juga

bertepatan dengan semakin menguatnya isu krisis lingkungan baik

dalam skala regional maupun internasional. Bagi Unnes konservasi

dengan demikian merupakan roh yang menerangi gerak dan

langkahnya.

Prinsip-prinsip dasar konservasi yang menekankan keseimbangan

antara penguatan, pemeliharaan, dan pembaruan akan menjaga Unnes

untuk tetap berada di garis tengah, toleran, dan terhindar dari

Page 16: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 12

eskremitas. Sikap ini selaras dengan kondisi majemuk bangsa

Indonesia. Sikap ini juga memungkinkan Unnes sebagai sebuah

lembaga akademik memandang dan menempatkan segala sesuatu

secara objektif dan komprehensif.

Unnes percaya bahwa pendidikan adalah pintu pembaruan, namun

selaras dengan prinsip keseimbangan di atas, pendidikan juga tidak

dapat dimaknai sebagai semata-mata agen pembaruan. Pendidikan bagi

Unnes memiliki dua tugas hakiki: penguatan dan pembaruan. Unnes

meyakini keduanya harus secara beriringan, sinergis, dan seimbang

dijalankan oleh institusi pendidikan manapun. Unnes meyakini,

pembaruan yang melampaui batas membuat masa depan kehilangan

identitas, sedangkan penguatan yang melampaui batas membuat masa

depan kehilangan kreativitas.

Berbekal visi Unnes-Sutera, prinsip keseimbangan antara penguatan dan

pembaruan, dan komitmen Universitas Konservasi, Unnes yakin secara

bertahap akan menjadi bagian dari universitas kelas dunia (world-class

universities). Cita-cita ini tidaklah tanpa dasar. Pada Juli 2008, untuk pertama

kalinya Unnes masuk dalam sistem pemeringkatan universitas duni versi

Webometrics, yakni pada posisi 7400 dunia. Pada Januari 2009 posisi

tersebut naik menjadi 4800 namun turun pada bulan Juli 2009 menjadi 5976.

Pada Januari 2010 posisi Unnes kembali naik menjadi 3724, dan pada bulan

Juli 2010 ini Unnes berada pada posisi 2754; dengan peringkat ini, Unnes

berada dalam posisi 83 di antara universitas-universitas di Asia Tenggara.

Posisi ini belumlah stabil dan dapat mengalami perubahan negatif kapan

saja. Namun hal itu juga berarti bahwa Unnes memiliki potensi untuk

meningkatkan posisinya.

Untuk mendukung pencapaian cita-cita menjadi bagian world-class

universities, Unnes telah merintis sejumlah program pengembangan baik

pada level universitas, fakultas, maupun program studi. Untuk periode empat

Page 17: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 13

tahun ke depan, di samping tetap meningkatkan kualitas program akademik,

meningkatkan sistem tata kelola internal menuju good university governance,

program-program pengembangan akan diorientasikan pada langkah-langkah

perwujudan Unnes sebagai bagian dari world-class univiersities setidaknya di

kawasan Asia.

1.3. Landasan Hukum

(1) Undang-Undang Dasar 1945

(2) Undang-Undang RI Nomor 17, Tahun 2003, tentang Keuangan

Negara.

(3) Undang-Undang RI Nomor 20, Tahun 2003, tentang Sistem

Pendidikan Nasional

(4) Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2004, tentang Perbendaharaan

Negara

(5) Undang-Undang RI Nomor 15 Tahun 2004, tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan tanggung jawab Keuangan Negara.

(6) Peraturan Pemerintah RI Nomor 19, Tahun 2005, tentang Standar

Nasional Pendidikan.

(7) Peraturan Pemerintah RI Nomor 23, Tahun 2005, tentang

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

(8) Peraturan Pemerintah RI Nomor 24, Tahun 2005, tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan.

(9) Peraturan Pemerintah RI Nomor 8, Tahun 2006, tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

(10) Peraturan Pemerintah RI No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan

dan Penyelenggaraan Pendidikan

(11) Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 08, Tahun 2006, tentang

Kewenangan Pengadaan Barang/Jasa pada Badan Layanan Umum.

(12) Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 66, Tahun 2006, tentang

Rencana Bisnis Anggaran.

Page 18: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 14

(13) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 109, Tahun 2007, tentang

Dewan Pengawas Badan Layanan Umum.

(14) Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 119, Tahun 2007, tentang

Persyaratan Administratif dalam Rangka Pengusulan dan Penetapan

Satuan Kerja Instansi Pemerintah untuk Menerapkan Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum.

(15) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No 59 Tahun 2009

tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri Semarang

(16) Keputusan Menteri Keuangan RI No 362/KMK.05/2008 tentang

Penetapan Universitas Negeri Semarang pada Departemen

Pendidikan Nasional sebagai instansi Pemerintah yang menerapkan

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

(17) Peraturan Dirjen Perbendaraan Nomor 50/PB/2007, tentang

Petunjuk Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak oleh Satker

Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan BLU.

(18) Peraturan Dirjen Perbendaraan Nomor 67/PB/2007, tentang

Tatacara Pengintegrasian Laporan Keuangan BLU ke Dalam Laporan

Keuangan Kementerian Negara/Lembaga.

Page 19: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 15

BAB II KONDISI UMUM AKHIR TAHUN 2009

Kondisi umum menggambarkan hasil analisis keadaan saat ini sehingga

dapat dirumuskan strategi dalam rangka mencapai visi, misi dan tujuan.

Analisis dilakukan dengan metode SWOT (strength, weaknesses,

opportunities, dan threat). Analisis kondisi umum meliputi analisis kondisi

internal dan analisis kondisi eksternal. Analisis kondisi internal untuk

mengidentifikasi kekuatan (strenght) dan kelemahan (weaknesses) dari

aspek kelembagaan, akademik, sumber daya manusia, sumber daya

keuangan, sarana dan prasarana, kemahasiswaan, kerjasama dan sistem

informasi manajemen. Analisis kondisi eksternal untuk mengidentifikasi

peluang (opportunities) dan ancaman (threat) yang dihadapi dari aspek

politik, ekonomi, sosial, kependudukan, peraturan perundang-undangan dan

task environment (pesaing, pemasok, shareholder dan pelanggan).

2.1. Analisis Situasi Internal 2.1.1. Kekuatan (Strength) Bidang Kelembagaan (1) Merespon kebutuhan tata kelola BLU telah disusun struktur Organisasi

dan Tata Kerja (OTK) baru. OTK BLU memungkinkan Unnes untuk lebih

efektif dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai perguruan tinggi

yang mengemban tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi.

(2) Pengukuran kinerja lembaga dilakukan melalui audit kinerja, baik kinerja

fakultas maupun kinerja program studi. Hasil audit kinerja dijadikan dasar

penyusunan evaluasi diri tahunan dalam rangka merumuskan strategi

pengembangan ke depan.

(3) Jumlah program studi terus berkembang, baik jenjang S1, S2, maupun

S3. Tahun 2009 Unnes menyelenggarakan 78 program studi dengan

rincian: 53 prodi S1, 11 prodi S2, 11 prodi S2 dan 3 prodi S3.

Page 20: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 16

(4) Sistem penjaminan mutu internal (SPMI) dikembangkan untuk

meningkatkan kinerja program studi, kualitas lulusan dan pelayanan

lembaga. Sejak 31 Juli 2009 Unnes mendeklarsikan implementasi

penjaminan mutu berbasis Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO

9001:2008, sebagai fondasi awal untuk menuju World Class

University.

Bidang Akademik

(1) Jumlah peminat tahun 2009 meningkat berjumlah 40.715 dibanding

tahun sebelumnya berjumlah 34.719 orang. Jumlah peminat yang

melakukan registrasi 6.366 orang, menunjukkan rasio keketatan

persaingan yang cukup signifikan yaitu sekitar 1 untuk setiap 6 calon.

Peningkatan ini juga diikuti dengan makin bervariasinya daerah propinsi

asal mahasiswa baru.

(2) Perpustakaan digital telah dikembangkan melalui situs

http:/digilib.unnes.ac.id.

(3) Digitalisasi konten pembelajaran telah dilakukan melalui Open Course

Ware (http://ocw.unnes.ac.id) dan e-learning melalui situs ilmo

(http://ilmo.unnes.ac.id).

(4) Selama tahun 2009, telah dihasilkan 352 penelitian dengan total

dana sebesar Rp 11.147.410.000,00. Kondisi ini menunjukkan

peningkatan yang signifikan dibanding kondisi tahun 2008 yang hanya

menghasilkan 299 penelitian, dengan total dana sebesar Rp

4.259.307.000,00.

(5) Selama tahun 2009 telah dilaksanakan 367 kegiatan pengabdian kepada

masyarakat. Jumlah ini meningkat signifikan dibanding tahun

sebelumnya yang hanya 143 kegiatan.

(6) Upaya meningkatkan program-program yang bermuara pada perluasan

akses masyarakat terhadap pendidikan telah dilakukan, antara lain

melalui program KKN Wajar Dikdas 9 Tahun, KKN Tematik

Pemberantasan Buta Aksara (PBA) yang melibatkan 4.711 mahasiswa

Page 21: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 17

dengan 119 orang dosen pembimbing dengan total dana tidak kurang

dari Rp 8.121.500.000,00.

Bidang Kemahasiswaan

(1) Sejumlah beasiswa telah diberikan kepada mahasiswa, sebagai bentuk

reward kepada mereka yang memiliki prestasi akademik. Jumlah

mahasiswa penerima beasiswa adalah 2.706 orang atau sekitar 11,5%

dari total mahasiswa. Selain itu juga memberikan pembebasan biaya

pendidikan dengan besaran yang berjenjang masing-masing 100%, 75%

dan 50% pada tahun akademik.

(2) Melalui Program Kreativitas Mahasiswa, telah mendudukkan Unnes

setara dengan perguruan tinggi terkemuka di Indonesia seperti IPB,

UGM, dan UI. Tahun 2009, sebanyak 188 proposal penelitian mahasiswa

dibiayai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat,

Kementerian Pendidikan Nasional.

(3) Apresiasi terhadap kreativitas mahasiswa telah diwadahi kegiatan

ekstrakurikuler yang mapan melalui keberadaan organisasi

kemahasiswaan seperti Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas

(DPMU), Badan Perwakilan Mahasiswa Universitas dan Fakultas (BEMU

dan BEMF), Himpunan Mahasiswa Profesi (HIMPRO) tingkat Jurusan

dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).

Bidang Sumber Daya Manusia (SDM)

(1) Jumlah dosen sebanyak 993 orang dengan kualifikasi S3 sebanyak 105

orang; S2 sebanyak 731 orang dan S1 sebanyak 157 orang, di

antaranya adalah Guru Besar sebanyak 35 orang. Sementara itu tenaga

administrasi 494 orang, pustakawan 24 orang, 29 orang diantaranya

berkualifikasi pendidikan S2. Dari data tersebut menunjukkan jumlah

tenaga pendidik berkualifikasi S2 dan S3 sebanyak 84,2%, melampaui

ketentuan Dikti 70%.

Page 22: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 18

(2) Jumlah mahasiswa pada tahun akademik 2009/2010 sebanyak 25.323

orang, Berdasarkan data tersebut menunjukkan rasio dosen terhadap

mahasiswa yang ideal yaitu 1 : 27.

(3) Dikembangkanya sistem informasi kehadiran dosen dan tenaga

kependidikan serta monitoring perkuliahan sangat membantu pimpinan

dalam memonitor kinerja dosen dan tenaga kependidikan setiap saat.

Bidang Sarana Prasarana

(1) Memiliki aset tanah Kampus Sekaran seluas sekitar 1.251.416 m2,

Kampus Kelud seluas 53.477 m2, Kampus Tegal seluas 25.000 m2

Kampus Bendan 25.006 m2, dan Kampus Pegandan seluas 28.345 m2.

Luasan aset tanah tersebut telah dibangun prasarana gedung yang

digunakan untuk ruang perkuliahan 19.941 m2, ruang dosen 5.825 m2,

ruang laboratorium 15.419 m2, ruang perpustakaan 5.311 m2, ruang

administrasi 5.582 m2, ruang kegiatan kemahasiswaan 2.520 m2, serta

bangunan lainya seperti kantin dan masjid.

(2) Tersedianya fasilitas olahraga baru berupa lintasan atletik sintetik

berstandar internasional dan golf-course mumungkinkan Unnes

melahirkan atlit-atlit bidang atletik dan golf berkelas nasional maupun

internasional.

(1) Pembangunan infrastruktur jaringan tulang punggung (backbone) serat

optic telah menghubungkan Rektorat dengan seluruh fakultas dan

perpustakaan pusat guna mendukung sistem informasi.

(2) Keberadaan fasilitas teleconference yang terhubung melalui fasilitas

jaringan Direktorat Jenderal Pendidilan Tinggi (Dikti) melalui program

indonesian higher education network (inherent). Dengan fasilitas ini

dapat melakukan informations and resources sharing dengan seluruh

perguruan tinggi yang tergabung dalam jaringan program inherent.

(3) Sejak tahun 2006 telah dikembangkan sistem informasi manajemen

(SIM) sebagai pedukung tata kelola manajemen perguruan tinggi secara

modern. Salah satu produk yang telah mendekati optimal adalah sistem

informasi akademik terpadu (Sikadu) (http://akademik.unnes.ac.id). Pada

Page 23: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 19

saat ini Sikadu telah mampu mengoptimalkan sistem pelayanan dan

administrasi penerimaan mahasiswa baru, registrasi, yudisium, proses

pembelajaran dan pendaftaran wisuda secara on- line. Selain itu telah

dikembangkan pula sistem informasi kepegawaian (Simpeg), sistem

informasi keuangan (Sikeu) dan sistem informasi kemahasiswaan

(Simawa)

Bidang Keuangan

(1) Dalam hal otonomi, sejak awal Tahun 2009, Unnes beralih tatakelola

keuangannya, dari Satuan Kerja Biasa menjadi Satuan Kerja Badan

Layanan Umum (Satker BLU). Peralihan status ini memberikan Unnes

kewenangan yang lebih otonom dalam hal manajemen keuangan,

disamping itu dengan status BLU Unnes mempunyai kemampuan untuk

mengotimalkan pendapatan pada pusat bisnis yang dimiliki melalui

efisiensi, optimalisasi penggunaan sumber daya secara holistic.

(2) Sumber keuangan diperoleh dari berbagai sumber jenis anggaran,

meliputi anggaran belanja rutin, anggaran SPP/DPP, anggaran

pembangunan, BLU dan pinjaman luar negeri. Sumber keuangan yang

diperoleh setiap tahun dituangkan dalam Daftar Isian Pelaksanaan

Anggaran (DIPA), yang digunakan sebagai dasar dalam melaksanakan

anggaran. Perkembangan total DIPA Unnes dari tahun 2007 sampai

dengan 2009 yang bersumber dari angaran rutin, anggaran

pembangunan, PNBP, BLU dan pinjaman luar negeri mengalami

kenaikan mulai dari (dalam ribuan) Rp. 131.800.736 (2007), Rp.

168.126.744 (2008) dan Rp. 243.393.654 (2009).

Bidang Kerjasama

(1) Jumlah kerjasama dengan berbagai institusi baik di dalam maupun luar

negeri terus meningkat. Tercatat hingga tahun 2009, tidak kurang dari

166 kerjasama dalam negeri telah dirintis. Kerjasama juga

dikembangkan dengan sejumlah institusi di luar negeri seperti PASIAD

Page 24: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 20

(Turki), Pittsburgh University, Indiana University, Ohio State University

(AS), Sun Moon University (Korea), Bangkok University, Chulalongkorn

University, Asian Institute of Technology (Thailand), UPSI, UTM, dan

UNIMAP (Malaysia). Kerjasama baru juga dirintis pada tahun 2009 lalu

dengan sejumlah institusi di Australia, yakni TAFE Institute of Illawara

(New South Wales) untuk peningkatan kompetensi bidang teknik,

Monash University (Victoria) untuk bidang riset dan publikasi,

Wollongong University (New South Wales) untuk riset di bidang teknik,

dan Macquarie University (New South Wales) untuk bidang kajian

linguistik. Kerjasama juga dilaksanakan dengan Ningbo University (Cina)

untuk pembukaan Program Studi Bahasa Mandarin di Unnes. Jejaring

dan kemitraan dengan lembaga lokal, nasional, dan internasional ini

diperlukan untuk meningkatkan kualitas, akuntabilitas, dan

pembangunan citra lembaga.

2.1.2. Kelemahan (Weaknesses) Bidang Kelembagaan (1) Belum ada lembaga atau unit ditingkat Universitas, Fakultas dan

Program Studi yang telah mengimplementasikan sistem manajemen

mutu internasional dan telah mendapatkan pengakuan sertifikasi

internasional.

(2) Status akreditasi program studi yang bertaraf “A” jumlahnya masih kecil

dibanding dengan seluruh jumlah prodi yang terakreditasi, hanya 21%

dari 53 prodi S1. Selain itu juga belum ada prodi yang mempunyai status

akreditasi internasional.

Bidang Akademik (1) Dalam hal budaya akademik, dapat dikatakan bahwa produktivitas karya

ilmiah, frekuensi seminar, diskusi, dan lokakarya masih rendah. Sikap

profesional dosen juga masih belum optimal karena orientasi utamanya

lebih banyak pada tugas-tugas bidang pendidikan dan pengajaran,

kurang memperhatikan tugas penelitian dan pengabdian kepada

Page 25: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 21

masyarakat. Hal ini ditandai dengan masih terbatasnya buku ajar yang

dihasilkan oleh dosen, publikasi pada jurnal terakreditasi nasional dan

internasional, pencapaian HaKI, dan karya ilmiah lain.

(2) Keberadaan laboratorium masih menjadi sumber belajar mahasiswa,

belum menjadi unit yang mampu memberikan pelayanan riset dan

pengembangan bagi masyarakat, hal ini disebabkan belum mempunyai

laboratorium yang terakreditasi.

Bidang Kemahasiswaan

(1) Jumlah mahasiswa asing masih sangat minim.

(2) Pengembangan softskill mahasiswa masih jauh dari memadai. Fungsi

dosen pembimbing akademik masih belum disadari pentingnya oleh

mahasiswa. Unit-unit yang berfungsi mengembangkan softskill

mahasiswa juga belum berfungsi secara optimal.

(3) Belum optimalnya fungsi bidang alumni mahasiswa yang secara teoritis

menjadi aset yang mampu menyediakan informasi kerja, penelusuran

alumni dan dukungan dalam penyediaan beasiswa.

Bidang Sumber Daya Manusia (SDM)

(1) Kompetensi Dosen dalam menghasilkan publikasi ilmiah melalui jurnal

internasional masih jarang, serta kesadaran dosen untuk mendapatkan

paten atau pengakuan HAKI sangat rendah.

(2) Belum optimalnya kinerja tenaga kependidikan dalam memberikan

pelayanan kepada semua pemangku kepentingan, karena belum ada

sistem penilaian kinerja pelayanan dan sistem renumenerasi

kepegawaian.

Bidang Sarana Prasarana (1) Fasilitas ruang kerja dosen dan ruang kuliah yang belum memadai,

sarana laboratorium/bengkel belum memenuhi kebutuhan; bahan

pustaka di perpustakaan belum mencukupi dan sebagian besar

Page 26: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 22

ketinggalan jaman; akses jurnal internasional yang belum memadai,

sarana penunjang pengajaran yang berbasis ICT dan peralatan

laboratorium untuk riset belum memadai.

Bidang Keuangan

(1) Sumber dana yang berasal dari pemerintah dan masyarakat masih jauh

dari memadai. Unit cost mahasiswa Unnes per tahun Rp 4.715.000, 00

(empat juta tujuh ratus lima belas ribu rupiah) sedangkan unit cost yang

ideal sebesar Rp 18.000.000,00 (delapan belas juta rupiah). Hal ini

berdampak terhadap tingkat kesejahteraan dosen dan tenaga

administrasi.

(2) Pemberdayaan potensi unit-unit bisnis sebagai sumber keuangan Unnes

belum optimal diberdayakan

Bidang Kerjasama (1) Tindak lanjut dari hasil kerjasama baik dengan instansi/lembaga di dalam

negeri maupun luar negeri masih sangat minim. Kerjasama penelitian

dengan lembaga lain, terlebih dengan dunia industri, juga belum terjalin

secara signifikan.

(2) Beberapa unit usaha belum dioptimalkan dalam kegiatan bisnis, karena

masih terbatasnya jumlah pengelola yang profesional.

2.2. Analisis Situasi Eksternal 2.2.1. Peluang (opportunities) (1) UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan PP

nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan UU Nomor

20 tahun 2003 dan PP nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan secara umum merubah paradigma pendidikan nasional

dengan adanya tuntutan pembaharuan. Tuntutan tersebut menyangkut

pembaharuan sistem pendidikan, di antaranya pembaharuan kurikulum,

yaitu diversifikasi kurikulum untuk melayani peserta didik dan potensi

Page 27: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 23

daerah yang beragam, diversifikasi jenis pendidikan yang dilakukan

secara profesional, penyusunan standar kompetensi tamatan yang

berlaku secara nasional dan daerah menyesuaikan dengan kondisi

setempat; penyusunan standar kualifikasi pendidik yang sesuai dengan

tuntutan pelaksanaan tugas secara profesional; penyusunan standar

pendanaan pendidikan untuk setiap satuan pendidikan sesuai prinsip-

prinsip pemerataan dan keadilan; pelaksanaan manajemen pendidikan

berbasis sekolah dan otonomi perguruan tinggi; serta penyelenggaraan

pendidikan dengan sistem terbuka dan multimakna. Pembaharuan

sistem pendidikan juga meliputi penghapusan diskriminasi antara

pendidikan yang dikelola pemerintah dan pendidikan yang dikelola

masyarakat, serta pembedaan antara pendidikan keagamaan dan

pendidikan umum. Pembaharuan-pembaharuan tersebut menimbulkan

kebutuhan bagi Unnes untuk melakukan pembenahan di seluruh aspek,

di antaranya pembenahan aspek SDM, sarana prasarana, administrasi

dan keuangan agar memenuhi standar nasional pendidikan dan

berorientasi pada perubahan paradigma tersebut. Selain itu, undang-

undang tersebut juga mengamanatkan pemerintah untuk

mengalokasikan anggaran 20% dari APBN untuk pembiayaan

pendidikan. Namun pada kenyataannya sampai saat ini dana yang

tersalur untuk anggaran pendidikan belum mencapai seperti yang

diharapkan.

(2) UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, memberikan peluang

bagi Peguruan Tinggi untuk dapat meningkatkan profesionalitas dosen,

seiring dengan itu akan meningkatkan kesejahteraan profesi dosen.

Peluang tersebut hingga tahun 2009 yang mengikuti ujian portofolio

dosen berjumlah 270 dosen.

(3) PP 23 tahun 2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan

Umum PP nomor 23 tahun 2005 tersebut memberikan keleluasaan

terhadap Badan Layanan Umum untuk mengelola keuangan secara

mandiri dan fleksibel dengan menonjolkan produktivitas, efisiensi dan

efektivitas. Namun demikian PP no 23 tahun 2005 tersebut juga

Page 28: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 24

menuntut adanya pengendalian yang ketat terutama dalam

perencanaan dan penganggaran serta pertanggung-jawabannya.

Sehingga secara umum PP tersebut menimbulkan peluang sekaligus

tantangan bagi Universitas Negeri Semarang karena untuk dapat

mengelola keuangan sesuai PK-BLU, Unnes harus mampu

meningkatkan kinerjanya baik dalam aspek pelayanan, keuangan,

administrasi, sumber daya keuangan maupun sarana dan prasarana.

Pembenahan-pembenahan internal perlu dilakukan agar manajemen

dapat memenuhi persyaratan Badan Layanan Umum.

(4) Terbukanya kesempatan memperoleh dana hibah kompetisi baik dari

dalam maupun luar. Paradigma baru sistem penganggaran pendidikan

fixed cost dan variabel cost. Fixed cost merupakan sumber anggaran

pendidikan rutin dan pembangunan yang dialokasikan pada perguruan

tinggi, sedangkan variabel cost sumber anggaran pendidikan yang

dialokasikan perguruan tinggi melalui kompetisi (hibah kompetisi).

Alokasi dana hibah kompetisi perguruan tinggi semakin meningkat

jumlahnya seiring dengan penurunan anggaran fixed cost. Kebijakan ini

merupakan peluang bagi perguruan tinggi untuk berkompetisi

memperoleh dana yang berasal dari hibah kompetisi baik yang

bersumber dari APBN maupun bantuan luar negeri

(5) Otonomi daerah memberikan peluan kepada Unnes untuk

menyumbangkan hasil karyanya bagi pemerintah daerah baik dibidang

pendidikan, penelitian dan pengembangan. Disamping itu memberikan

peluang untuk mengembangkan jaringan kerjasama dengan pemerintah

daerah

(6) Kemajuan teknologi informasi dan kebutuhan masyarakat terhadap

teknologi informasi, memberikan peluang yang luas kepada Unnes yang

telah mengembangkan sistem informasinya berbasis ICT (Information

and Communication Technology) untuk meningkatkan pencitraan publik,

kemudahan publikasi serta membangun jaringan yang lebih luas dengan

alumni, institusi pemerintah dan swasta serta masyarakat yang lebih

luas.

Page 29: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 25

2.2.2. Ancaman (threat)

(1) Kebijakan pendidikan di tingkat nasional, terutama mengenai otonomi

universitas, belum jelas dipayungi oleh undang-undang yang mampu

menyelesaikan issue sumber pendanaan oleh pemerintah,

tanggungjawab kelembagaan di bidang keuangan, pengelolaan aset, dan

kewenangan lain terkait penyelenggaraan bidang akademik.

(2) Fenomena yang terjadi pada era globalisasi berdampak terhadap

tatanan kehidupan bangsa Indonesia, baik dalam bidang politik,

perekonomian, sosial maupun kebudayaan. Sebagai contoh Indonesia

pernah mengalami krisis multi dimensional di segala bidang. Akibatnya

meningkatnya angka pengangguran, berkurangnya pendapatan rata-rata

penduduk, dekadensi moral dikalangan remaja.

(3) Akibat globalisasi maka adanya peluang negara asing mendirikan

pendidikan tinggi di Indonesia, dibuktikan dengan meningkatnya jumlah

pendidikan tinggi internasional. Hal ini merupakan ancaman bagi

pembangunan pendidikan nasional, selain juga meningkatnya

persaingan memperoleh kesempatan kerja bagi lulusan.

(4) Ancaman liberasisasi pendidikan sangat potensial untuk menurunkan

minat masyarakat melanjutkan studi ke Unnes dan berpaling ke

lembaga-lembaga pendidikan internasional. Implikasinya perguruan

tinggi harus meningkatkan berbagai aspek internal yang dimiliki dalam

memberikan layanan prima.

(5) Munculnya lembaga pendidikan bertaraf internasional dan diijinkannya

perguruan tinggi luar negeri melaksanakan pendidikan jarak jauh,

merupakan ancaman untuk menjadi perguruan tinggi bertaraf

internasional.

(6) Tuntutan masyarakat untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, serta

menguasai hardskill dan softskill agar mampu bersaing di tingkat global.

Page 30: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 26

2.3. Tantangan Tahun 2010 - 2014 Berdasarkan analisis situasi internal dan ekstenal dapat diidentifikasi

berbagai tantangan yang dihadapi Unnes dalam penyelenggaraan

pendidikan lima tahun ke depan. Tantangan-tantangan tersebut adalah

sebagai berikut.

1. Mengembangkan kebijakan pemberdayaan tenaga pendidik dan

kependidikan dengan memperhatikan profesionalisme.

2. Mengembangkan kebijakan-kebijakan untuk memperkuat dan

memperluas penerapan sistem penganggaran berbasis kinerja.

3. Menjamin efektivitas pelaksanaan satuan kerja Pengelolaan Keuangan

Badan Layanan Umum.

4. Menjamin tingkat kesejahteraan tenaga pendidik dan kependidikan untuk

meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan.

5. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan dalam upaya

melampaui Standar Nasional Pendidikan.

6. Mengembangkan kebijakan yang kondusif dalam menghadapi daya

saing global (World Class University/WCU)

7. Mengembangkan kebijakan-kebijakan untuk memperkuat dan

memperluas pemanfaatan TIK di bidang pendidikan.

8. Menjamin keberpihakan terhadap masyarakat kurang beruntung secara

ekonomi untuk memperoleh akses pendidikan

9. Menghasilkan lulusan yang mampu bersaing secara global

10. Mengembangkan kebijakan yang mengintegrasikan muatan budi pekerti,

kebanggaan warga negara, peduli kebersihan, peduli lingkungan, dan

peduli ketertiban dalam penyelenggaraan pendidikan;

11. Menindak lanjuti kerjasama dengan perguruan tinggi luar negeri dalam

upaya menghasilkan publikasi jurnal luar negeri dan paten.

12. Meningkatkan kemitraan yang sinergis dengan dunia usaha dan industri,

organisasi masyarakat, dan organisasi profesi.

Page 31: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 27

BAB III VISI, MISI, DAN TUJUAN

3.1. Visi, Misi dan Tujuan Visi Unnes dirumuskan atas dasar empat komitmen kuat seluruh civitas

akademika Unnes. Empat komitmen tersebut adalah: (1) Komitmen

Konservasi (2) Komitmen untuk membangun organisasi yang sehat, (3)

Komitmen untuk mencapai keunggulan dalam era kompetisi global yang

semakin kuat, dan (4) Komitmen untuk mewujudkan kesejahteraan bagi

seluruh civitas akademika, alumni, masyarakat, bangsa dan negara, dengan

berbasis pada kinerja layanan publik yang prima. Keempat komitmen ini

diharapkan dapat bermuara pada terwujudnya Unnes yang mampu

berprestasi pada taraf internasional, dan menghantarkan Unnes ke dalam

jajaran Word Class University.

Atas dasar pemikiran di atas, maka visi, misi dan tujuan Unnes dirumuskan

sebagai berikut:

Visi : Menjadi universitas konservasi, bertaraf internasional, yang sehat, unggul,

dan sejahtera pada tahun 2020.

Misi : a. menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan yang unggul

dan bertaraf internasional di bidang kependidikan dan non kependidikan.

b. mengembangkan, menciptakan, dan/atau menyebarluaskan ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, dan olahraga, yang bermakna dan

bermanfaat.

c. mengembangkan kebudayaan dan peradaban bangsa yang

menjunjung tinggi nilai nilai konservasi.

Page 32: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 28

Tujuan:

a. menghasilkan tenaga akademik, profesi, dan vokasi yang memiliki

kompetensi unggul.

b. menghasilkan karya ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan olah raga

yang bermakna dan bermanfaat.

c. menghasilkan kebudayaan dan peradaban bangsa yang

berlandaskan nilai-nilai konservasi

3.2. Tata Nilai Unnes sebagai perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan tingggi

dengan berbagai jenjang pendidikan Diploma, Strata1, Magister, dan Doktor,

menyadari bahwa visi dan misi tersebut dapat terwujud apabila didukung

dengan penerapan tata nilai yang sesuai dan mendukung usaha-usaha

pelaksanaan visi dan pencapaian misi. Tata nilai merupakan dasar sekaligus

arah bagi sikap dan perilaku seluruh tenaga pendidik dan kependidikan

dalam menjalankan tugas untuk mewujudkan layanan prima. Tata nilai

penyelenggaraan pendidikan Unnes adalah amanah, profesional taat asas, visioner, disiplin, transparan, demokratis dan berkeadilan.

Page 33: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 29

BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN,

SERTA PROGRAM TAHUN 2010 – 2014

Untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan Universitas Negeri Semarang, perencanaan stratejik tahun 2010 – 2014 dituangkan dalam 6 bidang : kelembagaan, akademik, kemahasiswaan, sumber daya manusia, sarana prasarana, keuangan dan kerjasama. 4.1. Bidang Kelembagaan 4.1.2. Tujuan

Terbentuknya kelembagaan Unnes yang berkualitas sebagai Universitas

Konservasi berciri World Class University (WCU).

4.1.3. Sasaran

Untuk keperluan pengukuran ketercapaian tujuan strategis bidang

kelembagaan diperlukan sejumlah sasaran strategis beserta indikator

ketercapaian sasaran yang menggambarkan kondisi yang harus dicapai

pada tahun 2014. Indikator masing masing sasaran strategis tersebut adalah

sebagai berikut:

Pencapaian standart kualitas manajemen internasional

1. Perolehan sertifikat ISO 9001 : 2008 untuk layanan bidang akademik,

penelitian dan pengabdian pada masyarakat

2. Perolehan sertifikat ISO 17025 untuk layanan laboratorium fakultas/ prodi

Peningkatan peringkat institusi (THES, Qstar, dan Webometrics)

1. Pencapaian peringkat 400 PT terbaik Asia versi THES

2. Pencapaian peringkat bintang Qstar dalam pengelolaan PT

3. Pencapaian peringkat 2000 PT terbaik dunia versi Webometrics

Page 34: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 30

Peningkatan akreditasi prodi dan universitas

1. Persentase (%) prodi yang memperoleh akreditasi nasional minimal B

2. Perolehan akreditasi nasional A untuk universitas

3. Perolehan akreditasi internasional untuk prodi

Peningkatan tata kelola dan kapasitas kelembagaan menuju universitas

konservasi

1. Persentase (%) tata kelola yang telah mengikuti asas Total Conservation

Campus Development

2. Persentase (%) bangunan fisik yang telah mengikuti asas Total

Conservation Campus Development

3. Perolehan peringkat UI Green Metric World University

Peningkatan pencitraan publik

1. Jumlah peminat calon mahasiswa yang mendaftar

2. Jumlah sebaran daerah calon mahasiswa yang mendaftar

3. Jumlah mahasiswa internasional

4. Jumlah dosen internasional

5. Jumlah kerjasama di tingkat nasional

6. Jumlah kerjasama di tingkat internasional

Penahapan pencapaian sasaran strategis ditunjukkan pada tabel berikut :

TAHUN

No Indikator Sasaran Kondisi

awal (2009)

2010 2011 2012 2013 2014

1

Perolehan sertifikat ISO 9001 : 2008 untuk layanan bidang akademik, penelitian dan pengabdian pada masyarakat

- - tersedia tersedia tersedia tersedia

2 Perolehan sertifikat ISO 17025 untuk layanan laboratorium fakultas/ prodi

- - 1 2 3 4

Page 35: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 31

TAHUN No Indikator Sasaran

Kondisi awal

(2009) 2010 2011 2012 2013 2014

3 Pencapaian peringkat 400 PT terbaik Asia versi THES

NA NA 450 425 400 375

4 Pencapaian peringkat bintang Qstar dalam pengelolaan PT

- - - 1-star 2-star 3-star

5 Pencapaian peringkat 2000 PT terbaik dunia versi Webometrics

3724 2754 2254 2754 2254 1754

6 Persentase (%) prodi yang memperoleh akreditasi nasional minimal B

80 84.91 87 90 95 100

7 Perolehan akreditasi nasional A untuk universitas

- - - tersedia tersedia tersedia

8 Perolehan akreditasi internasional untuk prodi

- - - 1.5 3 4.5

9

Persentase (%) tata kelola yang telah mengikuti asas Total Conservation Campus Development

10 20 30 40 50 60

10

Persentase (%) bangunan fisik yang telah mengikuti asas Total Conservation Campus Development

5 10 15 20 25 30

11 Perolehan peringkat UI Green Metric World University

- - 1000 850 700 550

12 Jumlah peminat calon mahasiswa yang mendaftar

20.000 22.000 24.000 26.000 28.000 30.000

13 Jumlah sebaran daerah calon mahasiswa yang mendaftar

3 provinsi

5 provinsi

8 provinsi

11 provinsi

14 provinsi

17 provinsi

14 Jumlah mahasiswa internasional

- 8 15 20 25 30

15 Jumlah dosen internasional

- - 5 7 9 11

16 Jumlah kerjasama di tingkat nasional

5 10 20 30 40 50

17 Jumlah kerjasama di tingkat internasional

- 1 5 7 9 11

4.1.4. Kebijakan

Page 36: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 32

Kebijakan yang ditempuh untuk mencapai sasaran strategis yang telah

ditetapkan adalah:

1. Penyelenggaraan layanan perguruan tinggi berstandart ISO 9001 : 2008

2. Penyelenggaraan layanan laboratorium berstandart ISO 17025

3. Peningkatan kapasitas pusat-pusat penelitian dan pengabdian pd

masyarakat.

4. Peningkatan kapasitas pusat-pusat pengembangan pendidikan dan

profesi

5. Peningkatan kapasitas UPT PTIK

6. Penyelenggaraan universitas dan prodi dengan didasarkan pada

standart akreditasi nasional dan internasional

7. Pengembangan tata kelola berdasarkan asas Total Conservation

Campus Development

8. Pengembangan bangunan fisik berdasarkan asas Total Conservation

Campus Development

9. Perolehan peringkat UI Green Metric World University

10. Pelaksanaan pencitraan publik dengan mengekspose keunggulan

melalui road show, pameran, dan kerjasama dengan media cetak dan

elektronik

11. Pemberdayaan International Office

4.1.5. Program Program ini dilakukan untuk mendukung tercapainya tujuan dan sasaran

strategis. Program program yang harus dilakukan adalah:

1. Pendampingan pengelolaan layanan akademik, penelitian dan

pengabdian pada masyarakat dalam perolehan sertifikat ISO 9001 : 2008

2. Pengusulan sertifikasi ISO 9001 : 2008

3. Pendampingan pengelolaan layanan laboratorium fakultas/ prodi dalam

rangka perolehan sertifikat ISO 17025

4. Pengusulan sertifikasi ISO 17025

Page 37: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 33

5. Peningkatan pengelolaan pusat-pusat penelitian dan pengabdian

masyarakat

6. Fasilitasi pusat-pusat penelitian untuk mendapatkan dan menghasilkan

penelitian unggul berpotensi publikasi internasional dan patent/HAKI

7. Fasilitasi pusat-pusat pengabdian masyarakat untuk meningkatkan

kontribusi perguruan tinggi pada pembangunan masyarakat dan

pencapaian MDGs

8. Peningkatan pengelolaan pusat-pusat pengembangan pendidikan dan

profesi

9. Fasilitasi pusat-pusat pengembangan pendidikan dan profesi untuk

menghasilkan tenaga profesional di bidang pendidikan dan non

pendidikan

10. Peningkatan pengelolaan UPT PTIK

11. Fasilitasi UPT PTIK untuk meningkatkan visibility dan scholar content

website Unnes

12. Peningkatan pengelolaan database prodi dan universitas

13. Pendampingan akreditasi nasional prodi dan universitas

14. Pendampingan akreditasi internasional prodi

15. Evaluasi tata kelola kelembagaan universitas

16. Pemetaan bangunan fisik universitas

17. Pendampingan tata kelola universitas berdasarkan asas TCCD

18. Pendampingan pengelolaan dan pengadaan bangunan fisik berdasarkan

asas TCCD

19. Pendampingan perolehan UI Green Metric World University

20. Road show keunggulan di tingkat nasional dan internasional

21. Pameran keunggulan di tingkat nasional dan internasional

22. Pelaksanaan kerjasama dengan media cetak dan elektronik

23. Pengembangan publikasi cetak dan website

24. Rintisan TV kampus

25. Penguatan tata kelola International Office

Page 38: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 34

4.2. Bidang Akademik 4.2.1. Tujuan

Peningkatan kualitas pengajaran, penelitian dan pengabdian pada

masyarakat.

4.2.2. Sasaran

Untuk keperluan pengukuran ketercapaian tujuan strategis bidang akademik

diperlukan sejumlah sasaran strategis beserta indikator ketercapaian

sasaran yang menggambarkan kondisi yang harus dicapai pada tahun 2014.

Indikator masing masing sasaran strategis tersebut adalah sebagai berikut:

Peningkatan kualitas layanan akademik (academic service quality)

a. Persentase (%) kepuasan layanan akademik mahasiswa

b. Indeks kinerja dosen

c. Indeks kinerja tenaga kependidikan

d. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa

e. Masa studi mahasiswa

f. Jumlah dokumen SOP layanan akademik

g. Jumlah konten digital pembelajaran

h. Jumlah konten digital skripsi/thesis/disertasi

Peningkatan kualitas program akademik (academic program quality)

1. Jumlah kelas/rombel PJJ

2. Jumlah perpustakaan prodi yang terintegrasi dengan perpustakaan pusat

3. Persentase( %) Program Studi memiliki kurikulum Internasional

4. Jumlah kelas/rombel internasional

5. Persentase (%) kepuasan pengguna lulusan

Peningkatan kualitas penelitian (quality research)

1. Jumlah publikasi riset dalam jurnal nasional terakreditasi

Page 39: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 35

2. Jumlah publikasi riset dalam jurnal internasional

3. Jumlah HAKI/patent

4. Jumlah publikasi riset dalam prosiding seminar nasional

5. Jumlah publikasi riset dalam prosiding seminar internasional

6. Jumlah indeks sitasi (scitation index)

7. Jumlah jurnal Internasional

8. Jumlah jurnal nasional terakreditasi

9. Jumlah riset unggulan

10. Jumlah kluster riset unggulan

11. Rasio riset terhadap jumlah dosen tiap tahun

12. Rerata jumlah keterlibatan mahasiswa dalam setiap penelitian

Peningkatan Kualitas Pengabdian kepada Masyarakat (Public Service)

1. Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis riset

2. Rasio kegiatan pengabdian kepada masyarakat terhadap jumlah dosen

Penahapan pencapaian sasaran strategis ditunjukkan pada tabel berikut :

TAHUN

No Indikator Sasaran Kondisi

awal (2009)

2010 2011 2012 2013 2014

1 Persentase (%) kepuasan layanan akademik mahasiswa

50 60 65 70 75 80

2 Indeks kinerja dosen 3.0 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5

3 Indeks kinerja tenaga kependidikan

2.8 2.9 3.0 3.1 3.2 3.3

4 Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa

3.00 3.05 3.10 3.15 3.20 3.25

5 Masa studi mahasiswa 54 bln 48 bln 47 bln 46 bln 45 bln 44 bln

6 Jumlah dokumen SOP layanan akademik

- 10 15 20 25 30

7 Jumlah konten digital pembelajaran

1000 2000 3000 4000 5000 6000

8 Jumlah konten digital skripsi/thesis/disertasi

- 1000 2000 3000 4000 5000

9 Jumlah kelas/rombel PJJ

10 15 20 25 30 35

10 Jumlah perpustakaan prodi yang terintegrasi

- 3 6 10 15 20

Page 40: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 36

TAHUN No Indikator Sasaran

Kondisi awal

(2009) 2010 2011 2012 2013 2014

dengan perpustakaan pusat

11 Persentase( %) Program Studi memiliki kurikulum Internasional

- - 1 2 3 4

12 Jumlah kelas/rombel internasional

- - - 1 2 3

13 Persentase (%) kepuasan pengguna lulusan

- 60 65 70 75 80

14 Jumlah publikasi riset dalam jurnal nasional terakreditasi

20 30 40 50 60 70

15 Jumlah publikasi riset dalam jurnal internasional

2 5 8 12 20 30

16 Jumlah HAKI/patent - 1 2 3 5 7

17 Jumlah publikasi riset dalam prosiding seminar nasional

40 60 80 100 120 150

18 Jumlah publikasi riset dalam prosiding seminar internasional

5 10 15 25 35 45

19 Jumlah indeks sitasi (scitation index)

- 2 5 8 12 20

20 Jumlah jurnal Internasional

- - - 1 1 2

21 Jumlah jurnal nasional terakreditasi

- - 1 2 3 4

22 Jumlah riset unggulan 10 20 30 40 50 60

23 Jumlah kluster riset unggulan

3 6 9 12 15 18

24 Rasio riset terhadap jumlah dosen tiap tahun

20 25 30 35 40 50

25 Rerata jumlah keterlibatan mahasiswa dalam setiap penelitian

- 1 3 5 6 7

26 Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis riset

10 20 30 40 50 60

27 Rasio kegiatan pengabdian kepada masyarakat terhadap jumlah dosen

20 25 30 35 40 45

Page 41: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 37

4.2.3. Kebijakan

Kebijakan yang ditempuh untuk mencapai sasaran strategis yang telah

ditetapkan adalah:

1. Transparansi penyelenggaraan untuk menjamin akuntabilitas layanan

akademik

2. Peningkatan kualitas dokumen akademik

3. Perluasan akses layanan akademik yang berkualitas

4. Internasionalisasi program akademik

5. Peningkatan kualitas lulusan

6. Peningkatan publikasi nasional dan internasional serta perolehan

patent/HAKI

7. Peningkatan Budaya Riset

8. Terlaksana tata kelola riset yang transparan dan akuntabel

9. Peningkatan dan penguatan Nation Competitiveness melalui pengabdian

berbasis riset

4.2.4. Program Program ini dilakukan untuk mendukung tercapainya tujuan dan sasaran

strategis. Program program yang harus dilakukan adalah:

1. Penguatan layanan registrasi, perwalian, perkuliahan dan wisuda

berbasis TIK

2. Peningkatan kualitas proses pembelajaran

3. Peningkatan proses evaluasi pembelajaran

4. Peningkatan kualitas pembimbingan skripsi/thesis/disertasi

5. Peningkatan kualitas layanan laboratorium

6. Peningkatan kualitas layanan perpustakaan

7. Penyempurnaan SOP layanan akademik

8. Kelengkapan dokumen-dokumen pembelajaran (kurikulum, SAP, bahan

ajar,media, perangkat evaluasi)

9. Digitalisasi dokume-dokumen pembelajaran

Page 42: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 38

10. Digitalisasi skripsi/thesis/disertasi

11. Peningkatan kualitas dokumen-dokumen pembelajaran

12. Pemberdayaan E-learning melalui konten pembelajaran Ilmo dan

Edutube

13. Pemberdayaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)

14. Integrasi perpustakaan prodi dengan perpustakaan pusat

15. Fasilitasi kurikulum internasional prodi

16. Pengembangan rombel/kelas internasional

17. Networking dengan stakeholder dan potential users

18. Pemberdayaan alumni

19. Pendampingan publikasi nasional dan internasional serta perolehan

patent/HAKI

20. Pendampingan penyelenggaraan jurnal berakreditasi nasional dan

internasional

21. Penyusunan roadmap penelitian

22. Pendampingan perolehan riset unggulan

23. Peningkatan dan Pemberdayaan Pusat Penelitian

24. Pembentukan forum komunikasi multidisipliner antar pusat penelitian

25. Penguatan tata kelola riset berbasis TIK

26. Fasilitasi pengabdian berbasis riset

27. Peningkatan Program pemberdayaan masyarakat

28. Peningkatan aktivitas KKN-PPM

4.3. Bidang Kemahasiswaan 4.3.1. Tujuan

Pembentukan mahasiswa yang bertaqwa, cerdas, kritis, santun, bermoral,

demokratis, bertanggung jawab, dan memiliki daya saing.

4.3.2. Sasaran

Page 43: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 39

Untuk keperluan pengukuran ketercapaian tujuan strategis bidang

kemahasiswaan diperlukan sejumlah sasaran strategis beserta indikator

ketercapaian sasaran yang menggambarkan kondisi yang harus dicapai

pada tahun 2014. Indikator masing-masing sasaran strategis tersebut adalah

sebagai berikut:

Pembentukan jiwa mahasiswa yang dapat memanage diri, berorganisasi dan

berprestasi

1. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Mahasiswa

2. Persentase (%) mahasiswa yang terlibat dalam organisasi

3. Jumlah kejuaraan yang telah dimenangkan dalam kompetisi ilmu

pengetahuan, teknologi, olahraga dan seni

Peningkatan sikap ilmiah, daya kreasi dan softkill berbasis konservasi

1. Jumlah usulan PKM yang didanai

2. Jumlah kompetisi PIMNAS yang dimenangkan

Peningkatan kesejahteraan dan kerohanian mahasiswa

1. Jumlah beasiswa yang diterima mahasiswa

2. Jumlah kegiatan kerohanian mahasiswa

Peningkatan kualitas kegiatan pembentukan karakter mahasiswa

1. Jumlah kegiatan yang berkaitan dengan pembentukan karakter

mahasiswa

Penahapan pencapaian sasaran strategis ditunjukkan pada tabel berikut :

TAHUN

No Indikator Sasaran Kondisi

awal (2009)

2010 2011 2012 2013 2014

1 Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Mahasiswa

3.00 3.05 3.10 3.15 3.20 3.25

2 Persentase (%) mahasiswa yang

50 55 60 65 70 75

Page 44: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 40

TAHUN No Indikator Sasaran

Kondisi awal

(2009) 2010 2011 2012 2013 2014

terlibat dalam organisasi

3

Jumlah kejuaraan yang telah dimenangkan dalam kompetisi ilmu pengetahuan, teknologi, olahraga dan seni

10 20 25 30 35 40

4 Jumlah usulan PKM yang didanai

200 300 400 500 600 700

5 Jumlah kompetisi PIMNAS yang dimenangkan

1 1 3 6 9 10

6 Jumlah beasiswa yang diterima mahasiswa

300 500 750 1000 1250 1500

7 Jumlah kegiatan kerohanian mahasiswa

25 35 45 55 65 75

8 Jumlah kegiatan yang berkaitan dengan pembentukan karakter mahasiswa

35 45 55 65 75 85

4.3.3. Kebijakan

Kebijakan yang ditempuh untuk mencapai sasaran strategis yang telah

ditetapkan adalah:

1. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam manajemen praktis dan

keorganisasian serta apresiasi terhadap ilmu pengetahuan, teknologi,

olahraga dan seni.

2. Meningkatkan sikap ilmiah, sikap mental, daya kreasi dan inovasi

mahasiswa

3. Peningkatan kualitas layanan kesejahteraan fisik dan rohani

mahasiswa

4. Peningkatan jiwa nasionalisme, patriotisme dan tanggung jawab sosial

Page 45: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 41

4.3.4. Program Program ini dilakukan untuk mendukung tercapainya tujuan dan sasaran

strategis. Program program yang harus dilakukan adalah :

1. Meningkatkan kualitas manajerial mahasiswa

2. Meningkatkan apresiasi mahasiswa terhadap ilmu pengetahuan,

teknologi, olahraga dan seni

3. Menguatkan dan mengembangkan organisasi kemahasiwaan.

4. Meningkatkan sikap dan kemampuan dosen dalam membimbing

kegiatan kemahasiswaan 5. Menanamkan sikap ilmiah, merangsang daya kreasi dan inovasi,

meningkatkan kemampuan meneliti dan menulis karya ilmiah.

6. Menumbuhkembangkan sikap mental mahasiswa yang memiliki

tanggung jawab terhadap harmonisasi kehidupan. 7. Pendampingan perolehan beasiswa mahasiswa

8. Meningkatkan layanan karir

9. Meningkatkan layanan kesehatan mahasiswa

10. Meningkatkan kegiatan kerohanian mahasiswa 11. Peningkatan kegiatan pengabdian pada masyarakat

12. Peningkatan kegiatan kepanduan,

13. Peningkatan kegiatan belanegara

14. Peningkatan kegiatan cinta alam. 4.4. Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) 4.4.1. Tujuan

Peningkatan kualitas profesional dan kompetensi SDM (pendidik dan

tenaga kependidikan ) dalam mendukung tupoksi,

Page 46: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 42

4.4.2. Sasaran

Untuk keperluan pengukuran ketercapaian tujuan strategis bidang Sumber

Daya Manusia diperlukan sejumlah sasaran strategis beserta indikator

ketercapaian sasaran yang menggambarkan kondisi yang harus dicapai

pada tahun 2014. Indikator masing masing sasaran strategis tersebut adalah

sebagai berikut :

Peningkatan kompetensi akademik dan profesional pendidik (dosen)

1. Persentase (%) dosen program S1/diploma yang berkualifikasi S2

2. Persentase (%) dosen program Pasca Sarjana yang berkualifikasi S3

3. Jumlah guru besar

4. Persentase (%) dosen bersertifikasi

5. Rasio jumlah dosen dan mahasiswa

6. Rasio jumlah dosen dan beban SKS

7. Rasio dosen berdasarkan jenis kelamin

8. Persentase (%) dosen dengan TOEFL >500

9. Persentase (%) dosen yang telah ikut program magang

10. Persentase (%) dosen yang mengikuti exchange programs

11. Persentase (%) dosen yang mengikuti kegiatan seminar dan atau

internasional

Peningkatan kompetensi tenaga kependidikan dalam memberikan layanan

1. Rasio jumlah tenaga kependidikan

2. Persentase (%) tenaga kependidikan yang mengikuti pelatihan

3. Persentase (%) tenaga teknis yang lulus minimal D3/sertifikasi

profesional

Peningkatan manajemen SDM berbasis kinerja

1. Jumlah peraturan di bidang kepegawaian

2. Jumlah pimpinan unit terlatih di bidang teknologi komunikasi dan

informasi

Page 47: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 43

3. Jumlah staf pengelola non-dosen terlatih di bidang teknologi

komunikasi dan informasi

4. Jumlah dosen terlatih di bidang teknologi komunikasi dan informasi

Penahapan pencapaian sasaran strategis ditunjukkan pada tabel berikut.

Tahun

No Indikator Sasaran Kondisi

awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 % dosen program S1/diploma yang berkualitas S2/SP2

73 80 85 90 100 100

2 % dosen program Pasca yang berkualitas S3

8,6 8,7 9,2 10,3 12 15

3 Jumlah guru besar 3.3 4 5 6 8 10

4 % dosen bersertifikasi 42.8 60 75 90 100 100

5 Rasio jumlah dosen dan mahasiswa

27 25,25 24,27 23,80 23,36 22,93

6 Rasio jumlah dosen dan beban SKS

14 13 12 11 10 9

7 Rasio dosen berdasarkan jenis kelamin

1.5 1.45 1.40 1.35 1.30 1.25

8 Jumlah dosen 993 1010 1030 1050 1070 1090

9 % dosen yang mengikuti kegiatan pelatihan

5 10 15 20 25 30

10 % dosen yang mengikuti kegiatan seminar

10 15 20 30 40 50

11 % dosen yang lulus TOEFL >500 atau IELTS 5.0

15 20 25 30 50 60

12

Jumlah tenaga kependidikan 518 528 540 550 560 570

13 Rasio jumlah tenaga kependidikan terhadap mahasiswa

46 44 43 42 41 40

14 % tenaga kependidikan yang mengikuti pelatihan 20 30 40 50 60 70

Page 48: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 44

Tahun No Indikator Sasaran

Kondisi awal 2009

2010 2011 2012 2013 2014

15 % tenaga kependidikan yang lulus minimal D3

60 65 70 75 80 85

16 % tenaga teknisi yang lulus minimal D3 60 65 70 75 80 85

17 Jumlah peraturan di bidang kepegawaian

6 8 10 12 14 16

18 Jumlah pimpinan unit terlatih di bidang teknologi komunikasi dan informasi

40

60

80

100

100

100

19 Jumlah staf pengelola non-dosen terlatih di bidang teknologi komunikasi dan informasi

50

70

85

95

100

100

20 Jumlah dosen terlatih di bidang teknologi komunikasi dan informasi

60

75

90

100

100

100

4.4.3. Kebijakan

Kebijakan yang ditempuh untuk mencapai sasaran strategis yang telah

ditetapkan adalah :

1. Peningkatkan kualitas dosen melalui studi lanjut

2. Peningkatan jumlah guru besar dan dosen tersertifikasi

3. Peningkatan exchange programs dengan mengirim atau mendatangkan

dosen dan mahasiswa

4. Peningkatan kuantitas dosen melalui rekruitmen dan mendatangkan

dosen tamu

5. Pengembangan kompetensi dosen melalui pelatihan/seminar nasional

dan internasional

6. Peningkatan kualitas tenaga kependidikan melaluik rekruitmen, pelatihan

dan pendidikan

Page 49: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 45

4.4.4. Program

Program ini dilakukan untuk mendukung tercapainya tujuan dan sasaran

strategis. Program program yang harus dilakukan adalah :

1. Studi lanjut S-2 dalam negeri

2. Studi lanjut S-2 luar negeri

3. Studi lanjut S-3 dalam negeri

4. Studi lanjut S-3 luar negeri

5. Studi lanjut S-3 luar negeri program Bermutu

6. Pemagangan dosen di dalam Negeri

7. Pemagangan dosen di luar negeri

8. Program pengembangan guru besar

9. Sertifikasi dosen

10. Program exchange programs untuk dosen dan mahasiswa

11. Rekruitmen dosen baru

12. Kerjasama mendatangkan dosen tamu dari luar negeri

13. Pelatihan Pekerti

14. Pelatihan AA

15. Pelatihan pendidikan karakter

16. Seminar lokal & regional

17. Seminar nasional

18. Seminar internasional

19. Pelatihan dan tes TOEFL

20. Rekruitmen tenaga kependidikan

21. Pelatihan tenaga kependidikan

22. Pelatihan tenaga fungsional

23. Studi lanjut tenaga kependidikan

24. Penyusunan peraturan Pembinaan kepegawaian

25. Penyusunan peraturan Rekruitmen kepegawaian

26. Penyusunan peraturan Beban Kerja pegawai

27. Penyusunan peraturan tentang remunerasi

28. Pelatihan TIK

Page 50: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 46

4.5. Bidang Sarana dan Prasarana 4.5.1. Tujuan

Peningkatan kualitas layanan akademik dan administrasi, serta peningkatan

kapasitas layanan teknologi dan sistem informasi agar tercapai optimalisasi

layanan.

4.5.2. Sasaran Meningkatkan sarana akademik dan layanan adminsitrasi akademik serta kemahasiswaan. Ketersediaan perangkat akses internet dan TIK lainnya pada setiap unit, peningkatan ketersediaan jaringan TIK, percepatan layanan akademik, umum dan kemahasiswaan. Indikator masing-masing sasaran tersebut adalah sebagai berikut :

Peningkatan sarana akademik dan layanan adminsitrasi akademik serta

kemahasiswaan.

1. Kapasitas ruang kuliah per rombel,

2. Ukuran ruang kuliah 100 m2 ( 2m2/mhsiswa peserta rombel max)

3. Kapasitas ruang layanan administrasi akademik per mahasiswa (1

m2/mahsiswa terdaftar (student body)

4. Kapasitas ruang kegiatan kemahasiswaan per mahasiswa

(1m2/mahasiswa terdaftar (student body))

Peningkatan ketersediaan akses teknologi informasi komunikasi (TIK)

1. Lebar banwidth yang tersedia (1 Kb / mhsiswa terdaftar)

2. Kemudahan dan pemerataan akses

3. Jumlah Komputer

4. Jumlah ketersediaan jaringan TIK

5. Jenis jaringan TIK antar unit

Pengembangan manajemen aset berbasis TIK

Page 51: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 47

1. Jumlah kendaraan pendukung mobilitas

2. Jumlah mebeler

3. Jumlah alat perkantoran

4. Jumlah alat pengatur suhu ruangan

5. Jumlah/persentase kecukupan alat laboratorium

Pentahapan pencapaian sasaran strategis ditunjukkan pada tabel

TAHUN No Indikator Output

Kondisi awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 Kapasitas ruang kuliah per rombel

55 50 45 43 40 40

2 Kapasitas ruang layanan administrasi akademik per mahasiswa

2 2,25 2,50 3,75 4 4.25

3 Kapasitas ruang kegiatan kemahasiswaan per mahasiswa

1 1,2 1,4 1,6 1,8 2

4 Jumlah banwidth yang tersedia 0,20 0,25 0,5 0,7 0,8 1

5 % keluasan akses 80 85 90 95 100 100

6 % jumlah computer thd mhs. 75 80 85 90 95 100

7 Jumlah ketersediaan jaringan TIK

80 85 90 95 100 100

8 Jenis jaringan TIK antar unit 60 70 80 90 95 100

9 % Jumlah kendaraan 50 60 75 85 95 100

10 % jumlah mebeler 75 85 95 100 100 100

11 % jumlah alat perkantoran 75 85 95 100 100 100

12 % jumlah alat pengatur suhu ruangan (AC)

25 30 35 40 45 50

13 % jumlah alat laboratorium 50 60 75 90 100 100

Page 52: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 48

4.5.3 Kebijakan

Kebijakan yang ditempuh untuk mencapai sasaran strategis yang telah

ditetapkan adalah :

1. Penguatan dan pengembangan fasilitas perkuliahan, layanan dan

kegiatan kemahasiswaan

2. Meningkatkan kapasitas akses TIK

3. Peningkatan kualitas jaringan TIK

4. Pengembangan manajemen aset berbasis TIK

4.5.4 Program

Program ini dilakukan untuk mendukung tercapainya tujuan dan sasaran

strategis. Program program yang harus dilakukan adalah :

1. Pengembangan ruang kuliah

2. Pengembangan ruang layanan administrasi

3. Pengembangan ruang kegiatan kemahasiswaan

4. Peningkatan bandwidth akses internet

5. Peningkatan jaringan / titik akses komputer (hotspot area)

6. Pengembangan perangkat komputer

7. Pengembangan jaringan

8. Pemantapan jenis jaringan (fiber optic)

9. Pengadaan

10. Perawatan

4.6. Bidang Keuangan 4.6.1. Tujuan

Tersedianya pendanaan yang memadai untuk layanan pendidikan yang

dikelola dan dilaporkan secara berkualitas, akuntabel, transparan, efektif,

efisien dan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Page 53: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 49

4.6.2. Sasaran

Untuk keperluan pengukuran ketercapaian tujuan strategis bidang keuangan

diperlukan sejumlah sasaran strategis beserta indicator ketercapaian

sasaran yang menggambarkan kondisi yang harus dicapai pada tahun 2014.

Indikator masing masing sasaran strategis tersebut adalah sebagai berikut:

Peningkatan kualitas laporan keuangan

1. Laporan keuangan disusun tepat waktu.

2. Laporan keuangan disusun sesuai dengan peraturan yang berlaku

3. Laporan keuangan memperoleh opini wajar dengan pengecualian di

tahun 2011

4. Laporan keuangan memperoleh opini wajar tanpa pengecualian mulai

tahun 2013.

Penyempurnaan prosedur pengelolaan keuangan

1. Mekanisme penerimaan uang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

2. Mekanisme pengeluaran uang dilaksanakan yang sesuai dengan

ketentuan

3. Prosedur pencairan dana LS dilakukan tepat waktu, selambat-

lambatnya 3 hari kerja setelah diterima SPP.

4. Prosedur pencairan dana GUP/TUP dilakukan tepat waktu, selambat-

lambatnya 5 hari kerja setelah diterima SPP.

5. Terselenggaranya pelatihan sistem pengelolaan keuangan

Penguatan sumber pendanaan dan peningkatan kualitas penyerapan

anggaran

1. Penerimaan PNBP non akademik minimal Rp. 24.000.000.000,- di tahun

2014.

2. Perolehan dana hibah minimal Rp. 50.000.000.000,- di tahun 2014.

Page 54: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 50

3. Daya serap anggaran minimal 95%

Penyempurnaan sistem pengelolaan anggaran berbasis web

1. Memiliki sistem penganggaran berbasis web yang mantap.

2. Memiliki sistem manajemen keuangan berbasis web yang mantap.

3. Memiliki sistem akuntansi berbasis web yang mantap.

4. Memiliki sistem yang dapat mengintegrasikan sistem penganggaran,

sistem manajemen keuangan, dan sistem akuntansi

Penyusunan dokumen penganggaran dan petunjuk pelaksanaan anggaran

yang berkualitas

1. Dokumen RBA disusun sesuai ketentuan yang berlaku dan disampaikan

tepat waktu.

2. Dokumen RKA-K/L disusun sesuai ketentuan yang berlaku dan

disampaikan tepat waktu.

3. Dokumen DIPA diperoleh tepat waktu dan sesuai dengan usulan.

4. Dokumen POK disusun secara benar dan disampaikan ke masing masing

unit kerja tepat waktu

Penahapan pencapaian sasaran strategis ditunjukkan pada tabel berikut :

TAHUN

No Indikator Sasaran Kondisi

awal (2009)

2010 2011 2012 2013 2014

1 Opini auditor atas

laporan keuangan

- NA WDP WDP WTP WTP

2 Lama pencairan SPP

LS sejak penerimaan

SPP (dalam hari)

5 5 4 4 3 3

3 Lama pencairan SPP

GUP/TUP sejak

penerimaan SPP

(dalam hari)

7 7 6 6 5 5

4 Jumlah penerimaan 2 2 3 6 10 10

Page 55: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 51

TAHUN No Indikator Sasaran

Kondisi awal

(2009) 2010 2011 2012 2013 2014

PNBP non akademik

dalam milyar rupiah

5 Jumlah penerimaan

hibah dalam milyar

rupiah

6 8 100 100 100 100

6 Daya serap anggaran

(dalam persen)

96% 95% 95% 95% 95% 95%

7 Sistem informasi

manajemen keuangan

yang dimiliki

1 sistem 3 sistem

belum

terinte

grasi

3 sistem

sudah

terinte

grasi

3 sistem

sudah

terinte

grasi

3 sistem

sudah

terinte

grasi

3 sistem

sudah

terinte

grasi

8 Dokumen RBA Sesuai

ketentuan

belum

tepat

waktu

Sesuai

ketentuan

belum

tepat

waktu

Sesuai

ketentuan

dan tepat

waktu

Sesuai

ketentuan

dan tepat

waktu

Sesuai

ketentuan

dan tepat

waktu

Sesuai

ketentuan

dan tepat

waktu

9 Dokumen RKA-K/L Sesuai

ketentuan

belum

tepat

waktu

Sesuai

ketentuan

belum

tepat

waktu

Sesuai

ketentuan

dan tepat

waktu

Sesuai

ketentuan

dan tepat

waktu

Sesuai

ketentuan

dan tepat

waktu

Sesuai

ketentuan

dan tepat

waktu

10 Dokumen DIPA Sesuai

ketentuan

belum

tepat

waktu

Sesuai

ketentuan

belum

tepat

waktu

Sesuai

ketentuan

dan tepat

waktu

Sesuai

ketentuan

dan tepat

waktu

Sesuai

ketentuan

dan tepat

waktu

Sesuai

ketentuan

dan tepat

waktu

11 Dokumen POK Sesuai

ketentuan

belum

tepat

waktu

Sesuai

ketentuan

belum

tepat

waktu

Sesuai

ketentuan

dan tepat

waktu

Sesuai

ketentuan

dan tepat

waktu

Sesuai

ketentuan

dan tepat

waktu

Sesuai

ketentuan

dan tepat

waktu

Page 56: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 52

4.6.3. Kebijakan

Kebijakan yang ditempuh untuk mencapai sasaran strategis yang telah

ditetapkan adalah:

1. Laporan keuangan disusun dengan memegang prinsip ”taat asas” sesuai

dengan ketentuan yang berlaku

2. Mekanisme dan prosedur penerimaan dan pengeluaran uang disusun

seefisien mungkin dan dilaksanakan dengan memegang prinsip ”taat

asas”.

3. Mengutamakan perolehan dana yang bersumber bukan dari mahasiswa

4. Penyerapan anggaran dilakukan secara sistematis, akuntabel,

transparan, efektif dan efisien.

5. Semua sistem informasi bidang keuangan dilakukan berbasis web

6. Dokumen penganggaran dan petunjuk pelaksanaan anggaran disusun

dan diperoleh tepat waktu dan sesuai dengan Rencana Strategis untuk

percepatan pencapaian visi misi universitas.

4.6.4. Program

Program ini dilakukan untuk mendukung tercapainya tujuan dan sasaran

strategis. Program program yang harus dilakukan adalah:

1. Penyusunan laporan keuangan.

2. Audit laporan keuangan oleh Kantor Akuntan Publik.

3. Penguatan peran Badan Audit Internal dalam melakukan pendampingan

penyusunan laporan keuangan

4. Peningkatan kompetensi penyusunan laporan keuangan bagi pegawai di

berbagai level unit akuntansi.

5. Penguatan peran Badan Audit Internal dalam evaluasi dan

penyempurnaan sistem akuntansi.

6. Penyempurnaan SOP penerimaan dan pencairan dana.

7. Peningkatan kompetensi bagi pegawai di berbagai level unit pengelola

keuangan.

Page 57: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 53

8. Perluasan dan penguatan sumber sumber penerimaan dari unit usaha.

9. Penguatan peran Satuan Pengembang Bisnis.

10. Peningkatan kompetensi bagi pegawai di berbagai level unit pengelola

keuangan.

11. Penyempurnaan sistem penganggaran berbasis web.

12. Penyempurnaan sistem manajemen keuangan berbasis web.

13. Penyempurnaan sistem akuntansi berbasis web.

14. Pengintegrasian sistem penganggaran, sistem manajemen keuangan,

dan sistem akuntansi.

15. Peningkatan kompetensi pengelola keuangan dan akuntansi dalam

bidang teknologi informasi.

16. Penyusunan RBA

17. Penyusunan RKA-K/L

18. Penyusunan POK

19. Peningkatan kompetensi pengelola anggaran di berbagai level.

4.7. Bidang Kerjasama 4.7.1. Tujuan

Terselenggaranya kerja sama dengan institusi di dalam negeri dan luar

negeri dalam kerangka Tri Dharma Perguruan Tinggi dan promosi

kelembagaan

4.7.2. Sasaran

Untuk keperluan pengukuran ketercapaian tujuan strategis bidang kerjasama

diperlukan sejumlah sasaran strategis beserta indikator ketercapaian

sasaran yang menggambarkan kondisi yang harus dicapai pada tahun 2014.

Indikator masing-masing sasaran strategis tersebut adalah sebagai berikut :

Page 58: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 54

Peningkatan kerja sama dengan institusi pemerintah dan swasta dalam dan

luar negeri

1. Jumlah MoU/MoA

2. Jumlah program yang terealisasi

3. Jumlah dana hibah institusi yang diperoleh

4. Jumlah joint degree program

5. Jumlah exchange program

6. Jumlah kolaborasi riset

7. Jumlah publikasi bersama

8. Jumlah dosen yang terlibat dalam exchange program

9. Jumlah dosen tamu

10. Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam exchange program

11. Jumlah mahasiswa luar negeri program darmasiswa

Penahapan pencapaian sasaran strategis ditunjukkan pada tabel berikut :

TAHUN

No Indikator Sasaran Kondisi

awal (2009)

2010 2011 2012 2013 2014

1 Jumlah MoU/MoA 45 60 75 90 105 120

2 Jumlah program yang terealisasi

35 37 42 50 60 75

3 Jumlah dana hibah institusi yang diperoleh

5 M 15 M 20 M 30 M 40 M 50 M

4 Jumlah joint degree program

- 3 5 10 15 20

5 Jumlah exchange program

5 22 30 35 40 45 6 Jumlah kolaborasi riset 10 15 20 25 30 35

7 Jumlah publikasi bersama

5 8 10 13 15 20

8 Jumlah dosen yang terlibat dalam exchange program

3 5 10 15 20 25

9 Jumlah dosen tamu 2 5 10 15 20 25

10 Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam exchange program

5 10 15 20 25 30

11 Jumlah mahasiswa luar negeri program darmasiswa

3 5 10 15 20 25

Page 59: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 55

4.7.3. Kebijakan

Kebijakan yang ditempuh untuk mencapai sasaran strategis yang telah

ditetapkan adalah:

1. Penyelenggaraan kerja sama dalam negeri dengan prinsip kesetaraan,

saling menghormati dan saling menguntungkan

2. Peningkatan kerja sama luar negeri dalam kerangka pencapaian world

class university (WCU) 4.7.4. Program Program ini dilakukan untuk mendukung tercapainya tujuan dan sasaran

strategis. Program program yang harus dilakukan adalah :

1. Peningkatan kerjasama dengan institusi pemerintah

2. Peningkatan kerjasama dengan universitas dalam dan luar negeri

3. Peningkatan kerjasama dengan industri

4. Peningkatan kerjasama dengan masyarakat

5. Peningkatan kerjasama akademik

6. Peningkatan kerjasama riset

7. Kerjasama dalam kerangka peningkatan kualiatas SDM

Page 60: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 56

BAB V KERANGKA IMPLEMENTASI

5.1. Strategi Pendanaan 5.1.1. Sumber Dana

Dalam rangka pelaksanaan program, perlu diupayakan usaha-usaha untuk

memperoleh dana dari berbagai sumber, baik dari pemerintah, masyarakat

maupun bantuan luar negeri.

(1) Anggaran Pemerintah (APBN rupiah murni) Dana rupiah murni bersumber dari pemerintah yang dialokasikan untuk

kegiatan rutin dan pembangunan dalam penyelenggaran tugas

pokok/fungsi suatu instansi. Dana rupiah murni meliputi gaji dan

tunjangan, belanja barang, belanja modal dan bantuan sosial. Secara

rutin Unnes mengusulkan dana berdasarkan kebutuhan yang disusun

sesuai prioritas kebutuhan dan prediksi kemampuan/ketersediaan dana.

(2) Dana Masyarakat Dana masyarakat yang merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak

(PNBP), bersumber dari: (a) sumbangan penyelenggaraan pendidikan,

(b) biaya seleksi masuk mahasiswa baru (c) hasil kontrak/kerjasama, (d)

hasil penjualan produk, dan (e) hibah/bantuan yang tidak mengikat.

(3) Dana Bantuan Luar Negeri Dana bantuan luar negeri bersumber dari bantuan negara donor,

lembaga keuangan/perbankan seperti: Islamic Development Bank (IDB),

World Bank, Asian Development Bank (ADB) dan perguruan tinggi serta

lembaga lain di luar negeri.

Page 61: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 57

5.1.2. Strategi Penggalian Dana

Strategi penggalian dana yang dilakukan disesuaikan dengan jenis sumber

dana dan berdasarkan peraturan dan perundangan yang berlaku.

(1) Anggaran Pemerintah (APBN rupiah murni) Guna memenuhi kebutuhan yang selalu meningkat dan keterbatasan

dana yang tersedia, Unnes berupaya untuk meraih dana dari pemerintah

melalui mekanisme usulan dalam APBN. Peraihan dana dilakukan

dengan menyusun program dengan skala prioritas, baik untuk kebutuhan

rutin maupun pembangunan. Selain itu secara terus menerus

mendorong dan memfasilitasi berbagai komponen di Unnes agar meraih

dana dari berbagai hibah yang disediakan oleh pemerintah. Unnes

menyediakan dana pendamping sebagai prasyarat memperoleh dana-

dana hibah.

Strategi yang dilakukan untuk meraih dana tersebut, dikembangkan

melalui jaringan akses kerjasama dengan berbagai pihak dan

membangun komunikasi secara lebih optimal, baik secara formal

maupun non formal.

(2) Dana Masyarakat (a) Sumbangan penyelenggaran pendidikan

Untuk mengoptimalkan penerimaan dana ini, diusahakan melalui

peningkatan penerimaan Sumbangan Pengembangan Lembaga

(SPL), Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) dan sarana

pendidikan, terutama pada jurusan yang diminati masyarakat dengan

menerapkan subsidi silang dan disesuaikan dengan kemampuan

orang tua mahasiswa.

Page 62: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 58

(b) Biaya seleksi masuk Untuk mengoptimalkan penerimaan dana ini diusahakan melalui

peningkatkan jumlah pendaftar mahasiswa baru, khususnya yang

melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Unnes (SPMU). Untuk

itu mekanisme pendaftaran secara on line, dan promosi yang lebih

efektif baik, melalui media cetak atau elektronik terus dilakukan dan

dikembangkan secara efektif.

(c) Hasil kontrak kerjasama Untuk mengoptimalkan penerimaan dana ini, perlu dilakukan

perintisan dan pengembangan jaringan kerjasama yang saling

menguntungkan dengan berbagai pihak di dalam dan luar negeri

yang dapat memberi kontribusi atau keuntungan yang proporsional

kepada Unnes.

(d) Hasil penjualan produk Untuk meningkatkan penerimaan dana ini, perlu dilakukan

inventarisasi kegiatan yang dapat menarik minat pengguna

barang/jasa yang dihasilkan Unnes. Selanjutnya diupayakan untuk

menarik investor yang dapat memanfaatkan produk Unnes. Dalam

hal ini perlu diupayakan pendirian unit-unit usaha baru yang relevan

dengan tugas dan fungsi Unnes, berorientasi pada profit.

(e) Hibah/bantuan Untuk meningkatkan penerimaan dana ini, perlu diupayakan

perolehan hibah dari masyarakat dengan melakukan komunikasi dan

koordinasi kepada para donatur/dermawan, baik di tingkat daerah

maupun nasional.

(3) Dana Bantuan Luar Negeri Untuk meningkatkan penerimaan dana ini, perlu dilakukan pendekatan

dengan berbagai lembaga donor di luar negeri, baik lembaga keuangan

Page 63: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 59

maupun lembaga-lembaga sosial. Untuk itu perlu disusun company

profile Unnes maupun proposal yang dapat dijual kepada berbagai

lembaga donor di luar negeri.

5.1.3. Strategi Pengelolaan Dana

Prinsip-prinsip pengelolaan keuangan yang perlu dikembangkan adalah:

tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif,

transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan

dan kepatutan. Melalui prinsip-prinsip tersebut diharapkan anggaran yang

diperoleh dapat dimanfaatkan untuk mencapai hasil kinerja sesuai dengan

perencanaan.

Dalam rangka mendukung prinsip pengelolaan keuangan, ditetapkan strategi

pengelolaan dana sebagai berikut :

(1) Alokasi dana secara proporsional Unit-unit kerja mendapatkan porsi anggaran sesuai dengan kebutuhan,

agar pelaksanaan tugas pokok yang diemban dapat dilaksanakan

dengan lancar. Alokasi anggaran yang dikembangkan berdasarkan asas

proporsionalitas, yang sesuai dengan jumlah perolehan dana, beban

tanggung jawab unit kerja dan kebutuhan yang harus dipenuhinya, bukan

karena keinginan untuk memenuhi kebutuhan.

(2) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana Rencana yang sudah disusun dan disepakati digunakan sebagai acuan

dalam pelaksanaan setiap kegiatan. Untuk itu, dalam rangka

pelaksanaan anggaran Unnes mengacu pada perencanaan yang

disusun berdasarkan kinerja dan prioritas kebutuhan pada setiap unit

kerja. Dalam hal ini perlu diupayakan keselarasan antara Renstra, RKT,

SP4, RKA-K/L, DIPA, dan LAKIP.

Page 64: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 60

(3) Pertanggungjawaban penggunaan dana sesuai ketentuan Dana yang terkait dengan anggaran pemerintah (APBN Rupiah Murni)

dan Dana Masyarakat (PNBP) yang sudah digunakan melalui

pelaksanaan kegiatan sesuai rencana kerja, harus

dipertanggungjawabkan dengan benar menurut Sistem Akuntansi

Keuangan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK BLU).

Pertanggungjawaban keuangan tersebut wajib dilakukan oleh setiap

pengguna dana yang melaksanakan kegiatan. Pertanggungjawaban

keuangan mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku. Sedangkan untuk

dana bantuan Luar Negeri mengikuti ketentuan pemberi donor. Selain

laporan pertanggungjawaban keuangan, pengguna dana juga dituntut

untuk melaporkan hasil kegiatan yang dilaksanakan kepada pimpinan

terkait.

(4) Pelaporan hasil pengelolaan anggaran secara tertib Laporan hasil pengelolaan anggaran disusun secara cermat dan dikirim

kepada pihak terkait (intenal maupun eksternal) secara tepat waktu

dengan menggunakan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan

Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Laporan disusun dan dilaporkan

setiap Tiwulan, Semester, dan Tahunan.

5.1.4. Pertanggungjawaban Anggaran

Dalam melaksanakan kegiatan yang didalamnya terdapat dana yang harus

dikelola, maka perlu mempertanggungjawabkan anggaran sesuai dengan

ketentuan. Pertanggungjawaban anggaran dibagi dalam dua kelompok, yakni

(1) Pertanggungjawaban Dana APBN (Rupiah Murni dan Dana

Masyarakat/PNBP), dan (2) Pertanggungjawaban Dana Bantuan Luar

Negeri.

Page 65: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 61

(1) Pertanggungjawaban Dana APBN (Rupiah Murni) Dana APBN harus dipertanggungjawabkan sesuai dengan pagu yang

tersedia dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), diatur

berdasarkan Peraturan Presiden, dan Peraturan Pelaksanaan lainnya.

Pertanggungjawaban Anggaran harus mengacu pada Standar Akuntansi

Pemerintah (SAP) melalui aplikasi Sistem Akuntansi Instansi yang telah

dikembangkan oleh Departemen Keuangan.

(2) Pertanggungjawaban Dana Masyarakat (PNBP) Dana Masyarakat (PNBP) harus dipertanggungjawabkan sesuai dengan

pagu yang tersedia dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA),

diatur berdasarkan Peraturan Presiden, dan Peraturan Pelaksanaan

lainnya. Pertanggungjawaban Anggaran harus mengacu pada Standar

Akuntansi Pemerintah (SAP) melalui aplikasi Sistem Akuntansi Instansi

yang telah dikembangkan oleh Departemen Keuangan. Selain itu

pertanggungjawaban anggaran mengacu pada Sistem Akuntansi

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK BLU). Sedangkan

terkait dengan sistem pelaporannya mengacu pada Standar Akuntansi

Keuangan (SAK) No 45.

(3) Pertanggungjawaban Dana Bantuan Luar Negeri Bantuan luar negeri yang diterima harus dipertanggungjawabkan secara

transparan dan tepat sasaran. Model dan mekanisme

pertanggungjawabannya akan disesuaikan dengan ketentuan dari

lembaga donor. Setiap lembaga donor akan memberikan pedoman

pertanggungjawaban yang harus diikuti oleh penerima donor, namun

apabila pendonor tidak memberikan acuan, maka akan digunakan model

pertanggungjawaban sesuai mekanismes APBN.

Page 66: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 62

5.2. Koordinasi, Tata Kelola, dan Pengendalian

Keberhasilan dalam mengimplementasikan Renstra akan sangat tergantung

pada komitmen dalam proses penyusunan dan penjabarannya oleh

pengambil keputusan, serta penerimaan dari pemangku kepentingan

(stakeholders). Untuk mencapai tujuan pelaksanaan kebijakan, program, dan

kegiatan yang dituangkan dalam Renstra perlu dilakukan koordinasi,

penataan sistem tata kelola, dan pengendalian atau pengawasan yang

melibatkan semua unsur yang terkait di lingkungan Unnes.

5.2.1. Koordinasi

Dalam rangka implementasi Renstra, perlu dukungan semua

unsure/komponen yang ada di lingkungan Unnes, Semua stakehaolders

tersebut sesuai dengan tugas dan fungsinya saling berkoordinasi satu sama

lain yang terkait untuk melaksanakan Renstra secara konsekwen, bertahap

dan berkesinambungan. Dukungan yang diperlukan dari semua unsur

dimulai dari penyusunan rencana kerja dan penganggaran tahunan melalui

rapat kerja unit.

Penyusunan Renstra Universitas Negeri Semarang dilakukan melalui forum

yang dikembangkan melalui tim kerja yang dibentuk secara ad hock. Tim

menyiapkan bahan dengan berkoordinasi pada pihak-pihak terkait untuk

mendapatkan data yang relevan dengan kondisi Unnes saat ini dan prediksi

untuk lima tahun mendatang. Bahan tersebut dikompilasi, diolah dan

selanjutnya direvieu dalam forum rapat pleno.

Setelah Tim penyusun menyelesaikan kajian, hasilnya diajukan kepada

Komisi Anggaran Senat Unnes untuk diadakan penelaahan. Apabila telah

disetujui, maka diajukan pengesahan Renstra pada Senat Universitas,

selanjutnya Renstra yang sudah disetujui akan menjadikan pedoman dalam

penentuan kebijakan, pelaksanaan program dan kegiatan. Implementasinya

Page 67: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 63

dilakukan melalui Rapat Kerja Universitas merupakan forum komunikasi

antara para pengambil kebijakan pendidikan di tingkat universitas dan unit-

unit kerja di lingkungan Unnes. Pimpinan Universitas maupun Unit Kerja

selalu melakukan koordinasi dengan semua unsur pelaksana, agar rencana

kerja yang sudah ditetapkan bisa berjalan sebagaimana mestinya.

Koordinasi dilakukan melalui rapat kerja universitas, rapat kerja unit kerja,

maupun rapat-rapat rutin yang dilakukan untuk mengevaluasi pelaksanaan

rencana kerja yang sudah dilakukan. Rapat-rapat koordinasi rutin ini

biasanya dilakukan untuk periode waktu tertentu, misal bulanan, tri wulanan

dan lain-lain.

5.2.2. Tata Kelola

Sejak terbitnya Keputusan Menteri Keuangan No 362/KMK.05/2008 Unnes

diberi kepercayaan sebagai Satuan Kerja Pengelolaan Keuangan Badan

Layanan Umum (Satker PK BLU). Berubahnya Unnes dari Satker biasa

menjadi satker PK BLU membawa konsekuensi yang salah satunya adalah

melakukan penataan tata kelola. Berbagai upaya penataan tata kelola telah

dilakukan sampai terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional 59 tahun

2009 tetang Organisasi dan Tata Kerja Unnes.

Implementasi Renstra Universitas Negeri Semarang 2010—2014 mengacu

pada OTK baru tersebut, menuntut selalu dilakukan pengembangan berbagai

elemen yang menyertainya, misalnya dengan penyusunan berbagai Standar

Operasi dan Prosedur (SOP) yang belum ada dan melakukan sosialisasi. Itu

semua dilakukan untuk menunjang pelaksanakan program dan kegiatan

yang ditetapkan untuk mewujudkan sasaran Indikator Kinerja yang

dituangkan dalam Renstra.

Kegiatan pengembangan sistem tata kelola Renstra diwujudkan dalam

bentuk lokakarya penyusunan SOP, pelatihan dalam bidang perencanaan

dan penganggaran untuk para pengelola keuangan unit kerja, serta

Page 68: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 64

pengembangan data pendukung perencanaan. Tujuan dari pengembangan

sistem tata kelola adalah agar terjadi kesamaan mekanisme serta sinergi

dalam perencanaan kegiatan tri dharma perguruan tinggi antar unit kerja di

lingkungan Universitas Negeri Semarang.

5.2.3 Pengendalian

Pengendalian terhadap implementasi Renstra dilakukan melalui pengawasan

internal yang merupakan tanggung jawab dari unit utama yang membidangi

pengawasan yaitu Badan Penjaminan Mutu terkait dengan bidang akademik

dan Badan Audit Internal terkait dengan asset, keuangan dan kepegawaian.

Sistem pengawasan internal yang efektif dilakukan melalui pengendalian

operasional dan finansial, manajemen resiko, sistem informasi manajemen,

dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.

Pengawasan internal dilaksanakan untuk membantu unit kerja di lingkungan

Universitas Negeri Semarang dalam mencapai prestasi dan target yang

menguntungkan, dan mencegah kehilangan sumber daya. Di samping itu

dapat membantu menghasilkan laporan keuangan yang dipercaya, dan

memastikan bahwa unit kerja dalam mengimplementasikan Renstra

mematuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku.

Pada umumnya pengendalian di dalam sektor publik dilaksanakan oleh dua

pihak, yaitu: (i) atasan langsung; dan (ii) unit pengawasan independen.

Pengawasan atasan langsung yakni pengawasan yang dilakukan oleh

pimpinan unit kerja termasuk yang dilakukan oleh unit pengawasan Badan

Audit Internal (BAI). Sedangkan unit pengawasan independen adalah

pengawasan yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Kementrian

Pendidikan Nasional yang bertanggung jawab kepada Menteri Pendidikan

Nasional, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang bertanggung jawab

kepada DPR-RI, dan Kantor Akuntan Publik yang mendapat penugasan dari

BPK, atau pihak lain yang mempunyai kepentingan dengan Unnes. BPK dan

Akuntan Publik, bisa melakukan audit operasional, kepatuhan, maupun audit

Page 69: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 65

atas laporan keuangan. BPK dan Akuntan Publik dalam mengaudit laporan

keuangan akan memberi opini; yang akan memberi opini Wajar Tanpa

Pengecualian, Wajar Dengan Pengecualian (Catatan) atau Disclaimer

5.3. Pemantauan dan Evaluasi Sistem pemantauan dan evaluasi merupakan bagian penting yang tidak

dapat terpisahkan dari renstra ini. Sistem pemantauan dan evaluasi

bertujuan mengetahui tingkat pencapaian dan kesesuaian antara rencana

yang telah ditetapkan dalam Renstra UNNES 2006-2010 dengan hasil yang

dicapai berdasarkan kebijakan yang diimplementasi melalui kegiatan

dan/atau program di tingkat universitas, fakultas/lembaga dan jurusan secara

berkala.

Pemantauan dan evaluasi dilakukan dalam konteks otonomi yang ditempuh

melalui proses perancangan, perencanaan, implementasi program dan

hasilnya di semua tingkatan. Proses ini sekaligus sebagai pemberdayaan

peningkatan kapasitas dan kapabilitas aparat pemantauan dan evaluasi di

berbagai tingkatan secara sinergis dan berkesinambungan sehingga

program otonomi pendidikan dilaksanakan dengan baik dalam lima tahun

mendatang.

Pemantauan dan evaluasi dilakukan oleh lembaga yang lebih tinggi terhadap

lembaga yang lebih rendah sampai kesatuan pelaksana pendidikan.

Pemantauan dan evaluasi internal melakukan kegiatan memantau dan

mengevaluasi program dan kegiatan yang bersifat akademis dan

nonakademis.

Kegiatan pemantauan dan evaluasi ada tiga jenis yaitu (1) pemantauan dan

evaluasi eksternal yang dilakukan oleh pendidikan tinggi tim pemantauan

dan evaluasi (MONEV) yang dibentuk oleh lembaga independen yaitu

Dewan Pendidikan Tinggi (DPT), (2) pemantauan dan evaluasi internal

Universitas Negeri Semarang yang dilakukan tim independen, yaitu

Page 70: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 66

pemantauan internal (MONEV-IN) yang merupakan bagian dari sistem

Penjaminan Mutu UNNES, dan (3) pemantauan dan evaluasi non-

independen yang merupakan tugas pejabat struktural di berbagai level

(sesuai dengan tupoksinya) untuk memantau dan mengevaluasi

pelaksanaan program dan kegiatan di level bawahnya. Kecuali lembaga di

atas, pemantauan dan evaluasi juga dilakukan oleh BPK, Irjend, maupun

oleh Badan Penjaminan Mutu dan Badan Audit Internal.

5.3.1. Tujuan

Tujuan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi adalah:

(1) mengetahui dukungan dan komitmen pimpinan terhadap pelaksanaan

program dan melihat keselarasan antara visi, misi universitas dan

fakultas serta renstra 2006-2010 dengan pelaksanaan program-program.

(2) menilai tingkat pencapaian indikator kinerja atau target yang ditetapkan

dari sisi kuantitatif, metode pengukuran, maupun cakupan indikator yang

meliputi indikator utama (out come indicator) maupun indikator tambahan

(process & output based indicator).

(3) mengidentifikasi masalah atau hambatan dan cara penanggulangan

yang ditempuh.

(4) menilai kemajuan yang dicapai dalam melaksanakan pengadaan

sumber daya pendukung yang diperlukan dan melakukan cross chek

terhadap pengadaan fasilitas pendukung pembelajaran maupun

kapasitas pembelajaran.

(5) menilai status kemajuan fisik dan daya serap keuangan pada

komponen kegiatan yang direncanakan oleh lembaga.

(6) membantu pimpinan untuk mengetahui jalannya kegiatan atau

kemajuan pelaksanaan program serta memberikan saran dan

rekomendasi sebagai bahan membuat kebijakan.

Page 71: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 67

5.3.2. Prinsip Pelaksanaan

Prinsip-prinsip pelaksanaan pemantauan dan evaluasi berdasarkan ;

(1) kejelasan tujuan dan hasil yang diperoleh dari pemantauan dan evaluasi,

(2) dilakukan secara objektif,

(3) dilakukan oleh petugas yang memahami konsep, teori, dan proses serta

berpengalaman melaksanakan pemantauan dan evaluasi,

(4) transparan, sehingga pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan

hasilnya dilaporkan kepada stakeholders,

(5) melibatkan berbagai pihak yang dipandang perlu dan berkepentingan

secara proaktif (partisipatif),

(6) pelaksana yang dapat dipertanggungjawabkan secara internal dan

eksternal (akuntabel),

(7) mencakup seluruh objek agar dapat menggambarkan secara utuh kondisi

dan situasi sasaran pemantauan dan evaluasi (komprehensif),

(8) pelaksanaan dilakukan dengan jadwal yang ditentukan dan pada saat

yang tepat agar tidak kehilangan momentum yang sedang terjadi,

(9) dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan,

(10) berbasis indikator kinerja, dan

(11) efektif dan efisien,

5.3.3. Strategi Pemantauan dan Evaluasi

Agar tujuan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi sebagaimana yang

diharapkan dapat tercapai serta terpenuhinya prinsip-prinsip pelaksanaan

monev, perlu adanya beberapa strategi yang dirancang dan

diimplementasikan sebagai berikut.

(1) Kelembagaan Pemantauan dan Evaluasi Internal :

Kedudukan kelembagaan tim pemantauan dan evaluasi internal sebagai

bagian dari Sistem Penjaminan Mutu Universitas bersifat independen dan

Page 72: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 68

fungsional. Tim monev internal dibentuk oleh pimpinan UNNES dengan

persyaratan (1) memiliki sifat independen (beranggotakan pejabat

nonstruktural), (2) bebas dari konflik kepentingan, dan (3) ada rincian tugas

yang jelas, dan (4) beranggotakan dosen yang memiliki kemampuan, pernah

menjadi reviewer, atau task force, atau pernah menjadi pejabat Local Project

Implementation Unit (LPIU), Sistem Penjaminan Mutu Univeristas (SPMU),

dan mempunyai komitmen tinggi dalam menjalankan tugas. Tim

pemantauan internal ini merupakan kepanjangan tangan dari tim Monev

eksternal sebagai bagian sistem Dewan Pendidikan Tinggi (DPT) yang

dibentuk Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

(2) Pendekatan dan Sasaran Pemantauan dan Evaluasi Internal

Dalam pendekatan pemantauan dan evaluasi dilaksanakan melalui tiga

pendekatan yang seimbang, yaitu :

(a) indikator kinerja, (i) bersumber dokumen untuk mendapatkan indikator-

indikator kinerja input, proses, output, dan outcame. (ii) arah kegiatan

monev internal untuk mendapatkan dan menganalisis kemajuan-

kemajuan, rencana kerja, dan data pencapaian kemajuan, hambatan.

Jika ada kesalahan harus ditemukan tindakan koreksi.

(b) validasi, untuk pengecekan–pengecekan apakah laporan kemajuan telah

dibuat melalui kunjungan lapangan, cek titik-titik (kendali) kritis (spot

checks), client survey, assesmen dari luar.

(c) partisipasi, untuk memperoleh feed back tentang kemajuan kegiatan

dari para stakeholders, kelompok outcome dan beneficiares sebagai

bahan pengambilan keputusan pimpinan, dan agar atasan well informed.

Sasaran utama pelaksanaan pemantauan dan evaluasi adalah (1) menjaga

komitmen pimpinan terhadap pelaksanaan program, (2) memantau

pelaksanaan program sesuai dengan prosedur operasional dan internal

Page 73: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 69

manajemen yang telah digariskan, (3) memantau dan mengevaluasi

keterlibatan aktif staf pengajar dan staf administrasi dalam program yang

telah direncanakan, (4) memantau dan mengevaluasi peran serta mahasiswa

dalam program kegiatan, serta tingkat kepuasan para mahasiswa, (5)

mengevaluasi hasil kegiatan pelaksanaan program, dan (6) mengevaluasi

laporan dan rekaman pengelolaan program.

(3) Siklus Manajemen dan Prosedur Pelaksanaan (a) Siklus Manajemen

Siklus manajemen sistem pemantauan dan evaluasi meliputi

perencanaan, implementasi, monev, perencanaan, dan seterusnya.

Keefektifan siklus sistem manajemen perlu diaudit. Fokus monev internal

adalah kineja proses dan produk.

Kegiatan pemantauan dan evaluasi program hibah kompetisi yang

dilaksanakan oleh monev-in dilakukan secara periodik setiap tahun yaitu

pada awal pelaksanaan hibah (baseline pemantauan and evaluation);

pertengahan pelaksanaan hibah (mid term pemantauan and evaluation);

dan akhir pelaksanaan hibah (final pemantauan and evaluation). Namun

demikian, secara lebih luwes sesuai dengan kebetuhan dalam hal-hal

tertentu dapat dilakukan pemantauan dan evaluasi.

(b) Prosedur Pelaksanaan

Prosedur pelaksanaan pemantauan dan evaluasi internal dilakukan melalui

beberapa tahapan yaitu :

• telaah dokumen rencana implementasi program dan pelaporan, bertujuan mengetahui indikator kinerja yang ditetapkan dan

pencapaiannya, program pengembangan yang disusun apakah sudah

Page 74: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 70

mengacu kepada renstra UNNES, dan program pengembangan apakah

mencerminkan sebuah aktivitas ataukah infestasi.

• pemantauan, bertujuan melihat dan klarifikasi tingkat capaian

indikator kinerja terhadap target, apakah dalam implentasinya sesuai

rencana, apakah terdapat kendala dan hambatan dalam implementasi

program dan bagaimana solusinya, dan bagaimana rancangan

keberlanjutannya apabila program ini telah berakhir. Tim monev internal

sebagai mitra kerja akan membantu untuk menyelesaikan masalah.

Kegiatan pemantauan dpat dilakukan dengan bentuk kegiatan; observe,

scrutinize, keep an eye on, supervise, watch and examine.

• evaluation, bertujuan mengevaluasi keberhasilan program

berdasarkan data dokumen dan hasil pemantauan. Kegiatan evaluasi

dapat dilakukan dengan tindakan; assessment, appraisal, estimate,

valuation, coasting.

• feedback, ke system pengambil keputusan dan membentuk siklus

perbaikan mutu kontinyu (CQI).

Untuk memahami kegiatan monev-in lebih operasional perlu disusun

prosedur operasional dengan tahapan sebagai berikut :

• setelah dibentuk tim monev-in perlu melakukan koordinasi

internal untuk memahami tugas dan fungsinya, memahami satuan unit

pelaksana yang perlu di pantau dan evaluasi, menyusun rencana kerja,

menyiapkan instrumen, menyusun jadwal kunjungan (site visite) monev-

in.

• melaksanakan desk evaluation, dengan melakukan telaah dokumen,

hasil telaah berupa review coment, menyusun check list , menentukan

jadwal site visite dengan grantee, mengirim surat permohonan ke

grantee dengan lampiran review coment.

• melaksanakan kegiatan site visite, secara berurutan menemui (1)

pimpinan fakultas/ jurusan/prodi, (2) tim Task force, (3) dosen dan staf

administrasi, (4) mahasiswa, (5) fihak-fihak yang dianggap penting

(stakeholders).

Page 75: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 71

• melakukan evaluasi melalui pembahasan dan analisis

hasil site visite.

• penyusunan laporan hasil monev disertai saran dan

rekomendasi.

• menyampaikan laporan hasil monev ke Rektor sebagai

bahan pengambilan kebijakan.

(c) Indikator Kinerja

Pemantauan dan evaluasi dilakukan terhadap kinerja UNNES yang

mencakup aspek teknis, adminstrasi, dan pengelola kegiatan atau program

pendidikan UNNES. Pemantauan dan evaluasi pada hakikatnya untuk

mengukur kesesuaian antara pencapaian indikator kinerja yang ditetapkan

dalam jangka menengah renstra UNNES, dengan target yang dapat dicapai

melalui strategi pelaksanaan tertentu. Oleh sebab itu, indikator kinerja

dirumuskan secara spesifik, jelas, relevan, dapat dicapai, dapat

dikuantitatifkan, dapat diukur secara objektif, serta fleksibel terhadap

perubahan.

Indikator kinerja yang diukur dapat bersifat fisik dan nonfisik. Yang bersifat

fisik misalnya pembangunan sarana prasarana fisik, angka keketatan

pendaftaran mahasiswa baru, dan angka dropout. Yang nonfisik misalnya

peningkata IP kumulatif (IPK) lulusan, masa tunggu mahasiswa, nilai rerata

NEM mahasiswa baru, nilai TOEFL mahasiswa, perilaku mahasiswa dll.

Secara umum terdapat empat jenis indikator kinerja yang biasa digunakan

sebagai acuan dalam pemantauan dan evaluasi atau pengukuran kinerja

organisasi, yaitu :

(1) indikator masukan (input), yang mencakup antara lain kurikulum,

mahasiswa, dana, sarana dan prasarana belajar, data dan informasi,

dosen, gedung kuliah, sumber belajar, motivasi belajar, kebijakan dan

peraturan, serta perundangan yang berlaku.

Page 76: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 72

(2) indikator proses, yang meliputi antara lain lama waktu studi,

kesempatan mengikuti belajar, jumlah yang putus kuliah, efektivitas

pembelajaran, kualitan proses pembelajaran, dan metode pembelajaran.

(3) indikator keluaran (output), yang meliputi nilai IPK komulatif lulusan,

nilai toefl bahasa Inggris jumlah lulusan yang cumlaude, dan lain-lain

(4) indikator dampak (outcome) antara lain jumlah mahasiswa yang

bekerja, masa tunggu mahasiswa mendapat pekerjaan, pengaruh para

lulusan terhadap mutu angkatan kerja, peran mahasiswa dalam

pembangunan lingkungan, dan peran lulusan terhadap kehidupan

masyarakat di sekitarnya.

Page 77: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 73

DAFTAR PUSTAKA Andringa, R. C. (2001). The Internationalization of Higher Education: Can the

American Experience Advance Peace and Learning in the World?. Paper presented at the Symposium at Peking University, November 16, 2001

Elkin, G. Devjee, F., Farnsworth, J. (2005). Visualising the "internationalisation" of universities. The International Journal of Educational Management. 19(4/5). hal. 318-329.

Pemerintah Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Pemerintah Republik Indonesia. (2003). Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional.

Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional 2010-2014

Tim Pengembang Universitas Konservasi (2009). Naskah Akademik Universitas Konservasi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Universitas Negeri Semarang (2009). Laporan Tahunan Rektor Tahun 2008. Semarang Unnes Press.

Universitas Negeri Semarang (2010). Laporan Tahunan Rektor 2009. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Wahyudin, A., & Sugiharto, D. (Eds.). (2010). Unnes Sutera: Pergulatan Pikir Sudijono Sastroatmodjo. Semarang : UPT Unnes Press.

Page 78: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 74

Lampiran :

PERENCANAAN STRATEJIK TAHUN 2010-2014

Page 79: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 75

4.1. Bidang Kelembagaan

Tujuan Sasaran Cara Mencapai Tujuan dan sasaran Keterangan

uraian Uraian indikator Kebijakan Program

1 2 3 4 5 6 Pencapaian standart kualitas manajemen internasional

a. Perolehan sertifikat ISO 9001 : 2008 untuk layanan bidang akademik, penelitian dan pengabdian pada masyarakat

b. Perolehan sertifikat ISO 17025 untuk layanan laboratorium fakultas/ prodi

a. Penyelenggaraan layanan perguruan tinggi berstandart ISO 9001 : 2008

b. Penyelenggaraan layanan laboratorium berstandart ISO 17025

a. Pendampingan pengelolaan layanan akademik, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam perolehan sertifikat ISO 9001 : 2008

b. Pengusulan sertifikasi ISO 9001 : 2008

c. Pendampingan pengelolaan layanan laboratorium fakultas/ prodi dalam rangka perolehan sertifikat ISO 17025

d. Pengusulan sertifikasi ISO 17025

Terbentuknya kelembagaan Unnes yang berkualitas sebagai Universitas Konservasi berciri World Class University (WCU)

Peningkatan peringkat institusi (THES, Qstar, dan Webometrics)

a. Pencapaian peringkat 400 PT terbaik Asia versi THES

b. Pencapaian peringkat bintang Qstar dalam pengelolaan PT

c. Pencapaian peringkat

a. Peningkatan kapasitas pusat-pusat penelitian dan pengabdian pd masyarakat.

b. Peningkatan kapasitas pusat-pusat pengembangan pendidikan dan

a. Peningkatan pengelolaan pusat-pusat penelitian dan pengabdian masyarakat

b. Fasilitasi pusat-pusat penelitian untuk mendapatkan dan menghasilkan penelitian unggul

Page 80: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 76

2000 PT terbaik dunia versi Webometrics

profesi

c. Peningkatan kapasitas UPT PTIK

berpotensi publikasi internasional dan patent/HAKI

c. Fasilitasi pusat-pusat pengabdian masyarakat untuk meningkatkan kontribusi perguruan tinggi pada pembangunan masyarakat dan pencapaian MDGs

d. Peningkatan pengelolaan pusat-pusat pengembangan pendidikan dan profesi

e. Fasilitasi pusat-pusat pengembangan pendidikan dan profesi untuk menghasilkan tenaga profesional di bidang pendidikan dan non pendidikan

f. Peningkatan pengelolaan UPT PTIK Fasilitasi UPT PTIK untuk meningkatkan visibility dan scholar content website Unnes

Peningkatan akreditasi prodi dan

a. Persentase (%) prodi yang memperoleh akreditasi nasional

Penyelenggaraan universitas dan prodi dengan didasarkan

a. Peningkatan pengelolaan database

Page 81: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 77

universitas minimal B b. Perolehan akreditasi

nasional A untuk universitaS

pada standart akreditasi nasional dan internasional

prodi dan universitas b. Pendampingan

akreditasi nasional prodi dan universitas

c. Perolehan akreditasi internasional untuk prodi

c. Pendampingan akreditasi internasional prodi

Peningkatan tata kelola dan kapasitas kelembagaan menuju universitas konservasi

a. Persentase (%) tata kelola yang telah mengikuti asas Total Conservation Campus Development

b. Persentase (%) bangunan fisik yang telah mengikuti asas Total Conservation Campus Development

c. Perolehan peringkat UI Green Metric World University

a. Pengembangan tata kelola berdasarkan asas Total Conservation Campus Development

b. Pengembangan bangunan fisik berdasarkan asas Total Conservation Campus Development

c. Perolehan peringkat UI Green Metric World University

a. Evaluasi tata kelola kelembagaan universitas

b. Pemetaan bangunan fisik universitas

c. Pendampingan tata kelola universitas berdasarkan asas TCCD

d. Pendampingan pengelolaan dan pengadaan bangunan fisik berdasarkan asas TCCD

e. Pendampingan perolehan UI Green Metric World University

Peningkatan pencitraan publik

a. Jumlah peminat calon mahasiswa yang mendaftar

b. Jumlah sebaran daerah calon mahasiswa yang mendaftar

a. Pelaksanaan pencitraan publik dengan mengekspose keunggulan melalui road show, pameran, dan kerjasama dengan media cetak dan

a. Road show keunggulan di tingkat nasional dan internasional

b. Pameran keunggulan di tingkat nasional dan internasional

c. Pelaksanaan kerjasama dengan

Page 82: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 78

c. Jumlah mahasiswa internasional

d. Jumlah dosen internasional

e. Jumlah kerjasama di tingkat nasional

f. Jumlah kerjasama di tingkat internasional

elektronik b. Pemberdayaan

International Office

media cetak dan elektronik

d. Pengembangan publikasi cetak dan website

e. Rintisan TV kampus f. Penguatan tata kelola

International Office

4.2. Bidang Akademik

Tujuan Sasaran Cara Mencapai Tujuan dan sasaran Keterangan

uraian Uraian indikator Kebijakan Program

1 2 3 4 5 6

Peningkatan kualitas pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat

Peningkatan kualitas layanan akademik (academic service quality)

a. Persentase (%) kepuasan layanan akademik mahasiswa

b. Indeks kinerja dosen c. Indeks kinerja

tenaga kependidikan

d. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa

e. Masa studi mahasiswa

Transparansi penyelenggaraan untuk menjamin akuntabilitas layanan akademik

a. Penguatan layanan registrasi, perwalian, perkuliahan dan wisuda berbasis TIK

b. Peningkatan kualitas proses pembelajaran

c. Peningkatan proses evaluasi pembelajaran

d. Peningkatan kualitas

Page 83: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 79

pembimbingan skripsi/thesis/disertasi

e. Peningkatan kualitas layanan laboratorium

f. Peningkatan kualitas layanan perpustakaan

f. Jumlah dokumen SOP layanan akademik

g. Jumlah konten digital pembelajaran

h. Jumlah konten digital skripsi/thesis/disertasi

Peningkatan kualitas dokumen akademik

a. Penyempurnaan SOP layanan akademik

b. Kelengkapan dokumen-dokumen pembelajaran (kurikulum, SAP, bahan ajar,media, perangkat evaluasi)

c. Digitalisasi dokumen

pembelajaran d. Digitalisasi

skripsi/thesis/disertasi

e. Peningkatan kualitas dokumen-dokumen pembelajaran

Page 84: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 80

Perluasan akses layanan akademik yang berkualitas

a. Pemberdayaan E-learning melalui konten pembelajaran Ilmo dan Edutube

b. Pemberdayaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)

c. Integrasi perpustakaan prodi dengan perpustakaan pusat

Internasionalisasi program akademik

a. Fasilitasi kurikulum internasional prodi

b. Pengembangan rombel/kelas internasional

Peningkatan kualitas program akademik (academic program quality)

a. Jumlah kelas/rombel PJJ

b. Jumlah perpustakaan prodi yang terintegrasi dengan perpustakaan pusat

c. Persentase( %) Program Studi memiliki kurikulum Internasional

d. Jumlah kelas/rombel internasional

e. Persentase (%) kepuasan pengguna lulusan

Peningkatan kualitas lulusan

a. Networking dengan stakeholder dan potential users

b. Pemberdayaan alumni

Peningkatan kualitas penelitian (quality research)

a. Jumlah publikasi riset dalam jurnal nasional terakreditasi

Peningkatan publikasi nasional dan internasional serta perolehan patent/HAKI

a. Pendampingan publikasi nasional dan internasional serta perolehan patent/HAKI

Page 85: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 81

b. Pendampingan penyelenggaraan jurnal berakreditasi nasional dan internasional

Peningkatan Budaya Riset

a. Penyusunan roadmap penelitian

b. Pendampingan perolehan riset unggulan

c. Peningkatan dan Pemberdayaan Pusat Penelitian

d. Pembentukan forum komunikasi multidisipliner antar pusat penelitian

b. Jumlah publikasi riset dalam jurnal internasional

c. Jumlah HAKI/patent d. Jumlah publikasi

riset dalam prosiding seminar nasional

e. Jumlah publikasi riset dalam prosiding seminar internasional

f. Jumlah indeks sitasi (scitation index)

g. Jumlah jurnal Internasional

h. Jumlah jurnal nasional terakreditasi

i. Jumlah riset unggulan

j. Jumlah kluster riset unggulan

k. Rasio riset terhadap jumlah dosen tiap tahun

l. Rerata jumlah keterlibatan mahasiswa dalam setiap penelitian

Terlaksana tata kelola riset yang transparan dan akuntabel

Penguatan tata kelola riset berbasis TIK

Page 86: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 82

Peningkatan Kualitas Pengabdian kepada Masyarakat (Public Service)

a. Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis riset

b. Rasio pengabdian kepada masyarakat terhadap jumlah dosen

Peningkatan dan penguatan Nation Competitiveness melalui pengabdian berbasis riset

a. Fasilitasi pengabdian berbasis riset

b. Peningkatan Program pemberdayaan masyarakat

c. Peningkatan aktivitas KKN-PPM

4.3 Bidang Kemahasiswaan

Tujuan Sasaran Cara Mencapai Tujuan dan sasaran Keterangan

uraian Uraian indikator Kebijakan Program

1 2 3 4 5 6

Pembentukan mahasiswa yang bertaqwa, cerdas, kritis, santun, bermoral, demokratis, bertanggung jawab, dan memiliki daya saing.

Pembentukan jiwa mahasiswa yang dapat memanage diri, berorganisasi dan berprestasi

a. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Mahasiswa

b. Persentase (%) mahasiswa yang terlibat dalam organisasi

c. Jumlah kejuaraan yang telah dimenangkan dalam

Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam manajemen praktis dan keorganisasian serta apresiasi terhadap ilmu pengetahuan, teknologi, olahraga dan seni.

a. Meningkatkan kualitas manajerial mahasiswa

b. Meningkatkan apresiasi mahasiswa terhadap ilmu pengetahuan, teknologi, olahraga dan seni

c. Menguatkan dan mengembangkan organisasi kemahasiwaan.

d. Meningkatkan sikap dan kemampuan dosen

Page 87: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 83

kompetisi ilmu pengetahuan, teknologi, olahraga dan seni

dalam membimbing kegiatan kemahasiswaan

Peningkatan sikap ilmiah, daya kreasi dan softkill berbasis konservasi

a. Jumlah usulan PKM yang didanai

b. Jumlah kompetisi PIMNAS yang dimenangkan

Meningkatkan sikap ilmiah, sikap mental, daya kreasi dan inovasi mahasiswa

a. Menanamkan sikap ilmiah, merangsang daya kreasi dan inovasi, meningkatkan kemampuan meneliti dan menulis karya ilmiah.

b. Menumbuhkembangkan sikap mental mahasiswa yang memiliki tanggung jawab terhadap harmonisasi kehidupan.

Peningkatan kesejahteraan dan kerohanian mahasiswa

a. Jumlah beasiswa yang diterima mahasiswa

b. Jumlah kegiatan kerohanian mahasiswa

Peningkatan kualitas layanan kesejahteraan fisik dan rohani mahasiswa

a. Pendampingan perolehan beasiswa mahasiswa

b. Meningkatkan layanan karir

c. Meningkatkan layanan kesehatan mahasiswa

d. Meningkatkan kegiatan kerohanian mahasiswa

Peningkatan kualitas kegiatan

Jumlah kegiatan yang berkaitan

Peningkatan jiwa nasionalisme,

a. Peningkatan kegiatan pengabdian pada

Page 88: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 84

pembentukan karakter mahasiswa

dengan pembentukan karakter mahasiswa

patriotisme dan tanggung jawab sosial

masyarakat b. Peningkatan kegiatan

kepanduan, c. Peningkatan kegiatan

belanegara d. Peningkatan kegiatan

cinta alam.

4.4 Bidang Sumber Daya Manusia (SDM)

Tujuan Sasaran Cara Mencapai Tujuan dan sasaran Keterangan

uraian Uraian indikator Kebijakan Program

1 2 3 4 5 6

Peningkatan kualitas profesional dan kompetensi SDM (pendidik dan tenaga

Peningkatan kompetensi akademik dan profesional pendidik (dosen)

a. Persentase (%) dosen program S1/diploma yang berkualifikasi S2

b. Persentase (%) dosen program

Peningkatkan kualitas dosen melalui studi lanjut

a. Studi lanjut S-2 dalam dan luar negeri

b. Studi lanjut S-3 dalam dan luar negeri

Page 89: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 85

kependidikan ) dalam mendukung tupoksi

Pasca Sarjana yang berkualifikasi S3

c. Jumlah guru besar

d. Persentase (%) dosen bersertifikasi

e. Rasio jumlah dosen dan mahasiswa

f. Rasio jumlah dosen dan beban SKS

g. Rasio dosen berdasarkan jenis kelamin

h. Persentase (%) dosen dengan TOEFL >500

i. Persentase (%) dosen yang telah ikut program magang

c. Pelatihan dan tes TOEFL

j. Persentase (%) dosen yang mengikuti exchange programs

Peningkatan jumlah guru besar dan dosen tersertifikasi

a. Fasilitasi promosi guru besar

b. Fasilitasi sertifikasi dosen

c. Pelatihan Pekerti

Page 90: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 86

d. Pelatihan AA d. Pelatihan

pendidikan karakter

Peningkatan exchange programs dengan mengirim atau mendatangkan dosen

a. Pemagangan dosen di dalam dan luar negeri

b. Fasilitasi dosen yang mengikuti exchange programs

Peningkatan kuantitas dosen melalui rekruitmen dan mendatangkan dosen tamu

a. Rekruitmen dosen baru

b. Kerjasama mendatangkan dosen tamu dari luar negeri

Pengembangan kompetensi dosen melalui

a. Fasilitasi dosen yang mengikuti pelatihan

k. Persentase (%) dosen yang mengikuti kegiatan seminar dan atau internasional

pelatihan/seminar nasional dan internasional

a. Fasilitasi dosen yang mengikuti seminar

Peningkatan kompetensi tenaga kependidikan dalam memberikan layanan

a. Rasio jumlah tenaga kependidikan

Peningkatan kualitas tenaga kependidikan melaluik rekruitmen, pelatihan dan pendidikan

a. Rekruitmen tenaga kependidikan

Page 91: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 87

b. Persentase (%) tenaga kependidikan yang mengikuti pelatihan

c. Persentase (%) tenaga teknis yang lulus minimal D3/sertifikasi profesional

b. Pelatihan tenaga kependidikan

c. Pelatihan tenaga fungsional

d. Studi lanjut tenaga kependidikan

Peningkatan manajemen SDM berbasis kinerja

a. Jumlah peraturan di bidang kepegawaian

b. Jumlah pimpinan unit terlatih di bidang teknologi komunikasi dan informasi

c. Jumlah staf pengelola non-dosen terlatih di bidang teknologi komunikasi dan informasi

d. Jumlah dosen terlatih di bidang teknologi

Menyusun seperangkat peraturan kepegawaian berdasarkan prinsip meritokrasi

a. Penyusunan peraturan Pembinaan kepegawaian

b. Penyusunan peraturan Rekruitmen kepegawaian

c. Penyusunan peraturan Beban Kerja pegawai

d. Penyusunan peraturan tentang remunerasi

Page 92: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 88

komunikasi dan informasi

Peningkatan kualitas manajemen berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK)

a. Pelatihan TIK b. Pengembangan

pengelolaan SDM berbasis TIK

Page 93: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 89

4.5 Bidang Sarana dan Prasarana

Tujuan Sasaran Cara Mencapai Tujuan dan sasaran Keterangan

uraian Uraian indikator Kebijakan Program

1 2 3 4 5 6

Peningkatan kualitas sarana akademik dan administrasi untuk mencapai optimalisasi layanan.

Peningkatan sarana akademik dan layanan adminsitrasi akademik serta kemahasiswaan

a. Kapasitas ruang kuliah (2m2/mhsiswa peserta rombel max)

b. Persentase (%) jumlah ruang perkuliahan yang memadai untuk PBM

c. Kapasitas ruang perpustakaan (2m2/mahasiswa terdaftar (student body) )

d. Jumlah koleksi pustaka

e. Kapasitas ruang

Penguatan dan pengembangan fasilitas perkuliahan, layanan dan kegiatan kemahasiswaan

a. Pengembangan ruang kuliah

b. Peningkatan kapasitas sarana perkuliahan

c. Pengembangan kapasitas ruang perpustakaan

d. Peningkatan kapasitas buku dan jurnal baik yang berbentuk hardcopy maupun softcopy

e. Pengembangan kapasitas ruang laboratorium

f. Peningkatan kapasitas sarana

Page 94: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 90

laboratorium (2m2/mahasiswa terdaftar (student body) )

f. Persentase (%) jumlah ruang laboratorium yang memadai untuk PBM dan riset

laboratorium g. Pengembangan

fasilitas layanan administrasi

h. Pengembangan fasilitas kegiatan kemahasiswaan

g. Kapasitas ruang layanan administrasi akademik per mahasiswa (1 m2/mahsiswa terdaftar (student body)

h. Kapasitas ruang kegiatan kemahasiswaan per mahasiswa (1m2/mahasiswa terdaftar (student body)).

i. Jumlah kendaraan pendukung mobilitas

j. Jumlah mebeler

Page 95: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 91

k. Jumlah alat perkantoran

Peningkatan ketersediaan akses teknologi informasi komunikasi (TIK)

a. Lebar banwidth yang tersedia (1 Kb / mahasiswa terdaftar)

b. Kecepatan akses c. Jumlah

Komputer d. Jumlah

ketersediaan jaringan fiber optic

Meningkatkan kualitas dan kapasitas akses TIK

a. Peningkatan bandwidth akses internet

b. Peningkatan jaringan / titik akses komputer (hotspot area)

c. Pengembangan perangkat komputer

d. Pengembangan jaringan jaringan (fiber optic)

Pengembangan manajemen aset

Tersedia sistem manajemen aset

Pengembangan manajemen aset berbasis

a. Penyempurnaan database aset

berbasis TIK TIK b. Pembuatan sistem manajemen aset berbasis TIK

Page 96: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 92

4.6. Bidang Keuangan

Tujuan Sasaran Cara Mencapai Tujuan dan sasaran Keterangan

uraian Uraian indikator Kebijakan Program

1 2 3 4 5 6

Tersedianya pendanaan

Peningkatan kualitas laporan

a. Laporan keuangan disusun tepat

Laporan keuangan disusun dengan

a. Penyusunan laporan keuangan.

b. Audit laporan

Page 97: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 93

keuangan waktu. b. Laporan

keuangan disusun sesuai dengan peraturan yang berlaku

c. Laporan keuangan memperoleh opini wajar dengan pengecualian di tahun 2011

d. Laporan keuangan memperoleh opini wajar tanpa pengecualian mulai tahun 2013.

memegang prinsip ”taat asas” sesuai dengan ketentuan yang berlaku

keuangan oleh Kantor Akuntan Publik.

c. Penguatan peran Badan Audit Internal dalam melakukan pendampingan penyusunan laporan keuangan

d. Peningkatan kompetensi penyusunan laporan keuangan bagi pegawai di berbagai level unit akuntansi.

yang memadai untuk layanan pendidikan yang dikelola dan dilaporkan secara berkualitas, akuntabel, transparan, efektif, efisien dan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Penyempurnaan prosedur pengelolaan keuangan

a. Mekanisme penerimaan uang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Mekanisme dan prosedur penerimaan dan pengeluaran uang disusun seefisien mungkin dan dilaksanakan dengan memegang prinsip ”taat asas”.

a. Penguatan peran Badan Audit Internal dalam evaluasi dan penyempurnaan sistem akuntansi.

b. Penyempurnaan SOP penerimaan dan pencairan

Page 98: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 94

dana.

b. Mekanisme pengeluaran uang yang sesuai dengan ketentuan

c. Prosedur pencairan dana LS dilakukan tepat waktu, selambat-lambatnya 3 hari kerja setelah diterima SPP.

d. Prosedur pencairan dana GUP/TUP dilakukan tepat waktu, selambat-lambatnya 5 hari kerja setelah diterima SPP.

e. Terselenggaranya pelatihan sistem pengelolaan keuangan

c. Peningkatan kompetensi bagi pegawai di berbagai level unit pengelola keuangan.

Penguatan sumber pendanaan dan peningkatan

a. Penerimaan PNBP non akademik minimal Rp.

a. Mengutamakan perolehan dana yang bersumber

a. Perluasan dan penguatan sumber sumber

Page 99: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 95

kualitas penyerapan anggaran

24.000.000.000,- di tahun 2014.

b. Perolehan dana hibah minimal Rp. 50.000.000.000,- di tahun 2014.

bukan dari mahasiswa

b. Penyerapan anggaran dilakukan secara sistematis, akuntabel, transparan, efektif dan efisien.

penerimaan dari unit usaha.

b. Penguatan peran Satuan Pengembang Bisnis.

c. Peningkatan kompetensi bagi pegawai di berbagai level unit pengelola keuangan.

c. Daya serap anggaran minimal 95%

Penyempurnaan sistem pengelolaan anggaran berbasis web

a. Memiliki sistem penganggaran berbasis web yang mantap.

b. Memiliki sistem manajemen keuangan berbasis web yang mantap.

c. Memiliki sistem akuntansi berbasis web yang mantap.

d. Memiliki sistem yang dapat mengintegrasikan

Semua sistem informasi bidang keuangan dilakukan berbasis web

a. Penyempurnaan sistem penganggaran berbasis web.

b. Penyempurnaan sistem manajemen keuangan berbasis web.

c. Penyempurnaan sistem akuntansi berbasis web.

d. Pengintegrasian sistem penganggaran, sistem manajemen keuangan, dan

Page 100: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 96

sistem penganggaran, sistem manajemen keuangan, dan sistem akuntansi

sistem akuntansi. e. Peningkatan

kompetensi pengelola keuangan dan akuntansi dalam bidang teknologi informasi.

Penyusunan dokumen penganggaran dan petunjuk pelaksanaan anggaran yang berkualitas

a. Dokumen RBA disusun sesuai ketentuan yang berlaku dan disampaikan tepat waktu.

Dokumen penganggaran dan petunjuk pelaksanaan anggaran disusun dan diperoleh tepat waktu dan sesuai dengan Rencana Strategis untuk percepatan pencapaian visi misi universitas.

a. Penyusunan RBA b. Penyusunan RKA-

K/L c. Penyusunan POK d. Peningkatan

kompetensi pengelola anggaran di berbagai level

b. Dokumen RKA-K/L disusun sesuai ketentuan yang berlaku dan disampaikan tepat waktu.

c. Dokumen DIPA diperoleh tepat waktu dan sesuai dengan usulan.

Page 101: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 97

d. Dokumen POK disusun secara benar dan disampaikan ke masing masing unit kerja tepat waktu

4.7. Bidang Kerjasama

Tujuan Sasaran Cara Mencapai Tujuan dan sasaran Keterangan

uraian Uraian indikator Kebijakan Program

Page 102: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 98

1 2 3 4 5 6

Penyelenggaraan kerja sama dalam negeri dengan prinsip kesetaraan, saling menghormati dan saling menguntungkan

a. Peningkatan kerjasama dengan institusi pemerintah

b. Peningkatan kerjasama dengan universitas dalam dan luar negeri

c. Peningkatan kerjasama dengan industri

d. Peningkatan kerjasama dengan masyarakat

Terselenggaranya kerja sama dengan institusi di dalam negeri dan luar negeri dalam kerangka Tri Dharma Perguruan Tinggi dan promosi kelembagaan

Peningkatan kerja sama dengan institusi pemerintah dan swasta dalam dan luar negeri

a. Jumlah MoU/MoA b. Jumlah program

yang terealisasi c. Jumlah dana

hibah institusi yang diperoleh

d. Jumlah joint degree program

e. Jumlah exchange program

f. Jumlah kolaborasi riset

g. Jumlah publikasi bersama

h. Jumlah dosen yang terlibat dalam exchange program

i. Jumlah dosen tamu

j. Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam exchange program

k. Jumlah mahasiswa luar negeri program darmasiswa

Peningkatan kerja sama luar negeri dalam kerangka pencapaian world class university (WCU)

a. Peningkatan kerjasama akademik

b. Peningkatan kerjasama riset

c. Kerjasama dalam kerangka peningkatan kualiatas SDM

Page 103: Renstra_Unnes_2010-2014.pdf

Rencana Strategis Unnes 2010 – 2014 99