Renja DInas PSDA 2013baru
description
Transcript of Renja DInas PSDA 2013baru
18
Rencana Kerja Tahun 2013 – Dinas PSDA Prov. Sumatera Barat
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Dalam penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), salah satu bahan yang
digunakan sebagai tolok ukur adalah Rencana Kerja (Renja) SKPD pada masing-masing
SKPD lingkup Propinsi Sumatera Barat.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Propinsi Sumatera Barat merupakan
dokumen perencanaan tahunan yang didasarkan kepada Undang-undang nomor 25
Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
Penyusunan Renja SKPD Tahun 2013 erat kaitannya dengan dokumen-dokumen lain yang
menjadi Prioritas Pembangunan dalam Peraturan Gubernur Nomor 50 Tahun 2010
tentang RPJMD Propinsi Sumatera Barat tahun 2011-2015. Dokumen tersebut antara
lain : Pengamalan Agama dan ABS-SBK dalam Kehidupan Masyarakat, Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi Dalam pemerintahan, Peningkatan Pemerataan dan Kualitas
Pendidikan, Peningkatan Derajat Kesejahteraan Masyarakat, Pengembangan Pertanian
Berbasisi Kawasan dan Komoditi Unggulan, Pengembangan Industri Olahan dan
Perdagangan, Pengembangan Kawasan Wisata Alam dan Budaya, Percepatan Penurunan
Tingkat Kemiskinan dan Pengangguran, Pembangunan Infrastruktur Penunjang Ekonomi
Rakyat, Mitigasi, Penanggulangan Bencana Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup.
Penyusunan Rencana Kerja SKPD ini juga berkaitan dengan Rancangan Renstra Dinas
Pengelolaan Sumber Daya Air yang telah disesuaikan dengan Peraturan Gubernur Nomor
50 Tahun 2010 tentang RPJMD Propinsi Sumatera Barat Tahun 2011-2015.
1.2. Landasan Hukum
Penyusunan Rencana Kerja Dinas PSDA tahun 2013 ini berpedoman pada :
1. Undang-Undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang No. 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;
3. Undang-Undang no. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
4. Undang-Undang No. 42 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
5. Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah;
18
Rencana Kerja Tahun 2013 – Dinas PSDA Prov. Sumatera Barat
6. Peraturan Pemerintah No. 21 tahun 2004 Tentang Penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran Kementrian Negara/Lembaga
7. Peraturan Pemerintah no. 20 tahun 2006 Tentang Irigasi
8. Peraturan Pemerintah no, 40 tahun 2006 tentang Tata cara penyusunan Rencana
Pembangunan Nasional
9. Peraturan Pemerintah no. 39 tahun 2006 tentang Tata Cara dan Pengendalian
Evaluasi Pelaksanaa Rencana Pembangunan.
10. Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan
Kabupaten/Kota.
11. Peraturan Pemerintah no. 42 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air
12. Peraturan Pemerintah no. 43 tahun 2008 tentang Air Tanah
13. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan.
14. Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJMN) 2010 -2014
15. Permen PU No. 02/PRT/M/2010 tentang Rencana Strategis Kementrian Pekerjaan
Umum Tahun 2010 – 2014
16. Peraturan Gubernur No. 50 tahun 2010 tentang RPJMD Propinsi Sumatera Barat
17. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat no. 4 tahun 2008, tanggal 21 Juli 2008
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air.
1.3. Maksud dan tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan Renja SKPD Tahun 2013 ini adalah sebagai
salah satu bahan yang digunakan untuk penyusunan Rancangan RKPD Propinsi Sumatera
Barat yang merupakan dokumen perencanaan tahunan berdasarkan Undang-undang
Nomor 25 Tahun 2004.
1.4. Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan mengikuti Permendagri No. 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan.
18
Rencana Kerja Tahun 2013 – Dinas PSDA Prov. Sumatera Barat
Laporan ini terdiri dari 4 (empat) Bab, dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB. I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan tujuan
1.4. Sistematika Penulisan
BAB. II. EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA TAHUN 2011
2.1. Evaluasi Pelaksanaan Tahun 2011 dan capaian Renstra Dinas PSDA
2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD
2.3. Isu-isu Penting terhadap Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Dinas PSDA
BAB. III. TUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN THN 2013
3.1. Telaahan terhadap kebijakan daerah
3.2. Tujuan dan Sasaran Rencana Kerja Dinas PSDA
3.3. Strategi
3.4. Program dan Kegiatan
BAB. IV. PENUTUP
4.1. Kaidah Pelaksanaan
4.2. Rencana Tindak Lanjut
Lampiran-lampiran
18
Rencana Kerja Tahun 2013 – Dinas PSDA Prov. Sumatera Barat
BAB IIEVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA TAHUN 2011
2.1. Evaluasi Pelaksanaan Tahun 2011 dan Capaian Renstra Dinas PSDA
Penyelenggaraan Program dan Kegiatan di Dinas PSDA Provinsi Sumatera Barat yang telah
dilaksanakan merupakan kegiatan lanjutan dan pendukung terhadap pencapaian Visi dan
Misi Dinas PSDA Provinsi Sumatera Barat. Visi Dinas PSDA Prov. Sumbar adalah
“Tersedianya infrastruktur sumber daya air yang memadai sebagai sarana pendukung
mewujudkan kemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan dengan Misi (1)
Meningkatkan konservasi sumberdaya air; (2) Meningkatkan pendayagunaan sumberdaya
air; (3) Meningkatkan pengendalian daya rusak air; (4) Meningkatkan peran serta
masyarakat.
Dalam usaha mewujudkan Visi, Dinas PSDA Prov. Sumbar pada Tahun Anggaran 2011
menyelenggarakan kegiatan yang berkaitan dengan penyiapan perangkat kebijakan
penyelenggaraan infrastruktur pekerjaan umum bidang sumberdaya air yaitu berupa
sosialisasi, bimbingan teknis atau bantuan teknis dalam rangka mewujudkan pelaksanaan
pembangunan yang sesuai dengan prinsip-prinsip dasar yaitu efektif, efisien, terbuka dan
transparan, adil/tidak diskriminatif dan akuntabel, tertib administrasi kontrak, serta
menghasilkan penyelenggaraan pembangunan infrastruktur bidang sumberdaya air yang
bermanfaat langsung kepada masyarakat. Kegiatan tersebut merupakan upaya pencapaian
Visi guna mewujudkan kemanfaatan sumberdaya air yang berkelanjutan.
Realisasi dari penyelesaian kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan perlu dilakukan
peninjauan kembali terhadap pencapaian sasaran misi secara keseluruhan dengan
mengelompokan kegiatan dalam satu ikatan indikator kinerja.
Pencapaian Kinerja Sasaran kinerja Dinas PSDA Prov. Sumbar tahun anggaran 2011 adalah
sebagai berikut:
18
Rencana Kerja Tahun 2013 – Dinas PSDA Prov. Sumatera Barat
Sasaran Indikator Sasaran Target 2011 Realisasi
2011 KetI. Sasaran Utama:
Meningkatnya dan mantapnya pendayagunaan sumberdaya air
1. Meningkatnya fungsi saluran primer, sekunder mengalirkan debit air secar optimal ke areal pertanian
Jumlah panjang saluran irigasi yang ditingkatkan dan direhab
53 daerah irigasi seluas 30.918ha;
71 daerah irigasi seluas 50.736 ha ;
2. Meningkatnya jumlah fungsi jaringan irigasi teknis /semi teknis
Bertambahnya luasan irigasi teknis/semi teknis
30.918 ha (12.903 meter)
32.275 ha (6.015 meter)
3. Terpeliharanya aset jaringan irigasi lintas kab/kota atau luas > 1.000 ha (Irigasi kewenangan propinsi)
Jumlah DI irigasi yang di-OP-kan
35 DI (35.000 ha)
35 DI (35.000 ha)
II. Sasaran Utama Meningkatnya pengendalian daya rusak air
1 Meningkatnya bangunan pengendali banjir, longsor, galodo dan bangunan pengamanan pantai terhadap bahaya abrasi
Jumlah panjang bangunan yang terbangun dan luasan area yang diamankan
Pengamanan tebing sungai terhadap daya rusak air sepanjang 4.093 M'; 430 Ha aman banjir
Pengamanan tebing sungai terhadap daya rusak air sepanjang 6.735 meter (seluas 4.500 ha)
III.
Sasaran Utama Meningkatnya konservasi sumber-sumber air dan ketersediaan air
1 Tersedianya jumlah air untuk keperluan air baku dalam rangka pengawetan sumber-sumber air
Jumlah bangunan penampung air
Pembangunan 3 unit chekcdam dan 2 embung (konservasi sumber air)
Pembangunan 3 unit chekcdam dan 2 embung (konservasi sumber air)
2 Tersedianya database sumberdaya air
Jumlah dokumen
5 laporan 5 laporan
IV Sasaran Utama:
18
Rencana Kerja Tahun 2013 – Dinas PSDA Prov. Sumatera Barat
Sasaran Indikator Sasaran Target 2011 Realisasi
2011 KetMeningkatnya SDM/aparatur
1 Meningkatnya tata kelola dan tata laksana pembinaan, pengembangan dan penyelenggaraan usaha jasa konstruksi sesuai prinsip-prinsip good governance.
rAdministrasi perkantoran semakin tertib
2 Laporan 2 Laporan .:
Dari total dana dalam DPPD – SKPD tahun 2011 sebesar Rp. 158.067.980.273,-, yang
dipakai untuk Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 13.777.295.737,- yang dipakai untuk
keperluan Belanja Pegawai, dan Belanja Langsung sebesar Rp. 144.290.684.500,- terdiri
dari Belanja Pegawai Rp. 1.172.480.000,- , Belanja Barang & Jasa Rp. 18.673.786.000,- dan
Belanja Modal Rp. 124.444.418.500,-
Progress Fisik sampai dengan 31 Desember 2011 adalah sebesar 95,25 % dan Progress
Keuangan sebesar 82,99 %.
No. PROGRAMREALISASI (%)
FISIK KEUANGAN
1 Pelayanan Administrasi Perkantoran 100 89,702 Peningkatan Sarana & Prasarana Aparatur 100 93,893 Peningkatan Disiplin Aparatur 100 99,004 Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan 100 98,65
5 Pengembangan Pengelolaan Jaringan Irigasi , Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya 93,67 86,06
6 Penyediaan Pengelolaan Air Baku 100 95,507 Pengembangan, Pengelolaan & Konservasi
Sungai, Danau dan Sumber Air lainnya 99,27 96,23
8 Pengendalian Banjir dan Pengamanan Pantai 100 75,129 Penataan Kelembagaan & Tata Laksana 100 75,17Tabel 1.1 Progress Fisik dan Keuangan Per Program dan Kegiatan pada APBD 2011 Dinas
PSDA Provinsi Sumatera Barat
1. Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan capaian indikator kinerja tercapainya
meningkatnya kemampuan kinerja kelembagaan dalam menjalankan tugas rutin, dana
tersedia sebesar Rp. 1.222.234.000, dan terealisasi sebesar Rp. 1.096.363.375,-
(realisasi keuangan 89,70%).
18
Rencana Kerja Tahun 2013 – Dinas PSDA Prov. Sumatera Barat
2. Peningkatan Sarana & Prasarana Aparatur, dengan capaian indikator kinerja
terpeliharanya aset negara dan dapat difungsikan dalam kegiatan dinas, dana tersedia
sebesar Rp. 1.925.005.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 1.807.417.000,- (realisasi
keuangan 93,89%)
3. Peningkatan Disiplin Aparatur, dengan capaian indikator, meningkatnya disiplin
pegawai dalam berpakaian, dana tersedia sebesar Rp. 141.750.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 140.332.000,- (realisasi keuangan 99%).
4. Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, dengan capaian
indikator terlaksananya penatausahaan keuangan SKPD, dana tersedia sebesar Rp.
416.360.000,- dan Realisasi keuangan sebesar Rp. 410.731.700,- (98,65%).
5. Pengembangan Pengelolaan Jaringan Irigasi , Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya,
dengan capaian hasil terlaksananya Rehabilitasi Jaringan Irigasi seluas 34.182 Ha,
Peningakatan/Perbaikan Saluran Irigasi sepanjang 5100 m’, terlaksananya Operasi dan
Pemeliharaan Jaringan Irigasi pada 42 Daerah Irigasi, tersedianya data perencanaan
dan DED untuk 4 Daerah Irigasi, 1 Laporan Sistim Informasi SDA, terlaksananya
pembinaan dan Koordinasi Komisi Irigasi dan 1 rancangan perda Irigasi, dana tersedia
sebesar Rp. 55.823.120.264,- dan Realisasi keuangan sebesar Rp. 48.040.067.416,-
(86,06%)
6. Penyediaan Pengelolaan Air Baku, dengan capaian hasil terlaksananya jaminan
ketersediaan air untuk pendayagunaan sumber-sumber air, dana tersedia sebesar Rp.
910.000.000,- dan realisasi keuangan sebesar Rp. 869.040.575,- (95,50%)
7. Pengembangan, Pengelolaan & Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Air lainnya,
dengan capaian hasil terlaksananya pembangunan cekdam & Grounsill sebanyak 4 unit,
Pembangunan Embung 2 unit, Perbaikan Embung 2 unit, OP Cekdam & Grounsil 6 unit,
dan 7 buah dokumen perencanaan & DED Cekdam dan Embung. Dana tersedia sebesar
Rp. 20.404.999.789,- dengan Realisasi Keuangan sebesar Rp. 19.716.337.478,- (96,63%)
8. Pengendalian Banjir dan Pengamanan Pantai, dengan capaian hasil terlaksananya
Pembangunan Bangunan Pengendali banjir sebanyak 5 unit sepanjang 3000 m’,
Normalisasi perkuatan tebing sepanjang 2230 m, Dokumen Perencanaan &
Inventarisasi kerusakan sebanyak 5 laporan dan OP Sungai sepanjang 75 m’, dana
tersedia sebesar Rp. 62.761.415.447,- dengan realisasi sebesar Rp. 47.148.430.476
(75,12%)
18
Rencana Kerja Tahun 2013 – Dinas PSDA Prov. Sumatera Barat
9. Penataan Kelembagaan & Tata Laksana dengan capaian hasil Meningkatnya
kemampuan kinerja kelembagan SDA dalam pengelolaan Sumber Daya Air, dana
tersedia sebesar Rp. 685.800.000,- dengan realisasi keuangan Rp. 515.507.700,-
Target dan capaian pada tahun 2011 tidak tercapai 100% dikarenakan beberapa hal antara
lain, Sisa Dana Tender yang tidak dapat digunakan untuk kegiatan lain dikarenakan waktu
yang sudah sangat sempit dan tidak memungkinkan untuk dilaksanakan untuk kegiatan
lain, kemudian adanya faktor-faktor sosial masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan
seperti terhambatnya pelaksanaan kegiatan dikarenakan belum selesainya ganti rugi lahan
masyarakat.
Kebijakan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan adalah memantapkan koordinasi dengan
pihak Pemerintah Kabupaten/Kota dalam hal pelaksanaan program-program kegiatan
selanjutnya yang memerlukan pembebasan lahan masyarakat.
2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD
Sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 4 Tahun 2004 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas Daerah Propinsi Sumatera Barat dan Peraturan
Daerah Propinsi Sumatera Barat Nomor 104 tahun 2009 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan
Tata Kerja Dinas – dinas Daerah Propinsi Sumatera Barat.
Dinas PSDA mempunyai tugas pokok membantu Gubernur dalam melaksanakan urusan
pemerintahan daerah bidang pekerjaan umum berdasarkan asaz otonomi, tugas
perbantuan dan dekonsentrasi dalam PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR serta
mensukseskan salah satu prioritas pembangunan Sumatera Barat yaitu pembangunan
ekonomi kerakyatan sektor pertanian tanaman pangan yang menjadi sumber pendapatan
sebagian besar penduduk Sumatera Barat. Dalam melaksanakan tugas tersebut Dinas PSDA
Provinsi Sumatera Barat menyelenggarakan fungsi-fungsi :
• Menyusun kebijakan teknis di bidang pengelolaan sumber daya air;
• Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pengelolaan
sumber daya air;
• Pembinaan dan pelaksanaan urusan di bidang PSDA;
• Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
18
Rencana Kerja Tahun 2013 – Dinas PSDA Prov. Sumatera Barat
Dalam hal urusan pembagian urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum yang
merupakan urusan wajib menurut PP No. 38 tahun 2007. Dinas Pengelolaan Sumber Daya
Air termasuk dalam Sub bidang Sumber Daya Air yang mempunyai urusan sebagai berikut:
1. Pengaturan
Penetapatan Kebijakan pengelolaan sumber daya air propinsi
Penetapan pola pengelolaan sumberdaya air pada wilayah sungai lintas
kabupaten/kota
Penetapan rencana pengelolaan sumberdaya air pada wilayah sungai lintas
kabupaten/kota
Penetapan dan pengelolaan kawasan lindung sumber air pada wilayah sungai lintas
kabupaten/kota
Pembentukan wadah koordinasi sumberdaya air di tingkat propinsi dan/atau pada
wilayah sungai lintas kabupaten/kota
2. Pembinaan
Penetapan dan pemberian izin atas penyediaan, peruntukan, penggunaan dan
pengusahaan sumberdaya air pada wilayah sungai lintas kabupaten/kota
Penetapan dan pemberian rekomendasi teknis atas penyediaan, pengambilan,
peruntukan, penggunaan dan pengusahaan air tanah pada cekungan air tanah
lintas kabupaten/kota
Menjaga efektivitas, efisiensi, kualitas dan ketertiban pelaksanaan pengelolaan
sumber daya air pada wilayah sungai lintas kabupaten/kota
Pemberian bantuan teknis dalam pengelolaan sumberdaya air kepada
kabupaten/kota
Fasilitasi penyelesaian sengketa antar kabupaten/kota dalam pengelolaan
sumberdaya air
Pemberian izin pembangunan, pemanfaatan, pengubahan, dan/atau
pembongkaran bangunan dan/atau saluran irigasi pada jaringan irigasi primer dan
sekunder dalam daerah irigasi lintas kabupaten/kota
Pemberdayaan para pemilik kepentingan dalam pengelolaan sumber daya air
tingkat propinsi dan kabupaten/kota
Pemberdayaan kelembagaan sumberdaya air tingkat propinsi dan kabupaten/kota
18
Rencana Kerja Tahun 2013 – Dinas PSDA Prov. Sumatera Barat
3. Pembangunan dan Pengelolaan
Konservasi sumberdaya air pada wilayah sungai lintas kabupaten/kota
Pendayagunaan sumberdaya air pada wilayah sungai lintas kabupaten/kota
Pengendalian daya rusak air yang berdampak skala propinsi
Penyelenggaraan sistem informasi sumberdaya air tingkat propinsi
Pembangunan dan peningkatan sistem irigasi primer dan sekunder pada daerah
irigasi lintas kabupaten/kota
Operasi, pemeliharaan dan rehabilitasi sistem irigasi primer dan sekunder pada
daerah irigasi yang luasnya 1.000 ha sampai dengan 3.000 ha atau pada daerah
irigasi yang bersifat lintas kabupaten/kota
Operasi, pemeliharaan dan rehabilitasi sungai dan pantai pada wilayah sungai lintas
kabupaten/kota.
4. Pengawasan dan Pengendalian
Melakukan pengawasan pengelolaan sumberdaya air pada wilayah sungai lintas
kabupaten/kota.
2.3. Isu-isu Penting terhadap Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Dinas PSDA
Sebagai unit kerja satuan perangkat kerja daerah dalam menjalankan tugasnya Dinas PSDA
juga berkoordinasi dengan instansi yang juga membidangi hal sama seperti Balai Wilayah
Sungai Sumatera V sebagai Instansi Non vertikal dari Kementrian PU dan Dinas-Dinas PU
Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat.
Beberapa Program kegiatan Dekonsentrasi yang bersumber dana dari APBN seperti Tugas
Perbantuan untuk Operasi dan Pemeliharaan Daerah Irigasi luas diatas 3000 Ha,
Pelaksanaan Kegiatan WISMP, OP Daerah Rawa juga dikelola oleh Dinas PSDA Sumatera
Barat serta Rehabilitasi Irigasi dan Sungai yang rusak Sumber Dana DAK APBN juga dikelola
dan dikoordinasikan dengan Balai Wilayah Sungai Sumatera V.
Beberapa Isu-isu terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas PSDA adalah sebagai
berikut :
18
Rencana Kerja Tahun 2013 – Dinas PSDA Prov. Sumatera Barat
1. Pembatasan Kewenangan Pengelolaan Irigasi
Upaya untuk mempertahankan ketahanan pangan dan keinginan untuk menjadi salah
satu lumbung pangan nasional juga menjadi salah satu isu strategis dalam
pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya air di propinsi Sumatera Barat. Luas Lahan
Irigasi di Sumatera Barat adalah 313.681 Ha, dan dibagi menjadi 3 kewenangan
pengelolaan menurut Kepmen PU No.390/KPTS/M/2007 sebagai berikut :
Irigasi dengan luas > 3000 Ha dan terletak Lintas Propinsi merupakan kewenangan
Pusat.
Irigasi dengan luas >1000 Ha dan terletak lintas Kabupaten/Kota merupakan
kewenangan Propinsi.
Irigasi dengan luas < 1000 Ha dikelola dan kewenangan kabupaten/kota.
Kewenangan disini adalah kewenangan atas operasi dan pemeliharaan dan
rehabilitasi/perbaikan pada jaringan irigasi agar dapat berfungsi sebagai mestinya
sehingga dapat menghasilkan padi dan tata tanam sesuai yang direncanakan.
Namun terbatasnya dana APBD Kabupaten/Kota menyebabkan dana untuk Operasi
dan Pemeliharaan Irigasi yang merupakan Kewenangan Kabupaten/kota menjadi
sangat kecil atau bahkan hilang sama sekali, hal tersebut berdampak pada
menurunnya tingkat pelayanan dan naiknya tingkat kerusakan pada bangunan dan
jaringan. Secara komulatif luasan irigasi < 1000 Ha lebih luas dari Irigasi >1000 Ha dan
Lintas Kabupaten Kota yang merupakan kewenangan Propinsi.
18
Rencana Kerja Tahun 2013 – Dinas PSDA Prov. Sumatera Barat
2. Masalah Lahan
Dalam beberapa program dan kegiatan fisik masih terkendala dengan pembebasan
lahan masyarakat yang terkena areal pekerjaan. Sudah dilakukan sistem sharing
dengan pihak Kabupaten Kota, dimana untuk fisik dananya disiapkan oleh Propinsi dan
untuk ganti rugi lahan dibantu oleh Pemda Kabupaten/Kota namun sampai saat ini
belum optimal.
Masalah pengendalian banjir sebagai bagian dari upaya pengelolaan pengelolaan
sumberdaya air, sering mendapatkan hambatan karena adanya pemukiman padat di
sepanjang sungai yang cenderung mengakibatkan terhambatnya aliran sungai karena
banyaknya bangunan yang memanfaatkan badan sungai sehingga mengakibatkan
berkurangnya daya tampung sungai untuk mengalirkan air yang datang akibat curah
hujan yang tinggi di daerah hulu.
3. Meningkatnya kejadian bencana alam terutama yang diakibatkan oleh daya rusak
sumber air seperti Galodo, tanah longsor, banjir dan abrasi pantai juga menjadi isu-isu
prioritas dalam penanganan yang dilakukan oleh Dinas PSDA.
4. Menurunnya Kualitas dan Kualitas Air Baku, pada sisi lain penyediaan air baku yang
dibutuhkan bagi kegiatan rumah tangga, perkotaan dan industri sering mendapatkan
gangguan secara kuantitas – dalam arti terjadinya penurunan debit air baku akibat
terjadinya pembukaan lahan-lahan baru bagi pemukiman baru di daerah hulu yang
berakibat pada pengurangan luas catchment area sebagai sumber penyedia air baku.
Disamping itu, secara kualitas penyediaan air baku sering tidak memenuhi standar
karena adanya pencemaran air sungai oleh limbah rumah tangga, perkotaan, dan
industri.
5. Pembatasan dalam Pengelolaan Sungai berbasis Wilayah Sungai
Dengan diberlakukannya Undang-undang 22/1999 tentang Otonomi Daerah, masalah
pengelolaan sumberdaya air ini menjadi lebih kompleks mengingat Satuan Wilayah
Sungai (SWS) atau Daerah Pengaliran Sungai (DPS) secara teknis tidak dibatasi oleh
batas-batas administratif tetapi oleh batas-batas fungsional, sehingga dengan
demikian masalah koordinasi antar daerah otonom yang berada dalam satu SWS atau
DPS menjadi sangat penting dalam pengelolaan sumberdaya air. Untuk Wilayah sungai
yang merupakan kewenangan pusat sudah dibentuk wadah Tim Koordinasi
Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA), dimana terdapat unsur-unsur stake holder
terkait dalam pengelolaan sumber daya air, namun untuk wilayah sungai kewenangan
propinsi (WS Masang Pasaman dan WS Silaut Tarusan) belum terbentuk.
18
Rencana Kerja Tahun 2013 – Dinas PSDA Prov. Sumatera Barat
6. Kurangnya keikutsertaan masyarakat dalam usaha-usaha pengelolaan dan pelestarian
sumber air, Perubahan peran Pemerintah dari institusi penyedia jasa (service provider)
menjadi institusi pemberdayaan masyarakat dan dunia usaha (enabler) agar memiliki
kemampuan dalam menyediakan kebutuhan air dan menunjang kegiatan usahanya
secara mandiri dan berkelanjutan, sehingga perlu adanya upaya-upaya pemberdayaan
masyarakat pengguna air untuk mengelola dan melestarikan potensi-potensi sumber
daya air.
18
Rencana Kerja Tahun 2013 – Dinas PSDA Prov. Sumatera Barat
BAB IIITUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2013
3.1. Telaahan terhadap kebijakan Daerah
Sesuai dengan ketentuan Undang-undang no. 25 Tahun 2004, Visi dan Misi pembangunan
jangka menengah adalah visi dan misi kepala daerah yang terpilih dalam Pemilihan Umum
Kepala Daerah (Pemilukada). Visi dan Misi ini dijadikan dasar utama dalam penyusunan
kebijakan umum pembangunan daerah dalam RPJMD, hal ini dilakukan sesuai dengan
prinsip pembangunan yang harus sesuai dengan keinginan dan aspirasi masyarakat.
Visi Jangka Menengah Daerah dari kepala daerah terpilih periode 2010 – 2014 adalah
“Terwujudnya Masyarakat Sumatera Barat yang Adil, Sejahtera dan Bermartabat”.
Sedangkan misi jangka menengah daerah yang ditetapkan sejalan dengan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Provinsi Sumatera Barat adalah sebagai berikut :
1. Mewujudkan tata kehidupan yang harmonis, agamis, beradat, dan berbudaya
berdasarkan falsafah “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”;
2. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih dan profesional;
3. Mewujudkan sumber daya manusia yang cerdas, sehat, beriman, dan berkualitas tinggi;
4. Mewujudkan ekonomi masyarakat yang sehat, tangguh, produktif, berbasis kerakyatan,
berdaya saing regional dan global;
5. Mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Sesuai dengan misi jangka menengah tersebut diatas maka peran Dinas PSDA terdapat ada
poin ke – 2, 4, dan 5.
Pembangunan Bidang Sumber daya air tidak terlepas dari misi dalam RPJM tersebut,
seperti mendukung tata pemerintahan yang baik, bersih dan profesional dalam mendorong
proses pembangunan darrah secara cepat dan merata diwujudkan dalam profesionalisme
pegawai, tata laksana administrasi yang transaparan, penerapan sistem perencanaan dan
anggaran terpadu, dan meningkatkan pengawasan terhadap peningkatan mutu kerja. Serta
hasil dari pelaksanaan kegiatan pembangunan bidang sumber daya air dalam dapat
18
Rencana Kerja Tahun 2013 – Dinas PSDA Prov. Sumatera Barat
mendukung sektor ekonomi agribisnis, agro industi dan jasa diharapkan mampu
mewujudkan ekonomi masyarakat yang sehat, tangguh, produktif dan berbasis kerakyatan.
Konservasi sumber air dan pelaksanaan amdal dalam tiap perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan juga merupakan langkah-langkah dalam mendukung misi daerah dalam
mewujudkan pembangunan yang berwawasan lingkungan. Selain itu upaya untuk
mengurangi dan penanggulangan resiko bencana juga menjadi misi pembangunan bidang
sumber daya air.
3.2. Tujuan dan Sasaran Rencana Kerja Dinas PSDA
1. Tujuan
Keseluruhan daya dan upaya di atas mempunyai tujuan sebagai berikut:
a) Terciptanya pengembangan, pengelolaan dan konservasi sumber daya air pada
derah tangkapan air, sungai, danau, waduk, dan sumber air lainnya dalam
menunjang ketersediaan air, kualitas maupun kuantitas, guna berbagai
kebutuhan di Sumatera Barat, meliputi kebutuhan sektor pertanian, industri,
masyarakat perkotaan, dan lain-lain.
b) Tersedianya data mengenai potensi daya air di Propinsi Sumatera Barat secara
bermanfaat yang diterapkan dalam pembuatan Pola Induk Pengelolaan Sumber
Air.
c) Terwujudnya pembangunan jaringan irigasi baru disamping peningkatan dan
rehabilitasi jaringan irigasi yang ada, serta operasi dan pemeliharaan dalam
menjaga fungsinya sebagaimana mestinya.
d) Terhindarnya daerah perkotaan, permukiman penduduk, kawasan industri serta
pertanian dari bahaya banjir, bencana longsor dan abrasi pantai.
2. Sasaran
Sesuai dengan arah dan kebijakan pembangunan Propinsi Sumatera barat, maka sasaran
kegiatan Dinas PSDA adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya kemampuan pemenuhan kebutuhan air bagi rumah tangga,
permukiman dan industri dengan prioritas utama untuk kebutuhan pokok masyarakat
dan pertanian rakyat.
18
Rencana Kerja Tahun 2013 – Dinas PSDA Prov. Sumatera Barat
2. Meningkatnya kinerja dan berkurangnya tingkat kerusakan jaringan irigasi dan rawa
sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan produktifitas irigasi.
3. Optimalnya fungsi jaringan irigasi dan tersedianya lahan beririgasi teknis untuk
mendukung program ketahanan pangan serta mengurangi alih fungsi lahan beririgasi.
4. Berkurangnya dampak daya rusak air akibat bencana banjir terutama pada daerah
perkotaan dan lahan produktif pertanian serta wilayah strategis.
5. Pulihnya kondisi sumber-sumber air dan prasarana sumberdaya air
6. Terlindunginya daerah pantai dari abrasi laut terutama daerah permukiman,
perkotaan dan wilayah strategis.
7. Terkendalinya pencemaran air melalui pemantauan kualitas air pada badan sungai
yang berpotensi tercemar.
8. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pengembangan dan
pengelolaan sumber daya air.
9. Meningkatnya koordinasi vertikal dan horisontal baik diantara pemerintah dan
masyarakat, antar tingkat pemerintah maupun antar instansi pemerintah dan
berkurangnya potensi konflik air
10. Melaksanakan jaminan mutu (quality assurance) dalam pelaksanaan fisik pekerjaan.
1.3. Strategi
Dari analisa terhadap permasahalan dan kendala dalam pelaksanaan program dan kegiatan
pada Dinas PSDA dan disesuaikan dengan arah dan kebijakan pembangunan Propinsi
Sumatera barat, maka disusunlah strategi sebagai berikut :
1. Dalam wewenang pengelolaan irigasi dimana kewenangan pemerintah propinsi
dibatasi oleh Kepmen PU No.390/KPTS/M/2007, maka untuk irigasi yang merupakan
kewenangan kabupaten namun kondisi tingkat kerusakan jaringan irigasi sudah
tinggi, diusulkan kepada pihak kabupaten kota untuk dapat meminta bantuan
pendanaan dari provinsi sepanjang dana tersedia.
2. Dalam pelaksanaan fisik yang terkendala dengan permasalahan lahan masyarakat,
maka diadakan koordinasi dengan pihak pemerintah Kabupaten/Kota dalam
penyelesaian ganti rugi lahan atau tanaman, dan meminta kepada Pemkab/kota
dapat menyediakan anggaran dalam pembebasan tanah.
18
Rencana Kerja Tahun 2013 – Dinas PSDA Prov. Sumatera Barat
3. Melakukan tahap-tahap perencanaan secara matang untuk setiap kegiatan
pembangunan infrastruktur sumber daya air yang akan dikerjakan, setiap tahun
direncanakan selesai kegiatan perencanaan dan Detail desain sebanyak 6 paket.
4. Untuk kegiatan pembangunan infrastruktur yang memerlukan pendanaan yang
cukup besar namun dampak dan capaian sangat strategis dilakukan skema
pendanaan secara berkala atau tahun jamak.
5. Melakukan koordinasi dengan para pemangku kepentingan dan keputusan dalam
pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai dan mengoptimalkan peran
Dewan Sumber daya air Propinsi serta pembinaan Komisi Irigasi ditingkat Kabupaten
Kota.
1.4. Program dan Kegiatan
a) Program Pengembangan, Pengelolaan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya
Air Lainnya, dengan kegiatan antaralain:
Memantau kualitas air pada sumber-sumbernya;
Melaksanakan pembuatan dan rehabilitasi embung (bangunan penampung air)
Penyusunan neraca ketersediaan air baku
Membangun checkdam dan groundsill
Melaksanakan Operasi dan Pemeliharaan pada bangunan-bangunan konservasi
sumberdaya air;
Membuat perkuatan tebing danau dan tampungan air
Menerapkan jaminan mutu (quality assurance)
Melaksanakan studi konservasi sumberdaya air
Pemantauan dan evaluasi
b) Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Rawa dan Jaringan
Pengairan Lainnya, dengan kegiatan antara lain;
Menyiapkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan rehabilitasi dan
peningkatan jaringan irigasi wewengan propinsi dan lintas kab/kota.
Melaksanakan OP jaringan irigasi wewenang propinsi dan lintas kab/kota.
Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pembinaan terhadap kinerja jaringan
irigasi.
Menerapkan jaminan mutu (quality assurance).
Melaksanakan pemantauan dan evaluasi.
18
Rencana Kerja Tahun 2013 – Dinas PSDA Prov. Sumatera Barat
c) Program Pengendalian Banjir dan Pengamanan Pantai, terdiri dari kegiatan:
Pengendalian banjir pada sungai Bt. Mangor, Bt. Tampunik, Bt. Naras di Kab.
Padang Pariaman, Bt. Tiku Kab. Agam, Bt. Painan, Bt. Kambang di Kab.Pesisir
Selatan, dan Batang Bt. Sumpur di Kab. Pasaman.
Melaksanakan operasi dan pemeliharaan sungai.
Melaksanakan pengamanan Pantai Air Bangis Kab.Pasaman Barat.
Melaksanakan normalisasi dan perkuatan tebing sungai yang terkena dampak
daya rusak air (banjir, longsor dan galodo).
Melaksanakan pemantauan dan evaluasi serta inventarisasi sungai.
Menerapkan jaminan mutu (quality assurance).
d) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, antara lain kegiatan:
Memelihara gedung kantor
Memeliharan kendaraan dinas operasional
Memelihara perlengkapan gedung kantor
e) Program Kelembagaan dan Ketatalaksanaan, terdiri dari kegiatan:
Melaksanakan monitoring dan pembongkaran sarana dan prasarana sumber daya
air;
Melaksanakan bimbingan teknis dan pengendalian mutu;
Sosialisasi NSPM Pembangunan Prasarana SDA;
Monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan tahun berjalan;
f) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan:
Melaksanakan jasa surat menyurat;
Penyediaan jasa komunikasi sumberdaya air dan listrik;
Penyediaan jasa perkantoran dan perlengkapan kantor;
Penyediaan alat tulis kantor;
Penyediaan bahan logistik kantor;
Penyediaan jasa administrasi teknis perkantoran.
g) Program Peningkatan Disiplin Aparatur, dengan kegiatan:
18
Rencana Kerja Tahun 2013 – Dinas PSDA Prov. Sumatera Barat
Penyediaan pakaian dinas beserta perlengkapannya;
h) Program Penyediaan dan Pengelolan Air Baku, dengan kegiatan:
Penyusunan Neraca Air dan Sumber Air Baku;
Melaksanakan survey data hidrologi;
Pengawasan dan pemanfaatan sumberdaya air bagi berbagai peruntukannya;
Menerapkan jaminan mutu pekerjaan;
Pemantauan dan evaluasi.
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) sampai dengan tahun 2012 pada Dinas Pengelolaan
Sumber Daya Air dijabarkan pada tabel II.2.1. Evaluasi hasil pelaksanaan Rencana Kerja
dan Pencapaian Rencana Strategis. Rencana Program Kerja Tahun 2013 dan perkiranaan
maju tahun 2014 terinci pada kolom uraian, indikator, rencana tingkat capaian (target),
sumber dana dan kebutuhan dana pagu indikatif dapat dilihat pada lampiran tabel. III.3.
18
Rencana Kerja Tahun 2013 – Dinas PSDA Prov. Sumatera Barat
BAB IVPENUTUP
Dalam upaya percepatan pembangunan infrastruktur bidang sumberdaya air sangat diperlukan
perencanaan yang matang dalam hal penganggaran, teknis kegiatan, pengawasan dan
pemantauan untuk menjaga kualitas pekerjaan serta tercapainya program sesuai Rencana Kerja
Pemerintah Daerah Sumatera Barat.
4.1. Kaidah Pelaksanaan
Program-program yang dituang dalam RPJMD Provinsi Sumatera Barat tahun 2011 – 2015
dilaksanakan secara operasional oleh SKPD dan didukung oleh instasi vertikal yang ada di
wilayah provinsi sumatera barat, Pemerintah Kabupaten Kota serta masyarakat.
Rencana Kerja juga merupakan panduan bagi Pemerintah kabupaten/kota dalam
menyusun Renstra bagi SKPD yang membawahi bidang yang sama serta perlu mengacu
pada rencana tata ruang wilayah agar tercapai keselarasan dan kesinambungan
pembangunan daerah.
4.2. Rencana Tindak Lanjut
Koordinasi dengan berbagai pihak dan instasi sejenis ditingkat Kabupaten/kota serta
kerjasama dengan pihak pusat melalui Kementrian Pekerjaan Umum dengan instansi
vertikal yang membawahi bidang Sumberdaya air sangat mutlak agar didapat
pembangunan yang tepat sasaran bagi masyarakat.
Selain itu juga diperlukan pemantauan dan evaluasi terhadap program-program yang sudah
dilaksanan tahun sebelumnya.
Padang , Februari 2012 Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air
Provinsi Sumatera BaratKepala Dinas
ALI MUSRI, MENIP. 19551204.198403.1.001