repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI -...

210

Transcript of repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI -...

Page 1: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 2: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 3: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 4: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 5: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

Jangan menyerah atas impianmu, impian memberimu tujuan hidup.

Ingatlah, sukses bukan kunci kebahagiaan, tapi kebahagiaan kunci kesuksesan.

Semangat!

Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian.

Page 6: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

ABSTRAK

RENI INDRIYANI, NIM. 6661111705. Kinerja Pengelolaan Program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) Tahun 2014 Di Untirta. Program Studi Ilmu Administrasi Negara. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Pembimbing I : Gandung Ismanto, M.M. Pembimbing II: Drs. Hasuri Waseh, M.Si.

Kata Kunci : Kinerja, Pengelolaan dan Program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA).

Kinerja Pengelolaan Program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) Tahun 2014 Di Untirta. Dalam penelitian ini ada beberapa permasalahan yaitu: masih adanya mahasiswa penerima yang tidak sesuai dengan syarat dan ketentuan, selain itu kurang selektifnya pengelola pada calon penerima besiswa. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Kinerja Pengelolaan Program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) Tahun 2014 Di Untirta. Ditinjau dari indikator masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat dan dampak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif deskriptif. Data didapatakan dengan cara penyebaran kuesioner, teknik sampling yang digunakan adalah cluster sampling. Hasil penelitian ini adalah kinerja pengelolaan program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) Tahun 2014 Di Untirta sudah baik. Hal itu dapat dilihat dari nilai hasil pencapaian skor 70%. Jadi kesimpulannya adalah bahwa dari keenam indikator yang dapat dijadikan tolak ukur ada satu indikator yang memiliki skor rendah yaitu indikator proses sebesar 62%. Saran yang diajukan peneliti yaitu: kinerja pengelola beasiswa dan proses perekrutan calon penerima beasiswa perlu ditingkatkan lagi. Dimana, proses perekrutan yang dilakukan oleh pengelola harus lebih transparan dengan melakukan pengawasan dengan teliti.

Page 7: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

ABSTRACT

RENI INDRIYANI. NIM. 6661111705. The Performance of Management and Cost Education Aid Program of Academic Achievement Upgrading (BBP-PPA) year 2014 at Untirta. Program Study Administration State of Science. Faculty Science of Social and Politic. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Advisor I: Ganduh Ismanto, M. M. Advisor II: Drs. Hasuri Waseh, M. Si.

Keywords: Performance, Management and Cost Education Aid Program of Academic Achievement Upgrading (BBP-PPA).

The Performance of management and cost education aid program of academic achievement upgrading (BBP-PPA) year 2014 at Untirta. In this research there are several problems such as: there are PPAs’ students receiver who unappropriate with the requirement and certainment, beside that the manager of PPAs’ students receiver candidates are less selective. The aim of this research is to find out the Performance of management and cost education aid program of academic achievement upgrading (BBP-PPA) year 2014 at Untirta. Observed from input, process, output, outcome, benefit and impact indicator. The method used in this research is quantitative descriptive method. The data was collected by using questionnaire distibuting, the sampling technique used in this research is simple random sampling. The result of this research is the Performance of management and cost education aid program of academic achievement upgrading (BBP-PPA) year 2014 at Untirta was already good. That case can be seen from the final result as much 70%. So, the conclusion is from six indicators which can be the benchmark, there is one indicator which has the lowest score is process indicator as much 62%. The suggestion that estimated by the researcher is the Performance of PPAs’ manager and the requirement process of PPA’s receiver candidates need to be more increased. Where the requirement process that done by the manager should be more transparent by monitoring.

Page 8: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

KATA PENGANTAR

Bismillahir-Rahmanir-Rahim

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT, sumber suara-suara hati, sumber

ilmu pengetahuan, sumber segala kebenaran, sumber segala kesuksesan, Sang

Kekasih tercinta yang tak terbatas pencahayaan cinta-Nya. Berkat hidayah, taufiq

dan inayah-Nya, akhirnya skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik

meskipun tidak sempurna, karena kesempurnaan hanya milik sang Pencipta. Tak

lupa shalawat dan salam semoga terlimpah kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW, keluarga berserta sahabatnya.

Hasil penelitian yang dinamakan “SKRIPSI” ini diajukan untuk memenuhi

salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial pada Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dengan judul “Kinerja

Pengelolaan Program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik

(BBP-PPA) Tahun 2014 Di UNTIRTA”.

Pekerjaan akhir akademik yang relatif sulit dan melelahkan ini hampir

mustahil untuk dirampungkan tanpa ada dorongan dan bantuan dari berbagai

pihak. Dengan segala kerendahan hati peneliti menyadari bahwa selama penelitian

dan penulisan skripsi ini, peneliti telah banyak menerima bantuan baik moril

maupun materil dari berbagai pihak.

Page 9: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

Maka dengan ketulusan hati, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih

yang tak terhingga kepada :

1. Yth. Bapak Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd., Rektor Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa.

2. Yth. Bapak Dr. Agus Sjafari, M.Si., Dekan FISIP Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

3. Yth. Ibu Rahmawati, S.Sos, M.Si sebagai Dekan I FISIP Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa.

4. Yth. Bapak Imam Mukhroman S.Sos, M.Si sebagai Wakil Dekan II FISIP

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

5. Yth. Bapak Kandung Sapto Nugroho, S.Sos, M.Si, Wakil Dekan III FISIP

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, sekaligus Dosen penguji Seminar

Proposal Skripsi yang telah membantu dan memberikan masukan untuk

skripsi ini kepada peneliti.

6. Yth. Ibu Listyaningsih, S.Sos, M.Si, sebagai Ketua Program Studi Ilmu

Administrasi Negara FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

7. Yth. Bapak Riswanda, S.Sos, P.hd , sebagai Sekretaris Jurusan Program

Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

8. Yth. Bapak Gandung Ismanto, S.Sos., M.M., sebagai Pembimbing I skripsi,

terima kasih atas bimbingan, masukan kritik dan sarannya kepada peneliti.

Page 10: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

9. Yth. Bapak Drs. Hasuri Waseh, SE., M.Si., Pembimbing II skripsi, terima

kasih untuk nasihat dan motivasinya kepada peneliti, semoga menjadi modal

awal menuju kesuksesan.

10. Yth. Bapak Maulana Yusuf, M.Si, sebagai penguji sidang skripsi,

terimakasih atas kritik dan saran kepada peneliti.

11. Yth. Ibu Listyaningsih, S.Sos, M.Si., Dosen Pembimbing MPA peneliti,

mengucapkan terima kasih atas nasihat, pelajaran dan bimbingan dalam

menyusun sebuah penelitian.

12. Yth. Ibu Titi Stiawati, S.Sos., M.Si., Dosen Pembimbing Akademik peneliti,

mengucapkan terima kasih atas nasihat, pelajaran dan bimbingannya dalam

perkuliahan, serta motivasi dalam penyusunan skripsi yang dilakukan oleh

peneliti.

13. Kepada seluruh Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Negara yang tidak

dapat peneliti sebutkan satu persatu, semoga ilmu yang telah disampaikan

dapat bermanfaat.

14. Para Staf Tata Usaha (TU) Program Studi Ilmu Administrasi Negara atas

segala sumbangsihnya.

15. Pengelola Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik atas segala

fasilitas yang telah diberikan kepada peneliti.

16. Terimakasih kepada staf Bidang Kemahasiswaan Untirta, Ibu Gina Fithria,

S.Pd yang sudah membantu saya dalam penelitian.

Page 11: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

17. Terimakasih kepada penerima Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan

Prestasi Akademik (BBP-PPA) Tahun 2014 di Untirta, yang telah

membantu dan bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

18. Dukungan dan motivasi terbesar tentulah dari keluarga tercinta peneliti,

yaitu keluarga besar Wowo Suherman. Terima kasih untuk selalu memberi

dukungan dan semangat dalam bentuk apapun untuk segera menyelesaikan

skripsi ini.

19. Mahasiswa ANE Non Reguler dan ANE Reguler angkatan tahun 2011,

terima kasih untuk saling berbagi cerita mengenai perkuliahan, saling

mensupport untuk segera menyelesaikan skripsi dengan tepat waktu.

20. Terima kasih untuk teman-teman tercinta, Amelia Indrayani, Amelia Rizky,

Cikita Rahmawati, Hasanahtun, Ida Komala, Indri dwi putri, Jelita Amalia,

Khairinnisa, Verayana, Wida Riandani dalam bantuan yang sama-sama

berjuang untuk menyelesaikan tugas akhir mata perkuliahan, saling

mensupport, memberi masukan-masukan dan nasihat serta saling berbagi

cerita selama kurang lebih beberapa tahun ini. Untuk Nita Soraya L

(Mamih) terima kasih yang selalu menemani di kampus tercinta ini,

perpustakaan, penelitian, dan bimbingan skripsi, saling memberi nasihat dan

memberi motivasi satu sama lain. Dan untuk Randi Apriandi (om ran),

terima kasih banyak yang selalu mau direpotkan oleh penulis, yang saling

memberi motivasi satu sama lain dan memberi nasihat.

21. Keluarga besar Asih Kost tercinta, Mila Choirunnisa, Serly Nur Setiawati,

Siti Juhariah, Wazry Irham Marcella dan Yulisda Rahadi Pratiwi. Terima

Page 12: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

kasih untuk motivasi kalian yang tiada hentinya agar peneliti segera

menyelesaikan tugas akhirnya ini dengan penuh semangat tanpa mengeluh

dan putus asa, semoga kita bersama-sama maju dengan kesuksesan yang

kita tempuh selama ini.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih terdapat

kekurang sempurnaan. Oleh karena itu peneliti sangat berharap adanya

saran dan kritik yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan skripsi ini

lebih lanjut.

Serang, Januari 2016

Peneliti

Page 13: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

LEMBAR PERSETUJUAN

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

ABSTRAK

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi

DAFTAR DIAGRAM .......................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ..................................................... 14

1.3 Batasan Masalah .......................................................... 15

1.4 Rumusan Masalah ........................................................ 15

1.5 Tujuan Penelitian ......................................................... 15

1.6 Manfaat Penelitian ....................................................... 16

1.7 Sistematika Penulisan .................................................. 16

BAB II DESKRIPSI TEORI PENELITIAN

2.1 Landasan Teori ............................................................. 19

2.1.1 Konsep Kinerja.................................................. 20

Page 14: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

2.1.1.1 Faktor-faktor yang memengaruhi kinerja 23

2.1.1.2 Manfaat penilaian kinerja…………… 25

2.1.2 Pengertian Organisasi……................................ 27

2.1.2.1 Prinsip-prinsip organisasi……………... 29

2.1.3 Pengertian Kinerja Organisasi………………….. 30

2.1.4 Definisi Pengelolaan…………………………… 32

2.1.4.1 Fungsi Manajemen…………………... 34

2.1.4.1.1 Planning…………………… 34

2.1.4.1.2 Organizing…………………. 35

2.1.4.1.3 Actuating…………………… 36

2.1.4.1.4 Controlling…………………. 37

2.2 Penelitian Terdahulu .................................................... 38

2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian .................................... 39

2.4 Hipotesis Penelitian ..................................................... 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian ............................. 44

3.2 Ruang Lingkup dan Fokus Penelitian ......................... 45

3.3 Lokasi Penelitian ......................................................... 45

3.4 Variabel Penelitian ...................................................... 46

3.4.1 Definisi Konsep ............................................... 46

3.4.2 Definisi Operasional ......................................... 46

3.5 Instrument Penelitian ................................................... 48

3.5.1 Jenis Sumber Data Yang Diperlukan…………… 50

Page 15: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

3.5.1.1 Jenis Data…………………………….. 51

3.5.1.2 Sumber Data…………………………. 52

3.5.1.3 Teknik Pengumpulan Data…………… 52

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ................................... 53

3.6.1 Populasi Penelitian .......................................... 53

3.6.2 Sampel Penelitian ............................................ 54

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ....................... 55

3.7.1 Uji Validitas........................................................ 56

3.7.2 Uji Reliabilitas………………………………….. 57

3.7.3 Uji Normalitas…………………………………. 58

3.7.4 Uji t-Test………………………………………. 59

3.7.5 Uji Pihak Kanan……………………………….. 60

3.8 Jadwal Penelitian ........................................................ 62

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian…………………………….. ….. 64

4.1.1 Gambaran Umum Untirta.……………………. 64

4.1.2 Visi-Misi Untirta……………….……………… 68

4.1.3 Tugas Pokok dan Fungsi………………………… 71

4.1.4 Struktur Organisasi Untirta………………………. 72

4.1.5 Uraian Tugas…………………………………….. 73

4.2 Deskripsi Data……………………………………………. 86

4.2.1 Validitas Insrumen……………………………….. 86

4.2.2 Identitas Responden………………………………. 88

Page 16: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

4.2.3 Analisis Data………………………………………. 92

4.3 Pengujian Persyaratan Statistik…………………………….. 109

4.3.1 Uji Reliabilitas Instrumen………………………. 109

4.3.2 Uji Normalitas…………………………………… 110

4.4 Pengujian Hipotesis………………………………………… 111

4.5 Interprestasi Hasil Penelitian……………………………….. 114

4.6 Pembahasan………………………………………………… 116

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan…………………………………………………. 123

5.2 Saran………………………………………………………. 125

Page 17: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

DAFTAR TABEL

TABEL 1.1 Jumlah penerima beasiswa PPA dan BBM 2012-2014... 9

TABEL 1.2 Jumlah penerima BBP-PPA 2014………………………… 10

TABEL 1.3 Daftar nama penerima PPA yang menjadi BBP-PPA….. 12

TABEL 3.1 Skoring item instrument…………………………….. 49

TABEL 3.2 Kisi-kisi instrument penelitian…………………… 50

TABEL 3.3 Jadwal penelitian…………………………………….. 63

TABEL 4.1 Hasil uji validitas instrument………………………… 87

TABEL 4.2 Uji reliabilitas data…………………………………… 109

TABEL 4.3 Uji normalitas……………………………………….. 110

TABEL 4.4 Kategori hasil penelitian………………………………. 116

TABEL 4.5 Indikator skor hasil penelitian………………………… 117

Page 18: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 2.1 Kerangka berfikir……………………………………… 41

GAMBAR 3.1 Uji pihak kanan……………………………………….. 61

GAMBAR 5.1 Hasil uji hipotesis……………………………………… 114

Page 19: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

DAFTAR DIAGRAM

DIAGRAM 4.1 Identitas responden berdasarkan jenis kelamin………. 89

DIAGRAM 4.2 Identitas responden berdasarkan usia……………….. 90

DIAGRAM 4.3 Identitas responden berdasarkan fakultas………….. 91

DIAGRAM 4.4 Tanggapan responden indikator masukan…………. 93

DIAGRAM 4.5 Tanggapan responden indikator proses……………. 96

DIAGRAM 4.6 Tanggapan responden indikator keluaran…………. 98

DIAGRAM 4.7 Tanggapan responden indikator hasil…………….. …… 101

DIAGRAM 4.8 Tanggapan responden indikator manfaat…………… 103

DIAGRAM 4.9 Tanggapan responden indikator dampak………….. 106

Page 20: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia termasuk negara berkembang dengan sebuah negara dengan rata-

rata pendapatan yang rendah, infrastruktur yang relatif terbelakang dan indeks

perkembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kurang dibandingkan dengan

norma global. Sumber Daya Manusia atau human recources mengandung dua

pengertian. Pertama adalah usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses

produksi. Dalam hal lain sumber daya manusia mencerminkan kualitas usaha yang

diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan barang dan jasa.

Pengertian kedua adalah menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk

memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. Mampu bekerja berarti mampu melakukan

kegiatan yang mempunyai kegiatan ekonomis, yaitu bahwa kegiatan tersebut

menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan. Selain itu, sumber daya

manusia merupakan faktor sentral dalam pengelolaan suatu organisasi. Dimana

menjadi penggerak roda organisasi dalam mencapai dan mewujudkan tujuan dan

sasaran yang ditetapkan. Oleh karena itu, produktivitas organisasi sangat ditentukan

oleh produktivitas sumber daya manusia yang bersangkutan. Untuk memberdayakan

Page 21: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

sumber daya manusia yang bermutu agar tidak menjadi beban, melainkan jadi modal

perusahaan atau organisasi diperlukan dua kriteria, yakni sumber daya manusia yang

mempunyai motivasi kerja tinggi dan kemampuan unggul. Sumber daya manusia

yang mampu bekerja dan berkualitas didasari dengan tingkat pendidikan yang tinggi,

selain itu sumber daya manusia mempunyai peranan yang sangat penting dalam

pembangunan bangsa, sehingga untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia

diperlukan pendidikan.

Pendidikan merupakan salah satu faktor dalam memajukan sebuah negara,

untuk itu pendidikan merupakan hal terpenting dalam kehidupan kita, ini berarti

bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam

pendidikan, mulai dari sejak dini. Pendidikan adalah proses kehidupan dalam

mengembangkan diri setiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan

kehidupan, sehingga pendidikan disebut sebagai prioritas utama. Sesuai dengan yang

tertera dalam pasal 31 UUD 1945 yang menegaskan bahwa setiap warga negara

berhak mendapatkan pendidikan, sehingga Warga Negara Indonesia berhak untuk

mengenyam pendidikan. Selain itu, arah kebijakan pendidikan bangsa Indonesia

dirumuskan sebagai salah satu tujuan dibentuknya Negara Indonesia merdeka, seperti

yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 yakni sebagai berikut:

"Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh

sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan

Page 22: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

perikemanusiaan dan perikeadilan. Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan

Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa

mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara

Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Atas berkat rahmat

Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya

berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini

kemerdekaannya. Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara

Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah

Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan

bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan

Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk

dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat”.

Terutama dalam pembukaan UUD 1945 aline ke empat yaitu: “mencerdaskan

kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”. Pola kebijakan pendidikan di

Indonesia telah didasarkan pada nilai-nilai luhur bangsa Indonesia seperti yang

tertuang pada Pancasila.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Bab V pasal 12 (1.c), menyebutkan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan

pendidikan berhak mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya

Page 23: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

tidak mampu membiayai pendidikannya. Pasal 12 (1.d), menyebutkan bahwa setiap

peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan biaya pendidikan

bagi mereka yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya.

Masyarakat memiliki tingkat ekonomi yang berbeda, karena tingkat ekonomi

sangat berpengaruh besar terhadap pendidikan. Tidak semua masyarakat mampu

menempuh pendidikan yang diinginkan terutama untuk menempuh jenjang

pendidikan yang tinggi seperti Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta. Oleh sebab itu

pemerintah memberikan solusi bagi masyarakat yang tidak bisa melanjutkan dalam

menempuh pendidikan, salah satunya yaitu dalam bentuk beasiswa. Beasiswa

merupakan pemberian berupa bantuan keuangan yang bertujuan untuk digunakan

demi keberlangsungannya pendidikan yang ditempuh. Beasiswa dapat diberikan oleh

lembaga pemerintah, perusahaan ataupun yayasan.

Peraturan Pemerintah Nomor 48 tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan,

bagian kelima, Pasal 27 ayat (1), menyebutkan bahwa pemerintah dan pemerintah

daerah sesuai kewenangannya memberi bantuan biaya pendidikan atau beasiswa

kepada peserta didik yang orang tua atau walinya tidak mampu membiayai

pendidikannya. Pasal 27 ayat (2), menyebutkan bahwa pemerintah dan pemerintah

daerah sesuai dengan kewenangannya dapat memberi beasiswa kepada peserta didik

yang berprestasti. Menurut UU 2 tahun 1989, pasal 16, ayat 1: Perguruan tinggi

merupakan kelanjutan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk

Page 24: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

mempersiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki

kemampuan akademis dan profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan

menciptakan ilmu pengethauan, teknologi dan kesenian

Perguruan tinggi merupakan wahana tenaga ahli yang diharapkan mampu

mengembangkan ilmu pengetahuan dan meningkatkan kualitas dan memberi

sumbangan kepada pembangunan. Sebagai usaha sistematis untuk meningkatkan

kualitas sumber daya manusia, maka Depdiknas (Departemen pendidikan nasional)

selama ini telah menetapkan empat kebijakan pokok di bidang pendidikan, yaitu:

pemerataan dan kesempatan belajar, relevansi pendidikan dengan pembangunan,

kualitas pendidikan dan efisiensi pendidikan. Khusus untuk perguruan tinggi akan

lebih mengutamakan membahas mengenai relevansi pendidikan dengan

pembangunan yang dalam langkah pelaksanaannya dikenal dengan istilah keterkaitan

dan kesepadaman.

Peraturan Menteri nomor 30 tahun 2010 tentang pemberian bantuan biaya

pendidikan kepada peserta didik yang orang tua atau walinya tidak mampu

membiayai pendidikan. Banten merupakan Provinsi yang memiliki beberapa

perguruan tinggi negeri dan swasta, salah satunya ialah (UNTIRTA) Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa. UNTIRTA (Universitas Sultan Ageng Tirtayasa) terdiri dari

3 (tiga) lokasi, lokasi utama yakni di Serang, lokasi kedua yakni di Ciwaru dan lokasi

Page 25: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

ketiga khusus hanya untuk 1 (satu) fakultas yakni, Fakultas Teknik yang berlokasi di

Cilegon dan berada di pusat Kawasan Industri.

Kebijakan pendidikan wajib belajar, diharapkan bahwa setiap warga negara

Indonesia minimal berpendidikan sampai tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA)

atau sederajat. Selain program Wajib Belajar 12 tahun, pemerintah memberikan

upaya meningkatkan angka partisipasi pendidikan yang terus dikembangkan. Upaya

yang dilakukan oleh pemerintah yaitu dengan memberikan bantuan kepada siswa dan

sekolah, seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Beasiswa Siswa Miskin

(BSM), Beasiswa Khusus Murid Miskin (BKMM). Sedangkan, di tingkat perguruan

tinggi pemerintah juga memberikan beasiswa berupa bantuan beasiswa terhadap

mahasiswa yang kurang mampu di perguruan tinggi, salah satunya termasuk Bantuan

Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) yang diprioritaskan

untuk golongan mahasiswa yang kurang mampu dalam segi ekonomi.

Beasiswa di Untirta terbagi menjadi beberapa macam beasiswa, yaitu

beasiswa yang bersumber dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (DIKTI) dan beasiswa yang bersumber dari yayasan

atau perusahaan. Beasiswa yang bersumber dari Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (DIKTI) terbagi menjadi 3 (tiga),

yang pertama yaitu beasiswa (BIDIK MISI), yang kedua yaitu Beasiswa Peningkatan

Prestasi Akademik (Beasiswa-PPA) dan yang ketiga yaitu Bantuan Biaya Pendidikan

Page 26: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA). Selain itu adapula beasiswa yang

bersumber dari yayasan atau perusahaan, misalnya seperti Supersemar (Supersemar

Regular dan Supersemar Unggulan), Bank Mandiri, Chandra Asri Petrochemical

(CAP) , Perusahaan Gas Negara (PGN), Djarum, Baznas Provinsi Banten (Regular

dan Prestasi), Bank Indonesia (BI) dan Krakatau Steel (KS).

Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA),

merupakan bantuan beasiswa terhadap mahasiswa yang kurang mampu dan memiliki

prestasi. Beasiswa ini merupakan program beasiswa yang diberikan oleh pemerintah

melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan berupaya mengalokasikan dana untuk memberikan bantuan biaya

pendidikan kepada mahasiswa yang orang tuanya tidak mampu, dan untuk membiayai

pendidikannya dan memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang mempunyai

prestasi tinggi, baik kurikuler maupun ekstrakulikuler. program bantuan biaya

pendidikan dan beasiswa dapat dilaksanakan sesuai dengan prinsip 3T, yaitu: Tepat

sasaran, Tepat Jumlah dan Tepat waktu.

Tahun 2012 istilah Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) dan

Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM) disesuaikan dengan istilah yang sejalan dengan

ketentuan yang ada yaitu menjadi Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik

(Beasiswa-PPA) dan Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik

(BBP-PPA). Salah satunya adalah Perguruan Tinggi Negeri UNTIRTA (Universitas

Page 27: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

Sultan Ageng Tirtayasa) yang menjalankan program beasiswa tersebut. Bantuan

Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) diperuntukkan kepada

mahasiswa yang kurang mampu dengan memenuhi persyaratan yang sudah

ditentukan, diantaranya seperti: surat keterangan tidak mampu atau layak mendapat

bantuan yang dikeluarkan oleh Lurah/Kepala Desa, fotokopi transkrip nilai dengan

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) paling rendah 2,50 yang disahkan oleh pimpinan

perguruan tinggi dan fotokopi piagam atau bukti berprestasi lainnya (kurikuler dan

atau ekstra kurikuler) yang diselenggarakan oleh Kemdiknas dan atau organisasi lain

baik pada tingkat Nasional, Regional maupun Internasional. Selain itu ada pula

persyaratan lain seperti slip pembayaran terakhir, slip listrik, slip gaji orang tua, serta

fotokopi Kartu Tanda Mahasiswa (KTM), Kartu Hasil Studi (KHS) dan Kartu

Rencana Studi (KRS).

Page 28: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

Tabel 1.1

Perkembangan Jumlah Penerima Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) Tahun 2012-2014

No Tahun Angkatan Jumlah Penerima

1 2012 649

2 2013 579

3 2014 475

Sumber: Data penerima Beasiswa PPA dan BBM tahun 2012-2014 Untirta

Tabel 1.1 di atas menjelaskan bahwa Untirta mendapat kuota penerima

Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) dari tahun

2012-2014 sebanyak 1.701 mahasiswa penerima., terdiri dari angkatan tahun 2012

sebanyak 649 mahasiswa penerima, angkatan tahun 2013 sebanyak 579 mahasiswa

penerima dan tahun 2014 sebanyak 475 mahasiswa penerima. Jika dilihat dari jumlah

penerima Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di

setiap tahunnya, jumlah tersebut mengalami penurunan kuota penerima. Hal ini tentu

mempermudah bagi para pengelola Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi

Akademik (BBP-PPA) dalam melaksanakan penyeleksian terhadap calon penerima

beasiswa tersebut. Selain itu, hal ini menyimpulkan bahwa adanya perubahan yang

baik dalam segi ekonomi dari mahasiswa Untirta itu sendiri.

Page 29: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

Table 1.2

Jumlah mahasiswa penerima Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) tahun 2014 di Untirta

No Fakultas Jumlah Penerima

1 Ilmu Hukum 29

2 FKIP 143

3 Teknik 51

4 Pertanian 53

5 Ekonomi 139

6 Fisip 60

Sumber: Data penerima Beasiswa PPA dan BBM tahun 2014 Untirta

Tabel 1.2 di atas menjelaskan bahwa Untirta mendapat jumlah penerima

Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) dari tahun

2014 sebanyak 475 mahasiswa penerima.. Terdiri dari fakultas ilmu hukum sebanyak

29 penerima, FKIP sebanyak 143 penerima, fakultas teknik sebanyak 51 penerima,

fakultas pertanian sebanyak 53 penerima, fakultas ekonomi sebanyak 139 penerima

dan Fisip sebanyak 60 penerima.

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan (observasi) peneliti menemukan

beberapa masalah dan kendala dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan

pengawasan program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik

Page 30: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

(BBP-PPA) di kampus Untirta. Pertama, tidak tepat sasaran pada penerima Bantuan

Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di kampus Untirta.

Dalam hal ini ditemukan adanya mahasiswa penerima Bantuan Biaya Pendidikan

Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) yang berasal dari kalangan menengah

atas, padahal berdasarkan syarat dari program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan

Prestasi Akademik (BBP-PPA) ini diperuntukkan bagi kalangan tidak mampu.

Berikut hasil wawancara dengan salah satu mahasiswa Untirta angkatan 2011 jurusan

Ilmu Hukum yang mendapatkan Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi

Akademik (BBP-PPA), 2 November 2014, pukul 12.00 WIB.

“Saya emang ngerasa mampu dalam hal ekonomi, apalagi buat bayaran kuliah. Awalnya saya dapet info dari senior saya kalo pembukaan beasiswa BBM lebih banyak kuotanya dibanding beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA). Jadi saya coba masukin pendaftaran beasiswa itu dan akhirnya dapet.”

Kedua, kurang selektifnya para pengelola dalam memilih calon mahasiswa

yang berhak mendapatkan Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik

(BBP-PPA). Terlihat dari hasil observasi peneliti sebagai berikut:

“Kalo saya sih karena ngerasa ga punya surat keterangan tidak mampu, jadi coba-coba aja daftar beasiswa BBM. Akhirnya tembus juga.” (Hasil wawancara dengan mahasiswa Untirta jurusan Ilmu Hukum, 4 November 2014, pukul 20.00 WIB).

Ketiga yaitu, tidak tegasnya para pengelola Bantuan Biaya Pendidikan

Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) dalam penentuan pemberian beasiswa

tersebut. Dimana mahasiswa yang seharusnya tidak mendapatkan beasiswa Bantuan

Page 31: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) tetapi pada

kenyataannya mendapatkan beasiswa tersebut

Tabel 1.3

Nama mahasiswa Untirta yang mendaftarkan dalam Beasiswa-PPA berubah mendapatkan BBP-PPA

No Nama NIM Fakultas Program Studi IPK

1 Nurlita Amaniyah 6661111919 FISIP Ilmu Adm.Negara 3.49

2 Rijqi Nurjanah 6661111897 FISIP Ilmu Adm.Negara 3.51

3 Silvia Rahma Haninda 5552110042 Ekonomi Akuntansi 3.37

4 Ismayanti Aditya 5552112016 Ekonomi Akuntansi 3.35

5 Anindia Dwi Pratiwi 5552111743 Ekonomi Akuntansi 3.32

6 Siti Haryanti 5552110121 Ekonomi Akuntansi 3.4

7 Bobby Aditya. D 3334110021 Teknik Metalurgi 3.18

Sumber: Peneliti, 2015

Keempat, kurangnya angka kesadaran mahasiswa dalam pencalonan dirinya

mendapatkan Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA)

karena dari hasil pengamatan peneliti di lapangan, terdapat beberapa mahasiswa yang

memang dengan sendirinya mencalonkan sebagai penerima beasiswa Bantuan Biaya

Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) yang sebenarnya tergolong

dalam keluarga yang tingkat ekonominya memadai dan tidak memiliki kartu

Page 32: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

keterangan tidak mampu. Dimana dari hasil observasi peneliti di lapangan, peneliti

menemukan beberapa mahasiswa penerima Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan

Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta yang memang tergolong dalam mahasiswa

tidak layak menjadi penerima. Peneliti menyimpulkan bahwa banyaknya mahasiswa

yang tergolong tidak layak sebagai penerima Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan

Prestasi Akademik (BBP-PPA) sebesar 20.6%.

Kelima, tidak tepatnya waktu dalam pemberian Bantuan Biaya Pendidikan

Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) yang seharusnya diberikan dalam tiap

semester atau 6 (enam) bulan sekali sesuai dengan pedoman. Akan tetapi pada

kenyataannya tekadang tidak tepat waktu. Dilihat dari pemberian Bantuan Biaya

Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) pada semester genap tahun

2014, sehingga hal ini berpengaruh bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan

perkuliahan karena keterbatasan ekonomi yang hanya mengandalkan Bantuan Biaya

Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) untuk membayar uang

perkuliahan.

Jika dilihat dari beberapa masalah di atas, tentu diperlukan kinerja yang baik

dalam proses pengelolaan program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi

Akademik (BBP-PPA). Sebab efektivitas program ini akan dapat dirasakan apabaila

adanya kierja yang optimal. Dengan demikian peran kinerja yang baik adalah hal

utama dalam pencapaian tujuan dalam suatu oranisasi. Untuk itu peneliti memilih

Page 33: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

judul skripsi “Kinerja Pengelolaan Program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan

Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, peneliti mengidentifikasi

masalah-masalah penelitian sebagai berikut:

1. Tidak tepat sasaran pada penerima Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan

Prestasi Akademik (BBP-PPA) 2014 di kampus Untirta.

2. Kurang selektifnya para pengelola dalam memilih calon mahasiswa yang

berhak mendapatkan Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi

Akademik (BBP-PPA).

3. Kurang tegasnya para pengelola Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan

Prestasi Akademik (BBP-PPA) dalam penentuan pemberian beasiswa

tersebut.

4. Banyaknya mahasiswa yang memanipulasi data diri untuk mendapatkan

Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA).

5. Tidak tepatnya waktu dalam pemberian Bantuan Biaya Pendidikan

Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA).

Page 34: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

1.3 Batasan Masalah

Dari uraian-uraian yang ada dalam latar belakang dan identifikasi masalah,

peneliti mempunyai keterbatasan kemampuan dan berfikir secara menyeluruh. Untuk

itu peneliti mencoba membatasi penelitiannya, dimana hasil dari Kinerja Pengelolaan

Program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA)

Tahun 2014 di Untirta di lihat berdasarkan hasil penilaian penerima BBP-PPA.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dengan

demikian perumusan masalahnya yaitu Bagaimana Kinerja Pengelolaan Program

Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) tahun 2014 di

Untirta?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan peneliti dalam penelitian ini akan mendeskripsikan kondisi objektif

mengenai Kinerja Pengelolaan Program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan

Prestasi Akademik (BBP-PPA) tahun 2014 di Untirta.

Page 35: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

1.6 Manfaat Penelitian

1. Manfaat penelitian teoritis:

1) Dapat mengembangkan teori yang sudah ada sebelumnya.

2) Dapat menemukan atau menambah teori baru.

2. Manfaat penelitian praktis:

1) Dapat memecahkan masalah terhadap program Bantuan Biaya

Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) tahun 2014

di Untirta.

2) Bagi pihak yang terkait yang berada di Kampus UNTIRTA

diharapkan penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan dalam upaya

penanganan permasalahan program Bantuan Biaya Pendidikan

Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) tahun 2014 di Untirta.

1.7 Sistematika Penulisan

BAB I: PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi

masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

Page 36: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

BAB II: DESKRIPSI TEORI PENELITIAN

Bab ini mengkaji beberapa teori dan konsep-konsep yang

berkaitan dengan penelitian. Selain itu terdapat pula penelitian

terdahulu, kerangka berfikir dan hipotesis penelitian yang

menggambarkan arah penelitian nantinya.

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang metode apa yang akan digunakan

dalam penelitian. Selain itu dalam bab ini juga akan dijelaskan

tentang pendekatan dan metode penelitian,, ruang lingkup atau

fokus penelitian, lokasi penelitian, variabel penelitian,

instrument penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik

pengelolaan dan analisis data dan jadual penelitian.

BAB IV: HASIL PENELTIAN

Hasil penelitian mencangkup deskripsi objek penelitian yang

meliputi lokasi penelitian secara jelas, struktur dari objek yang

diteiti, serta hal lain yang berhubungan dengan objek

penelitian. Selain itu juga mencangkup deskripsi data yang

menjelaskan hasil penelitian yang telah diolah dengan

menggunakan teknik analisa data yang relevan. Kemudian

Page 37: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

dalam bab ini juga terdapat interpretasi hasil penelitian dan

pembahasan lebih lanjut terhadap hasil analisis data.

BAB V: PENUTUP

Bab ini terbagi ke dalam dua bagian yaitu bagian kesimpulan

dan saran. Dalam bab ini akan dikemukakan kesimpulan dari

analisis dan pembahasan yang dikemukakan sebelumnya.

Sedangkan pada bagian saran akan dikemukakan saran demi

perbaikan dan pengembangan Program Beasiswa Bantuan

Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA)

Tahun 2014 Di UNTIRTA.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 38: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

19

BAB II

DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Landasan Teori

Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi dan proposisi yang

berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan

antara variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan

fenomena. (Neumen dalam Sugiyono, 2009:80).

Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang

teori (bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasil-hasil penelitian

yang relevan dengan variabel yang diteliti. Berapa jumlah kelompok teori yang perlu

dikemukakan, akan tergantung pada luasnya permasalahan dan secara teknis

tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Bila dalam suatu penelitian terdapat 3

(tiga) variabel independen dan 1 (satu) dependen, maka kelompok teori yang perlu

dideskripsikan ada 4 (empat) kelompok teori, yaitu kelompok teori yang berkenaan

dengan variabel independen dan satu dependen. Oleh karena itu, semakin banyak

variabel yang diteliti, maka akan semakin banyak teori yang dikemukakan.

Page 39: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

2.1.1 Konsep Kinerja

Menurut Miner (1992) dalam Umam (2010:187), mengatakan bahwa kinerja

sebagai perluasan dari bertemunya individu dan harapan tentang apa yang seharusnya

dilakukan individu terkait dengan suatu peran dan kinerja tersebut merupakan

evaluasi terhadap berbagai kebiasaan dalam organisasi yang membutuhkan

standardisasi yang jelas.

Menurut Hadipranata (1996) dalam Umam (2010:187), kinerja merupakan

suatu yang lazim digunakan untuk memantau produktivitas kerja sumber daya

manusia, baik yang berorientasi pada produksi barang, jasa maupun pelayanan.

Demikian pula, perwujudan kinerja yang membanggakan juga sebagai imbalan

intrinsik. Hal ini akan terus berlanjut dalam bentuk kinerja berikutnya dan seterusnya.

Agar dicapai kinerja yang professional, hal-hal seperti kesukarelaan, pengembangan

diri pribadi, pengembangan kerja sama yang saling menguntungkan, serta partisipasi

seutuhnya perlu dikembangkan.

Menurut Bastian (2001:329), kinerja ( performance ) sudah menjadi kata

popular yang sangat menarik dalam pembicaraan manajemen publik. Konsep kinerja

pada dasarnya dapat dilihat dari dua segi, yaitu kinerja pegawai (per-individu) dan

kinerja organisasi. Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian

pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi, dalam upaya mewujudkan sasaran, tujuan,

misi, dan visi organisasi tersebut.

Page 40: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

Menurut Rue dan Byars (1980:376), diartikan sebagai tingkat pencapaian

hasil atau “the degree of accomplishmen atau dengan kata lain kinerja merupakan

tingkat pencapaian tujuan organisasi”. Definisi tersebut mengandung pengertian

bahwa melalui kinerja, tingkat pencapaian organisasi dapat diketahui. Pencapaian atas

tujuan-tujuan organisasi tersebut kemudian dijadikan sebagi tolak ukur untuk menilai

baik atau buruknya kinerja organisasi.

Konsep kinerja menurut Osborne dalam Quade (1990:1), berpendapat bahwa:

“Kinerja sebagai tingkat pencapaian misi organisasi. Dapat dikatakan bahwa misi organisasi merupakan langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi (visi). Semakin banyak misi yang dilakukan, maka semakin bagus kinerja dari organisasi yang bersangkutan. Begitu juga sebaliknya, kinerja organisasi dikatakan buruk apabila hanya sedikit misi yang dilakukan oleh organisasi tersebut”.

Konsep kinerja berdasarkan Inpres RI No.7 Tahun 1999 berdasarkan Instruksi

Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah, yang dalam pelaksanaannya ditindak lanjuti dengan Keputusan

Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 589/IX/6/1999 tentang Pedoman

Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, kinerja adalah

gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau

kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang

dalam perumusan perencanaan strategis (strategic planning) suatu organisasi.

Menurut Amstrong dan Baron (1998:15) dalam Wibowo (2011:7), kinerja

merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis

Page 41: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi pada ekonomi. August

W. Smith dalam suwanto dan Donni (2011:196), juga mengatakan bahwa

performance is output derives from processes, human otherwise (kinerja merupakan

hasil dari suatu proses yang dilakukan manusia).

Konsep kinerja merupakan singkatan dari “kinetika energi kerja” yang

padanannya dalam bahasa inggris adalah performance. Arti kata performance

merupakan kata benda dimana salah satu artinya “thing done” (sesuatu hasil yang

telah dikerjakan). Istilah performance sering diindonesiakan sebagai perform.

Menurut The Scribner Bantam English Dictionary tahun 1979, dalam Sedarmayanti

(2010:259) kinerja berasal dari kata “to perform” yang mempunyai beberapa

pengertian:

1. To do or carry out execute, melakukan, menjalankan dan melaksanakan. 2. To discharge of fulfill as a vow, memenuhi atau menjalankan suatu kewajiban

suatu nazar. 3. To portray, as character in a play, menggambarkan suatu karakter dalam

suatu permainan. 4. To render by the voice or musical instrument, menggambarkan dengan suatu

alat music. 5. To execute or complete an undertaking, melaksanakan atau menyempurnakan

tanggung jawab. 6. To act a part in a play, melakukan suatu kegiatan dalam suatu permainan. 7. To perform music, memainkan/pertunjukan music. 8. To do want to expected of a perform or machine, melakukan sesuatu yang

diharapkan seseorang atau mesin.

Page 42: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diartikan bahwa kinerja merupakan

sesuatu hasil yang dikerjakan oleh seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi

sesuai dengan tangggung jawab masing-masing. Secara terpisah Harmani Pasolong

dalam Irham Fahmi (2011:5), mengatakan bahwa kinerja mempunyai beberapa

elemen, yaitu:

1. Hasil kerja secara individual atau secara institusi yang berarti kinerja tersebut adalah hasil akhir yang diperoleh secara sendiri-sendiri atau kelompok.

2. Dalam melaksanakan tugas, orang atau lembaga diberikan wewenang dan tanggung jawab yang berarti orang atau lembaga diberikan hak dan kekuasaan untuk ditindaklanjuti, sehingga pekerjaannya dapat dilakukan dengan baik.

3. Pekerjaan haruslah dilakukan secara legal yang berarti dalam melaksanakan tugas individu atau lembaga saja harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan.

4. Pekerjaan tidaklah bertentangan dengan moral atau etika, artinya selain mengikuti aturan yang telah diteapkan tentu saja pekerjaan tersebut haruslah sesuai moral dan etika yang berlaku umum.

2.1.1.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

Menurut McMann, Nanni dalam tangkilisan (2005:179) faktor yang

mempengaruhi kinerja organisasi yaitu:

1. Menelusuri kinerja organisasi terhadap harapan pelanggan sehingga akan membawa organisasi dekat dengan pelanggannya dan membuat seluruh anggota organisasi terlibat dalam upaya memberi kepuasan kepada pelanggan.

2. Memotivasi pegawai untuk melakukan pelayanan kepada para pelanggan secara maksimal.

3. Mengidentifikasi berbagai faktor yang ada, yang secara langsung mempengaruhi hasil kinerja organisasi yang dapat dicapai.

4. Membuat suatu tujuan strategis yang dapat dicapai untuk mempertinggi kepuasan pelanggan yang dapat dicapai.

Page 43: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

5. Membangun kosensus bagi intervensi terencana untuk pengembangan organisasi.

Menurut Robert L. Mathis dan John G. Jackson dalam Umam (2010:189),

faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja individu tenaga kerja, yaitu:

1. Kemampuan 2. Motivasi 3. Dukungan yang diterima 4. Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan 5. Hubungan mereka dengan organisasi.

Berdasarkan pengertian di atas, kami menarik kesimpulan bahwa kinerja

merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja (output) individu maupun

kelompok dalam suatu aktivitas tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan alami

atau kemampuan yang diperoleh dari proses belajar serta keinginan untuk berprestasi.

Sedangkan menurut Mangkunegara dalam Umam (2010:186), menyatakan bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja, antara lain sebagai berikut:

1. Faktor kemampuan. Secara psikologis, kemampuan (ability) pegawai terdiri atas kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan realita (pendidikan). Oleh karena itu, pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya.

2. Faktor motivasi. Faktor ini terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakan pegawai ke arah pencapaian tujuan kerja.

3. Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai potensi kerja secara maksimal.

Page 44: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

Soesilo (2000) dalam tangkilisan (2005:180-181), bahwa faktor yang

mempengaruhi kinerja organisasi yaitu:

1. Struktur organisasi sebagai hubungan internal yang berkaitan dengan fungsi yang menjalankan aktivitas organisasi.

2. Kebijakan pengelola berupa visi dan misi organisasi. 3. Sumber daya manusia yang berkaitan dengan kualitas karyawan untuk

bekerja dan berkarya secara optimal. 4. System informasi manajemen yang berhubungan dengan pengelolaan

data base untuk digunakan dalm mempertinggi kinerja organisasi. 5. Sarana dan prasarana yang dimiliki yang berubungan dengan penggunaan

teknologi bagi penyelenggaraan organisasi pada setiap aktivitas organisasi.

Berdasarkan uraian di atas dari pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan

bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi dalam kinerja atau pencapaian kinerja yaitu,

kualitas dan kuantitas pekerjaan, sistem informasi manajemen, sarana dan prasarana

serta sumber daya manusia yang baik guna mencapai tujuan organisasi yang

diinginkan sesuai dengan ketentuan yang ada.

2.1.1.2 Manfaat penilaian kinerja

Menurut Bastian dalam tangkilisan (2005:173), manfaat dari penilaian kinerja

organisasi yaitu akan mendorong pencapaian tujuan organisasi dan akan memberikan

umpan balik untuk upaya perbaikan secara terus menerus. Berikut peranan penilaian

kinerja organisasi:

1. Memastikan pemahaman para pelaksana dan ukuran yang digunakan untuk pencapaian prestasi.

2. Memastikan tercapainya skema prestasi yang disepakati.

Page 45: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

3. Memonitor dan mengevaluasi kinerja dengan perbandingan antara skema kerja dan pelaksanaannya.

4. Memberikan penghargaan maupun hukuman yang objektif atas perprestasi pelaksanaan yang telah diukur, sesuai dengan system pengukuran yang telah disepakati.

5. Menjadikannya sebagai alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan dalam upaya memperbaiki kinerja organisasi.

6. Mengidentifikasi apakah kepuasan pelanggan sudah terpenuhi. 7. Membantu proses kegiatan organisasi. 8. Memastikan bahwa pengambilan keputusan telah dilakukan secara

objektif. 9. Menunjukan peningkatan yang perlu dilakukan. 10. Mengungkapkan permasalahan yang terjadi.

Menurut Larry D.Stout dalam Tangkilisan (2005:174), penilaian kinerja

merupakan proses mencatat dan mengukur pencapaian pelaksanaan kegiatan dalam

arah pencapaian misi melalui hasil-hasil yang ditampilkan berupa produk, jasa

ataupun suatu proses. Sedangkan menurut James B. Whitaker dalam Tangkilisan

(2005:174), bahwa penilaian kinerja adalah suatu alat manajemen untuk

meningkatkan kualitas penegmbalian keputusan dan akuntabilitas. Menurut Ihyaul

(2009:21-22), manfaat penilaian kinerja yaitu:

1. Memberikan pemahaman mengenai ukuran yang digunakan untuk menilai kinerja manajemen.

2. Memberikan arah untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan. 3. Untuk memonitor dan mengevaluasi pencapaian kinerja dengan

membandingkannya dengan target kinerja serta melakukan tindakan korektif untuk memperbaiki kinerja.

4. Sebagai dasar untuk memberikan penghargaan dan hukuman secara objektif atas pencapaian prestasti yang diukur sesuai dengan system pengukuran kinerja yang telah disepakati.

5. Sebagai alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan dalam rangka memperbaiki kinerja organisasi.

Page 46: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

6. Membantu mengidentifikasikan apakah kepuasan pelanggan sudah terpenuhi. 7. Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintah. 8. Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakkan secara objektif.

Berdasarkan uraian di atas, maka manfaat penilaian kinerja yaitu

mengidentifikasi apakah kepuasan pelanggan sudah terpenuhi dengan baik, selain itu

mendorong pencapaian tujuan organisasi. Dengan adanya penilaian kinerja

diharapkan Pengelola Program Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik

(BBP-PPA) di UNTIRTA dapat mengidentifikasi masalah dan hambatan kinerja dari

pengelola beasiswa tersebut dalam proses pengelolaan terhadap program beasiswa

Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) agar berjalan dengan

baik.

2.1.2 Pengertian Organisasi

Organisasi merupakan suatu struktur pembagian kerja dan struktur tata

hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara

tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu. Menurut Pradjudi Armosudiro

organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara

sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-

sama mencapai tujuan tertentu.

Menurut Armosudiro (2006:12), organisasi ialah setiap bentuk persekutuan

antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam

Page 47: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana

terdapat seseorang/beberapa orang yang disebut atasan dan seorang/sekelompok

orang yang disebut dengan bawahan.” Menurut Dimock dalam Umam (2010:22),

“organization is the systematic bringing together of interdependent part to form a

unified whole through which authority, coordination and control may be exercised to

achive a given purpose”. (Organisasi adalah perpaduan secara sistematis bagian-

bagian yang saling bergantung/berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat

melalui kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang

telah ditentukan).

Menurut Robbins, S.P (1986) dalam Umam (2010:22), “organization is a conciously coordinated social units, composed of two or more people, that function on a relatively continuous basis to achieve a common goal or set of goals”. Organisasi adalah suatu system yang terdiri dari pola aktivitas kerja sama yang dilakukan secara teratur dan berulang-ulang oleh sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan.

Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek

seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi

sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik

adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya,

karena memberikan kontribusi seperti pengambilan sumber daya manusia dalam

masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.

Page 48: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

2.1.2.1 Prinsip-Prinsip Organisasi

Menurut A.M. Williams dalam bukunya “Organization of Canadian

Governtment Administration” (1965) dalam Umam (2010:24-26), yang menyebutkan

bahwa prinsip-prinsip organisasi meliputi hal berikut:

1) Organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dan tidak ada satu organisasi pun yang tidak memiliki tujuan.

2) Prinsip skala hierarki Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu pimpinan sampai pelaksana, sehingga mempertegas pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban dan menunjang efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan.

3) Prinsip kesatuan perintah Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada seorang atasan saja.

4) Prinsip pendelegasian wewenang Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi wewenang dalam pengambilan keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain dan mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.

5) Prinsip pertanggungjawaban Dalam menjalankan tugasnya, setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada atasan.

6) Prinsip pembagian pekerjaan Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya melaukn berbagai aktivitas atau kegiatan. Agar kegiatan tersebut berjalan optimal. Dilakukan pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan pada kemampuan dan keahlian masing-masing pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas akan memperjelas dalam pendelegasian wewenang, pertanggung jawaban, serta menunjang efektivitas jalannya organisasi.

7) Prinsip rentang pengendalian Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan perlu dibatasi secara rasional. Rentang kendali ini sesuai

Page 49: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

dengan bentuk dan tipe organisasi. Semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin kompleks rentang pengendaliannya.

8) Prinsip fungsional Seorang pegawai, dalam suatu organisasi secara fungsional, harus jelas tugas dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja serta tanggung jawab dari pekerjaannya.

9) Prinsip pemisahan Beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan kepada orang lain.

10) Prinsip keseimbangan Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas/kegiatan yang akan dilakukan.

11) Prinsip fleksibilitas Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan karena adanya pengaruh di luar organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya.

12) Prinsip kepemimpinan Dalam organisasi apapun bentuknyadiperlukan kepemimpin, atau dengan kata lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang digerakkan oleh pemimpin organisasi tersebut.

2.1.3 Pengertian Kinerja Organisasi

Kinerja organisasi merupakan indikator tingkatan prestasi yang dapat dicapai

dan mencerminkan keberhasilan suatu organisasi, serta merupakan hasil yang dicapai

dari anggota organisasi. Kinerja bisa juga dikatakan sebagai sebuah hasil (output) dari

suatu proses tertentu yang dilakukan oleh seluruh komponen organisasi terhadap

sumber-sumber tertentu yang digunakan (input). Kinerja juga merupakan hasil dari

serangkaian proses kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu

organisasi.

Page 50: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

Menurut Surjadi (2009:7), kinerja organisasi adalah totalitas hasil kerja yang

dicapai suatu organisasi tercapainya tujuan organisasi berarti bahwa, kinerja suatu

organisasi itu dapat dilihat dari tingkatan sejauh mana organisasi dapat mencapai

tujuan yang didasarkan pada tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Menurut

Nawawi (2013:243-244), ada beberapa jenis indikator kinerja yang sering digunakan

dalam pelaksanaan pengukuran kinerja organisasi, yaitu: indikator masukan (input),

indikator proses (process),indikator keluaran (output), indikator hasil (outcome),

indikator manfaat (benefit) dan indikator dampak (impact).

1. Indikator masukan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar

pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran.

Indikator ini dapat berupa dana, sumber daya manusia, informasi,

kebijakan/peraturan perundang-undangan dan sebagainya.

2. Indikator proses adalah segala besaran yang menunjukkan upaya yang

dilakukan dalam rangka mengolah masukan menjadi keluaran. Indikator

proses menggambarkan perkembangan atau aktivitas yang terjadi atau

dilakukan selama pelaksanaan kegiatan berlangsung, khususnya dalam

proses mengolah masukan menjadi keluaran.

3. Indikator keluaran adalah sesuatu yang diharapkan lansgung dicapai dan

sesuatu kegiatan yang dapat berupa fisik dan/atau nonfisik,

4. Indikator hasil adalah segala sesuau yang mencerminkan berfunsginya

keluaran kegiatan pada jangka menengah (efek langsung).

Page 51: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

5. Indikator manfaat adalah sesuatu yang terkait dengan tujuan akhir dari

pelaksanaan kegiatan.

6. Indikator dampak adalah pengaruh yang ditimbulkan baik positif maupun

negatif pada setiap tingktan indikator berdasarkan asumsi yang telah

ditetapkan.

2.1.4 Definisi Pengelolaan

Kata “pengelolaan” dapat disamakan dengan manajemen, yang berarti pula

pengaturan atau pengurusan (Suharsimi Arikunto, 1933:31). Banyak orang yang

mengartikan manajemen sebagai pengaturan, pengelolaan, pengadministrasian, dan

memang itulah pengertian yang populer saat ini. Pengelolaan diartikan sebagai suatu

rangakian pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk

melakukan serangkaian kerja dalam mencapai tujuan tertentu.

Handoko menyatakan bahwa, “Manajemen merupakan proses perencanan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi

dan pengguna sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang

telah ditetapkan”. Stoner menekankan bahwa, manajemen dititik beratkan pada proses

dan sistem. Oleh karena itu, apabila dalam sistem dan proses perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, penganggaran, dan sistem pengawasan tidak baik,

proses manajemen secara keseluruhan tidak lancar sehingga proses pencapaian tujuan

akan terganggu atau mengalami kegagalan.

Page 52: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

Menurut Andrew F.Sikula dalam Hasibuan (2007:2), “Management is general refers to planning, organizing, controlling, staffing, leading, motivating, communicating and decision making activities performed by any organization in order to coordinate the varied resources of the enterprise so as to bring an efficient creation of some product or service”. (manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien.

Menurut Harold Koontz dan Cyril O’Donnel dalam Hasibuan (2007:3), “Management is getting things done through people. In bringing about this coordinating of group activity, the manager, as a manager plans, organizes, staffs, direct and control the activities other people”. (manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan dan pengendalian.

Sedangkan menurut Terry dalam Hasibuan (2007:2), management is a distinct process consisting of plsnning, organizing, actuating and controlling performed to determine and accomplish stated objectives by the use of human being and other resources”. Manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.

Menurut Luther Gulick manajemen didefinisikan sebagai suatu bidang ilmu

pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa

dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem

kerjasama ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan. Definisi menurut Handoko

Page 53: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

(manajemen personalia dan sumber daya manusia: 1985) menunjukan bahwa para

manajer menggunakan semua sumber daya organisasi-keuangan, peralatan dan

informasi seperti halnya orang dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

Orang (atau sumber daya manusia) adalah sumber daya terpenting bagi setiap

organisasi.

2.1.4.1 Fungsi Manajemen

Menurut Terry (2008:17), manajemen dalam sebuah organisasi pada dasarnya

dimaksudkan sebagai suatu proses (aktivitas) penentuan dan pencapaian tujuan

organisasi melalui pelaksanaan empat fungsi dasar: planning, organizing, actuating

dan controlling dalam penggunaan suberdaya organisasi.

1) Planning (perencanaan)

Planning ialah menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh

kelompok untuk mencapai tujuan yang digariskan. Planning mencakup

kegiatan pengambilan keputusan. Diperlukan kemampuan untuk mengadakan

visualisasi dan melihat ke depan guna merumuskan suatu pola dari himpunan

tindakan untuk masa mendatang. Menurut Hasibuan (2007:40), perencanaan

adalah proses penentuan tujuan dan pedoman pelaksanaan dengan memilih

yang terbaik dari alternatif-alternatif yang ada. Sedangkan perencanaan

Page 54: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

menurut Harold Koontz and Cyril O’Donnel dalam Hasibuan (2007:40),

adalah :

“planning is the function of a manager which the selection from alternatives of objectives policies, procedures and programs”. (Perencanaan adalah fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan memilih tujuan-tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur dan program-program dari alternatif-alternatif yang ada).

2) Organizing (Pengorganisasian)

Organizing yaitu proses pengelompokan kegiatan-kegiatan untuk

mencapai tujuan-tujuan dan penugasan setiap kelompok kepada

seorang manajer. Tujuan pengorganisasi adalah mencapai usaha

dengan cara menerapkan tugas dan hubungan wewenang.

Pengorganisasian fungsi manajemen dapat dilihat terdiri dari tiga

aktivitas berurutan, seperti membagi-bagi tugas menjadi pekerjaan

yang lebih sempit (spesialisasi pekerjaan), menggabungkan pekerjaan

untuk membentuk departemen (departementalisasi) dan

mendelegasikan wewenang.

Hasibuan (2007:40) mendefinisikan bahwa pengorganisasian yaitu:

“pengorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelempokan dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas ini, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas-aktivitas tersebut”.

Page 55: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

Sedangkan menurut G. R. terry dalam Hasibuan (2007:40) adalah:

“organizing is the establishing of effective behavioral relationship among persons so that they may work together efficiently and again personal satisfactions for the purpose of achieving some goal or objective”. (Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien dan dengan demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam hal melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran).

3) Actuating (Pelaksanaan)

Pelaksanaan merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota

kelompok sedemikian rupa, hingga berkeinginan dan berusaha untuk

mencapai tujuan yang telah direncanakan bersama. Dalam pembahasan

fungsi actuating, aspek kepemimpinan merupakan salah satu aspek yang

sangat penting. Sehingga definisi fungsi actuating selalu dimulai dan

dinilai cukup hanya dengan mendefinisikan kepemimpinan itu sendiri.

Artinya seorang pemimpin itu bertugas untuk memotivasi, mendorong dan

memberi keyakinan kepada orang yang dipimpinnya dalam suatu entitas

atau kelompok, baik itu individu sebagai entitas terkecil sebuah komunitas

ataupun hingga skala besar, untuk mencapai tujuan sesuai dengan kapasitas

kemampuan yang dimiliki. Pemimpin juga harus dapat memfasilitasi

anggotanya dalam mencapai tujuannya. Ketika pemimpin telah berhasil

membawa organisasinya mencapai tujuannya, maka saat itu dapat

Page 56: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

dianalogikan bahwa ia telah berhasil menggerakkan organisasinya dalam

arah yang sama tanpa paksaan.

Hasibuan (2007:41) mendefinisikan pengarahan adalah

mengarahkan semua bawahan agar mau bekerja sama dan bekerja efektif

untuk mencapai tujuan. Sedangkan pengarahan menurut G. R. Terry

adalah:

“actuating is setting all members of the group to want to achieve and to strike to achieve the objective willingly and keeping with the managerial planning and organizing efforts”. (pengarahan adalah membuat semua anggota kelompok agar mau bekerja sama dan bekerja secara ikhlas serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian).

4) Controlling (Pegendalian)

Controlling mencakup kelanjutan tugas untuk melihat apakah

kegiatan-kegiatan dilaksanakan sesuai rencana. Di aktualisasikan dengan

pelaksanaan kegiatan evaluasi. Sehingga penyimpangan-penyimpangan yang

terjadi dapat diperbaiki agar tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien.

Pengendalian menurut Earl P.Strong dalam Hasibuan (2007:41) adalah:

“controlling is the process of regulating the various factors in enterprise according to the requirement of its plans”. (Pengendalian adalah proses pengaturan berbagai factor dalam suatu perusahaan, agar sesuai dengan ketetapan-ketetapan dalam rencana).

Page 57: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

Menurut Harold Koontz dalam Hasibuan (2007:41) adalah:

“control is th measurement and correcting of the performance of subordinates in order to make sure that enterprise objectives and the plans devised to attain then are accomplished”. (Pengendalian adalah pengukuran dan perbaikan terhadap pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan dapat terselenggara).

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan penelitian

serta menjadi acuan dan pedoman bagi peneliti, dan peneliti menemukan jurnal

ilmiah yang serupa dengan judul peneliti. Sebagaimana dengan penelitian yang

dilakukan oleh Amala Nursyaamsi (2014) dengan judul skripsi : Manajemen Program

Beasiswa Bidik Misi (Studi Kasus di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa).

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa masalah yang ditemukan

dilapangan antara lain seperti, penetapan penerima beasiswa Bidik Misi yang tidak

tepat sasaran, misalnya adanya mahasiswa penerima Bidik Misi yang berasal dari

kalangan menengah ke atas, keterlambatan penyaluran dana beasiswa dalam batasan

waktu yang tidak bias ditentukan dan dipastikan, adanya mahasiswa Bidik Misi

pengganti yang tidak menerima hak living cost sepenuhnya, banyaknya penerima

Bidik Misi yang tidak lulus tepat waktu dan kurang berfungsinya peran pembinaan

terhadap mahasiswa penerima Bidik Misi dari pihak pengelola program Bidik Misi di

Page 58: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

UNTIRTA. Skripsi dengan judul Manajemen program beasiswa bidik misi (studi

kasus di UNTIRTA) ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan indicator

dalam teori manajemen George R Terry (2008:17) yaitu Planning, Organizing,

Actuating dan Controlling.

Peneliti terdahulu selanjutnya adalah sebagaimana yang dilakukan oleh

Khadijah (2011) dengan judul skripsi: Pengembangan Sistem Informasi Seleksi

Beasiswa Unggulan P3SWOT Kemdiknas Online menggunakan Unified Proccess, di

Universitas Diponegoro.

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa rumusan masalah yang

ditemukan dilapangan adalah, bagaimana mengembangkan Sistem Informasi Seleksi

Beasiswa Unggulan P3SWOT Kemdiknas Online menggunakan Unified Proccess?.

Skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teori Sistem Informasi.

2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian

Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

hubungan antara berbagai faktor yang telah didefinisikan sebagai masalah yang

penting. Berdasarkan judul penelitian, maka kerangka dalam penelitian ini membahas

mengenai kinerja pengelolaan program Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi

Akademik (BBP-PPA) di Untirta. Penelitian ini diawali dengan melihat permasalahan

Page 59: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

yang terdapat pada latar belakang masalah, yaitu: (1) Tidak tepat sasaran pada

penerima Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA)

tahun 2014 di Untirta; (2) Kurang selektifnya para pengelola dalam memilih calon

mahasiswa yang berhak mendapatkan Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan

Prestasi Akademik (BBP-PPA); (3) Kurang tegasnya para pengelola Bantuan Biaya

Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) dalam penentuan pemberian

beasiswa tersebut; (4) Banyaknya mahasiswa yang manipulasi data diri untuk

mendapatkan Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-

PPA); (5) Tidak tepatnya waktu dalam pemberian Bantuan Biaya Pendidikan

Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA).

Untuk mengukur bagaimana Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi

Akademik (BBP-PPA) tahun 2014 di Untirta, peneliti menggunakan teori kinerja

organisasi menurut Nawawi (2013: 243-244), yaitu terbagi menjadi 6 indikator yang

terdiri dari Indikator masukan (Input), Indikator proses (Process), Indikator keluaran

(Output), Indikator hasil (Outcome), Indikator manfaat (Benefit) dan Indikator

dampak (Impact).

Maka untuk mempermudah memahami alur berfikir, peneliti menggambarkan

kerangka berfikirnya sebagai berikut

Page 60: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

Gambar 2.1

Kerangka Berfikir

1. Tidak tepat sasaran pada penerima Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi

Akademik (BBP-PPA) tahun 2014 Untirta.

2. Kurang selektifnya para pengelola dalam memilih calon mahasiswa yang berhak

mendapatkan Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA).

3. Kurang tegasnya para pengelola Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik

(BBP-PPA) dalam penentuan pemberian beasiswa tersebut.

4. Banyaknya mahasiswa yang memanipulasi data diri untuk mendapatkan Bantuan Biaya

Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA).

5. Tidak tepatnya waktu dalam pemberian Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi

Akademik (BBP-PPA).

Menurut Nawawi (2013:243-244), kinerja organisasi terbagi menjadi 6 indikator:

1. Input 2. process 3. Output 4. Outcome 5. Benefit 6. Impact

Hasil (Output):

Peningkatan kinerja pengelolaan program

Bantuan Belajar Pendidikan Peningkatan Prestasi

Akademik (BBP-PPA) Tahun 2014 di UNTIRTA

Dampak (Outcome):

Tujuan peneliti dalam penelitian ini akan mendeskripsikan kondisi objektif mengenai Kinerja Pengelolaan Program Bantuan Belajar Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) Tahun 2014 di Untirta.

Page 61: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah rumusan sementara terhadap rumusan masalah penelitian,

dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat

pertanyaann. Dikatakan sementara dikarenakan jawaban yang diberikan baru

didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang

diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi, hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai

jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.

(Sugiyono, 2012:64). Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam

bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan

baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris

yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2008:70).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan hipotesis deskriptif, yaitu jawaban

sementara terhadap rumusan masalah deskriptif, yaitu yang berkenaan dengan

variabel mandiri. Mengacu pada uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka

peneliti menetapkan hipotesis sebagai berikut: “Kinerja Pengelolaan Program

Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) Tahun 2014

Di Untirta” lebih kecil atau sama dengan 60% dari nilai ideal 100%”.

Page 62: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

H0: “Kinerja Pengelolaan Program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi

Akademik (BBP-PPA) Tahun 2014 Di Untirta kurang dari atau sama dengan 60%”

H0: µ < 60%

Ha: “Kinerja Kinerja Pengelolaan Program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan

Prestasi Akademik (BBP-PPA) Tahun 2014 Di Untirta lebih dari atau sama dengan

60%”.

Ha: µ > 60%

Page 63: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

44

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Pendekatan Dan Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya adalah cara untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2007 : 1). Cara ilmiah berarti kegiatan

penelitian itu didasarkan pada ciri – ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan

sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara – cara yang

masuk akal. Empiris berarti cara – cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera

manusia, sehingga orang lain dapat mengenali dan mengetahui cara – cara yang

digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu

menggunakan langkah – langkah tertentu yang bersifat logis. Data yang diperoleh

melalui penelitian adalah data empiris yang mempunyai kriteria tertentu, yaitu valid.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kuantitatif dengan pendekatan kuantitatif deskriptif. Penelitian deskriptif

menurut David Kline dalam sugiyono (2007:11) adalah penelitian yang dilakukan

untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen)

tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara variabel satu dengan

variabel yang lain. Karena penelitian ini hanya menggunakan satu Variabel dan tidak

Page 64: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

45

untuk dibandingkan atau dihubungkan dengan variabel lain. Penelitian ini bertujuan

untuk melihat kinerja pengelolaan program Bantuan Belajar Pendidikan Peningkatan

Prestasi Akademik (BBP-PPA) di UNTIRTA.

3.2 Ruang Lingkup / Fokus Penelitian

Dengan memperhatikan identifikasi masalah yang sudah dikemukakan

sebelumnya maka Fokus Penelitian ini adalah terhadap kinerja pengelolaan program

Bantuan Belajar Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di

UNTIRTA, bagaimana kinerja pengelolaan program Bantuan Belajar Pendidikan

Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di UNTIRTA, serta sejauh mana kinerja

pengelolaan program Bantuan Belajar Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik

(BBP-PPA) di UNTIRTA.

3.3 Lokasi Penelitian

Dengan melihat tema atau judul penelitian ini mengenai kinerja pengelolaan

program Bantuan Belajar Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di

UNTIRTA, maka peneliti menunjuk tempat penelitian atau yang menjadi lokus

penelitian ini adalah kampus UNTIRTA (Universitas Sultan Ageng Tirtayasa).

Kampus Untirta merupakan salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia yang

terletak di daerah Provinsi Banten, Untirta memiliki kampus utama yang terletak di

Serang dan kampus Fakultas Teknik yang berada di Cilegon. Untirta terdiri dari 6

Page 65: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

46

Fakultas yaitu Fakultas Hukum (FH), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

(FKIP), Fakultas Pertanian (Faperta), Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik (FISIP) dan Fakultas Teknik (FT).

3.4 Variabel Penelitian

3.4.1 Definisi Konsep

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kinerja pengelolaan

program Beasiswa Bantuan Belajar Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik

(BBP-PPA) di UNTIRTA. Dan Indikator teori yang digunakan untuk analisis

data dalam penelitian ini berdasarkan identifikasi masalah di atas yaitu teori

kinerja organisasi menurut Nawawi yang terbagi menjadi 6 (enam) indikator,

yaitu Indikator masukan (input), Indikator proses (process), Indikator keluaran

(output),Indikator hasil (outcome), Indikator manfaat (benefit) dan Indikator

dampak (impact) (2013:243-244).

3.4.2 Definisi Operasional

Berdasarkan teori yang melandasi variabel “kinerja pengelolaan

program Bantuan Belajar Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-

PPA) tahun 2014 di UNTIRTA” dan yang menjadi variabel indikator adalah

kinerja organisasi menurut Nawawi (2013:243-244), yaitu :

Page 66: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

47

1. Indikator masukan (input) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar

pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran.

Indikator ini dapat berupa dana, sumber daya manusia, informasi,

kebijakan/peraturan perundang-undanga dan sebagainya.

2. Indikator proses (process) adalah segala besaran yang menunjukkan

upaya yang dilakukan dalam rangka mengolah masukan menjadi

keluaran. Indikator proses menggambarkan perkembangan atau aktivitas

yang terjadi atau dilakukan selama pelaksanaan kegiatan berlangsung,

khususnya dalam proses mengolah masukan menjadi keluaran.

3. Indikator keluaran (output) adalah sesuatu yang diharapkan langung

dicapai dan sesuatu kegiatan yang dapat berupa fisik dan/atau nonfisik.

4. Indikator hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan

berfunsginya keluaran kegiatan pada jangka menengah (efek langsung).

5. Indikator manfaat (benefit) adalah sesuatu yang terkait dengan tujuan

akhir dari pelaksanaan kegiatan.

6. Indikator dampak (impact) adalah pengaruh yang ditimbulkan baik

positif maupun negative pada setiap tingktan indikator berdasarkan

asumsi yang telah ditetapkan.

Page 67: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

48

3.5 Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat

ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian.

Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2012:102), Secara spesifik

semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah berupa angket dengan jumlah variabel sebanyak satu variabel,

dan menggunakan skala likert dalam pengukuran jawaban dari para responden.

Dalam penelitian ini skala pengukuran instrumen yang digunakan adalah skala

likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap pendapat dan persepsi seorang

atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item instrumen yang

menggunakan skala likert mempunyai gradiasi dari sangat positif sampai sangat

negatif. Sehingga, untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban dari setiap item

instrumen diberi skor, yakni sebagai berikut:

Page 68: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

49

Tabel 3.1 Skoring Item Instrumen

Pilihan Jawaban Skor

Sangat Setuju 4

Setuju 3

Tidak setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: Peneliti 2015

Untuk mempermudah menemukan jawaban dari permasalahan yang telah

diuraikan sebelumnya, berikut peneliti uraikan kisi-kisi intrumen yang digunakan:

Page 69: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

50

Tabel 3.2 Kisi-kisi instrumen Penelitian

Sumber : Peneliti, 2015

3.5.1 Jenis Sumber Data Yang diperlukan

Sumber data adalah objek atau tempat data yang kita inginkan. Sumber data

dapat berupa rekaman dan pengamatan, yang berkaitan dengan penelitan yang kita

lakukan. Seperti survey terhadap tempat-tempat yang kita akan teliti. Sumber data

juga bisa berasal dari masyarakat. Sumber mana yang sangat bergantung pada tujuan

Variabel Dimensi Indikator No item

Instrument

Kinerja

Organisasi

menurut

Nawawi

(2013:243-244)

Input 1) Ketersediaan dana

2) Ketersediaan Sumber Daya

Mansusia (SDM)

3) Informasi

4) Prosedur

1,2,3

4,5

6,7

8,9,10

Process 1) Kinerja pengelola

2) Pelayanan pengelola

11,12,13

14,15,16

Output

1) Tepat jumlah

2) Tepat waktu

3) Tepat sasaran

17,18,19

20,21

22,23

Outcome 1) Hasil dari program BBP-PPA

2) Perubahan yang ingin dicapai

24,25,26

27,28

Benefit 1) Manfaat yang dihasilkan

2) Tujuan yang ingin dicapai

29,30

31,32

Impact 1) Dampak positif

2) Dampak negatif

33,34,35,36

37,38.

Page 70: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

51

penelitian. Pengetahuan tentang sumber data merupakan yang sangat penting untuk

diketahui. Hal ini di maksudkan agar tidak terjadi kesalahan dalam memilih sumber

data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Sumber data terbagi menjadi dua, yaitu:

3.5.1.1 Jenis data

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti

secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data

asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data

primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat

digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi,

wawancara dan penyebaran kuesioner.

2. Data Skunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari

berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data

sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti, buku, laporan, jurnal,

dan lain-lain. Data skunder terbagi dua, yaitu studi dokumentasi dan studi

pustaka.

Page 71: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

52

3.5.1.2 Sumber Data

1. Responden dalam penelitian ini yaitu penerima Bantuan Biaya Pendidikan

Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) Di Untirta tahun 2014.

2. Literatur, yaitu data kepustakaan yang memiliki hubungan dengan penelitian.

3.5.1.3 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Hariwijaya (2005:61), untuk memperoleh data dan keterangan yang

diperlukan, digunakan teknik sebagai berikut :

1. Library Research atau studi kepustakaan, yaitu metode pengumpulan data dari

literatur yang secara langsung berhubungan dengan topik permasalahan yang

sedang diteliti, baik literatur yang bersumber dari referensi, maupun dari

buku-buku yang relevan.

2. Field Research yaitu penelitian yang dilakukan berdasarkan pengamatan

secara langsung pada objek yang diteliti, dengan melakukan :

1. Observasi

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan secara

langsung terhadap objek yang diteliti.

2. Kuesioner

Cara ini digunakan melalui pembuatan daftar pertanyaan tentang

masalah yang akan diteliti, yang kemudian dibagikan kepada responden.

Page 72: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

53

3. Wawancara

Penelitian ini juga menggunakan wawancara sesuai dengan kebutuhan.

Tujuan dilakukan wawancara ini adalah memperkuat informasi yang

telah diperoleh dan hanya sebagai penguat data yang nanti disajikan

peneliti.

3.6 Populasi Dan Sampel Penelitian

3.6.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau

subyek yang mempunyai kualitas dan dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Jadi populasi bukan hanya orang tetapi juga obyek dan benda-benda alam

yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek-subjek

yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki

oleh subjek atau objek itu. (Sugiyono, 2009:80).

Penelitian ini yang menjadi populai adalah Penerima Program Bantuan

Belajar Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) tahun 2014 di

Untirta, yang berjumlah sebanyak 475 mahasiswa.

Page 73: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

54

3.6.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Bila populasi besar, maka peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi. Misalnya karena keterbatasan

dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang di

ambil dari populasi itu.

Teknik sampling menurut Martono (2010:66) adalah anggota populasi

yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan

dapat mewakili populasi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik

menentukan sampel penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengambilan

sampel rumus dari Taro Yamane dengan rumus sebagai berikut:

N n= N. d2 + 1 Dimana : n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi d2 = Jumlah presisi yang ditetapkan

Peneliti yang dalam hal ini menggunakan populasi sebesar 475 mahasiswa

penerima Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA)

pengguna di Untirta yang mana jumlah tersebut mengambil dari jumlah mahasiswa

penerima Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA)

Page 74: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

55

tahun 2014 untuk mencari sampel. Taraf kesalahan yang peneliti gunakan adalah taraf

kesalahan 7%. Perhitungan adalah sebagai berikut:

N 475 475 475 n= = = = N.d2 + 1 475. 0.072 + 1 475. (0.0049) + 1 3.32

= 143.07 = 143 responden

Teknik sampling yang digunakan adalah Cluster Sampling (area sampling).

Teknik sampling daerah digunakana untuk menentukan sampel bila obyek yang akn

diteliti atau sumber data sangat luas. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi

dianggap homogen (Sugiyono, 2012: 83). Untuk itu peneliti menentukan

respondennya dengan cara memberikan angket atau kuesioner kepada penerima

Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) tersebut

sampai terkumpul 143 responden. Tetapi jumlah responden yang didapat di lapangan

berjumlah sebesar 151 responden.

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data merupakan awal dari proses analisis data. Proses pengolahan

data merupakan tahapan dimana data dipersiapkan, diklarifikasikan dan diformat

menurut aturan tertentu untuk keperluan proses berikutnya yaitu analisis data. Data

Page 75: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

56

yang telah terkumpul diolah dengan beberapa proses (Sugiyono, 2005 : 207) sebagai

berikut:

1. Coding, yaitu tahap mengklasifikasikan data berdasarkan kategori tertentu.

2. Editing, yaitu tahap mengoreksi kesalahan yang ada pada data yang harus

dilakukan secara berulang-ulang dan cermat.

3. Tabulating, yaitu tahap penyusunan data berdasarkan jenis-jenis data, serta

perhitungan kualitas dan frekuensi data yang disajikan dalam bentuk tabel-tabel.

3.7.1 Uji Validitas

Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa

yang ingin diukur. Kevaliditasan instrument menggambarkan bahwa suatu

instrument benar-benar mampu mengukur variabel-variabel yang akan diukur

dalam penelitian serta mampu menunjukan tingkat kesesuaian antar konsep dan

hasil pengukuran.

Pada penelitian ini, pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan rumus

product moment atau pearson (pearson’s Product Moment Coeffisient

Corelation). Adapun rumus product moment corelation adalah sebagai berikut:

r = (∑ ) (∑ )(∑ )[ (∑ ) (∑ ) ][ (∑ ) (∑ ) ]

Page 76: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

57

Keterangan:

r = Koefisien korelasi product moment

∑X = Jumlah skor dalam sebaran X

∑Y = Jumlah skor dalam sebaran Y

∑XY = Jumlah hasil kali skor X dan Y yang berpasangan

∑푋 = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X

∑푌 = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y

n = Jumlah sampel

`3.7.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas berasal dari kata dalam bahasa Inggris rely, yang berarti

percaya dan reliable yang artinya dapat dipercaya (Purwanto, 2007:161). Dengan

demikian, reliabilitas menunjuk pada tingkat konsistensi atau kemampuan

instrument untuk digunakan sebagai alat ukur, sejauh mana alat pengukur

tersebut dapat dipercaya.

Pengujian reliabilitas instrument yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach, yaitu perhitungan yang

dilakukan dengan menghitung rata-rata interkorelasi diantara butir-butir

Page 77: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

58

pertanyaan dalam angket atau kuesioner, variabel dikatan reliable jika nilai

alphanya lebih dari 0,30. Apabila koefisien reliabilitas instrument yang

dihasilkan lebih besar berarti instrument tersebut memiliki reliabilitas yang

cukup baik. Pengujian Reliabilitas kuesioner pada penelitian ini menggunakan

bantuan perangkat lunak Statistic Program For Social Sclence (SPSS) 16.

Berikut ini rumus Alpha Cronbach yang digunakan untuk menguji

reliabilitas:

Keterangan:

r = Reliabilitas instrument k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑휎푏 = Jumlah varians butir 휎퐼 = Varians total

3.7.3 Uji Normalitas

Guna memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang data hasil penelitian,

normalitas data digunakan untuk menjaga ketepatan metode statistik yang

digunakan, karena apabila data yang dihasilkan tidak normal maka statistika yang

digunakan adalah statistika non parametric sedangkan apabila data yang

dihasilkan adalah normal maka statistik yang digunakan adalah statistik

r푟 = 1 − ∑∑

Page 78: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

59

parametric, dengan menggunakan Statistic Program For Social Sclence (SPSS)

16.

3.7.4 Uji t-Test

Adapun teknik analisis data yang akan dilakukan adalah menggunakan

statistic deskriptif dimana statistik ini merupakan statistik yang digunakan untuk

menganalisis data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Karena penguji

menggunakan teknik one sample dengan rumus (Sugiyono, 2005:207) sebagai

berikut:

t = X – 휇0 S √푛

Keterangan :

t = Nilai t yang dihitung

x = Nilai rata – rata

휇 = Nilaiyangdihipotesiskan

s = Simpangan baku sampel

n = Jumlah anggota sampel

Page 79: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

60

3.7.5 Uji Pihak Kanan

Hipotesis peneliti dalam Kinerja Pengelolaan Program Bantuan Biaya

Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) Tahun 2014 Di Untirta

sebagai berikut :

Hipotesis nol : Kinerja Pengelolaan Program Bantuan Biaya

Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-

PPA) Tahun 2014 Di Untirta kurang dari atau sama

dengan 60% dari nilai ideal yaitu 100%”.

Hipotesis Alternatif : Kinerja Pengelolaan Program Bantuan Biaya

Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-

PPA) Tahun 2014 Di Untirta lebih dari 60%.

H0 :µ < 60%

Ha :µ > 60%

Dengan melihat hipotesis statistik tersebut, maka pengujian hipotesis dalam

penelitian Kinerja Pengelolaan Program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan

Pestasi Akademik (BBP-PPA) Di Untirta adalah menggunakan Uji Pihak Kanan. Uji

Page 80: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

61

Pihak Kanan digunakan jika Hipotesis nol (H0) berbunyi “lebih kecil atau sama

dengan (≤)”, sedangkan pada Hipotesis alternatif (Ha) berbunyi “lebih besar (>)”.

Gambar 3.1 Uji Pihak Kanan

Page 81: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

62

3.8 Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Adapun waktu

pelaksanaan penelitian ditunjukkan pada tabel 3.3 berikut:

Page 82: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

64

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa adalah Perguruan Tinggi Negeri yang

terdapat di Provinsi Banten. Sejarah Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dimulai dari

Yapenta (Yayasan Pendidikan Tirtayasa) yang didirikan pada tanggal 1 Oktober

1980. Kemudian, Yapenta berubah menjadi Lapenta (Lembaga Pendidikan

Tirtayasa). Kata Tirtayasa diambil dari nama pahlawan nasional yang berasal dari

Banten, yaitu Sultan Ageng Tirtayasa (Kepres RI Nomor 045/TK/1070).

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa merupakan penggabungan dari STIH,

STT dan STKIP didasarkan pada SK Mendikbud RI Nomor: 0596/0/1984, tanggal 28

November 1984, ditingkatkan statusnya menjadi Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu

Pendidikan. Selanjutnya dengan SK Mendikbud RI Nomor: 0597/01/1984, tanggal 28

November 1984 ketiga Fakultas tersebut ditetapkan sebagai status terdaftar.

Untirta berkembang dengan berdirinya Fakulas Pertanian dan Fakultas

Ekonomi secara berturut-turut dengan SK Mendikbud RI Nomor: 0123/01/1989,

tanggal 8 Maret 1989 dan Nomor: 0331/01/1989, tanggal 30 Mei 1989, masing-

masing dengan status terdaftar. Selanjtnya pada tanggal 13 Oktober 1999 keluar

Page 83: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

65

Keppres RI Nomor: 130/1999 tentang Persiapan Perguruan Tinggi Negeri Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa menjadi Perguruan Tinggi Negeri, maka Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa beralih dari naungan Yayasan Pendidikan Tirtayasa masuk kedalam

lingkungan Departemen Pendidikan Nasional dan pengalihan aset serta pengelolaan

sumber daya dari Yapenta kepada Pemerintah telah dilaksanakan tahun 2002 berdiri

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Sampai saat ini Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa terdiri dari 6 Fakultas, yaitu:

1. Fakultas Hukum

Fakultas Hukum memiliki 1 bidang studi dengan 4 konsentrasi, yaitu:

1) Konsentrasi hukum tata Negara

2) Konsentrasi hukum pidana

3) Konsentrasi hukum perdata

4) Konsentrasi hukum perburuhan

2. Fakultas Teknik

Fakultas teknik memiliki 6 program studi S1 dan diploma D3, terdiri dari:

1) Jurusan teknik mesin (S1)

2) Jurusan teknik elektro (S1)

3) Jurusan teknik kimia (S1)

4) Jurusan teknik industry (S1)

5) Jurusan teknik metalurgi (S1)

Page 84: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

66

6) Jurusan teknik sipil (S1)

7) Diploma teknik informatika (D3)

3. Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan

Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan memiliki 3 jurusan dengan 7

program studi S1, yaitu:

1) Jurusan Ilmu Pendidikan, terdiri dari 3 program studi:

1) Program studi pendidikan luar sekolah (S1)

2) Program studi pendidikan guru sekolah dasar (S1)

3) Program studi pendidikan anak usia dini (S1)

2) Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra, terdiri dari 2 program studi:

1) Program studi pendidikan sastra dan bahasa Indonesia (S1)

2) Program studi pendidikan bahasa inggris (S1)

3) Jurusan MIPA, terdiri dari 2 program studi:

1) Program studi pendidikan matematika (S1)

2) Program studi pendidikan biologi (S1)

4. Fakultas Pertanian

Fakultas Pertanian memiliki 3 jurusan, terdiri atas:

1) Jurusan Agribisnis (S1)

2) Jurusan Agrobisnis (S1)

3) Jurusan Perikanan (S1)

Page 85: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

67

5. Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Fakultas Ekonomi dan Bisnis memiliki 3 jurusan S1 dan program D3, yaitu:

1) Jurusan Akuntansi (S1)

2) Jurusan Manajemen (S1)

3) Jurusan Ekonomi Pembangunan (S1)

4) Program Diploma Perbankan dan Keuangan (D3)

5) Program Diploma Perpajakan (D3)

6) Program Diploma Marketing/Manajemen Pemasaran (D3)

7) Program Diploma Akuntansi (D3)

6. Fakultas Imu Sosial dan Ilmu Politik

Fakultas Imu Sosial dan Ilmu Politik memilik 3 jurusan S1, yaitu:

1) Jurusan Administrasi Negara (S1)

2) Jurusan Ilmu Komunikasi (S1)

3) Jurusan Ilmu Pemerintahan (S1)

Dalam pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, Untirta didukung oleh

lembaga dan UPT, yaitu Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

(LPPM), Lembaga Peningkatan dan Pengembangan Program Akademik (LP3A) dan

beberapa Unit Pelaksana Teknis (UPT) seperti, Pusat Data dan Informasi

(PUSDAINFO), Perpustakaan, Humas dan Pusat Penjaminan Mutu (PPM).

Page 86: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

68

4.1.2 Visi dan Misi Untirta

Terwujudnya universitas terbaik yang memiliki kemandirian, kreativitas,

inovasi, unggul dan kompetitif dalam bidang pendidikan, penelitian, serta

pengembangan ilmu pengetahuna, teknologi dan seni dalam rangka pengabdian

kepada masyarakat.

Visi operasional Rektor Untirta periode 2015-2019

Rektor Untirta periode 2015-2019 dalam menjalankan fungsi dan misi Tri

Dharma Perguruan Tinggi kepada visi operasional ang terdiri dari:

Visi :Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Maju, Bermutu, Berkarakter dan

Berdaya Saing dalam Kebersamaan Tahun 2025

Motto :Kerja keras dan cerdas yang dilandasi keikhlasan bernilai ibadah

Prinsip :Prestasi, komitemen, kebersamaan dan tanggung jawab

Filosopi :Memberikan layanan yang terbaik, amanah dan professional

Nilai :Jujur, adil, wibawa, amanah, religious dan akuntabel (JAWARA)

MISI UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

Page 87: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

69

1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi dengan kulitas terbaik dan relevan

dengan kebutuhan masyarakat masa kini dan mendatang.

2. Meningkatkan kualitas dosen dan tenaga kependidikan lainnya dalam

melaksanakan berbagai program pendidikan, penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan stakeholders.

3. Membangun dan mengembangkan jaringan kerja ( ) untuk

mendorong percepatan peningkatan kualitas pendidikan, penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat dan erjasama.

4. Membangun dan mengembangkan sistem manajemen mutu menuju efisiensi

dan profesionalitas.

5. Mengembangkan Sistem Teknologi Informasi (STI) yang dapat memacu

terwujudnya perguruan tinggi yang unggul, mandiri, kreatif, inovatif dan

kompetitif.

6. Meningkatkan tanggung jawab sosial Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

bersama Pemerintah Daerah membawa modernisasi dan memelihara nilai

luhur (Banten).

TUJUAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

1. Menyiapkan dan menghasilkan enaga ahli yang berkemampuan akademik,

professional dan/atau vokasi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, inovatif, kompetitif,

Page 88: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

70

mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis, serta bertanggung

jawab untuk kelangsungan hidup bangsa dan Negara Republik Indonesia.

2. Mengembangkan Untirta sebagai pusat unggulan ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni untuk kemaslahatan umat manusia.

PROGRAM PENDIDIKAN TINGGI

1. Pengertian Program Pendidikan Tinggi

Pendidikan tinggi dalam lingkungan kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

berdasarkan Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

meliputi pendidikan akademik yang terdiri atas Program Sarjana, Program

Magister dan Program Doctor. Pendidikan akademik adalah pendidikan yang

diarahkan terutama pada penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan

kesenian. Pendidikan vokasi adalah program pendidikan diploma yang

diarahkan terutama pada kesiapan penerapan keahlian tertentu, sedangkan

pendidikan profesi adalah pendidikan tambahan setelah program sarjana untuk

memperoleh keahlian dan sebutan profesi dalam bidang tertentu.

2. Tujuan pendidikan.

Page 89: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

71

TUJUAN PROGRAM SARJANA

1. Menguasai dasar-dasar ilmiah dan keterampilan dalam bidang keahlian

tertentu sehingga mampu menemukan, memahami, menjelaskan dan

merumuskan cara penyelesaian masalah di dalam bidang keahliannya.

2. Mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki sesuai

dengan bidang keahliannya dalam kegiatan produktif dan pelayanan kepada

masyarakat sesuai dengan etika keilmuan dan tata kehidupan bermasyarakat.

3. Memiliki morlaitas yang tinggi dalam berkarya di bidang eahliannya dan

dalam kehidupan bermasyarakat.

4. Mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni di

bidang keahliannya.

TUJUAN PROGRAM DIPLOMA

Program diploma atau program non gelar, diploma adalah bentuk dari

program pendidikan okasi bertujuan agar para tulisan menguasai kemampuan dan

keterampilan dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni tertentu, mandiri

dalam pelaksanaan

4.1.3 Tugas Pokok dan Fungsi

Sesuai keputusna Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 124/0/2004 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Untirta mempunyai

Page 90: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

72

tugas menyelenggarakan pendidikan akademik dan vokasi dalam sejumlah disiplin

ilmu, teknologi dan seni.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana di atas, Untirta menyelenggarakan

fungsi sebagai berikut:

1. Pelaksanaan dan pengembangan pendidikan tinggi.

2. Pelaksanaan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni.

3. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat.

4. Pelaksanaan pembinaan civitas akademika dan hubungannya dengan

lingkungan.

5. Pelaksanaan kegiatan layanan administrative.

4.1.4 Struktur Organisasi Untirta

Susunan organisasi Untirta telah mendapat persetujuan dari Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan) No. B-1893/M.PAN/9/2004 tanggal 16

September 2004 perihal Usul Penetapan Organisasi dan Tata Kerja Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa yang kemudian ditetapkan dalam Keputusan Menteri Pendidikan

Nasional RI No. 124/0/2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Untirta yang

kemudian mengalami perubahan setelah ditetapkannya pola pengelolaan Badan

Page 91: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

73

Layanan Umum. Dimana dengan menambah Dewan Pengawasan dan Satuan

Pengawasan Internal.

4.1.5 Uraian Tugas

1. Dewan Penyantun

Dewan penyantun merupakan forum yang terdiri dari unsur Gubernur,

Bupati/Walikota dan/atau masyarakat yang menaruh perhatian kepada

pengetahuan dan pembangunan di Indonesia. Dewan penyantun membantu rektor

dalam membina dan memelihara hubungan baik antara Untirta dengan masyarakat

dan pemerintah. Dewan penyantun terdiri atas seorang ketua, sekretaris dan

anggota-anggota yang pengangkatannya ditetapkan dengan Keputusan rektor atas

persetujuan Senat Untirta.

2. Senat Universitas

Senat universitas merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi pada

Untirta. Senat universitas mempunyai beberapa tugas, seperti:

1) Merumuskan kebijakan dasar menjadipedoman bagi pimpinan Untirta

dalam melaksanakan tugas-tugas kepemimpinannya.

2) Merumuskan kebijakan berkenaan dengan upaya pengembangan

Untirta serta satuan-satuan yang merupakan bagian-bagiannya.

3) Mengkaji, menyempurnakan dan kemudian menyetujui Rencana

Anggaran dan Belanja atau Rencana Bisnis Anggaran Untirta.

Page 92: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

74

4) Merumuskan secara berkala dan meninjau kembali peraturan-

peraturan ekonomi keilmuan di lingkungan Untirta.

5) Mermuskan kebijakan berkenaan dengan penilaian akademik, dan

Professional para dosen, peneliti dan mahasiswa.

6) Merumuskan norma dan tolak ukur serta menilai pelaksanaan

program-program pendidikan tinggi, penelitian dan upaya-upaya

pemberian pelayanan kepada masyarakat.

7) Mempertimbangka usul dari suatu fakultas untuk membuka atau

menutup suatu fakultas, jurusan, program studi. Sebelum usul

diteruskan oleh Rektor kepada Direktur Jenderal Perguruan Tinggi

untuk memperoleh persetujuan.

8) Menilai pertanggungjawaban pimpinan Untirta atau pelaksanaan

kebijakan dan program yang telah ditetapkan.

9) Memberikan pertimabngan kepada Menteri berkenaan dengan calon-

calon yang diusulkan untuk diangkat menjadi rektor.

10) Merumuskan pedoman yang digunakan untuk menilai kegiatan-

kegiatan dosen, peneliti, tenaga administrasi, mahasiswa dan tokoh

masyarakat yang dianggap perlu mendapat penghargaan serta

mengatur tata cara pemberian penghargaan yang bersangkutan.

11) Mempertimbankan usul-usul pemberian gelar doktor kehormatan

(Doctor Honoris Causa) yang diajukan kepada senat. Bila usul

Page 93: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

75

tersebut dapat disetujui senat, maka Rektor meneruskannya kepada

Menteri untuk memperoleh penetapan.

12) Memberi pertimbangan penyelesaian kasus-kasus pelanggaran etika

akademik, seperti melakukan plagiat dan pelanggaran aturan-aturan

lain yang dapat mencemarkan nama baik Untirta.

13) Menyelenggarakan upacara pengukuhan guru besar.

14) Menyelenggarkan ujian promosi Doktor.

15) Menyelenggarakan upacara wisuda dan peringatan hari jadi Untirta

(Dies Natalies).

3. Dewan Pengawas

Dewan pengawas adalah satuan fungsional yang bertugas melakukan

pengawasan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum yang diatur dalam

Peraturan Menteri Keuangan RI No 109/PMK/05/2007.

1) Dewan pengawas bertugas melakukan pengawasan terhadap

pengelolaan BLU yang dilakukan oleh pejabat pengelola BLU

mengenai pelaksanaan Rencana Strategi Bisnis, Rencana Bisnis dan

Anggaran dan Peraturan Perundang-Undangan.

2) Melaporkan kepada Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri

Keuangan apabila terjadi gejala menururnnya kepada BLU.

3) Mengikuti perkembangan kegiatan BLU, memberikan pendapat dan

mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi pengelola BLU.

Page 94: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

76

4) Memberikan nasehat kepada pejabat pengelola BLU dalam

melaksanakan pengelola BLU.

5) Memberikan masukan, saran atau tanggapan atas laporan keuangan

dan laporan kinerja BLU kepada pejabat pengelola BLU.

6) Dewan pengawas melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Menteri

Pendidikan Nasional RI dan Menteri Keuangan secara berkala paling

sedikit 1 kali dalam satu semester dan sewaktu-waktu apabila

diperlukan.

4. Rektor dan Pembantu Rektor

Rektor adalah pembantu Menteri Pendidikan Nasional dibidang yang menjadi

tugas kewajibannya. Dalam melaksanakan tugasnya, Rektor bertanggung jawab

kepada Menteri dan Senat Untirta. Adapun yang menjadi tugas Rektor adalah:

1) Memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian

kepada masarakat.

2) Membina tugas kependidikan, mahasiswa, tenaga administrasi dan

hubungan dengan lingkungannya.

3) Menentukan kebijaksanaan tekinis yang secara fungsional menjadi

tanggug jawabnya sesuai dengan kebijaksanaan umum pemerintah dan

lembaga hirarkis pembinanya.

4) Membina dan melaksanakan kerjasama dengan instansi, badan swasta

dan masyarakat untuk memecahkan persoalan yang timbul terutama

yang menyagkut bidang tanggung jawabnya.

Page 95: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

77

5) Melaksanakan pengawasan dan evaluasi kinerja penyelenggaraan

Universitas.

6) Melaksanakan penilaian prestasi dan pelaksanaan kegiatan dan

menyusun laporan secara periodik.

7) Menyusun rencana strategi Universitas yang merupakan rancangan

rencana jangka menengah yang membuat sasaran dan tujuan yang

hendak dicapai dalam jangka waktu 5 (lima) tahun.

8) Mewakili Universitas di dalam dan di luar pengadilan secara

melakukan segala tindakan dan perbuatan, baik mengenai pengelolaan

maupun pemilikan serta pengikatan Universitas dengan pihak lain

sesuai dengan batas kewenangannya.

9) Kegiatan atau aktivitas di bawha ini harus mendapat persetujuan

tertulis dari pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku:

1) Mengusulkan melepaskan dan menjual barang-barang tidak

bergerak milik Universitas dengan jenjang nilai dan jenis

barang tertentu.

2) Mengusulkan kontrak manajemen yang berlaku untuk jangka

waktu lebih dari 1 (satu tahun.

3) Memperhatikan dan segera mengambil langkah-langkah yang

diperlukan atas segala sesuatu yang dikemukakan dalam setiap

laporan hasil pemeriksaan yang dibuat oelh pemeriksa seperti

Page 96: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

78

Badan Pemeriksa Keuangan, Satuan Pemeriksa Intern,

Inspektorat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional dan

lain-lain.

10) Mengkoordinasikan monitoring dan evaluasi pengelolaan Universitas.

11) Menjalankan tugas pokok lainnya sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Sebagai pemimpin BLU, Rektor mempunyai tugas sebagaimana diuraikan

dalam pasal 32 ayat (2) PP No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

BLU, yaitu:

1) Menyiapkan rencana strategis bisnis BLU.

2) Menyiapkan RBA tahunan.

3) Mengusulkan calon pejabat keuangan dan pejabat teknis sesuai dengan

ketentuan yang berlaku, dan

4) Menyampaikan pertanggungjawaban kinerja operasional dan keuangan

BLU.

Rektor dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh 4 (empat) orang Pembantu

Rektor. Yaitu:

1) Pembantu Rektor I Bidang Akademik

Page 97: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

79

Pembantu Rektor I Bidang Akademik, mempunyai tugas membantu

Rektor dalam memimpin pelaksanaan pendidikan dan pengajarn,

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan bertindak sebagai

pelaksana harian Rektor, bilamana Rektor berhalangan tidak tetap.

2) Pembantu Rektor II Bidang Administrasi Umum

Pembantu Rektor II Bidang Adinistrasi Umum dan Keuangan

mempunyai tugas membantu Rektor dalam memimpin pelaksanaan

kegiatan dalam bidang keuangan administrasi umum.

3) Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan

Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan, mempunyai tugas

membantu Rektor dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan minat,

penalaran serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

4) Pembantu Rektor IV Bidang Kerja Sama dan Komunikasi

Pembantu Rektor IV Bidang Kerja Sama dan Komunikasi, membnatu

Rektor dalam rangka upaya kerja sama dengan Perguruan Tinggi

lainnya atau lembaga-lembaga lainnya. Baik di dalam maupun di luar

negeri dalam mengembankan kemampuan masing-masing di bidang

sumber daya mansuia dan sumber daya alam.

Page 98: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

80

5. Satuan Pengawasan Internal

Dalam rangka mewujudkan praktik bisnis yang sehat dan system

pengendalian intern yang memadai pada setiap aktivitas di lingkungan

Universitas, maka dapat dibentuk Satuan Pengawasan Internal.

Satuan Pengawasan Internal membantu Rektor dalam menerapkan pola

pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum yang berprinsip pada ekonomi dan

produktivitas. Aktivitas yang dilakukan Satuan Pengawasan Internal meliputi

pemeriksaan, penilaian, pengujian, evaluasi serta saran dan perbaikan secara

independen terhadap pengelolaan Universitas yang bertujuan membantu biro fakultas,

lembaga dan unit pelaksana teknis untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya secara efektif dan efisien, sesuai dengan kebijakan yang ditentukan

Universitas. Adapun tugas Satuan Pengawasan Internal dapat diuraikan sebagai

berikut:

1) Mengkoordinasikan aktifitas pemeriksaan terhadap jalannya system

pengendalian ekonomi da produktivitas serta merumsukan program kerja

internal audit.

2) Melakukan analisis dan evaluasi terhadap hasil-hasil temuan serta

menyampaikan saran-saran perbaikan terhadap penyelenggaranaan

kegiatan Universitas dan sistem atau kebijakan atau peraturan yang sudah

tidak sesuai dengan perkembangan Universitas.

Page 99: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

81

3) Melakukan pengkajian terhadap tingkat efisiensi dan efektifitas egiatan

Universitas.

4) Melakukan penilaian yang akurat terhadap akuntabilitas pelaksanaan

kebijakan Universitas dalam rangka menegakkan transparansi dan

akuntabilitas.

5) Melakukan penilaian dan evaluasi untuk memastikan bahwa ketentuan

Universitas baik tertulis maupun tidak tertulis, prosedur yang berlaku dan

kebijakan yang digariskan dapat dilaksanakan secara efektif oleh seluruh

tingkat pejabat pengelola dan meminimalisasi risiko Universitas.

6) Memberikan konsultasi terhadap masalah-masalah yang timbul atau yang

dihadapi oleh Universitas agar dapat memberikan nilai tambah pada

Universitas dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

7) Melakukan evaluasi laporan triwulan biro, fakultas, lembaga dan unit

pelaksana teknis serta memberikan rekomendasi terhadap laporan tersebut

yang hasilnya disampaikan kepada Rektor dengan tembusan kepada

Kepala Bior, Dekan, Ketua Lembaga dan Kepala Unit.

8) Membantu dan menjadi partner pemeriksaan eksternal dalam melakukan

pemeriksaan. Dalam melakukan tugas ini sebelumnya dapat melakukan uji

petik pemeriksaan yang lazim dilakukan oleh pemeriksaan eksternal.

9) Merumuskan sasaran standar pelayanan Biro atauFakultas atau Lembaga

atau Unit yang merupakan penjabaran standar pelayanan inimal

Universitas yang telah ditetapkan.

Page 100: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

82

6. Biro Administrasi Umum dan Keuangan

Biro Administrasi Umum dan Keuangan, mempunyai tugas memberikan

layanan administrasi umum dan keuangan di lingkungan Universitas. Dalam

melaksanakan tugas-tugasnya, Biro Administrasi Umum dan Keuangan

menyelenggarakan fungsi seperti:

1) Pelaksanaan urusan ketatusahaan, kerumahtangaan dan perlengkapan.

2) Pelaksanaan urusan kepegawaian.

3) Pelaksanaan urusan keuangan.

4) Pelaksanaan urusan hokum dan ketatalaksanaan.

Selain melaksanakan tugas-tugas tersebut, Kepala Biro Administrasi Umum

dan Keuangan sebagai pejabat keuangan. Sebagaimana diamksud dalam pasal 32

ayat (3) PP No. 23 Tahun 2005 berfungsi sebagai penanggung jawab keuangan

yang berkewajiban:

1) Mengkoordinasikan penyusunan RBA.

2) Menyiapkan dokumen pelaksanaan anggaran BLU.

3) Melakukan pengelolaan pendapatan dan belanja.

4) Menyelenggarakan pengelolaan kas.

5) Melakukan pengelolaan utang piutang.

6) Menyusun kebijakan pengelolaan barang, aset tetap dan investasi

BLU.

Page 101: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

83

7) Menyelenggarakan sistem informasimanajemen keuangan, dan

8) Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan.

7. Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Sistem

Informasi

Biro Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Sistem Informasi,

mempunyai tugas memberikan layanan administrasi di bidang akademik,

kemahasiswaan, perencanaan dan sistem informasi di lingkungan Untirta.

Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Biro Adminisrasi Akademik,

Kemahasiswaan, Perencanaan dan Sistem Informasi mempunyai fungsi:

1) Pelaksanaan administrasi pendidikan.

2) Pelaksanaan administrasi kemahasiswaan.

3) Pelaksanaan administrasi perencanaan dan sistem informasi.

4) Pelaksanaan administrasi kerjasama.

Di samping melaksanakan tugas-tugas tersebut, Kepala Biro Akademik,

Kemahasiswaan, Perencanaan dan Sistem Informasi, sebagai Pejabat Teknis.

Sebagaimana dimaksud dalam pasal 32 ayat (4) PP No. 23 Tahun 2005

berkewajiban:

1) Menyusun kegiatan teknis di bidang Akademik, Kemahasiswaan,

Perencanaan dan Sistem Informasi.

2) Melaksanakan kegiatan teknis sesuai RBA, dan

Page 102: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

84

3) Mempertanggungjawabkan kinerja operasional di bidang Akademik,

Kemahasiswaan, Perencanaan dan Sistem Informasi.

Biro Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Sistem Informasi, terdiri atas:

1) Bagian Administrasi Akademik dan Kerjasama.

2) Bagian Administrasi Kemahasiswaan dan Perencanaan.

8. Fakultas

Fakultas dipimpin oleh seorang Dekan, yang mempunyai tugas sebagai berikut:

1) Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran dalam suatu kelompok

bidang ilmu, teknologi dan seni untuk semua program pendidikan.

2) Mengembangkan penelitian baik untuk kepentingan perkembangan

ilmu pengetahuan amupun untuk memecahkan masalah-masalah

kemasyarakatan.

3) Melaksanakan dan menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat.

4) Melaksanakan pembinaan civitas akademik.

5) Melaksanakan kegiatan layanan administrasi.

6) Menjaga, memelihara dan berusaha untuk mencapai segala sesuatu

yang terkandung dalam visi, misi dan tujuan Untirta.

7) Tugas-tugas lain yang menunjang Untirta dan fungsi Fakultas sebagai

ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni.

Page 103: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

85

Selain melaksanakan tugas-tugas tersebut di atas, Dekan sebagai Pejabat

Teknis. Sebagaimana di maksud dalam pasal 32 ayat (4) PP No. 23 Tahun 2005

berfungsi sebagai penanggung jawab teknis di bidang pendidikan dan pengajaran

yang berkewajiban:

1) Menyusun perencanaan kegiatan teknis di bidang pendidikan dan

pengajaran.

2) Melaksanakan kegiatan teknis sesuai RBA, dan

3) Mempertanggungjawabkan kinerja operasional di bidang pendidikan

dan pengajaran.

Dalam melaksanakan tugas, Dekan diabntu oleh 3 (tiga) orang Pembantu

Dekan, yang terdiri atas:

1) Pembantu Dekan I, pembantu dekan bidang akademik.

2) Pembantu Dekan II, pembantu dekan bidang administrasi umum.

3) Pembantu Dekan III, pembantu dekan bidang kemahasiswaan.

4) Bagian Tata Usaha.

Page 104: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

86

4.2 Deskripsi Data

4.2.1 Uji Validitas Instrumen

Analisis data penlitian yang dilakukan pertama kali adalah dengan melakukan

uji validitas instrumen guna menjaga ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam

melaksanakan fungsi ukurnya. Uji validitas digunakan untuk sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Kevaliditasan instrumen menggambarkan bahwa suatu instrumen

benar-benar mampu mengukur variabel-variabel yang akan diukur dalam penelitian

serta mampu menunjukan tingkat kesesuaian antar konsep dan hasil pengukuran.

Adapun rumus yang digunakan adalah menggunakan product momen dengan hasil

sebagai berikut:

Page 105: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

87

Tabel 4.1

Hasil Uji Validitas Instrumen

No Item R Hitung R Tabel Keputusan

1 -0.2139 0.361 tidak valid 2 0.42063 0.361 valid 3 0.46697 0.361 valid 4 0.41709 0.361 valid 5 0.41576 0.361 valid 6 0.53732 0.361 valid 7 0.36292 0.361 valid 8 0.41576 0.361 valid 9 0.56304 0.361 valid

10 0.28158 0.361 tidak valid 11 0.38685 0.361 valid 12 0.48236 0.361 valid 13 0.56304 0.361 valid 14 0.61733 0.361 valid 15 0.60248 0.361 valid 16 0.49129 0.361 valid 17 0.23583 0.361 tidak valid 18 0.29534 0.361 tidak valid 19 0.3978 0.361 valid 20 0.37624 0.361 valid 21 0.40399 0.361 valid 22 0.36849 0.361 valid 23 36792 0.361 valid 24 0.39411 0.361 valid 25 0.52878 0.361 valid 26 0.41709 0.361 valid 27 0.4899 0.361 valid 28 0.36217 0.361 valid 29 0.44293 0.361 valid

Page 106: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

88

30 0.52878 0.361 valid 31 0.41554 0.361 valid 32 0.40073 0.361 valid 33 -0.0214 0.361 tidak valid 34 0.36792 0.361 valid 35 0.46697 0.361 valid 36 0.47493 0.361 valid 37 0.2596 0.361 tidak valid 38 0.40957 0.361 valid

Sumber: Peneliti, Output Mc. Excel yang diolah, 2015

Adapun kriteria item/butir instrumen yang digunakan adalah dimana jika r

hitung > r tabel, berarti item/butir instrumen bisa dinyatakan valid, dan jika r hitung ≤

r tabel, berarti item/butir instrumen bisa dinyatakan tidak valid. Berdasarkan tabel

diatas dapat diketahui bahwa instrumen nomor 1, 10, 17, 18, 33 dan 37 adalah tidak

valid dengan dibuktikan dari nilai r hitung ≤ r tabel pada taraf signifikan 5 persen.

4.2.2 Identitas Responden

Responden dalam penelitian ini adalah penerima Bantaun Biaya Pendidikan

Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) Di Untirta tahun 2014, yaitu dengan

jumlah 143 penerima.

Dalam rangka memudahkan penelitian, peneliti mengelompokan dan

mengolah data hasil penelitian, maka peneliti membagi pertanyaan-pertanyaan dalam

kuesioner sesuai dengan indikator-indikator yang akan diukur berdasarkan teori yang

peneliti anggap sesuai dengan tujuan penelitian yang peneliti lakukan. Dalam

Page 107: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

89

pengisian kuesioner peneliti meminta responden untuk memberikan data identitas

dirinya sebagai penunjang data. Adapun data identitas diri responden yang diminta

adalah jenis kelamin dan usia responden. Berikut pemaparan data identitas diri

responden yang terdapat dalam kuesioner.

Diagram 4.1

Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan diagram 4.1 terlihat bahwa responden sebagian besar berjenis

kelamin laki-laki yaitu sebanyak 57%, dan responden yang berjenis kelamin

perempuan sebanyak 43% atau sebanyak responden. Hal ini menunjukan bahwa

mayoritas responden dari penerima Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi

Akademik (BBP-PPA) Tahun 2014 di Untirta adalah laki-laki.

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

LAKI-LAKIPEREMPUAN

57%

43%

Page 108: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

90

Diagram 4.2

Identitas Responden Berdasarkan Usia

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015

Berdasarkan diagram 4.2 identitas responden berdasarkan usia yaitu 21 tahun

sebanyak 29% atau sebanyak 49 responden, 22 tahun sebanyak 50% atau 72

responden, 23 tahun sebanyak 20% atau sebanyak 28 responden, dan 24 tahun

sebanyak 1% atau sebanyak 2 responden. Jadi, terlihat bahwa responden sebagian

besar berusia 22 tahun dan sebagian kecil berusia 24 tahun.

29%

50%

20%

1%0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

21 22 23 24

Page 109: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

91

Diagram 4.3

Identitas Responden Berdasarkan Fakultas

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015

Berdasarkan diagram 4.3 identitas responden berdasarkan fakultas yaitu,

fakultas ilmu hokum sebanyak 5% atau sebanyak 9 responden, FKIP sebanyak 24%

atau 35 responden, fakultas teknik sebanyak 23% atau sebanyak 33 responden,

fakultas pertanian sebanyak 10% atau sebanyak 15 responden, fakultas ekonomi

sebanyak 26% atau sebanyak 41 responden dan Fisip sebanyak 12% atau sebanyak 18

responden. Jadi, terlihat bahwa responden sebagian besar dari fakultas ekonomi dan

sebagian kecil dari fakultas ilmu hukum.

5%

24%23%

10%

26%

12%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

IlmuHukum

FKIP Teknik Pertanian Ekonomi Fisip

Page 110: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

92

4.2.3 Analisis Data

Dalam tahap ini peneliti akan mendeskripsikan data dari hasil penelitian yang

dilakukan melalui metode penyebaran kuesioner. Kuesioner ini disebarkan kepada

143 penerima Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA)

tahun 2014 di Untirta. Dalam melakukan analisis data, peneliti menggunakan

beberapa indikator kinerja organisasi menurut Nawawi, yaitu untuk dijadikan

pedoman dalam menilai kinerja pengelola Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan

Prestasi Akademik (BBP-PPA) tahun 2014 di Untirta, antara lain: Indikator masukan

(input), Indikator proses (process), Indikator keluaran (output),Indikator hasil

(outcome), Indikator manfaat (benefit) dan Indikator dampak (impact).

Skala yang dipakai dalam kuesioner adalah skala likert. Pilihan jawaban

dalam kuesioner terdiri dari 4 item yaitu sangat setuju dengan nilai 4, setuju dengan

nilai 3, tidak setuju dengan nilai 2, dan sangat tidak setuju dengan nilai 1. Terkait

dengan nilai jawaban, peneliti menggunakan kuesioner berbentuk pernyataan.

Pemaparan tanggapan responden atas kuesioner ini akan digambarkan dalam bentuk

diagram batang disertai pemaparan dan kesimpulan hasil jawaban dari pernyataan

yang diajukan melalui kuesioner tersebut adalah sebagai berikut:

Page 111: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

93

Diagram 4.4

Tanggapan Responden Terhadap Indikator Masukan (Input)

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan dari Kuesioner Nomor 1-10, 2015

Berdasarkan diagram 4.4 di atas, hasil jawaban responden terhadap indikator

masukan yang terdiri dari ketersediaan dana sebesar 66%, dengan pernyataan di

antara lain seperti: dana Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik

(BBP-PPA) yang di terima oleh penerima harus tepat waktu yaitu berdasarkan

periode tahun anggaran selama 6 bulan atau tiap persemester, dana Bantuan Biaya

Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) mampu mencukupi bagi

mahasiswa yang mencalonkan sebagai penerima Bantuan Biaya Pendidikan

Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA). Ketersediaan Sumber Daya Manusia

66%

65%

64%

71%

66%

60% 62% 64% 66% 68% 70% 72%

Rata-Rata

Prosedur

Informasi

Ketersediaan SDM

Ketersediaan Dana

Page 112: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

94

(SDM) sebesar 71%, dengan pernyataan antara lain seperti: ketersediaan sumber daya

manusia yang berkualitas dalam mengelola program Bantuan Biaya Pendidikan

Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta sudah memadai,sumber daya

manusia yang berkualitas mempengaruhi program Bantuan Biaya Pendidikan

Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta berjalan dengan baik.

Informasi sebesar 64%, dengan pernyataan antara lain seperti: informasi mengenai

program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di

Untirta disosialisasikan dengan baik, informasi mengenai Bantuan Biaya Pendidikan

Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta mudah didapat. Prosedur

sebesar 65%, dengan pernyataan antara ain seperti: kuota penerima Bantuan Biaya

Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta sesuai dengan

jumlah calon penerima pendaftar, calon penerima beasiswa Biaya Pendidikan

Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta sesuai dengan kriteria syarat

yang ditentukan dalam pedoman. Sehingga didapatkan rata-rata dari indikator

masukan ini sebesar 66%.

Dari hasil jawaban tersebut dapat dilihat bahwa, ada 2 (dua) sub indikator

yang nilai persentasenya di bawah rata-rata. Yaitu pertama, sub indikator informasi

sebesar 64%. Berdasarkan pendapat responden, pernyataan dari sub indikator

informasi yang sudah dipaparkan di atas adalah informasi mengenai Bantuan Biaya

Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) tidak disosialisasikan dengan

baik, dimana beberapa responden mendapat informasi dari mahasiswa lain, bahkan

Page 113: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

95

informasi program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-

PPA) terkadang sulit didapat. Hal ini karena kurang update –nya informasi mengenai

beasiswa di fakultas atau di web fakultas yang memang seharusnya mudah diketahui

oleh mahasiswa calon penerima.

Kedua yaitu, sub indikator mengenai prosedur sebesar 65%. Berdasarkan

pendapat responden, pernyataan dari sub indikator prosedur yang sudah dipaparkan di

atas adalah prosedur mengenai calon penerima Bantuan Biaya Pendidikan

Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) tidak sesuai dengan pedoman yang

ditentukann. Hal ini dikarenakan, adanya beberapa mahasiswa yang mendaftarkan

diri sebagai calon penerima tidak sesuai dengan syarat dan kriteria yang ada.

Di sisi lain, nilai persentase dari sub indikator Ketersediaan dana sebesar 66%

dan ketersediaan sumber daya manusia sebesar 71%, nilainya sama dengan dan di

atas nilai rata-rata 66%. Dimana jika dilihat dari sub indikator ketersediaan dana,

dengan pernyataan yang sudah dipaparkan di atas adalah dana Bantuan Biaya

Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) yang di terima oleh penerima

harus tepat waktu. Dimana hal ini berdasarkan periode tahun anggaran selama 6 bulan

atau tiap per semester, dan dana beasiswa tersebut harus mampu mencukupi bagi

penerima sesuai dengan apa yang di cantumkan pada pedoman Bantuan Biaya

Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA). Selain itu dari sub indikator

ketersediaan sumber daya manusia, dengan pernyataan yang sudah dipaparkan di atas

Page 114: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

96

62%

62%

63%

61% 62% 62% 62% 62% 62% 63% 63% 63% 63%

Rata-Rata

Pelayanan Pengelola

Kinerja Pengelola

adalah ketersediaan sumber daya manusia dalam mengelola Bantuan Biaya

Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) harus memadai dan

berkualitas, dimana hal ini mempengaruhi program Bantuan Biaya Pendidikan

Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) agar berjalan dengan baik.

Diagram 4.5

Tanggapan Responden Terhadap Indikator Proses (Process)

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan dari Kuesioner Nomor 11-16, 2015

Berdasarkan diagram 4.5 di atas, hasil jawaban responden terhadap indikator

proses yang terdiri dari kinerja pengelola sebesar 63%, dengan pernyataan antara lain

seperti: kinerja para pengelola program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan

Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta telah tepat sasaran, kinerja para pengelola

program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di

Untirta telah tepat jumlah, Kinerja para pengelola program Bantuan Biaya Pendidikan

Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta telah tepat waktu. Pelayanan

Page 115: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

97

pengelola sebesar 62%, dengan pernyataan antara lain seperti: pengelola Bantuan

Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta telah

memberikan pelayanan dengan baik, proses perekrutan calon penerima Bantuan

Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta dilakukan

secara transparan, pengelola Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi

Akademik (BBP-PPA) di Untirta melakukan pengawasan dengan teliti terhadap

mahasiswa yang mencalonkan dirinya sebagai penerima. Sehingga didapatkan rata-

rata sebesar 62%.

Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa terdapat sub indikator yang nilainya

sama dengan rata-rata yaitu sub indikator pelayanan pengelola sebesar 62%.

Berdasarkan pendapat resonden, pernyataan dari sub indikator pelayanan pengelola

dengan pernyatan yang sudah dipaparkan di atas adalah pengelola dalam memberikan

pelayanan sudah baik, walaupun dalam proses perekrutan calon penerima tidak

dilakukan transparan. Dimana hal ini terlihat dari ketidaktelitian pengelola terhadap

mahasiswa yang mencalonkan dirinya sebagai penerima. Karena dari hasil penelitian

dilapangan, peneliti menemukan adaya calon penerima beasiswa yang tidak

melengkapi syarat yang sudah ditentukan, misalnya tidak mencantumkannya surat

keterangan tidak mampu.

Di sisi lain, nilai persentase dari sub indikator kinerja pengelola sebesar 63%

sudah di atas rata-rata yaitu 62%. Berdasarkan pendapat resonden, pernyataan dari

Page 116: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

98

75%

72%

72%

81%

66% 68% 70% 72% 74% 76% 78% 80% 82%

Rata-Rata

Tepat Sasaran

Tepat Waktu

Tepat Jumlah

sub indikator kinerja pengelola dengan pernyatan yang sudah dipaparkan di atas

adalah kinerja pengelola program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi

Akademik (BBP-PPA) belum tepat sasaran, dimana hal ini berkaitan dengan

pemaparan di atas mengenai ketidaktelitian pengelola terhadap calon penerima yang

tidak sesuai dengan syarat dan ketentuan. Selain itu, kinerja pengelola program

Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) terkadang

tidak tepatnya waktu dalam pengumpulan berkas calon penerima beasiswa, dari

pengelola fakultas yang akan diberikan pada bidang kemahasiswaan universitas.

Diagram 4.6

Tanggapan Responden Terhadap Indikator Keluaran (Output)

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan dari Kuesioner Nomor 17-23, 2015

Berdasarkan diagram 4. di atas, hasil jawaban responden terhadap indikator

keluaran yang terdiri dari sub indikator tepat jumlah sebesar 81%, dengan pernyataan

Page 117: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

99

antara lain seperti: dana Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik

(BBP-PPA) di Untirta yang diterima oleh penerima besarnya adalah Rp. 350.000

setiap mahasiswa -/ bulan atau Rp. 2.100.000 per-semester. Tepat waktu sebesar

72%. Dengan pernyataan antara lain seperti: dana Bantuan Biaya Pendidikan

Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta yang diterima oleh penerima

tepat waktu yaitu berdasarkan periode tahun anggaran selama 6 bulan atau per

semester, keterlambatan dana Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi

Akademik (BBP-PPA) di Untirta akan mempengaruhi pembayaran kuliah bagi

penerima. Tepat sasaran sebesar 72%, dengan pernyataan antara lain seperti:

pengelola Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di

Untirta menerima mahasiswa calon penerima Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan

Prestasi Akademik (BBP-PPA) telah tepat sasaran, Program Bantuan Biaya

Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta membantu para

mahasiswa yang kurang mampu. Sehingga didapatkan rata-rata sebesar 75%.

Dari hasil jawaban tersebut dapat dilihat bahwa, ada 2 (dua) sub indikator

yang nilai persentasenya di bawah rata-rata. Yaitu pertama, sub indikator tepat waktu

sebesar 72%. Berdasarkan pendapat responden, pernyataan dari sub indikator

informasi yang sudah dipaparkan di atas adalah dana Bantuan Biaya Pendidikan

Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) yang seharusnya diberikan tepat waktu

pada 6 bulan atau per semester, tetapi jika dilihat dari hasil penelitian di lapangan

tidak sesuai dengan pedoman. Dimana, tahun 2014 semester genap terjadi

Page 118: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

100

keterlambatan penerimaan dana Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi

Akademik (BBP-PPA). Hal ini pun terjadi kembali pada tahun 2015 semester ganjil,

dimana adanya keterlambatan terhadap penerimaan dana beasiswa. Hal ini

mempengaruhi pembayarn kuliah bagi penerima, dimana dana Bantuan Biaya

Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) memang diperuntukkan

dalam membayar Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP).

Kedua yaitu, sub indikator mengenai tepat sasaran sebesar 72%. Berdasarkan

pendapat responden, pernyataan dari sub indikator tepat sasaran yang sudah

dipaparkan di atas adalah tidak tepatnya sasaran pada penerima Bantuan Biaya

Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA), dimana terlihat dari

beberapa calon yang memang tidak memiliki syarat lengkap untuk mencaonkan

sebagai penerima, selain itu banyaknya mahasiswa yang tergolong mampu yang

mendaftarkan diri. Karena program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi

Akademik (BBP-PPA) ini untuk membantu mahasiswa yang kurang mampu dalam

segi ekonomi.

Di sisi lain, nilai persentase dari sub indikator tepat jumlah sebesar 81% sudah

di atas rata-rata yaitu 75%. Berdasarkan pendapat responden, pernyataan dari sub

indikator tepat jumlah dengan pernyatan yang sudah dipaparkan di atas adalah dana

Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) yang diterima

oleh penerima sebesar Rp. 2.100.000 per-semester. Dimana dri hasil observasi

Page 119: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

101

peneliti di lapangan, responden menjawab memang dana Bantuan Biaya Pendidikan

Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) yang diterima sesuai dengan ketentuan

yang berada dalam pedoman.

Diagram 4.7

Tanggapan Responden Terhadap Indikator Hasil (Outcome)

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan dari Kuesioner Nomor 24-28, 2015

Berdasarkan diagram 4.7 di atas, hasil jawaban responden terhadap indikator

hasil yang terdiri dari sub indikator hasil dari program BBP-PPA sebesar 75%,

dengan pernyataan antara lain seperti: Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan

Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta mengurangi pengeluaran biaya pendidikan,

Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta

membantu perekonomian keluarga, Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi

75%

76%

75%

74% 75% 75% 75% 75% 75% 76% 76% 76% 76%

Rata-Rata

Perubahan yang ingin di capai

Hasil dari Program BBP-PPA

Page 120: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

102

Akademik (BBP-PPA) di Untirta membantu mahasiswa agar bisa mencari ilmu tanpa

adanya hambatan dalam hal pembiayaan. Perubahan yang ingin dicapai sebesar 76%,

dengan pernyataan antara lain seperti: program Bantuan Biaya Pendidikan

Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta meningkatkan kemampuan

ekonomi bagi penerima, program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi

Akademik (BBP-PPA) di Untirta membantu meringankan beban ekonomi bagi

penerima. Sehingga didapatkan rata-rata sebesar 75%.

Dari hasil jawaban tersebut dapat dilihat bahwa, ada sub indikator yang nilai

persentasenya sama dengan rata-rata. Yaitu sub indikator hasil dari program BBP-

PPA sebesar 75%. Berdasarkan pendapat responden, pernyataan dari sub indikator

hasil dari program BBP-PPA yang sudah dipaparkan di atas adalah Bantuan Biaya

Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) tidak sepenuhnya

mengurangi biaya pendidikan, dimana dari beberapa responden menyatakan bahwa

karena adanya penerima yang memang tergolong dari kalangan ekonomi yang

mampu, dan tidak tergolong dalam ketgori tidak mampu. Jadi, beberapa penerima

menggunakan dana beasiswa tersebut tidak untuk kepentingan pendidikan terutama

dalam pembayaran SPP. Maka dapat disimpulkan dari jawaban di atas, karena adanya

penerima yang tergolong mampu jadi tidak semua dana beasiswa bisa membantu

perekonomian keluarga.

Page 121: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

103

77%

78%

77%

77% 77% 78% 78% 79%

Rata-Rata

Tujuan yang ingindicapai

Manfaat yang dihasilkan

Di sisi lain, nilai persentase dari sub indikator perubahan yang ingin dicapai

sebesar 76% sudah di atas rata-rata yaitu 75%. Berdasarkan pendapat responden,

pernyataan dari sub indikator perubahan yang ingin dicapai, dengan pernyatan yang

sudah dipaparkan di atas adalah program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan

Prestasi Akademik (BBP-PPA) dirasa sudah meningkatkan perekonomian bagi

mahasiswa penerima dan meringankan beban ekonomi bagi mereka. Karena hasil

observasi peneliti di lapangan, responden mengakui bahwa dengan adanya dana

Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) menambah

pemasukan keuangan bagi penerima.

Diagram 4.8

Tanggapan Responden Terhadap Indikator Manfaat (Benefit)

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan dari Kuesioner Nomor 29-32, 2015

Page 122: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

104

Berdasarkan diagram 4.8 di atas, hasil jawaban responden terhadap indikator

manfaat yang terdiri dari sub indikator manfaat yang dihasilkan sebesar 77%, dengan

pernyataan antara lain seperti: Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi

Akademik (BBP-PPA) di Untirta yang diterima bermanfaat untuk melunasi

pembayaran pendidikan, Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik

(BBP-PPA) di Untirta memberi kelancaran dalam studi mahasiswa yang kesulitan

membayar perkuliahan. Sub indikator tujuan yang ingin dicapai sebesar 78%, dengan

pernyataan antara lain seperti: Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi

Akademik (BBP-PPA) di Untirta mengurangi jumlah mahasiswa yang putus kuliah

atau cuti kuliah, karena tidak mampu membiayai pendidikan, Bantuan Biaya

Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta mampu

mengurangi beban orangtua dalam membiayai biaya pendidikan. Sehingga

didapatkan rata-rata sebesar 77%.

Dari hasil jawaban tersebut dapat dilihat bahwa, ada sub indikator yang nilai

persentasenya sama dengan rata-rata. Yaitu sub indikator manfaat yang dihasilkan

sebesar 77%. Berdasarkan pendapat responden, pernyataan dari sub indikator manfaat

yang dihasilkan yang sudah dipaparkan di atas adalah Bantuan Biaya Pendidikan

Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) yang diterima tidak semua dikatakan

mampu melunasi pembayaran pendidikan, karena penerima beasiswa tersebut

memiliki jumlah yang berbeda-beda dalam pembayaran Sumbangan Pembinaan

Page 123: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

105

Pendidikan (SPP). Terutama pada mahasiswa angkatan tahun 2011 dan 2012 jumlah

pembayaran SPP di atas jumlah dana beasiswa yang diterima.

Di sisi lain, nilai persentase dari sub indikator tujuan yang ingin dicapai

sebesar 78% sudah di atas rata-rata yaitu 77%. Berdasarkan pendapat responden,

pernyataan dari sub indikator tujuan yang ingin dicapai, dengan pernyatan yang sudah

dipaparkan di atas adalah Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik

(BBP-PPA) mampu mengurangi jumlah mahsiswa yang putus kuliah ataua cuti

kuliah, dimana adanya mahasiswa yang memang sangat membutuhkan dana Bantuan

Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA). Karena adanya

mahasiswa yang memang tergolong tidak mampu, dan hanya menggunakan dana dari

Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) untuk

membayar perkuliahan agar bisa meneruskan kuliah semester berikutnya. Selain itu,

dimana program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-

PPA), salah satu manfaatnya adalah mengurangi beban orangtua dalam pembiayaan

perkuliaha. Terutama untuk mahasiswa yang memang tidak memiliki pekerjaan yang

masih menjadi tanggung jawab orangtua mahasiswa.

Page 124: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

106

70%

69%

72%

67% 68% 69% 70% 71% 72% 73%

Rata-Rata

Dampak Negatif

Dampak Positif

Diagram 4.9

Tanggapan Responden Terhadap Indikator Dampak (Impact)

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan dari Kuesioner Nomor 33-38, 2015

Berdasarkan diagram 4.9 di atas, hasil jawaban responden terhadap indikator

dampak yang terdiri dari sub indikator dampak positif sebesar 72%, dengan

pernyataan antara lain seperti: Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi

Akademik (BBP-PPA) di Untirta mampu meningkatkan motivasi mahasiswa

penerima maupun lainnya, Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi

Akademik (BBP-PPA) di Untirta mampu menciptakan pemerataan suatu ilmu

pendidikan kepada setiap orang yang membutuhkan, Program Biaya Pendidikan

Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta meningkatkan kesejahteraan

social. Sub indikator dampak negative sebesar 69%, dengan pernyataan antara lain

seperti: Dana Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA)

Page 125: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

107

di Untirta, disalahgunakan oleh penerima yang tergolong mampu dalam segi

ekonomi. Seingga didapatkan rata-rata sebesar 70%.

Dari hasil jawaban tersebut dapat dilihat bahwa, ada sub indikator yang nilai

persentasenya di bawah rata-rata. Yaitu sub indikator dampak negatif sebesar 69%.

Berdasarkan pendapat responden, pernyataan dari sub indikator dampak negatif yang

sudah dipaparkan di atas adalah dana Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi

Akademik (BBP-PPA), disalahgunakan oleh penerima yang tergolong mampu dalam

segi ekonomi. dimana memang ada beberapa penerima Bantuan Biaya Pendidikan

Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) yang tergolong mampu, misalnya tidak

mempunyai surat keterangan tidak mampu. Tetapi mereka tetap mencalonkan dirinya

sebagai penerima Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-

PPA). Sehingga yang seharusnya dana ini digunakan untuk kepentingan perkuliahan,

tetapi dana yang diterima dipergunakan untuk hal di luar kepentingan pendidikan.

Misalnya saja dari hasil observasi di lapangan, peneliti menemukan adanya penerima

yang mengaku dana tersebut dipergunkan untuk kepentingan pribadi.

Di sisi lain, nilai persentase dari sub indikator dampak positif sebesar 72%

sudah di atas rata-rata yaitu 70%. Berdasarkan pendapat responden, pernyataan dari

sub indikator dampak positif, dengan pernyatan yang sudah dipaparkan di atas adalah

Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) mampu

meningkatkan motivasi bagi mahasiswa penerima maupun lainnya. dimana dengan

Page 126: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

108

adanya program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-

PPA), membuat mahasiswa penerima dan mahasiswa yang bukan penerima beasiswa

termotivasi dalam perkuliahan untuk meningkatkan Indeks Prestasi (IP) mahasiswa.

Karena setiap tahun ajaran baru aka nada perekrutan baru untuk calon penerima

Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA), baik yang

sudah pernah menjadi penerima, maupun yang baru mencalonkan sebagai penerima.

Selain itu, mampu menciptakan pemerataan suatu ilmu pendidikan kepada setiap

orang yang membutuhkan. Artinya, dimana dengan adanya program Bantuan Biaya

Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA), salah satu dampak postif

nya adalah mampu memberikan peluang bagi individu yang tidak mampu

melanjutkan perkuliahan, lain halnya seperti mahasiswa yang memang tergolong

dalam membayar Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP). Jadi dengan adanya

program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA),

semua mahasiswa tidak perlu khawatir akan tertinggalnya bangku perkuliahan.

Kemudian, program ini pun mampu mensejahterakan sosial bagi penerima. dimana

tujuan dari adanya program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi

Akademik (BBP-PPA), misalnya dapat mengurangi beban orangtua dengan

meminimalkan biaya pendidikan.

Page 127: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

109

4.3 Pengujian Prasyaratan Statistik

4.3.1 Uji Reliabilitas Instrumen

Guna menjaga kehandalan dari sebuah instrumen atau alat ukur maka peneliti

melakukan uji reliabilitas, dimana instrumen yang dilakukan uji reliabilitas adalah

instrumen yang dinyatakan valid, sedangkan instrumen yang dinyatakan tidak valid

maka tidak bisa dilakukan uji reliabilitas. Dalam pengukuran reliabilitas

menggunakan alpha cronbach dengan bantuan SPSS 19. Adapun hasil dari uji

reliabilitas yang telah dilakukan dalam penelitian adalah nilai alpha cronbach sebesar

0,737. Suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai alphanya lebih dari 0,30

(Sugiyono,2008:126) maka hal ini dapat diartikan bahwa 0,737 > 0,30 sehingga

instrumen yang diuji bisa reliabel. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

dibawah ini.

Tabel 4.2

Uji Reliabilitas Data

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

,737 32

Sumber: Peneliti, Output SPSS 16,0, 2015

Page 128: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

110

4.3.2 Uji Normalitas

Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang data hasil penelitian ini maka

peneliti mencoba untuk mengetahui nilai mean, median, modus, dan nilai normalitas

data guna menjaga ketepatan metode statistik yang digunakan, karena apabila data

yang dihasilkan untuk normal maka statistik yang digunakan adalah statistik non

parametric sedangkan apabila data yang dihasilkan adalah normal maka statistik yang

digunakan adalah statistik parametric. Pengolahan data dalam penelitian ini

menggunakan bantuan SPSS statistic 19.

Tabel 4.3

Uji Normalitas Data

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

VAR00001 .071 151 .063 .987 151 .177

a. Lilliefors Significance Correction

Sumber: Peneliti, Output SPSS 19,0, 2015

Dari hasil uji normalitas diatas dengan menggunakan uji normalitas

komogorov-smirnov, dengan hasil nilai sig sebesar 0.063. Dimana jika nilai sig >

0.05, maka berarti data berdistribusi normal. Sehingga dapat dijelaskan bahwa nilai

Page 129: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

111

sig dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa data dalam penelitian ini normal dan

menggunakan statistik parametric

4.4 Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian mengenai Kinerja Pengelolaan Program Bantuan Biaya

Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) Tahun 2014 Di Untirta,

peneliti memiliki hipotesis sebagai berikut:

“Kinerja Pengelolaan Program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi

Akademik (BBP-PPA) Tahun 2014 Di Untirta lebih kecil atau sama dengan 60%

dari nilai ideal 100%”.

Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui tingkat signifikan dari

hipotesis yang diajukan. Berdasarkan metode penelitian, maka pada tahap pengujian

hipotesis ini peneliti mengunakan rumus t-test satu sampel. Adapun perhitungan

pengujian hipotesis tersebut yaitu sebagai berikut:

Berdasarkan data penelitian yang diperoleh, maka skor ideal yang diperoleh

adalah 4 x 32 x 151 = 19,328 (4 = nilai tertinggi dari item pernyataan yang ada

menurut skala likert, 32 = jumlah item pernyataan yang ada, dan 151 = jumlah

responden yang ada). Sehingga mean atau rata-rata pada skor ideal instrument adalah

19,328 : 151 = 128. Sehingga untuk kinerja Balai Perlindungan Sosial dalam

Pelayanan dan Perlindungan Sosial lanjut usia terlantar di Provinsi Banten, nilai yang

Page 130: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

112

di hipotesiskan tertinggi mencapai 60% dari yang diharapkan, ini berarti bahwa 60%

= 0,6 x 128 = 76.8. Hipotesis statistiknya dapat ditulis dengan rumus:

H0 = µ < 60% < 0,6 x 19,328 : 151 = 76.8

Ha = µ > 60% > 0,6 x 19,328 : 151 = 76.8

Diketahui:

Χ = 13,656 : 151 = 90.43

µ0 = 76.8

S = ∑(푋푖 − 푋)2

n-1

= ∑ 1231015

151-1

= √1231015

150

= √8206.76 = 90.59

Ditanya: t?

Jawab: t = X – 휇0

S √푛

Page 131: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

113

= 90.43 – 76.8 90.59 √151

= 90.43 – 76.8

90.59

12.28

= 13.63

7.37

t = 1.84

Nilai thitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan nilai ttabel dengan derajat

kebebasan (dk) = (n-1) = (151 - 1) = 150 dan taraf kesalahan α = 5% untuk uji satu

pihak (one tail test) uji pihak kanan, didapat nilai ttabel yaitu 1.645. Karena nilai thitung

lebih besar dibandingkan dengan nilai ttabel (1.84 > 1.645) dan jatuh pada daerah

penerimaan Ha. Maka hipotesis (H0) ditolak dan (Ha) diterima.

Dari perbandingan jumlah data yang terkumpul dengan skor ideal, ditemukan

bahwa Kinerja Pengelolaan Program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi

Akademik (BBP-PPA) Tahun 2014 Di Untirta adalah:

X 100% = 70%

Page 132: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

114

Jadi, telah diketahui bahwa Kinerja Pengelolaan Program Bantuan Biaya

Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) Tahun 2014 Di Untirta

adalah sebesar 70%.

Gambar 5.1

4.5 Interprestasi Hasil Penelitian

Penelitian dengan berjudul Kinerja Pengelolaan Program Bantuan Biaya

Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) Tahun 2014 Di Untirta,

bahwa hal yang paling penting dan utama adalah rumusan masalah tersebut adalah

“Bagaimana Kinerja Pengelolaan Program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan

Prestasi Akademik (BBP-PPA) Tahun 2014 Di Untirta”

Daerah Penerimaan H0 Daearah Penerimaan Ha

0 1.645 1.84

Page 133: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

115

Untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini, kita dapat melihat

dari pembahasan yang memaparkan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus

t-test satu sampel dengan menguji pihak kanan bahwa nilai t-hitung lebih besar (>)

dari nilai t-tabel, dalam hal ini dapat diberikan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.

Karena menghasilkan 70% dari angka yang dihipotesiskan yaitu 60%.

Sehingga dari data pengujian hipotesis tersebut dapat dijelaskan bahwa,

“Kinerja Pengelolaan Program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi

Akademik (BBP-PPA) Tahun 2014 Di Untirta mencapai angka 70%” dari angka

minimal yang dihipotesiskan 60%, hal ini dapat diartikan bahwa tingkat kualitas

Kinerja Pengelolaan Program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi

Akademik (BBP-PPA) Tahun 2014 Di Untirta sudah baik, hal itu dapat dilihat pada

kategori berikut:

Kategori Instrumen:

0 4832 9664 14496 19328

Tidak baik Kurang baik 13656 Baik Sangat baik

Nilai 13005 termasuk dalam kategori kurang baik dan baik, tetapi lebih

mendekati kategori baik. Dapat dilihat dari ketentuannya sebagai berikut:

Page 134: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

116

Tabel 4.4

Kategori hasil penelitian

Nilai Kategori

4X151X32 = 19328 Sangat Baik

3X151X32 = 14496 Baik

2X151X32 = 9664 Kurang Baik

1X1151X32 = 4832 Tidak Baik

(Sumber : Peneliti 2015)

4.6 Pembahasan

Kinerja Pengelolaan Program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi

Akademik (BBP-PPA) Tahun 2014 Di Untirta, menunjukan hasil perhitungan yang

variatif. Dilihat dari teori yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan

menurut Nawawi (2013:243:244), kinerja organisasi yang terbagi menjadi 6 (enam)

indikator. Yaitu, Indikator masukan (input), indikator prosees (process), indikator

keluaran (output), indikator masukan (outcome), indicator manfaat (benefit), indicator

dampak (impact). Adapun presentase indikator skor hasil penelitian dapat dilihat pada

tabel berikut:

Page 135: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

117

Tabel 4.5

Indikator Skor Hasil Penelitian

No Nilai Keterangan

1 0%-24,99% Tidak Baik

2 25%-49,99% Kurang Baik

3 50%-74,99% Baik

4 75%-100% Sangat Baik

Sumber : Skala Likert, Pengolahan Data, 2015

1. Indikator Masukan (Input)

Merupakan hal yang berkenaan dengan program Bantuan Biaya Pendidikan

Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) Tahun 2014 Di Untirta. Dimana yaitu

mengenai tentang, ketersediaan dana, ketersediaan sumber daya manusia, informasi

pendaftaran beasiswa, waktu yang ditentukan dalam pendaftaran dan kuota calon

penerima beasiswa. Dari hasil pengolahan data dalam penelitian ini, memuat 10

instrumen pernyataan untuk indikator masukan. Didapatkan hasil tersebut dan

diperoleh dari skor ideal dari indikator masukan adalah 4 x 151 x 8 = 4832 (4 = nilai

tertinggi dari setiap jawaban pernyataan yang diajukan pada responden, kriteria skor

berdasarkan pada skala likert, 151 = jumlah sampel yang dijadikan responden, 8 =

jumlah pernyataan yang valid pada indikator masukan). Setelah menemukan skor

ideal kemudian dibagikan dengan rill yang diisi oleh responden, yaitu sebesar 3240 :

4832 = 0,67 x 100% = 67%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kinerja program

Page 136: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

118

Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) Tahun 2014

Di Untirta baik dilihat dari indikator masukan.

2. Indikator Proses (Process).

Merupakan hal yang berkenaan dengan program Bantuan Biaya Pendidikan

Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) Tahun 2014 Di Untirta. Dimana yaitu

mengenai tentang, pengelola beasiswa dalam segi pelayanan, kinerja pengelola yang

telah tepat sasaran dalam menentukan calon penerima, proses perekrutan yang

transaparan dan pengawasan dari pengelola terhadap calon penerima sesuai atau tidak

dengan syarat dan ketentuan program beasiswa tersebut. Dari hasil pengolahan data

dalam penelitian ini, memuat 6 instrumen pernyataan untuk indikator proses.

Didapatkan hasil tersebut dan diperoleh dari skor ideal dari indikator masukan adalah

4 x 151 x 6 = 3624 (4 = nilai tertinggi dari setiap jawaban pernyataan yang diajukan

pada responden, kriteria skor berdasarkan pada skala likert, 151 = jumlah sampel

yang dijadikan responden, 6 = jumlah pernyataan yang valid pada indikator proses).

Setelah menemukan skor ideal kemudian dibagikan dengan rill yang diisi oleh

responden, yaitu sebesar 2272 : 3624 = 0,62 x 100% = 62%. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa kinerja program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi

Akademik (BBP-PPA) Tahun 2014 Di Untirta baik dilihat dari indikator proses.

Page 137: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

119

3. Indikator Keluaran (Output)

Merupakan hal yang berkenaan dengan program Bantuan Biaya Pendidikan

Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) Tahun 2014 Di Untirta. Dimana yaitu

mengenai tentang, dana beasiswa mencukupi bagi penerima, dana yang diterima

untuk keperluan kuliah, dana yang diterima sesuai dengan pedoman beasiswa, dana

yang diterima tepat waktu, pengelola memilih calon penerima tepat sasaran seuai

dengan syarat yang ada, keterlambatan penerimaan dana beasiswa mempengaruhi

pembayaran kuliah bagi penerima dan program Bantuan Biaya Pendidikan

Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) membantu mahasiswa yang kurang

mampu. Dari hasil pengolahan data dalam penelitian ini, memuat 7 instrumen

pernyataan untuk indikator keluaran. Didapatkan hasil tersebut dan diperoleh dari

skor ideal dari indikator keluaran adalah 4 x 151 x 5 = 3020 (4 = nilai tertinggi dari

setiap jawaban pernyataan yang diajukan pada responden, kriteria skor berdasarkan

pada skala likert, 151 = jumlah sampel yang dijadikan responden, 5 = jumlah

pernyataan yang valid pada indikator keluaran). Setelah menemukan skor ideal

kemudian dibagikan dengan rill yang diisi oleh responden, yaitu sebesar 2242 : 3020

= 0,74 x 100% = 74%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kinerja program Bantuan

Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) Tahun 2014 Di Untirta

baik dilihat dari indikator keluaran.

Page 138: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

120

4. Indikator Hasil (Outcome)

Merupakan hal yang berkenaan dengan program Bantuan Biaya Pendidikan

Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) Tahun 2014 Di Untirta. Dimana yaitu

mengenai tentang, program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi

Akademik (BBP-PPA) mengurangi pengeluaran biaya pendidikan, membantu

perekonomian keluarga, meningkatkan kemampuan ekonomi bagi penerima dan

meringankan beban ekonomi bagi penerima. Dari hasil pengolahan data dalam

penelitian ini, memuat 5 instrumen pernyataan untuk indikator hasil. Didapatkan hasil

tersebut dan diperoleh dari skor ideal dari indikator hasil adalah 4 x 151 x 5 = 3020

(4 = nilai tertinggi dari setiap jawaban pernyataan yang diajukan pada responden,

kriteria skor berdasarkan pada skala likert, 151 = jumlah sampel yang dijadikan

responden, 5 = jumlah pernyataan yang valid pada indikator hasil). Setelah

menemukan skor ideal kemudian dibagikan dengan rill yang diisi oleh responden,

yaitu sebesar 2284 : 3020 = 0,75 x 100% = 75%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa

kinerja program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-

PPA) Tahun 2014 Di Untirta sangat baik dilihat dari indikator hasil.

5. Indikator Manfaat (Benefit)

Merupakan hal yang berkenaan dengan program Bantuan Biaya Pendidikan

Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) Tahun 2014 Di Untirta. Dimana yaitu

mengenai tentang, manfaat dari adanya program Bantuan Biaya Pendidikan

Page 139: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

121

Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) untuk melunasi pembayaran pendidikan,

untuk memberi kelancaran belajar akibat sulitnya membayar SUmbangan Pembinaan

Pendidikan (SPP), untuk mengurangi jumlah mahasiswa yang putus kuliah atau cuti

kuliah karena tidak mampu membiayai pendidikan dan mampu mengurangi beban

orangtua dalam membiayai pendidikan. Dari hasil pengolahan data dalam penelitian

ini, memuat 4 instrumen pernyataan untuk indikator manfaat. Didapatkan hasil

tersebut dan diperoleh dari skor ideal dari indikator manfaat adalah 4 x 151 x 4 =

2416 (4 = nilai tertinggi dari setiap jawaban pernyataan yang diajukan pada

responden, kriteria skor berdasarkan pada skala likert, 151 = jumlah sampel yang

dijadikan responden, 4 = jumlah pernyataan yang valid pada indikator manfaat).

Setelah menemukan skor ideal kemudian dibagikan dengan rill yang diisi oleh

responden, yaitu sebesar 1886 : 2416 = 0,78 x 100% = 78%. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa kinerja program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi

Akademik (BBP-PPA) Tahun 2014 Di Untirta sangat baik dilihat dari indikator

manfaat.

6. Indikator Dampak (Impact)

Merupakan hal yang berkenaan dengan program Bantuan Biaya Pendidikan

Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) Tahun 2014 Di Untirta. Dimana yaitu

mengenai tentang, memberikan motivasi mahasiswa maupun mahasiswa lainnya

dalam perkuliahan, mampu menciptakan pemeratan suatu ilmu pendidikan kepada

Page 140: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

122

setiap orang yang membutuhkan terutama bagi mahasiswa yang memnag kesulitan

dalam hal ekonomi, meningkatkan kesejahteraan bagi penerima dan menarik minat

mahasiswa baik yang tergolong layak ataupun tidak untuk mencalonkan dirinya

sebagai penerima beasiswa. Dari hasil pengolahan data dalam penelitian ini, memuat

6 instrumen pernyataan untuk indikator dampak. Didapatkan hasil tersebut dan

diperoleh dari skor ideal dari indikator dampak adalah 4 x 151 x 4 = 2416 (4 = nilai

tertinggi dari setiap jawaban pernyataan yang diajukan pada responden, kriteria skor

berdasarkan pada skala likert, 151 = jumlah sampel yang dijadikan responden, 4 =

jumlah pernyataan yang valid pada indikator dampak). Setelah menemukan skor ideal

kemudian dibagikan dengan rill yang diisi oleh responden, yaitu sebesar 1730 : 2416

= 0,71 x 100% = 71%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kinerja program Bantuan

Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) Tahun 2014 Di Untirta

baik dilihat dari indikator dampak.

Page 141: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

123

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang sudah dilakukan pada penelitian yang

berjudul kinerja pengelolaan program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan

Prestasi Akademik (BBP-PPA) tahun 2014 di Untirta dapat ditarik kesimpulan

bahwa nilai thitung lebih besar dibandingkan dengan nilai ttabel (1.84 > 1.645) dan

jatuh pada daerah penerimaan Ha. Maka hipotesis (H0) ditolak dan (Ha) diterima.

Jadi dapat disimpulkan bahwa berjudul kinerja pengelolaan program Bantuan

Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) tahun 2014 di

Untirta sudah baik.

Berdasarkan perbandingan antara skor yang terkumpul dengan skor yang

ditetapkan bahwa berjudul kinerja pengelolaan program Bantuan Biaya

Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) tahun 2014 di Untirta

sebesar 70% dan telah diperkuat dengan teori Kinerja Organisasi menurut

Nawawi, yang terbagi 6 (enam) indikator. Indikator masukan (Input) sebesar 67%,

ini menunjukan bahwa ketersediaan dana, ketersediaan sumber daya manusia,

informasi mengenai beasiswa dan waktu yang diberikan ole pengelola dirasa ckup

untuk mendaftarkan diri sebagai calon penerima beasiswa sudah baik. Kemudian

indikator proses (Process) sebesar 62% ini menunjukan bahwa kinerja pengelola

Page 142: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

124

dan proses perekrutan calon penerima beasiswa sudah baik. Indikator keluaran

(Output) sebesar 74% ini menunjukan bahwa dana bantuan yang diterima oleh

mahasiswa sesuai dengan yang tercantum pada pedoman beasiswa, selain itu

mengenai waktu keterlambatan dana yang diterima mempengarui pembayaran

kuliah bagi penerima dan sebagian besar mahasiswa penerima telah tepat sasaran

sesuai syarat dan kriteria, sehingga indikator keluaran dirasa sudah baik. Indikator

hasil (Outcome) sebesar 75% ini menunjukan bahwa Bantuan Biaya Pendidikan

Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta membantu mengurangi

pengeluaran biaya pendidikan dan meningkatkan kemampuan ekonomi bagi

penerima beasiswa, sehingga indikator hasil termasuk dalam kategori sudah

sangat baik.

Indikator manfaat (Benefit) sebesar 78% ini menunjukan bahwa Bantuan

Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta dirasa

sangat bermanfaat untuk pembayaran kuliah, sehingga mengurangi beban

orangtua dan mengurangi jumlah mahasiswa sehingga tidak ada cuti kulia akibat

tidak mampu membiayai pendidikan, sehingga indikator manfaat termasuk dalam

kategori sangat baik. Kemudian indikator dampak (Impact) sebesar 71%, ini

menunjukan bahwa dengan adanya Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan

Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta mampu meningkatkan motivasi bagi

mahasiswa penerima maupun lainnya, seingga indikator dampak masuk dalam

kategori suda baik. Maka bila melihat dari teori tersebut, kinerja pengelolaan

program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA)

Page 143: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

125

taun 2014 di Untirta sudah baik karena sudah mencapai hasil sebesar 70% dari

angka minimal 60%.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dari penelitian yang berjudul “Kinerja Pengelolaan

Program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA)

Taun 2014 Di Untirta” ini maka peneliti dapat memberikan saran yaitu dilihat dari

indikator yang paling rendah yaitu indikator proses (proses) sebesar 62% ini

menunjukan bahwa kinerja pengelola beasiswa dan proses perekrutan calon

penerima beasiswa perlu ditingkatkan lagi. Dimana, proses perekrutan yang

dilakukan oleh pengelola harus lebih transparan.

Page 144: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

DAFTAR PUSTAKA

Umam, Khaerul. 2010. Perilaku Organisasi. Bandung: Pustaka Setia.

Handoko, T Hani. 2009. Manajemen. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Hasibuan, Malayu. 2007. Manajmen, Dasar, Pengertian & Masalah. Jakarta: Bumi Aksara.

Nawawi, Ismail. 2013. Budaya Organisasi Kepemimpinan & Kinerja. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

Sugiyono, 2005. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D. Bandung: CV Alfabeta.

2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Penerbit Alfabeta.

Fahmi, Irham. 2011. Manajemen Kinerja.. Bandung: Alfabeta.

Wibowo. 2011. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sedarmayanti. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia.. Bandung: PT Refika Aditama.

Arikunto, Suharsimi. 1993. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Prasetya, Irawan. 2006. Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: DIA FISIP UI.

Terry R, George. 2008. Prinsip-Prinsip Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Martono, Nanang. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Data Sekunder. Jakarta: PT R aja Grafindo Persada.

Surjadi. 2009. Pengembangan Kinerja Pelayanan Publik. Bandung: Refika Aditama.

Page 145: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

Tangkilisan, Nogi Hessel. 2005. Manajemen Publik. Bandung: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Hariwijaya, M. 2005. Metodologi dan Teknik Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi. Yogyakarta: Elematera Publishing.

Sumber lain:

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/535/jbptunikompp-gdl-herinugrah-26743-6.pdf

http://eprints.uny.ac.id/8628/3/bab%202%20-%2008417141012.pdf

http://id.m.wikipedia.org/wiki/konsep

SK Penetapan Penerima Beasiswa Beasiswa PPA dan BBM Tahun 2014

Page 146: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

LAMPIRAN

Page 147: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 148: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 149: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 150: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 151: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 152: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 153: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 154: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 155: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 156: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 157: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 158: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 159: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 160: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 161: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 162: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 163: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 164: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 165: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 166: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 167: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 168: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 169: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 170: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 171: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 172: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 173: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 174: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 175: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 176: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 177: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 178: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 179: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 180: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 181: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 182: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 183: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 184: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 185: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 186: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 187: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 188: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 189: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 190: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 191: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

KUESIONER PENELITIAN

I. Petunjuk

1. Berikanlah tanda ceklis (√) pada jawaban yang anda pilih. 2. Untuk memudahkan dalam mengisi data, mohon diisi sesuai dengan keadaan dan

kondisi yang terjadi di lapangan. 3. Keterangan dari jawaban

Sangat Setuju (SS) = Skornya 4 Setuju (S) = Skornya 3 Tidak Setuju (TS) = Skornya 2

Sangat Tidak Setuju (STS) = Skornya 1 II. Identitas responden

1. Nama Responden : 2. Jenis kelamin : 3. Umur : 4. Fakultas : 5. Jurusan :

Berilah tanda ceklis (√) pada jawaban yang anda pilih! Ket: SS = Sangat Setuju S = Setuju TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan SS S TS STS Input 1 Dana Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi

Akademik (BBP-PPA) di Untirta mencukupi bagi penerima

2 Dana Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) yang diterima oleh penerima harus tepat waktu yaitu berdasarkan periode tahun anggaran selama 6 bulan atau tiap per semester

3 Dana Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi

Akademik (BBP-PPA) yang diterima oleh penerima sesuai jumlahnya dengan ketentuan pedoman

4 Dana Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) mampu mencukupi bagi mahasiswa yang mencalonkan sebagai penerima Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA)

5 Ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas

Page 192: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

dalam mengelola program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta sudah memadai

6 Sumber daya manusia yang berkualitas mempengaruhi program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta berjalan dengan baik.

7 Informasi mengenai program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta disosialisasikan dengan baik

8 Informasi mengenai Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta mudah didapat

9 Calon penerima beasiswa Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta sesuai dengan kriteria syarat yang ditentukan dalam pedoman

10 Waktu yang ditentukan dari informasi pendaftaran Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta sampai penyerahan persyaratan dirasa cukup.

Process 11 Kinerja para pengelola program Bantuan Biaya

Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta telah tepat sasaran dalam merekrut calon penerima

12 Kinerja para pengelola program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta telah tepat jumlah sesuai dengan pedoman

13 Kinerja para pengelola program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta telah tepat waktu dalam penyerahan berkas dari fakultas ke rektorat terkait data calon penerima beasiswa

14 Pengelola Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta telah memberikan pelayanan dengan baik

15 Proses perekrutan calon penerima Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta dilakukan secara transparan

16 Pengelola Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta melakukan pengawasan dengan teliti terhadap mahasiswa yang mencalonkan dirinya sebagai penerima

Output

Page 193: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

17 Dana Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta mencukup bagi calon penerima

18 Dana Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta mencukup bagi calon penerima

19 Dana Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) hanya dipergunakan untuk keperluan kuliah bagi mahasiswa penerima

20 Dana Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta yang diterima oleh penerima besarnya adalah Rp. 350.000 setiap mahasiswa -/ bulan atau Rp. 2.100.000 per-semester

21 Dana Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta yang diterima oleh penerima tepat waktu yaitu berdasarkan periode tahun anggaran selama 6 bulan atau per semester

22 Keterlambatan dana Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta akan mempengaruhi pembayaran kuliah bagi penerima

23 Program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta membantu para mahasiswa yang kurang mampu

Outcome 24 Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi

Akademik (BBP-PPA) di Untirta mengurangi pengeluaran biaya pendidikan

25 Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta membantu perekonomian keluarga

26 Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta membantu mahasiswa agar bisa mencari ilmu tanpa adanya hambatan dalam hal pembiayaan

27 Program Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta meningkatkan kemampuan ekonomi bagi penerima

28 Program Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta membantu meringankan beban ekonomi bagi penerima

Benefit 29 Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi

Akademik (BBP-PPA) di Untirta yang diterima bermanfaat untuk melunasi pembayaran pendidikan

30 Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi

Page 194: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

Akademik (BBP-PPA) di Untirta memberi kelancaran dalam studi mahasiswa yang kesulitan membayar perkuliahan

31 Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta mengurangi jumlah mahasiswa yang putus kuliah atau cuti kuliah, karena tidak mampu membiayai pendidikan

32 Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta mampu mengurangi beban orangtua dalam membiayai biaya pendidikan

Impact 33 Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi

Akademik (BBP-PPA) di Untirta mampu meningkatkan prestasi mahasiswa penerima maupun mahasiswa lainnya

34 Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta mampu meningkatkan motivasi mahasiswa penerima maupun lainnya

35 Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta mampu menciptakan pemerataan suatu ilmu pendidikan kepada setiap orang yang membutuhkan

36 Program Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta meningkatkan kesejahteraan sosial

37 Program Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta menarik minat mahasiswa baik yang tergolong layak ataupun untuk mencalonkan diri sebagai penerima beasiswa.

38 Dana Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BBP-PPA) di Untirta, disalahgunakan oleh penerima yang tergolong mampu dalam segi ekonomi.

Page 195: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

Q19 Q20 Q21 Q22 Q23 Q24 Q25 Q26 Q27 Q28 Q29 Q30 Q31 Q32 TOTAL 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 103 4 3 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 2 4 93 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 98 4 4 3 2 3 4 2 3 3 4 4 3 3 3 95 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 77 3 3 2 3 2 3 2 2 3 4 3 2 4 3 79 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 97 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 89 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 85 3 3 2 2 2 4 1 2 4 3 3 2 2 2 70 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 92 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 79 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 83 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 1 2 3 83 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 2 1 91 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 2 2 4 98 3 3 2 2 2 4 2 2 3 3 3 3 3 2 83 3 3 2 3 2 4 2 2 4 3 3 3 3 4 91 3 3 2 3 2 4 3 2 3 3 3 3 2 3 92 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 4 81 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 92 3 3 4 2 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 91 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 102 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 2 3 2 83 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 101 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 80 3 3 1 2 1 3 2 1 2 3 3 2 2 3 71 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 2 94 4 3 4 2 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 98 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 2 2 1 64

Page 196: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 64 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 72 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 96 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 95 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 91 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 90 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 92 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 93 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 94 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 92 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 85 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 88 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 93 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 4 2 2 3 94 4 3 2 4 4 4 4 3 3 4 3 4 2 3 93 4 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 1 87 3 3 2 2 2 3 3 4 2 3 3 2 2 4 87 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 2 4 3 90 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 98 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 1 86 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 3 95 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 90 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 2 4 100 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 95 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 89 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 2 93 3 3 3 4 2 2 3 3 4 3 3 2 3 3 91 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 88 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 94 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 2 89 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 86

Page 197: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

4 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 91 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 86 3 3 2 3 2 4 3 4 4 4 3 3 3 3 92 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 1 2 3 89 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 89 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3 92 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 94 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 95 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 90 3 4 3 2 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 94 3 4 2 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 92 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 93 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 91 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 92 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 91 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 90 3 4 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 94 4 3 2 3 3 4 3 4 4 4 3 3 2 3 92 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 97 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 87 3 4 2 2 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 92 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 86 4 4 2 3 2 3 4 3 4 3 3 3 2 4 95 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 92 4 4 3 3 2 4 3 4 3 3 2 3 2 3 92 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 90 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 89 3 4 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 92 4 3 3 4 2 3 3 3 3 4 4 3 2 2 93 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 92 4 4 2 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 93

Page 198: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 4 3 3 2 92 4 3 2 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 2 93 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 95 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 89 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 91 3 3 3 3 2 3 2 4 4 3 3 3 3 2 91 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 94 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 2 3 97 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 2 2 3 90 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 92 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 92 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 94 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 97 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 2 92 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 100 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 95 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 2 97 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 97 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 91 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 93 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 92 4 4 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 93 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 94 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 92 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 92 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 93 3 4 3 4 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 92 3 4 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 93 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 94 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 2 3 90 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 94

Page 199: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 86 4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 1 90 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 2 93 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 2 2 91 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 1 91 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 91 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 95 4 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 101 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 95 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 91 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 93 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 93 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 93 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 94 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 94 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 96 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 92 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 88 3 4 4 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 95 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 90 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 1 79 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 73 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 4 80 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 76 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 4 75 4 4 2 4 2 4 2 4 2 4 4 2 2 4 89 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 4 92 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 87

490 482 427 451 429 495 462 471 473 480 479 424 408 419 13656

Page 200: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 201: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 202: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 203: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 204: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

Uji Reliabilitas Data

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,737 32

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

VAR00001 .071 151 .063 .987 151 .177

a. Lilliefors Significance Correction

Page 205: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 206: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

Dokumentasi penyebaran kuesioner

Page 207: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 208: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 209: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang
Page 210: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/461/1/SKRIPSI RENI INDRIYANI - Copy.pdf · Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua, keluarga dan semua orang

CURRICULUM VITAE

DATA PRIBADI

Nama : Reni Indriyani

NIM : 6661111705

Program Study : Ilmu Administrasi Negara

Tempat, Tanggal lahir : Lebak, 10 April 1993

Gol.Darah : A

Alamat Rumah : Desa Cibungur, Leuwidamar-Rangkasbitung

Tel/Hp : 085693333217

Agama : Islam

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1999 - 2005 : SD Negeri 2 Cibungur

Tahun 2005 - 2008 : SMP Negeri 1 Leuwidamar

Tahun 2008 - 2011 : SMA Negeri 1 Leuwidamar

Tahun 2011 - 2016 : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA)