RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus...

140
RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

Transcript of RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus...

Page 1: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENCANA STRATEGIS

SEKRETARIAT KABINET RI

2015—2019

SEKRETARIAT KABINET

REPUBLIK INDONESIA

Page 2: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas rido-

Nya Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Kabinet 2015—2019 telah dapat diselesaikan

dengan baik sesuai amanah yang ditentukan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun

2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional.

Sebagaimana diketahui, Renstra Sekretariat Kabinet 2015—2019 berpedoman pada

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015—2019. Renstra Setkab

2015—2019 ini disusun untuk menjadi panduan pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat

Kabinet lima tahun ke depan sesuai Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2015 tentang

Sekretariat Kabinet dan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun 2011 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Sekretaris Kabinet Nomor 4 Tahun 2012.

Renstra ini disusun, antara lain, berdasarkan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan

Renstra Setkab 2010—2014, analisis terhadap dinamika perubahan lingkungan strategis

baik global maupun nasional, dan Rencana Reformasi Birokrasi Sekretariat Kabinet.

Penyusunan Renstra Setkab 2015—2019, tentunya telah memperhatikan potensi

dan kondisi umum saat ini. Namun demikian, sesuai perkembangan dan dinamika yang

terjadi kiranya perlu dilakukan penyesuaian dari waktu ke waktu. Semoga Renstra Setkab

2015—2019 ini bermanfaat untuk mewujudkan tujuan Sekretariat Kabinet ke depan yaitu

memberikan dukungan manajemen kabinet kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam

menjalankan kekuasaan pemerintahan.

Jakarta, April 2015 Sekretaris Kabinet,

Page 3: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

ii

DAFTAR ISI

Bab I Pendahuluan ................................................................................................... 1

1.1 Kondisi Umum ................................................................................................... 1

1.1.1 Tujuan dan Sasaran Strategis Periode Tahun 2010—2014 .................. 2

1.1.2 Capaian Kinerja Sekretariat Kabinet Periode Tahun 2010—2014 .......... 6

1.1.3 Reformasi Birokrasi................................ .............................................. 10

1.2 Potensi dan Permasalahan........................... ................................................... 30

Bab II Visi, Misi, dan Tujuan Sekretariat Kabinet..................... ........................................ 33

2.1 Visi Sekretariat Kabinet .................................................................................... 33

2.2 Misi Sekretariat Kabinet ................................................................................... 34

2.3 Tujuan Sekretariat Kabinet............................................................................... 37

2.4 Sasaran Strategis Sekretariat Kabinet ............................................................. 37

2.4.1 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Hasil Analisis Kebijakan................ 39

2.4.2 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Penyelesaian Peraturan Presiden,

Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden ........................................ 42

2.4.3 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pengelolaan Persidangan

Kabinet.................................... ............................................................. 45

2.4.4 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Administrasi Aparatur

yang Wewenang Penetapannya di Tangan Presiden...........................49

2.4.5 Terwujudnya Peningkatan Layanan Sistem Informasi yang Responsif

dan Transparan ....................................................................................53

Bab III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan Kerangka Kelembagaan......... 58

3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Nasional ........................................................... 58

3.2 Arah dan Kebijakan Strategi Sekretariat Kabinet ........................................... 58

3.3 Kerangka Regulasi ........................................................................................ 62

3.4 Kerangka Kelembagaan ................................................................................ 64

Bab IV Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan ............................................................. 70

4.1 Target Kinerja ............................................................................................... 70

4.2 Kerangka Pendanaan .................................................................................... 99

Bab V Penutup ............................................................................................................... 101

Lampiran I Matriks Kinerja dan Pendanaan Sekretariat Kabinet

Lampiran II Matriks Kerangka Regulasi

Page 4: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perubahan Sasaran Strategis Sekretariat Kabinet Tahun 2010—2014 .............. 4

Tabel 1.2 Capaian Kinerja Renstra untuk Periode 2010—2013 ......................................... 7

Tabel 2.1 Sasaran dan Indikator Sasaran Sekretariat Kabinet ......................................... 38

Tabel 2.2 Rentang Nilai Kepuasan ................................................................................... 49

Tabel 2.3 Rentang Nilai Pengukuran Survei Tingkat Kepuasan ....................................... 53

Tabel 4.1 Outcome dan Indikator Kinerja Program Teknis Sekretariat Kabinet ................ 71

Tabel 4.2 Output dan Indikator Kinerja Kegiatan Teknis Sekretariat Kabinet ................... 74

Tabel 4.3 Outcome dan Indikator Kinerja Program Generik Sekretariat Kabinet .............. 90

Tabel 4.4 Output dan Indikator Kinerja Kegiatan Generik Sekretariat Kabinet ................. 94

Tabel 4.5 Tabel Kebutuhan Pendanaan Pembangunan Sekretariat Kabinet Tahun

2015—2019.......................................................................................................100

Page 5: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses Pelaksanaan Sidang Kabinet ........................................................... 46

Page 6: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

BAB. I PENDAHULUAN

1.1. Kondisi Umum

Perubahan paradigma tata kelola pemerintahan menuju tata kelola

pemerintahan yang baik dalam berbagai aspek, telah mendorong pelaksanaan

penerapan sistem akuntabilitas kinerja penyelenggaraan negara yang terintegrasi

sebagai instrumen utama pertanggungjawaban pelaksanaan penyelenggaraan

pemerintahan. Sebagai salah satu unsur penting Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (SAKIP), Rencana Strategis (Renstra) merupakan instrumen

awal untuk mengukur kinerja setiap instansi pemerintah baik terkait mewujudkan visi,

misi, tujuan maupun sasaran yang telah ditetapkan organisasi.

Dengan perencanaan strategis, perhatian organisasi yang sebelumnya

berparadigma pada kegiatan administratif (staffing) dan berorientasi pada output

(output oriented), sekarang lebih menitikberatkan pada hasil (outcome oriented).

Sekretariat Kabinet sebagai salah satu lembaga pemerintah, wajib

menerapkan manajemen strategis dengan menetapkan perencanaan strategis yang

disusun secara periodik dan berpedoman kepada peraturan perundang-undangan

yang ada. Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian

manajemen.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Peraturan Pemerintah Nomor 40

Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional,

Kementerian/Lembaga (K/L) dalam menyelenggarakan kegiatannya, berkewajiban

menyusun Rencana Strategis (Renstra) dengan berpedoman pada Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Adapun tata cara penyusunan

Renstra-K/L diatur dalam Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan

Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 5 Tahun 2014

tentang Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Rencana Strategis

Kementerian/Lembaga 2015—2019.

Sekretariat Kabinet sebagai salah satu lembaga pemerintah setingkat

kementerian, berkewajiban pula untuk menyusun Renstra Tahun 2015—2019

dengan berpedoman kepada peraturan-peraturan yang ada, sekaligus sebagai

sarana pengendalian manajemen.

Page 7: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

SEKRETARIAT KABINET

RENSTRA SETKAB 2015—2019

2

BAB I

Gambaran tentang kondisi umum meliputi tujuan dan sasaran strategis serta

capaian kinerja selama periode sebelumnya, selain itu menjelaskan pula mengenai

pelaksanaan Reformasi Birokrasi (RB) di Sekretariat Kabinet.

1.1.1. Tujuan dan Sasaran Strategis Periode Tahun 2010—2014

a. Tujuan

Keberhasilan Sekretariat Kabinet dalam mewujudkan visi dan

misinya dapat diukur dari keberhasilan pencapaian tujuan strategis.

Tujuan merupakan kondisi yang ingin dicapai Sekretariat Kabinet, yang

sedapat mungkin tidak berubah. Namun demikian, karena dinamika

yang berkembang baik di lingkup internal maupun eksternal Sekretariat

Kabinet dan sesuai dengan filosofi dasar suatu perencanaan organisasi

yakni untuk mengantisipasi setiap perubahan yang dinamis, maka

dalam pelaksanaannya tujuan Sekretariat Kabinet telah mengalami

penyempurnaan. Pada dokumen Renstra Sekretariat Kabinet Tahun

2010—2014 terdapat 5 (lima) tujuan namun pada dokumen revisi

Renstra Sekretariat Kabinet Tahun 2010—2014 kelima tujuan tersebut

diringkas menjadi satu tujuan yang lebih bersifat umum, menyeluruh

dan menggambarkan core business Sekretariat Kabinet serta

memperjelas peran Sekretariat Kabinet sebagai “think tank” dan

“sekretariat”.

Adapun kelima rumusan tujuan dalam dokumen Renstra

Sekretariat Kabinet Tahun 2010—2014 adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya kualitas dukungan saran kebijakan dalam

pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan dan program

pemerintah serta permasalahan hukum.

2. Meningkatnya kualitas penyelesaian rancangan Peraturan

Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden.

3. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan sidang kabinet.

4. Meningkatnya kualitas penyelesaian pengangkatan dan

pemberhentian dalam jabatan pemerintahan dan kepangkatan

Pegawai Negeri Sipil yang menjadi wewenang Presiden.

5. Meningkatnya aksesibilitas stakeholders terhadap informasi yang

dihasilkan Sekretariat Kabinet.

yang kemudian dalam revisi dokumen Renstra Sekretariat Kabinet

Tahun 2010—2014 diringkas menjadi “Memberikan dukungan teknis,

Page 8: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

SEKRETARIAT KABINET

RENSTRA SETKAB 2015—2019

3

BAB I

administrasi, dan pemikiran yang prima dalam rangka mendukung

Presiden menjalankan kekuasaan Pemerintahan.”

b. Sasaran Strategis

Dari misi dan tujuan yang telah ditetapkan, dijabarkan sasaran

yang ingin dicapai Sekretariat Kabinet. Sasaran Sekretariat Kabinet

menggambarkan keadaan yang ingin dihasilkan dalam periode setiap

tahun selama 5 (lima) tahun. Keberhasilan tersebut direncanakan serta

dirumuskan secara terukur dan spesifik untuk memberikan fokus pada

penyusunan kegiatan dan alokasi sumber daya yang dimiliki Sekretariat

Kabinet dalam kegiatan tiap tahun.

Sebagaimana pada perumusan Tujuan, Sasaran Strategis juga

telah mengalami beberapa kali perubahan dan penyempurnaan.

Perubahan terakhir dilakukan dalam revisi dokumen Renstra Sekretariat

Kabinet Tahun 2010—2014. Fokus penetapan sasaran dalam Renstra

tersebut telah diupayakan mengarah kepada outcome. Hal ini dapat

dilihat pada perubahan nomenklatur sasaran-sasaran strategis dari

“terwujudnya peningkatan kecepatan dan ketepatan” menjadi

“terwujudnya peningkatan kualitas” yang tidak hanya menitikberatkan

pada aspek “kecepatan” dan “ketepatan” semata, namun juga

menitikberatkan pada upaya “pengukuran kepuasan stakeholder” atas

sejumlah layanan Sekretariat Kabinet yang direpresentasikan dalam

Sasaran Strategis Sekretariat Kabinet. Selain itu, terdapat perubahan

jumlah Sasaran Strategis dari 7 (tujuh) sasaran strategis pada Renstra

Sekretariat Kabinet Tahun 2010—2014 yang selanjutnya diubah

menjadi 6 (enam) Sasaran Strategis dalam dokumen Rencana Kerja

Tahunan (RKT) tahun-tahun selanjutnya, menjadi 5 (lima) Sasaran

Strategis dalam dokumen revisi Renstra Sekretariat Kabinet Tahun

2010—2014. Sasaran Strategis yang dihilangkan atau dilebur adalah

sasaran tentang “penyelesaian permasalahan hukum”. Sasaran ini tidak

dimunculkan lagi dalam dokumen perencanaan terbaru karena

berdasarkan ketentuan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun

2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet

penyelesaian permasalahan hukum tersebut telah tercakup dalam

sasaran tentang “peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan” dan

“peningkatan kualitas pelayanan administrasi aparatur yang wewenang

penetapannya di tangan Presiden.”

Page 9: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

SEKRETARIAT KABINET

RENSTRA SETKAB 2015—2019

4

BAB I

Dengan demikian, perbaikan rumusan sasaran tidak hanya

pada penyempurnaan nomenklatur sasaran namun juga subtansi dan

kualitas sasaran tersebut.

Gambaran tentang perubahan atau penyempurnaan Sasaran

Strategis tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.1 Perubahan Sasaran Strategis Sekretariat Kabinet

Tahun 2010—2014

SASARAN STRATEGIS RENSTRA 2010—2014

SASARAN STRATEGIS RKT

2011

SASARAN STRATEGIS REVISI RENSTRA

2010—2014

1. Terwujudnya

peningkatan

kecepatan dan

ketepatan

pemberian saran

kebijakan hasil

pemantauan,

evaluasi, dan

analisis atas

pelaksanaan

kebijakan dan

program pemerintah

yang ditindaklanjuti

1. Terwujudnya

peningkatan

kecepatan

penyelesaian

dan ketepatan

saran kebijakan

hasil

pemantauan,

evaluasi dan

analisis atas

perumusan

rencana dan

pelaksanaan

kebijakan dan

program

pemerintah

1. Terwujudnya

peningkatan kualitas

hasil analisis

kebijakan

2. Terwujudnya

peningkatan

kecepatan dan

ketepatan

pemberian saran

penyelesaian

permasalahan

hukum yang

ditindaklanjuti

2. Terwujudnya

peningkatan

kecepatan

pemberian dan

ketepatan saran

penyelesaian

permasalahan

hukum

Page 10: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

SEKRETARIAT KABINET

RENSTRA SETKAB 2015—2019

5

BAB I

SASARAN STRATEGIS RENSTRA 2010—2014

SASARAN STRATEGIS RKT

2011

SASARAN STRATEGIS REVISI RENSTRA

2010—2014

3. Terwujudnya

peningkatan

kecepatan dan

ketepatan

penyelesaian

rancangan Perpres,

Keppres, dan Inpres

yang ditindaklanjuti

3. Terwujudnya

peningkatan

kecepatan dan

ketepatan

penyelesaian

rancangan

Perpres,

Keppres dan

Inpres

2. Terwujudnya

peningkatan kualitas

penyelesaian

Peraturan Presiden,

Keputusan Presiden,

dan Instruksi

Presiden

4. Terwujudnya

peningkatan

kecepatan dan

ketepatan penyiapan

bahan wicara sidang

kabinet

4. Terwujudnya

peningkatan

kecepatan dan

ketepatan

penyiapan

bahan wicara

sidang kabinet

serta

pendistribusian

risalah sidang

kabinet kepada

peserta sidang

3. Terwujudnya

peningkatan kualitas

pengelolaan

persidangan kabinet

5. Terwujudnya

peningkatan

kecepatan dan

ketepatan

pendistribusian hasil

risalah sidang

kabinet kepada

peserta sidang

6. Terwujudnya

peningkatan

kecepatan dan

ketepatan

penyelesaian

rancangan

Keputusan Presiden

mengenai

pengangkatan dan

pemberhentian

dalam jabatan

pemerintah dan

kepangkatan

pensiun PNS yang

5. Terwujudnya

peningkatan

kecepatan dan

ketepatan

penyiapan dan

penyelesaian

rancangan

Keppres

mengenai

jabatan

pemerintah,

kepangkatan,

pemberhentian

dan pensiun

4. Terwujudnya

peningkatan kualitas

pelayanan

administrasi aparatur

yang wewenang

penetapannya di

tangan Presiden

Page 11: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

SEKRETARIAT KABINET

RENSTRA SETKAB 2015—2019

6

BAB I

SASARAN STRATEGIS RENSTRA 2010—2014

SASARAN STRATEGIS RKT

2011

SASARAN STRATEGIS REVISI RENSTRA

2010—2014

menjadi wewenang

Presiden

PNS yang

menjadi

wewenang

Presiden

7. Terwujudnya

peningkatan

kecepatan

aksesibilitas

penyediaan

informasi yang

dihasilkan

Sekretariat Kabinet

kepada stakeholders

6. Terwujudnya

peningkatan

kecepatan

aksesibilitas

penyediaan

informasi yang

dihasilkan

Sekretariat

Kabinet kepada

stakeholders

5. Terwujudnya

peningkatan layanan

sistem informasi

yang responsif dan

transparan

Perubahan Sasaran Strategis tersebut dilandasi oleh adanya

perubahan indikator-indikator kinerja yang menjadi ukuran keberhasilan

capaian Sasaran Strategis tersebut. Dalam hal ini perubahan

nomenklatur Sasaran Strategis dilakukan untuk mengakomodir

perubahan dan penambahan indikator yang tidak terdapat di Sasaran

Strategis sebelumnya.

1.1.2. Capaian Kinerja Sekretariat Kabinet Periode Tahun 2010—2014

Pencapaian tujuan Sekretariat Kabinet dapat digambarkan melalui

capaian sasaran-sasaran strategisnya selama periode jangka menengah

maupun jangka panjang. Guna mengetahui apakah Tujuan dan Sasaran

Strategis telah dicapai dengan maksimal, terdapat tolok ukur yang dapat

digunakan antara lain melalui penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU)

Sekretariat Kabinet dan penetapan indikator-indikator sasaran yang

mendukung pengukuran pencapaian sasaran.

Tingkat capaian Sasaran Strategis Renstra Sekretariat Kabinet

tahun 2010—2013 digambarkan melalui tabel berikut ini:

Page 12: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

SEKRETARIAT KABINET

RENSTRA SETKAB 2015—2019

7

BAB I

Tabel 1.2 Capaian Kinerja Renstra untuk Periode 2010—2013

No. Indikator Kinerja Utama

(IKU)

Capaian Kinerja (%)

2010 2011 2012 2013

1 Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan secara tepat waktu

102.45 110.36 88.73 102.67

2 Persentase saran kebijakan yang ditindaklanjuti oleh Pemerintah

105.2 106.45 96.3 104.17

3 Persentase penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres secara tepat waktu

107.82 111.36 105.47 104.17

4 Persentase RPerpres, RKeppres, dan RInpres yang ditindaklanjuti

108.21 107.52 105.47 103.26

5 Persentase penyelesaian hasil sidang kabinet secara tepat waktu

122.33 119 103.69 98.57

6 Tingkat kepuasan peserta sidang kabinet terhadap penyelenggaraan sidang kabinet

(indikator ini baru ada di tahun 2012)

- - 99.20 94.54

7 Kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang

Pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan struktural eselon I

97.73

136 151.13 152

Pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan fungsional jenjang utama

85.33 83.87 98.33

Kepangkatan

76.6

117.04 121.88 109.12

Kenaikan pangkat pengabdian dan pensiun

8 90.8 76.18

Page 13: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

SEKRETARIAT KABINET

RENSTRA SETKAB 2015—2019

8

BAB I

No. Indikator Kinerja Utama

(IKU)

Capaian Kinerja (%)

2010 2011 2012 2013

Pemberhentian dan pensiun

43.2 99.28 40.52

8 Akurasi/ketepatan Keppres tentang:

Pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan struktural eselon I

99.99

99.99 99.75 100

Pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan fungsional jenjang utama

99.79 99.75 100

Kepangkatan

103.47

104.63 99.32 99.75

Kenaikan pangkat pengabdian dan pensiun

102.17 98.12 99.55

Pemberhentian dan pensiun

104.93 99.35 99.15

9 Persentase tingkat kepuasan stakeholder terhadap penyelesaian Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan pemerintahan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun PNS yang wewenang penetapannya di tangan Presiden

(indikator ini baru ada di tahun 2012)

- - 86.10 90.42

10 Persentase keberlanjutan layanan (continuity of service)

99.99 100 100.67 98.90

11 Jumlah pengakses layanan data dan informasi Sekretariat Kabinet

178.06 122.03 212.29 328.02

12 Jumlah pen-download layanan data dan informasi Sekretariat

- - 383.55 124.80

Page 14: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

SEKRETARIAT KABINET

RENSTRA SETKAB 2015—2019

9

BAB I

No. Indikator Kinerja Utama

(IKU)

Capaian Kinerja (%)

2010 2011 2012 2013

Kabinet

(indikator ini baru ada di tahun 2012)

13 Tingkat kepuasan pengakses terhadap layanan website Sekretariat Kabinet

(indikator ini baru ada di tahun 2013)

- - - 103

Sumber: LAKIP Sekretariat Kabinet, 2013

Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa capaian kinerja

Sekretariat Kabinet selama 4 (empat) tahun terakhir memang berfluktuasi,

meskipun demikian masih menunjukkan tren yang positif ke arah

peningkatan capaian kinerja. Secara umum rata-rata capaian IKU tersebut

cukup memuaskan, dan apabila terdapat penurunan hal itu disebabkan

adanya peningkatan target yang cukup subtansial dibandingkan tahun

sebelumnya sehingga mempengaruhi angka capaian. Selain itu, terdapat

kondisi lain yang mempengaruhi besaran capaian kinerja antara lain

perbedaan/perubahan metode dan instrumen pengukuran, perluasan

cakupan kinerja yang diukur, peningkatan requirement/persyaratan kinerja,

dan lain-lain.

Sejumlah upaya telah dilakukan Sekretariat Kabinet dalam rangka

peningkatan capaian kinerja jangka pendek, menengah, maupun jangka

panjang. Upaya tersebut antara lain berupa benchmarking terhadap best

practices pelaksanaan SAKIP dari K/L lain, terutama yang

sejenis/tipologinya mirip dengan Sekretariat Kabinet dan melakukan

perbaikan terhadap manajemen kinerja Sekretariat Kabinet secara terus-

menerus dan berkesinambungan.

Peningkatan capaian kinerja tersebut tercermin dari prestasi yang

telah dicapai Sekretariat Kabinet dalam kurun waktu 2010—2014, sebagai

berikut:

1. Penilaian dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan

Keuangan Sekretariat Kabinet Tahun 2012 dan 2013 dari Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) sejak mempunyai bagian anggaran sendiri

(BA 114).

Page 15: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

SEKRETARIAT KABINET

RENSTRA SETKAB 2015—2019

10

BAB I

2. Penilaian atas hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(AKIP) Sekretariat Kabinet Tahun 2013 dengan predikat penilaian “B”

oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi (Kementerian PAN dan RB).

3. Penilaian atas capaian Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi

Tahun 2013 oleh Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan

Pembangunan (UKP4) dan Bappenas mendapatkan kategori hijau atau

targetnya tercapai 100% (seratus persen).

Selain prestasi di atas, Sekretariat Kabinet beberapa kali

mendapatkan penghargaan dalam kurun waktu 2010—2014, sebagai

berikut:

1. Penghargaan dalam Menyusun dan Menyajikan Laporan Keuangan

Tahun 2012 dan 2013 dengan Capaian Standar Tertinggi dalam

Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah. Penghargaan ini

diberikan mengacu kepada Opini WTP dari BPK.

2. Penghargaan dari Kementerian Perencanaan Pembangunan

Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian

PPN/Bappenas) terkait pelaksanaan Aksi Pencegahan dan

Pemberantasan Korupsi (PPK) yang ditetapkan pada Instruksi Presiden

Nomor 1 Tahun 2013 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan

Korupsi Tahun 2013.

3. Sejak tahun 2012 sampai dengan 2014, Sekretariat Kabinet

memperoleh penghargaan (reward) atas pelaksanaan anggaran belanja

K/L dari Kementerian Keuangan sebesar 1% (satu persen) dari pagu

anggaran.

4. Pada tahun 2014 Sekretariat Kabinet menerima penghargaan

“Penyelamatan dan Pelestarian Arsip yang Bernilai Guna

Pertanggungjawaban Nasional Bagi Kehidupan Bermasyarakat,

Berbangsa dan Bernegara” dari Kepala Arsip Nasional.

1.1.3. Reformasi Birokrasi

Reformasi Birokrasi adalah proses menata ulang, mengubah,

memperbaiki dan menyempurnakan sistem penyelenggaraan pemerintahan

agar menjadi lebih baik, profesional, produktif, bersih, efektif, efisien,

transparan dan akuntabel, yang dilaksanakan secara berkelanjutan. Pada

Page 16: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

SEKRETARIAT KABINET

RENSTRA SETKAB 2015—2019

11

BAB I

hakikatnya pembaharuan dan perubahan mendasar tersebut terutama

menyangkut aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan dan sumber

daya manusia aparatur.

Secara de jure, pelaksanaan RB di Sekretariat Kabinet dan

Sekretariat Negara dimulai pada akhir tahun 2007, dengan ditetapkannya

Keputusan Menteri Sekretaris Negara Nomor 1562 Tahun 2007 tanggal 28

Desember 2007, tentang Pembentukan Tim Percepatan Reformasi

Birokrasi di lingkungan Sekretariat Negara dan Sekretariat Kabinet. Namun

secara de facto, Sekretariat Kabinet telah menerapkan prinsip dan

semangat RB sejak tahun 2005.

Dalam kurun waktu gelombang pertama (tahun 2005—2009),

Sekretariat Kabinet telah melaksanakan RB secara terencana,

komprehensif, sistemik dan berkelanjutan pada empat bidang, yaitu bidang

kelembagaan, bidang ketatalaksanaan, bidang sumber daya manusia, dan

bidang sistem informasi manajemen.

Sekretariat Kabinet selalu menyesuaikan diri terhadap perubahan

peraturan yang terkait dengan RB. Pada kurun waktu gelombang kedua

(tahun 2010—2014) pelaksanaan RB di Sekretariat Kabinet diarahkan pada

8 (delapan) area perubahan, dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Program Manajemen Perubahan

Dalam rangka mewujudkan peningkatan komitmen pimpinan

dan pegawai dalam melakukan RB, terjadinya perubahan pola pikir dan

budaya kerja serta menurunnya resiko kegagalan yang disebabkan

kemungkinan timbulnya resistensi terhadap perubahan, telah dilakukan

upaya sebagai berikut:

a. Penetapan rencana rinci (operasional) untuk 5 (lima) tahun untuk

tahapan/gelombang ke-2, dan rencana rinci per tahun, dengan:

1) Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1/RB Tahun 2011 tentang

Road Map Reformasi Birokrasi Sekretariat Kabinet Republik

Indonesia Tahun 2010 – 2014;

2) Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 2/RB Tahun 2011 tentang

Rencana Kerja Reformasi Birokrasi Sekretariat Kabinet Tahun

2011;

3) Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor 9 Tahun 2012 tentang

Rencana Kerja Reformasi Birokrasi Sekretariat Kabinet Tahun

2012;

Page 17: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

SEKRETARIAT KABINET

RENSTRA SETKAB 2015—2019

12

BAB I

4) Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 18 Tahun 2012 tentang

Rencana Kerja Reformasi Birokrasi Sekretariat Kabinet Tahun

2013.

b. Pembentukan Tim Pengelola Manajemen Perubahan, untuk

mengarahkan dan mengoordinasikan pelaksanaan RB di

lingkungan Sekretariat Kabinet, dengan:

1) Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor 25 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Tim Pengarah dan Tim Pelaksana Reformasi

Birokrasi;

2) Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor 24 Tahun 2012 tentang

Pembentukan Tim Pengarah dan Tim Pelaksana Reformasi

Birokrasi di Lingkungan Sekretariat Kabinet Tahun 2012

sebagaimana disempurnakan dengan Keputusan Sekretaris

Kabinet Nomor 41 Tahun 2012;

3) Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor 21 Tahun 2013 tentang

Pembentukan Tim Pengarah dan Tim Pelaksana Reformasi

Birokrasi di Lingkungan Sekretariat Kabinet Tahun 2013;

4) Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor 3/RB Tahun 2011 tentang

Tim Penjaminan Kualitas (Quality Assurance) Pelaksanaan

Reformasi Birokrasi;

5) Keputusan Sekretaris Kabinet terkait pengangkatan Inspektur di

Sekretariat Kabinet yang menjalankan fungsi Quality Assurance

(Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor 23 Tahun 2012);

6) Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor 40 Tahun 2012 tentang

Pembentukan Tim Asesor Penilaian Mandiri Pelaksanaan

Reformasi Birokrasi di Lingkungan Sekretariat Kabinet Tahun

2012;

7) Keputusan Deputi Bidang Administrasi Nomor

KEP.67/ADM/IX/2012 tentang Tim Agen Perubahan di

Lingkungan Sekretariat Kabinet.

c. Penetapan Role Model, dengan:

1) Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor 1/RB Tahun 2011 tentang

Penunjukkan Role Model Pengembangan Budaya Kerja di

Lingkungan Sekretariat Kabinet;

Page 18: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

SEKRETARIAT KABINET

RENSTRA SETKAB 2015—2019

13

BAB I

2) Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 54 Tahun 2012 tentang

Role Model Pengembangan Budaya Kerja di Lingkungan

Sekretariat Kabinet.

d. Penetapan, pelaksanaan, dan optimalisasi Program Quick Wins,

dengan:

1) Perumusan program Quick Wins yang meliputi identifikasi

pemangku kepentingan, identifikasi harapan pemangku

kepentingan dan identifikasi produk utama Sekretariat Kabinet

berdasarkan hasil survei kepada para pemangku kepentingan;

2) Penetapan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 3/RB Tahun

2011 tentang Program Percepatan (Quick Wins) Reformasi

Birokrasi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia;

3) Penyusunan Laporan pelaksanaan Quick Wins;

4) Pelaksanaan survei terhadap pelaksanaan Quick Wins,

termasuk tindak lanjut hasil survey.

e. Penerapan Kode Etik:

1) Penerbitan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 4/RB Tahun

2011 tentang Kode Etik Pegawai Sekretariat Kabinet;

2) Penyelenggaraan internalisasi melalui sosialisasi kode etik

kepada seluruh pejabat/pegawai di lingkungan Sekretariat

Kabinet pada tanggal 28-29 November 2011 dan pada tanggal

10-11 Desember 2012 dan pendistribusian buku saku tentang

kode etik kepada pegawai;

3) Pelaksanaan survei pemahaman pegawai terhadap Kode Etik

Pegawai Sekretariat Kabinet pada tahun 2011 dan 2012.

f. Penyusunan strategi komunikasi manajemen perubahan, yang

meliputi:

1) Pembuatan kolom menu RB dalam website www.setkab.go.id

untuk mensosialisasikan hal terkait pelaksanaan RB di

lingkungan Sekretariat Kabinet;

2) Pelaksanaan survei terhadap efektivitas alat komunikasi dalam

menginformasikan hal-hal penting kepada seluruh pegawai

pada tanggal 10-11 Desember 2012;

3) Pelaksanaan survei peningkatan indeks persepsi terhadap

pelaksanaan RB pada tanggal 10-11 Desember 2012;

Page 19: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

SEKRETARIAT KABINET

RENSTRA SETKAB 2015—2019

14

BAB I

4) Pelaksanaan survei indeks persepsi terhadap partisipasi

pegawai dalam pelaksanaan RB tanggal 10-11 Desember 2012;

5) Pelaksanaan survei kepuasan stakeholder terhadap organisasi

Sekretariat Kabinet dan pelaksanaan RB pada tanggal 10-11

Desember 2012;

6) Pelaksanaan strategi komunikasi (dalam bentuk coffee morning,

pemuatan berita dalam bentuk web) untuk mengomunikasikan

hal-hal penting kepada pegawai, antara lain melalui:

a) Pendistribusian buku saku tentang kode etik kepada

pegawai, dan leaflet peta risiko;

b) Pemasangan banner role model di setiap lantai;

c) Pemuatan Perseskab dan Kepseskab terkait pelaksanaan

reformasi birokrasi Sekretariat Kabinet di website

Sekretariat Kabinet.

7) Penerbitan Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi

Sekretariat Kabinet Tahun 2011 dan 2012, serta penyusunan

laporan Tahun 2013.

g. Penetapan Peta Risiko, meliputi:

1) Penyusunan Dokumen Peta Risiko Tahun 2011 yang digunakan

sampai dengan sekarang;

2) Pendistribusian dan diseminasi leaflet peta risiko Sekretariat

Kabinet pada tanggal 10 dan 11 Desember 2012.

2. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan

Sasaran untuk mewujudkan program ini adalah menurunnya

tumpang tindih dan disharmonisasi Peraturan Sekretaris Kabinet dan

meningkatnya efektivitas pengelolaan Peraturan Sekretaris Kabinet

(Perseskab) dan Peraturan Presiden (Perpres).

Program ini telah dilaksanakan melalui berbagai upaya dan

langkah-langkah yang tercermin dalam bentuk, antara lain:

a. Penerbitan peraturan yang menjadi landasan penataan perundang-

undangan, yang meliputi:

1) Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor 51 Tahun 2012 tentang

Standar Operasional Prosedur di Lingkungan Sekretariat

Kabinet;

Page 20: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

SEKRETARIAT KABINET

RENSTRA SETKAB 2015—2019

15

BAB I

2) Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor 57 Tahun 2012 tentang

Standar Pelayanan Unit Kerja di Lingkungan Sekretariat

Kabinet.

b. Upaya peningkatan efektivitas pengelolaan Peraturan Perundang-

undangan (PUU), melalui:

1) Penerbitan Surat Sekretaris Kabinet mengenai izin penyusunan

yang dapat memberikan pedoman bagi pemrakarsa dalam

pelaksanaan penyusunan Rancangan Peraturan Presiden

(RPerpres), Rancangan Keputusan Presiden (Rkeppres), dan

Rancangan Instruksi Presiden (Rinpres);

2) Penerbitan Surat Sekretaris Kabinet mengenai pengembalian

Rancangan yang dinilai disharmonis dan tidak memenuhi unsur

formil dan materiil kepada menteri/kepala lembaga pemerintah

non kementerian;

3) Penerbitan Surat Edaran Sekretaris Kabinet Nomor

SE.8/Seskab/I/2012 tentang Percepatan Proses Penyelesaian

RPerpres, Rkeppres, dan RInpres;

4) Penerbitan Memorandum Sekretaris Kabinet kepada Presiden

mengenai pengajuan RPerpres, RKeppres, dan RInpres guna

penetapannya;

5) Penyelesaian Briefing Sheet/telaahan staf/memorandum atas

izin prakarsa penyusunan RPerpres, RKeppres, dan RInpres;

6) Penyelesaian Briefing Sheet/telaahan staf/memorandum atas

suatu RPerpres, RKeppres, dan RInpres;

7) Penyelesaian Briefing Sheet/telaahan staf/memorandum yang

menjabarkan disharmonis, tumpang tindih, atau multitafsir suatu

PUU;

8) Penyelesaian surat (daftar A dan B) distribusi perundang-

undangan (Perpres, Keppres, dan Inpres);

9) Penyelesaian Daftar Rekapitulasi Perpres, Keppres, dan Inpres;

10) Pemuatan Peraturan Sekretaris Kabinet dan Keputusan

Sekretaris Kabinet dalam Sistem Informasi Perundang-

Undangan (SIPUU);

11) Pembangunan SIPUU yang telah dilakukan perbaikan tampilan

data dan retrieval SIPUU (lengkap, aktual dan informatif);

Page 21: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

SEKRETARIAT KABINET

RENSTRA SETKAB 2015—2019

16

BAB I

12) Penyelesaian Daftar Rekapitulasi Perseskab dan Keputusan

Sekretaris Kabinet (Kepseskab).

3. Program Penataan dan Penguatan Organisasi

Program ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan

efektivitas organisasi secara proporsional sesuai dengan kebutuhan

pelaksanaan tugas, sehingga organisasi menjadi tepat fungsi dan tepat

ukuran. Program ini telah dilaksanakan melalui berbagai langkah dan

upaya antara lain:

a. Pelaksanaan evaluasi kelembagaan Sekretariat Kabinet tahun 2010

yang menghasilkan berbagai rekomendasi untuk penyempurnaan

organisasi dan tata laksana;

b. Penyempurnaan organisasi, sebagai tindak lanjut hasil evaluasi

kelembagaan Sekretariat Kabinet tahun 2010, dengan menerbitkan

Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun 2011 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet, sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 4 Tahun 2012

tentang Perubahan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun

2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet;

c. Penguatan unit kerja yang menangani organisasi, kepegawaian,

kehumasan, dan diklat.

4. Program Penataan Tatalaksana

Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem,

proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien dan terukur pada

masing-masing unit kerja di lingkungan Sekretariat Kabinet, telah

dilakukan berbagai langkah dan upaya melalui:

a. Pengembangan Sistem Informasi dalam rangka mendukung

pembangunan manajemen pemerintahan berbasis Teknologi

Informasi (TI) dalam rangka mendukung pembangunan manajemen

pemerintahan berbasis teknologi informasi, yang menghasilkan:

1) Terbentuknya Grand Design Sistem Informasi Manajemen

Sekretariat Kabinet yang ditindaklanjuti dengan beroperasi-

nya:

a) SIPUU;

b) Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG);

c) Sistem Informasi Sidang Kabinet (SISKAB).

Page 22: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

SEKRETARIAT KABINET

RENSTRA SETKAB 2015—2019

17

BAB I

2) Penerbitan Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor 56 Tahun

2012 tentang Grand Design Pengembangan Sistem Informasi

Manajemen Tahun 2011—2014.

b. Pelaksanaan seluruh tugas dan fungsi sesuai prosedur kerja yang

telah diformalkan, melalui:

1) Penerbitan Petunjuk Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi

Pelaksanaan Standar Pelayanan (SP) di lingkungan

Sekretariat Kabinet yang ditetapkan dengan Keputusan Deputi

Sekretaris Kabinet Bidang Administrasi Nomor

KEP.65/Setkab/DA /XII/2010;

2) Pembentukan Tim Evaluasi Pelaksanaan Standar Pelayanan

Unit Kerja di lingkungan Sekretariat Kabinet yang ditetapkan

dengan Keputusan Deputi Sekretaris Kabinet Bidang

Administrasi Nomor KEP.66/Setkab/DA/XII/2010;

3) Penerbitan Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Standar

Operasional Prosedur (SOP) yang ditetapkan dengan

Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 9 Tahun 2013;

4) Pelaksanaan evaluasi atas Standar Pelayanan berdasarkan

ketentuan dari Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Nomor 35 dan 36 Tahun 2012;

5) Pelaksanaan tindak lanjut evaluasi melalui perumusan ulang

SP dengan menyesuaikan pada struktur organisasi baru yang

menghasilkan Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor 51 Tahun

2012 tentang SOP di Lingkungan Sekretariat Kabinet dan

Nomor 57 Tahun 2012 tentang SP Unit Kerja di Lingkungan

Sekretariat Kabinet;

6) Penetapan sebanyak 153 (seratus lima puluh tiga) SOP dan 6

(enam) SP sesuai dengan tugas dan fungsi pada tahun 2012;

7) Penambahan SOP sebanyak 16 (enam belas) SOP dan 1

(satu) SP pada tahun 2013 yang ditetapkan dengan

Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor 66 Tahun 2013 tentang

Perubahan Atas Kepseskab Nomor 51 Tahun 2012 tentang

SOP di Lingkungan Sekretariat Kabinet (SOP Inspektorat),

sedangkan penambahan SP ditetapkan oleh Keputusan Deputi

Bidang Administrasi Nomor Kep.41/ADM/IX/ 2013 Tahun 2013

tentang SP Pelayanan Informasi Publik;

Page 23: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

SEKRETARIAT KABINET

RENSTRA SETKAB 2015—2019

18

BAB I

8) Penetapan IKU Sekretariat Kabinet melalui Perseskab dan

penetapan IKU untuk masing-masing Kedeputian;

9) Penyesuaian IKU yang ada dengan Renstra Sekretariat

Kabinet 2010—2014;

10) Penetapan jadwal retensi arsip dan pedoman klasifikasi arsip

Sekretariat Kabinet melalui Perseskab Nomor 1 Tahun 2013

untuk jadwal retensi arsip dan Perseskab Nomor 7 tahun 2013

untuk Klasifikasi Arsip Sekretariat Kabinet;

11) Penerbitan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 16 Tahun

2012 Tentang Tata Naskah Dinas Sekretariat Kabinet.

c. Penerbitan Peraturan dan Keputusan Sekretaris Kabinet serta

Peraturan dan Keputusan Deputi Bidang Administrasi mengenai

Penataan Tata Laksana, melalui:

1) Tahun 2010

a) 2 (dua) Perseskab;

b) 17 (tujuh belas) Kepseskab;

c) 66 (enam puluh enam) Keputusan Deputi Bidang

Administrasi.

2) Tahun 2011

a) 6 (enam) Perseskab;

b) 41 (empat puluh satu) Kepseskab;

c) 81 (delapan puluh satu) Keputusan Deputi Bidang

Administrasi.

3) Tahun 2012

a) 18 (delapan belas) Perseskab;

b) 57 (lima puluh tujuh) Kepseskab;

c) 108 (seratus delapan) Keputusan Deputi Bidang

Administrasi.

4) Tahun 2013

a) 9 (sembilan) Perseskab;

b) 66 (enam puluh enam) Kepseskab;

c) 2 (dua) Peraturan Deputi Bidang Administrasi;

d) 57 (lima puluh tujuh) Keputusan Deputi Bidang

Administrasi.

Page 24: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

SEKRETARIAT KABINET

RENSTRA SETKAB 2015—2019

19

BAB I

5. Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur

Program ini dimaksudkan untuk mewujudkan peningkatan

profesionalisme sumber daya manusia aparatur yang didukung oleh

sistem rekruitmen dan promosi berbasis kompetensi, transparan serta

memperoleh gaji dan bentuk jaminan kesejahteraan yang sepadan

melalui:

a. Peningkatan ketaatan terhadap pengelolaan sumber daya manusia

aparatur, dengan menerbitkan:

1) Dokumen analisis jabatan;

2) Dokumen peta jabatan;

3) Dokumen analisis beban kerja;

4) Dokumen evaluasi jabatan;

5) Peraturan Menteri Sekretaris Negara Nomor 6 tahun 2011

tentang Peringkat Jabatan di Lingkungan Sekretariat Kabinet;

6) Keputusan Menteri Sekretaris Negara Nomor 129 Tahun 2011

tentang Pemberian Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan

Sekretariat Kabinet;

7) Peraturan Menteri Sekretaris Negara Nomor 6 Tahun 2012

tanggal 18 April 2012 tentang Peringkat Jabatan di lingkungan

Sekretariat Kabinet;

8) Keputusan Menteri Sekretaris Negara Nomor 115 Tahun 2012

tanggal 30 April 2012 tentang Pemberian Tunjangan Kinerja

Pegawai di lingkungan Sekretariat Kabinet.

b. Peningkatan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan sumber

daya manusia aparatur, melalui:

1) Penyusunan Draf Pola Karir Sekretariat Kabinet (masih

menunggu Pedoman Pola Karir Nasional);

2) Penerbitan Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor

KEP.15/SESKAB/X/2010 tentang Pembentukan Tim Pengadaan

Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Lingkungan Sekretariat

Kabinet Tahun Anggaran 2010;

3) Penerbitan Keputusan Deputi Administrasi Nomor

KEP.47/SEKRETARIAT KABINET/DA/X/2010 tentang

Pembentukan Sekretariat Tim Pengadaan Calon Pegawai

Negeri Sipil di Lingkungan Sekretariat Kabinet Tahun Anggaran

2010;

Page 25: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

SEKRETARIAT KABINET

RENSTRA SETKAB 2015—2019

20

BAB I

4) Penerbitan Keputusan Deputi Administrasi Nomor

KEP.48/SEKRETARIAT KABINET/DA/X/2010 tentang

Pembagian Bidang dan Tugas Anggota Tim Pengadaan Calon

Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Sekretariat Kabinet Tahun

Anggaran 2010;

5) Pengadaan CPNS Tahun 2013 secara online dengan seleksi

melalui metode Computer Asissted Test (CAT);

6) Penerbitan Keputusan Deputi Bidang Administrasi Nomor

KEP.35/ADM/08/2013 tentang Tim Penyusun Sistem Seleksi

Penerimaan CPNS secara Online di Lingkungan Sekretariat

Kabinet;

7) Penerbitan Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor 57 Tahun

2013 tentang Tim Pewawancara Pengadaan CPNS Sekretariat

Kabinet;

8) Penerbitan Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor 49 Tahun

2013 tentang Tim Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil

Sekretariat Kabinet;

9) Penerbitan Keputusan Deputi Bidang Administrasi Nomor

KEP.46/ADM/10/2013 tentang Panitia Pelaksanaan Ujian

Tertulis Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil Sekretariat

Kabinet;

10) Pemberian penghargaan kepada pegawai (satya lancana karya

satya, wira karya dan usulan pegawai teladan);

11) Penyelenggaraan survei kepuasan pegawai tahun 2012 dan

2013.

c. Peningkatan disiplin sumber daya manusia aparatur, melalui:

1) Sosialisasi Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010

tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, yang diselenggarakan

pada 28-29 November 2011, yang dihadiri oleh 350 (tiga ratus

lima puluh) pejabat dan pegawai di lingkungan Sekretariat

Kabinet;

2) Sosialisasi Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010

tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, yang diselenggarakan

pada 10-11 November 2012, yang dihadiri oleh 243 (dua ratus

empat puluh tiga) pejabat dan pegawai di lingkungan Sekretariat

Kabinet;

Page 26: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

SEKRETARIAT KABINET

RENSTRA SETKAB 2015—2019

21

BAB I

3) Penyusunan laporan pelanggaran disiplin dan penerapan

hukum disiplin di lingkungan Sekretariat Kabinet;

4) Penerbitan Keputusan Deputi Bidang Administrasi Sekretariat

Kabinet Nomor KEP.32/ADM/VII/2011 tanggal 15 Juli 2011

tentang Penetapan Koordinator Pengelola Laporan Harta

Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di Lingkungan

Sekretariat Kabinet;

5) Penerbitan Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor 21 Tahun

2011 tanggal 13 Juli 2011 tentang Penetapan Wajib Lapor Harta

Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di Lingkungan

Sekretariat Kabinet;

6) Pemberian teguran terhadap wajib LHKPN yang belum

menyampaikan LHKPN;

7) Sosialisasi Pengendalian Gratifikasi pada tanggal 16 Desember

2013 yang dihadiri oleh 146 (seratus empat puluh enam)

pejabat dan pegawai.

d. Peningkatan efektivitas manajemen sumber daya manusia aparatur,

melalui:

1) Pembangunan dan pengembangan Sistem Manajemen Kinerja

yang telah dilaksanakan pada tahun 2011—2012;

2) Penyusunan Cascading Penilaian Kinerja Individu tanggal 1

Oktober 2013 yang dihadiri oleh 62 (enam puluh dua) orang

perwakilan pejabat eselon III dan IV di seluruh unit kerja

Sekretariat Kabinet;

3) Penyelarasan Sasaran Kerja Pegawai dan Pelatihan

Penggunaan Aplikasi Altius (Sistem Penilaian Kinerja Individu)

tanggal 15 November 2013;

4) Sosialisasi PP Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi

Kerja PNS pada tanggal 21-22 Mei 2013 yang dihadiri oleh 292

(dua ratus sembilan puluh dua) pejabat dan pegawai di

lingkungan Sekretariat Kabinet;

5) Pengembangan dan pemutakhiran database kepegawaian

secara terus menerus sejak tahun 2006.

e. Peningkatan profesionalisme sumber daya manusia aparatur,

melalui:

1) Penerbitan kamus kompetensi;

Page 27: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

SEKRETARIAT KABINET

RENSTRA SETKAB 2015—2019

22

BAB I

2) Penerbitan Standar Kompetensi Jabatan;

3) Pelaksanaan uji kompetensi yang menghasilkan profil

kompetensi pegawai yang dilakukan secara bertahap, dan telah

diselesaikan pada tahun 2013;

4) Kerjasama dengan pihak ketiga untuk pelaksanaan kegiatan

assessment pejabat dan pegawai di lingkungan Sekretariat

Kabinet;

5) Penyusunan kebijakan pengelolaan diklat yang meliputi

perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan diklat;

6) Pelaksanaan survei terhadap pelaksanaan diklat melalui

kuesioner;

7) Pelaksanaan capacity building melalui diklat teknis dan

fungsional;

8) Pelaksanaan workshop budaya kerja.

6. Program Penguatan Pengawasan

Dalam rangka peningkatan penyelenggaraan pemerintahan

yang bersih dan bebas KKN, telah dilaksanakan berbagai langkah dan

upaya meliputi:

a. Peningkatan kepatuhan terhadap pengelolaan keuangan negara,

melalui:

1) Penerbitan Perseskab Nomor 2 Tahun 2012 tentang Sistem

Akuntansi Sekretariat Kabinet;

2) Penerbitan Perseskab Nomor 10 Tahun 2012 tentang

Mekanisme dan Tata Cara Pelaksanaan Anggaran pada Bagian

Anggaran 114 Sekretariat Kabinet;

3) Penerbitan Perseskab Nomor 13 Tahun 2012 tentang

Penyelesaian Kerugian Negara Pada Bagian Anggaran 114

(Sekretariat Kabinet);

4) Penerbitan Perseskab Nomor 4 Tahun 2013 tentang Petunjuk

Pelaksanaan, Perencanaan dan Penganggaran Pada Bagian

Anggaran 114 (Sekretariat Kabinet);

5) Pelaksanaan evaluasi kinerja pelaksanaan RKA Sekretariat

Kabinet, setiap tahun;

6) Penerbitan Laporan Keuangan Sekretariat Kabinet secara tepat

waktu dan sesuai standar pelaporan;

Page 28: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

SEKRETARIAT KABINET

RENSTRA SETKAB 2015—2019

23

BAB I

7) Pelaksanaan Reviu Internal atas Laporan Keuangan, setiap

tahun;

8) Penerbitan Laporan Bulanan Realisasi Kementerian/Lembaga

Sekretariat Kabinet setiap 3 bulan sekali dan penyampaian

laporan dimaksud secara online kepada Tim Evaluasi dan

Pengawasan Penyerapan Anggaran (TEPPA) melalui UKP4

untuk diteruskan kepada Presiden RI;

9) Penerbitan Laporan Semesteran dan Tahunan Pelaksanaan

Tugas dan Fungsi Sekretariat Kabinet tepat waktu;

10) Monitoring dan evaluasi atas Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

(TLHP) BPK atas audit Laporan Keuangan Sekretariat Kabinet,

setiap tahun;

11) Penerbitan Laporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan (PP

39/2006) Sekretariat Kabinet per tri wulanan setiap tahun dan

penyampaian laporan dimaksud secara online kepada

Bappenas;

12) Penilaian WTP dari BPK sejak mempunyai Bagian Anggaran

sendiri (BA 114) pada tahun 2012;

13) Penerbitan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun 2012

tentang Kelompok Kerja Layanan Pengadaan secara Elektronik

di Lingkungan Sekretariat Kabinet;

14) Penerbitan Keputusan Deputi Bidang Administrasi Nomor

Kep.5/Adm/I/2012 tentang Pembentukan Kelompok Pelaksana

LPSE di Lingkungan Sekretariat Kabinet;

15) Penerbitan Dokumen hasil kajian/analisis kebutuhan dan

dokumen pelaksanaan e-Procurement (LPSE) Sekretariat

Kabinet tahun 2012 dan 2013;

16) Penerbitan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 12 Tahun 2012

tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja di Lingkungan

Sekretariat Kabinet;

17) Penyelenggaraan berbagai sosialisasi dan bimtek terkait

pelaksanaan pengelolaan keuangan negara.

b. Penurunan tingkat penyalahgunaan wewenang, melalui:

1) Penerbitan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 8 tahun 2012

tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP) di Lingkungan Sekretariat Kabinet;

Page 29: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

SEKRETARIAT KABINET

RENSTRA SETKAB 2015—2019

24

BAB I

2) Sosialisasi SPIP yang diselenggarakan pada tanggal 14-15

November 2011;

3) Evaluasi terhadap penyelenggaraan SPIP Sekretariat Kabinet

Tahun 2012, Evaluasi ini sudah terlaksana di bulan Desember

2012 dengan pelaksana Inspektorat Sekretariat Kabinet

bekerjasama dengan auditor Badan Pengawasan Keuangan

dan Pembangunan (BPKP). Hasil evaluasi tersebut dapat

diketahui dari Laporan Hasil Diagnostic Assessment SPIP pada

Sekretariat Kabinet;

4) Penerbitan Laporan Hasil Pelaksanaan Inpres Nomor 5 Tahun

2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi dan

Prosiding Kegiatan Kormonev sejak tahun 2009 sampai dengan

2011;

5) Penerbitan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 11 Tahun 2012

tentang Sistem Penanganan dan Pengaduan (Whistle Blower)

Tindak Pidana Korupsi di Lingkungan Sekretariat Kabinet;

6) Penerbitan Surat Edaran Nomor 624/ADM/VI/2012 perihal

pelaksanaan Inpres tentang penghematan energi dan air;

7) Penerbitan Dokumen Aksi Pencegahan dan Pemberantasan

Korupsi Sekretariat Kabinet Tahun 2013 dan penandatanganan

MoU Sekretariat Kabinet dengan Bappenas terkait Dokumen

Aksi PPK Sekretariat Kabinet.

7. Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja

Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja dan

akuntabilitas Sekretariat Kabinet, dan telah dilaksanakan melalui:

a. Pembangunan dan pengembangan sistem akuntabilitas kinerja

yang mampu mendorong tercapainya kinerja organisasi yang

terukur, melalui:

1) Penerbitan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor

Per.1/SESKAB/II/2010 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis

(Renstra) Tahun 2010—2014;

2) Penerbitan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 5 Tahun 2012

tentang Penyempurnaan Renstra Sekretariat Kabinet Tahun

2010—2014;

Page 30: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

SEKRETARIAT KABINET

RENSTRA SETKAB 2015—2019

25

BAB I

3) Penerbitan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 2 Tahun 2013

tentang Penyempurnaan Kedua Renstra Sekretariat Kabinet

Tahun 2010—2014;

4) Penetapan IKU Sekretariat Kabinet setiap tahun melalui

Peraturan Sekretaris Kabinet;

5) Penetapan Kinerja (PK) Sekretariat Kabinet;

6) Penerbitan RKT Sekretariat Kabinet;

7) Penerbitan dan penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja

(LAKIP) Sekretariat Kabinet;

8) Penerbitan dokumen AKIP di setiap satuan organisasi

(kedeputian) dan seluruh unit kerja (unit eselon II);

9) Penerbitan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 2 Tahun 2011

tentang Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Evaluasi AKIP di

Lingkungan Sekretariat Kabinet;

10) Penerbitan Laporan Hasil Evaluasi AKIP Eselon I dan II di

Lingkungan Sekretariat Kabinet (evaluasi internal) setiap tahun;

11) Penerbitan dokumen Laporan Reviu Capaian PK Triwulan I dan

II Tahun 2013;

12) Sosialisasi SAKIP di Lingkungan Sekretariat Kabinet yang

diselenggarakan pada tanggal 27-29 Oktober 2011;

13) Bimtek Sistem Pengumpulan dan Pengolahan Data Kinerja

Sekretariat Kabinet pada tanggal 7-10 Desember 2011;

14) Pembangunan Sistem Manajemen Kinerja yang melibatkan

konsultan, pada tahun 2011 sampai dengan 2012;

15) Pembangunan Sistem Penilaian Kinerja Individu pada tahun

2013;

16) Pembangunan dan pengembangan workflow management

system untuk mempercepat pemrosesan berkas-berkas masuk

serta memonitor kecepatan pemrosesan berkas-berkas tersebut

guna mendukung sistem pengumpul-an/pengolahan data

kinerja.

b. Pembentukan pusat layanan informasi dan pengaduan masyarakat,

dengan:

1) Penerbitan Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor 4/RB Tahun

2011 tentang Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi

(PPID) di Lingkungan Sekretariat Kabinet;

Page 31: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

SEKRETARIAT KABINET

RENSTRA SETKAB 2015—2019

26

BAB I

2) Penyediaan loket pengaduan (Contact Media Center) dan kotak

pengaduan masyarakat;

3) Penyediaan Media untuk menampung pengaduan secara online

(melalui website Sekretariat Kabinet).

8. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik sesuai

kebutuhan dan harapan masyarakat, dilakukan upaya dan langkah-

langkah sebagai berikut:

a. Penyediaan dukungan teknologi komunikasi dan informasi dalam

implementasi pelayanan, melalui:

1) Pembangunan dan pengembangan sistem informasi

manajemen (SIM) di masing-masing unit kerja;

2) Integrasi SIM di tingkat Sekretariat Kabinet;

3) Peningkatan kapasitas bandwith jaringan berdasarkan MoU

Sekretariat Kabinet dengan PT. Telkom;

4) Penyediaan ruang layanan informasi publik (contact media

center);

5) Survei secara manual maupun online melalui pooling website

Sekretariat Kabinet terhadap 3 (tiga) layanan yang menjadi

Quick Wins Sekretariat Kabinet maupun layanan website

Sekretariat Kabinet.

b. Pembentukan imej positif terhadap organisasi, melalui:

1) Inventarisasi jenis layanan dan standar pelayanan baru

berdasarkan tugas dan fungsi;

2) Penetapan Standar Pelayanan (SP) Sekretariat Kabinet dengan

Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor SP 01 Tahun 2009 yang

telah disempurnakan dengan Keputusan Sekretaris Kabinet

Nomor 57 Tahun 2012 tentang Standar Pelayanan Unit Kerja di

Lingkungan Sekretariat Kabinet;

3) Penerbitan Perseskab Nomor 5 Tahun 2013 tentang Pedoman

Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi;

4) Penerbitan Kepseskab Nomor 19 Tahun 2013 tentang

Pembentukan Tim Pengelola Informasi dan Dokumentasi di

Lingkungan Sekretariat Kabinet;

5) Sosialisasi SP dan SOP secara tatap muka dan uploading SP

dan SOP ke dalam website Sekretariat Kabinet;

Page 32: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

SEKRETARIAT KABINET

RENSTRA SETKAB 2015—2019

27

BAB I

6) Penerbitan Keputusan Deputi Bidang Administrasi No.

Kep.106/Adm/XII/2012 tentang Penetapan SP Penerbitan

Keputusan Presiden tentang KPP dan Pensiun PNS Golongan

IV/c ke atas;

7) Penerbitan Keputusan Deputi Bidang Administrasi Nomor

Kep.41/ADM/IX/2013 Tahun 2013 tentang SP Pelayanan

Informasi Publik;

8) Penilaian Pelayanan Publik pada Sekretariat Kabinet oleh

Kementerian PAN dan RB tanggal 30 Desember 2013;

9) Penyediaan kotak pengaduan/kotak saran untuk

stakeholder/pengunjung Sekretariat Kabinet maupun pegawai di

lingkungan Sekretariat Kabinet;

10) Penerbitan Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor 27 Tahun

2011 tentang Desk Info Sekretaris Kabinet;

11) Penerbitan Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor 9 Tahun 2012

tentang Desk Info Sekretaris Kabinet;

12) Penerbitan Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor 13 Tahun

2013 tentang Desk Info Sekretaris Kabinet;

13) Penerbitan Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor 3 Tahun 2014

tentang Desk Info Sekretaris Kabinet.

Dalam rangka menjamin kualitas pelaksanaan RB, Sekretariat

Kabinet melakukan monitoring dan evaluasi sebagai dasar penilaian atas

keberhasilan pelaksanaan RB. Berdasarkan PerMenpan dan RB Nomor 1

Tahun 2012, Sekretariat Kabinet melaksanakan penilaian secara mandiri

(PMPRB) terkait 5 (lima) Kriteria Pengungkit (Kepemimpinan; Perencanaan

Strategis; Sumber Daya Manusia Aparatur; Kemitraan dan Sumber Daya;

dan Proses), dan 4 (empat) Kriteria Hasil (Hasil Pada Masyarakat dan

Pengguna Layanan; Hasil pada SDM Aparatur; Hasil Pada Komunitas Lokal

dan Nasional; dan Hasil Kinerja Utama). PMPRB tersebut memberikan

gambaran hal-hal yang sudah baik dan hal-hal yang masih memerlukan

perbaikan yang perlu diupayakan perbaikannya oleh unit kerja,

sebagaimana dituangkan dalam Kertas Kerja Rencana Perbaikan.

Tindak lanjut dari rencana perbaikan tersebut, antara lain:

1. Kepemimpinan

a. Penyelenggaraan Workshop Pengembangan Budaya Kerja sebagai

upaya internalisasi dan pengembangan nilai budaya kerja di

Page 33: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

SEKRETARIAT KABINET

RENSTRA SETKAB 2015—2019

28

BAB I

lingkungan Sekretariat Kabinet, yang menghasilkan konsep Budaya

Kerja Sekretariat Kabinet, yaitu PAsTI (Profesional, Akuntabilitas,

Tanggap dan Integritas) dan draf Perseskab penetapannya. Dalam

penetapan budaya kerja, didalamnya mencakup penetapan role

model di Sekretariat Kabinet, dengan ketentuan bahwa role model

adalah seluruh pejabat eselon I, II, dan anggota tim RB, serta

menyertakan penetapan agen perubahan yang berperan sebagai

katalisator proses perubahan di dalam pelaksanaan RB di

Sekretariat Kabinet.

b. Optimalisasi media komunikasi serta penguatan fungsi kehumasan,

antara lain melalui penyempurnaan tampilan dan update content

website Sekretariat Kabinet, dan pengikutsertaan dalam kegiatan

diklat kehumasan, seperti mengikuti kegiatan Badan Koordinasi

Kehumasan Pemerintah (BAKOHUMAS).

2. Perencanaan Strategis

Optimalisasi evaluasi kinerja individu dan organisasi, melalui

penyusunan sistem penilaian kinerja individu.

3. SDM Aparatur

a. Pembangunan dan pengembangan sistem manajemen kinerja

organisasi dan individu berbasis Balanced Scorecard dan

menyempurnakan sistem penilaian kinerja individu sampai dengan

level staf, serta meningkatkan transparansi dalam perekrutan

pegawai melalui pembangunan e-CPNS dalam penerimaan CPNS

secara online

b. Optimalisasi tindak lanjut hasil assessment individu sebagai bahan

pertimbangan dalam penataan SDM aparatur maupun sebagai

feedback bagi individu yang bersangkutan.

c. Promosi jabatan struktural yang dilakukan oleh Badan

Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) salah

satunya mempertimbangkan aspek kepemimpinan disamping

kompetensi lainnya.

4. Kemitraan dan Sumber Daya

a. Optimalisasi pencapaian Quick Wins untuk meningkatkan intensitas

komunikasi dengan pemangku kepentingan utama dengan

menindaklanjuti hasil survei Quick Wins, antara lain perlunya

penyempurnaan MoU dengan pemangku kepentingan terkait.

Page 34: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

SEKRETARIAT KABINET

RENSTRA SETKAB 2015—2019

29

BAB I

b. Optimalisasi media komunikasi elektronik dalam mendiseminasi

kebijakan dan menjaring saran dan masukan dari masyarakat.

c. Optimalisasi fungsi SPIP secara optimal untuk meningkatkan

ketaatan, efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi,

dan optimalisasi efisiensi dan efektivitas pengelolaan anggaran

diantaranya melalui reviu internal atas laporan keuangan setiap

periode.

d. Peningkatan knowledge management khususnya terkait dengan

analisis kebijakan, melalui diklat yang intensif, serta menyediakan

informasi dan pengetahuan bagi pegawai dalam bentuk manual

book dari setiap aplikasi yang dibangun.

e. Optimalisasi penggunaan fasilitas dan pelaksanaan evaluasi

kebijakan pengelolaan aset, serta peningkatan keterampilan

pegawai dalam penguasaan penggunaan fasilitas terutama yang

berkaitan dengan teknologi.

f. Optimalisasi teknologi dan sistem informasi, diantaranya melalui:

Pengembangan sistem informasi Sekretariat Kabinet melalui

penyempurnaan tampilan dan content SIPUU, Sistem Informasi

Kepegawaian, Sistem Informasi Sidang Kabinet dan website

Sekretariat Kabinet;

Optimalisasi Sistem Persuratan dan Disposisi Elektronik (SPDE)

menuju paperless;

Optimalisasi jejaring media sosial seperti twitter (@setkabgoid)

dan facebook sebagai sarana untuk mendiseminasikan

informasi kepada publik.

5. Proses

a. Penyusunan SP dan SOP serta evaluasi survei pelaksanaan dan

penyempurnaan SOP.

b. Peningkatan intensitas diklat sevice excellent sesuai dengan tugas

dan fungsi masing-masing unit kerja, terutama unit kerja yang

terkait dengan program Quick Wins Sekretariat Kabinet.

c. Peningkatan sumber daya (anggaran) dalam pengembangan

inovasi sebagai investasi organisasi serta optimalisasi media

komunikasi khususnya elektronik guna meningkatkan keterlibatan

masyarakat dalam proses pengembangan inovasi.

Page 35: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

SEKRETARIAT KABINET

RENSTRA SETKAB 2015—2019

30

BAB I

1.2. Potensi dan Permasalahan

Setiap organisasi ingin terus berkembang untuk meningkatkan eksistensinya

dalam memenuhi tuntutan lingkungan baik internal maupun eksternal, sehingga

organisasi perlu berupaya untuk menggunakan kemampuan, memperhatikan

kelemahan, memanfaatkan peluang dan mengatasi tantangan yang kompleks. Guna

mengetahui isu-isu penting bagi organisasi, diperlukan suatu analisis lingkungan

strategis yang menganalisis organisasi mencakup lingkungan internal berupa

kekuatan dan kelemahan organisasi, dan lingkungan eksternal berupa peluang dan

tantangan. Kekuatan dan peluang merupakan potensi yang dapat dikembangkan

dalam rangka memperkuat organisasi, sedangkan kelemahan dan tantangan

merupakan permasalahan yang perlu diantisipasi agar organisasi dapat terus

berkembang.

Analisis lingkungan tersebut dilakukan dengan menggunakan Analisis SWOT

(Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) yang dijelaskan sebagai berikut:

1. Kekuatan (Strengths)

Sekretariat Kabinet berkembang menjadi organisasi yang profesional dan

handal, karena memiliki kekuatan yaitu:

a. Visi dan misi organisasi yang jelas;

b. Tugas dan fungsi yang jelas;

c. Komitmen yang kuat dari pimpinan dan seluruh staf untuk mewujudkan visi

dan misi organisasi;

d. SDM yang dapat terus ditingkatkan kompetensinya melalui pendidikan dan

pelatihan struktural, teknis, dan fungsional termasuk kerjasama dengan

pihak/lembaga pemerintah yang lain;

e. Dokumen hukum dan hasil-hasil sidang kabinet, rapat dan atau pertemuan

yang dipimpin oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden yang mendukung

penelaahan dalam rangka memberikan analisis kebijakan kepada Presiden

secara optimal;

f. Struktur organisasi yang lebih efektif dan dinamis dengan pendekatan

pembagian fungsi Kementerian Koordinator dalam rangka mendukung tugas

Presiden.

g. Pengembangan dan pemanfaatan TI dalam pelaksanaan tugas secara efektif

dan efisien; dan

h. Meningkatnya imej positif pemangku kepentingan dan masyarakat terhadap

Sekretariat Kabinet.

Page 36: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

SEKRETARIAT KABINET

RENSTRA SETKAB 2015—2019

31

BAB I

2. Kelemahan (Weaknesses)

Di samping kekuatan-kekuatan yang dimiliki Sekretariat Kabinet yang

dapat mendukung menjadi organisasi yang profesional dan handal tersebut,

Sekretariat Kabinet perlu mewaspadai kelemahan-kelemahan yang sampai saat

ini masih ada dalam organisasi untuk segera melakukan pembenahan.

Kelemahan-kelemahan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Peningkatan pengembangan kapasitas SDM belum optimal;

b. Pelaksanaan SP dan Standard Operating Procedure (SOP) belum optimal

dalam menunjang tugas dan fungsi Sekretariat Kabinet;

c. Sarana dan prasarana belum terpenuhi sesuai kebutuhan;

d. Pengendalian internal belum berjalan secara optimal; dan

e. Pengembangan nilai budaya kerja Sekretariat Kabinet belum optimal.

3. Peluang Organisasi (Opportunities)

Dinamika lingkungan eksternal yang cepat berkembang masih

memberikan peluang-peluang yang memungkinkan organisasi berkembang

untuk menjadi yang terbaik. Peluang-peluang tersebut adalah sebagai berikut:

a. Kebijakan-kebijakan nasional terkait tata kelola pemerintahan yang baik

(good governance) memperkuat landasan lembaga pemerintahan untuk

memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat;

b. Komitmen nasional untuk melaksanakan reformasi birokrasi dan

pemberantasan KKN;

c. Pengembangan dan kemajuan TI yang cepat dan dinamis dalam mendukung

pengembangan e-government di setiap instansi pemerintah;

d. Pengembangan mekanisme dan kesempatan partisipasi masyarakat dalam

aktivitas proses penyelenggaraan atau pengawasan pelayanan publik;

e. Kerjasama dengan berbagai pihak dalam hal ini lembaga pemerintah,

masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, dan dunia usaha; dan

f. Tuntutan pemangku kepentingan yang semakin tinggi terhadap kinerja

Sekretariat Kabinet.

4. Ancaman Organisasi (Threats)

Di samping peluang-peluang yang ada, perubahan lingkungan eksternal

dapat mengancam keberadaan organisasi, terutama apabila organisasi tidak

segera memperbaiki diri. Ancaman organisasi tersebut adalah:

a. Dinamika perekonomian global yang mempengaruhi perekonomian nasional,

dan pada akhirnya berpengaruh pada kemampuan anggaran pemerintah;

Page 37: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

SEKRETARIAT KABINET

RENSTRA SETKAB 2015—2019

32

BAB I

b. Dinamika sosial politik yang dapat mempengaruhi eksistensi lembaga

pemerintah; dan

c. Pemberitaan terkait pelaksanaan kebijakan pemerintah belum berimbang dan

belum obyektif.

Berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman di atas, maka dapat

diidentifikasi permasalahan-permasalahan yang masih akan dihadapi organisasi selama

lima tahun ke depan, meliputi:

a. Aspek Kelembagaan

1) Pelaksanaan tugas dan fungsi di beberapa unit kerja khususnya yang terkait

dengan pengelolaan manajemen kabinet masih belum optimal; dan

2) Kelembagaan Sekretariat Kabinet masih perlu dikaji dan dievaluasi kembali

dalam rangka pencapaian pelaksanaan tugas lebih optimal, khususnya

Koordinasi dan kerja sama antar lembaga pemerintah di pusat dan daerah

maupun dengan Lembaga Kepresidenan lainnya.

b. Aspek Ketatalaksanaan

SP dan SOP belum diterapkan secara konsisten dan menyeluruh.

c. Aspek Sumber Daya Manusia

Kualitas SDM perlu terus ditingkatkan dalam mendukung tugas dan fungsi

Sekretariat Kabinet.

d. Aspek Sarana dan Prasarana

1) Keterbatasan sarana dan prasarana pendukung kegiatan organisasi yang

memadai; dan

2) Sistem informasi manajemen berbasis TI, belum terintegrasi sepenuhnya.

Page 38: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

BAB. II VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKRETARIAT KABINET

2.1. Visi Sekretariat Kabinet

Berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 12 Undang-undang Nomor 25 Tahun

2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan ketentuan Pasal 1

angka 15 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional, visi adalah rumusan umum

mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.

Dalam lampiran Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan

Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia

Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan dan Penelahaan Renstra K/L

2015—2019 ditegaskan bahwa visi memberikan gambaran konsistensi kinerja K/L

selama 5 (lima) tahun mendatang serta gambaran menyeluruh mengenai peranan

dan fungsi suatu organisasi.

Dalam kaitan tersebut, perumusan visi Sekretariat Kabinet berpedoman pada

visi misi Presiden yang dijabarkan kedalam RPJMN 2015—2019, khususnya pada

agenda Pemantapan Politik Dalam Negeri yang terkait dengan Penguatan Lembaga

Kepresidenan. Perumusan visi juga mengacu pada tugas dan fungsi Sekretariat

Kabinet sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2010 tentang

Sekretariat Kabinet serta dengan memperhatikan capaian kinerja organisasi periode

sebelumnya, yaitu tahun 2010—2014. Perumusan visi tersebut dimaksudkan untuk

memberikan gambaran mengenai keadaan yang diharapkan Sekretariat Kabinet ke depan

dengan memperhatikan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005—2025 mengenai peranan dan

fungsi suatu organisasi.

Gambaran mengenai keadaan yang tercermin dalam visi Sekretariat Kabinet

adalah “menjadi Sekretariat Kabinet yang profesional dan handal dalam

mendukung Presiden menjalankan kekuasaan pemerintahan.”

Visi tersebut mengandung pengertian bahwa Sekretariat Kabinet merupakan

lembaga pemerintah yang strategis, profesional, dan dapat diandalkan dalam

memberikan dukungan kepada Presiden untuk melaksanakan tugas sehari-hari

sebagai kepala pemerintahan berupa pemberian dukungan kebijakan dan

administrasi secara cepat, tepat, transparan, dan akuntabel.

Page 39: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

34

BAB II

Pemberian dukungan kebijakan dan administrasi tidak semata ditujukan

kepada Presiden, namun juga kepada Wakil Presiden dan anggota kabinet.

Presiden, Wakil Presiden dan para Menteri/anggota kabinet merupakan satu

kesatuan dalam menjalankan kekuasaan pemerintahan.

Adanya visi ini diharapkan Sekretariat Kabinet akan mampu mengantisipasi

berbagai tantangan di masa depan sekaligus meningkatkan kualitas kinerja secara

maksimal dalam rangka memberikan dukungan kebijakan dan administrasi kepada

Presiden dalam menjalankan kekuasaan pemerintahan.

2.2. Misi Sekretariat Kabinet

Sesuai ketentuan Pasal 1 angka 13 Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan ketentuan Pasal 1 angka

16 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan

Rencana Pembangunan Nasional, misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-

upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

Perumusan ini diperlukan untuk memberi gambaran kepada seluruh pegawai

dan stakeholders mengenai peran dan tindakan Sekretariat Kabinet dalam

menjalankan tugas dan fungsinya, termasuk berbagai hasil yang ingin dicapai di

masa yang akan datang. Perumusan misi Sekretariat Kabinet ini sekaligus berfungsi

sebagai landasan kerja yang harus diikuti oleh seluruh pegawai sesuai dengan tugas

dan fungsi organisasi.

Rumusan misi Sekretariat Kabinet 2015─2019 adalah “memberikan

dukungan manajemen kabinet kepada Presiden dengan memegang teguh pada

prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).”

Misi tersebut dimaksudkan bahwa dalam rangka membantu Presiden

menjalankan kekuasaan pemerintahan diperlukan dukungan manajemen kebijakan

dan pengelolaan sidang-sidang kabinet sehingga penyelenggaraan kabinet dapat

terlaksana dengan baik dengan mengacu pada prinsip-prinsip tata kelola

pemerintahan yang baik (good governance).

Sekretariat Kabinet tidak hanya sebagai kesekretariatan yang bertugas

memberikan dukungan administrasi kepada Presiden, tetapi juga mempunyai tugas

memberi dukungan teknis dan pemikiran kepada Presiden selaku Kepala

Pemerintahan. Selain itu, Sekretariat Kabinet juga melaksanakan fungsi manajemen

kabinet untuk memastikan kebijakan, arahan, keputusan, dan instruksi Presiden

dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh para anggota kabinetnya, terutama

kebijakan dan program yang menjadi perhatian dan prioritas Presiden.

Page 40: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

35

BAB II

Dalam rangka melaksanakan fungsi manajemen kabinet, Sekretariat Kabinet

memiliki peran strategis dalam memberikan dukungan kepada Presiden sebagai

kepala pemerintahan (Chief Executive Officer of the Government). Penyelenggaraan

fungsi pengelolaan dan pengendalian manajemen kabinet merupakan fungsi integral

Sekretariat Kabinet dalam membantu Presiden menjalankan kekuasaan

pemerintahan berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945.

Pemberian tugas pengelolaan dan pengendalian manajemen kabinet ini

didasari pemikiran bahwa Presiden sebagai Kepala Pemerintahan membutuhkan unit

kerja manajemen kepresidenan yang dapat mengelola, mengendalikan, dan

memastikan tercapainya tujuan kebijakan dan program-program pemerintah. Oleh

karena itu, dalam sistem pemerintahan presidensial modern, Sekretariat Kabinet

sudah sewajarnya ditempatkan sebagai pembantu kepala pemerintahan yang

memiliki peran strategis sebagai instrumen manajemen kepresidenan dalam

pengelolaan kabinet dan pemerintahan.

Dalam menjalankan fungsi manajemen kabinet, Sekretariat Kabinet

melaksanakan fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),

koordinasi (coordinating), dan pengendalian (directing) kebijakan dan program

pemerintah. Sekretariat Kabinet terlibat aktif dalam keseluruhan siklus manajemen

kebijakan, dari proses formulasi (ex-ante policy-making), implementasi, evaluasi,

sampai dengan reformulasi/terminasi kebijakan (ex-post policy-making).

Dukungan pada fungsi perencanaan (planning) kebijakan dan program

dilakukan Sekretariat Kabinet dengan memberikan saran kebijakan pemerintah.

Disamping itu, dilakukan juga melalui mekanisme pembahasan rencana kebijakan

dan program dalam sidang kabinet dan pertemuan lainnya yang dipimpin Presiden.

Dalam hal ini, Sekretariat Kabinet bukan hanya memastikan penyelenggaraan sidang

kabinet yang lancar melainkan juga mengupayakan agar materi sidang telah

terkonfirmasi oleh semua peserta sidang yang terkait dan terformulasi dengan baik

untuk memudahkan pengambilan keputusan/pemberian arahan Presiden.

Dalam pelaksanaan pengorganisasian kabinet, Sekretariat Kabinet harus

mengkomunikasikan dengan jelas dan rinci arahan Presiden berikut landasan

kebijakan dan permasalahan yang melatarbelakanginya baik secara tertulis maupun

lisan/pertemuan sehingga dapat menjadi acuan Sekretariat Kabinet untuk

merumuskan kebijakan dan program yang diperlukan dengan tepat.

Pada pelaksanaan koordinasi kebijakan, Sekretariat Kabinet mengupayakan

agar perumusan kebijakan dan program pemerintah disusun dengan melibatkan

stakeholders terkait untuk memastikan bahwa rumusan kebijakan tersebut memenuhi

Page 41: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

36

BAB II

tujuh asas perumusan kebijakan dan program, yaitu: kejelasan tujuan; kelembagaan

atau pejabat pembentuk yang tepat; kesesuaian antara jenis, hirarki, dan materi

muatan; dapat dilaksanakan; kedayagunaan dan kehasilgunaan; kejelasan rumusan;

dan keterbukaan. Sedangkan pada pelaksanaan evaluasi terhadap pelaksanaan

kebijakan dan program pemerintah, Sekretariat Kabinet melaksanakan monitoring

kebijakan dan program yang telah ditetapkan dapat terselenggara dengan baik.

Sekretariat Kabinet juga perlu mengevaluasi implementasi kebijakan dan program

tersebut untuk mendukung Presiden guna memberikan arahan mengenai perlu

tidaknya perbaikan terhadap kebijakan dan program yang ada.

Sekretariat Kabinet melaksanakan fungsi manajemen kabinet dalam arti yang

luas dan dalam arti sempit. Dalam arti luas, Sekretariat Kabinet melaksanakan fungsi

manajemen kabinet dengan melaksanakan fungsi monitoring, evaluasi dan

koordinasi kebijakan. Sekretariat Kabinet melakukannya tidak hanya pada tahap

implementasi, namun juga pada tahap formulasi kebijakan. Karena itu, fungsi analisis

kebijakan yang dilakukan oleh Sekretariat Kabinet bersifat terintegrasi, dari formulasi

sampai dengan reformulasi kebijakan (integrated policy analysis). Fungsi monitoring,

evaluasi dan koordinasi kebijakan (manajemen kabinet) Sekretariat Kabinet lebih

difokuskan pada formulasi/perumusan dan implementasi kebijakan baik dalam

bentuk peraturan perundang-undangan, hasil sidang kabinet maupun program

sektoral K/L sesuai RPJM, RKP dan program prioritas pemerintah.

Esensi manajemen kabinet dalam arti luas diwujudkan dalam upaya

memberikan saran atau rekomendasi kebijakan kepada anggota kabinet dan

pimpinan lembaga pemerintah pusat dan daerah dengan tujuan:

a. memastikan seluruh arahan, instruksi, keputusan dan kebijakan Presiden dapat

dilaksanakan dengan baik oleh anggota kabinet dan pimpinan lembaga

pemerintah (fungsi monitoring dan pengendalian kebijakan);

b. mengkritisi kinerja kementerian/lembaga (fungsi evaluasi kebijakan); dan

c. meluruskan pemberitaan negatif terhadap pemerintah (fungsi koordinasi).

Sedangkan pelaksanaan manajemen kabinet dalam arti sempit yaitu

mengelola persiapan dan tindak lanjut sidang-sidang kabinet, pengangkatan dan

pemberhentian pejabat eselon I, dan jabatan fungsional jenjang utama serta jabatan

pemerintahan lainnya, dan pemberian kenaikan pangkat serta pensiun PNS

golongan IV/c ke atas.

Dengan kata lain, pelaksanaan tugas manajemen kabinet khususnya

pelaksanaan fungsi monitoring, evaluasi, dan koordinasi kebijakan Sekretariat

Kabinet tidak tumpang tindih dengan fungsi yang dilakukan oleh instansi lain. Hasil

Page 42: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

37

BAB II

analisis dan rekomendasi kebijakan yang bersifat second opinion dapat dijadikan

sebagai masukan kepada Presiden dan/atau instansi pemerintah lainnya. Selain itu,

hasil analisis dan rekomendasi kebijakan dapat memperkuat, melengkapi,

memperjelas, mempertajam, dan juga bisa mengoreksi hasil analisis dan

rekomendasi kebijakan yang dibuat oleh instansi lain.

2.3. Tujuan Sekretariat Kabinet

Dalam lampiran Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan

Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 5 Tahun 2014

tentang Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Renstra K/L 2015─2019 disebutkan

antara lain bahwa tujuan dan sasaran disusun berdasarkan hasil identifikasi potensi

dan permasalahan yang dihadapi pada langkah sebelumnya dalam rangka

mewujudkan visi dan melaksanakan misi K/L.

Dalam hal ini, perumusan tujuan dan sasaran Sekretariat Kabinet dilakukan

dalam rangka melaksanakan amanat Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2010

tentang Sekretariat Kabinet, setelah memperhatikan berbagai potensi dan

permasalahan yang dihadapi sebagaimana telah diuraikan dalam bab sebelumnya

guna mewujudkan visi dan misi Sekretariat Kabinet.

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari misi yang ingin dicapai

dalam jangka waktu satu atau lima tahun. Dengan diformulasikan tujuan, maka

Sekretariat Kabinet dapat secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan

oleh organisasi dalam mencapai misinya.

Berdasarkan misi di atas maka keberhasilan Sekretariat Kabinet dapat diukur

dari keberhasilan dalam mewujudkan tujuan Sekretariat Kabinet, yaitu “memberikan

dukungan teknis, administrasi, dan pemikiran yang prima dalam rangka

mendukung Presiden menjalankan kekuasaan pemerintahan.”

2.4. Sasaran Strategis Sekretariat Kabinet

Berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 17 Peraturan Pemerintah Nomor 40

Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional,

sasaran (target) adalah hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang

diharapkan dari suatu kegiatan. Dalam hal ini maka penetapan sasaran diperlukan

untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan dan alokasi sumber daya yang

dimiliki Sekretariat Kabinet, yang perwujudannya dilakukan melalui berbagai program

dan kegiatan.

Page 43: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

38

BAB II

Dalam sasaran Sekretariat Kabinet Tahun 2015─2019 digambarkan

beberapa hal yang ingin dicapai pada setiap tahun selama 5 (lima) tahun ke depan

dengan rumusan yang terukur dan spesifik, yang pencapaiannya dilakukan secara

gradual dengan mempertimbangkan berbagai aspek, khususnya ketersediaan

anggaran.

Beberapa sasaran dan indikator Sekretariat Kabinet yang akan dicapai

tersebut sebagai berikut:

Tabel 2.1 Sasaran dan Indikator Sasaran Sekretariat Kabinet

No Sasaran Strategis Indikator

1 Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan

1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah secara tepat waktu

2. Persentase saran kebijakan yang ditindaklanjuti oleh Pemerintah

2 Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden

1. Persentase penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres secara tepat waktu

2. Persentase RPerpres, RKeppres, dan RInpres yang ditindaklanjuti

3 Terwujudnya peningkatan kualitas pengelolaan persidangan kabinet

1. Tingkat kepuasan peserta sidang kabinet terhadap penyelenggaraan sidang kabinet

2. Tingkat kepuasan peserta sidang kabinet terhadap risalah sidang kabinet

4 Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan administrasi aparatur yang wewenang penetapannya di tangan Presiden

1. Kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang :

Pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan struktural eselon I

pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan fungsional jenjang utama

kepangkatan

kenaikan pangkat pengabdian dan pensiun

pemberhentian dan pensiun

Page 44: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

39

BAB II

No Sasaran Strategis Indikator

2. Akurasi/ketepatan Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan pemerintahan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun PNS golongan IV/c ke atas

3. Persentase tingkat kepuasan stakeholder terhadap penyelesaian Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan pemerintahan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun PNS golongan IV/c ke atas

5 Terwujudnya peningkatan layanan sistem informasi yang responsif dan transparan

1. Jumlah pengakses layanan data dan informasi

2. Jumlah pen-download layanan data/informasi Sekretariat Kabinet

3. Tingkat kepuasan pengakses layanan website Sekretariat Kabinet

4. Persentase keberlanjutan pelayanan (continuity of service)

2.4.1 Sasaran I - Terwujudnya Peningkatan Kualitas Hasil Analisis Kebijakan

Hasil analisis kebijakan dihasilkan melalui kegiatan pemantauan dan

evaluasi. Pemantauan terkait dengan aktivitas mengamati atau meninjau

kembali/mempelajari serta mengawasi secara terus-menerus atau berkala

terhadap pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah yang sedang

berjalan; sedangkan evaluasi terkait dengan aktivitas pemberian nilai atas

fenomena (kinerja) atau pertimbangan nilai tertentu atas perkembangan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah dalam

jangka waktu tertentu sehingga dapat diketahui hal-hal yang perlu diperbaiki,

baik mengenai sistem dan proses pelaksanaannya maupun kebijakan itu

sendiri.

Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi perumusan dan pelaksanaan

kebijakan dan program pemerintah dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu

top down dan bottom up. Pemantauan dan evaluasi secara top down

dilaksanakan sesuai dengan disposisi/arahan Sekretaris Kabinet dan/atau

Wakil Sekretaris Kabinet, sedangkan pemantauan dan evaluasi secara

Page 45: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

40

BAB II

bottom up artinya ide awal pelaksanaannya diprakarsai oleh unit-unit kerja

dengan tetap mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku.

Selain itu, Sekretariat Kabinet juga harus memberikan saran kebijakan

hasil pemantauan, evaluasi, dan analisis atas perumusan dan pelaksanaan

kebijakan dan program pemerintah di bidang hukum. Pemberian saran

demikian harus tepat dari sisi substansinya. Hal ini harus dimaklumi karena

saran kebijakan tersebut akan digunakan Presiden dalam menentukan

kebijakan pemerintahan atau negara sehingga apabila terjadi kekeliruan akan

dapat merugikan Presiden secara politis atau masyarakat pada umumnya.

Suatu saran kebijakan hasil pemantauan, evaluasi, dan analisis atas

perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang

hukum dikatakan tepat apabila saran tersebut ditindaklanjuti oleh Presiden

dan Pemerintah pada umumnya.

Pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah sebagaimana

dimaksud pada sasaran di atas difokuskan beberapa bidang yang menjadi

core business Sekretariat Kabinet terkait manajemen kabinet yaitu:

1. Bidang Politik, Hukum dan Hak Asasi Manusia, terdiri dari:

Politik dan Hubungan Internasional;

Hukum, Hak Asasi Manusia, Aparatur Negara, Komunikasi, dan

Informatika;

Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan; dan

Perancangan Perundang-undangan Bidang Politik, Hukum, dan

Keamanan.

2. Bidang Perekonomian, terdiri dari:

Ekonomi Makro, Keuangan, dan Ketahanan Pangan;

Industri, Usaha Kecil dan Menengah, Perdagangan, dan

Ketenagakerjaan;

Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam; dan

Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian.

3. Bidang kesejahteraan Rakyat, terdiri dari:

Pemberdayaan Masyarakat;

Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan;

Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga; dan

Perancangan Perundang-undangan Bidang Kesejahteraan Rakyat.

4. Bidang Hukum dan Hubungan Internasional

5. Bidang Tata Ruang dan Wilayah Perbatasan

Page 46: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

41

BAB II

6. Bidang Riset, Teknologi, Komunikasi, dan Informasi

Indikator yang digunakan untuk mengukur sasaran tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah

secara tepat waktu

Kriteria/indikator ketepatan atau kecepatan waktu penyelesaian

hasil analisis kebijakan merupakan faktor krusial dalam proses

pembuatan keputusan dan kebijakan. Dalam keadaan tertentu, seperti

keadaan genting atau darurat, selain kualitas hasil analisis kebijakan

yang disampaikan oleh Sekretaris/Sekretariat Kabinet kepada Presiden

dan Pemerintah juga harus diberikan secara cepat. Hasil analisis

kebijakan yang berkualitas tidak akan ada artinya bila hasil analisis

tersebut terlambat disampaikan.

Dalam indikator ini, penyelesaian hasil analisis kebijakan

program pemerintah diukur berdasarkan hari dimulainya kegiatan

penyiapan hasil analisis kebijakan sampai dengan selesai. Penyelesaian

dinyatakan tepat waktu apabila waktu penyelesaian sesuai dengan waktu

yang tercantum dalam SP.

Kinerja yang diharapkan dari indikator ini adalah agar hasil

analisis kebijakan program pemerintah dapat diselesaikan dengan cepat

dan efektif.

Metode penghitungan target indikator tersebut adalah sebagai

berikut:

2. Persentase saran kebijakan yang ditindaklanjuti oleh Pemerintah

Pemerintah disini diartikan sebagai Presiden dan

kementerian/lembaga pemerintah. Agar pelaksanaan fungsi

pemerintahan berjalan dengan optimal maka Pemerintahan yang

dipimpin oleh Presiden memerlukan dukungan manajemen kabinet

dalam menjalankan fungsinya. Sesuai dengan Peraturan Presiden

Nomor 82 Tahun 2010, pengelolaan manajemen kabinet dilaksanakan

oleh Sekretaris Kabinet. Dalam menjalankan fungsi ini, Sekretaris

Kabinet melaksanakan arahan Presiden baik secara langsung atau tidak

langsung.

x 100% Saran kebijakan yang diselesaikan tepat waktu

Saran kebijakan yang disampaikan

Page 47: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

42

BAB II

Indikator persentase saran kebijakan yang ditindaklanjuti oleh

Pemerintah digunakan untuk mengukur ketepatan penyiapan saran

kebijakan hasil pemantauan, evaluasi dan analisis atas rencana dan

pelaksanaan kebijakan program pemerintah. Saran yang disampaikan

oleh Sekretariat Kabinet kepada Pemerintah dikatakan tepat apabila

saran tersebut ditindaklanjuti atau disetujui oleh Pemerintah, khususnya

Presiden. Dengan demikian maka semakin banyak saran yang diterima

oleh Pemerintah berarti kinerja Sekretariat Kabinet semakin tinggi.

Namun demikian, saran kebijakan Sekretariat Kabinet yang

ditindaklanjuti dapat juga berarti respon Presiden dan

kementerian/lembaga pemerintah yang tidak menyetujui atau berbeda

pendapat dengan saran kebijakan yang direkomendasikan oleh

Sekretariat Kabinet. Misalnya, dari tiga opsi kebijakan yang

direkomendasikan oleh Sekretaris Kabinet, Presiden tidak memilih opsi

pertama sebagaimana disarankan oleh Sekretaris Kabinet, namun

memilih opsi kedua. Selama Presiden memilih opsi diantara opsi-opsi

yang disarankan oleh Sekretaris Kabinet atau bahkan di luar opsi-opsi

tersebut, respon Presiden tersebut sudah dapat dikategorikan/

diindikasikan sebagai tindak lanjut saran kebijakan Sekretaris Kabinet.

Kinerja yang diharapkan dari indikator ini adalah agar

penyiapan saran kebijakan berupa hasil analisis terkait dengan

perumusan rencana kebijakan dan hasil pemantauan, evaluasi dan

analisis atas rencana dan pelaksanaan kebijakan dan program

pemerintah dapat disampaikan dengan tepat sehingga dapat digunakan

sebagai bahan pengambilan keputusan oleh Pemerintah.

Metode penghitungan target indikator tersebut adalah sebagai

berikut:

2.4.2 Sasaran II - Terwujudnya Peningkatan Kualitas Penyelesaian Peraturan

Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden

Salah satu perwujudan pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat

Kabinet adalah kegiatan penyiapan persetujuan prakarsa, penyusunan dan

penyampaian RPerpres, RKeppres, RInpres, serta penyiapan pendapat atau

pandangan hukum kepada Presiden dalam rangka penyelenggaraan

x 100% Saran kebijakan yang ditindaklanjuti

Saran kebijakan yang disampaikan

Page 48: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

43

BAB II

pemerintahan di bidang politik, hukum, keamanan, perekonomian, dan

kesejahteraan rakyat. Penyelesaian penyiapan RPerpres, RKeppres, RInpres

serta penyusunan pendapat hukum atas permasalahan hukum pada intinya

dapat digolongkan menjadi tiga bidang yaitu bidang politik, hukum dan

keamanan; bidang perekonomian; dan bidang kesejahteraan rakyat.

Sebagaimana diketahui, pelaksanaan penyelesaian Perpres, Keppres,

Inpres merupakan salah satu bentuk dukungan administrasi, teknis, dan

pemikiran kepada Presiden selaku Kepala Pemerintahan sehingga harus

dapat dilakukan secara tepat dan cepat.

Indikator yang digunakan untuk mengukur sasaran tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Persentase penyelesaian RPerpres, RKeppres, RInpres secara tepat

waktu.

Penyelesaian RPerpres, RKeppres, Rinpres tidak hanya

dilakukan sebagai tugas rutin tetapi harus mewujudkan adanya

peningkatan kualitas penyelesaian Perpres, Keppres, dan Inpres.

Indikator persentase penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan

Rinpres secara tepat waktu digunakan untuk mengukur kecepatan

penyiapan RPerpres, RKeppres, dan RInpres yang diajukan oleh Menteri

atau Pimpinan LPNK kepada Presiden. Kecepatan penyiapan RPerpres,

RKeppres, dan RInpres diukur berdasarkan hari dimulainya kegiatan

sampai dengan selesai. Penyelesaian penyiapan RPerpres, RKeppres,

dan RInpres dikatakan tepat waktu apabila waktu penyelesaiannya

sesuai dengan waktu yang dialokasikan dalam SP.

Berkenaan dengan penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan

RInpres ditetapkan standar waktu penyelesaian 9 (sembilan) hari. Hal ini

dilakukan dengan pertimbangan sumber daya yang ada, seperti SDM,

sarana dan prasarana, tata kerja, dan pembiayaan memadai untuk

pencapaian 9 (sembilan) hari.

Sekretariat Kabinet saat ini telah membangun workflow

management system (wms) untuk mempermudah dan mempercepat

(efisiensi) penanganan berkas-berkas masuk termasuk berkas

rancangan Perpres, Keppres, dan Inpres. Sistem ini difungsikan sebagai

sistem monitoring kecepatan penyelesaian penyiapan RPerpres,

RKeppres, dan Rinpres secara elektronik sehingga perjalanan

penyelesaian sebuah rancangan dapat terpantau lebih baik untuk

Page 49: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

44

BAB II

menghindari terjadinya kelambatan dalam penyelesaiannya. Guna

mencapai efektivitas penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres

secara tepat waktu, Sekretariat Kabinet selalu menyempurnakan sistem

tersebut.

Dalam rangka mendukung penyelesaian RPerpres, RKeppres,

dan RInpres secara tepat waktu, proses penyelesaian tersebut mengacu

pada arahan Sekretaris Kabinet dalam Surat Edaran nomor

SE.8/Seskab/I/2012 perihal Percepatan Proses Penyelesaian RPerpres,

RKeppres, dan RInpres yang ditujukan kepada para Menteri Kabinet

Indonesia Bersatu (KIB) II, Jaksa Agung, Panglima TNI, Kapolri, dan

Pimpinan LPNK.

Metode penghitungan target indikator tersebut adalah sebagai

berikut:

2. Persentase RPerpres, RKeppres, RInpres yang ditindaklanjuti

Kinerja penyelesaian Rancangan Perpres, Keppres, dan Inpres

juga diukur dari RPerpres, RKeppres dan RInpres yang ditindaklanjuti.

Pengertian RPerpres, RKeppres, dan RInpres yang ditindaklanjuti

adalah apabila:

a. RPerpres, RKeppres, dan RInpres disampaikan kembali ke instansi

pemrakarsa untuk dikaji kembali;

b. Sekretariat Kabinet telah meminta paraf persetujuan pada naskah asli

RPerpres, RKeppres, dan RInpres kepada instansi pemrakarsa dan

instansi terkait lainnya, termasuk pertimbangan kepada Menteri

Sekretaris Negara;

c. Sekretariat Kabinet telah mengajukan RPerpres, RKeppres, dan

RInpres kepada Presiden untuk proses penetapan;

d. RPerpres, RKeppres, dan RInpres telah ditetapkan oleh Presiden

untuk menjadi Perpres, Keppres, dan Inpres.

Penyiapan penyelesaian RPerpres, RKeppres dan RInpres

tersebut harus tepat dari sisi substansi dan teknis perundang-

undangannya. Tepat dari sisi substansi antara lain apabila hasil analisis

atau penelitian terhadap suatu rancangan dapat ditindaklanjuti atau

disetujui oleh Presiden. Sedangkan tepat dari sisi teknis perundang-

Jumlah RPerpres, RKeppres, dan RInpres yg diselesaikan sesuai SP

Jumlah RPerpres, RKeppres, dan RInpres yang diselesaikan x 100%

Page 50: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

45

BAB II

undangan apabila sudah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan dan praktek legal drafting pada umumnya.

Agar penyelesaian penyiapan RPerpres, RKeppres dan

RInpres tepat dari sisi substansi dan teknis perundang-undangan, proses

tersebut harus mengacu pada Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011

tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Disamping

ketentuan tersebut, kegiatan penyelesaian rancangan tersebut juga

memperhatikan pula Surat Menteri Sekretaris Negara Nomor:

B.257/M.Sesneg/D-4.03.2010 tanggal 3 Maret 2010, kepada para

Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, dan para pimpinan Lembaga

Pemerintah Non Kementerian hal Penyusunan Rancangan Undang-

Undang (RUU), Rancangan Peraturan Pengganti Undang-Undang

(Rperpu), Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP), RPerpres,

RKeppres, dan RInpres yang intinya mengatur bahwa setiap rancangan

yang akan dibahas dengan panitia antar kementerian/lembaga harus

terlebih dahulu mendapat izin prakarsa Presiden.

Metode penghitungan target indikator tersebut adalah sebagai

berikut:

2.4.3 Sasaran III - Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pengelolaan

Persidangan Kabinet

Pengelolaan persidangan kabinet, dalam hal ini menyangkut proses

penyelenggaraan sidang kabinet mulai dari perencanaan, pelaksanaan,

pelaporan, sampai dengan pendokumentasian serta pendistribusian hasil

sidang kabinet. Alur proses pelaksanaan sidang kabinet dapat dilihat dalam

diagram berikut ini:

Jumlah RPerpres, RKeppres, dan RInpres yg ditindaklanjuti

Jumlah RPerpres, RKeppres, dan RInpres yang diselesaikan x 100%

Page 51: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

46

BAB II

Gambar 2.1

Proses Pelaksanaan Sidang Kabinet

Pelaksanaan manajemen persidangan kabinet diawali dengan

menyiapkan bahan-bahan Sidang Kabinet maupun rapat atau pertemuan

yang dipimpin dan/atau dihadiri Presiden dan/atau Wakil Presiden.

Pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan bahan-bahan Sidang Kabinet

tersebut disusun dalam sebuah naskah dokumen (briefing sheet) untuk

kemudian didistribusikan kepada seluruh peserta sidang yang hadir.

Selanjutnya, dalam penyelenggaraan Sidang Kabinet maupun rapat

atau pertemuan, pelaksanaan diawali dengan menyampaikan informasi

kepada peserta melalui undangan dan konfirmasi oleh petugas. Kemudian

kegiatan berikutnya adalah peliputan/perekaman yang menghasilkan output

terdiri dari rekaman audio, transkripsi, risalah, dan arahan dan petunjuk

Presiden (APP), sebagai dokumen-dokumen hasil setiap penyelenggaraan

Sidang Kabinet maupun rapat atau pertemuan.

Aspek utama yang menjadi landasan untuk mengukur indikator

sasaran ini adalah sejauhmana penyelenggaraan sidang kabinet yang telah

dilaksanakan dan risalah sidang kabinet yang telah disusun oleh Sekretariat

Kabinet telah sesuai dengan apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh para

Menteri dan para peserta sidang kabinet lainnya. Penyelenggaraan sidang

kabinet maupun rapat atau pertemuan dapat digolongkan sebagai berikut:

1. Sidang Kabinet yaitu sidang yang dipimpin oleh Presiden yang dihadiri

oleh para Menteri dan pejabat negara lainnya yang ditentukan untuk

Dokumentasi Hasil Sidang

Informasi Sidang

Penyusunan Hasil Sidang

Kabinet

Pelaksanaan Sidang Kabinet

Penyiapan Pelaksanaan

Laporan Persiapan

Konfirmasi Kehadiran

Pengiriman Undangan

Pembuatan Undangan

Pendistribusian/ Diseminasi Hasil Sidang Kabinet

Pelaporan Hasil Sidang

Kabinet

Page 52: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

47

BAB II

membahas masalah-masalah penting yang dihadapi oleh negara serta

penyelenggaraan negara pada umumnya. Sidang Kabinet diadakan secara

berkala (periodik) dan dalam waktu-waktu tertentu yang ditentukan oleh

Presiden. Presiden mengambil keputusan atau kesimpulan mengenai

masalah-masalah yang dibahas dalam Sidang Kabinet setelah

dimusyawarahkan dan mendengarkan sidang. Sidang Kabinet terdiri dari

Sidang Kabinet Paripurna dan Sidang Kabinet Terbatas.

a. Sidang Kabinet Paripurna diadakan secara berkala sekali dalam

sebulan. Namun dalam hal dianggap perlu, Presiden dapat

mengadakan Sidang Kabinet Paripurna selain dari ketentuan tersebut.

Sidang Kabinet Paripurna membahas masalah-masalah umum dan

khusus atau penting yang dihadapi oleh negara.

b. Sidang Kabinet Terbatas diadakan sekali dalam seminggu atau

berdasarkan keinginan Presiden untuk membahas masalah sehari-hari

yang dianggap perlu meliputi bidang Perekonomian, Polhukam, dan

Kesra dan masalah khusus lainnya.

Persiapan-persiapan sidang, penyusunan acara-acara dan pembuatan

risalah-risalah dilakukan oleh Sekretaris Kabinet.

2. Rapat terdiri dari Rapat Terbatas, Rapat Kerja Pemerintah (RKP) dan

Rapat yang dipimpin oleh Wakil Presiden.

Rapat Terbatas dilaksanakan sewaktu-waktu dan hanya diiikuti oleh

beberapa Menteri/pejabat yang sangat terkait dengan topik bahasan yang

akan dibahas (terbatas). Rapat terbatas meliputi juga rapat-rapat yang

dipimpin oleh Wakil Presiden guna membahas masalah-masalah tertentu.

RKP yaitu rapat yang membahas kebijakan nasional dan arahan Presiden

selaku Kepala Pemerintahan. RKP dihadiri oleh seluruh Menteri, Gubernur

Bank Indonesia, Ketua dan anggota Watimpres, Kepala LPNK, para

Gubernur, para Bupati/Walikota, pejabat eselon I terkait, Staf Khusus

Presiden, Pejabat Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota), Pelaku Usaha

(situasional) dan pihak-pihak lain yang dianggap perlu.

3. Pertemuan yaitu pertemuan-pertemuan yang meliputi: paparan para

Menteri dan pejabat lainnya, rapat koordinasi, rapat konsultasi, Presiden

Lecture, Retreat, kunjungan kerja Presiden baik ke daerah maupun ke luar

negeri, arahan Presiden, dan pertemuan lainnya yang dipimpin dan/atau

dihadiri oleh Presiden.

Page 53: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

48

BAB II

Indikator yang digunakan untuk mengukur sasaran tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Tingkat kepuasan peserta sidang kabinet terhadap penyelenggaraan

sidang kabinet

Penyelenggaraan sidang kabinet maupun rapat atau pertemuan

dilakukan berdasarkan instruksi/arahan/petunjuk Presiden, dan/atau

permintaan dari masing-masing departemen/instansi terkait untuk

penyelesaian masalah-masalah strategis dan isu-isu aktual yang terjadi.

Dalam hal inisiatif sidang kabinet maupun rapat atau pertemuan bukan

berdasarkan arahan/petunjuk Presiden, usulan permintaan sidang

disampaikan kepada Presiden melalui Sekretaris Kabinet (Seskab), untuk

selanjutnya Seskab menjadwalkan pelaksanaan sidang yang akan dihadiri

oleh para Menteri/pejabat terkait. Pengukuran tingkat kepuasan peserta

sidang kabinet terhadap penyelenggaraan sidang kabinet dimaksudkan

untuk mengetahui apakah penyelenggaraan sidang kabinet yang selama

ini telah diselenggarakan telah sesuai dengan apa yang diharapkan oleh

para peserta sidang kabinet. Untuk mengetahui tingkat kepuasan tersebut,

maka dilakukan survei kepuasan yang meliputi berbagai hal yang terkait

dengan penyelenggaraan sidang kabinet. Survei kepuasan peserta sidang

akan dilakukan dengan metode pemberian kuesioner kepada peserta

sidang sebanyak 2 (dua) kali dengan rentang waktu setiap enam bulan

sekali, yaitu pada bulan Juni dan Desember.

Metode penghitungannya adalah sebagai berikut:

2. Tingkat kepuasan peserta sidang kabinet terhadap risalah sidang kabinet

Sidang Kabinet merupakan salah satu agenda kegiatan

kenegaraan yang dipimpin oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden guna

membicarakan hal-hal penting yang bersifat nasional dan membutuhkan

keputusan Presiden. Salah satu hasil sidang kabinet adalah risalah yang

didistribusikan hanya kepada para Menteri dan para peserta sidang

lainnya.

Risalah sidang kabinet memuat ringkasan hal-hal penting yang

menjadi pokok pembicaraan dan petunjuk/arahan Presiden dan/atau Wakil

x 100%

n = jumlah pertanyaan

(nilai kepuasan pada pertanyaan1 + nilai kepuasan pada pertanyaan2 + … )

n

Page 54: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

49

BAB II

Presiden dan sebagai rujukan bagi para Menteri dan peserta sidang

lainnya dalam mengambil kebijakan di K/L masing-masing. Ukuran kinerja

yang terkait dengan risalah sidang kabinet yaitu tingkat kepuasan peserta

sidang kabinet terhadap risalah sidang kabinet.

Guna mengetahui seberapa jauh pemanfaatan risalah yang telah

dibuat dan didistribusikan kepada para Menteri dan peserta sidang lainnya

perlu dilakukan survei tingkat kepuasan terhadap risalah sidang kabinet

dengan metode penghitungan berikut ini.

Adapun mekanisme penyelenggaraan survei terhadap kepuasan

penyelenggaraan sidang kabinet dan risalah sidang kabinet dilaksanakan

dengan cara menyampaikan beberapa pertanyaan kepada para peserta

sidang kabinet melalui lembar kuesioner.

Untuk dapat mengetahui pencapaian target dari pelaksanaan

kedua survei pada indikator sasaran 1 dan sasaran 2 tersebut, maka

langkah selanjutnya adalah membandingkan persentase yang diperoleh

dengan tabel rentang nilai kepuasan yang telah ditetapkan, sehingga

diperoleh “kategori” dan “nilai” . Adapun rentang nilai kepuasan yang

dipergunakan adalah sebagaimana tabel berikut ini:

Tabel 2.2 Rentang Nilai Kepuasan

2.4.4 Sasaran IV – Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Administrasi

Aparatur yang Wewenang Penetapannya di Tangan Presiden

No Rentang Nilai Kepuasan Kategori Nilai

1.

2.

3.

4.

85 % — 100 %

70 % — < 85 %

55 % — < 70 %

< 55 %

Sangat Baik

Baik

Sedang

Kurang Baik

A

B

C

D

x 100%

n = jumlah pertanyaan

(nilai kepuasan pada pertanyaan1 + nilai kepuasan pada pertanyaan2 + … )

n

Page 55: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

50

BAB II

Salah satu tugas Sekretariat Kabinet adalah menyiapkan dan

menyelesaikan RKeppres tentang pengangkatan, pemindahan, dan

pemberhentian dari jabatan pemerintah serta kepangkatan PNS golongan

IV/c ke atas. Jabatan yang dimaksud terdiri dari jabatan struktural eselon I,

seperti Sekretaris Jenderal, Direktur Jenderal atau Sekretaris Daerah pada

Pemerintah Daerah Tingkat I (Provinsi). Sedangkan yang dimaksud dengan

kepangkatan adalah meliputi pengalihan status anggota TNI/POLRI menjadi

PNS, kenaikan pangkat serta pemberhentian dan pensiun PNS yang

menduduki pangkat golongan IV/c ke atas, baik pada instansi pusat maupun

daerah.

Keppres dimaksud merupakan salah satu bentuk keputusan yang

perlu diambil dalam rangka memperlancar tugas di lingkungan instansi

masing-masing dan sekaligus menentukan karier serta hak-hak keuangan

para pejabat bersangkutan, maka diperlukan keakurasian dalam penyiapan

dan penyelesaian keputusan tersebut. Outcome akurasi ini menekankan pada

indikator kecepatan dan ketepatan. Dengan demikian, hasilnya dapat

dinikmati secara nyata dan tepat waktu oleh para pejabat atau pegawai yang

bersangkutan. Hal ini juga sejalan dengan visi yang telah lama dicanangkan

oleh pimpinan Sekretariat Kabinet, yaitu cepat dan tepat.

Perlu dicatat bahwa keberhasilan pencapaian outcome tersebut,

tidak hanya tergantung dari kinerja pejabat/pegawai di lingkungan Sekretariat

Kabinet, tetapi juga melibatkan pihak lain, yaitu: (1) pimpinan instansi

pengusul, menyangkut kecepatan, kelengkapan, dan akurasi data usulan; (2)

Badan Kepegawaian Negara (BKN), menyangkut kecepatan dan akurasi

pertimbangan atas jabatan fungsional serta kenaikan pangkat dan

pemberhentian/pensiun PNS; dan (3) Tim Penilai Akhir (TPA) dan Badan

Intelijen Negara (BIN), menyangkut pemberian pertimbangan atas usul

pengangkatan/ pemberhentian jabatan struktural eselon I.

Indikator yang digunakan untuk mengukur sasaran tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang pengangkatan

dan pemberhentian dalam jabatan struktural eselon I, pengangkatan dan

pemberhentian dalam jabatan fungsional jenjang utama, kepangkatan,

kenaikan pangkat pengabdian dan pensiun, serta pemberhentian dan

pensiun PNS.

Page 56: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

51

BAB II

Penetapan target kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres

diukur berdasarkan waktu (rata-rata hari) yang dibutuhkan dalam

menyelesaikan proses pengajuan Keppres sampai dengan penerbitan

salinan/petikannya. Rentang waktu tersebut dihitung mulai dari diterimanya

pertimbangan teknis Badan Kepegawaian Negara, clearance dari BIN

sampai dengan Keppres siap dikirim kepada yang berkepentingan.

Sebagai catatan, penetapan perhitungan waktu tersebut tidak termasuk

penyerapan waktu yang berada di luar kendali Sekretariat Kabinet (waktu

di instansi pengusul, BKN, maupun Presiden).

Penetapan target kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres untuk

masing-masing kluster yaitu:

a. Pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan struktural eselon I: 15

hari

b. Pengangkatan dalam jabatan fungsional jenjang utama: 15 hari

c. Kepangkatan: 25 hari

d. Kenaikan pangkat pengabdian dan pensiun: 40 hari

e. Pemberhentian dan pensiun PNS: 25 hari

Metode penghitungan target indikator tersebut adalah sebagai

berikut:

2. Akurasi/ketepatan Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian

dalam jabatan pemerintahan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun

PNS golongan IV/c ke atas.

Pengukuran tingkat akurasi/ketepatan dalam penyiapan dan

penyelesaian Keputusan Presiden beserta petikan dan salinannya dapat

dilihat dari ketepatan dan keakuratan data-data yang di-input ke dalam

Keppres. Tingkat keakuratan tersebut dihitung dari persentase tingkat

kesalahan data pada SK yang diterbitkan.

Metode penghitungan target indikator tersebut adalah sebagai

berikut:

n = jumlah Keppres

x 100% (hari penyelesaian Keppres1 + hari penyelesaian Keppres2 + … )

n

100% - x 100% Jumlah permohonan perbaikan petikan/salinan

Jumlah petikan/salinan yang diterbitkan

Page 57: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

52

BAB II

Berdasarkan metode ini, tingkat akurasi ditetapkan dengan

menghitung persentase tingkat kesalahan data pada petikan/salinan/SK

yang diterbitkan.

3. Persentase tingkat kepuasan stakeholder terhadap penyelesaian Keppres

tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan pemerintahan,

kepangkatan, pemberhentian dan pensiun PNS golongan IV/c ke atas.

Instrumen pengukuran yang digunakan untuk mengukur capaian

indikator ini adalah survei atau penyebaran kuesioner kepada para

stakeholder. Selain itu, pengukuran persentase tingkat kepuasan

stakeholder terhadap penyelesaian Keppres tersebut dilakukan melalui

media website www.setkab.go.id yaitu dengan melakukan survei terhadap

pengakses Anjungan Layanan Mandiri (ALM) Sistem Informasi

Kepegawaian (SIMPEG). SIMPEG merupakan sistem yang dimiliki

Sekretariat Kabinet untuk mengelola dan menginformasikan sejauh mana

proses penyelesaian Keputusan Presiden mengenai pengangkatan dan

pemberhentian dalam jabatan pemerintahan, kepangkatan, pemberhentian

dan pensiun PNS golongan IV/c ke atas.

Pada tahap awal, survei dilakukan dengan memberikan pertanyaan

(questioner) yang berkaitan dengan tingkat kepuasan stakeholder

mengenai informasi yang disajikan dalam rangka penyelesaian Keppres

tentang kepangkatan, pemberhentian dan pensiun PNS, untuk kemudian

pada tahap selanjutnya akan ditambahkan tingkat kepuasan stakeholder

mengenai informasi yang disajikan dalam rangka penyelesaian Keppres

tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan pemerintahan.

Penyempurnaan kuesioner survei tingkat kepuasaan akan terus

dikembangkan secara berkelanjutan, hal ini dilakukan guna mempertajam

hasil survei dan evaluasi pembenahan terhadap bisnis proses

penyelesaian Keppres tentang kepangkatan, pemberhentian dan pensiun,

yaitu dengan melakukan perubahan pertanyaan guna mengukur tingkat

kepuasan stakeholders, pengklasifikasian pengakses, kelengkapan isi

(konten) informasi dan kemudahan akses, serta kepuasan kecepatan

penyelesaian dan ketepatan datanya.

Metode penghitungan indikator tersebut adalah sebagai berikut:

x 100%

n = jumlah pertanyaan

(nilai kepuasan pada pertanyaan1 + nilai kepuasan pada pertanyaan2 + … )

n

Page 58: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

53

BAB II

Berikut ini tabel rentang nilai pengukuran survei tingkat kepuasaan

yang dibagi menjadi 5 (lima) kategori:

Tabel 2.3 Rentang Nilai Pengukuran Survei Tingkat Kepuasaan

2.4.5 Sasaran V – Terwujudnya Peningkatan Layanan Sistem Informasi yang

Responsif dan Transparan

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Sekretariat Kabinet

memerlukan dukungan pemanfaatan Sistem Informasi dan Teknologi

Informasi (SI/TI) secara optimal dan berkesinambungan. Pemanfaatan sistem

informasi di lingkungan Sekretariat Kabinet pada umumnya masih berada

dalam tahap pendukung, artinya hanya mendukung pelaksanaan tugas dan

fungsi Sekretariat Kabinet dan hanya sebagian kecil yang memberikan fungsi

layanan kepada publik.

Sistem informasi di Sekretariat Kabinet dapat dikelompokkan

menjadi dua, yaitu:

1. Sistem informasi yang memberikan pelayanan langsung kepada

Stakeholders (front office), meliputi:

SIPUU;

SIMPEG (PNS Gol IV/c ke atas);

Sistem Informasi Sidang Kabinet (SISKAB);

Website Sekretariat Kabinet.

2. Sistem informasi yang mendukung kegiatan pelayanan maupun

administratif Sekretariat Kabinet (back office), meliputi:

No Rentang Nilai % Klasifikasi Penilaian

1 90%—100% Sangat Puas Sekali

2 81%—89% Sangat Puas

3 60%—80% Puas

4 31%—59% Kurang Puas

5 0%—30% Tidak Puas

Page 59: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

54

BAB II

Sistem Informasi Persuratan (mail tracking system);

WMS;

Sistem Informasi Keuangan (SISKA);

Sistem Informasi Kepegawaian Internal (SIKENAL);

Sistem Informasi Perpustakaan;

Handkey Information System:

Sistem Pengadaan CPNS online:

Sistem Informasi Inventarisasi Barang Sekretariat Kabinet:

Sistem Informasi Perjalanan Dinas;

E-Lakip.

Guna mewujudkan sasaran ini, seperti yang diamanatkan dalam

Grand Design Sistem Informasi Sekretariat Kabinet, perlu didukung dengan

peningkatan kualitas layanan informasi melalui kebijakan peningkatan

kualitas layanan infrastruktur, optimalisasi pemanfaatan data dan informasi,

pengembangan back office, penyempurnaan manajemen dan tata kelola

teknologi informasi, dan pengembangan sistem informasi terintegrasi.

Aksesibilitas stakeholders terhadap informasi yang dihasilkan oleh

Sekretariat Kabinet selama beberapa tahun terakhir telah mengalami

peningkatan yang cukup signifikan yang didukung oleh terbentuknya Pusat

Layanan Informasi dan Pengaduan Masyarakat melalui penerbitan Keputusan

Sekretaris Kabinet Nomor 4/RB Tahun 2011 tentang Pejabat Pengelola

Informasi dan Dokumentasi (PPID) di lingkungan Sekretariat Kabinet, dan

penyediaan media untuk menampung pengaduan secara online (melalui

website Sekretariat Kabinet).

Dalam rangka peningkatan kualitas aksesibilitas tersebut perlu

segera dilakukan langkah-langkah berikut:

Melengkapi informasi yang tersimpan dalam database Sekretariat Kabinet

dengan data-data yang akurat dan terkini (up to date);

Terkait dengan transparansi, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 14

Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, dokumen yang

tersimpan pada database Sekretariat Kabinet perlu dilengkapi dengan

informasi yang lebih detil agar otentitas dokumen yang ditampilkan dapat

dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan bentuk aslinya;

Mengembangkan sistem informasi sesuai dengan kebutuhan stakeholders

dan kemajuan teknologi informasi;

Page 60: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

55

BAB II

Memberikan pelayanan kepada publik melalui internet yang dapat diakses

selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu (non stop).

Meningkatkan kerjasama dengan stakeholders terkait yang didasarkan

pada Memorandum of Understanding (MoU).

Mengoptimalkan peran pejabat PPID dan media untuk menampung

pengaduan secara online.

Indikator yang digunakan untuk mengukur sasaran tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Jumlah pengakses layanan data dan informasi Sekretariat Kabinet

Guna mendukung Sekretariat Kabinet dalam menjalankan

fungsinya untuk mendukung keterbukaan informasi publik, sejumlah

informasi penyelenggaraan pemerintahan dapat diakses dan diunduh

melalui website Sekretariat Kabinet. Dalam hal ini, data atau informasi

yang diperoleh melalui website www.setkab.go.id merupakan output dari

unit-unit kerja di lingkungan Sekretariat Kabinet, yang kemudian diteruskan

ke Pusat Data dan Informasi untuk diupload ke website Sekretariat

Kabinet.

Data dan/atau informasi yang dimaksud merupakan berita tentang

kegiatan pemerintahan yang berhasil diliput oleh Sekretariat Kabinet,

misalnya berita hasil sidang kabinet, kegiatan Sekretaris Kabinet serta

informasi lainnya yang dimiliki oleh Sekretariat Kabinet yang telah

ditetapkan menjadi informasi publik. Disamping berita, data dan/atau

informasi juga diperoleh dari artikel-artikel yang diperoleh dari hasil analisis

unit-unit teknis di lingkungan Sekretariat Kabinet yang telah ditetapkan

menjadi informasi publik untuk dipublikasikan di website Setkab. Selain itu

terdapat pula data tentang Peraturan Perundang-undangan, kepegawaian

yang merupakan data atau informasi tentang pegawai negeri sipil

golongan IV/c keatas yang kenaikan pangkat atau pensiun-nya telah atau

sedang dalam proses oleh Sekretariat Kabinet, dan hasil Sidang Kabinet.

Jumlah pengakses merupakan salah satu indikator bahwa

informasi yang disajikan memang diperlukan oleh pengakses. Melalui

penyajian data/informasi yang lengkap dan informatif, diharapkan dapat

meningkatkan jumlah pengakses website Sekretariat Kabinet. Satuan

“pengakses” digunakan karena dimungkinkan seseorang mengakses

informasi yang sama lebih dari satu kali.

Page 61: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

56

BAB II

Salah satu hasil pengembangan dan penyempurnaan website di

tahun-tahun sebelumnya adalah adanya sistem pencatatan jumlah

pengakses secara terinci. Penghitungan realisasi jumlah pengakses

diperoleh berdasarkan sistem penghitungan yang telah dibuat secara

otomatis oleh aplikasi sistem tersebut.

2. Jumlah pen-download layanan data/informasi Sekretariat Kabinet

Banyaknya orang yang mengakses informasi di website Sekretariat

Kabinet belum lengkap apabila ingin dijadikan sebagai gambaran atau

ukuran dalam mengukur manfaat layanan data/informasi yang dihasilkan

oleh Sekretariat Kabinet. Oleh sebab itu, sebagai tolak ukur lain dalam

pengukuran kinerja maka digunakan ukuran pen-download informasi dari

website, khususnya peraturan perundang-undangan.

3. Tingkat kepuasan pengakses terhadap layanan website Sekretariat

Kabinet

Terkait pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat, Sekretariat

Kabinet sejak tahun 2011 telah melakukan survei untuk mengukur tingkat

kepuasan pengunjung website. Survei ini mencakup tingkat aksesibilitas

situs, kemudahan men-download informasi, kemanfaatan situs, pendapat

tentang tampilan dan konten website, serta kepuasan pengunjung secara

umum terhadap website Sekretariat Kabinet.

Metode penghitungan indikator tersebut adalah sebagai berikut:

4. Persentase keberlanjutan pelayanan (continuity of service)

Indikator sasaran kelima yang keempat adalah persentase

keberlanjutan pelayanan (continuity of service) atas akses situs website

www.setkab.go.id.

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan orang/publik tertarik

mengakses suatu website, diantaranya memiliki tampilan website dan

content yang menarik. Sekretariat Kabinet selalu melakukan

penyempurnaan tampilan website dan up date content, agar tampilan lebih

menarik dan berita yang disampaikan aktual dan terpercaya. Perubahan

tampilan dan content telah dilakukan beberapa kali,dengan memenuhi

x 100%

n = jumlah pertanyaan

(nilai kepuasan pada pertanyaan1 + nilai kepuasan pada pertanyaan2 + … )

n

Page 62: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

57

BAB II

kebutuhan instansi dan stakeholders. Penyempurnaan desain website

tersebut dilakukan bekerjasama dengan stakeholders terkait.

Selain itu keberlangsungan layanan yang diberikan dalam

mengakses informasi dari website juga merupakan salah satu faktor

penunjang daya tarik dari suatu website. Oleh karena itu, Sekretariat

Kabinet terus mengupayakan untuk menyuplai listrik dan berbagai

perangkat pendukung lainnnya sehingga layanan dapat dilakukan selama

24 (dua puluh empat) jam per hari dan 7 (tujuh) hari per minggu.

Page 63: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

SEKRETARIAT KABINET

RENSTRA SETKAB 2015—2019

BAB. III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN 3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional

Tema RPJMN 2015—2019 adalah “Pembangunan yang kuat, inklusif, dan

berkelanjutan”. RPJMN 2015—2019 merupakan tahap ketiga dari Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005—2025 dengan amanat

memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan

menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan

keunggulan SDA dan SDM berkualitas, serta kemampuan Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi (IPTEK) yang terus meningkat, dalam rangka pencapaian visi

pembangunan 2015—2019 “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan

Berkepribadian berlandaskan Gotong-royong”.

Berdasarkan RPJMN 2015—2019, terdapat 6 (enam) Agenda Pembangunan,

yaitu:

1. Agenda Pembangunan Ekonomi;

2. Agenda Pembangunan Pelestarian Sumberdaya Alam, Lingkungan Hidup dan

Pengelolaan Bencana;

3. Agenda Pembangunan Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan

4. Agenda Pembangunan Kesejahteraan Rakyat;

5. Agenda Pembangunan Wilayah; dan

6. Agenda Pembangunan Kelautan.

Sebagai lembaga pendukung Presiden, Sekretariat Kabinet merupakan

instansi pemerintah yang mempunyai tugas antara lain memberikan dukungan staf,

administrasi, teknis dan pemikiran kepada Presiden selaku Kepala Pemerintahan.

Sekretariat Kabinet turut mendukung mensukseskan kebijakan 6 (enam) agenda

pembangunan nasional dimaksud, melalui manajemen kabinet yang efektif.

3.2. Arah Kebijakan dan Strategi Sekretariat Kabinet

Arah kebijakan dan strategi Sekretariat Kabinet memuat langkah-langkah

berupa program-program indikatif yang memiliki dampak besar terhadap pencapaian

visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis Sekretariat Kabinet. Masing-masing program

tersebut mencakup kegiatan-kegiatan sebagai upaya pencapaian visi, misi, tujuan

dan sasaran strategis dalam jangka menengah 2015—2019 sesuai bidang yang

menjadi tugas pokok dan fungsi Sekretariat Kabinet. Arah kebijakan Sekretariat

Page 64: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

59

BAB III

Kabinet ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis Sekretariat

Kabinet sebagai bagian dari sasaran strategis nasional yang telah ditetapkan dalam

RPJM 2015—2019. Sesuai dengan Perpres Nomor 82 Tahun 2010 tentang

Sekretariat Kabinet, maka arah kebijakan Sekretariat Kabinet selama 5 (lima) tahun

ke depan adalah ”memberikan dukungan teknis, administrasi, dan pemikiran

kepada Presiden secara optimal.”

Sebagai bagian dari melaksanakan tugas yang diberikan sesuai Peraturan

Presiden Nomor 82 Tahun 2010, maka peningkatan kinerja dalam pemberian

dukungan kebijakan dan program Pemerintah kepada Presiden perlu terus

diupayakan. Outcome dan output yang dihasilkan dari pelaksanaan program dan

kegiatan ditingkatkan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Langkah-langkah

tersebut dilakukan melalui pembenahan dan peningkatan dari sisi manajemen dan

organisasi, sarana dan prasarana sumberdaya pendukungnya. Untuk mendukung

arah kebijakan Sekretariat Kabinet dan melaksanakan misi Sekretariat Kabinet

2015—2019 dalam mencapai visi yang telah ditetapkan, maka strategi Sekretariat

Kabinet dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan difokuskan kepada penguatan

kualitas 6 (enam) aspek yang terkait dengan manajemen organisasi, sebagai berikut:

1. Strategi meningkatkan SDM yang profesional dan berkualitas.

2. Strategi meningkatkan kelembagaan dan ketatalaksanaan yang efektif.

3. Strategi meningkatkan pemanfaatan sistem informasi menuju penyelenggaraan

e-government.

4. Strategi meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan.

5. Strategi meningkatkan kualitas efektivitas pengelolaan sarana dan prasarana.

6. Strategi meningkatkan kualitas pengawasan internal.

Selanjutnya Strategi Sekretariat Kabinet dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Strategi meningkatkan SDM yang profesional dan berkualitas.

Dalam periode 5 (lima) tahun ke depan, akan disusun perencanaan pendidikan

dan latihan untuk lebih meningkatkan kualitas SDM yang profesional dan handal,

berdasarkan hasil assesment kebutuhan pendidikan dan latihan yang telah

dilakukan. Seiring dengan itu, evaluasi terhadap kompetensi seluruh jabatan

struktural dan non struktural akan terus dilakukan, termasuk melakukan reposisi

SDM berdasarkan kompetensi yang telah ditingkatkan melalui pendidikan dan

latihan yang diselenggarakan.

Pelaksanaan diklat selama 5 (lima) tahun ke depan dimonitor dan dievaluasi

secara seksama. Pengembangan kompetensi SDM juga dilakukan dalam bentuk

Page 65: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

60

BAB III

penjajakan dan pengikatan kerja sama dengan lembaga-lembaga dalam dan luar

negeri. Program kerja sama terus dikembangkan dari waktu ke waktu.

2. Strategi mewujudkan kelembagaan dan ketatalaksanaan yang efektif.

Mengawali periode 5 (lima) tahun kedepan, dilakukan evaluasi terhadap tugas,

fungsi dan struktur organisasi, dengan mengidentifikasi kondisi existing

organisasi dibandingkan dengan tugas dan fungsi yang diharapkan, kemudian

dianalisis untuk merumuskan gap. Dari hasil analisis tersebut dirumuskan

kebutuhan penataan tugas, fungsi dan struktur organisasi.

Selanjutnya kelembagaan sesuai hasil evaluasi sudah terbangun dan dilengkapi

dengan sarana prasarana kerja yang dibutuhkan. Kelembagaan sebagai hasil

evaluasi tersebut perlu di reevaluasi dari waktu ke waktu terutama selama paruh

kedua periode 5 (lima) tahun.

Seiring dengan pelaksanaan hasil evaluasi kelembagaan di atas, dilakukan

penyempurnaan prosedur kerja, dengan melakukan evaluasi prosedur kerja yang

ada. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, dilakukan penambahan dan

penyempurnaan prosedur kerja dalam rangka pemberian dukungan kebijakan

yang menjadi acuan bagi pelaksanaan kerja. Penetapan prosedur kerja dengan

Perseskab segera diikuti dengan rinciannya yang selanjutnya dari waktu ke

waktu direevaluasi dan disesuaikan dengan kebutuhan.

Seiring dengan evaluasi kelembagaan di atas, dilakukan penjajakan kerja sama

peningkatan kualitas prosedur kerja dengan lembaga-lembaga yang terkait

dengan tugas dan fungsi Sekretariat Kabinet di bidang persidangan kabinet,

pemantauan kebijakan pemerintah, penyusunan peraturan perundang-undangan,

dan kepegawaian. Pada tahun selanjutnya diikuti dengan pengikatan kerja sama

atau penetapan prosedur kerja bersama, dan pembangunan sarana prasarana

pendukung prosedur kerja. Monitoring dan evaluasi yang ketat terhadap setiap

tahapan kerjasama perlu dilakukan dari waktu ke waktu.

3. Strategi meningkatkan pemanfaatan sistem informasi menuju penyelenggaraan

e-government.

Peningkatan sarana dan prasarana diarahkan untuk meningkatkan kualitas

sistem informatika, guna memberikan dukungan teknis, administrasi, dan

pemikiran kepada Presiden melalui penyelenggaraan e-government.

Sebagai langkah awal perlu dilakukan assesment/audit untuk menilai kondisi

existing sistem informasi dalam rangka menentukan posisi sistem informasi

Sekretariat Kabinet, dikaitkan dengan kebijakan dan strategi nasional dalam

pengembangan e-government.

Page 66: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

61

BAB III

Dengan mengetahui posisi sistem informasi Sekretariat Kabinet tersebut, langkah

berikutnya dilanjutkan dengan menindaklanjuti hasil audit, dengan mengacu

design yang sudah ada melalui pengembangan aplikasi, hardware, network, dan

manajemen teknologi informasi, termasuk pengembangan SDM yang terbagi

dalam tahapan program (road map) per tahun untuk kurun waktu 5 (lima) tahun.

4. Strategi meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan.

Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, menyatakan

lima prinsip dasar pengelolaan keuangan negara yang menjadi fokus perhatian

utama, yaitu (1) akuntabilitas berorientasi pada hasil, sehingga muncul kerangka

kerja baru dengan nama “Anggaran Berbasis Kinerja (Performance-Based

Budgeting)”; (2) keterbukaan dalam pengelolaan keuangan negara; (3)

profesionalitas; (4) proporsionalitas; dan (5) pemeriksaan keuangan oleh badan

pemeriksa yang bebas dan mandiri.

Sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut maka realisasi anggaran yang

dilaksanakan masing-masing unit kerja harus berorientasi terhadap hasil dan

sesuai dengan peraturan serta ketentuan terkait dengan keuangan negara.

5. Strategi meningkatkan kualitas efektivitas pengelolaan sarana dan prasarana.

Pengelolaan sarana dan prasarana perlu ditingkatkan untuk mendukung kualitas

kerja organisasi. Diharapkan dengan adanya sarana dan prasarana yang

memadai maka output masing-masing unit kerja dapat dicapai secara optimal.

Dalam melakukan pengelolaan sarana dan prasarana tersebut tetap mengacu

pada ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang

Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah, antara lain, pengguna barang milik

negara dalam hal ini Sekretariat Kabinet bertanggung jawab dalam

melaksanakan pengelolaan barang milik negara sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Selain itu, Sekretariat Kabinet dalam

menggunakan barang milik negara ditujukan untuk kepentingan penyelenggaraan

tugas pokok dan fungsinya, termasuk melakukan pengawasan dan pengendalian

atas penggunaan barang milik negara.

6. Strategi meningkatkan kualitas pengawasan internal yang optimal.

Dalam rangka meyakinkan bahwa tujuan organisasi akan dapat dicapai secara

efektif dan efisien serta untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja Sekretariat

Kabinet, pengawasan internal mempunyai peranan yang sangat penting, sebagai

early warning bagi pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat Kabinet. Dengan

adanya pengawasan internal yang efektif diharapkan kinerja Sekretariat Kabinet

Page 67: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

62

BAB III

dapat berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola kepemerintahan yang

baik (Good Governance).

Untuk mewujudkan strategi tersebut, dalam 5 (lima) tahun kedepan perlu

dilakukan penguatan pengawasan internal melalui kegiatan-kegiatan sebagai

berikut:

a. Penguatan kelembagaan inspektorat melalui pemenuhan jumlah kebutuhan

auditor dengan pembentukan Jabatan Fungsional Auditor yang berasal dari

PNS Sekretariat Kabinet dan melakukan peningkatan kompetensi Auditor

melalui Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL) sesuai dengan standar

profesi Auditor Intern Pemerintah.

b. Melakukan audit berbasis resiko (Risk Based Audit).

c. Mendorong implementasi SPIP di lingkungan Sekretariat Kabinet melalui

berbagai kegiatan pengawasan dalam rangka mengawal tercapainya tujuan

Sekretariat Kabinet secara efektif dan efisien.

d. Mendorong terwujudnya peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan yang

baik (Good Governance) di lingkungan Sekretariat Kabinet.

e. Mendorong imlementasi agenda Reformasi Birokrasi di lingkungan Sekretariat

Kabinet dengan mengacu kepada Grand Design Reformasi Birokrasi

Nasional.

f. Mendorong peningkatan kualitas akuntabilitas keuangan negara dan

akuntabilitas kinerja Sekretariat Kabinet.

3.3. Kerangka Regulasi

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2010 tentang Sekretariat

Kabinet, Sekretariat Kabinet mempunyai tugas memberikan dukungan teknis,

administrasi, dan pemikiran kepada Presiden. Pemberian dukungan teknis,

administrasi, dan pemikiran tersebut meliputi manajemen kabinet di bidang

administrasi aparatur, pemantauan, perencanaan, dan pelaksanaan kebijakan

Pemerintah di bidang politik, hukum, keamanan, perekonomian, dan kesejahteraan

rakyat, penyiapan penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres, serta

manajemen persidangan kabinet.

Dalam memberikan dukungan administratif di bidang manajemen administrasi

aparatur, Sekretariat Kabinet mengacu kepada peraturan perundang-undangan di

bidang kepegawaian. Namun demikian perlu adanya peningkatan koordinasi dan

kerja sama diantara instansi pemerintah yang merupakan stakeholders Sekretariat

Kabinet.

Page 68: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

63

BAB III

Terkait dengan pemantauan yang dilakukan oleh Sekretariat Kabinet atas

pelaksanaan kebijakan pemerintah, sangat penting dalam pelaksanaan manajemen

kabinet. Dari pemantauan tersebut, dapat diketahui konsistensi antara perencanaan

dan implementasi atas kebijakan yang telah ditetapkan. Selain itu, pemantauan juga

dilakukan dalam rangka menyiapkan rekomendasi atas kebijakan yang akan

ditetapkan, termasuk dalam rangka debottlenecking atas persoalan atau kendala

atas pelaksanaan kebijakan.

Penyelenggaraan pemantauan atas rencana dan pelaksanaan kebijakan di

bidang politik, hukum, keamanan, perekonomian, dan kesejahteraan rakyat, selama

ini belum didukung oleh suatu regulasi yang berlaku bagi seluruh stakeholders.

Mengingat pentingnya pelaksanaan pemantauan untuk mendukung efektifitas

penyelenggaraan pemerintahan tersebut di atas, perlu mengatur pelaksanaan

pemantauan.

Pelaksanaan dukungan dalam penyiapan peraturan perundang-undangan,

mengacu kepada Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan dan Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014

tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan.

Dengan telah adanya regulasi untuk penyusunan, penyiapan dan

penyelesaian peraturan perundang-undangan tersebut, diharapkan penyiapan dan

penyelesaian RPerpres, RKeppres dan RInpres dapat lebih efektif dan efisien.

Namun demikian, perlu penguatan secara internal di lingkungan Sekretariat Kabinet

melalui penyusunan beberapa hal diantaranya SOP mengenai pemantauan dan

penyiapan rekomendasi kebijakan dalam bentuk PUU.

Hal lain yang perlu dilakukan adalah meningkatkan koordinasi dan kerja

sama dengan stakeholders terkait. Sebagai contoh pada saat ini telah ada MoU

antara Sekretariat Kabinet dengan Kementerian Hukum dan HAM dan Kementerian

Sekretariat Negara, dalam proses harmonisasi dan pengundangan peraturan

perundang-undangan.

Selanjutnya dalam penyelenggaraan dukungan persidangan kabinet, saat ini

telah ada Keputusan Presiden Nomor 172 Tahun 1967 tentang Tata Persidangan

Kabinet Ampera, dan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2004 tentang Pengambilan

Kebijakan di Tingkat Kementerian Negara dan Lembaga Pemerintah Non

Departemen. Secara umum, penyelenggaraan dukungan manajeman persidangan

kabinet sudah memadai. Namun demikian guna meningkatkan kualitas pelayanan

manajemen persidangan kabinet, terhadap peraturan perundang-undangan yang

Page 69: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

64

BAB III

telah ada tersebut perlu dievaluasi, agar penyelenggaraan sidang kabinet dapat lebih

efektif dan efisien. Termasuk dalam mendukung penyelenggaraan persidangan

kabinet melalui pemanfaatan teknologi informatika dengan tetap memperhatikan

aspek keamanan.

Selain itu, guna meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan

persidangan kabinet, perlu adanya peningkatan koordinasi dan kerja sama antara

Sekretariat Kabinet dengan stakeholders terkait.

Selain regulasi yang bersifat eksternal tersebut, sebagai lembaga yang

bersifat supporting unit, Sekretariat Kabinet juga memerlukan pengaturan mengenai

bisnis proses yang efektif untuk memberikan dukungan teknis, adminstratif, dan

pemikiran kepada Presiden.

Sejalan dengan hal tersebut, untuk memperkuat dan meningkatkan efektifitas

dan pelayanan dukungan teknis dan administratif kepada Presiden hal yang perlu

dilakukan adalah menyempurnakan SP/SOP yang berkaitan dengan bisnis proses

pemberian dukungan teknis dan adminstratif. Dalam menjalankan tugas dan

fungsinya selama ini, Sekretariat Kabinet telah mempunyai SP/SOP yang menjadi

dasar pelaksanaan dukungan teknis dan administratif kepada Presiden. Namun

demikian masih ada beberapa tugas dan fungsi yang belum diatur dalam SP/SOP.

Pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut selama ini sebetulnya telah dilakukan dengan

standar-standar tertentu tetapi belum diatur dalam SP/SOP tertulis. Sehubungan

dengan persoalan-persoalan tersebut, hal yang mendesak untuk dilakukan

Sekretariat Kabinet berkaitan dengan kerangka regulasi adalah melaksanakan

review atas SP/SOP yang ada. Hal ini diperlukan agar pelaksanaan tugas dan fungsi

dapat lebih efektif sesuai dengan arah kebijakan bagi Presiden.

3.4. Kerangka Kelembagaan

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2010 tentang Sekretariat

Kabinet dan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun 2011 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet serta Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 4

Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun

2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet, berikut ini adalah

Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Sekretariat Kabinet.

1. Kedudukan

Sekretariat Kabinet merupakan lembaga pemerintah yang dipimpin oleh

Sekretaris Kabinet, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung

kepada Presiden.

Page 70: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

65

BAB III

2. Tugas

Secara garis besar, Sekretariat Kabinet bertugas memberikan dukungan

staf, administrasi, teknis dan pemikiran kepada Presiden selaku Kepala

Pemerintahan.

3. Fungsi

Pelaksanaan tugas tersebut didukung oleh fungsi yang diselenggarakan

oleh Sekretariat Kabinet yang meliputi:

a. Penyelenggaraan pengelolaan dan pengendalian manajemen kabinet;

b. Perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program

pemerintah di bidang politik, hukum dan keamanan, perekonomian, dan

kesejahteraan rakyat;

c. Penyiapan persetujuan prakarsa, penyusunan dan penyampaian

Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi

Presiden, serta penyiapan pendapat atau pandangan hukum kepada

Presiden dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di bidang politik,

hukum dan keamanan, perekonomian, dan kesejahteraan rakyat;

d. Pemantauan dan evaluasi serta penyampaian analisis atas pelaksanaan

kebijakan dan program pemerintah di bidang politik, hukum dan keamanan,

perekonomian, dan kesejahteraan rakyat;

e. Penyiapan, pengadministrasian, penyelenggaraan dan pengelolaan sidang-

sidang kabinet, maupun rapat atau pertemuan yang dipimpin dan/atau

dihadiri oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden, serta penyampaian,

publikasi dan pengoordinasian tindak lanjut hasil sidang, rapat atau

pertemuan tersebut;

f. Penyelenggaraan hubungan kemasyarakatan, kelembagaan dan protokoler

berkaitan dengan kegiatan kabinet;

g. Penyiapan, penyelenggaraan dan pengadministrasian dalam pengangkatan

dan pemberhentian dalam dan dari jabatan negeri, jabatan pemerintahan

dan jabatan lainnya, serta kepangkatan dan pensiun pejabat dan pegawai

negeri sipil yang wewenang penetapannya berada di tangan Presiden, dan

pengangkatan, pemindahan serta pemberhentian dalam dan dari jabatan

atau pangkat pegawai negeri sipil di lingkungan Sekretariat Kabinet;

h. Penyelenggaraan pelayanan dan dukungan administrasi, perencanaan,

keuangan, pendidikan, pelatihan dan pengelolaan barang milik

Page 71: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

66

BAB III

negara/keuangan negara yang menjadi tanggung jawab Sekretariat Kabinet

serta penyediaan sarana dan prasarana dan administrasi umum lainnya di

lingkungan Sekretariat Kabinet;

i. Pengumpulan, pengolahan, dan penyelenggaraan pelayanan dukungan

data dan informasi, penyediaan sarana dan prasarana pengembangan

teknologi informasi bagi kelancaran pelaksanaan tugas di lingkungan

Sekretariat Kabinet;

j. Pengoordinasian pelaksanaan tugas Staf Khusus Presiden dan Staf

Khusus Wakil Presiden;

k. Koordinasi dengan Kementerian Sekretariat Negara dalam rangka

pemberian dukungan staf, teknis dan administrasi untuk pelaksanaan

tugas-tugas Presiden dan Wakil Presiden;

l. Penyelenggaraan dukungan bagi kelancaran pelaksanaan tugas Presiden

dan Wakil Presiden dalam bidang-bidang tertentu sesuai dengan arahan

Presiden dan Wakil Presiden; dan

m. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Sekretariat Kabinet.

4. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Sekretariat Kabinet mengintegrasikan antara fungsi

perancangan perundang-undangan dengan fungsi pemantauan pelaksanaan

kebijakan/program pemerintah serta pembagian bidang melalui pendekatan

sektoral, yaitu bidang politik, hukum dan keamanan, bidang perekonomian dan

bidang kesejahteraan rakyat. Pembagian menjadi tiga bidang ini diharapkan agar

pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai pengelola manajemen kabinet

berlangsung secara efektif. Selengkapnya struktur organisasi Sekretariat Kabinet

terdiri dari:

a. Wakil Sekretaris Kabinet

Wakil Sekretaris Kabinet mempunyai tugas membantu Sekretaris

Kabinet dalam memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat Kabinet.

b. Deputi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan

Deputi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan mempunyai tugas

membantu Sekretaris Kabinet dalam menyelenggarakan dukungan staf,

administrasi, dan pemikiran dalam perumusan dan penyampaian analisis atas

rencana kebijakan dan program pemerintah, penyiapan dan persetujuan

prakarsa, penyusunan dan penyampaian Rancangan Peraturan Presiden,

Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden, dan penyiapan pendapat atau

pandangan kepada Presiden dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan,

Page 72: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

67

BAB III

serta pemantauan dan evaluasi serta analisis atas pelaksanaan kebijakan

dan program pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan.

c. Deputi Bidang Perekonomian

Deputi Bidang Perekonomian mempunyai tugas membantu

Sekretaris Kabinet dalam menyelenggarakan dukungan staf, administrasi,

dan pemikiran dalam perumusan dan penyampaian analisis atas rencana

kebijakan dan program pemerintah, penyiapan dan persetujuan prakarsa,

penyusunan dan penyampaian Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan

Presiden dan Instruksi Presiden, dan penyiapan pendapat atau pandangan

kepada Presiden dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, serta

pemantauan dan evaluasi serta analisis atas pelaksanaan kebijakan dan

program pemerintah di bidang perekonomian.

d. Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat

Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas membantu

Sekretaris Kabinet dalam menyelenggarakan dukungan staf, administrasi,

dan pemikiran dalam perumusan dan penyampaian analisis atas rencana

kebijakan dan program pemerintah, penyiapan dan persetujuan prakarsa,

penyusunan dan penyampaian Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan

Presiden dan Instruksi Presiden, dan penyiapan pendapat atau pandangan

kepada Presiden dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, serta

pemantauan dan evaluasi serta analisis atas pelaksanaan kebijakan dan

program pemerintah di bidang kesejahteraan rakyat.

e. Deputi Bidang Persidangan Kabinet

Deputi Bidang Persidangan Kabinet mempunyai tugas membantu

Sekretaris Kabinet dalam penyelenggaraan, pengadministrasian dan

pengelolaan sidang-sidang kabinet maupun rapat atau pertemuan yang

dipimpin atau dihadiri oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden serta

penyampaian publikasi dan pengoordinasian tindak lanjut hasil sidang, rapat

atau pertemuan tersebut, dan pengumpulan, pengolahan dan pelayanan

informasi dan hubungan kemasyarakatan serta kelembagaan dan protokol

yang terkait dengan kegiatan kabinet.

f. Deputi Bidang Administrasi

Deputi Bidang Administrasi mempunyai tugas membantu Sekretaris

Kabinet dalam penyelenggaraan dan pengadministrasian pengangkatan dan

pemberhentian dalam dan dari jabatan negeri, jabatan pemerintahan, dan

jabatan lainnya, serta kepangkatan dan pensiun pejabat dan pegawai negeri

Page 73: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

68

BAB III

sipil yang wewenang penetapannya berada di tangan Presiden, dan

pengangkatan, pemindahan serta pemberhentian dalam dan dari jabatan

atau pangkat pegawai negeri sipil di lingkungan Sekretariat Kabinet,

penyelenggaraan pelayanan dan dukungan administrasi, ketatausahaan

pimpinan, perencanaan, keuangan, pendidikan, pelatihan dan pengelolaan

barang milik negara/keuangan negara yang menjadi tanggung jawab

Sekretariat Kabinet, penyediaan sarana dan prasarana dan administrasi

umum lainnya di lingkungan Sekretariat Kabinet serta pemberian dukungan

staf, administrasi dan keuangan kepada Staf Khusus Presiden dan Staf

Khusus Wakil Presiden.

g. Staf Ahli Sekretaris Kabinet

Staf Ahli Sekretaris Kabinet mempunyai tugas membantu Sekretaris

Kabinet dalam melaksanakan pengkajian dan penyampaian hasil pemikiran

serta saran dalam bidang tertentu berdasarkan keahliannya baik atas

permintaan Sekretaris Kabinet maupun atas prakarsa sendiri. Staf Ahli

Sekretaris Kabinet terdiri dari:

1) Staf Ahli Bidang Hukum dan Hubungan Internasional mempunyai tugas

membantu Sekretaris Kabinet dalam melaksanakan pengkajian dan

penyampaian hasil pemikiran serta saran di bidang hukum dan hubungan

internasional.

2) Staf Ahli Bidang Tata Ruang dan Wilayah Perbatasan mempunyai tugas

membantu Sekretaris Kabinet dalam melaksanakan pengkajian dan

penyampaian hasil pemikiran serta saran di bidang tata ruang dan

wilayah perbatasan.

3) Staf Ahli Bidang Riset, Teknologi, Komunikasi dan Informasi mempunyai

tugas membantu Sekretaris Kabinet dalam melaksanakan pengkajian dan

penyampaian hasil pemikiran serta saran di bidang riset, teknologi,

komunikasi dan informasi.

h. Staf Khusus Sekretaris Kabinet

Berdasarkan pasal 336 Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun

2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet disebutkan

bahwa:

1) Dalam melaksanakan tugas-tugas yang bersifat khusus, Sekretaris

Kabinet dibantu oleh paling banyak tiga orang Staf Khusus.

2) Staf Khusus Sekretaris Kabinet bertanggung jawab kepada Sekretaris

Kabinet.

Page 74: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

69

BAB III

i. Inspektorat

Inspektorat mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap

pelaksanaan tugas di lingkungan Sekretariat Kabinet.

j. Pusat Data dan Informasi

Pusat Data dan Informasi mempunyai tugas menyelenggarakan

pengelolaan data dan sistem informasi, pengembangan dan penerapan

sistem informasi manajemen, pengembangan, pemeliharaan dan

pengamanan infrastruktur, penyebarluasan data dan informasi,

pembinaan pemanfaatan sistem informasi dan teknologi informasi di

lingkungan Sekretariat Kabinet, penatausahaan Pusat Data dan Informasi,

serta dukungan pelayanan teknis dan administrasi pengelolaan arsip,

dokumentasi dan perpustakaan di lingkungan Sekretariat Kabinet.

Struktur kelembagaan Sekretariat Kabinet sebagaimana tersebut di

atas telah berjalan dengan baik sejak tahun 2010, namun demikian tidak

menutup kemungkinan dilakukan perubahan yang tentunya didahului

dengan evaluasi secara komprehensif, dengan memperhatikan kebutuhan

saat ini serta berpedoman kepada kerangka RB dan agenda pembangunan

jangka menengah nasional 2015—2019. Dengan harapan, peran

Sekretariat Kabinet semakin optimal dalam memberi dukungan tugas

Presiden dalam penyelenggaran pemerintahan.

Page 75: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

BAB. IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 4.1. Target Kinerja

Tugas Sekretariat Kabinet sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan

Presiden Nomor 82 Tahun 2010 tentang Sekretariat Kabinet adalah memberikan

dukungan staf, administrasi, teknis dan pemikiran kepada Presiden selaku Kepala

Pemerintahan. Untuk memberikan gambaran menyeluruh mengenai peranan dan

fungsi serta konsistensi kinerja Sekretariat Kabinet selama 5 (lima) tahun kedepan,

ditetapkanlah visi Sekretariat Kabinet, yaitu menjadi Sekretariat Kabinet yang

profesional dan handal dalam mendukung Presiden dalam menjalankan kekuasaan

pemerintahan. Visi tersebut kemudian dijabarkan kedalam misi, tujuan dan sasaran

strategis Sekretariat Kabinet.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi diperlukan arah kebijakan dan

strategi yang memuat langkah-langkah berupa program-program indikatif untuk

memecahkan permasalahan yang penting dan mendesak untuk segera dilaksanakan

dalam kurun waktu tertentu.

Program merupakan instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan

yang dilaksanakan oleh K/L untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh

alokasi anggaran, dan/atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh K/L.

Sedangkan kegiatan didefinisikan sebagai bagian dari program yang dilaksanakan

oleh satuan kerja setingkat Eselon II yang terdiri dari sekumpulan tindakan

pengerahan sumberdaya baik yang berupa personil (SDM), barang modal termasuk

peralatan dan teknologi, dana, dan/atau kombinasi dari beberapa atau semua jenis

sumberdaya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output)

dalam bentuk barang dan jasa.

Sekretariat Kabinet memiliki 2 (dua) program dan 21 (dua puluh satu)

kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2015—2019. Program tersebut terdiri

dari 2 (dua) jenis program, Program Teknis dan Program Generik.

1. Program Teknis Sekretariat Kabinet

Program Teknis merupakan program-program yang menghasilkan

pelayanan kepada kelompok sasaran/masyarakat (pelayanan eksternal).

Program teknis yang ditetapkan untuk mendukung pencapaian visi, misi,

tujuan dan sasaran strategis Sekretariat Kabinet adalah

Page 76: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

71

BAB IV

“Program Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Kepada Presiden Selaku

Kepala Pemerintahan.”

a. Sasaran Program (Outcome) dari Program Teknis Sekretariat Kabinet.

Outcome atau hasil yang akan dicapai dari program teknis Sekretariat

Kabinet dalam rangka pencapaian sasaran strategis Sekretariat Kabinet yang

mencerminkan berfungsinya keluaran (output) adalah:

1) Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan dan program

pemerintah di bidang politik, hukum dan keamanan;

2) Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian Peraturan Presiden,

Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum dan

keamanan;

3) Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang

perekonomian;

4) Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian Peraturan Presiden,

Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden di bidang perekonomian;

5) Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang

kesejahteraan rakyat;

6) Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian Peraturan Presiden,

Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden di bidang kesejahteraan

rakyat;

7) Terwujudnya peningkatan kualitas pengelolaan persidangan kabinet.

b. Indikator Kinerja Program Teknis Sekretariat Kabinet.

Sebagai alat ukur untuk mengidentifikasikan keberhasilan pencapaian

hasil (outcome) dari program teknis di atas, maka ditetapkanlah Indikator

Kinerja Program sebagaimana digambarkan melalui tabel berikut ini:

Tabel 4.1 Outcome dan Indikator Kinerja Program Teknis

Sekretariat Kabinet

No Outcome Program Teknis Indikator Kinerja

Program Teknis

1 Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang politik, hukum dan keamanan

1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang politik, hukum dan keamanan secara tepat waktu

Page 77: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

72

BAB IV

No Outcome Program Teknis Indikator Kinerja

Program Teknis

2. Persentase saran kebijakan di bidang politik, hukum dan keamanan yang ditindaklanjuti

2 Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum dan keamanan

1. Persentase penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum dan keamanan secara tepat waktu

2. Persentase Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum dan keamanan yang ditindaklanjuti menjadi Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden

3 Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang perekonomian

1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang perekonomian secara tepat waktu

2. Persentase saran kebijakan di bidang perekonomian yang ditindaklanjuti

4 Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden di Perekonomian

1. Persentase penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang perekonomian secara tepat waktu

Page 78: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

73

BAB IV

No Outcome Program Teknis Indikator Kinerja

Program Teknis

2. Persentase Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang perekonomian yang ditindaklanjuti menjadi Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden

5 Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang kesejahteraan rakyat

1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang kesejahteraan rakyat secara tepat waktu

2. Persentase saran kebijakan di bidang kesejahteraan rakyat yang ditindaklanjuti

6 Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden di bidang kesejahteraan rakyat

1. Persentase penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang kesejahteraan rakyat secara tepat waktu

2. Persentase Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang kesejahteraan rakyat yang ditindaklanjuti menjadi Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden

7 Terwujudnya peningkatan kualitas pengelolaan persidangan kabinet

1. Tingkat kepuasan peserta sidang kabinet terhadap penyelenggaraan sidang kabinet

Page 79: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

74

BAB IV

No Outcome Program Teknis Indikator Kinerja

Program Teknis

2. Tingkat kepuasan peserta sidang kabinet terhadap risalah sidang kabinet

c. Kegiatan pada Program Teknis

Program Teknis Sekretariat Kabinet dijabarkan kedalam 15 (lima

belas) kegiatan teknis. Sasaran Kegiatan (output) atau keluaran yang

dihasilkan oleh kegiatan teknis tersebut beserta cara pengukuran

keberhasilan pencapaiannya digambarkan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.2 Output dan Indikator Kinerja Kegiatan Teknis

Sekretariat Kabinet

No Kegiatan Teknis Output

Kegiatan Teknis

Indikator Kinerja Kegiatan Teknis

1 Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Politik dan Hubungan Internasional

1. Rekomendasi proses perumusan rencana dan pelaksanaan kebijakan di bidang politik dan hubungan internasional

1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang politik dan hubungan internasional secara tepat waktu

2. Persentase saran kebijakan di bidang politik dan hubungan internasional yang ditindaklanjuti

Page 80: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

75

BAB IV

No Kegiatan Teknis Output

Kegiatan Teknis

Indikator Kinerja Kegiatan Teknis

2. Laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring, dan evaluasi di bidang politik dan hubungan internasional

1. Persentase penyelesaian laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang politik dan hubungan internasional secara tepat waktu

2. Persentase laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang politik dan hubungan internasional yang ditindaklanjuti

2 Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Aparatur Negara, Komunikasi dan Informatika

1. Rekomendasi proses perumusan rencana dan pelaksanaan kebijakan di bidang hukum, hak asasi manusia, aparatur negara, komunikasi dan informatika

1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang hukum, hak asasi manusia, aparatur negara, komunikasi dan informatika secara tepat waktu

2. Persentase saran kebijakan di bidang hukum, hak asasi manusia, aparatur negara, komunikasi dan informatika yang ditindaklanjuti

Page 81: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

76

BAB IV

No Kegiatan Teknis Output

Kegiatan Teknis

Indikator Kinerja Kegiatan Teknis

2. Laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring, dan evaluasi di bidang hukum, hak asasi manusia, aparatur negara, komunikasi dan informatika

1. Persentase penyelesaian laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang hukum, hak asasi manusia, aparatur negara, komunikasi dan informatika secara tepat waktu

2. Persentase laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang hukum, hak asasi manusia, aparatur negara, komunikasi dan informatika yang ditindaklanjuti

3 Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Pertahanan, Keamanan dan Pertanahan

1. Rekomendasi proses perumusan rencana dan pelaksanaan kebijakan di bidang pertahanan, keamanan dan pertanahan

1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan dan pertanahan secara tepat waktu

2. Persentase saran kebijakan di bidang pertahanan, keamanan dan pertanahan yang ditindaklanjuti

Page 82: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

77

BAB IV

No Kegiatan Teknis Output

Kegiatan Teknis

Indikator Kinerja Kegiatan Teknis

2. Laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring, dan evaluasi di bidang pertahanan, keamanan dan pertanahan

1. Persentase penyelesaian laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang pertahanan, keamanan dan pertanahan secara tepat waktu

2. Persentase laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang pertahanan, keamanan dan pertanahan yang ditindaklanjuti

4 Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Politik, Hukum dan Keamanan

1. Dokumen penyusunan Rancangan Perundang-undangan di bidang politik, hukum dan keamanan

1. Persentase penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum dan keamanan secara tepat waktu

Page 83: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

78

BAB IV

No Kegiatan Teknis Output

Kegiatan Teknis

Indikator Kinerja Kegiatan Teknis

2. Persentase Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum dan keamanan yang ditindaklanjuti

2. Laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Perundang-undangan di bidang politik, hukum dan keamanan

1. Persentase penyelesaian laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum dan keamanan secara tepat waktu

Page 84: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

79

BAB IV

No Kegiatan Teknis Output

Kegiatan Teknis

Indikator Kinerja Kegiatan Teknis

2. Persentase laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum dan keamanan yang ditindaklanjuti

5 Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Ekonomi Makro, Keuangan dan Ketahanan Pangan

1. Rekomendasi proses perumusan rencana dan pelaksanaan kebijakan di bidang ekonomi makro, keuangan dan ketahanan pangan

1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang ekonomi makro, keuangan dan ketahanan pangan secara tepat waktu

2. Persentase saran kebijakan di bidang ekonomi makro, keuangan dan ketahanan pangan yang ditindaklanjuti

Page 85: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

80

BAB IV

No Kegiatan Teknis Output

Kegiatan Teknis

Indikator Kinerja Kegiatan Teknis

2. Laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring, dan evaluasi di bidang ekonomi makro, keuangan dan ketahanan pangan

1. Persentase penyelesaian laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang ekonomi makro, keuangan dan ketahanan pangan secara tepat waktu

2. Persentase laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang ekonomi makro, keuangan dan ketahanan pangan yang ditindaklanjuti

6 Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Industri, Usaha Kecil dan Menengah, Perdagangan dan Ketenagakerjaan

1. Rekomendasi proses perumusan rencana dan pelaksanaan kebijakan di bidang industri, usaha kecil dan menengah, perdagangan dan ketenagakerjaan

1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang industri, usaha kecil dan menengah, perdagangan dan ketenagakerjaan secara tepat waktu

2. Persentase saran kebijakan di bidang industri, usaha kecil dan menengah, perdagangan dan ketenagakerjaan yang ditindaklanjuti

Page 86: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

81

BAB IV

No Kegiatan Teknis Output

Kegiatan Teknis

Indikator Kinerja Kegiatan Teknis

2. Laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring, dan evaluasi di bidang industri, usaha kecil dan menengah, perdagangan dan ketenagakerjaan

1. Persentase penyelesaian laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang industri, usaha kecil dan menengah, perdagangan dan ketenagakerjaan secara tepat waktu

2. Persentase laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang industri, usaha kecil dan menengah, perdagangan dan ketenagakerjaan yang ditindaklanjuti

7 Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber Daya Alam

1. Rekomendasi proses perumusan rencana dan pelaksanaan kebijakan di bidang prasarana, riset, teknologi dan sumber daya alam

1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang prasarana, riset, teknologi dan sumber daya alam secara tepat waktu

2. Persentase saran kebijakan di bidang prasarana, riset, teknologi dan sumber daya alam yang ditindaklanjuti

Page 87: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

82

BAB IV

No Kegiatan Teknis Output

Kegiatan Teknis

Indikator Kinerja Kegiatan Teknis

2. Laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring, dan evaluasi di bidang prasarana, riset, teknologi dan sumber daya alam

1. Persentase penyelesaian laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang prasarana, riset, teknologi dan sumber daya alam secara tepat waktu

2. Persentase laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang prasarana, riset, teknologi dan sumber daya alam yang ditindaklanjuti

8 Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian

1. Dokumen penyusunan Rancangan Perundang-undangan di bidang perekonomian

1. Persentase penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang perekonomian secara tepat waktu

2. Persentase Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan

Page 88: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

83

BAB IV

No Kegiatan Teknis Output

Kegiatan Teknis

Indikator Kinerja Kegiatan Teknis

Instruksi Presiden di bidang perekonomian yang ditindaklanjuti

2. Laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Perundang-undangan di bidang perekonomian

1. Persentase penyelesaian laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang perekonomian secara tepat waktu

2. Persentase laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang perekonomian yang ditindaklanjuti

9 Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Pemberdayaan

1. Rekomendasi proses perumusan rencana dan pelaksanaan kebijakan di bidang

1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di

Page 89: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

84

BAB IV

No Kegiatan Teknis Output

Kegiatan Teknis

Indikator Kinerja Kegiatan Teknis

Masyarakat pemberdayaan masyarakat

bidang pemberdayaan masyarakat secara tepat waktu

2. Persentase saran kebijakan di bidang pemberdayaan masyarakat yang ditindaklanjuti

2. Laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring, dan evaluasi di bidang pemberdayaan masyarakat

1. Persentase penyelesaian laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang pemberdayaan masyarakat secara tepat waktu

2. Persentase laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang pemberdayaan masyarakat yang ditindaklanjuti

10 Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan

1. Rekomendasi proses perumusan rencana dan pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan

1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan secara tepat waktu

2. Persentase saran kebijakan di bidang pendidikan, agama, kesehatan,

Page 90: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

85

BAB IV

No Kegiatan Teknis Output

Kegiatan Teknis

Indikator Kinerja Kegiatan Teknis

dan kependudukan yang ditindaklanjuti

2. Laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring, dan evaluasi di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan

1. Persentase penyelesaian laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan secara tepat waktu

2. Persentase laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan yang ditindaklanjuti

11 Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga

1. Rekomendasi proses perumusan rencana dan pelaksanaan kebijakan di bidang lingkungan hidup, pariwisata,budaya, pemuda dan olahraga

1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga secara tepat waktu

2. Persentase saran kebijakan di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya , pemuda dan olahraga yang ditindaklanjuti

Page 91: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

86

BAB IV

No Kegiatan Teknis Output

Kegiatan Teknis

Indikator Kinerja Kegiatan Teknis

2. Laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring, dan evaluasi di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga

1. Persentase penyelesaian laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga secara tepat waktu

2. Persentase laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga yang ditindaklanjuti

12 Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Kesejahteraan Rakyat

1. Dokumen penyusunan Rancangan Perundang-undangan di bidang kesejahteraan rakyat

1. Persentase penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang kesejahteraan rakyat secara tepat waktu

Page 92: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

87

BAB IV

No Kegiatan Teknis Output

Kegiatan Teknis

Indikator Kinerja Kegiatan Teknis

2. Persentase Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang kesejahteraan rakyat yang ditindaklanjuti

2. Laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Perancangan Perundang-undangan di bidang kesejahteraan rakyat

1. Persentase penyelesaian laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang kesejahteraan rakyat secara tepat waktu

2. Persentase laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan

Page 93: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

88

BAB IV

No Kegiatan Teknis Output

Kegiatan Teknis

Indikator Kinerja Kegiatan Teknis

Instruksi Presiden di bidang kesejahteraan rakyat yang ditindaklanjuti

13 Penyiapan Materi Sidang Kabinet dan Rapat Lainnya yang Dipimpin dan/atau Dihadiri Presiden dan/atau Wakil Presiden

Dokumen penyiapan bahan-bahan sidang kabinet/rapat/ pertemuan

1. Persentase penyelesaian bahan-bahan sidang kabinet/rapat pertemuan secara tepat waktu

2. Persentase distribusi bahan-bahan sidang secara tepat waktu sesuai rencana

14 Penyelenggaraan dan Pendokumentasian Sidang Kabinet Maupun Rapat atau Pertemuan yang Dipimpin atau Dihadiri oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden

1. Dokumen transkripsi, risalah, dan arahan petunjuk Presiden

Persentase penyelesaian dokumen hasil sidang secara tepat waktu

2. Laporan pelaksanaan sidang kabinet maupun rapat atau pertemuan

Persentase penyelesaian laporan penyelenggaraan sidang kabinet secara tepat waktu

15 Penyelenggaraan Hubungan Kemasyarakatan dan Kelembagaan Berkaitan Dengan Kegiatan Kabinet dan Sekretariat Kabinet

1. Laporan penyelenggaraan hubungan kemasyarakatan dan kelembagaan

Persentase penyelesaian laporan penyelenggaraan hubungan kemasyarakatan dan kelembagaan secara tepat waktu

2. Dokumen peliputan dan diseminasi informasi

Persentase penyelesaian informasi secara substansi yang disebarluaskan pada sistem informasi secara tepat waktu

Page 94: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

89

BAB IV

2. Program Generik

Program Generik merupakan program-program yang digunakan oleh

beberapa organisasi Eselon 1 A yang bersifat pelayanan internal untuk

mendukung pelayanan aparatur dan/atau administrasi pemerintahan (pelayanan

internal).

Program generik yang ditetapkan untuk mendukung terwujudnya

pencapaian visi, misi dan sasaran strategis Sekretariat Kabinet adalah

“Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Sekretariat Kabinet.”

a. Sasaran Program (Outcome) dari Program Generik Sekretariat Kabinet.

Outcome atau Hasil yang akan dicapai dari program generik

Sekretariat Kabinet dalam rangka pencapaian sasaran strategis Sekretariat

Kabinet yang mencerminkan berfungsinya keluaran (output):

1) Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan administrasi aparatur yang

wewenang penetapannya di tangan Presiden;

2) Terwujudnya peningkatan kualitas organisasi dan ketatalaksanaan di

lingkungan Sekretariat Kabinet;

3) Terwujudnya peningkatan SDM yang profesional dan berkualitas;

4) Terwujudnya peningkatan kualitas pengelolaan kepegawaian;

5) Terwujudnya peningkatan kualitas penyusunan program dan anggaran

Sekretariat Kabinet;

6) Terwujudnya pelayanan administrasi keuangan yang tepat, transparan

dan akuntabel;

7) Terwujudnya peningkatan kualitas hasil evaluasi dan laporan

pelaksanaan program dan anggaran serta akuntabilitas kinerja di

lingkungan Sekretariat Kabinet;

8) Terwujudnya peningkatan kualitas dukungan pelayanan teknis dan

administrasi di bidang ketatausahaan dan keprotokoleran, pengadaan

barang dan jasa, kerumahtanggaan, dan pemeliharaan kepada

Sekretaris Kabinet dan unit-unit kerja di lingkungan Sekretariat Kabinet;

9) Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang

hukum dan hubungan internasional;

10) Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang tata

ruang dan wilayah perbatasan;

11) Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang riset,

teknologi, komunikasi dan informasi;

Page 95: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

90

BAB IV

12) Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan;

13) Terwujudnya peningkatan layanan sistem informasi yang responsif dan

transparan;

14) Terwujudnya pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan

Sekretariat Kabinet secara optimal.

b. Indikator Kinerja Program Generik Sekretariat Kabinet.

Sebagai alat ukur untuk mengidentifikasikan keberhasilan pencapaian

hasil (outcome) dari program generik di atas, maka ditetapkanlah Indikator

Kinerja Program sebagaimana digambarkan melalui tabel berikut ini:

Tabel 4.3 Outcome dan Indikator Kinerja Program Generik

Sekretariat Kabinet

No Outcome Program Generik Indikator Kinerja

Program Generik

1 Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan administrasi aparatur yang wewenang penetapannya di tangan Presiden

1. Kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan struktural eselon I;

2. pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan fungsional jenjang utama; kepangkatan; kenaikan pangkat pengabdian dan pensiun; pemberhentian dan pensiun

3. Akurasi/ Ketepatan Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan pemerintahan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun PNS golongan IV/c ke atas

3. Persentase tingkat kepuasan stakeholder terhadap penyelesaian Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan pemerintahan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun PNS golongan IV/c ke atas

Page 96: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

91

BAB IV

No Outcome Program Generik Indikator Kinerja

Program Generik

2 Terwujudnya peningkatan kualitas organisasi dan ketatalaksanaan di lingkungan Sekretariat Kabinet.

Persentase penyelesaian pengkajian organisasi dan ketatalaksanaan yang ditindaklanjuti

3 Terwujudnya peningkatan SDM yang profesional dan berkualitas

Persentase pegawai yang mengikuti diklat sesuai dengan rencana

4 Terwujudnya peningkatan kualitas pengelolaan kepegawaian

1. Persentase kelengkapan data kepegawaian yang dapat dimanfaatkan

2. Persentase tingkat kepuasan pegawai terhadap pelayanan kepegawaian

5 Terwujudnya peningkatan kualitas penyusunan program dan anggaran Sekretariat Kabinet

Persentase tingkat kepuasan unit kerja terhadap pelayanan penyusunan program dan anggaran Sekretariat Kabinet

6 Terwujudnya pelayanan administrasi keuangan yang tepat, transparan dan akuntabel

Opini hasil audit BPK atas Laporan Keuangan Sekretariat Kabinet

7 Terwujudnya peningkatan kualitas hasil evaluasi dan laporan pelaksanaan program dan anggaran serta akuntabilitas kinerja di lingkungan Sekretariat Kabinet

1. Tingkat pemanfaatan dokumen, laporan, dan hasil evaluasi terkait dengan pelaksanaan program dan anggaran serta akuntabilitas kinerja

2. Hasil penilaian Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Sekretariat Kabinet oleh Kementerian PAN dan RB

Page 97: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

92

BAB IV

No Outcome Program Generik Indikator Kinerja

Program Generik

8 Terwujudnya peningkatan kualitas dukungan pelayanan teknis dan administrasi di bidang ketatausahaan dan keprotokoleran, pengadaan barang dan jasa, kerumahtanggaan, dan pemeliharaan kepada Sekretaris Kabinet dan unit-unit kerja di lingkungan Sekretariat Kabinet

Persentase tingkat kepuasan layanan teknis dan administrasi keprotokoleran, kerumahtanggaan, serta pemeliharaan dan perawatan alat perlengkapan kantor dan barang lainnya

9 Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang hukum dan hubungan internasional

1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang hukum dan hubungan internasional secara tepat waktu

2. Persentase saran kebijakan di bidang hukum dan hubungan internasional yang ditindaklanjuti

10 Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang tata ruang dan wilayah perbatasan

1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang tata ruang dan wilayah perbatasan secara tepat waktu

2. Persentase saran kebijakan di bidang tata ruang dan wilayah perbatasan yang ditindaklanjuti

11 Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang riset, teknologi, komunikasi dan informasi

1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang riset, teknologi, komunikasi dan informasi secara tepat waktu

2. Persentase saran kebijakan di bidang riset, teknologi, komunikasi dan informasi yang ditindaklanjuti

Page 98: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

93

BAB IV

No Outcome Program Generik Indikator Kinerja

Program Generik

12 Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan

1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah

2. Persentase saran kebijakan yang ditindaklanjuti

13 Terwujudnya peningkatan layanan sistem informasi yang responsif dan transparan

1. Jumlah pengakses layanan data dan informasi

2. Jumlah pen-download layanan data/informasi Sekretariat Kabinet

3. Tingkat kepuasan pengakses layanan website Sekretariat Kabinet

4. Persentase keberlangsungan layanan (continuity of service)

14 Terwujudnya pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan Sekretariat Kabinet secara optimal

1. Persentase penyelesaian/tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan

2. Ketepatan waktu penerbitan laporan hasil pengawasan

c. Kegiatan Program Generik

Program generik Sekretariat Kabinet dijabarkan kedalam 6 (enam)

kegiatan generik. Sasaran Kegiatan (output) atau keluaran yang dihasilkan

oleh kegiatan generik tersebut beserta cara pengukuran keberhasilan

pencapaiannya digambarkan pada tabel berikut ini:

Page 99: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

94

BAB IV

Tabel 4.4 Output dan Indikator Kinerja Kegiatan Generik

Sekretariat Kabinet

No Kegiatan Generik Output Kegiatan

Generik Indikator Kinerja Kegiatan Generik

1 Penyelesaian Administrasi Kepegawaian yang Wewenang Penetapannya Berada di Tangan Presiden

Dokumen hasil penyelenggaraan dan pengadministrasian jabatan pemerintahan, kepangkatan, dan pensiun

1. Kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan struktural eselon I; pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan fungsional jenjang utama; kepangkatan; kenaikan pangkat pengabdian dan pensiun; pemberhentian dan pensiun

2. Akurasi/ Ketepatan Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan pemerintahan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun PNS golongan IV/c ke atas

Page 100: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

95

BAB IV

No Kegiatan Generik Output Kegiatan

Generik Indikator Kinerja Kegiatan Generik

3. Persentase tingkat kepuasan stakeholder terhadap penyelesaian Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan pemerintahan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun PNS golongan IV/c ke atas

2 Pengelolaan dan Pengembangan Pegawai serta Pengkajian dan Penyusunan Organisasi dan Ketatalaksanaan di Lingkungan Sekretariat Kabinet

Dokumen pengelolaan dan pengembangan pegawai serta pengkajian dan penyusunan organisasi dan ketatalaksanaan di lingkungan Sekretariat Kabinet

1. Persentase penyelesaian pengkajian organisasi dan ketatalaksanaan yang telah ditindaklanjuti

2. Persentase pegawai yang mengikuti diklat sesuai dengan rencana

3. Persentase kelengkapan data pegawai yang dapat dimanfaatkan

4. Persentase tingkat kepuasan pegawai terhadap pelayanan kepegawaian

3 Pelaksanaan Manajemen Perencanaan, Keuangan, dan Akuntabilitas Kinerja

1. Dokumen perencanaan program dan anggaran

1. Persentase ketepatan perencanaan program dan anggaran Sekretariat Kabinet

Page 101: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

96

BAB IV

No Kegiatan Generik Output Kegiatan

Generik Indikator Kinerja Kegiatan Generik

2. Persentase dokumen perencanaan program dan anggaran Sekretariat Kabinet yang disusun tepat waktu

3. Persentase tingkat kepuasan unit kerja terhadap pelayanan penyusunan program dan anggaran Sekretariat Kabinet

2. Layanan administrasi keuangan

1. Persentase tingkat akurasi hasil verifikasi dokumen pembayaran yang akurat dan akuntabel

2. Persentase penyelesaian rekonsiliasi dan laporan keuangan Sekretariat Kabinet yang disusun tepat waktu dan akuntabel

3. Persentase penyelesaian administrasi keuangan yang disusun tepat waktu dan akurat

4. Opini hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan atas laporan keuangan Sekretariat Kabinet

Page 102: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

97

BAB IV

No Kegiatan Generik Output Kegiatan

Generik Indikator Kinerja Kegiatan Generik

3. Dokumen hasil evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program dan anggaran, akuntabilitas kinerja, standar harga satuan barang/jasa, dan monitoring evaluasi aksi PPK Sekretariat Kabinet

1. Persentase tingkat pemanfaatan dokumen hasil evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program dan anggaran, akuntabilitas kinerja, standar harga satuan barang/jasa, dan monitoring evaluasi aksi PPK Sekretariat Kabinet

2. Persentase dokumen hasil evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program dan anggaran, akuntabilitas kinerja, standar harga satuan barang/jasa, dan monitoring evaluasi aksi PPK Sekretariat Kabinet yang diselesaikan tepat waktu

3. Hasil penilaian Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Sekretariat Kabinet oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Page 103: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

98

BAB IV

No Kegiatan Generik Output Kegiatan

Generik Indikator Kinerja Kegiatan Generik

4 Pelaksanaan Pelayanan Ketatausahaan dan Keprotokoleran, Pengadaan, Kerumahtanggaan, dan Pemeliharaan Sekretariat Kabinet

1. Dokumen dukungan ketatausahaan dan keprotokolan, pengadaan, kerumahtanggaan, dan pemeliharaan Sekretariat Kabinet

Persentase tingkat kepuasan layanan teknis dan administrasi keprotokolan, kerumahtanggaan, serta pemeliharaan dan perawatan alat perlengkapan kantor dan barang lainnya

2. Laporan pelaksanaan tugas di bidang hukum dan hubungan internasional

Persentase terlaksananya pelaksanaan tugas di bidang hukum dan hubungan internasional

3. Laporan pelaksanaan tugas di bidang tata ruang dan wilayah perbatasan

Persentase terlaksananya pelaksanaan tugas di bidang tata ruang dan wilayah perbatasan

4. Laporan pelaksanaan tugas di bidang riset, teknologi, komunikasi dan informasi

Persentase terlaksananya pelaksanaan tugas di bidang riset, teknologi, komunikasi dan informasi

5. Laporan pelaksanaan tugas atas hasil pemantauan, evaluasi, dan analisis atas rencana dan pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah

Persentase terlaksananya pelaksanaan tugas atas hasil pemantauan, evaluasi, dan analisis atas rencana dan pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah

Page 104: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

99

BAB IV

No Kegiatan Generik Output Kegiatan

Generik Indikator Kinerja Kegiatan Generik

5 Pengelolaan Data dan Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan, Peraturan Perundang-Undangan, Persidangan, Kepegawaian, dan Perpustakaan melalui Sistem Informasi Manajemen, Arsip, dan/atau Dokumen

Laporan pengelolaan, pengembangan, dan pemeliharaan sistem informasi dan infrastruktur, dan penyebarluasan data dan informasi

1. Jumlah pengakses layanan data dan informasi

2. Jumlah pen-download layanan data/informasi Sekretariat Kabinet

3. Tingkat kepuasan pengakses layanan website Sekretariat Kabinet

4. Persentase keberlangsungan layanan (continuity of service)

6 Pengawasan Terhadap Pelaksanaan Tugas di Lingkungan Sekretariat Kabinet

Laporan hasil pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan Sekretariat Kabinet

1. Persentase penyelesaian rekomendasi hasil pengawasan

2. Persentase ketepatan waktu penerbitan laporan hasil pengawasan

Adapun target output dan target indikator kinerja kegiatan masing-masing unit

kerja di lingkungan Sekretariat Kabinet untuk program teknis maupun program

generik dapat dilihat pada lampiran I.

4.2. Kerangka Pendanaan

Dalam rangka melaksanakan program dan kegiatan tersebut di atas,

Sekretariat Kabinet melaksanakan bagian anggaran 114 mulai tahun 2012.

Sebelumnya Sekretariat Kabinet merupakan bagian anggaran 007 Kementerian

Sekretariat Negara, kemudian guna efektifitas pelaksanaan tugas pokok fungsinya

Sekretariat Kabinet mengusulkan untuk memiliki bagian anggaran tersendiri.

Keseluruhan kebutuhan pendanaan pembangunan Sekretariat Kabinet Tahun

2015─2019, adalah sebagai berikut:

Page 105: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

RENSTRA SETKAB 2015—2019

100

BAB IV

Tabel 4.5 Tabel Kebutuhan Pendanaan Pembangunan

Sekretariat Kabinet Tahun 2015—2019 (dalam juta rupiah)

Program Tahun

2015 2016 2017 2018 2019

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Kabinet

159.578 166.930 178.193 191.704 208.512

Program Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Kepada Presiden Selaku Kepala Pemerintahan

23.500 24.675 25.909 27.088 28.322

Total 183.078 191.605 204.102 218.792 236.834

Adapun alokasi kebutuhan pendanaan pembangunan masing-masing unit

kerja di lingkungan Sekretariat Kabinet dapat dilihat pada lampiran I.

Page 106: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

SEKRETARIAT KABINET

RENSTRA SETKAB 2015—2019

BAB. V PENUTUP

Renstra Sekretariat Kabinet 2015—2019 disusun berdasarkan RPJMN 2015—2019

dengan mempertimbangkan hasil evaluasi dari pelaksanaan Renstra Sekretariat Kabinet

periode sebelumnya.

Prioritas program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Sekretariat Kabinet

untuk 5 (lima) tahun kedepan menitikberatkan pada pemantapan peran Sekretariat Kabinet

dalam menjalankan tugas dan fungsi Sekretariat Kabinet tidak hanya sebagai

kesekretariatan yang bertugas memberikan dukungan administrasi kepada Presiden, namun

juga melaksanakan fungsi manajemen kabinet untuk memastikan kebijakan, arahan,

keputusan, dan instruksi Presiden dilaksanakan dengan baik oleh para anggota kabinetnya.

Hal ini selaras dengan arah kebijakan dan strategi yang tencantum dalam RPJMN 2015—

2019 untuk mencapai sasaran penguatan kerangka kelembagaan di Bidang Politik, yaitu

“Penguatan lembaga kePresidenan sebagai upaya memperkuat sistem Presidensial agar

lembaga kePresidenan lebih efektif dalam mengelola penyelenggaraan pemerintah dalam

dinamika sistem multipartai”.

Renstra Sekretariat Kabinet 2015—2019 akan menjadi panduan pelaksanaan tugas

dan fungsi Sekretariat Kabinet lima tahun ke depan.

Page 107: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

1

Matriks Kinerja dan Pendanaan Sekretariat Kabinet

Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran

Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi

Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana

K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

SEKRETARIAT KABINET 183.078 191.600 204.100 218.800 236.800

Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan

Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah secara tepat waktu

98 98 98 98 98

Persentase saran kebijakan yang ditindaklanjuti oleh Pemerintah

98 98 98 98 98

Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden

Persentase penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, Rancangan Instruksi Presiden secara tepat waktu

98 98 98 98 98

Persentase Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, Rancangan Instruksi Presiden yang ditindaklanjuti

98 98 98 98 98

Terwujudnya peningkatan kualitas pengelolaan persidangan kabinet

Tingkat kepuasan peserta sidang kabinet terhadap penyelenggaraan sidang kabinet

A A A A A

Tingkat kepuasan peserta sidang kabinet terhadap risalah sidang kabinet

B B B B B

Lampiran I Rencana Strategis Sekretariat Kabinet 2015—2019

Page 108: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

2

Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran

Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi

Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana

K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan administrasi aparatur yang wewenang penetapannya di tangan Presiden

Kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan struktural eselon I

15 hari 15 hari 15 hari 15 hari 15 hari

Kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan fungsional jenjang utama

15 hari 15 hari 15 hari 15 hari 15 hari

Kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang kepangkatan

25 hari 25 hari 25 hari 25 hari 25 hari

Kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang kenaikan pangkat pengabdian dan pensiun

40 hari 40 hari 40 hari 40 hari 40 hari

Kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang pemberhentian dan pensiun

25 hari 25 hari 25 hari 25 hari 25 hari

Akurasi /ketepatan Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan pemerintahan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun PNS golongan IV/c ke atas

100 100 100 100 100

Persentase tingkat kepuasan stakeholder terhadap penyelesaian Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan pemerintahan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun PNS golongan IV/c ke atas

90 90 90 90 90

Page 109: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

3

Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran

Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi

Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana

K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Terwujudnya peningkatan layanan sistem informasi yang responsif dan transparan

Jumlah pengakses layanan data dan informasi

6.098.730 6.098.730 6.098.730 6.098.730 6.098.730

Jumlah pen-download layanan data/informasi Sekretariat Kabinet

809.610 809.610 809.610 809.610 809.610

Persentase kepuasan pengunjung website Sekretariat Kabinet

85 85 85 85 85

Persentase keberlanjutan pelayanan (continuity of service)

99 99 99 99 99

PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA SEKRETARIAT KABINET

159.578 169.153 180.994 195.473 213.066

Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan administrasi aparatur yang wewenang penetapannya di tangan Presiden

Kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan struktural eselon I

15 hari 15 hari 15 hari 15 hari 15 hari

Kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan fungsional jenjang utama

15 hari 15 hari 15 hari 15 hari 15 hari

Kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang kepangkatan

25 hari 25 hari 25 hari 25 hari 25 hari

Kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang kenaikan pangkat pengabdian dan pensiun

40 hari 40 hari 40 hari 40 hari 40 hari

Page 110: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

4

Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran

Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi

Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana

K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang pemberhentian dan pensiun

25 hari 25 hari 25 hari 25 hari 25 hari

Akurasi /ketepatan Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan pemerintahan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun PNS golongan IV/c ke atas

100% 100% 100% 100% 100%

Persentase tingkat kepuasan stakeholder terhadap penyelesaian Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan pemerintahan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun PNS golongan IV/c ke atas

90 90 90 90 90

Terwujudnya peningkatan kualitas organisasi dan ketatalaksanaan di lingkungan Sekretariat Kabinet

Persentase penyelesaian pengkajian organisasi dan ketatalaksanaan yang ditindaklanjuti

100 100 100 100 100

Terwujudnya peningkatan SDM yang profesional dan berkualitas

Persentase pegawai yang mengikuti diklat sesuai dengan rencana

100 100 100 100 100

Terwujudnya peningkatan kualitas pengelolaan kepegawaian

Persentase kelengkapan data kepegawaian yang dapat dimanfaatkan

100 100 100 100 100

Persentase tingkat kepuasan pegawai terhadap pelayanan kepegawaian

80 80 80 80 80

Page 111: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

5

Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran

Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi

Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana

K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Terwujudnya peningkatan kualitas penyusunan program dan anggaran Sekretariat Kabinet

Persentase tingkat kepuasan unit kerja terhadap pelayanan penyusunan program dan anggaran Sekretariat Kabinet

75 75 75 75 75

Terwujudnya pelayanan administrasi keuangan yang tepat, transparan dan akuntabel

Opini hasil audit BPK atas Laporan Keuangan Sekretariat Kabinet

WTP WTP WTP WTP WTP

Terwujudnya peningkatan kualitas hasil evaluasi dan laporan pelaksanaan program dan anggaran serta akuntabilitas kinerja di lingkungan Sekretariat Kabinet

Tingkat pemanfaatan dokumen, laporan, dan hasil evaluasi terkait dengan pelaksanaan program dan anggaran serta akuntabilitas kinerja

90 90 90 90 90

Hasil penilaian Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Sekretariat Kabinet oleh Kementerian PAN dan RB

B B B B B

Terwujudnya peningkatan kualitas dukungan pelayanan teknis dan administrasi di bidang ketatausahaan dan keprotokoleran, pengadaan barang dan jasa, kerumahtanggaan, dan pemeliharaan kepada Sekretaris Kabinet dan unit-unit kerja di lingkungan Sekretariat Kabinet

Page 112: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

6

Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran

Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi

Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana

K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Persentase tingkat kepuasan layanan teknis dan administrasi keprotokoleran, kerumahtanggaan, serta pemeliharaan dan perawatan alat perlengkapan kantor dan barang lainnya

76 76 76 76 76

Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang hukum dan hubungan internasional

Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang hukum dan hubungan internasional secara tepat waktu

97 97 97 97 97

Persentase saran kebijakan di bidang hukum dan hubungan internasional yang ditindaklanjuti

97 97 97 97 97

Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang tata ruang dan wilayah perbatasan

Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang tata ruang dan wilayah perbatasan secara tepat waktu

97 97 97 97 97

Persentase saran kebijakan di bidang tata ruang dan wilayah perbatasan yang ditindaklanjuti

97 97 97 97 97

Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang riset, teknologi, komunikasi dan informasi

Page 113: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

7

Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran

Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi

Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana

K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang riset, teknologi, komunikasi dan informasi secara tepat waktu

97 97 97 97 97

Persentase saran kebijakan di bidang riset, teknologi, komunikasi dan informasi yang ditindaklanjuti

97 97 97 97 97

Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan

Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah

97 97 97 97 97

Persentase saran kebijakan yang ditindaklanjuti

97 97 97 97 97

Terwujudnya peningkatan layanan sistem informasi yang responsif dan transparan

Jumlah pengakses layanan data dan informasi

2.161.248 2.269.310 2.382.776 2.501.914 2.627.010

Jumlah pen-download layanan data/informasi Sekretariat Kabinet

650.189 682.699 716.834 752.675 790.309

Tingkat kepuasan pengakses layanan website Sekretariat Kabinet

90 90 90 90 90

- Persentase keberlangsungan layanan (continuity of service)

99 99 99 99 99

Terwujudnya pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan Sekretariat Kabinet secara optimal

Persentase penyelesaian/tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan

90 90 90 90 90

Page 114: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

8

Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran

Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi

Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana

K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Ketepatan waktu penerbitan laporan hasil pengawasan

80 80 80 80 80

Penyelesaian Administrasi Kepegawaian yang Wewenang Penetapannya Berada di Tangan Presiden

1.100 1.166 1.248 1.347 1.469

Biro Administrasi Aparatur

K/L

Dokumen hasil penyelenggaraan dan pengadministrasian jabatan pemerintahan, kepangkatan, dan pensiun

Pusat 3.481 1.100 1.166 1.248 1.347 1.469

Kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan struktural eselon I

15 hari 15 hari 15 hari 15 hari 15 hari

Kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan fungsional jenjang utama

15 hari 15 hari 15 hari 15 hari 15 hari

Kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang kepangkatan

25 hari 25 hari 25 hari 25 hari 25 hari

Kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang kenaikan pangkat pengabdian dan pensiun

40 hari 40 hari 40 hari 40 hari 40 hari

Kecepatan penyiapan dan penyelesaian Keppres tentang pemberhentian dan pensiun

25 hari 25 hari 25 hari 25 hari 25 hari

Akurasi /ketepatan Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan pemerintahan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun PNS golongan IV/c ke atas

100 100 100 100 100

Page 115: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

9

Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran

Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi

Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana

K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Persentase tingkat kepuasan stakeholder terhadap penyelesaian Keppres tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan pemerintahan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun PNS golongan IV/c ke atas

90 90 90 90 90

Pengelolaan dan Pengembangan Pegawai serta Pengkajian dan Penyusunan Organisasi dan Ketatalaksanaan di Lingkungan Sekretariat Kabinet

111.292 117.970 126.228 136.326 148.595

Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana

K/L

Dokumen pengelolaan dan pengembangan pegawai serta pengkajian dan penyusunan organisasi dan ketatalaksanaan di lingkungan Sekretariat Kabinet

Pusat 11 12.435 13.181 14.103 15.231 16.602

Persentase penyelesaian pengkajian organisasi dan ketatalaksanaan yang telah ditindaklanjuti

100 100 100 100 100

Persentase pegawai yang mengikuti diklat sesuai dengan rencana

100 100 100 100 100

Persentase kelengkapan data pegawai yang dapat dimanfaatkan

100 100 100 100 100

Persentase tingkat kepuasan pegawai terhadap pelayanan kepegawaian

80 80 80 80 80

Layanan perkantoran Pusat 12 12 12 12 12 98.858 104.789 112.125 121.094 131.993

Persentase layanan perkantoran yang dilaksanakan

100 100 100 100 100

Pelaksanaan Manajemen Perencanaan, Keuangan, dan Akuntabilitas Kinerja

5.900 6.254 6.692 7.227 7.878

Biro Perencanaan dan Keuangan

K/L

Dokumen perencanaan program dan anggaran

Pusat

2.507 2.657 2.843 3.071 3.347

Page 116: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

10

Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran

Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi

Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana

K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Persentase ketepatan perencanaan program dan anggaran Sekretariat Kabinet

85 86 87 88 89

Persentase dokumen perencanaan program dan anggaran Sekretariat Kabinet yang disusun tepat waktu

100 100 100 100 100

Persentase tingkat kepuasan unit kerja terhadap pelayanan penyusunan program dan anggaran Sekretariat Kabinet

75 76 77 78 79

Layanan administrasi keuangan Pusat 1.023 1.084 1.160 1.253 1.366

Persentase tingkat akurasi hasil verifikasi dokumen pembayaran yang akurat dan akuntabel

100 100 100 100 100

Persentase penyelesaian rekonsiliasi dan laporan keuangan Sekretariat Kabinet yang disusun tepat waktu dan akuntabel

100 100 100 100 100

Persentase penyelesaian administrasi keuangan yang disusun tepat waktu dan akurat

100 100 100 100 100

Opini hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan atas laporan keuangan Sekretariat Kabinet

WTP WTP WTP WTP WTP

Dokumen hasil evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program dan anggaran, akuntabilitas kinerja, standar harga satuan barang/jasa, dan monitoring evaluasi aksi PPK Sekretariat Kabinet

Pusat

1.895 2.009 2.149 2.321 2.530

Page 117: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

11

Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran

Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi

Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana

K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Persentase tingkat pemanfaatan dokumen hasil evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program dan anggaran, akuntabilitas kinerja, standar harga satuan barang/jasa, dan monitoring evaluasi aksi PPK Sekretariat Kabinet

90 90 95 95 95

Persentase dokumen hasil evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program dan anggaran, akuntabilitas kinerja, standar harga satuan barang/jasa, dan monitoring evaluasi aksi PPK Sekretariat Kabinet yang diselesaikan tepat waktu

100 100 100 100 100

Hasil penilaian Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Sekretariat Kabinet oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

65 65 65 65 65

Layanan perkantoran Pusat 475 503 539 582 634

Persentase layanan perkantoran yang dilaksanakan

100 100 100 100 100

Pelaksanaan Pelayanan Ketatausahaan dan Keprotokoleran, Pengadaan, Kerumahtanggaan, dan Pemeliharaan Sekretariat Kabinet

36.086 38.251 40.929 44.203 48.181 Biro Umum K/L

Dokumen dukungan ketatausahaan dan keprotokolan, pengadaan, kerumahtanggaan, dan pemeliharaan Sekretariat Kabinet

Pusat

3.905 4.139 4.429 4.783 5.214

Persentase tingkat kepuasan layanan teknis dan administrasi keprotokolan, kerumahtanggaan, serta pemeliharaan dan perawatan alat perlengkapan kantor dan barang lainnya

76 76 76 76 76

Page 118: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

12

Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran

Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi

Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana

K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Laporan pelaksanaan tugas di bidang hukum dan hubungan internasional

Pusat

301 319 341 369 402

Persentase terlaksananya pelaksanaan tugas di bidang hukum dan hubungan internasional

100 100 100 100 100

Laporan pelaksanaan tugas di bidang tata ruang dan wilayah perbatasan

Pusat

300 318 340 367 400

Persentase terlaksananya pelaksanaan tugas di bidang tata ruang dan wilayah perbatasan

100 100 100 100 100

Laporan pelaksanaan tugas di bidang riset, teknologi, komunikasi dan informasi

Pusat

303 321 344 371 405

Persentase terlaksananya pelaksanaan tugas di bidang riset, teknologi, komunikasi dan informasi

100 100 100 100 100

Laporan pelaksanaan tugas atas hasil pemantauan, evaluasi, dan analisis atas rencana dan pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah

Pusat

811 860 920 993 1.083

Persentase terlaksananya pelaksanaan tugas atas hasil pemantauan, evaluasi, dan analisis atas rencana dan pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah

100 100 100 100 100

Layanan perkantoran Pusat 28.516 30.227 32.343 34.930 38.074

Persentase layanan perkantoran yang dilaksanakan

100 100 100 100 100

Perangkat pengolah data dan komunikasi

Pusat 975 1.033 1.106 1.194 1.302

Page 119: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

13

Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran

Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi

Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana

K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Persentase terwujudnya pengadaan pengolah data dan komunikasi

100 100 100 100 100

Peralatan dan fasilitas perkantoran Pusat 975 1.033 1.106 1.194 1.302

Persentase terwujudnya pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran

100 100 100 100 100

Pengelolaan Data dan Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan, Peraturan Perundang-Undangan, Persidangan, Kepegawaian, dan Perpustakaan melalui Sistem Informasi Manajemen, Arsip, dan/atau Dokumen

4.000 4.240 4.537 4.900 5.341 Pusat Data dan Informasi

K/L

Laporan pengelolaan, pengembangan, dan pemeliharaan sistem informasi dan infrastruktur, dan penyebarluasan data dan informasi

Pusat

1.431 1.517 1.623 1.753 1.911

Jumlah pengakses layanan data dan informasi

2.161.248 2.269.310 2.382.776 2.501.914 2.627.010

Jumlah pen-download layanan data/informasi Sekretariat Kabinet

650.189 682.699 716.834 752.675 790.309

Tingkat kepuasan pengakses layanan website Sekretariat Kabinet

90 90 90 90 90

- Persentase keberlangsungan layanan (continuity of service)

99 99 99 99 99

Layanan perkantoran Pusat 1.045 1.108 1.185 1.280 1.395

Persentase layanan perkantoran yang dilaksanakan

100 100 100 100 100

Perangkat pengolah data dan komunikasi

Pusat

1.437 1.523 1.630 1.760 1.919

Persentase terwujudnya pengadaan pengolah data dan komunikasi

100 100 100 100 100

Peralatan dan fasilitas perkantoran Pusat 87 92 99 107 116

Page 120: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

14

Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran

Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi

Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana

K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Persentase terwujudnya pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran

100 100 100 100 100

Pengawasan Terhadap Pelaksanaan Tugas di Lingkungan Sekretariat Kabinet

1.200 1.272 1.361 1.470 1.602 Inspektorat K/L

Laporan hasil pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan Sekretariat Kabinet

Pusat

1.200 1.272 1.361 1.470 1.602

Persentase penyelesaian rekomendasi hasil pengawasan

88 88 88 88 88

Persentase ketepatan waktu penerbitan laporan hasil pengawasan

80 80 80 80 80

PROGRAM PENYELENGGARAAN DUKUNGAN KEBIJAKAN KEPADA PRESIDEN SELAKU KEPALA PEMERINTAHAN

23.500 24.910 26.654 28.786 31.377

Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang politik, hukum dan keamanan

Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang politik, hukum dan keamanan secara tepat waktu

97 98 99 100 100

Persentase saran kebijakan di bidang politik, hukum dan keamanan yang ditindaklanjuti

97 98 99 100 100

Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum dan keamanan

Page 121: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

15

Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran

Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi

Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana

K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Persentase penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum dan keamanan secara tepat waktu

97 98 99 100 100

Persentase Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum dan keamanan yang ditindaklanjuti menjadi Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden

97 98 99 100 100

Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang perekonomian

Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang perekonomian secara tepat waktu

97 98 99 100 100

Persentase saran kebijakan di bidang perekonomian yang ditindaklanjuti

97 98 99 100 100

Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden di bidang perekonomian

Persentase penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang perekonomian secara tepat waktu

97 98 99 100 100

Page 122: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

16

Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran

Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi

Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana

K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Persentase Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang perekonomian yang ditindaklanjuti menjadi Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden

97 98 99 100 100

Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang kesejahteraan rakyat

Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang kesejahteraan rakyat secara tepat waktu

94 95 96 97 98

Persentase saran kebijakan di bidang kesejahteraan rakyat yang ditindaklanjuti

94 95 96 97 98

Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden di bidang kesejahteraan rakyat

Persentase penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang kesejahteraan rakyat secara tepat waktu

94 95 96 97 98

Persentase Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang kesejahteraan rakyat yang ditindaklanjuti menjadi Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden

94 95 96 97 98

Page 123: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

17

Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran

Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi

Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana

K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Terwujudnya peningkatan kualitas pengelolaan persidangan kabinet

Tingkat kepuasan peserta sidang kabinet terhadap penyelenggaraan sidang kabinet

A A A A A

Tingkat kepuasan peserta sidang kabinet terhadap risalah sidang kabinet

A A A A A

Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Politik dan Hubungan Internasional

1.400 1.484 1.588 1.715 1.869

Asisten Deputi Bidang Politik dan Hubungan Internasional

K/L

Rekomendasi proses perumusan rencana dan pelaksanaan kebijakan di bidang politik dan hubungan internasional

Pusat

326 346 370 399 435

Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang politik dan hubungan internasional secara tepat waktu

97 98 99 100 100

Persentase saran kebijakan di bidang politik dan hubungan internasional yang ditindaklanjuti

97 98 99 100 100

Laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring, dan evaluasi di bidang politik dan hubungan internasional

Pusat

1.074 1.138 1.218 1.316 1.434

Persentase penyelesaian laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang politik dan hubungan internasional secara tepat waktu

97 98 99 100 100

Page 124: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

18

Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran

Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi

Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana

K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Persentase laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang politik dan hubungan internasional yang ditindaklanjuti

97 98 99 100 100

Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Aparatur Negara, Komunikasi dan Informatika

900 954 1.021 1.102 1.202

Asisten Deputi Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Aparatur Negara, Komunikasi dan Informatika

K/L

Rekomendasi proses perumusan rencana dan pelaksanaan kebijakan di bidang hukum, hak asasi manusia, aparatur negara, komunikasi dan informatika

Pusat

248 263 281 304 331

Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang hukum, hak asasi manusia, aparatur negara, komunikasi dan informatika secara tepat waktu

97 98 99 100 100

Persentase saran kebijakan di bidang hukum, hak asasi manusia, aparatur negara, komunikasi dan informatika yang ditindaklanjuti

97 98 99 100 100

Laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring, dan evaluasi di bidang hukum, hak asasi manusia, aparatur negara, komunikasi dan informatika

Pusat

652 691 739 799 870

Persentase penyelesaian laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang hukum, hak asasi manusia, aparatur negara, komunikasi dan informatika secara tepat waktu

97 98 99 100 100

Page 125: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

19

Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran

Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi

Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana

K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Persentase laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang hukum, hak asasi manusia, aparatur negara, komunikasi dan informatika yang ditindaklanjuti

97 98 99 100 100

Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Pertahanan, Keamanan dan Pertanahan

1.100 1.166 1.248 1.347 1.469

Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan dan Pertanahan

K/L

Rekomendasi proses perumusan rencana dan pelaksanaan kebijakan di bidang pertahanan, keamanan dan pertanahan

Pusat

263 279 298 322 351

Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan dan pertanahan secara tepat waktu

97 98 99 100 100

Persentase saran kebijakan di bidang pertahanan, keamanan dan pertanahan yang ditindaklanjuti

97 98 99 100 100

Laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring, dan evaluasi di bidang pertahanan, keamanan dan pertanahan

Pusat

837 887 949 1.025 1.117

Persentase penyelesaian laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang pertahanan, keamanan dan pertanahan secara tepat waktu

97 98 99 100 100

Page 126: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

20

Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran

Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi

Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana

K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Persentase laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang pertahanan, keamanan dan pertanahan yang ditindaklanjuti

97 98 99 100 100

Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Politik, Hukum dan Keamanan

1.000 1.060 1.134 1.225 1.335

Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Politik, Hukum dan Keamanan

K/L

Dokumen penyusunan Rancangan Perundang-undangan di bidang politik, hukum dan keamanan

Pusat

618 655 701 757 825

Persentase penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum dan keamanan secara tepat waktu

97 98 99 100 100

Persentase Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum dan keamanan yang ditindaklanjuti

97 98 99 100 100

Laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Perundang-undangan di bidang politik, hukum dan keamanan

Pusat

382 405 433 468 510

Persentase penyelesaian laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum dan keamanan secara tepat waktu

97 98 99 100 100

Page 127: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

21

Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran

Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi

Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana

K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Persentase laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum dan keamanan yang ditindaklanjuti

97 98 99 100 100

Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Ekonomi Makro, Keuangan dan Ketahanan Pangan

1.100 1.166 1.248 1.347 1.469

Asisten Deputi Bidang Ekonomi Makro, Keuangan dan Ketahanan Pangan

K/L

Rekomendasi proses perumusan rencana dan pelaksanaan kebijakan di bidang ekonomi makro, keuangan dan ketahanan pangan

Pusat

140 148 159 171 187

Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang ekonomi makro, keuangan dan ketahanan pangan secara tepat waktu

97 98 99 100 100

Persentase saran kebijakan di bidang ekonomi makro, keuangan dan ketahanan pangan yang ditindaklanjuti

97 98 99 100 100

Laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring, dan evaluasi di bidang ekonomi makro, keuangan dan ketahanan pangan

Pusat

960 1.018 1.089 1.176 1.282

Persentase penyelesaian laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang ekonomi makro, keuangan dan ketahanan pangan secara tepat waktu

97 98 99 100 100

Page 128: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

22

Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran

Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi

Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana

K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Persentase laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang ekonomi makro, keuangan dan ketahanan pangan yang ditindaklanjuti

97 98 99 100 100

Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Industri, Usaha Kecil dan Menengah, Perdagangan dan Ketenagakerjaan

1.100 1.166 1.248 1.347 1.469

Asisten Deputi Bidang Industri, Usaha Kecil dan Menengah, Perdagangan dan Ketenagakerjaan

K/L

Rekomendasi proses perumusan rencana dan pelaksanaan kebijakan di bidang industri, usaha kecil dan menengah, perdagangan dan ketenagakerjaan

Pusat

340 360 386 416 454

Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang industri, usaha kecil dan menengah, perdagangan dan ketenagakerjaan secara tepat waktu

97 98 99 100 100

Persentase saran kebijakan di bidang industri, usaha kecil dan menengah, perdagangan dan ketenagakerjaan yang ditindaklanjuti

97 98 99 100 100

Laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring, dan evaluasi di bidang industri, usaha kecil dan menengah, perdagangan dan ketenagakerjaan

Pusat

760 806 862 931 1.015

Persentase penyelesaian laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang industri, usaha kecil dan menengah, perdagangan dan ketenagakerjaan secara tepat waktu

97 98 99 100 100

Page 129: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

23

Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran

Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi

Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana

K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Persentase laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang industri, usaha kecil dan menengah, perdagangan dan ketenagakerjaan yang ditindaklanjuti

97 98 99 100 100

Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber Daya Alam

1.100 1.166 1.248 1.347 1.469

Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber Daya Alam

K/L

Rekomendasi proses perumusan rencana dan pelaksanaan kebijakan di bidang prasarana, riset, teknologi dan sumber daya alam

Pusat

671 711 761 822 896

Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang prasarana, riset, teknologi dan sumber daya alam secara tepat waktu

97 98 99 100 100

Persentase saran kebijakan di bidang prasarana, riset, teknologi dan sumber daya alam yang ditindaklanjuti

97 98 99 100 100

Laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring, dan evaluasi di bidang prasarana, riset, teknologi dan sumber daya alam

Pusat

429 455 487 526 573

Persentase penyelesaian laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang prasarana, riset, teknologi dan sumber daya alam secara tepat waktu

97 98 99 100 100

Page 130: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

24

Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran

Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi

Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana

K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Persentase laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang prasarana, riset, teknologi dan sumber daya alam yang ditindaklanjuti

97 98 99 100 100

Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian

1.000 1.060 1.134 1.225 1.335

Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian

K/L

Dokumen penyusunan Rancangan Perundang-undangan di bidang perekonomian

Pusat

809 857 918 991 1.080

Persentase penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang perekonomian secara tepat waktu

97 98 99 100 100

Persentase Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang perekonomian yang ditindaklanjuti

97 98 99 100 100

Laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Perundang-undangan di bidang perekonomian

Pusat

191 202 217 234 255

Persentase penyelesaian laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang perekonomian secara tepat waktu

97 98 99 100 100

Page 131: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

25

Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran

Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi

Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana

K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Persentase laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang perekonomian yang ditindaklanjuti

97 98 99 100 100

Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Pemberdayaan Masyarakat

900 954 1.021 1.102 1.202

Asisten Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat

K/L

Rekomendasi proses perumusan rencana dan pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan masyarakat

Pusat

161 171 183 197 215

Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang pemberdayaan masyarakat secara tepat waktu

94 95 96 97 98

Persentase saran kebijakan di bidang pemberdayaan masyarakat yang ditindaklanjuti

94 95 96 97 98

Laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring, dan evaluasi di bidang pemberdayaan masyarakat

Pusat

739 783 838 905 987

Persentase penyelesaian laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang pemberdayaan masyarakat secara tepat waktu

94 95 96 97 98

Persentase laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang pemberdayaan masyarakat yang ditindaklanjuti

94 95 96 97 98

Page 132: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

26

Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran

Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi

Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana

K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan

1.400 1.484 1.588 1.715 1.869

Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan

K/L

Rekomendasi proses perumusan rencana dan pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan

Pusat

346 367 392 424 462

Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan secara tepat waktu

94 95 96 97 98

Persentase saran kebijakan di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan yang ditindaklanjuti

94 95 96 97 98

Laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring, dan evaluasi di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan

Pusat

1.054 1.117 1.195 1.291 1.407

Persentase penyelesaian laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan secara tepat waktu

94 95 96 97 98

Persentase laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan yang ditindaklanjuti

94 95 96 97 98

Page 133: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

27

Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran

Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi

Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana

K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga

700 742 794 857 935

Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga

K/L

Rekomendasi proses perumusan rencana dan pelaksanaan kebijakan di bidang lingkungan hidup, pariwisata,budaya, pemuda dan olahraga

Pusat

240 254 272 294 320

Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga secara tepat waktu

94 95 96 97 98

Persentase saran kebijakan di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya , pemuda dan olahraga yang ditindaklanjuti

94 95 96 97 98

Laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring, dan evaluasi di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga

Pusat

460 488 522 563 614

Persentase penyelesaian laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga secara tepat waktu

94 95 96 97 98

Persentase laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga yang ditindaklanjuti

94 95 96 97 98

Page 134: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

28

Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran

Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi

Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana

K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Kesejahteraan Rakyat

1.300 1.378 1.474 1.592 1.736

Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Kesejahteraan Rakyat

K/L

Dokumen penyusunan Rancangan Perundang-undangan di bidang kesejahteraan rakyat

Pusat

749 794 850 918 1.000

Persentase penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang kesejahteraan rakyat secara tepat waktu

94 95 96 97 98

Persentase Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang kesejahteraan rakyat yang ditindaklanjuti

94 95 96 97 98

Laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Perancangan Perundang-undangan di bidang kesejahteraan rakyat

Pusat

551 584 625 675 736

Persentase penyelesaian laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang kesejahteraan rakyat secara tepat waktu

94 95 96 97 98

Page 135: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

29

Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran

Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi

Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana

K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Persentase laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang kesejahteraan rakyat yang ditindaklanjuti

94 95 96 97 98

Penyiapan Materi Sidang Kabinet dan Rapat Lainnya yang Dipimpin dan/atau Dihadiri Presiden dan/atau Wakil Presiden

1.300 1.378 1.474 1.592 1.736

Asisten Deputi Bidang Materi Persidangan

K/L

Dokumen penyiapan bahan-bahan sidang kabinet/rapat/ pertemuan

Pusat

1.300 1.378 1.474 1.592 1.736

Persentase penyelesaian bahan-bahan sidang kabinet/rapatpertemuan secara tepat waktu

100 100 100 100 100

Persentase distribusi bahan-bahan sidang secara tepat waktu sesuai rencana

100 100 100 100 100

Penyelenggaraan dan Pendokumentasian Sidang Kabinet Maupun Rapat atau Pertemuan yang Dipimpin atau Dihadiri oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden

6.000 6.360 6.805 7.350 8.011

Asisten Deputi Bidang Pelaksanaan dan Pelaporan Persidangan

K/L

Dokumen transkripsi, risalah, dan arahan petunjuk Presiden

Pusat

328 348 372 402 438

Persentase penyelesaian dokumen hasil sidang secara tepat waktu

100 100 100 100 100

Laporan pelaksanaan sidang kabinet maupun rapat atau pertemuan

Pusat

5.672 6.012 6.433 6.948 7.573

Persentase penyelesaian laporan penyelenggaraan sidang kabinet secara tepat waktu

100 100 100 100 100

Page 136: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

30

Program/Kegiatan Sasaran Program (outcome)/ Sasaran

Kegiatan (output)/ Indikator Lokasi

Target Alokasi (dalam juta rupiah) Unit Organisasi Pelaksana

K/L-N-B- NS-BS 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Penyelenggaraan Hubungan Kemasyarakatan dan Kelembagaan Berkaitan Dengan Kegiatan Kabinet dan Sekretariat Kabinet

3.200 3.392 3.629 3.920 4.273

Asisten Deputi Bidang Hubungan Kemasyarakatan dan Kelembagaan

K/L

Laporan penyelenggaraan hubungan kemasyarakatan dan kelembagaan

Pusat

1.350 1.431 1.531 1.654 1.802

Persentase penyelesaian laporan penyelenggaraan hubungan kemasyarakatan dan kelembagaan secara tepat waktu

100 100 100 100 100

Dokumen peliputan dan diseminasi informasi

Pusat

1.850 1.961 2.098 2.266 2.470

Persentase penyelesaian informasi secara substansi yang disebarluaskan pada sistem informasi secara tepat waktu

100 100 100 100 100

Page 137: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

1

Matriks Kerangka Regulasi

No. Arah Kerangka Regulasi dan/atau Kebutuhan

Regulasi Urgensi Pembentukan Berdasarkan Evaluasi

Regulasi Eksisting, Kajian dan Penelitian Unit

Penanggungjawab Unit Terkait/

Institusi Target Penyelesaian

1 Meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan stakeholders terkait dalam penyiapan dan penyelesaian RPrepres, RKeppres, dan RInpres

Efektifitas penyiapan dan penyelesaian RPrepres, RKeppres, dan RInpres

Deputi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan

Deputi Bidang Perekonomian

Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat

2 Menerbitkan SP/SOP yang berkaitan dengan bisnis proses pemberian dukungan teknis dan adminstratif

Untuk memperkuat dan meningkatkan efektifitas dan pelayanan dukungan teknis dan administratif kepada Presiden dan Wakil Presiden

Deputi Bidang Administrasi

3 Pemanfaatan teknologi informatika dalam mendukung diseminasi penyelenggaraan persidangan kabinet

Meningkatkan kualitas pelayanan manajemen persidangan kabinet

Deputi Bidang Persidangan Kabinet

Lampiran II Rencana Strategis Sekretariat Kabinet 2015—2019

Page 138: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

SUSUNAN TIM PENYUSUN RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET

TAHUN 2015—2019

1. Ibnu Purna Muchtar, S.E., M.A.

Wakil Sekretaris Kabinet

: Pengarah dan Penanggung Jawab

2. Drs. Djadmiko, M.Soc.Sc.

Deputi Bidang Administrasi

: Pengarah

3. Bistok Simbolon, S.H., M.H.

Deputi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan

: Pengarah

4. Ratih Nurdiati, S.H., LL.M.

Deputi Bidang Perekonomian

: Pengarah

5. Dr.Ir. Surat Indrijarso, MSc.

Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat

: Pengarah

6. Dra. Sipa

Deputi Bidang Persidangan Kabinet

: Pengarah

7. Dr. Fadlansyah Lubis, S.H.,LL.M.

Staf Ahli Bidang Hukum dan Hubungan Internasional

: Pengarah

8. Dr. Yuli Harsono, S.H., LL.M.

Staf Ahli Bidang Tata Ruang dan Wilayah Perbatasan

: Pengarah

9. Farid Utomo, S.H., M.H.

Staf Ahli Bidang Riset, Teknologi, Komunikasi dan Informasi

: Pengarah

10. M. Amperawan, S.E., M.Si.

Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan

: Ketua merangkap Anggota

11. Deki Santosa, S.E.

Kepala Bagian Perencanaan

: Sekretaris merangkap Anggota

12. Drs. M.Y. Raso, M.Si.

Asisten Deputi Bidang Politik dan Hubungan Internasional

: Anggota

13. Edwin J. H. Wuisang, S.H., M.M, M.H.

Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan dan Pertanahan

: Anggota

14. M. Rokib, S.H., M.H.

Asisten Deputi Perancangan PUU Bidang Polhukam

: Anggota

15. Drs. Bambang Irianto, M.Si.

Asisten Deputi bidang Ekonomi Makro, Keuangan dan Ketahanan Pangan

: Anggota

16. Yulyati Kristina, S.Sos., M.Si.

Asisten Deputi Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan

: Anggota

Page 139: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

17. Ir. Agustina Murbaningsih, M.Si.

Asisten Deputi Bidang Prasarana, Riset, teknologi dan Sumber daya Alam

: Anggota

18. Satya Bhakti Parikesit, S.H.,M.M.,LL.M.

Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian

: Anggota

19. Ari Purwanto, S.H.

Asisten Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat

: Anggota

20. Dra. Rahayu Kadarwati, M.Si.

Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan dan Kependudukan

: Anggota

21. Drs. Herman Suranto, M.Pub.Pol.

Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga

: Anggota

22. Thanon Aria Dewangga, S.IP., M.Si.

Asisten Deputi Bidang Pelaksanaan dan Pelaporan Persidangan

: Anggota

23. Drs. Wasit Saronto, M.M.

Asisten Deputi Bidang Hubungan Kemasyarakatan dan Kelembagaan

: Anggota

24. Mudari, S.H.

Kepala Biro Administrasi Aparatur

: Anggota

25. Syafruddin, S.H., M.H.

Kepala Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana

: Anggota

26. Drs. Temon, M.Si.

Kepala Biro Umum

: Anggota

27. Wawan Gunawan, Ak., M.M.

Inspektur

: Anggota

28. Al Furkon Setiawan, S.H.,S.Sos., M.Si.

Kepala Pusat Data dan Informasi

: Anggota

29. Roby Arya Brata, S.H., LL.M., MPP., Ph.D.

Kepala Bidang Hubungan Internasional

: Anggota

30. Dyah Pancaningrum, S.H., MTDev.

Kepala Bidang Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah

: Anggota

31. Hennie Ambar Susilowati, S.H.

Kepala Bidang Aparatur Negara

: Anggota

32. Mohamad Arief Khumaidi, S.E., S.S., M.H.

Kepala Bidang Jasa Keuangan dan Badan Usaha Milik Negara

: Anggota

Page 140: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KABINET RI 2015—2019 · Perencanaan strategis tersebut sekaligus sebagai sarana pengendalian manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

33. Teguh Supriyadi, S.H., LL.M.

Kepala Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan dan Kependudukan

: Anggota

34. Abdul Muis, S.Sos.,MPM.

Kepala Bidang Penyiapan Materi Perekonomian

: Anggota

35. Joko Wijanarko, S.Kom.

Kepala Bagian Administrasi Umum

: Anggota

36. Ratih Mayangsari, S.E., M.Si.

Kepala Bagian Kepegawaian

: Anggota

37. Syahrion Teridel, S.Sos., M.Si.

Kepala Bagian Evaluasi dan Akuntabilitas Kinerja

: Anggota

38. Wardiman, S.AP.

Kepala Subbidang Kepemudaan

: Anggota

39. Martanto

Kepala Subbidang Fasilitasi Operasional Bidang Persidangan

: Anggota

40. Kesti Wulandari, S.E.

Kepala Subbagian Program

: Anggota

41. Luqman Hakim, S.E., M.PA.

Kepala Subbagian Anggaran

: Anggota

42. Ina Kurniawati, S.E.

Kepala Subbagian Akuntabilitas Kinerja

: Anggota

43. Aulia Chandra Ayu Liana Putri, S.E.

Pegawai pada Biro Perencanaan dan Keuangan

: Anggota

44. Anisa Media Febriani, A.Md.

Pegawai pada Biro Perencanaan dan Keuangan

: Anggota

45. Liza Anggrainy, A.Md.

Pegawai pada Biro Perencanaan dan Keuangan

: Anggota

46. Bambang Utama Prasetya, A.Md.

Pegawai pada Biro Perencanaan dan Keuangan

: Anggota