RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PALOPO … · adalah merupakan kompetensi absolute, ... dapat...

41
RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PALOPO TAHUN 2015-2019 (REVISI PERTAMA TAHUN 2017)

Transcript of RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PALOPO … · adalah merupakan kompetensi absolute, ... dapat...

Page 1: RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PALOPO … · adalah merupakan kompetensi absolute, ... dapat dipahami bahwa visi semua pengadilan termasuk pengadilan agama ... dalam berbagai

i

RENCANA STRATEGIS

PENGADILAN AGAMA PALOPO

TAHUN 2015-2019 (REVISI PERTAMA TAHUN 2017)

Page 2: RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PALOPO … · adalah merupakan kompetensi absolute, ... dapat dipahami bahwa visi semua pengadilan termasuk pengadilan agama ... dalam berbagai

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil „Alamiin, puji dan rasa syukur yang tidak terhingga

kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas limpahan rahmat dan taufiqNya

serta petunjukNya sehingga revisi pertama Renstra 2015 – 2019 Pengadilan

Palopo dapat terlaksana.

Meskipun tim revisi telah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menyu

sun perencanaan kebutuhan dimasa yang akan datang, akan tetapi sebagai

manusia biasa dan seiring dengan perkembangan teknologi tentu masih banyak

kebutuhan yang tidak sempat disebut di dalam Renstra ini yang justru sangat

dibutuhkan dan sangat mendesak untuk diadakan, oleh karena itu revisi beri

kutnya tetap akan kami lakukan guna penyempurnaan Renstra ini.

Kepada tim yang telah bekerja keras menyelesaiakan revisi ini, kami

selaku pimpinan mengucapkan terima yang tak terhingga, semoga Allah SWT

memberikan balasan kebaikan yang berlipat ganda, amiin.

Palopo, 14 Februari 2017

Ketua,

Drs. H. Asri, MH.

Page 3: RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PALOPO … · adalah merupakan kompetensi absolute, ... dapat dipahami bahwa visi semua pengadilan termasuk pengadilan agama ... dalam berbagai

ii

DAFTAR ISI

KataPengantar…………………………………………………………………... i

Daftar Isi………………………………………………………………………….. ii

A. Kebijakan Umum Peradilan……………………………………………… 1

B. Visi………………………………………………………………………….. 8

C. Misi…………………………………………………………………………. 10

D. Tujuan……………………………………………………………………… 14

E. Sasaran……………………………………………………………………. 14

F. Strategi Penacapaian……………………………………………………. 17

Page 4: RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PALOPO … · adalah merupakan kompetensi absolute, ... dapat dipahami bahwa visi semua pengadilan termasuk pengadilan agama ... dalam berbagai

1

A. Kebijakan Umum Peradilan

Sejak awal kemerdekaan kekuasaan kehakiman diniatkan sebagai

institusi yang terpisah dari lembaga-lembaga politik. Dalam penjelasan Pasal 24

dan 25 UUD 1945 sebelum amendemen dinyatakan bahwa:

“Kekuasaan kehakiman ialah kekuasaan yang merdeka,artinya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah. Berhubung dengan itu, harus diadakan jaminan dalam undang-undang tentang kedudukan hakim”

Pengertian pemerintah dalam penjelasan tersebut dapat dipahami

dalam arti luas, yaitu mencakup pengertian cabang kekuasaan legislatif dan

eksekutif, karena UUD 1945 sebelum diamendemen tidak menganut faham

pemisahan kekuasaan (separation of power), terutama antara fungsi eksekutif

dan legislatif. Namun demikian, kekuasaan kehakiman tetap dinyatakan bebas

dan merdeka dari kekuasaan pemerintah, Oleh karena itu cabang kekuasaan

kehakiman sejak semula memang diperlakukan khusus sebagai cabang

kekuasaan yang terpisah dan tersendiri. Inilah salah satu ciri penting prinsip

negara hukum yang ingin dibangun berdasarkan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Prinsip negara hukum yang dianut di Indonesia semakin dipertegas

dalam era reformasi dengan dilakukannya amendemen ketiga UUD 1945 pada

tahun 2001. Pada pasal 1 ayat (3) UUD 1945 dinyatakan bahwa Indonesia

adalah negara hukum. Mengacu pada ketentuan tersebut, maka salah satu

Page 5: RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PALOPO … · adalah merupakan kompetensi absolute, ... dapat dipahami bahwa visi semua pengadilan termasuk pengadilan agama ... dalam berbagai

2

prinsip penting negara hukum adalah jaminan penyelenggaraan kekuasaan

kehakiman yang merdeka, bebas dari pengaruh kekuasaan lainnya untuk

menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Dalam

upaya memperkuat prinsip kekuasaan kehakiman yang merdeka itu, maka

sesuai tuntutan reformasi dibidang hukum telah dilakukam perubahan terhadap

UU N0.14 Tahun 1970 Tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan

Kehakiman dengan UU No.35 Tahun 1999, dan terakhir dirubah dengan UU

No.48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman.

Melalui perubahan undang-undang tersebut, telah diletakkan kebijakan

baru bahwa segala urusan mengenai peradilan, baik yang menyangkut teknis

yudisial maupun urusan organisasi, administrasi, dan finansial berada dibawah

kekuasaan Mahkamah Agung. Kebijakan ini populer disebut “kebijakan satu

atap (one roof system). Dengan kebijakan satu atap ini, maka pembinaan

badan peradilan umum, badan peradilan agama, badan peradilan militer, dan

badan peradilan tata usaha negara di bawah kekuasaan Mahkamah Agung.

Salah satu tujuan pokok Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang

Peradilan Agama adalah mempertegas kedudukan dan kekuasaan lingkungan

peradilan agama sebagai salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman atau

judicial power dalam negara Republik Indonesia. Penegasan tujuan ini dapat

dilihat dalam rumusan konsideran huruf c dan e.

Page 6: RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PALOPO … · adalah merupakan kompetensi absolute, ... dapat dipahami bahwa visi semua pengadilan termasuk pengadilan agama ... dalam berbagai

3

Dalam konsideran huruf c dinyatakan bahwa :

“ bahwa salah satu upaya untuk menegakkan keadilan, kebenaran,

ketertiban, dan kepastian hukum tersebut adalah melalui peradilan

agama sebagaimana yang dimaksud dalam UU No. 14 Tahun 19760

tentang Ketentuan Pokok -pokok Kekuasaan Kehakiman.”

Sedangkan dalam konsideran huruf e dinyatakan bahwa:

“…dipandang perlu menetapkan undan-undang yang mengatur susunan,

kekuasaan dan hukum acara pengadilan dalam lingkungan peradilan

agama.”

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006

tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang

Peradilan Agama merupakan salah satu undang-undang yang mengatur

lingkung an peradilan yang berada di bawah Mahkamah Agung yang

kemudian dirubah dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang

Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nommor 7 Tahun 1989 tentang

Peradilan Agama dimaksudkan untuk menyesuaikan atau mensinkronisasikan

terhadap Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua

Atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung dan

perubahan atas Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2004 tentang Komisi

Yudisial.

Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang

Peradilan Agama telah meletakkan dasar kebijakan bahwa segala urusan

mengenai peradilan agama, pengawasan tertinggi baik menyangkut teknis

Page 7: RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PALOPO … · adalah merupakan kompetensi absolute, ... dapat dipahami bahwa visi semua pengadilan termasuk pengadilan agama ... dalam berbagai

4

yudisial maupun non yudisial yaitu urusan organisasi, administrasi, dan

finansial berada di bawah kekuasaan Mahkamah Agung. Sedangkan untuk

menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta prilaku

hakim, pengawasan eksternal dilakukan oleh Komisi Yudisial. Dengan

perubahan kedua ini semakin memperkuat prinsip dasar dalam

penyelenggaraan kekuasaan kehakiman, yaitu agar prinsip kemandirian

peradilan dan prinsip kebebasan hakim dapat berjalan paralel dengan prinsip

integritas dan akuntabilitas hakim.

Lahirnya UU No.3 Tahun 2006 tersebut menandai lahirnya paradigma

baru peradilan agama. Paradigma baru itu menyangkut yurisdiksinya,

sebagaimana ditegaskan bahwa “Peradilan Agama adalah salah satu pelaku

kekuasaan Kehakiman bagi rakyat pencari keadilan yang beragama Islam

mengenai perkara tertentu sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini.”

Kata “perkara tertentu” merupakan perubahan terhadap kata “perkara perdata

tertentu” sebagaimana disebutkan dalam UU No.7 Tahun 1989. Penghapusan

kata ini diharapkan agar tidak hanya perkara perdata saja yang menjadi

kewenangan Pengadilan Agama.

Disamping itu, dengan berlakunya UU No.3 tahun 2006 ini, maka

landasan hukum positif penerapan Hukum Islam menjadi lebih kukuh. Hal ini

mengingat ada beberapa perubahan perubahan fundamental yang dilakukan

Page 8: RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PALOPO … · adalah merupakan kompetensi absolute, ... dapat dipahami bahwa visi semua pengadilan termasuk pengadilan agama ... dalam berbagai

5

oleh UU No.3 tahun 2006 terhadap UU No.7 tahun 1989, khususnya

menyangkut teknis penyelesaian sengketa kewenangan antara peradilan

agama dengan peradilan umum.

Ada beberapa pasal krusial yang direvisi dalam UU No.3 Tahun 2006.

Salah satunya adalah tentang kewenangan pengadilan agama. Dalam pasal 49

ada 9 (Sembilan) kewenangan Pengadilan agama, yang sebelumnya hanya 7

(tujuh) kewenangan. Kesembilan kewenangan tersebut adalah kewenangan

untuk menangani persoalan hukum umat Islam di bidang (1) perkawinan, (2)

waris,(3) wasiat (4) Hibah, (5) wakaf, (6) infak, (7) sedekah, ()8) zakat, dan (9)

ekonomi syariah. Jadi ada 2 (dua) tambahan kewenangan pengadilan agama

dalam UU No.3 Tahun 2006, yaitu zakat dan ekonomi syariah.

Kewenangan pengadilan agama dalam pasal 49 UU No.3 Tahun 2006

adalah merupakan kompetensi absolute, dalam artian lingkungan peradilan lain

tidak berhak mengadili sengketa-sengketa sebagaimana disebutkan secara

limitatif dalam pasal tersebut.

Adapun perubahan-perubahan penting yang terdapat dalam UU No.50

Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas UU No.7 Tahun 1989 tentang

Peradilan Agama adalah sebagai berikut:

a. Penguatan pengawasan hakim, baik pengawasan internal oleh

Mahkamah Agung maupun eksternal oleh Komisi Yudisial dalam

Page 9: RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PALOPO … · adalah merupakan kompetensi absolute, ... dapat dipahami bahwa visi semua pengadilan termasuk pengadilan agama ... dalam berbagai

6

rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluruhan martabat,

serta perilaku hakim;

b. Memperketat persyaratan pengangkatan hakim, baik hakim pengadilan

tingkat pertama maupun hakim pada pengadilan tinggi, antara lain

melalui proses seleksi hakim yang dilakukan oleh Mahkamah Agung

dan Komisi Yudisial secara trasnparan, akuntabel, dan partisipatif serta

harus lulus pendidikan khusus hakim;

c. Pengaturan mengenai pembentukan pengadilan khusus, dan

pengaturan mengenai syarat, tata cara pengangkatan dan

pemberhentian, serta tunjangan hakim ad hoc diatur dalam UU. (Jadi

di Pengadilan Agama ada kemungkinan jika dibutuhkan bisa

membentuk hakim ad hoc);

d. Pengaturan mekanisme dan tata cara pemberhentian hakim;

e. Jaminan atas keamanan, kesejahteraan, dan renumerasi hakim

(setiap hakim di samping mendapatkan gaji pokok dan tunjagan

jabatan, juga harus mendapatkan hak berupa rumah jabatan milik

Negara, jaminan kesehatan, dan sarana transportasi roda empat milik

negara);

Page 10: RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PALOPO … · adalah merupakan kompetensi absolute, ... dapat dipahami bahwa visi semua pengadilan termasuk pengadilan agama ... dalam berbagai

7

f. Transparansi putusan dan limitasi pemberian salinan putusan

maksimal 14 hari dari pembacaan putusan, jika tidak dilaksanakan

maka ketua pengadilan akan dikenai sanksi administratif;

g. Transparansi biaya perkara serta pemeriksaan pengelolaan dan

pertanggungjawaban biaya perkara;

h. Bantuan hukum secara cuma-cuma bagi pencari keadilan yang tidak

mampu dalam memperoleh bantuan hukum;

i. Majelis kehormatan hakim dan kewajiban hakim untuk menaati kode

etik dan perilaku hakim; dan

j. Usia pensiun hakim tingkat pertama menjadi 65 tahun dan usia hakim

tinggi menjadi 67 tahun serta pensiun panitera, wakil panitera, panitera

muda, dan panitera pengganti tingkat pertama menjadi 60 tahun dan

untuk tingkat banding menjadi 62 tahun.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dengan berlakunya UU. No.

3 Tahun 2006 yang kemudian diubah dengan UU No.50 Tahun 2009 tentang

Perubahan Kedua atas UU No.7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama, dan UU

No.48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, maka posisi peradilan

agama sebagai salah satu pelaku kekuasaan kehakiman semakin kuat dan

sejajar dengan peradilan lainnya.

Page 11: RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PALOPO … · adalah merupakan kompetensi absolute, ... dapat dipahami bahwa visi semua pengadilan termasuk pengadilan agama ... dalam berbagai

8

B. Visi

Visi dalam pengertian etimologi adalah kemampuan untuk melihat pada

inti persoalan, pandangan luas, atau wawasan, sedangkan dalam pengertian

terminologi visi adalah potret dunia fiktif yang tidak bisa diamati atau dibuktikan

saat ini dan umumnya tidak pernah menjadi kenyataan.

Visi selalu berhubungan dengan masa depan, karena visi

mengekspresikan apa yang akan dicapai. Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa visi adalah modal mental sebuah proses, kelompok atau organisasi di

masa depan yang bersifat idealis. Karena sifatnya yang idealis itu, maka visi

hampir tidak pernah menjadi kenyataan, namun harus diyakini dapat menjadi

kenyataan. Visi memiliki kekuatan untuk menggerakkan sebuah organisasi,

tanpa visi, organisasi akan lumpuh, kehilangan arah tujuan yang akan dicapai.

Oleh karena itu visi ibarat dinamo yang menggerakkan organisasi.

Mengacu pada Pasal 24 ayat (1) UUD 1945 juncto Pasal 1 ayat (1) UU

No.48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman yang menyatakan bahwa

“Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk

menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan maka

dapat dipahami bahwa visi semua pengadilan termasuk pengadilan agama

adalah “TEGAKNYA HUKUM DAN KEADILAN”. Sejalan dengan itu visi badan

peradilan sebagaimana telah dirumuskan oleh Pimpinan Mahkamah Agung

Page 12: RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PALOPO … · adalah merupakan kompetensi absolute, ... dapat dipahami bahwa visi semua pengadilan termasuk pengadilan agama ... dalam berbagai

9

Republik Indonesia pada tanggal 10 November 2010 adalah “TERWUJUDNYA

BADAN PERADILAN INDONESIA YANG AGUNG”.

Visi tersebut harus diwujudkan dengan peningkatan profesionalisme;

manajemen yang modern; kualitas system pemberkasan perkara; dan

kemampuan sumber daya manusia (SDM) dalam berbagai segi dengan kajian

syariah sebagai sumber hukum materil peradilan agama dibidang perkawinan,

waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infak, shadaqah dan ekonomi syari‟ah

secara cepat, sederhana dan biaya ringan.

Sebagai pelaku kekuasaan kehakiman di tingkat pertama, Pengadilan

Agama Palopo harus melaksanakan visi umum tersebut dengan lebih konkrit.

Hal ini harus dibarengi dengan adanya transparansi dan mekanisme

akuntabilitas publik demi terciptanya keseimbangan dalam pelaksanaan

kekuasaan kehakimnan, karena itu upaya untuk mewujudkan badan peradilan

yang agung, maka visi Pengadilan Agama Palopo adalah

“TERWUJUDNYA PENGADILAN AGAMA PALOPO YANG BERSIH,

BERWIBAWA, DAN PROFESIONAL DALAM PENEGAKAN HUKUM DAN

KEADILAN”.

Pernyataan visi Pengadilan Agama Palopo tersebut memiliki pengertian

sebagai berikut :

Page 13: RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PALOPO … · adalah merupakan kompetensi absolute, ... dapat dipahami bahwa visi semua pengadilan termasuk pengadilan agama ... dalam berbagai

10

- Bersih, mengandung makna bahwa aparat Pengadilan Agama Palopo

terutama para hakim harus bersih dari pengaruh non hukum baik berbentuk

kolusi, korupsi dan nepotisme, maupun pengaruh/tekanan dari luar dalam

upaya penegakan hukum dan keadilan. Bersih dan bebas dari KKN

merupakan ikon penting yang harus selalu dikedepankan pada era reformasi.

Terbangunnya suatu proses penyelenggaraan yang bersih dalam pelayanan

hukum menjadi prasyarat untuk mewujudkan peradilan yang berwibawa.

- Berwibawa, mengandung makna bahwa Pengadilan Agama Palopo akan

selalu dihormati dan dipercaya sebagai lembaga peradilan yang dapat

memberikan perlindungan dan pelayanan hukum kepada masyarakat pencari

keadilan.

- Profesional, mengandung makna bahwa seluruh aparat, karyawan/karyawati

Pengadilan Agama Palopo harus memiliki kemampuan diatas rata-rata untuk

menyelesaikan tugas dan fungsinya masing-masing demi terbangunnya satu

tekad hendak mewujudkan asas peradilan “sederhana, cepat dan biaya

ringan”.

C. Misi

Misi dalam pergertian etimologi adalah tugas yang dirasakan orang

sebagai suatu kewajiban untuk melakukannya demi agama, ideology, atau

patriotisme, sedangkan dalam pengertian terminologi misi adalah apa yang

Page 14: RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PALOPO … · adalah merupakan kompetensi absolute, ... dapat dipahami bahwa visi semua pengadilan termasuk pengadilan agama ... dalam berbagai

11

akan dilakukan dan bagaimana melakukannya dalam rangka mencapai

tujuan/visi yang telah ditetapkan.

Dalam upaya mewujudkan visi Pengadilan Agama Palopo tersebut di

atas, maka ditetapkanlah beberapa misi Pengadilan Agama Palopo sebagai

berikut :

1. Menyelenggarakan peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan.

2. Meningkatkan kualitas sumberdaya aparatur peradilan.

3. Meningkatkan Pengawasan yang terencana dan efektif.

4. Meningkatkan kualitas administrasi dan manajemen peradilan.

5. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendukung peradilan.

Penjelasan makna misi tersebut adalah :

Misi pertama,

”Menyelenggarakan peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan.

“ Mengandung makna bahwa untuk mewujudkan lembaga peradilan yang

bersih, berwibawa dan profesionalisme, maka pelaksanaan proses peradilan

yang cepat, sederhana dan biaya ringan merupakan langkah antisipatif

(pencegahan) terhadap euphoria (kebebasan) reformasi hukum yang selalu

didengungkan masyarakat. Apatisme (sikap) masyarakat terhadap peradilan

yang menganggap bahwa proses di pengadilan berbelit-belit, membutuhkan

waktu lama dan biaya yang besar, harus ditepis dengan misi tersebut, karena

misi tersebut juga sesuai dengan kehendak peraturan perundang-undangan

Page 15: RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PALOPO … · adalah merupakan kompetensi absolute, ... dapat dipahami bahwa visi semua pengadilan termasuk pengadilan agama ... dalam berbagai

12

(Pasal 4 Undang-undang Nomor: 4 tahun 2004 tentang Kekuasaan

Kehakiman).

Misi Kedua,

“Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur Peradilan” , yang

dimaksud dengan sumber daya aparatur peradilan meliputi hakim,

kepaniteraan, kejurusitaan serta kesekertariatan.

Ujung tombak hukum dan keadilan pada lembaga peradilan berada

ditangan hakim. Oleh karena itu, upaya peningkatan sumber daya hakim adalah

sangat penting. Meskipun demikian, aparat peradilan lainnya, seperti

kepaniteraan dan kejurusitaan serta kesekretariatan tetap mendapat perhatian

peningkatan sumber daya karna aparat peradilan tersebut merupakan faktor

pendukung (supporting unit) bagi hakim dalam melaksanakan tugas penegakan

hukum dan keadilan. Tingkat profesionalisme sangat ditentukan oleh

pengetahuan dan keterampilan hukum aparat. Peningkatan sumber daya

aparat dilakukan melalui pendidikan formal, pendidikan dan pelatihan

structural/fungsional, dan pengalaman kerja melalui mutasi.

Misi ketiga

“Meningkatkan pengawasan yang terencana dan efektif”. Pengawasan

merupakan tindakan untuk :

Page 16: RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PALOPO … · adalah merupakan kompetensi absolute, ... dapat dipahami bahwa visi semua pengadilan termasuk pengadilan agama ... dalam berbagai

13

1. Menjaga agar pelaksanaan tugas lembaga sesuai dengan rencana dan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,

2. Mengendalikan agar administrasi peradilan dikelola secara tertib

sebagaimana mestinya dan aparat peradilan melaksanakan tugasnya

dengan sebaik-baiknya

3. Menjamin terwujudnya pelayanan publik yang baik bagi para pencari

keadilan yang meliputi:

Kualitas putusan, waktu penyelesaian perkara yang cepat dan biaya

perkara yang ringan.

Penetapan pengawasan yang terencana merupakan upaya preventif

terhadap peluang atau kesempatan pelanggaran, sedangkan pengawasan yang

efektif mempunyai sasaran penyelesian masalah secara tepat dan cepat

terhadap berbagai temuan penyimpangan dan pengaduan dari masyarakat.

Pengawasan yang terencana dan efektif diharapkan dapat mengurangi sorotan

dan kritikan masyarakat terhadap lembaga peradilan.

Misi keempat

“Meningkatan kualitas administrasi dan manajemen peradilan”,

administrasi dan manajemen merupakan sarana pencapaian tujuan. Pola

admnistrasi dan manajemen yang baik akan mendorong percepatan

terwujudnya visi dan misi. Penataan dan disiplin terhadap administrasi serta

Page 17: RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PALOPO … · adalah merupakan kompetensi absolute, ... dapat dipahami bahwa visi semua pengadilan termasuk pengadilan agama ... dalam berbagai

14

manajemen yang telah ditetapkan merupakan hal penting untuk segera

dibenahi. Perubahan birokrasi atau reformasi birokrasi dalam tubuh lembaga

peradilan merupakan jalan menuju reformasi hukum.

Misi kelima

“Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendukung peradilan”,

mengandung makna bahwa tanpa adanya sarana atau fasilitas penunjang,

tidak mungkin penegakan hukum dan keadilan dapat berjalan dengan baik dan

lancar. Sarana dan prasarana yang dimaksud meliputi sarana gedung, sarana

organisasi yang baik, sarana peralatan yang memadai, sarana keuangan yang

cukup dan lain sebagainya.

D. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai adalah :

1. Peningkatan pelayanan hukum kepada masyarakat.

2. Akselerasi (percepatan) pelayanan hukum kepada masyarakat.

3. Peningkatan kualitas sumber daya aparatur peradilan.

4. Peningkatan sistem pengawasan yang efektif dan terencana.

5. Peningkatan kualitas administrasi dan manajemen Keuangan.

6. Peningkatan kualitas administrasi dan manajemen kepegawaian.

7. Peningkatan kualitas administrasi dan manajemen umum.

8. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana penunjang peradilan.

Page 18: RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PALOPO … · adalah merupakan kompetensi absolute, ... dapat dipahami bahwa visi semua pengadilan termasuk pengadilan agama ... dalam berbagai

15

E. Sasaran

Sasaran merupakan penjabaran dari misi dan tujuan yang telah

ditetapkan. Penetapan sasaran ini diperlukan untuk memberikan pusat

perhatian pada penyusunan rencana kinerja dan alokasi sumber daya

organisasi dalam kegiatan atau operasional organisasi tiap-tiap tahun untuk

kurun waktu lima tahun ke depan. Adapun sasaran yang dimaksud adalah

sebagai berikut :

Tujuan 1 : Peningkatan pelayanan hukum kepada masyarakat.

Sasaran

1.1. Terlaksananya pelayanan hukum kepada masyarakat

1.2. Terselenggaranya peradilan yang bersih dan transparan

Tujuan 2 : Akselerasi pelayanan hukum kepada masyarakat

Sasaran

2.1. Terlaksanayan percepatanan penyelesaian perkara

2.2. Terlaksananya penyelesaian perkara sederhana dan biaya ringan

Tujuan 3 : Peningkatan kualitas sumber daya paratur peradilan

Sasaran

3.1. Tersedianya sumber daya aparatur peradilan yang berkualitas

Page 19: RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PALOPO … · adalah merupakan kompetensi absolute, ... dapat dipahami bahwa visi semua pengadilan termasuk pengadilan agama ... dalam berbagai

16

3.2. Meningkatnya kinerja aparatur peradilan yang memuaskan

Tujuan 4 : Peningkatan sistem pengawasan yang efektif dan terencana

Sasaran

4.1. Terselenggaranya peradilan yang bebas KKN dan berwibawa

4.2. Terlaksananya sistem pengawasan yang efektif dan terencana

Tujuan 5 : Peningkatan kualitas administrasi dan manajemen Keuangan

Sasaran

5.1. Tersedianya plafon anggaran dalam DIPA setiap tahun

5.2. Terlaksananya tertib administrasi dan manajemen keuangan

Tujuan 6 : Peningkatan kualitas administrasi dan manajemen kepegawaian

Sasaran

6.1. Meningkatnya kualitas dan kesejahteraan pegawai

6.2. Terlaksananya tertib administrasi dan manajemen kepegawaian

Tujuan 7 : Peningkatan kualitas administrasi dan manajemen Umum

Sasaran

7.1. Terlaksananya tertib administrasi dan managemen umum .

Tujuan 8 : Peningkatan kualitas sarana dan prasarana penunjang peradilan

Page 20: RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PALOPO … · adalah merupakan kompetensi absolute, ... dapat dipahami bahwa visi semua pengadilan termasuk pengadilan agama ... dalam berbagai

17

Sasaran

8.1. Terpeliharanya sarana dan prasarana penunjang yang sudah ada

8.2. Meningkatnya jumlah sarana dan prasarana penunjang yang di butuhkan

Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di atas,

maka dirumuskan strategi dan langkah-langkah serta upaya yang dilakukan

dengan mempertimbangkan nilai-nilai sebagai berikut:

1. Menjunjung tinggi etika dan kejujuran.

2. Mengutamakan keterbukaan.

3. Menghargai rasa kebersamaan dan rasa persaudaraan.

4. Komitmen atau objektifitas, integritas dan independensi.

5. Menghargai prestasi, kreasi dan inovasi.

Dengan mempertimbangkan nilai-nilai tersebut ditetapkan strategi untuk

mencapai tujuan dan sasaran yang meliputi kebijakan, program dan

kegiatan-kegiatan.

F. Strategi Pencapaian

Guna mencapai tujuan dan sasaran yang efektif, maka disusunlah

program dan kegiatan yang implementasinya diatur melalui kebijakan yang

telah ditetapkan.

1. Terlaksananya pelayanan hukum masyarakat

Page 21: RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PALOPO … · adalah merupakan kompetensi absolute, ... dapat dipahami bahwa visi semua pengadilan termasuk pengadilan agama ... dalam berbagai

18

Sasaran ini dicapai melalui kebijakan pelaksanaan tugas pokok lembaga

peradilan yakni menerima, memeriksa mengadili dan meyelesaikan perkara

yang diterima.

Rincian program dan kegiatan sebagai berikut :

Program Kegiatan

Peningkatan kualitas mutu

pelayanan prima

1. Menerima pendaftaran perkara

(permohonan ikrar talak/gugat cerai,

dan lain-lain yang masuk wewenang

Pengadilan Agama) tingkat

pertama, banding, kasasi,

peninjauan kembali maupun

eksekusi dan mencatat dalam buku

register.

2. Melaksanakan sidang di luar gedung

pengadilan ( sidang keliling ).

2. Terselenggaranya peradilan yang bersih dan transparan

Sasaran ini dicapai melalui kebijakan transparansi di dalam proses

peradilan. Rincian program dan kegiatan sebagai berikut :

Page 22: RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PALOPO … · adalah merupakan kompetensi absolute, ... dapat dipahami bahwa visi semua pengadilan termasuk pengadilan agama ... dalam berbagai

19

Program Kegiatan

Peningkatan sarana

akuntabilitas pelayanan

hukum.

1. Memberikan bukti pembayaran

panjar biaya perakara berupa SKUM

kepada pihak pemohon perkara.

2. Menyediakan kotak saran

3. Menyediakan meja informasi dan

Pengaduan

4. Menyediakan program website

3. Terlaksananya percepatan penyelesaian perkara

Sasaran ini dicapai melalui kebijakan menciptakan pranata hukum yang

mendorong percepatan penyelesaian perkara. Rincian program dan

kegiatan untuk mencapai sasaran tersebut adalah sebagai berikut :

Program Kegiatan

Penyediaan sarana pendorong

percepatan penyelesaian

perkara.

1. Membentuk hakim mediator.

2. Mendorong para pihak untuk

menempuh jalur perdamaian

(mediasi).

Page 23: RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PALOPO … · adalah merupakan kompetensi absolute, ... dapat dipahami bahwa visi semua pengadilan termasuk pengadilan agama ... dalam berbagai

20

4. Terlaksananya peradilan yang sederhana dan biaya ringan

Sasaran ini dicapai melalui kebijakan membuat ketetapan panjar biaya

perkara dalam bentuk surat keputusan. Rincian program dan kegiatan

sebagai berikut :

Program Kegiatan

Mewujudkan peradilan yang

sederhana dan biaya ringan.

1. Membuat /merevisi ketetapan radius

dan panjar biaya perkara..

2. Mengembalikan sisa panjar biaya

perkara yang telah putus.

5. Meningkatnya kualitas sumber daya aparatur peradilan

Sasaran ini dicapai melalui kebijakan mengikutsertakan karyawan/karyawati

untuk mengikuti pendidikan penjenjangan. Rincian program dan kegiatan

untuk mencapai sasaran tersebut adalah sebagai berikut

Program Kegiatan

1. Peningkatan SDM aparat

peradilan

1. Mengutus Aparatur Sipil Negara

(ASN) mengikuti pendidikan dan

latihan kepemimpinan (Diklat Pin Tk.

Page 24: RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PALOPO … · adalah merupakan kompetensi absolute, ... dapat dipahami bahwa visi semua pengadilan termasuk pengadilan agama ... dalam berbagai

21

I, II, III, IV).

2. Mengutus ASN sipil mengikuti diklat

fungsional.

2. Peningkatan profesionalisme

aparat peradilan

Mengikuti Bintek/sosialisasi/ orientasi

yang berhubungan dengan tugas

pokok dan fungsi masing unit kerja

6. Meningkatnya kinerja aparatur peradilan yang memuaskan

Sasaran ini dicapai melalui kebijakan peningkatan kinerja dalam

melaksanakan TUPOKSI melalui peningkatan kualitas koordinasi. Rincian

program dan kegiatan sebagai berikut :

Program Kegiatan

Peningkatan kinerja aparatur

peradilan

Mengadakan rapat koordinasi/konsultasi/

kerja tahunan.

7. Terselenggaranya peradilan yang bebas KKN dan berwibawa

Sasaran ini dicapai melalui kebijakan pengawasan yang bersinergis dalam

bentuk pengawasan yang berkesinambungan.. Rincian program dan

kegiatan untuk mencapai sasaran tersebut adalah sebagai berikut :

Page 25: RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PALOPO … · adalah merupakan kompetensi absolute, ... dapat dipahami bahwa visi semua pengadilan termasuk pengadilan agama ... dalam berbagai

22

Program Kegiatan

Pengawasan yang

berkesinambungan

1. Menyampaikan kepada segenap ASN

melalui rapat koordinasi, apel pagi

atau kultum agar senantiasa mentaati

aturan dan kebijakan pimpinan .

2. Mengisntruksikan kepada segenap

pegawai dan hakim untuk tetap

menjaga independensi dalam

pelayanan .

8. Terlaksananya sistem pengawasan yang efektif dan terencana

Sasaran ini dicapai melalui kebijakan melakukan pengawasan secara

terencana. Efektifitas pengawasan diwujudkan dengan adanya pedoman

pelaksanaan pengawasan. Rincian program dan kegiatan untuk mencapai

sasaran tersebut adalah sebagai berikut :

Program Kegiatan

Pengawasan yang

terencana dan efektif

1. Membentuk Hakim Pengawas Bidang

(HAWASBID).

2. Membuat pedoman pengawasan/

Page 26: RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PALOPO … · adalah merupakan kompetensi absolute, ... dapat dipahami bahwa visi semua pengadilan termasuk pengadilan agama ... dalam berbagai

23

petunjuk pelaksanaan (Juklak).

3. menindak lanjuti hasil temuan Hakim

Tinggi Pengawas Daerah

(HATIWASDA).

9. Tersedianya plafon anggaran dalam DIPA setiap tahun

Sasaran ini dicapai melalui kebijakan melakukan upaya peningkatan

anggaran dalam pembahasan rancangan anggaran tahunan. Rincian

program dan kegiatan untuk mencapai sasaran tersebut adalah sebagai

berikut :

Program Kegiatan

Penyediaan plafon anggaran

dalam DIPA

Menyusun RKA-KL secara cermat dan

akurat sesuai kebutuhan dengan

memperhatikan skala prioritas yang

sangat mendesak.

Page 27: RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PALOPO … · adalah merupakan kompetensi absolute, ... dapat dipahami bahwa visi semua pengadilan termasuk pengadilan agama ... dalam berbagai

24

10. Terlaksananya tertib administrasi dan managemen keuangan

Sasaran ini dicapai melalui kebijakan melakukan upaya peningkatan kinerja

administrasi keuangan. Rincian program dan kegiatan untuk mencapai

sasaran tersebut adalah sebagai berikut :

Program Kegiatan

Peningkatan tertib

administrasi keuangan.

1. Merekap dan mengirim laporan

realisasi keuangan ke Pengadilan

Tinggi Agama Makassar dan

Pengadilan Tinggi Sulawesi Selatan

dan Barat.

11. Meningkatnya kualitas dan kesejahteraan pegawai

Sasaran ini dicapai melalui kebijakan, peningkatan kualitas dan

kesejahteraan pegawai. Rincian program dan kegiatan untuk mencapai

sasaran tersebut adalah sebagai berikut :

Program Kegiatan

Peningkatan kualitas dan

kesejahteraan pegawai

a. Membuat surat keputusan kenaikan

gaji berkala (KGB).

Page 28: RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PALOPO … · adalah merupakan kompetensi absolute, ... dapat dipahami bahwa visi semua pengadilan termasuk pengadilan agama ... dalam berbagai

25

b. Mengusulkan kenaikan pangkat

pegawai.

c. Melaksanakan Pengadaan pakaian

dinas pegawai dan PTT.

12. Terlaksananya tertib administrasi dan managemen kepegawaian.

Sasaran ini dicapai melalui kebijakan peningkatan ketertiban administrasi

kepegawaian. Rincian program dan kegiatan untuk mencapai sasaran

tersebut adalah sebagai berikut :

Program Kegiatan

Peningkatan tertib

administrasi kepegawaian

1. Menerbitkan surat izin cuti pegawai.

2. Mengusulkan Karis/Karsu pegawai.

3. Membuat SKP pegawai.

4. Membuat DUK, Bezetting Formasi,

Struktur Organisasi dan Statistik

Pegawai

Page 29: RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PALOPO … · adalah merupakan kompetensi absolute, ... dapat dipahami bahwa visi semua pengadilan termasuk pengadilan agama ... dalam berbagai

26

13. Terselenggaranya tertib administrasi dan managemen umum.

Sasaran ini dicapai melalui kebijakan melakukan upaya peningkatan kinerja

administrasi umum. Rincian program dan kegiatan untuk mencapai sasaran

tersebut adalah sebagai berikut :

Program Kegiatan

Peningkatan tertib

administrasi umum

1. Menerima, mengegenda dan

mendistribusikan surat masuk.

2. Mengagenda dan mengirim surat

keluar.

3. Mengarsipkan surat dengan sistem

arsip dinamis.

4. Mengadakan dan menatausahakan

keperluan rumah tangga.

5. menertibkan surat izin pemakaian

kendaraan dinas.

Page 30: RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PALOPO … · adalah merupakan kompetensi absolute, ... dapat dipahami bahwa visi semua pengadilan termasuk pengadilan agama ... dalam berbagai

27

14. Terpeliharanya sarana dan prasarana peradilan

Sasaran ini dicapai melalui kebijakan melakukan pemeliharaan terhadap

sarana dan prasarana peradilan. Rincian program dan kegiatan untuk

mencapai sasaran tersebut adalah sebagai berikut :

Program Kegiatan

Memelihara/merawat

sarana dan prasarana

peradilan

1. Memelihara gedung dan

halaman/taman kantor

2. Memelihara kendaraan dinas roda 4

dan roda 2

3. Memelihara alat pengolah data.

4. Memelihara barang-barang inventaris

kantor

15. Peningkatan jumlah sarana dan prasarana peradilan

Sasaran ini dicapai melalui kebijakan pengadaan barang/ modal

inventaris kantor. Rincian program dan kegiatan untuk mencapai sasaran

tersebut adalah sebagai berikut :

Program Kegiatan

Meningkatkan jumlah 1. Pengadaan meubelair

Page 31: RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PALOPO … · adalah merupakan kompetensi absolute, ... dapat dipahami bahwa visi semua pengadilan termasuk pengadilan agama ... dalam berbagai

28

sarana dan prasarana

peradilan

2. Pengadaan alat pengolah data

3. Pengadaan kendaraan dinas roda

empat dan roda dua

4. Pengadaan tanah

5. Pengadaan rumah jabatan ketua,

wakil ketua, hakim, panitera dan

sekretaris

Page 32: RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PALOPO … · adalah merupakan kompetensi absolute, ... dapat dipahami bahwa visi semua pengadilan termasuk pengadilan agama ... dalam berbagai

1

MATRIKS

RENCANA STRATEGIS

2015–2019 (Revisi I 2017)

PENGADILAN AGAMA PALOPO

Page 33: RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PALOPO … · adalah merupakan kompetensi absolute, ... dapat dipahami bahwa visi semua pengadilan termasuk pengadilan agama ... dalam berbagai

2

NO VISI MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN

KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN

1 2 3 4 5 6 7 8

Terwujudnya

Pengadilan

Agama Palopo

yang bersih,

berwibawa,dan

profesional

dalam

menegakkan

hukum dan

keadilan.

1. Menyelenggarakan

peradilan yang

sederhana, cepat

dan biaya ringan.

2. Meningkatkan

kualitas aparatur

peradilan.

1. Meningkatkan

pelayanan hukum

kepada

masyarakat.

2. Akselerasi

(percepatan)

pelayanan hukum

kepada

masyarakat.

1. Terlaksananya

pelayanan hukum

kepada

masyarakat.

2. Terselenggaranya

peradilan yang

bersih dan

transparan.

1. Pelaksanaan

tugas pokok

lembaga

peradilan yakni :

menerima,

memeriksa,

mengadili dan

menyelesaikan

perkara yang

diterima.

2. Transpransi di

dalam proses

peradilan.

1. Peningkatan

kualitas mutu

pelayanan

perkara.

2. Peningkatan

sarana

akuntabilitas

pelayanan hukum.

1. Menerima

pendaftaran perkara

(permohonan ikrar

talak/ cerai gugat dll

yang masuk

wewenang

pengadilan agama)

tingkat pertama,

banding, kasasi, PK

maupun eksekusi dan

mencatat dalam buku

register.

2. Melaksanakan sidang

diluar gedung

pengadilan.

Page 34: RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PALOPO … · adalah merupakan kompetensi absolute, ... dapat dipahami bahwa visi semua pengadilan termasuk pengadilan agama ... dalam berbagai

3

3. Meningkatan

pengawasan yang

terencana dan

efektif

4. Meningkatkan

kualitas

administrasi dan

manajemen

peradilan.

5. Meningkatkan

kualitas sarana dan

perasarana

peradilan.

3. Peningkatan

kualitas sumber

daya aparatur

peradilan.

4. Peningkatan

sistem

pengawasan yang

efektif dan

terencana.

5. Peningkatan

kualitas

administrasi dan

manajemen

keuangan.

6. Peningkatan

kualitas

administrasi dan

manajemen

kepegawaian.

3. Terlaksananya

percepatan

penyelesaian

perkara.

4. Terlaksananya

penyelesaian

perkara

sederhana dan

biaya ringan.

5. Tersedianya

sumberdaya

aparatur

peradilan yang

berkualitas.

6. Meningkatnya

kinerja aparatur

peradilan yang

memuaskan.

3. Menciptakan

pranata hukum

untuk mendorong

percepatan

penyelesaian

perkara.

4. Membuat

ketetapan panjar

biaya perkara

dalam bentuk SK.

5. Mengikut

sertakan ASN

untuk mengikuti

pendidikan

penjenjangan.

6. Meningkatkan

kenerja ASN

dalam

melaksanakan

TUPOKSInya

melalui

peningkatan

3. Penyediaaan

sarana pendorong

percepatan

penyelesaian

perkara.

4. Menyelenggaraka

n peradilan yang

sederhana dan

baiaya ringan.

5.1. Peningkatan SDM

aparat peradilan

5.2. Peningkatan

profesionalisme

aparat peradilan

6. Peningkatan

kinerja aparatur

peradilan.

3. Memberikan bukti

pembayaran panjar

biaya perkara berupa

SKUM kepada pihak

pemohon/penggugat.

4. Menyediakan kotak

saran.

5. Menyediakan meja

informasi dan

pengaduan.

6. Menyediakan

informasi digital.

Page 35: RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PALOPO … · adalah merupakan kompetensi absolute, ... dapat dipahami bahwa visi semua pengadilan termasuk pengadilan agama ... dalam berbagai

4

7. Peningkatan

kualitas

administrasi dan

manajemen

umum.

8. Peningkatan

sarana dan

perasarana

peradilan.

7. Terselenggaranya

peradilan yang

bebas KKN dan

berwibawa.

8. Terlaksananya

sistem

pengawasan yang

efektif dan

terencana.

9. Tersedianya

plafon anggaran

dalam DIPA

setiap tahun.

kualitas

koordinasi.

7. Melakukan

pengawasan yang

bersinergis dalam

bentuk

pengawasan yang

bersikenambunga

n.

8. Melakukan

pengawasan

secara terencana

dan efektif.

9. Melakukan upaya

peningkatan

anggaran dalam

pembahasan

rancangan

anggaran

tahunan.

7. Pengawasan yang

bersikenambungan

8. Pengawasan yang

terencana dan

efektif

9. Penyedian plafon

anggaran dalam

DIPA.

7. Menyediakan

program Website.

8. Membentuk hakim

mediator.

9. Mendorong para

pihak untuk

menempuh jalur

perdamaian

(mediasi).

Page 36: RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PALOPO … · adalah merupakan kompetensi absolute, ... dapat dipahami bahwa visi semua pengadilan termasuk pengadilan agama ... dalam berbagai

5

10. Terlaksananya

tertib

administrasi dan

manajemen

keuangan.

11. Meningkatnya

kualitas dan

kesejahteraan

pegawai.

12. Terlaksananya

tertib

adminstrasi dan

majemen

kepegawaian.

13. Terlaksananya

tertib

administrasi dan

manajemen

umum.

14. Terpeliharanya

sarana dan

10. Melakukan upaya

peningkatan

kinerja

administrasi

keuangan..

11. Melakukan upaya

peningkatan

kualitas dan

kesejahteraan

pegawai.

12. Melakukan upaya

peningkatan

ketertiban

administrasi

kepegawaian.

13. Melakukan upaya

kinerja

administrasi

umum.

14. Melakukan

pemeliharaan

10. Peningkatan tertib

adminstrasi

keuangan

11. Peningkatan

kualitas dan

kesejahteraan

pegawai.

12. Peningkan tertib

adminstrasi

kepegawaian.

13. Peningkatan

tertib adminsitrasi

umum.

14. Memelihara/

merawat sarana

10. Membuat SK tentang

ketetapan radius dan

panjar biaya perkara.

11. Mengembalikan sisa

biaya perkara yang

telah putus.

12. Mengutus ASN untuk

mengikuti pendidikan

dan latihan

kepemimpinan (diklat

PIN).

13. Mengutus ASN untuk

mengikuti diklat

fungsional

14. Mengutus ASN

mengikuti BIMTEK/

Page 37: RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PALOPO … · adalah merupakan kompetensi absolute, ... dapat dipahami bahwa visi semua pengadilan termasuk pengadilan agama ... dalam berbagai

6

prasanana

peradilan.

15. Meningkatnya

jumlah sarana

dan prasarana

peradilan.

atau perawatan

terhadap sarana

dan prasaran

peradilan yang

mengalami

kerusakan.

15. Melakukan

pengadaan

barang/modal

inventaris kantor.

dan prasarana

peradilan.

15. Meningkatkan

jumlah sarana dan

persarana

peradilan.

sosialisasi/ orentasi

yang berhubungan

dengan TUPOKSI

15. Mengadakan rapat

koordinasi /

konsultasi/ kerja

tahunan.

16. Menyampaikan

kepada segenap ASN

melalui rapat

koordinasi/apel pagi/

kultum agar

senantiasa mentaati

aturan dan kebijakan

pimpinan.

17. Mengintruksikan

kepada segenap ASN/

Hakim untuk tetap

menjaga indenpensi

dalam pelayanan.

Page 38: RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PALOPO … · adalah merupakan kompetensi absolute, ... dapat dipahami bahwa visi semua pengadilan termasuk pengadilan agama ... dalam berbagai

7

.

18. Membentuk hakim

pengawas bidang

19. Melakukan

pengawasan secara

berkala.

20. Menindak lanjuti hasil

temuan Hakim tinggi

pengawas daerah

(HATIWASDA)

21. Menyusun RKA-KL

secara cermat dan

akurat sesuai

kebutuhan dengan

memperhatikan skala

prioritas.

22. Merekap dan

mengirim laporan

realisasi keuangan ke

PTA dan PT Sulselbar.

Page 39: RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PALOPO … · adalah merupakan kompetensi absolute, ... dapat dipahami bahwa visi semua pengadilan termasuk pengadilan agama ... dalam berbagai

8

23. Membuat SK KGB bagi

pegawai yang telah

memenuhi syarat.

24. Mengusulkan

kenaikan pangkat bagi

pegawai yang telah

memenuhi syarat.

25. Pengadaan pakaian

dinas pegawai.

26. Menerbitkan surat

Izin pegawai

27. Mengusulkan

KARIS/KARSU pegawai

28. Membuat DUK,

Bezetting informasi,

dan statistik pegawai

29. Membuat SKP/DP3

pegawai

Page 40: RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PALOPO … · adalah merupakan kompetensi absolute, ... dapat dipahami bahwa visi semua pengadilan termasuk pengadilan agama ... dalam berbagai

9

30. Menerima, mencatat,

dan mendistribusikan

surat masuk.

31. Mengarsipkan surat

dengan sistem arsip

dinamis.

32. Mengadakan dan

menata usahakan

keperluan rumah

tangga (kantor).

33. Menerbitkan surat

izin pemakaian

kendaraan dinas.

34. Memelihara bagian-

bagian gedung kantor

yang rusak.

35. Memelihara/

mengganti sparepart

kendaraan dinas yang

rusak.

36. Memelihara/

mengganti alat

Page 41: RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA PALOPO … · adalah merupakan kompetensi absolute, ... dapat dipahami bahwa visi semua pengadilan termasuk pengadilan agama ... dalam berbagai

10

pengolah data yang

rusak.

37. Memelihara barang-

barang inventaris

yang rusak.

38. Pengadaan meubelair

39. Pengadaan alat

pengola data

40. Pengadaan kendaraan

dinas roda empat dan

dua.

41. Pengadaan tanah

42. Pengadaan rumah

jabatan ketua, wakil

ketua, panitera, dan

sekretaris

Palopo, 14 Februari 2017 Ketua Pengadilan Agama Palopo, Drs. H. Asri, M.H. NIP. 19640514.199403.1.004