RENCANA STRATEGIS DINAS PEKERJAAN UMUM DAN …
Transcript of RENCANA STRATEGIS DINAS PEKERJAAN UMUM DAN …
PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
TAHUN 2018
RENCANA STRATEGIS
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
KABUPATEN NGANJUK TAHUN 2018 - 2023
KATA PENGANTAR
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page i
KATA PENGANTAR
egala puji bagi Allah, Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renstra SKPD) Tahun 2018-2023 Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk ini dapat diselesaikan.
Sesuai dengan amanat undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-Undang No. 12
tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang No. 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah telah diamanatkan pula
bahwa Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) memuat Visi,
Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Program dan Kegiatan SKPD, Indikasi
Kegiatan pembangunan disertai dengan indikasi pendanaan serta disusun
sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD dengan berpedoman pada RPJM Daerah
dan bersifat indikatif yang dapat direvisi bila diperlukan.
Selanjutnya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk
sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah berkewajiban untuk menyiapkan
Rencana Strategis sebagai acuan penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan yang menjadi tugas dan fungsinya dalam jangka waktu 5 (lima)
tahunan yang akan dijadikan pedoman dalam menyusun Rencana Kerja
(Renja) Tahunan dan sebagai dasar evaluasi kinerja Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk pada periode 2018 – 2023.
Didalam penyusunan Renstra SKPD ini telah diselaraskan antara Renstra
SKPD dengan Renstra K/L dan Renstra SKPD Provinsi sehingga diharapkan
tercipta harmonisasi dan sinergi serta mencegah tumpang tindih program dan
kegiatan antara pemerintah atau Kementerian dengan SKPD Provinsi, sehingga
diharapkan ada keterpaduan langkah-langkah didalam pembangunan.
Akhirnya, kami berharap agar seluruh target sebagaimana ditetapkan dalam
Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk
dapat diimplementasikan untuk mensukseskan program pemerintah dalam
mengentaskan kemiskinan, membuka kesempatan kerja yang lebih luas lagi,
S
KATA PENGANTAR
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page ii
meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi, dan sekaligus berkontribusi positif
terhadap upaya-upaya pelestarian lingkungan hidup dan semoga Allah, Tuhan
Yang Maha Esa, meridhoi upaya kita didalam melaksanakan pembangunan.
Amin.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk
Ir. FADJAR JUDIONO, M.Si
Pembina Utama Muda NIP. 19640311 199303 1 012
DAFTAR ISI
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page iii
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR ............................................................................................... i
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................................. I - 1
1.2. Landasan Hukum ............................................................................................ I - 2
1.3. Maksud dan Tujuan ........................................................................................ I - 4
1.3.1 Maksud ..................................................................................................... I - 4
1.3.2 Tujuan ....................................................................................................... I - 4
1.4. Sistematika Penulisan ...................................................................................... I - 4
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah ....................... II - 6
2.2. Sumber Daya perangkat Daerah .................................................................... II - 30
2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah ........................................................... II - 38
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah .... II - 44
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasaarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Perangkat Daerah .......................................................................... III - 46
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih ................................................................................................ III - 61
3.3. Telaahan Renstra Kementrian/Lembaga dan Renstra Perangkat
Daerah Provinsi Jawa Timur........................................................................... III - 66
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis ................................................................................................. III – 69
3.5. Penentuan Isu – Isu Strategis .......................................................................... III - 74
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
4.1. Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum
Dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk ..................................................... IV - 76
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
5.1. Strategi Dan Arah Kebijakan Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan
Ruang Kabupaten Nganjuk ............................................................................. V - 79
DAFTAR ISI
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page iv
BAB VI PROGRAM DAN RENCANA KEGIATAN
6.1.Program dan Rencana Kegiatan Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan
Ruang Kabupaten Nganjuk ............................................................................. V – 81
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
7.1. Indikator Kinerja Utama ................................................................................ VII - 104
7.2. Indikator Kinerja Kunci ................................................................................. VII - 107
BAB VIII PENUTUP ............................................................................................... VIII - 109
DAFTAR TABEL
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page v
DAFTAR TABEL
2.1 Data Administrasi Kepegawaian Menurut Golongan dan Jabatan ..................... II - 30
2.2 Data Administrasi Menurut Tingkat Pendidikan ................................................... II - 31
2.3 Daftar Aset Tetap Sarana dan Prasarana Perkantoran Yang Menunjang Terhadap
Upaya Pencapaian Sasaran s/d Tahun 2018 ....................................................... II – 32
3.1 Pemetaan Permasalahan Untuk Penentuan Prioritas Dan Sasaran Pembangunan
Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang ................................... III - 50
3.2 Isu Strategis Pembangunan Kabupaten Nganjuk ................................................ III - 73
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang .............................................................................................. IV - 77
5.1 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang .............................................................................................. V - 80
6.1 Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang .............................................................................................. VI - 91
7.1 Indikator Kinerja Utama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang ............. VII - 106
7.2 Indikator Kinerja Kunci Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang .............. VII - 108
BAB I
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perubahan lingkungan baik internal maupun eksternal mengharuskan
setiap lembaga pemerintah untuk melakukan berbagai penyesuaian.
Penyesuaian yang dimaksud yang mengarah kepada terselenggaranya tata
pemerintahan yang baik, termasuk mewujudkan penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan serta pelayanan kepada masyarakat yang
lebih efisien, efektif, partisipatif, transparan, dan akuntabel. Untuk itu,
Pemerintah Daerah wajib menyusun Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan
daerah untuk periode 5 tahun. Selanjutnya Perangkat Daerah diwajibkan
menyusun Rencana Strategis Perangkat Daerah (RENSTRA PD) yang
merupakan penjabaran dari Dokumen RPJMD.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan, merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan
pembangunan nasional yang dilakukan pemerintah daerah bersama para
pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangannya, berdasarkan
kondisi dan potensi yang dimiliki masing-masing daerah sesuai dinamika
pembangunan.
Perencanaan pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak
terpisahkan sistem perencanaan pembangunan nasional yang diatur dalam
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang
Pemerintahan daerah, yang mengamanatkan kepada Perangkat Kerja untuk
menyusun Rencana Strategis (Renstra).
Berdasarkan hal tersebut maka, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Nganjuk menyusun Rencana Strategis Tahun 2018-2023,
yang merupakan dokumen perencanaan lima tahunan Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk, yang memuat tujuan, sasaran,
strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan di bidang pekerjaan
umum dan penataan ruang berdasarkan pada kondisi, potensi, permasalahan
dan kebutuhan nyata daerah termasuk dinamika berkembangnya, aspirasi
masyarakat.
Dengan adanya Renstra ini, diharapkan dapat sebagai acuan
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang menjadi tugas dan
fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk
dalam jangka waktu 5 (lima) tahunan.
BAB I
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 2
1.2 LANDASAN HUKUM
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk
disusun berdasarkan
1) Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Kota-Kota
Besar dalam Lingkungan Propinsi-propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah,
Jawa Barat (di luar Kota Besar Jakarta Raya) dan Daerah Istimewa
Yogyakarta sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 13
Tahun 1954 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor
40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 551);
2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 tentang
Jasa Konstruksi; (Lembaran Negara Republik Indonesia 1999/54,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3833);
3) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia 2003/47, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4) Undang- Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air yang
bertujuan untuk mengatur pengelolaan sumber daya air secara
menyeluruh, terpadu dan berwawasan lingkungan hidup yang tertujuan
untuk mewujudkan kemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan;
5) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
6) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
2004/104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4421);
7) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437),
sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
8) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
9) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang
Jalan; (Lembaran Negara Republik Indonesia 2004/132, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4444)
10) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional; (Lembaran Negara
Republik Indonesia 2007/33, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4700)
BAB I
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 3
11) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang; (Lembaran Negara Republik Indonesia 2007/68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725)
12) Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2005 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Bangunan Gedung yang bertujuan mengatur ketentuan
fungsi bangunan gedung, peran masyarakat dan pembinaan
dalampenyelenggaraan bangunan gedung;
13) Permendagri Nomor 1 Tahun 2007 tentang Peraturan Ruang Terbuka
Hijau;
14) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 5/PRT/M/2008 tentang
Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di
Kawasan Perkotaan;
15) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata
Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
16) Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 14 Tahun 2008 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Nganjuk Tahun 2005-2025;
17) Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 02 Tahun 2011 tentang
Rencana tata ruang wilayah Kabupaten Nganjuk;
18) Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 02 Tahun 2012 Tentang
Tata cara Penyusunan RPJPD, RPJMD, rencana strategis SKPD, RKPD
dan rencana kerja SKPD;
19) Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 09 Tahun 2013 tentang
Rencana Panjang Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014 – 2018;
20) Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 08 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Nganjuk;
21) Peraturan Bupati Nomor 41 Tahun 2016 tentang Kedudukan Susunan
Organisasi tugas dan fungsi serta tata kerja perangkat daerah Kabupaten
Nganjuk;
22) Peraturan Bupati Nomor 24 Tahun 2018 Tentang Nomenklatur, Susunan
Organisasi, Uraian Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Daerah Kabupaten Nganjuk
23) Peraturan Bupati Nomor 13 Tahun 2017 tentang Ukuran Target Kinerja
Pemerintah Kabupaten Nganjuk 2014-2018.
24) Keputusan Bupati Nganjuk Nomor 188/151/K/411.012/2018 tentang
Pembentukan Tim Penyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-2023;
BAB I
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 4
25) Keputusan Bupati Nganjuk Nomor 188/152/K/411.012/2018 tentang
Pembentukan Tim Fasilitasi Penyusunan dan Tim Penyusun Rencana
Strategis Perangkat Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-2023
26) Keputusan Bupati Nganjuk Nomor 188/93/K/411.013/2012 tentang
Kelompok Kerja Pengarusutamaan Gender Kabupaten Nganjuk
27) Keputusan Bupati Nganjuk Nomor 188/ 271 /K/411.309/2018 tentang
Focal Point Pengarusutamaan Gender Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN
1.3.1 MAKSUD
Adapun maksud dan tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk ini adalah
sebagai pedoman untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka
memberikan pelayanan kepada masyarakat selama 5 tahun dan
dijadikan acuan dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) yang
dilaksanakan setiap tahun dengan menyesuaikan target dan tujuan
yang tercantum dalam RPJMD sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
1.3.2 TUJUAN
1. Menjadi pedoman program bagi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
seluruh petugas teknis dinas, menjadi media akuntabilitas kinerja
dinas, dan menjadi media pelaksanaan pembangunan yang aspiratif
dan partisipatif;
2. Ditujukan untuk mewujudkan keadaan yang diinginkan dalam
waktu lima tahun mendatang, yakni tahun 2018-2023 sehingga
secara bertahap dapat mewujudkan cita-cita masyarakat Kabupaten
Nganjuk;
3. Sebagai tolok ukur Organisasi Perangkat Daerah dalam
melaksanakan evaluasi kinerja Dinas tahunan;
4. Memberikan acuan dan pedoman dalam penyusunan Renja Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk;
5. Memberikan dasar dalam pengendalian dan evaluasi rencana
pembangunan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Nganjuk baik tahunan maupun lima tahunan.
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud
BAB I
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 5
1.3.2 Tujuan
1.4. Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah
2.2. Sumber Daya perangkat Daerah
2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasaarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Perangkat Daerah
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih
3.3. Telaahan Renstra Kementrian/Lembaga dan Renstra Perangkat
Daerah Provinsi Jawa Timur
3.4.Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup StrategisPenentuan Isu – Isu Strategis
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
4.1. Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum
Dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
5.1. Strategi Dan Arah Kebijakan Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan
Ruang Kabupaten Nganjuk
BAB VI PROGRAM DAN RENCANA KEGIATAN
6.1.Program dan Rencana Kegiatan Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan
Ruang Kabupaten Nganjuk
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
7.1. Indikator Kinerja Utama
7.2. Indikator Kinerja Kunci
BAB VIII PENUTUP
BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 6
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PEKERJAAN
UMUM DAN PENATAAN RUANG
Berdasarkan Peraturan Bupati Nganjuk Nomor 41 Tahun 2016
Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata
Kerja Perangkan Daerah Kabupaten Nganjuk, tugas dan fungsi Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk dapat
diuraikan sebagai berikut :
2.1.1 TUGAS
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai
tugas pokok yaitu melaksanakan urusan pemerintahan daerah di
bidang Pekerjaan umum dan Penataan ruang.
2.1.2 FUNGSI
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai
fungsi :
a) Perumusan Kebijakan Teknis Di Bidang Pekerjaan Umum
Dan Penataan Ruang;
b) Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Dan Pelayanan
Umum Di Bidang Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang;
c) Pembinaan Dan Pelaksanaan Tugas Di Bidang Pekerjaan
Umum Dan Penataan Ruang;
d) Pelaksanaan Tugas Lain Yang Diberikan Oleh Bupati Sesuai
Dengan Tugas Dan Fungsinya.
2.1.3 STRUKTUR ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM DAN
PENATAAN RUANG
Adapun Struktur Organisasi di Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk mengacu pada
Peraturan Bupati Nganjuk Nomor 41 Tahun 2016 Tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata
Kerja Perangkan Daerah Kabupaten Nganjuk. Susunan
Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Nganjuk sebagai berikut :
BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 7
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
KABUPATEN NGANJUK
Lampiran Peraturan Bupati Nganjuk
Nomor : 16 Tahun 2016
Gambar 2.1 Bagan Susunan Organisasi Dinas PUPR
2.1.4 Kepala Dinas
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai tugas
merumuskan kebijakan teknis, menyelenggarakan urusan pemerintahan
daerah, membina dan melaksanakan tugas di bidang pekerjaan umum dan
penataan ruang
1. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyusunan
program dan penyelenggaraan tugas bidang-bidang secara terpadu dan
tugas pelayanan administratif.
Sekretariat mempunyai fungsi :
a. Pengoordinasian penyusunan program dan evaluasi;
b. Pengoordinasian penyelenggaraan tugas bidang-bidang secara terpadu;
c. Pelayanan administrasi;
BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 8
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang sesuai dengan tugas dan fungsinya.
1) Sub Bagian Umum
Sub Bagian Umum mempunyai tugas :
a) Melaksanakan kegiatan ketatausahaan dan ketatalaksanaan;
b) Melaksanakan urusan kerumahtanggaan, perlengkapan dan keprotokolan;
c) Melaksanakan pelayanan administrasi kepegawaian;
d) Melaksanakan tugas lain yang diberikan sekretaris sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
2) Sub Bagian Program Evaluasi dan Keuangan
Sub Bagian Program Evaluasi dan Keuangan mempunyai Tugas :
a) Menyiapkan bahan dan data untuk penyusunan anggaran;
b) Menyusun Rencana Kerja Anggaran (Rka) dan Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) perangkat daerah;
c) Melaksanakan tertib administrasi keuangan;
d) Menyusun laporan keuangan;
e) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
2. Bidang Perencanaan Teknis
Bidang Perencanaan Teknis mempunyai tugas melaksanakan urusan
pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di
bidang perencanaan.
Bidang Perencanaan Teknis mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan perencanaan teknis di bidang
pekerjaan umum dan penataan ruang;
b. Penghimpunan, penyusunan dan pengelolaan data teknis
dalam rangka perencanaan teknis di bidang pekerjaan umum dan
penataan ruang;
c. Pembinaan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan
teknis;
d. Evaluasi pelaksanaan tugas di bidang perencanaan;
e. Pelaksanaan penyusunan laporan di bidang perencanaan;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Seksi Perencanaan Teknis
Seksi Perencanaan Teknis mempunyai tugas:
a) merumuskan kebijakan teknis di bidang perencanaan teknis meliputi
survei, pemetaan, penelitian studi kelayakan, untuk menyusun
perencanaan teknis dan menyusun dokumentasi teknis:
(1) Jalan dan jembatan beserta bangunan pelengkapnya;
(2) Sungai dan jaringan irigasi beserta bangunan pelengkapnya;
(3) Gedung negara, fasilitas umum dan penataan ruang kawasan;
BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 9
b) menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
perencanaan teknis meliputi survei, pemetaan, penelitian studi kelayakan,
untuk menyusun perencanaan teknis dan menyusun dokumentasi teknis:
(1) Jalan dan jembatan beserta bangunan pelengkapnya;
(2) Sungai dan jaringan irigasi beserta bangunan pelengkapnya;
(3) Gedung negara, fasilitas umum dan penataan ruang kawasan
c) membina dan melaksanakan tugas di bidang perencanaan teknis meliputi
survei, pemetaan, penelitian studi kelayakan, untuk menyusun
perencanaan teknis dan menyusun dokumentasi teknis:
(1) Jalan dan jembatan beserta bangunan pelengkapnya;
(2) Sungai dan jaringan irigasi beserta bangunan pelengkapnya;
(3) Gedung negara, fasilitas umum dan penataan ruang kawasan;
(4) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perencanaan
Teknis sesuai dengan tugas dan fungsinya
Seksi Pendataan
Seksi Pendataan mempunyai tugas:
a) Melaksanakan pengumpulan dan penghimpunan data teknis meliputi:
(1) Jalan dan jembatan beserta bangunan pelengkapnya;
(2) Sungai dan jaringan irigasi beserta bangunan pelengkapnya;
(3) Gedung negara, fasilitas umum dan penataan ruang kawasan;
b) Melaksanakan pengelolaan data teknis meliputi:
(1) Jalan dan jembatan beserta bangunan pelengkapnya;
(2) Sungai dan jaringan irigasi beserta bangunan pelengkapnya;
(3) Gedung negara, fasilitas umum dan penataan ruang kawasan;
untuk menyusun perencanaan dalam rangka menentukan skala prioritas
pembangunan dan pemeliharaan.
c) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perencanaan
Teknis sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Seksi Evaluasi, Pelaporan dan Pengadaan Tanah
Seksi Evaluasi, Pelaporan dan Pengadaan Tanah mempunyai tugas:
a) Melaksanakan evaluasi pelaksanaan tugas bidang perencanaan meliputi:
(1) Jalan dan jembatan beserta bangunan pelengkapnya;
(2) Sungai dan jaringan irigasi beserta bangunan pelengkapnya;
(3) Gedung negara, fasilitas umum dan penataan ruang kawasan;
b) Melaksanakan penyusunan laporan di bidang perencanaan:
(1) Jalan dan jembatan beserta bangunan pelengkapnya;
(2) Sungai dan jaringan irigasi beserta bangunan pelengkapnya;
(3) Gedung negara, fasilitas umum dan penataan ruang kawasan;
untuk menyusun perencanaan dalam rangka menentukan skala prioritas
pembangunan dan pemeliharaan.
c) melaksanakan pengadaan tanah untuk:
(1) Jalan dan jembatan beserta bangunan pelengkapnya;
(2) Sungai dan jaringan irigasi beserta bangunan pelengkapnya;
(3) Gedung negara, fasilitas umum dan penataan ruang kawasan;
d) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perencanaan
Teknis sesuai dengan tugasnya.
BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 10
3. Bidang Bina Marga
Bidang Bina Marga mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan
daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang
pekerjaan umum bina marga.
Bidang Bina Marga mempunyai fungsi:
a. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan
umum di bidang pekerjaan umum bina marga;
b. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pekerjaan
umum bina marga;
c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sesuai dengan tugas dan fungsinya.
1) Seksi Peningkatan Jalan
Seksi Peningkatan Jalan mempunyai tugas:
a. menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
pembangunan jalan beserta bangunan pelengkapnya;
b. membina dan melaksanakan tugas di bidang pembangunan jalan beserta
bangunan pelengkapnya;
c. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Bina
Marga sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2) Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Jembatan
Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Jembatan mempunyai tugas:
a. menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
pembangunan dan pemeliharaan jembatan beserta bangunan
pelengkapnya;
b. membina dan melaksanakan tugas di bidang pembangunan dan
pemeliharaan jembatan beserta bangunan pelengkapnya;
c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Bina Marga
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3) Seksi Pemeliharaan Jalan
Seksi Pemeliharaan Jalan mempunyai tugas:
a. menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
pemeliharaan jalan beserta bangunan pelengkapnya;
b. membina dan melaksanakan tugas di bidang pemeliharaan jalan beserta
bangunan pelengkapnya;
c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Bina Marga
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
4. Bidang Cipta Karya
Bidang Cipta Karya mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan
daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang
pekerjaan umum cipta karya.
Bidang Cipta Karya mempunyai fungsi:
a. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan
umum di bidang pekerjaan umum cipta karya;
BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 11
b. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pekerjaan
umum cipta karya meliputi pembinaan dan sosialisasi penyelenggaraan
tata bangunan gedung negara dan fasilitas umum, rencana detail dan
rencana teknik tata ruang kawasan termasuk penetapan lokasi pedagang
kaki lima (pkl);
c. Pengelolaan dan pembangunan gedung negara dan fasilitas
umum, penataan ruang kawasan;
d. Pelaksanaan pengawasan dan penertiban serta
pengendalian pembangunan gedung dan fasilitas umum;
e. Pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang dan
penataan lokasi pkl;
f. Pemberian rekomendasi izin mendirikan bangunan (imb);
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Daerah sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
1) Seksi Tata Bangunan
Seksi Tata Bangunan mempunyai tugas:
a. merumuskan kebijakan teknis di bidang bangunan;
b. menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
tata bangunan;
c. membina dan melaksanakan tugas di bidang tata bangunan meliputi
pembinaan dan sosialisasi penyelenggaraan tata bangunan gedung;
d. menetapkan persyaratan administrasi dan teknis untuk bangunan gedung
permanen, semi permanen, darurat dan bangunan gedung yang dibangun
di tempat bencana, strategi kebijakan mengenai bangunan gedung dan
lingkungannya;
e. memberikan fasilitas pelaksanaan pembangunan gedung dan lingkungan
dengan berbasis pemberdayaan masyarakat;
f. melaksanakan pembangunan dan pengelolaan bangunan gedung dan
rumah negara yang menjadi aset pemerintah daerah;
g. melaksanakan pengawasan dan penertiban pembangunan, pemanfaatan
dan pembongkaran bangunan gedung dan fasilitas umum;
h. memberikan rekomendasi IMB;
i. menetapkan, mengawasi, dan menertibkan status bangunan gedung dan
lingkungan yang dilindungi dan dilestarikan berskala lokal;
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Cipta Karya
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2) Seksi Tata Ruang
Seksi Tata Ruang mempunyai tugas:
a. merumuskan kebijakan teknis di bidang tata ruang;
b. menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
tata ruang;
c. membina dan melaksanakan tugas di bidang tata ruang meliputi rencana
detail dan rencana teknik tata ruang kawasan termasuk penataan lokasi
BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 12
PKL, sosialisasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang penataan ruang
dan penyebarluasan informasi penataan ruang kepada masyarakat;
d. menetapkan kriteria penentuan dan perubahan fungsi ruang kawasan
dalam rangka penyelenggaraan penataan ruang termasuk penataan lokasi
PKL;
e. memberikan rekomendasi izin pemanfaatan ruang;
f. mengawasi dan menertibkan pelaksanaan penataan ruang;
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Cipta Karya
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
5. Bidang Pengairan
Bidang Pengairan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan
daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pekerjaan
umum pengairan.
Bidang Pengairan mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis di bidang pekerjaan umum
pengairan;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan
umum di bidang pekerjaan umum pengairan;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pekerjaan
umum pengairan;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Daerah sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
1) Seksi Pembangunan dan Rehabilitasi
Seksi Pembangunan dan Rehabilitasi mempunyai tugas:
a. merumuskan kebijakan teknis Seksi Pembangunan dan Rehabilitasi
meliputi survei, penelitian, pemetaan, pembangunan dan rehabilitasi
sungai dan jaringan irigasi beserta bangunan pelengkapnya;
b. menyelenggarakan urusan pemerintah dan pelayanan umum Seksi
Pembangunan dan Rehabilitasi meliputi survei, penelitian, pemetaan,
pembangunan dan rehabilitasi sungai dan jaringan irigasi beserta
bangunan pelengkapnya;
c. membina dan melaksanakan tugas Seksi Pembangunan dan Rehabilitasi
meliputi survei, penelitian, pemetaan, pembangunan dan rehabilitasi
sungai dan jaringan irigasi beserta bangunan pelengkapnya;
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2) Seksi Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi
Seksi Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi mempunyai tugas:
a. merumuskan kebijakan teknis Seksi Operasi dan Pemeliharaan Jaringan
Irigasi meliputi operasi, pemeliharaan jaringan irigasi (jaringan irigasi
primer, sekunder, saluran pembuang) beserta bangunan pelengkapnya;
b. menyelenggarakan urusan pemerintah dan pelayanan umum Seksi Operasi
dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi meliputi operasi, pemeliharaan jaringan
BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 13
irigasi (jaringan irigasi primer, sekunder, saluran pembuang) beserta
bangunan pelengkapnya;
c. membina dan melaksanakan tugas Seksi Operasi dan Pemeliharaan
Jaringan Irigasi meliputi operasi, pemeliharaan jaringan irigasi (jaringan
irigasi primer, sekunder, saluran pembuang) beserta bangunan
pelengkapnya;
d. menyusun rencana tata tanam global, menyediakan dan membagi air
irigasi;
e. meneliti operasi, hidrologi dan hidrometri;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3) Seksi Bina Irigasi
Seksi Bina Irigasi mempunyai tugas:
a. merumuskan kebijakan teknis Seksi Bina Irigasi;
b. menyelenggarakan urusan pemerintah dan pelayanan umum Seksi Bina
Irigasi;
c. membina dan melaksanakan tugas Seksi Bina Irigasi meliputi pengelolaan
pembentukan wadah koordinasi, pemberdayaan kelembagaan,
penyelenggaraan sistem informasi sumber daya air pada wilayah sungai,
jaringan irigasi, saluran pembuang dan bangunan pelengkapnya;
d. membentuk komisi irigasi dan mengelola aset irigasi;
e. menetapkan dan mengelola kawasan lindung sumber air pada wilayah
sungai, jaringan irigasi, saluran pembuang dan bangunan pelengkapnya;
f. menetapkan dan memberi izin atas penyediaan, peruntukan, pengunaan
dan pengusahaan sumber daya air pada wilayah sungai;
g. melaksanakan efektifitas, efisiensi, kualitas dan ketertiban pelaksanaan
pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai;
h. memberi izin pembangunan, pemanfaatan, pengubahan dan atau
pembongkaran bangunan dan atau saluran irigasi pada jaringan irigasi
primer dan sekunder dalam daerah irigasi;
i. melaksanakan fasilitasi dan pendampingan Gabungan Himpunan Petani
Pemakai Air (G-HIPPA) dalam pengelolaan jaringan irigasi;
j. memberi izin pemanfaatan tanah pengairan;
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang sesuai dengan tugas dan fungsinya.
6. Bidang Bina Jasa Konstruksi dan Peralatan
Bidang Bina Jasa Konstruksi dan Peralatan mempunyai tugas melaksanakan
urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan di bidang bina jasa konstruksi dan peralatan.
Bidang Bina Jasa Konstruksi dan Peralatan mempunyai fungsi:
a. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan
umum di bidang bina jasa konstruksi dan peralatan;
b. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang bina jasa
konstruksi dan Peralatan, termasuk pembinaan terhadap penyedia jasa,
BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 14
pelatihan, bimbingan teknis dan penyuluhan di bidang jasa konstruksi dan
operasional;
c. pengembangan sistem informasi jasa konstruksi;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sesuai dengan tugas dan fungsinya.
1) Seksi Bina Jasa Konstruksi
Seksi Bina Jasa Konstruksi mempunyai tugas:
a. menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
bina jasa konstruksi;
b. membina dan melaksanakan tugas di bidang bina jasa konstruksi
termasuk peningkatan kemampuan teknologi terhadap jasa konstruksi;
c. memfasilitasi pelaksanaan kegiatan di bidang bina jasa konstruksi;
d. mengembangkan sistem informasi jasa konstruksi;
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Bina Jasa
Konstruksi dan Peralatan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2) Seksi Operasional dan Pemeliharaan Peralatan
Seksi Operasional dan Pemeliharaan Peralatan mempunyai tugas:
a. menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
operasional dan pemeliharaan peralatan;
b. membina dan melaksanakan tugas di bidang operasional dan
pemeliharaan peralatan;
c. melaksanakan rekapitulasi usulan pengadaan dan pemeliharaan
peralatan, pemeriksaan/penelitian terhadap operasional dan pemeliharaan
peralatan serta inventarisasi dan dokumentasi pada semua barang secara
sistematis;
d. mengelola alat-alat berat dan kendaraan dinas beserta pemeliharaannya;
a) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Bina Jasa
Konstruksi dan Peralatan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Selanjutnya bila merujuk pada Peraturan Bupati Nganjuk Nomor 24 Tahun
2018 tentang tentang Nomenklatur, Susunan Organisasi, Uraian Tugas
dan Fungsi serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah Kabupaten
Nganjuk :
- UPTD adalah unsur pelaksana teknis dinas;
- UPTD dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas;
- UPTD mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis operasional
dan/atau kegiatan teknis penunjang dari urusan pemerintahan yang
bersifat pelaksanaan dari organisasi induknya yang pada prinsipnya
tidak bersifat pembinaan serta tidak berkaitan langsung dengan
perumusan dan penetapan kebijakan daerah;
- Wilayah kerja UPTD dapat melampaui batas administrasi kecamatan
dalam daerahnya dan tidak membawahkan UPTD lainnya;
- Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat
UPTD mempunyai fungsi :
BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 15
a) Pelaksanaan tugas teknis dinas dari organisasi induknya sesuai
dengan bidangnya.
b) Pelaksanaan urusan administrasi.
7. Susunan Organisasi UPTD
a. UPTD pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang terdiri dari
:
- UPTD Pengujian Bahan dan Konstruksi (Kelas B).
- UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan REBAWIL (Kelas
A).
- UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan
TANJUNGPABON (Kelas A).
- UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan
KERTOBAWORO (Kelas A).
- UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan GOLENGLULEN
(Kelas A).
- UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan LOBERSANGET
(Kelas A).
- UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air BODOR (Kelas A).
- UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air MRICAN KIRI
(Kelas A).
- UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air WIDAS (Kelas A).
- UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air BENING (Kelas A).
- UPTD Pengelelolaan Sumber Daya Air KUNCIR (Kelas
A).
b. Susunan Organisasi UPTD Kelas A terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Sub Bagian Tata Usaha ;
c. Kelompok Jabatan Fungsional.
c. Susunan Organisasi UPTD Kelas B terdiri dari :
d. Kepala UPTD;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
1. UPTD Pengujian Bahan dan Konstruksi
I. TUGAS POKOK
UPTD Pengujian Bahan dan Konstruksi mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang di
bidang pengujian tanah, bahan, dan konstruksi.
II. FUNGSI
UPTD Pengujian Bahan dan Konstruksi mempunyai fungsi :
1. pelaksanaan kebijaksanaan teknis, bimbingan, pembinaan di bidang
pekerjaan pengujian tanah, bahan dan konstruksi ;
2. pelaksanaan koordinasi teknis di bidang pekerjaan pengujian tanah,
bahan dan konstruksi ;
3. pengumpulan, pengolahan, pengusulan dan perencanaan di bidang
pekerjaan pengujian tanah, bahan dan konstruksi ;
BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 16
4. pemantauan dan pengawasan, pelaksanaan operasional di bidang
pekerjaan pengujian tanah, bahan dan konstruksi ;
5. penyiapan bahan pembinaan, penyuluhan pengujian tanah, bahan dan
konstruksi serta pendukungnya ;
6. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program-program kegiatan UPTD.
III. SUSUNAN ORGANISASI
Susunan Organisasi UPTD Pengujian Bahan dan Konstruksi terdiri dari :
A. Kepala UPTD Pengujian Bahan dan Konstruksi.
Kepala UPTD Pengujian Bahan dan Konstruksi mempunyai tugas :
1. melaksanakan, mendata, merencanakan, menganalisa, mengolah,
mengawasi dan melaporkan hasil terhadap pengujian tanah, bahan dan
konstruksi ;
2. mengumpulkan bahan untuk melaksanakan penelitian dan pengujian
terhadap keadaan tanah, bahan, dan konstruksi ;
3. melakukan penelitian dan pengkajian penggunaan bahan dan
konstruksi ;
4. melakukan pengujian terhadap kualitas hasil pembangunan ;
5. melakasanakan pembinaan terhadap masyarakat di bidang pengujian,
bahan dan konstruksi;
6. menyusun laporan hasil penelitian dan pengujian serta memberikan
saran pertimbangan tentang keadaan tanah dan konstruksi.
B. Kelompok Jabatan Fungsional.
1. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan tugas
khusus sesuai bidang keahlian dan kebutuhan.
2. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga ahli dalam
jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai
dengan keahliannya.
3. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional
senior yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
serta bertanggungjawab kepada Kepala UPTD.
4. Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan
beban kerja.
5. Jenis Jabatan Fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
2. UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan REBAWIL
I. TUGAS POKOK
UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan REBAWIL mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang pekerjaan jalan dan jembatan.
II. FUNGSI
UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan REBAWIL mempunyai fungsi :
1. pelaksanaan kebijaksanaan teknis, bimbingan, pembinaan di bidang
pekerjaan jalan dan jembatan ;
2. pelaksanaan koordinasi teknis di bidang pekerjaan jalan dan jembatan;
3. pengumpulan, pengolahan, pengusulan perencanaan pembangunan di
bidang pekerjaan jalan dan jembatan;
4. pemantauan dan pengawasan, pelaksanaan operasional pembangunan,
pemeliharaan jalan dan jembatan, serta bangunan pelengkapnya ;
BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 17
5. pelaksanaan pemantauan dan pengawasan pelaksanaan operasional
pembangunan di bidang pekerjaan jalan dan jembatan ;
6. penyiapan bahan pembinaan, penyuluhan pembangunan di bidang
pekerjaan jalan dan jembatan ;
7. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program-program kegiatan UPTD.
III. SUSUNAN ORGANISASI
Susunan Organisasi UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan REBAWIL terdiri
dari :
A. Kepala UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan REBAWIL.
Kepala UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan REBAWIL mempunyai tugas
mengusulkan perencanaan, pelaksanaan, koordinasi, pengawasan, dan
pengendalian, pembinaan dan penyuluhan, pemberian pertimbangan teknis,
evaluasi serta pelaporan.
B. Subbagian Tata Usaha.
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas :
1. mengelola tata naskah dinas meliputi surat menyurat dan kearsipan;
2. mengelola kepegawaian, keuangan UPTD ;
3. mengelola urusan umum meliputi urusan rumah tangga UPTD,
perawatan kantor, rapat-rapat dinas, perlengkapan serta peralatan Kantor.
C. Kelompok Jabatan Fungsional.
1. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan tugas
khusus sesuai bidang keahlian dan kebutuhan.
2. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga ahli dalam
jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai
dengan keahliannya.
3. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional
senior yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
dan bertanggungjawab kepada Kepala UPTD.
4. Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan
beban kerja.
5. Jenis Jabatan Fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
IV. WILAYAH KERJA
UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan REBAWIL mempunyai wilayah kerja :
- Kecamatan Rejoso;
- Kecamatan Bagor; dan
- Kecamatan Wilangan
3. UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan TANJUNGPABON.
I. TUGAS POKOK
UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan TANJUNGPABON mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang pekerjaan jalan dan
jembatan.
BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 18
II. FUNGSI
UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan TANJUNGPABON mempunyai fungsi :
1. pelaksanaan kebijaksanaan teknis, bimbingan, pembinaan di bidang
pekerjaan umum ;
2. pelaksanaan koordinasi teknis di bidang pekerjaan jalan dan jembatan ;
3. pengumpulan, pengolahan, pengusulan perencanaan pembangunan di
bidang pekerjaan jalan dan jembatan;
4. pemantauan dan pengawasan, pelaksanaan operasional pembangunan,
pemeliharaan jalan dan jembatan, serta bangunan pelengkapnya ;
5. pelaksanaan pemantauan dan pengawasan pelaksanaan operasional
pembangunan di bidang pekerjaan jalan dan jembatan ;
6. penyiapan bahan pembinaan, penyuluhan pembangunan di bidang
pekerjaan jalan dan jembatan ;
7. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program-program kegiatan UPTD.
III. SUSUNAN ORGANISASI
Susunan Organisasi UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan
TANJUNGANPABON terdiri dari :
A. Kepala UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan TANJUNGPABON.
Kepala UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan TANJUNGPABON mempunyai
tugas mengusulkan perencanaan, pelaksanaan, koordinasi, pengawasan, dan
pengendalian, pembinaan dan penyuluhan, pemberian pertimbangan teknis,
evaluasi serta pelaporan.
B. Subbagian Tata Usaha.
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas :
1. mengelola tata naskah dinas meliputi surat menyurat dan kearsipan;
2. mengelola kepegawaian, keuangan UPTD ;
3. mengelola urusan umum meliputi urusan rumah tangga UPTD,
perawatan kantor, rapat-rapat dinas, perlengkapan serta peralatan Kantor.
C. Kelompok Jabatan Fungsional.
1. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan tugas
khusus sesuai bidang keahlian dan kebutuhan.
2. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga ahli dalam
jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai
dengan keahliannya.
3. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional
senior yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
dan bertanggungjawab kepada Kepala UPTD.
4. Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan
beban kerja.
5. Jenis Jabatan Fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 19
IV. WILAYAH KERJA
UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan TANJUNGPABON mempunyai wilayah
kerja :
- Kecamatan Tanjunganom;
- Kecamatan Pace;
- Kecamatan Prambon; dan
- Kecamatan Sukomoro.
4. UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan KERTOBAWORO.
I. TUGAS POKOK
UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan KERTOBAWORO mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang pekerjaan jalan dan
jembatan.
II. FUNGSI
UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan KERTOBAWORO mempunyai fungsi :
1. pelaksanaan kebijaksanaan teknis, bimbingan, pembinaan di bidang
pekerjaan umum ;
2. pelaksanaan koordinasi teknis di bidang pekerjaan jalan dan jembatan ;
3. pengumpulan, pengolahan, pengusulan perencanaan pembangunan di
bidang pekerjaan jalan dan jembatan;
4. pemantauan dan pengawasan, pelaksanaan operasional pembangunan,
pemeliharaan jalan dan jembatan, serta bangunan pelengkapnya ;
5. pelaksanaan pemantauan dan pengawasan pelaksanaan operasional
pembangunan di bidang pekerjaan jalan dan jembatan ;
6. penyiapan bahan pembinaan, penyuluhan pembangunan di bidang
pekerjaan jalan dan jembatan ;
7. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program-program kegiatan UPTD.
III. SUSUNAN ORGANISASI
Susunan Organisasi UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan KERTOBAWORO
terdiri dari :
A. Kepala UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan KERTOBAWORO.
Kepala UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan KERTOBAWORO mempunyai
tugas mengusulkan perencanaan, pelaksanaan, koordinasi, pengawasan, dan
pengendalian, pembinaan dan penyuluhan, pemberian pertimbangan teknis,
evaluasi serta pelaporan.
B. Subbagian Tata Usaha.
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas :
1. mengelola tata naskah dinas meliputi surat menyurat dan kearsipan;
2. mengelola kepegawaian, keuangan UPTD ;
3. mengelola urusan umum meliputi urusan rumah tangga UPTD,
perawatan kantor, rapat-rapat dinas, perlengkapan serta peralatan Kantor.
C. Kelompok Jabatan Fungsional.
BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 20
1. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan tugas
khusus sesuai bidang keahlian dan kebutuhan.
2. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga ahli dalam
jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai
dengan keahliannya.
3. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional
senior yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
dan bertanggungjawab kepada Kepala UPTD.
4. Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan
beban kerja.
5. Jenis Jabatan Fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
IV. WILAYAH KERJA
UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan KERTOBAWORO mempunyai wilayah
kerja :
- Kecamatan Kertosono;
- Kecamatan Baron;
- Kecamatan Ngronggot; dan
- Kecamatan Patianrowo.
5. UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan GOLENGLULEN.
I. TUGAS POKOK
UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan GOLENGLULEN mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang pekerjaan jalan dan
jembatan.
II. FUNGSI
UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan GOLENGLULEN mempunyai fungsi:
1. pelaksanaan kebijaksanaan teknis, bimbingan, pembinaan di bidang
pekerjaan umum ;
2. pelaksanaan koordinasi teknis di bidang pekerjaan jalan dan jembatan ;
3. pengumpulan, pengolahan, pengusulan perencanaan pembangunan di
bidang pekerjaan jalan dan jembatan;
4. pemantauan dan pengawasan, pelaksanaan operasional pembangunan,
pemeliharaan jalan dan jembatan, serta bangunan pelengkapnya ;
5. pelaksanaan pemantauan dan pengawasan pelaksanaan operasional
pembangunan di bidang pekerjaan jalan dan jembatan ;
6. penyiapan bahan pembinaan, penyuluhan pembangunan di bidang
pekerjaan jalan dan jembatan ;
8. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program-program kegiatan UPTD.
III. SUSUNAN ORGANISASI
Susunan Organisasi UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan GOLENGLULEN
terdiri dari :
A. Kepala UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan GOLENGLULEN.
BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 21
Kepala UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan GOLENGLULEN mempunyai
tugas mengusulkan perencanaan, pelaksanaan, koordinasi, pengawasan, dan
pengendalian, pembinaan dan penyuluhan, pemberian pertimbangan teknis,
evaluasi serta pelaporan.
B. Subbagian Tata Usaha.
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas :
1. mengelola tata naskah dinas meliputi surat menyurat dan kearsipan;
2. mengelola kepegawaian, keuangan UPTD ;
3. mengelola urusan umum meliputi urusan rumah tangga UPTD,
perawatan kantor, rapat-rapat dinas, perlengkapan serta peralatan Kantor.
C. Kelompok Jabatan Fungsional.
1. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan tugas
khusus sesuai bidang keahlian dan kebutuhan.
2. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga ahli dalam
jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai
dengan keahliannya.
3. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional
senior yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
dan bertanggungjawab kepada Kepala UPTD.
4. Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan
beban kerja.
5. Jenis Jabatan Fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
IV. WILAYAH KERJA
UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan GOLENGLULEN mempunyai wilayah
kerja :
- Kecamatan Gondang;
- Kecamatan Lengkong;
- Kecamatan Ngluyu; dan
- Kecamatan Jatikalen.
6. UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan LOBERSANGET.
I. TUGAS POKOK
UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan LOBERSANGET mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang pekerjaan jalan dan
jembatan.
II. FUNGSI
UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan LOBERSANGET mempunyai fungsi:
1. pelaksanaan kebijaksanaan teknis, bimbingan, pembinaan di bidang
pekerjaan umum ;
2. pelaksanaan koordinasi teknis di bidang pekerjaan jalan dan jembatan ;
3. pengumpulan, pengolahan, pengusulan perencanaan pembangunan di
bidang pekerjaan jalan dan jembatan;
BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 22
4. pemantauan dan pengawasan, pelaksanaan operasional pembangunan,
pemeliharaan jalan dan jembatan, serta bangunan pelengkapnya ;
5. pelaksanaan pemantauan dan pengawasan pelaksanaan operasional
pembangunan di bidang pekerjaan jalan dan jembatan ;
6. penyiapan bahan pembinaan, penyuluhan pembangunan di bidang
pekerjaan jalan dan jembatan ;
7. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program-program kegiatan UPTD.
III. SUSUNAN ORGANISASI
Susunan Organisasi UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan LOBERSANGET
terdiri dari :
A. Kepala UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan LOBERSANGET.
Kepala UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan LOBERSANGET mempunyai
tugas mengusulkan perencanaan, pelaksanaan, koordinasi, pengawasan, dan
pengendalian, pembinaan dan penyuluhan, pemberian pertimbangan teknis,
evaluasi serta pelaporan.
B. Subbagian Tata Usaha.
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas :
1. mengelola tata naskah dinas meliputi surat menyurat dan kearsipan;
2. mengelola kepegawaian, keuangan UPTD ;
3. mengelola urusan umum meliputi urusan rumah tangga UPTD,
perawatan kantor, rapat-rapat dinas, perlengkapan serta peralatan Kantor.
C. Kelompok Jabatan Fungsional.
1. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan tugas
khusus sesuai bidang keahlian dan kebutuhan.
2. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga ahli dalam
jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai
dengan keahliannya.
3. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional
senior yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
dan bertanggungjawab kepada Kepala UPTD.
4. Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan
beban kerja.
5. Jenis Jabatan Fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
IV. WILAYAH KERJA
UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan LOBERSANGET mempunyai wilayah
kerja :
- Kecamatan Loceret;
- Kecamatan Berbek;
- Kecamatan Sawahan; dan
BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 23
- Kecamatan Ngetos.
7. UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air BODOR.
I. TUGAS POKOK
UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air BODOR mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang di
bidang pengairan
II. FUNGSI
UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air BODOR mempunyai fungsi :
1. Pengumpulan, pengolahan, pengusulan perencanaan pembangunan di
Bidang pengairan.
2. Pemantauan dan pengawasan pelaksanaan operasi dan pemeliharaan
jaringan irigasi;
3. Pelaksanaan inventarisasi dan pembangunan prasarana irigasi yang
dikuasai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
4. Pelasanaan bimbingan teknis kepada para pengelola dan pengguna air
irigasi;
5. Pelaksanaan pemberian pertimbangan teknis atas fungsi pemanfaatan
pemakaian air irigasi, penggunaan tanah pengairan, dan pembuatan
bangunan di atas perairan umum;
6. Pelaksanaan pelaporan teknis operasi dan pemeliharaan secara periodik
sesuai ketentuan yang berlaku;
7. Pelaksanaan pembagian air irigasi sesuai kebutuhan untuk tanaman
maupun kepentingan lainnya;
8. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program-program kegiatan UPTD.
III. SUSUNAN ORGANISASI
Susunan Organisasi UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air BODOR terdiri dari :
A. Kepala UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air BODOR.
Kepala UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air BODOR mempunyai tugas
mengusulkan perencanaan, pelaksanaan, koordinasi, pengawasan dan
pengendalian, pembinaan dan penyuluhan, pemberian pertimbangan teknis,
evaluasi serta pelaporan.
B. Subbagian Tata Usaha.
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas :
1. Mengelola tata naskah dinas meliputi surat menyurat dan kearsipan.
2. Mengelola kepegawaian, keuangan UPTD.
3. Mengelola urusan umum meliputi urusan rumah tangga UPTD,
perawatan kantor, rapat-rapat dinas, perlengkapan serta peralatan Kantor.
C. Kelompok Jabatan Fungsional.
1. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan tugas
khusus sesuai bidang keahlian dan kebutuhan.
BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 24
2. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga ahli dalam
jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai
dengan keahliannya.
3. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional
senior yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
dan bertanggungjawab kepada Kepala UPTD.
4. Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan
beban kerja.
5. Jenis Jabatan Fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
IV. WILAYAH KERJA
UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air BODOR mempunyai wilayah kerja :
- Kecamatan Pace;
- Kecamatan Ngetos;
- Kecamatan Berbek
- Kecamatan Loceret;
- Kecamatan Sukomoro; dan
- Kecamatan Tanjunganom.
8. UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air MRICAN KIRI.
I. TUGAS POKOK
UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air MRICAN KIRI mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang di
bidang pengairan.
II. FUNGSI
UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air MRICAN KIRI mempunyai fungsi :
1. Pengumpulan, pengolahan, pengusulan perencanaan pembangunan di
Bidang pengairan.
2. Pemantauan dan pengawasan pelaksanaan operasi dan pemeliharaan
jaringan irigasi;
3. Pelaksanaan inventarisasi dan pembangunan prasarana irigasi yang
dikuasai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
4. Pelasanaan bimbingan teknis kepada para pengelola dan pengguna air
irigasi;
5. Pelaksanaan pemberian pertimbangan teknis atas fungsi pemanfaatan
pemakaian air irigasi, penggunaan tanah pengairan, dan pembuatan
bangunan di atas perairan umum;
6. Pelaksanaan pelaporan teknis operasi dan pemeliharaan secara periodik
sesuai ketentuan yang berlaku;
7. Pelaksanaan pembagian air irigasi sesuai kebutuhan untuk tanaman
maupun kepentingan lainnya;
8. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program-program kegiatan UPTD.
III. SUSUNAN ORGANISASI
BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 25
Susunan Organisasi UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air MRICAN KIRI terdiri
dari :
A. Kepala UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air MRICAN KIRI.
Kepala UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air MRICAN KIRI mempunyai tugas
mengusulkan perencanaan, pelaksanaan, koordinasi, pengawasan dan
pengendalian, pembinaan dan penyuluhan, pemberian pertimbangan teknis,
evaluasi serta pelaporan.
B. Subbagian Tata Usaha.
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas :
1. Mengelola tata naskah dinas meliputi surat menyurat dan kearsipan.
2. Mengelola kepegawaian, keuangan UPTD.
3. Mengelola urusan umum meliputi urusan rumah tangga UPTD,
perawatan kantor, rapat-rapat dinas, perlengkapan serta peralatan Kantor.
C. Kelompok Jabatan Fungsional.
1. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan tugas
khusus sesuai bidang keahlian dan kebutuhan.
2. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga ahli dalam
jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai
dengan keahliannya.
3. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional
senior yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Pekerjaan jalan dan jembatan
Penataan Ruang dan bertanggungjawab kepada Kepala UPTD.
4. Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan
beban kerja.
5. Jenis Jabatan Fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
IV. WILAYAH KERJA
UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air MRICAN KIRI mempunyai wilayah kerja :
- Kecamatan Prambon;
- Kecamatan Tanjunganom;
- Kecamatan Baron;
- Kecamatan Kertosono;
- Kecamatan Sukomoro;
- Kecamatan Ngronggot;
- Kecamatan Patianrowo
- Kecamatan Lengkong; dan
- Kecamatan Jatikalen.
9. UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air WIDAS.
I. TUGAS POKOK
BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 26
UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air WIDAS mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang di
bidang pengairan.
II. FUNGSI
UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air WIDAS mempunyai fungsi :
1. Pengumpulan, pengolahan, pengusulan perencanaan pembangunan di
Bidang pengairan.
2. Pemantauan dan pengawasan pelaksanaan operasi dan pemeliharaan
jaringan irigasi;
3. Pelaksanaan inventarisasi dan pembangunan prasarana irigasi yang
dikuasai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
4. Pelasanaan bimbingan teknis kepada para pengelola dan pengguna air
irigasi;
5. Pelaksanaan pemberian pertimbangan teknis atas fungsi pemanfaatan
pemakaian air irigasi, penggunaan tanah pengairan, dan pembuatan
bangunan di atas perairan umum;
6. Pelaksanaan pelaporan teknis operasi dan pemeliharaan secara periodik
sesuai ketentuan yang berlaku;
7. Pelaksanaan pembagian air irigasi sesuai kebutuhan untuk tanaman
maupun kepentingan lainnya;
8. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program-program kegiatan UPTD.
III. SUSUNAN ORGANISASI
Susunan Organisasi UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air WIDAS terdiri dari :
A. Kepala UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air WIDAS.
Kepala UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air WIDAS mempunyai tugas
mengusulkan perencanaan, pelaksanaan, koordinasi, pengawasan dan
pengendalian, pembinaan dan penyuluhan, pemberian pertimbangan teknis,
evaluasi serta pelaporan.
B. Subbagian Tata Usaha.
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas :
1. Mengelola tata naskah dinas meliputi surat menyurat dan kearsipan.
2. Mengelola kepegawaian, keuangan UPTD.
3. Mengelola urusan umum meliputi urusan rumah tangga UPTD,
perawatan kantor, rapat-rapat dinas, perlengkapan serta peralatan Kantor.
C. Kelompok Jabatan Fungsional.
1. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan tugas
khusus sesuai bidang keahlian dan kebutuhan.
2. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga ahli dalam
jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai
dengan keahliannya.
3. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional
senior yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Pekerjaan jalan dan jembatan
Penataan Ruang dan bertanggungjawab kepada Kepala UPTD.
4. Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan
beban kerja.
BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 27
5. Jenis Jabatan Fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
IV. WILAYAH KERJA
UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air WIDAS mempunyai wilayah kerja :
- Kecamatan Sawahan;
- Kecamatan Wilangan;
- Kecamatan Bagor;
- Kecamatan Nganjuk;
- Kecamatan Sukomoro;
- Kecamatan Rejoso; dan
- Kecamatan Gondang.
10. UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air BENING.
I. TUGAS POKOK
UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air BENING mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang di
bidang pengairan.
II. FUNGSI
UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air BENING mempunyai fungsi :
1. Pengumpulan, pengolahan, pengusulan perencanaan pembangunan di
Bidang pengairan.
2. Pemantauan dan pengawasan pelaksanaan operasi dan pemeliharaan
jaringan irigasi;
3. Pelaksanaan inventarisasi dan pembangunan prasarana irigasi yang
dikuasai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
4. Pelasanaan bimbingan teknis kepada para pengelola dan pengguna air
irigasi;
5. Pelaksanaan pemberian pertimbangan teknis atas fungsi pemanfaatan
pemakaian air irigasi, penggunaan tanah pengairan, dan pembuatan
bangunan di atas perairan umum;
6. Pelaksanaan pelaporan teknis operasi dan pemeliharaan secara periodik
sesuai ketentuan yang berlaku;
7. Pelaksanaan pembagian air irigasi sesuai kebutuhan untuk tanaman
maupun kepentingan lainnya;
8. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program-program kegiatan UPTD.
III. SUSUNAN ORGANISASI
Susunan Organisasi UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air BENING terdiri dari :
A. Kepala UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air BENING.
Kepala UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air BENING mempunyai tugas
mengusulkan perencanaan, pelaksanaan, koordinasi, pengawasan dan
pengendalian, pembinaan dan penyuluhan, pemberian pertimbangan teknis,
evaluasi serta pelaporan.
B. Subbagian Tata Usaha.
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas :
BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 28
1. Mengelola tata naskah dinas meliputi surat menyurat dan kearsipan.
2. Mengelola kepegawaian, keuangan UPTD.
3. Mengelola urusan umum meliputi urusan rumah tangga UPTD,
perawatan kantor, rapat-rapat dinas, perlengkapan serta peralatan Kantor.
C. Kelompok Jabatan Fungsional.
1. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan tugas
khusus sesuai bidang keahlian dan kebutuhan.
2. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga ahli dalam
jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai
dengan keahliannya.
3. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional
senior yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Pekerjaan jalan dan jembatan
Penataan Ruang dan bertanggungjawab kepada Kepala UPTD.
4. Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan
beban kerja.
5. Jenis Jabatan Fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
IV. WILAYAH KERJA
UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air BENING mempunyai wilayah kerja :
- Kecamatan Wilangan;
- Kecamatan Bagor;
- Kecamatan Rejoso;
- Kecamatan Nganjuk;
- Kecamatan Sukomoro;
- Kecamatan Ngluyu;
- Kecamatan Tanjunganom; dan
- Kecamatan Gondang.
11. UPTD Pengelelolaan Sumber Daya Air KUNCIR.
I. TUGAS POKOK
UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air KUNCIR mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang di
bidang pengairan.
II. FUNGSI
UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air KUNCIR mempunyai fungsi :
1. Pengumpulan, pengolahan, pengusulan perencanaan pembangunan di
Bidang pengairan.
2. Pemantauan dan pengawasan pelaksanaan operasi dan pemeliharaan
jaringan irigasi;
3. Pelaksanaan inventarisasi dan pembangunan prasarana irigasi yang
dikuasai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
4. Pelasanaan bimbingan teknis kepada para pengelola dan pengguna air
irigasi;
5. Pelaksanaan pemberian pertimbangan teknis atas fungsi pemanfaatan
pemakaian air irigasi, penggunaan tanah pengairan, dan pembuatan
bangunan di atas perairan umum;
BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 29
6. Pelaksanaan pelaporan teknis operasi dan pemeliharaan secara periodik
sesuai ketentuan yang berlaku;
7. Pelaksanaan pembagian air irigasi sesuai kebutuhan untuk tanaman
maupun kepentingan lainnya;
8. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program-program kegiatan UPTD.
III. SUSUNAN ORGANISASI
Susunan Organisasi UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air KUNCIR terdiri dari :
A. Kepala UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air KUNCIR.
Kepala UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air KUNCIR mempunyai tugas
mengusulkan perencanaan, pelaksanaan, koordinasi, pengawasan dan
pengendalian, pembinaan dan penyuluhan, pemberian pertimbangan teknis,
evaluasi serta pelaporan.
B. Subbagian Tata Usaha.
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas :
1. Mengelola tata naskah dinas meliputi surat menyurat dan kearsipan.
2. Mengelola kepegawaian, keuangan UPTD.
3. Mengelola urusan umum meliputi urusan rumah tangga UPTD,
perawatan kantor, rapat-rapat dinas, perlengkapan serta peralatan Kantor.
C. Kelompok Jabatan Fungsional.
1. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan tugas
khusus sesuai bidang keahlian dan kebutuhan.
2. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga ahli dalam
jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai
dengan keahliannya.
3. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional
senior yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Pekerjaan jalan dan jembatan
Penataan Ruang dan bertanggungjawab kepada Kepala UPTD.
4. Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan
beban kerja.
5. Jenis Jabatan Fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
IV. WILAYAH KERJA
UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air KUNCIR mempunyai wilayah kerja :
- Kecamatan Sawahan;
- Kecamatan Ngetos;
- Kecamatan Berbek;
- Kecamatan Loceret;
- Kecamatan Nganjuk; dan
- Kecamatan Sukomoro.
Gambar 2.2
BAGAN ORGANISASI
UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH (Kelas A)
KEPALA UPTD
BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 30
Gambar 2.3
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI
UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH (Kelas B)
2.2 SUMBER DAYA PERANGKAT DAERAH
2.2.1 Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah aset bagi suatu organisasi
dan sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan untuk terwujudnya
tujuan organisasi. Jumlah Aparatur Sipil Negara pada Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk sebanyak 275 orang.
Data pegawai menurut Golongan dan Jabatan adalah
Tabel 2.1
Data Administrasi Kepegawaian
Menurut Golongan dan Jabatan
U R A I A N Satuan Jumlah
a. Jumlah PNS
1) Golongan I Orang 33
2) Golongan II Orang 170
3) Golongan III Orang 68
SUB BAGIAN
TATAUSAHA
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
KEPALA UPTD
BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 31
4) Golongan IV Orang 4
Jumlah Orang 275
b Jumlah Pejabat
Struktural
1) Eselon II Orang 1
2) Eselon III Orang 4
3) Eselon IV Orang 33
c. Jumlah Pejabat
Fungsional
Orang -
d. Jumlah Staf PNS Orang 237
Jumlah Orang 275
Sumber : Sistem Informasi Pembangunan Daerah Kab. Nganjuk
Sedangkan data pegawai menurut jenjang pendidikan yang pernah dilalui
adalah :
Tabel 2.2. Data Administrasi Menurut Tingkat Pendidikan
No. U R A I A N Satuan Jumlah
1 Lulusan SD Orang 28
2 Lulusan SLTP Orang 45
3 Lulusan SLTA Orang 139
4 Lulusan Paket C Orang -
5 Lulusan KPAA Orang -
4 Lulusan D2 Orang -
5 Lulusan Sarjana Muda/ D3 Orang 6
6 Lulusan S-1 Orang 49
7 Llusan Pasca Sarjana/ S.2 Orang 8
8 Lulusan Pasca Sarjana/ S.3 Orang -
Jumlah Orang 275
Tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah tenaga Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk yang berstatus ASN pada
tahun 2018 sebanyak 298 orang. Dilihat dari segi kuantitas pegawai masih
dikatakan kurang jika dibandingkan dengan beban kerja yang ditangani,
sehingga perlu adanya tambahan tenaga dan peningkatan kemampuan
Sumber daya manusia melalui diklat teknis fungsional dan diklat lain yang
mendukung pengembangan organisasi.
0
50
S2 S1 D3 SLTA KPPA PAKET C SLTP SD
Chart Title
0
10
20
30
40
50
60
BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 32
Sumber Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk
2.2.2 Sarana dan Prasarana
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk, tidak terlepas dari ketersediaan
sarana dan prasarana perkantoran yang menunjang terhadap upaya
pencapaian sasaran. Ditinjau dari aspek kuantitas dan kualitas sampai
dengan tahun 2018 sarana prasarana dimaksud meliputi komponen :
1. Alat-alat besar sejumlah 39 unit dengan kondisi Baik 58,97 %, Rusak
Sedang 23,08 %, Rusak Berat 17,95%.
2. Alat-alat Angkutan sejumlah 32 unit dengan kondisi Baik 31,25%,
Rusak Sedang 37,50%, Rusak Berat 31,25 %.
3. Alat Bengkel dan Alat Ukur sejumlah 60 buah dengan kondisi Baik 6,98%,
Rusak Sedang 51,16%, Rusak Berat 41,86 %.
4. Alat Kantor dan Rumah Tangga sejumlah 1.109 bh dengan kondisi Baik
61,05%, Rusak Sedang 12,80%, Rusak Berat 26,15%.
5. Alat Studio dan Alat Komunikasi sejumlah 23 bh dengan kondisi Baik
43,48%, Rusak Sedang 4,35 %, Rusak Berat 52,17 %.
6. Alat Laboratorium sejumlah 48 unit dengan kondisi Baik 60,42%, , Rusak
Sedang 22,92 %, Rusak Berat 16,67 %.
Secara keseluruhan, daftar aset Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Nganjuk pada tahun 2018, sebagai berikut:
Tabel 2.3
Daftar Aset Tetap Sarana dan Prasarana Perkantoran Yang Menunjang
Terhadap Upaya Pencapaian Sasaran s/d Tahun 2018
No. Nama Aset/Th. Perolehan Jumlah
Kondisi Eksisting
(Jumlah)
Baik Rusak
Sedang
Rusak
Berat
I ALAT-ALAT BESAR
1 Exavator th. 2006 1 1
2 Walles th. 1974 1 1
3 Walles th. 1977 3 3
4 Walles th. 1981 1 1
5 Walles th. 1982 2 2
6 Walles th. 1983 1 1
7 Duplex th. 1995 1 1
8 Walles th. 2001 2 2
9 Walles th. 2003 2 2
10 Walles th. 2005 1 1
11 Walles th. 2006 1 1
BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 33
12 Walles th. 2007 7 7
13 Mesin Gilas Vibrator th. 2010 1 1
14 Mesin Gilas Vibrator th. 2013 1 1
15 Mesin Kompresor Udara th.
1994
1 1
16 Kompresor th. 2006 1 1
17 Sprayer th. 2006 1 1
17 Compressor th. 1995 1 1
18 Panci Pencampur Aspal
Panas th. 1994
1 1
19 Panci Pencampur Aspal
Panas th. 2005
1 1
20 Pemotong Rumput th. 1994 2 2
21 Stamper th. 2013 5 5
22 Gergaji mesin th. 2013 1 1
Jumlah 39 23 9 7
% kondisi peralatan 100 58,97 23,08 17,95
No. Nama Aset/Th. Perolehan Jumlah
Kondisi Eksisting
(Jumlah)
Baik Rusak
Sedang
Rusak
Berat
II. ALAT-ALAT ANGKUTAN
1 Carry th. 1996 2 2
2 Carry th. 2001 1 1
3 Kijang LX th. 2002 1 1
4 Toyota Kijang Innova G M/T
Diesel th. 2012
1 1
5 Sepada Motor Honda
th.1995
1 1
6 Sepada Motor Gl Pro th. 1994 1 1
7 Sepada Motor Honda
th.1993
1 1
8 Sepada Motor Honda Win
th.1996
1 1
9 Sepada Motor Bejing th.2000 1 1
10 Pick Up Toyota th. 1982 1 1
11 Pick Up Toyota th. 1981 1 1
12 Pick Up KIA 1982 1 1
13 APV MEGACARRY EXTRA
WIDE-NEW (suzuki) th. 2013
1 1
14 Truck Isuzu th. Th. 1995 1 1
BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 34
15 Trailer Perkasa T 18 S th.
2005
1 1
16 Truck Kapasitas 4 m3 th.
2010
1 1
17 Truck Tangki Air Kapasitas 4
m3 th. 2010
1 1
18 Gerobak dorong th. 2003 6 6
19 Gerobak dorong th. 1963 2 2
20 Gerobak tarik th. 1994 1 1
21 Sepada Motor Treil th.2013 3 3
22 Carry Pick Up th. 2013 2 2
Jumlah 32 10 12 10
% kondisi peralatan 100 31,25 37,50 31,25
III ALAT-ALAT BENGKEL DAN
ALAT UKUR
1 Alat service ban 1 1
2 Perkakas Matrik 1 1
3 Perkakas Service Mobil 1 1
4 Sket Tumbuk 1 1
5 Tap dan Cetakan 1 1
6 Takaran oil 1 1
7 Alat Pengangkat Lantai 1 1
8 Blok Rantai 1 1
9 Blok Rantai 5 ton 1 1
10 Pengukur Tekanan 1 1
11 Kunci Moment 1 1
12 Kunci Bung 1 1
13 Kunci Pipa DPT di Setel 1 1
14 Sand Equipanelt 1 1
15 Balance 200 gr 1 1
16 Balance 20 KGS 1 1
17 Balance 2610 GR 1 1
18 Banleman Beam 1 1
19 Perkakas Kerja Bangku th.
1995
1 1
No. Nama Aset/Th. Perolehan Jumlah
Kondisi Eksisting
(Jumlah)
Baik Rusak
Sedang
Rusak
Berat
20 Bor th. 1995 1 1
21 Seket Mat th. 1995 1 1
22 Pompa Hidrolik th. 1995 7 7
23 Generator Test th. 1995 1 1
BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 35
24 Drumeter th. 1995 2 2
25 Perkakas. th. 1995 1 1
26 Tali / Benang ( Kis ware) th.
1995
3 3
27 Garinda Listrik Piringan
Sudut (Black & Decker) th.
1995
1 1
28 Alat Semprot Cat th. 1995 1 1
29 Sling Nilon th. 1995 2 2
30 Kunci Filter Oli th. 1995 1 1
31 Alat Cetak Silinder Ø 15 x 30
th. 2011
2 2
32 Genset 5.5 KW / OH700HE
(Honda) th. 2013
1 1
33 Dongkrak Hidrolik 1 1
34 Dongkrak Troli 1 1
35 Aksel/Gandar Tegak 1 1
36 Mesin Las Listrik th. 1995 1 1
37 Transformator Las 250AMP 1 1
38 Theodolite th. 2000 1 1
39 Roll meter th. 1993 1 1
40 Roll meter th. 2000 3 3
41 Roll meter th. 2003 1 1
42 Roll meter th. 2004 2 2
43 Roll meter th. 2005 1 1
44 Global Positioning System
(GPS) th. 2011
1 1
45 Kompas/Peralatan navigasi
th. 2013
2 2
Jumlah 60 9 28 23
% kondisi peralatan 100 6,98 51,16 41,86
IV ALAT KANTOR DAN RUMAH
TANGGA
1 Mesin Ketik th. 1990 17 17
2 Mesin Ketik th. 1991 3 3
3 Mesin Ketik th. 1995 7 3 4
4 Mesin Ketik th. 1998 10 10
5 Mesin Ketik th. 2010 2 2
6 Mesin Fotocopy th. 1990 1 1
7 Peralatan Cetak th.1995
(LIGHTDRUG)
1 1
8 Mesin Cetak Portable th.
1984
1 1
BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 36
9 Mesin Stensil Man Folio th.
1990
1 1
10 Lemari Besi/Metal th. 1993 1 1
11 Almari Besi/Metal th.1999 10 8 2
12 Almari Besi/Metal th.2001 1 1
13 Lemari Kayu th. 1963-1999 49 27 9 13
14 Brankas th. 1953-2007 3 2 1
15 Filling Kabinet th. 1990 –
2013
34 20 11 3
16 Rak Besi th. 1995 – 2000 6 6
No. Nama Aset/Th. Perolehan Jumlah
Kondisi Eksisting
(Jumlah)
Baik Rusak
Sedang
Rusak
Berat
17 Rak Kayu th. 1984 – 2012 68 32 13 23
18 Meja Kerja th. 1963 – 2010 195 171 14 31
19 Meja Gambar th. 1984 – 1994 5 5
20 Meja Rapat th. 1984 – 2010 15 7 1 7
21 Kursi Kerja 195 148 16 16
22 Meja Tamu th. 1989 -2010 3 3
23 Kursi Tamu th. 1989 -2010 3 3
24 Kursi Rapat th. 1990 – 2010 310 144 53 113
25 AC th. 2000 – 2013 11 8 3
26 Kipas angin 14 5 1 8
27 Televisi th. 2000- 2012 3 3
28 Komputer th. 1998 – 2013 39 28 2 9
29 Note Book 7 4 1 2
30 Printer th. 1998 – 2013 31 15 4 12
31 Buffet th. 1990 – 2001 7 3 1 3
32 Meja Maket/Peta th. 1996-
1999
5 3 2
33 Perlengkapan Kantor lainnya
th. 1963 – 2004
22 10 5 7
34 Papan Pengumuman+Papan
Nama Instansi
8 5 3
35 Alat pemadam kebakaran th.
1984-2006
5 2 3
36 Jam th. 1984 – 2006 10 7 3
37 Mesin hitung th. 2006-2007 6 3 3
Jumlah 1.109 677 142 290
% kondisi peralatan 100 61,05 12,80 26,15
V ALAT-ALAT STUDIO DAN
KOMUNIKASI
BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 37
1 Telephone th. 1990-2010 4 4
2 Soundsytem th. 1984 – 2012 3 2 1
3 Handycam th. 2005 1 1
4 Kamera Digital th. 2007 –
2010
5 2 1 2
5 Projector th. 1990 – 2013 6 2 4
6 Tape Recorder th. 2000 –
2008
3 3
7 Radio SSB 1 1
Jumlah 23 10 13
% kondisi peralatan 100 43,48 4,35 52,17
VI ALAT-ALAT LABORATORIUM
1 LA. Abrassion Machine th.
1995
1 1
2 Dynamic Cone Penetrometer
th. 1995
2 2
3 CBR Laboratory th. 1995 1 1
4 Proctor standart th. 1995 1 1
5 Compaction Set th. 1995 1 1
6 Balance 20KGS th. 1995 1 1
7 Balance 20 KGS th. 1995 1 1
8 Balance 2610 GR th. 1995 1 1
9 Balance 200 GR th. 1995 1 1
10 Digital Balance Ohaus th.
1995
1 1
No.
Nama Aset/Th. Perolehan Jumlah
Kondisi Eksisting
(Jumlah)
Baik Rusak
Sedang
Rusak
Berat
11 Plastic Limit Set th. 1995 1 1
12 Liquid Limit set th. 1995 1 1
13 Sand Cone set th. 1995 4 4
14 Sand equivalent Test th.
1995
2 2
15 Gradation Test th. 1995 1 1
16 Slump Test th. 1995 2 2
17 Organic Impurities th. 1995 1 1
18 Moisture Content Cup th.
1995
1 1
19 Speedy Moisture Test th.
1995
1 1
20 Dutch Cone Penetrometer th.
1999
1 1
BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 38
21 Compression Testing
Machine th. 1995
1 1
22 Field CBR th. 1995 1 1
23 Marshall Test th. 2001 1 1
24 Centrifuge Extractor (Electric)
th. 1995
1 1
25 Centrifuge Extractor (Manual)
th. 2001
1 1
26 Core Drill Test th. 2001 1 1
27 Oven Memmert th. 2001 1 1
28 Water Bath th. 2001 1 1
29 Bak Kaca Perendam 3 3
30 Hammer Test 1 1
31 Beankelman Beam 1 1
32 Diamond Bit 4” dia 1 1
33 Dinamo Electrical UTM 1 1
34 Manometer 300 Kg/Cm2 1 1
35 Manometer 60 Kg/Cm2 1 1
36 Termometer 400 ̊ C 1 1
37 Tap dan cetakan 1 1
38 Penetration Test set 1 1
39 Concrete Mould (1 Pk) th.
1995 – 2001
2 2
Jumlah 48 29 11 8
% kondisi peralatan 100 60,42 22,92 16,67
2.3 KINERJA PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
Pembangunan Infrastruktur jalan, jembatan, irigasi dan bangunan
pelayanan publik serta pemanfaatan lahan sesuai rencana tata ruang di
Kabupaten Nganjuk merupakan bagian dari proses pembangunan daerah
dalam rangka mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan daerah
Kabupaten Nganjuk dan juga merupakan bagian dari proses pembangunan
nasional dalam rangka mencapai cita-cita bangsa Indonesia sebagai bangsa
yang mandiri, maju, adil dan makmur. Infrastruktur di bidang jalan,
jembatan, irigasi dan bangunan pelayanan publik serta pemanfaatan lahan
sesuai rencana tata ruang merupakan salah satu motor pendorong
pertumbuhan ekonomi masyarakat Kabupaten Nganjuk dan peningkatan
daya saing daerah, disamping sektor lain seperti produk unggulan pertanian,
sektor perdagangan dan sektor wisata. Melalui kebijakan dan komitmen
pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, irigasi dan bangunan pelayanan
publik serta pemanfaatan lahan sesuai rencana tata ruang yang tepat, maka
hal tersebut diyakini dapat membantu mengurangi masalah kemiskinan,
mengatasi persoalan kesenjangan antar-kawasan maupun antar-wilayah,
memperkuat ketahanan pangan, dan mengurangi tekanan urbanisasi,
meningkatan minat investor untuk membuka industri baru yang secara
BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 39
keseluruhan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, irigasi dan bangunan pelayanan
publik serta pemanfaatan lahan sesuai rencana tata ruang mempunyai
manfaat langsung untuk peningkatan taraf hidup masyarakat dan kualitas
lingkungan, karena semenjak tahap konstruksi telah dapat menciptakan
lapangan kerja bagi masyarakat sekaligus menggerakkan sektor riil.
Disamping itu, Pembangunan di bidang Kebina Margaan, Pengairan
Serta Kecipta Karyaan juga berperan sebagai pendukung kelancaran kegiatan
sektor pembangunan lainnya antara lain sektor pertanian, industri dan
wisata. Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan karenanya berperan
sebagai stimulan dalam mendukung perkembangan ekonomi wilayah yang
signifikan. Oleh karenanya, upaya pembangunan infrastruktur jalan dan
jembatan perlu direncanakan dengan matang sesuai dengan tingkat
kebutuhan dan perkembangan suatu wilayah, yang pada gilirannya akan
menjadi modal penting dalam mewujudkan berbagai tujuan dan sasaran
pembangunan Kabupaten Nganjuk.
Dengan demikian, pembangunan infrastruktur di Kabupaten Nganjuk
pada dasarnya dimaksudkan untuk mencapai 3 (tiga) strategic goals,
yaitu: a) meningkatkan pertumbuhan ekonomi; b) meningkatkan
kesejahteraan masyarakat; c) memberikan modal penting dalam mewujudkan
berbagai tujuan dan sasaran pembangunan.
Sejalan dengan bergulirnya roda pemerintahan dan pembangunan di bidang
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang dilakukan, perubahan menuju
terwujudnya kemapanan tata pemerintahan telah menampakan hasil yang
cukup positif. Kondisi ini terlihat dari komitmen untuk menetapkan arah dan
tujuan serta target-target pembangunan yang akan dicapai dalam setiap
periode perencanaan jangka pendek dan jangka menengah sebagai landasan
dan acuan dalam pelaksanaan pembangunan.
Mempedomani Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Nganjuk periode tahun 2018 - 2023, strategi yang diterapkan
dalam meningkatkan kinerja pelayanan yang dilaksanakan oleh Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk adalah melalui
upaya :
1. Pengembangan-pengembangan infrastruktur Jalan dan jembatan
lebih lanjut, dengan prioritas pengembangan yang ditekankan pada
wilayah-wilayah potensial, wilayah yang terisolasi (infrastruktur
terbatas).
2. Perbaikan jaringan jalan dan jembatan yang mengalami kerusakan
dengan dilakukan secara berkesinambungan.
3. Peningkatan kualitas jaringan jalan dan jembatan.
4. Mengusulkan beberapa kegiatan untuk mendapatkan bantuan
pendanaan dalam pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan
jalan dan jembatan ke Pemerintah Pusat dan Propinsi Jawa Timur.
Perkuatan kemampuan institusi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Nganjuk dalam pelaksanaan tugas dan fungsi dilandasi
BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 40
penerapan prinsip tata pemerintahan yang baik dan bersihPembangunan
Perindustrian dan Perdagangan sebagai motor
penggerak perekonomian, akan terus didorong peran dan kontribusinya
terhadap pembangunan. Sektor industri dan perdagangan telah menunjukkan
peranan yang penting dan strategis bagi perekonomian Kabupaten Nganjuk
Untuk itu peran industri dalam perekonomian adalah dengan pengembangan
industri kecil termasuk industri tradisional dalam penciptaan lapangan usaha
dan lapangan kerja yang luas serta pengembangan Industri pengolahan hasil
pertanian dalam rangka pemanfaatan seoptimal mungkin potensi sector
pertanian haruslah menjadi Prioritas sebagai kontribusi PDRB dalam rangka
mencapai pertumbuhan ekonomi.
Capaian kinerja Pelaksanaan Kewenangan Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk tahun 2018 – 2023 melaui : 1) Program
Pembangunan Jalan Dan Jembatan, 2) Program Pembangunan Saluran
Drainase/Gorong-Gorong 3) Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong 4)
Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Dan Jembatan, 5) Program
Pembinaan Lingkungan Sosial 6) Program Pendataan, Perencanaan dan
Pengendalian Teknis, 7) Program Pengadaan Tanah untuk Pembangunan
Infrastruktur 8) Program Peningkatan Saran, Prasarana Dan Pembinaan Jasa
Konstruksi, 9) Program Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa
Dan Jaringan Pengairan Lainnya, 10) Program Pengembangan, Pengelolaan,
Dan Konservasi Sungai, Danau, Bendungan Dan Sumber Daya Air Lainnya,
11) Program Pengendalian Banjir, 12)Program Pembangunan, Pemeliharaan
Fasilitas Umum, 13) Program Rehabillitasi, Revitalisasi Dan Refungsionalisasi
Bangunan Dan Gedung Pemerintah, 14)Program Perencanaan Tata Ruang 15)
Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang berdasarkan pengukuran yang
mengacu kepada Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang, Indikator Kinerja menurut bidang urusan
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten, dan Indikator Kinerja
Lainnya yang terdapat dalam Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk tahun 2018-2023 adalah sebagai berikut
:
1. Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang. Berpedoman kepada Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor : 01/PRT/M/2014 tentang Standar Standar Pelayanan
Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, pelaksanaan
SPM Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang oleh Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk pada tahun 2018 –
2023, meliputi 5 jenis pelayanan dasar yaitu:
a. Sumber Daya Air
Penyediaan air baku untuk kebutuhan masyarakat dengan
sasaran meningkatnya keberlanjutan dan ketersediaan air untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat dan Indicator sasaran untuk
mencapai sasaran tersebut adalah persentase tersedianya air
irigasi untuk pertanian rakyat pada system irigasi yang sudah ada
sesuai dengan kewenangannya
BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 41
b. Jalan
Jenis pelayanan dasar Penyediaan jalan untuk melayani
kebutuhan masyarakat dengan sasaran penyediaan jalan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat.
indikator sasaran :
1. Persentase tingkat kondisi jalan provinsi baik dan sedang.
2. Persentase terhubungnya pusat-pusat kegiatan dan
pusat produksi (konektivitas) di wilayah provinsi.
c. Jasa Konstruksi
Jenis pelayanan dasar Pengembangan system Informasi Jasa
Konstruksi dengan indikator persentase tersedianya 3 (tiga)
jenis informasi Jasa Konstruksi Tingkat Kabupaten/Kota pada
Sistem Informasi Pembina Jasa Konstruksi (SIPJAKI). Perizinan
jasa konstruksi dengan indicator persentase tersedianya layanan
Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) dengan waktu penerbitan
paling lama 10 (sepuluh) Hari Kerja setelah Persyaratan Lengkap
d. Cipta Karya
Jenis pelayanan dasar Penataan bangunan dan lingkungan
dengan sasaran meningkatnya tertib pembangunan bangunan
gedung. Indicator sasaran persentase jumlah izin mendirikan
bangunan (IMB) yang diterbitkan.
e. Penataan Ruang
Jenis pelayanan yang dilaksanakan adalah informasi penataan
ruang dan penyediaan ruag terbuka (RTH) publik. Sasaran jenis
pelayanan dasar tersebut adalah meningkatnya ketersediaan
informasi penataan ruang dan meningkatnya ketersediaan RTH.
Dengan Indicator sasaran :
1. Persentase tersedianya informasi mengenai rencana tata
ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota berserta rencana
rincinya melalui peta analog dan peta digital.
2. Persentase tersedianya luasan RTH public sebesar 20 % dari
luas wilayah kota/kawasan perkotaan
Sasaran kinerja Dinas PU dan Penataan Ruang adalah Meningkatnya
pemenuhan kebutuhan infrastruktur jalan, jembatan dan irigasi serta
bangunan pelayanan public dengan indicator sasaran, dan Meningkatnya
pemanfaatan lahn sesuai dengan rencana Tata Ruang :
1. Persentase jalan kabupaten dalam kondisi mantap fungsional
Indikator Sasaran yang digunakan untuk mengukur keberhasilan
capaian sasaran ini adalah Persentase jalan kabupaten dalam kondisi
mantap fungsional dengan target sepanjang 829,584 km atau sebesar
71,92 %. Sebagai penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel
pengukuran kinerja dari kegiatan :
Sasaran Indikator
Sasaran
Panjang Jalan
Kabupaten
(km)*)
Target
(km)*)
Realisasi Pecapaian
BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 42
Meningkatnya
pemenuhan
kebutuhan
infrastruktur
jalan, jembatan
dan irigasi
serta bangunan
pelayanan
publik
Prosentase
jalan
kabupaten
dalam
kondisi
mantap
fungsional
1.153,482
829,584
(71,92 %)
825,069
(71,53)
99,46%
Sumber : Sistem Informasi Pembangunan Daerah
Panjang Jalan dalam kondisi mantap fungsional pada tahun 2016 adalah
sepanjang 809,514 km. Panjang jalan yang dibangun pada tahun 2017
sepanjang 15,555 km. Dengan demikian total panjang jalan yang dibangun
sepanjang 825,069 km atau sebesar 71,53%. Berdasarkan Renstra, panjang
dalam kondisi mantap fungsional Tahun 2017 sepanjang 829,584 km. Maka
diperoleh capaian sasaran sebesar 99,46 % (=825,069 km : 829,584 km x
100,00%). Dapat disimpulkan bahwa Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Nganjuk Tercapai dalam memenuhi kebutuhan jalan
kabupaten dalam kondisi mantap fungsional, dengan nilai 99,46% (=71,53%
: 71,92% x 100%).
2. Prosentase jembatan di jalan kabupaten dalam kondisi baik.
Indikator Sasaran yang digunakan untuk mengukur keberhasilan capaian
sasaran ini adalah Prosentase jembatan di jalan kabupaten dalam kondisi
baik dengan target sebanyak 547 unit atau sebesar 82,77 %. Sebagai
penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel pengukuran kinerja dari
kegiatan :
Sasaran Indikator
Sasaran
Kebutuhan
jembatan*) Target*) Realisasi Pecapaian
Meningkatnya
pemenuhan
kebutuhan
infrastruktur
jalan, jembatan
dan irigasi serta
bangunan
pelayanan publik
Persentase
pemenuhan
kebutuhan
prasarana
jembatan
661 unit
547 unit
(82,77%)
537 unit
(81,24 %)
98,15 %
Sumber : Sistem Informasi Pembangunan Daerah
Jumlah jembatan di jalan kabupaten dalam kondisi baik pada tahun 2016
sebanyak 533 unit atau sebesar 80,62%. Jumlah jembatan yang dibangun
pada tahun 2017 sebanyak 4 unit. Dengan demikian total jumlah jembatan
yang dibangun sebanyak 537 unit. Berdasarkan Renstra jumlah jembatan di
jalan kabupaten dalam kondisi baik sebanyak 547 unit. Diperoleh capaian
sasaran sebesar 98,15 % (=537 unit : 547 unit x 100%). Dapat disimpulkan
bahwa Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk
Tercapai dalam memenuhi kebutuhan prasarana jembatan, dengan nilai
98,15 % (=82,77 % : 81,24% x 100%).
BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 43
3. Prosentase kecukupan kebutuhan air irigasi
Indikator Sasaran yang digunakan untuk mengukur keberhasilan capaian
sasaran ini adalah panjang jaringan irigasi dengan target 271.270,60 atau
sebesar 76,00 %. Sebagai penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel
pengukuran kinerja dari kegiatan
Sasaran Indikator
Sasaran
Kebutuhan
air irigasi*) Target*) Realisasi Pecapaian
Meningkatnya
pemenuhan
kebutuhan
infrastruktur
jalan,
jembatan dan
irigasi serta
bangunan
pelayanan
publik
Prosentase
kecukupan
kebutuhan air
irigasi
49.404
lt/det
356.835 m
37.547
lt/dt
(76 %)
271.270
m
(76,00 %)
37.300
lt/dt
(75,5 %)
243.332,
35 m
(60,77 %)
99,34 %
96,46 %
Sumber : Sistem Informasi Pembangunan Daerah
Target panjang jaringan irigasi dalam kondisi baik sampai dengan tahun
2017 sebesar 76,00 %. Realisasi panjang jaringan irigasi dalam kondisi baik
sampai dengan tahun 2017 sebesar 243.332,35 m atau 60,77 %. Sehingga
capaian kinerja panjang jaringan irigasi kondisi baik tahun 2017 sebesar
96,46 %. Rasio ketersediaan air irigasi merupakan indikator yang
menggambarkan kemampuan jaringan untuk membawa sejumlah air dari
sumbernya ke petak petak sawah sesuai waktu dan tempat berdasarkan
rencana tata tanam yang telah ditetapkan. Target rasio ketersediaan air
irigasi tahun 2017 sebesar 76,00 %. Prosentase rasio ketersediaan air irigasi
Tahun 2017 adalah 75,50 %. Sehingga Persentase capaian kinerja rasio
ketersediaan air irigasi tahun 2017 sebesar 99,34 %.
Dari perhitungan keseluruhan indikator kinerja, dihasilkan angka persentase
panjang jaringan irigasi kondisi baik sebesar 96,46 %, Persentase kelompok
HIPPA yang akitf sebesar 100,14 %, dan Rasio ketersediaan air irigasi sebesar
99,82 %. Dengan demikian rata-rata untuk pencapaian sasaran “ tercapainya
pemenuhan kebutuhan pelayanan irigasi” adalah sebesar 98,36 %
berdasarkan skala ordinal, predikat pencapaian sasaran yang diperoleh masuk
dalam kategori “tercapai”.
4. Prosentase bangunan pelayanan publik yang berfungsi baik
Indikator Sasaran yang digunakan untuk mengukur keberhasilan capaian
sasaran ini adalah Prosentase bangunan pelayanan publik yang berfungsi
baik sebesar 35,00 % atau setara dengan 28 Unit. Sebagai penjelasan
lebih lanjut dapat dilihat pada tabel pengukuran kinerja dari kegiatan
Sasaran Indikator
Sasaran
Kebutuhan
Bangunan
Gedung
Negara*)
Target*) Realisasi Pencapaian
BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 44
Meningkatnya
pemenuhan
kebutuhan
infrastruktur
jalan,
jembatan dan
irigasi serta
bangunan
pelayanan
publik
Persentase
bangunan
pelayanan publik
yang berfungsi
baik
81 unit
28 unit
(35%)
54 unit
(66,67%)
192 %
Sumber : Sistem Informasi Pembangunan Daerah
Jumlah target pengelolaan dan pembangunan bangunan gedung negara
pada tahun 2017 adalah 28 unit atau 35 %. Realisasi pengelolaan dan
pembangunan bangunan gedung negara pada tahun 2017 sebanyak 54
unit atau 66,7 %. Sehingga Persentase capaian kinerja pada tahun 2017
sebesar 192,00 %. berdasarkan perhitungan diatas predikat pencapaian
sasaran yang diperoleh masuk dalam kategori “tercapai”.
5. Persentase pemanfaatan lahan sesuai dengan rencana tata ruang
Indikator Sasaran yang digunakan untuk mengukur keberhasilan capaian
sasaran ini adalah persentase pemanfaatan lahan yang sesuai dengan
rencana tata ruang. Sebagai penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada
tabel pengukuran kinerja dari kegiatan
Sasaran Indikator
Sasaran
Luas lahan
sesuai
rencana
Tata Ruang*)
m2
Target*)
m2 Realisasi Pecapaian
Meningkatnya
pemanfaatan
lahan sesuai
dengan
rencana tata
Prosentase
pemanfaatan
lahan sesuai
dengan rencana
tata ruang
153.058.800 119.278.70
0
(77,93%)
120.404.
214 m2
100,9%
Sumber : Sistem Informasi Pembangunan Daerah
Jumlah target pemanfaatan lahan sesuai dengan rencana tata ruang pada
tahun 2017 adalah 119.278.700 m2 . Realisasi pemanfaatan lahan sesuai
dengan rencana tata ruang pada tahun 2017 119.003.217 m2 . Total
Realisasi s/d akhir tahun 2017 120.404.214 m2. Sehingga Persentase
capaian kinerja pada tahun 2017 100,9 %. berdasarkan perhitungan diatas
predikat pencapaian sasaran yang diperoleh masuk dalam kategori
“tercapai”.
2.4 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN
PERANGKAT DAERAH
2.4.1. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN
Tantangan utama yang dihadapi oleh Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang dalam menangani urusan wajib adalah :
BAB II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 45
1. Pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
2. Perubahan iklim yang tidak menentu, mempengaruhi jadwal
kegiatan di lapangan
3. Kecenderungan pelanggaran terhadap Tata Ruang
4. Potensi SDA terbatas
5. Terbatasnya SDM yang ada
6. Adanya 2 program Nasional (Pembangunan jalan tol dan Double
track)
Sedangkan peluang untuk mengembangkan pelayanan Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang dalam melaksanakan urusan wajib adalah :
1. Tingkat pendidikan dari karyawan Dinas PU dan Penataan Ruang
Kabupaten Nganjuk cukup memadai
2. Tersedianya sarana dan prasarana operasional yang memadai
3. Adanya potensi pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur,
sarpras di Wilayah Kabupaten Nganjuk
4. Banyaknya pengusaha jasa konstruksi
5. Tersedianya tenaga kerja pendukung (Pekarya Jalan dan Opersional
dan Pemeliharaan)
BAB III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 46
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan fungsi
Pelayanan Perangkat Daerah
Sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum Penataan
dan Penataan Ruang dalam melaksanakan urusannya, permasalahan-
permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target dan tujuannya dapat
dikelompokkan dalam 4 kelompok, yaitu kebinamargaan, keciptakaryaan,
pengairan, dan penataan ruang yang dapat diuraikan secara rinci sebagai
berikut :
A. Kebinamargaan
1) Tingkat kerusakan jalan dan jembatan kabupaten lebih cepat dibanding
laju pembangunan jalan. Panjang jalan di Kabupaten Nganjuk adalah
1.153,482 km dan sepanjang 866,67 km (75,14%) dalam kondisi baik.
Jumlah ini relatif masih cukup rendah meskipun jumlahnya meningkat
jika dibandingkan dengan kondisi tahun 2016 yaitu sepanjang 725,10
km atau sebesar 62,86%.
2) Kelebihan tonase angkutan barang mempercepat kerusakan jalan dan
jembatan.
3) Pelanggaran pemanfaatan Ruang Milik Jalan (Rumija) masih banyak
terjadi antara lain Jalan Yos Sudarso, Dr. Sutomo, Diponegoro, Ahmad
Yani, dll;
4) Data Leger masih ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati Nganjuk
yang saat ini masih dilakukan update (pemutakhiran) data.
5) Peralatan penunjang pelaksanaan urusan pekerjaan umum masih
belum optimal. Alat penunjang berupa alat-alat angkutan dalam
kondisi baik hanya sebesar 31,25%, sedangkan sisanya dalam kondisi
rusak sedang sebanyak 37,50% dan rusak besart sebanyak 31,25%.
Diantara alat penunjang angkutan tersebut, untuk alat-alat bengkel
dan alat ukur, hanya sebanyak 6,98% yang dalam kondisi baik, sisanya
sebanyak 93,19% dalam kondisi rusak berat dan sedang.
6) Masih kurangnya tenaga teknis bidang pekerjaan umum. Jumlah ASN
di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sebanyak 298 orang
pegawai. Dari jumlah tersebut, 196 orang (65,77%) adalah lulusan
SLTA dan hanya sebanyak 55 orang (18,46%) adalah lulusan D3 dan
S1. Tenaga teknis yang memiliki kompetensi tentang keciptakaryaan,
bina marga dan pengairan masih sangat dibutuhkan.
BAB III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 47
7) Masih kurangnya aksesibilitas jalan pada jalur Berbek-Sawahan-
Sedudo untuk pengembangan destinasi wisata dan Loceret-
Tanjunganom-Prambon-Kelutan sebagai jalur pengembangan ekonomi
dengan daerah lain;
8) Masih belum memadainya akses Jalan Nganjuk-Ngangkatan-Gondang-
lengkong-Jatikalen untuk rencana pengembangan Kawasan Industri
Nganjuk.
9) Masih belum terealisasinya jalan tembus Tamanan – Rondokuning –
Klangon untuk pengembangan social ekonomi dengan daerah lain;
10) Masih belum terealisirnya pengembangan Jalan Lingkar Wilis
(Perbatasan Nganjuk - Madiun – Bendolo – Proliman – Sidorejo – Bulak
Kepel – Ngetos – Blongko – Bajulan – Perbatasan Nganjuk Kediri.
11) Rendahnya akses jalan dan jembatan serta penyediaan infrastruktur
penunjang pada wilayah perbatasan
12) Pembangunan infrastruktur yang terintegrasi dengan perencanaan tata
ruang untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah
13) Upaya hemat energi dan infrastruktur hijau (green infrastructure).
Keterpaduan infrastruktur dengan mengatasi degradasi lingkungan
pada kawasan tertentu.
14) Masih tingginya kesenjangan pembangunan antar kawasan.
Pertumbuhan ekonomi masih terpusat pada titik-titik tertentu saja,
yang pada akhirnya menimbulkan kesenjangan antar kawasan
15) Masih adanya kawasan tertinggal, yaitu masyarakatnya memiliki
keterbatasan akses kepada pelayanan sosial, ekonomi dan politik serta
terisolir dari wilayah sekitarnya
B. Keciptakaryaan
1) Rasio pemenuhan gedung bangunan negara belum memadai dalam
menunjang pelayanan publik. Rasio bangunan negara berfungsi baik
tahun 2017 sebesar 70,37% dan jumlah ini berfluktuasi dari tahun ke
tahun. Kondisi ini menunjukkan masih rendahnya prosentase
bangunan negara yang berfungsi baik, meskipun dari tahun tahun
2016 sebesar 25,88% dan tahun 2015 sebanyak 29,41%.
2) Penyelenggaraan bangunan gedung belum optimal ditinjau dari
rendahnya bangunan yang meiliki IMB
3) Rendahnya mutu bangunan gedung pemerintah dan fasilitas umum
lainnya karena pengawasan pembangunan gedung kurang optimal.
BAB III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 48
C. Pengairan
1) Tingkat kerusakan sarana dan prasarana irigasi masih cukup tinggi.
Prosentase panjang saluran irigasi dalam kondisi baik sebesar 60,77%
tahun 2017 yang mana jumlah ini masih sangat rendah mengingat
Kabupaten Nganjuk menjadi salah satu lumbung pangan nasional.
Kondisi tersebut hampir terjadi rata-rata sejak tahun 2015 yaitu
sebesar 58% dan tahun 2016 sebanyak 59,05%.
2) Ketersediaan volume air waduk/embung di wilayah utara Nganjuk
sangat mengkhawatirkan pada musim kemarau disebabkan
sedimentasi dan sumber mata air yang kurang, sehingga terjadi
kekurangan air irigasi antara lain kecamatan Jatikalen, Kec. Ngluyu,
Kec. Gondang dan Kec. Rejoso.
3) Masih sering terjadi air genangan pada musim hujan antara lain Kec.
Pace, Kec. Berbek, dll
4) Kawasan Industri Nganjuk belum didukung oleh ketersediaan air baku.
5) Belum adanya batas sepadan sungai
6) Masih adanya bangunan di atas batas sempadan sungai, antara lain
sungai kuncir kanan dan kuncir kiri (Kel. Ploso, Kel. Mangundikaran,
dll),
7) Masih minimnya upaya pemeliharaan bendungan, waduk dan embung
sebagai sumberdaya air
8) Peningkatan pengelolaan sumber daya air baik untuk kepentingan
konservasi, penyediaan air irigasi dan pengendalian banjir melalui
pembangunan dam, embung, waduk, saluran irigasi, normalisasi
sungai dan bangunan pengendali sedimen
9) Masih terjadi disetiap tahun peristiwa kekurangan air baku untuk air
minum dan air irigasi pada musim kemarau dan sebaliknya kejadian
banjir/genangan pada musim hujan
D. Penataan Ruang
1) Belum adanya regulasi rencana detail tata ruang dalam pengendalian
pemanfaatan ruang.
2) Belum dikembangkannya Kawasan Strategis dan dan Cepat Tumbuh,
hal ini disebabkan oleh belum berkembangnya sinergitas serta
kerjasama antar pelaku-pelaku pengembangan kawasan (pemerintah,
swasta, masyarakat)
3) Belum efektifnya penerapan regulasi maupun dokumen perencanaan
tata ruang dalam pengendalian pemanfaatan ruang
BAB III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 49
4) Masih lemahnya pengelolaan dan optimalisasi pengendalian izin
pembangunan dan pemanfaatan ruang
5) Masih belum efektifnya peran dan fungsi Tim Koordinasi Penataan
Ruang pada tingkat Kabupaten/Kota dalam menunjang konsistensi
penataan ruang sesuai dengan perencanaan yang telah mempunyai
legalitas hukum
6) Perkembangan kawasan perkotaan yang tidak seimbang, dan belum
sesuai dengan pemanfaatannya.
7) Belum terkoneksinya penataan ruang dengan pembangunan sektoral
Menurunnya daya dukung kawasan strategis cepat tumbuh (kawasan
pusat wilayah)
8) Masih kuranganya ruang terbuka hijau (RTH) publik perkotaaan
Dari rumusan permasalahan yang telah diidentifikasi berdasarkan data
kesenjangan (gap) antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan
yang di rencanakan, kemudian rumusan permasalahan tersebut dipetakan
menjadi masalah pokok, masalah dan akar masalah. Seperti pada tabel
berikut ini:
BAB III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 50
Tabel 3.1
Pemetaan Permasalahan Untuk Penentuan Prioritas Dan Sasaran Pembangunan
No Masalah Pokok Masalah Akar Masalah
(1) (2) (3) (4)
1. Kurang optimalnya kinerja
infrastruktur jalan dan
jembatan
1) Tingkat kerusakan jalan dan
jembatan kabupaten lebih cepat
dibanding laju pembangunan
jalan. Panjang jalan di
Kabupaten Nganjuk adalah
1.153,482 km dan sepanjang
866,67 km (75,14%) dalam
kondisi baik. Jumlah ini relatif
masih cukup rendah meskipun
jumlahnya meningkat jika
dibandingkan dengan kondisi
tahun 2016 yaitu sepanjang
725,10 km atau sebesar 62,86%.
2) Pelanggaran pemanfaatan
Ruang Milik Jalan (Rumija)
1) Kelebihan tonase angkutan
barang mempercepat kerusakan
jalan dan jembatan.
2) Kurangnya disiplin dan
pengetahuan pengguna jalan
BAB III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 51
masih banyak terjadi antara lain
Jalan Yos Sudarso, Dr. Sutomo,
Diponegoro, Ahmad Yani, dll;
3) Data Leger masih ditetapkan
dengan Surat Keputusan Bupati
Nganjuk yang saat ini masih
dilakukan update
(pemutakhiran) data.
4) Peralatan penunjang
pelaksanaan urusan pekerjaan
umum masih belum optimal.
Alat penunjang berupa alat-alat
angkutan dalam kondisi baik
hanya sebesar 31,25%,
sedangkan sisanya dalam
kondisi rusak sedang sebanyak
37,50% dan rusak besart
sebanyak 31,25%. Diantara alat
penunjang angkutan tersebut,
untuk alat-alat bengkel dan alat
ukur, hanya sebanyak 6,98%
terhadap peraturan-peraturan
tentang jalan
3) Belum selesainya update
(pemutakhiran) data leger jalan
4) Kurang optimalnya perawatan
terhadap peralatan dan
pengadaan peralatan baru untuk
mengganti peralatan yang sudah
habis fungsi teknisnya
BAB III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 52
yang dalam kondisi baik,
sisanya sebanyak 93,19% dalam
kondisi rusak berat dan sedang.
5) Masih kurangnya tenaga teknis
bidang pekerjaan umum.
Jumlah ASN di Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang
sebanyak 298 orang pegawai.
Dari jumlah tersebut, 196 orang
(65,77%) adalah lulusan SLTA
dan hanya sebanyak 55 orang
(18,46%) adalah lulusan D3 dan
S1. Tenaga teknis yang memiliki
kompetensi tentang
keciptakaryaan, bina marga dan
pengairan masih sangat
dibutuhkan.
6) Masih kurangnya aksesibilitas
jalan pada jalur Berbek-
Sawahan-Sedudo untuk
pengembangan destinasi wisata
5) Kurangnya penambahan pegawai
yang memiliki kemampuan
teknis dan kurangnya
pelatihan/peningkatan
kemampuan teknis pegawai
tentang keciptakaryaan, bina
marga dan pengairan.
6) Belum selesainya kegiatan
pelebaran dan peningkatan jalan
pada ruas-ruas tersebut
BAB III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 53
dan Loceret-Tanjunganom-
Prambon-Kelutan sebagai jalur
pengembangan ekonomi dengan
daerah lain;
7) Masih belum memadainya akses
Jalan Nganjuk-Ngangkatan-
Gondang-lengkong-Jatikalen
untuk rencana pengembangan
Kawasan Industri Nganjuk.
8) Masih belum terealisasinya jalan
tembus Tamanan –
Rondokuning – Klangon untuk
pengembangan social ekonomi
dengan daerah lain;
9) Masih belum terealisirnya
pengembangan Jalan Lingkar
Wilis (Perbatasan Nganjuk -
Madiun – Bendolo – Proliman –
Sidorejo – Bulak Kepel – Ngetos
– Blongko – Bajulan –
Perbatasan Nganjuk Kediri.
7) Belum selesainya kegiatan
pelebaran dan peningkatan jalan
pada ruas-ruas tersebut
8) Belum selesainya kegiatan
pelebaran dan peningkatan jalan
pada ruas-ruas tersebut karena
pembangunan dilaksanakan
secara bertahap
9) Belum selesainya kegiatan
pelebaran dan peningkatan jalan
pada ruas-ruas tersebut karena
pembangunan dilaksanakan
secara bertahap
BAB III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 54
10) Upaya hemat energi dan
infrastruktur hijau (green
infrastructure). Keterpaduan
infrastruktur dengan mengatasi
degradasi lingkungan pada
kawasan tertentu.
10) Belum berkembangnya konsep
pemabangunan green
infrastructure
2. Kurangnya pemerataan dalam
pembangunan infrastruktur
jalan dan jembatan
1) Rendahnya akses jalan dan
jembatan serta penyediaan
infrastruktur penunjang pada
wilayah perbatasan
2) Pembangunan infrastruktur yang
terintegrasi dengan perencanaan
tata ruang untuk mengurangi
kesenjangan antar wilayah
3) Masih tingginya kesenjangan
pembangunan antar kawasan.
Pertumbuhan ekonomi masih
terpusat pada titik-titik tertentu
saja, yang pada akhirnya
menimbulkan kesenjangan antar
1) Masih sangat terbatasnya
pembangunan dan peningkatan
jalan dan jembatan pada wilayah
perbatasan
2) Masih belum meratanya
pembangunan infrastruktur jalan
dan jembatan antar wilayah
3) Masih belum meratanya
pembangunan infrastruktur jalan
dan jembatan antar wilayah
BAB III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 55
kawasan
4) Masih adanya kawasan
tertinggal, yaitu masyarakatnya
memiliki keterbatasan akses
kepada pelayanan sosial,
ekonomi dan politik serta terisolir
dari wilayah sekitarnya
4) Masih sangat terbatasnya
pembangunan dan peningkatan
jalan dan jembatan pada wilayah
terpencil dan tertinggal
3. Belum optimalnya kinerja
bangunan gedung negara
dalam menunjang pelayanan
publik
1) Rasio pemenuhan gedung
bangunan negara belum
memadai dalam menunjang
pelayanan publik. Rasio
bangunan negara berfungsi baik
tahun 2017 sebesar 70,37% dan
jumlah ini berfluktuasi dari
tahun ke tahun. Kondisi ini
menunjukkan masih rendahnya
prosentase bangunan negara
yang berfungsi baik, meskipun
dari tahun tahun 2016 sebesar
25,88% dan tahun 2015
sebanyak 29,41%.
1) Kurang optimalnya kegiatan
pemeliharaan gedung negara
BAB III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 56
2) Penyelenggaraan bangunan
gedung belum optimal ditinjau
dari rendahnya bangunan yang
memiliki IMB
3) Rendahnya mutu bangunan
gedung pemerintah dan fasilitas
umum lainnya karena
pengawasan pembangunan
gedung kurang optimal
2) Kurangnya kesadaran terhadap
pemenuhan kelengkapan
administrasi bangunan gedung
negara
3) Kurang optimalnya pengawasan
pembangunan dan pemeliharaan
gedung terhadap standart mutu
bangunan
4. Kurangnya ketersediaan air
irigasi dibandingkan dengan
kebutuhan
1) Tingkat kerusakan sarana dan
prasarana irigasi masih cukup
tinggi. Prosentase panjang
saluran irigasi dalam kondisi
baik sebesar 60,77% tahun 2017
yang mana jumlah ini masih
sangat rendah mengingat
Kabupaten Nganjuk menjadi
salah satu lumbung pangan
nasional. Kondisi tersebut
hampir terjadi rata-rata sejak
tahun 2015 yaitu sebesar 58%
1) Kurang optimalnya kegaitan
rehabilitasi saluran irigasi
BAB III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 57
dan tahun 2016 sebanyak
59,05%.
2) Ketersediaan volume air
waduk/embung di wilayah utara
Nganjuk sangat
mengkhawatirkan pada musim
kemarau disebabkan sedimentasi
dan sumber mata air yang
kurang, sehingga terjadi
kekurangan air irigasi antara lain
kecamatan Jatikalen, Kec.
Ngluyu, Kec. Gondang dan Kec.
Rejoso.
3) Masih sering terjadi air genangan
pada musim hujan antara lain
Kec. Pace, Kec. Berbek, dll
4) Kawasan Industri Nganjuk belum
didukung oleh ketersediaan air
baku.
5) Belum adanya batas sepadan
2) Belum optimalnya penanganan
sedimentasi pada waduk/
embung dan Masih minimnya
upaya pemeliharaan bendungan,
waduk dan embung sebagai
sumberdaya air
3) Belum optimalnya pengendalian
banjir/ genangan melalui
peningkatan kinerja jaringan
irigasi
4) Belum adanya instalasi air baku
untuk kebutuhan industri
5) belum adanya kegiatan untuk
BAB III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 58
sungai
6) Masih adanya bangunan di atas
batas sempadan sungai, antara
lain sungai kuncir kanan dan
kuncir kiri (Kel. Ploso, Kel.
Mangundikaran, dll),
7) Masih terjadi disetiap tahun
peristiwa kekurangan air baku
untuk air minum dan air irigasi
pada musim kemarau dan
sebaliknya kejadian banjir/
genangan pada musim hujan
menetapkan batas sempadan
sungai dan ada beberapa sungai
yang tidak memiliki sempadan
6) Belum optimalnya penertiban
bangunan yang dibangunan
diatas sempadan sungai
7) Kurang optimalnya kinerja
waduk/embung/dam dan sarana
irigasi lainnya sebagai tempat
penampung air
5. Belum optimalnya pelaksanaan
pengendalian dan pemanfaatan
ruang
1) Belum adanya regulasi rencana
detail tata ruang dalam
pengendalian pemanfaatan
ruang.
2) Belum dikembangkannya
Kawasan Strategis dan dan Cepat
Tumbuh, hal ini disebabkan oleh
1) Rencana Detail Tata Ruang yang
tersusun masih belum
ditetapkan sebagai peraturan
daerah
2) belum berkembangnya sinergitas
serta kerjasama antar pelaku-
BAB III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 59
belum berkembangnya sinergitas
serta kerjasama antar pelaku-
pelaku pengembangan kawasan
(pemerintah, swasta, masyarakat)
3) Belum efektifnya penerapan
regulasi maupun dokumen
perencanaan tata ruang dalam
pengendalian pemanfaatan ruang
4) Masih lemahnya pengelolaan dan
optimalisasi pengendalian izin
pembangunan dan pemanfaatan
ruang
5) Masih belum efektifnya peran dan
fungsi Tim Koordinasi Penataan
Ruang pada tingkat
Kabupaten/Kota dalam
menunjang konsistensi penataan
ruang sesuai dengan
perencanaan yang telah
mempunyai legalitas hukum
6) Perkembangan kawasan
pelaku pengembangan kawasan
(pemerintah, swasta, masyarakat)
3) Rencana Detail Tata Ruang yang
tersusun masih belum
ditetapkan sebagai peraturan
daerah
4) Belum adanya regulasi rencana
detail tata ruang dalam
pengendalian pemanfaatan
ruang.
5) Perubahan kelembagaan dari
Badan Koordinasi Penataan
Ruang Daerah dengan leading
sector Bappeda menjadi Tim
Koordinasi Penataan Ruang
dengan leading sector Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang
6) -
BAB III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 60
perkotaan yang tidak seimbang,
dan belum sesuai dengan
pemanfaatannya.
7) Belum terkoneksinya penataan
ruang dengan pembangunan
sektoral Menurunnya daya
dukung kawasan strategis cepat
tumbuh (kawasan pusat wilayah)
8) Masih kuranganya ruang terbuka
hijau (RTH) publik perkotaaan
7) Belum tersusunnya rencana
detail kawasan strategis cepat
tumbuh
8) Terbatasnya lahan pemerintah
untuk pembangunan ruang
terbuka hijau baru
BAB III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 61
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah
3.2.1 Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih
adalah
A. Visi
Visi merupakan pandangan jauh ke depan , ke arah
mana dan bagaimana Kabupaten Nganjuk akan dibawa dan
berkarya agar konsisten dan eksis, antisipatif, inovatif serta
produktif. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang
keadaan masa depan, berisikan cita dan citra yang ingin
diwujudkan, dibangun melalui proses refleksi dan proyeksi yang
digali dari nilai-nilai luhur yang dianut oleh seluruh komponen
dan pemangku kepentingan. Pernyataan Visi Kabupaten Nganjuk
adalah :
“Mewujudkan Kabupaten Nganjuk yang Maju dan
Bermartabat (Nganjuk Nyawiji Bangun Deso Noto Kutho)”
B. Misi
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang
akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi berfungsi
sebagai pemersatu gerak, langkah dan tindakan nyata bagi
segenap komponen penyelenggara pemerintahan tanpa
mengabaikan mandat yang diberikannya. Misi yang ditetapkan
Pemerintah Kabupaten Nganjuk untuk mencapai visi adalah
sebagai berikut :
1) Mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa, rukun, dinamis dan harmonis
dengan seni budaya dan kearifan lokal (Bermartabat) -
Outcome.
2) Meningkatkan kualitas dan kesejahteraan Sumber Daya
Manusia Daerah (Adil dan Bermartabat) - Outcome
3) Memperkuat Kinerja Birokrasi Bersih, Profesional, dan
Akuntabel yang Berorientasi pada Pelayanan Publik yang
Berkualitas dan Pro Rakyat (Maju dan Bermartabat) – Proses
Manajemen
BAB III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 62
4) Meningkatkan Daya Saing Ekonomi Kerakyatan Bertumpu
Sektor Pertanian, Pariwisata dan Potensi Lokal lain untuk
Mendukung Percepatan Pembangunan Sektor Industri dan
Perdagangan (Maju) – Proses Inti
5) Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur dan Kawasan
Perdesaan yang Berkualitas dengan Memperhatikan
Kelestarian Lingkungan (Maju) – Proses Inti
Berdasarkan Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah tahun 2018-2023 dan mengacu kepada tugas dan
fungsinya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Nganjuk akan mendukung terlaksananya visi dan misi
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terutama pada Misi ke
lima Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur dan Kawasan
Perdesaan yang Berkualitas dengan Memperhatikan Kelestarian
Lingkungan.
3.2.2 Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih
PROGRAM UNGGULAN NGANJUK NYAWIJI 2018-2023
1. Pembangunan dan Pemeliharaan Infrastruktur Jalan dan
saluran (Dinas PUPR dan Dinas PRKPP)
a. Tambahan anggaran PIK 60 Milyar untuk pembangunan
Jalan di Desa (jalan poros Desa- Dinas PUPR)
b. Unit Reaksi Cepat Penambal Jalan (URCPJ) (pekarya jalan)
Dinas PUPR
c. Meningkatkan kualitas (mutu) jalan (Dinas PUPR)
d. Normalisasi saluran irigasi dan melanjutkan
pembangunan waduk di Rejoso,Gondang (Dinas PUPR)
2. Peningkatan Profesionalisme dan Inovasi Birokrasi, Bersih
Tanpa Korupsi (BKD, Asisten, Inspektorat)
a. Mobile One Stop Service Pelayanan Administrasi
Kependudukan setiap Kecamatan (Dinas Dukcapil)
revitalisasi peran kecamatan-penambahan honorarium
petugas perekam KTP el
b. Mutasi, Promosi, Rekrutmen, Ijin Belajar TANPA UPETI
(dengan proses assement) BKD dan Bag Organisasi
BAB III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 63
c. Pusat Pengaduan Pelayanan Publik (LAPOR SPAN) Dinas
Kominfo
d. Pemberian reward and punishment untuk Pegawai (BKD
dan Inspektorat) TPP Kinerja menuju Tunjangan Kinerja
e. Biaya pendidikan bagi peningkatan pendidikan formal
untuk ASN (BKD)
f. Memotivasi ASN yang saat ini demotivasi (BKD)
3. Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran (TKPKD)
a. Memberikan Edukasi kewirausahaan (Dinas Indag & Dinas
Naker, Kop dan UM) Dinas Sosial
b. Membatasi Pendirian Pasar Modern (Dinas Indag, Dinas
PMPTSP) Revisi Perda Pasar dan Perdagangan
c. Gerdu Taskin (Bappeda & Dinas PMD)
d. Kredit modal usaha dengan bunga ringan & tanpa agunan
(BUMDesMa - Dinas PMD) Bank Jatim, Dinas Indag
e. Pemberdayaan ekonomi Ibu Rumah tangga dan Pemuda
(pelatihan IT,ekonomi kreatif ) (Dinas Sosial PPPA) dan
Dinas PPKB
f. Pemberian Kartu Nganjuk Mandiri { bantuan mulai 1 juta
s.d. 10 juta untuk golongan yg tidk punya ( pedagang,
petani kecil,buruh tani dan peternak) (Dinas Sosial PPPA)
4. Peningkatan Akses dan kualitas Pendidikan (Dinas
Pendidikan)
a. Pendidikan Dasar tanpa pungutan (Dinas Pendidikan)
b. Bantuan Khusus Siswa Miskin (SMA/SMK/MA) dari APBD
kerjasama dengan Pemprov. MoU (Asisten Pemkesra)
c. Meningkatkan Pemberian Tunjangan Transport untuk
GTT/PTT (Dinas Pendidikan)
d. Pemberian beasiswa untuk siswa berprestasi kuliah S1
(Disparporabud)
5. Penguatan Pendidikan Diniyah, Pesantren & Pendidikan
Keagamaan / Kepercayaan Yang Lain (Dinas Pendidikan, Bag
Adm Kesra)
a. Pemberantasan buta huruf & baca tulis al-qur’an (Dinas
Pendidikan)
BAB III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 64
b. Pemberian honor bagi guru TPQ Diniyah, Hafidz /
Hafidzah dan pengasuh pondok pesantren (Bag Adm
Kesra)
c. Pemberian bantuan hibah bagi lembaga pendidikan
Diniyah dan pondok pesantren (Bag Adm Kesra)
d. Peningkatan manajemen pengelolaan pendidikan diniyah
& pondok pesantren (Bag Adm Kesra)
e. Pemberian bantuan hibah kepada pendidikan keagamaan
(Muslim, Non Muslim & Aliran Kepercayaan ) (Dinas
Pendidikan)
f. Meningkatkan komunikasi lintas agama (FKUB Kesbang)
6. Peningkatan Layanan Kesehatan Masyarakat (Dinas
Kesehatan)
a. Akses pelayanan kesehatan terjangkau
b. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan
c. Ambulan gratis untuk masyarakat kurang mampu
7. Menjadikan Kabupaten Nganjuk sebagai Destinasi Wisata &
Olah Raga (Disparporabud)
a. Mengembangkan obyek wisata & sarana olah raga yang
sudah ada
b. Membuka obyek wisata baru (desa wisata) yang potensial
c. Meningkatkan promosi pariwisata
d. Meningkatkan SDM pelaku wisata
e. Membangun / Mengembangkan Sport Centre (Dinas PUPR)
8. Optimalisasi dan Revitalisasi Pasar Tradisional (Dinas Indag)
a. Membangun / mengembangkan pasar tradisional yang ada
di kecamatan
b. Merelokasi pasar tradisional yang sudah tidak layak
c. Bangga, bela & beli produk lokal cc taksiloka
d. Menciptakan pasar yang bersih & sehat
9. Menjadikan Kabupaten Nganjuk sebagai Agropolitan ( centra
bawang merah) (Dinas Pertanian)
a. Ekstensifikasi lahan pertanian
BAB III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 65
b. Intensifikasi produk pertanian
c. Inovasi pengolahan produk pertanian sehingga memiliki
branding yang dikenal & disukai masyarakat
d. Promosi produk unggulan pertanian ( Bawang Merah ) Go
Nasional
10. Mewujudkan Kabupaten Nganjuk Layak Anak dan Responsif
Gender (Dinas Sosial PPPA)
a. Menciptakan RPTRA ( Ruang Publik Terbuka Ramah Anak
) disetiap kecamatan –Kabupaten Layak Anak (Dinas
Pendidikan & Dinas Sosial PPPA)
b. Menciptakan kesempatan untuk kaum wanita disegala
jenjang profesi secara berkeadilan (Dinas Sosial PPPA)
11. Melestarikan Seni Budaya dan Kearifan Lokal, serta
Lingkungan (Disparporabud)
a. Menciptakan identitas khas Nganjuk dalam hal busana,
seni & budaya (Disparporabud)
b. Merevitalisasi sarana & prasarana kesenian yang ada dan
memberdayakan kelompok-kelompok seni budaya agar
tercipta seni budaya Nganjuk yang dikenal sampai ke
tingkat Nasional (Disparporabud)
c. Penataan lingkungan dan pemanfaatan lingkungan
produktif (Dinas LH)
12. Revitalisasi Bidang Pertanian dan Perternakan (Dinas
Pertanian dan Dinas KPP)
a. Mengembangkan produk pangan alternatif
b. Intensifikasi peternakan melalui pengembangan
inseminasi buatan
c. Mengembangkan sentra-sentra industri ternak
13. Pengembangan dan Pemberdayaan Ekonomi Kreatif (Dinas
Indag, Dekranasda &Disparporabud)
a. Mengembangkan industri mikro dengan memanfaatkan
teknologi informasi (Dinas Naker, Kop UM)
b. Meningkatkan kreatifitas pemuda untuk menemukan &
mengembangkan produk-produk unggulan baru
Disparporabud
BAB III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 66
c. Mendirikan lembaga ekonomi kreatif di Kabupaten
Nganjuk (Dinas Indag, Dekranasda &Disparporabud)
14. Pengembangan Jejaring antar Daerah Kabupaten/Kota,
Provinsi dan Pusat, kampus dalam dan luar negeri serta
warga Nganjuk di perantauan (Diaspora) Asisten Pemkesra
dan Kesbangpol
Program Unggulan Kepala daerah dan Wakil Kepala
Daerah terpilih mengacu kepada tugas dan fungsinya Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang akan mendukung
terlaksananya visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah adalah
1. Pembangunan dan Pemeliharaan Infrastruktur Jalan dan
saluran
a. Tambahan anggaran PIK 60 Milyar untuk pembangunan
Jalan di Desa (jalan poros Desa- Dinas PUPR)
b. Unit Reaksi Cepat Penambal Jalan (URCPJ) (pekarya jalan)
Dinas PUPR
c. Meningkatkan kualitas (mutu) jalan (Dinas PUPR)
d. Normalisasi saluran irigasi dan melanjutkan
pembangunan waduk di Rejoso,Gondang (Dinas PUPR)
3.3 Telaahan Renstra Kementerian / Lembaga dan Renstra
Perangkat Daerah Provinsi Jawa Timur
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah yang terakhir diubah dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008, bahwa pemerintahan daerah
menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya,
kecuali urusan pemerintahan yang menjadi urusan Pemerintah. Dalam
menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah, pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya
untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
Pembangunan Infrastruktur jalan dan jembatan skala
kabupaten tidak terlepas dari kebijakan jangka menengah yang
dilaksanakan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan
Umum. Demikian pula halnya dengan kebijakan pembangunan
Infrastruktur jalan dan jembatan yang dilaksanakan harus
BAB III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 67
memperhatikan pula sasaran prioritas yang telah ditetapkan oleh
pemerintah daerah provinsi melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga
Provinsi Jawa Timur sebagai bentuk sinergitas antara Pemerintah Pusat -
Pemerintah Provinsi – Pemerintah Kabupaten. Prioritas Pembangunan,
sasaran dan arahan pembangunan didalam Renstra Kementerian
Pekerjaan Umum yang dapat dikaitkan dengan prioritas pembangunan
jalan dan jembatan Kabupaten Nganjuk antara lain adalah sebagai
berikut :
Prioritas Pembangunan : pengembangan jaringan infrastruktur
transportasi jalan bagi peningkatkan kelancaran mobilitas barang dan
manusia serta aksesibilitas wilayah.
Sasaran Pokok : Tersusunnya jaringan infrastruktur perhubungan yang
andal dan terintegrasi satu sama lain.
Pembangunan transportasi diarahkan untuk mendukung kegiatan
ekonomi, sosial, dan budaya serta lingkungan dan dikembangkan
melalui pendekatan pengembangan wilayah, serta membentuk struktur
ruang dalam rangka mewujudkan sasaran pembangunan nasional.
Untuk pelayanan transportasi di daerah perbatasan, terpencil, dan
perdesaan dikembangkan sistem transportasi perintis yang berbasis
masyarakat (community based) dan wilayah. Untuk mendukung daya
saing dan efisiensi angkutan penumpang dan barang melalui
pembangunan jalan bebas hambatan pada koridor-koridor strategis.
Sedangkan arah kebijakan pembangunan didalam Renstra Dinas
Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur yang dapat dikaitkan
dengan arah kebijakan pembangunan jalan dan jembatan Kabupaten
Nganjuk antara lain adalah sebagai berikut :
1. Mengutamakan pemeliharaan rutin dan berkala prasarana jalan dan
jembatan.
2. Meningkatkan daya dukung dan kapasitas jalan dan jembatan untuk
mengantisipasi pertumbuhan lalulintas.
3. Mengharmonisasikan keterpaduan sistem jaringan jalan dengan
kebijakan tata ruang wilayah nasional, provinsi, dan
kabupaten/kota, dan meningkatkan keterpaduannya dengan sistem
jaringan prasarana lainnya dalam konteks pelayanan intermoda dan
Sistem Transportasi Nasional (Sistranas).
4. Meningkatkan dan mengembangkan koordinasi di antara pemerintah
pusat dan pemerintah provinsi, serta kabupaten/kota untuk
memperjelas hak dan kewajiban dalam penanganan prasarana jalan.
BAB III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 68
5. Menumbuhkan sikap profesionalisme dan kemandirian institusi dan
SDM bidang penyelenggaraan prasarana jalan.
6. Mendorong peran serta aktif masyarakat dan swasta dalam
penyelenggaraan dan penyediaan prasarana jalan.
Faktor-faktor penghambat yang mempengaruhi pelayanan Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk ditinjau dari
sasaran jangka menengah Kementerian Pekerjaan Umum dan arah
kebijakan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur
antara lain :
1. Masih terbatasnya jumlah alat pengukur kerataan perkerasan jalan
(NAASRA) untuk memenuhi kebutuhan prasarana jalan sesuai
standar keselamatan jalan dan berwawasan lingkungan.
2. Masih rendahnya kesadaran masyarakat pengguna maupun
pemanfaat jalan dalam memanfaatkan prasarana jalan yang tersedia.
3. Masih rendahnya peran masyarakat dan dunia usaha dalam
pembangunan serta operasi dan pemeliharaan prasarana jalan untuk
meningkatkan rasa memiliki terhadap prasarana jalan yang ada.
4. Kurangnya keseimbangan pembangunan antarwilayah dan masih
adanya kesenjangan antara kota dan desa.
5. Tingginya pertumbuhan prosentase kendaraan dibandingkan jalan
yang ada.
6. Masih perlunya meningkatkan akuntabilitas kinerja penyelenggaraan
jalan;
7. Hambatan penyediaan tanah dan kekurangan alokasi dana.
Faktor-faktor pendorong yang mempengaruhi pelayanan Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk ditinjau dari
sasaran jangka menengah Kementerian Pekerjaan Umum dan arah
kebijakan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur
antara lain :
1. Memiliki legitimasi dalam menjalankan tugas dan fungsi melalui
Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 08 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Nganjuk,
dan Peraturan Bupati Nganjuk Nomor 16 Tahun 2009 tentang
Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten
Nganjuk.
2. Tersedianya peraturan perundang-undangan yang mengatur
tentang jalan, yaitu Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004
BAB III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 69
tentang Jalan dan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006
tentang Jalan.
3. Tersedianya peralatan berat untuk mendukung pelaksanaan
pembangunan jalan dan jembatan walaupun belum optimal.
4. Ketersediaan peralatan laboratorium kebinamargaan yang cukup
memadai.
5. Adanya komitmen unsur pimpinan SKPD untuk membangun
organisasi yang maju.
6. Pesatnya perkembangan teknologi di bidang kebinamargaan.
7. Kuantitas penyedia jasa konstruksi yang memadai.
Adanya kebijakan pemerintah dalam membantu
pendanaan di bidang pembangunan jalan dan jembatan melalui dana
APBN Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra SKPD
Provinsi dimaksudkan untuk menilai keserasian, keterpaduan,
sinkronisasi dan sinergitas pencapaian sasaran pelaksanaan renstra
SKPD Kabupaten terhadap terhadap sasaran Renstra
Kementerian/Lembaga dan Renstra SKPD Provinsi tersebut sesuai
dengan urusan yang menjadi kewenangan serta tugas dan fungsi
masing-masing OPD.
Berdasarkan kewenangan yang dimiliki pemerintah Kabupaten
dalam bidang perencanaan pembangunan sebagaimana telah diatur
dalam peraturan pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang pembagian
urusan pemerintahan antara pemerintah pusat, Pemerintah Daerah
Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota maka Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk melakukan progam dan
kegiatan telah sesuai dengan program dan kegiatan Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Timur.
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis
3.4.1 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah
Mengacu kepada Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 2
Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2010-2030, tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten adalah
BAB III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 70
mewujudkan ruang wilayah Kabupaten Nganjuk sebagai pusat kawasan
peruntukan pertanian di wilayah tengah pada wilayah Provinsi Jawa
Timur yang didukung dengan pengembangan kawasan peruntukan
pariwisata, perdagangan, jasa dan industri yang berdaya saing. Untuk
mewujudkan tujuan penataan ruang sebagaimana dimaksud ditetapkan
beberapa kebijakan penataan ruang Kabupaten, salah satu diantaranya :
Pengembangan dan pengendalian kawasan peruntukan industri,
perdagangan dan jasa, dan periwisata didukung dengan pengembangan
dan optimalisasi sistem jaringan transportasi. Indikasi program utama
perwujudan sistem transportasi yang diwujudkan program kegiatannya
meliputi : (a) pengkajian dan pengembangan fungsi jalan di wilayah
kabupaten, (b) pengembangan fungsi jaringan jalan yang
menghubungkan antar kawasan kecamatan dan antar kabupaten, (c)
pengembangan jalan bebas hambatan yang menghubungkan Kertosono-
Nganjuk-Ngawi, (d) pengembangan dan peningkatan jalan yang melayani
antar pusat kegiatan lingkungan dan antar kawasan peruntukan, (e)
pengembangan dan peningkatan jalan penghubung antar lingkungan
pelayanan desa dan pusat pelayanan kawasan, (f) pengembangan
jembatan lintas kabupaten dan antar kawasan kecamatan, (g)
pengembangan dan penetapan lokasi fungsi terminal angkutan
penumpang dan barang (cargo), dan (h) menyusun ketentuan dan
persyaratan tata bangunan dan lingkungan. Dalam upaya mewujudkan
pengembangan sistem jaringan transportasi yang optimal, perlu
mendapatkan perhatian yaitu jalan kabupaten sebagai jalan kolektor dan
lokal primer/sekunder, yang meliputi : (1) ruas jalan kolektor Loceret-
Tanjunganom-Prambon-Ngronggot-Kelutan, Prambon-Tanjunganom-
Baron, Guyangan – Tiripan - Candirejo, Nganjuk- Rejoso- Gondang –
Lengkong - Jatikalen, Jalan masuk (Interchange) TOL Jombang-
Kertosono-Nganjuk-Ngawi dan rencana jalan lingkar Willis yang
menghubungkan perbatasan Madiun-Nganjuk sampai Perbatasan Kediri-
Nganjuk, jalan kolektor dalam kawasan perkotaan Nganjuk, jalan
Loceret – Berbek – Sawahan, (2) ruas jalan Kertosono – Trayang –
Banjarsari - Kelutan merupakan jalan strategis kabupaten, dan (3) ruas
jalan lokal antar kecamatan di wilayah Kabupaten Nganjuk dan jalan
penghubung Kecamatan Ngluyu Kabupaten Nganjuk-Kecamatan
Kedungadem Kabupaten Bojonegoro.
Faktor-faktor penghambat yang mempengaruhi pelayanan Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk ditinjau dari
implikasi Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis, antara lain :
BAB III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 71
1. Terdapat beberapa ruas jalan yang perlu ditingkatkan kualitasnya,
khususnya jaringan jalan utama yang mempunyai fungsi lokal primer
atau jaringan jalan yang menghubungkan antar wilayah yang saat ini
kondisinya rusak dan kurang mendukung.
2. Terdapat beberapa kawasan potensial yang belum didukung dengan
jaringan jalan yang memadai, misalnya jaringan jalan yang
menghubungkan ke kawasan obyek wisata air Sedudo yang saat ini
kondisinya masih sempit dan menanjak serta bergelombang yang
mana jalan ini merupakan akses utama yang menuju potensi wisata
bagi Kabupaten Nganjuk.
3. Belum optimalnya jalan-jalan tembus yang menghubungkan
kabupaten/kota sekitar Kabupaten Nganjuk.
4. Seringnya terjadi kemacetan terutama pada jam-jam puncak
disepanjang jalan Arteri Primer ini merupakan satu-satunya jalan
(akses tengah di Propinsi Jawa Timur) yang menghubungkan
Surabaya dengan Propinsi Jawa Tengah, sehingga diperlukan jalan
bebas hambatan (Jalan TOL).
5. Berdasarkan dari hasil pengamatan di lapangan, secara umum dapat
disimpulkan bahwa wilayah-wilayah yang memerlukan penanganan
khusus (prioritas utama) dalam kaitannya dengan pengembangan
dan peningkatan kualitas jalan yaitu ditekankan pada wilayah
Kecamatan Gondang menuju Kecamatan Lengkong. Mengingat dari
segi perkembangan wilayah Kabupaten Nganjuk, wilayah tersebut
perkembangannya lebih lambat jika dibandingkan dengan wilayah
lainnya. Salah satu penyebabnya antara lain faktor aksesibilitas yang
kurang mendukung, sehingga berdampak bagi pengembangan
potensi sumber daya alam setempat
Faktor-faktor pendorong yang mempengaruhi pelayanan Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk ditinjau dari
implikasi Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis, antara lain :
1. Memiliki legitimasi dalam menjalankan tugas dan fungsi melalui
Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 08 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Nganjuk,
dan Peraturan Bupati Nganjuk Nomor 16 Tahun 2009 tentang
Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten
Nganjuk.
2. Tersedianya peraturan perundang-undangan yang mengatur
tentang jalan, yaitu Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004
BAB III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 72
tentang Jalan dan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006
tentang Jalan.
3. Tersedianya peralatan berat untuk mendukung pelaksanaan
pembangunan jalan dan jembatan walaupun belum optimal.
4. Ketersediaan peralatan laboratorium kebinamargaan yang cukup
memadai.
5. Adanya komitmen unsur pimpinan SKPD untuk membangun
organisasi yang maju.
6. Pesatnya perkembangan teknologi di bidang kebinamargaan.
7. Kuantitas penyedia jasa konstruksi yang memadai.
8. Adanya kebijakan pemerintah dalam membantu pendanaan di bidang
pembangunan jalan dan jembatan melalui dana APBN
3.4.2 Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Isu Pembangunan berkelanjutan berdasarkan PP No 46 Tahun
2016 dalam Penyusunan KLHS harus memuat isu Pembangunan
berkelanjutan antara lain :
1. Penurunan atau terlampauinya kapasitas daya dukung dan daya
tamping lingkungan hidup untuk pembangunan;
2. Peningkatan Dampak dan Resiko Lingkungan Hidup;
3. Penurunan Kinerja layanan atau jasa ekosistem;
4. Penurunan mutu dan ketersediaan sumber daya alam;
5. Peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir,longsor,
kekeringan atau kebakaran hutan dan lahan;
6. Penurunan ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati;
7. Peningkatan Kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan
iklim;
8. Peningkatan jumlah penduduk miskin atau penurunan penghidupan
sekelompok masyarakat serta terancamnya keberlanjutan
penghidupan masyarakat;
9. Peningkatan resiko terhadap kesehatan dan keselamatan
masyarakat;
10. Peningkatan ancaman terhadap perlindungan kawasan tertentu
secara tradisional yang dilakukan oleh masyarakat dan masyarakat
hukum adat.
BAB III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 73
Isu strategis pembangunan berkelanjutan Kabupaten Nganjuk
berdasarkan partisipasi masyarakat :
Tabel 3.2
Isu Strategis Pembangunan Kabupaten Nganjuk
No Issue Pembangunan
berkelanjutan (PB)
Isu Pembangunan Berkelanjutan
1 Tata Ruang Semakin Meningkatnya aktivitas alih fungsi
lahan
2 Lingkungan Semakin meningkatnya volume timbulan
sampah
3 Pertanian dan
Pangan
Berkurangnya kapasitas local terhadap
produksi pertanian dan ketahanan pangan
4 Bencana Tingginya tingkat kerawanan bencana alam
tanah longsor,angin dan banjir
5 Pertambangan Penurunan kualitas lingkungan akibat
aktivitas pertambangan
6 Industri Rendahnya daya saing sumber daya
manusia lokal yang memicu konflik sosial
migran
7 Transportasi Dampak negative pengembangan akses baru
ke dalam wilayah kabupaten nganjuk
8 Sumber daya air Semakin menurunnya kualitas sumber daya
air karena rendahnya upaya konservasi
9 Kesehatan Belum optimalnya kapasitas layanan
kesehatan
10 Desa dan informasi Belum efektifnya komunikasi atar level
pemerintah
11 Perikanan Penurunan produksi sector perikanan dan
tingkat konsumsinya
12 Pariwisata Tren kunjungan wisata menurun
BAB III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 74
3.5 Penentuan Isu - Isu Strategis
Berdasarkan dari permasalahan diatas, arahan rencana
pengembangan jaringan jalan guna mendukung terciptanya pemerataan
pembangunan dan pengembangan wilayah Kabupaten Nganjuk
ditetapkan Isu – isu Strategis sebagai berikut :
1. Perbaikan dan peningkatan kualitas jalan dengan prioritas utama
pada jaringan jalan utama yang menghubungkan antar wilayah
kecamatan, peningkatan kualitas jalan yang menghubungkan dengan
wilayah sekitar Kabupaten Nganjuk, peningkatan kualitas jalan yang
menghubungkan ke kawasan potensial dan lain sebagiannya,
khususnya yang saat ini kondisi jalannya mengalami kerusakan atau
mengarah pada kondisi rusak.
2. Pemenuhan standar kelayakan fungsi bangunan gedung negara dan
fasilitas umum.
3. Manajemen pengelolaan sumber daya air melalui konservasi sumber
mata air dan rehabilitasi waduk untuk penyediaan air irigasi beserta
jaringannya dan pengendalian banjir.
4. Peningkatan pengelolaan sumber daya air baik untuk kepentingan
konservasi, penyediaan air irigasi dan pengendalian banjir melalui
pembangunan dam, embung, waduk, saluran irigasi, normalisasi
sungai dan bangunan pengendali sedimen
5. Penertiban sempadan jalan, sempadan saluran dan sempadan
sungai.
6. Pengembangan infrastruktur pendukung Kawasan Industri Nganjuk
(Nganjuk-Ngangkatan-Gondang-lengkong-Jatikalen- ke Ploso
(Jombang).
7. Peningkatan akses ekonomi masyarakat di daerah perbatasan
Kabupaten Nganjuk (jalan tembus Tamanan-Rondokuning-Klangon
Madiun)
8. Jalan lingkar Wilis yang menghubungkan Nganjuk – Madiun –
Ponorogo – Trenggalek – Tulungagung – Kediri - Nganjuk.
9. Penguatan masyarakat sekitar wilayah interchange jalan tol Nganjuk
– Kediri di Kec. Prambon dan Jalan tol Kertosono – Wilangan di Kec.
Kertosono dan Kec. Wilangan.
10. Pemerataan pembangunan infrastruktur antar kawasan
pertumbuhan.
BAB III
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 75
11. Pengembangan jaringan jalan yang menghubungkan ke kawasan-
kawasan potensial dan strategis.
12. Pengembangan jalan tembus kabupaten/kota disekitar Kabupaten
Nganjuk diantaranya :
• Jalan penghubung Kecamatan Ngluyu Kabupaten Nganjuk-
Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro.
13. Direncanakan pembangunan jalan lingkar Kota Nganjuk untuk
mengatasi konsentrasi jalan arteri primer yang melewati perkotaan
Nganjuk dan untuk mendorong pemerataan perkembangan
perkotaan dan memperlancar arus regional dengan mengacu pada
perencanaan.
14. Peningkatan pelaksanaan Standar Pedoman Manual pengujian mutu
material dan konstruksi untuk meningkatkan kualitas jalan dan
jembatan.
Berdasarkan berbagai permasalahan yang faktor-faktor
penghambat dan pendorong yang mempengaruhi pelayan serta isu-isu
strategis yang berkenaan dengan tugas dan fungsi, maka yang menjadi
Faktor-Faktor Kunci Keberhasilan dalam pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi adalah sebagai berikut :
1. Kesiapan sumberdaya manusia Dinas PU dan Penataan Ruang.
2. Koordinasi dan sinergitas lintas sektor.
3. Daya dukung sarana dan prasarana pelayanan kebinamargaan.
4. Adanya kebijakan pemerintah dalam membantu pendanaan di
bidang pembangunan jalan dan jembatan melalui dana APBN.
5. Adanya partisipasi masyarakat dalam membangun dan memelihara
jalan.
6. Adanya komitmen unsur pimpinan SKPD untuk membangun
organisasi yang maju.
7. Kuantitas dan kualitas penyedia jasa konstruksi yang memadai.
BAB IV
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 76
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
4.1 Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan Misi
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk, yaitu
sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun
ke depan. Sedangkan Sasaran merupakan penjabaran dari Tujuan Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk, yaitu hasil yang
akan dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebih spesifik, terinci, dapat
diukur dan dapat dicapai, serta dalam kurun waktu yang lebih pendek dari
tujuan.
Tujuan yang akan dicapai oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-2023 berdasarkan rumusan Misi ke 6
dari RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun 2018 – 2023 Infrastruktur Publik
Yang Memadai Dan Berkualitas Sebagai Penunjang Pertumbuhan Ekonomi
Dengan Memperhatikan Kelestarian Lingkungan Dan Perlindungan Dari
Bencana adalah Meningkatkan Pemerataan Pembangunan Infrastruktur
Dasar Yang Handal, Berwawasan Lingkungan, Dan Berkelanjutan dengan
indicator Tujuan sebagai berikut :
1. Pemenuhan Infrastruktur Yang Berwawasan Lingkungan
Sedangkan sasaran-sasaran Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Nganjuk berdasarkan Misi ke 6 RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-
2023 adalah :
1. Meningkatnya infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang
handal
2. Meningkatnya Ketaatan Pemanfaatan Ruang Daerah.
Sedangkan indikator sasarannya adalah :
1. Persentase Jalan Kabupaten Dalam Kondisi Mantap fungsional.
2. Indeks Kinerja Sistem Irigasi
3. Persentase Jembatan Di Jalan Kabupaten Dalam Kondisi Baik
4. Persentase Bangunan Pelayanan Public Yang Berfungsi Baik
5. Persentase Luas Kawasan Yang Peruntukannya Sesuai Dengan RTRW
BAB IV
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 77
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Nganjuk
TUJUAN INDIKATOR TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
TUJUAN/SASARAN SATUAN
KONDISI
AWAL
(2018)
TARGET KONDISI
AKHIR
(2023)
PERANGKAT
DAERAH
PENANGGUNG
JAWAB
2019 2020 2021 2022 2023
MISI 6 : INFRASTRUKTUR PUBLIK YANG MEMADAI DAN BERKUALITAS SEBAGAI PENUNJANG PERTUMBUHAN EKONOMI DENGAN MEMPERHATIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN DAN
PERLINDUNGAN DARI BENCANA
6.1 MENINGKATKAN
PEMERATAAN
PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR
DASAR YANG
HANDAL,
BERWAWASAN
LINGKUNGAN, DAN
BERKELANJUTAN
PEMENUHAN
INFRASTRUKTUR
YANG
BERWAWASAN
LINGKUNGAN
% 59,25 - - - - - 75,04
6.1.1 Meningkatnya
infrastruktur
pekerjaan umum
dan perumahan
rakyat yang
handal
a. Persentase Jalan
Kabupaten dalam
Kondisi Mantap
Fungsional
% 48,94 62,00 64,00 66,00 68,00 70,00 70,00
Dinas Pekerjaan
Umum dan
Penataan Ruang
b. Indeks Kinerja
Sistem Irigasi
Skor 70,41 70,91 71,51 72,11 72,61 73,11 73,11
Dinas Pekerjaan
Umum dan
Penataan Ruang
c. Persentase
jembatan di jalan
kabupaten dalam
kondisi baik
% 61,98 73,01 74,47 76,70 78,24 80,58 80,58
Dinas Pekerjaan
Umum dan
Penataan Ruang
d. Persentase
bangunan pelayanan
publik yang
berfungsi baik
% 27,20 32,25 33,82 35,39 36,96 38,53 38,53
Dinas Pekerjaan
Umum dan
Penataan Ruang
6.1.2 Meningkatnya
ketaatan
pemanfaatan
a. Persentase luas
kawasan yang
peruntukannya
% 79,43 79,63 80,13 80,63 81,23 81,83 81,83
Dinas Pekerjaan
Umum dan
BAB IV
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 78
TUJUAN INDIKATOR TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
TUJUAN/SASARAN SATUAN
KONDISI
AWAL
(2018)
TARGET KONDISI
AKHIR
(2023)
PERANGKAT
DAERAH
PENANGGUNG
JAWAB
2019 2020 2021 2022 2023
ruang daerah sesuai dengan
RTRW
Penataan Ruang
BAB V
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 79
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
5.1 Strategi Dan Arah Kebijakan Dinas Pekerjaan Umum Dan
Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk
Strategi adalah sebagai suatu cara atau pola yang dirancang untuk
merespon isu strategis yang dihadapi dan untuk mencapai visi, misi, tujuan
dan sasaran instansi. Dengan kata lain, strategi merupakan suatu cara atau
pola untuk mewujudkan tujuan atas misi yang ditetapkan.
Strategi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Nganjuk, selain dirancang untuk merespon isu strategis juga dirancang
dengan mengakomodir Strategi Pembangunan Daerah sebagai suatu strategi
pembangunan jangka menengah daerah Kabupaten Nganjuk sebagaimana
tertuang dalam RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-2023.
Kebijakan adalah arah/tindakan yang ditetapkan oleh Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan. Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang
dipergunakan untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam
pengembangan program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan
keterpaduan dalam mewujudkan tujuan.
Adapun Strategi dan Kebijakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Nganjuk sebagaimana tercantum dalam Tabel 5.1
BAB V
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 80
Tabel 5.1 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan
VISI: TERWUJUDNYA KABUPATEN NGANJUK YANG MAJU DAN BERMARTABAT
(NGANJUK NYAWIJI MBANGUN DESO NOTO KUTHO)
MISI 6 : INFRASTRUKTUR PUBLIK YANG MEMADAI DAN BERKUALITAS SEBAGAI PENUNJANG PERTUMBUHAN EKONOMI DENGAN MEMPERHATIKAN
KELESTARIAN LINGKUNGAN DAN PERLINDUNGAN DARI BENCANA
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
6.1 Meningkatkan pemerataan
pembangunan infrastruktur
dasar yang handal,
berwawasan lingkungan,
dan berkelanjutan
6.1.1
Meningkatnya infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang handal
a. Meningkatkan rasio jalan dalam kondisi baik dan mantap
a. Pelaksanaan pembangunan infrastruktur jalan yang memenuhi standar
b. Pembangunan infrastruktur jalan Kawasan Selingkar Wilis di Kabupaten Nganjuk
c. Pembangunan jalan poros desa terpencil/ terisolir/ perbatasan
b. Meningkatkan rasio jembatan dalam kondisi baik
a. Pelaksanaan pembangunan infrastruktur jembatan yang berkualitas
c. Meningkatkan rasio saluran irigasi dan prasarana sumber daya air dalam kondisi baik dan lancar
a. Pelaksanaan pembangunan infrastruktur saluran irigasi dan prasarana sumber daya air yang memadai
6.1.2 Meningkatnya ketaatan pemanfaatan ruang Daerah
a. Meningkatkan penyelenggaraan penataan ruang dan pelestarian lingkungan.
a. Pelaksanaan perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang
BAB VI
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 81
BAB VI
PROGRAM DAN RENCANA KEGIATAN
6.1 Program dan Rencana Kegiatan Dinas Pekerjaan Umum Dan
Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk
Program yang merupakan instrumen kebijakan berisi satu atau lebih
kegiatan akan dilaksanakan oleh suatu organisasi atau Satuan Kerja
Perangkat Daerah sebagai upaya untuk mengimplementasikan strategi dan
kebijakan serta dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran suatu organisasi
atau Satuan Kerja Perangkat Daerah. Sedangkan kegiatan adalah
merupakan kegiatan operasional dari program yang bertolok ukur dan
berkinerja serta dilaksanakan setiap tahun.
Sedangkan Indikator Kegiatan adalah bagian dari program, dan terdiri
dari sekumpulan tindakan pengerahan sumberdaya, baik yang berupa personil
(SDM), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi
dari beberapa atau kesemua jenis sumberdaya tersebut sebagai masukan
(input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa.
Pengertian 'bersifat indikatif' dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 2004
adalah bahwa informasi, baik tentang sumber daya yang diperlukan maupun
keluaran dan dampak yang tercantum di dalam dokumen rencana (termasuk
rumusan kegiatan), hanya merupakan indikasi yang hendak dicapai dan tidak
kaku.
Program Perangkat Daerah adalah penjabaran kebijakan Perangkat
Daerah dalam bentuk upaya yang berisi satu atau lebih kegiatan dengan
menggunakan sumber daya yang disediakan untuk mencapai hasil yang
terukur sesuai dengan tugas dan fungsi.
Program pembangunan daerah adalah program strategis daerah yang
dilaksanakan oleh Perangkat Daerah sebagai instrumen arah kebijakan untuk
mencapai sasaran RPJMD. Program pembangunan daerah disusun dalam
RPJMD untuk menggambarkan keterkaitan program Perangkat Daerah dalam
mencapai sasaran pembangunan melalui strategi dan arah kebijakan yang
dipilih.
Penyusunan program Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Nganjuk dilakukan dengan ketentuan:
1. Mengacu visi, misi, tujuan, dan sasaran RPJMD.
2. Mampu mengatasi permasalahan serta isu strategis daerah.
3. Memperhatikan pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM).
BAB VI
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 82
4. Sebagai operasionalisasi tugas dan fungsi Dinas Pekerjan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk dalam
menentukan Program dan Rencana Kegiatan tetap mengacu dan
mempedomani Program Pembangunan Daerah yang mencakup Program 14
(empat belas) program unggulaan Bupati H. Novi Rahman Hidayat, S.Sos, MM
dan Wakil Bupati Dr. Drs. H. Marhaen Djumadi, SE, SH, MM, MBA untuk
mewujudkan Visi “TERWUJUDNYA KABUPATEN NGANJUK YANG MAJU DAN
BERMARTABAT (NGANJUK NYAWIJI MBANGUN DESO NOTO KUTHO)” adalah
sebagai berikut :
1. Pembangunan dan Pemeliharaan Infrastruktur Jalan
Salah satu komitmen utama Bupati Nganjuk dan Wakil Bupati Nganjuk
terpilih adalah hendak mewujudkan infrastruktur dasar jalan dan
jembatan yang mantap dan merata di wilayah Kabupaten Nganjuk. Hal
ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa infrastruktur dasar yang
berkualitas merupakan faktor daya saing daerah yang utama yang dapat
mendukung aktivitas sosial dan ekonomi suatu daerah.
Komitmen membangun infrastruktur ini akan direalisasikan dengan
kebijakan, program dan/atau kegiatan antara lain: Tambahan anggaran
PIK untuk pembangunan Jalan di Desa; membentuk Unit Reaksi Cepat
Penambal Jalan (URCPJ); meningkatkan kualitas (mutu) jalan;
normalisasi saluran irigasi dan melanjutkan pembangunan waduk;
penataan kawasan industri.
2. Peningkatan Profesionalisme dan Birokrasi Inovatif, Bersih Tanpa
Korupsi
Menyadari bahwa birokrasi merupakan unsur utama penyelenggaraan
pemerintahan daerah, Bupati Nganjuk dan Wakil Bupati Nganjuk
terpilih berkomitmen untuk meningkatkan profesionalisme birokrasi
yang inovatif, bersih, tanpa korupsi, sehingga mampu melaksanakan
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan publik
yang prima.
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program dan/atau
kegiatan antara lain: mobile one stop service pelayanan administrasi
kependudukan setiap Kecamatan dan mal pelayanan publik; mutasi,
promosi, rekrutmen, ijin belajar yang bebas dari pungutan (tanpa upeti)
dan dilaksanakan dengan proses assessment; mewujudkan pusat
pengaduan pelayanan publik: pemberian reward and punishment untuk
pegawai; biaya pendidikan bagi peningkatan pendidikan formal untuk
ASN; memotivasi ASN; serta pengembangan smart city untuk efektivitas
pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik.
BAB VI
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 83
3. Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran
Mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan menanggulangi
kemiskinan merupakan komitmen Bupati Nganjuk dan Wakil Bupati
Nganjuk terpilih, sebab kesejahteraan masyarakat merupakan salah
satu tujuan adanya otonomi daerah.
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program dan/atau
kegiatan antara lain: memberikan edukasi kewirausahaan; gerdu taskin;
membatasi pendirian pasar modern dan revitalisasi pasar tradisional;
program terpadu pengentasan kemiskinan; kredit modal usaha dengan
bunga ringan & tanpa agunan; pemberdayaan ekonomi masyarakat
khususnya ibu rumah tangga dan pemuda melalui antara lain pelatihan
teknologi informasi dan ekonomi kreatif; pemberian kartu nganjuk
mandiri yakni bantuan mulai 1 juta sampai 10 juta rupiah untuk
golongan yang tidak punya pedagang, petani kecil, buruh tani dan
peternak.
4. Peningkatan Akses dan kualitas Pendidikan
Akses dan kualitas pendidikan merupakan komitmen Bupati Nganjuk
dan Wakil Bupati Nganjuk terpilih dalam rangka meningkatkan kualitas
sumber daya manusia Kabupaten Nganjuk.
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program dan/atau
kegiatan antara lain: bantuan khusus siswa miskin; meningkatkan
kesejahteraan pendidik antara lain pemberian tunjangan transport
untuk Guru Tidak Tetap/Pegawai Tidak Tetap; pemberian beasiswa
untuk siswa berprestasi kuliah S1.
5. Penguatan Pendidikan Diniyah dan Pesantren
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program dan/atau
kegiatan antara lain: pemberantasan buta huruf & baca tulis Al-Qur’an;
pemberian honor bagi guru TPQ diniyah, hafidz / hafidzah dan
pengasuh pondok pesantren untuk mendukung Satu Desa Satu Hafidz
Al-Qur’an; pemberian bantuan hibah bagi lembaga pendidikan diniyah
dan pondok pesantren; peningkatan manajemen pengelolaan pendidikan
diniyah & pondok pesantren; pemberian bantuan hibah kepada
pendidikan keagamaan (muslim, non muslim & aliran kepercayaan);
meningkatkan komunikasi lintas agama.
6. Peningkatan Layanan Kesehatan Masyarakat
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program dan/atau
kegiatan antara lain: akses pelayanan kesehatan terjangkau;
peningkatan mutu pelayanan kesehatan; ambulan gratis untuk
masyarakat kurang mampu; serta mobil siaga desa.
7. Menjadikan Kabupaten Nganjuk sebagai Destinasi Wisata
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program dan/atau
kegiatan antara lain: mengembangkan obyek wisata & sarana olah raga
yang sudah ada; membuka obyek wisata baru (desa wisata) yang
BAB VI
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 84
potensial; meningkatkan promosi pariwisata; meningkatkan Sumber
Daya Manusia pelaku wisata; membangun/mengembangkan sport
centre; serta kawasan wisata desa terintegrasi.
8. Optimalisasi dan Revitalisasi Pasar Tradisional
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program dan/atau
kegiatan antara lain: membangun/mengembangkan pasar tradisional
yang ada di kecamatan; merelokasi pasar tradisional yang sudah tidak
layak; bangga, bela & beli produk lokal; menciptakan pasar yang bersih
& sehat.
9. Menjadikan Kabupaten Nganjuk sebagai Agropolitan
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program dan/atau
kegiatan antara lain: ekstensifikasi lahan pertanian; intensifikasi produk
pertanian; inovasi pengolahan produk pertanian sehingga memiliki
branding yang dikenal & disukai masyarakat; promosi produk unggulan
pertanian (bawang merah) go nasional.
10. Mewujudkan Kabupaten Nganjuk Layak Anak dan Responsif
Gender
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program dan/atau
kegiatan antara lain: menciptakan Ruang Publik Terbuka Ramah Anak
(RPTRA) di setiap Kecamatan; menciptakan kesempatan untuk kaum
wanita di segala jenjang profesi secara berkeadilan.
11. Melestarikan Seni Budaya dan Kearifan Lokal
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program dan/atau
kegiatan antara lain: menciptakan identitas khas Nganjuk dalam hal
busana, seni & budaya; merevitalisasi sarana dan prasarana kesenian
yang ada dan memberdayakan kelompok-kelompok seni budaya agar
tercipta seni budaya Nganjuk yang dikenal sampai ke tingkat Nasional;
penataan lingkungan dan pemanfaatan lingkungan produktif.
12. Revitalisasi Bidang Pertanian dan Perternakan
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program dan/atau
kegiatan antara lain: mengembangkan produk pangan alternatif;
Intensifikasi peternakan melalui pengembangan inseminasi buatan;
mengembangkan sentra-sentra industri ternak, pertanian terpadu,
model inti dan plasma pertanian, gudang penyangga;
13. Pengembangan dan Pemberdayaan Ekonomi Kreatif
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program dan/atau
kegiatan antara lain: mengembangkan industri mikro dengan
memanfaatkan teknologi informasi; meningkatkan kreatifitas pemuda
untuk menemukan & mengembangkan produk-produk unggulan baru;
mendirikan lembaga ekonomi kreatif di Kabupaten Nganjuk; serta
menumbuhkembangkan BUM Desa.
BAB VI
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 85
14. Pengembangan Jejaring antar Daerah Kabupaten/Kota, Provinsi
dan Pusat serta warga Nganjuk di perantauan
Jejaring merupakan salah satu kekuatan/modal sosial yang sangat
mempengaruhi kelancaran penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan dan pelayanan publik. untuk 555itu, Bupati Nganjuk dan
Wakil Bupati Nganjuk terpilih berkomitmen membangun jejaring yang
terbuka, komunikatif, dan produktif.
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program dan/atau
kegiatan antara lain: kerjasama daerah; pembinaan, fasilitasi dan
koordinasi dengan unsur di dalam dan di luar Kabupaten Nganjuk
dalam rangka perumusan dan pelaksanaan kebijakan daerah.
Implementasi dari salah satu Program Unggulan Bupati dan wakil Bupati
Terpilih “Pembangunan dan Pemeliharaan Infrastruktur Jalan”tersebut
dirumuskan sebagai Program-Program atau sebagai Kegiatan-Kegiatan di
dalam Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang abupaten
Nganjuk Tahun 2018-2023. Hal ini sesuai dengan kaidah penyusunan
perencanaan pembangunan daerah yang menegaskan bahwa ruang lingkup
RPJMD memuat Program, sedangkan ruang lingkup Renstra memuat Program
dan Kegiatan.
Selanjutnya, Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang tahun 2018-2023 sebagaimana Tabel VI.1
berikut:
BAB VI
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 91
Tabel VI.1
Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Nganjuk
Tujuan Sasaran Indikator
Saasaran Kode Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja
Tujuan, Sasaran,
Program (Outcame) dan
Kegiatan (Output)
Data Capaian
pada Tahun
awal
Perencanaan
(Tahun 0)
2018
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja
Perangkat
Daerah
Penanggung
Jawab
Lok
asi
Tahun-1 2019 Tahun-2 2020 Tahun-3 2021 Tahun-4 2022 Tahun-5
2023
Kondisi Kinerja
pada akhir
periode Renstra
SKPD 2023
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Tar
get
Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
Meningkatkan
Pemerataan
Pembangunan
infrastruktur dasar
Yang Handal,
Berwawasan
Lingkungan, dan
Berkelanjutan
(Indikator Tujuan :
Pemenuhan
Infrastruktur yang
Berwawasan
Lingkungan)
Meningkatnya
Infrastruktur
Pekerjaan Umum
dan Perumahan
Rakyat Yang
Handal
Persentase Jalan
Kabupaten
dalam Kondisi
Mantap
Fungsional
1 03 01 01 Program Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
Hasil Survei Kepuasan
Masyarakat (Skm)
B
B
1.5
29.9
53.0
00
B
1.5
33.6
93.0
01
B
1.5
37.4
73.0
00
B
5.0
10.2
09.0
00
B
1.5
45.1
43.0
00
B
11.1
56.4
71.0
01
Din
as
PU
PR
Din
as
PU
PR
Penyediaan Jasa Surat
Menyurat
Jumlah Jenis Surat Yang
Terpenuhi
BAB VI
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 92
Penyediaan Jasa
Komunikasi, Sumber Daya
Air Dan Listrik
Jumlah Rekening Tagihan
Yang Terbayar
Penyediaan Peralatan Dan
Perlengkapan Kantor
Jumlah Peralatan Dan
Perlengkapan Kantor
Yang Terpenuhi
Penyediaan Jasa
Kebersihan Kantor
Jumlah Gaji Tenaga
Kebersihan Yang
Terbayar
Penyediaan Alat Tulis
Kantor
Jumlah Jenis Alat Tulis
Yang Terpenuhi
Penyediaan Barang
Cetakan Dan Penggandaan
Jumlah Jenis Barang
Cetakan Dan
Penggandaan Yang
Terpenuhi
Penyediaan Komponen
Instalasi
Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor
Jumlah Jenis Komponen
Instalasi
Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor Yang
Terpenuhi
Penyediaan Peralatan
Rumah Tangga
Jumlah Jenis Peralatan
Krumah Tangga Kantor
Yang Tersedia
BAB VI
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 93
Penyediaan Bahan Bacaan
Dan Peraturan Perundang-
Undangan
Jumlah Jenis Bahan
Bacaan Dan Peraturan
Perundang-Undangan
Yang Tersedia Dalam
Satu Tahun
Penyediaan Makanan Dan
Minuman
Jumlah Makanan Dan
Minuma Untuk Rapat
Dan Harian Yang
Terpenuhi
Rapat-Rapat Kordinasi
Dan Konsultasi Ke Luar
Daerah
Jumlah Rapat-Rapat
Koordinasi Dan
Konsultasi Regional Dan
Nasional Yang Di Ikuti
Monitoring, Evaluasi Dan
Pelaporan
Jumlah Inventirasi Aset
Yang Tersusun
Penyediaan Biaya
Penyelenggaraan Ijin Jasa
Konstruksi
Jumlah Rekomendasi
IUJK Yang Terbit
1 03 01 02 Program Peningkatan
Sarana Dan Prasarana
Aparatur
Persentase Sarana Dan
Prasarana Aparatur
Yang Laik Fungsi
100%
100%
1.4
90.3
70.6
00
100%
1.5
11.0
92.6
00
100%
1.5
32.8
50.6
00
100%
1.5
55.6
95.6
00
100%
1.5
79.6
84.6
00
100%
7.6
69.6
94.0
00
Din
as
PU
PR
Din
as
PU
PR
BAB VI
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 94
Pengadaan Kendaraan
Dinas/Operasional
Jumlah Jenis Kendaraan
Dinas/Operasional Yang
Terpenuhi
Pengadaan Perlengkapan
Gedung Kantor
Jumlah Jenis
Perlengkapan Kantor
Yang Terpenuhi
Pengadaan Peralatan
Gedung Kantor
Jumlah Jenis Peralatan
Gedung Kantor Yang
Terpenuhi
Pemeliharaan
Rutin/Berkala Gedung
Kantor
Jumlah Gedung Kantor
Aset Dinas Yang
Terpelihara
Pemeliharaan
Rutin/Berkala Kendaraan
Dinas/ Operasional
Jumlah Kendaraan
Dinas/Operasional Yang
Terawat (Pergantian Suku
Cadang) Dan
Mendapatkan BBM
Secara Teratur
Pemeliharaan Rutin/
Berkala Perlengkapan
Gedung Kantor
Jumlah Perlengkapan
Gedung Kantor Yang
Terpelihara
Pemeliharaan Rutin /
Berkala Peralatan Gedung
Kantor
Jumlah Peralatan Gedung
Kantor Yang Terpelihara
1 03 01 03 Program Peningkatan
Disiplin Aparatur
Tingkat Kehadiran Asn
100%
100%
6.0
00.0
00
100%
6.0
00.0
00
100%
6.0
00.0
00
100%
6.0
00.0
00
100%
6.0
00.0
00
100%
30.0
00.0
00
Din
as
PU
PR
Din
as
PU
PR
BAB VI
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 95
Pengadaan Kain Seragam
Keky
Jumlah Kain Seragam
Keky Yang Terpenuhi
Pelaksanaan Senam
Kesegaran Jasmani
Jumlah Pegawai Yang
Mengikuti Senam Pagi
1 03 01 05 Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
Rata-Rata Nilai Skp
Asn
Baik
Baik
50.0
00.0
00
Baik
50.0
00.0
00
Baik
50.0
00.0
00
Baik
50.0
00.0
00
Baik
50.0
00.0
00
Baik
250.0
00.0
00
Din
as
PU
PR
Din
as
PU
PR
Kegiatan Peningkatan
Kapasitas/Kualitas Sumber
Daya Manusia
Jumlah Asn Yang
Melaksanakan Bimbingan
Teknis
1 03 01 06 Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian
Kinerja Dan Keuangan
Persentase Laporan
Kinerja Dan Laporan
Keuangan Yang
Disusun Tepat Waktu
100%
100%
35.0
00.0
00
100%
35.0
00.0
00
100%
35.0
00.0
00
100%
35.0
00.0
00
100%
35.0
00.0
00
100%
175.0
00.0
00
Din
as
PU
PR
Din
as
PU
PR
Penyusunan Laporan
Capaian Kinerja Dan
Ikhtisar Realisasi Kinerja
SKPD
Jumlah Jenis Dokumen
Yang Tersusun (Lkjip,
LPPD, SPM)
Penyusunan Laporan
Keuangan Semesteran
Jumlah Laporan
Semesteran Yang
Tersusun Tepat Waktu
BAB VI
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 96
Penyusunan Pelaporan
Keuangan Akhir Tahun
Jumlah Laporan
Keuangan Yang Tersusun
Tepat Waktu (Laporan
Keuangan, Neraca, LPE,
LRA Dll)
Manajemen Aset Jumlah Laporan Aset
Yang Tersusun Tepat
Waktu
Penyelesaian Administrasi
Keuangan Akhir Tahun
Jumlah Administrasi
Keuangan Yang
Terselesaikan
Program Pembangunan,
Rehabilitasi/Pemeliharaa
n Jalan, Jembatan Dan
Bangunan Pelengkapnya
Panjang Jalan Dan
Jembatan Yang
Terbangun
1153,4
8 k
m
1242,7
8 k
m
52.4
59.5
00.0
00
1332,0
8 k
m
58.5
08.6
90.0
00
1421,3
9 k
m
64.6
78.8
63.8
00
1510,6
9 k
m
65.9
72.4
41.0
76
1600,0
0 k
m
67.2
91.8
89.8
98
1600,0
0 k
m
308.9
11.3
84.7
74
Din
as
PU
PR
Se-
Kab
up
ate
n N
gan
juk
Panjang Saluran
Drainase/Gorong-
Gorong Yang
Terbangun
294 m
300 m
5.5
00.0
00.0
00
350 m
6.0
00.0
00.0
00
400 m
6.5
00.0
00.0
00
450 m
7.0
00.0
00.0
00
500 m
7.5
00.0
00.0
00
500 m
32.5
00.0
00.0
00
Din
as
PU
PR
BAB VI
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 97
Panjang
Turap/Talud/Bronjong
Yang Terbangun
6 k
m
9 k
m
6.1
71.0
00.0
00
14 k
m
6.2
94.4
20.0
00
19 k
m
6.4
20.3
08.4
00
24 k
m
6.5
48.7
14.5
68
29 k
m
6.6
79.6
88.8
59
29 k
m
32.1
14.1
31.8
27
Din
as
PU
PR
Persentase Panjang
Jalan Dan Jembatan
Yang Terpelihara
48,9
4%
60,0
0%
74.5
46.5
92.6
48
67,0
0%
76.0
37.5
24.5
01
75,0
0%
77.5
58.2
74.9
91
80,0
0%
79.1
09.4
40.4
91
85,0
0%
80.6
91.6
29.3
01
85,0
0%
387.9
43.4
61.9
33
Din
as
PU
PR
Kegiatan Pembangunan/
Peningkatan/
Rekonstruksi/ Pelebaran
Jalan
Panjang Jalan Yang
Terbangun
Kegiatan Rehabilitasi/
Pemeliharaan Jalan
Panjang Jalan Yang
Terpelihara
Kegiatan Pembangunan/
Peningkatan/
Rekonstruksi/ Pelebaran
Jembatan
Panjang Jembatan Yang
Terbangun
Kegiatan Rehabilitasi/
Pemeliharaan Jembatan
Panjang Jembatan Yang
Terpelihara
Kegiatan Pembangunan
Saluran Drainase/ Gorong-
Gorong
Panjang Saluran
Drainase/Gorong-Gorong
Yang Terbangun
BAB VI
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 98
Kegiatan Pembangunan
Turap/Talud/ Bronjong
Panjang
Turap/Talud/Bronjong
Yang Terbangun
Kegiatan Peningkatan
Sarana Dan Prasarana
Kebinamargaan
Jumlah Sarana Dan
Prasarana Kebinamargaan
Yang Laik Fungsi
Kegiatan Pembangunan/
Pemeliharaan Jalan Akses/
Lingkungan Fasilitas
Umum Dan Gedung
Pemerintah
Panjang Jalan Akses
Yang Terbangun
Kegiatan Pembangunan/
Peningkatan/ Pemeliharaan
Jalan Lingkar Wilis
Panjang Jalan Lingkar
Wilis Yang Terbangun
Kegiatan Pembangunan
Jalan Poros Menuju Desa
Terpencil/ Terisolir
Panjang Jalan Poros
Menuju Desa Yang
Terbangun
Program Pembinaan
Lingkungan Sosial
(Dbhcht)
Panjang Jalan Yang
Terpelihara
-
8.0
00 m
eter
3.1
43.1
94.0
00
6.0
00 m
eter
4.0
00.0
00.0
00
6.0
00 m
eter
4.0
00.0
00.0
00
6.0
00 m
eter
4.0
00.0
00.0
00
6.0
00 m
eter
4.0
00.0
00.0
00
6.0
00 m
eter
19.1
43.1
94.0
00
Din
as
PU
PR
Se-
Kab
up
ate
n N
gan
juk
Kegiatan Rehabilitasi/
Pemeliharaan Jalan
Panjang Jalan Yang
Terpelihara
BAB VI
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 99
Program Peningkatan
Sarana, Prasarana Dan
Pembinaan Jasa
Konstruksi
Persentase Peningkatan
Sarana, Prasarana Dan
Pembinaan Jasa
Konstruks Dalam
Kondisi Baik
75,0
0%
75,0
0%
625.6
57.8
00
75,0
0%
638.1
70.9
56
75,0
0%
650.9
34.3
75
75,0
0%
663.9
53.0
63
75,0
0%
677.2
32.1
24
75,0
0%
3.2
55.9
48.3
18
Din
as
PU
PR
Se-
Kab
up
ate
n N
gan
juk
Kegiatan Pengadaan
Sarana Dan Prasarana Jasa
Konstruksi
Jumlah Sarana Dan
Prasarana Jasa Konstruksi
Yang Terpenuhi
Kegiatan Pemeliharaan
Sarana Dan Prasarana Jasa
Konstruksi
Jumlah Sarana Dan
Prasarana Yang Laik
Fungsi
Kegiatan Pembinaan Jasa
Konstruksi
Jumlah Rekomendasi
IUJK Yang Terbit
Program Pengelolaan
Sumber Daya Air
Persentase Jaringan
Pengairan Dalam
Kondisi Baik
60,7
7%
61,9
9%
29.5
04.5
20.0
00
63,2
3%
30.0
94.6
10.4
00
64,4
9%
30.6
96.5
02.6
08
65,7
8%
31.3
10.4
32.6
60
67,1
0%
31.9
36.6
41.3
13
67,1
0%
153.5
42.7
06.9
82
Din
as
PU
PR
Se-
Kab
up
ate
n N
gan
juk
BAB VI
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 100
Persentase Jumlah
Sungai, Waduk, Dan
Bendung Dalam Kondisi
Baik
43,4
2%
45,5
9%
3.8
01.0
00.0
00
47,8
7%
3.9
91.0
50.0
00
50,2
7%
4.1
90.6
02.5
00
52,7
8%
4.4
00.1
32.6
25
55,4
2%
4.6
20.1
39.2
56
55,4
2%
21.0
02.9
24.3
81
Din
as
PU
PR
Penurunan Luas
Genangan
27 h
a
22 h
a
9.2
82.0
00.0
00
18 h
a
9.4
67.6
40.0
00
14 h
a
9.6
56.9
92.8
00
10 h
a
9.8
50.1
32.6
56
5 h
a
10.0
47.1
35.3
09
5 h
a
48.3
03.9
00.7
65
Din
as
PU
PR
Kegiatan Pembangunan
Dan Rehabilitasi Jaringan
Irigasi Dan Bangunan
Pengairan Lainnya
Jumlah Sarana Dan
Prasarana Irigasi Dalam
Kondisi Baik
Kegiatan Pembinaan
GHIPPA Dan
Kelembagaan Pengelola
Irigasi (KPI)
Jumlah Sosialisasi
Pembinaan GHIPPA Dan
KPI
Kegiatan Inventarisasi
Jaringan Irigasi Dan
Bangunan Pengairan
Lainnya
Jumlah Inventarisasi
Jaringan Irigasi
Kegiatan Pemeliharaan
Jaringan Irigasi Dan
Bangunan Pengairan
Lainnya
Panjang Jaringan Irigasi
Yang Terbangun
BAB VI
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 101
Kegiatan Optimalisasi
Operasional Sarana Dan
Prasarana Irigasi
Jumlah Sarana Dan
Praarana Irigasi Dalam
Kondisi Baik
Kegiatan Penyusunan
Rencana Tata Tanam
Global
Jumlah Dokumen RTTG
Yang Tersusun
Program Tata Bangunan Jumlah Fasilitas Umum
Dalam Kondisi Baik
29 u
nit
39 u
nit
11.6
28.0
00.0
00
46 u
nit
11.8
60.5
60.0
00
49 u
nit
12.0
97.7
71.2
00
54 u
nit
12.3
39.7
26.6
24
59 u
nit
12.5
86.5
21.1
56
59 u
nit
60.5
12.5
78.9
80
Din
as
PU
PR
Se-
Kab
up
ate
n N
gan
juk
Jumlah Bangunan
Gedung Pemerintah
Dalam Kondisi Baik
51 u
nit
54 u
nit
6.0
13.9
20.0
00
71 u
nit
6.1
34.1
98.4
00
74 u
nit
6.2
56.8
82.3
68
79 u
nit
6.3
82.0
20.0
15
84 u
nit
6.5
09.6
60.4
16
84 u
nit
31.2
96.6
81.1
99
Din
as
PU
PR
Kegiatan Pembangunan,
Pemeliharaan Fasilitas
Umum
Jumlah Fasilitas Umum
Dalam Kondisi Baik
Kegiatan Rehabilitasi,
Revitalisasi Dan
Refungsionalisasi
Bangunan Dan Gedung
Pemerintah
Jumlah Bangunan
Gedung Pemerintah
Dalam Kondisi Baik
BAB VI
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 102
Program Tata Ruang Presentase Pemanfaatan
Lahan Sesuai Dengan
Rencana Tata Ruang
79,4
3%
82,0
0%
636.0
00.0
00
84,0
0%
728.7
20.0
00
86,0
0%
828.2
94.4
00
88,0
0%
934.8
60.2
88
90,0
0%
1.0
48.5
57.4
94
90,0
0%
4.1
76.4
32.1
82
Din
as
PU
PR
Se-
Kab
up
ate
n N
gan
juk
Persentase Jumlah
Dokumen Rencana Tata
Ruang Yang Tersusun
10,0
0%
30,0
0%
1.0
00.0
00.0
00
20,0
0%
1.0
00.0
00.0
00
15,0
0%
1.0
00.0
00.0
00
10,0
0%
1.0
00.0
00.0
00
15,0
0%
1.0
00.0
00.0
00
100,0
0%
5.0
00.0
00.0
00
Din
as
PU
PR
Kegiatan Perencanaan Tata
Ruang
Jumlah Dokumen
Rencana Tata Ruang
Yang Tersusun
Kegiatan Pengendalian
Pemanfaatan Ruang
Luas Lahan Yang
Pemanfaatanya Sesuai
Tata Ruang
Program Pendataan,
Perencanaan, Dan
Pengendalian Teknis Dan
Pengadaan Tanah
Persentase Realisasi
Pengadaan Tanah
65,0
0%
100%
3.0
00.0
00.0
00
100%
3.0
00.0
00.0
00
100,0
0%
3.0
00.0
00.0
00
100,0
0%
3.0
00.0
00.0
00
100,0
0%
3.0
00.0
00.0
00
100,0
0%
15.0
00.0
00.0
00
Din
as
PU
PR
Se-
Kab
up
ate
n N
gan
juk
BAB VI
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 103
Persentase Database
Infrastruktur Yang
Terupdate
33,3
3%
50,0
0%
600.0
00.0
00
66,6
7%
1.2
00.0
00.0
00
83,3
3%
1.8
00.0
00.0
00
100,0
0%
2.4
00.0
00.0
00
100,0
0%
2.6
00.0
00.0
00
100,0
0%
8.6
00.0
00.0
00
Din
as
PU
PR
Kegiatan Pendataan,
Perencanaan, Dan
Pengendalian Teknis
Jumlah Dokumen
Perencanaan,Pengendalia
n Teknis Dan Data Yang
Terpenuhi
Kegiatan Inspeksi Kondisi
Infrastruktur
Jumlah Database
Infrastruktur Yang
Terupdate
Kegiatan Pengadaan Tanah
Untuk Pembangunan
Luas Pengadaan Tanah
Yang Terpenuhi
BAB VII
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 104
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN
BIDANG URUSAN PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
7.1 Indikator Kinerja Utama
Indikator kinerja menunjukkan kinerja yang akan dicapai oleh Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk dalam kurun
waktu 5 (lima) tahun periode Rencana Strategis tahun 2018-2023 sebagai
komitmen dalam mendukung pencapaian tujuan dan sasaran yang tertuang
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Nganjuk Tahun 2018-2023 yaitu meningkatnya pembangunan infrastruktur
dasar yang berkualitas, merata, berkelanjutan dan terintegrasi dengan
pembangunan pedesaan secara lestari dan berkelanjutan dengan sasaran
meningkatnya akses pemenuhan infrastruktur dasar masyarakat kabupaten
nganjuk. Ada dua indikator kinerja utama yang ditetapkan yaitu :
1. Persentase Jalan Kabupaten dalam Kondisi Mantap Fungsional
Persentase Jalan Kabupaten dalam Kondisi Mantap Fungsional merupakan
persentase panjang jalan dalam kondisi mantap fungsional dibanding
panjang total jalan kabupaten.
2. Indeks Kinerja Sistem Irigasi
Indeks Kinerja Sistem Irigasi merupakan persentase panjang jaringan
irigasi sekunder dalam kondisi baik dibandingkan dengan panjang jaringan
irigasi sekunder total.
Target kinerja dalam hal ini diartikan sebagai target kinerja sasaran,
baik sasaran strategis, sasaran program maupun sasaran kegiatan yang
dilengkapi dengan indikatornya. Target kinerja sasaran menunjukkan tingkat
sasaran kinerja spesifik yang akan dicapai oleh dinas yang meliputi program
dan kegiatan dalam periode waktu yang telah ditetapkan. Dalam menyusunan
target kinerja baik tingkat kegiatan, program maupun dinas didasarkan pada
kriteria-kriteria diantaranya :
1. Target menggambarkan angka kuantitatif dan satuan yang akan dicapai
dari setiap indikator kinerja sasaran
2. Penetapan target relevan dengan indikator kinerjanya, logis dan
berdasarkan baseline data yang jelas. Dalam hal ini base line capaian pada
tahun 2018 yang merupakan jumlah dari rencana target baru ditambah
dengan sisa yang belum tercapai pada periode 2018-2023.
Pengukuran kinerja merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan
dan/atau kegagalan dari pelaksanaaan pelayanan kedinasan yang
dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Nganjuk, yang secara operasional dilaksanakan setiap tahun melalui program
BAB VII
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 105
dan kegiatan. Hasil pengukuran kinerja akan menunjukkan tingkat
pencapaian atau realisasi setiap tahun berdasarkan target tahunan yang telah
ditetapkan.
BAB VII
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 106
Table 7.1. Indikator Kinerja Utama Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang
No Indikator Formulasi Perhitungan
Kondisi Kinerja
Pada Awal
Periode Renstra
Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja
Pada Akhir Periode
Renstra Tahun -0 2018
Tahun -1 2018
Tahun -2 2018
Tahun -3 2018
Tahun -4 2018
Tahun -5 2018
1 Persentase Jalan Kabupaten dalam Kondisi Mantap Fungsional
48,94% 62,00% 64,00% 66,00% 68,00% 70,00% 70,00%
2 Indeks Kinerja Sistem Irigasi
70,41% 70,91% 71,51% 72,11% 72,61% 73,11% 73,11%
BAB VII
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 107
7.2 Indikator Kinerja Kunci
Indikator kinerja kunci atau yang lebih dikenal dengan key performance
indicators (KPI) atau dikenal juga sebagai key success indicators (KSI)
membantu organisasi dalam menentukan dan mengukur kemajuan untuk
mencapai tujuan-tujuan organisasi. Setelah organisasi menganalisis misinya,
mengidentifikasi semua pemangku kepentingan, dan menentukan tujuan-
tujuan, maka membutuhkan cara untuk mengukur capaian-capaian yang
telah dilakukan, dan pengukuran itu adalah KPI.
KPI mencerminkan tujuan-tujuan organisasi, menjadi kunci
kesuksesan organisasi, dan oleh karenanya KPI harus dapat diukur. Biasanya
KPI dipertimbangkan untuk jangka panjang. Definisi apanya KPI dan
bagaimana mengukurnya tidak terlalu sering berubah. Tetapi tujuan-tujuan
jangka pendek dibuat dalam rangka mencapai tujuan jangka panjang.
Seberapa besar pencapaian KPI tergantung ukuran yang ditentukan. Maka
dari itu dalam membuat KPI harus menyatakan kuantitas atau persentase
yang hendak dicapai. Ada 4 KPI yang ditetapkan, yaitu :
1. Persentase jembatan di jalan kabupaten dalam kondisi baik
Persentase jembatan di jalan kabupaten dalam kondisi baik merupakan
jumlah jembatan dalam kondisi baik dibandingjumlah Total Jembatan di
Kabupaten Nganjuk.
2. Persentase bangunan pelayanan publik yang handal
Persentase bangunan pelayanan publik yang handal merupakan
persentase jumlah bangunan pelayanan publik yang handal dibanding
dengan jumlah total bangunan pelayanan publik.
3. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Peralatan
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) peralatan adalah data dan informasi
tentang tingkat kepuasan masyarakat (pengguna peralatan) yang
diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif (Melalui
Survey Kepuasan Masyarakat) atas pendapat masyarakat dalam
memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik
dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya.
4. Prosentase pemanfaatan lahan sesuai dengan Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW)
Persentase ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah menunjukkan
persentase luas pemanfaatan lahan yang diizinkan dibanding luas lahan
rencana peruntukan.
BAB VII
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 108
Tabel 7.2 Indikator Kinerja Kunci Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang
No Indikator Formulasi Perhitungan
Kondisi Kinerja
Pada Awal
Periode Renstra
Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja
Pada Akhir Periode
Renstra Tahun -0 2018
Tahun -1 2018
Tahun -2 2018
Tahun -3 2018
Tahun -4 2018
Tahun -5 2018
1 Persentase jembatan di jalan kabupaten dalam kondisi baik
61,98% 73,01% 61,98% 74,47% 76,70% 78,24% 80,58%
2 Persentase bangunan pelayanan publik yang berfungsi baik
27,20% 32,25% 33,82% 35,39% 36,96% 38,53% 38,53%
3 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Peralatan
Survey Kepuasan Masyarakat B B B B B B B
4 Persentase pemanfaatan lahan sesuai dengan rencana tata ruang
79,43% 79,63% 80,13% 80,63% 81,23% 81,83% 81,83%
BAB VIII
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. NGANJUK Page 109
BAB VIII
PENUTUP
Sebagai konsistensi implementasi Rencana Strategis Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk tahun 2018-2023 untuk
selanjutnya perlu diperhatikan kaidah pelaksanaannya sebagai berikut :
1. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk
berkewajiban untuk mengupayakan pencapaian dan implementasi Visi,
Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program dan Indikasi Kegiatan
yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Tahun 2018-2023 serta
telah diselaraskan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-2023.
2. Sebagai penjabaran Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk tahun 2018-2023, setiap tahun
disusun Rencana Kerja (Renja) Tahunan Dinas yang berpedoman pada
Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Nganjuk serta memperhatikan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Kabupaten Nganjuk.
3. Dalam rangka meningkatkan efektivitas Rencana Strategis Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk tahun 2018-
2023 dan Rencana Kerja Tahunan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Nganjuk, setiap tahun dari tahun 2018 sampai dengan
2023 dilakukan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana
pembangunan bidang Bina Marga, Pengairan dan Cipta Karya
Demikian dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-2023
disusun sebagai landasan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan
evaluasi pelaksanaan pembangunan bidang Bina Marga, Pengairan dan Cipta
Karya
Selanjutnya diharapkan peran aktif seluruh bidang teknis sebagai unit satuan
kerja di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Nganjuk dalam mendukung pencapaian target kinerja pembangunan daerah
sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-2023.