Rencana Pemindahan Ibu Kota Negara dari Perspektif ... · 5. Perubahan Struktur Ekonomi →akibat...
Transcript of Rencana Pemindahan Ibu Kota Negara dari Perspektif ... · 5. Perubahan Struktur Ekonomi →akibat...
Rencana Pemindahan Ibu Kota Negaradari Perspektif Struktur Ekonomi
Aldy GustinaraDelft, 15 November 2019
1. Pertimbangan Pemindahan Ibu Kota Negara
2. Dampak Ekonomi Pemindahan Ibu Kota Negara
3. Pembiayaan
4. Indikator Makro Indonesia
5. Profil Ekonomi Kalimantan
6. Tantangan dan Pertimbangan
Outline
1. Konsentrasi Penduduk dan Kegiatan Ekonomi di Pulau Jawa
2. Desentralisasi Ekonomi
3. Laju Urbanisasi yang tinggi di Pulau Jawa
4. Bencana Alam dan Dampak Perubahan Iklim
Pertimbangan Pemindahan Ibu Kota Negara
Sumber: Bappenas
Konsentrasi Penduduk dan Kegiatan Ekonomi di Indonesia
JawaPenduduk: 57%
PDB: 58%
SumateraPenduduk: 22%
PDB: 22%
KalimantanPenduduk: 6%
PDB: 8%
SulawesiPenduduk: 7%
PDB: 6%
Maluku dan PapuaPenduduk: 3%
PDB: 2%
Bali dan Nusa TenggaraPenduduk: 6%
PDB: 3%Sumber: Badan Pusat Statistik
1. Brazil (1956) dari Rio ke Brasilia
2. Pakistan (1957) dari Karachi ke Islamabad
3. Germany (1990) dari Bonn ke Berlin after
4. Malaysia (2000) dari Kuala Lumpur ke Putrajaya
5. Kazakhstan (1997) dari Almaty ke Nur-Sultan
Negara yang Pernah Memindahkan Ibu Kota
Negara yang Pernah Memindahkan Ibu Kota
Putrajaya Sejong City Brasilia Washington DC
Periode Pembangunan 1996 – 2001 2005 – 2030 1956 – 1961 1790 – 1922
Jumlah Penduduk Rencana: 330.000 jiwa Rencana: 500.000 jiwa
Rencana: 500.000 jiwa
Eksisting: 2,9 juta jiwa
(2018)
6.700.000 jiwa (2016)
Jarak terhadap IK lama 25 km 121 km 1162 km 427 km
Biaya APBN $8 Milyar $22 Milyar $8.1 Billion -
Fungsi Utama
Ibu Kota Pemerintahan,
Rekreasional, Distrik Bisnis
Pusat
Ibu Kota Pemerintahan,
Science Park, Industri
Kreatif, Universitas
Ibu Kota Pemerintahan,
Residensial, Sport Center,
Rekreasional, Finansial
Ibu Kota Pemerintahan,
Residensial, Rekreasional,
Komersial, Museum
Luas Area 4.900 hektar 7.300 Hektar 581.400 Hektar 17.900 Hektar
1. Tidak akan memberikan dampak negatif terhadap perekonomian nasional
2. Produk Domestik Bruto bertambah sebesar 0.1% (Bappenas)
3. Menurunkan kesenjangan pendapatan (Bappenas)
4. Inflasi terkendali dengan estimasi tambahan laju sebesar 0.2% (Bappenas)
5. Mendorong perdagangan antar wilayah
6. Mendorong Investasi
Dampak Ekonomi Pemindahan IKN Versi Pemerintah
Sumber: Bappenas
Dampak Ekonomi Pemindahan IKN: INDEF
1. Computable General Equilibrium (CGE)
2. Data: World IO 2010, SEA 2008, IRIO (Bappenas), SUSENAS, dll.
3. Perangkat lunak: GEMPACK (Directory of Victoria University Melbourne)
4. Model Statis: IndoTERM (copsmodel.com/archivep.htm)
5. 52 Sectors Aggregation, 34 Provinces
6. Shocks: Additional Gov. Spending of IDR 466 Billion
Dampak Ekonomi Pemindahan IKN: INDEF
Result:
1. Economic Output: Tidak ada perubahan sektoral yang signifikan
2. Structural Change (Employment): Tidak ada perubahan sektoral yang signifikan
3. Real GDP: 2 % pertambahan PDRB untuk Kalteng
4. Real Investment: Tidak ada perubahan yang signifikan
5. Household Consumption: Tidak ada perubahan yang signifikan
6. Government Spending: 16% peningkatan per tahun
7. Balance of Payments: Tidak ada perubahan yang signifikan
Dampak Ekonomi Pemindahan IKN: INDEF
Kesimpulan:
1. Turunnya jumlah output berbasis tradable goods (berbasis SDA)
2. Output sectoral turun → inflasi bertambah (tidak signifikan)
3. Tidak menyelesaikan ketimpangan di provinsi tujuan
4. Anggaran pemerintah (Government Investement) tidak mendorong pertumbuhan ekonomi
5. Dampak terhadap pertumbuhan PDRB di provinsi tujuan tidak signifikan
6. Dampkan terhadap pertumbuhan PDB nasional tidak signifikan
(What about Soverign Debt?)
Pembiayaan Pemindahan IKN
Sumber: Bappenas
APBN Indonesia
Sumber: RAPBN Indonesia – Kementerian Keuangan
APBN Indonesia
Sumber: RAPBN Indonesia – Kementerian Keuangan
APBN Indonesia
Sumber: RAPBN Indonesia – Kementerian Keuangan
Kontribusi PDB Provinsi di Kalimantan
2014 2015 2016 2017 2018
PDRB KalBar 14% 14% 15% 15% 15%
PDRB KalTeng 9% 10% 10% 11% 11%
PDRB KalSel 14% 14% 14% 14% 15%
PDRB KalTim 57% 56% 54% 54% 53%
PDRB Kaltara 6% 6% 6% 6% 7%
Kontribusi Kalimantan untuk PDB 9% 9% 9% 8% 8%
Kontribusi Jawa untuk PDB 58% 58% 58% 59% 59%
KontribusiProvinsi / Kontribusi-Tahun
Sumber: Pribadi – Diolah berdasarkan data dari World Input-Output Table dan BPS
Struktur PDRB Provinsi di Kalimantan
Kalbar Kalteng Kalsel Kaltim Kaltara Total
Pertanian dan Pertambangan 9.1% 8.7% 12.8% 62.8% 6.6% 100%
Manufaktur 13.3% 9.5% 10.7% 63.0% 3.5% 100%
Konstruksi 19.7% 11.0% 13.2% 46.4% 9.7% 100%
Ritel dan Transportasi 22.5% 15.5% 17.3% 35.7% 9.0% 100%
Air, Gas dan Listrik 18.6% 9.0% 39.0% 28.8% 4.6% 100%
Finansial dan Real Estate 26.8% 14.7% 21.4% 33.5% 3.7% 100%
Informasi dan Komunikasi 30.9% 5.3% 22.0% 34.1% 7.8% 100%
Servis 22.4% 17.0% 23.3% 29.6% 7.8% 100%
Lainnya 21.1% 13.8% 21.7% 38.3% 5.1% 100%
Sektor/ProvinsiKontribusi Provinsi Terhadap Total PDB Pulau Kalimantan Tahun 2018
Sumber: Pribadi – Diolah berdasarkan data dari World Input-Output Table dan BPS
Struktur PDRB Pulau Kalimantan
Kalbar Kalteng Kalsel Kaltim Kaltara Total
Pertanian dan Pertambangan 9.1% 8.7% 12.8% 62.8% 6.6% 100%
Manufaktur 13.3% 9.5% 10.7% 63.0% 3.5% 100%
Konstruksi 19.7% 11.0% 13.2% 46.4% 9.7% 100%
Ritel dan Transportasi 22.5% 15.5% 17.3% 35.7% 9.0% 100%
Air, Gas dan Listrik 18.6% 9.0% 39.0% 28.8% 4.6% 100%
Finansial dan Real Estate 26.8% 14.7% 21.4% 33.5% 3.7% 100%
Informasi dan Komunikasi 30.9% 5.3% 22.0% 34.1% 7.8% 100%
Servis 22.4% 17.0% 23.3% 29.6% 7.8% 100%
Lainnya 21.1% 13.8% 21.7% 38.3% 5.1% 100%
Sektor/ProvinsiKontribusi Provinsi Terhadap Total PDB Pulau Kalimantan Tahun 2018
Peruntukan
Kawasan Inti Pusat Pemerintahan
Kawasan IKN (40.000 Ha)
Perumahan ASN, Diplomat,
Sekolah, Universitas, Sains, Hi-
tech Industries, R&D Center
Perluasan (200.000 Ha)
National Park, Konservasi
Orang Utan, Pemukiman Non-
ASN, Bandara, Pelabuhan
Perluasan 2 (>200.000 Ha) Metropolitan
Inisiasi Start Finish
Arah Ekonomi IKN
Sumber: Pribadi – Diolah berdasarkan data dari World Input-Output Table dan BPS
Potensi Kontribusi SektorDan
Struktur Pekerjaan di Indonesia
Inisiasi Start Finish
Arah Ekonomi IKNKonsultansi
Shifting?
• Dari Pertanian dan Manufaktur
ke Jasa?
Konstruksi:
• Konsultansi
• Jasa
• Pertambangan
• Manufaktur
Sumber: Pribadi – Diolah berdasarkan data dari World Input-Output Table dan BPS
Struktur Ekonomi Indonesia
Sumber: Pribadi – Diolah berdasarkan data dari World Input-Output Table dan BPS
Laju Pertumbuhan dan Kontribusi PDB Sektoral
Sumber: Pribadi – Diolah berdasarkan data dari World Input-Output Table dan BPS
Laju Produktivitas Empat Sektor Besar
Sumber: Pribadi – Diolah berdasarkan data dari World Input-Output Table dan BPS
Trend Kontribusi Manufaktur bagi Perekonomian Indonesia
Produk Makanan, Minuman, dan Tembakau Refined
Petroleum Products
Otomotif
Sumber: Pribadi – Diolah berdasarkan data dari World Input-Output Table dan BPS
Komoditas Ekspor Indonesia 2017
Sumber: MIT – The Observatory of Economic Complexity
PosturPenerimaanPerpajakan
Sumber: RAPBN Indonesia – Kementerian Keuangan
1. Perdagangan Global → kompetisi membatasi global share untuk produk ekspor bernilai ekonomi tinggi
2. Perang Dagang → Pemindahan fasilitas produksi (penarikan modal)
3. Resesi Global → Ekonomi nasional lesu → Penerimaan Pajak Mengecil
4. Soverign Debt →Ambang batas utang pemerintah menurut undang-undang 60% PDB, saat ini sekitar 22% PDB dengan tren meningkat
5. Perubahan Struktur Ekonomi → akibat perang dagang → menuju sektor jasa → sektor jasa low to medium tech → butuh waktu dan biaya untuk training SDM sector jasa hi-tech
6. Kontribusi Produktivitas Sektor → Demografi, Sektor Padat Karya, dan Peningkatan Produktivitas
7. Deindustrialisasi dini
8. Potensi non-performing loan sektor real estate → akan dominan di IKN baru
Pertimbangan Ekonomi
1. IKN tidak sesuai perencanaan
2. Arah ekonomi IKN
3. Penerimaan pajak, dan potensi masalah pengembalian utang
4. Rasio Pajak terhadap GDP (Tax/GDP Ratio) relatif rendah
5. Proyek infrastruktur dan proyek RPJMN lain kesulitan pembiayaan
6. Tidak menyelesaikan masalah utama di Jakarta
7. Tidak menyelesaikan masalah ekonomi di Indonesia: Industrialisasi Prematur, Jebakan Pendapatan Menengah, eksternalitas negatif pencemaran lingkungan, ketergantungan terhadap dua komoditas ekspor utama (batu bara dan sawit)
8. Ketersediaan dan Transisi Energi
9. Data akurat untuk keperluan kajian Lembaga di luar pemerintahan
Poin Pertimbangan
Terima Kasih
1. Desentralisasi Fiskal
2. Otonomi Daerah
3. Pemindahaan tanpa diserta arah pembangunan kota baru yang jelas (INDEF, 2019)
Kontra Argumen Pemerataan Ekonomi
Laju Pertumbuhan: Total dan Kontribusi Sektoral
1. Why, Where, and When? Who?
• Kenapa Ibu Kota Indonesia harus dipindah dari Jakarta?
• Kemana Ibu Kota Indonesia akan dipindah? Apa pertimbangan utama dari pemilihan lokasi?
• Kapan realisasinya: Start proyek
• Siapa yang bertanggung jawab?
2. What
• Apa saja yang perlu dipersiapkan pemerintah
• Komponen atau elemen pemerintahan apa saja yang akan dipindahkan
• Jenis kota seperti apa yang direncanakan akan dibangun
• Apa saja pertimbangan penting pembangunan ibu kota baru: Infrastruktur dasar (jalan, jembatan, saluran, energi, dsb), penunjang (perumahan), kantor pemerintahan, kantor polisi dan tni, dst
3. How
• Dari infrastruktur dan sarana penunjang tersebut, bagaimana skema pembiayaannya?
• Partisipasi swasta?
4. Economics
• Indonesian Macro Indicator
• Budget Planning for the next five years
• Kalimantan Economics
• Current Study: Indef using CGE: No significant boost on Indonesian gross domestic product → No significant tax revenue for government → Unhealthy debt?
5. Analysis
Pemindahan Ibu Kota
Structure
Paper