Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Haloalkana

22
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Materi Pembelajaran : Kimia Materi Pokok : Senyawa Karbon Sub Materi Pokok : Haloalkana Kelas/Semester : XII/2 Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (90 menit) I. Standar Kompetensi : 4. Memahami senyawa organik dan reaksinya; benzen dan turunannya; dan makromolekul. II. Kompetensi Dasar : 4.1 Mengidentifikasi struktur, cara penulisan, tata nama, sifat, kegunaan, dan identifikasi senyawa karbon (haloalkana, alkanol, alkoksialkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat). III. Indikator : 1. Menjelaskan pengertian dari haloalkana. 2. Menuliskan tata nama dari haloalkana 3. Membedakan sifat dari haloalkana 4. Membedakan jenis dari haloalkana 5. Menjelaskan pembuatan dari haloalkana 6. Memjelaskan kegunaan dan kerugian dari haloalkana dalam kehidupan sehari-hari IV. Tujuan Pembelajaran A. Aspek kognitif 1.Siswa dapat menjelaskan pengertian dari haloalkana. 2.Siswa dapat menuliskan tata nama dari haloalkana

Transcript of Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Haloalkana

Page 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Haloalkana

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Materi Pembelajaran : Kimia

Materi Pokok : Senyawa Karbon

Sub Materi Pokok : Haloalkana

Kelas/Semester : XII/2

Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (90 menit)

I. Standar Kompetensi :

4. Memahami senyawa organik dan reaksinya; benzen dan turunannya; dan

makromolekul.

II. Kompetensi Dasar :

4.1 Mengidentifikasi struktur, cara penulisan, tata nama, sifat, kegunaan, dan

identifikasi senyawa karbon (haloalkana, alkanol, alkoksialkana, alkanal, alkanon,

asam alkanoat, dan alkil alkanoat).

III. Indikator :

1. Menjelaskan pengertian dari haloalkana.

2. Menuliskan tata nama dari haloalkana

3. Membedakan sifat dari haloalkana

4. Membedakan jenis dari haloalkana

5. Menjelaskan pembuatan dari haloalkana

6. Memjelaskan kegunaan dan kerugian dari haloalkana dalam kehidupan sehari-

hari

IV. Tujuan Pembelajaran

A. Aspek kognitif

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian dari haloalkana.

2. Siswa dapat menuliskan tata nama dari haloalkana

3. Siswa dapat membedakan sifat fisika dan kimia dari haloalkana

4. Siswa dapat membedakan jenis dari beberapa macam haloalkana

5. Siswa dapat menjelaskan pembuatan dari haloalkana

6. Siswa dapat menjelaskan kegunaan dan kerugian dari haloalkana

B. Aspek afektif

1. Siswa aktif bertanya jawab tentang haloalkana

Page 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Haloalkana

2. Siswa aktif memberikan ide dalam forum diskusi

C. Karakter yang diterapkan

Religius, disiplin, tertib, rasa ingin tahu, aktif, toleransi, berani,

bertanggungjawab, jujur, mandiri, kreatif, kerja keras, demokratis, bersahabat/

komuniktif, menghargai prestasi, kritis

V. Materi Pembelajaran

A. Materi Prasyarat

1. Senyawa hidrokarbon

a. Pengertin

Senyawa yang tersusun dari hidrogen dan karbon.

b. Jenis senyawa hidrokarbon

1) Alkana

Alkana disebut juga senyawa hidrokarbon alifatik jenuh, karena pada

rantai karbon alkana tidak terdapat ikatan rangkap atau rangkap tiga

2) Alkena

Alkena adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap dua.

3) Alkuna

Alkuna adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap tiga.

c. Cara penamaan senyawa hidrokarbon

d. Isomer senyawa hidrokarbon

2. Senyawa karbon

3. Gugus fungsi

B. Materi Pokok

1. Haloalkana

Haloalkana merupakan salah satu senyawa turunan alkana. Haloalkana

mempunyai rumus struktur yang sama dengan alkana, hanya satu atau lebih

atom H-nya diganti oleh atom halogen (X = F, Cl, Br, I).

Contohnya adalah sebagai berikut :

Page 3: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Haloalkana

CH3Cl; CH2Cl2; CHCl3; CCl4; CH3CH2Cl; CH3CH2Br; CH3I; CCl2F2; CF3–

CHClBr.

2. Tata Nama Haloalkana

Tata nama haloalkana dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

a. Tata Nama IUPAC

Haloalkana merupakan nama IUPAC. Sedangkan urutan cara penamaannya

sebagai berikut:

1) Menentukan rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang

mengandung atom halogen (X = F, Cl, Br, I).

2) Memberi nomor. Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai

sedemikian sehingga posisi atom halogen mendapat nomor terkecil.

Catatan: Jika terdapat lebih dari satu atom halogen, maka prioritas

penomoran didasarkan kereaktifannya, yaitu F, Cl, Br, I.

3) Gugus alkil selain rantai induk dan atom halogen sebagai cabang.

Contoh :

b. Tata Nama Trivial (lazim)

Nama lazim monohaloalkana adalah alkilhalida. Monohaloalkana sederhana

mempunyai nama lazim, yaitu alkilhalida. Dalam hal ini monohaloalkana itu

dianggap sebagai turunan hidrogen halida (HX) yang atom H-nya diganti

oleh gugus alkil.

Contoh :

Adapun tata nama penamaan karena beberapa faktor adalah sebagai berikut :

Jika terdapat lebih dari sejenis halogen maka prioritas penomoran didasarkan pada

kereaktifan halogen, yaitu dalam urutan F-Cl-Br-I. Akan tetapi, penulisan nama tetap

Page 4: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Haloalkana

berdasarkan abjad. Jadi, urutan penlisan halogen adalah bromo, kloro

(chloro), fluoro, dan iodo.

Contoh : CH3 - CHCl - CHF - CH3 3-kloro-2-fluorobutana

Jika terdapat dua atom lebih halogen sejenis dinyatakan denganawalan di,tri, dan

seterusnya. Awalan ini di abaikan dalam menentukan urutan penulisan halogen.

Contoh : CH2Br - CHBr - CH2Cl 2,3-dibromo-1-kloropropana

Jika terdapat rantai samping (cabang alkil), maka halogen di dahulukan

Contoh : CH3

CH3 CH2 CH CH CHCl CH3 2-kloro-4-etil-3-metilheksana

C2H5

3. Isomer Haloalkana

Haloalkana dapat memiliki isomer rantai dan isomer posisi seperti pada alkohol.

Contoh: isomer C4H9Cl

4. Jenis-Jenis Haloalkana

Haloalkana terdiri dari beberapa kelompok yang berbeda tergantung pada bagaimana

posisi atom halogen dalam rantai atom karbon. Ada beberapa perbedaan sifat kimia

antara berbagai jenis haloalkana.

a. Haloalkana primer

Pada haloalkana primer (1°), atom karbon yang membawa atom halogen hanya

berikatan dengan satu gugus alkil lainnya.

Page 5: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Haloalkana

Beberapa contoh haloalkana primer antara lain sebagai berikut:

Perlu diperhatikan bahwa tidak jadi masalah bagaimanapun kompleksnya gugus

alkil yang terikat. Pada masing-masing contoh di atas, hanya ada satu ikatan

terhadap sebuah gugus alkil dari gugus CH2 yang mengikat halogen.

Terdapat pengecualian dalam hal ini, yakni CH3Br dan metil halida lainnya

seringkali ditemukan sebagai haloalkana primer walaupun tidak ada gugus alkil

yang terikat pada atom karbon yang membawa halogen.

b. Haloalkana sekunder

Pada haloalkana sekunder (2°), atom karbon yang padanya terikat halogen berikatan

langsung dengan dua gugus alkil yang lain, yang bisa sama atau berbeda.

Contoh-contoh:

c. Haloalkana tersier

Pada haloalkana tersier (3°), atom karbon yang mengikat halogen berikatan langsung

dengan tiga gugus alkil, yang bisa merupakan kombinasi dari gugus akil yang sama

atau berbeda.

Contoh-contoh:

5. Sifat Haloalkana

a. Sifat Fisika

1) Memiliki titik didih lebih tinggi daripada alkana asalnya. Makin panjang rantai

karbon makin tinggi titik didihnya.

Page 6: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Haloalkana

2) Pada suhu kamar haloalkana rantai pendek berwujud gas, sedang haloalkana

rantai panjang berwujud cair sampai padat.

3) Sukar larut dalam air

b. Sifat Kimia

1) Dapat disubstitusi dengan suatu basa kuat.

2) Dapat mengalami reaksi eliminasi membetuk alkena.

3) Jika direaksikan dengan logam Na menghasilkan alkana dengan perpanjangan 

rantai atom karbon dua kali semula (Sintesis Wurtz).

6. Pembuatan Haloalkana

Pembuatan senyawa haloalkana bisa melalui beberapa reaksi seperti berikut.

a. Reaksi substitusi

Reaksi penggantian atom H dengan atom halogen dengan bantuan sinar ultraviolet

(suv) atau suhu tinggi:

Demikian seterusnya, jika dihaloalkana direaksikan dengan halogen, maka akan selalu

menggantikan atom H dengan atom halogen dan sampai dihasilkan suatu senyawa

polihaloalkana.

Untuk metana dan etana, atom H yang terikat semua pada atom C primer. Jika dalam

alkana terdapat atom C primer, atom C sekunder atau atom C tersier, maka atom H

yang akan disubstitusi adalah yang terikat paling lemah. Urutan kekuatan ikatan

atom H dengan atom C:

Ctersier < Csekunder < Cprimer

Page 7: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Haloalkana

b. Reaksi adisi

Reaksi adisi untuk pembuatan haloalkana yaitu antara senyawa alkana dengan

senyawa asam halida (HX) atau senyawa halogen (X2). Lihat kembali aturan

Markovnikov pada bab “Reaksi Senyawa Karbon”.

7. Kegunaan dan kerugian haloalkana

a. Haloalkana digunakan sebagai pelarut. Banyaknya senyawa haloalkana digunakan

pelarut nonpolar seperti CCl4, CHCl3, C2H3Cl3. Pelarut ini bersifat racun, obat bius

sehingga jangan sampai terhirup.

Page 8: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Haloalkana

b. Digunakan sebagai obat bius. Kloroform (CHCl3) digunakan sebagai obat bius atau

pemati rasa (anestesi) yang kuat. Kerugiannya, CHCl3 dapat mengganggu hati.

c. C2H5Cl (kloroetana) digunakan sebagai anestesi lokal (pemati rasa nyeri lokal). Ini

digunakan pada pemain sepak bola dengan cara disemprotkan pada daerah yang

sakit.

d. Freon (dikloro difluoro metana) digunakan sebagai pendorong pada produksi

aerosol. Freon juga banyak digunakan sebagai gas pendingin pada AC (Air

Conditioned), lemari es, dan lain-lain.

e. CH3Cl digunakan sebagai zat fumigan. Freon dan metil klorida dapat merusak

lapisan ozon sehingga sangat membahayakan lingkungan.

f. C3H5Br2Cl (1,1-dibromo-1-kloro propana) digunakan sebagai insektisida pertanian.

Hanya saja zat ini bisa menimbulkan kemandulan bagi para buruh tani.

g. DDT = dikloro difenil trikloro etana. Ini digunakan sebagai insektisida. Akan

tetapi, ternyata DDT sukar sekali terurai, sehingga masih tetap ada dalam sayuran

atau daging hewan ternak yang memakan rumput yang disemprot DDT. Akibatnya

bisa menimbulkan keracunan.

h. C2H4Br2 (1,2-dibromo etana) digunakan sebagai aditif pada bensin yang

menggunakan TEL (Tetra Ethyl Lead), Pb(C2H5)4. Zat ini akan mengubah timbal

menjadi timbal bromida dan akan menguap keluar dari knalpot.

V. KEGIATAN PEMBELAJARAN

A. Strategi Pembelajaran

Model Pembelajaran : Induktif

Pendekatan Pembelajaran : Keterampilan konsep

Metode Pembelajaran : Ceramah bermakna dan diskusi

Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Alokasi Karakter

Pembukaan

Pendahuluan :

Siswa menjawab salam dari guru

Siswa berdoa dipimpin oleh ketua kelas

Siswa di periksa kehadirannya oleh guru

Siswa memperhatikan judul dan tujuan

5’ - Religius

- Disiplin

- Tertib

Page 9: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Haloalkana

pembelajaran

Apersepsi :

“Ada yang masih ingat apa itu senyawa

karbon?”

Motivasi

“Ada yang pernah menonton sepak bola? Apa

yang terjadi saat kaki pemain terluka? Apakah

ada yang tahu senyawa apa yang disemprotkan

pada kaki pemain yang sakit saat pertandingan?

kalian tahu apa AC? Apa yang kalian rasakan

ketika menggunakan AC? Ada yang tahu

senyawa apa yang terdapat pada AC yang

menimbulkan rasa dingin itu? Nah, anak-anak

untuk mengetahuinya hari ini kita akan

mempelajari mengenai haloalkana”

- Rasa ingin

tahu

(comunikatif)

- Aktif berpikir

- Rasa ingin

tahu

- Disiplin

- Toleransi

- Kritis

Inti

Sebelum melakukan diskusi siswa diminta

memperhatikan video pembelajaran yang

akan ditayangkan

Setelah melihat video pembelajaran yang ada

siswa diminta untuk mendeskripsikan apa

yang tadi ditayangkan

“Dari video pembelajaran tadi ada yang bisa

menjelaskan kembali kepada teman-temannya

apa yang tadi dimaksud dalam video

tersebut”

Siswa mendengarkan penjelasan dari siswa

lain mengenai video pembelajaran yang tadi

diputar

“Ada lagi yang bisa menjelaskan kepada

teman-temannya apa yang tadi kalian

perhatikan dari video pembelajaran di

depan”

75’ - Rasa ingin

tahu

- Berani

- Disiplin

- Bertang-

gungjawab

- Toleransi

- Jujur

- Mandiri

- Kreatif,

- Kerja keras

- Demokratis

- Bersahabat/

komuniktif

- Menghargai prestasi,

Page 10: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Haloalkana

Siswa dibagi kedalam 8 kelompok belajar

Dalam satu kelompok terdiri dari 5 orang

Siswa mendengarkan peraturan dalam

melakukan diskusi yang akan dilangsungkan

Siswa duduk pada masing-masing

kelompoknya

Siswa memperhatikan penayangan

pembelajaran web mengenai haloalkana di

depan

Dalam pembelajaran haloalkana berbasis web

terdapat 8 point sub materi yang akan

dipelajari

Setiap satu kelompok membuka pembelajaran

web haloalkana dan mendiskusikannya

Setiap satu kelompok akan mempelajari satu

point dari sub materi yang ada dengan cara

pengocokan

Siswa melakukan diskusi dengan

kelompoknya masing-masing

Setiap perwakilan kelompok maju ke depan

untuk mempresentasikan hasil analisis dari

materi yang ada

Siswa yang lain boleh bertanya dan

menanggapi apa yang dpresentasikan di

depan kelas

Kegiatan Akhir

Penutup

Siswa dibantu oleh guru menyimpulkan hasil

dari diskusi kelas dengan pertanyaan sebagai

berikut :

“apa yang telah kita pelajari hari ini?Apa itu

haloalkana? Apa saja jenis dan pembuatan dari

haloalkana? Sifat dan isomer apa saja yang

dimiliki haloalkana? Apa kegunaan dan

10’ - Kreatif

- Menghargai

prestasi

- Religius

- Mandiri

Page 11: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Haloalkana

kerugian haloalkana dikehidupan sehari-hari”

Siswa diberikan tugas untuk mengerjakan

latihan yang terdapat dalam pembelajaran web

Haloalkana untuk mengetahui sejauh mana

siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran

Siswa berdoa dan menjawab salam dari guru

 

IV. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR :

Sumber Belajar : Buku Kimia untuk SMA Kelas XII (J.M.C.Johari)

Media : Pembelajaran Haloalkana berbasis web, papan tulis dan ATK

(alat tulis kelas)

V. EVALUASI :

Jenis Tagihan : pekerjaan rumah (Lampiran 1)

Alat Ukur : Tes tulis (lampiran 1)

Bentuk : Pilihan Ganda

Waktu : 10 menit

Pelaksanaan : Pertemuan ke-1

...............,.................

Mengetahui

Kepala SMA/MA Guru Mata Pelajaran

......................... ...................................

NIP/NIK. NIP/NIK.

Page 12: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Haloalkana

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1

Page 13: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Haloalkana

Pekerjaan Rumah

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar, dengan memberikan tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d!

1. Gugus fungsi dalam suatu senyawa karbon dapat menentukan ….A. Jenis atom dalam molekulB. Sifat-sifat senyawaC. jumlah atom dalam molekulD. Macam ikatan antaratom karbonE. Struktur molekul

2. Jika propena direaksikan dengan brom dalam karbon tetraklorida, hasilnya adalah ….A. 1–bromopropanaB. 1,2–dibromopropanaC. 2–bromopropanaD. 1,3–dibromopropanaE. Siklopropana

3. Jumlah isomer dikloro yang dapat dibangun jika n–butana diklorinasi adalah ….A. 2B. 4C. 5D. 6E. 7

4. Penggunaan CFC sebagai bahan pendingin segera akan ditinggalkan karena ….A. Bahan beracunB. Merusak lapisan ozonC. Tidak dapat diuraikanD. Penyebab pemanasan globalE. Menimbulkan efek rumah kaca

5. Diketahui:

Nama senyawa hasil reaksi adalah ….A. 2–bromo–2–etilpropanaB. 2–metil butil bromida

Page 14: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Haloalkana

C. 2–metil butana bromidaD. 2–bromo–2–metil butanaE. 3–bromo–3–metil butana

6. Senyawa haloalkana berikut yang dapat digunakan sebagai pendingin adalah ….A. C2H5BrB. CCl2F2

C. CHCl3

D. CHI3

E. CCl4

7. Senyawa haloalkana berikut yang biasa dipakai sebagai obat bius adalah ….A. 2–bromo–2–etilpentanaB. 2–metil–3–etilheksanaC. 2–metil butana bromidaD. 2–bromo–2–kloro–1,1,1–trifluoroetanaE. 3–bromo–3–metilbutana

8.Yang bukan merupakan sifat dari haloalkana adalah?

A. Mudah menguap

B. Mudah larut dalam air

C. Dapat mengalami reaksi eliminasi membentuk alkena

D. Dapat bereaksi dengan asam

E. Pada suhu kamar haloalkana berantai pendek berwujud padatan

9. Perhatikan senyawa dibawah ini :

9. Termasuk senyawa haloalkana jenis apakah senyawa diatas ?

A. Haloalkana sekunder

B. Haloalkana tersier

C. Haloalkana primer

D. Haloalkana kuarter

E. Haloalkana ester

10. Apa yang menyebabkan kloroform tidak diperbolehkan lagi digunakan sebagai obat anestesi ?

Page 15: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Haloalkana

A. Dapat merusak jantung

B. Dapat mengakibatkan kematian

C. Dapat merusak hati

D. Mengganggu sistem syaraf

E. Mengurangi tingkat kecerdasan

Lampiran 2

PEDOMAN PENILAIAN

Page 16: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Haloalkana

Penilaian Afektif

Tabel penilaian (isian)

NoNama

Siswa

Aspek afektif yang dinilaiSkor total

Aktif bertanya Aktif menjawab Aktif memberi ide

0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3

1

2

3

dst

Skor :

0 = Tidak sama sekali

1 = Sedikit

2 = Cukup banyak

3 = Banyak

Lampiran 3

Page 17: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Haloalkana

PEDOMAN PENILAIAN

Penilaian Psikomotor

NoNama

Siswa

Aspek psikomotor yang dinilai

Skor totalKeterampilan

mengamati

Keterampilan

menyimpulkan

0 1 2 3 0 1 2 3

1

2

3

dst

Skor :

0 = Tidak sama sekali

1 = Sedikit

2 = Cukup banyak

3 = Banyak