Rencana Kerja 2020 · Rencana Kerja (Renja) Tahun 2020 merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk...
Transcript of Rencana Kerja 2020 · Rencana Kerja (Renja) Tahun 2020 merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk...
Rencana Kerja 2020 BPBD Provinsi Sulawesi Selatan || 1
Rencana Kerja 2020 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
Rencana Kerja 2020 BPBD Provinsi Sulawesi Selatan || 2
KATA PENGANTAR
Rencana Kerja (Renja) Tahun 2020 merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk
periode 1 (satu) tahun yang memuat kebijakan, program, kegiatan pembangunan baik yang
dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong
partisipasi masyarakat.Fungsi Renja SKPD adalah sebagai acuan dalam penyelenggaraan
tugas pokok dan fungsi SKPD dalam membangun daerah sebagai turunan dari Rencana
Strategis (Renstra) dalam pembangunan daerah.
Renja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2020 memiliki keterkaitan dengan dokumen perencanaan pembangunan daerah lainnya.
Renja BPBD Tahun 2020 akan dijadikan salah satu bahan dalam penyusunan RKPD Tahun
2020. Penyusunan Renja BPBD Provinsi Sulawesi Selatan diharapkan dapat memberikan
batasan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi SKPD.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kita
semua dalam mewujudkan kesejahteraan, kemandirian, daya saing masyarakat dan daerah
Sulawesi Selatan guna mewujudkan tujuan yang kita cita-citakan bersama. Amin.
Makassar, Juli 2019
Kepala Pelaksana,
Drs. H. Syamsibar, MH.
Pangkat : Pembina Utama Madya
NIP : 19600901 198001 1 001
Rencana Kerja 2020 BPBD Provinsi Sulawesi Selatan || 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii
BAB I Pendahuluan ………………………………………………………………………….. 1
1.1. Latar Belakang …………………………………………………………………………… 1
1.2. Dasar Hukum ……………………………………………………………………………… 1
1.3. Maksud dan Tujuan ……………………………………………………………………….. 3
1.4. Sistematika Laporan ……………………………………………………………………… 4
BAB II Hasil Evaluasi Renja Tahun 2017 …………………………………………………. 5
2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun Lalu dan Capaian Renstra Perangkat Daerah… 5
2.2. Analisis Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah …………………………………………. 8
2.3. Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah ……………. 15
2.4. Reviuuw terhadap Rancangan Awal RKPD …………………………………………….. 18
2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat ………………………………. 18
BAB III Tujuan dan Sasaran Perangkat Daerah …………………………………………… 19
3.1. Telaahan terhadan Kebijakan nasional …………………………………………………. 19
3.2. Tujuan dan Sasaran Renja Perangkat Daerah …………………………………………. 19
3.3. Program dan Kegiatan …………………………………………………………………… 20
BAB VI Rencana Kerja dan Pendanaan Perangkat Daerah …………………………….. 22
BAB V Penutup …………………………………………………………………………………. 23
Rencana Kerja 2020 BPBD Provinsi Sulawesi Selatan || 4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Rencana Kerja SKPD, yang selanjutnya disebut Renja SKPD, merupakan
dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun yang memuat kebijakan,
program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah
daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Fungsi
Renja SKPD adalah sebagai acuan dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi
SKPD dalam membangun daerah sebagai turunan dari Rencana Strategis (Renstra)
dalam pembangunan daerah.
Renja SKPD Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2020 memiliki keterkaitan dengan dokumen perencanaan
pembangunan daerah lainnya. Dalam perumusan program, kegiatan, indikator kinerja
dan dana indikatif mengacu kepada rencana program prioritas pada rancangan awal
RKPD Provinsi Sulawesi Selatan. Penyusunan tujuan sasaran, kegiatan, kelompok
sasaran, dan lokasi kegiatan sesuai dengan Renstra BPBD Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2018-2023. Selanjutnya Renja BPBD Provinsi Sulawesi Selatan dijadikan salah
satu bahan dalam penyusunan RKPD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020 yang
menjadi dasar dalam penyusunan rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) serta
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2020.
1.2. Landasan Hukum
Landasarn hukum penyusunan Renja BPBD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2020, adalah:
a. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
b. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional
c. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
d. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
e. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil
f. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
g. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan
Daerah
h. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang
Bersih Dari Korupsi dan Nepotisme
Rencana Kerja 2020 BPBD Provinsi Sulawesi Selatan || 5
i. Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana
j. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan Dan Pengelolaan
Bantuan Bencana
k. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2008 tentang Peran Serta Lembaga
Internasional dan Lembaga Asing Non-Pemerintah Dalam Penanggulangan
Bencana
l. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
m. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Thaun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
n. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota
o. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 3 Tahun 2008
tentang Prdoman pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah
p. Peraturan Kepala Badan Nasiona Penanggulangan Bencana Nomor 4 Tahun 2008
tentang Pedoman Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana
q. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 6 Tahun 2008
tentang Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai
r. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 10 Tahun 2008
tentang Pedoman Komando Tanggap Darurat Bencana
s. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 11 Tahun 2008
tentang Pedoman Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana
t. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 12 Thaun 2008
tentang Pedoman Kajian Pembentukan Penyelenggaraan UPT
u. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 13 Tahun 2008
tentang Pedoman Manajemen Logistik Peralatan Penanggulangan Bencana
v. Permendagri Nomor 46 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
w. Permendagri Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyiapan Sarpras Dalam
Penanggulangan Bencana
x. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017 Tentang
Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata
Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,
Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah
Rencana Kerja 2020 BPBD Provinsi Sulawesi Selatan || 6
y. Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah
z. Keputusan Presiden RI Nomor 74 Tahun 2001 tentang Tata Cara Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
aa. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2001 tentang Pelimpahan
Pengawasan Fungsional Kepada Gubernur
bb. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 41 Tahun 2001 tentang Pengawasan
Respresif Kebijakan Daerah
cc. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Inspektorat, Bappeda, Lembaga Teknis Daerah, dan Lembaga Teknis Lainnya
dd. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2009 tentang Perubahan Organisasi dan Tata
Kerja Inspektorat, Bappeda, Lembaga Teknis Daerah, dan Lembaga Teknis Lainnya
ee. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah
Nomor 10 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
ff. Peraturan Gubernur Nomor 30 Tahun 2010 tentang Tugas Pokok, fungsi, dan
Rincian Tugas Jabatan Struktural pada Badan penanggulangan Bencana Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan
1.3. Maksud dan Tujuan
Penyusunan Renja BPBD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020 secara umum
dimaksudkan untuk memberikan arah kebijakan Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) dalam menyelenggarakan pemerintahan dibidang kebencanaan yang
lebih baik, sesuai visi dan misi Provinsi Sulawesi Selatan.
Secara khusus, penyusunan Renja BPBD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020
adalah untuk mengetahui :
1. Evaluasi program dan kegiatan tahun sebelumnya;
2. Tujuan dan sasaran;
3. Indikator kinerja dan kelompok sasaran;
4. Pagu indikatif program dan kegiatan.
Sedangkan tujuan dari penyusunan Renja BPBD Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun2020 adalah
1. Mengevaluasi renja tahun sebelumnya;
2. Merencanakan program dan kegiatan;
3. Perumusan tujuan dan sasaran;
4. Mengetahui pagu indikatif program dan kegiatan.
Rencana Kerja 2020 BPBD Provinsi Sulawesi Selatan || 7
1.4. Sistematika Penulisan
Renja BPBD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020 disusun dengan
menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan
Bab II Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun 2015 dan Capaian Renstra
2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja Pada Tahun Lalu dan Capaian Renstra
Perangkat Daerah
2.2 Analisis Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
2.3 Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah
2.4 Reviuw terhadap Rancangan Awal Renja
2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat
Bab III Tujuan dan Sasaran Perangkat Daerah
3.1. Telaahan terhada Kebijakan Nasional
3.2. Tujuan dan Sasaran Perangkat Daerah
3.3 Program dan Kegiatan
Bab IV Rencana Kerja dan Pendanaan Perangkat Daerah
Bab V Penutup
Rencana Kerja 2020 BPBD Provinsi Sulawesi Selatan || 8
BAB II
HASIL EVALUASI RENJA TAHUN 2018
2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja Pada Tahun Lalu dan Capaian Renstra Perangkat Daerah
Pengukuran capaian kinerja Tahun 2018 merupakan bagian dari penyelenggaraan
akuntabilitas kinerja tahunan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan. Pengukuran dilakukan terhadap kinerja yang diperjanjikan Tahun 2018 dan
membandingkannya dengan target yang diperjanjikan dalam dokumen penetapan kinerja 2018.
BPBD Provinsi Sulawesi Selatan menyempurnakan rumusan sasaran strategis dengan memilih
indikator kinerja yang dinilai signifikan bagi BPBD Provinsi Sulawesi Selatan dalam
mempengaruhi pencapaian tujuan/sasaran strategis secara langsung dengan mengacu pada
indikator capaian program BPBD Provinsi Sulawesi Selatan.
Pendekatan manajemen pembangunan berbasis kinerja, yang utama adalah bahwa
pembangunan diorientasikan pada pencapaian menuju perubahan yang lebih baik. Hal ini
mengandaikan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan
program/kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen pembangunan berbasis
kinerja adalah orientasi untuk mendorong perbaikan, di mana program/kegiatan dan sumber
daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan perubahan, baik pada level
keluaran, hasil maupun dampak.
Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good governance di mana salah satu
pilarnya, yaitu akuntabilitas, akan menunjukkan sejauh mana sebuah instansi pemerintahan
telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang langsung bisa
dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Sehingga, pengendalian dan pertanggungjawaban
program/kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah
daerah kepada publik telah dicapai. Sedangkan untuk skala penilaian terhadap kinerja
pemerintah, menggunakan pijakan Permendagri No. 54 tahun 2010 sebagai berikut:
No. Interval Nilai Evaluasi
Knerja
Kriteria Penilaian
Realisasi Kinerja
Kode
1. 91 ≤ Sangat Tinggi
2. 76 ≤ 90 Tinggi
3. 66 ≤ 75 Sedang
4. 51 ≤ 65 Rendah
5. ≤ 50 Sangat Rendah
Rencana Kerja 2020 BPBD Provinsi Sulawesi Selatan || 9
Capaian Indikator Kinerja Utama Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan akan dilakukan
dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Kriteria penilaian yang
diuraikan dalam tabel selanjutnya akan dipergunakan untuk mengukur kinerja Badan
Penanggulangan Bencana Daerah untuk tahun 2018.
BPBD Provinsi Sulawesi Selatan selalu berusaha berbenah diri, sehingga di tahun 2017
BPBD Provinsi Sulawesi Selatan merespon nilai Sistem Akuntabiltas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP) dan memperoleh hasil yang cukup baik. Hasilnya, telah dilakukan
perbaikan SAKIP sesuai dengan arahan Inspektorat Provinsi Sulawesi Selatan.
Dampak dari perubahan SAKIP tersebut, BPBD telah memiliki sasaran, indikator sasaran, dan
Indikator Kinerja Utama (IKU) yang lebih terarah. Pencapaian IKU hasil perubahan juga akan
dinilai pada LKJ ini, diharapkan penilaian ini akan menjadi evaluasi pencapaian Indikator
Sasaran yang baru di tahun mendatang. IKU hasil perubahan sebagai berikut :
No. Indikator Capaian
2017
2018 Target
Akhir
Renstra
(2018)
Capaian
s/d 2018
(%) Target Realisasi
%
realisasi
1 Jumlah
Kabupaten kota
yang memiliki
peta rawan
bencana
24
Kabupaten/
Kota
24
Kabupaten/
Kota
24
Kabupaten/
Kota
100 24
kabupaten
/Kota
100 %
2 Jumlah aparat
dan masyarakat
yang
pengetahuanny
a meningkat
terkait upaya
pengurangan
risiko bencana
100
(100 %)
100 orang
24 kab/kota
100 orang
24 kab/kota
100 500 orang
(100 %)
100 %
3 Persentase
terpenuhinya
aspek standar
logistik dan
peralatan
Provinsi
Sulawesi
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Rencana Kerja 2020 BPBD Provinsi Sulawesi Selatan || 10
No. Indikator Capaian
2017
2018 Target
Akhir
Renstra
(2018)
Capaian
s/d 2018
(%) Target Realisasi
%
realisasi
Selatan
4 Persentasi
kabupaten /
kota yang
terfasilitasi
penyusunan
rencana aksi
rehabilitasi
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
100 %
5 Nilai Evaluasi
Implementasi
SAKIP SKPD
oleh Inspektorat
Provinsi
CC B BB 120 % BB 100 %
Tujuan pengukuran IKU hasil perubahan Renstra BPBD adalah melihat modal awal
BPBD Provinsi Sulawesi Selatan untuk mencapai indikator sasaran yang baru di susun di akhir
tahun renstra. Hasilnya yaitu, pada indikator pertama BPBD sudah mencapai 100% dari target
yang telah ditentukan. BPBD Prov. Sulsel telah memiliki peta rawan bencana pada 24 kab/kota
seluruh Provinsi Sulawesi Selatan. Peta rawan bencana ini meliputi peta bahaya, kapasitas,
kerentanan, dan resiko di seluruh Provinsi Sulawesi Selatan. Peta tersebut hanya perlu di
lengkapi dengan data kejadian bencana setiap tahunnya sebagai update data potensi bencana
setiap tahun.
Pada indikator ketiga, berdasarkan PERKA BNPB Nomor 17 tahun 2009 tentang
Pedoman Standarisasi Peralatan Penanggulangan Bencana dan PERKA BNPB nomor 18
tahun 2009 tentang Pedoman Standarisasi Logistik Penanggulangan Bencana, Provinsi
Sulawesi Selatan telah cukup memenuhi aspek standar logistik dan peralatan penanggulangan
bencana. Data peralatan dan logistik penanggulangan bencana dapat dilihat dibagian lampiran.
Pencapaian IKU pada proses Rehabilitasi dan Rekonstruksi pasca bencana mencapai
100 %. BPBD Provinsi Sulawesi Selatan setiap tahunnya berusaha menfasilitasi rencana aksi
rehabilitasi yang di butuhkan daerah dalam melakukan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi
pasca bencana. BPBD Provinsi Sulawesi Selatan menfasilitasi semua proposal rencana aksi
rehabilitasi sebanyak 8 proposal yang diajukan daerah.
Penilaian evaluasi implementasi SAKIP BPBD oleh Inspektorat Provinsi Sulawesi
Selatan telah memiliki predikat “BB”. Nilai tersebut sudah memenuhi melebihi target capaian
Rencana Kerja 2020 BPBD Provinsi Sulawesi Selatan || 11
BPBD. Nilai yang didapatkan merupakan hasil usaha yang telah dilakukan oleh BPBD Provinsi
Sulawesi Selatan pada tahun 2018 dalam menyempurnakan dokumen SAKIP yang telah
memiliki nilai baik pada tahun 2017.
2.2 Analisis Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
a. Meningkatnya kesiapan, dan kemampuan dalam upaya pengurangan resiko Bencana
Semenjak penerapan UU No 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, urusan
Kesadaran, Kesiapan dan Kemampuan dalam Upaya Pengurangan resiko bencana merupakan
salah satu urusan yang memiliki kedudukan signifikan. Posisi pengurangan resiko bencana
menjadi semakin kuat karena perubahan paradigma pennggulangan bencana dari paradigma
kedaruratan bencana menjadi paradigma pengurangan resiko bencana.
Capaian Kinerja BPBD dalam usaha mencapai sasaran upaya pengurangan resiko bencana
berdasarkan renstra dapat dilihat di tabel berikut :
Indikator
Capaian
Kinerja
2017
(%)
2018 Target
Akhir
RPJMD
(2018)
Capaian
s/d 2018
(%) Target Realisasi
%
realisasi
Jumlah
Kabupaten / Kota
yang memenuhi
kriteria siaga
bencana
15
Kab/kota
24
Kab/kota
24
kab/kota
100 %
24
Kab/kota
100%
Capaian indikator sasaran Terwujudnya Kesadaran, kesiapan, dan kemampuan dalam upaya
pengurangan resiko Bencana sudah sangat baik sebagai pondasi kemajuan capaian BPBD di
tahun mendatang.
Kriteria kabupaten/kota yang memenuhi kriteria siaga bencana didasarkan pada Dokumen
Rencana Nasional (RENAS) Badan Nasional Penanggulangan Bencana Tahun 2015-2019
tentang pendefinisian dan pengaturan untuk menjamin kesiapsiagaan bencana yang meliputi
peringatan dini, evakuasi dan perencanaan kontijensi. Berdasarkan standar tersebut,
pencapaian indikator ini telah mencapai 100%. Telah ada 15 kabupaten/kota yang memenuhi
standar siaga bencana. Kabupaten tersebut antara lain Kota Makassar, Kabupaten Wajo,
Kabupaten Enrekang, Kabupaten Luwu Utara, dan Kabupaten Barru, Kabupaten Pinrang,
Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Toraja, kabupaten pangkep, dan Kabupaten Maros,
Kabupaten Bone, Kabupaten Sidrap, Kabupaten Sinjai, Kabupaten Kota Palopo, Kabupaten
Bulukumba.
Kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan telah memiliki sistem peringatan dini dalam hal ini
kerjasama dengan Badan Metereologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) dalam mendeteksi dini
Rencana Kerja 2020 BPBD Provinsi Sulawesi Selatan || 12
bencana di daerah masing-masing yang pada akhirnya menginformasikan kepada masyarakat
jika ada potensi bencana, usaha ini dilakukan BPBD Provinsi Sulawesi Selatan melalui
serangkaian kegiatan koordinasi pada program pencegahan dan kesiapsiagaan serta kegiatan
rapat koordinasi BPBD Provinsi Sulawesi Selatan. Kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan
dalam hal ini BPBD Kabupaten/Kota juga telah siap mengevakuasi masyarakat jika ada potensi
bencana yang mengancam, hal tesebut selalu dikembangkan dan dimonitor melalui kegiatan
monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pencegahan dan kesiapsiagaan
penanggulangan bencana di daerah dan di dukung kegiatan pemberdayaan Tim Reaksi Cepat
pada program kedaruratan dan logistik.
Derajat usaha penanggulangan bencana pada usaha pengurangan resiko bencana juga telah di
dukung oleh beroprasinya Pusat Data dan Informasi Penanggulangan Bencana (PUSDATIN
PB) Provinsi Sulawesi Selatan. Dukungan PUSDATIN PB diharapkan mendorong
meningkatnya koordinasi antar BPBD seluruh Provinsi Sulawesi Selatan dalam memantau
potensi bencana yang ada.
Indikator
Capaian
Kinerja
2017
(%)
2018 Target
Akhir
RPJMD
(2018)
Capaian
s/d 2018
(%) Target Realisasi
%
realisasi
Jumlah
kabupaten kota
yang memiliki
peta rawan
bencana
24
Kab/kota
24
Kab/kota
24
Kab/kota
100 % 24
Kab/kota
100 %
Provinsi Sulawesi Selatan telah melakukan Pemetaan kajian risiko bencana Sulawesi Selatan
pada tahun 2018 yang meliputi 24 Kabupaten/Kota se Sulawesi Selatan. Kegiatan tersebut
bekerjasama dengan Australia – Indonesia Facility for Disaster Reduction (AIFDR). Kerjasama
dengan AIFDR tersebut di dukung dalam kegiatan pemantauan potensi bencana BPBD Provinsi
Sulawesi Selatan. Pembuatan peta kajian risiko bencana tersebut dalam rangka usaha
pencegahan dan pengurangan risiko bencana di Sulawesi Selatan yang juga mendukung
capaian indikator sasaran tersedianya peta rawan bencana di Provinsi Sulawesi Selatan.
Indikator
Capaian
Kinerja
2017
(%)
2018 Target
Akhir
RPJMD
(2018)
Capaian
s/d 2018
(%) Target Realisasi
%
realisasi
Jumlah aparat
dan masyarakat
yang
100
(100 %)
100
orang 24
kab/kota
100
orang 24
kab/kota
100% 500
orang
(100 %)
100 %
Rencana Kerja 2020 BPBD Provinsi Sulawesi Selatan || 13
pengetahuannya
meningkat
terkait upaya
pengurangan
risiko bencana
b. Terwujudnya sistem penanganan kedaruratan yang efektif
Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada
saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi
kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar,
perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana.
Analisis Capaian Kinerja BPBD dalam usaha mencapai sasaran upaya pengurangan resiko
bencana dapat dilihat di tabel berikut :
Indikator
Capaian
Kinerja
2017
(%)
2018 Target
Akhir
Renstra
(2018)
Capaian
s/d 2018
(%) Target Realisasi
%
realisasi
Persentase
terpenuhinya aspek
standar logistik dan
peralatan Provinsi
Sulawesi Selatan
100% 100 % 100 % 100 % 100 % 100%
Sasaran Terwujudnya sistem penanganan kedaruratan yang efektif mengamanatkan BPBD
Provinsi Sulawesi Selatan menjaga tersedianya sistem sumber pada tahap kedaruratan yang
dapat di manfaatkan secara efektif jika terjadi bencana di Provinsi Sulawesi Selatan.
Pengukuran standar logistik dan peralatan di dasarkan pada PERKA BNPB Nomor 17 tahun
2009 tentang Pedoman Standarisasi Peralatan Penanggulangan Bencana dan PERKA BNPB
nomor 18 tahun 2009 tentang Pedoman Standarisasi Logistik Penanggulangan Bencana,
Provinsi Sulawesi Selatan telah cukup memenuhi aspek standar logistik dan peralatan
penanggulangan bencana.
BPBD Provinsi Sulawesi Selatan belum dapat memenuhi standar logistik dan peralatan
Sulawesi Selatan secara kuantitas, sehingga capaian yang dianggap realistis untuk dicapai
adalah berusaha memenuhi aspek logistik dan peralatan sesuai dengan PERKA BNPB tentang
standar logistik dan peralatan.
Persediaan logistik dan peralatan penanggulangan bencana Provinsi Sulawesi Selatan di tahun
2018 tercatat 7458 paket sandang, 4912 paket pangan, 838 paket logistik lainnya dan 312
paket kematian. Sedangkan jumlah kekuatan peralatan penanggulangan bencana terdiri dari
Rencana Kerja 2020 BPBD Provinsi Sulawesi Selatan || 14
Tenda 248 paket, alat komunikasi 123 unit, mobil 36 unit, motor 40 unit, mesin 63 unit,
penerangan 39 unit, perahu 27 unit, dan perkakas 212 unit.
Indikator
Capaian
Kinerja
2017
2018 Target
Akhir
Renstra
(2018)
Capaian
s/d 2018
(%) Target Realisasi
%
realisasi
Jumlah unit
PUSDALOPS di
Kabupaten /
Kota
24
Kab/Kota
24
Kab/kota
24
Kab/Kota
100 % 24
Kab/Kota/5
tahun
100 %
Unit pusdalops sangat diperlukan di kab/kota, pelaksanaan kegiatan pengembangan
pusdalops di BPBD Provinsi Sulawesi Selatan mendorong adanya unit pusdalops di semua
kab/kota. Unit pusdalops di kab/kota telah berjalan dengan mendukung tersedianya data
kebencanaan tingkat kab dan Provinsi Sulawesi Selatan. Unit pusdalops di kab/kota telah
berjalan di 24 kab/kota se Sulawesi Selatan. Hal tersebut membuat data kebencanaan di
seluruh Provinsi Sulawesi Selatan selalu update setiap bulannya.
Tahap kedaruratan sangat erat hubungannya dengan Tim Reaksi Cepat (TRC),
sehingga BPBD Provinsi Sulawesi Selatan selalu berusaha setiap tahunnya melakukan
kegiatan pemberdayaan TRC dan di tunjang oleh program kedaruratan dan logstik. Diharapkan
jumlah dan kapasitas anggota TRC dapat meningkat sehingga sumber daya manusia
kebencanaan dapat tersedia disetiap wilayah. Setiap tahunnya, BPBD Provinsi Sulawesi
Selatan memberdayakan 100 orang TRC di seluruh Sulawesi Selatan, yang berarti bahwa
dalam jangka waktu 5 tahun, Sulawesi Selatan akan memiliki 500 orang anggota TRC yang
memiliki kapasitas.
Indikator
Capaian
Kinerja
2017
2018 Target
Akhir
Renstra
(2018)
Capaian
s/d 2018
(%) Target Realisasi
%
realisasi
Jumlah aparat TRC
yang Kapasitasnya
Meningkat dalam
penanganan darurat
bencana
100
orang
100
orang
100
orang
100 % 500 orang 100%
Rencana Kerja 2020 BPBD Provinsi Sulawesi Selatan || 15
c. Terwujudnya upaya rehabilitasi dan rekonstruksi yang lebih baik dibanding sebelum
bencana
Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik atau
masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah pascabencana dengan sasaran utama
untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan kehidupan
masyarakat pada wilayah pascabencana.
Sedangkan Rekonstruksi adalah pembangunan kembali semua prasarana dan sarana,
kelembagaan pada wilayah pascabencana, baik pada tingkat pemerintahan maupun
masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial
dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta masyarakat dalam
segala aspek kehidupan bermasyarakat pada wilayah pascabencana.
Capaian Kinerja BPBD dalam usaha mencapai sasaran upaya pengurangan resiko bencana
dapat dilihat di tabel berikut :
Indikator Capaian
Kinerja
2017
(%)
2018 Target
Akhir
Resntra
(2018)
Capaian
s/d 2018
(%) Target Realisasi %
realisasi
Persentasi
kabupaten / kota
yang menyusunan
rencana aksi
rehabilitasi
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100%
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2018
menerima pengusulan rencana aksi rehabilitasi dari 6 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan.
Pengusulan tersebut telah ditindaklajuti dengan menyusun rencana aksi rehabilitasi
bekerjasama dengan kab/kota bersangkutan. Penyusunan rencana aksi ini di dukung oleh
kegiatan identifikasi kerusakan dan kerugian pascabencana serta kegiatan koordinasi dan
konsultasi kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana.
Hasil dari rencana aksi rehabilitasi tersebut kemudian digunakan sebgai bahan untuk
melakukan rehabilitas dan rekonstruksi daerah yang telah terpapar bencana serta dijadikan
sebagai proposal untuk mendapatkan bantuan dana rehab rekon dari pusat.
Rencana Kerja 2020 BPBD Provinsi Sulawesi Selatan || 16
Indikator
Capaian
Kinerja
2017
(%)
2018 Target
Akhir
Resntra
(2018)
Capaian
s/d 2018
(%) Target Realisasi
%
realisasi
Jumlah sumber
daya manusia
yang memiliki
kompetensi
analisis DaLA dan
HRNA
100
orang
(166 %)
100 % 100 % 100 % 100 %
/5 tahun
100%
Sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan Analisis Damage and Losses
Assesment (DaLA) dan Human Recovery Needs Assesment (HRNA) sangat di butuhkan dalam
usaha rehabilitasi dan rekonstruksi pasca kejadian bencana. Sebelum melakukan usaha rehab
rekon, pemerintah daerah dalam hal ini BPBD menyusun rencana aksi rehabilitasi terlebih
dahulu dengan dasar hasil analisis DaLA dan HRNA.
BPBD Provinsi Sulawesi Selatan rutin melakukan kegiatan workshop DaLA dan HRNA kegiatan
rehabilitasi dan rekonstruk pascabencana dengan peserta personil BPBD se Sulawesi Selatan.
Pada tahun 2018 BPBD melakukan peningkatan pengetahuan analisis DaLA dan HRNA pada
100 orang personil BPBD seluruh Provinsi Sulawesi Selatan yang diharapkan mampu
melakukan analisis DaLA dan HRNA dengan benar sehingga dapat menghasilkan dokumen
rencana aksi rehabilitasi dengan tepat.
d. Meningkatnya Kapasitas Sumber Daya Manusia dan kinerja BPBD Sulawesi Selatan
Sumber Daya Manusia sangat vital bagi usaha penanggulangan bencana. Aparatur
yang menjadi pelaku dalam usaha penanggulangan bencana maupun masyarakat yang dapat
terkenan dampak bencana harus cakap, efektif dan efisien dalam menghadapi bencana.
Sumber daya manusia yang cakap, efektif dan efisien sangat ditentukan oleh informasi,
pengalaman dan pelatihan yang diterimanya sehingga mereka memiliki pengetahuan dasar
yang cukup sebelum terjun ke daerah bencana. Selain Sumber Daya Manusia, peralatan yang
menunjang usaha penanggulangan bencana juga harus siap setiap saat. Bencana yang sulit
diprediksi datangnya menuntut peralatan selalu dalam keadaan baik dan layak digunakan.
Rencana Kerja 2020 BPBD Provinsi Sulawesi Selatan || 17
Indikator
Capaian
Kinerja
2017
(%)
2018 Target
Akhir
renstra
(2018)
Capaian
s/d 2018
(%) Target Realisasi
%
realisasi
Tingkat kapasitas dan
kelembagaan BPBD
Provinsi dalam
penanggulangan
Bencana
Level 4 Level 4 Level 4 100 % Level 4 100 %
Penilaian kapasitas BPBD Provinsi Sulawesi Selatan dianggap sangat penting. Manfaat
dari penilaian kapasitas ini adalah sebagai bahan perencanaan dan evaluasi kapasitas BPBD
Prov. Sulsel. PERKA BNPB Nomor 3 Tahun 2012 tentang Panduan Penilaian Kapasitas Daerah
dalam Penanggulangan Bencana menjabarkan lima tingkatan kapasitas daerah dalam
penanggulangan bencana yaitu:
a) Level 1 Daerah telah memiliki pencapaian-pencapaian kecil dalam upaya pengurangan
risiko bencana dengan melaksanakan beberapa tindakan maju dalam rencana-rencana
atau kebijakan.
b) Level 2 Daerah telah melaksanakan beberapa tindakan pengurangan risiko bencana
dengan pencapaian-pencapaian yang masih bersifat sporadis yang disebabkan belum
adanya komitmen kelembagaan dan/atau kebijakan sistematis.
c) Level 3 Komitmen pemerintah dan beberapa komunitas tekait pengurangan risiko bencana
di suatu daerah telah tercapai dan didukung dengan kebijakan sistematis, namun capaian
yang diperoleh dengan komitmen dan kebijakan tersebut dinilai belum menyeluruh hingga
masih belum cukup berarti untuk mengurangi dampak negative dari bencana.
d) Level 4 Dengan dukungan komitmen serta kebijakan yang menyeluruh dalam pengurangan
risiko bencana disuatu daerah telah memperoleh capaian-capaian yang berhasil, namun
diakui ada masih keterbatasan dalam komitmen, sumberdaya finansial ataupun kapasitas
operasional dalam pelaksanaan upaya pengurangan risiko bencana di daerah tersebut.
e) Level 5 Capaian komprehensif telah dicapai dengan komitmen dan kapasitas yang
memadai disemua tingkat komunitas dan jenjang pemerintahan.
Kapasitas Provinsi Sulawesi Selatan telah mulai menunjukkan nilai baik berada pada
tingkatan level 4 untuk usaha penanggulangan bencana di Provinsi Sulawesi Selatan.
Perbaikan tersebut didorong oleh di buatnya beberapa SOP yang berkaitan dengan penertiban
alur koordinasi penanggulangan bencana. Kegiatan penilaian kapasitas memang belum
dilakukan. Namun melihat jumlah kejadian bencana yang telah terdata dan tertangani oleh
BPBD provinsi dan kabupaten/kota, dalam disimpulkan bahwa BPBD provinsi dan
kabupaten/kota telah terlibat dalam usaha pengurangan risiko bencana walaupun masih bersifat
Rencana Kerja 2020 BPBD Provinsi Sulawesi Selatan || 18
sporadis. Pencapaian ini dapat menjadi langkah awal Provinsi Sulawesi Selatan dalam
meningkatkan kapasitas dalam penanggulangan bencana ke depannya.
Indikator
Capaian
Kinerja
2017
(%)
2018 Target
Akhir
Renstra
(2018)
Capaian
s/d 2018
(%) Target Realisasi
%
realisasi
Nilai Evaluasi
Implementasi
SAKIP oleh
Inspektorat
Provinsi
BB
(100%)
B BB 120 % BB 100 %
Hasil nilai Evaluasi Imlementasi SAKIP oleh Inspektorat Provinsi Sulawesi Selatan tahun
2018 yang telah melebihi target sasaran merupakan tahap yang sangat penting untuk
perkembangan kinerja BPBD Provinsi Selawesi Selatan. Pencapaian nilai implementasi SAKIP
ini didorong oleh tepatnya sasaran dan indikator sasaran pada dokumen renstra BPBD tahun
2013-2018 setelah perubahan dilakukan. Hal tersebut menyebabkan terarahnya program dan
kegiatan BPBD Provinsi Sulawesi Selatan.
Hasil penilaian tersebut kemudian dijadikan bahan evaluasi dan perbaikan oleh BPBD
Provinsi Sulawesi Selatan untuk merevisi sasaran dan indikator sasaran pada renstra BPBD
2013-2018. Perubahan sasaran dan indikator sasaran diharapkan dapat meningkatkan kinerja
BPBD dan menjadikan program serta kegiatan penanggulangan bencana di Provinsi Sulawesi
Selatan lebih terarah.
2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah
Kejadian bencana adalah suatu kejadian yang tidak dapat kita duga sebelumnya, sesuai
dengan tupoksinya BPBD melaksanakan perencanaan penanggulangan bencana mulai dari
tahapan sebelum bencana, saat bencana hingga tahapan sesudah bencana yang dilakukan
secara terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh. Secara umum semua program dan
kegiatan yang telah direncanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan di Tahun 2017 telah dapat dilaksanakan sesuai dengan waktu dan tujuan
serta sasaran yang ditetapkan. Pada tahun 2015, BPBD Provinsi Sulawesi Selatan menetapkan
sasaran dan indikator sasaran yang baru hasil dari perubahan RPJMD dan nilai evaluasi SAKIP
oleh Inspektorat Provinsi Sulawesi Selatan.
Rencana Kerja 2020 BPBD Provinsi Sulawesi Selatan || 19
Berikut analisis isu-isu penting terkait kinerja BPBD Provinsi Sulawesi Selatan serta
alternatif solusi kedepannya.
a. Meningkatnya kesiapan dan kemampuan dalam upaya pengurangan resiko Bencana
Modal pencapaian pada aspek pengurangan dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana
sudah sangat baik. Pemenuhan aspek siaga bencana dalam hal ini peringatan dini dan
evakuasi sudah berjalan di Sulawesi Selatan. Aspek yang belum maksimal adalah pembuatan
rencana kontijensi di kab/kota. Tercatat rencana kontijensi hanya ada di 5 kab/kota.
Pembuatan rencana kontijensi terkendala pada panjangnya proses pembuatan rencana
konjensi serta dana yang terbatas. Tahapan pembuatan rencana kontijensi yang yaitu mulai
pengkajian sampai penerbitan Peraturan Bupati atau Walikota memakan waktu yang panjang
dan memerlukan dana yang tidak sedikit merupakan faktor sulitnya pencapaian kriteria siaga
bencana di kabupaten/kota.
Usaha pencegahan sedikit lebih maju karena telah dibuatnya peta risiko bencana Provinsi
Sulawesi Selatan hasil dari kerjasama BPBD Provinsi Sulawesi Selatan dengan AIFDR.
Alternatif solusi yang akan dilakukan adalah :
a) Mendorong kab/kota untuk menyusun rencana kontijensi, khususnya rencana kontijensi
bencana yang rutin terjadi melalui kegiatan koordinasi dan sosialisasi.
b) Memperbaharui secara periodik data kebencanaan sebagai bahan pendukung peta risiko
bencana yang telah dibuat untuk meningkatkan kemampuan dalam mengurangi risiko
bencana.
b. Terwujudnya sistem penanganan kedaruratan yang efektif
Usia Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang masih muda menjadi faktor belum
dapatnya daerah mencapai standar logistik dan peralatan penanggulangan bencana. BNPB
yang menjadi pemasok logistik dan peralatan di daerah masih belum mempunyai kapasitas
yang cukup untuk memenuhi standar nasional secara kuantitas. Namun pemenuhan di
setiap aspek standar logistik dan peralatan penanggulangan bencana sebagian besar telah
terpenuhi.
Sulawesi Selatan memiliki persediaan logistik cukup banyak yaitu 7458 paket sandang,
4912 paket pangan, 838 paket logistik lainnya dan 312 paket kematian. Sedangkan jumlah
kekuatan peralatan penanggulangan bencana terdiri dari Tenda 248 paket, alat komunikasi
123 unit, mobil 36 unit, motor 40 unit, mesin 63 unit, penerangan 39 unit, perahu 27 unit,
dan perkakas 212 unit. Pencaian ini di dorong oleh koordinasi yang intensif antara BPBD
provinsi dan kab/kota Sulawesi Selatan dengan BNPB RI sehingga pemenuhan aspek
standar logistik dan peralatan penanggulangan bencana di Provinsi Sulawesi Selatan dan
terpenuhi.
Unit PUSDALOPS di kab/kota telah mulai dibentuk sebagai usaha untuk mengintegrasikan
fungsi PUSDALOPS di Provinsi Sulawesi Selatan. BPBD di seluruh kab/kota telah
menjalankan fungsi menyediaan data bencana yang update hasil dari kegiatan
Rencana Kerja 2020 BPBD Provinsi Sulawesi Selatan || 20
pengembangan PUSDALOPS Provinsi Sulawesi Selatan. Pencapain ini hanya perlu diikuti
pembuatan dokumen resmi sebagai dasar pengukuhan unit PUSDALOPS di daerah.
Semua BPBD kab/kota di seluruh Provinsi Sulawesi Selatan telah memiliki Tim Reaksi
Cepat (TRC) dan secara rutin dilakukan pengembangan kapasitas oleh BPBD Provinsi
Sulawesi Selatan melalui serangkaian kegiatan pemberdayaan TRC. Kegiatan
pengembangan TRC hanya perlu menambahkan instrumen untuk mengukur tingkat
keberhasilan kegiatan pengembangan TRC.
Alternatif solusi yang akan dilakukan adalah:
a) melakukan analisis tingkat standar minimal logistik dan peralatan penanggulangan
bencana yang diikuti usaha untuk meningkatkan jumlah cadangan logistik dan peralatan
melalui peningkatan anggaran APBD dan permohonan bantuan dari BNPB.
b) Merumuskan rencana peresmian PUSDALOPS di daerah
c) Menyusun instrumen penilaian peningkatan kapasitas TRC dalam bentuk pre dan post
test pada kegiatan pemberdayaan TRC.
c. Terwujudnya upaya rehabilitasi dan rekonstruksi yang lebih baik dibanding sebelum
bencana
BPBD Provinsi Sulawesi Selatan telah memenuhi target pembuatan rencana aksi
rehabilitasi pada 8 kabupaten/kota pada tahun 2017. Pencapain tersebut menggambarkan
efektifnya kegiatan identifikasi kerusakan dan kerugian pascabencana serta kegiatan
koordinasi dan konsultasi kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana. Menjaga
koordinasi antara BPBD kab/kota dan BNPB sangat menentukan pembuatan rencana aksi
rehabilitasi yang baik dan efektif.
Peningkatan sumber daya manusia juga sangat berperan dalam usaha rehabilitasi dan
rekonstruksi pascabencana. BPBD Provinsi Sulawesi Selatan telah meningkatkan
kapasitas personil penanggulangan bencana di daerah dengan melakukan workshop DaLA
dan HRNA pada 100 orang pada tahun 2017. Kegiatan tersebut hanya perlu ditambahkan
instrumen penilaian peningkatan kapasitas peserta setelah mengikuti workshop sehingga
dapat dilakukan evaluasi yang lebih terukur.
Upaya tindak lanjut yang dilakukan adalah :
a) Menyusun instrumen penilaian evaluasi peningkatan kapasitas pada peserta workshop
DaLA dan HRNA.
b) Mendorong peningkatan alokasi APBD agar daerah dapat lebih mandiri melakukan
kegiatan rehabilitas rekonstruksi pascabencana.
d. Meningkatnya Kapasitas Sumber Daya Manusia dan kinerja BPBD Sulawesi Selatan
BPBD Provinsi Sulawesi Selatan perlu melakukan usaha yang lebih untuk meningkatkan
kapasitas sumber daya manusia dan kinerja penanggulangan bencana. Peraturan
penanggulangan bencana di Provinsi Sulawesi Selatan yang belum ada membuat belum
komprehensifnya usaha penanggulangan bencana di Sulawesi Selatan. Program antar
Rencana Kerja 2020 BPBD Provinsi Sulawesi Selatan || 21
instansi pemerintah belum terintegrasi dalam penanggulangan bencana. Sehingga usaha
penanggulangan bencana masih bersifat sporadis. Namun pencapaian tersebut merupakan
modal yang baik untuk peningkatan kinerja BPBD di masa akan datang
Peningkatan kapasitas dimulai dengan perbaikan dokumen dan implementasi SAKIP yang
masih mendapatkan nilai yang rendah dari Inspektorat Provinsi Sulawesi Selatan.
Memfokuskan perhatian pada implementasi SAKIP yang telah diperbaiki merupakan aspek
yang sangat penting dalam usaha peningkatan kapasitas penanggulangan bencana pada
umumnya.
Usaha tindak lanjut yang telah dan akan dilakukan adalah :
a) Melakukan penilaian kapasitas penanggulangan bencana Provinsi Sulawesi Selatan.
b) Melakukan sosialisasi SAKIP yang telah ditetapkan pada stakeholder terkait.
2.4 Reviuw terhadap Rancangan Awal RKPD
Penyusunan rancangan awal Renja BPBD Provinsi Sulawesi Selatan dirumuskan setelah
adanya usulan dari pemangku kepentingan, termasuk BPBD Kabupaten/Kota se-Sulawesi
Selatan.Telaahan rancangan awal Renja dimaksudkan untuk membandingkan antara
rumusan hasil identifikasi kebutuhan program dan kegiatan berdasarkan analisis kebutuhan
yang mempertimbangkan kinerja pencapaian target Renstra BPBD dan tingkat kinerja yang
dicapai, serta pagu indikatif yang tersedia.
Hasil reviuw terhadap rancangan awal Renja disesuaikan dengan hasil identifikasi program
dan kegiatan prioritas, indikator dan target kinerja program dan kegiatan (output dan
outcome) serta pagu indikatif yang dialokasikan. Secara umum, usulan program dan
kegiatan tidak berbeda dengan rancangan awal Renja yang telah disusun sebelumnya.
Untuk lebih jelasnya, usulan program dan kegiatan BPBD dapat dilihat dalam tabel berikut:
2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat
Program dan kegiatan yang diusulkan para pemangku kepentingan, baik dari kelompok
masyarakat terkait langsung dengan pelayanan provinsi maupun dari Perangkat Daerah
Kabupaten/Kota ditampung oleh BPBD Provinsi Sulawesi Selatan dalam rapat koordinasi
dan konsultasi.Usulan tersebut kemudian dibahas dan diputuskan dalam pertemuan yang
dihadiri oleh Kepala Pelaksana BPBD beserta eselon III dan IV berdasarkan pertimbangan
hasil pengamatan di lapangan.
Beberapa kabupaten/kota menjadi prioritas dalam penanggulangan bencana, berdasarkan
hasil kajian indeks resiko bencana (IRBI) yang dilakukan oleh Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB).IRBI menjadi salah satu aspek yang digunakan dalam
penelaahan usulan program dan kegiatan yang diusulkan oleh pemangku kepentingan.
Penelaahan usulan program dan kegiatan dari pemangku kepentingan pada BPBD Provinsi
Sulawesi Selatan, dapat dilihat dalam tabel C.32 di bawah ini:
Rencana Kerja 2020 BPBD Provinsi Sulawesi Selatan || 22
BAB III
TUJUAN DAN SASARAN PERANGKAT DAERAH
3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional
Arah kebijakan Nasional bidang penanggulangan bencana Tahun 2015 – 2019,
penanggulangan bencana termasuk dalam prioritas pelestarian sumber daya alam,
lingkungan hidup, dan pengelolaan bencana.Kebijakan umum penanggulangan bencana
dalam RPJMN 2015 – 2019 adalah mengurangi risiko bencana dan meningkatkan
ketangguhan pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat dalam menghadapi bencana,
yang dilaksanakan melalui strategi:
a. Internalisasi pengurangan risiko bencana dalam kerangka pembangunan berkelanjutan
di Pusat dan Daerah.
b. Penurunan tingkat kerentanan terhadap bencana
c. Peningkatan kapasitas pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat dalam
penanggulangan bencana
Berdasarkan agenda pembangunan (Nawacita), arah kebijakan umum, dan strategi
pembangunan nasional pengelolaan bencana 2015 – 2019, maka arah kebijakan umum
penyelenggaraan penanggulangan bencana sesuai dengan peran BNPB dalam koordinasi,
komando, dan pelaksanaan penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah sebagai
berikut:
a. Penanggulangan bencana diarahkan pada pengurangan risiko bencana yang
terintegrasi dalam setiap dimensi pembangunan
b. Penanggulangan bencana harus mengutamakan penyelamatan sebanyak mungkin
nyawa
c. Penanggulangan bencana harus diikuti dengan pemulihan kembali masyarakat menjadi
lebih baik dan lebih aman dibanding sebelum bencana
d. Penyiapan sumberdaya yang memadai dalam rangka kesiapsiagaan untuk menghadapi
bencana
e. Pembinaan dalam rangka membangun kemandirian penanggulangan bencana daerah
sesuai dengan semangat otonomo daerah dan penerapan prinsip-prinsip perbaikan tata
kelola pemerintahan, serta mendukung reformasi birokrasi dan mewujudkan good
governance.
3.2 Tujuan dan Sasaran Renja Perangkat Daerah
Tujuan dan sasaran pada dasarnya merupakan penjabaran dari visi dan misi perangkat
daerah yang memberikan gambaran tentang sesuatu yang ingin dicapai setiap tahun dalam
jangka waktu 5 (lima) tahun. Dalam rangka penyelenggaraan penanggulangan bencana,
BPBD Provinsi Sulawesi Selatan menetapkan tujuan sebagai berikut:
Rencana Kerja 2020 BPBD Provinsi Sulawesi Selatan || 23
a) Menurunkan indeks risiko bencana Provinsi Sulawesi Selatan
b) Meningkatnya akuntabilitas perangkat daerah
Tujuan tersebut dijabarkan dalam sasaran sebagai berikut:
a) Menurunnya indeks risiko bencana Provinsi Sulawesi Selatan
b) Meningkatnya akuntabilitas kinerja, perencanaan, dan pengelolaan keuangan
perangkat daerah
3.3 Program dan Kegiatan
Pencapaian visi, misi, serta tujuan dan sasaran dituangkan dalam bentuk program dan
kegiatan yang akan dilaksanakan oleh BPBD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020. Sumber
dana program dan kegiatan ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Provinsi Sulawesi Selatan. Usulan program dan kegiatan Tahun 2020 yang dijabarkan dalam
Belanja Langsung, termuat dalam 7 program dan 30 kegiatan dengan total pagu indikatif usulan
sebesar Rp. 7.543.291.472,68 yang akan dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan yang tertuang dalam Rencana Kerja Tahun 2020.
Adapun program dan kegiatannya adalah sebagai berikut:
1. Program pelayanan administrasi perkantoran
a. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air, dan listrik
b. Penyediaan jasa perizinan kendaraan dinas/operasional
c. Penyediaan jasa tenaga non PNS
d. Penyediaan alat tulis kantor, barang cetakan dan penggandaan
e. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
f. Penyediaan makanan dan minuman
g. Pelaksanaan dan keikutsertaan pameran
h. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam dan luar daerah
2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
a. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor/asrama
b. Pemeliharaan rutin/berkala dan penggantian suku cadang kendaraan jabatan/dinas
c. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan dan peralatan kantor
3. Program peningkatan perencanaan, penganggaran dan evaluasi kinerja
a. Pelaksanaan forum perangkat daerah
b. Penyusunan dan evaluasi dokumen perencanaan dan penganggaran perangkat
daerah
c. Pengumpulan dan publikasi data dan informasi OPD
d. Penyusunan dan pengelolaan administrasi keuangan
e. Penyusunan pelaporan keuangan semesteran dan akhir tahun
f. Penyusunan pelaproan prognosis realisasi anggaran
4. Program peningkatan disiplin dan kapasitas sumber daya aparatur
a. Penyusunan dan pengelolaan administrasi kepegawaian
Rencana Kerja 2020 BPBD Provinsi Sulawesi Selatan || 24
b. Pengadaan pakaian dinas dan pakaian KORPRI beserta perlengkapannya
c. Pengadaan pakaian dinas lapangan dan pakaian khusus hari-hari tertentu
d. Sosialisasi peraturan perundang-undangan
5. Program pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana
a. Peningkatan kapasitas aparatur dalam pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan
b. Penyusunan dokumen strategi pengurangan risiko bencana
c. Pemberdayaan masyarakat di daerah rawan bencana (desa/kelurahan tangguh
bencana dan sekolah aman bencana)
6. Program kedaruratan dan logistic penanggulangan bencana
a. Penguatan dan pengembangan fungsi Pusdalops PB
b. Penyebarluasan informasi kebencanaan melalui media massa dan media sosial
c. Peningkatan kapasitas aparatur dalam penanganan darurat serta pengelolaan data
dan informasi
7. Program rehabilitasi dan rekonstruksi penanggulangan bencana
a. Verifikasi factual proposal pascabencana
b. Penyusunan dokumen rehabilitasi dan rekonstruksi
c. Peningkatan kapasitas aparatur dalam rehabilitasi dan rekonstruksi
Rencana Kerja 2020 BPBD Provinsi Sulawesi Selatan || 25
BAB IV
RENCANA KERJA DAN PENDANAAN PERANGKAT DAERAH
Renja Tahun 2020 BPBD Provinsi Sulawesi Selatan disusun berdasarkan hasil
MUSRENBANG dengan mempertimbangkan program dan kegiatan prioritas nasional dan
kebutuhan di lapangan serta disinkronisasikan dengan program dan kegiatan prioritas provinsi.
Jumlah program dalam Renja BPBD Tahun 2020 sebanyak 7 program dan 30 kegiatan dengan
total pagu indikatif usulan sebesar Rp. Rp. 7.543.291.472,68. Program prioritas Tahun 2020
sebanyak 3 program, yaitu Program Pencegahan, Mitigasi dan Kesiapsiagaan Penanggulangan
Bencana, Program Kedaruratan dan Logistik Penanggulangan Bencana, dan Program
Rehabilitasi dan Rekonstruksi Penanggulangan Bencana dengan jumlah kegiatan sebanyak 9
kegiatan sedangkan program penunjang terdiri atas 4 program dengan jumlah kegiatan
sebanyak 21 kegiatan. Sumber pendanaan pelaksanaan kegiatan dalam Renja Tahun 2020
BPBD Provinsi Sulawesi Selatan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan.
Rencana Kerja 2020 BPBD Provinsi Sulawesi Selatan || 26
BAB V
PENUTUP
Penyusunan Renja Tahun 2020 berpedoman pada arah kebijakan dan sasaran pokok
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2005 – 2025 serta arah kebijakan dan isu strategis Rencana Kerja Pemerintah (RKP) serta
mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah nasional (RPJMN). Renja Tahun
2020 BPBD Provinsi Sulawesi Selatan merupakan tahun pertama RPJMD dan menjadi bagian
tidak terpisahkan dari RPJMD periode berikutnya, yang dapat direvisi sesuai dengan RPJMD
yang baru, bertujuan untuk menyelesaikan masalah pembangunan yang belum tertangani
sampai dengan Tahun 2018 dan atau masalah pembangunan yang akan dihadapi dalam Tahun
2020. Adapun target indikator kinerja pembangunan dan pagu indikatif Renja Tahun 2020
BPBD Provinsi Sulawesi Selatan disusun dengan mempertimbangkan capaian kinerja Tahun
2017 dan target Tahun 2018.
Dalam proses penyusunan Renja BPBD Tahun 2020 ini berorientasi pada proses
dengan pendekatan teknokratik, partisipatif, politis, dan top down dan down top, serta
memperhatikan substansi pendekatan holistic-tematik, integratif dan spasial. Dokumen ini
memuat tema, prioritas Renja dan arah kebijakan serta program prioritas yang sifatnya strategis
dan berupa matriks rencana program dan kegiatan prioritas BPBD disertai dengan pagu
anggaran yang sifatnya indikatif.Dokumen ini menjadi acuan dalam mensinergikan program dan
kegiatan antar Prioritas BPBD Provinsi Sulawesi Selatan dengan program dan kegiatan BPBD
Kabupaten/Kota.
RenjaUsulan Masyarakat
yang diakomodir
2 3 4 5 6 8 9 10 11 12Urusan Wajib Pelayanan
Dasar
Ketentraman, Ketertiban
Umum dan Perlindungan
Badan Penanggulangan
Bencana Daerah
Jumlah aparat/personil
siaga bencana
75 Orang 75 Orang
Jumlah kawasan
evakuasi bencana
24 Lokasi 24 Lokasi
Peningkatan Kapasitas
Aparatur Dalam
Pencegahan, Mitigasi, dan
Kesiapsiagaan
jumlah peserta
peningkatan kapasitas
aparatur
250 orang % peserta yang memiliki
kompetensi dalam
pencegahan, mitigasi,
dan kesiapsiagaan
100 % SMA/SMK Kota
Makassar
481.741.740,0 APBD Prov 450 orang 707.010.010,55
Penyusunan Dokumen
Strategi Pengurangan Risiko
Bencana
Jumlah dokumen
strategi pengurangan
risiko bencana
13 Dokumen Jumlah dokumen
strategi pengurangan
risiko bencana
13
Dokumen
Kota Makassar
Kota Makassar
200.000.000,0 APBD Prov 5 Dokumen 100.000.000,0
#Kabupaten
Sidenreng
Rappang
Kab. Pinrang
Kabupaten
Pinrang
#Kelurahan Loka,
Kec. Ujungbulu
Loka Ujung Bulu
Bulukumba
Regency
Kab. SInjai
Kabupaten Sinjai
Kota Parepare
Kota Parepare
Jumlah posko
penanganan darurat
bencana
24 Unit 24 Unit
Cakupan ketersediaan
bahan logistik pada
Gudang stock
5 Jenis 5 Jenis
% Jumlah korban
bencana yang
dievakuasi
100 % 100 %
#Kabupaten
Sidenreng
Rappang
#Kelurahan Loka,
Kec. Ujungbulu
Loka Ujung Bulu
Bulukumba
Regency
#Rantepao
Kabupaten Toraja
Utara Sulawesi
Selatan ID
2.386.148.502,0
790.000.000,0100 % Kota Makassar
Kota Makassar
950.000.000,0 APBD Prov 300 orangPenguatan dan
Pengembangan Fungsi
PUSDALOPS PB
jumlah SDM pengelola
data kebencanaan
500 orang % SDM yang memiliki
kompetensi pengelolaan
data kebencanaan
0 Desa/
kelurahan/
sekolah
0,0
PROGRAM KEDARURATAN
DAN LOGISTIK
PENANGGULANGAN
BENCANA
Jumlah desa/kelurahan
tangguh
bencana/sekolah aman
bencana yang terbentuk
5 Desa/ kelurahan/
sekolah
% Kab/kota yang
memiliki desa/kelurahan
tangguh
bencana/sekolah aman
bencana
100 % 200.000.000,0 APBD ProvPemberdayaan Masyarakat
di Daerah Rawan Bencana
(Desa/Kelurahan Tangguh
Bencana dan Sekolah Aman
Bencana)
2.482.002.249,66
881.741.740,0 807.010.010,55
7
PROGRAM PENCEGAHAN,
MITIGASI DAN
KESIAPSIAGAAN
PENANGGULANGAN
BENCANA
Rancangan Akhir RENJA
Rumusan Rencana Program dan Kegiatan Perangkat Daerah Tahun 2020
dan Prakiraan Maju Tahun 2021
Provinsi Sulawesi Selatan
Nama Perangkat Daerah: Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Urusan/Bidang Urusan
Pemerintahan Daerah dan
Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Rencana Tahun 2020 (Tahun Rencana)
Catatan Penting
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2021
Indikator Kinerja
Program/Kegiatan
Target Capaian Kinerja
Program/KegiatanHasil Kegiatan
Target Hasil
Kegiatan
LokasiKebutuhan
Dana/Pagu
Indikatif
Sumber Dana
Target Capaian
Kinerja
Program/Kegiatan
Kebutuhan
Dana/Pagu
Indikatif
Penyebarluasan informasi
Kebencanaan melalui
Media Massa dan Media
Sosial
Jumlah peserta
penyebarluasan
informasi kebencanaan
melalui media massa
dan media sosial
350 orang % informasi
kebencanaan yang
disebarluaskan
100 % Kota Makassar
Kota Makassar
696.562.182,0 APBD Prov 350 orang 620.526.547,79
Peningkatan Kapasitas
Aparatur dalam
Penanganan Darurat serta
Pengelolaan Data dan
Informasi
jumlah peserta
peningkatan kapasitas
aparatur
400 orang % peserta yang memiliki
kompetensi dalam
penanganan darurat
serta pengelolaan data
dan informasi
100 % Kota Makassar
Kota Makassar
739.586.320,0 APBD Prov 500 orang 1.071.475.701,87
Jumlah perbaikan
sarana dan prasarana
umum serta sosial
ekonomi pasca bencana
10 Unit 10 Unit
Jumlah SDM yang
terlatih dalam
penanggulangan
bencana
75 Orang 75 Orang
#Badan
Penanggulangan
Bencana Daerah
Kabupaten
Bantaeng
Sulawesi Selatan
ID
Kabupaten
Bantaeng
#Kab. Luwu Timur
Kabupaten Luwu
Timur Sulawesi
Selatan ID
Kabupaten Luwu
Timur
Penyusunan Dokumen
Rehabilitasi dan
Rekonstruski
jumlah dokumen
rehabilitasi dan
rekonstruksi
1 dokumen % kab/kota yang
memiliki dokumen
rehabilitasi dan
rekonstruksi
100 % Kota Makassar
Kota Makassar
100.000.000,0 APBD Prov 1 dokumen 100.000.000,0
Peningkatan Kapasitas
Aparatur dalam Rehabilitasi
dan Rekonstruksi
jumlah peserta
peningkatan kapasitas
aparatur dalam
rehabilitasi dan
rekonstruksi
350 orang % aparatur yang
memiliki kompetensi
dalam rehabilitasi dan
rekonstruksi
100 % Kota Makassar
Kota Makassar
400.000.000,0 APBD Prov 300 orang 300.000.000,0
PROGRAM PELAYANAN
ADMINISTRASI
PERKANTORAN
% Pemenuhan
administrasi
perkantoran
100 % 2.013.967.062,0 100 % 2.088.613.312,91
Penyediaan Jasa
Komunikasi, Sumber Daya
Air dan Listrik
Jumlah biaya tagihan
telepon, air dan listrik
12 Bulan Ketersediaan Jasa
Komunikasi, Sumber
daya air dan listrik
12 Jenis Kantor BPBD
Provinsi Kota
Makassar
300.000.000,0 APBD Prov 12 Bulan 350.000.000,0
Jumlah pajak kendaraan
dinas/operasional Roda
4 yang terbayarkan
4 Unit Ketersediaan Perizinan
Kendaraan
Dinas/Operasional Roda
4
4 Unit 4 Unit
Jumlah pajak kendaraan
dinas/operasional Roda
2 yang terbayarkan
10 Unit Ketersediaan Perizinan
Kendaraan
Dinas/Operasional Roda
2
10 Unit 10 Unit
Penyediaan Jasa Tenaga
Non PNS
Jumlah Jasa Tenaga Non
PNS
40 Orang Peningkatan
Kesejahteraan Non PNS
100 % Kantor BPBD
Provinsi Kota
Makassar
780.000.000,0 APBD Prov 40 Orang 780.000.000,0
Penyediaan Alat Tulis
Kantor, Barang Cetakan
dan Penggandaan
Jumlah ATK yang
tersedia
10 Jenis ATK Ketersediaan Alat Tulis
Kantor
100 % Kantor BPBD
Provinsi Kota
Makassar
200.000.000,0 APBD Prov 10 Jenis ATK 200.000.000,0
Kantor BPBD
Provinsi Kota
Makassar
50.000.000,0 APBD Prov 50.000.000,0
APBD Prov 8 proposal 429.037.319,04
Penyediaan Jasa Perizinan
Kendaraan
Dinas/Operasional
Verifikasi Faktual Proposal
Pascabencana
jumlah proposal yang
diverifikasi
5 proposal % kab/kota yang
mengajukan proposal
100 % 299.407.837,68
799.407.837,68 829.037.319,04PROGRAM REHABILITASI
DAN REKONSTRUKSI
PENANGGULANGAN
BENCANA
Penyediaan Komponen
Instalasi Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor
Jumlah komponen
instalasi
listrik/penerangan
bangunan kantor yang
tersedia
7 Unit Ketersediaan Komponen
Instalasi
Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor
100 % Kantor BPBD
Provinsi Kota
Makassar
50.000.000,0 APBD Prov 9 Unit 50.000.000,0
Penyediaan Makanan dan
Minuman
Jumlah biaya jamuan
makan dan minum yang
tersedia
5 Jenis Ketersediaan Makanan
dan Minuman
100 % Kantor BPBD
Provinsi Kota
Makassar
100.000.000,0 APBD Prov 5 Jenis 100.000.000,0
Pelaksanaan dan
Keikutsertaan Pameran
Jumlah Keikutsertaan
dalam Pameran
3 Pameran Peningkatan Partisipasi
dalam Pameran
Pembangunan
100 % Kantor BPBD
Provinsi Kota
Makassar
133.967.062,0 APBD Prov 3 Pameran 158.613.312,91
Rapat-rapat Koordinasi dan
Konsultasi Dalam dan Luar
Daerah
Jumlah perjalanan dinas 200 Kali Peningkatan Jumlah
Koordinasi/Konsultasi
Kedinasan
250 Orang Kantor BPBD
Provinsi Kota
Makassar
400.000.000,0 APBD Prov 220 Kali 400.000.000,0
PROGRAM PENINGKATAN
SARANA DAN PRASARANA
APARATUR
% Pemenuhan sarana
prasarana perkantoran
100 % 199.170.418,0 100 % 145.000.000,0
Pemeliharaan
Rutin/Berkala Gedung
Kantor / Asrama
Jumlah Unit gedung
kantor/asrama yang
dipelihara
2 Unit Ketersediaan gedung
kantor/asrama dalam
kondisi baik
100 % Kantor BPBD
Provinsi Kota
Makassar
25.000.000,0 APBD Prov 2 Unit 45.000.000,0
Pemeliharaan
Rutin/Berkala dan
Penggantian Suku Cadang
Kendaraan Jabatan/Dinas
Jumlah kendaraan
jabatan/dinas yang
dipelihara
14 Unit Ketersediaan kendaraan
jabatan/dinas dalam
kondisi baik
100 % Kantor BPBD
Provinsi Kota
Makassar
150.000.000,0 APBD Prov 14 Unit 100.000.000,0
Pemeliharaan
Rutin/Berkala Perlengkapan
dan Peralatan Kantor
Jumlah perlengkapan
dan peralatan gedung
kantor yang dipelihara
50 Unit Ketersediaan
perlengkapan dan
peralatan gedung kantor
dalam kondisi baik
100 % Kantor BPBD
Provinsi Kota
Makassar
24.170.418,0 APBD Prov 0 Unit 0,0
PROGRAM PENINGKATAN
PERENCANAAN,
PENGANGGARAN DAN
EVALUASI KINERJA
% Keterpenuhan
dokumen perencanaan,
penganggaran dan
pelaporan kinerja tepat
waktu
100 % 705.595.685,0 100 % 731.748.085,01
Pelaksanaan Forum
Perangkat Daerah
Jumlah Peserta yang
mengikuti Forum
Perangkat Daerah
300 Orang Jumlah Laporan hasil
Forum Perangkat
Daerah
3 Laporan Kota Makassar
Kota Makassar
200.000.000,0 APBD Prov 450 Orang 200.000.000,0
Jumlah Dokumen RKA
dan DPA baik Pokok dan
Perubahan yang
tersusun
2 Dokumen Ketersediaan Dokumen
Rencana Anggaran PD
Pokok dan Perubahan
2
Dokumen
2 Dokumen
Jumlah Dokumen Renja
dan Perubahan Renja
yang disusun dan
ditetapkan
2 Dokumen Ketersediaan Dokumen
Rencana 1 Tahunan
2
Dokumen
2 Dokumen
Jumlah Dokumen
Renstra PD yang disusun
dan ditetapkan
1 Dokumen Ketersediaan Dokumen
Rencana 5 Tahunan
1
Dokumen
0 Dokumen
Jumlah Dokumen
Evaluasi PD yang
tersusun dan dilaporkan
1 Dokumen Ketersediaan Dokumen
Evaluasi PD setiap
Triwulan
1
Dokumen
1 Dokumen
Jumlah Laporan Data
dan Informasi yang
dikumpulkan
5 Laporan Ketersediaan Data dan
Informasi yang
dibutuhkan
100 % 5 Laporan
Jumlah Data dan
Informasi yang
terpublikasi
5 Jenis Ketersediaan Data dan
Informasi yang
dipublikasikan
100 % 5 Jenis
Penyusunan dan
Pengelolaan Administrasi
Keuangan
Jumlah Laporan
Administrasi Keuangan
24 Laporan Ketersediaan Laporan
Administrasi Keuangan
PD
100 % Kantor BPBD
Provinsi Kota
Makassar
50.000.000,0 APBD Prov 24 Laporan 50.000.000,0
Penyusunan Pelaporan
Keuangan Semesteran dan
Akhir Tahun
Jumlah laporan
keuangan semesteran
dan akhir tahun yang
disusun
3 Laporan Ketersediaan Laporan
keuangan semesteran
dan akhir tahun
100 % Kantor BPBD
Provinsi Kota
Makassar
50.000.000,0 APBD Prov 3 Laporan 50.000.000,0
Kantor BPBD
Provinsi Kota
Makassar
120.000.000,0 APBD Prov 120.000.000,0Pengumpulan dan Publikasi
Data dan Informasi OPD
Kantor BPBD
Provinsi Kota
Makassar
235.595.685,0 APBD Prov 261.748.085,01Penyusunan dan Evaluasi
Dokumen Perencanaan dan
Penganggaran Perangkat
Daerah
Penyusunan Pelaporan
Prognosis Realisasi
Anggaran
Jumlah laporan
prognosis realisasi
anggaran yang disusun
1 Laporan Ketersediaan laporan
prognosis realisasi
keuangan
100 % Kantor BPBD
Provinsi Kota
Makassar
50.000.000,0 APBD Prov 1 Laporan 50.000.000,0
PROGRAM PENINGKATAN
DISIPLIN DAN KAPASITAS
SUMBER DAYA APARATUR
% ASN berkinerja
sangat baik
100 % 557.260.228,0 100 % 577.914.680,78
Jumlah Aparat OPD yang
kelola administrasi
kepegawaiannya
40 Orang Ketersediaan
Administrasi
Kepegawaian aparat
OPD
100 % 40 Orang
Jumlah laporan
administrasi
kepegawaian yang
disusun
8 Laporan Ketersediaan laporan
administrasi
kepegawaian
100 % 8 Laporan
Pengadaan Pakaian Dinas
dan Pakaian KORPRI
Beserta Perlengkapannya
Jumlah Pakaian Dinas
dan Pakaian KORPRI
Beserta
Perlengkapannya yang
tersedia
80 Pasang Ketersediaan Pakaian
Dinas dan Pakaian
KORPRI beserta
Perlengkapannya sesuai
kebutuhan
100 % Kantor BPBD
Provinsi Kota
Makassar
31.680.000,0 APBD Prov 80 Pasang 34.848.000,0
Pengadaan Pakaian Dinas
Lapangan dan Pakaian
Khusus Hari-hari tertentu
Jumlah Pakaian Dinas
Lapangan dan Pakaian
Khusus Hari-hari
tertentu yang tersedia
80 Pasang Ketersediaan Pakaian
Dinas Lapangan dan
Pakaian Khusus hari-hari
tertentu sesuai
kebutuhan
100 % Kantor BPBD
Provinsi Kota
Makassar
31.680.000,0 APBD Prov 80 Pasang 34.848.000,0
Sosialisasi Peraturan
Perundang-undangan
Jumlah peserta
sosialisasi peraturan
perundang-undangan
300 Orang Peningkatan Jumlah
aparat yang memahami
peraturan perundang-
undangan
300 Orang Kota Makassar
Kota Makassar
388.300.228,0 APBD Prov 400 Orang 392.058.680,78
7.543.291.472,68 7.661.325.657,95
Makassar, Juli 2019
Mengetahui,
Kepala Pelaksana,
Drs. H. Syamsibar, MH
Pangkat : Pembina Utama Madya
NIP : 19600901 198101 1 001
JUMLAH
Kantor BPBD
Provinsi Kota
Makassar
105.600.000,0 APBD Prov 116.160.000,0Penyusunan dan
Pengelolaan Administrasi
Kepegawaian