RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) LPM IAIN...

27

Transcript of RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) LPM IAIN...

Page 1: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) LPM IAIN …iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/30.-RIP-LPM-2015.pdf · Berdasarkan informasi tersebut, karakteristik perguruan tinggi
Page 2: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) LPM IAIN …iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/30.-RIP-LPM-2015.pdf · Berdasarkan informasi tersebut, karakteristik perguruan tinggi

i

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

PENJAMINAN MUTU

LPM IAIN PURWOKERTO

LEMBAGA PENJAMINAN MUTU (LPM)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO

2015

Page 3: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) LPM IAIN …iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/30.-RIP-LPM-2015.pdf · Berdasarkan informasi tersebut, karakteristik perguruan tinggi

ii

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

PENJAMINAN MUTU

LPM IAIN PURWOKERTO

TIM PENYUSUN

Penanggung Jawab

Dr. H. A. Luthfi Hamidi, M.Ag.

Ketua

Dr. H. Suwito, M.Ag.

Anggota

Ahmad Muttaqin, M.Si.

Kholil Lur Rochman, S.Ag., M.Pd.I.

Safrudin Aziz, S.IP., M.Pd.I.

Rofina Dienasari, S.H.I.

Risqi Dias Kurniawan, S.Kom.

Nursalim, M.Pd.I.

Arif Hidayat, S.Pd., M.Hum.

Penerbit

Lembaga Penjaminan Mutu (LPM)

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto

Jl. Jend. A. Yani No. 40 A Purwokerto Telp. 0281-635624, Fax. 0281-

636553

Email: [email protected]

All Right Reserved

Hak Cipta dilindungi Undang-undang

Page 4: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) LPM IAIN …iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/30.-RIP-LPM-2015.pdf · Berdasarkan informasi tersebut, karakteristik perguruan tinggi

iii

SK REKTOR

Page 5: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) LPM IAIN …iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/30.-RIP-LPM-2015.pdf · Berdasarkan informasi tersebut, karakteristik perguruan tinggi

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................... i

TIM PENYUSUN ........................................................................ ii

SK Rektor ................................................................................... iii

Daftar Isi ..................................................................................... iv

BAB I Pendahuluan .................................................................... 1

BAB II Visi, Misi, dan Tujuan ...................................................... 3

BAB III Analisis Situasi (Milestone) ............................................. 9

BAB IV Isu Strategis ................................................................... 17

BAB V Rencana Strategis (RENSTRA) ...................................... 21

Page 6: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) LPM IAIN …iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/30.-RIP-LPM-2015.pdf · Berdasarkan informasi tersebut, karakteristik perguruan tinggi

1

BAB I

PENDAHULUAN

Penjaminan mutu dipahami sebagai proses, mekanisme, dan

prosedur untuk memastikan bahwa sistem yang ditetapkan benar-

benar akan dilaksanakan oleh leading sector sesuai dengan standar,

norma, permintaan, dan kepuasan para pemangku kepentingan

(stakeholders).

Penjaminan mutu perguruan tinggi diselenggarakan untuk

memastikan kepuasan stakeholders baik internal stakholders

(mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan) maupun eksternal

(alumni/lulusan, pengguna lulusan, wali mahasiswa). Di samping itu,

penjaminan mutu diselenggarakan untuk keberlangsungan

pertumbuhan (sustainable growth) IAIN Purwokerto ke depan di tengah

perubahan lingkungan yang semakin dinamis.

Dua hal alasan di atas, mutlak diperlukan adanya Rencana Induk

Pengembangan (RIP) Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) yang

merupakan Grand Strategy LPM IAIN Purwokerto di 25 tahun yang

akan datang (2035). Tahap pertama dalam menyusun Rencana Induk

Pengembangan (RIP) adalah merumuskan Visi, Misi dan Tujuan.

Visi merupakan pandangan jangka panjang tentang keberadaan

LPM IAIN Purwokerto di 25 tahun yang akan datang. Sedangkan misi

mendefinisikan ruang lingkup operasi LPM IAIN Purwokerto dalam

mencapai visi yang diinginkan dan membedakannya dengan perguruan

tinggi lain. Sementara itu, tujuan adalah suatu pernyataan yang

menunjukan harapan-harapan yang ingin dipenuhi LPM IAIN

Purwokerto di 25 tahun yang akan datang.

Page 7: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) LPM IAIN …iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/30.-RIP-LPM-2015.pdf · Berdasarkan informasi tersebut, karakteristik perguruan tinggi

2

BAB II

VISI, MISI DAN TUJUAN

A. Visi

Merumuskan Visi IAIN Purwokerto untuk rentang perencanaan

25 tahun yang akan datang bukan hal yang mudah, karena sebuah

visi harus didasarkan atas analisis kondisi ke depan dan dibangun

berdasarkan posisi yang kompetitif. Oleh karena itu, untuk

merumuskan Visi IAIN Purwokerto 2035 perlu dilakukan analisis tren

(trend watching) atas isu-isu strategis baik isu global maupun isu

spesifik tentang perguruan tinggi dalam 25 tahun ke depan. Atas

dasar analisis tren tersebut dilakukan envisioning atas IAIN

Purwokerto pada tahun 2035 berupa posisi yang diinginkan.

Proses Perumusan Visi IAIN Purwokerto 2035 merespon isu

strategis dalam 25 tahun kedepan terbagi menjadi 2 isu besar, yaitu

isu global dan isu pendidikan tinggi. Salah satu isu global yang akan

terus bergulir dalam 25 tahun kedepan adalah isu pembangunan

berkelanjutan (sustainable development) yang menekankan pada

pentingnya keharmonisan antara kepentingan ekonomi, sosial dan

lingkungan dalam berbagai aspek pembangunan tidak terkecuali

pembangunan di bidang Sumber Daya Manusia (SDM). Isu strategis

terkait perguruan tinggi dalam 25 tahun kedepan banyak

dikemukakan oleh futurist bidang pendidikan. Isu-isu strategis

tersebut mencakup: The age of knowledge, Globalization,

Increasing Educated Work Force Demand (Duderstadt, 1999).

Educators and business leaders cooperation, High demand on

education, Technology based education system, Internationally

mobile students, Global Capacity Building (Albatch & Peterson,

1999). Crossing geographic boundaries, Creative Financing, The

Digital Domain, Massive Open Online Courses /MOOC (The

Economist, March 2014) Evergreen Student, Globalization, Faculty

Support, Smart Buildings, Enrollment and Retention, Job Alliances,

Mobility, Safety and Security, Library Transformation, Web 2.0 and

Interactive Teaching, Data Management (Wilen-Daugenti, 2007).

Page 8: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) LPM IAIN …iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/30.-RIP-LPM-2015.pdf · Berdasarkan informasi tersebut, karakteristik perguruan tinggi

3

Equity of access, Enhancing Participation and Promoting role of

woman, Advancing knowledge through research, Long term

orientation based on relevance, Strengthen cooperation with the

world of work and society, Lifelong Learning. Innovative Educational

Approaches (UNESCO, 1998)

Mengacu pada pendapat sejumlah futurist di atas, dalam 25

tahun kedepan akan muncul 4 isu besar yang menjadi tren, yaitu

globalisasi (globalization), keterkaitan institut dan industri yang

semakin kuat (university-industry linkage), pembangunan ekonomi

(economic development) dan isu pembangunan berkelanjutan

(sustainable development).

Berdasarkan informasi tersebut, karakteristik perguruan tinggi

di 25 tahun yang akan datang dihipotesiskan memiliki karakteristik:

1. Berorientasi dan beroperasi global.

2. Memiliki kolaborasi yang kuat dengan industri dan pemerintah.

3. Menjadi agen dalam peningkatan sumber daya manusia, serta

4. Memiliki perhatian dan kontribusi terhadap isu sosial dan

lingkungan terutama masalah radikalisme global atas nama

agama.

Berangkat dari karakteristik perguruan tinggi di 25 tahun yang

akan datang sebagaimana dijelaskan di atas, IAIN Purwokerto

merumuskan Visi jangka panjangnya sebagai berikut:

Visi IAIN Purwokerto 2035: Unggul dan Islami dalam

Mewujudkan Masyarakat yang Berkeadaban. Adapun misi IAIN

Purwokerto adalah:

a. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran yang unggul;

b. Mengembangkan studi Islam yang inklusif-integratif;

c. Mengembangkan nilai dan peradaban Islam Indonesia.

Visi IAIN Purwokerto ini kemudian diturunkan ke Visi LPM IAIN

Purwokerto 2035, menjadi:

Visi LPM

“Unggul dan Islami dalam penjaminan mutu dalam mewujudkan

masyarakat yang berkeadaban”.

Page 9: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) LPM IAIN …iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/30.-RIP-LPM-2015.pdf · Berdasarkan informasi tersebut, karakteristik perguruan tinggi

4

B. Misi LPM

1. Melakukan sistem penjaminan mutu (PPEPP) secara konsisten

terhadap pelaksanaan tridharma perguruan tinggi dengan derajat

terakreditasi unggul (A) BAN-PT pada level institusi (AIPT) dan

akreditasi internasional lainnya (ISO) dan AUN-QA dan SEISCO.

2. Merancang sistem penjaminan mutu yang dapat menghasilkan

budaya mutu di ranah akademik dan non akademik baik di level

institut maupun fakultas dan program studi.

3. Melakukan pendampingan penjaminan mutu pada level fakultas

dan prodi agar mencapai derajat mutu unggul secara kultur

maupun struktur (akreditasi A bagi program studi yang telah

memiliki lulusan)

4. Memberi bimbingan (menjadi rujukan) sistem penjaminan mutu

secara nasional maupun internasional.

C. Tujuan LPM

1. Menghasilkan kualitas pengelolaan institusi IAIN Purwokerto

yang dikenal dengan reputasi akreditasi unggul (A) BAN-PT dan

akreditasi internasional lainnya (ISO) dan AUN-QA dan SEISCO.

2. Menghasilkan sistem penjaminan mutu berbasis budaya mutu di

ranah akademik dan non akademik baik pada level institut

maupun fakultas dan program studi.

3. Mendapatkan sertifikat akreditasi A bagi prodi yang telah memiliki

alumni.

4. Menjadi agen konsultan peningkatan mutu secara nasional.

Page 10: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) LPM IAIN …iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/30.-RIP-LPM-2015.pdf · Berdasarkan informasi tersebut, karakteristik perguruan tinggi

5

BAB III

ANALISIS SITUASI (MILESTONE)

Guna memperjelas Visi jangka panjang IAIN Purwokerto,

dirumuskan metafora atau gambaran kondisi fisik IAIN Purwokerto

pada tahun 2035. Gambaran kondisi tersebut dirumuskan dengan

menggunakan pendekatan Benchmarking atau Best Practices.

Benchmarking yang digunakan acuan adalah tiga UIN Maliki Malang,

Universitas Binus Jakarta, dan Universitas Gadjah Mada

(Jogjakarta).

UIN Malang mampu melakukan lompatan terjauh dalam

sejarah Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI). Berawal dari

filial (cabang) dari IAIN Sunan Ampel kemudian bermetafora

menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) berdasarkan

Keputusan Presiden tahun 1997. Setelah alih status menjadi STAIN

Malang, kemudian menjadi institut Islam Indonesia Sudan (UIIS)

Malang. Langkah cepat ini secara strategis tidak pernah terplikirkan

oleh STAIN-STAIN yang telah berdiri. STAIN Malang telah sejajar

dengan institut di Indonesia. Dengan semaraknya alih status IAIN

menjadi UIN, UIIS Malang mendapatkan kesempatan alih status

menjadi UIN gelombang pertama bersama kampus kampus besar

PTKIN, yakni bersama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN

Sunan Kalijaga Jogjakarta.

Di samping UIN Maliki Malang, LPM IAIN Purwokerto juga

melakukan benchmarking ke Universitas Bina Nusantara (Binus)

Jakarta. Secara spesifik, kampus ini memiliki kekuatan pada aspek

konsep dan implementasi teknologi informasi. Pada setiap lini

kehidupan kampus diatur melalui sistem yang terintegrasi dengan

teknologi berbasis komputer dan jaringan internet. Sistem

perkuliahan, baik sistem tatap muka, monitoring perkuliahan,

kehadiran mahasiswa dan dosen, sistem evaluasi pembelajaran,

dan monitoring kepuasan stakeholders diintegrasikan dengan

tekonologi berbasis komputer dan jaringan internet. Sistem

Page 11: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) LPM IAIN …iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/30.-RIP-LPM-2015.pdf · Berdasarkan informasi tersebut, karakteristik perguruan tinggi

6

Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dikonsep dan diimplementasikan

dengan sistem aplikasi yang tekoneksi dengan data base institut.

Selain dengan dua perguruan tinggi di atas, SPMI di LPM IAIN

Purwokerto di benchmark dari Universitas Islam Indonesia. UII

menjadi menjadi tempat belajar, karena penataan sistem akreditasi

institusi dipandang menjadi bagian yang sangat penting. Penjabaran

visi misi di level institut hingga penjabaran kebijakan mutu dan

program pada setiap lini menjadi fokus benchmarking.

Dengan pengalaman ketiga lembaga penjaminan mutu

tersebut menjadi inspirasi metafora LPM IAIN Purwokerto sebagai

berikut:

A. Posisi Lembaga Penjaminan Mutu (LPM)

Lembaga Penjaminan Mutu IAIN Purwokerto merupakan salah

satu lembaga yang tugas pokoknya merancang dan

mengembangkan meningkatkan mutu proses pendidikan secara

berkelanjutan, dan mempunyai ciri khas yaitu lembaga perencanaan

sekaligus pengembangan penyelenggaraan akademik melakukan

monitoring dan evaluasi terhadap pedoman dan kebijakan

manajemen mutu dan penjaminan mutu.

B. Analisis SWOT

1. Faktor Internal

a. Kekuatan

1) Ketua LPM berpendidikan S3 dan telah memiliki sertifikat

dosen profesional, dan mengikuti selalu peningkatan

keprofesiannya dengan aktif di pertemuan nasional maupun

internasional;

2) Kepala Pusat di LPM telah berpendidikan S2 dan telah

mengikuti berbagai pelatihan yang berhubungan dengan

manajemen mutu dan penjaminan mutu;

3) Memiliki tim kerja yang kuat dalam pengembangan dan

pelaksanaan penjaminan mutu.

Page 12: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) LPM IAIN …iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/30.-RIP-LPM-2015.pdf · Berdasarkan informasi tersebut, karakteristik perguruan tinggi

7

4) Pendidik di IAIN Purwokerto sekitar 30 orang telah

berpendidikan S3 dan telah memiliki sertifikat dosen

profesional dan selebihnya semuanya telah berpendidikan S2

dan tenaga kependidikan berpendidikan S1 dengan

kemampuan yang cukup tinggi;

5) Dana tersedia rutin dari DIPA IAIN Purwokerto.

6) LPM tersedianya jaringan LAN dan WAN;

7) LPM memiliki Aplikasi Si-Amin (Sistem Audit Mutu Internal)

8) SDM yang masih dapat dikembangkan (Rata-rata dosen dan

tenaga kependidikan tergolong muda antara 20-40 tahun).

9) Semua program studi telah akreditasi.

10) LPM memiliki SOP yang relatif lengkap.

11) Memiliki kantor yang representatif.

b. Kelemahan

1) Masih belum ada panduan mutu yang baku yang ditetapkan

pimpinan tertinggi (Rektor), sehingga sistem penjaminan mutu

berjalan autopilot.

2) Konsep mutu masih semu atau artifisial, karena mutu

dipandang sebagai hal yang formalitas. Mutu belum dipahami

berawal dari budaya mutu dan perilaku mutu.

3) LPM masih terjebak pada pelaksanaan rutin.

4) Gugus penjaminan mutu di Fakultas dan Prodi sebagai

perpanjangan tangan LPM belum ditetapkan oleh pejabat

terkait dan belum maksimal pekerjaannya.

5) Homebase dosen belum tertata secara permanen dan masih

bongkar pasang.

6) Sistem pelaksana PDPT masih belum maksimal pekerjaannya,

sehingga seringkali menjadi kendala dalam pelaksanaan

akreditasi.

7) Belum ada data yang akurat tentang kualitas layanan baik

pada mahasiswa, layanan karir dosen dan tenaga pendidikan.

8) Tenaga IT baik di LPM maupun di institut belum memiliki

sertifikat kompetensi

Page 13: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) LPM IAIN …iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/30.-RIP-LPM-2015.pdf · Berdasarkan informasi tersebut, karakteristik perguruan tinggi

8

9) Sistem pengelolaan akademik dan sarana prasarana masih

bersifat insidental.

10) Prodi belum memiliki road map dan rencana induk

pengembangan (RIP) penelitian dan pengabdian pada

masyarakat.

11) Produktivitas dan publikasi dosen masih rendah.

12) Masih ada sebagian prodi yang kurang laku.

13) Rendahnya dosen dan mahasiswa dapat berkomunikasi

dengan bahasa internasional.

14) Belum memiliki guru besar.

15) Masih molor (jam karet) dalam memulai kegiatan, terutama

dalam memulai kegiatan (seperti rapat dan pertemuan-

pertemuan yang melibatkan pimpinan baik di level institut

maupun fakultas).

2. Faktor Eksternal

a. Peluang

1) Animo masyarakat yang besar pada sebagian besar program

studi.

2) Tersedianya sumber dana yang lebih besar dari DIPA.

3) Terjalinnya kerja sama dengan berbagai instansi swasta

ataupun negeri, domestik maupun regional dan internasioal,

akan dapat dimanfaatkan untuk peng-upgrade diri dan

peningkatan manajemen mutu dan penjaminan mutu

akademik dan non akademik;

4) Terdapat peluang menjadi rujukan dan pendampingan

akreditasi, pelatihan, workshop, seminar terkait dengan

penyusunan borang, dan audit internal;

5) Dukungan dari pimpinan dalam pengembangan mutu.

b. Ancaman

1. Kebijakan manajemen mutu yang semakin rumit;

Page 14: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) LPM IAIN …iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/30.-RIP-LPM-2015.pdf · Berdasarkan informasi tersebut, karakteristik perguruan tinggi

9

2. Globalisasi berdampak semakin dibutuhkannya standarisasi

manajemen mutu dan penjaminan mutu akademik dan non

akademik;

3. Tingginya kesadaran masyarakat mengenai mutu

penyelenggaraan pendidikan;

4. Persaingan antar PT dengan munculnya prodi-prodi serupa.

5. Implementasi AFTA 2016, memungkinkan institut asing

mendirikan PT cabang di Purwokerto dan sekitarnya.

6. Tuntutan masyarakat dan dunia usaha akan lulusan dengan

penguasaan kompetensi siap pakai dan komunikasi dengan

bahasa internasional.

Page 15: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) LPM IAIN …iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/30.-RIP-LPM-2015.pdf · Berdasarkan informasi tersebut, karakteristik perguruan tinggi

10

BAB IV

ISU STRATEGIS

A. Isu Strategis

Berdasarkan kekuatan dan kelemahan faktor internal dan

adanya peluang dan acaman faktor eksternal, maka isu strategis

yang dapat diidentifikasi dan diangkat sebagai problematik yang

dihadapi dalam pengembangan Lembaga Perencanaan,

Pengembangan, dan Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi IAIN

Purwokerto tahun 2015 – 2020 yaitu:

1. Citra dan mutu institut cenderung naik tetapi belum diimbangi

dengan peningkatan layanan terhadap kepuasan mahasiswa,

layanan karir dosen dan karir tenaga pendidikan;

2. Kualitas lulusan yang harus mampu bersaing dengan lulusan

perguruan tinggi lain;

3. Potensi-potensi civitas akademika yang belum mampu

dieksplorasi secara optimal untuk pengembangan masyarakat;

4. Teknologi informasi belum sepenuhnya dimanfaatkan dan

dikembangkan untuk menunjang sistem pendidikan akademik

dan non akademik;

5. Jumlah staf LPM yang belum memadai;

6. Pengembangan dosen yang belum optimal;

7. Kurangnya pengembangan bidang-bidang LPM;

8. Pengembangan sarana dan prasarana akademik dan non

akademik kampus yang belum kondusif, sehingga belum sesuai

dengan eksistensi institut tuntutan masyarakat.

B. Problematika

Problema nyata yang dihadapi oleh LPM yaitu:

1. Sistem penjaminan mutu baik konsep dan implementasinya belum

dipahami secara bersama oleh prodi dan fakultas, sehingga

akreditasi hanya dipandang sebagai ritual 4 tahunan. Hal ini

apabila tidak segera diatasi, mutu hanya artifial atau semu.

Page 16: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) LPM IAIN …iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/30.-RIP-LPM-2015.pdf · Berdasarkan informasi tersebut, karakteristik perguruan tinggi

11

2. Sistem informasi/pangkalan data online yang masih memerlukan

peningkatan kapasitas internet dan petugas yang handal, lincah dan

cekatan;

3. Pembenahan manajerial LPM untuk mendukung visi misi dan tujuan

institut Muhammadiyah Palangkaraya menuju globalisasi;

4. Berbagai program yang harus dilaksanakan mendapat kendala

keterbatasan SDM;

5. Jumlah pendidik yang masih belum mencukupi dan tenaga

kependidikan yang belum optimal dalam mendukung perencanaan,

pengembangan, dan penjaminan mutu perguruan tinggi.

C. Strategi

Strategi yang dipilih secara umum mengacu pada program IAIN

Purwokerto; dan secara khusus mengacu pada

kebijakan/kesepakatan manajemen mutu dan penjaminan mutu

akademik dan non akademik baik di tingkat nasional, internasional.

Yang semuanya harus memperhatikan pada kekhususan di LPM

sendiri:

1. Induksi pada semua pejabat di level fakultas terkait dengan

SPMI.

2. Pendampingan akreditasi prodi.

3. Refreshment dan peningkatan kemampuan sistem informasi

PDPT untuk mendukung akreditasi;

4. Meningkatkan kemampuan pendukung self learning kepala dan

staf dengan menyediakan dana untuk mengikuti pelatihan,

workshop, seminar, sertifikasi kompetensi bidang;

5. Meningkatkan forum komunikasi, koordinasi, informasi, edukasi

dengan lembaga lain untuk menghasilkan dokumen terkait

dengan akreditasi prodi maupun institusi atau AIPT;

6. Bekerjasama/berkoordinasi dengan pemangku kepentingan

dalam pengelolaan program-program perencanaan,

pengembangan, dan penjaminan mutu perguruan tinggi;

Page 17: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) LPM IAIN …iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/30.-RIP-LPM-2015.pdf · Berdasarkan informasi tersebut, karakteristik perguruan tinggi

12

7. Peningkatan efisiensi dan efektifitas LPM dengan up grading

tenaga yang ada dan penambahan tenaga baru sesuai dengan

keperluan;

8. Peningkatan keikutsertaan/komitmen pejabat rektorat dengan

pemberlakuan pemantauan, informasi serta pengkajian sisteim

rewarding dan punishment yang ada dalam setiap kegiatan

manajemen mutu dan penjaminan mutu akademik dan non

akademik.

Page 18: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) LPM IAIN …iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/30.-RIP-LPM-2015.pdf · Berdasarkan informasi tersebut, karakteristik perguruan tinggi

13

BAB V

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

A. Arah pengembangan institut tahun 2015 – 2020 mendatang,

adalah:

1. Jumlah dan kompetensi staf LPM akan terus ditingkatkan dan

didayagunakan agar mampu menghasilkan pedoman manajemen

mutu dan penjaminan mutu akademik dan non akademik yang

sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat;

2. Pola perencanaan, pengembangan, penjaminan mutu perguruan

tinggi diarahkan untuk memanfaatkan semaksimal mungkin

penggunaan teknologi informasi;

3. Pola pengelolaan dan pengendalian manajemen mutu dan

penjaminan mutu akademik dan non akademik dikembangkan

untuk mengeksplorasi semua potensi secara optimal, senergi,

dan berkelanjutan dalam pengembangan pendidikan.

B. Sesuai dengan arah pengembangan institut maka langkah-

langkah strategi yang harus dilaksanakan LPM, yaitu:

1. Mengkondisikan staf supaya terbiasa dengan situasi dan kondisi

pekerjaan di LPM;

2. Menciptakan staf yang mempunyai dan menguasai pengalaman

di bidang manajemen mutu dan penjaminan mutu perguruan

tinggi;

3. Menciptakan staf yang mempunyai kemampuan komunikasi

menggunakan Bahasa Inggris;

4. Mengadakan MoU dengan pemangku kepentingan;

5. Penyediaan ruang, sistem informasi teknologi berbasis internet

yang cepat beserta petugas khusus untuk mengurusi PDPT;

6. Mempunyai Teknologi Informasi Komunikasi berhubungan

dengan Ruang Teleconfrence Multi Media.

Page 19: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) LPM IAIN …iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/30.-RIP-LPM-2015.pdf · Berdasarkan informasi tersebut, karakteristik perguruan tinggi

14

Selanjutnya langkah-langkah tersebut diatas diukur tingkat

keberhasilan dengan menggunakan tolak ukur: relevansi, akademik

atmosfer, Internal manajemen, Sustaninabilitas, Efisiensi-

produktivitas (RAISE) dan Assesbility serta Leadership commitment

(RAISE plus AL), untuk kemudian dikembangkan dalam langkah

operasional yaitu Rencana operasional (Renop), Rencana tahunan

(Rencana Kegiatan Anggaran), dan berdasar atas rencana Induk

Pengembangan (RIP) institut.

Kebijakan LPM sejalan dengan kebijakan yang ditetapkan oleh

institut yang meliputi:

a. Peningkatan kompetensi kepala dan staf LPM terkait dengan

SPMI

b. Peningkatan luas dan besar ruang PDPT;

c. Peningkatan tingkat pendidikan dan jumlah staf LPM;

d. Peningkatan jumlah kelengkapan dokumen manajemen mutu dan

penjaminan mutu akademik dan non akademik;

e. Peningkatan jumlah pelaksanaan sosialisasi pedoman

manajemen mutu dan penjaminan mutu akademik dan non

akademik;

f. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi secara berkala;

g. Peningkatan jumlah auditor manajemen mutu dan penjaminan

mutu akademik dan non akademik;

h. Terbentuknya Gugus Penjaminan Mutu Fakultas (GPMF);

i. Peningkatan manajemen mutu dan penjaminan mutu program

studi.

Penjelasan:

a. Peningkatan kompetensi kepala dan staf LPM;

- Mengikutsertakan dalam pelatihan, workshop, seminar, dan

pelatihan sertifikasi manajemen mutu dan penjaminan mutu.

b. Peningkatan luas dan besar ruangan PDPT;

- Pengadaan atau perbaikan ruangan untuk PDPT;

- Pendidikan staf PDPT;

c. Peningkatan jumlah dan tingkat pendidikan staf LPM;

Page 20: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) LPM IAIN …iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/30.-RIP-LPM-2015.pdf · Berdasarkan informasi tersebut, karakteristik perguruan tinggi

15

- Mengikutsertakan dalam program pascasarjana di luar

Kalimantan Tengah atau luar negeri;

d. Peningkatan jumlah kelengkapan dokumen manajemen mutu

dan penjaminan mutu akademik dan non akademik;

- Merencanakan peningkatan jumlah dokumen manajemen

mutu dan penjaminan mutu akademik dan non akademik

(yang tersedia 16 prosedur operasional standar).

e. Peningkatan jumlah pelaksanaan sosialisasi pedoman

manajemen mutu dan penjaminan mutu akademik dan non

akademik;

- Meningkatkan jumlah pelaksanaan sosialisasi pedoman

manajemen mutu dan penjaminan mutu akademik dan non

akademik pada setiap tingkat unit kerja.

f. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi secara berkala, kebijakan

yang ditempuh adalah:

- menyusun prosedur operasional standar monev;

- memfasilitasi kepala dan staf LPM mengikuti pelatihan

sertifikasi kompetensi manajemen mutu dan penjaminan

mutu akademik dan non akademik;

- memberikan hasil monev sebagai bahan pelaksanaan

program ke depannya.

g. Peningkatan jumlah auditor manajemen mutu dan penjaminan

mutu akademik dan non akademik yang didukung dengan

kebijakan berikut:

- Meningkatkan kualitas dan kuantitas staf LPM sesuai

kebutuhan internat dan eksternal;

- Mendorong dan memfasilitasi staf LPM untuk

mengembangkan ilmu dan keahliannya selaras dengan

bidangnya;

C. Landasan dan Kerja

Landasan manajemen mutu adalah sebuah metode aktivitas,

sebuah karakter sekaligus pedoman untuk bekerja. IAIN Purwokerto

Page 21: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) LPM IAIN …iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/30.-RIP-LPM-2015.pdf · Berdasarkan informasi tersebut, karakteristik perguruan tinggi

16

saat ini berusaha mensejajarkan diri dan unggul dari perguruan

tinggi yang ada dengan akreditasi AIPT A. IAIN Purwokerto menuju

institut yang unggul secara kualitas (ngedap-edapi), Islami, dalam

mewujudkan masyarakat yang berkeadaban, akuntabel, dengan

organisasi yang sehat yang didorong komitmen untuk meningkatkan

mutu manajemen mutu dan penjaminan mutu. Untuk menjadi

organisasi yang sehat diperlukan nilai-nilai yang harus dipegang

teguh untuk dijalankan, adalah sebagai berikut:

1. Unggul

2. Islami

3. Berkeadaban

Nilai-nilai tersebut ada dalam setiap kerja melalui Renop

secara umum menjadi acuan dalam melaksanakan kegiatan di LPM,

yaitu secara rinci:

a. Meningkatkan hubungan silahturahmi dan komunikasi yang baik

antara pimpinan dengan seluruh sivitas akademika institut.

b. Menjaga koordinasi tiap bagian dan semua komponen sebagai

ujung tombak institut;

c. Bekerjasama meningkatkan jumlah mahasiswa baru dan

kerjasama dengan pemangku kepentingan stakeholders untuk

menunjang berbagai program institut.

Kebijakan perencanaan, pengembangan, dan penjaminan mutu

perguruan tinggi.

Kebijakan dalam bidang perencanaan adalah:

1. Mendorong membuat perencanaan yang berbasis kinerja dan

disiplin waktu;

2. Menciptakan rencana yang sesuai kebutuhan setiap unit dan

selaras dengan visi misi IAIN;

Kebijakan dalam bidang pengembangan meliputi:

1. Penerapan sistem monitoring dan evaluasi berdasarkan prinsip

akuntabilitas, validitas, konsistensi dan kepuasan pemangku

kepentingan stakeholders;

Page 22: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) LPM IAIN …iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/30.-RIP-LPM-2015.pdf · Berdasarkan informasi tersebut, karakteristik perguruan tinggi

17

2. Mengembangkan sistem manajemen mutu dan penjaminan mutu

berdasarkan peraturan yang terkait;

3. Mengembangkan kemampuan pimpinan institut, lembaga dan

fakultas serta prodi untuk mengelola manajemen mutu dan

penjaminan mutu perguruan tinggi.

Kebijakan dalam bidang penjaminan mutu adalah:

1. Mengimplementasikan dan mengembangkan model PPEPP dalam

setiap penjaminan mutu penyelenggaraan akademik dan non

akademik;

2. Melakukan monev secara berkesinambungan dan berkala;

3. Melakukan Pengawasan secara berkala pada penyelenggaraan

akademik dan non akademik pada setiap tingkatan unit kerja.

Page 23: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) LPM IAIN …iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/30.-RIP-LPM-2015.pdf · Berdasarkan informasi tersebut, karakteristik perguruan tinggi

18

1

1M

ahas

isw

a m

emah

ami v

isi m

isi I

AIN

%50

6065

7075

21

Dos

en m

emah

ami v

isi m

isi I

AIN

%60

8010

0

31

Tena

ga K

epen

didi

kan

paha

m v

isi m

isi I

AIN

%60

8010

0

2Ke

terl

ibat

an D

osen

Pro

di d

alam

kep

emim

pina

n pu

blik

oran

g/ke

g10

1214

1618

2Ke

terl

ibat

an p

impi

nan

Inst

itus

i da

lam

kep

emim

pina

n p

ubli

kor

ang/

keg

57

911

12

43

Rata

-rat

a IP

K m

ahas

isw

ask

ala

1-4

3,25

3,3

3,35

3,4

53

Mah

asis

wa

men

yele

saik

an s

tudi

pad

a se

mes

ter

8-9

%50

%55

%60

%65

%70

%

63

Mah

asis

wa

hafa

l juz

30

%35

%45

%55

%65

%75

%

3M

ahas

isw

a Lu

lus

BTA/

PPI m

aksi

mal

sem

este

r 4

%30

%60

%80

%90

%10

0%

3D

osen

Lul

us B

TA/P

PI%

75%

100%

3M

ahas

isw

a m

emil

iki p

rest

asi n

on a

kade

mik

ting

kat r

egio

nal

oran

g/ti

m10

1520

20

3M

ahas

isw

a m

emil

iki p

rest

asi n

on a

kade

mik

ting

kat n

asio

nal

oran

g/ti

m5

1012

14

3Te

naga

Kep

endi

dika

n Lu

lus

BTA/

PPI

%60

%10

0%

73

Mah

asis

wa

lulu

s TO

EFL

atau

TO

AFL

deng

an s

kor

450

S.1

%35

%70

%55

%65

%75

%

83

Kela

s m

emil

iki t

ata

tert

ib

%10

0%

94

Dos

en

No

stan

dar

Ura

ian

Sasa

ran

Mut

uSa

tuan

2016

2017

2018

2019

2020

12

34

5

men

gaja

r 14

kal

i unt

uk M

K 2

sks

, 21

kali

unt

uk M

K 3

sks,

28

kali

unt

uk M

K 4

sks

%95

%10

0%

104

Dos

en b

erge

lar

dokt

or d

enga

n ku

alif

ikas

i lek

tor

kepa

la%

40%

50%

60%

Page 24: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) LPM IAIN …iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/30.-RIP-LPM-2015.pdf · Berdasarkan informasi tersebut, karakteristik perguruan tinggi

19

114

Dos

en b

erge

lar

prof

esor

oran

g2

46

8

124

Mem

ilik

i ase

sor

BAN

PT/

LAM

Kea

gam

aan

oran

g2

46

810

134

Surv

ey k

epua

san

kari

r1

144

Prod

i mem

ilik

i Kon

sors

ium

dos

en y

ang

akti

f%

100%

154

Kons

ours

ium

Kei

lmua

n Pr

odi m

enta

hsih

SAP

, Soa

l UAS

kons

orsi

um5

7

165

Soal

UAS

terk

umpu

l 7 h

ari s

ebel

um m

asa

ujia

n%

95%

100%

175

Prod

i mem

berl

akuk

an k

urik

ulum

ber

basi

s KK

NI

%75

%10

0%

6Ke

ters

edia

an r

uang

Lab

leng

kap

deng

an p

eran

gkat

buah

34

56

186

Ruan

g ke

las

terp

asan

g pr

ojec

tor

LCD

%80

%10

0%

196

Mem

ilik

i rua

ngan

mul

ti m

edia

den

gan

pera

lata

n le

ngka

p (s

ound

syst

em, r

uang

ked

ap, A

C, p

roje

ct L

CD)

buah

34

56

206

Kele

ngka

pan

sara

na u

ntuk

pen

yand

ang

difa

ble

%30

%

216

Band

wit

ch u

ntuk

jari

ngan

inte

rnet

MB

50 M

B60

MB

70 M

B80

MB

100

MB

226

Dos

en m

emil

iki r

uang

ker

ja y

ang

ters

anda

r ak

redi

tasi

%30

%50

%80

%10

0%

6Ru

ang

kerj

a pi

mpi

nan

faku

ltas

yan

g te

rsan

dar

akre

dita

si%

40%

80%

90%

100%

236

Jurn

al te

rakr

edit

asi n

asio

nal

jurn

al2

3

246

Jurn

al te

rind

eks

DO

AJju

rnal

12

256

Tuli

san

pada

jurn

al te

rakr

edit

asi n

asio

nal

Arti

kel

2030

4050

60

266

Proc

eedi

ng k

onsu

rsiu

m b

erba

sis

keil

mua

npr

osed

ing

2

277

Arti

kel J

urna

l Int

erna

sion

alAr

tike

l2

46

810

287

Dos

en p

rodi

terl

ibat

dal

am p

erte

mua

n il

mia

h in

tern

asio

nal

Dos

en1

23

45

297

Dos

en m

ener

bitk

an b

uku

ajar

ber

dasa

rkan

SAP

%20

%30

%

307

Dos

en m

ener

bitk

an b

uku

ilm

iah

berb

asis

ris

et%

20%

25%

Page 25: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) LPM IAIN …iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/30.-RIP-LPM-2015.pdf · Berdasarkan informasi tersebut, karakteristik perguruan tinggi

20

Page 26: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) LPM IAIN …iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/30.-RIP-LPM-2015.pdf · Berdasarkan informasi tersebut, karakteristik perguruan tinggi

21

Page 27: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) LPM IAIN …iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/30.-RIP-LPM-2015.pdf · Berdasarkan informasi tersebut, karakteristik perguruan tinggi

14

PENUTUP

Renstra LPM 2011-2020 merupakan peta utama kegiatan.

Sehingga Renstra ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi LPM

institut Muhammadiyah Palangkaraya dalam membantu menjalankan

tugas perencanaan, pengembangan, dan penjaminan mutu melalui

kegiatan caturdharma perguruan tinggi yang dituangkan melalui Renop

2013-2016.

Usaha dan partisipasi seluruh sivitas akademika institut

Muhammadiyah Palangkaraya telah diikutsertakan dalam usaha

menyusun renstra ini melalui Lokakarya. Namun demikian tidak

menutup kemungkinan untuk terdapatnya kekurangan didalamnya.

Kerjasama dan partisipasi aktif dari seluruh komponen dalam

melaksanakan Renstra dan Renop ini diharapkan mampu membawa

LPM mencapai visi misi dan tujuan yang ditetapkan.