RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor...

69
RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 REVISI KEEMPAT KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III JAMBI Jl. Raya MTQ No. 2 Kel. Talang Bakung Kec. Paal Merah, Kota Jambi 36139 Telp. 0741-573432, Fax. 0741-571525

Transcript of RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor...

Page 1: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

RENCANA AKSI KEGIATAN

TAHUN 2015 - 2019

REVISI KEEMPAT

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III JAMBI Jl. Raya MTQ No. 2 Kel. Talang Bakung Kec. Paal Merah, Kota Jambi

36139 Telp. 0741-573432, Fax. 0741-571525

Page 2: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

R A K

REVISI KEEMPAT

RENCANA AKSI KEGIATAN

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III JAMBI

TAHUN 2015 - 2019

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III JAMBI

TAHUN 2018

Page 3: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia
Page 4: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

RAK KKP Jambi Tahun 2015-2019 Page i

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul.......................................................................................................... i

Kata Pengantar......................................................................................................... ii

Daftar Isi.................................................................................................................... iii

Daftar Tabel.............................................................................................................. iv

Daftar Gambar........................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 1

A. Latar Belakang............................................................................................ 1

B. Kondisi Umum............................................................................................. 3

C. Potensi dan Permasalahan.......................................................................... 10

D. Lingkungan Strategis................................................................................... 11

BAB IITUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS......................................................... 14

A. Tujuan ....................................................................................................... 15

B. Sasaran Strategis ...................................................................................... 16

BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA

KELEMBAGAAN............................................................................................. 18

A. Arah Kebijakan dan Strategi......................................................................... 18

B. Kerangka Regulasi........................................................................................ 19

C. Kerangka Organisasi..................................................................................... 20

BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN..................................... 24

A. Target Kinerja................................................................................................. 24

B. Kerangka Pendanaan..................................................................................... 28

C. Kebutuhan Sumber Daya................................................................................ 29

BAB V PEMANTAUAN, PENILAIAN, PELAPORAN..................................................... 31

BAB VI PENUTUP........................................................................................................ 32

LAMPIRAN

Page 5: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

RAK KKP Jambi Tahun 2015-2019 Page ii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Kebutuhan sumber daya manusia KKP Kelas III Jambi 2015 – 2019 sesuai ABK …………………………………………………………….. 29

Tabel 2. Kebutuhan sarana dan prasarana KKP Kelas III Jambi 2015 – 2019

………………………………………………………………………………29

Page 6: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

RAK KKP Jambi Tahun 2015-2019 Page iii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Struktur OrganisasiKantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Jambi(Permenkes RI No. 2348/Menkes/Per/XI/2011) …………………………………………………................………………21

Page 7: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

RAK KKP Jambi Tahun 2015-2019 Page 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan Indonesia diselenggarakan dengan berdasar pada

perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata pada seluruh

rakyat. Berdasarkan UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan bahwa pembangunan

diarahkan untuk meningkatkan kesadaran dan kemauan hidup sehat bagi setiap orang

agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat

terwujud.

Prioritas pembangunan kesehatan adalah peningkatan akses dan kualitas pelayanan

kesehatan yang ditindaklanjuti dengan upaya yang bersifat reformatif dan akseleratif

untuk menjamin terlaksananya pencapaian berbagai upaya kesehatan yang dianggap

prioritas dan mempunyai daya ungkit besar melalui reformasi kesehatan. Sesuai

dengan kebijakan Kementerian Kesehatan, bahwa pembangunan kesehatan

dilaksanakan melalui peningkatan upaya kesehatan, pembiayaan kesehatan, SDM

kesehatan, sediaan farmasi, alat kesehatan, manajemen dan informasi kesehatan

dengan menjunjung tinggi nilai-nilai pro rakyat, inklusif dan responsive, efektif dan

bersih guna mewujudkan visi dan misi Kementerian Kesehatan yang mengacu pada

visi misi Presiden Republik Indonesia.

Tahun 2014 merupakan tahun terakhir pelaksanaan pembangunan sesuai dengan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahun 2010-2014 dan juga

rencana strategi (Renstra) Kementerian Kesehatan tahun 2010-2014. Beberapa isu

program pada tahun 2014 yang masih perlu ditindaklanjuti dan juga merupakan

rekomendasi dari Rakerkesnas 2014 (Tema “Pemantapan Pembangunan Kesehatan

Menuju Masyarakat Sehat, Mandiri dan Berkeadilan”), antara lain percepatan

pencapaian target MDG’s, seperti penurunan prevalensi HIV-AIDS, TB, malaria dan

PTM dan peningkatan akses sanitasi dasar dan air minum (MDG’s 6,7 dan PTM).

Pelaksanaan percepatan pencapaian sasaran MDG’s 6,7 dan PTM diupayakan melalui

penguatan pengendalian HIV-AIDS melalui revitalisasi upaya pengendalian IMS,

memperkuat upaya pencegahan dan peningkatan pengetahuan komprehensif dengan

melibatkan populasi kunci dan masyarakat serta cakupan layanan pengendalian,

akselerasi peningkatan pengendalian penyakit malaria wilayah endemisitas tinggi,

intensifikasi pengendalian di daerah fokus, sertifikasi eliminasi bagi kabupaten/kota

Page 8: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

RAK KKP Jambi Tahun 2015-2019 Page 2

yang mencapai eliminasi. Penguatan pengendalian penyakit TB melalui implementasi

kebijakan mandatorynotification yang terintegrasi dengan program pengendalian HIV-

AIDS.

Peningkatan akses sanitasi dasar dan air minum untuk tercapainya cakupan air minum

yang berkualitas dan sanitasi yang layak melalui ketersediaan peralatan sanitasi yang

terjangkau dan penguatan kerjasama lintas sektor terkait. Peningkatan kualitas

pengendalian PTM melalui peningkatan kapasitas SDM dengan pembentukan TOT

pengendalian PTM, penguatan jejaring kerja dan kemitraan dalam pelaksanaan deteksi

dini, pengendalian faktor risiko dan KIE PTM.

Prioritas program Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)

yang merupakan derivate dari prioritas pembagunan kesehatan, Kementerian

Kesehatan dititikberatkan melalui upaya reformatif dan akseleratif dan mempunyai

daya ungkit besar melalui reformasi kesehatan. Beberapa isu penting program Ditjen

P2P yang menjadi prioritas seperti dalam pengendalian penyakit menular yaitu

penyakit infeksi masih menjadi permasalahan HIV-AIDS, TB, malaria, DBD masih

adanya neglected diseases yang menunjukkan ketertinggalan bangsa, upaya preventif

belum maksimal, dan adanya global treat (Mers Cov, flu burung, SARS, ebola/EVD).

Pengendalian penyakit tidak menular yaitu meningkatnya faktor risiko dan kematian,

perubahan pola hidup masyarakat sebagai faktor risiko, penyakit bersifat kronis

sehingga meningkatkan beban pengendalian (pelayanan dan pembiayaan).

Penyehatan lingkungan yaitu meningkatkan akses masyarakat terhadap sarana

sanitasi dasar (Samijaga), kualitas hygiene sanitasi pangan, kualitas kesehatan

lingkungan, kejadian bencana dan perubahan iklim.

KKP sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Ditjen P2P, dimana esensi

Tupoksinya melakukan cegah tangkal penyakit di pintu masuk negara baik pelabuhan,

bandara maupun Pos Lintas Batas Darat (PLBD). Kedepan KKP mempunyai tanggung

jawab yang lebih berat terhadap perkembangan dan pertumbuhan penyakit yang

semakin bervariasi.

Peran dan fungsi KKP sebagai otoritas kesehatan di pintu masuk negara tentu tidak

bisa dilakukan oleh sektor kesehatan saja, tetapi juga memerlukan koordinasi dengan

lintas sektor, lintas program, stakeholder, baik di pusat, propinsi maupun

kabupaten/kota. Sinergisme dan sinkronisasi dalam pelaksanaan program/kegiatan

diperlukan untuk pencapaian dan keberhasilan pembangunan kesehatan untuk

Page 9: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

RAK KKP Jambi Tahun 2015-2019 Page 3

masyarakat pada umumnya dan komunitas disekitar pelabuhan dan bandara baik

perimeter maupun buffer pada khususnya.

Secara internasional juga diberlakukan dalam amanat Internasional Health Regulation

(IHR) 2005 bahwa pelabuhan dan bandara harus menjamin lingkungan yang aman

terhadap pelaku perjalanan yang menggunakan fasilitas yang ada di pintu masuk yang

mencakup air minum, tempat makan, fasilitas catering pesawat udara, toilet umum,

fasilitas pembuangan sampah padat dan cair dan area yang membawa risiko tinggi

bagi kesehatan, dengan melaksanakan pemeriksaan secara berkala. Hal ini juga

sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi KKP dalam Permenkes 356 tahun 2008

perubahannya permenkes 2348 tahun 2011 yaitu melaksanakan pencegahan masuk

dan keluarnya penyakit menular potensial wabah, surveilans epidemiologi,

kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan,

pengawasan OMKABA, serta pengawasan terhadap penyakit, bioterorisme, biologi dan

kimia dan radiasi di wilayah bandara dan pelabuhan serta PLBD. Sejalan dengan

amanat IHR 2005 dan TUPOKSI KKP, maka untuk dapat melaksanakan

program/kegiatan cegah tangkal sebagaimana tersebut di atas perlu disusun RAK

yang berkelanjutan, sehingga capaian target yang ditetapkan dalam RAP Ditjen P2P

tahun 2015-2019 dapat tercapai.

B. Kondisi Umum

Jambi merupakan propinsi yang secara geografis berada di Sumatera bagian timur

dengan ibukota Kota Jambi. Jambi memiliki pelabuhan dengan alur Sungai Batanghari

yang ramai sebagai pusat perdagangan dan produksi minyak dan karet. Kota Jambi

yang terletak pada pantai timur pulau Sumatera berhadapan dengan Laut Cina Selatan

dan samudra pasifik, pada alur lalu lintas internasional dan regional. Propinsi ini

termasuk dalam kawasan segitiga pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Singapura (IMS-

GT) dan Indonesia-Malaysia-Thailand (IMT-GT). Disamping itu Jambi merupakan

kawasan perkebunan dan kehutanan, penghasil minyak bumi, gas bumi, batu bara dan

timah putih.

Melihat kondisi tersebut di atas memberikan gambaran bahwa Jambi merupakan

propinsi dengan kondisi geografis yang potensial sebagai perkembangan penyakit,

seperti penyakit-penyakit menular langsung, HIV-AIDS, perkembangan neglected

diseases infection seperti malaria dan penyakit-penyakit lintas negara yang

memerlukan masa inkubasi yang cukup lama sehingga mampu melakukan invasi ke

daerah, propinsi, kabupaten/kota melalui jalan udara dan laut.

Page 10: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

RAK KKP Jambi Tahun 2015-2019 Page 4

Perkembangan penyakit tidak saja antar atau lintas negara dari segitiga pertumbuhan

Indonesia-Malaysia-Singapura dan Indonesia-Malaysia-Thailand, tetapi juga antar

lintas propinsi. Seperti diketahui Jambi merupakan lintasan atau jalur antara beberapa

propinsi yaitu Propinsi Lampung, Sumatera Selatan, Riau dan Sumatera Barat,

kontaminasi penyakit bukan saja penyakit menular seperti IMS, HIV-AIDS dan penyakit

perantara vektor nyamuk, tetapi juga faktor risiko kesehatan lingkungan seperti asap

dari kebakaran, ladang gambut serta penambangan emas tanpa izin.

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) merupakan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, yang berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada Ditjen PP dan PL. Berdasarkan Permenkes RI No.

356/Menkes/Per/IV/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja KKP dan Permenkes RI

No.2348/Menkes/Per/XI/2011 tentang Perubahan atas Permenkes No.

356/Menkes/Per/IV/2008, KKP mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk

dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi,

kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan,

pengawasan OMKABA, serta pengawasan terhadap penyakit baru dan penyakit yang

muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah

kerja, bandara, pelabuhan dan lintas barat darat negara.

Melihat tugas KKP yang esensinya adalah cegah tangkal penyakit, khususnya adalah

penyakit yang dapat menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat yang

meresahkan dunia (KKMD/PHEIC), tentu sangat berat dengan semakin meningkatnya

aktifitas di bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara yang berkaitan dengan

transmisi penyakit potensial wabah dan sumber lain yang berpotensi menimbulkan

PHEIC.

KKP sebagai otoritas pelabuhan dan bandara di sektor kesehatan dalam tugas

mencegah penyebaran penyakit di pintu masuk negara merupakan bagian dari QICP,

dituntut untuk memenuhi kapasitas inti yang disyaratkan IHR 2005. IHR 2005

merupakan regulasi kesehatan internasional, sebagai bentuk komitmen, tanggung

jawab dan upaya bersama dalam mencegah penyebaran penyakit. KKP Jambi

merupakan entry point untuk pemenuhan kapasitas inti dalam rangka implementasi

IHR 2005 yang tujuannya mencegah, melindungi dan mengendalikan penyebaran

penyakit.

Kondisi potensial faktor risiko penyakit yang dapat terjadi invasi ke Propinsi Jambi dan

menjadi tugas berat KKP Jambi adalah melalui jamaah umroh dan haji. Jambi

merupakan propinsi yang relative cukup tinggi memberangkatkan penduduk untuk

Page 11: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

RAK KKP Jambi Tahun 2015-2019 Page 5

melaksanakan ibadah haji dan umrah. Penyakit menular langsung lintas negara dalam

situasi matra ini antara lain meningitis, MERS Cov, ebola dan flu burung. Permintaan

vaksinasi meningitis terus meningkat sebesar 300% (tahun 2011 : 2272, 2012 : 2465,

2013 : 6099).

Percepatan dalam pencapaian target MDG’s untuk program HIV-AIDS, untuk propinsi

Jambi rasanya sangat sulit tercapai. Wilayah kerja KKP Jambi yang sangat potensial

untuk penyakit IMS dan HIV-AIDS ini adalah Kuala Tungkal dan Kota Jambi.

Berdasarkan laporan rutin dari PKM di wilayah kerja Kuala Tungkal dan sumber data

aktif hasil survey positif penderita dan kematian terus meningkat. 3 tahun terakhir HIV

positif tahun 2013 : 137, 2012 : 128, 2011 : 48, untuk AIDS 2013 : 90, 2012 : 57, 2011 :

48. Penderita HIV-AIDS baik di Kota Jambi maupun Kuala Tungkal ada pada usia

produktif yaitu 20 tahun ke atas.

Prevalensi HIV-AIDS terus meningkat dan belum menunjukkan adanya penurunan,

meskipun beberapa upaya penanggulangan telah dilakukan. Salah satu upaya dalam

rangka penanggulangan adalah melalui sosialisasi dan penyuluhan kepada

masyarakat luas, dari ibu RT, tokoh masyarakat, pemuka agama yang dilakukan oleh

tenaga kesehatan, assosiasi, LSM, Komisi Penanggulangan AIDS dan melalui

informasi lainnya dan pembukaan outlet di wilayah kerja KKP untuk pemberian kondom

ke anak buah kapal (ABK).

Kegiatan SE untuk 10 besar penyakit menular yang dikumpulkan, salah satunya

bersumber dari data sarana pelayanan kesehatan di wilayah kerja KKP Jambi pada

tahun 2017 adalah diare akut menempati urutan pertama terbesar yaitu 8.556 orang,

meningkat dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 8.440 orang. Selanjutnya diikuti

penyakit menular berturut-turut yaitu ILI (penyakit serupa influenza) 7.103 orang,

pneumonia 351 orang, tersangka campak 156 orang, kasus gigitan hewan penular

rabies 135 orang, tersangka demam tifoid 130 orang, DBD 78 orang dan diare

berdarah 67 orang.

Berdasarkan perolehan data surveilans, penyakit tidak menular dari data yang

diperoleh secara aktif oleh KKP Jambi pada tahun 2016 berturut-turut dengan jumlah

kasus adalah : hipertensi 3.110, obesitas 1.334 orang, diabetes mellitus 329 orang

obesitas sentral 303 orang, hiperglikemia 160 orang, hiperkolesterolemia 117 orang,

asma 63 orang, kecelakaan 49 orang, hipotensi 3 orang, benjolan payudara dan tiroid

masing- masing 1 orang. Sejalan dengan perubahan gaya hidup dan peningkatan

faktor risiko merupakan tantangan sendiri dalam program Penyakit Tidak Menular

(PTM).

Page 12: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

RAK KKP Jambi Tahun 2015-2019 Page 6

Upaya pengendalian dan pemberantasan vektor dan binatang penular penyakit

dilakukan di Bandara Sultan Thaha dan pelabuhan baik di induk dan wilayah kerja KKP

Jambi. Upaya pengendalian yang dilakukan adalah pemanasan perangkap tikus dalam

rangka deteksi faktor risiko pes (Yersinia pestis), yang berasal dari xenopshylla

cheopis (pinjal) pada tikus sebagai hospespembawa penyakit PHEIC. Pengendalian

dan pemberantasan jentik dan nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor pembawa

penyakit yellow fever dan demam berdarah dengue (DBD) melalui survei, pemetaan

tempat perindukan nyamuk pada kontainer, larvasidasi dan penyemprotan nyamuk

menggunakan bahan aktif cypermethrine golongan syntethic pyrethroid. Upaya

pengendalian dan pemberantasan juga melalui kegiatan PSN 3 M plus dengan

melibatkan lintas sektor dan lintas program, stakeholder di lingkungan pelabuhan dan

bandara melalui program Pelabuhan dan Bandara Sehat.

Kegiatan pengawasan kualitas air minum yang dilakukan masih terbatas pemeriksaan

fisik dan bakteriologis dan parameter kimia terbatas, karena minimnya reagen serta

alat pemeriksaan. Sulitnya mendapatkan akses kualitas air minum dari PDAM dari

sebagian besar wilayah kerja KKP Jambi. Air bersih diperoleh dari sumur gali dan

tadah hujan dengan kualitas air yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Wilayah kerja

yang termasuk daerah pasang surut, dimana masyarakat biasa menampung air dalam

wadah-wadah besar yang tidak tertutup dan dalam waktu yang lama, sehingga menjadi

tempat perindukan nyamuk.

Pada tahun 2017, wilayah kerja Bandara Sultan Thaha dalam rangka implementasi

IHR 2005 dan penyelenggaraan bandara sehat, telah melakukan pengawasan tempat

pengelolaan makanan (TPM) dan mengeluarkan sertifikat tingkat mutu (grading)

hygiene sanitasi TPM. Sebagian besar memperoleh grade B dan paling rendah adalah

gradeC dan beberapa ada yang memperoleh grade A. GradeA diberikan kepada

RM/Restoran yang memenuhi syarat pengelolaan TPM baik fisik, penjamah dan

organoleptik. Pengawasan tingkat grading TPM adalah untuk menjamin lingkungan

yang aman terhadap traveller atau pelaku perjalanan dari penyakit yang ditularkan

melalui makanan foodborne diseases, sesuai annex 1b dalam IHR 2005.

Upaya kegiatan kesehatan lintas wilayah (KLW) berupa pelayanan vaksinasi

meningitis, baik untuk jamaah umrah maupun pengawasan pelaksanaan vaksinasi

untuk jamaah haji (legalisasi ICV). Pada tahun 2016, ICV yang dikeluarkan KKP Jambi

sebanyak 6.668, pada pengawasan laik terbang 951, pengawasan orang sakit/

penumpang sebanyak 56, pengawasan lalu lintas jenazah 45 dan tahun 2017

sebanyak 9.837. Terjadi peningkatan pada tahun 2017 dengan jumlah pengawasan

Page 13: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

RAK KKP Jambi Tahun 2015-2019 Page 7

orang sakit/penumpang bandara tahun 2017 adalah 61 orang/sertifikat, dan sertifikat

jenazah 54 sertifikat orang/jenazah dan sertifikat laik terbang sebanyak 1.208.

Sebagian besar menderita sakit hipertensi. Pelayanan pada kondisi matra, antara lain

pada situasi khusus perayaan hari besar keagamaan Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru

serta pada pemberangkatan calon jamaah haji dan pemulangan jamaah haji, KKP

Jambi membuka posko di wilayah kerja bandara, wilker Kuala Tungkal dan posko

kesehatan di Asrama Haji. Pada situasi matra lainnya adalah bencana alam seperti

banjir dan kabut asap. Pada situasi banjir dengan melakukan pemberantasan vektor

pasca banjir dan pemberian masker ke penumpang di bandara, lingkungan bandara

pada bencana kabut asap.

Upaya kegiatan kekarantinaan yang dilaksanakan dalam rangka mencegah dan

menangkal penyakit yang dapat menjadi kedaruratan kesehatan masyarakat secara

internasional melalui pengawasan ketat lalu lintas alat angkut, orang dan lingkungan.

Pengawasan alat angkut dilakukan pada kedatangan kapal dari luar negeri maupun

dalam negeri dengan standar kekarantinaan serta pengawasan yang lebih ketat pada

kapal dari daerah/negara terjangkit. Kapal-kapal yang kedatangan dari luar negeri

terdapat pada wilayah kerja Muara Sabak dan Kuala Tungkal. Berdasarkan laporan

untuk pengeluaran dokumen alat angkut secara keseluruhan, tahun 2017 PHQC

sebanyak 10.647 dokumen, tahun 2016 sebanyak 8.375 dokumen. Pengeluaran buku

kesehatan tahun 2017 sebanyak 365 dokumen, tahun 2016 sebanyak 221 dokumen.

Pengeluaran SSCEC pada tahun 2017 sebanyak 999, tahun 2016 sebanyak 942

dokumen, COP pada tahun 2017 sebanyak 823 dokumen dan pada tahun 2016

sebanyak 707 dokumen.

Penguatan kegiatan KKP Jambi melalui koordinasi antar lintas sektor dan lintas

program untuk keberhasilan program PP dan PL adalah melalui peningkatan jejaring,

advokasi, sosialisasi, komunikasi, koordinasi, penyuluhan dan media informasi (KIE)

melalui spanduk, standing banner, running text dan leaflet.Beberapa hal yang sudah

dilakukan KKP Jambi dalam rangka penguatan kegiatan yang melibatkan lintas sektor

dan lintas program antara lain penyusunan draft kontigensi plan penanggulangan

KKMD (PHEIC), dokumen bersama penanggulangan bencana (Airport Security

Exercise), Surat Keputusan Gubernur Jambi tentang Kelompok Kerja

Penyelenggaraan Pelabuhan dan Bandara Sehat.

Upaya kegiatan di pintu masuk negara dalam rangka cegah tangkal penyakit dan

program PP dan PL pada saat era globalisasi dan kesiapan Indonesia melaksanakan

implementasi penuh IHR 2005 yang menjadi salah satu bahan utama penerapan

Page 14: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

RAK KKP Jambi Tahun 2015-2019 Page 8

program Global Health Security, menjadi tanggung jawab yang sangat berat dan penuh

tantangan. Hambatan dan permasalahan yang ada menjadi strategi dalam kekurangan

sumber daya yang ada untuk operasional kegiatan yang ada di lapangan.Beberapa

hambatan dan masalah kegiatan/program yang dapat diidentifikasi dan menjadi

tantangan untuk tetap dicarikan solusi, antara lain :

1. Disparitas Akses dan Status Pelayanan Kesehatan

Masih terjadinya disparitas akses pelayanan kesehatan terutama antar propinsi,

kabupaten/kota. Hal ini terkait dengan ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan,

ketersediaan peralatan deteksi, distribusi dan kualitas tenaga kesehatan,

keterbatasan sumber daya anggaran dengan beban kerja dan spesifik kondisi

wilayah kerja. Kondisi tersebut dapat menyebabkan target kegiatan/sasaran tidak

tercapai, sehingga dapat menimbulkan disparitas status pelayanan kesehatan. Hal

ini dapat terlihat dari data tingginya angka temuan HIV-AIDS pada 3 tahun berturut-

turut, akses sanitasi dasar untuk mendapatkan kualitas air bersih yang memenuhi

syarat kesehatan masih jauh dari harapan.

2. Upaya dan Implementasi Program Prioritas

Upaya-upaya program promotif dan preventif masih belum optimal. Kurangnya

sosialisasi dan penyuluhan yang tepat sasaran, intervensi penyuluhan kesehatan

yang tidak optimal dan tidak paripurna. Program/kegiatan yang tumpang tindih, tidak

ada sinkronisasi dan sinergisme dengan lintas sektor dan lintas program. Upaya

kegiatan belum dilakukan mulai dari hulu, seperti upaya pengendalian HIV-AIDS

yang dimulai dari pendidikan, moral, agama, kesehatan produksi dan upaya

pencegahan transmisi, melalui IMS, penggunaan kondom, tes HIV dan layanan alat

suntik steril (LASS). Malaria masih menjadi permasalahan yang serius bagi Jambi

khususnya dan Indonesia pada umumnya. Upaya untuk permasalahan ini adalah

peningkatan penemuan kasus malaria melalui survei nyamuk Anopheles,

peningkatan jumlah kader juru malaria desa, peningkatan pengetahuan masyarakat

dalam pencegahan, peningkatan pemahaman pengendalian malaria dan jangkauan

pengendalian malaria. Indikator lain yang masih perlu menjadi program prioritas

adalah akses mendapatkan air bersih/air minum dan sanitasi yang berkualitas.

Langkah strategis yang dapat ditempuh adalah dengan meningkatkan pengawasan

sarana air bersih/air minum yang memenuhi syarat kesehatan di pelabuhan,

bandara dan buffer area, membangun sarana teknologi tepat guna (TTG) di wilayah

kerja.

Page 15: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

RAK KKP Jambi Tahun 2015-2019 Page 9

3. Perubahan Lingkungan

Perubahan iklim (climate change) dirasakan ikut mempengaruhi tantangan

pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan. Banyaknya kegiatan yang ikut

mempengaruhi perubahan lingkungan seperti bencana alam, perubahan iklim

global, penebangan hutan liar sehingga berkurangnya lahan hijau, lahan pangan,

kebakaran hutan yang juga ikut terbakarnya hewan-hewan satwa, kondisi ini yang

mempengaruhi perubahan lingkungan. Perubahan lingkungan tersebut dapat

mempengaruhi perubahan pola penyebaran penyakit terutama penyakit bersumber

binatang, penyakit tidak menular dan gangguan kesehatan lainnya seperti ISPA,

dan gangguan kesehatan akibat perubahan lingkungan. Varibilitas dan perubahan

iklim dapat sebagai ancaman dan kesempatan dalam meningkatkan kesehatan dan

kesejahteraan manusia meliputi tema intervensi kesehatan sebagai tindakan untuk

meningkatkan ketahanan terhadap iklim; manajemen risiko iklim untuk

meningkatkan perlindungan kesehatan; promosi kesehatan melalui pembangunan

berkelanjutan; dan polusi udara sebagai kesempatan untuk mencapai manfaat iklim

dan kesehatan terkait. Kesehatan perlu melakukan terobosan dalam pelaksanaan

pengaruh keutamaan perubahan iklim dengan melaklsanakan kajian, membangun

dan memperkuat kelembagaan, membuat regulasi dan meningkatkan kesadaran

masyarakat terhadap kesehatan dan perubahan iklim; membangun dan

memasukkan isu kesehatan pada semua perencanaan pembangunan;

meningkatkan koordinasi lintas program Kementerian Kesehatan untuk

pengembangan kapasitas terkait perubahan iklim dampaknya terhadap kesehatan.

4. Transisi Epidemiologi

Saat ini perjalanan dan perdagangan lintas propinsi, negara meningkat pesat

sejalan dengan meningkatnya teknologi informasi. Hal ini menimbulkan tantangan

terhadap pengendalian penyebaran penyakit infeksi, seperti penyakit new-emerging

dan re-emerging. Era informasi dewasa ini juga memungkinkan penyebaran

penyakit baru muncul melalui banyak jalur sejalan dengan perkembangan

globalisasi serta semakin mudah dan lancarnya perjalanan lintas propinsi maupun

dunia, untuk wisata, bisnis, transportasi barang, maupun perdagangan baik formal

maupun nonformal, maka permasalahan lokal dapat secara cepat menjadi

perhatian dan masalah dunia. Munculnya penyakit dari daerah endemikseperti

ebola yang menyebar lintas benua, melalui jalur tenaga kerja Indonesia dari daerah

terjangkit, MERS-Cov melalui jalur debarkasi haji, dan melalui traveler dari daerah

terjangkit dan endemik, KLB yang serius dan tidak dapat dihindarkan seperti SARS

atau Avian influenza. Masalah lain yang masih kita hadapi adalah beban ganda

Page 16: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

RAK KKP Jambi Tahun 2015-2019 Page 10

penyakit, yaitu masih banyaknya penyakit infeksi, di lain pihak penyakit tidak

menular juga semakin meningkat.

5. Perubahan Perilaku Masyarakat

Beban penyakit ganda yang dihadapi sebagai salah satu masalah dan menjadi

tantangan kesehatan yang ada di masyarakat, yaitu di satu pihak masih banyaknya

penyakit-penyakit infeksi yang harus di tangani akibat rendahnya pola perilaku hidup

bersih dan sehat, cuci tangan pakai sabun, upaya kebersihan lingkungan, buang air

besar di jamban. Dilain pihak semakin meningkatnya penyakit-penyakit

degenerative karena perubahan perilaku, perdagangan global,mudahnya akses

informasi sehingga meniru gaya hidup modern, konsumsi makanan cepat saji,

kebiasaan merokok, kurangnya aktifitas fisik, konsumsi gizi yang tidak seimbang,

penyalahgunaan napza dan gaya hidup metropolitan dengan tingginya angka stres

karena kemacetan jalan raya, depresi, sulitnya ruang terbuka hijau untuk aktivitas

olahraga dan meningkatnya jumlah penderita HIV-AIDS.

C. Potensi dan Permasalahan

Program Pembangunan Indonesia untuk pemerintah saat ini adalah program pro

rakyat, yaitu program yang mendahulukan kepentingan rakyat. Sebagai contoh

program pro rakyat antara lain yang sudah digulirkan adalah Kartu Indonesia Sehat

(KIS) yang mengarah pada Jaminan Kesehatan Nasional oleh BPJS sebagai

penyelenggara.

Percepatan pencapaian MDG’s sampai tahun 2015 yang menjadi program prioritas

Kementerian Kesehatan. Ada 8 goal, 18 target dan 48 indikator yang dimuat dalam

MDG’s. 3 dari 8 goal tersebut terkait langsung secara spesifik dengan Ditjen

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP dan PL) yaitu goal 4, 6 dan 7

yaitu menurunkan angka kematian anak, memerangi HIV/AIDS, malaria serta penyakit

menular lainnya dan menjamin kelestarian lingkungan.

Pelaksanaan implementasi penuh Internasional Health Regulation (IHR) 2005, dimana

Indonesia dan Vietnam yang telah siap memenuhi kapasitas inti IHR. Beberapa

pedoman telah tersedia dalam rangka kesiapsiagaan penyakit global atau lintas negara

yang dapat menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat.

Indonesia yang terdiri dari banyak pulau, banyak pintu masuk baik melalui udara, laut

dan pos lintas negara memiliki potensi sebagai pintu masuk penyakit menular yang

dibawa dari banyak negara baik negara terjangkit maupun endemis yang berpotensi

Page 17: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

RAK KKP Jambi Tahun 2015-2019 Page 11

menimbulkan pandemi. Disamping itu juga mobilitas pelaku perjalanan lintas negara,

lintas benua dengan tujuan wisata, bisnis maupun pelaku perjalanan lainnya yang

demikian pesat yang lebih cepat dari masa inkubasi penyakit menular sehingga

berpotensi invasi ke Indonesia.

Perkembangan teknologi peralatan deteksi yang mengikuti perkembangan penyakit,

tidak sebanding dengan kemampuan laboratorium beserta sumber daya manusia

untuk melakukan deteksi penyakit serta sumber daya peralatan deteksi yang dimiliki.

Kondisi ini yang memperlambat respon penanggulangan dan berpotensi menimbulkan

keresahan masyarakat.

D. Lingkungan Strategis

Kantor Kesehatan Pelabuhan Jambi merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) vertikal

Kementerian Kesehatan RI yang berada di Propinsi Jambi. Keberadaannya di propinsi

merupakan perpanjangan tangan program pusat di daerah. Dalam pelaksanaan

tupoksinya tentu tidak lepas dengan permasalahan kesehatan spesifik wilayah

setempat. Dalam pelaksanaan kegiatan, KKP Jambi sebagai otoritas pelabuhan di

sektor kesehatan, keberhasilan tidak bisa dilakukan tanpa keikutsertaan lintas sektor

dan lintas program lain di daerah.

Jejaring kerja dan kemitraan yang melibatkan banyak sektor di lingkungan pelabuhan

antara lain Dinas Perhubungan (Otoritas Bandara), Bea Cukai, Imigrasi, Karantina,

Badan Usaha Pelabuhan/Bandara, Maskapai Penerbangan, Agen Pelayaran, Kantor

Otoritas/Kesyahbandaraan, Kantor Kementerian Agama, Kantor Ketenagakerjaan,

Rumah Sakit, Laboratorium, Dinas Kesehatan Propinsi, Kabupaten/Kota, TNI/POLRI.

Lingkungan strategis lain adalah keikutsertaan dan keterlibatan dalam rangka

pemberdayaan masyarakat diperlukan untuk mempercepat target pencapaian

program/kegiatan di sektor kesehatan. Pemberdayaan masyarakat dalam ikut serta

kegiatan antara lain tokoh masyarakat, tokoh agama, ibu rumah tangga, kader

kelurahan yaitu dalam penanggulangan HIV-AIDS, Pemberantasan Sarang Nyamuk

(PSN) dan jumat sehat.

Globalisasi yang terjadi saat ini menyebabkan semakin cepatnya dan singkatnya

perjalanan lintas dunia untuk perdagangan, wisata, bisnis dan transportasi barang

meningkat pesat sejalan dengan meningkatnya teknologi informasi. Kondisi ini

menimbulkan tantangan terhadap pengendalian penyebaran penyakit infeksi antar

negara, benua, seperti akhir-akhir ini terjadi penyebaran penyakit ebola, MERS Cov,

Page 18: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

RAK KKP Jambi Tahun 2015-2019 Page 12

SARS atau Avian influenza. Untuk itu diperlukan kapasitas inti untuk mengantisipasi

penyebarannya. Saat ini Indonesia telah implementasi penuh Internasional Health

Regolation (IHR) 2005. Pencapaian ini adalah hasil kerja yang panjang sejak IHR 2005

ditetapkan dan diberlakukan dan hanya Indonesia dan Thailand yang telah memenuhi

syarat kapasitas inti.

Kesehatan lingkungan sebagai salah satu upaya kesehatan ditujukan untuk

mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik fisik, kimia, biologis maupun sosial

yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya,

sebagaimana tercantum dalam pasal 162 UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.

Dengan diterbitkan Peraturan Pemerintah RI No. 66 tahun 2014 tentang Kesehatan

Lingkungan, diharapkan pemerintah, pemerintah daerah propinsi, kabupaten/kota,

komunitas pelabuhan dan bandara dan masyarakat menjamin ketersediaan lingkungan

yang sehat dan tidak mempunyai risiko buruk bagi kesehatan.

Percepatan Pencapaian Program Millenium Development Goals (MDG’s) yang segera

berakhir tahun 2015 dan menyongsong program Sustainable Development Goals

(SDG’s), yang juga merupakan target RPJM 2015-2019 diperkirakan sebagai

tantangan yang sangat berat.Pada saat yang sama, banyak hal-hal yang sudah

dilakukan dalam pemenuhan kapasitas inti untuk pelaksanaan kegiatan di pintu masuk

negara yaitu :

1. Penyusunan UU Kekarantinaan Kesehatan (revisi UU No.1/1962 dan UU

No.2/1962).

2. Terbentuknya Komite Nasional Implementasi IHR (2005) pada tahun 2011 sebagai

forum koordinasi dan advokasi antar kementerian.

3. Koordinasi dan komunikasi dengan sektor terkait dalam kesiapsiagaan

menghadapi kejadian zoonotik, kimia, keamanan pangan dan kedaruratan radiasi.

4. Aplikasi System Kewaspadaan Dini dan Respon Cepat Kejadian Luar Biasa

(SKDR-KLB) sampai ke tingkat puskesmas (kecamatan) serta pengembangan

system tersebut di pintu masuk negara.

5. Tersusunnya rencana kontijensi penanggulangan KKM-MD di 35 pintu masuk

negara dan telah diuji coba melalui table top dan simulasi

6. Pemenuhan kapasitas di pintu masuk negara, sarana-prasarana dan SDM serta

penguatan sistem surveilans, respon kesiapsiagaan.

Kesiapsiagaan kapasitas inti di pintu masuk dalam kesiapsiagaan atau respon tanggap

darurat untuk mengantisipasi penyakit Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang dapat

Page 19: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

RAK KKP Jambi Tahun 2015-2019 Page 13

Meresahkan Dunia (KKMD) sudah diantisipasi dengan adanya beberapa pedoman

yang standar, seperti Pedoman Middle East Respiratory Corona Virus (MERS-CoV).

Pedoman tersebut berisikan antara lain :

1. Pedoman untuk kesiapsiagaan menghadapi MERS-CoV

2. Pedoman Surveilans dan Respon Kesiapsiagaan menghadapi MERS-CoV

3. Pedoman pengambilan specimen dan pemeriksaan laboratorium MERS-CoV

4. Pedoman tatalaksana klinis infeksi saluran pernapasan akut berat suspek MERS-

CoV

5. Pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi selama perawatan kasus-kasus

konfirmasi atau probable infeksi virus MERS-CoV

Page 20: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

RAK KKP Jambi Tahun 2015-2019 Page 14

BAB II

TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

Dalam rencana kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Jambi tahun 2015, telah

disusun Indikator Kinerja dan target dari masing-masing indikator untuk mencapai

sasaran strategis organisasi yang terarah pada 9 agenda prioritas Nawa Cita untuk

melaksanakan visi misi Presiden Republik Indonesi yaitu Terwujudnya Indonesia yang

Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong. Upaya untuk

mewujudkan visi ini melalui 7 misi pembangunan, yaitu :

1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,

menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan

mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan

negara hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai

negara maritim.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan

berbasiskan kepentingan nasional, serta

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan Nawa Cita yang ingin

diwujudkan pada Kabinet Kerja, yakni:

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenapbangsa dan memberikan

rasa aman pada seluruh warga Negara.

2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan

yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan

desa dalam kerangka negara kesatuan.

4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan

hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional.

Page 21: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

RAK KKP Jambi Tahun 2015-2019 Page 15

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis

ekonomi domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa.

9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Program dan kegiatan Kantor Keseharan Pelabuhan Kelas III Jambi mempunyai peran

dan kontribusi mendukung Renstra Kemenkes RI yang melaksanakan Nawa Cita

terutama dalam meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui upaya

preventif dan promotif.

A. Tujuan

Terdapat dua tujuan Kementerian Kesehatan pada tahun 2015 – 2019, yaitu 1).

meningkatnya status kesehatan masyarakat dan 2). meningkatnya daya tanggap

(responsiveness) dan perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial

dibidang kesehatan. Peningkatan status kesehatan masyarakat dilakukan pada semua

kontinum siklus kehidupan (life cycle), yaitu bayi, balita, anak usia sekolah, remaja,

kelompok usia kerja, maternal dan kelompok lansia.

Tujuan indikator Kementerian Kesehatan bersifat dampak (impact atau outcome).

Dalam peningkatan status kesehatan masyarakat, indikator yang akan dicapai adalah:

1. Menurunnya angka kematian ibu dari 359 per 100.00 kelahiran hidup (SP 2010),

346 menjadi 306 per 100.00 kelahiranhidup (SKDI 2012).

2. Menurunnya angka kematian bayi dari 32 menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup.

3. Menurunnya persentase BBLR dari 10.2 % menjadi 8%.

4. Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan

masyarakat, serta pembiayaan kegiatan promotif dan preventif.

5. Meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.

Sedangkan dalam rangka meningkatkan daya tanggap (responsiveness) dan

perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial dibidang kesehatan,

maka ukuran yang akan dicapai adalah:

1. Menurunnya beban rumah tangga untuk membiayai pelayanan kesehatan setelah

memiliki jaminan kesehatan, dari 37 % menjadi 10 %.

2. Meningkatnya indeks responsiveness terhadap pelayanan kesehatan dari 6.80

menjadi 8.00.

Page 22: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

RAK KKP Jambi Tahun 2015-2019 Page 16

Dukungan Ditjen P2P terhadap Kementerian Kesehatan dalam meningkatkan upaya

promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, serta pembiayaan kegiatan

promotif dan preventif diwujudkan dalam bentuk pelaksanaan pencapaian tujuan Ditjen

P2P yaitu menurunnya penyakit menular dan tidak menular, serta meningkatnya

kesehatan jiwa secara berhasil guna dan berdaya guna dalam mendukung pencapaian

derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya melalui :

1. Surveilans dan karantina kesehatan

2. Pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik

3. Pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung

4. Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program

pencegahan dan pengendalian penyakit

Sesuai dengan tujuan Kementerian Kesehatan adalah meningkatnya status kesehatan

masyarakat dan meningkatnya daya tanggap (responsiveness) serta perlindungan

masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial dibidang kesehatan, dan tujuan

Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit adalah menurunnya

penyakit menular dan tidak menular, serta meningkatnya kesehatan jiwa secara

berhasil guna dan berdaya guna dalam mendukung pencapaian derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya.Sejalan dengan tujuan Kementerian Kesehatan

dan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, maka tujuan Kantor

Kesehatan Pelabuhan sesuai TUPOKSI adalah meningkatnya pelaksanaan

pengendalian terhadap kondisi potensial penyakit dan kedaruratan kesehatan

masyarakat yang meresahkan dunia (Public Health Emergency International

Concern) dengan melakukan cegah tangkal penyakit di pelabuhan laut, bandar udara

dan pos lintas barat darat (PLBD).

B. Sasaran Strategis

Sasaran strategis Direktorat Jenderal pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)

yang tertuang dalam Rencana Aksi Program Ditjen P2P merupakan sasaran strategis

dalam Renstra Kemenkes yang disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi Ditjen

P2P. Sasaran tersebut adalah meningkatnya pengendalian penyakit yang ditandai

dengan :

1. Persentase kab/kota yang memenuhi kualitas kesehatan lingkungan sebesar 40 %.

2. Penurunan kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) tertentu

sebesar 100 %.

Page 23: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

RAK KKP Jambi Tahun 2015-2019 Page 17

3. Kab/kota yang mampu melaksanakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan

kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah sebesar 100%.

4. Menurunnya prevalensi merokok pada usia ≤ 18 tahun sebesar 5.4 %

5. Meningkatnya surveilans berbasis laboratorium sebesar 50%

6. Persentase pelabuhan/bandara/PLBD yang melaksanakan kesiapsiagaan dalam

penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

sebesar 100 %.

Sesuai dengan tujuan Kantor Kesehatan Pelabuhan yang esensinya adalah cegah

tangkal penyakit di pintu masuk negara dan sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi,

maka sasaran strategis Kantor Kesehatan Pelabuhan Jambi tahun 2015 – 2019

mengacu pada sasaran strategis Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit dengan menitikberatkan pada Persentase Pelabuhan/Bandara/PLBDN yang

melaksanakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan masyarakat yang

berpotensi wabah sebesar 100 % dengan outcome menurunnya penyakit menular dan

tidak menular serta meningkatnya kesehatan jiwa. Sasaran strategis Kantor Kesehatan

Pelabuhan Jambi tahun 2015 – 2019 adalah:

1. Kabupaten/ Kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi

kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal

KLB untuk mencegah terjadinya KLB.

2. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik

3. Menurunnya penyakit menular langsung

4. Meningkatkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada

program pencegahan dan pengendalian penyakit.

Page 24: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

RAK KKP Jambi Tahun 2015-2019 Page 18

BAB III

ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI

DAN KERANGKA KELEMBAGAAN

A. Arah Kebijakan dan strategi

Arah kebijakan dan strategi Kantor Kesehatan pelabuhan Kelas III Jambi didasarkan

pada Arah kebijakandan strategi Ditjen P2P Kementerian Kesehatan RI yang

mendukung arah kebijakan dan strategi nasional sebagaimana tercantum dalam

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015 – 2019 dan

merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang bidang Kesehatan

(RPJPK) 2005 – 2025.Sejalan dengan arah kebijakan tersebut, arah kebijakan Kantor

Kesehatan pelabuhan Kelas III Jambi dalam rangka meningkatnya pelaksanaan

pengendalian terhadap kondisi potensial penyakit dan kedaruratan kesehatan

masyarakat yang meresahkan dunia (Public Health Emergency International

Concern) dengan melakukan cegah tangkal penyakit di pelabuhan laut, bandar udara

dan pos lintas barat darat (PLBD)mengacu pada:

1. Peningkatan pembinaan dan pelaksanaan pengendalian

2. Peningkatan kinerja surveilans dan karantina kesehatan

3. Peningkatan pelaksanaan penyehatan lingkungan

4. Peningkatan pelaksanaan pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik

5. Peningkatan pelaksanaan pengendalian penyakit menular langsung

6. Peningkatan pelaksanaan pengendalian penyakit tidak menular

7. Peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada

program pencegahan dan pengendalian penyakit

Strategi Kantor Kesehatan pelabuhan Kelas III Jambi sesuai dengan arah kebijakan

untuk mencapai tujuan dan sasaran program, dilakukan melalui :

1. Melaksanakan Advokasi dan sosialisasi

2. Meningkatkan dan memperkuat Jejaring Kerja dan Kemitraan

3. Meningkatkan pembiayaan kegiatan operasional

4. Meningkatkan Pendidikan dan Pelatihan SDM Teknis dan Manajemen

5. Meningkatkan ketersediaan peralatan deteksi, sarana dan prasarana yang

memenuhi standar

6. Meningkatkan kegiatan promosi kesehatan, melalui media KIE

7. Meningkatkan kapasitas inti IHR 2005 di pintu masuk

8. Meningkatkan bimbingan teknis, monitoring dan evaluasi kegiatan di pintu masuk

Page 25: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

RAK KKP Jambi Tahun 2015-2019 Page 19

9. Meningkatkan konsultasi teknis untuk sinkronisasi dan sinergitas kegiatan antara

pusat dan daerah

10. Meningkatkan ketersediaan dan pemerataan formasi pegawai aparatur sipil

negara

B. Kerangka Regulasi

Kerangka regulasi merupakan kumpulan peraturan yang digunakan sebagai dasar

hukum pelaksanaan kegiatan. Agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan baik

maka perlu didukung dengan regulasi yang memadai. Perubahan regulasi disesuaikan

dengan tantangan global, regional dan nasional, dalam hal ini perumusan baru

maupun memperbarui peraturan pemerintah, peraturan presiden dan peraturan

menteri yang terkait. Dalam kurun waktu lima tahun mendatang, regulasi yang

digunakan oleh KKP Kelas III Jambi sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1962 tentang Karantina Laut

2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1962 tentang Karantina Udara

3. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular

4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1962 tentang Hygiene untuk Usaha bagi Umum

5. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional

8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara

9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

10. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Daerah

11. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

12. Undang-Undang Nomor 44 tentang Rumah Sakit

13. Kepres No. 15 Tahun 1983 tentang Kebijaksanaan Pengembangan Pariwisata

14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2014 tentang

Kesehatan Lingkungan

15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 1991 tentang

Penanggulangan Wabah Penyakit Menular

16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang

Pengendalian Pencemaran Udara

17. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 375/Menkes/SK/V/2009 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan 2005-2025

Page 26: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

RAK KKP Jambi Tahun 2015-2019 Page 20

18. Kepmenkes Nomor 442/Menkes/SK/VI/2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan

Kesehatan Haji

19. Kepmenkes RI No. 907/Menkes/SK/VII/2002 yang meliputi persyaratan

bakteriologis, kimiawi, radio aktif dan fisik. Air untuk keperluan manusia harus

bebas dari organisme-organisme dan bahan-bahan kimia dalam konsentrasi yang

dapat mengganggu kesehatan. Selain itu air harus jernih, tidak berwarna, tidak

berbau dan tidak berasa.

20. Kepmenkes Nomor 1116 Tahun 2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem

Surveilance Epidemiologi

21. Kepmenkes No.1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan

Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri

22. Kepmenkes Nomor 1479 Tahun 2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem

Surveilance Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular

23. Kepmenkes RI No.1394/Menkes/SK/XI/2002 tentang Pedoman dan

Penyelenggaraan Kesehatan Haji Indonesia

24. Permenkes No 560 Tahun 1989 tentang Jenis Penyakit Tertentu yang

Menimbulkan Wabah

25. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144 Tahun 2010 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kementerian Kesehatan

26. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 356 Tahun 2009 dan Peraturan Menteri

Kesehatan Nomor 2348 Tahun 2011 perubahan atas Permenkes

No.356/Menkes/Per/IV/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan

Pelabuhan, pasal 22

27. Permenkes Nomor 585/Menkes/Per/IX/1989 tentang Persetujuan Tindakan Medik

28. Kepmenkes No. 92 Tahun 1994 tentang Pemberantasan Penyakit Demam

Berdarah

29. Kepmenkes No. 949 Tahun 2004 tentang Pedoman Penyelenggaraan

Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa

30. Kep. Dirjen PP dan PL No. 3137 Tahun 2005 tentang Prosedur Kerja

Kewaspadaan Dini, Kesiapsiagaan, Penanggulangan KLB/Wabah dan Bencana di

Lingkungan Ditjen PP dan PL

31. Internasional Health Regulation (IHR) Tahun 2005

C. Kerangka Organisasi

Kegiatan operasional KKP sebagai unit pelaksana teknis Kementerian Kesehatan

dilaksanakan dengan esensi cegah tangkal penyakit di pintu masuk negara,

Page 27: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

RAK KKP Jambi Tahun 2015-2019 Page 21

merupakan perpanjangan program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan. Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 356 Tahun 2008

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan dan Keputusan

Menteri Kesehatan Nomor 2348 Tahun 2011 perubahan atas Permenkes

No.356/Menkes/Per/IV/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja KKP, pasal 22 bahwa

Kantor Kesehatan Pelabuhan yang selanjutnya disebut KKP adalah Unit Pelaksana

Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dengan

tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensi

wabah, surveilans epidemiologi kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan

lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengaman terhadap

penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia

dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan dan lintas batas darat

negara.

Secara struktur organisasi KKP Kelas III Jambi terdiri dari Kepala Kantor eselon III/b

dan 3 eselon IV/b yaitu : 2 seksi (Kepala seksi Pengendalian Risiko Lingkungan dan

Kesehatan Lintas Wilayah dan Kepala Seksi Pengendalian Kekarantinaan dan

Surveilans Epidemiologi) dan 1 Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Instalasi Laboratorium

Kesehatan Lingkungan, Instalasi Pelayanan Kesehatan Terpadu, Instalasi Pelayanan

Kesehatan Dasar dan Kelompok Jabatan Fungsional Sanitarian, Entomolog,

Epidemiolog, Dokter, Perawat dan Pranata Laboratorium, seperti yang tertera pada

struktur organisasi di bawah ini :

Gambar 1 : Struktur OrganisasiKantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Jambi(Permenkes RI No. 2348/Menkes/Per/XI/2011)

Page 28: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

RAK KKP Jambi Tahun 2015-2019 Page 22

Ketenagaan di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Jambi sesuai dengan

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 228/Menkes/SK/II/2010 tentang Susunan

Jabatan dan Uraian Jabatan Kantor Kesehatan Pelabuhan, sebagai berikut :

1. Jabatan Struktural :

a. Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Jambi :

Persyaratan Jabatan :

1) Pangkat/Golongan : Penata Tingkat I, Golongan IIId

2) Dasar Pendidikan : Sarjana Kesehatan

3) Kursus/Pelatihan : Penjejangan SPAMA/Diklat PIM Tk.III

4) Pengalaman Kerja : Pernah menjabat eselon IV di lingkungan

Kementerian Kesehatan atau UPT

b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha :

Persyaratan Jabatan :

1) Pangkat/Golongan : Penata, Golongan IIIc

2) Dasar Pendidikan : Sarjana Kesehatan

3) Kursus/Pelatihan : Penjejangan ADUM/Diklat PIM Tk.IV

4) Pengalaman Kerja : Pejabat Fungsional Kesehatan

c. Kepala Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi

Persyaratan Jabatan :

1) Pangkat/Golongan : Penata Muda Tingkat I, Golongan IIIb

2) Dasar Pendidikan : Sarjana Kesehatan

3) Kursus/Pelatihan : Penjejangan ADUM/Diklat PIM Tk.IV

4) Pengalaman Kerja : Pejabat Fungsional Kesehatan

d. Kepala Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan dan Kesehatan Lintas Wilayah

Persyaratan Jabatan :

1) Pangkat/Golongan : Penata Muda Tingkat I, Golongan IIIb

2) Dasar Pendidikan : Sarjana Kesehatan

3) Kursus/Pelatihan : Penjejangan ADUM/Diklat PIM Tk.IV

4) Pengalaman Kerja : Pejabat Fungsional Kesehatan

2. Jabatan Fungsional Umum :

a. Jabatan Fungsional Umum Sanitarian

b. Jabatan Fungsional Umum Entomolog

c. Jabatan Fungsional Umum Epidemiolog

d. Jabatan Fungsional Umum Dokter

e. Jabatan Fungsional Umum Pranata Laboratorium

f. Jabatan Fungsional Umum Penata Laporan Keuangan

Page 29: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

RAK KKP Jambi Tahun 2015-2019 Page 23

g. Jabatan Fungsional Umum Asisten Apoteker

h. Jabatan Fungsional Umum Perawat

i. Jabatan Fungsional Umum Bendahara Pengeluaran

j. Jabatan Fungsional Umum Administrasi Umum

k. Jabatan Fungsional Umum Pengelola BMN

3. Jabatan Fungsional Khusus :

a. Fungsional Sanitarian

b. Fungsional Entomolog

c. Fungsional Epidemiolog

d. Fungsional Dokter

Page 30: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

RAK KKP Jambi Tahun 2015-2019 Page 24

BAB IV

TARGET KINERJA, KERANGKA PENDANAAN

DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA

Memperhatikan rencana strategis Kementerian Kesehatan, tujuan, arah kebijakan dan

strategi Ditjen P2P, maka disusunlah target kinerja dan kerangka pendanaan Rencana

Aksi Kegiatan KKP Kelas III Jambi 2015-2019 sebagai berikut :

A. Target Kinerja

Target kinerja merupakan penilaian dari pencapaian kegiatan yang diukur secara

berkala dan dievaluasi pada akhir tahun 2019. Sasaran kinerja dihitung secara

kumulatif selama lima tahun dan berakhir pada tahun 2019. Sasaran strategis KKP

Kelas III Jambi dalam Rencana Aksi Kegiatan ditetapkan dengan merujuk pada

sasaran yang ditetapkan dalam RPJMN dan Renstra serta memperhatikan tugas

pokok dan fungsi Ditjen P2Psebagaimana didistribusikan pada unit pelaksana

teknis.Sasaran strategis yang ditetapkan oleh KKP Kelas III Jambi tahun 2015 – 2019

mengacu pada sasaran strategis Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit dengan menitikberatkan pada Persentase Pelabuhan/Bandara/PLBDN yang

melaksanakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan masyarakat yang

berpotensi wabah sebesar 100 % dengan outcome menurunnya penyakit menular dan

tidak menular serta meningkatnya kesehatan jiwa. Sasaran strategis Kantor Kesehatan

Pelabuhan Jambi tahun 2015 – 2019 adalah:

1. Kabupaten/ Kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi

kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal

KLB untuk mencegah terjadinya KLB.

2. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik

3. Menurunnya penyakit menular langsung

4. Meningkatkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada

program pencegahan dan pengendalian penyakit.

Page 31: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

RAK KKP Jambi Tahun 2015-2019 Page 25

Sasaran strategis yang ditetapkan oleh KKP Kelas III Jambi dicapai melalui sebelas

indikator kinerja kegiatan yang mengacu pada indikator kinerja program Kementerian

Kesehatan sebagai berikut :

1. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan

2. Persentase respon sinyal kewaspadaan dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah

layanan KKP

3. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit

4. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus

5. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan

dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi

wabah.

6. Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan

7. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat- syarat sanitasi

8. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer

area.

9. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung

10. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya

11. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P

12. Jumlah pengadaan sarana dan prasarana

Pencapaian target Indikator kinerja kegiatan yang telah ditetapkan dilaksanakan

melalui kegiatan operasional dalam rangka mendukung program P2P di pintu masuk

negara sesuai dengan sebelas indikator kinerja KKP Kelas III Jambi yang ditetapkan

dalam Tapja KKP Kelas III Jambi. Besaran target indikator kinerja kegiatan selama

tahun 2015 – 2019 terlampir. Penyelenggaraan kegiatan KKP di pintu masuk negara

dalam rangka pencapaian target indikator kinerja kegiatan adalah sebagai berikut :

1. Surveilans dan karantina kesehatan

Kegiatan operasional yang dilakukan dalam rangka pemenuhan target indikator

kinerja tersebut adalah :

a. Layanan Kewaspadaan Dini Penyakit Berpotensi KLB di KKP

(1) Refreshing petugas TGC dalam pengendalian penyakit menular berbahaya

di pintu masuk negara

(2) Penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan penyakit menular

berbahaya di pintu masuk Negara

• Penyelidikan epidemiologi

Page 32: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

RAK KKP Jambi Tahun 2015-2019 Page 26

• Investigasi dan penanggulangan penyakit menular berpotensi

KLB/PIE

(3) Pelaksanaan surveilans kesehatan pada situasi khusus

b. Layanan Kekarantinaan Kesehatan

(1) Pelaksanaan table top exercise/ simulasi penanggulangan KKM

(2) Sistem pelaporan dan penerbitan dokumen melalui simkespel

(3) Pelatihan/Workshop bagi petugas KKP

(4) Pengawasan lalu lintas orang, barang, alat angkut

(5) Pengawasan dan pengendalian faktor risiko lingkungan

(6) Pengawasan lalu lintas komoditi OMKABA eksport import

(7) Koordinasi program karantina kesehatan di Pelabuhan, Bandar Udara,

PLBDN dan Wilayah

(8) Pelayanan kesehatan

(9) Monitoring dan evaluasi

(10) Pengadaan bahan kesehatan kekarantinaan kesehatan

c. Layanan pelaksanaan kekarantinaan kesehatan di KKP yang memiliki pintu

masuk internasional

(1) Sosialisasi penyusunan rencana kontijensi penanggulangan KKM

2. Pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik

Kegiatan operasional yang dilakukan dalam rangka pemenuhan target indikator

kinerja tersebut adalah :

a. Layanan capaian eliminasi malaria

Layanan pelaksanaan pengendalian malaria di pelabuhan/bandara/PLBD

(1) Surveilans migrasi di pelabuhan dan bandara, termasuk malaria cross

border.

(2) Pengadaan media promosi dan KIE malaria

b. Layanan pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit

Layanan pelaksanaan pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit di

pelabuhan/bandara/PLBD

(1) Monitoring resistensi/efikasi 2 jenis bahan aktif insektisida

(2) Sarana dan prasarana pengendalian vektor dan BPP seperti: Mesin fog,

spaycan, insektisida perangkap tikus, entomologi kit

(3) Pengawasan pengendalian vektor dan BPP di wilayah kerja KKP

(4) Koordinasi, advokasi dan sosialisasi pengendalian vektor dan BPP di KKP

(5) Peningkatan kapasitas SDM tenaga jabfung entomologi dan pengendalian

vektor

Page 33: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

RAK KKP Jambi Tahun 2015-2019 Page 27

c. Layanan pengendalian vektor DBD

(1) Survei dan larvasida

(2) Larvasida

(3) Fogging

d. Layanan pengendalian vektor pes

(1) Pemetaan

(2) Persiapan bahan dan alat

(3) Pemasangan perangkap

(4) Identifikasi tikus dan pinjal

e. Layanan pengendalian vektor diare

(1) Survei

(2) Spraying

f. Layanan pengendalian vektor malaria

(1) Survei jentik

(2) Survei nyamuk

3. Pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung

Kegiatan operasional yang dilakukan dalam rangka pemenuhan target indikator

kinerja tersebut adalah:

a. Layanan pencegahan dan pengendalian penyakit HIV-AIDS

(1) Pelaksanaan mobile VCT (KKP)

b. Layanan tes HIV dan IMS di KKP

(1) Kegiatan VCT mobile (biaya alat habis pakai)

c. Layanan pengendalian penyakit TB

(1) Pelaksanaan deteksi dini terduga TB

d. Layanan deteksi dini terduga TB wilayah kerja KKP

(1) Deteksi dini terduga TB (biaya alat habis pakai)

4. Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program

pencegahan dan pengendalian penyakit

Kegiatan operasional yang dilakukan dalam rangka pemenuhan target indikator

kinerja tersebut adalah :

a. Layanan internal

(1) Pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran

(2) Pembangunan dan renovasi gedung dan bangunan

(3) Penyusunan rencana program

(4) Penyusunan rencana anggaran

(5) Pelaksanaan pemantauan dan informasi

(6) Penyusunan laporan keuangan

Page 34: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

RAK KKP Jambi Tahun 2015-2019 Page 28

(7) Pengelola perbendaharaan

(8) Pengelolaan kepegawaian

(9) Pelayanan humas

(10) Pelayanan organisasi tata laksana dan reformasi birokrasi

(11) Pengadaan bahan dan alat kesehatan

(12) Pengelolaan barang milik negara

b. Layanan perkantoran

(1) Gaji dan tunjangan

(2) Operasional dan pemeliharaan kantor

B. KERANGKA PENDANAAN

Kerangka pendanaan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Jambi meliputi

peningkatan pendanaan dan efektivitas pendanaan. Peningkatan pendanaan dilakukan

melalui peningkatan proporsi anggaran secara signifikan sehingga mencapai target

indikator kinerja yang telah ditetapkan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III

Jambi tahun 2015 – 2019 dari APBN. Peningkatan pendanaan juga melalui sumber

dana dari pendapatan negara bukan pajak (PNBP). Guna meningkatkan efektivitas

pendanaan maka perlu mengefektifkan peran dan kewenangan antara seksi

Pengendalian Risiko Lingkungan & Kesehatan Lintas Wilayah dan Seksi Pengendalian

Karantina dan Surveilans Epidemiologi dengan Sub-bagian Tata Usaha, sinergitas

pelaksanaan kegiatan dan pengelolaan anggaran yang lebih tepat sasaran.

Dalam upaya meningkatkan efektivitas pembiayaan maka pendanaan diutamakan

untuk peningkatan akses dan mutu pelayanan bagi masyarakat di lingkungan

pelabuhan melalui kegiatan operasional surveilans dan karantina kesehatan,

penyehatan lingkungan, pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan

zoonotik, pencegahan danpengendalian penyakit menular langsung, pencegahan dan

pengendalian penyakit tidak menular, pencegahan dan pengendalian penyakit masalah

keswa dan napzaserta dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya

pada program pencegahan dan pengendalian penyakit.

Sumber pendanaan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Jambi dalam kurun 5 tahun

mendatang masih tertumpu pada APBN (rupiah murni) disertai dengan optimalisasi

pemanfaatan anggaran bersumber PNBP. Berikut rencana anggaran berdasarkan

volume dan alokasi per output per komponen tahun anggaran 2015 – 2019 Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas III Jambi (Terlampir).

Page 35: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

RAK KKP Jambi Tahun 2015-2019 Page 29

C. KEBUTUHAN SUMBER DAYA

1. Kebutuhan sumber daya manusia

Tabel 1. Kebutuhan sumber daya manusia KKP Kelas III Jambi 2015 – 2019 sesuai ABK

No Klasifikasi kebutuhan Tersedia 2015 2016 2017 2018 2019 1 Epidemiolog 9 2 3 3 3 1 2 Sanitarian 10 2 0 0 0 0 3 Entomolog 5 1 3 1 1 1 4 Dokter 4 1 1 5 Perawat 1 2 1 1 1 1 6 Pranata Laboratorium 1 1 2 1 7 Asisten Apoteker 1 1 2 8 Perencana 1 1

9 Penata laporan keuangan

2

10 Pengelola BMN 1 1

11 Pengadministrasian keuangan

1

12 Pengadministrasian umum

3

13 Analis kepegawaian pemula

1

14 Arsiparis pemula 0 1 15 Pengemudi ambulance 1 16 Petugas keamanan 3 3 3 17 Pramubakti 3

2. Kebutuhan sarana dan prasarana

Tabel 2. Kebutuhan sarana dan prasarana KKP Kelas III Jambi 2015 – 2019

No Kebutuhan sarana dan prasarana 2015 2016 2017 2018 2019 1 Radio komunikasi - 1 1 - - 2 Thermal scanner - 1 1 - - 3 Thermo digital - 1 1 - - 4 Alat pengolah data SE - 1 1 1 1 5 GPS 5 1 1 1 1 6 Emergency kit - 2 - - - 7 Poliklinik set - - 1 - - 8 Diagnostik set - - 1 - - 9 Water test kit - 1 1 1 1 10 Food kit - 1 1 1 1 11 Sanitary field kit - - 1 1 1 12 Mist blower - 1 2 1 1

Page 36: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

RAK KKP Jambi Tahun 2015-2019 Page 30

13 Gas detektor - 1 2 1 1 14 Hygrometer - 1 1 1 1 15 Salinometer - 1 1 1 1 16 Entomolog kit - 1 2 2 2 17 Sound level meter - 1 - - - 18 Lux meter - - 1 1 1 19 pH meter - 1 1 1 1 20 Boarding clearence mobile - 1 1 1 1 21 Chemical analizer - 1 - - - 22 Swingfog - 1 1 1 1 23 Wall mounted air purifier for

laboratory - 2 1 1 1

Page 37: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

RAK KKP Jambi Tahun 2015-2019 Page 31

BAB V

PEMANTAUAN, PENILAIAN DAN PELAPORAN

Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Jambi dibuat sebagai pedoman

pelaksanaan kegiatan tahun 2015 – 2019. Pemantauan dimaksudkan untuk

menyinkronkan kembali keseluruhan proses kegiatan agar sesuai dengan rencana

yang ditetapkan dengan perbaikan segera agar dapat dicegah kemungkinan adanya

penyimpangan ataupun ketidaksesuaian yang berpotensi mengurangi bahkan

menimbulkan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran. Untuk itu, pemantauan

diarahkan guna mengidentifikasi jangkauan pelayanan, kualitas pengelolaan,

permasalahan yang terjadi serta dampak yang ditimbulkan.

Pemantauan dan evaluasi RAK Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Jambi dilakukan

secara berkala setiap tahun, melalui evaluasi semester 1 dan 2 dengan melihat tingkat

keberhasilan kegiatan yang meliputi target, sasaran dan kesesuaian indikator keluaran.

Disamping itu juga pemantauan dan evaluasi dilakukan untuk melihat permasalahan

dan hambatan untuk dicari solusi pemecahan yang dapat meningkatkan keberhasilan

kegiatan agar efisien dan efektif.

Penilaian Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Jambi tahun

2015 -2019 bertujuan untuk menilai keberhasilan penyelenggaraan pencegahan dan

pengendalian penyakit di lingkungan bandara, pelabuhan dan pos lintas batas darat

negara (PLBDN). Penilaian dimaksudkan untuk memberikan bobot atau nilai terhadap

hasil yang dicapai dalam keseluruhan pentahapan kegiatan, untuk proses pengambilan

keputusan apakah suatu program atau kegiatan diteruskan, dikurangi, dikembangkan

atau diperkuat. Untuk itu penilaian diarahkan guna mengkaji efektifitas dan efisiensi

pengelolaan kegiatan. Penilaian kinerja program Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III

Jambi dilaksanakan berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan.

Pelaporan kinerja program Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Jambi dilakukan

secara berkala setiap tahun melalui laporan tahunan dan laporan kinerja dengan

melihat persentase capaian target setiap indikator dengan target yang telah ditetapkan.

Pelaporan kinerja juga dimaksudkan untuk optimalisasi, akselerasi dan sinkronisasi

kegiatan dan pencapaian hasil kerja yang tepat sasaran, efektif dan efisien.

Page 38: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

RAK KKP Jambi Tahun 2015-2019 Page 32

BAB VI

PENUTUP

Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Jambi tahun 2015-2019

merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat berbagai

pelaksanaan kegiatan 5 tahun ke depan dan akan dilaksanakan langsung secara

bertahap dan berkelanjutan. Dokumen ini disusun untuk dijadikan acuan dalam

perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian upaya.

Tahun 2015-2019 merupakan tahun kinerja dan prestasi. Hal ini memerlukan kerja

keras untuk pelaksanaan kegiatan/program untuk mewujudkan masyarakat yang

sehat, mandiri dan berkeadilan. Disamping itu tahun 2015-2019 juga merupakan tahun

dengan kinerja yang diharapkan pro-rakyat, fokus pada kepentingan rakyat, dengan

kata lain program kesehatan melalui keberpihakan pada rakyat.

Hal terpenting dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Jambi tahun 2015-2019

adalah secara operasional semua kegiatan dapat tepat sasaran, efektif, efisien dan

tercapainya target sesuai yang direncanakan. Secara operasional pencapaian kinerja

dan prestasi juga tidak bisa terlepas dari semua pihak terkait baik pusat, propinsi,

kabupaten/kota, stakeholder, Badan Usaha Pelabuhan (BUP), lintas sektor, lintas

program mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.

Semoga Allah Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan kesehatan, rahmat dan

hidayahNya kepada kita semua untuk bekerja keras demi tercapainya kegiatan cegah

tangkal penyakit sebagai esensi tugas pokok dan fungsi di pintu masuk negara. KKP

Jambi sebagai entry point juga berkontribusi untuk melakukan pengawasan penyakit

dan kesehatan lingkungan. Jika dikemudian hari diperlukan adanya perubahan pada

Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Jambitahun 2015-2019,

maka akan diberlakukan penyempurnaan sebagaimana mestinya.

Page 39: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

MATRIK RENCANA KINERJA DAN PENDANAAN TAHUN 2015 – 2 019

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET (%) ALOKASI (RATUSAN JUTA RUPIAH)

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

1 Kabupaten/ Kota yang

melakukan pemantauan

kasus penyakit berpotensi

kejadian luar biasa (KLB) dan

melakukan respon

penanggulangan terhadap

sinyal KLB untuk mencegah

terjadinya KLB

Jumlah alat angkut sesuai dengan standar

kekarantinaan kesehatan

80 85 90 95 100 400 500 600

700 800

Persentase respon sinyal kewaspadaan dini

(SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan

KKP

65 70 75 80 90 100 100 150

150 200

Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah

tangkal masuk dan keluarnya penyakit

65 70 75 80 90 100 150 200

250 300

Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi

khusus

65 70 75 80 90 400 450 550

650 750

Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang

mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam

penanggulangan kedaruratan kesehatan

masyarakat yang berpotensi wabah

65 70 75 80 90 100 150 200

250 300

Jumlah sertifikat/surat ijin layanan

kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan

65 70 75 80 90 100 100 150

150 200

Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang

memenuhi syarat- syarat sanitasi

80 85 90 95 100 200 300 400

500 600

2 Meningkatnya pencegahan

dan pengendalian penyakit

tular vektor dan zoonotik

Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas

vektor pada wilayah perimeter dan buffer

area

80 85 90 95 100 400 450 550

650 750

3 Menurunnya angka kesakitan

dan kematian akibat penyakit

menular langsung

Jumlah orang yang melakukan skrining

penyakit menular langsung

65 70 70 75 80 300 300 350

350 400

4 Meningkatnya dukungan

manajemen dan pelaksanaan

tugas teknis lainnya

Jumlah dokumen dukungan manajemen

dan pelaksanaan tugas teknis lainnya

80 85 90 95 100 8.000 8.500 8.800 8.800 9.000

Jumlah pengadaan sarana dan prasarana 80 85 90 95 100 1.000 1.500 1.600 1.600 2.000

Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang

P2P

80 85 90 95 100 1.000 1.500 1.600 1.600 2.000

Page 40: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

KERTAS KERJA PENYUSUNAN TARGET KEGIATAN KKP JAMBI TAHUN 2015-2019

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III JAMBI

Jl.Raya MTQ No.2 Kel.Talang Bakung Kec. Paal Merah 36139

Telp. 0741-573432 Fax.0741-571525

Page 41: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia
Page 42: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

KERTAS KERJA PENYUSUNAN TARGET KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III JAMBI

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Output Kegiatan sesuai RAK

Target (%) Target

absolut

Perhitungan

Target 2015 2016 2017 2018 2019

1 Kabupaten/ kota

yang melakukan

pemantauan kasus

penyakit

berpotensi

kejadian luar biasa

(KLB) dan

melakukan respon

penanggulangan

terhadap sinyal

KLB untuk

mencegah

terjadinya KLB

1 Jumlah alat

angkut sesuai

dengan standar

kekarantinaan

kesehatan

Jumlah

pemeriksaan alat

angkut sesuai

dengan standar

kekarantinaan

kesehatan

1.Pengawasan kedatangan

dan keberangkatan kapal

(PHQC)

2.Pengawasan kedatangan

dan keberangkatan kapal

(SSCE)

3.Pengawasan kedatangan

dan keberangkatan kapal

(SSCC)

80 85 90 95 100 100 % a + b + c

x× 100%

2 Persentase

respon sinyal

kewaspadaan

dini (SKD), KLB

dan bencana di

wilayah layanan

KKP

Jumlah sinyal SKD

KLB di pelabuhan/

bandara yang

direspon kurang

dari 24 jam

dibandingkan

dengan jumlah SKD

KLB dalam periode

satu tahun

1. Penyelidikan

epidemiologi

2. Investigasi dan

penanggulangan

penyakit menular

berpotensi KLB/PIE

65 70 75 80 90 100 % a + b

x× 100%

Page 43: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Output Kegiatan sesuai RAK

Target (%) Target

absolut

Perhitungan

Target 2015 2016 2017 2018 2019

3 Jumlah deteksi

dini dalam

rangka cegah

tangkal masuk

dan keluarnya

penyakit

Jumlah deteksi dini

yang dilaksanakan

di pelabuhan dan di

klinik layanan

lainnya dalam

rangka cegah

tangkal penyakit

dalam periode satu

tahun

1.Pengawasan kedatangan

dan keberangkatan kapal

(COP)

2. SE faktor risiko penyakit

berpotensi KLB bencana

3. SE faktor risiko alat

angkut

4. SE haji

5. Pengawasan K3JH

6. SE faktor risiko penyakit

berpotensi KLB

7. SE faktor risiko pada

pelaku perjalanan

internasional

65 70 75 80 90 100 % a + b + c

x× 100%

4 Jumlah

pelayanan

kesehatan pada

situasi khusus

Jumlah pelayanan

kesehatan yang

dilaksanakan pada

saat situasi khusus

tertentu seperti

lebaran, natal,

tahun baru dan

lain- lain dalam

periode satu tahun

1.Pengawasan arus mudik

lebaran, natal dan tahun

baru

65 70 75 80 90 100 % a

x× 100%

Page 44: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Output Kegiatan sesuai RAK

Target (%) Target

absolut

Perhitungan

Target 2015 2016 2017 2018 2019

5 Jumlah

pelabuhan/

bandara/PLBD

yang mempunyai

kebijakan

kesiapsiagaan

dalam

penanggulangan

kedaruratan

kesehatan

masyarakat yang

berpotensi wabah

Jumlah pelabuhan/

bandara/PLBD yang

mempunyai

kebijakan

kesiapsiagaan

berupa dokumen

rencana kontijensi

penanggulangan

kedaruratan

kesehatan

masyarakat yang

berpotensi wabah

1.Table top exercise/

simulasi

penanggulangan KKM di

bandara

2. Penyusunan rencana

kontijensi

penanggulangan KKM di

pelabuhan Kuala

Tungkal

65 70 75 80 90 100 % a

x× 100%

6 Jumlah sertifikat/

surat ijin layanan

kesehatan lintas

wilayah yang

diterbitkan

Jumlah sertifikat

yang diterbitkan

berdasarkan

permintaan/

permohonan yang

diterima dalam

periode satu tahun

1. Pengawasan izin angkut

orang sakit

2. Pengawasan laik

terbang

3. Penerbitan ICV

4. Pengawasan lalu lintas

jenazah

65 70 75 80 90 100 % a + b + c + d

x× 100%

7 Jumlah

pelabuhan/

bandara/PLBD

yang memenuhi

syarat- syarat

sanitasi

Jumlah pelabuhan/

bandara/PLBD

yang memiliki

sanitasi tempat-

tempat umum

dengan kriteria

baik,TPM

memenuhi syarat

layak/ laik hygiene,

tempat

penyediaanair

bersih memenuhi

syarat kesehatan

Pengawasan dan

pengendalian faktor risiko

lingkungan

1. Pengawasan hygiene

sanitasi gedung dan

bangunan

2. Uji petik kualitas TPM

di pelabuhan

3. Pengawasan kualitas

udara

4. Pengukuran kebisingan

5. Pengawasan

pengelolaan limbah

80 85 90 95 100 100 % a

x× 100%

Page 45: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

6. Pengawasan kualitas air

bersih/ minum

7. Pengawasan

pengendalian faktor

risiko lingkungan dalam

embarkasi dan

debarkasi haji

8. Koordinasi pengawasan

sampel makanan calon

jemaah haji

9. Pengawasan makanan

calon jemaah haji

10. Kalibrasi

pengendalian risiko

lingkungan

2 Meningkatnya

pencegahan dan

pengendalian

penyakit tular

vektor dan

zoonotik

8 Jumlah

pelabuhan/

bandara/PLBD

bebas vektor

pada wilayah

perimeter dan

buffer area

Jumlah pelabuhan/

bandara/PLBD

dengan nilai indeks

pinjal ≤ 1, HI

perimeter=0, HI

buffer <1, tidak

ditemukan larva

anopheles,

kepadatan kecoa

rendah dan

kepadatan lalat <6

1. Surveilans migrasi di

pelabuhan dan

bandara termasuk

malaria cross

• Survei malaria

• Koordinas LS/LP

tentang peran KKP

dalam pencegahan dan

pengendalian malaria

• Koordinas LS/LP

tentang peran KKP

dalam pencegahan dan

pengendalian malaria

kewilker

2. Pengadaan media

promosi dan KIE

malaria

• Pengadaan media

promosi dan KIE

malaria

80 85 90 95 100 100 % a

x× 100%

Page 46: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Output Kegiatan sesuai RAK

Target (%) Target

absolut

Perhitungan

Target 2015 2016 2017 2018 2019

3. Monitoring resistensi/

efikasi 2 jenis bahan

aktif insektisida

• Uji resistensi bahan

aktif insektisida

4. Saran dan prasarana

pengendalian vektor dan

BPP seperti:mesin

fog,spraycan, insektisida

perangkap tikus,

entomologi kit,dll

• Sarana dan prasarana

pengendalian vektor

dan BPP

• Pemeliharaan sarana

dan prasarana

pengendalian vektor

dan BPP

5. Pengawasan dan

pengendalian vektor dan

BPP di wilayah kerja KKP

• Koordinasi LS/LP

dalam pengawasan

pengendalian vektor

dan BPP

• Koordinasi LS/LP

dalam pengawasan

pengendalian vektor

dan BPP ke wilker

• Pemetaan perindukan

nyamuk aedes spp

Page 47: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

• Survei anopheles ke

wilker

• Survei kecoa

• Pengendalian kecoa

(spraying)

6. Koordinasi, advokasi dan

sosialisasi pengendalian

vektor dan BPP di KKP

• Koordinasi dan

advokasi pengendalian

vektor dan BPP di KKP

• Sosialisasi dan evaluasi

pengendalian vektor

dan BPP di KKP

7. Layanan pengendalian

vektor DBD

• Survei dan larvasida

• Larvasida

• Fogging

8. Layanan pengendalian

vektor pes

• Pemetaan

• Persiapan bahan dan

alat

• Pemasangan

perangkap

• Identifikasi tikus dan

pinjal

9. Layanan pengendalian

vektor diare

• Survei

• spraying

10.Layanan pengendalian

vektor malaria

• Survei jentik

• Survei nyamuk

Page 48: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Output Kegiatan sesuai RAK

Target (%) Target

absolut

Perhitungan

Target 2015 2016 2017 2018 2019

3 Menurunnya

penyakit menular

langsung

9 Jumlah orang

yang melakukan

skrining

penyakit

menular

langsung

Jumlah orang yang

melaksanakan

skrining penyakit

menular meliputi

penyakit TB, HIV

AIDS dan lainnya

1.Deteksi dini HIV AIDS

2.Layanan deteksi dini

terduga TB

65 70 70 75 80 100 % a + b

x× 100%

4 Meningkatnya

dukungan

manajemen dan

pelaksanaan tugas

teknis lainnya

pada program

pencegahan dan

pengendalian

penyakit

10 Jumlah

dokumen

dukungan

manajemen dan

pelaksanaan

tugas teknis

lainnya

Jumlah Dokumen

dukungan

manajemen pada

program

pencegahan dan

pengendalian

penyakit sebanyak

11 jenis dokumen

1. RKAKL/ DIPA (awal dan

revisi)

2. Laporan tahunan

3. Laporan keuangan

4. Laporan BMN

5. LAKIP

6. Profil

7. Proposal PNBP

8. Dokumen kepegawaian

(kontrak dan penilaian

SKP)

9. E-monev DJA dan e-

monev Bappenas

10. LEB

80 85 90 95 100 100 % a

x× 100%

11 Jumlah

pengadaan

sarana dan

prasarana

Jumlah pengadaan

tanah, gedung, alat

kesehatan dan

fasilitas penunjang

perkantoran dalam

satu tahun

1. Tanah

Pematangan wilker

talang duku

2. Gedung

Pembangunan wilker

talang duku

3. Alat kesehatan

• Sound level meter

• Water tes kit

• Real time particular air

monitor

80 85 90 95 100 100 % a

x× 100%

Page 49: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Output Kegiatan sesuai RAK

Target (%) Target

absolut

Perhitungan

Target 2015 2016 2017 2018 2019

4. Fasilitas penunjang

perkantoran

• Etalase ATK

• Scanner

• Printer operasional

simkespel

• Lemari peralatan

laboratorium

• Lemari arsip

• Tempat tidur single

untuk wilker

• Kamera dokumentasi

• Finger print

• UPS server

• UPS untuk jaringan

telepon/PAB

• Rak server

• Projector

• Portable sound system

• Lemari alat PRL

• Sound level meter

12 Jumlah

peningkatan

kapasitas SDM

bidang P2P

Jumlah jenis

peningkatan

kapasitas bidang

P2P yang diikuti

oleh SDM KKP

dalam kurun waktu

satu tahun

1. Pelatihan fungsional

epidemiologi

2. Peningkatan kapasitas

petugas PRL

3. Peningkatan kapasitas

teknis karantina

4. Peningkatan kapasitas

teknis KLW

80 85 90 95 100 100 % a

x× 100%

Page 50: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Output Kegiatan sesuai RAK

Target (%) Target

absolut

Perhitungan

Target 2015 2016 2017 2018 2019

12 Jumlah

peningkatan

kapasitas SDM

bidang P2P

Jumlah jenis

peningkatan

kapasitas bidang

P2P yang diikuti

oleh SDM KKP

dalam kurun waktu

satu tahun

5. Seminar nasional dan

kursus entomolog

6. Pelatihan arsiparis

7. Pelatihan pengelola

barang dan jasa

8. Pelatihan jabfung

analis kepegawaian

9. Pelatihan SPIP

10. Pelatihan fungsional

perencanaan

11. Pelatihan manajemen

keuangan dan BMN

12. Pelatihan sertifikasi

bendahara

13. Pelatihan verifikator

keuangan (penguji

tagihan)

14. Pelatihan adminkes

15. Pelatihan JFU analis

data dan informasi

80 85 90 95 100 100 % a

x× 100%

Keterangan perhitungan target

a : jumlah pelaksanaan kegiatan 1 indikator

b : jumlah pelaksanaan kegiatan 2 indikator

c : jumlah pelaksanaan kegiatan 3 indikator

d : jumlah pelaksanaan kegiatan 4 indikator

x : target indikator dalam satu tahun

persentase target tahun berjalan sesuai PK

Page 51: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia
Page 52: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

PENJELASAN PERHITUNGAN TARGET INDIKATOR TAHUN 2015 - 2019

1. Indikator satu

Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan

a. Pengertian

Jumlah dokumen pemeriksaan kesehatan alat angkut di wilayah kerja KKP yang

diperiksa sesuai standar kekarantinaan kesehatan yang didukung dengan kegiatan

pengawasan kedatangan dan keberangkatan kapal.

b. Definisi Operasional

Jumlah pemeriksaan alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan

dalam periode satu tahun melalui kegiatan pengawasan kedatangan dan

keberangkatan kapal (PHQC), pengawasan kedatangan dan keberangkatan kapal

(SSCEC), dan pengawasan kedatangan dan keberangkatan kapal (SSCC) yang

merupakan hasil akumulasi dari PHQC, SSCEC dan SSCC dalam satu tahun. Hasil

kegiatan sebagai berikut:

1) Pengawasan kedatangan dan keberangkatan kapal, PHQC (6.744 sertifikat)

Terselenggaranya penerbitan dokumen pengawasan kedatangan dan

keberangkatan kapal (PHQC) dari Januari sampai dengan bulan Agustus

2018 secara berurutan yaitu 1087, 789, 1009, 1178, 938, 734, 1009 dengan

jumlah total sampai dengan bulan Agustus 2018 sebanyak 6.744 sertifikat

dari total target keseluruhan sebanyak 9000 sertifikat.

2) Pengawasan kedatangan dan keberangkatan kapal, SSCEC (654 sertifikat)

Terselenggaranya penerbitan dokumen pengawasan kedatangan dan

keberangkatan kapal (SSCEC) dari Januari sampai dengan bulan Agustus

2018 secara berurutan yaitu 80, 72, 78, 65, 100, 73, 96, dan 90 dengan total

sampai dengan bulan Agustus 2018 sebanyak 654 sertifikat dari total target

keseluruhan sebanyak 9000 sertifikat.

3) Pengawasan kedatangan dan keberangkatan kapal, SSCC (0 sertifikat)

Terselenggaranya penerbitan dokumen pengawasan kedatangan dan

keberangkatan kapal (SSCC) sampai bulan Agustus 2018 yaitu sebanyak 0

sertifikat dari total target keseluruhan sebanyak 9000 sertifikat.

Page 53: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

c. Target

Target % : 80 - 100

Target absolut : 100% (9000 sertifikat)

Pagu : Rp. 400.000.000 – Rp. 800.000.000

d. Cara perhitungan target

Asumsi target dibuat berdasarkan capaian dan realisasi tahun 2015. Estimasi target

disesuaikan dengan RAK 2015 - 2019 dan diaplikasikan dalam perjanjian kinerja

serta rencana kinerja tahun berjalan. Berikut detail perhitungan target indikator :

a + b + c

x× 100%

Keterangan :

a :Jumlah penerbitan dokumen/ sertifikat PHQC

b :Jumlah penerbitan dokumen/ sertifikat SSCEC

c :Jumlah penerbitan dokumen/ sertifikat SSCC

x :Target jumlah hasil akumulasi dokumen/ sertifikat PHQC, SSCEC dan SSCC

persentase target tahun berjalan sesuai PK

• %� ����������� =∑���������� !"#$∑����������%%#&#$∑����������%%##

���'����()(*������������� !"#,%%#&,�-%%##× 100%

2. Indikator Dua

Persentase respon sinyal kewaspadaan dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah

layanan KKP

a. Pengertian

Terlaksananya kegiatan sistem kewaspadaan dini dan respon terhadap faktor risiko

penyakit potensial wabah/PHEIC di pintu masuk negara dan wilayah perimeter/buffer

KKP Jambi melalui kegiatan Jejaring surveilans dan kemitraan pintu masuk negara

dan wilayah, Penyelidikan epidemiologi, investigasi dan penanggulangan penyakit

menular berpotensi KLB/ PIE.

b. Definisi operasional

Jumlah sinyal SKD KLB di pelabuhan/ bandara yang direspon kurang dari 24 jam

dibandingkan dengan jumlah SKD KLB dalam periode satu tahun melalui kegiatan

sistem kewaspadaan dini dan respon terhadap faktor risiko penyakit potensial

wabah/PHEIC di pintu masuk negara dan wilayah perimeter/buffer KKP dengan

Page 54: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

merespon jumlah sinyal SKD KLB di pelabuhan/ bandara yang direspon pada sistem

surveilans epidemiologi berbasis indikator dan surveilans epidemiologi berbasis

kejadian, dimana setiap kejadian yang menjadi peringatan diberikan respon tindak

lanjut penanggulangannya berupa arahan tindaklanjut/ penyelidikan epidemiologi/

verifikasi rumor, serta adanya koordinasi yang melibatkan stake holder lintas sektor

(dinas kesehatan propinsi/kabupaten/kota dan puskesmas terkait) dalam upaya

pengawasan dan penanggulangan penyakit potensial wabah melalui kegiatan:

1) Penyelidikan epidemiologi

2) Investigasi dan penanggulangan penyakit menular berpotensi KLB/ PIE

3) Target

Target % : 65 - 90

Target absolut : 100 % (90 %)

Pagu : Rp. 100.000.000 – Rp. 200.000.000

4) Cara perhitungan target

Asumsi target dibuat berdasarkan capaian dan realisasi tahun 2017. Estimasi target

disesuaikan dengan RAK 2015 - 2019 dan diaplikasikan dalam perjanjian kinerja

serta rencana kinerja tahun berjalan. Berikut detail perhitungan target indikator :

a + b

x× 100%

Keterangan :

a : Jumlah Pelaksanaan kegiatan penyelidikan epidemiologi

b : Jumlah pelaksanaan kegiatan investigasi dan penanggulangan penyakit menular

berpotensi KLB/ PIE

x : Target pelaksanaan kegiatan indikator 2

persentase target tahun berjalan sesuai PK

• %� ���������� =∑ .�*����-��-��'����- &$∑.�*����-��-��'����-�-/����'���

���'����'����-�-,����0�1× 100%

Page 55: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

3. Indikator Tiga

Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit

a. Pengertian

Terlaksananya rangkaian kegiatan cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit

dalam rangka kesiapsiagaan penanggulangan terjadinya kedaruratan kesehatan

masyarakat yang berpotensi wabah di pelabuhan/ bandara melalui kegiatan

surveilans dan kegiatan pendukungnya.

b. Definisi operasional

Jumlah deteksi dini yang dilaksanakan di pelabuhan dan klinik layanan lainnya dalam

rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit dalam satu tahun dengan

akumulasi jumlah sertifikat COP, Gendec dan hasil pemeriksaan surveilans rutin di

klinik layanan lainnya dalam satu tahun, hasil kegiatan :

1) Pengawasan kedatangan dan keberangkatan kapal (COP dan Gendec) 675

sertifikat

Pelaksanaan kegiatan pengawasan dan keberangkatan kapal melalui penerbitan

COP pada tahun 2018 mulai bulan Januari sampai dengan bulan Agustus

secara berurutan 83, 71, 81, 85, 108, 85, 82 dan 80 dengan jumlah total

penerbitan sertifikat COP sebanyak 675 sertifikat. Jumlah penerbitan sertifikat

Gendec pada tahun 2018 adalah 0 sertifikat.

2) Surveilans epidemiologi faktor risiko penyakit berpotensi KLB bencana

3) Surveilans epidemiologi faktor risiko alat angkut

4) Surveilans epidemiologi Haji

5) Pengawasan K3JH

6) Surveilans epidemiologi faktor risiko pada pelaku perjalanan internasional

c. Target

Target % : 65 - 90

Target absolut : 100 % (800 sertifikat)

Pagu : Rp. 100.000.000 – Rp. 300.000.000

d. Cara perhitungan target

Asumsi target dibuat berdasarkan capaian dan realisasi tahun 2015. Estimasi target

disesuaikan dengan RAK 2017 dan diaplikasikan dalam perjanjian kinerja serta

rencana kinerja tahun 2017. Berikut detail perhitungan target indikator :

a + b + c

x× 100%

Page 56: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

Keterangan :

a :Jumlah COP

b :Jumlah Gendec

c :Jumlah surveilans epidemiologi rutin (SE faktor risiko penyakit berpotensi

KLB bencana, SE faktor risiko alat angkut, SE Haji, Pengawasan K3JH,

SE faktor risiko pada pelaku perjalanan internasional)

x : Target pelaksanaan kegiatan indikator 3

Persentase target tahun berjalan sesuai PK

• %� ���������2� =∑#3 $∑ 4�-,�5$∑ %&�(��-

���'��.�*����-��-��'����-�-,����0�6× 100%

4. Indikator Empat

Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus

a. Pengertian

Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus merupakan indikator yang

menunjukkan terlaksananya kegiatan pelayanan kesehatan pada situasi khusus

melalui kegiatan SE situasi khusus, pelayanan kesehatan, dan koordinasi program

karantina kesehatan di pelabuhan, bandar udara, PLBDN dan wilayah pada situasi

khusus.

b. Definisi Operasional

Jumlah pelayanan kesehatan yang dilaksanakan pada saat situasi khusus tertentu

seperti lebaran, natal, tahun baru dan lain- lain dalam periode satu tahun melalui

kegiatan posko pelayanan kesehatan pada saat hari raya idul fitri, natal dan tahun

baru dan lain- lain di lingkungan pelabuhan/ bandara/ pos lintas batas darat negara

yang didukung oleh sarana dan prasarana serta peningkatan kualitas sumber daya

manusia.

Kegiatan pelayanan kesehatan pada situasi khusus terdiri dari:

1) Pengawasan arus mudik hari raya dan nataru

Kegiatan dilaksanakan di 2 wilayah kerja KKP yaitu (Ka tungkal dan Bandara)

pada saat hari raya, natal dan tahun baru. Sehingga target pelaksanaan

kegiatan sebanyak 4 layanan. Pada tahun 2018 sampai dengan bulan Agustus

2018 telah dilaksanakan 2 layanan.

Page 57: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

c. Target

Target : 65 - 90

Target absolut : 100 % (4 layanan)

Pagu : Rp. 400.000.000 – Rp. 750.000.000

d. Cara Perhitungan Target

Asumsi target dibuat berdasarkan capaian dan realisasi tahun 2017. Estimasi target

disesuaikan dengan RAK 2015 - 2019 dan diaplikasikan dalam perjanjian kinerja serta

rencana kinerja tahun berjalan. Berikut detail perhitungan target indikator : a

x× 100%

Keterangan :

a : Jumlah layanan pelaksanaan kegiatan pada situasi khusus

x : Target layananpelaksanaan kegiatan pada situasi khusus

persentase target tahun berjalan sesuai PK

• %� �������789�� =∑*�:�-�-.0��0����;���-.�,����(����;(�(�

���'��*�:�-�-�-,����0�<× 100%

5. Indikator Lima

Jumlah pelabuhan/ bandara/ PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan

dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi

wabah.

a. Pengertian

Pelaksanaan kegiatan penanggulangan kedaruratan masyarakat yang berpotensi

wabah di wilayah pelabuhan/bandara/PLBD melalui kegiatan table top exercise/

simulasi penanggulangan KKM di Bandara dan penyusunan rencana kontijensi

penanggulangan KKM di Pelabuhan Kuala Tungkal.

b. Definisi Operasional

Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memiliki kebijakan kesiapsiagaan berupa

dokumen rencana kontijensi penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat

yang berpotensi wabah, kegiatan terdiri dari:

1) Table top exercise/ simulasi penanggulangan KKM di Bandara

2) Penyusunan rencana kontijensi penanggulangan KKm di Pelabuhan Kuala

Tungkal

Page 58: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

a. Target

Target : 65 - 90

Target absolut : 100 % (2 pelabuhan/bandara/PLBD)

Pagu : Rp. 100.000.000 – Rp. 300.000.000

b. Cara perhitungan target

Asumsi target dibuat berdasarkan capaian dan realisasi tahun 2015. Estimasi target

disesuaikan dengan RAK 2015 - 2019 dan diaplikasikan dalam perjanjian kinerja

serta rencana kinerja tahun berjalan. Berikut detail perhitungan target indikator : a

x× 100%

Keterangan :

a : Jumlah dokumen rencana kontijensi

x : target indikator lima

persentase target tahun berjalan sesuai PK

• %� �������=�8� =∑ ,0�()�-��-5�-��0-��>�-��

���'���-,����0�?× 100%

6. Indikator Enam

Jumlah sertifikat/ surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan

a. Pengertian

Jumlah sertifikat/ surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang dikeluarkan di

lingkungan pelabuhan/ bandara yang meliputi jumlah sertifikat izin laik terbang,

sertifikat izin angkut orang sakit, sertifikat izin angkut jenazah, jumlah penerbitan /

legalisasi ICV dalam satu tahun dan didukung oleh sarana dan prasarana serta

peningkatan sumber daya manusia.

b. Definisi Operasional

Jumlah sertifikat/ surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang dikeluarkan di

wilayah pelabuhan/ bandara yang didukung oleh sarana dan prasarana serta

peningkatan sumber daya manusia. Kegiatan untuk indikator keempat terdiri dari:

1) Pengawasan izin angkut orang sakit (SIAOS) 59 sertifikat

Pelaksanaan kegiatan pengawasan izin angkut orang sakit dilaksanakan setiap

bulan di Wilayah Kerja Bandara Sultan Thaha Jambi dalam rangka penerbitan

surat izin angkut orang sakit sehingga target pelaksanaan kegiatan adalah 12

Page 59: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

laporan. Realisasi penerbitan sertifikat pengawasan izin angkut orang sakit

tahun 2018 sampai dengan bulan Agustus adalah sebanyak 59 sertifikat dari

jumlah total keseluruhan target sebanyak 9000 sertifikat.

2) Pemeriksaan laik terbang (904 sertifikat)

Pelaksanaan pemeriksaan laik terbang dilaksanakan setiap bulan di

Wilayah Kerja Bandara Sultan Thaha Jambi dalam rangka pengeluaran

sertifikat laik terbang untuk penumpang lanjut usia, bayi dan balita, ibu hamil

serta orang sakit. Sehingga target pelaksanaan laporan sebanyak 12. Realisasi

penerbitan sertifikat layanan pemeriksaan laik terbang tahun 2018 sampai

dengan bulan Agustus adalah sebanyak 904 sertifikat dengan jumlah target

keseluruhan indikator adalah 9000 sertifikat.

3) Sertifikat ICV (5.647 sertifikat)

Diberikan pada jemaah umroh ataupun masyarakat umum yang telah diberikan

vaksinasi Meningitis. Jumlah pengeluaran sertifikat ICV Tahun 2018 adalah

sebanyak 5.647 sertifikat. Sedangkan jumlah pengeluaran sertifikat ICV Tahun

2017 adalah sebanyak 9.837 sertifikat.

4) Pengawasan lalu lintas jenazah ( 34 sertifikat)

Kegiatan dilaksanakan setiap bulan pada saat jenazah masuk ataupun keluar

di Wilayah Kerja Bandara Sultan Thaha Jambi. Sehingga target pelaksanaan

kegiatan adalah 12. Jumlah sertifikat yang dikeluarkan pada tahun 2018 adalah

sebanyak 34 sertifikat.

c. Target

Target : 65 - 90

Target absolut : 100 % ( 9000 sertifikat)

Pagu : Rp. 100.000.000 – Rp. 200.000.000

d. Cara perhitungan target

Asumsi target dibuat berdasarkan capaian dan realisasi tahun 2015. Estimasi target

disesuaikan dengan RAK 2015 - 2019 dan diaplikasikan dalam perjanjian kinerja

serta rencana kinerja tahun berjalan. Berikut detail perhitungan target indikator :

a + b + c + d

x× 100%

Page 60: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

Keterangan :

a : Jumlah sertifikat SIAOS

b : Jumlah sertifikat laik terbang

c : Jumlah sertifikat ICV

d : Jumlah sertifikat jenazah

x : target sertifikat ICV+laik terbang+jenazah+SIAOS

persentase target tahun berjalan sesuai PK

• %� �������7 �8 =∑ ����������%@A3%$*������B�-'$@#C$����������jenazah�

���'����'����-�-,���0�I× 100%

7. Indikator Tujuh

Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat- syarat sanitasi

a. Pengertian

Kawasan pelabuhan/bandara/PLBD yang telah memenuhi syarat-syarat sanitasi

melalui pelaksanaan kegiatan penyehatan lingkungan di kawasan pelabuhan/

bandara meliputi kegiatan pengendalian risiko lingkungan.

b. Definisi operasional

Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memiliki sanitasi tempat- tempat umum

dengan kriteria baik, TPM memenuhi syarat layak/ laik hygiene, tempat penyediaan

air bersih memenuhi syarat kesehatan. Terlaksananya pengawasan dan

pemeriksaan kawasan pelabuhan/ bandara dalam upaya mencapai pelabuhan/

bandara sehat melalui kegiatan pengendalian risiko lingkungan :

1) Pengawasan dan pengendalian faktor risiko lingkungan meliputi :

(a) Pengawasan hygiene sanitasi gedung dan bangunan

Kegiatan dilaksanakan 12 kali pada 5 wilayah kerja (Bandara Sultan Thaha,

Pelabuhan Talang Duku, Pelabuhan Kuala Tungkal, Pelabuhan Muara

Sabak dan Pelabuhan Nipah Panjang). Setiap laporan berisi sarana

sanitasi gedung dan bangunan diperiksa yang memenuhi syarat.

(b) Uji petik kualitas TPM di pelabuhan

Kegiatan dilaksanakan 12 kali pada 5 wilayah kerja (Bandara Sultan Thaha,

Pelabuhan Talang Duku, Pelabuhan Kuala Tungkal, Pelabuhan Muara

Sabak dan Pelabuhan Nipah Panjang). Setiap laporan berisi dua TPM

diperiksa memenuhi syaratdi masing-masing wilayah kerja.

Page 61: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

(c) Pengawasan kualitas udara

Kegiatan dilaksanakan 12 kali pada 2 wilayah kerja (Bandara Sultan Thaha

dan Pelabuhan Talang Duku) sehingga target laporan pelaksanaan layanan

kegiatan sebanyak 24 laporan (12 kali x 2 lokasi. Setiap laporan berisi tiga

titik diperiksa memenuhi syarat dengan 6 parameter pemeriksaan (O2, Co,

H2S, No2, So2 dan Ch4)di masing-masing wilayah kerja.

(d) Pengukuran kebisingan

Kegiatan pengukuran kebisingan dilaksanakan 12 kali pada 5 wilayah kerja

(Bandara Sultan Thaha, Pelabuhan Talang Duku, Pelabuhan Kuala

Tungkal, Pelabuhan Muara Sabak dan Pelabuhan Nipah Panjang). Setiap

laporan berisi tiga titik diperiksa memenuhi syarat dengan satuan wilayah

perimeter kawasan kebisingan tingkat I WECPNL (weighted equivalent

continous perceived noise level) untuk Bandara dan dBA (decibel ampere)

untuk pelabuhan.

(e) Pengawasan pengelolaan limbah

Kegiatan dilaksanakan 12 kali pada 5 wilayah kerja (Bandara Sultan Thaha,

Pelabuhan Talang Duku, Pelabuhan Kuala Tungkal, Pelabuhan Muara

Sabak dan Pelabuhan Nipah Panjang). Setiap laporan berisi satulokasi

pengelolaan limbah diperiksa memenuhi syarat.

(f) Pengawasan kualitas air bersih/minum

Kegiatan dilaksanakan 12 kali pada 5 wilayah kerja (Bandara Sultan Thaha,

Pelabuhan Talang Duku, Pelabuhan Kuala Tungkal, Pelabuhan Muara

Sabak dan Pelabuhan Nipah Panjang). Setiap laporan berisi satu sampel

air dan dua sarana sanitasi diperiksa memenuhi syaratdi masing-masing

wilayah kerja.

(g) Pengawasan dan pengendalian faktor risiko lingkungan dalam embarkasi

dan debarkasi haji

Kegiatan dilaksanakan 16 kali pada saat embarkasi dan debarkasi

haji,terdiri dari 4 kali fogging, 14 kali pengawasan vektor, 14 kali

pengawasan sanitasi, 3 kali monitoring faktor risiko kesling embarkasi dan 4

kali monitoring faktor risiko kesling debarkasi.

(h) Koordinasi pengawasan sampel makanan CJH

Kegiatan dilaksanakan 1 kali pada saat pra embarkasi haji di 11 kabupaten

(Kab. Kerinci, Kota Sungai Penuh, Kab. Merangin, Kab. Sarolangun, Kab.

Muaro Bungo, Kab. Tebo, Kab. Tanjung Jabung Barat, Kab. Tanjung

Jabung Timur, Kab. Batanghari, Kab. Muaro Jambi dan Kota Jambi).

Page 62: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

(i) Pengawasan makanan calon jemaah haji

Kegiatan dilaksanakan 2 kali pada saat pra embarkasi haji.

(j) Kalibrasi pengendalian risiko lingkungan

c. Target

Target % : 80– 100

Target absolut : 100 % (5 pelabuhan/bandara/PLBD)

Pagu : Rp. 200.000.000 – Rp. 600.000.000

d. Cara perhitungan target

Asumsi target dibuat berdasarkan capaian dan realisasi tahun 2015. Estimasi target

disesuaikan dengan RAK 2015 - 2019 dan diaplikasikan dalam perjanjian kinerja

serta rencana kinerja tahun berjalan. Berikut detail perhitungan target indikator : a

x× 100%

Keterangan :

a : jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat sanitasi

x : target pelaksanaan kegiatan indikator tujuh

Persentase target tahun berjalan sesuai PK

• %� ���������J�� =∑ .�*�B(;�-/B�-,���/ LMN)�)�-(;��:������-�����

���'����'����-�-,����0��(>(�× 100

8. Indikator delapan

Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer

area

a. Pengertian

Wilayah pelabuhan/bandara/PLBD yang bebas dari vektor penular penyakit (vektor

Aedes spp dan vektor Anopheles spp) dengan target perimeter area (house index =

0) dan buffer area (house index<1) yang didukung dengan pengadaan sarana dan

prasarana serta peningkatan kualitas SDM meliputi kegiatan pengendalian penyakit

tular vektor dan zoonotik.

Page 63: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

b. Definisi operasional

Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD dengan nilai indeks pinjal ≤ 1, HI perimeter=0

buffer < 1, tidak ditemukan larva anopheles, kepadatan kecoa rendah dan

kepadatan lalat < 6, melalui pelaksanaan kegiatan pengendalian penyakit tular

vektor dan zoonotik di kawasan pelabuhan/bandara yang didukung dengan

pengadaan sarana dan prasarana serta peningkatan kualitas SDM meliputi

kegiatan :

1) Surveilans migrasi di pelabuhan bandara termasuk malaria cross border

• Survei malaria

• Koordinasi LS/LP tentang peran KKP dalam pencegahan dan

pengendalian malaria

• Koordinasi LS/LP tentang peran KKP dalam pencegahan dan

pengendalian malaria ke wilker

2) Pengadaan media promosi dan KIE malaria

• Pengadaan media promosi dan KIE malaria

3) Monitoring resistensi/ efikasi 2 jenis bahan aktifin sekstisida

• Uji resistensi bahan aktifin sektisida

4) Sarana dan prasarana pengendalian vektor dan BPP seperti mesin fog,

spraycan, insektisida perangkap tikus, entomologi kit dll.

• Sarana dan prasarana pengendalian vektor dan BPP

• Pemeliharaan sarana dan prasarana pengendalian vektor dan BPP

5) Pengawasan pengendalian vektor dan BPP di wilayah kerja KKP

• Koordinasi LS/LP pengawasan pengendalian vektor dan BPP

• Koordinasi LS/LP pengawasan pengendalian vektor dan BPP ke wilker

• Pemetaan perindukan nyamuk Aedes spp

• Survey anopheles ke wilker

• Survei kecoa

• Pengendalian kecoa (spraying)

6) Koordinasi, advokasi dan sosialisasi pengendalian vektor dan BPP di KKP

7) Layanan pengendalian vektor DBD

• Survei dan larvasida

• Larvasida

• Fogging

8) Layanan pengendalian vektor pes

• Pemetaan

• Persiapan alat dan bahan

Page 64: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

• Pemasangan perangkap

• Identifikasi tikus dan pinjal

9) Layanan pengendalian vektor diare

• Survei

• Spraying

10) Layanan pengendalian vektor malaria

• Survei jentik

• Survei nyamuk

c. Target

Target % : 80 - 100

Target absolut : 100 % (5 pelabuhan/bandara/PLBD)

Pagu : Rp. 400.000.000 – Rp. 750.000.000

d. Cara perhitungan target

Asumsi target dibuat berdasarkan capaian dan realisasi tahun 2015. Estimasi target

disesuaikan dengan RAK 2017 dan diaplikasikan dalam perjanjian kinerja serta

rencana kinerja tahun 2017. Berikut detail perhitungan target indikator : a

x× 100%

Keterangan :

a : jumlah pelabuhan/ bandara yang bebas vektor pada wilayah perimeter dan

bufer area

x : target pelaksanaan kegiatan indikator delapan

persentase target tahun berjalan sesuai PK

• %� ��������7=�9� =∑ .�*�B(;�-/B�-,���/ LMN:�-'B�B��/���0�

���'����'����-�-,����0�,�*�.�-× 100

9. Indikator Sembilan

Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung

a. Pengertian

Terlaksananya rangkaian kegiatan deteksi dini penyakit menular langsung dalam

rangka membangun sistem kewaspadaan dini dan respon terhadap kemungkinan

terjadinya kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah di pelabuhan/

bandara/ PLBD melalui kegiatan skrining dan sosialisasi penyakit menular.

Page 65: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

b. Definisi operasional

Jumlah orang yang melaksanakan skrining penyakit menular meliputi penyakit TB,

HIV/AIDS dan lainnya dalam rangka membangun sistem kewaspadaan dini dan

respon terhadap kemungkinan terjadinya kedaruratan kesehatan masyarakat yang

berpotensi wabah di pelabuhan/ bandara/ PLBD melalui kegiatan skrining dan

sosialisasi penyakit menular, yang didukung dengan dengan peningkatan sarana dan

prasarana serta peningkatan kualitas SDM meliputi kegiatan :

1) Deteksi dini HIV AIDS

Kegiatan dilaksanakan di 4 lokasi yaitu Wilayah kerja Muara sabak, Kuala

Tungkal dan Nipah Panjang masing-masing 3 kali dan Wilker Talang Duku

sebanyak 12 kali. Kegiatan dilaksanakan dengan melakukan pengambilan

sampel darah dan dilakukan pemeriksaan HIV/AIDS dengan menggunakan rapid

test HIV/AIDS.

2) Layanan deteksi dini terduga TB

Pelaksanaan deteksi dini TB dicapai melalui kegiatan sosialisasi dan

pemeriksaan skrining terduga TB ke wilayah kerja pelabuhan KKP.

c. Target

Target % : 65 - 80

Target absolut : 100% (400 orang)

Pagu : Rp. 300.000.000 – Rp. 400.000.000

d. Cara perhitungan target

Asumsi target dibuat berdasarkan capaian dan realisasi tahun 2015. Estimasi target

disesuaikan dengan RAK 2017 dan diaplikasikan dalam perjanjian kinerja serta

rencana kinerja tahun 2017. Berikut detail perhitungan target indikator :

a + b

x× 100%

Keterangan :

a : Jumlah orang yang diskrining HIV

b : Jumlah orang yang diskrining TB

x : Jumlah target orang yang di skrining penyakit menular langsung

persentase target tahun berjalan sesuai PK

• %� ��������7=�9� =∑ 0��-':�-',�����-�-'!@C$∑ 0��-':�-',�����-�-'OM

���'��>()*�;0��-':�-',�����-�-'!@C,�-OM× 100%

Page 66: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

10. Indikator Sepuluh

Jumlah dokumen dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya

a. Pengertian

Pelaksanaan kegiatan layanan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas

teknis lainnya pada program pencegahan dan pengendalian penyakit di

pelabuhan/bandara melalui kegiatan administrasi kepegawaian, keuangan dan

BMN, Rencana program dan anggaran, pelaporan, pengadaan barang dan jasa,

gaji dan operasional kantor yang didukung dengan peningkatan kualitas SDM.

b. Definisi operasional

Jumlah dokumen dukungan manajemen pada program pencegahan dan

pengendalian penyakit sebanyak 11 jenis dokukmen antara lain RKAKL/DIPA,

laporan tahunan, laporan keuangan, laporan BMN, Lakip, Profil, proposal PNBP,

dokumen kepegawaian, e monev DJA, e monev Bappenas, LEB dalam periode

satu tahun, meliputi kegiatan dengan laporan dokumen yaitu :

1) RKAKL/DIPA

2) Laporan tahunan

3) laporan keuangan

4) Laporan BMN

5) Lakip

6) Profil

7) Proposal PNBP

8) Dokumen kepegawaian (kontrak dan penilaian SKP)

9) E- monev DJA dan E-monev Bappenas

10) LEB

c. Target

Target % : 80 – 100

Target absolut : 100 % (40 dokumen)

Pagu : Rp. 8.000.000.000 - Rp. 9.000.000.000

d. Cara perhitungan target

Asumsi target dibuat berdasarkan capaian dan realisasi tahun 2015. Estimasi target

disesuaikan dengan RAK 2017 dan diaplikasikan dalam perjanjian kinerja serta

rencana kinerja tahun 2017. Berikut detail perhitungan target indikator : a

x× 100%

Page 67: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

Keterangan :

a : Jumlah dokumen dukungan manajemen

x : Target dokumen dukungan manajemen

persentase target tahun berjalan sesuai PK

• %� ��������79�=�ℎ =∑ ,0�()�-,(�(-'�-)�-�>�)�-

���'��,0�()�-,(�(-'�-)�-�>�)�-× 100%

11. Indikator Sebelas

Jumlah pengadaan sarana dan prasarana

a. Pengertian

Pelaksanaan kegiatan layanan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas

teknis lainnya pada program pencegahan dan pengendalian penyakit di

pelabuhan/bandara melalui kegiatan pengadaan sarana dan prasarana baik berupa

tanah, gedung dan bangunan, alat kesehatan dan perkantoran guna menunjang

pelaksanaan kegiatan teknis dan non teknis di KKP.

b. Definisi operasional

Jumlah pengadaan tanah, gedung, bangunan, alat kesehatan, fasilitas penunjang

perkantoran, kendaraan dalam periode satu tahun, meliputi:

1) Tanah

• Pematangan lahan wilker talang duku ( 1 paket)

2) Gedung

• Pembangunan wilker talang duku (1 paket)

3) Alat kesehatan

• Sound level meter (1 unit)

• Water tes kit (1 unit)

• Real time particulate air monitor (1 unit)

4) Fasilitas penunjang perkantoran

• Etalase ATK (1 unit)

• Scanner (2 unit)

• Printer operasional Simkespel (4 unit)

• Lemari peralatan laboratorium (2 unit)

• Lemari arsip (4 unit)

• Tempat tidur single untuk wilker (3 unit)

• Finger print (1 unit)

• UPS server (1 unit)

Page 68: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

• UPS untuk jaringan telepon/ PABX (1 unit)

• Rak server (1 unit)

• Projector (1 unit)

• Portable sound system (1 unit)

• Lemari alat PRL (2 unit)

c. Target

Target % : 80 – 100

Target absolut : 100 % (30 unit)

Pagu : Rp. 1.000.000.000 - Rp. 2.000.000.000

d. Cara perhitungan target

Asumsi target dibuat berdasarkan capaian dan realisasi tahun 2015. Estimasi target

disesuaikan dengan RAK 2017 dan diaplikasikan dalam perjanjian kinerja serta

rencana kinerja tahun 2017. Berikut detail perhitungan target indikator : a

x× 100%

Keterangan :

a : Jumlah pengadaan sarana dan prasarana

x : Target jumlah pengadaan sarana dan prasarana dalam periode satu tahun

persentase target tahun berjalan sesuai PK

• %� ��������7Q7=�� =∑ >()*�;.�-'�,��-����-�,�-.������-�

���'��.�-'�,��-����-�,�-.������-�R��;(-× 100%

12. Indikator Duabelas

Jumlah Peningkatan kapasitas SDM bidang P2P

a. Pengertian

Pelaksanaan kegiatan layanan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas

teknis lainnya pada program pencegahan dan pengendalian penyakit di

pelabuhan/bandara melalui kegiatan peningkatan kapasitas SDM bidang P2P.

b. Definisi operasional

Jumlah jenis peningkatan kapasitas bidang P2P yang diikuti oleh SDM KKP

dalamkurun waktu satu tahun, meliputi kegiatan :

1) Pelatihan fungsional epidemiologi

Page 69: RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 - 2019 · r a k revisi keempat rencana aksi kegiatan kantor kesehatan pelabuhan kelas iii jambi tahun 2015 - 2019 kementerian kesehatan republik indonesia

2) Peningkatan kapasitas petugas PRL

3) Peningkatan kapasitas teknis Karantina

4) Peningkatan kapasitas teknisk KLW

5) Seminar nasional dan kursus entomolog

6) Pelatihan arsiparis

7) Pelatihan pengelola barang dan jasa

8) Pelatihan analis kepegawaian

9) Pelatihan SPIP

10) Pelatihan fungsional perencana

11) Pelatihan manajemen keuangan dan BMN

12) Pelatihan sertifikasi bendahara

13) Pelatihan verifikator keuangan (penguji tagihan)

14) Pelatihan adminkes

15) Pelatihan JFU analis data dan informasi

c. Target

Target % : 80 – 100

Target absolut : 100 % (15 pelatihan)

Pagu : Rp. 1.000.000.000 - Rp. 2.000.000.000

d. Cara perhitungan target

Asumsi target dibuat berdasarkan capaian dan realisasi tahun 2015. Estimasi target

disesuaikan dengan RAK 2017 dan diaplikasikan dalam perjanjian kinerja serta

rencana kinerja tahun 2017. Berikut detail perhitungan target indikator : a

x× 100%

Keterangan :

a : Jumlah jenis peningkatan kapasitas bidang P2P yang diikuti SDM KKP

x : Tarrget peningkatan kapasitas bidang P2P dalam satu tahun

persentase target tahun berjalan sesuai PK

• %� ����������Q7=�� =∑ >�-��.�-�-'����-��.������B�,�-' 1 :�-',���(��%NSTT

���'��.�-�-'����-��.������B�,�-' 1 ,�*�)���(��;(-× 100%