RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana...

54
RENCANA AKSI KEGIATAN 2015 - 2019 KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM

Transcript of RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana...

Page 1: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

RENCANA AKSI KEGIATAN

2015 - 2019

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

KELAS II MATARAM

Page 2: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan

karunia-Nya, maka dokumen Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Mataram Tahun 2015-2019 dapat tersusun.

Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram tahun 2015-2019 ini

disusun sebagai penjabaran dari Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019 dan

Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan.

Dokumen ini merupakan uraian operasional dari kebijakan-kebijakan yang telah

ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI melalui Rencana Strategis Kementerian

Kesehatan 2015-2019 yang disusun agar dapat di implementasikan oleh para pengelola

program di semua tingkatan.

Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan

Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram, namun kami

menyadari masih terdapat kekurangan di sana-sini dalam penyusunannya, untuk itu saran dan

masukan dari berbagai pihak sangat diperlukan.

Semoga Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram Tahun

2015-2019 ini dapat bermanfaat bagi peningkatan kinerja Program Pengendalian Penyakit dan

Penyehatan Lingkungan di Indonesia.

Mataram, 2 April 2015 Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas II Mataram

dr. I Wayan Diantika

NIP 196404141990101001

Page 3: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

ii

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ...........................................................................................................

Daftar Isi ......................................................................................................................

I. PENDAHULUAN ................................................................................................

A. Latar Belakang .............................................................................................

B. Kondisi Umum ..............................................................................................

C. Landasan Hukum .........................................................................................

D. Organisasi ....................................................................................................

E. Potensi Permasalahan .................................................................................

II. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS ...........................................

A. Visi ................................................................................................................

B. Misi ...............................................................................................................

C. Tujuan ..........................................................................................................

D. Sasaran Strategis .........................................................................................

III. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI .................................................................

IV. RENCANA KINERJA DAN PENDANAAN KEGIATAN .....................................

A. Rencana Kinerja ...........................................................................................

B. Pendanaan Kegiatan ....................................................................................

V. PEMANTAUAN, PENILAIAN DAN PELAPORAN …………………………………

A. Pemantauan ................................................................................................

B. Penilaian ......................................................................................................

C. Pelaporan …………………………………………………………………………

VI. PENUTUP ...........................................................................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN

i

ii

1

1

4

10

10

13

15

15

16

17

18

23

33

33

41

43

43

43

47

49

Page 4: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

|Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak

dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan UUD

1945 pasal 28 H ayat (1) dan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai investasi untuk peningkatan kualitas

sumber daya manusia dan sekaligus investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi

dan pendidikan, serta berperan penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Oleh

karenanya, pembangunan kesehatan bukanlah tanggung jawab pemerintah saja namun

merupakan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat termasuk swasta.

Setiap kegiatan dalam upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dilaksanakan berdasarkan prinsip

nondiskriminatif, partisipatif, dan berkelanjutan dalam rangka pembentukan sumber daya

manusia Indonesia, serta peningkatan ketahanan dan daya saing bangsa bagi

pembangunan nasional. Setiap hal yang menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan

pada masyarakat Indonesia akan menimbulkan kerugian ekonomi yang besar bagi

negara, dan setiap upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat juga berarti

investasi bagi pembangunan negara.

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,

dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya

manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis, dilakukan secara berkelanjutan

berlandaskan kemampuan nasional dengan memanfaatkan sumber daya yang ada serta

dengan memperhatikan tantangan global maupun spesifik lokal. Upaya tersebut

diarahkan untuk melindungi masyarakat Indonesia terhindar dari gangguan dan sumber

penyakit yang mengancam keselamatan jiwa, memperpanjang usia harapan hidup dan

meningkatkan kualitas hidup

Pembangunan kesehatan diwilayah pelabuhan sebagai bagian dari pembangunan

nasional, merupakan pintu masuk dan keluar lalu lintas orang, barang dan jasa dari satu

daerah ke daerah lain dan atau satu negara ke negara lain. Pelabuhan juga merupakan

lingkungan kerja kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan lalu lintas kapal, penumpang,

barang dan bukan merupakan daerah pemukiman penduduk. Pada saat ini fungsi

pelabuhan telah berkembang jauh menjadi sentra-sentra industri yang menyerap banyak

tenaga kerja, pusat perdagangan dan tempat wisata yang mampu mendatangkan devisa

dalam jumlah besar.

Page 5: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

|Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 2

Arah kebijakan RPJM 2015-2019 salah satunya adalah meningkatkan kualitas

sumber daya manusia dan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan.

Dalam bidang kesehatan adalah :

1. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan, terutama bagi ibu dan anak,

2. Memperbaiki status gizi remaja putri, ibu hamil dan anak dibawah 2 tahun,

3. Meningkatkan pencegahan dan pengendalian penyakit serta penyehatan lingkungan.

4. Meningkatkan kualitas implementasi jaminan kesehatan masyarakat,

5. Pengembangan kebijakan alternatif, pelayanan dasar, pengembangan penghidupan

berkelanjutan dan system perlindungan sosial yang komprehensif.

Saat ini kita sampai pada tahap III RPJMN (2015-2019) yaitu memantapkan

pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan

kompetitif perekonomian yang berbasis sumber daya alam yang tersedia, sumber daya

manusia yang berkualitas serta kemampuan ilmu pengetahuan dan tehnologi. Dalam

bidang kesehatan semuanya tertuang dalam Rencana Stretegis Kementerian Kesehatan

yang merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat program-

program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan langsung oleh seluruh

jajaran kementerian kesehatan maupun dengan mendorong peran aktif masyarakat

kurun waktu 2015 – 2019, maka dalam pelaksanaanya perlu dijabarkan kedalam suatu

Rencana Aksi Program (RAP) untuk unit organisasi eselon I dan rencana Aksi kegiatan

pada unit organisasi setingkat eselon II dan III sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Kantor Kesehatan Pelabuhan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor

2348/Menkes/Per/XI/2011 yang merupakan perubahan atas Peraturan Menteri

Kesehatan Nomor 356/Menkes/Per/IV/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor

Kesehatan Pelabuhan, adalah salah satu Unit Pelaksana Tehnis di Lingkungan

Kementerian Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Direktur

Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan yang mempunyai tugas

melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit potensial wabah, surveilans

epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan

kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan

penyakit yang muncul kembali, bioterosrisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan

radiasi di wilayah kerja pelabuhan, bandara dan lintas batas negara.

Seiring dengan pemberlakuan International Health Regulation (IHR) tahun 2005,

dengan perhatian kepada Public Health Emergency Of International Concern /PHIEC

(masalah kedaruratan kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian global)

memberikan perhatian khusus untuk wilayah pelabuhan dengan menetapkan

persyaratan kapasitas inti bagi bandara, pelabuhan dan pos lintas batas darat agar

setiap saat :

Page 6: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

|Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 3

1. Menyediakan akses pada pelayanan kesehatan yang memadai termasuk fasilitas

diagnostic dilokasi yang dekat sehingga memungkinkan penilaian cepat dan

perawatan bagi pelaku perjalanan yang sakit dan penyediaan peralatan dan

lingkungan kerja yang memadai;

2. Menyediakan akses terhadap peralatan dan personel untuk pengiriman pelaku

perjalanan yang sakit ke fasilitas kesehatan yang memadai;

3. Menyediakan personel yang terlatih untuk pemeriksaan alat angkut;

4. Menjamin lingkungan yang aman bagi para pelaku perjalanan yang menggunakan

fasilitas yang ada di pintu masuk, termasuk pengadaan air minum, tempat makanan,

fasilitas catering pesawat udara, toilet umum, fasilitas pembuangan sampah cair dan

padat yang memadai, serta area berpotensi risiko lainnya, dengan melaksanakan

pemeriksaan secara berkala;

5. Menyediakan personel terlatih dan program pengendalian vektor dan reservoir

didalam dan disekitar pintu masuk.

Selanjutnya IHR juga mempersyaratkan agar pelabuhan, bandara dan perlintasan

darat dapat merespons kejadian yang dapat menimbulkan PHEIC dengan kapasitasnya:

1. Menyediakan respon emergensi kesehatan masyarakat yang memadai dengan

menetapkan dan memantapkan rencana kontigensi emergensi kesehatan

masyarakat, termasuk penunjukan koordinator dan contact-point yang berhubungan

dengan pintu masuk, layanan kesehatan masyarakat dan layanan agen lainnya;

2. Melakukan penilaian dan perawatan bagi pelaku perjalanan atau hewan yang

terjangkit oleh pengaturan yang tepat pada fasilitas medis dan kesehatan hewan

setempat dalam pengisolasian, pengobatan dan layanan pendukung lainnya yang

diperlukan;

3. Menyediakan ruangan yang memadai, dan dipisahkan dari pelaku perjalanan lain,

untuk mewawancarai orang yang terjangkit atau tersangka;

4. Menyediakan sarana diagnosis dan, bila perlu, karantina terhadap pelaku perjalanan

yang diduga, lebih baik bila di sarana kesehatan yang jauh dari pintu masuk;

5. Menerapkan tindakan yang direkomendasikan bila perlu untuk hapus serangga,

hapus tikus, hapus hama, dekontaminasi atau penanganan bagasi, kargo, peti

kemas, alat angkut, barang dan paket pos, di lokasi khusus yang ditunjuk dan

dilengkapi untuk keperluan ini.

6. Menerapkan pengawasan masuk dan keluarnya pelaku perjalanan; dan

7. Menyediakan akses berupa peralatan yang dirancang khusus dan personel terlatih

dengan alat pelindung diri yang memadai, dalam merujuk pelaku perjalanan yang

membawa atau terkontaminasi penyakit menular.

Page 7: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

|Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 4

Pada saat ini pelabuhan tidak hanya berfungsi sebagai pintu keluar masuknya

barang, jasa dan manusia, akan tetapi sudah berkembang lebih jauh menjadi sentra-

sentra industri yang menyerap banyak tenaga kerja, pusat perdagangan, tempat wisata

yang mampu mendatangkan turis baik domestik maupun luar negeri. Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Mataram dengan 9 (sembilan) wilayah kerja memilki aktivitas yang

tinggi akan pergerakkan alat angkut, muatan maupun orang. Tingginya mobilitas ini,

dapat menyebabkan kemungkinan penyebaran penyakit antar satu daerah ke daerah

yang lain juga semakin meningkat.

Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan (RAK) tahun 2015 - 2019 Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Mataram ini diharapkan dapat tercapai upaya kesehatan yang

berkesinambungan dalam hal pelaksanaan upaya pengendalian faktor resiko seluruh

kondisi potensial untuk dapat melakukan cegah tangkal penyakit di wilayah Provinsi

Nusa Tanggara Barat pada khususnya dan ke wilayah Indonesia pada umumnya.

Disamping itu juga diharapkan penyusunan dan pelaksanaan kegiatan/ anggaran Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram dapat dilaksanakan secara tertib, taat pada

peraturan perundangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggungjawab

dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.

B. Kondisi Umum

Gambaran kondisi umum pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan di

Satuan Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram dapat terlihat melalui

kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan dan realisasi kegiatan tersebut dalam tahun

sebelumnya. Tahun 2014 KKP Kelas II Mataram telah melaksanakan kegiatan yang

pencapaiannya dapat dilihat dari penyerapan dana dan pencapaian indikator output dari

target yang telah ditetapkan.

1. Pembinaan Simkarkesma

Pelayanan surveilans, imunisasi, kekarantinaan dan kesehatan matra di

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram selama ini sudah berjalan cukup

baik. Dukungan dana untuk kegiatan ini pada tahun 2014 cukup besar yaitu

sebanyak Rp.1.992.400.000 (Satu milyard sembilan ratus sembilan puluh dua juta

empat ratus ribu rupiah) dengan realisasi kegiatan sebagai berikut :

NO KEGIATAN ALOKASI REALISASI %

2058 Pembinaan Simkarkesma 1.992.400.000 1.623.740.247 81,49

1 Dokumen penunjang Prog.Karantina 185.345.000 158.395.652 85,46

2 Upaya pengendalian FR PHEIC 1.688.020.000 1.373.792.595 81,38

3 Certificate of Pratique 25.125.000 9.315.000 37,07

Page 8: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

|Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 5

4 Dokumen SSCC 4.500.000 320.000 7,11

5 Dokumen SSCEC 50.830.000 44.509.000 87,56

6 Gendec 4.640.000 4.420.000 95,25

7 Pengawasan lalu lintas OMKABA 33.940.000 32.988.000 97,19

2. Penyakit Menular Bersumber Binatang

Tidak semua kegiatan pengendalian penyakit menular bersumber binatang

terdanai dalam DIPA KKP Kelas II Mataram.

Namun dari kegiatan yang terdanai sudah menunjukkan hasil yang cukup baik, tidak

ada laporan kasus penyakit tersebut di wilayah KKP Kelas II Mataram.

a. Pengendalian Penyakit Pes

Sebagaimana diketahui Pes (Plague) disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis

yang terdapat pada binatang pengerat/ rodensia seperti tikus/ bajing dan dapat

menular antar binatang pengerat dan ke manusia melalui gigitan pinjal. Tidak ada

laporan kasus penyakit ini di wilayah KKP Kelas II Mataram.

b. Pengendalian Penyakit Demam Berdarah

Untuk penyakit DBD, target angka kesakitan DBD secara nasional tahun 2012

sebesar 53 per 100.000 penduduk atau lebih rendah. Sampai tahun 2013 di

Indonesia tercatat sebesar 45,85 per 100.000 penduduk yang berarti telah

melampaui target yang ditetapkan. Angka kematian DBD juga mengalami

penurunan dimana pada tahun 1968 angka CFR nya mencapai 41,30% saat ini

menjadi 0,77% pada tahun 2013.

c. Pengendalian Penyakit Malaria

Annual Parasite incidence (API) yang menjadi indikator keberhasilan upaya

penanggulangan malaria cenderung menurun dari tahun ke tahun. Secara

nasional kasus malaria selama tahun 2005-2012 cenderung menurun dimana

angka API pada tahun 1990 sebesar 4,69 per 1000 penduduk menjadi 1,38 per

1000 pada tahun 2013 dan diharapkan pada tahun 2014 dapat mencapai target

MDGs yaitu API <1 per 1000 penduduk. Angka awal tahun 2009 sebesar 1,85%

menurun menjadi 1,75% pada tahun 2011, menurun lagi menjadi 1,69% pada

tahun 2012, dan terus menurun menjadi 1,38% pada tahun 2013, mendekati

target 1% pada tahun 2014.

Penyakit malaria masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan menjadi

salah satu tujuan ke6 MDGs dan RPJMN 2015-2019 yaitu menurunkan angka

kesakitan malaria. Angka kesakitan malaria berdasarkan API adalah jumlah

kasus positif malaria per 1000 penduduk pada satu tahun. API ini digunakan

Page 9: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

|Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 6

untuk menentukan trend morbiditas malaria dan menentukan endemisitas suatu

daerah (masih terjadi penularan malaria). API juga merupakan salah satu syarat

suatu daerah masuk dalam fase eliminasi yaitu jika API kurang dari 1 per 1000

penduduk.

d. Pengendalian Penyakit Diare

Diare meskipun penyakit ini mudah diobati dan di tatalaksana, namun saat ini

masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat, terutama pada

bayi dan balita dimana diare merupakan salah satu penyebab kematian utama.

Dari kajian masalah kesehatan berdasarkan siklus Kehidupan tahun 2011 yang

dilakukan oleh badan Litbangkes, Diare merupakan penyebab kematian nomor 2

sesudah Penumonia, proporsi penyebab kematian pada bayi post neonatal

sebesar 17,4% dan pada bayi sebesar 13,3%.

Dilaksanakan melalui pengendalian vector lalat dan kecoa di semua wilayah

kerja KKP Kelas II Mataram.

Berikut capaian realisasi kegiatan pengendalian penyakit menular bersumber

binatang tahun 2014 adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ALOKASI REALISASI %

2059 Pengendalian P.Bersumber Binatang 284.000.000 259.790.020 91,47

1 Luas wilayah bebas vector Pes 23.166.000 11.691.420 50,46

2 Luas wilayah bebas vector DBD 152.400.000 141.222.900 92,66

3 Luas wilayah bebas vector Malaria 30.690.000 29.223.200 95,22

4 Luas wilayah bebas vector Diare 77.744.000 77.652.500 99,88

3. Penyakit Menular Langsung

Prioritas penyakit menular, masih tertuju pada penyakit HIV/AIDS,

tuberculosis, malaria, demam berdarah, influenza dan flu burung. Disamping itu

Indonesia juga belum sepenuhnya berhasil mengendalikan penyakit neglected

diseases seperti kusta, filariasis, leptospirosis, dan lain-lain. Angka kesakitan dan

kematian yang disebabkan oleh penyakit menular yang dapat dicegah dengan

imunisasi seperti polio, campak, difteri, pertusis, hepatitis B, dan tetanus baik pada

maternal maupun neonatal sudah sangat menurun, bahkan pada tahun 2014,

Indonesia telah dinyatakan bebas polio.

Sejak pertama kali ditemukan tahun 1987 sampai Maret 2015, HIV-AIDS

tersebar di 390 (75%) dari 514 Kabupaten/Kota di seluruh provinsi di Indonesia.

Jumlah kumulatif infeksi HIV sampai dengan Maret 2015 dilaporkan sebanyak

Page 10: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

|Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 7

167.350 kasus dan jumlah AIDS yang dilaporkan sebanyak 66.835 orang.

Kecenderungan prevalensi kasus HIV pada penduduk usia 15-49 meningkat. Pada

awal tahun 2009, prevalensi kasus HIV pada penduduk usia 15 - 49 tahun hanya

0,16% dan meningkat menjadi 0,30% pada tahun 2011, meningkat lagi menjadi

0,32% pada 2012, dan terus meningkat manjadi 0,43% pada 2013. Angka CFR

AIDS juga menurun dari 13,65% pada tahun 2004 menjadi 0,85 % pada tahun 2013.

Jumlah ODHA yang mendapatkan ARV sampai bulan Maret 2015 sebanyak 53.233

orang.

Dalam RPJMN 2015 - 2019, Indonesia tetap memakai prevalensi TB sebagai

indikator dengan target , yaitu 272 per 100.000 penduduk (secara absolut 680.000

penderita).Hasil survey prevalensi TB 2013 - 2014 yang bertujuan untuk menghitung

prevalensi TB paru dengan konfirmasi bakteriologis pada populasi yang berusia 15

tahun ke atas di Indonesia menghasilkan : 1). Prevalensi TB paru smear positif per

100.000 penduduk umur 15 tahun ke atas adalah 257 (dengan tingkat kepercayaan

95% 210 - 303) 2). Prevalensi TB paru dengan konfirmasi bakteriologis per 100.000

penduduk umur 15 tahun ke atas adalah 759 (dengan interval tingkat kepercayaan

95% 590 - 961) 3). Prevalensi TB paru dengan konfirmasi bakteriologis pada semua

umur per 100.000 penduduk adalah 601 (dengan interval tingkat kepercayaan 95%

466 - 758); dan 4). Prevalensi TB semua bentuk untuk semua umur per 100.000

penduduk adalah 660 ( dengan interval tingkat kepercayaan 95% 523 - 813),

diperkirakan terdapat 1.600.000 (dengan interval tingkat kepercayaan 1.300.000 -

2.000.000) orang dengan TB di Indonesia.

Penyakit infeksi saluran pernafasan akut, khususnya pneumonia masih

menjadi penyebab kematian terbesar bayi dan Balita, lebih banyak dibanding

dengan gabungan penyakit AIDS, malaria dan campak. Bahkan badan kesehatan

dunia (WHO) menyebut sebagai ”the forgotten killer of children”. Pneumonia

dikatakan sebagai pembunuh utama Balita di dunia, berdasarkan data WHO, dari 6,6

juta balita yang meninggal di dunia , 1. 1 juta meninggal akibat pneumonia pada

tahun 2012 dan 99% kematian pneumonia anak terjadi di negara berkembang.

Sementara di Indonesia, dari hasil SDKI 2012 disebutkan bahwa angka kematian

balita adalah sebesar 40 per 1000. Sementara berdasarkan Riskesdas (2007),

penyebab kematian bayi terbanyak diare (31,4%) dan pnemonia (23,8%).

Sedangkan penyebab terbanyak kematian anak balita adalah diare (25,2%) dan

pnemonia (15,5%).

Berikut capaian realisasi kegiatan pengendalian penyakit menular langsung tahun

2014 adalah sebagai berikut :

Page 11: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

|Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 8

NO KEGIATAN ALOKASI REALISASI %

2060 Pengendalian P.Menular Langsung 130.300.000 112.543.054 86,37

1 Laporan pengendalian Kasus HIV 51.140.000 51.080.000 99,88

2 Tenaga kesehatan terlatih bidang P2ML 30.944.000 13.247.054 42,81

3 Dokumen evaluasi dan pelaporan 48.216.000 48.216.000 100

4. Penyakit Tidak Menular

Kecenderungan penyakit tidak menular terus meningkat dan telah

mengancam sejak usia muda. Selama dua dekade terakhir ini, telah terjadi transisi

epidemiologis yang signifikan, penyakit tidak menular telah menjadi beban utama,

meskipun beban penyakit menular masih berat juga. Indonesia sedang mengalami

double burden penyakit, yaitu penyakit tidak menular dan penyakit menular

sekaligus. Penyakit tidak menular utama meliputi jantung, stroke, hipertensi,

diabetes melitus, kanker dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Jumlah

kematian akibat PTM terus meningkat dari 41,75% pada tahun 1995 menjadi 59,7%

di 2007.

Oleh karena itu deteksi dini harus dilakukan dengan secara proaktif

mendatangi sasaran, karena sebagian besar tidak mengetahui bahwa dirinya

menderita penyakit tidak menular. Dalam rangka pengendalian Penyakit Tidak

Menular (PTM) antara lain dilakukan melalui pelaksanaan Pos Pembinaan Terpadu

Pengendalian Penyakit Tidak Menular (Posbindu-PTM) yang merupakan upaya

monitoring dan deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular di masyarakat. Sejak

mulai dikembangkan pada tahun 2011 Posbindu¬PTM pada tahun 2015 telah

berkembang menjadi 11.027 Posbindu di seluruh Indonesia.

Berikut capaian realisasi kegiatan pengendalian penyakit tidak menular tahun 2014

adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ALOKASI REALISASI %

2061 Pengendalian Penyakit Tidak Menular 250.000.000 219.474.100 87,78

1 Pembinaan tehnis pengendalian PTM 193.744.000 178.364.100 92,06

2 Surveilans epidemiologi PPTM 56.256.000 41.110.000 73,07

5. Penyehatan Lingkungan

Upaya penyehatan lingkungan juga menunjukkan keberhasilan yang cukup

bermakna. Berdasarkan data riset (Riskesdas dan Susenas) persentase penduduk

Page 12: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

|Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 9

yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas meningkat dari 47,7 % pada

tahun 2009 menjadi 55,04% pada tahun 2010. Angka ini mengalami penurunan

menjadi 43.10 % pada tahun 2011 dan 41,66% pada tahun 2012, akan tetapi

kemudian meningkat lagi menjadi 66,8% pada tahun 2013. Kondisi membaik ini

mendekati angka target 67% pada tahun 2014.

Sedangkan persentase penduduk yang memiliki akses sanitasi dasar yang layak

mengalami peningkatan setiap tahunnya mulai pada tahun 2010 sebesar 55.50 %

sampai dengan tahun 2014 sebesar 60.91 %. Demikian juga dengan pengembangan

desa yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) sebagai

upaya peningkatan penyehatan lingkungan, capaiannya terus mengalami

peningkatan sebesar 2.510 desa pada tahun 2010 hingga 20.497 desa pada tahun

2014. Namun upaya keberhasilan tersebut ternyata belum dapat menyelesaikan

permasalahan air dan sanitasi di Indonesia sebagai negara dengan sanitasi terburuk

peringkat kedua di dunia.

Selain dipermukiman, upaya pencegahan dan pengendalian penyakit melalui

penyehatan lingkungan juga terdapat pada tempat tempat umum (TTU) dan tempat

pengelolaan makanan (TPM). Pada tahun 2014 tercatat sebanyak 68,24% TTU yang

memenuhi syarat kesehatan dan sebanyak 75,21% TPM yang memenuhi syarat

kesehatan.

Disamping permasalah lingkungan yang bersifat tradisional risk (air minum dan

sanitasi), masih terdapat permasalahan lingkungan yang bersifat modern risk. Antara

lain pengelolaan limbah medis yang merupakan Limbah Bahan Berbahaya dan

Beracun (B3).

Keseluruhan masalah yang telah dijelaskan sebelumnya sangat diperlukan peran

kepala daerah dan jajarannya. Peran kepala daerah dapat ditingkatkan melalui

upaya advokasi dalam bentuk apresiasi kepada kab/kota yang menerapkan upaya

penyehatan lingkungan. Pada tahun 2014 tercatat 66,07% kabupaten/kota yang

menyelenggarakan kabupaten/kota sehat. Diharapkan kabupaten kota yang

memenuhi kualitas kesehatan lingkungan akan berjalan secara linier dengan angka

tersebut.

Berikut capaian realisasi kegiatan penyehatan lingkungan tahun 2014 adalah

sebagai berikut :

NO KEGIATAN ALOKASI REALISASI %

2062 Penyehatan Lingkungan 363.303.000 316.360.500 87,07

1 Dokumen pelaksanaan hygiene sanitasi 54.838.000 42.553.000 77,59

Page 13: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

|Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 10

2 Dokumen pelaksanaan TTU 125.320.000 97.140.500 77,51

3 Dokumen pengawasan kualitas air 23.960.000 23.065.000 96,26

4 Tenaga tehnis terlatih 22.744.000 17.950.000 78,92

5 Bahan penyehatan lingkungan 136.441.000 135.652.000 99,42

C. Landasan Hukum

1. International Health Regulation 2005

2. Undang-undang No. 1 Tahun 1962 tentang Karantina Laut

3. Undang-undang No. 2 Tahun 1962 tentang Karantina Udara

4. Undang-undang No. 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular

5. Undang-undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

6. Undang-undang No.17 Tahun 2008 tentang Pelayaran

7. Undang-undang No. 1 Tahun 2009 tentang Kebandarudaraan

8. Undang-undang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

9. Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit

Menular

10. Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhanan.

11. Perpres No.2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional Tahun 2015-2019

12. Kepmenkes 1144 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Kesehatan

13. Permenkes 2348 Tahun 2011 tentang Organisasi & Tata Kerja Kantor Kesehatan

Pelabuhan

D. Organisasi

1. Struktur Organisasi

Didalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2348/2011 perubahan Perpres Nomor

356 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan

bahwa KKP Kelas II terdiri dari Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Pengendalian

Karantina & Surveilans Epidemiologi, Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan, Seksi

Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah, Wilayah Kerja, Kelompok Fungsional dan

Instalasi.

Page 14: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

|Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 11

Gambar 1. Struktur Organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram

2. Tugas Pokok dan Fungsi

Kantor Kesehatan Pelabuhan merupakan salah satu Unit Pelaksana Tehnis

Kementerian Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, yang

mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit

karantina, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan,

pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan

omkaba serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit lama yang muncul

kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja

bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara.

Kantor Kesehatan Pelabuhan dalam melaksanakan tugasnya

menyelenggarakan fungsi :

a. Pelaksanaan kekarantinaan

b. Pelaksanaan pelayanan kesehatan

c. Pelaksanaan pengendalian resiko lingkungan di bandara, pelabuhan dan lintas

batas darat negara

KEPALA KANTOR

dr. I Wayan Diantika

KASI PRL

Hari Gunawan,SKM.,MM

KASI UKLW

Hartono, SKM

KASI PKSE

Junaidi,S.Sos.,MM

KASUBAG TATA USAHA

Herman Nugraha,SKM,MM

WILAYAH KERJA KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL INSTALASI WILAYAH KERJA

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL INSTALASI INSTALASI WILAYAH KERJA

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

Page 15: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

|Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 12

d. Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru dan

penyakit yang muncul kembali

e. Pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan non pengion, biologi dan kimia

f. Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai penyakit yang

berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional dan internasional.

g. Pelaksanaan fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan

kejadian luar biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan matra

termasuk penyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan penduduk.

h. Pelaksanaan fasilitasi dan advokasi kesehatan kerja dilingkungan

pelabuhan/bandara dan lintas batas darat.

i. Pelaksanaan pemberian sertifikat Obat, Makanan, Kosmetik dan Alat Kesehatan

serta bahan adiktif (OMKABA) ekspor dan mengawasi persyaratan dokumen

kesehatan OMKA impor.

j. Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya

k. Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja pelabuhan,

bandara dan lintas batas darat negara.

l. Pelaksanaan jaringan informasi dan teknologi bidang kesehatan di pelabuhan,

bandara dan batas darat negara

m. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan pelabuhan, bandara

dan batas darat negara

n. Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian resiko lingkungan dan

surveilans kesehatan pelabuhan

o. Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan pelabuhan, bandara dan batas

darat negara

p. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KKP

3. Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram terdiri dari tiga seksi, yaitu seksi Karantina

dan Surveilans Epidemiologi, seksi Pengendalian Risiko Lingkungan dan seksi

Upaya Kesehatan Lintas Wilayah serta satu bagian ketatausahaan. Sedangkan untuk

wilayah kerja memiliki 8 (delapan) wilayah kerja pelabuhan laut dan 1 (satu) wilayah

kerja pelabuhan udara.

Kegiatan yang dilaksanakan sebagai tupoksi dari masing - masing seksi yaitu :

Seksi Karantina dan Surveilans Epidemiologi mempunyai tugas malakukan

penyiapan bahan perencanaan, evaluasi dan koordinasi pelaksanaan kekarantinaan,

surveilans epidemiologi penyakit karantina dan penyakit menular potensial wabah,

pengawasan alat angkut, lalu lintas OMKA, jejaring kerja, kemitraan, kajian serta

Page 16: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

|Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 13

pengembangan teknologi, pendidikan dan pelatihan bidang kekarantinaan diwilayah

kerja pelabuhan/bandara dan lintas batas darat.

Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan perencanaan, evaluasi dan koordinasi pelaksanaan pengendalian

vektor dan binatang penular penyakit, pembinaan sanitasi lingkungan,

pengembangan jejaring kerja, kemitraan, kajian serta pengembangan teknologi,

pendidikan dan pelatihan bidang pengendalian risiko lingkungan di wilayah kerja

pelabuhan/bandara dan lintas batas darat.

Seksi Upaya Kesehatan Pelabuhan bertugas melakukan penyiapan bahan

perencanaan, evaluasi dan koordinasi pelayanan kesehatan terbatas, kesehatan haji,

kesehatan kerja, kesehatan matra, vaksinasi internasional, pengembangan jejaring

kerja, kemitraan, kajian serta pengembangan teknologi, pendidikan dan pelatihan

bidang upaya kesehatan pelabuhan di wilayah kerja pelabuhan/bandara dan lintas

batas darat.

Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

program, pengelolaan informasi, evaluasi dan laporan, urusan tata usaha, keuangan,

kepegawaian, perlengkapan dan kerumah tanggaan. Sedangkan tugas dari wilayah

kerja merupakan pelaksanaan langsung di lapangan yang didukung oleh kantor induk

sesuai program kerja yang telah direncanakan dengan selalu berkoordinasi dan

terpadu dengan sektor terkait yang memiliki kegiatan dan wewenang di wilayah

pelabuhan laut maupun bandara.

E. Potensi Permasalahan

Dari keseluruhan uraian yang telah dikemukakan diatas yang berkaitan dengan

tugas pokok dan fungsi Kantor kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram serta sejalan

dengan meningkatnya aktifitas dan tuntutan pelayanan yang prima dan paripurna, maka

ada beberapa permasalahan yang timbul. Secara umum potensi permasalahan tersebut

adalah :

1. Keterbatasan sumber daya manusia baik secara kualitas maupun kuantitas,

sehingga kegiatan di wilayah kerja tidak dapat berjalan optimal.

2. Sarana dan prasarana Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram, terutama

yang ada di wilayah kerja masih sangat terbatas, seperti tidak semua wilayah kerja

memiliki gedung kantor, sarana teknologi, transportasi dan alat komunikasi yang

memadai serta peralatan fungsional lainnya

3. Belum tersosialisasinya tugas pokok dan fungsi Kantor kesehatan pelabuhan Kelas

II Mataram kepada seluruh mayarakat pelabuhan, instansi pemerintah ataupun

swasta di pelabuhan serta pengguna jasa lainnya.

Page 17: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

|Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 14

4. Jarak tempuh yang cukup jauh antara Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Mataram dengan wilayah kerja yang ada, sangat berpengaruh terhadap efektifitas

dari pelaksanaan program dan kegiatan

5. Etos kerja yang rendah, terutama untuk petugas di wilayah kerja, terutama dalam

hal peningkatan kemampuan dalam melaksanakan Tupoksi, seperti rendahnya

keasadaran dalam mempelajari peraturan, protap serta pedoman-pedoman lain

sebagi pendukung

6. Lemahnya dukungan politis terutama payung hukum yang belum sepenuhnya

dapat menjawab permasalahan kesehatan kepelabuhanan yang timbul akibat dari

pesatnya perkembangan pada berbagai aspek kehidupan masyarakat serta sector

terkait terutama yang berkaitan dengan undang-undang karantina.

7. Belum memadainya kemampuan teknis staf di masing-masing seksi dan wilayah

kerja, akibat minimnya pelatihan teknis fungsional ataupun administrasi dan

manajerial bagi karyawan KKP Kelas II Mataram.

8. Makin meningkatnya arus penumpang, alat angkut dan barang yang keluar masuk

melalui pelabuhan / bandara yang ada, akan semakin meningkatkan resiko

terjadinya penularan penyakit karantina dan penyakit potensial wabah lainnya.

Page 18: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

|Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 15

BAB II

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

Amanat negara dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 yaitu melindungi

segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan

umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Untuk mewujudkan amanat negara tersebut, maka disusunlah Visi dan Misi Pemerintah

2015-2019 sebagai berikut :

A. Visi

Visi Pemerintah 2015-2019 adalah Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri

dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.

Berdaulat adalah hakikat dari kemerdekaan yaitu hak setiap bangsa untuk

menentukan nasibnya sendiri dan menentukan apa yang terbaik bagi diri bangsanya.

Oleh karena itu, pembangunan, sebagai usaha untuk mewujudkan kedaulatan sebagai

negara merdeka, merupakan upaya membangun kemandirian. Namun, kemandirian

yang dimaksudkan bukanlah kemandirian dalam keterisolasian, tetapi didasarkan pada

kesadaran akan adanya kondisi saling ketergantungan dalam kehidupan bermasyarakat,

baik dalam suatu negara maupun antar-bangsa. Kemandirian yang demikian adalah

paham yang proaktif dan bukan reaktif atau defensif. Bangsa yang berdaulat dan

mandiri adalah bangsa yang mampu mewujudkan kehidupan sejajar dan sederajat

dengan bangsa lain. Oleh karena itu, untuk membangun kemandirian, mutlak diperlukan

perkuatan kemampuan nasional di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan

pertahanan keamanan. Kemampuan untuk berdaya saing menjadi kunci untuk mencapai

kemajuan sekaligus kemandirian.

Kemandirian suatu bangsa tercermin, antara lain, pada ketersediaan sumber

daya manusia yang berkualitas dan mampu memenuhi tuntutan kebutuhan dan

kemajuan pembangunannya; kemandirian aparatur pemerintah dan aparatur penegak

hukum dalam menjalankan tugasnya; kemampuan untuk memenuhi pembiayaan

pembangunan yang bersumber dari dalam negeri yang makin kokoh dan berkurangnya

ketergantungan kepada sumber luar negeri; dan kemampuan memenuhi sendiri

kebutuhan pokok, yang disertai dengan keunggulan dalam inovasi, kreativitas,

intergritas, dan etos kerja sumber daya manusia.

Kepribadian dalam kebudayaan harus dicerminkan dalam setiap aspek

kehidupan, baik hukum, ekonomi, politik, sosial budaya, maupun pertahanan keamanan.

Page 19: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

|Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 16

Kemandirian dan kemajuan suatu bangsa tidak boleh hanya diukur dari perkembangan

ekonomi semata. Kemandirian dan kemajuan juga tercermin dalam kelembagaan,

pranata-pranata, dan nilai-nilai yang mendasari kehidupan politik dan sosial. Secara

lebih mendasar lagi, kemandirian sesungguhnya mencerrninkan sikap seseorang atau

sebuah bangsa mengenai jati dirinya, masyarakatnya, serta semangatnya dalam

menghadapi berbagai tantangan. Karena menyangkut sikap, kemandirian pada

dasarnya adalah masalah budaya dalam arti seluas-luasnya.

Gotong royong merupakan intisari dari ideologi Pancasila, bahwa tanggung

jawab untuk membangun bangsa ke depan harus dilakukan dengan cara musyawarah

dalam memutuskan dan gotong royong dalam kerja. Kekuatan rakyat adalah Gotong

Royong, dimana rakyat secara bahu-membahu menyelesaikan berbagai hambatan dan

tantangannya ke depan.

Untuk menunjukan prioritas dalam jalan perubahan menuju Indonesia yang

berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam

kebudayaan, maka dirumuskan sembilan agenda prioritas dalam pemerintahan

kedepan. Kesembilan agenda prioritas itu disebut NAWACITA yaitu :

1. Kami akan menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan

memberikan rasa aman pada seluruh warga negara.

2. Kami akan membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan

yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.

3. Kami akan membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan

desa dalam kerangka Negara Kesatuan.

4. Kami akan menolak Negara lemah dengan melakukan reformasi system dan penegakan

hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.

5. Kami akan meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

6. Kami akan meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional

7. Kami akan mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis

ekonomi domestic.

8. Kami akan melakukan revolusi karakter bangsa

9. Kami akan memperteguh ke-bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia

B. Misi

Upaya untuk mewujudkan Visi Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat Mandiri

dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong itu akan ditempuh melalui Misi

sebagai berikut :

Page 20: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

|Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 17

1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,

menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumberdaya maritim, dan

mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan

Negara hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara

maritim.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing.

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan

berbasiskan kepentingan nasional

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

C. Tujuan

Kementerian Kesehatan pada tahun 2015-2019 memiliki dua tujuan yang harus

dilaksanakan yaitu :

1. Meningkatnya status kesehatan masyarakat

2. Meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan masyarakat

terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan.

Peningkatan status kesehatan masyarakat dilakukan pada semua kontinum siklus

kehidupan (life cycle) yaitu bayi, balita, anak usia sekolah, remaja, kelompok usia kerja,

maternal dan kelompok lansia.

Tujuan indikator Kementerian Kesehatan bersifat dampak (impack atau outcome).

Dalam peningkatan status kesehatan masyarakat, indikator yang akan dicapai adalah :

1. Menurunnya angka kematian ibu dari 359 per 100.000 kelahiran hidup (SP 2010),

346 menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup.

2. Menurunnya angka kematian bayi dari 32 menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup.

3. Menurunnya persentase BBLR dari 10,2% menjadi 8%.

4. Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan

masyarakat serta pembiayaan kegiatan promotif dan preventif.

5. Meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.

Sedangkan dalam rangka meningkatkan daya tanggap (responsiveness) dan

perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial dibidang kesehatan maka

ukuran yang akan dicapai adalah :

Page 21: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

|Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 18

1. Menurunnya beban rumah tangga untuk membiayai pelayanan kesehatan setelah

memiliki jaminan kesehatan dari 37% menjadi 10%.

2. Meningkatnya indeks responsiveness terhadap pelayanan kesehatan dari 6,80

menjadi 8,00.

D. Sasaran Strategis

Sasaran Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019 adalah :

1. Meningkatnya kesehatan masyarakat dengan sasaran yang akan dicapai adalah :

a. Meningkatnya persentase persalinan difasilitas kesehatan sebesar 85%.

b. Menurunnya persentase ibu hamil kurang energi kronik sebesar 18,2%.

c. Meningkatnya persentase kabupaten dan kota yang memiliki kebijakan Perilaku

hidu bersih dan sehat (PHBS) sebesar 80%.

2. Meningkatnya pengendalian penyakit dengan sasaran yang akan dicapai adalah :

a. Persentase kab/ kota yang memenuhi kualitas kesehatan lingkungan sebesar

40%.

b. Penurunan kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) tertentu

sebesar 40%.

c. Kab/ kota yang mampu melaksanakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan

kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah sebesar 100%.

d. Menurunnya prevalensi merokok pada usia < 18 tahun sebesar 5,4%.

3. Meningkatnya akses dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan dengan sasaran yang

akan dicapai adalah :

a. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1 Puskesmas yang terakreditasi

sebanyak 5.600 kecamatan.

b. Jumlah kab/ kota yang memiliki minimal 1 RSUD yang terakreditasi sebanyak

481 kab/ kota.

4. Meningkatnya akses, kemandirian dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan

dengan sasaran yang akan dicapai adalah :

a. Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas sebesar 90%.

b. Jumlah bahan baku obat, obat tradisional serta alat kesehatan yang diproduksi

didalam negeri sebanyak 35 jenis.

c. Persentase produk alat kesehatan dan PKRT diperedaran yang memenuhi

syarat sebesar 83%.

5. Meningkatnya jumlah, jenis, kualitas dan pemerataan tenaga kesehatan dengan

sasaran yang akan dicapai adalah :

a. Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan sebanyak

5.600 Puskesmas.

Page 22: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

|Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 19

b. Persentase RS kab/ kota kelas C yang memiliki 4 dokter spesialis dasar dan 3

dokter spesialis penunjang sebesar 60%.

c. Jumlah SDM kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya sebanyak 56,910

orang.

6. Meningkatnya sinergitas antar kementerian/ lembaga dengan sasaran yang akan

dicapai adalah :

a. Meningkatnya jumlah kementerian lain yang mendukung pembangunan

kesehatan.

b. Meningkatnya persentase kab/ kota yang mendapat predikat baik dalam

pelaksanaan SPM sebesar 80%.

7. Meningkatnya daya guna kemitraan dalam dan luar negeri dengan sasaran yang

akan dicapai adalah :

a. Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR untuk program kesehatan

sebesar 20%.

b. Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk

mendukung kesehatan sebanyak 15 organisasi.

c. Jumlah kesepakatan kerjasama luar negeri dibidang kesehatan yang

diimplementasikan sebanyak 40 kesepakatan.

8. Meningkatnya integrasi perencanaan, bimbingan teknis dan pemantauan evaluasi

dengan sasaran yang akan dicapai adalah :

a. Jumlah provinsi yang memiliki rencana lima tahun dan anggaran kesehatan

terintegrasi dari berbagai sumber sebanyak 34 provinsi.

b. Jumlah rekomendasi monitoring evaluasi terpadu sebanyak 100 rekomendasi.

9. Meningkatnya efektivitas penelitian dan pengembangan kesehatan dengan sasaran

yang akan dicapai adalah :

a. Jumlah hasil penelitian yang didaftarkan HKI sebanyak 35 buah.

b. Jumlah rekomendasi kebijakan berbasis penelitian dan pengembangan

kesehatan yang diadvokasikan kepengelola program kesehatan dan atau

pemangku kepentingan sebanyak 120 rekomendasi.

c. Jumlah laporan riset kesehatan nasional (Riskesnas) bidang kesehatan dan gizi

masyarakat sebanyak 5 laporan.

10. Meningkatnya tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih dengan sasaran

yang akan dicapai adalah :

a. Persentase satuan kerja yang dilakukan audit memiliki temuan kerugian Negara

< 1% sebesar 100%.

Page 23: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

|Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 20

11. Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur kementerian kesehatan dengan

sasaran yang akan dicapai adalah :

a. Meningkatnya persentase pejabat structural dilingkungan kementerian

kesehatan yang kompetensinya sesuai persyaratan jabatan sebesar 90%.

b. Meningkatnya persentase pegawai kementerian kesehatan dengan nilai kinerja

minimal baik sebesar 94%.

12. Meningkatnya sistem informasi kesehatan integrasi dengan sasaran yang akan

dicapai adalah :

a. Meningkatnya persentase kab/ kota yang melaporkan data kesehatan prioritas

secara lengkap dan tepat waktu sebesar 80%.

b. Persentase tersedianya jaringan komunikasi data yang diperuntukkan untuk

akses pelayanan e-health sebesar 50%.

Adapun Sasaran Strategis Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan

Penyehatan Lingkungan dalam Rencana Aksi Program PP dan PL merupakan sasaran

strategis dalam Renstra Kemenkes yang disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi

Ditjen PP dan PL. Sasaran tersebut adalah meningkatnya pengendalian penyakit pada

akhir tahun 2019 yang ditandai dengan :

1. Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80 persen imunisasi dasar lengkap pada

bayi sebesar 95 %.

2. Jumlah kab/kota dg eliminasi malaria sebanyak 300 kab/kota

3. Jumlah kab/kota endemis filariasis berhasil menurunkan angka mikrofilaria <1 persen

sebanyak 75 kab/kota

4. Jumlah prov dg eliminasi kusta sebanyak 34 provinsi

5. Menurunnya Prevalensi TB menjadi 245 per 100.000 penduduk

6. Menurunnya Prevalensi HIV menjadi <0,5 %

7. Meningkatnya Persentase kab/kota yang memenuhi kualitas kesehatan lingkungan

sebesar 40%.

8. Penurunan kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) tertentu

sebesar 40%.

9. Meningkatnya jumlah Kab/Kota yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam

penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

sebesar 100%.

10. Menurunnya prevalensi merokok pada pada usia ≤ 18 tahun sebesar 5,4%.

11. Meningkatnya Surveilans berbasis laboratorium sebesar 50 %

Page 24: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

|Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 21

12. Persentase pelabuhan/bandara/PLBD yang melaksanakan kesiapsiagaan dalam

penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

sebesar 100%.

Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan dilakukan adalah :

1. Pembinaan Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra

Sasaran kegiatan ini adalah menurunkan angka kesakitan akibat penyakit yang dapat

dicegah dengan imunisasi, peningkatan surveilans, karantina kesehatan dan

kesehatan matra. Indikator pencapaian sasaran tersebut adalah :

a. Persentase anak usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap

sebesar 93%.

b. Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspons sebesar 90%.

c. Persentase kab/ kota yang mempunyai daerah penyelaman yang melaksanakan

upaya kesehatan matra sebesar 60%.

2. Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang

Sasaran kegiatan ini adalah meningkatnya pencegahan dan penanggulangan

penyakit bersumber binatang. Indikator pencapaian sasaran tersebut adalah :

a. Persentase kab/ kota yang melakukan pengendalian vector terpadu sebesar 80%.

b. Jumlah kab/ kota dengan API < 1/1.000 penduduk sebanyak 400 kab/ kota.

c. Jumlah kab/ kota endemis filaria berhasil menurunkan angka mikro filaria menjadi

< 1% sebanyak 75 kab/ kota.

d. Persentase kab/ kota dengan IR DBD < 49 per 100.000 penduduk sebesar 68%.

e. Persentase kab/ kota yang eliminasi rabies sebesar 85%.

3. Pengendalian Penyakit Menular Langsung

Sasaran kegiatan ini adalah menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat

penyakit menular langsung. Indikator pencapaian sasaran tersebut adalah :

a. Persentase cakupan penemuan kasus baru kusta tanpa cacat sebesar 95%.

b. Persentase kab/ kota dengan angka keberhasilan pengobatan TB paru BTA positif

(Success Rate) minimal 85% sebesar 90%

c. Persentase angka kasus HIV yang diobati sebesar 55%.

d. Persentase kab/ kota yang 50% Puskesmasnya melakukan pemeriksaan dan tata

laksana Pneumonia melalui program MTBS sebesar 60%.

e. Persentase kab/ kota yang melaksanakan kegiatan deteksi dini hepatitis B pada

kelompok berisiko sebesar 80%.

Page 25: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

|Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 22

4. Pengendalian Penyakit Tidak Menular

Sasaran kegiatan ini adalah menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat

penyakit tidak menular; meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit

tidak menular. Indikator pencapaian sasaran tersebut adalah:

a. Persentase Puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM terpadu sebesar

50%.

b. Persentase kabupaten/kota yang melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa

Rokok (KTR) minimal 50% sekolah sebesar 50%.

c. Persentase desa/kelurahan yang melaksanakan kegiatan Pos pembinaan

terpadu (Posbindu) PTM sebesar 50%.

d. Persentase perempuan usia 30-50 tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan

payudara sebesar 50%.

e. Persentase kabupaten/kota yang melakukan pemeriksaan kesehatan pengemudi

di terminal utama sebesar 50%.

5. Penyehatan Lingkungan

Sasaran kegiatan ini adalah meningkatnya penyehatan dan pengawasan kualitas

lingkungan. Indikator pencapaian sasaran tersebut adalah:

a. Jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan STBM sebanyak 45.000

desa/kelurahan.

b. Persentase sarana air minum yang dilakukan pengawasan sebesar 50%.

c. Persentase Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan sebesar

58%.

d. Persentase RS yang melakukan pengelolaan limbah medis sesuai standar

sebesar 36%.

e. Persentase Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang memenuhi syarat

kesehatan sebesar 32%.

f. Jumlah kabupaten/kota yang menyelenggarakan tatanan kawasan sehat

sebanyak 386 desa/kelurahan.

6. Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program PPPL

Sasaran kegiatan ini adalah meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan

tugas teknis lainnya pada program pengendalian penyakit dan penyehatan

lingkungan. Indikator pencapaian sasaran tersebut adalah:

a. Persentase Satker Program PP dan PL yang memperoleh penilaian SAKIP

dengan hasil minimal AA sebesar 85%.

b. Persentase Satker Pusat dan Daerah yang ditingkatkan sarana/prasarananya

untuk memenuhi standar sebesar 69%.

Page 26: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

| Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 23

BAB III

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

Arah kebijakan dan strategi Ditjen PP dan PL didasarkan pada arah kebijakan dan

strategi kementerian kesehatan yang mendukung arah kebijakan dan strategi nasional

sebagaimana tercantum didalam rencana pembangunan jangka menengah nasional

(RPJMN) 2015-2019. Untuk menjamin dan mendukung pelaksanaan berbagai upaya

kesehatan yang efektif dan efisien maka yang dianggap prioritas dan mempunyai daya

ungkit besar didalam pencapaian hasil pembangunan kesehatan, dilakukan upaya secara

terintegrasi dan fokus pada pembangunan kesehatan.

Arah Kebijakan Ditjen PP dan PL untuk mendukung arah kebijakan Kementerian Kesehatan

adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan surveilans epidemiologi faktor risiko dan penyakit

2. Peningkatan perlindungan kelompok berisiko

3. Penatalaksanaan epidemiologi kasus dan pemutusan rantai penularan

4. Pencegahan dan penanggulangan KLB/Wabah termasuk yang berdimensi internasional

5. Peningkatan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk pencegahan dan pengendalian

penyakit.

6. Pemberdayaan dan peningkatan peran swasta dan masyarakat

7. Pelayanan kesehatan jiwa

8. Peningkatan keterpaduan program promotif & preventif dlm pengendalian penyakit &

penyehatan lingkungan.

Arah Kebijakan tersebut didukung melalui 10 strategi yaitu :

1. Melaksanakan review dan memperkuat aspek legal

2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi

3. Melaksanakan intensifikasi, akselerasi dan inovasi program

4. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di bidang Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit

5. Memperkuat Jejaring kerja dan kemitraan

6. Memperkuat manajemen logistik

7. Meningkatkan Surveilans dan aplikasi teknologi pendukung (SKDR)

8. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pendampingan teknis

9. Mengembangkan dan memperkuat sistem pembiayaan program

10. Meningkatkan pengembangan teknologi preventif

Page 27: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

| Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 24

Arah kebijakan Ditjen PP dan PL didasarkan pada arah kebijakan Kementerian Kesehatan

mengacu pada tiga hal penting yakni:

1. Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer (Primary Health Care)

Puskesmas mempunyai fungsi sebagai pembina kesehatan wilayah melalui 4 jenis

upaya yaitu:

a. Meningkatkan dan memberdayakan masyarakat.

b. Melaksanakan Upaya Kesehatan Masyarakat.

c. Melaksanakan Upaya Kesehatan Perorangan.

d. Memantau dan mendorong pembangunan berwawasan kesehatan

Pelaksanaan Upaya Kesehatan Masyarakat di puskesmas untuk mendukung

pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan dilakukan melalui strategi sebagai

berikut :

a. Peningkatan kemampuan sumber daya manusia di Puskesmas untuk tenaga

kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan termasuk tenaga fungsional

sanitarian, entomolog kesehatan, dan epidemiolog kesehatan yang dilakukan

melalui peningkatan kemampuan SDM petugas provinsi dan kabupaten/kota.

Peningkatan kemampuan SDM puskesmas tidak bisa dilakukan secara langsung

oleh Ditjen PP dan PL. Hal mengingat pembagian kewewenangan pusat dan daerah

serta Standar Pelayanan Minimal di Kabupaten/Kota.

b. Penguatan menu pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan dalam menu

pembiayaan Puskesmas melalui BOK/DAK.

2. Penerapan Pendekatan Keberlanjutan Pelayanan (Continuum Of Care).

Pendekatan ini dilaksanakan melalui peningkatan cakupan, mutu, dan keberlangsungan

upaya pencegahan penyakit dan pelayanan kesehatan ibu, bayi, balita, remaja, usia

kerja dan usia lanjut. Keberlangsungan upaya pencegahan penyakit dilakukan oleh

Ditjen PP dan PL melalui strategi sebagai berikut:

a. Pelaksanaan deteksi dini penyakit menular dan tidak menular

b. Penyelenggaran imunisasi

c. Penguatan surveilans epidemiologi dan faktor risiko

3. Intervensi Berbasis Risiko Kesehatan.

Intervensi berbasis risiko kesehatan pada Pogram Pengendalian Penyakit dan

Penyehatan Lingkungan dilakukan pada kegiatan khusus untuk menangani

permasalahan kesehatan pada bayi, balita dan lansia, ibu hamil, pengungsi, dan

keluarga miskin, kelompok-kelompok berisiko, serta masyarakat di daerah terpencil,

perbatasan, kepulauan, dan daerah bermasalah kesehatan.

Page 28: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

| Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 25

Kegiatan tersebut dilakukan dengan melakukan integrasi dan sinergi kegiatan lintas

program maupun lintas sektor. Integrasi dan sinergi tidak hanya dilakukan pada level

antar kementerian di Pusat, namun juga antara Pusat dan Daerah termasuk

peningkatan peran swasta dan tokoh masyarakat. Bentuk sinergi dilakukan melalui

penyusunan rencana aksi, pembetukan forum komunikasi, penyusunan roadmap,

ataupun penyusunan kerjasama (MoU).

Strategi Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dalam Rencana Aksi

Program PP dan PL dilakukan melalui :

a. Untuk mengendalikan penyakit menular strategi yang dilakukan adalah:

1) Perluasan cakupan akses masyarakat (termasuk skrining cepat bila ada dugaan

potensi meningkatnya kejadian penyakit menular seperti Mass Blood Survey

untuk malaria) dalam memperoleh pelayanan kesehatan terkait penyakit menular

terutama di daerah-daerah yang berada di perbatasan, kepulauan dan terpencil

untuk menjamin upaya memutus mata rantai penularan.

2) Perluasan skrining AIDS ; dalam 5 tahun akan dilakukan test pada 15.000.000

sasaran, dengan target tahun 2015 sebanyak 7.000.000 tes dengan sasaran

populasi sasaran (ibu hamil, pasangan ODHA, masyarakat infeksi TB dan

hepatitis) dan populasi kunci yaitu pengguna napza suntik, Wanita Pekerja Seks

(WPS) langsung maupun tidak langsung, pelanggan/ pasangan seks WPS, gay,

waria, LSL dan warga binaan lapas/rutan. Target tahun 2016 hingga 2019 akan

dilakukan secara bertahap untuk memenuhi target 15.000.000 test.

3) Deteksi Dini Hepatitis B dan C; sampai dengan tahun 2019 akan diharapkan

paling tidak 90% Ibu hamil telah ditawarkan untuk mengikuti Deteksi Dini

Hepatitis B, paling tidak 90% Tenaga Kesehatan dilakukan Deteksi Dini Hepatitis

B dan C; demikian halnya dengan kelompok masyarakat berisiko tinggi lainnya

seperti keluarga orang dengan Hepatitis B dan C; Pelajar/mahasiswa Kesehatan;

Orang orang dengan riwayat pernah menjalani cuci darah, Orang dengan

HIV/AIDS, pasien klinik Penyakit Menular Seksual, Pengguna Napsa Suntik,

WPS, LSL, Waria, dll paling tidak 90% diantara mereka melakukan Deteksi Dini

Hepatitis B dan C. Secara absolut jumlah yang akan dideteksi dini sampai

dengan tahun 2019 paling tidak sebesar 20 juta orang.

4) Intensifikasi penemuan kasus kusta di 14 provinsi dan147 kab/kota

5) Pemberian Obat Pencegahan Massal frambusia di 74 kabupaten endemis

6) Survey serologi frambusia dalam rangka pembuktian bebas frambusia

Page 29: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

| Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 26

7) Skrining di pelabuhan/bandara/PLBDN yang meliputi: skrining AIDS , skrining

hepatitis, melakukan mass blood survey malaria di pelabuhan, pada masyarakat

pelabuhan dan skrining penyakit bersumber binatang di pelabuhan.

8) 41 Rencana Aksi Program PP dan PL 2015 - 2019

9) Memberikan otoritas pada petugas kesehatan masyarakat (Public Health

Officers), di pelabuhan/bandara/PLBD terutama hak akses pengamatan faktor

risiko dan penyakit dan penentuan langkah penanggulangannya.

Untuk mendukung strategi ini dilakukan upaya :

Standarisasi nasional SOP yang digunakan oleh seluruh Kantor Kesehatan

Pelabuhan sesuai perkembangan kondisi terkini.

Penyediaan sarana dan peralatan pengamatan faktor risiko dan penyakit

sesuai dengan perkembangan teknologi.

Peningkatan kapasitas petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan dalam

pengamatan faktor risiko dan penanggulangan penyakit sesuai Prosedur

yang ditentukan

Melakukan peningkatan jejaring dengan lintas sektor dan pengguna jasa.

Melaksanakan Surveilans Epidemiologi penyakit menular berbasis

laboratorium

Melaksanakan advokasi dan fasilitasi kejadian luar biasa, wabah dan

bencana di wilayah layanan

Melaksanakan kajian dan diseminasi informasi pengendalian penyakit

menular

Pengembangan laboratorium pengendalian penyakit menular

Meningkatkan dan mengembangkan model dan teknologi tepat guna

10) Meningkatkan peran B/BTKLPP dalam upaya pengendalian faktor risiko dan

penyakit menular melalui:

Surveilans faktor risiko penyakit

Melaksanakan advokasi dan fasilitasi kejadian luar biasa, wabah dan

bencana di wilayah layanan

Melaksanakan kajian dan diseminasi informasi pengendalian penyakit

menular 4) Pengembangan laboratorium pengendalian penyakit menular

Meningkatkan dan mengembangkan model dan teknologi tepat guna.

11) Mendorong keterlibatan masyarakat dalam membantu upaya pengendalian

penyakit melalui surveilans berbasis masyarakat untuk melakukan pengamatan

terhadap hal-hal yang dapat menyebabkan masalah kesehatan dan

Page 30: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

| Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 27

melaporkannnya kepada petugas kesehatan agar dapat dilakukan respon dini

sehingga permasalahan kesehatan tidak terjadi. Peningkatan peran daerah

khususnya kabupaten/kota yang menjadi daerah pintu masuk negara dalam

mendukung implementasi pelaksanaan International Health Regulation (IHR)

untuk upaya cegah tangkal terhadap masuk dan keluarnya penyakit yang

berpotensi menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat.

12) Pengendalian Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) dengan

memberikan imunisasi terbukti cost effective serta dapat mengurangi kematian,

kesakitan, dan kecacatan secara signifikan. Imunisasi dapat memberikan

perlindungan kepada sasaran yang mendapatkan imunisasi dan juga kepada

masyarakat di sekitarnya (herd immunity). Untuk dapat mencapai hal tersebut

maka kebijakan dalam program imunisasi meliputi:

Penyelenggaraan dilaksanakan oleh pemerintah, swasta dan masyarakat,

dengan prinsip keterpaduan.

Mengupayakan kesinambungan penyelenggaraan melalui perencanaan

program dan anggaran terpadu (APBN, APBD, Hibah, LSM dan masyarakat)

Perhatian khusus diberikan untuk wilayah rawan sosial, rawan penyakit

(KLB) dan daerah-daerah sulit secara geografis

Melaksanakan kesepakatan global: Eradikasi Polio, Eliminasi Tetanus

Maternal dan Neonatal, Eliminasi Campak dan Pengendalian Rubella, Mutu

Pelayanan Sesuai Standar, dan lain-lain.

Kebijakan ini dilaksanakan dengan pendekatan strategi:

Peningkatan cakupan imunisasi yang tinggi dan merata serta terjangkau

melalui : tersedianya pelayanan imunisasi “stasioner” yang terjangkau

masyarakat dan tersedianya pelayanan imunisasi yang menjangkau

masyarakat di daerah sulit .

Peningkatan kualitas pelayanan imunisasi melalui; petugas yang terampil,

coldchain dan vaksin yang berkualitas dan pemberian imunisasi yang benar

Penggerakan Masyarakat untuk mau dan mampu menjangkau pelayanan

imunisasi.

b. Untuk penyakit tidak menular maka perlu melakukan deteksi dini secara proaktif

melalui kunjungan ke masyarakat karena 3/4 penderita tidak tahu kalau dirinya

menderita penyakit tidak menular terutama pada para pekerja. Di samping itu perlu

mendorong kabupaten/kota yang memiliki kebijakan PHBS untuk menerapkan

kawasan bebas asap rokok agar mampu membatasi ruang gerak para perokok.

Dalam kurun waktu lima tahun mendatang upaya pengendalian difokuskan melalui:

Page 31: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

| Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 28

1. Peningkatan cakupan deteksi dini faktor risiko PTM secara pro-aktif mengunjungi

masyarakat, meliputi:

a) Deteksi dini kadar gas CO dalam paru, pada masyarakat umum dan sekolah,

sasaran 514 Kabupaten/Kota dan 20.000 Sekolah

b) Deteksi dini kapasitas paru, pada masyarakat umum dan sekolah, sasaran

514 Kabupaten /Kota dan 20.000 Sekolah

c) Deteksi dini osteoporosis, pada masyarakat umum, sasaran 514 Kabupaten

/Kota

d) Deteksi dini obesitas, pada masyarakat umum dan sekolah, sasaran 40.000

Posbindu dan 20.000 Sekolah

e) Deteksi dini tekanan darah, pada masyarakat umum dan sekolah, sasaran

40.000 Posbindu dan 20.000 Sekolah

f) Deteksi dini kadar alkohol dalam darah, pada kelompok masyarakat khusus

(pengemudi), sasaran 208 Terminal

g) Deteksi dini faktor risiko penggunaan zat aditif dan psikotropika dalam tubuh,

pada pengemudi dan penghuni Lapas, sasaran 208 terminal dan 238 Lapas

2. Peningkatan cakupan deteksi dini PTM di FKTP

a) Deteksi dini Ca Cervix dan Ca payudara dengan metode IVA dan sadaris

pada Wanita Usia Subur (WUS), sasaran 9000 FKTP

b) Deteksi dini Diabetes Melitus, pada kelompok, sasaran 9000 FKTP

c) Deteksi dini hipertensi, sasaran 9000 FKTP

d) Deteksi dini penyakit hiper tyroid, sasaran 9000 FKTP

e) Deteksi dini penyakit ginjal kronik, sasaran 9000 FKTP

f) Deteksi dini penyakit Lupus, sasaran 9000 FKTP

g) Deteksi dini penyakit thalassemia, sasaran 9000 FKTP

h) Deteksi dini penyakit Asma dan PPOK, sasaran 9000 FKTP

3. Peningkatan sistem surveilans FR dan PTM :

a) Surveilans FR PTM, sasaran 40.000 Posbindu

b) Surveilans FR PTM, sasaran 20.000 Sekolah

4. Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam percepatan pengendalian Faktor

risiko PTM :

a) Pembinaan kader Posbindu di Masyarakat, 40.000 Posbindu

b) Pembinaan pembina OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) dalam

pengendalian faktor risiko PTM, sasaran 20.000 Sekolah

c) Pembinaan tenaga pemantau KTR (Satpam pada fasilitas umum), sasaran

514 Kabupaten /Kota

Page 32: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

| Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 29

5. Peningkatkan daya guna Kemitraan / jejaring (Dalam dan Luar Negeri) :

a) Menyusun Road Map dampak pengendalian Tembakau bersama berbagai

stake holder potensial.

b) Menyusun Road Map dampak konsumsi alkohol bersama berbagai stake

holder potensial

c) Menjalin forum komunikasi dengan Aliansi Bupati/ walikota dan aliansi PTM

dalam pengendalian PTM dan dampak tembakau terhadap kesehatan

d) Menjalin kerjasama dengan lembaga internasional dalam pengendalian PTM

dan dampak rokok terhadap kesehatan

e) Catatan stake holder potensial: Kementerian Pariwisata, Kementerian

Pendidikan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Sosial, Kementerian

Peranan Wanita, Kementerian Perdagangan, Akademisi, Satpol PP, Profesi

(IDI, PDPI, PERDOSI, PERDOGI, PGRI, dll), PHRI, Organda, LSM (IAKMI,

YJI, YLKI, YKI, dll).

6. Peningkatan SDM Kesehatan pelaksana program PTM, sasaran 34 provinsi, 514

Kabupaten/Kota, 9000 Puskesmas.

7. Mendorong penyusunan regulasi daerah dalam bentuk: Peraturan Daerah

(Perda), Peraturan Gubernur, Walikota/ Bupati yang dapat menggerakkan sektor

lain di daerah untuk berperan aktif dalam pelaksanaan KTR di 7 (tujuh) tatanan,

sasaran 34 Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota.

8. Meningkatkan peran BBTKLPP dalam mendukung upaya pengendalian penyakit

tidak menular melalui peningkatan surveilans berbasis laboratorium, kajian faktor

risiko penyakit tidak menular dan pengembangan laboratorium penyakit tidak

menular.

9. Meningkatkan peran KKP dalam mendukung upaya pengendalian penyakit tidak

menular di wilayah pelabuhan/bandara/PLBD

10. Meningkatkan peran BBTKLPP dalam mendukung upaya pengendalian penyakit

tidak menular melalui;

a) Melaksanakan Surveilans Epidemiologi penyakit tidak menular berbasis

laboratorium

b) Melaksanakan kajian dan diseminasi informasi pengendalian penyakit tidak

menular

c) Pengembangan laboratorium pengendalian penyakit tidak menular

d) Meningkatkan dan mengembangkan model dan teknologi tepat guna.

Page 33: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

| Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 30

c. Meningkatnya kesehatan lingkungan, strateginya adalah :

1. Penyusunan regulasi daerah dalam bentukperaturanGubernur, Walikota/ Bupati

yang dapat menggerakkan sektor lain di daerah untuk berperan aktif dalam

pelaksanaan kegiatan penyehatan lingkungan seperti peningkatan ketersediaan

sanitasi dan air minum layak serta tatanan kawasan sehat.

2. Meningkatkan pemanfaatan teknologi tepat guna sesuai dengan kemampuan

dan kondisi permasalahan kesehatan lingkungan di masing-masing daerah.

3. Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam wirausaha sanitasi.

4. Penguatan POKJA Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) melalui

pertemuan jejaring AMPL, Pembagian peran SKPD dalam mendukung

peningkatan akses air minum dan sanitasi.

5. Peningkatan peran Puskesmas dalam pencapaian kecamatan/kabupaten Stop

Buang Air Besar Sembarangan (SBS) minimal satu Puskesmas memiliki satu

Desa SBS.

6. Meningkatkan peran daerah potensial yang melaksanakan strategi adaptasi

dampak kesehatan akibat perubahan iklim.

7. Peningkatan cakupan TPM Sehat, TTU Sehat dan RS yang melaksanakan

pengelolaan limbah medis sesuai standar

8. Peningkatan pelaksanaan kegiatan kesehatan lingkungan dalam keadaan

tertentu

9. Pemberian stimulan sarana dan prasarana kepada daerah (dengan kriteria

tertentu)

10. Meningkatkan peran BTKLPP dalam mendukung upaya penyehatan lingkungan

melalui peningkatan kajian penyehatan lingkungan, pengembangan teknologi

tepat guna penyehatan lingkungan, pengembangan laboratorium lingkungan dan

pelaksanaan analisis dampak kesehatan lingkungan.

11. Meningkatkan peran KKP dalam mendukung upaya penyehatan lingkungan

dengan mewujudkan pelabuhan/bandara/PLBD sehat.

Strategi untuk pencapaian sasaran serta tujuan yang telah ditetapkan

dilaksanakan sesuai skala prioritas. Strategi yang akan dilakukan di Kantor Kesehatan

Pelabuhan Mataram adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan Upaya Kekarantinaan

Upaya kekarantinaan dilaksanakan dengan meningkatkan pengawasan terhadap

alat angkut dan komoditi OMKA di pelabuhan. Upaya kekarantinaan lainnya

dilakukan melalui pengetatan prosedur kekarantinaan dan prosedur penerbitan

Page 34: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

| Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 31

dukumen kesehatan dengan tidak mengurangi aspek kelancaran arus orang dan

barang. Disamping itu juga dilakukan dengan meningkatkan kemampuan tenaga

pemeriksa di lapangan serta penegakkan hukum terhadap pelanggaran Undang

Undang Karantina.

2. Mengefektifkan Surveilans Epidemilogi

Agar upaya penanggulangan penyakit dapat dilaksanakan lebih efektif dan efisien

dan dampaknya tidak sampai menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat

yang luas maka deteksi dini terhadap potensi penyebaran penyakit menular potensi

wabah perlu ditingkatkan. Upaya ini dilaksanakan dengan meningkatkan

kemampuan petugas dalam melaksanakan surveilans epidemiologi melalui

pengumpulan, pengolahan, analisis dan desiminasi data, serta pembentukan Tim

Surveilans Epidemiologi dan Penanggulangan KLB KKP Kelas II Mataram.

3. Meningkatkan Upaya Sanitasi dan Dampak Resiko Lingkungan

Upaya sanitasi dan dampak resiko lingkungan meliputi :

a. Pengawasan penyediaan air bersih, serta pengamanan makanan dan

minuman.

b. Pengawasan hygiene dan sanitasi lingkungan gedung/ bangunan.

c. Pengawasan pencemaran udara, air dan tanah

d. Pemeriksaan dan pengawasan hygiene dan sanitasi kapal dilingkungan

pelabuhan dan lintas batas darat negara

4. Meningkatkan Upaya Pegawasan dan Pengendalian Vektor dan Binatang Penular

Penyakit.

Upaya Pegendalian vektor dan binatang penular penyakit meliputi :

a. Pegendalian tikus di darat dan di kapal

b. Pegendalian lalat, kecoa dan serangga lainnya

c. Pegawasan dan pengendalian Nyamuk Aedes aegypti

d. Pegawasan dan pengendalian Nyamuk Anopheles

5. Meningkatkan Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah

Peningkatan mutu pelayanan kesehatan perlu dilakukan guna menjaga

eksistensi KKP dimasa yang akan datang, agar image masyarakat tetap positif

terhadap keberadaan KKP. Langkah yang akan dilakukan adalah :

a. Melaksanakan pelayanan kesehatan terbatas, rujukan dan gawat darurat medik

di wilayah pelabuhan dan lintas batas darat negara.

b. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan haji, kesehatan kerja, kesehatan matra

di wilayah kerja pelabuhan, bandara dan lintas batas darat negara.

Page 35: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

| Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 32

c. Melakukan pengujian kesehatan nahkoda dan anak buah kapal serta penjamah

makanan.

d. Vaksinasi dan penerbitan sertifikat vaksinasi internasional

e. Pengawasan pengangkutan orang sakit dan jenazah diwilayah pelabuhan dan

lintas batas darat negara, serta pengawasan ketersediaan obat-obatan/

peralatan P3K alat angkut.

6. Meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM)

Upaya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) akan terus dilakukan guna

meningkatkan profesionalitas pegawai agar mampu menjawab tantangan dan

permasalahan yang dihadapi dengan cepat dan tepat. Langkah yang akan

dilakukan adalah analisis kebutuhan tenaga secara komprehensif, mengefektifkan

pembinaan ke wilayah kerja, memberikan kesempatan bagi pegawai yang

memenuhi syarat untuk mengikuti pendidikan formal dan informal serta pendidikan

penjenjangan sesuai kebutuhan organisasi.

7. Melengkapi sarana dan prasarana

Guna menjamin keberhasilan dan kelancaran dalam operasional kegiatan, langkah

yang akan dilaksanakan oleh KKP Kelas II Mataram antara lain melengkapi sarana

untuk keperluan rutin, keperluan teknis dan sarana penunjang berupa peralatan

pengolah data seperti komputer, laptop, printer, alat kesehatan, gedung dan

bangunan kantor serta peralatan rumah tangga lainnya.

8. Mengadakan koordinanasi, kemitraan dan jejaring kerja

Upaya untuk mempercepat pencapaian program akan dilakukan dengan

mengadakan koordinasi lintas program dan lintas sektor yang mana waktunya

disesuaikan dengan kebutuhan, pelaksanaan kemitraan dan jejaring kerja antar

instansi yang ada di pelabuhan dan bandara guna menyamakan persepsi dalam

menyikapi suatu permasalahan yang sedang berkembang.

Page 36: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

| Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 33

BAB IV

RENCANA KINERJA DAN PENDANAAN KEGIATAN

A. Rencana Kinerja

Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh

semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,

kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat

kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan

sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Keberhasilan

pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program

dan sektor, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan oleh

periode sebelumnya.

Secara umum program Kementerian Kesehatan ada dua yaitu Program Generik

dan Program teknis.

Program Generik meliputi :

1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya.

2. Program Penguatan Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/ Kartu

Indonesia Sehat (KIS).

3. Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Kementerian

Kesehatan.

4. Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Program teknis meliputi:

1. Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak.

2. Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.

3. Program Pembinaan Upaya Kesehatan.

4. Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan.

5. Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan.

Kantor Kesehatan Pelabuhan merupakan UPT Direktorat Jenderal Pengendalian

Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Rencana kinerja kegiatan yang dilaksanakan

mengacu pada Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dengan

enam kegiatan pokok yaitu :

1. Pembinaan Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra

Sasaran kegiatan ini adalah menurunkan angka kesakitan akibat penyakit

yang dapat dicegah dengan imunisasi, peningkatan surveillance, karantina

kesehatan, dan kesehatan matra dengan indikator sebagai berikut:

Page 37: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

| Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 34

a. Persentase anak usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap

sebesar 93%.

b. Persentase anak usia dibawah tiga tahun yang mendapat imunisasi dasar

lengkap dan imunisasi lanjutan sebesar 70%.

c. Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80 persen imunisasi dasar lengkap

pada bayi sebesar 95 %

d. Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspons sebesar 90%.

b. Penemuan kasus discarded campak ≥ 2 per 100.000 penduduk

c. Penemuan kasus AFP non polio ≥ 2 per 100.000 penduduk usia < 15 tahun

d. Persentase kabupaten/kota yang mempunyai daerah penyelaman yang

melaksanakan upaya kesehatan matra sebesar 60%.

e. Persentase Kab/Kota yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam

penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

sebesar 100%

f. Persentase alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan

sebesar 100%.

g. Persentase respon sinyal SKD dan KLB, Bencana dan Kondisi Matra di

wilayah layanan B/BTKLPP sebesar 90%

Dari sepuluh indikator diatas yang berkaitan langsung dengan kegiatan di Kantor

Kesehatan Pelabuhan adalah :

a. Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspons.

Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung kegiatan ini adalah :

Jenis Kegiatan Target 2015 - 2019

2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah wilayah kerja yang melakukan surveilans faktor risiko penyakit pada alat angkut

9 9 9 9 9

Jumlah pertemuan jejaring surveilans epidemiologi yang dilaksanakan

2 2 4 5 6

Persentase Calon Jemaah Haji yang dilakukan pemeriksaan

100 100 100 100 100

Persentase kesiapsiagaan faktor risiko kesehatan pada arus mudik dan even-even khusus

100 100 100 100 100

Persentase rapid health assess- ment kejadian bencana dan KLB yang dilaksanakan

100 100 100 100 100

Page 38: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

| Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 35

Persentase pelaksanaan surveilans faktor risiko penyakit menular pada pelayanan balai pengobatan

100 100 100 100 100

Jumlah dokumen ICV diterbit kan 4.900 5.400 5.900 6.500 7.000

Jumlah surat izin angkut orang sakit di terbitkan

1000 1150 1300 1500 1800

Jumlah surat izin angkut jenazah di terbitkan

66 70 80 90 100

Jumlah surat keterangan layak terbang diterbitkan

1.000 1.100 1.200 1.300 1.400

Jumlah surat keterangan sehat yang diterbitkan

700 750 800 850 900

Jumlah lokasi yang diawasi dalam kondisi matra

7 8 9 9 9

b. Persentase alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan.

Jenis Kegiatan Target 2015 - 2019

2015 2016 2017 2018 2019

Persentase terlayaninya penerbitan dokumen SSCEC

100 100 100 100 100

Persentase terlayaninya penerbitan dokumen SSCC

100 100 100 100 100

Persentase terlayaninya penerbitan dokumen COP

100 100 100 100 100

Persentase terlayaninya penerbitan dokumen PHQC

100 100 100 100 100

Persentase terlayaninya penerbitan dokumen Health Book

100 100 100 100 100

Persentase pengawasan P3K kapal

100 100 100 100 100

Persentase pengawasan dokumen Gendec

100 100 100 100 100

2. Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang

Sasaran kegiatan ini adalah meningkatnya pencegahan dan

penanggulangan penyakit bersumber binatang dengan indikator:

Page 39: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

| Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 36

a. Persentase kabupaten/kota yang melakukan pengendalian vektor terpadu

sebesar 80%.

b. Jumlah kabupaten/kota dengan API <1/1.000 penduduk sebanyak 400

kabupaten/kota.

c. Jumlah kabupaten/kota endemis Filaria berhasil menurunkan angka mikro filaria

menjadi < 1% sebanyak 75 kabupaten/kota.

d. Persentase kabupaten/kota dengan IR DBD < 49 per 100.000 penduduk

sebesar 68%.

b. Persentase kabupaten/kota yang eliminasi rabies sebesar 85%.

c. Persentase rekomendasi kajian pengendalian penyakit bersumber binatang

meningkat 50 % dari jumlah rekomendasi tahun 2014

d. Persentase teknologi tepat guna pengendalian penyakit bersumber binatang

meningkat 50 % dari jumlah rekomendasi tahun 2014.

e. Persentase pelabuhan/bandara/PLBD yang melakukan pengendalian vektor

terpadu sebesar 100 %.

Dari delapan indikator diatas yang berkaitan langsung dengan kegiatan di Kantor

Kesehatan Pelabuhan hanya satu indikator yaitu : Persentase pelabuhan/ bandara/

PLBD yang melakukan pengendalian vektor terpadu.

Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung kegiatan ini adalah :

Jenis Kegiatan Target 2015 - 2019

2015 2016 2017 2018 2019

Persentase luas wilayah bebas vector pes 75 80 85 90 95

Persentase Luas wilayah bebas vector DBD 75 80 85 90 95

Persentase Luas wilayah bebas vector Malaria 75 80 85 90 95

Persentase Luas wilayah bebas vector diare 60 65 70 75 80

3. Pengendalian Penyakit Menular Langsung

Sasaran kegiatan ini adalah menurunnya angka kesakitan dan kematian

akibat penyakit menular langsung dengan indikator:

a. Persentase cakupan penemuan kasus baru kusta tanpa cacat sebesar 95%.

b. Jumlah provinsi mencapai eliminasi kusta. Dengan target di tahun 2020,

eliminasi kusta tercapai di 34 provinsi.

Page 40: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

| Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 37

c. Persentase kabupaten/kota dengan angka keberhasilan pengobatan TB paru

BTA positif (Success Rate) minimal 85% sebesar 90%.

d. Persentase angka kasus HIV yang diobati sebesar 55%.

b. Persentase kabupaten/kota yang 50% Puskesmasnya melakukan pemeriksaan

dan tata laksana Pneumonia melalui program MTBS sebesar 60%.

c. Persentase kabupaten/kota yang melaksanakan kegiatan deteksi dini hepatitis

B pada kelompok berisiko sebesar 80%.

d. Persentase kajian pengendalian penyakit menular langsung meningkat 50 %

dari jumlah rekomendasi tahun 2014

e. Persentase teknologi tepat guna pengendalian penyakit menular langsung

meningkat 50 % dari jumlah rekomendasi tahun 2014

f. Persentase Pelabuhan/Bandara/PLBD yang melaksanakan kegiatan deteksi

dini penyakit menular langsung 100 %.

Dari sembilan indikator diatas yang berkaitan langsung dengan kegiatan di

Kantor Kesehatan Pelabuhan hanya satu indikator yaitu : Persentase pelabuhan/

bandara/ PLBD yang melaksanakan kegiatan deteksi dini penyakit menular

langsung.

Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung kegiatan ini adalah :

Jenis Kegiatan Target 2015 - 2019

2015 2016 2017 2018 2019

Persentase wilayah kerja yang melaksanakan kegiatan pengen- dalian Tuberculosis

10 20 20 30 30

Persentase wilayah kerja yang melaksanakan kegiatan VCT HIV AIDS

20 30 30 40 40

Persentase wilayah kerja yang melaksanakan kegiatan deteksi dini penyakit Ispa

10 20 20 30 30

Persentase wilayah kerja yang melaksanakan kegiatan pengen- dalian diare dan infeksi saluran pencernaan

100 100 100 100 100

Persentase wilayah kerja yang melaksanakan kegiatan pengen- dalian kusta dan frambusia

10 10 10 10 10

Page 41: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

| Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 38

4. Pengendalian Penyakit Tidak Menular

Sasaran kegiatan ini adalah menurunnya angka kesakitan dan kematian

akibat penyakit tidak menular; meningkatnya pencegahan dan penanggulangan

penyakit tidak menular. Indikator pencapaian sasaran tersebut adalah:

a. Persentase Puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM terpadu

sebesar 50%.

b. Persentase kabupaten/kota yang melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa

Rokok (KTR) minimal 50% sekolah sebesar 50%.

c. Persentase desa/kelurahan yang melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan

Terpadu (Posbindu) PTM sebesar 50%.

d. Persentase perempuan usia 30-50 tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan

payudara sebesar 50%.

b. Persentase kabupaten/kota yang melakukan pemeriksaan kesehatan

pengemudi di terminal utama sebesar 50%.

c. Persentase kajian pengendalian penyakit tidak menular meningkat 50 % dari

jumlah rekomendasi tahun 2014

d. Persentase teknologi tepat guna pengendalian penyakit tidak menular

meningkat 50 % dari jumlah rekomendasi tahun 2014

e. Persentase Pelabuhan/bandara/PLBD yang melaksanakan kegiatan skrining

penyakit tidak menular sebesar 100 %

Dari delapan indikator diatas yang berkaitan langsung dengan kegiatan di

Kantor Kesehatan Pelabuhan hanya satu indikator yaitu : Persentase

Pelabuhan/bandara/ PLBD yang melaksanakan kegiatan skrining penyakit tidak

menular.

Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung kegiatan ini adalah :

Jenis Kegiatan Target 2015 - 2019

2015 2016 2017 2018 2019

Persentase wilayah kerja yang melaksanakan kegiatan skrining penyakit jantung dan pembuluh darah

20 20 20 20 20

Persentase wilayah kerja yang melaksanakan kegiatan skrining penyakit diabetes melitus dan penyakit metabolik

20 20 20 20 20

Page 42: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

| Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 39

Persentase wilayah kerja yang melaksanakan kegiatan skrining penyakit kanker

10 10 10 10 10

Persentase wilayah kerja yang melaksanakan kegiatan skrining penyakit kronis dan degeneratif

20 20 20 20 20

Persentase wilayah kerja yang melaksanakan pelayanan pena-nganan kecelakaan dan tindak kekerasan

100 100 100 100 100

Persentase wilayah kerja yang melaksanakan program kawa-san tanpa rokok

100 100 100 100 100

5. Penyehatan Lingkungan

Sasaran kegiatan ini adalah meningkatnya penyehatan dan pengawasan

kualitas lingkungan. Indikator pencapaian sasaran tersebut adalah:

a. Jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan STBM sebanyak 45.000

desa/kelurahan.

b. Persentase sarana air minum yang dilakukan pengawasan sebesar 50%.

c. Persentase Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan sebesar

58%.

d. Persentase RS yang melakukan pengelolaan limbah medis sesuai standar

sebesar 36%.

b. Persentase Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang memenuhi syarat

kesehatan sebesar 32%.

c. Jumlah kabupaten/kota yang menyelenggarakan tatanan kawasan sehat

sebanyak 386 desa/kelurahan.

d. Persentase rekomendasi kajian penyehatan lingkungan meningkat 50 % dari

jumlah rekomendasi tahun 2014

e. Persentase teknologi tepat guna penyehatan lingkungan meningkat 50 % dari

jumlah rekomendasi tahun 2014

f. Persentase penerbitan sertifikat/hasil uji pemeriksaan laboratorium dan

kalibrasi sebesar 100 % dari sampel uji.

g. Persentase pelabuhan/bandara/PLBDN sehat sebesar 100 %

Dari sepuluh indikator diatas yang berkaitan langsung dengan kegiatan di

Kantor Kesehatan Pelabuhan hanya tiga indikator yaitu :

a. Persentase sarana air minum yang dilakukan pengawasan.

b. Persentase Tempat Tempat Umum (TTU) yang memenuhi syarat kesehatan.

Page 43: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

| Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 40

c. Persentase pelabuhan/bandara/PLBDN sehat.

Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung ini adalah :

Jenis Kegiatan Target 2015 - 2019

2015 2016 2017 2018 2019

Persentase jumlah sarana air bersih yang memenuhi syarat kesehatan

50 50 50 50 50

Persentase TTU yang memenuhi persyaratan keseha- tan

50 55 60 65 70

Persentase TPM yag memenuhi persyaratan kesehatan 50 55 60 65 70

Persentase alat angkut yang memenuhi persyaratan sanitasi 70 75 80 85 90

Persentase pelabuhan yang menerapkan prinsip kawasan pelabuhan sehat

10 20 20 30 30

6. Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.

Sasaran kegiatan ini adalah meningkatnya dukungan manajemen dan

pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program pengendalian penyakit dan

penyehatan lingkungan.

Indikator pencapaian sasaran tersebut adalah:

a. Persentase Satker Program PP dan PL yang memperoleh penilaian SAKIP

dengan hasil minimal AA sebesar 85%.

b. Persentase Satker Pusat dan Daerah yang ditingkatkan sarana/prasarananya

untuk memenuhi standar sebesar 69%.

Kegiatan untuk mendukung kedua indicator tersebut adalah :

Jenis Kegiatan Target 2015 - 2019

2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah dokumen perencanaan disusun sesuai standar

1 1 1 1 1

Jumlah dokumen pelaporan disusun sesuai standar

3 3 3 3 3

Jumlah dokumen kepegawaian disusun sesuai standar

2 2 2 2 2

Page 44: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

| Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 41

Jumlah laporan keuangan dan BMN yang disusun sesuai ketentuan

12 12 12 12 12

Jumlah Alat Kesehatan penunjang tupoksi yang diadakan (Unit)

2 2 2 2 2

Jumlah peralatan pendukung perkantoran yang diadakan (Unit)

5 5 5 5 5

Jumlah asset tanah dan gedung bangunan yang diadakan (M2)

400 400 400 400 400

B. Pendanaan Kegiatan

Pendanaan kegiatan diarahkan untuk pembiayaan operasional kegiatan secara

langsung yang bersumber dari rupiah murni (RM) dan penerimaan negara bukan pajak

(PNBP) yang dialokasikan dari masing-masing pengampu kegiatan (enam kegiatan

pokok) yang ada di Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan Kementerian Kesehatan. Pendanaan tersebut berdasarkan pada beberapa

hal yang terkait dengan pemenuhan input, pelaksanaan kegiatan, pengendalian,

pemantauan serta pelaporan kegiatan dalam mencapai indicator kinerja kegiatan dan

merupakan kebutuhan indikatif untuk penyelenggaraan kegiatan.

Alokasi dana kegiatan dihitung berdasarkan kebutuhan anggaran untuk masing-masing

kegiatan dan diberikan oleh masing-masing pengampu kegiatan di pusat.

Berikut ini kami sampaikan kebutuhan indikatif untuk penyelenggaraan kegiatan

Satuan Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram Tahun 2015-2019

berdasarkan jenis kegiatan utama pada Program Pengendalian Penyakit dan

Penyehatan Lingkungan sebagai berikut :

No Program/ Kegiatan Prioritas

Alokasi Anggaran Baseline Kegiatan Prioritas (dalam ribuan rupiah)

2015 2016 2017 2018 2019

1 Pembinaan Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra

1.734.999

1.908.499 2.099.349

2.309.284 2.540.212

2 Pengendalian Penyakit Bersum ber Binatang (P2B2)

325.950

358.545

394.400

433.839

477.223

3 Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2ML)

85.460

94.006

103.407

113.747

125.122

4 Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PPTM)

510.200

561.220

617.342

679.076

746.984

Page 45: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

| Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 42

5 Penyehatan Lingkungan (PL)

392.242

431.466

474.613

522.074

574.282

6 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program PP dan PL

6.572.946

7.230.241 7.953.265

8.748.591 9.623.450

Jumlah

9.621.797

10.583.977

11.642.374

12.806.612

14.087.273

Page 46: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

| Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 43

BAB V

PEMANTAUAN, PENILAIAN DAN PELAPORAN

A. Pemantauan

Pemantauan dimaksudkan untuk mensinkronkan kembali keseluruhan proses

kegiatan agar sesuai dengan rencana yang ditetapkan dengan perbaikan segera agar

dapat dicegah kemungkinan adanya penyimpangan ataupun ketidaksesuaian yang

berpotensi mengurangi bahkan menimbulkan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran.

Untuk itu, pemantauan diarahkan guna mengidentifikasi jangkauan pelayanan, kualitas

pengelolaan, permasalahan yang terjadi serta dampak yang ditimbulkannya.

Pemantauan dilakukan langsung oleh kepala seksi terkait/ sub bagian tata usaha selaku

atasan langsung petugas pengelola kegiatan seluruh wilayah kerja Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Mataram.

Instrumen pemantauan :

1. Laporan bulanan wilayah kerja dan Sistem pelaporan secara elektronik (Simplek) KKP

Mataram

2. Monitoring ke wilayah kerja oleh petugas induk sesuai kompetensi dan kewenangan

yang dimiliki atau oleh pejabat penilai.

3. Pelaksanaan Sasaran kinerja pegawai (SKP)

4. Kepatuhan pada SOP, ISO dan SPIP

B. Penilaian

Penilaian rencana aksi kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram

bertujuan untuk menilai keberhasilan penyelenggaraan kegiatan Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Mataram selama 5 tahun ke depan.

Penilaian dimaksudkan untuk memberikan bobot atau nilai terhadap hasil yang dicapai

dalam keseluruhan pentahapan kegiatan, untuk proses pengambilan keputusan apakah

suatu program atau kegiatan diteruskan, dikurangi, dikembangkan atau diperkuat. Untuk

itu penilaian diarahkan guna mengkaji efektifiktas dan efisensi pengelolaan program dan

kegiatan.

Penilaian kinerja program pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan dan

kegiatan di dalamnya dilaksanakan berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan

dalam pencapaian sasaran. Untuk memudahkan dalam penilaian, masing-masing

kegiatan diberikan definisi operasional serta cara penilaian progres pencapaian kegiatan

sebagai berikut :

Page 47: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

| Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 44

No Jenis Kegiatan Definisi Operasional

I Surveilans dan Karantina Kesehatan

1 Surveilans faktor risiko penyakit pada alat angkut

Jumlah wilayah kerja yang melakukan surveilans faktor risiko penyakit pada alat angkut

2 Pertemuan jejaring surveilans epidemiologi

Jumlah pertemuan jejaring surveilans epidemiologi yang dilaksanakan

3 Pelayanan kesehatan Haji Persentase Calon Jemaah Haji yang dilakukan pemeriksaan

4 Kesiapsiagaan faktor risiko kesehatan pada arus mudik dan even-even khusus

Persentase kesiapsiagaan faktor risiko kesehatan pada arus mudik dan even-even khusus

5 Rapid health assessment kejadian bencana dan KLB

Persentase rapid health assessment kejadian bencana dan KLB yang dilaksanakan

6 Surveilans faktor risiko penyakit menular pada pelayanan balai pengobatan

Persentase pelaksanaan surveilans faktor risiko penyakit menular pada pelayanan balai pengobatan

7 Penerbitan dokumen ICV Jumlah dokumen ICV yang diberikan kepada perorangan setelah diberikan vaksinasi sesuai dengan persyaratan kesehatan

8 Penerbitan surat izin angkut orang sakit

Jumlah surat izin angkut orang sakit yang diberikan kepada perorangan/ pendamping setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan

9 Penerbitan surat izin angkut jenazah

Jumlah surat izin angkut jenazah yang diberikan kepada keluarga/ pendamping setelah dilakukan pemeriksaan doku men kematian dan pemetian jenazah.

10 Penerbitan surat keterangan layak terbang

Jumlah surat keterangan layak terbang yang diberikan kepada perorangan/ pendamping setelah dilakukan peme riksaan kesehatan

11 Penerbitan surat keterangan sehat

Jumlah surat keterangan sehat yang diberikan kepada perorangan setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan.

12 Pengawasan kesehatan pada kondisi matra

Jumlah lokasi yang diawasi dalam kondisi matra untuk menjamin kesehatan masyarakat yang terpapar kondisi matra tetap dalam kondisi prima

13 Penerbitan dokumen SSCEC Jumlah dokumen SSCEC yang diberikan kepada alat angkut yang telah memenuhi syarat sanitasi kapal (bebas tindakan penyehatan kapal) setelah di lakukan pemeriksaan menggunakan formulir pemeriksaan

14 Penerbitan dokumen SSCC Jumlah dokumen SSCC yang diberikan kepada alat angkut yang telah memenuhi syarat sanitasi kapal setelah di lakukan tindakan penyehatan

Page 48: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

| Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 45

15 Penerbitan dokumen COP Jumlah dokumen COP yang diberikan kepada kapal yang datang dari luar negeri/ daerah terjangkit

16 Penerbitan dokumen PHQC Jumlah dokumen PHQC yang diberikan kepada kapal yang akan berangkat ke pelabuhan lain.

17 Penerbitan dokumen Health Book

Jumlah dokumen Buku Kesehatan yang diberikan kepada kapal yang berlayar di Pelabuhan Indonesia.

18 Penerbitan sertifikat P3K kapal Jumlah sertifikat P3K kapal yang diberikan kepada kapal yang memiliki kelengkapan P3K sesuai persyaratan kesehatan.

19 Penerbitan dokumen Gendec Jumlah dokumen Gendec yang diperiksa dari pesawat udara yang datang dari luar negeri/ daerah terjangkit

II P2P Tular Vektor dan Zoonotik

1 Persentase wilayah bebas vector pes

Persentase luas wilayah yang dilakukan pengendalian vector Pes di wilayah kerja KKP Kelas II Mataram.

2 Persentase wilayah bebas vector DBD

Persentase luas wilayah yang dilakukan pengendalian vector Demam Berdarah Dengue di wilayah kerja KKP Kelas II Mataram.

3 Persentase wilayah bebas vector Malaria

Persentase luas wilayah yang dilakukan pengendalian vector Malaria di wilayah kerja KKP Kelas II Mataram.

4 Persentase wilayah bebas vector diare

Persentase luas wilayah yang dilakukan pengendalian vector Diare di wilayah kerja KKP Kelas II Mataram.

III P2P Menular Langsung

1 Pengendalian Tuberculosis Persentase wilayah kerja yang melaksanakan kegiatan pengendalian Tuberculosis, sosialisasi dan peningkatan kompetensi petugas.

2 Pelayanan VCT HIV AIDS Persentase wilayah kerja yang melaksanakan kegiatan VCT HIV AIDS dan sosialisasi HIV AIDS

3 Pengendalian dan deteksi dini penyakit Ispa

Persentase wilayah kerja yang melaksanakan kegiatan pengendalian dan deteksi dini penyakit Ispa, pneumonia dan Pandemi Influenza, penguatan jejaring, koordinasi, sosialisasi dan sebagainya.

4 Pengendalian diare dan infeksi saluran pencernaan

Persentase wilayah kerja yang melaksanakan kegiatan pengendalian diare dan infeksi saluran pencernaan

5 Pengendalian kusta dan frambusia

Persentase wilayah kerja yang melaksanakan kegiatan pengendalian kusta dan frambusia

Page 49: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

| Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 46

IV P2P Tidak Menular

1 Skrining penyakit jantung dan pembuluh darah

Persentase wilayah kerja yang melaksanakan kegiatan skrining penyakit jantung dan pembuluh darah

2 Skrining penyakit diabetes mellitus dan penyakit metabolik

Persentase wilayah kerja yang melaksanakan kegiatan skrining penyakit diabetes mellitus dan penyakit metabolik

3 Skrining penyakit kanker Persentase wilayah kerja yang melaksanakan kegiatan skrining penyakit kanker

4 Skrining penyakit kronis dan degeneratif

Persentase wilayah kerja yang melaksanakan kegiatan skrining penyakit kronis dan degeneratif

5 Pelayanan penanganan kecela- kaan dan tindak kekerasan

Persentase wilayah kerja yang melaksanakan pelayanan penanganan kecelakaan dan tindak kekerasan

6 Pembentukan kawasan tanpa rokok

Persentase wilayah kerja yang melaksanakan program kawasan tanpa rokok

V Penyehatan Lingkungan

1 Pemeriksaan TTU Persentase Tempat-Tempat Umum sesuai persyaratan kesehatan setelah di lakukan pemeriksaan sanitasi

2 Penerbitan sertifikat air minum Persentase sertifikat air minum yang di berikan kepada pengelola air minum sesuai persyaratan kesehatan setelah di lakukan pemeriksaan

3 Penerbitan sertifikat laik sehat TPM

Persentase sertifikat laik sehat Tempat Pengolahan Makanan yang di berikan kepada pengelola TPM setelah dilakukan pemeriksaan sanitasi dan peme riksaan penjamah makanan

4 Pembentukan Pelabuhan Sehat Persentase pelabuhan yang menerapkan prinsip kawasan pelabuhan sehat

VI Dukungan manajemen dan Pelaksanaan tugas tehnis lainnya pada Program P2PL

1 Penyusunan dokumen perenca naan

Jumlah dokumen perencanaan (e-renggar, RKAKL, RAK, RPK, RPD) disusun sesuai standar

2 Penyusunan dokumen pelapo ran

Jumlah dokumen pelaporan (Lakip, Laptah, e-monev, Profil) disusun sesuai standar.

3 Penyusunan laporan keuangan dan BMN

Jumlah laporan keuangan dan BMN disusun sesuai ketentuan.

4 Penyusunan dokumen kepega waian

Jumlah dokumen kepegawaian (Kenaikan gaji, berkala, mutasi, absensi) disusun sesuai standar.

5 Pengadaan alat kesehatan Jumlah Alat Kesehatan penunjang tupoksi yang diadakan sesuai Perpres No.4 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (Unit)

Page 50: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

| Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 47

6 Pengadaan peralatan pendu- kung perkantoran

Jumlah peralatan pendukung perkantoran yang diadakan sesuai Perpres No.4 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (Unit)

7 Pengadan tanah dan gedung bangunan

Jumlah asset tanah dan gedung bangunan yang diadakan sesuai ketentuan yang berlaku (M2)

Penilaian/ pengukuran kinerja dimaksudkan untuk menilai keberhasilan atau

kegagalan pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan dalam Rencana Aksi Kegiatan

2015-2019 Satuan Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram. Pengukuran

Kinerja didasarkan pada target dan realisasi dengan satuan pengukuran dalam bentuk

prosentase, indek, rata-rata, angka dan jumlah. Prosentase pencapaian kinerja, dihitung

dengan rumus bahwa semakin tinggi realisasi menggambarkan pencapaian kinerja yang

semakin baik. Penghitungan menggunakan rumus sebagai berikut :

���������� ������� =���������

������ ��������� 100

Selanjutnya atas hasil pengukuran kinerja, dilakukan evaluasi dan analisis kinerja untuk

mengetahui keberhasilan dan kegagalan dan pencapaian sasaran strategi Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram dan sebab-sebab tercapai dan tidaknya kinerja

yang diharapkan untuk mempermudah interpretasi atas pencapaian kinerja sasaran serta

indikator sasaran.

C. Pelaporan

Pelaporan adalah jenis naskah dinas yang disampaikan sebagai pertanggung

jawaban atas pelaksanaan program dan kegiatan pada periode waktu tertentu atau

sewaktu-waktu sesuai kebutuhan. Pelaporan kinerja bukan hanya berbicara tentang

sesuatu yang bersifat masa lampau, tetapi juga harus mengandung dimensi masa depan,

mengkomunikasikan apa yang telah selesai dilakukan dan seberapa baik dari pekerjaan

tersebut dilaksanakan.

Metode pelaksanaan pelaporan kinerja pada Rencana Aksi Kegiatan 2015-2019

Satuan Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram adalah menggunakan

instrument :

1. Laporan Kinerja Satuan Kerja

2. Laporan Tahunan

3. E-Monev DJA Kemenkeu dan E-Monev Bappenas

Page 51: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

| Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 48

4. Laporan Bulanan Simkespel dan instrumen lainnya sesuai kebutuhan atau atas

permintaan pengampu kegiatan di pusat.

Page 52: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

| Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 49

BAB VI

PENUTUP

Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram tahun 2015 -

2019 ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam perencanaan, pelaksanaan dan

penilaian upaya Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram dalam kurun waktu lima

tahun sehingga hasil pencapaiannya dapat diukur dan dipergunakan sebagai bahan

penyusunan Laporan Kinerja Tahunan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram.

Semoga upaya Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram sampai dengan tahun 2019

dapat lebih terarah dan terukur.

Dalam kaitannya dengan pengukuran kinerja dan sebagai masukan bagi perencanaan

selanjutnya, Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram Tahun

2015-2019 ini akan dievaluasi pada pertengahan dan akhir periode 5 tahun (2019) sesuai

ketentuan yang berlaku.

Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram ini

melibatkan seluruh pemegang program terkait, untuk itu kepada semua pihak yang terlibat

dalam penyusunan Rencana Aksi Kegiatan ini diucapkan terima kasih. Kami menyadari

bahwa Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram ini, tidak akan

bisa dilaksanakan dengan baik dan mencapai tujuannya, jika tidak dilakukan dengan

dedikasi yang tinggi dan kerja keras dari segenap aparatur kesehatan di lingkungan Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram. Semoga kerja keras kita dalam melaksanakan

tugas pokok dan fungsi selama ini, mendapatkan hasil yang maksimal seperti harapan kita

bersama.

Demikian Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas II Mataram, disusun sebagai bahan dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan

kedepan. Kami menyadari didalam penyusunan rencana aksi kegiatan ini masih banyak

kekurangan oleh karena itu kami mengharapkan umpan balik serta tindak lanjut demi

peningkatan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram dimasa yang akan

datang.

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram dr. I Wayan Diantika NIP 196404141990101001

Page 53: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

TotalAlokasi

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019

Pengendalian Penyakit dan

Penyehatan Lingkungan

Menurunnya penyakit menular dan

tidak menular serta meningkatnya

kualitas kesehatan lingkungan

Persentase Pelabuhan/ Bandara/ PLBD

yang melaksanakan kebijakan

kesiapsiagaan dalam penanggulangan

kedaruratan kesehatan masyarakat yang

berpotensi wabah sebesar 100%

60 70 80 90 100 9.621 10.583 11.641 12.806 14.086 58.737

TotalAlokasi

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019

Persentase sinyal kewaspadaan dini

yang direspon 65 70 75 80 90 1.053 1.158 1.274 1.402 1.542 6.429

Persentase alat angkut sesuai dengan

standar kekarantinaan kesehatan80 85 90 95 100 682 750 825 908 999 4.164

Persentase pelabuhan/ bandara/ PLBD

yang melakukan pengendalian vektor

terpadu

100 100 100 100 100 325 358 393 433 476 1.984

Persentase pelabuhan/ bandara/ PLBD

yang melaksanakan kegiatan deteksi dini

penyakit menular langsung

100 100 100 100 100 86 95 104 114 126 525

Persentase pelabuhan/ bandara/ PLBD

yang melaksanakan kegiatan skrining

penyakit tidak menular 30 40 60 80 100 510 561 617 679 747 3.114

Persentase sarana air minum yang

dilakukan pengawasan 30 35 40 45 50 15 17 18 20 22 92

Persentase tempat-tempat umum yang

memenuhi syarat kesehatan50 52 54 56 58 39 43 47 52 57 238

No

LAMPIRAN 1 : MATRIK RENCANA KINERJA DAN PENDANAAN

No Program/Kegiatan Prioritas Sasaran IndikatorTarget Alokasi (Juta rupiah)

Rencana 2015 - 2019

TargetRencana 2015 - 2019

Alokasi (Juta rupiah)Rencana 2015 - 2019Program/Kegiatan Prioritas Sasaran Indikator

Rencana 2015 - 2019

Terkendalinya seluruh kondisi

potensial untuk melakukan cegah

tangkal penyakit di pelabuhan

Pengendalian Penyakit dan

Penyehatan Lingkungan

1

Page 54: RENCANA AKSI KEGIATAN - kkp-mataram.go.idkkp-mataram.go.id/news/download/RAK_2015-2019.pdfrencana aksi kegiatan 2015 - 2019 kantor kesehatan pelabuhan kelas ii mataram

TotalAlokasi

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019No Program/Kegiatan Prioritas Sasaran Indikator

Target Alokasi (Juta rupiah)Rencana 2015 - 2019 Rencana 2015 - 2019

Persentase tempat pengelolaan

makanan (TPM) yang memenuhi syarat

kesehatan

8 14 20 26 32 18 20 22 24 26 110

Persentase pelabuhan/ bandara/ PLBD

sehat 100 100 100 100 100 320 352 387 426 469 1.954

Persentase satker Program PP dan PL

yang memperoleh penilaian Sakip

dengan hasil minimal AA

35 40 55 70 85 6.254 6.879 7.567 8.324 9.156 38.181

Persentase satker pusat dan daerah

yang ditingkatkan sarana / prasarananya

untuk memenuhi standar

50 55 60 64 69 319 351 386 425 467 1.948

Kepala Kantor Kesehatan PelabuhanKelas II Mataram,

dr. I Wayan DiantikaNIP.1964041419901011001