RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA...

164
RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAK DESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Bahasa dan Seni pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh NUR AQILIL HASANI E1C006030 PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

Transcript of RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA...

Page 1: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAK

DESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana

(S1) Pendidikan Bahasa dan Seni pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh

NUR AQILIL HASANI

E1C006030

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2010

Page 2: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

HALAMAN PERSETUJUAN

RELASI SEMANTIKSINONIMI BAHASA SASAK DESA KELAYU JORONG

LOMBOK TIMUR

OLEH

NUR AQILIL HASANI

EIC006030

Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui pada tanggal Juli 2010.

Dosen Pembimbing I,

Dosen Pembimbing II,

(Drs. I Nyoman Sudika, M.Hum) (Drs. Kaharuddin, M.Hum)

NIP. 19621231198903 1 024 NIP. 19590228198602 1 003

Mengetahui:

Ketua Program Studi Bahasa dan

Sastra Indonesia dan Daerah

(Drs. Mar’i, M.Si)

NIP. 19641231199303 1 014

Page 3: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

HALAMAN PENGESAHAN

RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAK DESA KELAYU JORONG

LOMBOK TIMUR

Skripsi ini telah diuji, disetujui, dan disahkan pada Juli 2010 oleh tim penguji.

Dewan Penguji;

Ketua,

(Drs. I Nyoman Sudika, M.Hum)

NIP. 19621231198903 1 024

Anggota, Anggota,

(Drs. Kaharuddin, M.Hum) (Ahmad Sirulhaq, S.Pd.,M.A)

NIP. 19590228198602 1 003 NIP. 19800621200501 1 003

Mengesahkan;

Dekan FKIP Universitas Mataram

(Drs. H. Rusdiawan, M.Pd)

NIP. 19577051198203 1 002

Page 4: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

Tuhan memberikan kebijaksanaan (hikmat) kepada siapa yang disukai-Nya

dan orang yang diberikan-Nya kebijaksanaan itu telah diberi kebaikan yang

banyak,

hanyalah orang yang berakal dapat mengerti ( Al-Baqarah:269)

Kepada...

Dua insan yang mengasah semangat ketegaranku

dan membawa nyata wajah keserjanaanku

Kepada...

Dua tangan mungil yang menyapih mutiara hikmah dalam diriku

Kepada...

Dia yang menguatkan dan membangkitkan ketabahan serta kesabaranku

Kepada...

Mereka yang datang memberi inspirasi yang diingatkan Tuhan bagiku dalam

skripsi ini

Page 5: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah yang telah memberikan rahmat taufik serta

hinayah-Nya, sehingga alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAK DESA KELAYU

JORONG LOMBOK TIMUR”

Solawat serta salam tidak lupa penulis haturkan kepada junjungan alam

Nabi besar Muhammad SAW yang telah merombak umat manusia dari umat yang

biadap menuju umat yang beradap seperti apa yang kita rasakan saat ini.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan,

bimbingan, saran, dan keritik dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesemptan ini

penulis menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya

kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. H. Rusdiawan, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Mataram

2. Bapak Drs. Kamaluddin Yusra, MA., Ph.D., selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Bahasa dan Seni

3. Bapak Drs. Mar’i, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra

Indonesia, dan Daerah.

4. Bapak Drs. I Nyoman Sudika, M.Hum., selaku Dosen Pembimbing Utama

5. Bapak Drs. Kaharuddin, M.Hum., selaku Dosen Pembimbing Pendamping

6. Bapak Ahmad Sirulhaq,S.Pd., M.A., selaku Dosen Penguji

7. Kedua orang tua “Ayahanda Syamsuddin” dan Ibunda “Partini” tercinta.

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang selalu

memberikan semangat, motivasi,dan dukungan untuk kemajuanku selama ini.

Dengan rendah hati penulis menyadari banyak kekurangan dan penulisan

skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik serta

Page 6: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

saran dari para pembaca yang bersifat membangun. Akhirnya penulis berharap

semoga skripsi ini bermanfaat bagi kemaslahatan. Amin Ya Rabbal Alamin.

Mataram, Juli 2010

Penulis

Page 7: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN.....................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................iv

KATA PENGANTAR..................................................................................v

DAFTAR ISI ...............................................................................................vi

ABSTRAK .................................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 3

1.3 Tujuan dan Manfaat ................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka...................................................................... 5

2.2 Landasan Teori..........................................................................8

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel .............................................................. 16

3.2 Metode Pengumpulan Data .................................................... 17

3.3 Metode Analisis Data.............................................................. 19

Page 8: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

3.4 Metode Penyajian Hasil Analisis Data ................................... 19

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Jenis- Jenis Relasi Semantik Sinonimi dalam bahasa Kelayu Jorong

.......................................................................................................22

4.1.1 Perangkat Sinonimi yang Pemakaiannya bergantung kepada waktu

....................................................................................................23

4.1.2 Perangkat Sinonimi yang salah satu lebih memiliki nilai rasa

daripada yang

lain...................................................................... 29

4.1.3 Perangkat Sinonimi yang pemakaiannya terbatas pada kata-

kata tertentu (keterbatasan

kolokasi)................................................. 36

4.1.4 Perangkat Sinonimi yang salah satu memiliki makna lebih umum

Dari yang lain............................................................................. 43

4.2 Bentuk-Bentuk Relasi Semantik Sinonimi.................................. 51

4.2.1 Perangkat Sinonim kata dasar dan kata dasar..................... 51

4.2.2 Perangkat Sinonim Kata Dasar dan Kata Jadian................. 57

4.2.3 Perangkat Sinonim Kata Jadian dan Kata Jadian ............... 64

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan ................................................................................... 72

5.2 Saran ......................................................................................... 73

Page 9: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 10: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

ABSTRAK

Salah satu bahasa daerah di NTB yang sangat penting dibina dan dikembangkan terus menerus agar peranannya tidak hanya sebagai alat komunikasi antar penutur saja, tetapi dapat juga menjadi sumber pengayaan bahasa Indonesia dalam bahasa Kelayu Jorong. Bahasa Kelayu Jorong sebelumnya tidak pernah diteliti, bahasa ini mempunyai keunikan tersendiri yang tidak sama dengan bahasa daerah sekitarnya (bahasa sasak). Hal ini tampak dalam pemakaian relasi semantik sinonimi ketika masyarakat tersebut berkomunikasi dan berinteraksi antar sesamanya.Tulisan ini merupakan penelitian lapangan yang bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang jenis-jenis relasi semantik sinonim dan bentuk-bentuknya dalam bahasa Kelayu Jorong sehingga nantinya bermanfaat sebagai acuan untuk penelitian berikutnya. Data yang akan ditampilkan dalam penelitian ini adalah contoh-contoh ujaran masyarakat Kelayu Jorong yang dikumpulkan dengan metode intropeksi, catat dan simak. Adapun langkah-langkah kerjanya: pertama, data-data berupa kata-kata diklasifikasikan dan dipilih menjadi satuan kata-kata yang lengkap dan bermakna. Kedua, kata-kata tersebut kemudian dikelompokkan berdasarkan bentuk dan jenis yang melekatinya menjadi sebuah data yang siap dianalisis. Ketiga, kata-kata tersebut dilekatkan pada konteks kalimat, kemudian dikelompokkan dan diartikan ke dalam bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil pembahasan, dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis relasi semantik sinonimi dalam bahasa Kelayu Jorong ada Empat yaitu:(1) Perangkat sinonim yang pemakaiannya bergantung kepada waktu, (2) Perangkat sinonimi yang salah satu lebih memiliki nilai rasa dari yang lain, (3) Perangkat sinonim yang pemakaiannya terbatas pada kata-kata tertentu, (4) Perangkat sinonim yang salah satu lebih umum maknanya dari yang lain. Bentuk-bentuk relasi semantik sinonimi dalam bahasa Kelayu Jorong ada Tiga yaitu: (1) Perangkat sinonim kata dasar dan kata dasar, (2) Perangkat sinonim kata dasar dan kata jadian, (3) Perangkat sinonim kata jadian dan kata jadian.

Page 11: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa merupakan salah satu milik manusia yang tidak pernah lepas dari

segala kegiatan dan gerak manusia sebagai makhluk berbudaya dan bermasyarakat.

Tidak ada kegiatan manusia yang tidak disertai oleh bahasa. Banyak penelitian

menunjukkan bahwa bahasa selalu menarik perhatian untuk dikaji. Selain itu, bahasa

mengandung fungsi dan memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Semua

orang mengetahui bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang utama.

Dengan bahasa, manusia dapat berkomunikasi antarsesama dan dengan cara

yang hampir tanpa batas. Manusia dapat mengutarakan keinginan kepada orang lain

sehingga orang lain tersebut dapat mengetahui keinginannya. Melalui bahasa,

manusia dapat menjelaskan ide, pikiran, dan gagasannya kepada orang lain. Bahasa

bahkan dapat menciptakan sebuah dunia yang tidak nyata (khayalan) menjadi sesuatu

yang nyata. Hal ini senada dengan yang dijelaskan oleh Keraf (2001:1) bahwa

interaksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat akan lumpuh tanpa bahasa.

Bahasa daerah yang dipakai sebagai bahasa penghubung intradaerah juga memiliki

fungsi yang sama. Setiap masyarakat yang merupakan wadah suatu budaya tentu

mempergunakan bahasa sebagai alat atau usaha komunikasi bagi warga masyarakat

itu sendiri (Samsuri, 1988:1).

Page 12: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

Salah satu bahasa daerah yang terdapat di kawasan NTB adalah bahasa sasak

yang ada di desa Kelayu Jorong, Bahasa ini digunakan dan dilestarikan oleh

masyarakat. Bahasa Kelayu Jorong memiliki identitas kebudayaan dengan bahasa

daerah lainnya, yaitu:

1. Lambang kebudayaan daerah

2. Lambang identitas daerah

3. Sarana perhubungan antar masyarakat di daerah, dan sarana

pengembangan dan pendukung kebudayaan daerah.

Oleh karena itu, maka pengkajian terhadap bahasa sangat perlu dilakukan untuk

meningkatkan kredibilitas bahasa itu sendiri.

Sebagai bagian dari fenomena sosial-budaya bahasa Kelayu Jorong memiliki

karakteristik yang dapat merealisasikan fenomena tentang sinonimi. Harimurti

Kridalaksana melontarkan definisi tentang sinonimi yaitu: bentuk bahasa yang

maknanya mirip atau sama dengan bentuk lain, kesamaan itu berlaku bagi kita,

kelompok kata atau kalimat walaupun yang umumnya dianggap sinonim hanyalah

kata-kata saja (Kridalaksana dalam Aminuddin 2001:115). Fenomena ini terlihat pada

sistem leksikal, Misalnya, dalam bahasa Kelayu Jorong bentuk kata kategori

pronomina persona kedua tunggal, komu dan side yang memiliki makna sama dengan

kamu, akan tetapi, dalam kaitannya dengan nuansa citra mental atau nilai rasa

pemakaiannya, kedua kata yang bersinonim itu memiliki nuansa pemakaian yang

berbeda, penutur yang sedang marah atau jengkel, lazim menggunakan kata komu

Page 13: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

bukan side kepada lawan bicaranya, sebaliknya jika penutur sedang merasa senang

atau gembira lazim menggunakan side kepada lawan bicaranya. Dengan demikian,

dapat dikatakan faktor nuansa mentalitas yang mempengaruhi penggunaan komu dan

side. Kemudian jika dikaitkan dengan tingkat usia dan status sosial, kata komu dan

side juga memiliki tingkat pemakaian yang berbeda, kata side lazim digunakan

terhadap lawan bicara yang (1). Tingkat usia lebih tua dan (2) Status sosial lebih

tinggi, sedangkan kata komu lazim digunakan terhadap lawan bicara yang (1) Tingkat

usia lebih muda atau sebaya dan (2) Status sosial lebih rendah. Dengan demikian,

dapat dikatakan bahwa pengunaan kata komu dan side faktor mentalisme yang

mempengaruhi. Seperti halnya dengan kata sigon dan kekete, kedua kata ini memiliki

makna yang sama sekaligus fungsi yang sama, adapun maknanya sama-sama

mempunyai arti wajan dan fungsi sama-sama untuk menggoreng, tetapi alat yang

berbeda.

Dalam bahasa hal seperti ini merupakan bagian dari kajian relasi semantik

sinonimi. Relasi Semantik Sinonimi dalam bahasa Kelayu Jorong menarik untuk

ditelusuri, karena hal ini belum pernah diteliti, adanya penelitian relasi semantik

sinonimi dalam bahasa Kelayu Jorong ini diharapkan dapat mengisi khasanah

penelitian bidang semantik, secara umum penelitian ini diharapkan menggugah minat

penelitian di bidang Semantik dan khususnya penelitian tentang relasi Semantik

Sinonimi pada bahasa lainnya terutama bahasa-bahasa yang berada di wilayah NTB.

1.2 Rumusan Masalah

Page 14: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

Berdasarkan paparan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimanakah jenis-jenis relasi semantik sinonimi dalam bahasa Kelayu

Jorong?

2. Bagaimanakah bentuk-bentuk relasi semantik sinonimi dalam bahasa Kelayu

Jorong?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Mengetahui jenis-jenis relasi semantik sinonimi dalam bahasa Kelayu Jorong.

2. Mendeskripsikan bentuk-bentuk relasi semantik sinonimi dalam bahasa

Kelayu Jorong.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Secara aplikatif hasil yang ingin dicapai dalam penelitian ini dapat

dimanfaatkan:

1. Sebagai bahan atau sumber acuan untuk menghindarkan kekurang tepatan

pemakaian kata pengungkap sinonimi pada penutur bahasa Kelayu Jorong.

Page 15: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

2. Sebagai bahan informasi untuk memantapkan sistem pengajaran kosa kata,

khususnya kosa kata yang berhubungan dengan sinonimi.

3. Sebagai bahan kajian untuk memaparkan keseluruhan kata dari suatu jenis

sinonimi.

4. Sebagai sumber acuan untuk membantu penyusunan kamus, khususnya kamus

yang komperhensif.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Penelitian bahasa tentang sinonimi bukan hal yang baru karena telah banyak

dilakukan oleh para linguis; antara lain: Palmer (1976), Lyons (1977), (ada dalam

Fatimah, 1993). Ahli bahasa tersebut mencoba menyusun sebuah teori tentang

sinonimi dengan menggunakan hasil penelitian sebuah teori tentang sinonimi dalam

banyak bahasa. Fatimah (1993) sendiri juga telah menelaah sinonimi dalam bahasa

Indonesia. Dia merumuskan tentang apa itu sinonimi, masalah yang sehubungan

Page 16: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

dengan sinonimi dalam bahasa Indonesia. Tiga cara penentuan sinonimi merupakan

kelemahan linguistik moderen, kesinoniman bukannya didasarkan pada kesamaan

makna melainkan lebih-lebih pada kesamaan informasi, padahal informasi termasuk

dalam analisis ujaran, juga tidak termasuk dalam semantik, walaupun demikian ia

juga sedikit memberikan gabungan tentang sinonimi.

Penelitian lain tentang semantik sinonimi juga pernah dilakukan oleh Soedjito

(1989) dalam bukunya yang berjudul “Sinonim”, ia menjelaskan bahwa kata-kata

bersinonim dapat muncul pada kata asli dan serapan, kata asli merupakan kata yang

berasal dari daerah itu sendiri tanpa pengaruh dari bahasa daerah lain. Sedangkan kata

serapan merupakan kata yang diserap akan diambil dari bahasa daerah lain dan

menjadi bahasa komunikasi daerah itu sendiri. Menurutnya sinonim dapat berupa: (1)

Kata asli dan kata asli, misalnya: mati -meninggal - berpulang, baik - bagus -

indah dan lain-lain. (2) Kata asli dan kata serapan, misalnya: selesai - rampung -

tuntas, datang – hadir, dan lain-lain. (3) Kata serapan dan kata serapan, misalnya:

buku - kitab - pustaka, sebab - karena, dan lain-lain. Kata-kata bersinonim dapat

berbentuk: (1) Kata dasar dan kata dasar, misalnya:betul – benar, dapat – bisa, dan

lain-lain. (2) Kata dasar dan kata jadian, misalnya: awal – permulaan, gawat –

berbahaya, dan lain-lain. (3) Kata jadian dan kata jadian, misalnya: ketua –

pemimpin, orangtua – ibu bapak, dan lain-lain. Jenis-jenis sinonim yang

berdasarkan: distribusi, kelaziman pemakain, nilai rasa, makna dasar atau makna

tambahan dan ragam bahasa, kemudian Parera (1990) dalam penelitiannya

Page 17: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

mengemukakan jika kata merupakan simbol dari referen yang mempunyai referen

atau kata juga merupakan simbol dari konsep, maka sinonim seharusnya tidak ada,

sedikit sekali kata dapat mencatat bahwa simbol bahasa atau kata yang tidak memiliki

sinonim adalah kata-kata yang menunjukkan bahwa benda tertentu (khusus) binatang,

senjata, hiasan, ukuran, dan sebagian nasabah keluarga, ia juga mengemukakan

bahwa kesinoniman sebuah bahasa lebih banyak terjadi akibat serapan antarbahasa,

antardialek, antarragam bahasa.

Penelitian-penelitian yang dipaparkan di atas kajiannya tidak difokuskan

secara khusus. Dengan kata lain, penelitian tersebut kajiannya masih bersifat umum

dan dibahas secara keseluruhan (tanpa membahas masing-masing sinonimi secara

terpisah). Ada juga menjadikan sinonimi sebagai teropong untuk mengkaji masalah

kebahasaan yang lain yang memiliki hubungan dengan sinonim, penelitian mengenai

relasi semantik sinonimi dalam bahasa asing dan bahasa daerah tetap disinggung dan

dibahas sepintas ketika ada kaitannya dengan masalah kebahasaan yang diteliti,

bertolak dari hal tersebut penulis ingin meneliti relasi semantik sinonimi secara

terpisah khusus yaitu mengenai relasi semantik sinonimi bahasa Kelayu Jorong.

Penelitian bahasa dari segi semantik juga pernah dilakukan oleh Johan

Mahyudi dalam skripsinya yang berjudul Struktur Semantis Verba Tindakan dalam

Bahasa Sasak. Dalam penelitian ini Johan Mahyudi mencoba untuk mendeskripsikan

bahasa sasak dalam lingkup struktur semantik verba tindakan. Berdasarkan hasil

penelitian, Johan Mahyudi menemukan ada tiga tipe verba tindakan dalam bahasa

Page 18: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

sasak. Ketiga verba itu antara lain:(1) Tipe bergerak menyatakan argumen

perpindahan dan disertai oleh tiga properti utama yaitu: arah, cara, dan tempat.

Verba-verba yang tergolong dalam tipe ini dapat berpola secara kontras, contohnya

verba lalo ‘pergi’, ngangkat ‘berangkat’, dan lain-lain. (2) Tipe menyatakan

berhubungan dengan ujaran. (3) Tipe melakukan mencakup tiga kombinasi yaitu:

melakukan atau berpindah, melakukan atau merasakan, dan melakukan atau terjadi.

Penelitian bahasa lainnya yang berkaitan dengan semantik pernah juga dilakukan oleh

Suci Amelia dalam skripsinya yang berjudul Relasi Semantk Homonimi dalam

Bahasa Sasak. Dalam skripsinya Suci Amalia menyimpulkan bahwa Bentuk-bentuk

dan makna homonimi yang terjadi antar kata dalam bahasa sasak antara lain:

1. Kata atas dalam bahasa sasak dialek nggeto-nggete berarti ‘tinggi’, sedangkan

dalam dialek ngeno-ngene dan meno-mene berarti ‘atas’.

2. Kata bakat dalam bahasa sasak dialek nggeto-nggete bertarti ‘ kena’, sedangkan

dalam dialek ngeno-ngene berarti ‘luka’.

3. Kata baraq dalam bahasa sasak dialek meno-mene berarti ‘beritahu’, sedangkan

dalam dialek ngeno-ngene dan nggeto-nggete berarti ‘bengkak’.

2.2 Landasan Teori

Page 19: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

Linguistik merupakan studi bahasa secara ilmiah, sebagai suatu studi bahasa,

linguistik mempunyai tataran-tataran atau bidang-bidang kajian, tataran-tataran atau

bidang-bidang kajian tersebut ada fonologi, morfologi, morfofonologi, sintaksis,

wacana, dan semantik (Verhaar, 1978:124).

Dalam setiap bahasa, sering ditemukan adanya hubungan kemaknaan atau

relasi semantik antara sebuah kata atau satuan bahasa lainnya dengan kata atau satuan

bahasa lainnya lagi. Hubungan kemaknaan ini mungkin menyangkut kesamaan

makna (sinonimi), lawan makna (antonimi), kegandaan makna (polisemi atau

ambiguitas), ketercakupan makna (hiponimi), kelainan makna (homonimi) dan

sebagainya ( Abdul Chaer, 1995:82). Semantik berasal dari bahasa Yunani, yang

mengandung makna to signify atau memaknai, sebagai istilah lain, semantik

mengandung pengertian “studi tentang makna”. Dengan anggapan bahwa makna

bagian dari bahasa, maka semantik merupakan bagian dari lingustik, seperti halnya

bunyi dan tata bahasa, pada tingkat kedua, maka komponen makna menduduki

tingkat paling akhir (Aminuddun, 2001:15).

Secara Ethimologi kata sinonimi berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu,

anoma yang berarti “nama” dan syn yang berarti “dengan” , maka secara harfiah kata

sinonimi berarti nama lain untuk benda atau hal yang sama. Sinonimi adalah

ungkapan ( biasanya sebuah kata, tetapi dapat pula frase atau malah kalimat) yang

kurang lebih sama maknanya dengan suatu ungkapan lain ( Verhaar, 1978:132).

Contoh dalam bahasa Indonesia : kata buruk dan jelek adalah dua buah kata yang

Page 20: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

bersinonim; bunga, kembang, puspa adalah tiga buah kata yang bersinonim; mati,

wafat, meninggal dan mampus adalah empat buah kata yang bersinonim. Hubungan

antara dua buah kata yang bersinonim, jadi kata bunga bersinonim dengan kata

kembang, maka kata kembang juga bersinonim dengan kata bunga ( Chaer, 1995:82).

Harimurti Kridalaksana juga melontarkan definisi tentang Sinonim yaitu:

bentuk bahasa yang maknanya mirip atau sama dengan bentuk lain, kesamaan itu

berlaku bagi kelompok kata, atau kalimat walaupun pada umumnya dianggap sinonim

hanyalah kata-kata saja (Kridalaksana dalam Aminuddin, 2001:115). Menurut Parera

(1990:49), “dua ujaran dalam bentuk morfem terikat, kata, frase atau kalimat

menunjukkan kesamaan makna disebut sinonimi”. Untuk menunjukkan kesamaan

makna digunakan beberapa teori makna yaitu:(1) Teori refrensial (ujaran itu

menunjukkan kepada objek atau benda atau referen atau rujukan yang sama). (2)

Teori kontekstual (untuk menentukan dua ujaran yang bersinonim atau tidak). (3)

Teori pemakaian (makna kata disesuaikan dengan pemakaiannya) dalam teori

pemakaian kita berhadapan dengan faktor pilihan. Dari sini muncullah postulat : dua

kata yang dapat bergantian dalam pemakaian tanpa menimbulkan perbedaan baik

real maupun mental disebut sinonim. Contoh dalam kata raya dan besar dalam frase,

“kebun raya Bogor”, akan tetapi kita belum pernah menjumpai “kebun besar

Bogor”. Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah variasi stilistik aku, saya, patik

dan beta adalah bersinonim karena rujukan identik. Ternyata dalam pemakaian

terjadi pilihan yang bervariasi baik regional maupun stilistik. Selanjutnya Bambang

Page 21: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

Yudi Cahyono (1995:208) sinonim adalah dua kata atau lebih yang memiliki makna

yang sama atau hampir sama , tetapi tidak selau dapat saling mengganti dalam

kalimat, sedangkan Fatimah (1993:36) sinonim yang digunakan untuk menyatukan

“sameness of meaning” kesamaan arti. Hal tersebut dilihat dari kenyataan sejumlah

perangkat kata memiliki makna sama, semua bersifat sinonim, atau satu sama lain

sama makna, atau hubungan diantara kata-kata mirip ( dianggap mirip) maknanya,

jadi jika dua buah kata atau lebih memiliki makna yang sama, maka perangkat kata

itu disebut sinonim, kesamaan makna dapat ditentukan dengan tiga cara:

(1) Substitusi (penyulihan), dapat terjadi bila kata dalam konteks tertentu dapat

disulih dengan kata lain dan makna konteks tidak berubah.

(2) Pertentangan, suatu kata dapat dipertentangkan dengan sejumlah kata yang lain.

(3) Penentuan konotasi, jika terdapat perangkat kata yang memiliki makna kognitif

sama, tetapi makna emotif berbeda.

Pada prinsipnya semua pendapat di atas memiliki pandangan yang sama

tentang sinonim, yaitu kata yang bersinonim itu kesamaannya tidak seratus persen,

hanya kurang lebih saja, kesamaanya tidak bersifat mutlak, dikatakan tidak bersifat

mutlak karena didasarkan pada prinsip umum dalam semantik yang menyatakan

apabila bentuk berbeda, makna pun akan berbeda, walaupun perbedaannya sedikit.

Demikian juga kata-kata yang bersinonim, karena bentuknya berbeda maka

maknanya pun tidak persis sama (Chaer, 1995 : 83). Andaikata kata mati dan

Page 22: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

meninggal itu makna persis sama, tentu kita akan dapat mengganti kata mati dalam

kalimat “katak itu mati tertindas mobil” dengan kata meninggal dalam kalimat

“katak itu meninggal tertindas mobil” tetapi ternyata penggantian itu tidak dapat

dilakukan, ini bukti yang jelas bahwa kata-kata yang bersinonim itu tidak memiliki

makna yang persis sama.

Abdul Chaer (1995:85-86) jika dalam kajiannya mengenai sinonimi

mengemukakan ketidak mungkinan kita untuk menukar sebuah kata dengan kata

lain yang bersinonim adalah banyak, antara lain:

(1) Faktor waktu

Kata hulubalang bersinonim dengan kata komandan. Namun, keduanya tidak

mudah dipertukarkan karena kata hulubalang hanya cocok untuk situasi kuno,

klasik atau arkais, sedangkan kata komandan cocok untuk masa kini.

(2) Faktor tempat atau daerah

Kata saya dengan beta adalah bersinonim, tetapi kata saya pemakaianya lebih

umum artinya seluruh Indonesia. Sedangkan kata beta hanya khusus digunakan di

daerah maluku.

(3) Faktor sosial

Page 23: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

Kata aku dan kata saya keduanya bersinonim, akan tetapi, kata aku hanya dapat

digunakan untuk teman sebaya dan tidak dapat digunakan untuk orang yang lebih

tua atau yang status sosialnya lebih tinggi.

(4) Faktor bidang kegiatan

Kata tasauf, kebatinan dan mistik adalah tiga kata yang bersinonim, namun,

penempatan kata ini berbeda, kata tasauf lazim dalam agama Islam dan mistik

untuk semua agama.

(5) Faktor nuansa makna

Kata melihat, melirik, melotot dan mengintip adalah kata-kata yang bersinonim.

Namun nuansa makna yang ditimbulkan berbeda. Kata melihat digunakan secara

umum, kata melirik digunakan untuk menyatakan melihat dengan sudut mata,

kata melotot digunakan untuk melihat dengan mata terbuka, dan mengintip

digunakan untuk menyatakan melihat dari tempat tersembunyi.

Penelitian tentang Relasi Semantik Sinonimi juga pernah dilakukan oleh

Aminuddin (2001:116) menyatakan bahwa ada empat cara yang dapat digunakan

dalam menentukan adanya sinonim yaitu:

(1) Seperangkat sinonim itu mungkin merupakan kata-kata yang digunakan dalam

dialek yang berbeda.

Page 24: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

(2) Seperangkat kata yang berada dalam berbagai pemakaian.

(3) Suatu kata ditinjau berdasarkan makna kognitif, makna emotif dan makna

evaluatif.

(4) Suatu kata yang semula memiliki kolokasi sangat ketat sering dipakai secara

tumpang tindih karena dianggap bersinonim.

Selanjutnya beberapa ahli bahasa membagi sinonim berbeda-beda mulai tahun

1960-an. Menurut Collinson (Ulman dalam Aminuddin, 2001:118-119) bahwa

kesamaan maupun kemiripan makna bentuk kebahasaaan satu dan yang lainnya

memiliki nuansa perbedaan tertentu. Nuansa perbedaan itu berhubungan dengan

kenyataan bahwa:

(1) Kata yang satu memiliki makna yang lebih umum dari yang lainnya, misalnya

kata bunga dan mawar.

(2) Kata yang satu lebih menuansakan pengertian yang dalam dari yang lainnya

sehingga nilai intensionalitasnya lebih tinggi, misalnya: kata mengkaji dengan

mempelajari.

(3) Kata yang satu memiliki daya emotif dari yang lain, misalnya: kata memukul

dengan menggebrak.

(4) Kata yang satu lebih bersifat netral atau umum dari yang lain, misalnya: kata

latihan dengan tes.

Page 25: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

(5) Kata yang satu lebih profesional dari yang lain, misalnya: kata diskusi dengan

pembahasan.

(6) Kata yang satu lebih menuansakan kesan keindahan dari yang lain, misalnya kata

dewi malam dengan bulan.

(7) Kata yang satu lebih kolokial dari yang lain, misalnya: kata situ dengan anda

(8) Kata yang satu lebih banyak dipengaruhi dialek atau warna lokal dari yang lain,

misalnya: kata nangkring dengan duduk.

(9) Kata yang satu termasuk dalam bahasa anak-anak dari yang lain, misalnya: kata

kucing dengan meong.

Selanjutnya Palmer (1976:60-62) (dalam Fatimah, 1993:40) membagi sinonim

sebagai berikut:

(1) Perangkat sinonim yang salah satu anggotanya berasal dari bahasa daerah atau

bahasa asing, misalnya antara kata konde dengan sanggul.

(2) Perangkat sinonim yang pemakaiannya tergantung pada laras bahasa, misalnya

antara kata dara dengan gadis,

(3) Perangkat sinonim yang berbeda makna emotifnya, tetapi makna kognitifnya

sama, misalnya antara kata ningrat dengan feodal.

Page 26: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

(4) Perangkat sinonim yang pemakaiannya terbatas pada kata tertentu (keterbatasan

kolokasi), misalnya antara kata busuk, basi, tengik, dengan buruk.

(5) Perangkat sinonim yang maknanya kadang-kadang tumpangtindih, misalnya

antara kata nyata dengan kongkrit.

Kemudian Lions (1977:441) (dalam Fatimah, 1993:40) membagi sinonim

menjadi empat golongan, yaitu:

1. Sinonim lengkap dan mutlak, misalnya antara kata surat kabar

dengan koran.

2. Sinonim lengkap dan tidak mutlak, misalnya antara kata orang

dengan manusia.

3. Sinonim tidak lengkap dan mutlak, misalnya antara kata gadis

dengan perempuan.

4. Sinonim tidak lengkap dan tidak mutlak, misalnya antara kata gadis

dengan cewek.

Lions berpendapat bahwa sinonim lengkap terdapat apabila makna

kognitif sama dengan makna emotif, sedangkan sinonim mutlak dipakai untuk

sinonim yang dapat saling menggantikan (saling menyulih) dalam semua konteks,

sinonim lengkap dan mutlak sulit ditemukan dengan alasan dalam suatu bahasa tidak

ada alasan untuk mempertahankan kata yang maknanya sama.

Page 27: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

Berbeda dengan ahli bahasa yang lain. Verhaar (1977:132) membagi

sinonim berdasarkan taraf terjadinya gejala itu, yaitu:

(1) Sinonim antarkalimat, misalnya, Sukmana melihat Ahmad dengan Ahmad dilihat

Sukmana.

(2) Sinonim antarfrase, misalnya, laut biru itu dengan laut yang biru itu.

(3) Sinonim antarkata , misalnya, memuaskan dengan menyenangkan.

(4) Sinonim antarmorfem, misalnya, kutulis dengan saya tulis.

Berbagai teori yang dipaparkan di atas, akan digunakan untuk mengkaji

jenis dan bentuk Relasi Semantik Sinonimi dalam bahasa Kelayu Jorong.

BAB III

Page 28: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel

3.1.1 Populasi

Menurut Mahsun (2007b:28) dalam hubungannya dengan penelitian bahasa,

populasi terkait dengan dua hal, yaitu masalah satuan penutur dan masalah satuan

wilayah teritorial. Dalam hubungannya dengan masalah penutur maka yang menjadi

populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan penutur bahasa Sasak yang ada di

desa Kelayu Jorong. Sementara satuan wilayah teritorialnya adalah wilayah yang

menjadi populasi penelitian ini adalah wilayah Kelurahan kelayu Jorong.

3.1.2 Sampel

Pemilihan sebagian dari keseluruhan penutur atau wilayah pakai bahasa yang

menjadi objek penelitian sebagai wakil yang memungkinkan untuk membuat

generalisasi terhadap populasi itulah yang disebut sampel penelitian. Oleh karena itu,

kita dapat mengambil beberapa orang informan dari satu atau beberapa wilayah pakai

bahasa. Sampel yang berhubungan dengan penutur, untuk meneliti aspek struktur

bahasa, Samarin (1998 dalam Mahsun, 2007b:29) mengisyaratkan cukup diperlukan

satu informan yang baik. Namun, mungkin terlalu riskan jika hanya seorang, karena

data yang diperoleh tidak dapat dikoreksi silang demi keabsahannya. Untuk itu,

sampel penelitian disarankan minimal dua orang.

Page 29: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

Dengan demikian, syarat penentuan sampelnya didasarkan pada syarat

penentuan informan sebagai berkut :

(1) Penutur asli bahasa sasak desa Kelayu Jorong;

(2) Mengetahui atau menguasai bahasanya secara mantap;

(3) Tidak pernah atau jarang bepergian atau meninggalkan daerahnya;

(4) Memiliki kosa kata lengkap;

(5) Berusia 17-60 tahun atau tidak pikun;

(6) Sehat jasmani dan rohani; dan

(7) Dapat berbahasa Indonesia.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data kebahasaan dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan beberapa metode sebagai berikut.

3.2.1 Metode Introspeksi

Metode introspeksi adalah metode penyediaan data dengan memanfaatkan

intuisi kebahasaan peneliti yang meneliti bahasa yang dikuasainya untuk

menyediakan data yang diperlukan bagi analisis sesuai dengan tujuan penelitiannya

(Mahsun, 2007:104). Dalam arti peneliti menggali potensi bahasanya tanpa

mengabaikan peran kepenelitiannya. Dalam hal ini bahasa yang dimaksud adalah

Bahasa Sasak yang ada di desa Kelayu Jorong.

Page 30: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

3.2.2 Metode Cakap

Metode cakap adalah metode yang digunakan untuk memperoleh informasi

dengan percakapan antara peneliti dengan informan. Dengan teknik dasar pancingan.

Pancingan biasanya muncul dalam makna-makna yang tersusun dalam daftar

pertanyaan atau secara spontanitas, maksudnya pancingan dapat muncul di tengah-

tengah percakapan (Mahsun, 2007:96). Artinya, peneliti berusaha memancing

informan dengan memberikan pertanyaan sederhana yang dapat dipahami oleh

penutur guna memperoleh data verbal tentang jenis-jenis relasi semantik sinonimi

bahasa sasak di desa Kelayu Jorong.

3.2.3 Metode Simak

Metode simak adalah metode yang digunakan untuk memperoleh data dengan

menyimak penggunaan bahasa. Istilah menyimak di sini tidak hanya berkaitan dengan

bahasa lisan, tetapi juga penggunaan bahasa secara tertulis (Mahsun, 2007:93).

Artinya, untuk menguji kebenaran data atau dalam mengumpulkan data tidak hanya

dengan menyimak penutur bahasa tetapi juga menyimak bentuk- bentuk tulisan dalam

bahasa tersebut jika ada. Jenis data yang diperoleh dapat berupa data tulis yang

diperoleh dari penyimakan pada naskah-naskah, narasi-narasi, dan lain-lain, dan data

verbal yang diperoleh dari hasil menyimak penutur bahasa yang dilakukan dengan

Page 31: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

berbaur dalam komunitas tersebut lalu mencatat bentuk-bentuk relasi semantik

sinonimi, dalam hal ini relasi semantik sinonimi bahasa sasak.

3.3 Metode Analisis Data

Setelah data terkumpul selanjutnya dianalisis menggunakan metode padan

intralingual dengan teknik hubung banding menyamakan dan hubung banding

membedakan dan metode padan ekstralingual.

3.3.1 Metode Padan Intralingual

Metode padan intaralingual adalah metode analisis data dengan cara

menghubung-bandingkan unsur-unsur yang bersifat lingual, baik yang terdapat dalam

satu bahasa maupun dalam beberapa bahasa yang berbeda (Mahsun, 2007:118).

Dalam metode analisis digunakan teknik hubung banding menyamakan dan hubung

banding membedakan. Teknik ini digunakan untuk menentukan jenis dan bentuk

masing-masing relasi semantik sinonimi.

3.3.2 Metode Padan Ekstralingual

Metode padan ekstralingual adalah metode analisis data dengan cara

menghubung-bandingkan unsur bahasa yang bersifat ekstralingual, yaitu

menghubung-bandingkan masalah bahasa dengan hal yang berada di luar bahasa

Page 32: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

(Mahsun, 2007:120). Dalam metode ini juga digunakan teknik hubung banding

menyamakan dan hubung banding membedakan. Teknik ini digunakan untuk

menentukan makna atau nilai rasa dalam relasi semantik sinonimi.

3.4 Metode Penyajian Hasil Analisis Data

Hasil analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara formal dan

informal. Metode formal adalah penyajian hasil analisis data dengan menggunakan

tanda-tanda atau lambang-lambang. Adapun tanda-tanda atau lambang-lambang

tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut:

- Tanda asteris (*) digunakan untuk menunjukkan suatu bentuk lingual yang

tidak gramatikal dan diletakkan sebelum tuturan itu, misalnya: *mencantik,

*mempersempitkan dan lain-lain.

- Kurung biasa ( ( ) ) digunakan untuk menyatakan bahwa formatif yang berada

di dalamnya memiliki alternasi sejumlah formatif yang berada di dalamnya,

misalnya BS ditemukan bentuk-bentuk : lim (α, E, e) ‘lima’. Artinya untuk

makna ‘lima’ dalam BS direalisasikan dengan sekurang-kurangnya empat

leksem,yaitu:limα, limE, dan lime.

- Kurung kurawal ({}) digunakan untuk menyatakan bahwa beberapa satuan

lingual yang ada di dalamnya yang disusun secara berlajur dapat dan perlu

dipilih salah satu apabila digunakan bersama satuan-satuan lain yang ada di

depan atau di belakangnya.

Page 33: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

- Tanda kurung siku ( [ ] ) menunjukkan bahwa satuan di dalamnya adalah

satuan fonetis dan biasanya digunakan dalam bidang fonologi untuk

melambangkan bunyi tertentu yang tidak berstatus fonem.

- Tanda garis miring ( // ) digunakan untuk menunjukkan satuan di dalamnya

adalah fonem.

- Tanda kali ( x ) menunjukkan tidak tepat pada kata yang ditulis

- Tanda > menunjukkan berubah menjadi

- Tanda # menunjukkan batas kata

- Tanda -# menunjukkan posisi akhir

- Tanda ~ menunjukkan variasi

- Tanda ø menujukkan zero (kosong)

- Tanda ¡ menunjukkan vokal tinggi, tengah, antara tegang dan kendur

- Tanda כ menunjukkan vokal belakang, tengah, terbuka

- Tanda Ə menunjukkan shwa

- Tanda + menunjukkan melekatnya sebuah kata

- Tanda - menunjukkan tidak melekatnya sebuah kata

Sedangkan metode informal yaitu metode penyajian hasil analisis data

dengan menggunakan kata-kata biasa termasuk penggunaan terminologi yang bersifat

teknis (Mahsun, 2007:123). Dalam hal ini digunakan untuk menyajikan hasil analisis

data relasi semantik sinonimi bahasa sasak di desa Kelayu Jorong.

Page 34: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Relasi Semantik Sinonimi

Sinonimi adalah bentuk bahasa yang maknanya mirip atau sama dengan

bentuk lain, dapat berupa kata, kelompok kata atau kalimat, walaupun umumnya yang

dianggap sinonim hanyalah kata-kata saja (Kridalaksana dalam Aminuddin,

2001:115). Relasi semantik sinonimi adalah hubungan kemaknaan suatu bentuk

bahasa, dapat berupa kata, kelompok kata atau kalimat yang maknanya mirip atau

sama dengan bentuk lain atau kesamaanya tidak bersifat mutlak.

Page 35: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

Sehubungan dengan relasi semantik sinonimi, penulis mencoba melakukan

penelitian terhadap relasi semantik sinonimi yang terdapat dalam bahasa sasak yang

ada di desa Kelayu Jorong. Bentuk relasi semantik sinonimi dalam bahasa Kelayu

Jorong tidak begitu kompleks (hal ini terkait dengan bahasa Kelayu Jorong tidak

menggunakan bahasa halus seperti bahasa sasak umumnya). Biasanya sinonimi ini

muncul dalam peristiwa bahasa ketika masyarakat Kelayu Jorong melakukan

interaksi antar sesamanya. Selanjutnya, dipaparkan jenis-jenis relasi semantik

sinonimi serta bentuknya yang lebih difokuskan pada tataran kata dalam bahasa

Kelayu Jorong .

4.2 Jenis-Jenis Relasi Semantik Sinonimi dalam Bahasa Kelayu Jorong

Berdasarkan penelitian ini, diketahui bahwa jenis-jenis relasi semantik

sinonimi dalam bahasa Kelayu Jorong dapat dibagi menjadi 4 yaitu:

4.2.1 Perangkat Sinonimi yang pemakaiannya bergantung kepada waktu

Teori pemakaian yang dikeluarkan oleh Jerman Wittgenstein (1830 dan 1858)

menyatakan bahwa kata tidak mungkin dipakai dan bermkna untuk semua konteks

karena konteks itu selalu berubah dari waktu ke waktu. Makna tidak mantap di luar

kerangka pemakainya (Parera, 1990:18).

Page 36: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

Waktu yang dimaksud adalah masa seperangkat kata yang bersinonim

dikatakan lazim atau tidak lazim dalam pemakaiannya. Masa tersebut adalah masa

dahulu adalah klasik dan masa kini atau sekarang. Sebuah kata lazim dan berterima

jika digunakan pada masa sekarang. Begitu pula sebaliknya sebuah kata yang lazim

dan berterima jika digunakan pada masa sekarang belum tentu lazim, berterima serta

ada pada masa dahulu.

Contoh-contohnya antara lain:

1. Kata dEndEη – anaq aluη

Dalam bahasa Indonesia kedua kata di atas merupakan kata yang bersinonim

mempunyai arti sama yaitu ’penumbuk’ , dua kata di atas memiliki fungsi yang sama

yaitu sama-sama untuk menumbuk beras, biji-bijian atau jajan, kedua kata ini tidak

dapat ditukarkan, karena masing-masing kata ini memiliki waktu atau situasi

pemakaian yang berbeda, kata dEndEη digunakan pada zaman dahulu, sedangkan

pada anaq aluη digunakan pada zaman sekarang, masyarakat Kelayu Jorong tidak

lagi menggunakan kata dEndEη karena sudah pergantian zaman dan perkembangan

tekhnologi maka kata dendEη diganti dengan anaq aluη, kata dEndEη pada zaman

sekarang tidak berterima dan tidak lazim digunakan.

dEndEη → lazim digunakan pada masa lampau atau dahulu

anaq aluη → lazim digunakan pada masa kini atau sekarang

Page 37: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

Contoh dalam kalimat:

a) /dEndEη/

Bitang oku dEndEng b∂ras lEq mudin lawang.

‘Ambilkan aku penumbuk beras di belakang pintu’.

‘Ambilkan saya penumbuk beras itu di belakang pintu’.

b) /anaq aluη/

MbE taoqbi noloq anaq aluη popuqbi.

‘Dimana tahu kamu taruh penumbuk nenekmu’.

’Dimana kamu taruh penumbuk nenekmu’.

Dua kalimat di atas sama-sama memiliki fungsi masing-masing,

walaupun penggunaan kalimat yang berbeda tetapi makna dari tiap kata tersebut tetap

tidak berubah, hanya saja waktu pemakaiannya yang berbeda, seperti pada uraian di

atas dEndEη digunakan pada zamam dahulu atau klasik, dan tidak lazim digunakan

pada zaman sekarang dan diganti dengan anaq aluη yang lebih berterima dan lazim

digunakan.

2. Kata bבsaη - tian

Dalam arti bahasa Indonesia yang sebenarnya, kedua kata tersebut memiliki

makna yang sama yaitu ’perut’, tetapi pemakaiannya tidak dapat dipetukarkan,

berdasarkan teori pemakaian, kata bבsaη dipakai pada masa dahulu, dan bosang

sekarang tidak digunakan oleh masyarakat yang ada di desa Kelayu Jorong, namun

Page 38: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

diganti dengan kata tian karena kata tian sekarang lazim digunakan, dan bosang sudah

hilang pemakaiannya atau tidak lazim digunakan.

bבsaη → tidak terdengar dan tidak lagi digunakan sehingga lazim

digunakan pada masa dahulu

tian → lazim digunakan pada masa sekarang

Contoh dalam kalimat:

a) / bבsaη/

Saη b∂lEq bבsaη lok m∂nE n∂ηk∂ j∂?n∂.

‘Besar perut kamu (laki-laki) sekarang’.

’Kamu (laki-laki) besar perut sekarang’.

b) /tian/

∂p∂ isIn tianbi ampo?n∂ η∂ni b∂ci? n∂.

’Apa isi perutmu (perempuan) sehingga itu kecil’.

’ Apa isi perutmu (perempuan) sehingga begitu kecil’.

Berdasarkan teori referensial kedua contoh di atas digunakan pada waktu yang

berbeda atau dipengaruhi oleh faktor waktu, teori pemakaian yang lazim maupun

tidak lazim digunakan pada kedua contoh di atas terlihat jelas, seperti halnya contoh

pada kalimat pertama yang menggunakan kata bבsaη kata ini memiliki waktu

pemakaian yang berbeda dengan kata tian , bבsaη digunakan pada masa dahulu dan

dianggap lazim oleh masyarakat pemakainya pada zaman dahulu, namun bosaη

Page 39: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

sekarang tidak lazim digunakan dan sudah dihilangkan oleh masyarakat, karena

faktor waktu yang berbeda dan teori pemakaian bבsaη diganti dengan tian yang yang

memiliki arti sama yaitu ’perut’ dan lazim digunakan oleh masyarakat Kelayu

Jorong pada masa sekarang.

3. Kata laη-laη – k∂liaη

Dalam bahasa Indonesia kedua kata di atas memiliki arti yang sama yaitu

’kepala dusun atau kepala lingkungan’ . Namun teori pemakaian yang tidak dapat

dipetukarkan pemakaiannya, karena jelas waktu sekarang dan dahulu berbeda, dan

penempatannya pun tidak dapat ditempatkan sembarangan, maksudnya laη-laη

digunakan pada masa sekarang sangat tidak lazim, begitu juga sebaliknya k∂liaη

digunakan pada masa dahulu juga tidak lazim pemakaiannya, oleh karena itu teori

pemakaian yang membedakan keduanya. laη-laη digunakan pada masa dahulu dan

tidak lazim digunakan pada masa sekarang namun lazim digunakan pada masa

dahulu,sedangkan k∂liaη pemakaiannya digunakan pada masa sekarang dan tidak

lazim digunakan pada masa dahulu, namun lazim digunakan pada masa sekarang.

laη-laη → lazim digunakan pada masa dahulu dan tidak lazim digunakan pada

masa sekarang

k∂liaη → lazim digunakan pada masa sekarang

Contoh dalam kalimat:

a) / laη-laη /

Page 40: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

S∂i j∂ri laη-laη sin∂ mosi idup popuqku.

’Siapa jadi kepala dusun ketika masih hidup kakekku?.

’Siapa yang menjadi kepala dusun ketika kakek saya masih hidup?.

b) /k∂liaη/

Kar∂ng du∂ taon ampoq n∂ j∂r∂ aman madani jori k∂liang.

’Tinggal dua tahun lagi dia berhenti pak madani jadi kepala dusun’.

’Tinggal dua tahun pak Madani berhenti menjadi kepala dusun’.

Kedua kalimat di atas tidak dapat ditukarkan walaupun memiliki arti yang

sama, karena didasarkan pada teori yang pemakaiannya yang berbeda, yang

didasarkan atas faktor waktu, laη-laη digunakan pada masa dahulu dan lazim

digunakan, sedangkan k∂liaη digunakan pada masa sekarang dan lazim digunakan

pada masa sekrang, kedua contoh kalimat di atas dapat membedakan antara laη-laη

dan k∂liaη karena berdasarkan teori pemakaian yang tidak dapat ditukar tempat

pemakaiannya.

4. Kata distr∂k - dotu

Dalam bahasa Indonesia kedua kata tersebut sama-sama berarti ’bupati’,

walaupun memiliki arti yang sama namun penggunaannya berbeda, distrek digunakan

pada masa dahulu, sedangkan dotu digunakan pada masa sekarang, itu artinya tidak

dapat ditukar tempat pemakaiannya, dan ini berdasarkan teori pemakaian yang sudah

ada yang berkaitan dengan faktor waktu.

Page 41: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

distr∂k → lazim digunakan pada masa lampau atau dahulu

dotu → lazim digunakan pada masa sekarang

Contoh dalam kalimat:

a) /distr∂k/

Zaman laEq d∂ηan mbayar listr∂k lEk kantor distr∂k.

‘Zaman dahulu orang bayar listrik di kantor bupati’.

‘Zaman dahulu orang membayar listrik di kantor bupati’.

b) /dotu/

Piran t∂ b∂dEang dotu si adil.

’Kapan kita mendapat bupati yang adil?’.

Kata pertama dan kata kedua sudah lazim digunakan oleh masyarakat untuk

berkomunikasi, namun pemakaian setiap kata seperti distr∂k dan dotu tidak dapat

ditukar tempat pemakaiannya walaupun memiliki arti yang sama yaitu ’bupati’

5. Kata kasut - lampaq

Dalam arti bahasa Indonesia yang sebenarnya, kedua kata tersebut memiliki

makna yang sama yaitu ’sandal’, tetapi pemakaiannya tidak dapat dipetukarkan,

berdasarkan teori pemakaian, kata kasut dipakai pada masa dahulu dan sekarang tidak

digunakan oleh masyarakat yang ada di desa Kelayu Jorong, namun diganti dengan

Page 42: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

kata lampaq karena kata lampaq sekarang lazim digunakan, dan kasut sudah hilang

pemakaiannya atau tidak lazim digunakan.

kasut → tidak terdengar dan tidak lagi digunakan sehingga lazim

digunakan pada masa dahulu

lampaq → lazim digunakan pada masa sekarang

Contoh dalam kalimat:

a) / kasut/

Saη b∂lEq kasut lok m∂nE n∂ηk∂ j∂?n∂.

‘Besar sandal kamu (laki-laki) sekarang’.

’Sandal kamu (laki-laki) besar sekarang’.

b) /lampaq/

∂ji pir∂ lampaq lEq p∂k∂n.

’Berapa harga sandal di pasar?’.

Berdasarkan teori referensial kedua contoh di atas digunakan pada waktu yang

berbeda atau dipengaruhi oleh faktor waktu, teori pemakaian yang lazim maupun

tidak lazim digunakan pada kedua contoh di atas terlihat jelas, seperti halnya contoh

pada kalimat pertama yang menggunakan kata kasut kata ini memiliki waktu

pemakaian yang berbeda dengan kata lampaq , kasut digunakan pada masa dahulu

Page 43: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

dan dianggap lazim oleh masyarakat pemakainya pada zaman dahulu, namun kasut

sekarang tidak lazim digunakan dan sudah dihilangkan oleh masyarakat, karena

faktor waktu yang berbeda.

4.2.2 Perangkat sinonimi yang salah satu lebih memiliki nilai rasa daripada

yang lain

F.De Saussure yang membedakan analisis bahasa atas parole, langue, dan

langage secara tidak langsung telah mempelopori teori mana yang bersifat

mentalistik. Ia menghubungkan bentuk bahasa lahiriah (parole) dengan konsep atau

citra mental pemakainya (langue) (Parera,1990:17). Citra mental atau nilai rasa yang

berbeda pada seperangkat kata yang bersinonim menyebabkan kelaziman dalam

pemakaiannya. Nilai rasa ini bersifat positif (tinggi, baik, sopan, halus, hormat dan

sebagainya), dan mungkin juga bersifat negativ (rendah, jelek, kasar, kotor, tidak

sopan, porno dan sebagainya).

Contohnya antara lain:

1. Kata matE – plבt

Jika dianalisis kedua contoh di atas menggunakan teori mentalistik,

keduanya memiliki citra mental atau nilai rasa yang berbeda. Perbedaan pada nilai

rasa yang ditimbulkan kedua kata ini menyebabkan perbedaan dalam kelaziman

pemakainya.

Page 44: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

matE → status sosial yang digunakan untuk yang lebih tinggi

plבt → status sosial yang digunakan untuk yang rendah biasa digunakan

untuk hewan

Contoh dalam kalimat :

a) /matE/

Aman l∂ Dian matE t∂tabrak mבntבr rubin ElEq-ElEq.

’Bapak si Dian meninggal ditabrak mobil kemarin sore’.

’BapaknyaDian meninggal kemarin sore ditabrak mobil’.

b) /plבt/

Ineq b∂linc∂k ino plבt ∂nd∂tn∂ isiq p∂palang koyuq.

’Ibu, cecak itu mati tertindas dengan batang kayu yang malang.’

’Ibu, cecak itu mati tertindas batang kayu.’

Dalam bahasa Indonesia kedua kata tersebut memiliki makna yang sama

yaitu ’mati’ namun jika dilihat dari cara pemakaiannya, kata matE biasanya

digunakan oleh orang yang bersatus terhormat, dan kata plבt biasanya dignakan

untuk hewan, dan nilai rasa yang dimiliki kedua kata tersebut berbeda, matE

memiliki nilai rasa yang tinggi artinya lebih terhormat daripada plבt, dan biasanyat pl

t lebih kasar penggunaanya dan dapat digunakan untuk hewan seperti yang terlihatב

pada contoh di atas, sedangkan mate memiliki nilai rasa yang lebih sopan dan

terhormat dan pada umumnya digunakan pada manusia. Nilai rasa yang ditumbul

oleh kedua kata tersebut pemakaianya tidak dapat dipetukarkan, dan masing-masing

Page 45: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

juga memiliki kelaziman pemakaian dengan nilai rasa yang dimiliki masing-masing

kata.

2. Kata n∂ηkבdבh - maηan

Citra mental yang dimiliki masing-masing kata tersebut berbeda walaupun

memiliki arti yang sama yaitu ’makan’. ’Makan’ merupakan aktivitas setiap makhluk

hidup, namun citra mental atau nilai rasa yang dikandung masing-masing kata

tersebut berbeda, neηkבdבh citra mental yang dikandung sangat kasar dan jorok,

sedangkan maηan citra mental yang dikandungnya sopan dan terhormat ketika

masyarakat memakainya. Dan kedua kata ini pemakaiannya tidak dapat dipetukarkan.

n∂ηkבdבh → citra mental atau nilai rasa yang dikandung kasar dan jorok

maηan → citra mental atau nilai rasa yang dikandung sopan dan

terhormat

Contoh dalam kalimat:

a) /n∂ηkבdבh/

Basoη ini j∂kn∂ n∂ n∂ηkבdבh dבaη gawEkn∂.

‘Anjing ini ya dia makan aja kerjaannya’.

’Anjing ini makan saja pekerjaanya’.

b) /maηan/

Popuq mElEηku mangan lapar oku inE.

Page 46: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

’Nenek mauku makan lapar aku ini’.

’Nenek saya lapar, saya mau makan’.

Kedua kalimat tersebut menempati pemakaian yang berbeda, terlihat jelas

perbedaan antara n∂ηkבdבh dan maηan, walaupun memiliki arti yang sama, namun

nilai rasa yang ditimbulkan berbeda, ketika n∂ηkבdבh dipakai oleh masayarakat, citra

mental yang timbul sangat kasar dan seolah-olah menyamakan manusia dengan

hewan, lain halnya dengan maηan, maηan memiliki nilai rasa atau citra mental yang

sopan, dan bahasa yang digunakan pada masyarakat sehari-hari ketika mau makan

menggunakan kata maηan bukan n∂ηkבdבh, perbedaan status citra mental sangat

menentukan kedudukan masayarakat, dan ketika masyarakat menggunakan n∂ηkבdבh

untuk mempersilahkan tamunya, maka secara otomatis tamu tersebut merasa

tersinggung, karena pemakaiannya tidak lazim dan kurang berterima.

3. Kata ubEq - krowi

Kata ubEq dan krowi dalam bahasa Indonesia memiliki arti sama yaitu

’pelacur’, namun dalam bahasa sasak ubEq dan krowi memiliki citra mental yang

berbeda dan tempat pemakaiannya pun berbeda. ubEq dalam bahasa sasak

kedengarannya halus sedangkan krowi kedengarannya sangat kasar, ketika seseorang

merasakan jengkel, marah maupun sakit hati kepada lawan bicara, maka mereka

menggunakan kata krowi, begitu juga sebaliknya ketika seseorang merasakan agak

bahagia kepada lawan bicara maka mereka menngunakan kata ubEq, walaupun

Page 47: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

keduanya sebenarnya sama-sama merupakan tindakan asusila, perbedaan citra mental

yang berbeda, pemakaiannyapun berbeda.

ubEq → citra mental yang ditimbulkan sopan

krowi → citra mental yang ditimbulkan kasar dan tidak sopan

Contoh dalam kalimat:

a) /ubEq/

DEndEq ulEq t∂η∂q k∂l∂m laloq paran n∂ komu ubEq siq d∂ηan.

’Jangan pulang tengah malam terlalu dinamakan kamu pelacur oleh orang’.

’Jangan pulang terlalu malam nanti kamu dikira pelacur sama orang’.

b) /krowi/

LaEq parann∂ inambi jori krowi.

’Dulu Ibumu dikira pelacur’.

Kalimat di atas merupakan kalimat yang membuktikan bahwa kedua kata

tersebut pemakaiaannya tidak dapat ditukarkan, walaupun memiliki arti yang sama,

kalimat satu kedengarannya sopan, sedangkan pada kalimat kedua kedengaraanya

kasar dan tidak sopan, citra mental yang dimbulkan masing-masing kata tersebut

sudah memiliki tempat tersendiri atau pemakaian masing-masing.

4. Kata maηan-l∂ll∂k

Page 48: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

Dalam bahasa Indonesia kedua kata di atas memiliki arti yang sama yaitu

’makan’, namun pemakaiannya tidak dapat ditukarkan, dan kelazimannya pun tidak

dapat saling tukar, dan kedua kata tersebut memiliki citra mental yang berbeda,

mangan memiliki citra mental atau nilai rasa yang sopan, sedangkan l∂ll∂k memiliki

nilai rasa yang kedengarannya tidak sopan dan kasar, lazim tidaknya kedua kata

tersebut dapat dilihat dari segi citra mental atau nilai rasa yang dimiliki, mangan

tidak lazim digunakan ketika seseorang merasa marah karena memiliki citra mental

atau nilai rasa yang kedengarannya sopan, begitu juga sebaliknya dengan l∂ll∂k yang

kedengarannya kasar, maka lazim digunakan ketika seseorang merasakan jengkel

atau marah.

maηan → citra mental atau nilai rasa yang ditimbulkan sopan

l∂ll∂k → citra mental atau nilai rasa yang ditimbulkan kasar dan tidak sopan

Contoh dalam kalimat :

a) / maηan /

Alo ne maηan lEq pבndבk bar∂η s∂m∂tonn∂ tono.

’Ke sana dia makan di dapur sama saudaranya di sana’.

’Di sana dia makan bersama saudaranya di dapur’.

b) / l∂ll∂k/

Bi l∂ll∂k doaη komu j∂?n∂ lEηan laEq.

’Kamu makan saja dari dulu’.

’Dari dulu kamu makan saja’.

Page 49: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

Citra mental atau nilai rasa yang ditimbulkan masing-masing kedua kata di

atas tidak dapat dipetukarkan, karena yang satu memiliki nilai rasa yang tidak sopan

dan yang satunya mememiliki nilai rasa yang sopan, kedua kalimat tersebut

mememiliki makna tersendiri tergantung dari kata yang dipakai, seperti halnya

kalimat pertama menggunakan kalimat yang kedengarannya sopan, lain halnya

dengan kalimat kedua yang kedengarannya tidak sopan, karena kalimat kedua

tersebut digunakan ketika seseorang tidak senang terhadap lawan bicaranya.

5. Kata jouq – b∂nd∂

Dalam bahasa Indonesia jouk dan b∂nd∂ memiliki arti yang sama yaitu

’membawa’, namun nilai rasa yang ditimbulkan berbeda, jouq memiliki citra mental

atau nilai rasa yang lebih sopan, sedangkan b∂nd∂ memiliki citra mental atau nilai

rasa yang tidak sopan, dan keduanya tidak dapat dipetukarkan, selain memiliki nilai

rasa atau citra mental yang berbeda, jouq dan b∂nd∂ juga memiliki kelaziman dalam

pemakaian, seperti jouq tidak lazim digunakan ketika seseorang merasa marah, dan

b∂nd∂ tidak lazim digunakan ketika seseorang merasa senang, maka keduanya tidak

dapat dipetukarkan walaupun sama-sama berterima di masyarakat.

jouq → nilai rasa atau citra mental yang dimiliki sopan dan berterima di

masyarakat

b∂nd∂ → nilai rasa atau citra mental yang dimiliki tidak sopan

Contoh dalam kalimat:

Page 50: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

a) /jouq /

Piran bi jouq ambכn in∂ bar∂η g∂daη in∂ ontoq sEd∂ iy∂.

’Kapan kamu (perempuan) membawa ubi ini dengan pepaya ini nanti rusak dia’.

’Kapan kamu membawa ubi dan pepaya ini? Nanti rusak’.

b) /b∂nd∂/

Aluraη be ne b∂nd∂ iye baraη-baraη ino.

’Biarkanlah dia membawa dia barang-barang itu’.

’Biarkan dia membawa barang-barang itu’.

Dilihat dari citra mental atau nilai rasa yang dimiliki arti kalimat satu dengan

dua jauh berbeda, kalimat satu menggunakan kata yang kedengarannya sopan yaitu

menggunakan kata jouq dan berterima di masyarakat karena digunakan ketika

seseorang merasa senang, sedangkan pada kalimat dua kedengarannya tidak sopan

atau kasar dan berterima juga di masyarakat, karena digunakan ketika seseorang

sedang bertengkar atau merasa jengkel, jadi keduanya sama-sama berterima

tergantung dari situasi yang ada.

4.2.3 Perangkat sinonimi yang pemakaiannya terbatas pada kata-kata

tertentu (keterbatasan kolokasi)

Page 51: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

Keterbatasan kolokasi pada seperangkat kata yang bersinonim menyebabkan

kelaziman atau ketidaklaziman dalam pemakaianya. Dalam teori Firth kita dapat

menyimpulkan pikiran tentang konteks situasi dalam analisis makna. Teori

kontekstual sejalan dengan teori relafisme dalam pendekatan semantik bandingan

antar bahasa. Teori kontekstual yang menyatakan bahwa makna sebuah kata terikat

pada lingkungan kultural dan ekologis pemakai bahasa, serta teori pemakaian

menyatakan bahwa kata tidak mungkin dipakai dan bermakna untuk semua konteks

karena konteks itu selalu berubah dari waktu ke waktu. Makna tidak tepat atau tidak

mantap penempatannya jika berada diluar kerangka pemakaiannya (Parera, 1990:17-

18). Suatu kata lazim melekat pada suatu konteks, akan tetapi ketika dilekatkan pada

konteks yang lain, kata tersebut kurang berterima, tidak lazim atau kurang tepat.

Contoh-contohnya antara lain:

1. Kata sEd∂ – lבas.

Kedua kata tersebut masing-masing merupakan bentuk kata dasar yang

bersinonim yang memiliki arti sama yaitu ‘rusak’, kedua kata ini dikatakan

bersinonim, karena memiliki komponen yang identik, /sEd∂/, dan /lבas/, sama-sama

digunakan pada sesuatu yang mengalami kerusakan,tetapi keduanya memiliki

perbedaan, sEd∂ digunakan pada sesutu barang tidak hanya buah saja tetapi juga bisa

pada barang yang berbentuk elektronik {komputer, televisi, radio, kipas angin, dan

lain-lain}, sedangkan lבas bisa digunakan pada buah dan bisa juga pada sesuatu yang

sudah melepuh seperti kaki dan tangan dan jika dianalisis menggunakan teori

Page 52: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

kontekstual, kedua kata ini tidak dapat saling menggantikan dalam sebuah konteks

kalimat karena memiliki konteks pemakaian yang berbeda.

sEd∂ → biasanya digunakan pada sesuatu barang yang rusak

lבas → biasanya digunakan pada buah atau sesuatu yang sudah melepuh

Contoh dalam kalimat:

a) / sEd∂/

ηEndEη tul∂η bi b∂it tambah si sEd∂ ino .

’Minta tolong kamu (perempuan) ambil cangkul yang rusak itu’.

’Tolong kamu (perempuan) ambil mangga yang rusak itu bisa kita’.

b) /lבas/

T∂raη loas sabo si b∂lin t∂ rubin ino in∂q.

‘Jangan-jangan rusak sawo yang dibeli kemarin itu ibu’.

‘Ibu, jangan-jangan rusak sawo yang dibeli kemarin’.

Dalam bahasa Indonesia kedua kata tersebut memiliki arti yang sama yaitu

‘rusak’ dua kata yang berbentuk kata dasar ini terlihat perbedaannya ketika

ditempatkan pada kalimat, kalimat satu dapat dibandingkan dengan kalimat dua

begitu juga dengan kalimat dua dapat dilihat perbandingannya pada kalimat satu.

Jadi dua kata tersebut tidak dapat saling menggantikan.

2. Kata bori - l∂ηi

Dua kata tersebut memiliki arti yang sama yaitu ‘basi’, namun ketika dilihat

berdasarkan teori kontekstual, masing-masing kata tersebut memiliki makna

Page 53: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

tersendiri, bori mengandung arti rusak pada nasi, l∂ηi mengandung arti rusak pada

makanan ringan atau jajan. Dua kata tersebut tidak dapat saling mengantikan, masing-

masing kata tersebut sama-sama berterima berdasarkan kondisi dari makanan. bori,

l∂ηi, dua komponen yang identik juga sama seperti contoh satu, namun pemakaiannya

tidak dapat saling menggantikan, bori tidak berterima pada kuah makanan namun

berterima pada nasi , leηi berterima pada jajan.

bori → mengandung arti basi pada nasi

l∂ηi → mengandung arti basi makanan ringan atau jajan

Contoh dalam kalimat:

a) /bori/

DEndEq embEη adimbi ηaken nosi? si wah bori lEq pכnjכl.

’Jangan kasih adikmu makan nasi yang sudah basi di bakul’.

’Adikmu jangan dikasih makan nasi yang sudah basi di bakul’.

b) /leηi/

Buk∂q j∂j∂ si lEq toplEs ag∂n dEq n∂ l∂ηi ini g∂los.

’Buka jajan yang di toples biar tidak dia basi itu tolong’.

’Tolong buka jajan yang di toples agar tidak basi’.

Perbandingan dari masing-masing kata yang terbentuk dalam kalimat

terlihat jelas, selain uraian yang memperjelas, kalimat yang ditempati masing-masing

kata tersebut dapat membedakan kata bori, dan l∂ηi, walaupun memiliki arti yang

Page 54: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

sama, namun tidak dapat saling menggantikan, bori kurang berterima pada kuah

makanan, dan l∂ηi tidak berterima pada kuah makanan, untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada gambaran berikut:

bori - kurang berterima pada l∂ηi

l∂ηi – tidak berterima pada ηeru

bori + berterima pada nasi

l∂ηi + berterima pada makanan ringan

Dari gambaran di atas juga sebagai penjelasan dari perbedaan antara

/bori/ dan /leηi/.

3. Kata mb∂l∂tus – η∂mpבk

Dua rangkaian kata tersebut merupakan sinonim yang memiliki arti sama

yaitu ’meletus’, walaupun memiliki arti sama, namun jika dikaji dengan teori

kontekstual dua kata tersebut pemakaiannya tidak dapat ditukarkan atau saling

menggantikan. mb∂l∂tus terjadi pada hal-hal kecil atau kejadian kecil seperti pada

tangan, kaki, bibir (anggota tubuh) yang biasanya terkena dengan api, sedangkan

η∂mpבk terjadi pada kejadian yang besar seperti gunung. mb∂l∂tus tidak berterima

pada gunung, namun berterima pada anggota tubuh, ηempok berterima pada gunung,

dan tidak berterima pada anggota tubuh.

mb∂l∂tus → meletus pada kejadian kecil biasanya pada anggota tubuh

Page 55: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

η∂mpok → meletus pada kejadian yang besar seperti pada gunung

Contoh dalam kalimat:

a) /mb∂l∂tus/

KumbEq n∂ t∂ ampoq n∂ mb∂l∂tus biwir bi.

’Kenapa sih lagi dia meletus bibir kam’?

’Kenapa bibirmu meletus lagi’?

b) /η∂mpבk/

Gun∂η rinj∂ni η∂mpok mal∂n kE.

’Gunung rinjani meletus tadi malam apakah’.

’Apakah gunung rinjani meletus tadi malam’?

Dua kata yang merupakan sinonim di atas tidak dapat saling menggantikan,

terlihat pada rangkaian kalimat di atas, mb∂l∂tus tidak dapat menggantikan posisi

kalimat dua, begitu juga dengan η∂mpבk tidak dapat menggantikan posisi kalimat

satu, karena sudah memiliki tempat masing-masing, jika dapat digantikan kedua kata

tersebut, maka akan terjadi kesimpangsiuran, dan data yang nyata tidak menjadi

fakta. Jadi kedua kata tersebut tidak dapat saling menggantikan.

4. Kata maηan-kak∂n

Page 56: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

Dalam bahasa Indonesia maηan dan kak∂n memiliki arti yang sama yaitu

’makan’ , namun jika di telaah dengan teori kontekstual, kedua kata tersebut tidak

dapat saling menggantikan, maηan dengan makna + makan, kak∂n + makan, sama-

sama kegiatan sehari-hari masyarakat dalam proses pencernaan, namun maηan

adalah kegiatan sehari-sehari yang dilakukan masyarakat ketika lapar, artinya ketika

seseorang merasakan lapar maka ia akan makan (nasi+lauk pauk), sedangkan kak∂n

adalah proses pencernaan yang dilakukan seseorang ketika melihat jajan atau

makanan lain selain nasi.

maηan → makan dalam arti khusus makan nasi saja

kak∂n → makan dalam arti makanan yang dimakan adalah makanan

ringan

Contoh dalam kalimat:

a) /maηan/

MElEngku maηan lapar oku lEkan rubin.

’Mauku makan lapar aku dari kemarin’.

’Saya lapar dari kemarin, saya mau makan’.

b) /kak∂n/

DEndEq kak∂n j∂j∂ si lEq atas mEj∂ ini.

’Jangan makan jajan yang di atas meja itu’.

’Jajan yang di atas meja itu jangan dimakan’.

Page 57: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

Kedua kalimat di atas merupakan bentuk kalimat yang bersinonim, namun

kedua kata tersebut tidak dapat saling menggantikan, arti makan yang pertama

dikhususkan pada nasi yang disebut maηan, sedangkan arti makan pada kalimat dua

dikhususkan pada makanan ringan atau jajan yang disebut kaken.

5. Kata bontEt – g∂mpoq – mבkבh

Dalam bahasa Indonesia tiga kata di atas memiliki arti yang sama yaitu

’gemuk’ tapi kata-kata tersebut juga memiliki perbedaan. bontEt adalah gemuk pada

bagian perut saja, g∂mpoq adalah gemuk pada seluruh tubuh tapi tidak terlalu gemuk

(badan cukup berisi), sedangkan mכkכh adalah gemuk pada seluruh tubuh. Ketika

masing-masing kata tersebut dipakai oleh pemakainya, maka sudah pasti mereka

dapat menempatkan masing-masing kata tersebut dan tidak dapat saling

menggantikan satu sama lain. Seseorang tidak dapat mengatakan g∂mpoq pada orang

yang berbadan bontEt (tidak berterima), g∂mpoq pada orang yang bertubuh mכkכh

(kurang berterima).

bontEt → gemuk pada bagian perut saja

g∂mpoq → gemuk pada seluruh tubuh tapi tidak terlalu gemuk (tubuh

cukup berisi)

mכkכh → vvgemuk pada seluruh anggota tubuh

Contoh dalam kalimat:

Page 58: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

a) /bontEt/

Munt∂ galaη ηin∂m j∂?n∂ bontEt tian t∂.

’Kalau kita sering minum ya gemuk perut kita’.

’Kalau kita sering minum, perut kita gemu’.

b) /g∂mpoq/

∂p∂ kak∂nbi ampok n∂ η∂ni g∂mpoq bi laloq.

’Apa makan kamu sehingga begitu gemuk kamu sangat’.

’Apa kamu makan, sehingga begitu sangat gemuk’.

c) /mכkכh/

Pire tohu m∂t∂q t∂ kak∂n ampoq t∂ mכkכh m∂r∂q awaqmEq ini.

’Berapa tahu mentah kita makan sehingga kita gemuk seperti badan kamu (laki- laki) itu’?

’Berapa tahu mentah kita makan, sehingga badan menjadi gemuk seperti kamu’?

Ketiga kalimat di atas masing-masing memiliki seperangkat kata yang

bersinonim, karena berdasarkan teori kontekstual tiga kata tersebut tidak dapat saling

menggantikan, g∂mpoq bukan berarti mכkכh walaupun sama-sama mendekati tingkat

kegemukan, namun pemakaiannya kurang berterima di masyarakat, begitu juga

dengan bontEt tidak berterima pada seseorang yang bertubuh mכkכh, suatu kata dapat

dikatakan berterima, tergantung dari kata yang menempatinya dan teori yang

menyangkut kata tersebut.

Page 59: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

4.2.4 Perangkat sinonimi yang salah satu memiliki makna lebih umum dari

yang lainnya

Teori pemakaian menyatakan bahwa kata tidak mungkin dipakai dan

bermakna untuk semua konteks karena konteks itu selalu berubah dari waktu ke

waktu (parera, 1990:18). Perangkat sinonim yang lebih umum dikatakan kurang

mampu memberikan penjelasan yang lebih khusus mengenai ide atau gagasan,

sehingga perangkat sinonim yang memiliki makna lebih khusus lebih mampu

memperjelas suatu ide atau gagasan dalam suatu pemakaian.

Contoh-contohnya antara lain:

1. Kata kErEη – lEmpבt

Dua kata ini dikatakan bersinonim, karena memiliki arti yang sama yaitu

’sarung’, dan jika dikaitkan dengan analisis komponensial maka kedua kata ini

identik. Kedua kata ini dapat dianalisis sebagai berikut: kErEη dikatakan pada kain

(+ kain), lEmpבt dikatakan pada kain (+ kain), namun jika dikaitkan dengan teori

pemakaian ketiga kata ini memiliki makna yang berbeda. kErEη diartikan sarung

secara umum, dan /lEmpבt/ diartikan sarung secara khusus.

kErEη → sarung yang diartikan secara umum

lEmpבt → sarung yang diartikan secara khusus, biasanya digunakan untuk

menggendong bayi

Contoh dalam kalimat:

Page 60: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

a) /kErEng/

EmbE kErEng si boru ino ku η∂du e n∂ηk∂ s∂mbahyaη.

’Mana sarung yang baru itu aku pakai dia sekarang sholat’.

’Dimana sarung yang baru itu, saya mau pakai shalat sekaran’.

b) /lEmpבt/

Bitaη ie lEmpot ini nekodu ηumbeq anakne.

’Ambilkan dia sarung itu di pakai untuk menggendong anaknya’.

’Ambilkan dia sarung itu dia pakai gendong anaknya’.

Kesinoniman yang dimiliki oleh kedua kata tersebut memiliki arti yang

sama yaitu ’sarung’, namun pemakaiannya berbeda, lEmpot diartikan secara khusus,

karena biasanya dipakai untuk menggendong bayi, dan bentuk dari lEmpot itu

berbeda dengan kErEη, lempot kain yang bentuknya memanjang tanpa jahitan,

sedangkan kereng ada jahitannya, dan kErEη tempat pemakaiannya banyak sehingga

kErEη dikatakan lebih umum daripada lEmpot. Namun satu arti yang membuat

keduanya identik dan memiliki kesinoniman.

2. Kata lEmbar – poηgo? - bEntEq - jouq

Empat kata ini sama-sama memiliki keunikan dari makna tersendiri

sehingga dapat disebut dengan kata-kata yang identik, dan ketika menempati posisi

masing-masing empat kata tersebut memiliki arti yang sama yaitu ’membawa’, jouq

berarti membawa secara umum, karena semua sesuatu barang itu bisa di jouq,

Page 61: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

sedangkan lEmbar, poηgo?, dan bEntEq berarti membawa secara khusus. Empat kata

di atas memiliki pemakaian yang berbeda, namun tidak dapat saling menggantikan

posisi masing-masing.

lEmbar → mengandung arti membawa secara khusus, biasanya membawa

barang dengan pundak

poηgo? → mengandung arti membawa secara khusus, membawa barang

dengan pundak

bEntEq → mengandung arti membawa secara khusus, membawa barang

dengan tangan

jouq → mengandung arti membawa secara umum

Contoh dalam kalimat:

a) /lEmbar/

Git∂qku amambi lEmbar kכyuq b∂lEq lEq kokoq.

’Melihat saya bapakmu membawa kayu besar di sungai’.

’Saya melihat bapak bapakmu membawa kayu besar di sungai’.

b) /poηgo?/

ηEndEη tul∂η poηgo?aη oku b∂ras inE an∂η balE.

’Minta tolong bawakan aku beras ini ke rumah’.

‘Tolong, bawakan saya beras ini ke rumah’.

Page 62: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

c) /bEntEq/

Soi bEntEq nyiur inE n∂ηk∂ an∂η k∂bבn.

’Siapa yang bawa kelapa ini sekarang ke kebun’?

’Siapa yang membawa kelapa ini ke kebun sekarang’?

d) /jouq/

Piran n∂ jouq b∂ras ino lEkan p∂k∂n?

’Kapan dia bawa beras itu dari pasar’?

’Kapan dia membawa beras itu dari pasar’?

Bentuk keempat kalimat di atas berbeda-beda, namun keempat kata

tersebut merupakan kata yang bersinonim {lEmbar, poηgoq, bEntEq,dan jouq},

namun pemakaiannya tidak dapat saling menggantikan, walaupun memiliki arti yang

sama, tapi makna yang dikandung dari setiap kata-kata tersebut berbeda, artinya,

/lEmbar/ + bawa diartikan membawa suatu barang yang berat, biasanya terletak

dipundak dan barang tersebut bentuknya memanjang {kayu, bambu, besi dan lain-

lain}, contoh kalimatnya dapat di lihat pada bagian (a). /poηgoq/ + ’bawa’ diartikan

membawa suatu barang yang berat, biasanya terletak di pundak juga tapi, barang

tersebut bentuknya menumpuk {beras, pasir, batu, air dan lain-lain}dan biasanya kata

/poηgoq/ ini bisa dipakai pada saat membawa anak kecil, sedangkan /bEntEq/ +

’bawa’ diartikan membawa secara khusus juga, adapun jenis barang yang dibawa

tidak berat atau ringan, biasanya dibawa menggunakan tangan {panci, ember, sayur-

sayuran dan lain-lain}, kata bEntEq juga bisa dipakai pada saat membawa anak kecil

Page 63: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

yang reweldan cerewet, sedangkan /jouq/ + ’bawa’ diartikan membawa secara umum,

karena semua barang itu bisa di jouq.

3. Kata sIgבn – k∂kEtE

Dalam bahasa Indonesia dua kata tersebut merupakan kata sinonim yang

sama-sama mempunyai arti ’wajan’, berdasarkan teori kontekstual dua kata tersebut

pemakaiannya tidak dapat saling menggantikan, karena yang satu mengandung arti

secara umum dan yang satu mengandung arti secara khusus. sIgבn diartikan wajan

secara umum, sedangkan kekEtE diartikan wajan secara khusus, sIgבn digunakan

untuk menggoreng semua jenis makanan baik yang berbentuk kuah atau tidak,

sedangkan kekEtE digunakan khusus untuk menggoreng kopi.

sIgבn → wajan yang diartikan secara umum

k∂kEtE → wajan yang diartikan secara khusus, biasanya digunakan untuk

menggoreng kopi

Contoh dalam kalimat:

a) /sIgבn/

Bitaη oku sigבn ini mEh t∂ kodu nyiבη samb∂l gבrEη k∂r∂mb∂.

’Ambilkan saya wajan itu kita pakai menggoreng sambal goreng ikan’.

’Ambilkan saya wajan itu, dipakai untuk menngoreng sambal ikan’.

b) /kekEtE/

KekEtE ini kodu nyiבη kupi baEh.

Page 64: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

’Wajan itu pakai menggoreng kopi nanti’.

’ Wajan itu nanti dapakai untuk menggoreng kopi’.

Kedua kata tersebut memiliki arti yang sama yaitu ’wajan’ namun

pemakaiannya tidak dapat saling menggantikan, kekEtE tidak berterima untuk

menggoreng ikan, karena kekEtE khusus dipakai untuk menggoreng kopi,

perbedaanya juga terletak pada bahannya, artinya, kekEtE terbuat dari tanah,

sedangkan sIgבn terbuat dari besi. Walaupun bahan dasar pada saat pembuatannya

berbeda, namun kedua kata tersebut sama-sama berbentuk wajan sehingga dinamakan

’wajan’, namun pemakainnya tidak dapat saling menggantikan.

4. Kata tIndoq – begElaq

Kata tIndoq dan begElaq adalah dua kata yang dipakai oleh masyarakat

dalam bertutur kata, dan kedua kata ini berbeda, tapi memiliki arti yang sama, yaitu

memiliki arti ’tidur’, tIndoq berarti ’tidur’ dengan mata terpejam dan bisa jadi tidur

terlelap, sedangkan begElaq berarti ’tidur’ dengan mata terbuka. Dua kata yang

saling mendukung dalam kejadian yang sama, ”begElaq” belum tentu tidur, namun

tIndoq lebih umum maknanya daripada begElaq , setiap kejadian yang dilakukan

dengan posisi tidur di lantai atau dimanapun, itu sudah pasti tIndoq , dan bisa jadi

juga dikatakan begElaq karena mata tidak dipejamkan, namun tetap pada intinya

tIndoq lebih umum daripada begElaq , dan dua kata ini pemakaiannya tidak dapat

saling menggantikan.

Page 65: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

Tindoq → berarti tidur dengan mata terpejam, biasanya tidur terlelap

BegElaq → berarti tidur dengan mata terbuka

Contoh dalam kalimat:

a) /tIndoq?

Wah kE ηonEqn∂ tIndoq inambi ini.

‘Sudah dari tadi ya tidur ibumu itu’.

’Apakah ibumu tidur dari tadi’ ?

b) /begElaq/

T∂ lalo tEh b∂gElaq ito lEq t∂l∂g∂ si ElEn.

’Kita pergi ayok tidur di kolam yang udaranya segar’.

’Ayok kita pergi tidur di kolam yang udaranya segar’.

Kedua kalimat di atas mengandung makna tersendiri, walaupun sama-sama

dilekati kata yang bersinonim, kita dapat membedakan artinya, kalimat (a)

mengandung arti seorang ibu yang sudah tidur terlelap, yang dilekati sinonim tIndoq,

dan pada kalimat (b) mengandung arti seseorang yang mau pergi tidur, tapi tidak tidur

terlelap yang dilekati sinonim begElaq, tIndoq lebih umum dari begElaq, makna

dalam kalimat pun masing-masing juga berbeda dan pemakaiannya tidak dapat saling

menggantikan walaupun memiliki arti yang sama.

Page 66: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

5. Kata git∂q-intE

Dalam bahasa Indonesia dua kata ini memiliki arti yang sama, yaitu ’lihat’

dan berdasarkan teori kontekstual yang ada, keduanya tidak dapat saling

menggantikan, Giteq lebih umum maknanya dari intE, pemakaiaannya pun berbeda,

inte dipakai pada saat seseorang melihat orang dari dekat, sedangkan git∂q dipakai

ketika melihat orang dari kejauhan maupun dekat, oleh karena itu git∂q lebih umum

pemakaiaannya dari intE.

Contoh dalam kalimat:

a) /git∂q/

∂pe git∂q bi ηonEq simbi an∂η pantE.

’Apa lihat kamu tadi ketika ke pantai’.

’Apa yang kamu lihat ketika ke pantai tadi’.

b) /intE/

Bi ηinte ∂p∂ ini ampoq bi p∂d∂ t∂doq-t∂doq dבaη.

‘Kamu lihat apa itu sehingga kamu semua diam-diam saja’.

’Apa yang dilihat sehingga kalian diam saja’.

Kedua kalimat tersebut masing-masing dilekati kata yang bersinonim, dan

pemakaian keduanya pun tidak dapat saling menggantikan, git∂q yang memiliki arti

lebih umum dari intE tidak dapat saling tukar, walaupun sama-sama melihat dengan

mata, namun intE mengandung arti melihat dari dekat, dan ketika melihat sesuatu itu

Page 67: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

biasanya dilakukan dengan diam (tidak bergerak), pada umumnya yang dilihat itu

adalah orang mencuri, bersetubuh, orang mandi dan lain-lain. Sedangkan giteq

mengandung arti melihat secara umum, adapun ketika melihat tidak sama dengan

cara intE, seandainya seseorang dengan sengaja ataupun tidak sengaja melihat

seseorang ditempat keramaian, maka itu dinamakan /git∂q/ + ’melihat’, dan ketika

sengaja ataupun tidak sengaja melihat seseorang ditempat yang sepi maka itu

dinamakan /intE/ + ’melihat’, namun seringkali kata intE digunakan karena unsur

kesengajaan.

4.3 Bentuk-bentuk Relasi Semantik Sinonimi dalam Bahasa Kelayu Jorong

Berdasarkan penelitian ini, bentuk-bentuk relasi semantik sinonimi dalam

bahasa Kelayu Jorong dapat dibagi menjadi 3 yaitu:

4.3.1 Perangkat sinonimi kata dasar dan kata dasar

Contoh-contohnya antara lain:

1. Kata g∂mpoq –bבntEt

Bentuk kata yang bersinonim ini adalah kata dasar dan kata dasar. Keduanya

dalam bahasa Indonesia berarti ’gemuk’, karena memiliki referen yang identik serta

komponen yang sama, oleh karena itu keduanya dikatakan bersinonim.

Contoh dalam kalimat:

a) /g∂mpoq/

Sang g∂mpoq n∂ s∂koli n∂ηk∂ j∂qn∂ l∂ m∂nE.

Page 68: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

’Gemuk dia sekali sekarang kamu’.

’Dia gemuk sekali sekarang’.

b) /bontEt/

Epe kaken mEq ampoq mEq s∂ηk∂r bontEt tian mEq ηeni

’Apa makan kamu (laki-laki)sehingga kamu sampai gemuk perut kamu begitu’?

’Apa kamu makan sehingga perutmu begitu gemuk’ ?

2. Kata bodo- b∂b∂l – blבk

Ketiga kata ini merupakan kata yang identik, ketiga kata ini juga merupakan

sinonim yang berbentuk kata dasar, yang sama-sama memiliki arti ’bodoh’ .

Contoh dalam kalimat:

a) /bodo/

Belajar isiq bilaη jelo agen ndeq te p∂d∂ bodo.

’Belajar tiap hari agar tidak kita semua bodoh’.

’Kita semua belajar tiap hari agar tidak bodoh’.

b) /bebel/

Ara?an mEq belajar tono agen ndeq te b∂b∂l laloq jori b∂bE∂q.

’Lebih baik kamu (laki-laki) belajar sana agar tidak terlalu bodoh menjadi anak’.

’Lebih baik kamu belajar agar tidak terlalu bodoh menjadi anak’.

c) /blבk/

Page 69: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

PekedE?kan mEq dבaη ampoq בtaq mEq je? blבk m∂r∂q ∂m∂ mEq.

’Bermain kamu saja sehingga kepalamu bodoh seperti bapakmu’.

’Kamu bermain saja, sehingga bodoh seperti bapakmu’.

3. Kata t∂riq – r∂b∂q

Dalam bahasa Indonesia, kedua kata ini merupakan bentuk kata yang

bersinonim, dan memiliki arti yang sama yaitu ’jatuh’, dua kata ini sama-sama

berbentuk kata dasar.

Contoh dalam kalimat:

a) /t∂riq/

AdEη-adEη isiq lEkaη mבntבr agen ndeq de teriq.

’Hati-hati caranya jalankan motor agar tidak jatuh’.

’Hati-hati mengandarai sepeda motor agar tidak jatuh’.

b) /r∂b∂q/

DEndEq tEnaq adimbi lEq tono baEh ontoq rebeq iye.

’Jangan ajak adikmu di sana nanti jatuh dia’.

’Jangan ajak adikmu di sana nanti dia jatuh’.

4. Kata awEq – Ent∂k

Page 70: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

Kedua kata ini sama-sama berbentuk kata dasar, yang merupakan kata

sinonim yang memiliki arti sama, yaitu ’tarik’.

Contoh dalam kalimat:

a) /awEq/

AwEq toli ino ampok sambuη iy∂ lEq koyuq si lEq b∂w∂q.

’Tarik tali itu dan sambung dia ke kayu yang di bawah’.

’Tarik tali itu, dan sambung ke kayu yang dibawah’.

b) /Ent∂k/

DEndEq Entek toli ini ag∂n nd∂q n∂ p∂tב?.

’Jangan tarik tali itu agar tidak dia putus’.

’Jangan tarik tali itu agar tidak putus’.

5. Kata kEpeq – kEnjoq

Dalam bahasa Indonesia keempat kata ini memiliki arti yang sama, yaitu

’cacat’, ’cacat’ yang dimaksud di sini adalah cacat pada bagian kaki, dua kata ini

merupakan kata-kata yang berkomponen dan identik dan sama-sama berbentuk kata

dasar, sehingga dapat tergolong dalam kata yang mengandung arti sama yaitu

sinonim, walaupun memiliki persamaan arti, namun dua kata di atas tidak dapat

saling menggantikan, dua kata di atas memiliki persamaan dan perbedaan, adapun

persamaanya, yaitu sama-sama berbentuk kata dasar dan sama-sama mempunyai arti

Page 71: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

’cacat’ sedangkan perbedaannya: /kEpeq/ + ’cacat’ pada bagian kaki ini adalah

seseorang yang tidak bisa berjalan sama sekali, sedangkan /kEnjoq/ + ’cacat’ pada

bagian kaki ini adalah seseorang yang masih bisa berjalan atau pincang.

Contoh dalam kalimat:

a) /kEp∂q/

P∂q Eko kEp∂q lEkan sin∂ ulEq lEngan baηk∂t.

’Pak Eko cacat sejak dia pulang dari sawah’.

b) /kEnjoq/

Wah n∂ ηilat ∂p∂ t∂ ampoq n∂ kEnjoq naEn amambi

’Sudah dia injak apa sehingga dia cacat kaki bapakmu’.

’Dia sudah menginjak apa sehingga kaki bapakmu cacat’.

6. Kata j∂gol - jבgaη

Bentuk dari kedua kata di atas sama-sama berbentuk kata dasar, dan

keduanya memiliki arti yang sama, yaitu ’gila’, dua bentuk kata dasar ini

pemakaiannya tidak dapat saling menggantikan, karena keduanya mempunyai

konteks yang berbeda dalam penempatan masing-masing.

Contoh dalam kalimat:

a) /j∂gol/

DEndEq tבkבl lEq tini baEh dat∂η d∂ηan j∂gol ino.

’Jangan duduk di situ nanti datang orang gila itu’.

’Jangan duduk di sana nanti orang gila itu datang’.

Page 72: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

b) /jבgaη/

N∂ ilang anak inan Iskandar ampoq n∂ jogaη.

’Dia hilang anak Ibu Iskandar sehingga dia gila’.

’Anak Ibu Iskandar hilang, sehingga dia menjadi gila’.

7. Kata jagur – kבpבk

Kata sinonim yang memiliki persamaan arti terdapat pada dua kata di atas

yaitu sama-sama mempunyai arti ’pukul’, dan yang membentuk keduanya menjadi

kata bersinonim juga adalah sama-sama berbentuk kata dasar, walaupun sama arti dan

sama-sama berbentuk kata dasar, tapi keduanya tidak dapat saling menggantikan.

Contoh dalam kalimat:

a) / jagur/

Siliq loq Ari bar∂η loq dEdi b∂sual baEh sal∂η jagur iy∂.

’Larang si Ari dan si Dedi bertengkar nanti saling pukul mereka’.

’Larang Ari dan Dedi bertengkar, nanti mereka saling pukul’.

b) /kבpבk/

DEndEq kבpבk otaq anakku baEh matE iy∂.

’Jangan pukul kepala anakku nanti meninggal dia’.

’Jangan pukul kepala anak saya nanti dia meninggal’.

8. Kata t∂doq – m∂co – mבmבt

Page 73: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

Dalam bahasa Indonesia, ketiga kata ini merupakan kata yang bersinonim,

karena memiliki arti yang sama, yaitu ’diam’, dan ketiga bentuk kata ini sama-sama

berbentuk kata dasar.

Contoh dalam kalimat:

a) /t∂doq/

∂b∂q bi p∂d∂ t∂doq munku beleq bejoreq.

’Coba kamu semua diam kalau aku larang bercanda’.

‘Coba diam semua kalau saya larang bercanda’.

b) /m∂co/

Girangbi m∂co munt∂ k∂l∂q lEngan ngonEq.

’Biasa kamu diam kalau kita panggil dari tadi’.

’ Kamu kebiasaan diam kalau dipanggil dari tadi’.

c) /mבmבt/

LEηan sine matE s∂m∂m∂q ne ino ne galaη mבmבt.

’Sejak dia mati suaminya dia itu sering diam’.

’Sejak suaminya meninggal dia sering diam’.

9. Kata cבkבt - m∂lak

Bentuk dari dua kata sinonim di atas sama-sama berbentuk kata dasar, dan

memiliki arti yang sama juga yaitu ’rakus’ yang diambil dari kata sifat, berdasarkan

Page 74: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

teori kontekstual, keduanya mempunyai pemakaian yang berbeda, dan tidak dapat

saling menggantikan.

Contoh dalam kalimat:

a) /cבkבt/

DEndEq giraη cokot lEq d∂ηan munt∂ git∂q kak∂nan.

’Jangan suka rakus di orang kalau lihat makanan.’

’Jangan suka rakus sama orang kalau melihat makanan.’

b) /m∂lak/

Parann∂ iy∂ melak isiqn∂ si mb∂li k∂lombi bagus.

’Dinamakan dia rakus soalnya dia membeli baju bagus’.

’Dia dinamakan rakus karena membeli baju bagus’.

4.3.2 Perangkat sinonimi kata dasar dan kata jadian

Contoh-contohnya antara lain:

1. Kata b∂sual – b∂g∂jבh

Bentuk dari kedua kata di atas adalah kata dasar dan kata jadian, besual

berbentuk kata dasar dan b∂g∂jבh berbentuk kata jadian yang mendapat perfiks be-

yang dalam bahasa Indonesia berarti me- yang diambil dari kata dasar g∂jבh dan

menjadi bentuk kata jadian b∂g∂jבh yang mempunyai arti ’bertengkar’, begitu juga

dengan kata dasar b∂sual yang mempunyai arti ’bertengkar’ juga yang merupakan

bentuk kata jadian, sehingga bentuk keduanya merupakan kata yang bersinonim,

walaupun karena bentuk yang berbeda dan mengandung arti yang sama, tetapi

pemakaian keduanya tidak dapat saling menggantikan.

Page 75: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

Contoh dalam kalimat:

a) /b∂sual/

Inan loq Darto bar∂η Inan loq Mahmud n∂ b∂sual tono bEq sal∂η k∂ramaq.

‘Ibu si Darto dan Ibu si Mahmud dia bertengkar di sana dengan saling cakar’.

’IBu Darto dan IBu Mahmud bertengkar dan saling cakar di sana’.

b) /b∂g∂joh/

DEndEq b∂g∂joh lEq dEkEtku ndEq ku iniq tindoq.

’Jangan bertengkar di dekatku tidakku bisa tidur’.

’Jangan bertengkar di dekat saya, saya tidak bisa tidur’.

2. Kata m∂gat – t∂j∂r∂

Dalam bahasa Indonesia dua kata ini merupakan kata yang bersinonim

karena memiliki arti yang sama, yaitu ’bercerai’ dan memiliki komponen yang

identik terhadap dua kata tersebut yaitu bentuk yang berbeda, kata megat berbentuk

kata dasar dan kata tejere berbentuk kata jadian, dua kata ini pemakaianya tidak

dapat saling menggantikan. Kata megat + ’bercerai’ mengandung makna yang jelas

dan kedengarannya kasar ketika seseorang ingin bercerai (langsung mengucapkan

kata cerai), sedangkan kata tejere berasal dari kata j∂r∂q yang mendapat imbuhan te-,

dalam bahasa Indonesia mengandung arti ber- sehingga berbentuk kata jadian t∂j∂r∂

yang mempunyai arti bercerai juga, t∂j∂r∂ kedengarannya lebih sopan dari kata

m∂gat, tetapi tetapi tetap keduanya merupakan kata yang bersinonim.

Page 76: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

Contoh dalam kalimat:

a) /m∂gat/

Ku ηEndEη dEndEq t∂ m∂gat m∂sa?ak∂n anaq jarint∂.

’Ku minta jangan kita bercerai kasihan anak kita semuanya’.

’Saya minta jangan kita bercerai, kasihan anak-anak kita’.

b) /t∂j∂r∂/

Piran te t∂j∂r∂ l∂lah oku idup m∂nd∂rit∂.

’Kapan kita bercerai capek aku hidup menderita’.

’Kapan kita bercerai, saya capek hidup menderita’.

3. Kata b∂k∂l∂lampan – mEt∂

Dua bentuk kata di atas berbentuk kata dasar yaitu b∂k∂l∂lampan dan

berbentuk kata jadian yaitu mEt∂ yang berasal dari kata pete kedua kata ini

merupakan kata-kata yang bersinonim karena memiliki arti yang sama yaitu

’mencari’. Berdasarkan teori kontekstual dua kata ini tidak dapat saling

menggantikan, karena mengandung makna tersendiri. Kata b∂k∂l∂lampan

mengandung arti mencari dalam hal mencari rizki, seseorang yang mengatakan

b∂k∂l∂lampan secara langsung orang tersebut mencari rizki, sedangkan yang

berbentuk kata jadian mengandung arti mencari secara umum. Seseorang yang

mencari rizki, mereka akan memakai kata bekelelampan, dan kurang berterima jika

menggunakan kata mEt∂ kecuali di ikuti dengan tujuan yang dimaksud, seperti mEte

rizki.

Contoh dalam kalimat:

Page 77: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

a) /b∂k∂l∂lampan/

N∂ l∂k∂q amaηku b∂k∂l∂lampan oηkatn∂ in∂q.

’Dia jalan bapakku mencari rizki katanya ibu’.

’Ibu, katanya bapak saya bapak saya mau berangkat mencari rizki’.

b) /mEt∂/

Ku lalo mEte adimbi juluq aneη sedin kokoq.

’Ku pergi mencari adikmu dulu ke pinggir sungai.’

’Saya pergi mencari adikmu dulu ke pinggir sungai.’

4. Kata ηuliq – b∂gawEan

Kata ηuliq dan b∂gawEan adalah dua bentuk kata yang berbeda, yaitu kata

dasar dan kata jadian, kata dasarnya adalah ηuliq dan kata jadiannya adalah

begawean yang berasal dari kata gawEq yang mendapat perfiks be- dan akhiran -an

yang dalam bahasa Indonesia mengandung arti ber-, sehingga kata gaweq dengan

imbuhan be- dan akhiran -an akan membentuk kata jadian yaitu begawean, antara

kata nguliq dan begawean mempunyai arti yan sama yaitu ’bekerja’, namun

pemakaiannya berbeda-beda. Ada sedikit pernedaan anatara kedua tersebut, ηuliq +

’bekerja’ mengandung makna ketika seseorang bekerja pasti akan mendapat hasil,

sedangkan begawean + ’bekerja’ mengandung makna ketika seseorang bekerja

belum tentu mendapatkan hasil, misalnya: menolong orang yang sedang mengadakan

kenduri, karena berbagai aktifitas ada di acara tersebut, tapi pada dasarnya tetap

keduanya berbentuk sinonim.

Page 78: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

Contoh dalam kalimat:

a) /ηuliq/

Tono lEq balEn p∂q karim bi taoq ηuliq.

’Di sana di rumah pak karim kamu tempat bekerja’.

’Di sana di rumah pak karim tempatmu bekerja’.

b) /b∂gawEan/

DEndEq ∂mbEng ∂m∂q rorimEq b∂gawEan.

’Jangan kasih paman kamu bekerja’.

’Pamanmu jangan dikasih bekerja’.

5. Kata m∂t∂q - b∂rבmpבq

Bentuk dari dua kata di atas adalah berbentuk kata dasar dan berbentuk

kata jadian, m∂t∂q berbentuk kata dasar, b∂rבmpבq berbentuk kata jadian, dua kata

ini mempunyai komponen yang identik sehingga dikategorikan dalam bentuk kata

yang bersinonim, dan keduanya memiliki arti yang sama yaitu: ‘memanen’, arti

memanen di sini diartikan khusus untuk memanen padi. Kata meteq yang berarti

memanen mempunyai pengertian yang berbeda dengan berבmpבq. M∂t∂q adalah

memanen dengan cara memetik padi, sedangkan berompoq adalah memanen dengan

cara menyabit padi, dan cara ini biasanya lebih rumit. Pemakaian kata keduanya

hampir sama, hanya saja tergantung pemakai bahasa, kata mana yang mau dipakai.

Contoh dalam kalimat:

Page 79: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

a) /m∂t∂q/

Ara?an bi lalo m∂t∂q tono an∂η baηk∂t.

’Lebih baik kamu pergi memanen padi di sana ke sawah’.

’Lebih baik kamu pergi memanen padi di sawah’.

b) /b∂rבmpבq/

Inaηku n∂ lalo b∂rבmpבq lEq baηk∂t ∂m∂q k∂k∂.

’Ibuku dia pergi memanen padi di sawah paman’.

’Ibu saya pergi memanen padi di sawah paman’.

6. Kata tUηgu - ηonti

Bentuk dari dua kata di atas adalah berbentuk kata dasar dan berbentuk kata

jadian, kata dasarnya terdapat pada kata tunggu, dan kata jadiannya terdapat pada

kata ngonti yang yang berasal dari kata onti, dan mendapat perefiks ng- dalam bahasa

Indonesia berarti perefiks me- , kedua kata tersebut merupakan kata-kata yang

bersinonim, karena sama-sama mempunyai arti ”menunggu” , persamaan arti yang

dimiliki belum tentu maknanya sama, artinya, kata nUηgu lebih sering dan lebih

berterima dipakai ketika seseorang sedang menunggu orang sakit, sedangkan kata

ηonti dipakai ketika seseorang menunggu orang yang tidak ada, seperti halnya orang

yang bertamu, atau seseorang yang menunggu saudaranya yang jauh, dan pemakain

dari dua kata ini tidak dapat saling menggantikan.

Contoh dalam kalimat:

a) /tUηgu/

Page 80: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

N∂ tuηgu ∂m∂n∂ si sakit lEηan rubin.

’Dia menunggu bapaknya yang sakit dari kemarin’.

’Dia menunggu bapaknya yang sedang sakit dari kemarin’.

b) /ηonti/

DEndEq ηonti laloq tini mosi j∂kn∂ ulEq dבaη iy∂ baEh.

’Jangan menunggu terlalu di situ masih pulang saja dia nanti’.

’Jangan terlalu menunggu di sana, nanti dia selalu pulang’.

7. Kata malEq - η∂j∂r

Dalam bahasa Indonesia dua kata di atas merupakan kata-kata yang

bersinonim, karena memiliki arti yang sama, yaitu ’mengejar’, selain persamaan arti

yang menyebabkan dua kata ini termasuk sinonim, dua bentuknya yang juga berbeda,

yaitu berbentuk kata dasar dan kata jadian, malEq merupakan sinonim yang

berbentuk kata dasar, sedangkan η∂j∂r merupakan sinonim yang berbentuk kata

jadian yang berasal dari kata kejer dan mendapat imbuhan ng- dalam bahasa

Indonesia berarti imbuhan me-, pemakaian dua kata tersebut hampir sama, dan

pemakaiannya dapat dipertukarkan.

Contoh dalam kalimat:

a) /malEq/

Page 81: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

Amaηku lalo malEq mal∂η.

’Bapakku pergi mengejar pencuri’.

‘Bapak saya pergi mengejar pencuri’.

b) /η∂j∂r/

DEndEq galaη η∂j∂r anjing baEh KEkEq n∂ ∂nt∂.

‘Jangan biasa mengejar anjing nanti digigit kamu’.

‘Jangan suka mengejar anjing, nanti kamu digigit’.

8. Kata t∂pu – η∂nt∂η

Dalam bahasa Indonesia dua kata ini berbentuk kata dasar dan kata jadian,

keduanya sama-sama mempunyai arti ‘tingal’, walaupun kata sasak berbentuk kata

jadian, tapi artinya bisa juga berbentuk kata dasar seperti di atas, dan keduanya juga

mengandung arti ‘tertinggal’ perbedaan makna dari keduanya adalah ketergantungan

dari pemakaian. Kata t∂pu dipakai ketika meninggalkan sesuatu barang dengan

sengaja, dan η∂nt∂η dipakai ketika meninggalkan sesuatu barang dengan tidak

sengaja.

Contoh dalam kalimat:

a) /t∂pu/

Bi t∂pu ke lEq popuq bi ag∂n n∂ ∂r∂q j∂g∂q e.

’Kamu tinggal aja di sana agar ada menjaga dia’.

’Lebih baik kamu tinggal di sana agar ada yang menjaganya’.

Page 82: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

b) /η∂nt∂η/

piran bi η∂nt∂ηaη jaηan k∂l∂q lEq baηk∂t inE.

’Kapan kamu tinggalkan sayuran di sawah ini’.

’kapan kamu meninggalkan sayuran di sawah ini’.

4.3.3 Perangkat sinonimi kata jadian dan kata jadian

Contoh-contohnya antara lain:

1. Kata m∂maηan - b∂kak∂nan

Bentuk dari kata di atas adalah sama-sama berbentuk kata jadian, dua kata

di atas juga memiliki arti yang sama yaitu sama-sama mempunyai arti ’memakan’.

Kata m∂maηan berasal dari kata maηan yang mendapat imbuhan me-, dalam bahasa

Indonesia berarti me-, sehingga menjadi kata jadian m∂maηan, begitu juga dengan

b∂kak∂nan yang berasal dari kata kaken dan mendapat imbuhan be-, dalam bahasa

Indonesia berarti me-, jadi keduanya sama-sama berimbuhan me- yang mempunyai

arti sama yaitu ’memakan’, dua kata ini memiliki pemakaian yang berbeda. Kata

m∂maηan memiliki nilai rasa yang kurang sopan, biasanya digunakan pada hewan,

sedangkan kata b∂kak∂nan memiliki nilai rasa yang sopan, kata ini biasanya

digunakan pada manusia, makanan yang dimakan adalah semua makanan.dan ketika

kata ini ada dalam kalimat, maka kalimat tersebut kedengarannya kurang berterima

dan kurang sopan, walaupun pada dasarnya kata ini adalah sopan, dua kata ini tidak

dapat saling mengantikan walaupun sama-sama berbentuk kata sinonim, seperti

terlihat pada dua kalimat berikut:

Page 83: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

Contoh dalam kalimat:

a) /m∂maηan/

Jaran si rubin b∂li n∂ lEq MasbagEk galaη m∂maηgan siq r∂r∂bu.

‘Kuda yang kemarin beli dia di MasbagEk saja memakan dengan rumput’.

‘Kuda yang kemarin dibeli di Masbagek itu memakan rumput

terus’.

b) /b∂kak∂nan/

Awaq inaηku b∂lEq isiqn∂ b∂kak∂nan ∂mp∂q dבaη gawEqn∂.

’Tubuh Ibuku besar karena memakan ikan saja pekerjaannya’.

’Tubuh Ibu saya besar karena pekerjaannya memakan ikan’.

2. Kata s∂s∂m∂lan – ηila?aη

Dalam bahasa Indonesia dua kata ini merupakan kata yang bersinonim

karena sama-sama mempunyai arti ’memalukan’, dan sama-sama berbentuk kata

jadian, berdasarkan teori pemkaian dua kata ini tidak dapat saling menggantikan.

Kata sesemelan memiliki nilai rasa yang tidak sopan atau kasar, sedangkan kata ηila?

aη memiliki nilai rasa yang kedengarannya sopan. Contoh kalimatnya dapat dilihat

sebagai berikut:

Contoh dalam kalimat:

a) /s∂s∂m∂lan/

Page 84: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

Loq s∂s∂m∂lan bilaη mEq b∂k∂tEq mEq m∂m∂lakaη diriqmEq d.aηב

’Dasar memalukan setiap kamu ke sini kamu merakuskan dirimu saja’.

’Dasar memalukan, setiap kamu ke sini kamu merakuskan diri saja’.

b) /ηila?aη/

Bi ηila?aη it∂ j∂ri d∂ηan to∂q bi doaη siq p∂gawEanbi

’Kamu memalukan kita jadi orang tua kamu saja dengan pekerjaanmu’.

‘Pekerjaanmu memalukan kedua orangtuamu saja’.

3. Kata t∂do?aη -aluraη

Bentuk dari dua kata di atas adalah berbentuk kata jadian, dan mempunyai

arti yang sama, yaitu ’biarkan’ , dua kata ini mendapat akhiran -ng yang dalam

bahasa Indonesia berakhiran -kan, dua kata ini pemakaiannya hampir sama, dan dapat

saling menggantikan.

Contoh dalam kalimat:

a) /t∂do?aη/

T∂do?aη iy∂ n∂ tIndoq dEndEq g∂rido-rIdo iy∂.

‘Biarkan dia tidur jangan ganggu-ganggu dia’.

‘Biarkan dia tidur jangan diganggu’.

b) /aluraη/

Aluraη n∂ losiq-losiq diriqn∂ tono.

Page 85: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

’Biarkan dia pergi-pergi sendirinya sana’.

’Biarkan dia pergi dengan sendirinya’.

4. Kata mundבkin – n∂nambah

Dalam bahasa Indonesia kedua kata diatas memiliki arti yang sama,

yaitu ‘mencangkul’ dan sama-sama berbentuk kata jadian, walaupun memiliki arti

yang sama dan bentuk yang sama, tetapi pemakaiannya tidak dapat saling

menggantikan, karena masing-masing kata memiliki pengertian secara umum yang

berbeda. Kata mundבkin berasal dari kata pundok yang berarti pematang sawah,

ketika dilekati dengan akhiran -in yang dalam bahasa Indonesia berarti imbuhan me-,

maka arti pundok itu berubah menjadi mundokin yang berarti ‘mencangkul’.

Sedangkan kata nenambah berasal dari kata tambah yang dilekati dengan imbuhan

ne- yang dalam bahasa Indonesia berimbuhan me- sehingga berubah menjadi

‘mencangkul’, kata nenambah lebih umum maknanya dari kata mundבkin, kata mund

kin dikhususkan untuk mencangkul pematang saja, lain halnya denganב nenambah

yang lebih umum maknanya.

Contoh dalam kalimat:

a) /mundokin/

Amaηku lalo mundokin lEηan rubin lEq baηk∂t.

’Bapakku pergi mencangkul dari kemarin di sawah’.

‘Bapak saya mencangkul dari kemarin di sawah’.

b) /n∂nambah/

Page 86: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

P∂gawEan amaηku bilaη j∂lo j∂qn∂ n∂nambah.

’Pekerjaan bapakku setiap hari yaitu mencangkul’.

’Pekerjaan bapak saya setiap hari adalah mencangkul’.

5. Kata ηEηat – b∂git∂q

Kata ηEηat dan b∂git∂q adalah kata-kata yang bersinonim, karena

memiliki arti yang sama yaitu ’melihat’, dan sama-sama berbentuk kata jadian. Kata

ηEηat berasal dari kata Eηat yang mendapat perfiks ng- dalam bahasa Indonesia

berimbuhan me-, sedangkan begiteq berasal dari kata giteq yang mendapat imbuhan

be- dalam bahasa Indonesia berarti berimbuhan me- juga, walaupun sama-sama

berbentuk kata jadian dan mempunyai arti yang sama namun pemakaian keduanya

berbeda dan tidak dapat saling menggantikan. ηEηat dipakai ketika melihat seseorang

denga membelokkan kepala ke belakang sedikit, sedangkan begiteq dipakai ketika

melihat seseorang dengan biasa, dalam arti melihat secara umum.

Contoh dalam kalimat:

a) /ηEηat/

DEndEq η∂ηat mun dEq ku wah k∂lEq.

’Jangan melihat kalau tidak aku sudah panggil’.

‘Jangan melihat sebelum saya panggil’.

b) /b∂git∂q/

Page 87: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

Popuqku wah ndEq n∂ tao b∂git∂q.

’Kakekku sudah tidak dia bisa melihat.’

’Kakek saya sudah tidak bisa melihat’.

6. Kata rבsבkan -pבpבan

Kedua di atas adalah kata yang bersinonim yang diambil dari bahasa

sasak dan berbentuk kata jadian, dua kata di atas memiliki arti yang sama, yaitu

’cucian’, kata rבsבkan berasal dari kata rבsבq yang berarti cuci, kata ini mendapat

akhiran -an yang dalam bahasa Indonesia berakhiran -an juga, begitu juga dengan

kata pבpבan yang berasal dari kata popo? yang berarti cuci, namun keduanya

memiliki pemakaian yang berbeda, karena rosokan mengandung arti cucian yang

berbentuk barang pecah belah {piring, gelas, mangkok dan lain-lain, sedangkan pבp

,an mengandung arti cucian selain yang berbentuk barang pecah {baju, celana, kainב

dan lain-lain}.

Contoh dalam kalimat:

a) /rבsבkan/

Saη luEq rosokan bi lEk pבndבq.

’Banyak sekali cucian kamu di dapur’.

’Banyak sekali cucianmu di dapur’.

b) /pבpבan/

Juaη oku pבpבan inE an∂η j∂d∂η

Page 88: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

’Bawakan aku cucian ini ke kamar mandi’.

’Bawakan saya cucian ini ke kamar mandi’.

7. B∂kErEη - B∂lEmpבt

Dua bentuk kata di atas sama-sama berbentuk kata jadian, dan

mempunyai arti yang sama, yaitu berkain, dua kata di atas masing-masing

mempunyai kata dasar, b∂kErEη kata dasarnya kErEη dan mendapat perfiks be-

dalam bahasa Indonesia yang berarti imbuhan ber-, begitu juga dengan b∂lEmpבt kata

dasarnya lEmpבt dan mendapat imbuhan be- dalam bahasa Indonesia berarti imbuhan

ber-, walaupun memiliki arti yang sama dan bentuk yang sama, namun pemakaian

keduanya tidak dapat saling menggantikan, b∂kErEη biasanya dipakai untuk orang

dewasa, sedangkan b∂lEmpבt/dipakai untuk menggendong anak kecil atau bayi.

Contoh dalam kalimat:

a) / b∂kErEη/

Bagus isiq b∂kErEη munt∂ mElE s∂mbahyaη.

‘Bagus caranya berkain kalau mau sholat’.

’Berkain yang bagus kalau mau shalat’.

b) /b∂lEmpבt/

DEndEq b∂lEmpבt lalo an∂η baηk∂t.

‘Jangan berkain pergi ke sawah’.

Page 89: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan pembahasan pada Bab IV, dapat disimpulkan beberapa

hal sebagai berikut:

1. Jenis-jenis relasi semantik sinonimi dalam bahasa Kelayu Jorong ada 4

yaitu:

Page 90: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

a) Perangkat sinonim yang pemakaiannya bergantung kepada

waktu. Contoh-contohnya antara lain:

1. dEndEη – anaq aluη ’penumbuk’

2. bבsaη – tian ’perut’

3. laη-laη – keliaη ‘kepala dusun’

b) Perangkat sinonim yang salah satu lebih memiliki nilai rasa

daripada yang lain. Contoh-contohnya antara lain:

1. matE – plבt ’mati’

2.ubEq – krowi ’pelacur ’

3. n∂ηkבdבh – maηan ’makan’

c) Perangkat sinonim yang pemakaiannya terbatas pada kata-kata

tertentu (keterbatasan kolokasi). Contoh-contohnya antara

lain:

1. sEd∂ –lבas ’rusak’

2. bori - l∂ηi’basi’

3. mb∂l∂tus – η∂mpok ’meletus’

d) Perangkat sinonim yang salah satu memiliki makna lebih umum

dari yang lainnya. Contoh-contohnya antara lain:

1. kErEη – lEmpot ’kain atau sarung’

2. lEmbar – poηgo? - BEntEq – Jouq ’membawa’

3. sIgבn – k∂kEtE ’wajan’

Page 91: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

2. Bentuk-bentuk relasi semantik sinonim dalam bahasa Kelayu Jorong ada 3

yaitu:

a) Perangkat sinonim kata dasar dan kata dasar. Contoh-contohnya

antara lain:

1. g∂mpoq –bבntEt ’gemuk’

2. bodo- b∂b∂l – blבk ’bodoh’

3. maηan – kaken ’makan’

b) Perangkat sinonim kata dasar dan kata jadian. Contoh-contohnya

antara lain:

1. b∂sual – b∂g∂joh ’bertengkar’

2. m∂gat – t∂j∂r∂ ’bercerai’

3. b∂k∂l∂lampan – m∂t∂ ’mencari’

c) Perangkat sinonim kata jadian dan kata jadian. Contoh-contohnya

antara lain:

1. m∂maηan - b∂kak∂nan ’memakan’

2. s∂s∂m∂lan – ηila?aη ’memalukan’

3. t∂do?aη –aluraη ’biarkan’

Page 92: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

5.2 Saran

1. Penelitian terhadap bahasa daerah sebgai salah satu usaha pelestarian dan

pengembangan perlu dilakukan dalam berbagai aspek kebahasaan.

2. Penelitian terhadap relasi semantik sinonimi dalam bahasa Kelayu yang

lain perlu dilakukan, kemudian dikombinasikan dengan penelitian ini

sehingga nantinya dapat dilihat persamaan dan perbedaannya.

3. Penelitian tentang relasi semantik sinonimi juga perlu dilakukan secara

terpisah dan khusus, bahasa Kelayu Jorong dijadikan sebagai alat untuk

membahas kebahasaan yang lain yang ada kaitannya dengan relasi

semantik sinonimi.

Page 93: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 2001. Semantik: Pengantar Studi Tentang Makna. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta : Rineka Cipta.

.1995. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdikbud. 1997. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Djajasudarma, Fatimah. 1993. Semantik: Pengantar Ke Arah Ilmu Makna. Bandung: Eresco.

Mahsun. 2007. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Grafindo Persada.

Parera, J.D.1990. Teori Semantik. Jakarta: Erlangga.

Samsuri. 1997. Analisis Bahasa. Jakarta: Erlangga

Soedjito. 1989. Sinonim. Bandung: Sinar Baru.

Suci Amelia. 2007. Relasi Semantik Homonimi dalam Bahasa Sasak. Mataram: FKIP UNRAM

Verhaar, J.W.M. 1999. Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Yudi Cahyono, Bambang. 1995. Kristal-Kristal Ilmu Bahasa. Surabaya: Airlangga University Press.

Page 94: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

Lampiran 1

Page 95: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

Data -Data Sinonim Bahasa Sasak Desa Kelayu Jorong

1. Kata dEndEη – anaq aluη

c) /dEndEη/

Bitang oku dEndEng b∂ras lEq mudin lawang.

‘Ambilkan saya penumbuk beras itu di belakang pintu’.

d) /anaq aluη/

MbE taoqbi noloq anaq aluη popuqbi.

’Dimana kamu taruh penumbuk nenekmu’.

2. Kata bבsaη - tian

a) / bבsaη/

Saη b∂lEq bבsaη lok m∂nE n∂ηk∂ j∂?n∂.

’Kamu (laki-laki) besar perut sekarang’.

b) /tian/

∂p∂ isIn tianbi ampo?n∂ η∂ni b∂ci? n∂.

’ Apa isi perutmu (perempuan) sehingga begitu kecil’.

3. Kata laη-laη – k∂liaη

b) / laη-laη /

S∂i j∂ri laη-laη sin∂ mosi idup popuqku.

’Siapa yang menjadi kepala dusun ketika kakek saya masih hidup?.

b) /k∂liaη/

Kar∂ng du∂ taon ampoq n∂ j∂r∂ aman madani jori k∂liang.

’Tinggal dua tahun pak Madani berhenti menjadi kepala dusun’.

4. Kata distr∂k - dotu

a) /distr∂k/

Page 96: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

Zaman laEq d∂ηan mbayar listr∂k lEk kantor distr∂k.

‘Zaman dahulu orang membayar listrik di kantor bupati’.

b) /dotu/

Piran t∂ b∂dEang dotu si adil.

’Kapan kita mendapat bupati yang adil?’.

6. Kata kasut – lampaq

a) / kasut/

Saη b∂lEq kasut lok m∂nE n∂ηk∂ j∂?n∂.

’Sandal kamu (laki-laki) besar sekarang’.

b) /lampaq/

∂ji pir∂ lampaq lEq p∂k∂n?.

’Berapa harga sandal di pasar?’.

7. Kata matE – plבt

c) /matE/

Aman l∂ Dian matE t∂tabrak mבntבr rubin ElEq-ElEq.

’BapaknyaDian meninggal kemarin sore ditabrak mobil’.

d) /plבt/

Ineq b∂linc∂k ino plבt ∂nd∂tn∂ isiq p∂palang koyuq.

’Ibu, cecak itu mati tertindas batang kayu.’

7. Kata n∂ηkבdבh - maηan

a) /n∂ηkבdבh/

Basoη ini j∂kn∂ n∂ n∂ηkבdבh dבaη gawEkn∂.

’Anjing ini makan saja pekerjaanya’.

b) /maηan/

Popuq mElEηku mangan lapar oku inE.

Page 97: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

’Nenek saya lapar, saya mau makan’.

8. Kata ubEq - krowi

b) /ubEq/

DEndEq ulEq t∂η∂q k∂l∂m laloq paran n∂ komu ubEq siq d∂ηan.

’Jangan pulang terlalu malam nanti kamu dikira pelacur sama orang’.

b) /krowi/

LaEq parann∂ inambi jori krowi.

’Dulu Ibumu dikira pelacur’.

9. Kata maηan-l∂ll∂k

c) / maηan /

Alo n∂ maηan lEq pבndבk bar∂η s∂m∂tonn∂ tono.

’Di sana dia makan bersama saudaranya di dapur’.

d) / l∂ll∂k/

Bi l∂ll∂k doaη komu j∂?n∂ lEηan laEq.

’Dari dulu kamu makan saja’.

10. Kata jouq – b∂nd∂

c) /jouq /

Piran bi jouq ambכn in∂ bar∂η g∂daη in∂ ontoq sEd∂ iy∂.

’Kapan kamu membawa ubi dan pepaya ini? Nanti rusak’.

d) /b∂nd∂/

Aluraη bE n∂ b∂nd∂ iye baraη-baraη ino.

’Biarkan dia membawa barang-barang itu’.

Page 98: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

11. Kata sEd∂ – lבas.

a) / sEd∂/

ηEndEη tul∂η bi b∂it tambah si sEd∂ ino .

’Tolong kamu (perempuan) ambil mangga yang rusak itu bisa kita’.

b) /lבas/

T∂raη loas sabo si b∂lin t∂ rubin ino in∂q.

‘Ibu, jangan-jangan rusak sawo yang dibeli kemarin’.

12. Kata bori - l∂ηi

c) /bori/

DEndEq ∂mbEη adimbi ηak∂n nosi? si wah bori lEq pכnjכl.

’Adikmu jangan dikasih makan nasi yang sudah basi di bakul’.

d) /leηi/

Buk∂q j∂j∂ si lEq toplEs ag∂n dEq n∂ l∂ηi ini g∂los.

’Tolong buka jajan yang di toples agar tidak basi’ .

13. Kata mb∂l∂tus – η∂mpבk

c) /mb∂l∂tus/

KumbEq n∂ t∂ ampoq n∂ mb∂l∂tus biwir bi.

’Kenapa bibirmu meletus lagi’?

d) /η∂mpבk/

Gun∂η rinj∂ni η∂mpok mal∂n kE.

’Apakah gunung rinjani meletus tadi malam’?

14. Kata maηan-kak∂n

a) /maηan/

Page 99: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

MElEngku maηan lapar oku lEkan rubin.

’Saya lapar dari kemarin, saya mau makan’.

b) /kak∂n/

DEndEq kak∂n j∂j∂ si lEq atas mEj∂ ini.

’Jajan yang di atas meja itu jangan dimakan’.

15. Kata bontEt – g∂mpoq – mבkבh

d) /bontEt/

Munt∂ galaη ηin∂m j∂?n∂ bontEt tian t∂.

’Kalau kita sering minum, perut kita gemu’.

e) /g∂mpoq/

∂p∂ kak∂nbi ampok n∂ η∂ni g∂mpoq bi laloq.

’Apa kamu makan, sehingga begitu sangat gemuk’

f) /mכkכh/

Pire tohu m∂t∂q t∂ kak∂n ampoq t∂ mכkכh m∂r∂q awaqmEq ini.

’Berapa tahu mentah kita makan, sehingga badan menjadi gemuk seperti kamu’?

16. Kata kErEη – lEmpבt

c) /kErEng/

EmbE kErEng si boru ino ku η∂du e n∂ηk∂ s∂mbahyaη.

’Dimana sarung yang baru itu, saya mau pakai shalat sekaran’.

d) /lEmpבt/

Bitaη ie lEmpot ini nekodu ηumbeq anakne.

’Ambilkan dia sarung itu dia pakai gendong anaknya’.

17. Kata lEmbar – poηgo? - bEntEq - jouq

Page 100: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

e) /lEmbar/

Git∂qku amambi lEmbar kכyuq b∂lEq lEq kokoq.

’Saya melihat bapak bapakmu membawa kayu besar di sungai’.

f) /poηgo?/

ηEndEη tul∂η poηgo?aη oku b∂ras inE an∂η balE.

‘Tolong, bawakan saya beras ini ke rumah’.

g) /bEntEq/

Soi bEntEq nyiur inE n∂ηk∂ an∂η k∂bבn.

’Siapa yang membawa kelapa ini ke kebun sekarang’?

h) /jouq/

Piran n∂ jouq b∂ras ino lEkan p∂k∂n?

’Kapan dia membawa beras itu dari pasar’?

18. Kata sIgבn – k∂kEtE

a) /sIgבn/

Bitaη oku sigבn ini mEh t∂ kodu nyiבη samb∂l gבrEη k∂r∂mb∂.

’Ambilkan saya wajan itu, dipakai untuk menngoreng sambal ikan’.

b) /k∂kEtE/

KekEtE ini kodu nyiבη kupi baEh.

’ Wajan itu nanti dapakai untuk menggoreng kopi’.

19. Kata tIndoq – b∂gElaq

a) /tIndoq?

Wah kE ηonEqn∂ tIndoq inambi ini.

’Apakah ibumu tidur dari tadi’ ?

b) /b∂gElaq/

Page 101: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

T∂ lalo tEh b∂gElaq ito lEq t∂l∂g∂ si ElEn.

’Kita pergi ayok tidur di kolam yang udaranya segar’.

20. Kata git∂q-intE

a) /git∂q/

∂p∂ git∂q bi ηonEq simbi an∂η pantE.

’Apa yang kamu lihat ketika ke pantai tadi’.

b) /intE/

Bi ηintE ∂p∂ ini ampoq bi p∂d∂ t∂doq-t∂doq dבaη.

’Apa yang dilihat sehingga kalian diam saja’.

21. Kata bodo- b∂b∂l – blבk

a) /bodo/

B∂lajar isiq bilaη j∂lo ag∂n nd∂q t∂ p∂d∂ bodo.

’Kita semua belajar tiap hari agar tidak bodoh’.

b) /b∂b∂l/

Ara?an mEq b∂lajar tono ag∂n nd∂q t∂ b∂b∂l laloq jori b∂bE∂q.

’Lebih baik kamu belajar agar tidak terlalu bodoh menjadi anak’.

c) /blבk/

P∂k∂dE?kan mEq dבaη ampoq בtaq mEq j∂? blבk m∂r∂q ∂m∂ mEq.

’Kamu bermain saja, sehingga bodoh seperti bapakmu’.

22. Kata t∂riq – r∂b∂q

a) /t∂riq/

AdEη-adEη isiq lEkaη mבntבr ag∂n nd∂q d∂ t∂riq.

’Hati-hati mengandarai sepeda motor agar tidak jatuh’.

b) /r∂b∂q/

DEndEq tEnaq adimbi lEq tono baEh ontoq r∂b∂q iy∂.

Page 102: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

’Jangan ajak adikmu di sana nanti dia jatuh’.

23. Kata awEq – Ent∂k

a) /awEq/

AwEq toli ino ampok sambuη iy∂ lEq koyuq si lEq b∂w∂q.

’Tarik tali itu, dan sambung ke kayu yang dibawah’.

b) /Ent∂k/

DEndEq Ent∂k toli ini ag∂n nd∂q n∂ p∂tב.

’Jangan tarik tali itu agar tidak putus’.

24. Kata kEpeq – kEnjoq

a) /kEp∂q/

P∂q Eko kEp∂q lEkan sin∂ ulEq lEngan baηk∂t.

’Pak Eko cacat sejak dia pulang dari sawah’.

b) /kEnjoq/

Wah n∂ ηilat ∂p∂ t∂ ampoq n∂ kEnjoq naEn amambi

’Dia sudah menginjak apa sehingga kaki bapakmu cacat’.

25. Kata j∂gol - jבga

a) /j∂gol/

DEndEq tבkבl lEq tini baEh dat∂η d∂ηan j∂gol ino.

’Jangan duduk di sana nanti orang gila itu datang’.

b) /jבgaη/

N∂ ilang anak inan Iskandar ampoq n∂ jogaη.

’Anak Ibu Iskandar hilang, sehingga dia menjadi gila’.

Page 103: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

26. Kata jagur – kבpבk

a) / jagur/

Siliq loq Ari bar∂η loq dEdi b∂sual baEh sal∂η jagur iy∂.

’Larang Ari dan Dedi bertengkar, nanti mereka saling pukul’.

b) /kבpבk/

DEndEq kבpבk otaq anakku baEh matE iy∂.

’Jangan pukul kepala anak saya nanti dia meninggal’.

27. Kata t∂doq – m∂co – mבmבt

a) /t∂doq/

∂b∂q bi p∂d∂ t∂doq munku b∂l∂q b∂jor∂q.

‘Coba diam semua kalau saya larang bercanda’.

b) /m∂co/

Girangbi m∂co munt∂ k∂l∂q lEngan ngonEq.

’ Kamu kebiasaan diam kalau dipanggil dari tadi’.

c) /mבmבt/

LEηan sin∂ matE s∂m∂m∂q n∂ ino n∂ galaη mבmבt.

’Sejak suaminya meninggal dia sering diam’.

28. Kata cבkבt - m∂lak

a) /cבkבt/

DEndEq giraη cokot lEq d∂ηan munt∂ git∂q kak∂nan.

’Jangan suka rakus sama orang kalau melihat makanan.’

b) /m∂lak/

Parann∂ iy∂ m∂lak isiqn∂ si mb∂li k∂lombi bagus.

Page 104: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

’Dia dinamakan rakus karena membeli baju bagus’.

29. Kata b∂sual – b∂g∂jבh

a) /b∂sual/

Inan loq Darto bar∂η Inan loq Mahmud n∂ b∂sual tono bEq sal∂η k∂ramaq.

’IBu Darto dan IBu Mahmud bertengkar dan saling cakar di sana’.

b) /b∂g∂joh/

DEndEq b∂g∂joh lEq dEkEtku ndEq ku iniq tindoq.

’Jangan bertengkar di dekat saya, saya tidak bisa tidur’.

30. Kata m∂gat – t∂j∂r∂

a) /m∂gat/

Ku ηEndEη dEndEq t∂ m∂gat m∂sa?ak∂n anaq jarint∂.

’Saya minta jangan kita bercerai, kasihan anak-anak kita’.

b) /t∂j∂r∂/

Piran te t∂j∂r∂ l∂lah oku idup m∂nd∂rit∂.

’Kapan kita bercerai, saya capek hidup menderita’.

31. Kata b∂k∂l∂lampan – mEt∂

a) /b∂k∂l∂lampan/

N∂ l∂k∂q amaηku b∂k∂l∂lampan oηkatn∂ in∂q.

’Ibu, katanya bapak saya bapak saya mau berangkat mencari rizki’.

b) /mEt∂/

Ku lalo mEte adimbi juluq aneη sedin kokoq.

’Saya pergi mencari adikmu dulu ke pinggir sungai.’

Page 105: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

32. Kata ηuliq – b∂gawEan

a) /ηuliq/

Tono lEq balEn p∂q karim bi taoq ηuliq.

’Di sana di rumah pak karim tempatmu bekerja’.

b) /begawEan/

DEndEq ∂mbEng ∂m∂q rorimEq b∂gawEan.

’Pamanmu jangan dikasih bekerja’.

33. Kata m∂t∂q - b∂rבmpבq

a) /m∂t∂q/

Ara?an bi lalo m∂t∂q tono an∂η baηk∂t.

’Lebih baik kamu pergi memanen padi di sawah’.

b) /b∂rבmpבq/

Inaηku n∂ lalo b∂rבmpבq lEq baηk∂t ∂m∂q k∂k∂.

’Ibu saya pergi memanen padi di sawah paman’.

34. Kata tUηgu - ηonti

a) /tUηgu/

N∂ tuηgu ∂m∂n∂ si sakit lEηan rubin.

’Dia menunggu bapaknya yang sedang sakit dari kemarin’.

b) /ηonti/

DEndEq ηonti laloq tini mosi j∂kn∂ ulEq dבaη iy∂ baEh.

’Jangan terlalu menunggu di sana, nanti dia selalu pulang’.

35. Kata malEq - η∂j∂r

Page 106: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

a) /malEq/

Amaηku lalo malEq mal∂η.

‘Bapak saya pergi mengejar pencuri’.

b) /η∂j∂r/

DEndEq galaη η∂j∂r anjing baEh KEkEq n∂ ∂nt∂.

‘Jangan suka mengejar anjing, nanti kamu digigit’.

36. Kata t∂pu – η∂nt∂η

a) /t∂pu/

Bi t∂pu ke lEq popuq bi ag∂n n∂ ∂r∂q j∂g∂q e.

’Lebih baik kamu tinggal di sana agar ada yang menjaganya’.

b) /η∂nt∂η/

Piran bi η∂nt∂ηaη jaηan k∂l∂q lEq baηk∂t inE.

’Kapan kamu meninggalkan sayuran di sawah ini’.

37. Kata m∂maηan - b∂kak∂nan

a) /m∂maηan/

Jaran si rubin b∂li n∂ lEq MasbagEk galaη m∂maηgan siq r∂r∂bu.

‘Kuda yang kemarin dibeli di Masbagek itu memakan rumput terus’.

b) /b∂kak∂nan/

Awaq inaηku b∂lEq isiqn∂ b∂kak∂nan ∂mp∂q dבaη gawEqn∂.

’Tubuh Ibu saya besar karena pekerjaannya memakan ikan’.

38. Kata s∂s∂m∂lan – ηila?aη

a) /s∂s∂m∂lan/

Page 107: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

Loq s∂s∂m∂lan bilaη mEq b∂k∂tEq mEq m∂m∂lakaη diriqmEq dבaη.

’Dasar memalukan, setiap kamu ke sini kamu merakuskan diri saja’.

b) /ηila?aη/

Bi ηila?aη it∂ j∂ri d∂ηan to∂q bi doaη siq p∂gawEanbi

‘Pekerjaanmu memalukan kedua orangtuamu saja’.

39. Kata t∂do?aη -aluraη

a) /t∂do?aη/

T∂do?aη iy∂ n∂ tIndoq dEndEq g∂rido-rIdo iy∂.

‘Biarkan dia tidur jangan diganggu’.

b) /aluraη/

Aluraη n∂ losiq-losiq diriqn∂ tono.

’Biarkan dia pergi dengan sendirinya’.

40. Kata mundבkin – n∂nambah

a) /mundokin/

Amaηku lalo mundokin lEηan rubin lEq baηk∂t.

‘Bapak saya mencangkul dari kemarin di sawah’.

b) /n∂nambah/

P∂gawEan amaηku bilaη j∂lo j∂qn∂ n∂nambah.

’Pekerjaan bapak saya setiap hari adalah mencangkul’.

081918194797

41. Kata ηEηat – b∂git∂q.

a) /ηEηat/

DEndEq η∂ηat mun dEq ku wah k∂lEq.

Page 108: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

‘Jangan melihat sebelum saya panggil’.

b) /b∂git∂q/

Popuqku wah ndEq n∂ tao b∂git∂q.

’Kakek saya sudah tidak bisa melihat’.

42. Kata rבsבkan -pבpבan

a) /rבsבkan/

Saη luEq rosokan bi lEk pבndבq.

’Banyak sekali cucianmu di dapur’.

b) /pבpבan/

Juaη oku pבpבan inE an∂η j∂d∂η

’Bawakan saya cucian ini ke kamar mandi’.

43. B∂kErEη - B∂lEmpבt

a) / b∂kErEη/

Bagus isiq b∂kErEη munt∂ mElE s∂mbahyaη.

’Berkain yang bagus kalau mau shalat’.

b) /b∂lEmpבt/

DEndEq b∂lEmpבt lalo an∂η baηk∂t.

‘Jangan berkain pergi ke sawah’.

Page 109: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

Keterangan Tentang Informan

1. Nama : Amaq Junedi

Tempat Tanggal Lahir : Kelayu Jorong, Tahun 1965

Usia : 45 Tahun

Pekerjaan : Buruh Tani

Bahasa yang dikuasai : Bahasa Sasak

Pendidikan : SD

Page 110: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

Alamat Sekarang : Kelayu Jorong

2. Nama : Syamsuddin

Tempat Tanggal Lahir : Tanggak Kelayu Jorong, Tahun 1960

Usia : 50 Tahun

Pekerjaan : Wiraswasta

Bahasa yang dikuasai : Inodonesia Dan Sasak

Pendidikan : Aliyah / SLTA

Alamat Sekarang : Kelayu Jorong

3. Nama : Amaq Sahrul Fikri

Tempat Tanggal Lahir : Tanggak Kelayu Jorong, Tahun 1970

Usia : 40 Tahun

Pekerjaan : Kusir Cidomo

Bahasa yang dikuasai : Bahasa Sasak

Pendidikan : SD

Alamat Sekarang : Kelayu Jorong

4. Nama : Sirojiddin Ali, S.pd

Tempat Tanggal Lahir : Kelayu Jorong, 12 Mei 1975

Usia : 35 Tahun

Pekerjaan : Guru

Bahasa yang dikuasai : Indonesia dan Sasak

Pendidikan : S1

Page 111: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

Alamat Sekarang : Kelayu Jorong

5. Nama : Beni Eristina

Tempat Tanggal Lahir : Tanggak, 23 Juli 1986

Usia : 24 Tahun

Pekerjaan : Guru Honorer

Bahasa yang dikuasai : Indonesia dan Sasak

Pendidikan : S1 Unram

Alamat Sekarang : Kelayu Jorong

6. Nama : Iskandar Sukmana

Tempat Tanggal Lahir : Kelayu Jorong, 02 Februari 1960

Usia : 50 Tahun

Pekerjaan : Wiraswasta

Bahasa yang dikuasai : Indonesia dan Sasak

Pendidikan : SLTA

Alamat Sekarang : Kelayu Jorong

7. Nama : Papuq Seni

Tempat Tanggal Lahir : Kelayu Jorong, Tahun 1970

Usia : 40 Tahun

Pekerjaan : Buruh Tani

Bahasa yang dikuasai : Bahasa Sasak

Pendidikan : SD

Alamat Sekarang : Kelayu Jorong

Page 112: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam

8. Nama : Partini

Tempat Tanggal Lahir : Kelayu Jorong, Tahun 1975

Usia : 35 Tahun

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Bahasa yang dikuasai : Indonesia dan Sask

Pendidikan : SLTA

Alamat Sekarang : Kelayu Jorong

Page 113: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam
Page 114: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam
Page 115: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam
Page 116: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam
Page 117: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam
Page 118: RELASI SEMANTIK SINONIMI BAHASA SASAKeprints.unram.ac.id/8684/1/RELASI SEMANTIK.doc · Web viewDESA KELAYU JORONG LOMBOK TIMUR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam