RELASI MAKNA dalam SEMANTIK

11
RELASI MAKNA Apa itu Relasi Makna? Apa saja jenis-jenis Relasi Makna? Oleh Enggareta A. M. Harsa Bahtiar Sylvia Ratriasari Imroatul F.

description

Relasi Makna pada Semantik untuk jenjang perguruan tinggi

Transcript of RELASI MAKNA dalam SEMANTIK

RELASI MAKNA

RELASI MAKNAApa itu Relasi Makna?Apa saja jenis-jenis Relasi Makna?OlehEnggareta A.M. Harsa BahtiarSylvia RatriasariImroatul F.RELASI MAKNARelasi makna adalah hubungan semantik yang terdapat antara satuan bahasa yang satu dengan satuan bahasa lainnya. (Chaer 2012:297)

Pada dasarnya prinsip relasi makna ada empat jenis, yaituprinsip kontiguitas, prinsip kolementasi, prinsip overlaping, dan prinsip inklusi.

JENIS-JENIS RELASI MAKNA (Chaer 2012:297-310)sinonimi, antonim, polisemi, homonimi, hiponimi, ambiguitas, dan redundansi.

SINONIMISinonimi atau sinonim adalah hubungan semantik yang menyatakan adanya kesamaan makna antara satu satuan ujaran dengan satuan ujaran lainnya. (Chaer 2012)

Menurut teori Verhaar yang sama tentu adalah informasinya, padahal informasi ini bukan makna karena informasi bersifat ekstralingual sedangkan makna bersifat intralingual.

Relasi sinonimi ini bersifat dua arah.Jika A bersinonim dengan BMaka B bersinonim dengan AA=Bbenar=betulburuk=jelekmati=meninggalhulubalang=komandanANTONIMAntonim atau antonimi adalah hubungan semantik antara dua buah satuan ujaran yang maknanya menyatakan kebalikan, pertentangan, atau kontras antara yang satu dengan yang lain. (Chaer 2012)Berdasarkan sifatnya dibedakan menjadi:Antonimi bersifat mutlakAntonimi bersifat relatif atau gradasiAntonimi bersifat relasionalAntonimi bersifat hierarkial

Contoh :hidupberantonim denganmatipanasberantonim dengandinginsuamiberantonim denganistrigramberantonim dengankilogramPOLISEMISebuah kata atau satuan ujaran disebut polisemi kalau kata itu mempunyai makna lebih dari satu.

Walaupun kata atau satuan ujaran tersebut memiliki makna lebih dari satu, akan tetapi makna-makna tersebut masih memiliki satu kesamaan.Makna kepala dalam hal ini merupakan bagian yang memiliki kedudukan yang sangat penting.HOMONIMIHomonimi adalah dua buah kata atau satuan ujaran yang bentuknya kebetulan sama; maknanya berbeda, karena masing-masing merupakan bentuk ujaran yang berlainan. (Chaer 2012)Tarigan (2009:25) mengatakan bahwa homonim adalah kata-kata yang bunyinya sama akan tetapi mempunyai makna yang berbeda.Contoh :Pacar(1)denganPacar(2)Bermakna kekasihBermakna inai

Jika dalam bentuk kalimat, maka:Rumah orangtua yang aneh itu megah. Dalam kalimat itu bisa mempunyai arti ganda. Arti pertama berarti rumah yang aneh itu yang megah, yang aneh bukan orangtua akan tetapi rumah. Sedangkan arti yang kedua adalah orangtua yang aneh. Jadi orangtuanya yang aneh bukan rumahnya.

HIPONIMIMerpati merupakan hiponim dari burungsedangkanBurung merupakan hipernim dari merpatiburungkepodangmerpatielangElang jawaElang bondolElang ularHiponimi adalah hubungan semantik antara sebuah bentuk ujaran yang maknanya tercakup dalam makna bentuk ujaran yang lain. (Chaer 2012)Keraf (2005:38), hiponimi adalah semacam relasi antar kata yang berwujud atas-bawah, atau dalam suatu makna terkandung sejumlah komponen yang lain.

Relasi hiponim bersifat searah. Maksudnya adalah hubungan bawah ke atas. Hal ini karena hubungan atas ke bawah yaitu hipernim.AMBIGUITASAmbigu atau ketaksaan adalah gejala dapat terjadinya kegandaan makna akibat tafsiran gramatikal yang berbeda. (Chaer 2012)

Umumnya terdapat pada bahasa tulis karena unsur suprasegmental tidak dapat digambaran dengan akurat.Contoh:Buku sejarah barumemiliki makna Buku sejarah itu baru terbitBuku itu memuat sejarah baruREDUDANSIIstilah redudansi biasanya diartikan sebagai berlebih-lebihannya penggunaan unsur segmental dalam suatu ujaran.

Dalam kaitannya dengan ragam bahasa baku, keberadaan redudansi dianggap tidak efisien. Namun, dalam analisis semantik setiap penggunaan unsur segmental dianggap membawa makna masing-masing. Contoh :Indah mengenakan kemeja putihTidak akan berbeda meknanya bila dikatakan Indah berkemeja putih

Maka, penggunaan kata mengenakan disebut redunansi, terlalu berlebih-lebihan dalam menggunakan kata.simpulanDalam setiap bahasa termasuk bahasa Indonesia, seringkali menemukan adanya hubungan kemaknaan atau relasi semantik antara sebuah kata atau satuan bahasa lainnya dengan kata atau satuan bahasa lainnya. Hubungan atau relasi makna tersebut menyangkut hal kesamaan makna (sinonimi), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (polisemi dan ambiguitas), ketercakupan makna (hiponimi), kelainan makna (homonimi), dan kelebihan makna (redundansi).