rel ka

13
1. Fungsi Kereta Api Fungsi Kereta Api Sebagai Sarana Transportasi : a. Alat angkutan umum untuk penumpang dan barang b. Angkutan khusus bagi pekerja dan bahan keperluan pemeliharaan jalan kereta api c. Sebagai penghubung suatu tempat dengan tempat lainnya yang sulit dijangkau oleh sarana/ alat transportasi lain. d. Secara tidak langsung memperlancar dan meningkatkan arus lalu lintas penumpang, barang, dan informasi dari suatu tempat 2. Tipe Stasiun a. Menurut Jenis Barang yang Diangkut o Stasiun Penumpang Gedung stasiun, Peron-peron dan kelengkapan lain untuk mengangkut orang o Stasiun Barang Gudang Barang, Kontainer, Tempat bongkar muat, dan kelengkapan lain untuk mengangkut barang. b. Menurut Letaknya dalam Jaring-jaring Kereta Api NAMA : TRI PRASETYO NIM : 30201203269 KELAS : A TENIK SIPIL TUGAS REL KA

description

tugas rel ka

Transcript of rel ka

Page 1: rel ka

1. Fungsi Kereta ApiFungsi Kereta Api Sebagai Sarana Transportasi :

a. Alat angkutan umum untuk penumpang dan barang

b. Angkutan khusus bagi pekerja dan bahan keperluan pemeliharaan jalan kereta api

c. Sebagai penghubung suatu tempat dengan tempat lainnya yang sulit dijangkau oleh

sarana/ alat transportasi lain.

d. Secara tidak langsung memperlancar dan meningkatkan arus lalu lintas penumpang,

barang, dan informasi dari suatu tempat

2. Tipe Stasiun

a. Menurut Jenis Barang yang Diangkuto Stasiun Penumpang

Gedung stasiun, Peron-peron dan kelengkapan lain untuk mengangkut orang

o Stasiun Barang

Gudang Barang, Kontainer, Tempat bongkar muat, dan kelengkapan lain untuk

mengangkut barang.

b. Menurut Letaknya dalam Jaring-jaring Kereta Apio Stasiun Penghabisan

Dimana Kereta Api mulai atau mengakhiri perjalanannya.

Tempat menginap lokomotif, memeriksa, membersihkan kereta (Depo Lokomotif)

o Stasiun Antara

Semua stasiun di antara stasiun A dan Stasiun E

Dibagi atas :

- Stasiun Sederhana (stasiun b) tanpa len-len cabang

- Stasiun percantuman/ cabang (stasiun c)

NAMA : TRI PRASETYONIM : 30201203269KELAS : A

TENIK SIPILTUGAS REL KA

Page 2: rel ka

- Stasiun silang (stasiun d)

c. Menurut Bentuknyao Stasiun Siku-siku (kopstasion)

Gedung stasiunnya siku-siku pada sepur-sepur yang berakhir di situ.

Maksud pembuatan stasiun siku-siku supaya jalan rel dapat mencapai suatu

daerah sampai sedalam-dalamnya, misalnya daerah industri, perdagangan, dan

pelabuhan.

o Stasiun Paralel

Gedungnya sejajar dengan sepur-sepur.

Pada stasiun pertemuan atau junction, dapat pula gedung stasiunnya

dibuat sebagai suatu kombinasi dari stasiun paralel dan stasiun siku-siku.

o Stasiun Pulau

Gedung stasiun Induk sejajar dengan sepur-sepur tetapi letaknya ada di

tengah-tengah antara sepur-sepur.

o Stasiun Semenanjung

Gedung stasiunnya terletak di sudut antara dua sepur yang

bergandengan

3. Tipe Emplasemena. Emplasemen Stasiun/ Penumpang

Emplasemen penumpang yang gunanya untuk memberi kesempatan kepada

penumpang untuk membeli karcis, menunggu datangnya kereta api sampai naik ke

kereta api melalui peron.

b. Emplasemen Barang

Khusus melayani pengiriman dan penerimaan barang dan letaknya dekat

dengan daerah industri, perniagaan, dan lalu lintas umum.

Sepur gudang dapat dibuat di satu sisi atau pada kedua sisi gudang dan di

dalam gudang satu sepur atau lebih.

Page 3: rel ka

Untuk cadangan perluasan dan ketentraman kota bisa dibuat di luar kota.

c. Emplasemen Langsir

Kereta Api barang dari semua jurusan yang menuju ke emplasemen langsir

gerbong-gerbongnya dipisah-pisahkan dalam kelompok-kelompok menurut jurusan

dan tempat tujuannya.

Letak emplasemen harus jauh dari pemukiman agar pekerjaan melangsir

gerbong tidak mengganggu ketertiban umum.

d. Emplasemen Penyusun/ Depo Kereta

Tempat untuk membersihkan, memeriksa, memperbaiki kerusakan kecil dan

melengkapi kereta-kereta kembali menjadi rangkaian kereta api untuk disiapkan di

sepur berangkat berangkat di emplasemen penumpang pada saat kereta api mulai

atau mengakhiri perjalanannya.

e. Emplasemen Depo Lokomotif

Untuk kebutuhan lokomotif-lokomotif yang menginap.

Diperlukan ditempat-tempat peralihan dari jalan dataran ke jalan pegunungan untuk

pergantian lokomotif dan di tempat-tempat yang harus melayani lokomotif-

lokomotif untuk keperluan di emplasemen langsir.

f. Emplasemen Pelabuhan

Terdiri dari dua jurusan, yaitu dari daerah pedalaman ke pangkalan sebaliknya.

Kereta api barang yang datang dari pedalaman diceraikan di emplasemen pelabuhan

menurut kelompok-kelompok pembagi, kemudian gerbong-gerbong dibawa ke

kelompok pembagi masing-masing, dimana dilakukan penyusunannya menurut

pangkalan-pangkalan dan gudang-gudang.

Page 4: rel ka

4. Drainase Rel Kereta Api

Tujuan dibangunnya drainase pada rel kereta api

Menghindari genangan

Mencegah erosi balast

Menjaga badan rel agar tetep stabil

Menjaga juat dukung kontruksi

Dasar dasar perencanan

Sejajar dengan jalan rel kereta dibuat selekon drainase dikiri dan kanan badan jalan.

Pada balast atau alas jalan bagian bawahnya diberi konstruksi drain batu kosongan

melintang jalan dengan jarak antara 6 m diselang-seling kiri dan kanan, untuk

mengeringkan dengan segera air hujan yang meresap.

Talud pada jalan kereta api di atas timbunan harus pula dilindungi terhadap erosi

dengan membuat konstruksi drain terbuka, batu kosongan yang dilapisi ijuk untuk

menjaga butir-butir tanah tidak ikut larut terbawa air hujan. Konstruksi ini berfungsi

memperkuat talud. Drain batu kosongan ini pada bagian bawahnya disambung dengan

selokan drainase yang sejajar sumbu jalan.

Ke arah memanjang juga harus diperhatikan mengenai kemiringan selokan, minimal

2%, maksimal 10 %. Jika kemiringan > 10% harus dibuat konstruksi bertangga agar air

hujan tidak menimbulkan erosi.

Drainase Drainase

Drainase

Page 5: rel ka

Drainase jalan rel didefinisikan sebagai sistem pengaliran/pembuangan air disuatu

daerah jalan rel. Baik secara gravitasi maupun dengan menggunakan pompa, agar tidak

sampai terjadi genangan air.

Drainase yang baik adalah faktor utama untuk menghindari strukutr track kereta api

terdegradasi performanya dikarenakan air yang berasal dari hujan atau dari tanah dasar

masuk ke dalam lapisan ballast. Material drainase geo-composite dengan kapasitas alir

(discharge capacity) yang cukup dan dipasang pada lokasi yang tepat di dalam struktur

track, dapat memberikan drainase keluar dari track dan mencegah terjadinya akumulasi

air. Jika material geosintetik dipasang secara tepat, akan dapat memperbaiki kinerja rel

kereta api, menambah umur layan, dan memperkecil frekuensi pemeliharaan.

LEBAR SEPUR Untuk seluruh kelas jalan rel lebar sepur adalah 1067 mm (narrow gauge) yang

merupakan jarak terkecil antara kedua sisi kepala rel, diukur pada daerah 0-14 mm di

bawah permukaan teratas kepala rel.

LENGKUNG HORIZONTAL Alinemen horizontal adalah proyeksi sumbu jalan rel pada bidang horizontal,

alinemen horizontal terdiri dari garis lurus dan lengkungan.

Lengkung Vertikal

Page 6: rel ka

Alinemen vertikal adalah proyeksi sumbu jalan rel pada bidang vertikal yang melalui

sumbu jalan rel tersebut; alinemen vertikal terdiri dari garis lurus, dengan atau tanpa

kelandaian, dan lengkung vertikal yang berupa busur lingkaran.

Besar jari-jari minimum dari lengkung vertikal bergantung pada besar kecepatan

rencana

DRAINASE JALAN REL Didefinisikan sebagai sistem pengaliran/pembuangan air di suatu daerah jalan rel,

baik secara gravitasi maupun dengan menggunakan pompa, agar tidak sampai terjadi

genangan air. Terdapat 3 (tiga) jenis drainase jalan rel yaitu :

a.Drainase permukaan (surface drainage)

b.Drainase bawah permukaan (sub-surface drainage)

c.Drainase lereng (slope drainage)

a. DRAINASE PERMUKAAN Drainase permukaan bertujuan untuk mengalirkan atau membuang air yang

ada dipermukaan tanah. Perencanaan dan perancangan drainase permukaan dipengaruhi

oleh keadaan topografi. Terdapat 2 (dua) jenis drainase permukaan, yaitu:

a.Drainase memanjang (side-ditch)

b.Drainase melintang (cross-drainage)

Kemiringan saluran drainase dan kecepatan aliran pembuangan air yang terjadi harus

tidak menimbulkan kerusakan saluran dan tidak menyebabkan endapan di saluran

drainase.

Besarnya debit air yang harus dibuang dengan sistem drainase permukaan bergantung

pada :

a)Luas daerah yang aliran airnya akan menuju jalan rel

b)Intensitas hujan daerah setempat

c)Koefisien pengaliran daerah setempat Untuk perancangan saluran melintang dan

gorong-gorong pada jalan rel perlu memperhatikan persyaratan sebagai berikut :

Page 7: rel ka

a)Pertemuan antara saluran melintang dan memanjang harus dipasang bak penampung

tanah (sand trap)

b)Agar mudah dalam pemeliharaan, minimum ukuran diameter atau alas saluran

adalah 60 cm

c)Tidak boleh terjadi kebocoran atau rembesan air, karena dapat melemahkan badan

jalan rel dibawah saluran.

b. DRAINASE BAWAH PERMUKAAN Drainase bawah permukaan bertujuan untuk menjaga elevasi air tanah agar

tidak mendekati permukaan tanah tempat badan jalan rel berada. Sesuai dengan maksud

dan tujuannya, pada badan jalan rel berupa permukaan asli dan galian, ketebalan bagian

jalan rel setebal minimum 75 cm dari dasar balas harus selalu dalam keadaan kering.

Konstruksi drainase bawah permukaan biasanya berupa pipa berlubang yang

diletakkan diatas lapisan pasir setebal ≥ 10 cm, kemudian secara berurutan diatasnya

dihamparkan kerikil dengan ketebalan ≥ 15 cm, diatas lapisan kerikil tersebut

dihamparkan bahan kedap air Beberapa data yang diperlukan untuk perencanaan dan

perancangan drainase bawah permukaan adalah :

a)Elevasi muka air tanah pada saat musim penghujang

b)Koefisien permeabilitas tanah setempat

c)Elevasi dan kemiringan lapisan kedap air yang ada

Page 8: rel ka

DRAINASE LERENG Drainase lereng jalan rel dibuat dengan maksud dan tujuan berikut :

a)Sebagai upaya untuk mencegah agar air permukaan yang berasal dari punggung

lereng tidak mengalir secara deras, karena aliran deras mengakibatkan gerusan pada

permukaan dan kaki lereng

b)Mencegah terjadinya rembesan air dari permukaan lereng kedalam badan jalan rel,

karena rembesan yang terjadi dapat menyebabkan lereng longsor secara mendadak

dan atau memperlemah badan jalan rel

Terdapat 4 (empat) jenis drainase lereng, yaitu :

a)Selokan punggung, berupa saluran terbuka yang memanjang di punggung lereng

b)Selokan tengah, berupa saluran terbuka yang memanjang di tengah lereng

c)Selokan penangkap, berupa saluran terbuka yang memanjang di kaki lereng, dan

d)Drainase kombinasi, yaitu kombinasi antara drainase tegak lurus dan drainase

miring.

Page 9: rel ka

DRAINASE EMPLASEMEN Kondisi spesifik terjadi di emplasemen, yaitu terdapat banyak jalur (track) yang

berdampingan. Untuk mendapatkan pembuangan air yang baik dapat dibuat saluran

terbuat dari pipa dengan dinding berlubang-lubang. Pada gambar dibawah ini tiap-tiap

track di bawahnya dipasang saluran drainase.

DRAINASE EMPLASEMEN

Kondisi spesifik terjadi di emplasemen, yaitu terdapat banyak jalur (track) yang

berdampingan. Untuk mendapatkan pembuangan air yang baik dapat dibuat saluran

terbuat dari pipa dengan dinding berlubang-lubang. Pada gambar dibawah ini tiap-tiap

track di bawahnya dipasang saluran drainase.

Sedangkan untuk penggunaan satu saluran drainase untuk fasilitas drainase 2 (dua)

buah track yang berdampingan dapat dilihat pada gambar berikut :