program tingkat dasar ib (ptd ib) dalam sebuah tatanan pendidikan ...
Rektor Iain Ib Dicopot
-
Upload
sony-ariadi -
Category
Documents
-
view
271 -
download
0
description
Transcript of Rektor Iain Ib Dicopot
Rektor IAIN IB DicopotKamis, 19 Maret 2015 03:26
BERSAMA WR 1, WR 2 DAN DIREKTUR PASCASARJANA
Rektor IAIN Imam Bonjol Padang berserta dua Wakil Rektor dan Direktur Pascasarjana dicopotdari jabatannya karena pelanggaran fatal. Hari ini akan dilangsungkan pelantikan pejabatsementara (Pjs) Rektor.
PADANG, HALUAN — Para petinggi Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol (IAIN IB)Padang, mendapat sanksi tegas, akibat terjadinya pelanggaran fatal di perguruan tinggi negeritersebut. Rektor Prof Dr H Makmur Syarif SH Mag, Wakil Rektor I Bidang Akademik danPengembangan Lembaga Dr H Syafruddin MAg, Wakil Rektor II Bidang Administrasi UmumPerencanaan dan Keuangan Prof Dr Salmadanis MAg dan Direktur Pasca Sarjana Prof Dr HAwis Karni MAg dicopot dari jabatannya.
Empat petinggi IAIN IB tersebut dicopot karena tiga pelanggaran. Pertama, karena membuka lokal jauh Pasca Sarjana (S2) di Pasaman dan Jambi. Kedua, sangat terlambat dalam pengurusan akreditasi pasca sarjana. Ketiga, karena menggunakan langsung uang kuliah atau SPP mahasiswa pasca sarjana, tanpa disetordulu ke Negara.
Sumber Haluan di IAIN IB membenarkan tentang pelanggaran dan pencopotan tersebut.
1 / 3
Rektor IAIN IB DicopotKamis, 19 Maret 2015 03:26
“Benar, kami (IAIN IB-red) dapat musibah,” kata sumber tersebut. Informasi lain menyebutkanbahwa pencopotan tersebut sudah sejak sepekan yang lalu. Bahkan sejak sepekan itu baikrektor, WR I, WR II dan Direktur Pasca Sarjana IAIN tidak masuk kantor lagi.
Hari ini, Kamis (19/3) akan dilakukan pelantikan pejabat sementara rektor dan jajarannya untuk menjalankan operasional kampus yang rencananya akan dikonversi menjadi UniversitasIslam Negeri (UIN) Imam Bonjol tersebut. Pjs Rektor yang akan dilantik, yakni Prof Dr HAsasriwarni MH yang kini menjabat sebagai Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan KerjaSama. Pelantikan akan dilangsungkan di Kampus Pascasarjana IAIN IB Padang, Jl. SudirmanPadang.
Sumber berwenang yang dihubungi Haluan di luar IAIN IB menyebutkan, pelanggaranmembuka kelas jauh sebenarnya tidak begitu berat, bahkan sampai kepada pencopotan darijabatan secara berjamaah. “Saya pikir ada beberapa kesalahan lain yang sangat fatal termasuksoal pengelolaan keuangan dan itu mungkin saja sudah diberikan peringatan berkali-kali olehKemenag, karena IAIN tidak berada di bawah Dikti tapi di bawah Kementerian Agama RI. Jikaitu terkait dengan pengelolaan keuangan bisa saja berimplikasi hukum pidana,” kata sumberyang meminta identitasnya tidak dimuat tersebut.
Humas IAIN Imam Bonjol Afrinal Aliman saat dihubungi Haluan berkali-kali melalui sambungantelepon selular tidak menyambung, karena ponselnya tidak aktif. Begitu juga dengan RektorMakmur Syarif dan WR II Salmadanis ketika dikonfirmasi, ternyata ponsel mereka sama-samatidak aktif. Salah satu alumni IAIN IB, Jontra, saat dihubungi Haluan mengaku belummengetahui informasi tentang pencopotan rektor dan dua wakil rektor IAIN IB. Dia sangatkaget menerima informasi dari Haluanperihal pelanggaran dan pencopotan sejumlah pimpinan tinggi eks kampusnya secaraserempak. “Saya sama sekali belum tahu. Tapi kondisi ini memang sangat luar biasa,” katanyadi ujung sambungan telepon selular.
Alumni IAIN IB, Mafri Amir, yang kini dosen Tafsir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyesalkankondisi IAIN IB terkait perilaku dosen yang ada di kampus tersebut. Seperti beberapa waktu lalu mundur dirinya tiga doktor yang kasusnya di luar logika. Diperparah lagi dengan dicopotnyaRektor IAIN Imam Bonjol oleh Dirjen Kemenag RI, terkait kebijakannya membuka lokal jauh.
“Saya merasa prihatin dengan kondisi perilaku pejabat di kampus di IAIN. Sebagai alumni kita
2 / 3
Rektor IAIN IB DicopotKamis, 19 Maret 2015 03:26
merasa malu terhadap perilaku yang tak bisa dicontoh tersebut,” kata Mafri saat pemilihanKetua Iluni IAIN IB Jabodetabek beberapa waktu lalu di Jakarta.
Hal senada juga dikatakan Murni Jamal, alumni Angkatan 61 IAIN Imam Bonjol yang turutprihatin dengan pola kepemimpinan dosen di kampus IAIN IB. Dia menyarankan agarpemimpin IAIN IB adalah orang yang dapat bersinergi dengan pemerintah daerah, alumni,pengusaha dan stakeholder lainnya. Sehingga dapat terkontrol dan diingatkan polakepemimpinannya.
“Saya tidak menyangka kondisi IAIN IB yang nampaknya melangkah mundur. Padahal IAINyang lain melangkah maju,” sebut mantan Dekan Fakultas Sastra Universitas Al Azhar ini.
Dia menceritakan soal tawaran IAIN IB menjadi UIN bersama IAIN Jakarta dan Yogya,Bandung dan Makassar oleh Menteri Agama Tarmizi Taher tahun 1996 silam. Kampus-kampusIAIN yang lain sudah berubah jadi UIN, sedangkan IAIN tidak dan kondisinya jauh tertinggal.Sekarang IAIN IB tertinggal oleh IAIN Riau, Palembang dan Jambi yang semuanya sudahberubah menjadi UIN.
Info pencopotan Rektor dan dua Wakil Rektor serta Direktur Pascasarjana IAIN IB sudahtersebar luas di lingkungan civitas akademika dan beberapa kalangan lainnya. Hanya sajapenyebab pencopotan, infonya masih sumir dan beragam. Ada mengatakan, Menteri AgamaLukman Hakim memanggil dan memberhentikan Makmur Syarif karena melakukan beberapakesalahan fatal.
Kesalahan tersebut diantaranya, pengadaan lokal jauh di Kabupaten Pasaman Barat danKerinci, proyek dan tender pembangunan kampus, masalah akademik, jumlah mahasisawa,dan pengadaan lahan serta pembangunan kampus III IAIN di Sungai Bangek, Kota Padang.
Namun, salah seorang aktifis mahasiswa di internal kampus IAIN yang enggan menyebutkannamanya mengaku tidak mengikuti perkembangan isu yang tengah melanda sang rektor danpembantu-pembantunya lengkap. “Pernah dengar, tapi tidak tahu bagaimana kasus yangsebenarnya. Yang jelas, katanya rektor akan dinonaktifkan,” ujarnya. (h/tim)
3 / 3