Rekomendasi Budidaya Sapi Perah Pacitan

4
 SARAN UNTUK USAHA BUDIDAYA SAPI PERAH DI KABUPATEN PACITAN Tim LPPM – UNS)* Sesu ai denga n Renca na Pemba nguna n Jangk a Meneng ah Daerah (RPJMD) Kabu paten Pacitan Tah un 2006 – 2011 , yang menyat akan bahwa bahwa salah satu  pri or it as Re nc ana Ke rj a Pe me ri nt ah Daera h (RKPD) Ta hu n 2011 ad al ah : “Memper luas la pan ga n ke rja , me ni ngka tkan pe na ng gu lan ga n ke mis kin an da n  penga ngguran melalu i pembe rdayaan ekonomi rakyat“ , maka Pemerintah Kabupaten Pacitan memb uka pelu ang usa ha budid aya sapi p erah mela lui percon tohan usaha d i Desa Jetis Kecamatan Nawangan. Be rdasa rkan ha sil pe ngamat an di la pa ngan, te rdapa t be be rap a fak tor  pendukung maupun pembatas usaha budidaya sapi perah di wilayah tersebut. FAKTOR PENDUKUNG: 1. Di wilayah Kabupaten Pacitan belum banyak usaha budidaya sapi  per ah, mes kip un di wila yah perk otaan sud ah terd apat beb erap a uni t us aha  budidaya sapi perah namun produksinya belum mampu kebutuhan masyarakat sehingga pasar produksi masih terbuka lebar. 2. Usaha budidaya sapi perah akan dapat menciptakan bebera pa unit usaha baru, sehi ngga ak an memperl uas lapa ng an kerj a yang ak an memberdayakan kem andirian dan perekonomian masyarakat. 3. Pakan utama sap i perah yan g t er ba ik a dala h hij auan segar. Pena na ma n hijauan dapat memanfaatkan lahan kosong, galengan, sawah tadah hujan atau tanah kritis. 4. Jik a pr odu ksi hi ja ua n be rl impa h mak a ke le bi ha nny a dap at d ia wet ka n dengan dibuat Silase. *) Disampaikan berdasar hasil pengamatan di lapangan

Transcript of Rekomendasi Budidaya Sapi Perah Pacitan

Page 1: Rekomendasi Budidaya Sapi Perah Pacitan

5/15/2018 Rekomendasi Budidaya Sapi Perah Pacitan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rekomendasi-budidaya-sapi-perah-pacitan 1/4

SARAN UNTUK USAHA BUDIDAYA SAPI PERAH

DI KABUPATEN PACITAN

Tim LPPM – UNS)*

Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kabupaten Pacitan Tahun 2006 – 2011, yang menyatakan bahwa bahwa salah satu

  prioritas Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2011 adalah :

“Memperluas lapangan kerja, meningkatkan penanggulangan kemiskinan dan

 pengangguran melalui pemberdayaan ekonomi rakyat“ , maka Pemerintah Kabupaten

Pacitan membuka peluang usaha budidaya sapi perah melalui percontohan usaha di

Desa Jetis Kecamatan Nawangan.

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, terdapat beberapa faktor 

 pendukung maupun pembatas usaha budidaya sapi perah di wilayah tersebut.

FAKTOR PENDUKUNG:

1. Di wilayah Kabupaten Pacitan belum banyak usaha budidaya sapi

  perah, meskipun di wilayah perkotaan sudah terdapat beberapa unit usaha

 budidaya sapi perah namun produksinya belum mampu kebutuhan masyarakat

sehingga pasar produksi masih terbuka lebar.

2. Usaha budidaya sapi perah akan dapat menciptakan beberapa unit

usaha baru, sehingga akan memperluas lapangan kerja yang akan

memberdayakan kemandirian dan perekonomian masyarakat.

3. Pakan utama sapi perah yang terbaik adalah hijauan segar. Penanaman

hijauan dapat memanfaatkan lahan kosong, galengan, sawah tadah hujan atau

tanah kritis.4. Jika produksi hijauan berlimpah maka kelebihannya dapat diawetkan

dengan dibuat Silase.

*) Disampaikan berdasar hasil pengamatan di lapangan

Page 2: Rekomendasi Budidaya Sapi Perah Pacitan

5/15/2018 Rekomendasi Budidaya Sapi Perah Pacitan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rekomendasi-budidaya-sapi-perah-pacitan 2/4

FAKTOR PEMBATAS

1. Pakan utama sapi perah adalah rumput (hijauan). Secara praktis kebutuhan

hijauan untuk sapi perah per ekor per hari sekitar 10% dari bobot badan atau

sekurang-kurangnya 30 kg rumput segar / ekor/ hari. Untuk mencukupi

kebutuhan rumput ini diperlukan usaha budidaya tanaman makanan ternak 

(hijauan rumput dan leguminosa). Jika budidaya tanaman hijauan pakan ini

dikelola dengan benar, maka dapat merupakan suatu cabang unit usaha mandiri

yang diperlukan untuk mendukung budidaya sapi perah.  Jenis rumput yang 

ditanam hendaknya yang merupakan rumput unggul . Hal ini juga

merupakan peluang dibukanya unit usaha baru sebagai produsen atau “Toko”

rumput, bahkan jika produksinya bagus Toko ini dapat menyediakan pakan

untuk wilayah lain.

2. Sapi perah memerlukan pakan pelengkap berupa konsentrat. Secara praktis

kebutuhan pakan konsentrat sapi perah ± 1-1,5 % bobot badan atau kira-kira

3,5 – 5 kg konsentrat/ ekor/ hari. Pakan konsentrak selalu diperlukan guna

melengkapi kecukupan gizi ternak perah namun pemberiannya tidak boleh

 berlebihan karena dapat menurunkan kadar lemak air susu, pakan utama yang

diperlukan adalah hijauan. Bahan pembuatan konsentrat cukup mudah

diperoleh tetapi diperlukan ketrampilan khusus untuk membuat formulasinya.

Oleh karena itu partisipasi angkatan muda karang taruna perlu digalakkan

untuk membuat unit usaha produksi konsentrat. Selain konsentrat, guna

melengkapi kecukupan zat gizi mikronutrien maka perlu disediakan pakan blok 

 berupa Urea Molases Mineral Blok (UMMB), yang juga dapat dikelola oleh

karang taruna.

3. Faktor penting yang tidak boleh terabaikan adalah ketersediaan air.Kebutuhan air sapi perah idealnya sekitar  200 – 250 L / ekor / hari. Air ini

digunakan untuk mencukupi kebutuhan air minum ± 30 – 40L/ekor/hari dan

kebutuhan air untuk kebersihan sapi dan kandang. Sebagaimana diketahui

setiap kali hendak diperah sapi dan kandang harus dibersihkan terlebih dahulu

dari berbagai kotoran yang tentu memerluan air cukup banyak. Demikian pula

alat-alat pemerahan seperti ember dan tangki susu juga harus selalu dicuci

Page 3: Rekomendasi Budidaya Sapi Perah Pacitan

5/15/2018 Rekomendasi Budidaya Sapi Perah Pacitan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rekomendasi-budidaya-sapi-perah-pacitan 3/4

setiap habis dipakai. Oleh karena itu pengadaan sumber air dan tangki

 penampung mutlak diperlukan.

4. Guna menjamin kesinambungan pengadaan pakan hijauan maka diperlukan

upaya pengawetan hijauan pakan. Beberapa alasan untuk mengawetkan hijauan

antara lain hijauan atau rumput harus dipanen tepat waktu (yaitu menjelang

saat berbunga) dan tidak tahan lama disimpan dalam bentuk segar. Teknologi

  pengawetan hijauan yang tepat untuk sapi perah adalah Ensilase ( teknik 

 pembuatan Silase). 

5. Pada prinsipnya Ensilase dilakukan dengan cara :

a.Layukan dulu hijauan yang telah dipanen, kira-kira satu hari dengan

cara ditebarkan atau disandarkan berdiri, dengan tujuan untuk agar tidak 

terlalu basah.

 b. Potong-potong sepanjang 3 – 5 cm, dengan tujuan agar dapat

dipadatkan waktu disimpan.

c.Timbang hijauan dan beri tambahan starter sebanyak  3,5 - 5% dari

 berat hijauan. Starter dapat dipili salah satu dari bahan berikut:

1) gaplek,

2) menir jagung,

3) menir beras,

4) dedak,

5) bekatul, atau

6) tetes (molese).

Pemberian starter bisa lebih banyak, bahkan sampai 10% dari jumlah

hijauan tetapi mengakibatkan harga menjadi lebih mahal.

d. Cara menggunakan starter dapat ditebarkan tipis-tipis diatashijauan atau dicampur merata dengan hijauan.

e.Simpan hijauan pada tempat Silo (tempat membuat silase) yang

tertutup rapat ( kedap udara ). Silo dapat dibuat dari kantong plastik,

gentong plastik, bisbeton atau sumuran dalam tanah. Pilih mana yang

mudah didapat dan murah harganya.

f.Cara menyimpan hijauan, masukkan kedalam silo sedikit demi sedikit

sambil dipadatkan, jika perlu dengan cara diinjak-injak agar mampat

Page 4: Rekomendasi Budidaya Sapi Perah Pacitan

5/15/2018 Rekomendasi Budidaya Sapi Perah Pacitan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rekomendasi-budidaya-sapi-perah-pacitan 4/4

tidak ada rongga udara. Jika tempat telah penuh tutup rapat-rapat, jika

 perlu penutup dilapisi plastik dan diberi pemberat agar tidak mudah

lepas.

g. Tempatkan silo pada tempat yang terlindung dari hujan dan

 panas matahari.

h. Simpan silo sampai 3 minggu dan silase sudah jadi, berbau

seperti tape

i. Silase yang sudah jadi dapat diberikan pada ternak dengan diangin-

anginkan terlebih dulu untuk menguarangi bau asam tape.

 j. Silase yang sudah dikeluarkan dari silo tidak dapat disimpan lagi. Oleh

karena itu ambillah silase secukupnya untuk sekali pakai.

k. Silase yang masih tertutup rapat dalam silo dapat disimpan

sampai satu tahun.

l. Ensilase bukan merupakan cara untuk meningkatkan nilai gizi hijauan

tetapi merupakan cara untuk mengawetkan hijauan. Ditinjau dari nilai

gizi, secara umum rumput segar nilai gizinya lebih baik dari pada silase

6. Agar proses budidaya lancar disarankan para peternak sapi perah membentuk 

koperasi sebagai kelompok usaha bersama. Melalui usaha kelompok dan

koperasi pengadaan sarana budidaya maupun pemasaran hasil dapat lebih

lancar.

Demikian saran yang dapat diberikan, semoga bermanfaat .