Reklalin S11415_01_Transportasi dan Tata Guna Lahan.pdf

download Reklalin S11415_01_Transportasi dan Tata Guna Lahan.pdf

of 26

Transcript of Reklalin S11415_01_Transportasi dan Tata Guna Lahan.pdf

  • Transportasi dan Tata Guna LahanTugas Mata Kuliah Sistem dan Perencanaan Transportasi

    Willy Kriswardhana, NRP 3113206003

    Bidang Keahlian Menajemen dan Rekayasa TransportasiProgram Pascasarjana Teknik SipilInstitut Teknologi Sepuluh Nopember2013

  • Pengertian Tata guna tanah/lahan perkotaan adalah suatu

    istilah yang digunakan untuk menunjukkanpembagian dalam ruang dari peran kota;kawasan tempat tinggal, kawasan tempat kerja,kawasan tempat rekreasi dst.

    Jaringan transportasi adalah jaringan prasaranatransportasi (lintasan jalan, lintasanpenyeberangan, lintasan transportasi laut,lintasan rel) dan simpul sarana transportasi(terminal, pelabuhan, bandara).

  • Transportasi dan Tata Guna Lahan Perencanaan Tata Guna Lahan sesungguhnya

    dapat dipandang sebagai dua konteks. Sebagaicontoh, perencanaan transortasi dapatdipandang sebagai salah satu bentukperencanaan tata guna lahan karenaperencanaan transportasi sesungguhnya adalahperencanaan terhadap sebagian lahan yang akandigunakan. (Khisty, C. Jotin, 2003)

  • Transportasi dan Tata Guna Lahan

    Transportasi dan tata guna lahan berhubungansangat erat, sehingga biasanya dianggapmembentuk satu land-use transport system. Agartata guna lahan dapat terwujud dengan baik makakebutuhan transportasinya harus terpenuhi denganbaik. Sistem transportasi yang tidak baik tentunyaakan menghalangi aktivitas tata guna lahannya.Sebaliknya, transportasi yang tidak melayani suatutata guna lahan akan menjadi sia-sia, tidaktermanfaatkan.

  • Transportasi dan Tata Guna Lahan Perencanaan sistem interaksi land use dan

    transportasi ini adalah untuk mencapaikeseimbangan yang efisien antara kegiatan gunalahan dan kemampuan transportasi. Dengankata lain, tidak bisa merencanakan suatu tataguna lahan tanpa sekaligus merencanakansystem transportasinya

  • Transportasi dan Tata Guna Lahan Hubungan antara transportasi dan pengembangan

    lahan dapat dijelaskan dalam tiga konteks berikutini:

    1. hubungan fisik dalam skala makro, yang memilikipengaruh jangka panjang dan umumnya dianggapsebagai bagian dari perencanaan

    2. hubungan fisik dalam skala mikro, yang memilikipengaruh jangka pendek dan jangka panjang, umumnya dianggap sebagai masalah desain wilayahperkotaan

  • 3. hubungan proses, yang berhubungan denganaspek hukum, keuangan, administrasi, danaspek aspek yang berhubungan denganpengaturan lahan dan pengembangantransportasi.

    (Khisty, C. Jotin & Lall, B. Kent, 2003)

  • Transportasi dan Tata Guna Lahan Pola sebaran geografis tata guna lahan (sistem

    kegiatan), kapasitas dan lokasi dari fasilitastransportasi (sistem jaringan) digabung untukmendapatkan volume dan pola lalu lintas(sistem pergerakan). Volume dan pola lalu lintaspada jaringan transportasi akan mempunyaiefek timbal balik terhadap lokasi tata guna lahanyang baru dan perlunya peningkatan prasarana.(Khisty, C. Jotin & Lall, B. Kent, 2003)

  • Transportasi dan Tata Guna Lahan Prasarana yang diperlukan merupakan bagian

    dari system jaringan meliputi jaringan jalanraya, terminal, dll. Interaksi antara systemkegiatan dan system jaringan akanmenghasilkan suatu pergerakan

  • Transportasi dan Tata Guna Lahan

  • Transportasi dan Tata Guna Lahan Salah satu tujuan utama perencanaan setiap

    tata guna lahan atau system transportasiadalah untuk menjamin adanya keseimbanganyang efisien antara aktivitas guna lahan dengankemampuan transportasi (Blunden dan Black,1984; ASCE, 1986 dalam Khisty dan Lall, 2003:74).

  • Transportasi dan Tata Guna Lahan Jika manfaat lahan di setiap daerah untuk suatu

    kota telah diketahui, maka ini memungkinkankita untuk memperkirakan lalu lintas yangdihasilkan (Blunden dan Black, 1984 dalamKhisty dan Lall, 2003)

  • Transportasi dan Tata Guna Lahan Adanya saling ketergantungan antara tata guna

    lahan dan system transportasi, sehingga polaguna lahan dan system transportasi tidak dapatdipisahkan. Kegiatan transportasi yang terwujudpada hakikatnya adalah kegiatan yangmenghubungkan dua lokasi guna lahan .

  • Transportasi dan Tata Guna Lahan Hubungan tata guna lahan dan transportasi

    menunjukkan bahwa terdapat banyak variabelyang mempengaruhinya. Beberapa variabeltersebut adalah sumber keuangan, aktivitasindustri, biaya bahan bakar, permintaan danpenawaran, struktur bisnis, peluang kerja, danpertumbuhan penduduk.

  • Transportasi dan Tata Guna Lahan

    Analisis Tata Guna Lahan merupakan cara praktis untukmempelajari aktivitas aktivitas yang menyebabkanterjadinya pembangkitan perjalanan karena polaperjalanan dipengaruhi oleh jaringan transportasi danpengaturan tata guna lahan.

    Model model tata guna lahan memiliki tujuan utamayaitu memperkirakan aktivitas total di suatu wilayahperkotaan dan mengalokasikan aktivitas tersebut kedalam perangkat yang telah ditentukan sebelumnya. Duamodel alokasi tata guna lahan yang sederhana adalahModel Aksesibilitas Hansen dan Metode GradienPeningkatan Kepadatan.

  • Transportasi dan Tata Guna Lahan Model Hansen dirancang untuk memprediksi

    lokasi populasi berdasarkan premis bahwapekerjaan adalah faktor yang paling berpengaruh untuk menentukan suatu lokasi(Lee, 1973). Dia mengusulkan penggunaanindeks aksesibilitas Aij dimana

    Aij =

  • Model Hansen Dimana: Aij = indeks aksesibilitas zona i terhadap zona j Ej = total pekerja Dij = jarak antara i dan j b = eksponen

    Indeks aksesibilitas keseluruhan untuk zona i dengan demikianmenjadi

    Aij =

  • Model Hansen Jumlah lahan kosong yang sesuai dan tersedia

    untuk pemukiman juga merupakan tambahanyang menarik bagi masyarakat untuk mendiamizona tersebut. Hal ini diistilahkan dengankapasitas daya tampung (Hi). Potensipembangunan suatu zona Di kemudian menjadi:

    Di = AiHi

  • Model Hansen Dan populasi didistribusikan ke seluruh zona

    berdasarkan potensi pembangunan relatifAiHi/AiHi. Jika total pertumbuhan populasi disuatu tahun mendatang adalah Gi, makapopulasi yang dialokasikan di zona i akanmenjadi

    (Khisty, C. Jotin & Lall, B. Kent, 2003)

  • Plotting Tata Guna Lahan

    EXPLISIT Pada sistem ini tiap jenis peruntukan / kegiatan dibedakan

    lokasinya ; pemukiman industri Pertokoan

    PemukimanIndustri

    Pertokoan

  • Plotting Tata Guna Lahan Keuntungan ; - kegiatan tersentralisir

    rumah tidak terganggu polusi arah yang dituju lebih jelas

    Kerugian ; - lalulintas searah

    kalau siang ramai, kalau malam sepi terjadi lonely street

  • Plotting Tata Guna Lahan MIX LAND USE Pada sistem ini tiap kegiatan tidak dibedakan

    lokasinya, jadi lokasi perumahan, pertokoan danbahkan industri bisa jadi ada di lokasi yang sama.Konsep dasar yang digunakan adalah orang bekerjasedekat mungkin dengan rumah. Sehingga banyakperumahan pegawai yang satu lokasi dengan kantortempatnya bekerja. Bahkan secara ekstreem adabangunan bertingkat dimana lantai teratas untukperumahan, lantai bawahnya untuk kantor danlantai dasar untuk super market sedang basementuntuk parkir

  • Plotting Tata Guna Lahan Ditinjau dari segi transportasi sistem mix-land-

    use menguntungkan karena akan mengurangijumlah pergerakan kendaraan di jalan raya yang pada akhirnya mengurangi kemacetan lalulintas.

  • Plotting Tata Guna Lahan GUNA LAHAN DOMINASI Merupakan gabungan dari sistem 1 dan 2. Misalnya suatu lokasi dengan dominasi

    perumahan, tetapi ada juga pertokoan, bengkel,kantor dll, atau sebaliknya suatu lokasiperkantoran tapi ada toko, bengkel danpemukiman

  • Plotting Tata Guna Lahan Konsep ini menjadi dasar berkembangnya kota

    mandiri, dengan harapan semua kegiatan yangada ( bekerja, belanja, bertempat tinggal, belajardll. ) difasilitasi di kota mandiri sehingga tidakmenjadi beban kota yang sudah ada.Berkembangnya juga kota-kota satelit di daerahurban yang diharapkan nantinya berkembangsebagai kota sendiri.

  • Referensi Khisty, C. Jatin & Lall, B. Kent. Dasar Dasar

    Rekayasa Transportasi. Penerbit Erlangga. 2003.

    Transportasi dan Tata Guna LahanTugas Mata Kuliah Sistem dan Perencanaan TransportasiPengertianTransportasi dan Tata Guna LahanTransportasi dan Tata Guna LahanTransportasi dan Tata Guna LahanTransportasi dan Tata Guna LahanSlide Number 7Transportasi dan Tata Guna LahanTransportasi dan Tata Guna LahanTransportasi dan Tata Guna LahanTransportasi dan Tata Guna LahanTransportasi dan Tata Guna LahanTransportasi dan Tata Guna LahanTransportasi dan Tata Guna LahanTransportasi dan Tata Guna LahanTransportasi dan Tata Guna LahanModel HansenModel HansenModel HansenPlotting Tata Guna LahanPlotting Tata Guna LahanPlotting Tata Guna LahanPlotting Tata Guna LahanPlotting Tata Guna LahanPlotting Tata Guna LahanReferensi