REKAYASA TRANSPORTASI
description
Transcript of REKAYASA TRANSPORTASI
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T REKAYASA TRANSPORTASI
MODUL 4
REKAYASA TRANSPORTASI (3 sks)
MATERI KULIAH
Pengertian tetang variable-variable dalam arus lalu-lintas yaitu volume, kecepatan
kerapatan, dan headway.
POKOK BAHASAN:
PENGERTIAN TENTANG VOLUME, KERAPATAN DAN KECEPATAN
I. PENDAILULUAN.
Kebutuhan dasar rekayasa lalu lintas (traffic engineering) adalah pengetahuan
komprehensif dan penggambaran dari gerak mobil, truk, bus dll kendaraan pada
jalan raya dan jaringan jalan.
Teori arus lalu lintas memperhatikan pada tiga bagian seperti: komposisi
(composition), volume, kualitas.
II. DEFINISI DAN HUBUNGAN DASAR.
Variabel-variabel untuk menggambarkan bagian-bagian tersebut terlihat pada
tabel dibawah ini :
Salah satu tujuan teori arus lalu-lintas adalah mendapatkan hubungan antara
variabel tersebut sehingga para engineers dapat menduga apa yang akan terjadi
pada perencanaan yang lain.
Pertama-tama akan ditinjau adalah volume (flow), kepadatan/kerapatan
(density/concentration) dan space-mean-speed.
Hubungan ketiga variabel tersebut dapat dilihat dengan memperhatikan suatu
keadaan pada x adalah suatu jarak yang pendek pada suatu jalan, dengan
interval waktu T, seperti terlihat pada gambar dibawah ini:
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T REKAYASA TRANSPORTASI
Fila n kendaraan melewati suatu garis MM selama waktu T maka: dimana: Rata-rata banyaknya kendaraan melewati x dapat dihitung dari : ti : waktu untuk kendaraan ke i bergerak sejarak x Sehingga kerapatan/kepadatan/density/concentration (D) adalah:
Dengan membagi V dengan D , sehingga space-mean-speed (U5 )didapat: dan V=U5D…………………. 4
Persamaan 4 adalah persamaan yang menggambarkan hubungan antara volume, kerapatan/density/concentration.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T REKAYASA TRANSPORTASI
Beberapa hubungan tambahan dapat diturunkan berdasarkan tabel tersebut dibawah ini.
Contoh perhitungan:
Pada suatu ruas jalan dengan panjang 200 ft, 3 kendaraan berjalan dengan
kecepatan konstan masing-msing sebesar 25ft/det, 40 ftfdet, 20 ft/det, yang
dapat dilihat seperti pada gambar 1 diatas diamana ruas jalan dengan
panjang 200 feet itu dibatasi oleh titik-titik MM dan NN.
Pengamatan yang berada pada garis MM mengukur kecepatan dan
kendaraan yang lewat, mendapatkan kecepatan rata-rata sebesar 85/3 feet
per detik,
atau Time-mean-speed (U1) sama dengan 28 1/3 ft/det atau
dimana:
n : banyaknya kendaraan melewati garis NN
Vj: kecepatan dan kendaraan yang ke i melewati garis NN
Dengan 2 pengamat, seorang pada garis MM mencatat waktu masuk keruas
jalan dan yang seorang lagi pada garis NN, mencatat waktu keluar ruas jalan
yang diamati, sehingga memberikan hasil sebagai berikut:
Kendaraan A = 200/25 = 8 detik.
Kendaraan B = 200/40 = 5 detik.
Kendaraan C = 200/20 10 detik.
Jadi jumlah waktu untuk ketiga kendaraan untuk melewati jarak 200 feet
adalah:
(8+5+ 10) detik = 23 detik.
Kecepatan rata-rata = 600/23 = 26.1 ft/det = space-mean-speed = U5.
Density/Kerapatan (B) = 3/200 kendaraan per feet.
atau flow dan persamaan 4 menjadi:
V = UsD =3/200 x 600/23 = 9/23 = 0.39 kendaraan per detik.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T REKAYASA TRANSPORTASI
Dengan kata lain, dengan menganggap ruas jalan sepanjang 200 feet
melewati seorang pengamat pada garis NN dengan space-mean-speed (U5
)(sebesar 600/23 ft per detik dimana 3 kendaraan akan melewati pada
interval waktu T sebesar 200/(600/23) detik , jadi volume rata-rata selama T
sama dengan V = U3D =3/200 x 600/23 = 9/23 = 0.39 kendaraan per detik.
Perlu diperhatikan bahwa volume tersebut tak akan terjadi pada garis MM
atau NN. Bila waktu dihitung dari saat T0 (lihat gambar 1.b) maka:
Kendaraan A melewati garis MM kira-kira 190/25 detik sebelum T0
Kendaraan C melewati garis MM kira-kira 30/20 detik sebelum T0
Jadi antara (T0 – 190/25) dan (T0 – 30/20), dengan 3 kendaraan melewati
garis MM atau volume pada potongan garis MM =
Pada garis NN,
Kendaraan A melewati garis NN kira-kira 10/25 detik setelah T0
Kendaraan C melewati garis MM kira-kira 170/20 detik setelah T0
Jadi 3 kendaraan mencapai garis NN antara 10/25 dan 170/20 detik setelah
T0, dan volume pada potongan garis NN =
Untuk Unit travel time (m) 1/U5 = 23/600 det/ft.
Sehingga Spacing:
ftV
US s
3
200
23
9:
23
600 ===
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T REKAYASA TRANSPORTASI
Dan Average headway It dapat dihitung seperti:
h = mS = 23/600 x 200/3 = 23/9 detik.
Hubungan antara volume dan kerapatan/density mempunyai bentuk seperti
gambar 2 dibawah ini disebut fundamental diagram of road traffic oleh Haight.
Karena space mean speed adalah volume dibagi kerapatan, kelandaian dan
garis OA pada ambar 2 menunjukan space mean speed untuk VA dan
kerapatan DA, Dapat juga terlihat bahwa untuk VA ada kemungkinan
kecepatan lain, yang ditunjukan oleh kelandaian garis OB dengan kerapatan
DB.
Pada kerapatan macet (jam density) kecepatan adalah no!, dan kalau volume
dan kerapatan iendekati nol, kecepatan akan sama dengan mean free speed
( suatu kecepatan dimana akan diambil oleh pengemudi yang tidak merasa
diganggu oleh kendaraan lain). Kecepatan ini iialah fungsi dari pengemudi,
karakteristik kendaraannya, karakteristikjalannya (Iebarjalan, arak
pandangan) dan faktor-faktor lain seperti penerangan dan cuaca.
Sedang hubungan antara kecepatan dan volume akan terlihat seperti pada
gambar 3.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T REKAYASA TRANSPORTASI
Kalau volume bertambah, space mean speed menurun dan waktu perjalanan (travel
time) bertambah. Kalau volume untuk suatu jalan tertentu mendekati VM, pengaruh
shock wave iapat memmbulkan kapasitas dibawah VM , dengan kecepatan sesuai
dengan bagian lengkung kecepatan rendah, sedemikian sehingga volume maksimum
yang dapat lewat xtonganjalan tertentu berkurang menjadi VA dan kecepatan UA.
Dipandang dan traffic engineer dan pemakai jalan, suatu penurunan kapasitas dan
kecepatan adalah suatu yang tidak diinginkan, karena harus menjalankan mobil
dengan kecepatan lebih rendah dan menghasilkan volume yang lebih rendah dan yang
diharapkan dan jalan tersebut.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T REKAYASA TRANSPORTASI
Typical
Variable Description units Symbol
Volume or flow The number of vehicles passing a Vehicles V
rate point in a unit of time per hour
Density or Number of vehicles traveling over Vehicles D
concentration a unit length of highway per mile
Speed Distance traveled by a vehicle in Miles U
a unit of time per hour
Space mean Mean of the speeds of the vehicles Miles Us
speed* traveling over a given length of per hour
road and weighted according to
the time spent traveling that
length
Time mean speed Arithmetic mean of speeds of Miles Ut
vehicles passing a point during per hour
a given interval of time
Travel time Time required to travel a given Minutes t
distance
Unit travel time Travel time per unit of distance Minutes m
per mile
Time headway Time between arrival of the front Seconds h
or headway of one vehicle and the arrival of
the front of the next vehicle at
a point on the roadway
Distance headway Distance between front of one Feet s
or spacing vehicle and the front of the
next vehicle
Distance Length of roadway Feet x
• Other references (such as Ref. 11.3) define space mean speed as “the
arithmetic mean of the speeds of vehicles occupying a given length of
roadway at a given instant.”
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T REKAYASA TRANSPORTASI
Table 11 .2 Additional relationships among traffic flow variables*
Relationship Symbolic forms
Flow = space mean speed X density V = UsD
Space mean speed = flow X spacing Vs = Vs = V/D
Density = flow X unit travel time D = Vm = V/Us
Spacing = space mean speed X headway s = Ush = Us/V
Headway = unit travel time X Spacing h = ms = 1/V
Unit travel time = density X headway m = Dh = 1/Us
• The units to be used in the symbolic relationships will always be the same as
the “typical units” indicated in Table 11.1.