Rekayasa Transportasi

16
MATERI KULIAH

description

rekayasatransportasi

Transcript of Rekayasa Transportasi

Page 1: Rekayasa Transportasi

MATERI KULIAH

Page 2: Rekayasa Transportasi
Page 3: Rekayasa Transportasi
Page 4: Rekayasa Transportasi

PERMINTAAN JASA TRANSPORTASI

Permintaan jasa transportasi merupakan permintaan turunan (deviasi demand) yang timbul akibat permintaan akan komoditi atau jasa lain.

Permintaan Jasa Transportasi dikarenakan :

1. Kebutuhan seseorang untuk bergerak dari suatu lokasi ke lokasi lainnya untuk kebutuhan kegiatan.

2. permintaan akan angkutan barang tertentu agar tersedia ditempat yang diinginkan

Pada angkutan penumpang, karakter turunan dari kebutuhan disesuaikan :

Tujuan perjalanan Rute yang ditempuh Moda yang dipilih Jumlah total perjalanan dari asal sampai tujuan Biaya

Permintaan turunan akan perjalanan cukup rumit dan karena itu cukup rumit diramalkan

Page 5: Rekayasa Transportasi

A (Activity Sistem)T (Transportation Sistem)F (Flow)

Page 6: Rekayasa Transportasi
Page 7: Rekayasa Transportasi

PENAWARAN JASA TRANSPORTASI

Dalam menguraikan penawaran jasa transport, kita akan mulai

dengan definisi penawaran dalam teori ekonomi. Scedule penawaran (fungsi

penawaran atau kurva penawaran) menentukan hubungan antara harga

pasar untuk suatu komoditi dengan jumlah komoditi yang akan dihasilkan

dan dijual oleh para produsennya.

Seperti pada kasus definisi dasar pada kurva permintaan, definisi

kurva penawaran berhubungan dengan komoditi tertentu, yang dianggap

homogen bahwa, terlepas dari jumlah jenis komoditi yang diproduksi,

karakteristik dari suatu jenis akan tetap sama dan akan dinilai sama oleh

calon pembeli.

Page 8: Rekayasa Transportasi

Harga yang diperlukan untuk Mendorong pengusaha

menyediakan kuantitas yang diukur dengan sumbu

horizontal yang dibawahnya (sumbu kuantitas)

0

TEORI EKONOMI Bentuk khas untuk kurva penawaran dapat dilihat pada gambar.

Bentuk dasar tersebut bertitik tolak dari pemikiran bahwa kenaikan

harga megakibatkan meningkatnya

Gambar: Contoh Khas Skedul atau Fungsi Penawaran Jumlah yang dihasilkan dan ditawarkan untuk dijual (Samuelson,

1958, hal. 378-391). Kenaikan harga ini dibarengi dengan

pertambahan jumlah, karena perusahaan terdorong untuk

menghasilkan jumlah barang yang lebih banyak apabila harga

produk tersebut makin tinggi. Dalam bentuk persamaan:

P = S (Q) Di mana P = harga Q = jumlah S = hubungan fungsi penawaran

Harga

Kuantitas 0

Page 9: Rekayasa Transportasi

KESEIMBANGAN JARINGAN TRANSPORTASI

Sebagian besar penelitian dalam analisis jaringan transportasi terdorong oleh

adanya kebutuhan dari tahun ke tahun belakangan ini untuk mengembangkan kapasitas

dalam jaringan jangkauan transportasi perkotaan, yang diakibatkan oleh pertambahan

populasi dan pertumbuhan kelompok kelompok secara pesat di daerah perkotaan.

Sebagai akibatnya, sebagian besar hasil penelitian tersebut telah difokuskan pada

perencanaan jaringan jalan, dan juga perencanaan sistem transportasi umum.

Walaupun demikian di sini kita akan mencoba menerangkan sejumlah teori dasar

serta metode dan situasi lainnya. Karena telah diketahui bahwa para pejalan di

perkotaan, terutama di jalan raya, tampaknya hanya bereaksi pada waktu perjalanan

dan kurang tanggap paad biaya-biaya pemakaian lainnya (termasuk harga untuk

memakai jalan), maka metode-metode ini terutama digunakan untuk satu ukuran tunggal

dari biaya, seperti terlihat dalam gambar, dan bukan merupakan suatu vektor yang terdiri

dari tingkat pelayanan dan harga.

Page 10: Rekayasa Transportasi

Harga P2 P1 0 Q3 Q2 Q1

Keseimbangan penawaran dan permintaan untuk suatu barang

homogen di pasar. Biaya pemakai fungsi biaya pemakai volume Keseimbangan semula Jalan semula Jalan yang ditingkatkan Penurunan biaya

pemakai Keseimbangan baru Fungsi permintaan

0 peningkatan volume (a) Volume

Fungsi Permintaan

Fungsi penawaran

Kuantitas

Page 11: Rekayasa Transportasi

Biaya pemakai Fungsi biaya pemakai-volume Keseimbangan baru peningkatan biaya pemakai fungsi permintaan yang baru keseimbangan semula fungsi permintaan semula 0 peningkatan volume (b) volume Pergeseran titik keseimbangan biaya pemakai dan volume

akibat terjadinya pergeseran fungsi biaya pemakai-volume

dan fungsi permintaan. (a) pengaruh dari perubahan funsi

biaya pemakai-volume. (b) pengaruh dari perubahan fungsi

permintaan.

Page 12: Rekayasa Transportasi

APLIKASI D.P KONSEP

A. CONTOH : KESEIMBANGAN SEDERHANA

Sebagai ilustrasi dari konsep dengan pertimbangan suatu jalan raya bebas hambatan yang menghubungkan kota dengan akses Service level (Tingkat Pelayanan) Tingkat pelayanan (s) ditunjukkan dengan waktu perjalanan (E) Sistem Transportasi Jalan bebas hambatan 2 buah yang dibagi menjadi 2 line jalan dari 1 buah line / lajur untuk per jurusan / tujuan yang panjangnya 10 mil. Fungsi Pelayanan Untuk tiap-tiap jalan / (roadway) mempunyai fungsi pelayanan: S = J (T.V), di mana : S = pelayanan J = fungsi pelayanan T = sistim transportasi V = volume perjalanan

Page 13: Rekayasa Transportasi

Atau dalam cotoh di sini

t = m + n. V, t direfleksikan dalam nilai parameter m dan n

maka:

t = (m,n) yaitu m = 10 menit

n = 0,01 menit perkendaraan/ jam

sehingga diperoleh : t = 10 + 0,01 V

t = dalam satuan unit V = menit dan kendaraan / jam

Activity System ( Sistem Aktivitas) Karakteristik masing daerah tersebut (desa & kota) :

penduduk, tingkat tenaga kerja, tingkat pendapatan

merupakan variable yang mempengaruhi perilaku tingkah

laku perjalanan.

Page 14: Rekayasa Transportasi

A. Temukan keseimbangan dalam grafik, plot fungsi pelayanan

dan demand pada rangkaian dari akses yang sama ( garis

horisontal adalah t dan vertikal V)

Keseimbangan pola flow f’ dari perpotongan 2 fungsi

tersebut kemudian temukan keseimbangan pola flow dari

pemecahan aljabar. Untuk f’

Jawab

Fungsi demand = V = 5000-100t

Tingkat service = t = 10 + 0,01 V

Adapun flow (f’) adalah V = 2000

t = 30 menit

60 50 D ‘ 40 30 F ‘ (2000,30) 20 10 0 1 2 3 4 5 6 V (ribuan) Bukti : V = 5000 – 100 t dan t = 10 + 0,01 V V = 5000 – 100 (10 + 0,01 V) V = 5000 – 1000 – 1V 2V = 4000 V = 2000 t = 10 + 0,01 ( 2000) = 10 + 20 = 30 keseimbangan terjadi pada V = 2000 dan t = 30

J’

Page 15: Rekayasa Transportasi

F’

F2

C . Departemen P.U mempertimbangkan untuk membangun yang

menghubungkan zones 1 dan 2, adapun karakteristik link ini

= t = 10 + 0,005 V. (tingkat pelayanan berubah, plot dalam

gambar:

Jawab: 50 40 30 20 10 0 1 2 3 4 5 V (000)

t = 10 + 0,005 (2666)

= 10 + 13,33 = 23,33

Jadi keseimbangan pada pola flow F 2 = ( V = 2666, t = 23,33),

ternyata peningkatan t yang ditunggukkan dengan parameter n =

0,01 mengakibatkan demand menjadi 0,005 dari 2000 menjadi

2666 yaitu 666 kendaraan.

J’

J2

V = 5000 – 200 t (luar) t = 10 + 0,005 V V = 5000. 100 ( 10 + 0,005 V ) V = 5000 – 1000 – 0,5 V 1,5 V = 4000 V = 2.666,67 (2666)

Page 16: Rekayasa Transportasi

TERIMA KASIH