Rekayasa pondasi I - · PDF filepondasi yang meneruskan beban bangunan ke tanah keras atau...
-
Upload
phungnguyet -
Category
Documents
-
view
230 -
download
2
Transcript of Rekayasa pondasi I - · PDF filepondasi yang meneruskan beban bangunan ke tanah keras atau...
9/19/2016
1
REKAYASA PONDASI I
JENIS PONDASI
Pondasi ialah bagian dari suatu sistem rekayasa yang meneruskan beban yang ditopang oleh pondasi dan beratnya-sendiri kepada dan ke dalam tanah dan batuan yang terletak di bawahnya.
Pondasi dapat digolongkan berdasarkan di mana beban itu ditopang, yaitu:
a. Pondasi Dangkal, kedalamannya pada umumnya Df/B ≤ 1
Pondasi yang mendukung bebannya secara langsung, seperti: pondasi telapak, pondasi memanjang dan pondasirakit.
b. Pondasi Dalam, kedalaman pada umumnya Df/B ≥ 4
pondasi yang meneruskan beban bangunan ke tanah keras atau batu yang terletak relatif jauh dari permukaan, contohnya pondasi sumuran dan pondasi tiang.
Peck, dkk. (1953) membedakan fondasi sumuran dengan fondasi dangkal dari nilai kedalaman (Df) dibagi lebarnya(B). Untuk fondasi sumuran Df / B > 4, sedang untuk fondasi dangkal Df /B ≤ 1
9/19/2016
2
PONDASI DANGKAL
pondasi telapak adalah pondasi yang berdiri sendiri dalam
mendukung kolom.
pondasi memanjang adalah pondasi yang digunakan untuk
mendukung dinding memanjang atau digunakan untuk mendukung
sederetan kolom yang berjarak dekat, sehingga bila dipakai pondasi
telapak sisi-sisinya akan berimpit satu sama lain.
pondasi rakit (raft foundation atau mat foundation), adalah pondasi
yang digunakan untuk mendukung bangunan yang terletak pada
tanah lunak atau digunakan bila susunan kolom-kolom jaraknya
sedemikian dekat di semua arahnya, sehingga bila dipakai pondasi
telapak, sisi-sisinya akan berimpit satu sama lain.
Pondasi Telapak Pondasi Memanjang
Pondasi Rakit
9/19/2016
3
PONDASI DALAM
pondasi sumuran (pier foundation) yang merupakan bentuk
peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi tiang, digunakan bila
tanah dasar yang kuat terletak pada kedalaman yang relatif dalam.
pondasi tiang (pile foundation), digunakan bila tanah pondasi pada
kedalaman yang normal tidak mampu mendukung bebannya, dan
tanah keras terletak pada kedalaman yang sangat dalam. Demikian
pula, bila pondasi bangunan terletak pada tanah timbunan yang
cukup tinggi, sehingga bila bangunan diletakkan pada timbunan akan
dipengaruhi oleh penurunan yang besar.
Bedanya dengan pondasi sumuran adalah ondasi tiang umumnya
berdiameter lebih kecil dan lebih panjang.
Pondasi Sumuran Pondasi Tiang
9/19/2016
4
FASE KERUNTUHAN PONDASI
Fase I, Saat awal penerapan bebannya, tanah di bawah pondasi turunyang diikuti oleh deformasi tanah secara lateral dan vertikal ke bawah.Massa tanah yang terletak di bawah pondasi mengalami kompresi yangmengakibatkan kenaikan kuat geser tanah, yang dengan demikianmenambah daya dukungnya.
Fase II, Pada penambahan beban selanjutnya, baji tanah terbentuktepat di dasar pondasi dan deformasi plastis tanah menjadi semakindominan. Gerakan tanah pada kedudukan plastis dimulai dari tepipondasi, dan kemudian dengan bertambahnya beban, zona plastisberkembang. Gerakan tanah ke arah lateral menjadi semakin nyatayang diikuti oleh retakan lokal dan geseran tanah di sekeliling tepifondasinya. Dalam zona plastis, kuat geser tanah sepenuhnyaberkembang untuk menahan bebannya.
Fase III, kecepatan deformasi yang semakin bertambah seiring dengan penambahan bebannya. Deformasi tersebut diikuti oleh gerakan tanah ke arah luar yang diikuti oleh menggembungnya tanah permukaan, dankemudian, tanah pendukung fondasi mengalami keruntuhan denganbidang runtuh yang berbentuk lengkungan dan garis, yang disebutbidang geser radial dan bidang geser linier.
MEKANISME KERUNTUHAN PONDASI
Vesic (1963) membagi mekanisme keruntuhan pondasi menjadi 3 macam:
a. Keruntuhan geser umum (general shear failure).
Keruntuhan geser umum terjadi dalam waktu yang relatif mendadak,
yang diikuti oleh penggulingan pondasinya.
b. Keruntuhan geser lokal (local shear failure) .
pondasi tenggelam akibat bertambahnya beban pada kedalaman yang
relatif dalam, yang menyebabkan tanah di dekatnya mampat
c. Keruntuhan penetrasi (penetration failure atau punching shear failure).
Penurunan pondasi bertambah hampir secara linier dengan
penambahan bebannya.
9/19/2016
5
SYARAT PERANCANGAN PONDASI
Faktor aman terhadap keruntuhan akibat terlampauinya daya dukung harus dipenuhi. Dalam hitungan daya dukung,
umumnya digunakan faktor aman 3.
Penurunan fondasi harus masih dalam batas-batas nilai yang ditoleransikan. Khususnya penurunan yang tak seragam
(differential settlement) harus tidak mengakibatkan kerusakan pada struktur.