Rekayasa Mutu

4
1. PENDAHULUAN INALUM (Indonesia Asahan Aluminium) adalah perusahaan patungan antara Pemerintahan Republik Indonesia dan beberapa penanam modal dari Jepang yang tergabung dalam Nippon Asahan Aluminium Co.Ltd. (NAA) yang memproduksi alumunium batangan. Hasil produksi adalah faktor yang paling penting dalam pengawasan. Kegunaan data hasil produksi yang dianalisa adalah sebagai parameter produksi aluminium setiap bulan dalam jangka waktu 7 tahun. Selain itu data tersebut digunakan untuk mengetahui atau melihat perkembangan di masa yang akan datang serta referensi mengenai keadaan PT INALUM bebarapa tahun ke depan terhadap pemerintahan Indonesia yang berencana untuk mengambil alih saham PT INALUM. Berikut ini data hasil produksi aluminium batangan pada PT INALUM untuk periode bulan Januari 2005 sampai Desember 2011 sebagai berikut: Tabel 1.1 Data hasil produksi aluminium batangan tahun/ bulan 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 1 21180 ,78 21250 ,68 20489 ,9 20067 ,43 21182 ,96 21621 ,03 22151 ,55 2 19237 ,43 19220 ,06 18297 ,7 19004 ,06 19552 ,68 18886 ,75 19143 ,77 3 21349 ,75 21285 ,09 20519 ,94 20422 ,57 21846 ,47 21485 ,37 21220 ,33 4 20749 ,75 20499 ,67 19741 ,57 20422 ,57 21124 ,27 21509 ,12 19877 ,29 5 21754 ,96 21237 ,23 20458 ,47 20456 ,81 21847 ,32 21681 ,41 19760 ,99 6 20639 ,2 20723 ,15 19803 ,65 19824 ,06 21301 ,52 19565 ,28 19627 ,89 7 21735 21582 20589 20747 21902 20265 21126

description

Tugas untuk rekayasa mutu

Transcript of Rekayasa Mutu

Page 1: Rekayasa Mutu

1.      PENDAHULUAN 

INALUM (Indonesia Asahan Aluminium) adalah perusahaan patungan antara Pemerintahan Republik Indonesia dan beberapa penanam modal dari Jepang yang tergabung dalam Nippon Asahan Aluminium Co.Ltd. (NAA) yang memproduksi alumunium batangan. Hasil produksi adalah faktor yang paling penting dalam pengawasan. Kegunaan data hasil produksi yang dianalisa adalah sebagai parameter produksi aluminium setiap bulan dalam jangka waktu 7 tahun. Selain itu data tersebut digunakan untuk mengetahui atau melihat perkembangan di masa yang akan datang serta referensi mengenai keadaan PT INALUM bebarapa tahun ke depan terhadap pemerintahan Indonesia yang berencana untuk mengambil alih saham PT INALUM. 

Berikut ini data hasil produksi aluminium batangan pada PT INALUM untuk periode bulan Januari 2005 sampai Desember 2011 sebagai berikut: Tabel 1.1 Data hasil produksi aluminium batangan 

tahun/bulan 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

1 21180,78

21250,68

20489,9

20067,43

21182,96

21621,03

22151,55

2 19237,43

19220,06

18297,7

19004,06

19552,68

18886,75

19143,77

3 21349,75

21285,09

20519,94

20422,57

21846,47

21485,37

21220,33

4 20749,75

20499,67

19741,57

20422,57

21124,27

21509,12

19877,29

5 21754,96

21237,23

20458,47

20456,81

21847,32

21681,41

19760,99

6 20639,2

20723,15

19803,65

19824,06

21301,52

19565,28

19627,89

7 21735,83

21582,52

20589,76

20747,4

21902,55

20265,28

21126,48

8 21428,59

21519,7

20617,58

20692,8

22008,66

22558,92

21155,68

9 20692,89

20762,56

19833,86

19981,64

20806,36

21263,97

20011,22

10 21497,08

21323,99

20631,17

20523,98

21738,89

21559,26

20953,81

11 20738, 20201, 19800, 20061, 21268, 20423, 20423,

Page 2: Rekayasa Mutu

tahun/bulan 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

77 97 03 4 63 65 65

12 21335,73

20684,44

20351,48

20823,24

22003,61

21869,24

20879,21

 Sumber: Laporan PT INALUM 

 

2.      PENERAPAN PETA Х’ DAN R PADA PROSES PRODUKSI ALUMINIUMPengamatan dan pengukuran pada proses produksi  untuk membentuk peta X dan R dilakukan selama tujuh tahun dengan menggunakan klasifikasi 7 sub grup dimana setiap sub grup terdiri dari 12 observasi. Pengamatan ini digunakan untuk memantau hasil produksi yang dihasilkan oleh perusahaan dengan memetakan data hasil pengamatan kedalam peta kendali X dan R. Dari sana nantinya akan dapat dianalisa bagaimana hasil produksi di setiap tahunnya, apakah masih dalam tahap kendali atau sudah diluar batas kendali sehingga perlu dilakukan langkah untuk mengembalikan proses produksi ke kondisi semula. Gambar 1 menunjukkan peta kendali X’ dan Gambar 2 menunjukkan peta kendali R.

 

3.      PEMBAHASAN

Peta kendali merupakan grafik yang menyatakan gejala sesuatu data dengan batasan yang jelas sebagai petunjuk tindakan selanjutnya. Sebelum membuat peta kendali, diperlukan beberapa langkah yang harus dilakukan dimulai dari prosedur pengambilan data, menentukan batas kendali (data indiskrit atau diskrit), dan melakukan plotting pada peta kendali tersebut.

Peta kendali X dan R menunjukkan bahwa proses produksi aluminium dalam keadaan terkendali. Suatu peta dalam keadaan terkendali jika semua titik berada dalam batas pengendali, namun hal ini dapat juga menunjukkan keadaan tidak terkendali jika titik-titiknya tidak random. Hal ini dapat terlihat pada peta kendali X’ pada sub grup 2 (bulan Februari). Hal ini bisa terjadi karena pada bulan Februari, produksi yang dihasilkan berada dibawah rata-rata produksi setiap bulannya. Jumlah hari dalam satu bulan Februari, tidak mencapai 30 hari seperti pada bulan-bulan yang lain.

Page 3: Rekayasa Mutu
Page 4: Rekayasa Mutu

4.      KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasi perhitungan diatas adalah:

1. Peta kendali X’ dan R menunjukkan bahwa proses produksi secara keseluruhan masih berada dalam keadaan terkendali. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil produksi aluminium (X”) = 20742,86 ton per tahun dengan rata-rata range data (R) = 1641,457 ton per tahun 2. Untuk peta kendali X’, nilai UCL = 21690 ton per-tahun dan nilai LCL = 19795,7 ton per-tahun. sedangkan untuk peta kendali R, nilai UCL = 3158,16 ton per-tahun dan nilai LCL = 124,751 ton per-tahun

REFERENSI

Panjaitan, L., Tarigan, G., & Bangun, P. (2013). Peramalan Hasil Produksi Alumunium Batangan Pada PT INALUM Dengan Metode ARIMA. Saintia Matematika Vol 1 No 1 , 1-10.