Rekayasa Kasus Penanganan Bencana Alam (Kekeringan Di NTT)

download Rekayasa Kasus Penanganan Bencana Alam (Kekeringan Di NTT)

of 5

description

Rekayasa Kasus Penanganan Bencana Alam (Kekeringan Di NTT)

Transcript of Rekayasa Kasus Penanganan Bencana Alam (Kekeringan Di NTT)

  • 5/21/2018 Rekayasa Kasus Penanganan Bencana Alam (Kekeringan Di NTT)

    1/5

    Penanggulangan Bencana Alam

    Skenario: Kekeringan di Nusa Tenggara Timur

  • 5/21/2018 Rekayasa Kasus Penanganan Bencana Alam (Kekeringan Di NTT)

    2/5

    Rekayasa Kasus

    Hampir semua kabupaten di Nusa Tenggara Timur mengalami kekeringan terutama di

    bidang persawahan akibat hujan tidak merata. Bencana kekeringan di persawahan itu

    mengakibatkan areal persawahan mengalami gagal panen dan gagal tanam. Sejauh ini, 33

    kecamatan di tiga kabupaten telah melapor terancam rawan pangan ke Badan

    Penanggulangan Bencana Provinsi. Diperkirakan 49.768 keluarga (248.840 jiwa) penduduk

    terkena dampak kekeringan itu.

    Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Esthon Foenay, di Kupang, Kamis

    (10/6), menyebutkan, penduduk yang terancam rawan pangan terdapat di Kabupaten Sumba

    Timur sebanyak 172.000 jiwa, Kabupaten Timor Tengah Selatan 52.875 jiwa, dan Kabupaten

    Timor Tengah Utara 23.965 jiwa.

    1. Hazard Mapping

    Kondisi geografis Timur Tengah Selatan terletak pada 9o26I

    10o10I Lintang

    Selatan dan 124o49I01II 124o04I00II Bujur Timur. Sebelah utara berbatasan dengan

    Kabupaten Timur Tengah Utara, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Timur

    Tengan Utara dan Kabupaten Belu, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten

    Kupang dan di bagian selatan berbatasan dengan Laut Timor.

    Luas wilayah Timor Tengah Selatan sekitar 3.995.88 kilometer persegi,

    wilayah Kabupaten Timur Tengan Selatan berupa daratan. Wilayah Administrasi

    Kabupaten Timor Tengah Selatan terdiri atas 32 kecamatan yang terdiri dari 228 desa

    dan 12 kelurahan.

    Jumlah penduduk Kabupaten Timor Tengan Selatan dari data Kantor

    Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Nusa Tenggara Timor sampai akhir

    tahun 2013 sebanyak 440 470 jiwa terdiri dari laki-laki sebanyak 218 015 jiwa dan

    perempuan sebanyak 222 455 jiwa.

  • 5/21/2018 Rekayasa Kasus Penanganan Bencana Alam (Kekeringan Di NTT)

    3/5

    Gambar 1. Peta Timur Tengah Selatan

    2. Identifikasi Hazard

    Bencana kekeringan terjadi hampir setiap tahun di musim kemarau sehingga

    mengakibatkan gagal panen dan gagal tanam. Sejauh ini 33 kecamatan di tiga kabupaten

    telah melapor terancam rawan pangan ke Badan Penanggulangan Bencana Provinsi.

    Diperkirakan 49.768 keluarga (248.840 jiwa) penduduk terkena dampak kekeringan itu.

    Penduduk yang terancam rawan pangan terdapat di Kabupaten Sumba Timur sebanyak

    172.000 jiwa, Kabupaten Timor Tengah Selatan 52.875 jiwa, dan Kabupaten Timor

    Tengah Utara 23.965 jiwa.

    3. Identifikasi Vulnerability

    - Fisik

    Letak geografis yang menyebabkan perubahan iklim, lapisan tanah tipis dan air

    tanah dalam

    - Sosial

  • 5/21/2018 Rekayasa Kasus Penanganan Bencana Alam (Kekeringan Di NTT)

    4/5

    Kebiasaan menanam padi pada musim kemarau dengan ketersediaan air yang

    tidak mencukupi

    4. Manajemen Bencana

    Pra Bencana:

    Identifikasi jumlah penduduk Kabupaten Timur Tengah Selatan

    Penyuluhan kepada warga mengenai pemanfaatan sumber air yang masih tersedia

    secara lebih efisien dan efektif

    Menghimbau kepada warga agar melakukan gerakan hemat air, perlindungan

    sumber air dan menjaga kelestarian hutan

    Menanam pohon dan perdu sebanyak-banyaknya pada setiap jengkal lahan dilingkungan tempat tinggal

    Sosialisasi kepada masyarakat mengenai kemungkinan terjadinya kekeringan dan

    dampaknya

    Mempermudah warga untuk mengetahui pusat informasi bencana dan membuat

    media komunikasi efektif, cepat, tanggap antara warga dan seluruh tenaga

    kesehatan serta pusat bantuan bencana

    Perencanaan jumlah tenaga kesehatan yang dikerahkan saat bencana terjadi dan

    pembagian kerjanya

    Penyiapan logistik medis dan non medis untuk bencana

    Saat Bencana:

    Penyediaan air minum dengan mobil tangki untuk memasok air pada daerah-

    daerah yang kering dan kritis

    Penyediaan pompa air di area sungai atau danau agar dapat dipergunakan

    secara bergantian untuk memperoleh air

    Menyediakan kebutuhan-kebutuhan dalam keadaan darurat misalnya sumber

    makanan, obat-obatan, tempat mengungsi

    Mensortir korban bersama tim yang telah ditentukan beserta sukarelawan lain

    dibidang kesehatan untuk membagi korban berdasarkan prioritas yang

    membutuhkan pertolongan serta mengevakuasi korban

    Membangun posko pengobatan darurat

    Pencegahan penyakit malaria dan demam berdarah

    Mencatat dan melaporkan data korban dan logistik yang kurang, dengan

    membuat papan pengumuman berisi identitas korban yang ditemukan di setiap

    papan posko bencana

    Paska Bencana:

    Penertiban penggunaan air secara hemat dan efisien

    Menyediakan bantuan sandang dan pangan yang cukup dan merata

  • 5/21/2018 Rekayasa Kasus Penanganan Bencana Alam (Kekeringan Di NTT)

    5/5

    Menyediakan pelayan medis

    Penciptaan alat-alat sanitasi yang hemat air

    Pelaksanaan konservasi air dan sumber air di daerah tangkapan hujan

    5. Logistik

    a. Ambulance 5 buah

    b.

    Mobil truk 10 buah

    c.

    Kartu triase 25 unit

    d.

    Long Spine board 10 buah

    e.

    Tandu 50 buah

    f.

    Collar Neck 20 buah

    g.

    Tabung Oksigen 30 buah

    h. APD penolong 20 buah

    i.

    Obat-obatan 10 kontainer

    j. Walkie Talkie 10 buah

    6. Pembiayaan

    a.

    Pemerintah

    i.

    DinKes Kabupaten Timur Tengah Selatan

    b.

    Donatur