rehab medik

17
Bab X Kondisi – Kondisi Khusus Bab ini berisi tentang pertimbangan kondisi khusus dan permasalahan yang berhubungan dengan latihan fisik yang berat. Hal ini meliputi : 1. Cedera umum 2. Pengaruh lingkungan 3. Penggunaan Obat untuk Meningkatkan Kemampuan Olahraga 4. Menjaga Kebugaran sesuai Pertambahan Usia 1. Cedera Umum Kebanyakan cedera yang terjadi pada waktu olahraga sebenarnya dapat dihindari. Beberapa atlet mengalami cedera karena terlalu memaksakan diri mereka dalam berolahraga. Misalkan bermain tenis dengan reptisi yang panjang tampa pemanasan yang cukup dapat menyebabkan bedera pada siku, bermain lompat tali atau berlari pada permukaan yang keras dapat menyebabkan cedera tendon dan fraktur stress. Cedera pada waktu olahraga yang paling sering adalah tendinitis. Tendinitis teerjadi jika tendon teregang terlalu berlebihan saat olahraga. Hal ini sering terjadi pada pemain basket dan atlet loncat tinggi, tetapi juga

description

terjemahan

Transcript of rehab medik

Page 1: rehab medik

Bab X

Kondisi – Kondisi Khusus

Bab ini berisi tentang pertimbangan kondisi khusus dan permasalahan yang berhubungan

dengan latihan fisik yang berat. Hal ini meliputi :

1. Cedera umum

2. Pengaruh lingkungan

3. Penggunaan Obat untuk Meningkatkan Kemampuan Olahraga

4. Menjaga Kebugaran sesuai Pertambahan Usia

1. Cedera Umum

Kebanyakan cedera yang terjadi pada waktu olahraga sebenarnya dapat dihindari.

Beberapa atlet mengalami cedera karena terlalu memaksakan diri mereka dalam

berolahraga. Misalkan bermain tenis dengan reptisi yang panjang tampa pemanasan

yang cukup dapat menyebabkan bedera pada siku, bermain lompat tali atau berlari

pada permukaan yang keras dapat menyebabkan cedera tendon dan fraktur stress.

Cedera pada waktu olahraga yang paling sering adalah tendinitis. Tendinitis

teerjadi jika tendon teregang terlalu berlebihan saat olahraga. Hal ini sering terjadi

pada pemain basket dan atlet loncat tinggi, tetapi juga sering pada olahraga lari,

jogging, dan lompat yang berlebihan.

Untuk mencegah cedera pada waktu berolahraga sebaiknya :

1. Melakukan pemanasan yang cukup

2. Tidak terlalu memaksakan otot dan sendi pada waktu awal olahraga

3. Tidak melakukan repetisi berlebihan ( terlalu lama )

Jika tidak memperhatikan beberapa hal diatas, anda dapat mencedari diri anda waktu

berolahraga.

Page 2: rehab medik

Keseleo dan kram otot

Keseleo adalah cedera yang terjadi pada ligamen. Ligamen adalah jaringan yang

merekatkan dua buah tulang yang membentuk persendiaan. Ligamen bersifat sedikit

elastis, sehingga ketika terlalu dipaksakan dapat terjadi cedera yang permanen. Pada

beberapa kasus ligamen dapat sobek dan hancur.

Keseleo sering terjadi pada waktu berolahraga terutama pada lutut, dan kaki. Pada

beberapa kasus cedera pada ligamen ini menyebabkan nyeri secara langsung, kualitas

nyeri tidak berhubungan dengan kerusakan jaringan. Pada cedera lutut yang ringan

nyeri dirasakan setelah beberapa menit, namun pada cedera ligamen lutut yang berat

(terjadi sobekan pada ligamen) terkadang tidak ada nyeri tetapi terdapat gerakan sendi

yang abnormal.

Penatalakasanaan cedera ligamen umumnya dengan melindungi ligamen sampai

dengan ligamen tersebut pulih kembali. Namun sayangnya pertumbuhan jaringan

ligamen yang baru tidak seperti awalnya namun digantikan jaringan ikat. Jaringan

ikat yang baru membuat ruang gerak sendi menjadi terbatas dan dapat menjadi

predisposisi cedera lutut yang lebih berat.

Kram otot adalah cedera yang terjadi pada otot atau pada tendon yang terjadi oleh

karena otot atau tendon tertarik atau teregang secara berlebihan.Tendon bersifat

elastis namun tetap elastisitasnya memeliki keterbatasan, pada peregangan yang

berlebihan tendon dapat sobek, dan terlepas dari tulang. Hal ini mengakibatkan nyeri

yang sangat hebat dan disertai dengan bengkak dan pendarahan.

Masih diperdebatkan bagaimana penatalaksanaan dari kram otot ini. Salah satu

metode yang dipakai adalah mengfiksasi otot dalam keadaan teregang sehingga stelah

sembuh otot tidak memendek, tetapi metode lain mengatakan harus membatasi

gerakan yang meregangkan otot sampai otot sembuh dan pulih kembali.

Cedera pada saat masa pertumbuhan tulang

Tulang panjang pada tubuh sebelum mencapai panjang maximal memiliki zona

atau area pertumbuhan tulang. Cedera pada area pertumbuhan tulang ini dapat

merusakan lapisan sel pada area pertumbuhan ini sehingga tulang tidak dapat tumbuh

dengan sempurna. Hasilnya dapat terjadi deformitas pada tulang atau tulang tidak

Page 3: rehab medik

tumbuh sepanjang panjang tulang yang seharusnya. Oleh karena itu, cedera pada anak

yang mengenai lengan atau tungkai memerlukan pemeriksaan yang teliti dan cermat

untuk mendeteksi apakah ada kerusakaan pada area pertumbuhan tulang.

Fraktur Stress

Fraktur stress adalah keretakan yang sangat kecil pada permukaan tulang yang

sering terkena tekanan dalam waktu yang lama seperti pada aktivitas joging pada

permukaan yang keras dan loncat-loncat dalam waktu yang lama. Meskipun

keretakan (fraktur) ini menyebabkan nyeri yang sangat tetapi keretakan ini tidak

dapat dideteksi dengan foto rontgen. Oleh karena itu jangan menganggap remeh nyeri

seperti ini dan tetap melanjutkan aktivitas, karena dapat saja terdapat keretakan pada

tulang yang serius.

Cedera pada tendo archiles

Cedera pada tendo archiles sangat sering didapatkan pada seorang pelari. Cedera

pada tendo ini sering pada kegiatan berlari menanjak pada bukit, memanjaat tebing,

dan aktivitas lain yang memberikan tekanan pada tendo ini. Apabila tendo yang

cedera ini dipaksakan bergerak maka dapat terjadi peradangan (inflamasi).

Penatalaksanaan pada cedera ini adalah dengan terapi pijat dingin dengan es

sebanyak 2 kali sehari. Jika tendo ini robek diberikan terapi pijat dingin dan

pemberian ganjalan tumit pada sepatu, sehingga tumit menjadi lebih tinggi dan

mendukung serta mempercepat penyembuhan sendi yang robek ini (diberikan

ganjalan ini selama 4 s/d 6 minggu sampai sembuh sempurna).

Pencegahan Cedera dengan Pemilihan Sepatu yang Tepat

Jogging atau berlari dengan memnggunakan kualitas sepatu yang tidak tepat dapat

mencederai punggung, lutut, tumit, dan kaki. Beberapa pedoman memilih sepatu yang

baik:

1. Pilih sepatu yang berkualitas. Jangan hanya memilih sepatu dengan harga murah

yang kurang bermutu, sehingga tidak nyaman dipakai dan dapat menyebabkan

cedera pada waktu berolahraga.

Page 4: rehab medik

2. Mintalah rekomendasi pada teman yang mengerti benar.

3. Jika berlari pada rumput atau permukaan yang empuk dapat menggunakan sepatu

yang memiliki alas / bantalan tipis karena memiliki traksi dan stabilitas yang

bagus. Tetapi pada waktu berlari di permukaan yang keras harus menggunakan

sepatu dengan alas / bantalan yang tebal.

4. Pilihlah sepatu yang sesuai dengan bentuk dan ukuran kaki anda. Sepatu yang

tidak sesuai ukuran dan bentuk kaki dapat menyebabkan sakit ketika

memakainya, dan tidak nyaman sehingga dapat mencederai pada waktu olahraga.

2. Pengaruh Lingkungan.

Lingkungan berhubungan dengan jenis aktivitas latihan fisik yang sesuai dengan

lingkungan tersebut. Untuk itu latihan fisik dibagi menjadi 2 yaitu : latihan fisik pada

cuaca panas (iklim yang panas), dan latihan fisik pada cuaca / iklim yang dingin.

Latihan fisik pada daerah beriklim panas.

Latihan fisik pada daerah beriklim hangat memerlukan asupan aliran darah yang

lebih besar dan banyak ke otot yang bekerja dan ke kulit untuk memelihara suhu

tubuh. Oleh karena itu latihan fisik pada iklim yang panas memerlukan pemanasan

yang cukup, baru kemudian intensitas latihan ditambah supaya tubuh tidak terkejut

dalam penyesuaian autoregulasi suhu tubuh.

Latihan fisik pada iklim panas harus memperhatikan beberapa diantaranya:

1. Pergantian Cairan

Pergantian cairan dalam olahraga sangat penting, apalagi latihan pada iklim yang

panas dapat menjadikan tubuh kehilangan air dalam jumlah besar, biasanya

kehilangan cairan yang besar ini melalui keringat sebagai mekanisme autoregulasi

suhu tubuh. Kehilangan cairan dapat menjadikan penurunan berat badan tetapi

berat badan dapat meningkat kembali setelah makan dan minum. Akan tetapi

kehilangan cairan dalam jumlah yang sangat banyak (dehidrasi ) dapat

membahayakan tubuh. Oleh karena itu dalam latihan tetap harus memantau

kehilangan cairan dan segera mengkoreksi cairan dengan banyak minum.

Page 5: rehab medik

2. Kebutuhan Elektrolit

Sebagai mekanisme kompensasi peningkatan suhu selama latihan tubuh akan

berkeringat, melalui keringat dapat terjadi kehilangan air, dan juga mineral dan

elektrolit. Oleh karena itu, sebaiknya kita mengganti kehilangan elektrolit tersebut

dengan mengkonsumi minuman yang mengandung elektrolit.

Latihan Fisik pada daerah beriklim dingin

Latihan fisik pada daerah beriklim dingin ini memerlukan beberapa perhatian,

karena pada waktu latihan suhu tubuh tidak meningkat karena udara disekitar yang

dingin. Pada udara yang sangat dingin kita memerlukan pakaian yang dapat

melindungi tubuh dari udara yang dingin. Pakaian dengan bahan wool dan

polipropilen sangat baik sekali digunakan untuk menjaga kehangatan tubuh. Pada

kondisi hujan dan berangin dapat menggunakan pakaian berbahan Goretex atau PTFE

Film.

Tetapi sangat penting untuk dimengerti bahwa meskipun di tempat yang dingin

berolahraga menyebabkan tubuh kita menjadi panas. Memakai pakaian yang tebal

pada waktu berolahraga di tempat yang dingin, menyebabkan keringat tidak dapat

keluar dengan sempurna untuk mendinginkan suhu tubuh. Hasilnya suhu tubuh

menjadi tinggi.

Sindrom ketinggian

Beberapa orang merasa pusing, mual, imsomnia, dan merasakan

ketidaknyamanan lainnya ketika berada pada tempat dengan ketinggian 26 ribu meter

dpl. Hal ini yang disebut sebagai Sindrom ketinggian. Pada kasus sindrom ketinggian

yang serius didapatkan penumpukan cairan di paru yang sering kali salah didiagnosa

sebagai pneumonia. Apabila pasien ini diberikan antibiotik tampa dibawa ke tempat

dengan ketinggian yang lebih rendah, maka pasien ini dapat meninggal. Sindrom

ketinggian ini dapat juga menyebabkan gangguan intoleransi makanan berlemak

sehingga penderita merasa mual, dan muntah. Pada beberapa kasus, penderita merasa

euforia, dan merasa sangat segar terutama pada waktu malam pertama berada pada

Page 6: rehab medik

tempat yang tinggi. Kebanyakan orang mulai merasakan gangguan fisiologis ketika

mulai berada pada ketinggian 43 ribu meter dpl.

Penatalaksanaan yang tepat pada sindrom ketingggian ini dengan membawa

penderita ke tempat dengan ketinggian yang lebih rendah. Hal ini dapat

meminimalisasi gejala yang ada. Pola makan dengan kandungan karbohidrat yang

tinggi dan rendah lemak serta menghindari olahraga berat pada ketinggian juga

dapat mengurangi gejala sindrom ketinggian ini.

Polusi Udara dan Olahraga

Pada beberapa negara bagian di USA, atmosfer udara sudah tercemar oleh

berbagai polutan seperti Nitrogendioksida, Sulfurdioksida, karbondioksida, dan

partikel lainnya seperti debu, dan partikel-partikel kecil yang padat (asap). Dan juga

Ozone, dan karbonmonosida yang dihasilkan dari asap kendaraan yang merupakan

zat polutan yang terbesar. Ozon dapat mengurangi kemampuan kita menyerap

oksigen dan juga sangat mengganggu latihan areobik seperti pada aktivitas berlari

jarak jauh, dan jogging. Partikel debu, dan asap juga dapat menghambat aliran udara

dalam paru, sehingga menurunkan kapsitas dan kemampuan kinerja paru. Zat polutan

tidak saja mempengaruhi kondisi fisik secara cepat namun juga memilik efek toxic

yang lama pada paru dan sistem cardiovasculer.

3. Penggunaan Obat untuk Meningkatkan Kemampuan Olahraga

Penggunaan obat oleh atlet amatir maupun profesional untuk meningkatkan

kemampuan fisik menjadi topik perdebatan yang hangat di masyarakat. Atlet selalu

menginginkan ”tenaga extra” yang dapat membuatnya lebih unggul dari lawannya.

Terpaut oleh hanya beberapa detik saja dapat menyebabkan atlet menjadi juara

ataupun kalah. Hal inilah yang menyebabkan penggunaan obat pada atlet mulai

dipertimbangkan.

Beberapa obat seperti anabolik steroid, dan amfetamin digunakan dalam usaha

meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot, serta mengurangi bahkan menghilangkan

rasa lelah. Tetapi pada faktanya obat-obat seperti ini berefek jelek bagi tubuh serta

dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Alkohol dan rokok juga dapat

Page 7: rehab medik

menyebabkan permasalahan kesehatan yang serius jika digunakan pada awal dan

selama latihan olahraga.

Anabolik Steroid

Anabolik steroid adalah hormon dasar sintetik (buatan) yang mirip dengan

hormon tetosteron pada pria, yang memiliki efek pembentukan jaringan tubuh, dan

juga efek masculinisasi. Sebagian besar penelitian masih bersifat kontradiksi

mengenai efek anabolik steroid yang dapat menstimulasi peningkatan massa otot.

Peningkatan massa otot oleh karena penggunaan steroid, kemungkinan disebabkan

oleh penimbunan atau resistensi cairan pada massa otot. Normalnya peningkatan

massa otot/pembesaran otot disebabkan hanya oleh karena latihan fisik.

Disamping efek kemampuan untuk memperbesar otot, anabolik steroid memeiliki

efek samping yang serius. Sebagai contoh, penggunaan anabolik steroid pada atlet pria

menyebabkan penurunan produksi tetosteron oleh testis, karena sudah tergantung pada

hormon buatan dari luar. Efek samping lainnya meliputi iritabilitas, dan perubahan

kepribadian seseorang. Pada beberapa kasus penggunaan steroid dalam waktu yang

lama, dapat menyebabkan tumor terutama pada liver dan ginjal. Penggunaan steroid

pada usia sebelum pubertas dapat menyebabkan penutupan epifise pertumbuhan

tulang, yang dapat menyebabkan otot menjadi pendek dan terjadi gangguan

pertumbuhan tulang.

Penggunaan anabolik steroid dalam dosis yang besar pada wanita dalam waktu

yang relatif lama, dapat menyebabkan maskulinisasi seperti tumbuhnya rambut pada

wajah, suara menjadi lebih berat, dan meningkatkan resiko terkena tumor liver dan

ginjal.

Amfetamin

Amfetamin adalah sekelompok obat yang dapat menstimulasi sistem saraf

pusat.Efek samping amfetamin adalah meningkatkan denyut jantung, aliran darah, dan

tekanan darah, serta metabolisme. Sebuah penelitian sederhana mendapatkan bahwa

meskipun dianggap dapat meningkatkan kekuatan dan daya tahan tubuh, pada

kenyataannya amfetamin hanya memeliki sedikit pengaruh terhadap tubuh.

Page 8: rehab medik

Salah satu bahaya menkonsumsi amfetamin selama berolahraga adalah penurunan

sensitivitas gejala kelelahan dan letih sehingga dapat menyebabkan tubuh terlalu lelah

dan dipaksakan dalam olahraga

Alkohol

Alkohol bekerja mendepresi sistem saraf pusat secara umum. Permasalahan

terjadi jika alkohol dikonsumsi berlebih, melebihi dari kemampuan tubuh untuk

metabolismenya. Tidak seperti sebagian besar substansi lainya, alkohol langsung

diserap oleh lambung. Empat ons alkohol murni dapat menjadikan kadar alkohol

dalam darah sebanyak 0.2 %, kadar alkohol darah diatas kadar 0.2 % dapat

menyebabkan koma, bahkan kematian.

Alkohol dapat menyebabkan gangguan koordinasi, pandangan, dan pengambilan

keputusan. Dalam waktu lama dapat terjadi gangguan motorik seperti

sempoyongan,dan gangguan persepsi sensorik. Penggunaan alkohol yang lama dapat

menyebabkan kerusakan otak dan liver. Alkohol juga dapat menyebabkan gangguan

penghantaran impuls listrik di jantung, baik SA node, ataupun AV node. Pada

seseorang yang berolahraga setelah minum alkohol terjadi peningkatan denyut jantung

yang cepat dan ireguler, peningkatan denyut jantung ini terjadi oleh karena efek

depresan alkohol pada sistem saraf pusat, sehingga terjadi gangguan pada sistem

kontrol denyut jantung. Penelitian terakhir alkohol juga dapat mengurangi suplai darah

ke jantung. Oleh karena itu alkohol tidak baik bagi olahraga.

Dimethyl Sulfoxida (DMSO)

Dimethyl sulfoxida (DMSO) adalah terbuat dari bubur kayu yang digunakan

sebagai zat pelarut seperti thiner cat, plitur, dsb. Zat ini bersifat pelarut oleh karena itu

dapat melarutkan lapisan kulit jika diberikan pada permukaan kulit seperti halnya

deodorant, kosmetik,dsb.

Saat ini DMSO digunakan untuk nyeri otot dan sendi yang akut ataupun kronis.

Pada beberapa orang zat ini sangat cepat mengurangi nyeri, bengkak, dan keterbatasan

keterbatasan pada otot, dan sendi. Secara umum zat ini lebih signifikan mengurangi

nyeri yang bersifat akut daripada nyeri yang kronis.

Page 9: rehab medik

4. Menjaga Kebugaran sesuai Pertambahan Usia

Tingkat kesehatan seseorang di waktu sekarang sangat dipengaruhi oleh faktor

fondasi/dasar kesehatan yang dibentuk pada waktu yang lalu. Karena semakin hari kita

semakin tua dan bertambah umur, maka perlu diketahui perubahan kebiasaan, gizi,

dan olahraga yang mempengaruhi kehidupan kita.

Proses penuaan sangat mempengaruhi kemampuan fisik kita. Pada awalnya

kekuatan otot semakin bertambah seiring bertambahnya usia. Namun setelah mencapai

umur 30 tahunan terjadi penurunan kekuatan otot. Bahkan setelah umur 60 tahun

kekuatan otot kita hanya sebesar 10-20% saja dari kekuatan otot pada usia 30 tahun.

Cardiac output juga mengalami penurunan setelah usia 30 tahun sebesar 1 %

pertahunnya. Kemampuan kapasitas paru pun mengalami penurunan, hal ini

disebabkan oleh penurunan kemampuan kontraksi otot-otot pernapasan dan juga

kapasitas jaringan paru itu sendiri. Lemak cenderung bertambah seiring bertambahnya

usia.

Jenis olahraga yang cocok bagi manula.

Jenis olahraga yang cocok bagi manula harus terdiri dari latihan flexibilitas,

senam, jalan cepat atau jogging yang rutin. Latihan peregangan dan senamsangat baik

untuk merangsang otot, sirkulasi darah dan juga sangat baik untuk menjaga flexibilitas

sendi. Latihan fisik yang ritmik dan rutin seperti jalan cepat, atau jogging sangat

bermanfaat bagi sistem cardiovascular. Target denyut nadi pada jalan cepat atau

jogging adalah 112 – 120 kali per menit. Latihan flexibilitas dan senam seharusnya

dilakukan setiap hari, sedangkan jalan cepat, atau jogging dilakukan 3 kali dalam

seminggu.

Sangat penting bagi para manula, untuk berhati-hati dalam berolahraga untuk

menghindari cedera. Para manula harus menghindari jenis-jenis olahraga anareobik,

dan jenis olahraga yang memerlukan tenaga yang maksimal seperti sprinting, angkat

beban, dsb. Para manula sangat cocok dengan jenis olahraga yang melatih ketahanan

dan yang bersifat ritmis seperti jogging, jalan, berenang, dan bersepeda.

Page 10: rehab medik

Manfaat Olahraga pada Proses Penuaaan

Proses penuaan menjadikan penurunan fungsi sistem cardiovasculer dan

pernapasan. Latihan fisik yang bersifat ritmis dan rutin dapat meningkatkan

kemampuan sistem cardiovasculer dan pernapasan., dan hal ini sangat penting

dilakukan sejak masih muda.

Beberapa manfaat yang didapatkan dari berolahraga pada manula antara lain

adalah awet muda. Pada manula yang rajin berolahraga proses penuaan dapat

dihambat. Dengan berolahraga teratur oksigenasi jaringan meningkat, kapasitas

pernapasan meningkat, penurunan tekanan darah, dan membuat otot sistem pernapasan

lebih kuat.

Penelitian lainnya menunjukan adanya penurunan proses degenerasi tulang oleh

karena osteoporosis pada orang yang berolahraga teratur. Disamping itu juga terdapat

peningkatan kemampuan mobilitas sendi pada orang yang berolahraga teratur.

Penelitian terakhir menunjukan adanaya penurunan resiko terkena arteroslerosis,

diabetes, stroke, dan Penyakit Jantung Koroner, pada orang tua yang berolahraga

secara rutin dan teratur.

Manfaat yang didapatkan orang tua yang berolahraga teratur ini tergantung dari

jenis latihan, intensitas, dan durasi laithan yang dijalani.

Kebutuhan Gizi pada Proses Penuaan

Penelitian menyatakan adanya peningkatan angka kejadian sakit yang signifikan

pada manula yang tidak memperhatikan menu (asupan) gizinya. Kebutuhan energi

pada manula relatif konstan, namun fungsi proses pencernaannya berjalan lambat dan

sebagian besar nutrisi tidak dapat diserap sempurna. Oleh karena itu perlu

penambahan kualitas makanan yang di makan. Penurunan kebutuhan energi tubuh

setiap hari pada manula terjadi karena adanya penurunan metabolisme basal,

penurunan tersebut 10 % lebih lambat setiap 10 tahun sampai usia 60 tahun.

Para manula harus memperhatikan pola makan yang baik yang sesuai dengan

dasar pemberian nutrisi, diantaranya adalah :

1. Komposisi jangan terlalu banyak kalori

2. Tingkatkan jumlah asupan protein dalam makanan

Page 11: rehab medik

3. Kurangi kandungan makanan yang mengandung lemak

4. Pastikan menu mengandung asupan karbohidrat komplek yang cukup.

5. Pemberian vitamin dan mineral

6. Diet harus mengandung : fiber, buah, sayur, dan kacang-kacangan

7. Jaga asupan air dan mineral