REGIONAL LEMBAR BUNGKU.doc

download REGIONAL LEMBAR BUNGKU.doc

of 16

Transcript of REGIONAL LEMBAR BUNGKU.doc

  • 7/25/2019 REGIONAL LEMBAR BUNGKU.doc

    1/16

    BAB II

    GEOLOGI REGIONAL

    II.1. Geomorfologi Regional

    Morfologi di daerah lembar Bungku dapat dibagi menjadi 5 satuan, yaitu dataran

    rendah, dataran menengah, perbukitan bergelombang, karst dan morfologi pegunungan.

    Morfologi dataran rendah umumnya mempunyai ketinggian antara 0-50 m di atas

    muka laut. Dataran ini menempati daerah sepanjang pantai timur lembar, kecuali pantai

    dekat todua, tabo dan lalompe. Batuan penyusunnya terdiri atas endapan sungai, pantai

    dan rawa.

    Morfologi dataran menengah menempati daerah sekitar desa okalimbu dan

    osea yang terletak di pantai timur danau owuti, serta daerah yang terletak antara Danau

    Mahalona dan Bulu Biniu. Dataran ini tersusun oleh endapan danau, dan memiliki

    ketinggian sekitar !00 m di atas muka laut.

    Morfologi perbukitan menggelombang, berketinggian antara "00 dan #00 m di

    atas muka laut. $erbukitan ini menempati daerah antara %. &ngkaya dan %. Bulu Mbelu,

    sebelah 'tara $eg. (erbeek, sekitar daerah )amona, sekitar daerah Bahu Mahoni, sekitar

    kampung abo serta disekitar Bulu alowa. Batuan penyusun perbukitan ini ialah batuan

    sediment *ormasi omata.

    Morfologi kras, memiliki ketinggian antara #00 dan +00 m di atas muka laut,

    dicirikan oleh adanya perbukitan kasar, sungai bawah tanah dan dolina. $erbukitan kras

    meliputi daerah %. &ngkaya, %. etambahu, antara %. Bahu Mbelu dan %. ata, .

    ahombaja, serta daerah perbukitan selatan membentang dari $eg. awoombu di Barat

  • 7/25/2019 REGIONAL LEMBAR BUNGKU.doc

    2/16

    sampai $eg. )alompa di imur. Daerah perbukitan kras ditempati oleh batuan karbonat

    dari *ormasi okala, *m. Matano, dan *m. %alodik.

    Morfologi pegunungan menempati hampir separuh daerah lembar, yakni

    pegunungan sekitar punggungan pemisah air Bulu aroni yang kea rah Baratlaut /

    enggara, serta pungungan pemisah air awoombu yang arahnya Baratdata / imur laut.

    $uncak / puncaknya antara lain Bulu )ampesu "01+2 dan Bulu aroni "#332

    $ola aliran sungai umumnya meranting, beberapa sungai memiliki pola hampir

    sejajar, yaitu %. Bahodopi, dan %. osu. %ungai / sungai yang terletak di sebelah imur

    punggungan pemisah air Bulu aroni, mengalir kea rah imur dan bermuara di eluk

    olo4 yang terletak di sebelah Barat punggungan pemisah air Bulu aroni dan

    awoombu mengalir kearah Barat dan bermuara di Danau owuti. %edangkan sungai

    yang terletak antara punggungan pemisah air awoombu dan Bulu aroni mengalir kea

    rah selatan dan bermuara di eluk olo dekat endari di luar lembar Bungku.

    .3. %tratigrafi 6egional

    %atuan Batuan di lembar Bungku dapat di kelompokkan dan ditempatkan dalam

    dua mandala, yaitu Mendala Banggai %ula dan Mendala %ulawesi imur %ukamto,

    "7852. Mendala Banggai-%ula meliputi *ormasi okala r9t2 terdiri dari batugamping

    klastika dengan sisipan batupasir sela, di duga berumur rias / 9ura :wal. *ormasi

    okala ditindih secara selaras oleh *ormasi ;anaka 9n2 yang terdiri atas konglomerat,

    batupasir kuarsa mikaan, serpih dan lensa batubara yang diperkirakan berumur 9ura

    :khir. *ormasi Masiku 9n2 terdiri atas batusabak, filit, batupasir, batugamping,

  • 7/25/2019 REGIONAL LEMBAR BUNGKU.doc

    3/16

    berumur 9ura :khir / apur :wal. *ormasi %alodik ems2 di endapkan pada ium ?a2 yang menindih secara tak selaras

    *ormasi omata. :llu>ium berupa endapan sungai, pantai, rawa dan danau, terdiri atas

    kerikil. erakal, pasir lempung dan sisa tumbuhan, endapan muda tersebut berumur

    $listosen / @olosen.

    Perian satuan peta

    Endapan Aluvium

    :lu>ium ?a2 A )umpur, lempung, pasir, kerikil dan kerakal.

    )empung4 berwarna coklat muda sampai coklat tua4 kelabu muda sampai

    kehitaman berselingan dengan pasir, kerikil dan kerakal. %ebagian endapan danau agak

    padat. ebal lapisannya beberapa cm sampai puluhan cm.

  • 7/25/2019 REGIONAL LEMBAR BUNGKU.doc

    4/16

    $asir4 berwarna coklat berbutir halus sampai kasar, perlapisan buruk dan tidak

    padat. ebalnya dari beberapa cm sampai puluhan cm. %etempat membentuk struktur

    perlapisan bersusun, mengandung sisa tumbuhan.

    erikil dan kerakal4 bersifat lepas dan kemas terbuka4 komponennya berukuran

    sampai 5 cm, membulat-tanggung sampai membulat, terdiri atas kepingan batuan

    ultramafik, sediment malih, kuarsit, batugamping terdaunkan dan rijang.

    :llu>ium berupa endapan sungai, rawa, danau dan pantai4 diperkirakan berumur

    $listosen / @olosen. %ebarannya terdapat di sepanjang tepi danau dan pantai imur

    lembar Bungku.

    Batuan Sedimen

    Mendala Banggai Sula

    FORMASI TOALA!Tr"t# A perselingan batugamping klastika, batupasir sela, wake,

    serpih, napal dan lempung pasiran dan sisipan argilit.

    Batugamping klastika, berwarna kelabu muda, kelabu sampai merah jambu,

    berbutir halus, sangat padu, serta memiliki perlapisan yang baik, dengan kekar yang diisi

    urat kalsit putih kotor. 'mumnya telah mengalami perlipatan kuat4 tidak jarang

    ditemukan sinklin dan antiklin, serta lapisan yang hampir tegak melebihi +0 o2. setempat

    terdaunkan.

    Batupasir sela, berukuran halus sampai kasar, berwarna kelabu kehijauan sampai

    merah kecoklatan terekat lempung dan oksida besi lunak, setempat padat, mengandung

    sedikit kuarsa, berlapis baik.

  • 7/25/2019 REGIONAL LEMBAR BUNGKU.doc

    5/16

    ake, berwarna kelabu kehijauan sampai kecoklatan, berbutir sedang sampai

    kasar, terekat lempung. $erlapisan berkisar dari tidak jelas sampai baik. Di beberapa

    tempat tampak perlapisan bersusun4tebal lapisan mencapai 50 cm.

    %erpih dan napal, berwarna kelabu sampai kelabu tua, memiliki perlapisan baik,

    tebal lapisan antara "0 / 30 cm. )empung pasiran, berwarna kelabu sampai kecoklatan,

    perlapisan baik, tebal lapisan antara " / "0 cm berselingan dengan batuan yang

    disebutkan terdahulu.

    :rgilit, menunjukkan kesan rijang, berwarna kelabu, berupa sisipan.

    Batugamping, mengandung fosil Halobia, Amonit dan Belemnit yang

    diperkirakan berumur rias / 9ura :wal dan lingkungan laut dangkal neritik2

    *ormasi okala tersingkap di bagian %elatan dan enggara lembar. %edang nama

    *ormasi berdasarkan pada tempat singkapan yang baik di . okala, lembar Batui

    %urono, drr., "7+#2

    %atuan batuan ini berketebalan melebihi "000 m, secara selaras tertindih *ormasi

    ;anaka dan secara tektonik bersentuhan dengan batuan ultramafik.

    FORMASI NANAA!"n#A konglomerat, batupasir mikaan, serpih dan lensa batubara.

    onglomerat4 berkomponen batuan gunungapi, granit merah, batuan malihan,

    kuarsa serta sedikit rijang. omponennya membulat tanggung sampai membulat,

    berdiameter sampai "0 cm terekat padu oleh batupasir kecoklatan4 berselingan dengan

    batupasir dan serpih4 tebal lapisan dapat melebihi satu meter.

    Batupasir mikaan, berwarna merah kecoklatan, berbutir halus sampai kasar,

    setempat kerikilan, berlapis baik, terekat lempung dan oksida besi, padat, tebal lapisan

    berkisar antara ! / !0 cm.

  • 7/25/2019 REGIONAL LEMBAR BUNGKU.doc

    6/16

    %erpih, berbutir halus, berwarna kelabu sampai kecoklatan, berlapis baik, padat,

    tebal lapisan mencapai 5 cm.

    Batubara, berwarna kelabu tua sampai kehitaman, berupa sisipan atau lensa dalam

    serpih4 ketebalan sampai !0 cm.

    'mur satuan batuan ini diperkirakan 9ura, berdasarkan korelasi dengan batuan

    yang sama di )embar $oso. eterdapatan batubara menunjukkan bahwa lingkungan

    pengendapannya darat hingga laut dangkal.

    *ormasi ;anaka menyebar di daerah selatan desa %awaitole, di batasi sesar

    Matano dan bersentuhan tektonik dengan batuan ultramafik.

    ebal seluruh lapisan sulit ditentukan, tetapi di $. Banggai dan %ula dapat

    mencapai 3000 m %ukamto, "785 b2.

    FORMASI MASI$ !"m#A batusabak, serpih, filit, batupasir, batugamping dengan

    buncak rijang.

    Batusabak, berwarna kelabu sampai coklat kehitaman, berlapis baik, padat. ebal

    tiap lapisannya sampai 5 cm.

    %erpih, berwarna kelabu kehitaman, berlapis baik, padat. ebal tiap lapisannya

    mencapai 5 cm. %etempat ditemukan lensa tipis dan sisipan batupasir, berwarna kelabu,

    berbutir kasar, padat. ebal lensa sampai 0.5 cm.

    *ilit, berwarna kelabu tua, berbutir halus, padat berlapis baik, perdaunan sebagai

    cirri khusus, setempat berurat kuarsa sampai " cm, yang sejajar searah perdaunan4 tebal

    filit mencapai 5 cm.

  • 7/25/2019 REGIONAL LEMBAR BUNGKU.doc

    7/16

    Batupasir, berwarna kelabu tua, berbutir halus samapi kasar, padat, lapisan cukup

    baik, ketebalan sampai "0 cm.

    Batugamping, berwarna putih kotor, kelabu muda sampai coklat kemerahan,

    berbutir halus, berlapis baik. Di beberapa tempat rekahan terisi kalsit, tebal lapisan

    sampai " cm. ebal lapisan batugamping sekitar "5 cm. %etempat ditemukan buncak

    rijang.

    6ijang, berwarna coklat kemerahan, mengandung radiolarian, berupa lensa

    setebal 5 cm, dan berupa buncak dalam batugamping, membulat / tanggung sampai

    membulat4 ukuran mencapai 5 cm, perlapisan cukup baik.

    Berdasarkan kandungan fosil globoruncana sp di dalam batugamping dan

    radiolaria di dalam rijang, *ormasi Masiku di duga berumur 9ura :khir / apur :wal,

    dan lingkungan pengendapannya laut dalam. @ubungannya dengan *ormasi ;anaka tidak

    diketahui.

    %ebaran batuan ini meliputi daerah hulu %. &ngkaya dan $eg. awoombu di

    bagian 'tara dan Baratdaya lembar. %ingkapan yang baik terdapat dekat ampung

    Masiku di $eg. awoombu.

    ebal lapisan ini sekitar 500 m. *ormasi Masiku tertindih secara selaras oleh

    *ormasi Matano.

    FORMASI SALO%I !Tem 'kalsilutit, batugamping pasiran, napal, batupasir dan

    rijang.

    alsilutit, berwarna putih kelabu sampai kelabu, berbutir halus, padat, perlapisan

    baik, dengan tebal tiap lapisan antara "0 / !0 cm.

  • 7/25/2019 REGIONAL LEMBAR BUNGKU.doc

    8/16

    Batugamping pasiran, berwarna kelabu kecoklatan, berbutir halus sampai sedang,

    padat, perlapisan baik, dengan tebal tiap lapisan sampai 30 cm.

    ;apal, berwarna kuning kecoklatan4 berlapis baik4 dengan tebal tiap lapisan

    sampai "5 cm.

    Batupasir, berwarna kekuningan sampai kelabu, berbutir halus, padat, di beberapa

    tempat karbonatan4 ditemukan berupa sisipan di dalam batugamping kalsilutit4 tebal tiap

    lapisan sampai "0 cm.

    6ijang, berwarna kecoklatan sampai kemerahan4 berupa lensa atau sisipan dalam

    batugamping kalsilutit4 tebal tiap lapisan sampai 8 cm.

    Berdasarkan kandungan fosil Globorotalia spp., Globigerina sp.,

    Chiloguembelina sp., Operculina sp., Discocyclina spp., Nummulites sp.,

    Globigerinoides altiapertura B&)), Globigerinoides trilobus 6

  • 7/25/2019 REGIONAL LEMBAR BUNGKU.doc

    9/16

    FORMASI MATANO ! m# ' kalsilutit, napal, serpih dan rijang.

    alsilutit, berbutir halus, berwarna kelabu, padat dan keras, lapisannya baik, tebal

    lapisan berkisar antara "0 / "5 cm.

    ;apal, berwarna kelabu, berlapis baik, padat dan keras, tebal masing-masing

    lapisan mencapai "5 cm. %etempat sisipan rijang setebal "0 cm.

    %erpih, berwarna kelabu, berlapis baik dan padat. ebal tiap lapisannya sampai 5

    cm.

    6ijang, berupa sisipan dalam batugamping dan napal. ebal sisipan sampai "0 cm,

    berwarna merah sampai coklat kemerahan.

    Berdasarkan kandungan fosil Heteroheli% sp., dalam batugamping, dan

    &adiolaria dalam rijang, *ormasi Matano di duga berumur apur :khir Budiman, "7+0,

    hubungan tertulis24 berlingkungan pengendapan laut dalam.

    %ebaran satuan batuan meliputi daerah hulu %. &ngkaya dan $eg. (erbeek, $eg.

    awoombu dan Bulu arungkelewatu, di bagian 'tara dan %elatan lembar. ebalnya

    sekitar 550 m. *ormasi Matano tertindih secara selaras oleh *ormasi %alodik. Di

    beberapa tempat persentuhan tektonik dengan batuan ultramafik4 hubungan dengan

    batuan sediment yang lebih tua tidak jelas. oolho>en "7!32 menyebutnya Elapisan

    Matano :tasF.

    FORMASI TOMATA !Tmpt# ' perselingan batupasir konglomerat, batulempung dan

    tuff dengan sisipan lignit.

  • 7/25/2019 REGIONAL LEMBAR BUNGKU.doc

    10/16

    Batupasir, berwarna kelabu kuning kecoklatan, kelabu sampai coklat, berbutir

    halus sampai kasar kerikilan, berlapis baik, di beberapa tempat terdapat lapisan bersusun,

    tebal lapisan mencapai !0 cm, kurang padat sampai padat, komponen kepingan batuan,

    kuarsa dan mineral hitam4 setempat gampingan. 9uga ditemukan batupasir hijau berbutir

    kasar, hampir seluruhnya terdiri dari batuan ultramafik.

    onglomerat, berkomponen sampai "0 cm, sesekali !0 cm4 membulat tanggung

    sampai membulat4 terekat padu oleh batupasir kasar berwarna kecoklatan4 setempat

    gampingan4 komponen berupa batuan ultramafik, batugamping terdaunkan, kuarsit dan

    rijang. $ilahan dan kemas umumnya kurang baik. ebal lapisan minimum #0 cm4

    ditemukan perlapisan bersusun.

    Batulempung, berwarna kelabu, kecoklatan sampai coklat kemerahan4 setempat

    bersifat gampingan4 mengandung fosil moluska. %etempat ada jejak daun4 sering ada

    konkresi oksida besi, berukuran mencapai "0 cm, atau berupa sisipan setebal ! cm.

    $erlapisan kurang baik sampai cukup baik, umumnya kurang padu, kecuali di beberapa

    tempat, tebal tiap lapisan sampai #00 cm.

    uff, berbutir halus sampai sedang, berwarna kelabu muda sampai kelabu tua,

    kurang padu sampai padu, perlapisan cukup baik, dengan tebal masing-masing lapisan

    sampai "5 cm.

    )ignit, berwarna kelabu kehitaman4 kurang padat4 berupa sisipan dalam

    batulempung dengan tebal sampai 300 cm.

    Batupasir halus mengandung fosil A Boli'ia sp., Pullenia sp., &obulus sp.,

    Globigerinoides trilobus 6

  • 7/25/2019 REGIONAL LEMBAR BUNGKU.doc

    11/16

    menardii DG&6B;2, Globorotalia acostaensis B)&, Globo"uadrina altispira

    C'%@M:; 9:6(%2, Sphaerodinella seminulina %C@:ine sekitar

    55 H2, dan piroksen sekitar !5 H2, serta mineral serpentin sebagai hasil ubahan piroksen

    dan oli>ine sekitar "0 H2. %etempat dijumpai blastolimonit dan porfiroblas dengan

    megakris piroksen yang tumbuh dengan masadasar minolit.

    )her=olit, berwarna hijau kehitaman, pejal dan padat, berbutir sedang hingga

    kasar hipidiomorf. Di beberapa tempat terdapat tekstur ofik dan poikilitik. Batuan

    terutama terdiri dari mosaic oli>ine dan piroksen-klino atau piroksen-orto4yakut dan

  • 7/25/2019 REGIONAL LEMBAR BUNGKU.doc

    12/16

    epidot merupakan mineral ikutan. ;ampaknya batuan ini telah mengalami gejala

    penggerusan yang dicirikan oleh pelengkungan pada kembaran polisintesis dari mineral

    piroksen.

    ehrlit, berwarna kehitaman, pejal dan padat, berbutir halus sampai kasar,

    alotriomorf. Batuan terutama terdiri atas oli>ine, dan kadang-kadang piroksesn-klino.

    Mineral oli>ine, dan piroksen hampir seluruhnya memperlihatkan retakan dalam jalur

    memanjang yang umumnya terisi serpentin dan talcum, strukturnya menyerupai jala.

    ejala deformasi telah terjadi dalam batuan ini dengan diperlihatkannya penyimpangan

    dan pelengkungan kembaran yang dijumpai pada mineral piroksen-klino. %etempat

    mineral oli>ine selai terubah jadi serpentin dan talcum, juga jadi idingsit coklat

    kemerahan.

    ebsterit, berwarna hijau kehitaman, padat dan pejal. erutama tersusun oleh

    mineral oli>ine dan piroksen-klino, berukuran halus sampai sedang, serta hampir seluruh

    kristalnya terbentuk anhedral. %erpentin hasil ubahan oli>ine dan piroksin terutama

    mengisi rekahan kristal terubah, dan membentuk struktur jala. Batuannya mengalami

    penggerusan, hingga setempat terdapat pemilonitan dalam ukuran sangat halus dan

    memperlihatkan struktur kataklastik. lorit, =oisit dan mineral gelap, terdapat terutama

    pada jalur milonit, kecuali itu mineral ini terdapat pula diseluruh bagian batuan.

    %erpentinit, berwarna kelabu tua sampai hijau kehitaman, pejal dan padat. Mineral

    penyusunnya terdiri dari antigorit, lempung dan magnetit, berbutir halus, dengan retakan

    tidak teratur, yang umumnya terisi magnetit hitam kedap. Mineral lempung berwarna

    kelabu, sangat halus, berkelompok pada beberapa tempat. Batuan

  • 7/25/2019 REGIONAL LEMBAR BUNGKU.doc

    13/16

    ini umumnya memperlihatkan struktur kekar dan cermin sesar slickenside2 yang dapat

    dilihat dengan mata telanjang.

    Diabas, berwarna kelabu, kelabu kehijauan sampai hijau kehitaman, padat dan

    pejal, berbutir halus sampai sedang, setempat hablur penuh. Mineral penyusunnya terdiri

    atas plagioklas, ortoklas, piroksin dan bijih, jenis plagioklasnya labradorit. Di beberapa

    tempat batuan ini terubah kuat.

    Dunit, berbutir halus sampai kasar, berwarna kehijauan, pejal dan padat. %etempat

    tampak porfiroblastik. %usunan mineral terdiri atas oli>ine sekitar 70 H2, piroksen,

    plagioklas dan bijih4 mineral ubahan terdiri atas serpentin, talcum, dan klorit, masing-

    masing hasil ubahan oli>ine dan piroksen. Di beberapa tempat batuan terubah kuat4

    memperlihatkan struktur sarang, barik-barik, bentuk sisa, dan bentuk sama dengan

    serpentin dan talcum sebagai mineral pengganti.

    abbro, berbintik hitam, berbutir sedang sampai kasar, padat dan pejal. Mineral

    penyusunnya terdiri atas plagioklas, dan oli>ine4 jenis plagioklas labradorit-bitonit.

    %ebagian oli>ine terubah jadi antigorit, dan bijih, plagioklas dan serisit. Batuan ini

    ditemukan berupa retas menerobos batuan ultramafik.

    . !. %truktur dan ektonika

    %truktur utama di daerah ini adalah sesar dan lipatan. %esar meliputi sesar turun,

    sesar geser, sesar naik dan sesar sungkup. $enyesaran di duga berlangsung sejak

    Meso=oikum. %esar Matano merupakan sesar utama dengan arah Baratlaut-enggara.

    %esar ini menunjukkan gerakan mengiri sinistral2, diduga bersambung dengan sesar

    %orong. eduanya merupakan suatu system sesar jurus yang mungkin telah terbentuk

  • 7/25/2019 REGIONAL LEMBAR BUNGKU.doc

    14/16

    sejak &ligosen. elanjutannya diperkirakan pada %esar $alu-oro yang menunjukkan

    gerakan mengiri di luar lembar Bungku4 diperkirakan masih aktif2.

    %esar yang lain di daerah ini lebih kecil dan merupakan sesar tingkat kedua atau

    mungkin tingkat ketiga.

    )ipatan yang terdapat di lembar ini tergolong lipatan terbuka, tertutup, dan

    pergentengan.

    ". lipatan terbuka berupa lipatan lemah yang mengakibatkan kemiringan lapisan

    tidak melebihi !5o. lipatan ini terdapat dalam batuan yang berumur Miosen hingga

    $liosen. Biasanya sumbu lipatannya menggelombang dan berarah Barat-imur

    sampai Baratlaut-enggara.

    3. lipatan tertutup berupa lipatan sedang sampai kuat yang mengakibatkan

    kemiringan lapisan dari 50osampai tegak. %etempat, lapisan itu hingga terbalik.

    )ipatan ini terdapat dalam batuan sediment Meso=oikum, dengan sumbu lipatan

    yang umumnya berarah Baratlaut-enggara. Di duga, lipatan ini terbentuk pada

    &ligosen atau lebih tua.

    !. lipatan pergentengan superimposed fold2 terdapat dalam satuan batuan

    Meso=oikum, pada Mendala %ulawesi imur dan Mendala Banggai-%ula. %umbu

    lipatannya berarah Baratlaut-enggara.

    ekar terdapat dalam hampir semua batuan, tetapi terutama dalam batuan beku

    dan batuan Meso=oikum. erjadinya mungkin dalam beberapa periode, sejalan dengan

    perkembangan tektonik di daerah ini.

  • 7/25/2019 REGIONAL LEMBAR BUNGKU.doc

    15/16

    %ejarah pengendapan batuan sediment dan perkembangan tektonik di )embar

    Bungku di duga sangat erat hubungannya Mendala Banggai-%ula yang sudah

    terkratonkan pada akhir $aleo=oikum.

    $ada Iaman rias, terjadi pengendapan *ormasi okala yang berlangsung sampai

    9ura :wal. emudian pada 9ura :khir menyusul pengendapan *ormasi ;anaka secara

    selaras di atasnya4 lingkungannya laut dangkal sampai darat. etiga satuan ini terbentuk

    di tepian benua yang saat ini berupa Mendala Banggai-%ula.

    Di bagian lain, dalam cekungan laut dalam di Barat Banggai-%ula, pada Iaman

    9ura terendapkan bahan pelagos *ormasi Masiku. $engendapan ini terus berlangsung

    hingga awal Iaman apur. *ormasi Matano secara selaras terendapkan di atas *ormasi

    Masiku. edua satuan ini terendapkan pada laut dalam.

    $ada Iaman $aleogen akhir pengendapan batuan karbonat *ormasi %alodik

    berlangsung dalam busur laut yang semakin mendangkal. $roses ini berlangsung sampai

    awal ala Miosen.

    $ada ala &ligosen, sesar %orong yang menerus ke sesar Matano dan $alu-oro

    mulai aktif dalam bentuk sesar jurus mendatar, sehingga benua mini Banggai-%ula

    bergerak kea rah Barat dan memisahkan diri dari Benua :ustralia.

    $ada ala Miosen engah, bagian imur kerak samudera di Mendala %ulawesi

    imur menumpang tindih obducted2 benua mini Banggai-%ula yang bergerak ke arah

    Barat lajur penunjaman dan busur luar tersungkupkan o>er-thrusted2 di atas rumpang

    parit busur gunungapi, yang mengakibatkan ketiga mendala geologi tersebut saling

    berdempetan.

  • 7/25/2019 REGIONAL LEMBAR BUNGKU.doc

    16/16

    $ada akhir Miosen hingga $liosen batuan klastika halus sampai kasar dari bagian

    bawah *ormasi omata mulai terendapkan dalam lingkungan laut-dangkal dan terbuka.

    $ada ala $liosen keseluruhan daerah mengalami orogenesa yang dibarengi oleh

    lipatan dan sesar bongkah, mengakibatkan terbentuknya cekungan kecil dan dangkal.

    Batuan klastika kasar dari bagian atas *ormasi omata terendapkan di dalamnya,

    kemudian seluruh daerah terangkat.

    $ada bagian tertentu, endapan allu>ium, danau, sungai dan pantai berlangsung

    terus hingga sekarang.