refrat retinoblastoma wi -ryan.docx
-
Upload
berriandiarwan -
Category
Documents
-
view
226 -
download
0
Transcript of refrat retinoblastoma wi -ryan.docx
-
7/17/2019 refrat retinoblastoma wi -ryan.docx
1/19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Retinoblastoma merupakan tumor ganas primer intraokuler yang paling banyak
ditemui pada anak-anak; yang menduduki kedudukan kedua pada uveal malignant
melanoma dari semua tumor ganas primer intraokuler pada semua umur. Frekuensi
dari penyakit ini antara 1: 14.000 sampai 1:20.000 dari kelahiran hidup, tergantung
pada negara masing-masing. iperkirakan 2!0-"00 kasus baru mun#ul di $merika
%erikat setiap tahunnya. i &e'i#o, ada (.) kasus setiap 1 *uta populasi telah
dilaporkan dibandingkan dengan 4 kasus per 1 *uta penduduk di $merika %erikat. i
$merika +engah, terdapat peningkatan insiden pada tahun terakhir ini. ada penyakit
ini tidak terdapat predileksi kelamin dan tumornya biasanya bilateral "0-40 dari
kasus1,2.
Retinoblastoma semula diperkirakan ter*adi akibat mutasi suatu gen dominan
otosom, tetapi sekarang diduga baha suatu alel di satu lokus di dalam pita
kromosom 1"/14 mengontrol tumor bentuk herediter dan non herediter.
Retinoblastoma menun*ukkan berbagai ma#am pola pertumbuhan, yaitu pola
pertumbuhan endoitik, eksoitik, dan iniltrasi dius. ola pertumbuhan endoitik
biasanya berhubungan dengan vitreous seeding, dimana ragmen ke#il dari *aringan
men*adi terpisah dari tumor utama. ola pertumbuhan eksoitik berhubungan dengan
akumulasi #airan subretinal dan ter*adinya sobekan pada retina. enis pertumbuhan
iniltrasi dius merupakan *enis pertumbuhan yang *arang dimana hanya 1,! dari
seluruh pola pertumbuhan retinoblastoma.
ebanyakan ge*ala dini dari retinoblastoma adalah leukokoria3releks pupil yang
putih, strabismus, dan inlamasi intraokular. iagnosis retinoblastoma umumnya bisa
1
-
7/17/2019 refrat retinoblastoma wi -ryan.docx
2/19
ditegakkan berdasarkan pemeriksaan mata dasar yang lengkap. %el Retinoblastoma
pada keadaan keluar mata dengan menyerang sara opti#us dan menyebar ke bagian
subara#hnoid. 5ambaran kalsiikasi bisa dilihat dengan 6+ %#an, &R7 *uga bisa
men*adi modalitas untuk menegakkan diagnosis dan mengevaluasi nervus optikus,
orbita, dan otak.
rognosis retinoblastoma baik *ika dilakukan terapi medis yang tepat. +erapi
medis yang dapat dilakukan berma#am-ma#am seperti 8'ternal 9eam Radiation
+herapy, pla/ 7sotop radioakti, kemoterapi. +erapi pembedahan yang bisa dilakukan
meliputi enukleasi, krioterapi, otokoagulasi, dan e'enterasi.
$ngka ketahanan hidup seluruh pasien retinoblastoma di $merika dan 7nggris saat
ini lebih dari )!. $ngka kesembuhan hampir 0 *ika nervus optikus tidak terlibat
dan enukleasi dilakukan sebelum tumor meleati lamina kribrosa. amun, kematian
dapat ter*adi sekunder akibat perluasan ke intrakranial.
9erdasarkan hal tersebut di atas, maka perlu diketahui #ara diagnosis dini yang
akurat dan penatalaksanaan yang tepat bagi penderita retinoblastoma.1,2
1.2 Batasan Masalah
embahasan makalah ini dibatasi pada penataksanaan retinoblastoma.
1.3 Tujuan Penulisan
&akalah ini bertu*uan untuk memahami penatalaksanaan yang tepat pada
retinoblastoma.
1.4.Met!e Penulisan
&etode yang dipakai pada penulisan makalah ini adalah tin*auan kepustakaan
yang meru*uk kepada berbagai literatur ilmiah.
2
-
7/17/2019 refrat retinoblastoma wi -ryan.docx
3/19
BAB II
TIN"AUAN PU#TA$A
2.1 Anat%i &isilgi 'etina
Retina adalah selembar tipis *aringan sara yang semi transparan dan
multilapis yang melapisi bagian dalam dua pertiga posterior dinding bola mata. Retina
membentang ke depan hampir sama *auhnya dengan korpus siliare dan berakhir di
tepi ora serrata. ada orang deasa, ora serrata berada sekitar (,! mm dibelakang
garis s#halbe pada sisi temporal dan !,< mm di belakang garis ini pada sisi nasal.
ermukaan luar retina sensorik bertumpuk dengan lapisan epitel berpigmen
retina sehingga *uga bertumbuk dengan membrana bru#h, koroid dan sklera. i
sebagian besar tempat retina dan epitelium pigmen retina mudah terpisah hingga
membentuk suatu ruang subretina, seperti yang ter*adi pada ablasio retina. +etapi pada
diskus optikus dan ora serrata, retina dan epitelium pigmen retina saling melekat kuat,
sehingga membatasi perluasan #airan subretina pada ablasio retina. =al ini
berlaanan dengan ruang subkoroid yang dapat terbentuk antara koroid dan sklera,
yang meluas ke ta*i sklera. engan demikian ablasi koroid meluas meleati ora
serrata, dibaah pars plana dan pars plikata. >apisan-lapisan epitel permukaan dalam
korpus siliare dan permukaan posterior iris merupakan perluasan ke anterior retina
dan epitelium pigmen retina. ermukaan dalam retina menghadap ke vitreus.
>apisan-lapisan retina mulai dari sisi dalam adalah sebagai berikut : 31
membran limitans interna, 32 lapisan serat sara yang mengandung akson-akson sel
ganglion yang ber*alan menu*u ke nervus optikus, 3" lapisan sel ganglion, 34 lapisan
pleksiormis dalam yang mengandung sambungan-sambungan sel ganglion dengan sel
amakrin dan sel bipolar, 3! lapisan inti dalam sel bipolar, amakrin dan sel hori?ontal,
3( lapisan pleksiormis luar yang mengandung sambungan sel bipolar dan sel
"
-
7/17/2019 refrat retinoblastoma wi -ryan.docx
4/19
hori?ontal dengan otoreseptor, 3apisan dalam membran bru#h sebenarnya adalah membrana
basalis epitelium pigmen retina. 1
(a%)ar 1. 'etina !an la*isann+a
Retina mempunyai tebal 0,1 mm pada ora serata dan 0,2" mm pada kutub
posterior. itengah-tengah retina terdapat makula. itengah makula, sekitar ",! mm
disebelah lateral diskus optikus terdapat ovea. Fovea merupakan ?ona avaskular di
retina pada angiograi luoresens. Foveola adalah bagian paling tengah pada ovea,
4
-
7/17/2019 refrat retinoblastoma wi -ryan.docx
5/19
disini otoreseptornya adalah sel keru#ut dan bagian retina yang paling tipis. Retina
menerima darah dari dua sumber yaitu koriokapilaria yang berada tepat di luar
membrana bru#h yang mendarahi sepertiga luar retina, termasuk lapisan pleksiormis
luar dan lapisan inti luar, otoreseptor dan lapisan epitel pigmen retina, serta #abang-
#abang dari arteri sentralis retina yang memperdarahi dua per tiga sebelah dalam.
Fovea sepenuhnya diperdarahi oleh korokapilaria dan mudah terkena kerusakan yang
tak dapat diperbaiki kalau retina mengalami ablasi. embuluh darah retina
mempunyai lapisan endotel pembuluh koroid dapat ditembus. %aar darah retina
sebelah luar terletak setinggi lapisan retina1.
%el-sel batang dan keru#ut dilapisan otoreseptor mampu mengubah
rangsangan #ahaya men*adi suatu impuls sara yang dihantarkan oleh lapisan serat
sara retina melalui sara optikus dan akhirnya ke korteks penglihatan. &akula
bertanggung *aab untuk keta*aman penglihatan yang terbaik dan untuk penglihatan
arna, dan sebagian besar selnya adalah sel keru#ut. i ovea sentralis, terdapat
hubungan hampir 1:1 antara otoreseptor keru#ut, sel ganglionnya dan serat sara yang
keluar dan hal ini men*amin penglihatan paling ta*am. iretina perier, banyak
otoreseptor dihubungkan ke sel ganglion yang sama dan diperlukan sistem peman#ar
yang lebih kompleks. $kibat dari susunan seperti itu adalah baha makula terutama
digunakan untuk penglihtan sentral dan arna sedangkan bagian retina lainnya yang
sebagian besar terdiri dari otoreseptor batang digunakan untuk penglihatan perier
dan malam.1,2
!
-
7/17/2019 refrat retinoblastoma wi -ryan.docx
6/19
2.2. 'etin)last%a
2.2.1. De,inisi
Retinoblastoma adalah tumor ganas intraokular diretina yang sering terdapat
pada anak-anak yang mun#ul di lapisan nuklear retina dari okus multiple. %ering
tampak sebagai massa putih yang tumbuh kedalam vitreus dan menyebabkan
leukokoria ketika telah berukuran besar. 9erasal dari retinoblast primiti. 9ersiat
hampir selalu herediter yang diturunkan se#ara autosomal dominan dengan berbagai
penetrasi. 5en yang turun berperan berlokasi di kromosom 1"/14.1,2
2.2.2. E*i!e%ilgi
7nsiden 1 : 14000 kelahiran hidup. Rata-rata didiagnosis usia 1) bulan dan
(
-
7/17/2019 refrat retinoblastoma wi -ryan.docx
7/19
5ambar 2. earisan Retinoblastoma
2.2.4. Pat,isilgi2-3-4
onsep yang dianut sekarang se#ara luas adalah histiogenesis retinoblastoma
yang umumnya mun#ul dari sel pre#ursor multipotensial 3mutasi lengan pan*ang
kromosom 1"@1"/14 yang bisa berkembang dalam hampir berbagai tipe sel lapisan
dalam dan luar retina. %e#ara intraokular, ini memperlihatkan variasi pola
pertumbuhan yang se#ara klasik telah digambarkan seperti :
1. ertumbuhan endoitik
ertumbuhan endoitik ter*adi saat tumor menembus membrane limitan
interna dengan gambaran massa berarna putih sampai krim yang
menun*ukkan tidak adanya pembuluh darah superisial atau pembuluh darah
tumor irregular yang ke#il. ola pertumbuhan ini biasanya berhubungan
dengan vitreous seeding, dimana ragmen ke#il dari *aringan men*adi terpisah
dari tumor utama. ada beberapa keadaan, vitreous seeding dapat meluas
menyebabkan sel tumor terlihat sebagai massa-massa spheroid yang
-
7/17/2019 refrat retinoblastoma wi -ryan.docx
8/19
mengapung pada viteous dan bilik depan mata, menyerupai endotalmitis atau
iridosiklitis dan mengaburkan massa tumor primer.
2. ertumbuhan eksoitik
ertumbuhan eksoitik ter*adi pada #elah subretinal. ola pertumbuhan ini
biasanya berhubungan dengan akumulasi #airan subretinal dan ter*adinya
sobekan pada retina. %el tumor dapat menginiltrasi melalui membran 9ru#h
ke koroid dan kemudian menginvasi nervus siliaris.
". ertumbuhan iniltrasi dius
enis pertumbuhan ini merupakan *enis pertumbuhan yang *arang dimana
hanya 1,! dari seluruh pola pertumbuhan retinoblastoma. ertumbuhan ini
dikarakteristikkan dengan iniltrasi datar pada retina oleh sel tumor tanpa
massa tumor yang tampak *elas. &assa putih yang biasanya yang terlihat pada
*enis pola pertumbuhan retinoblastoma yang lihat *arang ter*adi.
2.2.. $lasi,ikasi
%tadium retinoblastoma menurut $bramson:
%tage 7: enyakit intra okular; a. +umor di retinal b. erluasan kedalam koroid
#. erluasan ke lamina #ribrosa d. erluasan ke dalam sklera..
%tage 77: enyakit orbital; a. +ersangka tumor Arbital 3patologi penyebaran sel
episkleral, terbukti tumor orbital dengan biopsi, b. eterlibatan nodus lokal.
%tage 777: +umor nervus optikus a. +umor menembus lamina tetapi tidak
sampai membelah melintang b. +umor membelah melintang pada nervus
optikus.
%tage 7B: metastasis intra#ranial; a. 6%F positive, b. &assa lesi 6%.
)
-
7/17/2019 refrat retinoblastoma wi -ryan.docx
9/19
%tage B: metastasis hematogen; a. >esi tulang positi b. enyusupan ke organ
lain.
lasiikasi retinoblastona menurut Reese-8llsort:
5roup 7: a. +umor soliter kurang dari 4 diameter diskus 3 atau dibelakang
ekuator. b. +umor multipel tidak lebih 4 atau dibelakang ekuator
5roup 77: a. +umor soliter 4-10 atau dibelakang ekuator. b. tumor multipel
4-10 atau dibelakang ekuator
5roup 777: a. beberapa lesi anterior sampai ekuator. b. tumor soliter lebih dari
10 dibelakang ekuator.
5roup 7B: a. tumor multipel lebih dari 10 . b. beberapa lesi meluas ke
anterior menu*u ora serata
5roup B: a. +umor masi meliputi setengah retina atau lebih. b. Bitreous
seeding
2.2./. Diagnsis
Retinoblastoma biasanya tidak disadari sampai perkembangannya #ukup lan*ut
sehingga menimbulkan papil putih 3leukokoria, strabismus atau peradangan
intrao#ular harus di evaluasi untuk men#ari adanya retinoblastoma. i stadium-
stadium aal tumor biasanya terlihat hanya apabila di#ari misalnya pada anak yang
memiliki riayat keluarga positi atau pada kasus-kasus di mana yang lain telah
terkena.1
a. (ejala $linis
Retinoblastoma bermaniestasi sebelum usia " tahun pada 0 anak. Arang
tua menemukan leukoria pada (0 anak, %trabismus 320 dan mata merah 310.
%etiap anak dengan strabismus harus dilakukan pemeriksaan undus dengan
melebarkan pupil untuk menyingkirkan kemungkinan retinoblastoma.(
-
7/17/2019 refrat retinoblastoma wi -ryan.docx
10/19
5e*ala klinis retinoblastoma dibagi atas":
1 %tadium dini
enampilan abnormal : leukokoria dan strabismus
Aptalmoskopi menampakkan nodul tumor merah muda keputihan dari retina
ke dalam vitreus 3 ertumbuhan endoitik atau pemisahan retina karena
prolierasi tumor subretina dan eksudasi 3pertumbuhan eksoitik
(a%)ar 3. Leukkria *enan!a retin)last%a
2 %tadium lan*ut
a. Cveitis nyata : ekspansi tumor yang menyertai nekrosis ke dalam vitreus
dan bilik depan menghasilkan akumulasi materi sel proses peradangan
3pseudohipopion
(a%)ar 4. Psu!hi**in
10
-
7/17/2019 refrat retinoblastoma wi -ryan.docx
11/19
b. 5laukoma neovaskuler sekunder : nekrosis okal dalam tumor
menyebabkan dilepaskannya aktor pertumbuhan endotel vaskuler dengan
neovaskularisasi di retina dan iris disertai oleh glaukoma sudut tertutup
sekunder
" eterlibatan orbital
ekrosis masi tumor dalam bola mata dikaitkan dengan selulitis orbital akut.
+er#atat baha tumor ini disuplai hanya oleh arteri retina sentral. +umor
meluas sepan*ang nervus optikus men#apai kavitas kranial dan perluasan
transkleral ke dalam orbit menyebabkan proptosis.
(a%)ar . Nekrsis %asi, tu%r
). Pe%eriksaan ,al%sk*/-0-
ada pemeriksaan otalmoskop tampak gambaran keabu- abuan diundus,
dengan pembuluh darah baru dan hemoragik dipermukaannya, yang menyebar ke
dalan atau kebelakang bagian sara retina yang menyebabkan pemisahan retina atau
mungkin tumbuh sebagai massa di vitreus.
11
-
7/17/2019 refrat retinoblastoma wi -ryan.docx
12/19
(a%)ar /. (a%)aran ,un!usk*i *a!a retin)last%a
. Pe%eriksaan *enunjang
4-/-0
1. emeriksaan >aboratorium
=itung *enis darah dan determinasi elektrolit membantu menyingkirkan
kondisi lain yang mirip dengan retinoblastoma.%pe#imen darah sebaiknya
diambil tidak hanya dari pasien tetapi *uga dari orang tua dan saudara
kandung untuk analisis $
C*i kadar en?im a/ueous humor bermanaat untuk pasien yang diduga
menderita retinoblastoma.
2. en#itraan
ada pemeriksaan 6+ s#an tampak gambaran kalsiikasi dan perluasan tumor
(a%)ar 0. (a%)aran T san *a!a retin)last%a
12
-
7/17/2019 refrat retinoblastoma wi -ryan.docx
13/19
C%5 C%5 berguna dalam membedakan retinoblastoma dari keadaan non
neoplastik. C%5 berguna *uga untuk mendeteksi kalsiikasi. &R7 dapat
berguna untuk memperkirakan dera*at dierensiasi retinoblastoma namun tidak
sespesiik 6+-%#an karena kurangnya sensitivitas mendeteksi kalsium. ada
daerah dimana C%5 dan 6+-%#an tidak tersedia, pemeriksaan D-ray dapat
merupakan modalitas untuk mengidentiikasi kalsium intrao#ular pada pasien
dengan media opa/.
". 5ambaran =istopatologi
enemuan histology klasik pada retinoblastoma adalah Fle'ner-Eintersteiner
Rosettes. +erdapat berbagai variasi dalam gambaran histologi. 9eberapa
neoplasia menun*ukkan gambaran nekrosis dan o#i kalsiikasi yang nyata.
ang lain menun*ukkan area dierensiasi glial.
(a%)ar .Flexner-Wintersteiner Rosettes
2.2.
-
7/17/2019 refrat retinoblastoma wi -ryan.docx
14/19
!. isplasia retina
(. Retinositoma
2.2.. Penatalaksanaan4--
a. Me!ial are
+erapi medis ditu*ukan untuk pengaasan lengkap tumor dan
mempertahankan penglihatan sebisa mungkin.
8'ternal 9eam Radiation +herapy 389R+
osis radiasi yang diberikan minimal yaitu 4000-4!00 #5y dengan
eek terapi lokal yang tinggi. amun, terdapat morbiditas dan
mortalitas yang signiikan yang berkaitan dengan terapi ini. 89R+
menghambat pertumbuhan tulang dimana ter*adi hipoplasia. ang lebih
penting lagi, 89R+ *ustru meningkatkan resiko berkembangnya kanker
sekunder. %aat ini digunakan kemoterapi neoa*uvant 3kemoreduksi
yang dikombinasi dengan 89R+ yang diharapkan bisa menekan eek
buruk dari 89R+. 89R+ masih di indikasikan pada beberapa keadaan
seperti
1. Signifikan vitreous seeding.
2. ada anak-anak dengan per*alanan penyakit yang progresi
alaupun sedang men*alani terapi kemoreduksi.
". ada tumor yang berkembang meleati batas pemotongan
nervus optikus setelah enukleasi.
la/ 7sotop radioakti
9iasanya digunakan radioakti #obalt (0, iodine 12!, iridium 12 dan
ruthenium 10(. Radioakti 7 12! direkomendasikan sebagai terapi
pada tumor besar. euntungan plak isotop radioakti adalah se#ara
14
-
7/17/2019 refrat retinoblastoma wi -ryan.docx
15/19
langsung diarahkan ke tumor sehingga meminimalisir radiasi ke
*aringan normal. amun kerugiannya karena diarahkan dosis yang
tinggi ke sklera, radiasi untuk lesi-lesi di anterior lebih sedikit.
emoterapi
emoterapi neoad*uvant primer atau kemoreduksi merupakan temuan
terapi retinoblastoma yang paling memberikan kema*uan signiikan.
+erapi ini digunakan untuk terapi retinoblastoma intraokuler group 6
dan . emoterapi proilaksis dian*urkan *ika tumor sudah menyerang
nervus optikus yang telah meleati lamina kribrosa. euntungannya
adalah mengurangi komplikasi dari 89R+.
Abat antikanker yang digunakan adalah vinkristin 3vin#asar, on#ovin
F%, karboplatin 3paraplatin dan etoposide 3toposar. %ebagai
kombinasi *uga diberikan agen imunosupresi seperti siklosporin.
ada penelitian oleh kelompok peneliti Retinoblastoma
memperlihatkan baha penggunaan kemoterapi 3karboplatin, etoposit,
dan vinkristin sebagai terapi primer dalam mengurangi ukuran tumor
yang diikuti dengan berbagai terapi lokal 3radioterapi-e'ternal beam
atau plak isotop, krioterapi, termoterapi dan otokoagulasi dapat
mengontrol perkembangan tumor.
). Pe%)e!ahan
+erapi pembedahan tumor merupakan standar terapi pada kasus
retinoblastoma tahap lan*ut.
8nukleasi
8nukleasi dilakukan saat tidak ada kesempatan untuk mempertahankan
kemampuan visual@penglihatan. asien yang umumnya memerlukan
1!
-
7/17/2019 refrat retinoblastoma wi -ryan.docx
16/19
enukleasi adalah orang-orang dengan pelepasan retina total dan atau
segmen posterior penuh dengan tumor dimana pasien tidak dapat
mempertahankan ungsi penglihatan.
rioterapi
apat digunakan se#ara primer untuk tumor berukuran ke#il yang
berlokasi di anterior, yang *auh dari diskus dan makula, tetapi dapat
*uga diindikasikan untuk rekurensi yang ter*adi setelah terapi radiasi.
%iklus krioterapi diulangi "-4 kali. engobatan berhasil *ika
terangkatnya tumor se#ara lengkap dengan *aringan parut datar.
Fotokoagulasi
apat digunakan sebagai terapi primer untuk tumor berukuran ke#il
yang berlokasi di anterior. amun, otokoagulasi dekat makula dapat
mengakibatkan deek dekat dis#us optikus dan penurunan kemampuan
visual. Fotokoagulasi dapat *uga digunakan untuk tumor rekuren
setelah 89R+.
8'enterasi
+etap digunakan pada banyak negara belum berkembang dimana telah
terdapat perluasan tumor ke daerah sekitar.
2.2.. omplikasi
+umor nonokular sekunder bisa berkembang pada mereka yang selamat dari
retinoblastoma, seperti : osteosar#oma, sar#omas *aringan lunak, malignan
melanoma, , leukaemia, limoma, dan tumor otal lainnya
1(
-
7/17/2019 refrat retinoblastoma wi -ryan.docx
17/19
omplikasi vas#ular : kerusakan vas#ular retina dan perdarahan mungkin
terlihat setelah radiasi
2.2.10. rognosis
rognosis baik dimana an*uran peraatan medis tersedia. %e#ara keseluruhan
angka harapan hidup retinoblastoma di $merika %erikat dan 7nggris lebih dari )!.
$ngka penyembuhan hampir 0 apabila nervus optikus tidak terkena dan enukleasi
ter*adi sebelum tumor meleati lamina #ribrosa. $ngka harapan hidup menurun (0
apabila tumor meluas meleati lamina #ribrosa bahkan bila u*ung potongan sara
terbebas dari sel tumor. $ngka harapan hidup menurun kurang dari 20 apabila sel
ditemukan pada penampang melintang pembedahan. ematian ter*adi sekunder
terhadap pembesaran intra#ranial. $ngka kematian apabila ter*adi invasi ke koroid,
s#lera, orbital adalah 21,( dan ),
-
7/17/2019 refrat retinoblastoma wi -ryan.docx
18/19
BAB III
PENUTUP
3.1. $esi%*ulan
1. Retinoblastoma adalah keganasan intraokuler primer yang paling banyak
ter*adi pada anak-anak.
2. Retinoblastoma disebabkan mutasi pada gen R91 yang berlokasi pada lengan
pan*ang dari kromosom 1" lokus 14 31"/14.
". Retinoblastoma menun*ukkan berbagai ma#am pola pertumbuhan, yaitu
pertumbuhan endoitik, eksoitik, dan iniltrasi dius.
4. Retinoblastoma diklasiikasi kan men*adi grup $, 9, 6, , dan 8 menurut
International Classification System.
!. iagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis riayat penyakit keluarga dan
pemeriksaan otalmologi
(. +erapi retinoblastoma meliputi terapi medis dan terapi pembedahan.
-
7/17/2019 refrat retinoblastoma wi -ryan.docx
19/19
DA&TA' PU#TA$A
1. Baughan , +aylor $, Riordan 8. . 2000. Retina dan +umor 7ntraAkular.
alam: Atalmologi Cmum. 8disi 14. Eidva &edika. =al: 21ang, 5erhard . Apthalmology. 2000. $ %hort +e'tbook.. +hieme, e
ork.