Refrat Inge

24
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Fraktur adalah suatu patahan pada kontinuitas struktur tulang. Ada empat macam fraktur pada antebrakhial yakni fraktur Colles, fraktur Smith, fraktur Galeazzi, fraktur Monteggia. Bila hanya satu tulang lengan bawah mengalami fraktur, kemungkinan besar terdapat dislokasi pada sendi radioulnar proksimal atau distal. Dua jenis cedera ini terkenal dengan eponim bahasa Italianya, Monteggia dan Galeazzi. 1 Fraktur Monteggia: adalah fraktur sepertiga bagian proksimal ulna dan dislokasi kaput radius.disertai dislokasi ke anterior dari kapitulum radius. Fraktur Galeazzi: adalah fraktur radius distal disertai dislokasi atau subluksasi sendi radioulnar distal. 1 Cedera yang didefinisikan oleh Giovanni Battista Monteggia pada awal abad kesembilan belas adalah fraktur sepertiga bagian proksimal ulna dan dislokasi kaput radius. Pasien dengan fraktur- dislokasi Monteggia datang dengan siku yang bengkak, deformitas serta terbatasnya ROM karena nyeri khususnya supinasi dan pronasi. 1 1

Transcript of Refrat Inge

Page 1: Refrat Inge

BAB I

PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

Fraktur adalah suatu patahan pada kontinuitas struktur tulang. Ada empat macam fraktur

pada antebrakhial yakni fraktur Colles, fraktur Smith, fraktur Galeazzi, fraktur Monteggia. Bila

hanya satu tulang lengan bawah mengalami fraktur, kemungkinan besar terdapat dislokasi pada

sendi radioulnar proksimal atau distal. Dua jenis cedera ini terkenal dengan eponim bahasa

Italianya, Monteggia dan Galeazzi.1

Fraktur Monteggia: adalah fraktur sepertiga bagian proksimal ulna dan dislokasi kaput

radius.disertai dislokasi ke anterior dari kapitulum radius.

Fraktur Galeazzi: adalah fraktur radius distal disertai dislokasi atau subluksasi sendi

radioulnar distal.1

Cedera yang didefinisikan oleh Giovanni Battista Monteggia pada awal abad kesembilan

belas adalah fraktur sepertiga bagian proksimal ulna dan dislokasi kaput radius. Pasien dengan

fraktur-dislokasi Monteggia datang dengan siku yang bengkak, deformitas serta terbatasnya

ROM karena nyeri khususnya supinasi dan pronasi.1

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Departemen Bedah ortopedi, Universitas

Otonom dari Barcelona, Rumah Sakit Hebron Valle, Barcelona, Spanyol. Lima puluh empat

pasien dengan patah tulang Monteggia dirawat di rumah sakit kami dengan rata-rata tindak lanjut

dari 24 bulan (12-48 bulan). Rata-rata berusia 41 tahun (18-81 tahun). Menurut klasifikasi Bado,

ada 24 pasien dengan tipe I, 20 pasien dengan tipe II, 6 pasien dengan tipe III dan 4 pasien

dengan tipe IV. 27 kasus disebabkan kendaraan bermotor dan kecelakaan sepeda motor, lima

pejalan kaki yang terkena mobil, 21 kasus oleh karena penurunan kausal dan hanya satu kasus

yang disebabkan oleh tembakan langsung. Dalam semua kasus, pengobatan terdiri dari reduksi

terbuka dan fiksasi internal fraktur ulnaris menggunakan metode yang berbeda osteosynthesis

(3,5 mm DCP, rekonstruksi pelat 3,5 mm, 6,5 mm screw cancellous, ketegangan band teknik

1

Page 2: Refrat Inge

dengan kawat Kirschner, dan ketiga tubular piring-satu ). Perawatan awal dari dislokasi radial

dicoba dengan reduksi tertutup dan verifikasi di bawah fluoroskopi. Reduksi terbuka dan

osteosynthesis dilakukan pada 10 kasus, dan reseksi kepala berbentuk radial diperlukan dalam

tiga kasus sebagai pengobatan awal. Ada enam fraktur terbuka dengan satu kasus

mengembangkan infeksi kronis. 2

Pola cedera fratur Galeazzi pertama kalinya dijelaskan pada tahun 1942 oleh Cooper 92

tahun sebelum Galeazzi melaporkan hasilnya. Ricardo Galeazzi (1866-1952), seorang ahli bedah

Italia di Instituto de Rachitici di Milan, dikenal karena pengalaman kerja yang luas tentang

dislokasi pinggul bawaan. Such fractures have since become synonymous with his name. Pada

tahun 1934, ia melaporkan pengalamannya dengan 18 patah tulang dengan pola-di atas

digambarkan sebagai penghargaan terhadap lesi Monteggia. Dan sejak saat itu fraktur ini identik

dengan namanya.3

Pada tahun 1941, Campbell mengistilahkan fraktur Galeazzi sebagai "fraktur kebutuhan,"

karena memerlukan perawatan bedah; pada orang dewasa, pengobatan non operasi hasil cedera

pada dislokasi persisten atau berulang dari distal ulna.3

2

Page 3: Refrat Inge

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.I Definisi

Fraktur adalah suatu patahan pada kontinuitas struktur tulang. Ada empat macam fraktur

pada antebrakhial yakni fraktur Colles, fraktur Smith, fraktur Galeazzi, fraktur Monteggia. Bila

hanya satu tulang lengan bawah mengalami fraktur, kemungkinan besar terdapat dislokasi pada

sendi radioulnar proksimal atau distal. Dua jenis cedera ini terkenal dengan eponim bahasa

Italianya, Monteggia dan Galeazzi.1

Fraktur Monteggia: adalah fraktur sepertiga bagian proksimal ulna dan dislokasi kaput

radius.disertai dislokasi ke anterior dari kapitulum radius.

Fraktur Galeazzi: adalah fraktur radius distal disertai dislokasi atau subluksasi sendi

radioulnar distal.1

II.III Epidemiologi

Fraktur pada lengan pada umumnya lebih sering terjadi pada pria disbanding wanita,

insidensi pada pria meningkat biasanya disebabkan oleh kecelakaan sepeda motor, cedera akibat

olahraga, perkelahian, dan jatuh dari ketinggian.4

Rasio patah tulang terbuka lebih tinggi daripada fraktur tertutup pada tulang lengan

dibandingkan tulang lainnya kecuali tulang tibia. 4

Insidensi fraktur Monteggia merata baikpada pria maupun wanita, insidensi fraktur ini

sangat jarang, biasanya terjadi pada usia 4-10 tahun, namun juga bisa terjadi pada orang dewasa.5

Insidensi fraktur Galeazzi terjadi pada 3-7% pada semua fraktur lengan bawah. Dan lebih

sering terjadi pada pria. Meskipun kasus fraktur Galeazzi jarang dilaporkan, fraktur jenis ini

menduduki 7% untuk semua fraktur lengan bawah pada orang dewasa.3

3

Page 4: Refrat Inge

II.III Anatomi

Gambar I. Anatomi tulang radius dan ulna6

Tulang radius dan ulna tidak saja sebagai penghubung lengan atas dan maupun tangan

tapi mempunyai fungsi pronasi dan supinasi dengan gerakan radius dan ulna. Kedua tulang

lengan bawah dihubungkan oleh sendi radioulna yang diperkuat oleh ligamentum anulare yang

melingkar kapitupulum radius dan di distal oleh sendi radioulna yang diperkuat oleh ligamentum

radiuulna yang mengandung fibrokartilago triangularis. Membran interosea memperkuat

hubungan ini sehingga radius dan ulna merupakan satu kesatuan yang kuat. Oleh karena itu,

patah yang hanya mengenai satu tulang agak jarang terjadi atau bila patahnya hanya mengenai

satu tulang saja hampir selalu disertaii dislokasi sendi radioulna yang dekat dengan patah

tersebut.

Selain itu, radius dan ulna dihubungkan oleh otot antar tulang yaitu musculus supinator,

musculus pronator teres, musculus pronator kuadratus yang membuat gerakan pronasi dan

4

Page 5: Refrat Inge

supinasi. Ketiga otot itu bersama dengan otot lain yang berinsersi dengan radius dan ulna

menyebabkan patah tulang lengan bawah disertai dislokasi angulasi dan rotasi terutama radius.

Antebrachii terdiri atas dua buah tulang parallel yang berbeda panjang bentuknya ; os

radius dan os ulna. Disebelah proksimal membentuk tiga persendian sedangkan sebelah distal

dua persendian. Tulang radius, lebih pendek daripada ulna, bentuk lebih melengkung dan

bersendi dengan os ulna pada bagian proksimal dan distal “radio-ulnar joint” yang bersifat

rotator. Antara kedua tulang ini juga dihubungkan oleh membran interroseus, suatu jaringan

fibrous yang berjalan abliq dari ulna ke radius. Membran ini berfungsi merotasikan tulang radius

terhadap os ulna, yang menghasilkan gerakan pada lengan bawah.7

II.IV Mekanisme cedera pada fraktur-dislokasi pada lengan bawah

Mekanisme trauma pada antebrachii yang paling sering adalah jatuh dengan outstreched

hand atau trauma langsung. Gaya twisting menghasilkan fraktur spiral pada level tulang yang

berbeda. Trauma langsung atau gangguan angulasi menyebabkan fraktur transversal pada level

tulang yang sama. Bila salah satu tulang antebrachii mengalami fraktur dan menglami angulasi,

maka tulang tersebut menjadi lebih pendek terhadap tulang lainnya. Bila perlekatan dengan wrist

joint dan humerus intak, tulang yang lain akan mengalami dislokasi (fraktur dislokasi Galeazzi/

Monteggia)8

Pada umumnya mekanisme cedera pada fraktur tulang radius dan ulna berkaitan dengan

kecelakaan sepeda motor, meskipun sering juga disebabkan oleh trauma langsung (ketika

melindungi kepala), luka tembak, dan terjatuh dari ketinggian atau cedera yang diakibatkan saat

olahraga.4

II.V Fraktur Monteggia

II.V.I Definisi

Cedera yang didefinisikan oleh Giovanni Battista Monteggia pada awal abad kesembilan

belas adalah fraktur sepertiga bagian proksimal ulna dan dislokasi kaput radius. Pasien dengan

fraktur-dislokasi Monteggia datang dengan siku yang bengkak, deformitas serta terbatasnya

ROM karena nyeri khususnya supinasi dan pronasi. Kaput radius bisanya dapat di palpasi.Harus

5

Page 6: Refrat Inge

dilakukan pemeriksaan neurovascular dengan teliti oleh karena sering terjadi cedera saraf periper

n radialis atau PIN.4

II.V.II Klasifikasi

Gambar II. Klasifikasi Fraktur dislokasi Monteggia menurut Bado9

1. Tipe ekstensi (60 persen) Fraktur 1/3 tengah / proksimal ulna dengan angulasi anterior

disertai dislokasi anterior kaput radius.

2. Tipe fleksi (15 persen) Fraktur 1/3 tengah / proksimal ulna dengan angulasi posterior

disertai dislokasi posterior kaput radii dan fraktur kaput radii.

3. Tipe lateral (20 persen) Fraktur ulna distal processes coracoideus dengan dislokasi lateral

kaput radius.

4. Tipe kombinasi (5 persen) Fraktur ulna 1/3 tengah / proksimal ulna dengan dislokasi

anterior kaput radii pada level yang sama.4

II.V.III Mekanisme Cedera

Biasanya penyebabnya adalah jatuh yang bertumpu pada tangan, jika pada saat benturan

tubuh memuntir, daya geraknya dapat dengan kuat mempronasikan lengan bawah. Kaput radius

berdislokasi ke depan dan sepertiga bagian atas ulna patah dan melengkung ke depan. Kadang-

kadang daya penyebabnya adalaah hiperekstensi.4

6

Page 7: Refrat Inge

Gambar III. Mekaisme cedera pada fraktur Monteggia.4

Terdapat beberapa mekanisme cedera pada fraktur Monteggia berdasarkan klasifikasi

Bado, yaitu:

Tipe I : Pronasi paksa pada lengan bawah.

Tipe II : Aksial pemuatan lengan bawah dengan siku di fleksikan

Tipe III : Abduksi siku secara paksa

Tipe IV : Mekanisme tipe I dimana kegagalan pada caput radius.4,5

II.V.IV Pemeriksaan Klinis

- Pasien dengan jenis fraktur Monteggia biasanya terdapat pembengkakan pada siku,

deformitas, krepitasi, dan nyeri ketika menggerakkan siku, terbatasnya ROM terutama

saat pronasi dan supinasi4

- Penting juga untuk melakukan pemeriksaan neurovascular, karena cedera pada saraf

terutama sara interoseous posterior atau radial.4,5

7

Page 8: Refrat Inge

II.V.IV Pemeriksaan Radiografi

- X-ray AP dan lateral dari siku dan lengan (termasuk pergelangan tangan).

- X-ray oblik mungkin membantu untuk mendefinisikan frakturnya.

- Pada pemeriksaan X ray, kaput radius (yang biasanya mengarah langsung ke kapitulum)

berdislokasi ke depan. Dan terdapat fraktur pada sepertiga bagian atas ulna dengan

perlengkungan ke depan. Kadang-kadang dislokasi radius disertai dengan fraktur

olekranon. Kadang-kadang kaput radius berdislokasi ke posterior dan fraktur ulna

melengkung ke belakang.4

II.V.V Penatalaksanaan

Teknik Penanganan terapi konservatif dan operasi

I. Metode Penanganan Konservatif

Prinsipnya dengan melakukan traksi ke distal dan kembalikan posisi tangan berubah akibat rotasi

Posisi tangan dalam arah benar dilihat letak garis patahnya.

- 1/3 proksinal posisi fragmen proksimal dalam supinasi untuk dapat kesegarisan fragmen distal

supinasi.

- 1/3 tengah posisi radius netral maka posisi distal netral.

- 1/3 distal radius pronasi maka posisi seluruh lengan pronasi, setelah itu dilakukan immobilisasi

dengan gips atas siku.8

Metode Penanganan Operatif

-   Empat eksposur dasar yang direkomendasikan

1. Straight ulnar approach untuk fraktur shaft ulna

2. Volar antecubital approach untuk fraktur radius proximal

8

Page 9: Refrat Inge

3. Dorsolateral approach untuk fraktur shaft radius, mulai dari kapitulum radius sampai ¼

distal shaft radius

4. Palmar approach untuk fraktur radius 1/3 distal8

-   Posisikan pasien terlentang pada meja operasi. Meja hand sangat membantu untuk

memudahkan operasi. Tourniquet dapat digunakan kecuali bila didapatkan lesi vaskuler.

-   Ekspos tulang yang mengalami fraktur sesuai empat prinsip diatas.

-   Reposisi fragmen fraktur seoptimal mungkin

-   Letakkan plate idealnya pada sisi tension yaitu pada permukaan dorsolateral pada radius, dan

sisi dorsal pada ulna. Pada 1/3 distal radius plate sebaiknya diletakkan pada sisi volar untuk

menghindari tuberculum Lister dan tendon-tendon ekstensor.

-   Pasang drain, luka operasi ditutup lapis demi lapis8

f.   Komplikasi

Malunion

Kompartemen sindrom

Cross union

Atropi sudeck

Trauma N. Medianus

Rupture tendo ekstensor sendi pergelangan tangan, pronasi, supinasi, fleksi palmar,

pergerakan serta ekstensi 4,8

g.   Mortalitas

Pada umumnya rendah8

h.   Perawatan Pasca Bedah

9

Page 10: Refrat Inge

-   Perawatan luka operasi pada umumnya

-   Drain dilepas 24-48 jam post operatif atau sesuai dengan produksinya

-   Elevasi lengan 10 cm di atas jantung

-   Mulai latihan ROM aktif dan pasif dari jari-jari, pergelangan tangan, siku sesegera mungkin

setelah operasi8

i.     Follow Up

-   Fisioterapi aktif ROM tangan, pergelangan dan siku

-   Buat X Ray kontrol 6 minggu dan 3 bulan sesudahnya

-   Penyembuhan biasanya setelah 16-24 minggu, selama ini hindari olah raga kontak dan

mengangkat beban lebih dari 2 kilogram.8

II.VI Fraktur Galeazzi

II.VI.I Definisi

Fraktur sepertiga distal radius dengan dislokasi radioulnar joint distal. Fragmen distal

angulasi ke dorsal. Pada pergelangan tangan dapat diraba tonjolan ujung distal ulna. Fraktur

dislokasi Galeazzi terjadi akibat trauma langsung pada wrist, khususnya pada aspek dorsolateral

atau akibat jatuh dengan outstreched hand dan pronasi forearm. Pasien dengan nyeri pada wrist

atau midline forearm dan diperberat oleh penekanan pada distal radioulnar joint.8

10

Page 11: Refrat Inge

Pola cedera fratur Galeazzi pertama kalinya dijelaskan pada tahun 1942 oleh Cooper 92

tahun sebelum Galeazzi melaporkan hasilnya. Ricardo Galeazzi (1866-1952), seorang ahli bedah

Italia di Instituto de Rachitici di Milan, dikenal karena pengalaman kerja yang luas tentang

dislokasi pinggul bawaan. Such fractures have since become synonymous with his name. Pada

tahun 1934, ia melaporkan pengalamannya dengan 18 patah tulang dengan pola-di atas

digambarkan sebagai penghargaan terhadap lesi Monteggia. Dan sejak saat itu fraktur ini identik

dengan namanya.3

Pada tahun 1941, Campbell mengistilahkan fraktur Galeazzi sebagai "fraktur kebutuhan,"

karena memerlukan perawatan bedah; pada orang dewasa, pengobatan non operasi hasil cedera

pada dislokasi persisten atau berulang dari distal ulna.3

II.VI.II Mekanisme Cedera

Fraktur diafisis radius bias saja disebabkan oleh trauma langsung maupun tak langsung,

contohnya jatuh dengan tangan terulur. Fraktur Galeazzi juga dapat disebabkan oleh trauma

langsung pergelangan tangan, biasanya pada dorsolateral, atau jatuh dengan tangan terulur dan

lengan dalam keadaan pronasi.4

II.VI.III Pemeriksaan Klinis

- Manifestasi klinis yang muncul pada pasien bervariasi dan berhubungan dengan tingkat

keparahan cedera dan derajat fraktur. Nyeri, bengkak dan lunak di daerah fraktur.

- Terbatasnya ROM pada siku, khusunya pada saat pronasi dan supinasi. Harus di anaisi,

jarang, namu rotasi lengan terbatas dapat dianggap adanya dislokasi kaput radius

disamping fraktur diafisis.

- Pada fraktur Galeazzi biasanya terdapat nyeri pada pergelangan tangan atau nyeri pada

garis tengah lengan bahwa eksaserbasi oleh tekanan pada sendi radioulnar distal

disamping fraktur kolum radius.

- Cedera neurovascular sangat jarang terjadi.4

11

Page 12: Refrat Inge

II.VI.IV Pemeriksaan Radiografi

- Dalam menegakkan diagnosa suatu fraktur Galeazzi harus berdasarkan pemeriksaan

radiografi.10

- X-Ray Anteroposterior dan lateral pada lengan, siku dan pergelangan tangan

- Tanda yang didapatkan pada pemeriksaan radiografi pada sendi radioulnar distal pada X-

Ray anteroposterior yaitu:

1. Fraktur pada basis stiloid ulnar

2. Subluksasi ulna pada X-Ray lateral

3. Pemendekan radius sebesar >5 mm.4

II.VI.V Penatalaksanaan

Terapi Pembedahan

Fraktur Galeazzi pada semua dewasa harus ditangani dengan reduksi terbuka dan fiksasi

internal (ORIF). Bedah anatomi dilakukan dengan melakukan reduksi radius yang dilakukan dan

pengurangan bedah anatomi dari jari-jari dan dislocation of the distal radioulnar joint (DRUJ)

memberikan kesempatan terbaik untuk penyembuhan.11

Rincian Preoperatif

Pemeriksaan radiografi yang tepat sangat diperlukan, potongan plat yang dibuat untuk

mensimulasikan reduksi, dan implant yang dipilih. Radiografi ekstremitas kontralateral adalah

bermanfaat sebagai template.11

Perencanaan preoperative adalah sebagai berikut:

Persetujuan untuk dilakukannya prosedur ORIF dan mungkin pencangkokan.

Radiografi dan rencana cutout tersedia.

12

Page 13: Refrat Inge

Fragmen kecil (3,5 mm) fiksasi sistem dengan pelat kompresi dinamis (DCPs) atau

kontak baru plat dinamis terbatas kompresi (LCDCP)

Radiolucent hand table

C-arm tersedia.

Tourniquet.11

Intraoperatif

Rincian intrabedah sebagai berikut:

Gunakan persiapan ortopedi standar dan draping dari ekstremitas dan krista iliaka, sesuai

kebutuhan, jika dibutuhkan cangkok tulang.

Membersihkan darah, dan mengikat torniquet hingga 200-250 mm Hg.

Pendekatan Henry volar yang paling sering digunakan untuk mengekspos jari-jari, namun

pendekatan Thompson dapat digunakan untuk fraktu proksimal radius. Dokter bedah

harus menggunakan pendekatan yang paling familiar

Patahan berkurang dengan bantuan forsep fraktur tajam atau pengurangan luas dan traksi

manual. C-arm visualisasi radiografi dapat digunakan untuk mengkonfirmasi patah /

alignment tulang.

Letakkan plat kompresi 3,5 mm.

Evaluasi fraktur dan DRUJ untuk realignment dan reduksi. Putar lengan bawah dan

menilai untuk setiap ketidakstabilan DRUJ.

o Jika DRUJ stabil, maka evaluasi supinasi. Jika belat direduksi dan stabil di

supinasi, di supinasi selama 4 minggu setelah operasi.

o Jika DRUJ ini diturunkan di supinasi namun tidak stabil, menstabilkan DRUJ di

supinasi dengan menempatkan 2 0,045 kawat Kirschner (K-kabel) dari ulna ke

jari-jari, hanya proksimal ke permukaan artikular.

13

Page 14: Refrat Inge

o Jika DRUJ tidak stabil dan tereduksi, maka lakukan reduksi terbuka melalui

pendekatan punggung, menghapus jaringan lunak dari DRUJ, dan menstabilkan

DRUJ dengan cara yang dijelaskan di atas.

Jika disposisi, fraktur ulnar dasar styloid dapat mewakili ketidakstabilan signifikan DRUJ

yang membutuhkan ORIF. Hal ini dapat dicapai melalui pendekatan ulna, dengan

menggunakan interval antara m. fleksor karpi (FCU) dan m. ekstensor karpi (ECU).

Lepaskan tourniquet, memperoleh hemostasis sebelum penutupan, dan menilai suplai

pembuluh darah ke jari-jari.

Meskipun prosedur ini kontroversial, cangkok tulang dapat diterapkan untuk fraktur yang

terlalu komunitif. Sebagai hasil perbandingan retrospektif patah tulang lengan bawah

kominutif, pertanyaan muncul mengenai kebutuhan untuk tulang akut okulasi. Tidak ada

perbedaan waktu penyembuhan dan waktu untuk menyatu dalam studi seri kecil yang

telah dilakukan, menunjukkan bahwa rutinitas mencangkok tulang tidak diindikasikan.

Namun, studi prospektif diperlukan. Jika dokter bedah memutuskan untuk menempatkan

autogenous graft tulang tambahan, ini dapat diambil dari olekranon dan / atau mata bor

pada setiap penempatan sekrup.

Periksa reduksi dengan radiograf.

Cuci dan tutup luka

Oleskan belat lengan panjang dengan lengan ditempatkan di supinasi.11

Rincian pascaoperasi adalah sebagai berikut:

Tinggikan ekstremitas atas.

Letakkan es ke situs operasi sesuai kebutuhan.

Periksa status neurologis dan vaskuler. Secara khusus, mengevaluasi fungsi AIN dan

adanya sindrom kompartemen.

Immobilisasi lengan bawah di supinasi selama 4 minggu, dengan penghapusan pin

perkutan selama 4 minggu.

14

Page 15: Refrat Inge

Segera setelah operasi, latih kemapuan terapi kerja bagi berbagai jari dan bahu gerak.11

Follow-up

Follow-up care adalah sebagai berikut:

Pada 7 dan 14 hari setelah operasi, luka diperiksa. Lepaskan jahitan 10-14 hari setelah

operasi, laukan pemeriksaan radiografi pada setiap kunjungan, dan mengganti belat

dengan cast di atas-siku penjepit di supinasi.

Pada minggu ke 4, lakukan pemeriksaan radiografi untuk penyelarasan recheck dan

reduksi radius dan DRUJ, melepaskan pin jika ada, memeriksa kembali radiografi untuk

mengkonfirmasi pemeliharaan pengurangan, dan mengganti cast brace di supinasi.

At 6 weeks, remove the cast, obtain radiographs, and initiate physical therapy for elbow,

wrist, and digital motion. Pada minggu ke 6, melepaskan cast, melakukan pemeriksaan

radiografi, dan memulai terapi fisik untuk siku, pergelangan tangan, dan gerakan jari.

Aplikasi dari lengan bawah brace fungsional sesuai saat ini.

Ulangi pemeriksaan radiografi pada interval 6 minggu sampai penyembuhan terlihat.11

Komplikasi

Tingkat komplikasi secara keseluruhan dalam pengobatan patah tulang Galeazzi sekitar 40%.

Komplikasinya meliputi:

Nonunion

Malunion

Infeksi

Fraktur yang berulang setelah plat di lepasan.

Posterior interosseous nerve (PIN) injury.

Ketidakstabilan dari DRUJ11

15

Page 16: Refrat Inge

Nonunion dan malunion terutama yang terkait dengan reduksi tertutup, imobilisasi plester, paku

intramedulla, dan fiksasi piring tidak memadai.11

BAB III

PENUTUP

III.I Kesimpulan

Fraktur adalah suatu patahan pada kontinuitas struktur tulang. Ada empat macam fraktur

pada antebrakhial yakni fraktur Colles, fraktur Smith, fraktur Galeazzi, fraktur Monteggia. Bila

hanya satu tulang lengan bawah mengalami fraktur, kemungkinan besar terdapat dislokasi pada

sendi radioulnar proksimal atau distal. Dua jenis cedera ini terkenal dengan eponim bahasa

Italianya, Monteggia dan Galeazzi.

Fraktur Monteggia: adalah fraktur sepertiga bagian proksimal ulna dan dislokasi kaput

radius.disertai dislokasi ke anterior dari kapitulum radius.

Fraktur Galeazzi: adalah fraktur radius distal disertai dislokasi atau subluksasi sendi

radioulnar distal.

Pada umumnya mekanisme cedera pada fraktur tulang radius dan ulna berkaitan dengan

kecelakaan sepeda motor, meskipun sering juga disebabkan oleh trauma langsung (ketika

16

Page 17: Refrat Inge

melindungi kepala), luka tembak, dan terjatuh dari ketinggian atau cedera yang diakibatkan saat

olahraga.

Untuk menegakan diagnosa kedua fraktur ini harus berdasarakan gejala klinis

pemeriksaan fisik dan pemeriksaan radiologi.

Fraktur Monteggia dapat dilakukan penatalaksanaan secara konservatif dan operatif.

Prinsipnya dengan melakukan traksi ke distal dan kembalikan posisi tangan berubah akibat rotasi

osisi tangan dalam arah benar dilihat letak garis patahnya.

Lain halnya dengan fraktur Galeazzi yang pada semua dewasa harus ditangani dengan

reduksi terbuka dan fiksasi internal (ORIF).

DAFTAR PUSTAKA

,

1. Apley A, Solomon L, Apley’s System of Orthopaedics and Fractures.

Edisi VII, Jakarta: Widya Medika.1995, hal 310-312.

2. Monteggia Fractures in Adults diakses pada

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12491706 pada tanggal 25 November 2010.

3. Galeazzi Fractures diakses pada

http://emedicine.medscape.com/article/1239331-overview pada tanggal 25 November

2010.

4. Koval, Kenneth J. Handbook of Fractures. Edisi III, Philadelphia, 2002,

hal 216-225.

5. Monteggia Fracture diakses pada

http://www.orthopaedicclinic.com.sg/dictionary/monteggia-fracture/ pada tanggal 27

November 2010.

17

Page 18: Refrat Inge

6. Klasifikasi Bado pada Fraktur Monteggia di akses pada

www.infofisioterapi.com

pada tanggal 26 November 2010.

7. Fraktur Antebrachiii diakses pada http://www.bedahugm.net/fraktur-

antebrachii pada tanggal 25 November 2010

8. Fraktur Radius Ulna diakses pada http://www.Bedahunmuh's Blog.mht

pada tanggal 25 November 2010.

9. Klasifikasi Fraktur dislokasi Monteggia menurut Bado diakses pada

http://www.uth.tmc.edu pada tanggal 25 November 2010.

10. Galeazzi Fracture diakses pada

http://emedicine.medscape.com/article/1239331-diagnosis pada tanggal 27 November

2010.

11. Galeazzi Fracture diakses pada

http://emedicine.medscape.com/article/1239331-treatment pada tanggal 27 November

2010.

18