Refrat Ikhtisar Penyakit Ginjal Kronis

11
Ikhtisar Penyakit Ginjal kronis fungsi normal ginjal Ginjal adalah sepasang organ berbentuk kacang yang terletak pada kedua sisi tulang belakang di tengah punggung bawah. Masing- masing ginjal berat pon sekitar ¼ dan berisi sekitar satu juta unit penyaringan disebut nefron. Setiap nefron terdiri dari sebuah glomerulus dan tubulus. glomerulus adalah miniatur penyaringan atau pemisahan perangkat sementara tubula adalah tabung kecil seperti struktur melekat pada glomerulus. Ginjal dihubungkan ke kandung kemih melalui ureter disebut tabung. Urin disimpan dalam kandung kemih. kandung kemih tersambung ke luar tubuh dengan tabung lain seperti struktur yang disebut uretra. Fungsi utama ginjal adalah membuang produk limbah dan kelebihan air dalam darah. Emproses sekitar 200 liter darah setiap hari dan menghasilkan sekitar dua liter urin. Produk limbah yang dihasilkan

description

FREE

Transcript of Refrat Ikhtisar Penyakit Ginjal Kronis

Ikhtisar Penyakit Ginjal kronis

fungsi normal ginjal

Ginjal adalah sepasang organ berbentuk kacang yang terletak pada kedua sisi tulang belakang di tengah punggung bawah. Masing-masing ginjal berat pon sekitar dan berisi sekitar satu juta unit penyaringan disebut nefron. Setiap nefron terdiri dari sebuah glomerulus dan tubulus. glomerulus adalah miniatur penyaringan atau pemisahan perangkat sementara tubula adalah tabung kecil seperti struktur melekat pada glomerulus.

Ginjal dihubungkan ke kandung kemih melalui ureter disebut tabung. Urin disimpan dalam kandung kemih. kandung kemih tersambung ke luar tubuh dengan tabung lain seperti struktur yang disebut uretra.

Fungsi utama ginjal adalah membuang produk limbah dan kelebihan air dalam darah. Emproses sekitar 200 liter darah setiap hari dan menghasilkan sekitar dua liter urin. Produk limbah yang dihasilkan dari proses metabolisme normal termasuk rincian jaringan aktif, makanan, dan zat lainnya. Ginjal juga memainkan peran penting dalam mengatur tingkat berbagai mineral seperti kalsium, natrium, dan kalium dalam darah.

Sebagai langkah pertama dalam filtrasi, isi darah diserahkan ke glomeruli Di sini produk limbah dan cairan disaring sedangkan sel-sel darah merah, protein, dan molekul besar dipertahankan dalam kapiler. Selain limbah, beberapa zat berguna juga disaring. Filtrat terkumpul dalam kantung yang disebut kapsul Bowman.

langkah berikutnya dalam proses filtrasi. Tubulus dipenuhi dengan sel-sel yang sangat fungsional penyerapan air dan bahan kimia yang berguna bagi tubuh sambil mengeluarkan beberapa produk limbah tambahan ke dalam tubula.

Ginjal juga memproduksi hormon tertentu yang memiliki fungsi penting dalam tubuh, termasuk yang berikut:

* Bentuk aktif vitamin D (calcitriol atau 1,25 dihidroksi-vitamin D), yang mengatur penyerapan kalsium dan fosfor dari makanan, mempromosikan pembentukan tulang kuat.

* Erythropoietin (EPO), yang merangsang sumsum tulang untuk memproduksi sel darah merah.

* Renin, yang mengatur volume darah dan tekanan darah.Gagal ginjal kronisPenyakit gagal ginjal kronik adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang irreversible. Gagal ginjal kronik dapat diperoleh dengan melihat hubungan antara bersihan kreatinin dengan laju filtrasi glomerulus (GFR) sebagai presentase dari keadaan normal terhadap kreatinin serum dan kadar nitrogen urea darah (BUN) karena massa nefron dirusak secara progresif. Kegagalan ginjal kronis terjadi bila ginjal sudah tidak mampu mempertahankan lingkungan internal yang konsisten dengan kehidupan dan pemulihan fungsi tidak dimulai. Pada kebanyakan individu transisi dari sehat ke status kronis atau penyakit yang menetap sangat lamban dan menunggu beberapa tahun. Klasifikasi

Klasifikasi penyakit gagal ginjal kronik didasarkan atas dua hal yaitu : atas derajat (stage) penyakit dan atas dasardiagnosis etiologi. Klasifikasi atas dasar penyakit, dibuat atas dasar GFR, yang dihitung dengan mempergunakan rumus Kockcroft-Gault sebagai berikut :

LFG (ml/mnt/1,73m2) = ( 140 umur) x berat badan72 kreatinin plasma (mg/dl)

Pada perempuan dikalikan 0,85

Klasifikasi penyakit gagal ginjal kronik atas dasar derajat penyakit

Derajat PenjelasanLFG (ml/mn/1.73m2)

1Kerusakan ginjal dengan LFG normal atau 90

2Kerusakan ginjal dengan LFG ringan60 89

3Kerusakan ginjal dengan LFG sedang30 59

4Kerusakan ginjal dengan LFG berat15 29

5Gagal ginjal < 15 atau dialysis

ETIOLOGI Infeksi : pielonefritis kronik

Penyakit peradangan : glomerulonefritis

Penyakit vaskuler hipertensif : nefrosklerosis benigna, nefrosklerosis maligna, stenosis arteria renalis

Gangguan kongenital dan herediter : penyakit ginjal polikistik,asidosis tubulus ginjal

Penyakit metabolik : DM,gout,hiperparatiroidisme,amiloidosis

Nefropati toksik : penyalah gunaan analgesik,nefropati tim

PATOFISIOLOGI

Sekitar 1 juta nefron terdapat pada masing-masing ginjal, masing-masing memberikan kontribusi bagi total GFR. Apapun etiologi cedera ginjal, dengan kerusakan progresif nefron, ginjal memiliki kemampuan bawaan untuk mempertahankan GFR oleh kompensasi hyperfiltration dan hipertrofi dari sisa nefron yang sehat.proses ini membuat nefron clearance beradaptasi sehingga zat seperti urea dan kreatinin mulai menunjukkan peningkatan yang signifikan pada tingkat plasma,setelah GFR menurun sampai 50%, saat cadangan nefron ginjal menurun fungsinya. Kreatinin plasma akan berlipat ganda nilainya. Kenaikan kreatinin plasma dari nilai dasar 0,6 mg / dL menjadi 1,2 mg / dL pada pasien, meskipun masih dalam kisaran normal,namun peningkatan ini benar-benar menandakan kehilangan 50% dari massa nefron yang masih berfungsi.

pengurangan hyperfiltration dan hipertrofi nefron, telah dihipotesiskan untuk mewakili penyebab utama disfungsi ginjal progresif. Hal ini diduga terjadi karena peningkatan tekanan kapiler glomerulus, yang merusak pembuluh darah kapiler yang awalnya hanya glomerulosclerosis fokus dan segmental lalu akhirnya glomerulosclerosis global. Hipotesa ini didasarkan pada penelitian tikus nephrectomized lima-perenam, yang mengembangkan lesi yang serupa dengan yang diamati pada manusia dengan penyakit ginjal kronis.

k

Epidemiologi Perjalanan Klinis a) Stadium I: penurunan cadangan ginjal, stadium ini kreatinin serum dan ureum masih dalam batas normal, dan pasien asimtomatik. Gangguan fungsi ginjal hanya dapat terdeteksi dengan member beban kerja yang berat pada ginjal, seperti tes pemekatan urine yang lama atau dengan mengadakan tes GFR yang teliti.b) Stadium II : isufisiensi ginjal, bila lebih dari 75 % jaringan yang berfungsi telah rusak (GFR besarnya 25% dari normal). Pada tahap ini kadar ureum dan kreatinin baru mulai meningkat diatas batas normal. Azotemia biasanya ringan ( kecuali bila pasien mengalami stres akibat infeksi, gagal jantung dan dehidrasi) mulai timbul gejala- gejala nokturia dan poliuria (akibat gangguan kemampuan pemekatan) biasanya pasien tidak terlalu memperhatikan gejala ini.c) Stadium III : penyakit ginjal stadium akhir (ESDR), sekitar 90% massa nefron telah hancur dan nilai GFR 10% dari keadaan normal dan bersihan kreatinin mungkin sebesar 5-10 ml per menit atau kurang. Pada keadaan seperti ini kadar kreatinin dan ureum meningkat secara menyolok sebagai respon terhadap GFR yang mengalami sedikit penurunan.pasien mengalami gejala yang berat, karena ginjal sudah tidak bisa lagi mempertahan kan homeostasis cairan dan elektrolit dalm tubuh. Urine menjadi isoosmotis dengan plasma pada berat jenis yang tetap besar 1,010 dan Pasien biasanya menjadi oligurik.GEJALA KLINIS

Gambaran klinis pasien penyakit gagal ginjal kronik meliputi :

Sesuai penyakit yang mendasari seperti : Diabetes mellitus, infeksi traktus uniarius, batu traktus urinarius, hipertensi, hiperurikemia.

Sindrom Uremia : lemah, letargi, anoreksia, mual, muntah, nokturia, kelebihan volume cairan, neuropati perifer, pruritus, kejang- kejang sampai koma.

Gejala komplikasinya antara lain : hipertensi, anemia, asidosis metabolic, gangguan keseimbangan elektrolit ( sodium, kalium, khlorida).

DIAGNOSA

Laboratoris

Gambaran laboratorium penyakit gagal ginjal kronik meliputi :

1. Penurunan fungsi ginjal berupa peningkatan kadar ureum kreatinin serum, dan penurunan LFG yang dihitung memepergunakan rumus kockcroft-Gault. Kadar kreatinin saja tidak bisa dipergunakan untuk memperkirakan fungsi ginjal.

2. Kelainan biokimia darah meliputi penurunan kadar Hemoglobin, peningkatan kadar asam urat, hiper atau hipokalemia, hiponatremi, hiper atau hipokloremia, hiperfostatemia, asidosis metbolik

3. Kelainan urinalisis meliputi proteinuria, hematuria, leukosuria dan isostenuria

Gambaran Radiologis

Foto polos abdomen : bisa tampak batu radio-opak.

Pielografi intravena jarang di kerjakan, karena kontras tidak pernah melewati filter glomerulus, di samping itu kekhawatiran terjadinya pengaruh toksik oleh kontras terhadap ginjal yang sudah mengalami kerudakan.

USG : memperlihatkan ukuran ginjal yang mengecil, korteks yang mennipis, adanya hidronefrosis atau batu ginjal, kista, massa, kalsifikasi.Biopsi dan Pemeriksaan Histopatologi Ginjal

Biopsy dan pemeriksaan histopatologi ginjal dilakukan pada pasien dengan ukuran ginjal yangmasih mendekat normal, dimana diagnosis secara noninvasive tidak bisa ditegakan. Pemeriksaan histopatologi ini bertujuan untuk mengetahui etiologi, menetapkan terapi, diagnosis, dan mengevaluasi hasil terapi yang di berikan. Kontraindikasi pada biopsy ginjal yaitu dimana ukuran ginjal yang sudah mengecil, ginjal polokistik, hipertensi yang tidak terkendali, gangguan pembekuan darah, dan obesitas.

PENATALAKSANAAN

Terapi farmakologis

Pemakaian obat antihipertensi : ACE inhibitor ( bermanfaat memeperlambat pemburukan kerusakan nefron dengan mengurangi hipertensi intra glomerulus. Dan memepunyai peran yang sama pentingnya dengan pembatasan asupan protein, dalam memperkacil hipertensi intraglomerulus dan hipertrofi glomerulus.

Pencegahan dan terapi terhadap penyakit kardiovaskulr

Pencegahan dan terapi terhadap penyakit kardiovaskular merupakan hal yang penting, karena 30-40 % kematian pada penyakit gagal ginjal kronik disebabkan oleh penyakit kardiovaskular. Hal hal yang termasuk dalam pencegahan dan terapi penyakut kardiovaskular adalah pengendalian diabetes mellitus, hipertensi, dislipidemia, anemia, hiperfosfatemia, dan terhadap kelibihan cairan dan gangguan keseimbangan elektrolit.

Pemberian eritropoitin (EPO)

Pemberian pengikat fosfat

Pengikat fosfat yang banyak dipakai adalah garam kalsium, aluminium hidroksida, garam magnesium, garam- garam ini harus di berikan secara oral, untuk menghambat absorbs fosfat yang berasal dari makan. Garam kalsium yang banyak dipakai adalah kalsium karbonat (CaCO3) dan kalsium asetat

Pembatasan cairan dan elektrolit

Pembatasan asupan cairan pada pasien gagal ginjal kronik bertujuan untuk mencegah terjadinya edem dan komplikasi kardiovaskular. Cairan yang masuk ke dalam tubuh dibuat seimbang dengan cairan yang keluar. Dengan berasumsi bahwa cairan yang keluar 500-800ml/hari, maka air yang masuk juga 500-800ml/hari ditambah jumlah urin.

Elektrolit yang harus diawasi adalah kalium dan natrium. Pembatsan kalium dilakukan karena hiperkalemia dapat mengakibatkan aritmia jantung yang fatal. Oleh karena itu, pemberian obat- obat yang mengandung kalium dan makan yang tinggi kalium (seperti buah dan sayuran) harus dibatasi. Kadar kalium darah dianjurkan 3,5-5,5 meq/lt. pembatasn natrium dimaksudkan untuk mengendalikan hipertensi dan edem. Jumlah garam yang diberikan disesuaikan denagan tingginya tekanan darah dan derajat edem yang terjadi.

Terapi pengganti ginjal

Terapi pengganti ginjal dilakukan pada penyakit ginjal kronik stadium 5, yaitu pada LFG kurang dari 15 ml/mnt. Terapi pengganti tersebut dapt berupa hemodialisis, peritoneal dialysis, dan transplantasi ginjal.

Gizi

Pembatasan asupan protein dan fosfat pada penyakit gagal ginjal kronik.

LFG ml/menitAsupan protein g/kg/hariFosfat g/kg/hari

>60Tidak dianjurkanTidak dibatasi

25 600,6-0,8/kg/hari,termasuk 0,35gr/kg/hari, nialai biologis tinggi10 g

5 250,6-0,8/kg/hari,termasuk 0,35gr/kg/hari, nialai biologis tinggi atau tambahan 0,3 g asam amino essensial atau asam keton10 g