REFRAT
-
Upload
lili-suryani -
Category
Documents
-
view
11 -
download
0
description
Transcript of REFRAT
7/21/2019 REFRAT
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-56da01ddc853c 1/15
BAB I
PENDAHULUAN
Stadium anestesi umum meliputi analgesia, amnesia, hilangnya kesadaran,
terhambatnya sensorik dan reflex otonom, dan relaksasi otot rangka. Untuk
menimbulkan refleks ini, setiap obat anestesi mempunyai variasi tersendiri
bergantung pada jenis obat, dosis yang diberikan dan keadaan secara klinis.
Anestesi yang ideal akan bekerja secara cepat dan dapat mengembalikan
kesadaran dengan segera setelah pemberian dihentikan serta mempunyai batas
keamanan yang cukup besar dan efek samping minimal. Hal ini tidak dapat dicapai bila diberikan secara tunggal. Oleh karena itu perlu anestesi dalam bentuk kombinasi.
Umumnya obat anestesi umum diberikan secara intravena dan inhalasi.
Obatobatan hipnotik sedative adalah istilah untuk obatobatan yang mampu
mendepresi system saraf pusat. Sedative adalah susbstansi yang memiliki aktifitas
moderate yang memberikan efek menenangkan sementara hipnotik adalah substansi
yang dapat memberikan efek mengantuk serta dapat memberikan onset serta
mempertahankan tidur.
!olongan ben"odia"epine tergolong dalam hipnotik sedative yang sering
digunakan pada tindakan anestasi. Obat golongan ben"odia"epine bekerja pada
reseptor gamma aminobutyric acid. #fek farmakologi ben"odia"epine merupakan
akibat aksi gamma aminobutyric acid sebagai neurotransmitter penghambat di otak.
$en"odia"epine meningkatkan kepekaan reseptor gammaaminobutyric acid terhadap
neurotransmitter penghambat sehingga kanal klorida terbuka dan terjadi
hiperpolarisasi post sinaptik membrane sel dan mendorong post sinaptik membran sel
tidak dapat dieksitasi. %ida"olam merupakan salah satu contoh preparat
ben"odia"epine. &'
1
7/21/2019 REFRAT
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-56da01ddc853c 2/15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Struktur Kimia
%ida"olam merupakan ben"odia"epine yang larut air dengan struktur cincin
imida"ole yang stabil dalam larutan dan metabolisme yang cepat. Setiap m(
mengandung mida"olam hidroklorida yang bersamaan dengan &mg atau )mg
mida"olam dengan *.+ -al dan *.*& edetate disodium beserta & ben"yl
alcohol yang bertindak sebagai preservatif dan natrium hiroksida atau asam
hidroklorida yang bertindak sebagai penentu pH supaya pHnya antara /.0 hingga 1.2.
Secara kimia mida"olam Hl adalah is +chloro34/fluorophenyl5&methyl'H
imida"o6&,)a7 6&,'7 ben"odia"epine hydrochloride yang mempunyai formula
molekul &+H&1l8-19H dengan berat molekul 13/./). Obat ini memiliki potensi
/1 kali lebih kuat terhadap reseptor !A$A dibandingkan dia"epam. #fek amnesia
pada obat ini lebih kuat dibanding efek sedasi.
:
!ambar &; Struktur <imia %ida"olam
2
7/21/2019 REFRAT
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-56da01ddc853c 3/15
2.2 Farmakodinamik
%ida"olam merupakan shortacting ben"odia"epine yang bersifat depresan
sistem saraf pusat 4SS=5. #fek mida"olam pada SS= tergantung pada dosis yang
diberikan, rute pemberian, dan ada atau tidak adanya obat lain. Onset >aktu efek
penenang 4sedative5 setelah pemberian ?% pada orang de>asa adalah &) menit,
dengan puncak sedasi terjadi 1* sampai 3* menit setelah injeksi. @alam satu
penelitian de>asa, saat diuji pada hari berikutnya, 21 dari pasien yang menerima
mida"olam intramuskular menunjukkan mereka tidak mempunyai memori tentang 1*
menit setelah pemberian obat manakala '* tidak mempunyai memori tentang 3*
menit setelah pemberian obat. Onset >aktu efek penenang pada populasi anak
dimulai dalam >aktu ) menit dan mencapai puncak pada &) sampai 1* menit
tergantung pada dosis yang diberikan. &,/
Sedasi pada pasien de>asa dan anakanak dicapai dalam >aktu 1 sampai )
menit setelah injeksi intravena 4?5. Baktu onset dipengaruhi oleh dosis total
diberikan dan administrasi bersamaan premedikasi narkotika. Cujuh puluh satu persen
dari pasien dalam penelitian endoskopi tidak memiliki recall adanya pengenalan
endoskopi dan +/ dari pasien tidak memiliki recall adanya penarikan endoskopi.
@alam studi onkologi pediatrik, didapatkan 0& dari pasien yang menerimamida"olam amnesia dibandingkan dengan hanya 1) dari pasien yang telah
menerima fentanil saja. &,/,1,'
<etika mida"olam diberikan ? sebagai agen induksi anestesi, induksi
anestesi terjadi pada sekitar &,) menit apabila adanya pemberian premedikasi
narkotika dan dalam / sampai /,) menit tanpa premedikasi narkotika atau
premedikasi sedatif lain. =enurunan memori dicatatkan pada 0* pasien yang diteliti.
=ada studi yang dilakukan, didapati pasien anak yang diberikan premedikasi &,* mg D
kg intramuskular 4?%5 meperidin, hanya ' dari 3 pasien anakanak yang menerima
3** mcg D kg ? mida"olam mengalami kehilangan kesadaran dengan penutupan
mata setelah &*+ E &'* detik. <elompok ini dibandingkan dengan pasien anakanak
3
7/21/2019 REFRAT
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-56da01ddc853c 4/15
yang diberi thiopental ) mg D kg ? dan didapati 3 dari 3 menutup mata mereka pada
/* E 1,/ detik. &,/
%ida"olam apabila digunakan sesuai petunjuk, tidak menunda pasien dari
sadar setelah dilakukan anestesi umum. =emulihan yang terjadi setelah pasien sadar
4orientasi, kemampuan untuk berdiri dan berjalan, kesesuaian untuk keluar dari ruang
pemulihan, kembali ke dasar kompetensi Crieger5 biasanya terjadi dalam >aktu /
jam, tetapi pemulihan bisa memakan >aktu hingga 3 jam dalam beberapa kasus. $ila
dibandingkan dengan pasien yang menerima thiopental, pasien yang menerima
mida"olam umumnya pulih sedikit lebih lambat. =emulihan dari anestesi atau sedasi
pada pasien anak tergantung pada dosis mida"olam yang diberikan serta adanya obat
lain yang menyebabkan depresi SS=.
&,/
@alam studi hemodinamik jantung pada orang de>asa, induksi anestesi umum
dengan mida"olam ? dikaitkan dengan penurunan tekanan arteri ratarata, curah
jantung, stroke volume dan resistensi vaskular sistemik. @enyut jantung juga menjadi
lambat 4kurang dari 3)Dminute5 terutama pada pasien yang memakai propanolol untuk
angina. =ada pasien anakanak, anak yang menerima mida"olam ? 4)** mcg D kg5
mencatatkan penurunan &) ratarata tekanan darah sistolik manakala pada anak
dengan propofol 4/,) mg D kg5 mencatatkan penurunan /) ratarata tekanan darah
sistolik. &,/
2.3 Farmakokinetik
%ida"olam diserap cepat dari saluran cerna dan dengan cepat melalui sa>ar
darah otak. Hanya )* dari obat yang diserap yang akan masuk ke sirkulasi sistemik
karena metabolisme porta hepatik yang tinggi. Sebagian besar mida"olam yang
masuk plasma akan berikatan dengan protein. Baktu durasi yang pendek dikarenakan
4
7/21/2019 REFRAT
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-56da01ddc853c 5/15
kelarutan lemak yang tinggi mempercepat distribusi dari otak ke jaringan yang tidak
begitu aktif juga dengan klirens hepar yang cepat. &'
Baktu paruh mida"olam adalah antara &' jam, lebih pendek daripada >aktu
paruh dia"epam. Baktu paruh meningkat pada pasien tua dan gangguan fungsi hati.
=ada pasien dengan obesitas, klirens mida"olam akan lebih lambat karena obat
banyak berikatan dengan sel lemak. Akibat eliminasi yang cepat dari mida"olam,
maka efek pada -S akan lebih pendek dibanding dia"epam. &
A>itan aksi ;
• ? 1* detik& menit
• ?% &) menit
• ?ntranasal F ) menit #fek =uncak
• ? 1) menit
• ?% &)1* menit
• =O 1* menit
• ?ntranasal &* menit
• Gektal /*1* menit
(ama aksi
• ?D?% &)+* menit
• =ODrectal /3 jam
?nteraksiDtoksisitas• #fek depresi SS= dan sirkulasi dipotensiasi oleh alkohol, narkotik,
sedatif, anestesik volatil, menurunkan %A untuk anestesik volatil
efeknya diantagonis oleh fluma"enil.
Metabolisme
$iotransformasi mida"olam dimediasi oleh cytochrome =')* 1A'. Sitokrom
ini terdapat di hepar dan traktus gastrointestinal. %etabolit utama yaitu &
hidroksimida"olam mencakup 3*2* manakala 'hidroksimida"olam hanya
sebanyak ) atau kurang. @erivate dihidroksi turut ditemukan tetapi kuantitinya
sangat kecil. %etabolit ini dengan cepat dikonjugasi dengan asam glukoronat menjadi
&hidroksimida"olam glukoronat yang dieskresikan melalui ginjal.
5
7/21/2019 REFRAT
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-56da01ddc853c 6/15
%etabolisme mida"olam akan diperlambat oleh obatobatan penghambat
en"im sitokrom =')* 1A' seperti simetidin, eritromisin, calsium channel blocker,
obat anti jamur. <ecepatan klirens hepatic mida"olam lima kali lebih besar daripada
lora"epam dan sepuluh kali lebih besar daripada dia"epam.
8armakokinetik mida"olam dapat berubah tergantung kepada interaksi obat
dan variable fisiologis. =ada pasien paediatrik, obesitas, gagal jantung kongestif,
insuffisiensi hepar dan gagal ginjal didapatkan >aktu paruh mida"olam lebih lama,
klirens plasma berkurang manakala volume distribusi meningkat berbanding
kelompok orang biasa. 1,2
2. !ekani"me Amne"ia #etro$rade Pada Pem%erian !ida&o'am
$en"odia"epine merupakan suatu jenis obat yang memiliki lima efek
farmakologis utama yakni; anxiolitik, sedasi, antikonvulsan, merelaksasi otot rangka
melalui mediasi sumsum tulang belakang 4spinal cord5, dan dapat menyebabkan
amnesia anterogade 4menerima atau mengkode informasi baru5. =otensi amenstik
ben"odia"epione lebih besar bila dibandingkan dengan efek sedatifnya sehingga
pasien lebih sering mengalami durasi efek amnestik yang lebih lama jika
dibandingkan dengan efek sedasi. ?nformasi yang telah tersimpan 4amnesia retrogade5
juga terpengaruh oleh ben"odia"epine.
%ida"olam dapat menimbulkan efek farmakologis dengan cara memfasilitasi
aksi gammaaminobutyric acid 4!A$A5, suatu neurotransmiter inhibitor utama di
SS=. $en"odia"epine tidak mengaktivasi reseptor !A$AA namun memperkuat
afinitas reseptor untuk !A$A. Akibat adanya peningkatan afinitas reseptor !A$A
untuk neurotransmiter inhibisi yang terinduksi oleh ben"odia"epine, maka terjadi
peningkatan jumlah gerbang saluran klorida yang terbuka sehingga meningkatkan
konduktansi klorida, menghasilkan hiperpolarisasi membran sel postsynaptic, dan
mengubah neuron postsynaptic sehingga menjadi lebih resisten terhadap eksitasi.
6
7/21/2019 REFRAT
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-56da01ddc853c 7/15
Gesistensi terhadap eksitasi dianggap sebagai mekanisme yang berperan pada
amnesia retrograde.
2.( Pen$$unaan 1
@osis maximal ; &* mgDkg$$
=remedikasi
Sebagai premedikasi mida"olam *,/) mgDkg diberikan secara oral berupa
sirup 4/ mgDml5 kepada anakanak untuk memberiksan efek sedasi dan
anxiolisis dengan efek pernapasan yang sangat minimal. =emberian *,) mgDkg
? &* menit sebelum operasi dipercaya akan memberikan keadaan amnesia
retrograd yang cukup.
Sedasi intravena
%ida"olam dosis &/,) mg ? 4onset 1*3* detik, >aktu puncak 1) menit,
durasi &)+* menit5 efektif sebagai sedasi selama regional anestesi. #fek
samping yang ditakutkan dari mida"olam adalah adanya depresi napas apalagi
bila diberikan bersama obat penekan -S lainnya.
?nduksi anestesi?nduksi anestesi dapat diberikan mida"olam *,&*,/ mgDkg ? selama 1*3*
detik. @osis yang digunakan akan semakin kecil apabila sebelumnya
diberikan obat penekan -S lain seperti golongan opioid. =asien tua juga
membutuhkan dosis lebih rendah dibanding pasien muda.
Gumatan anestesi
%ida"olam dapat diberikan sebagai tambahan opioid, propofol dan anestesiinhalasi selama rumatan anestesi. =emberian mida"olam dapat menurunkan
dosis anestesi inhalasi yang dibutuhkan. Sadar dari post operasi dengan
induksi mida"olam akan lebih lama &/,) kali dibanding penggunaan
thiopental sebagai induksi.
7
7/21/2019 REFRAT
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-56da01ddc853c 8/15
Sedasi post operasi
=emberian jangka panjang mida"olam secara intravena 4dosis a>al *,)' mg
? dan dosis rumatan &2 mgDjam ?5 akan mengakibatkan klirens mida"olam
dari sirkulasi sistemik lebih bergantung pada metabolisme hepatik. #fek
farmakologis dari metabolit akan terakumulasi dan berlangsung lebih lama
setelah pemberian intravena dihentikan sehingga >aktu bangun pasien
menjadi lebih lama. =enggunaan opioid dapat mengurangi dosis mida"olam
yang dibutuhkan sehingga >aktu pulih lebih cepat. Baktu pulih akan lebih
lama pada pasien tua, obese dan gangguan fungsi hati berat.
!erakan pita suara paradox
!erakan pita suara paradoks adalah penyebab nonorganik obstruksi saluran
napas atas dan stridor sebagai manifestasi post operasi. %ida"olam *,)& mg
? mungkin efektif untuk mengatasinya.
2.) Kontraindika"i 1,2
Sensitif terhadap ben"odia"epine
Sensitivitas silang terjadi dengan ben"odia"epin lainnya
insufisiensi pernapasan akut
!laukoma sudut sempit
2.* E+ek Sam,in$ 1,2
8
7/21/2019 REFRAT
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-56da01ddc853c 9/15
8luktuasi tandatanda vital adalah temuan yang paling sering terlihat setelah
pemberian parenteral dari mida"olam pada orang de>asa. Selain itu ada juga
penurunan volume tidal dan D atau penurunan tingkat pernapasan dan apnea, serta
variasi tekanan darah dan denyut nadi. Sebagian besar efek samping yang serius,
terutama yang berhubungan dengan oksigenasi dan ventilasi dilaporkan terjadi
apabila mida"olam diberikan dengan obat lain yang mampu menekan sistem saraf
pusat. <ejadian peristi>a tersebut lebih tinggi pada pasien yang menjalani prosedur
yang melibatkan jalan napas tanpa perlindungan dari suatu endotrakeal tube
4misalnya endoskopi dan prosedur gigi5.
=ada @e>asa
=ada pemberian intramuscular terjadinya reaksi efek samping berikut;
#fek sistemik; Sakit kepala
#fek local pada tempat injeksi
• -yeri
• ?ndurasi
• <emerahan
• <ekakuan otot
=emberian mida"olam ?% pada pasien yang sudah berusia dan pada pasien
dengan operasi yang berisiko tinggi jarang mencatatkan kematian >alaupun sering
ditemukan depresi kardiorespirasi.
=ada pemberian mida"olam ? sebagai agen sedatif, ansiolitik, dan amnesia
ditemukan efek samping berikut;
#fek sistemik
• Hiccoughs
• -ausea
• omitus
• Oversedasi
• -yeri kepala
• @ro>siness
9
7/21/2019 REFRAT
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-56da01ddc853c 10/15
#fek local pada tempat injeksi
• -yeri di tempat injeksi
• -yeri se>aktu injeksi
• <emerahan• ?ndurasi
• =hlebitis
=ada =ediatrik
#fek samping berikut yang berhubungan dengan penggunaan mida"olam ?
pada pasien anak dilaporkan dalam literatur medis yaitu desaturati ',3, /,+ apnea,
hipotensi /,2, reaksi paradoks /,*, &,/ sesak, kelihatan seperti kejang &.& dan
nystagmus &,&. %ayoritas peristi>a yang berhubungan gangguan saluran napas
terjadi pada pasien yang menerima obat lain yang menekan SS= dan pada pasien
dimana mida"olam tidak digunakan sebagai agen tunggal penenang.
Antara efek samping lain yang dapat timbul terutama pada injeksi ? sebagai
agen penenang, anxiolytic atau amnesia tunggal pada pasien de>asa dan anakanak,
adalah sebagai berikut;
=ernapasan; spasme laring, bronkospasme, dyspnea, hiperventilasi, mengi,
pernapasan dangkal, obstruksi jalan napas, takipnea. <ardiovaskular; kontraksi ventrikel prematur, episode vasovagal, bradikardia,
takikardia, irama nodal. !astrointestinal; Gasa asam, air liur berlebihan, muntahmuntah.
SS=Dneuromuskular; amnesia retrograd, euforia, halusinasi, kebingungan,
argumentatif, gugup, gelisah, kepeningan, delirium atau agitasi, efek anestesi
lambat hilang, gangguan tidur, insomnia, mimpi buruk, ataksia, pusing,
dysphoria, berbicara tidak jelas, disfonia, paresthesia.
@eria; =englihatan kabur, diplopia, nystagmus, pinpoint pupil, gerakan siklik dari kelopak mata, gangguan visual, kesulitan fokus mata, pendengaran
terganggu, kehilangan keseimbangan, pusing. ?ntegumen; $engkak atau rasa terbakar, kehangatan atau dingin di tempat
suntikan.
10
7/21/2019 REFRAT
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-56da01ddc853c 11/15
Hipersensitivitas; Geaksi alergi termasuk reaksi anafilaktik, ruam, pruritus.
%iscellaneous; %enguap, lesu, menggigil, kelemahan, sakit gigi, perasaan
samar, hematoma.
2.- Interak"i %at 1,2
#fek sedasi mida"olam intravena ditekan oleh setiap obat yang diberikan
serentak yang turut menekan sistem saraf pusat, terutama narkotika 4misalnya,
morfin, meperidin dan fentanil5 dan juga secobarbital dan droperidol. Akibatnya,
dosis mida"olam harus disesuaikan dengan jenis dan jumlah obat yang diberi
bersamaan dan respon klinis yang diinginkan.
=erhatian harus diberikan bila mida"olam diberikan bersamaan dengan obat
yang menghambat sistem en"im =')* 1A' seperti cimetidine 4kecuali ranitidin5,
eritromisin, diltia"em, verapamil, ketocona"ole dan itracona"ole. ?nteraksi obat ini
dapat menyebabkan sedasi berkepanjangan akibat penurunan klirens plasma
mida"olam.
=emberian intravena mida"olam menurunkan konsentrasi minimum alveolar
4%A5 dari halotan untuk anestesi umum. =enurunan ini berkorelasi dengan dosis
mida"olam yang diberikan. @osis thiopental untuk induksi juga lebih rendah apabila
digunakan mida"olam secara ?% sebagai premedikasi.
Cidak ada interaksi yang merugikan dengan premedikasi yang umum
digunakan atau obatobatan yang digunakan selama anestesi dan operasi 4termasuk
atropin, skopolamin, glycopyrrolate, dia"epam, hidroksi"in, dtubocurarine,
succinylcholine dan relaksan otot nondepolari"ing5 atau anestesi lokal topikal
4termasuk lidokain, dyclonine Hl dan ben"okain5 telah diamati pada orang de>asa
atau pasien anak. =ada neonatus, bagaimanapun, hipotensi berat telah dilaporkan
dengan administrasi dengan fentanyl.
11
7/21/2019 REFRAT
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-56da01ddc853c 12/15
2./ Perin$atan Dan Tindakan Pen0e$aan 1,2
%ida"olam harus digunakan dengan hatihati terutama bila digunakan dengan
obat lain yang mampu menyebabkan depresi sistem saraf pusat. Sebelum pemberian
intravena harus diperhatikan;
<etersediaan segera oksigen
Obat resusitasi
=eralatan tas D katup D mask ventilasi dan intubasi yang sesuai usia dan ukuran.
<arena intravena mida"olam menekan respirasi dan karena agonis opioid dan
obat penenang lainnya dapat menambah depresi ini, mida"olam harus
diberikan sebagai agen induksi hanya oleh orang yang terlatih dalam anestesi
umum Cenaga terampil untuk pemeliharaan jalan napas paten dan dukungan dari
ventilasi. =asien harus terus dipantau dengan cara deteksi tandatanda a>al
hipoventilasi, obstruksi jalan napas, atau apnea. Hipoventilasi, obstruksi jalan
napas, dan apnea dapat menyebabkan hipoksia dan D atau serangan jantung
kecuali penanggulangan yang efektif diambil segera. <etersediaan segera agen pembalikan tertentu 4fluma"enil5 sangat dianjurkan.
Candatanda vital harus terus dipantau selama periode pemulihan.
<etika digunakan untuk sedasi D anxiolysis D amnesia, mida"olam harus selalu
dititrasi perlahanlahan pada pasien de>asa atau anak.
%ida"olam ? tidak boleh diberikan kepada pasien de>asa atau anak shock
atau koma, atau intoksikasi alkohol akut dengan depresi tandatanda vital.
=erhatian khusus harus dilakukan dalam penggunaan mida"olam intravena
pada pasien de>asa atau anak dengan penyakit akut terkompensasi, seperti
dehidrasi berat atau gangguan elektrolit.
?njeksi yang cepat harus dihindari pada populasi neonatal. %ida"olam yang
diberikan cepat sebagai injeksi intravena 4kurang dari / menit5 telah dikaitkan
dengan hipotensi berat pada neonatus, terutama ketika pasien juga telah
menerima fentanil. %ida"olam diekskresikan dalam air susu manusia. =erhatian harus dilakukan
ketika mida"olam diberikan kepada >anita menyusui.
12
7/21/2019 REFRAT
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-56da01ddc853c 13/15
@osis intravena mida"olam harus diturunkan untuk orang tua dan pasien
lemah.
BAB III
KESI!PULAN
%ida"olam merupakan shortacting ben"odia"epine yang bersifat depresan
sistem saraf pusat 4SS=5. #fek mida"olam pada SS= tergantung pada dosis yang
diberikan, rute pemberian, dan ada atau tidak adanya obat lain. %ida"olam
merupakan ben"odia"epine yang larut air dengan struktur cincin imida"ole yang
stabil dalam larutan dan metabolisme yang cepat. Obat ini memiliki potensi /1 kali
lebih kuat terhadap reseptor !A$A dibandingkan dia"epam. #fek amnesia pada obat
ini lebih kuat dibanding efek sedasi. $iotransformasi mida"olam dimediasi oleh
13
7/21/2019 REFRAT
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-56da01ddc853c 14/15
cytochrome =')* 1A' yang terdapat di hepar dan traktus gastrointestinal. %etabolit
utama yaitu &hidroksimida"olam dan metabolit ini dengan cepat dikonjugasi dengan
asam glukoronat menjadi &hidroksimida"olam glukoronat yang dieskresikan melalui
ginjal. #fek sedasi mida"olam intravena ditekan oleh setiap obat yang diberikan
serentak yang turut menekan sistem saraf pusat, Akibatnya, dosis mida"olam harus
disesuaikan dengan jenis dan jumlah obat yang diberi bersamaan dan respon klinis
yang diinginkan.
DAFTA# PUSTAKA
&. %ida"olam ?njection. diunduh dari http;DD>>>.rxlist.comDmida"olam
injectiondrugDsideeffectsinteractions.htm pada *)D&/D/*&)
/. %ida"olam ?njection. diunduh dari http;DD>>>.medicinenet.comDmida"olam
injectionDarticle.htm pada *)D&/D/*&)1. Sedacum injection. @iunduh dari http;DD>>>.farmasiku.comDindex.phpI
targetJproductsKproductLidJ13*&+ pada *)D&/D/*&)
'. (atief A. Said, dkk. Petunjuk Praktis Anestesiologi edisi ke 2. $agian
Anestesiologi dan Cerapi ?ntensif 8akultas <edokteran ?ndonesia. /**&.
14
7/21/2019 REFRAT
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-56da01ddc853c 15/15
15