refrat
-
Upload
muhammad-agung-wijaksana -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
description
Transcript of refrat
TUGAS HISTOLOGI
Disusun oleh : Muhammad Agung Wijaksana
Dosen pembimbing : Yan Efendi Hasyim
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
SRIWIJAYA
PENDIDIKAN DOKTER UMUM
TAHUN AJARAN 2011/2012
Kata Pengantar
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “sruktur mikroskopis
kartilago dan kondrogenesisnya”.
Penulisan makalah adalah satu tugas dan persyaratan untuk mengikuti ujian karena
ketidak sertaan penulis dalam praktikum histology pada tanggal 15 november 2011
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Penulis
Daftar isi
Pendahuluan
Jaringan tulang rawan (kartilago) adalah jaringan yang banyak ditemukan pada bayi
dan anak-anak. tersusun dari sel-sel tulang rawan (kondrosit) yang berkembang dari bakal
sel tulang rawan (kondroblas). kondrosit meghasilkan matriks.
Sel kartilago terdiri dari kondrosit dan kondroblasl. Serat dan substansi dasar
membentuk substansi interselular atau matriks. Matriks merupakan suatu wujud kaku
bahkan keras, yang substansi dasarnya terdiri atas proteoglikans yang mengandung
kondroitin sulfat untuk kartilago.
Kartilago dicirikan oleh suatu matriks ekstraseluler yang kaya akan
glikosaminoglikan dan proteoglikan. Merupakan jaringan ikat khusus dimana matriks
ekstraselnya berkonsistensi padat, sehingga kartilago ini memiliki daya kenyal yang
memungkinkan jaringan ini menahan stres mekanik tanpa mengalami distorsi.
Matriks jaringan tulang rawan terdiri atas kondrin, yaitu zat jernih seperti kanji
yang terbuat dari mukopolisakarida dan fosfat. Oleh karena itu, sel tulang rawan disebut
kondrosit. Kondrosit berfungsi mensintesis dan mempertahankan matriks yang
mengandung serabut kolagen, serabut elastis, dan serabut fibrosa. Kondrin dihasilkan
oleh sel kondroblast yang terletak pada lakuna. Tulang rawan selalu terbungkus oleh
membran perikondrium karena masih bersifat lunak.
Jaringan tulang rawan pada anak berasal dari jaringan ikat embrional (mesenkim),
sedangkan pada orang dewasa dibentuk oleh selaput rawan atau fibrosa tipis yang
dinamakan perikondrium. Pada stadium embrio, rangka hewan mamalia terdiri atas
kartilago (tulang rawan). Pada perkembangan selanjutnya, sebagian mengalami osifikasi
(mengeras) menjadi tulang keras dan hanya sebagian kecil yang tersisa pada stadium
dewasa. Misalnya pada daun telinga, hidung, serta antarruas tulang belakang dan tulang
dada.
Tulang rawan berfungsi sebagai rangka tubuh pada awal embrio, menunjang
jaringan lunak dan organ dalam, serta melicinkan permukaan tulang dan sendi. Tulang
rawan tidak mempunyai saraf dan pembuluh darah
Fungsi kartilago yang lain ialah menunjang jaringan lunak. Karena permukaannya
licin dan berdaya kenyal, maka kartilago merupakan daerah peredam guncangan dan
permukaan gesekan bagi sendi. Kolagen,asam hialuronat, proteoglikan dan sejumlah
kecil glikoprotein tertentu merupakan makromolekul utama dalam semua jenis matriks
kartilago.
Kartilago tidak mempunyai pembuluh darah dan mendapatkan makanannya melalui
difusi dari kapiler dalam jaringan ikat yang berdekatan (perikondrium) atau melalui
cairan sinovial. Pada keadaan tertentu, pembuluh darah menerobos kartilago untuk
mengangkut makanan bagi jaringan lain, namun pembuluh ini tidak memasok makanan
bagi kartilago.
Kartilago terdiri atas :
1. kondroblas
2. kondrosit
3. substansi interseluler
4. perikondrium
Kondroblas : fibroblas, keduanya adalah ‘sel bakal’ yang berbentuk oval terletak di
pinggir dari kartilago. Kondroblas adalah bakal sel kartilago.
Kondrosit mempunyai inti yang khas berbentuk bundar dengan sebuah nucleus atau
dua buah nucleoli. Kondrosit terletak di dalam lacuna ( celah ) berbentuk bulat. Ia disebut
juga sel kartilago ( yang kalau berkelompok disebut sel isogen ). Letak chondrocyt di
dalam jaringan tulang rawan lebih ke dalam daripada letak chondroblast.
Substansi interseluler terdiri dari komponen fibriler dan substansi dasar, matriks
amorf “gel”. Perikondrium merupakan jaringan pengikat yang membungkus kartilago,
terdiri dari sel fibrosit yang gepeng dan diantaranya terdapat serat kolagen. Kartilago
terbentuk sel mesenkim. Modifikasi pertama yang tampak ialah membulatnya sel-sel
mesenkim, yang menarik kembali juluran-julurannya, membelah dengan cepat, dan
mengelompok. Sel-sel yang dibentuk melalui diferensiasi langsung dari sel mesenkim ini
disebut Kondroblas. Sintesis dan pelepasan matriks mulai memisahkan kondroblas satu
terhadap lainnya. Kejadian diferensiasi kartilago berlangsung dari pusat ke luar, karena
nya sel-sel yang lebih di pusat memiliki ciri kondrosit sedangkan sel-sel perifer memiliki
ciri kondroblas. Mesenkim superficial bekembang menjadi kondroblas dan fibroblas dari
perikondrium.
Pertumbuhan kartilago dapat terjadi melalui 2 proses :
Pertumbuhan interstisial, akibat pembelahan mitosis dari khondrosit-kondrosit yang
ada.
Pertumbuhan aposisil, akibat diferensiasi sel-sel perikondrium.
Pertumbuhan sebenarnya jadi jauh lebih besar daripada sekedar penambahan
jumlah sel. Pertumbuhan interstisial penting untuk menambah panjang tulang panjang
dan menyediakan model kartilago untuk penulangan endokondral.
Pada tulang rawan sendi, saat sel-sel dan matriks dekat permukaan sendi secara berangsur
menjadi aus, maka tulang rawan ini harus diganti baru dari dalam, karena tidak ada
perikondrium untuk menambah sel-sel baru secara aposisi. Pada kartilago yang
ditemukan di tempat lain dari tubuh, pertumbuhan interstisial tidak begitu penting karena
matriksnya telah menjadi sangat kaku akibat adanya ikatan silang dari unsur matriks.
Tulang rawan kemudian hanya dapat tumbuh melebar melalui aposisi.
Ada 3 macam tulang rawan atau kartilago yakni, kartilago hialin, kartilago elastis,
dan kartilago fibrosa.
1. Tulang rawan hialin (kartilago hialin)
Adalah bentuk yang paling umum di dalam tubuh. Pada embrio, tulang rawan
hialin berfungsi sebagai model kerangka bagi kebanyakan tulang yang terbentuk
melalui osifikasi endokondral. Pada dewasa, sebagian besar tulang rawan hialin telah
diganti dengan tulang, kecuali tulang rawan permukaan sendi, ujung iga, hidung,laring
dan trakea, serta bronkus.
Kartilago hialin pada tahap awal perkembangan terdiri atas kondroblas muda yang
masih mirip sel mesenkim, dengan inti speris dan cabang-cabang plasma. Lakuna
belum terbentuk pada tahap ini. kondroblas berjumlah banyak berkumpul di daerah
tertentu dan tersebar secara acak dalam tulang rawan tanpa membentuk kelompok
isogen. Matriks tulang rawan di sekresikan pada tahap ini.
Di tepi tulang rawan berkumpul sel-sel mesenkim tersusun pararel. Inti sel-sel
gepeng memanjang, dan membrane sel tidak jelas.daerah di tepi tulang rawan ini
berkembang menjadi perikondrium, yaitu lembaran jaringan ikat padat yang
mengelilingi tulang rawan hialin dan elastis. Bagian dalam kondrium merupakan
lapisan kondrogenik tempat kondroblas berkembang.
Kartilago hyalin segar berwarna putih kebiruan dan translusen. Pada embrio
berfungsi sebagai kerangka sementara hingga secara berangsur-ahgsur hilang diganti
dengan tulang. Sedangkan pada mamalia dewasa , kartilago hyalin terdapat di
permukaan sendi pada sendi yang dapat bergerak, dinding jalan nafas yang lebih besar
(hidung,laring,trakea,bronki), dan ujung ventral iga, tempat berartikulasi dengan
sternum, dan pada lempeng epifise.
Komponen penting dari matriks kartilago adalah kondronektin,sebuah
makromolekul yang membantu perlekatan kondrosit pada kolagen matriks. Matriks
kartilago yang tepat ,mengelilingi setiap kondrosit banyak mengandung
glikosaminoglikan dan sedikit kolagen.
Kecuali pada kartilago sendi,semua kartilago hyalin ditutupi oleh selapis jaringan
ikat padat,perikondrium, yang esensial bagi pertumbuhan dan pemeliharaan tulang
rawan. Terdiri dari dua lapisan : lapisan fibrosa dan lapisan khondrogenik
Pada tepian kartilago hyalin, kondrosit muda berbentuk lonjong, dengan sumbu
panjang paralel dengan permukaan. Lebih ke dalam bentuknya bulat, dan dapat
berkelompok hingga 8 sel, kesemuanya adalah hasil dari pembelahan mitosis dari
kondrosit. Kelompok demikian disebut dengan kelompok isogen.
Struktur paling luar dari kartilago Hyalin bagian atas sama dengan dari bawah
masing-masing terdapat selaput perikondrium yang kaya fibroblas. Agak ke tengah
terdapat kondroblas atau sel kartilago muda dalam kapsula kecil dengan sitoplasma
penuh. Makin ke tengah terdapat kondrosit atau sel rawan dewasa dalam berkelompok
seperti bagian paling tengah, kondrosit tampak membentuk kelompok dua-dua empat-
empat, dan disebut kelompok isogen. Tiap kelompok isogen dikelilingi matriks
teritorial dan menampakkan kondrosit dengan sitoplasma tereduksi, sehingga tampak
ruang antara sitoplasma dengan kapsula yang disebut lakuna. Antara dua kelompok
isogen dipisahkan oleh matriks interteritorial.
Kartilago hialin mengandung serabut kolagen yang halus, berwarna putih
kebirubiruan, dan tembus cahaya. Kartilago hialin terdapat pada ujung tulang keras,
cakram epifisis, persendian, dan saluran pernapasan (dari hidung sampai dengan
bronkus). Kartilago hialin berfungsi untuk memberi kekuatan, menyokong rangka
embrionik, menyokong bagian tertentu rangka dewasa, dan membantu pergerakan
persendian.
Gambar: kartilago hialin dewasa
Keterangan:
1. Lacuna
2. Kondrocyt
12341
3. Matriks territorial
4. Matriks intertertorial
5. Nukleus kondrosit
Gambar: cartilago hialin embrional
Keterangan:
1. Kondroblas janin
2. Sel-sel mesenkim
3. Matriks
1
2
3
Gambar: kartilago hialin
Keterangan:
1. Lakuna
2. Kondrosit
3. Matriks territorial
4. Matriks interteritorial
5. Perikondrium
6. Nukleus kondrosit
5
4
3
2
1
6
Gambar: kartilago hialin trakea
Keterangan:
1. perikondrium
2. kondrosit
3. matriks tritorial
4. kondrosit muda
5. matriks interteritorial
6. jaringan ikat
7. lakuna
1
234
5
6
7
2. Tulang rawan elastic
Kartilago elastis terdapat pada aurikula telinga,dinding meatus auditiva eksterna,
tuba auditiva (eustachii), epiglotis dan sebagian kerangka larynx. Kartilago elastis segar
berwarna kekuningan disebabkan oleh adanya elastin dalam serat-serat elastin.
Strukturnya sama dengan kartilago hyalin. Kartilago elastis mengandung serabut elastis
dan serabut kolagen. Matriksnya berwarna keruh kekuning-kuningan.
Kartilago ini lebih elastis dari kartilago yang lain sehingga mudah pulih posisinya.
Kartilago ini terdapat di epiglotis, daun telinga, dan bronkiolus. Kartilago elastis
berfungsi untuk memberi fleksibilitas dan sebagai penyokong
Gambar: kartilago elastis
Keterangan:
1. Kondrosit
2. Serat elastin
3. Lakuna
4. Nukleus kondrosit
1
2
3
4
Gambar: Kartilago Elastis epiglotis
Keterangan:
1. Perikondrium
2. Kondrosit
3. Lakuna
4. Serat elastis
Gambar: kartilago elastin
1
2
3
4
1
2
3
4
keterangan:
1. Serat elastis
2. Kondrosit
3. Serat kolagen
4. Nukleus kondrosit
3. Fibrokartilago
Fibrokartilago ditandai dengan berkas-berkas serat kolagen padat dan tidak
teratur. Berbeda dengan jenis tulang rawan lain, fibrokartilago terdiri atas lapisan
matriks tulang rawan diselingi lapisan serat kolagen padat. Serat kolagen ini
terorientasi kea rah stres fungsi. Fibrokartilago terdapat pada diskus intervertebralis,
simfisis pubis, dan sendi tertentu.
Kebanyakan tulang rawan di dalam tubuh dikelilingi selapis jaringan ikat yang
disebutkan perikondrium, kecuali tulang rawan hialin permukaan sendi. Karena selalu
terhubung dengan jaringan ikat padat, fibrokartilago juga tidak memilki perikondrium.
Gambar: Cartilago fibrosa diskus invertebratalis
Keterangan:
1. Nukleus kondrosit
2. Serat kolagen
3. Lakuna
4. Deretan kondrosit
5. Matriks tulang rawan
6. Serat kolagen
Gambar: kartilago fibrosa
Keterangan:
1. Kondrosit
2. Serat fibrosa
3. Lakuna
4. Nukleus
5. Matriks tulang
1
2
3
4
5
Daftar Pustaka
Ereschenko Viktor.2003.Atlas Histologi di Fiore.Jakarta.Buku kedokteran EGC.
Snell Richard S.2006.Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Edisi 6.Buku
Kedokteran EGC.
http://edokuswanto.blogspot.com/2011/07/jaringan-ikat-khusus-tulang-rawan-
dan.html
http://konsepbiologi.wordpress.com/tag/jaringan-tulang-rawan/
medicine.uii.ac.id/.../09-SAP-blok-sistem-gerak-kedokteran-uii.pdf